lapkas menometroragia.pptx

43
LAPORAN KASUS MENOMETRORAGIA Oleh : Adhani Kusumawati 2009730001 Dokter Pembimbing : dr. H. Bambang Widjanarko, Sp.OG

Upload: adhani-k

Post on 27-Dec-2015

142 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

LAPORAN KASUS

MENOMETRORAGIA

Oleh :

Adhani Kusumawati2009730001

 

Dokter Pembimbing :

dr. H. Bambang Widjanarko, Sp.OG

A. IDENTITAS

• Nama : Ny. R

• Tempat tanggal lahir : Cilacap 28 Oktober 1977

• Umur : 37 Tahun

• Agama : Islam

• Pekerjaan : Karyawaan

• Alamat : Cakung, Jakarta

• No RM : 169xxx

• Tanggal MRS : 26 April 2014

• Dokter yang merawat : dr. H. Bambang Widjanarko, Sp.OG

B. ANAMNESIS

Keluhan Utama Os Mengeluh keluar darah menstruasi yang banyak sejak 14 hari sebelum masuk RS.

Riwayat Penyakit Sekarang

• Os datang ke RS dengan keluhan keluar darah menstruasi yang banyak. Tiga hari sebelumnya darah yang keluar berupa plek-plek kecoklatan kemudian menjadi banyak selama empat belas hari dan darah berwarna merah segar serta bergumpal, banyaknya kira-kira lebih dari 4 – 5 x ganti pembalut dalam satu hari dan disertai dengan nyeri perut yang sangat hebat.

• Pasien mengeluhkan menstruasi banyak sejak 4 bulan terakhir. Pasien mengaku dalam 1 hari bisa mengganti pembalut sampai 5 x. Menurut pasien semenjak keluar darah pasien merasa pusing dan lemas akan tetapi tidak sampai pingsan. Riwayat coitus dan trauma pada genital disangkal oleh pasien.

Riwayat Penyakit Dahulu :

• Pasien pernah mengalami keluhan yang sama

keluar darah menstruasi yang berkepanjangan

pada tahun 2013.

• Pasien pernah menderita mioma uteri tahun 2012

pasien melakukan perawatn berobat jalan

• Riwayat infeksi kandungan dan genitalia

disangkal

• Riwayat abortus disangkal

• Riwayat trauma disangkal

• Asma (-), HT (-), DM (-)

Riwayat Penyakit Keluarga :

• DM disangkal.

• Hipertensi disangkal.

• Asma disangkal.

Riwayat Pengobatan :

• Pasien tidak mengkonsumsi obat-obatan

• Pasien pernah mendapatkan pengobatan

mioma uteri tahun 2012

Riwayat Alergi :

• Obat-obatan disangkal

• Makanan disangkal

• Cuaca disangkal

Riwayat Psikososial :

• Merokok disangkal

• Alkohol disangkal

Riwayat Operasi :

• Disangkal

Riwayat Perkawinan :

• Perkawinan pertama, lama kawin 16

tahun , sudah cerai sejak tahun 2012

Riwayat Haid :

• Haid pertama kali umur 12 tahun

• Frekuensi haid : lamanya 6 hari, siklus

28 hari teratur dan tidak sakit.

Riwayat Persalinan:

Gravida (2), Aterm (2), Premature (-), Abortus (-), Anak Hidup (2), SC (-)

No Tempat bersalin

Penolong Tahun Aterm Jenis persalinan

Anak

Sex BB Keadaan

1 Rumah Bersalin

Bidan 1997 Aterm Spontan PR 3000 gr Hidup

2 Rumah Bersalin

Bidan 1999 Aterm Spontan PR 2900 gr Hidup

C.PEMERIKSAAN FISIK

KU : Tampak sakit

sedang

Kesadaran : Compos Mentis

Tanda Vital

Tekanan darah : 90/60 mmHg

Nadi : 60 x/menit

Respirasi : 18 x/menit

Suhu : 36oC

Antropometri

Berat badan : 57 Kg

Tinggi badan : 150 cm

STATUS GENERALIS

• Kepala : Normocephal, deformitas (-), rambut distribusi merata, hitam,

tidak mudah rontok

• Mata : Konjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik (-/-), pupil

isokor (+/+), reflex cahaya (+/+)

• Hidung : Septum deviasi (-), sekret (-/-)

• Mulut : Mukosa oral basah, lidah kotor (-), tremor (-), faring hiperemis (-)

• Leher : Pembesaran KGB (-), pembesaran tiroid (-)

Pemeriksaan Thorax

Paru

• Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris

• Palpasi : Vokal Fremitus kanan dan kiri simetris

• Perkusi : Sonor pada ke 2 lapang paru

• Auskultasi : Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)

Jantung

• Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat

• Palpasi : Ictus cordis teraba pada ICS V linea midcalvicularis sinistra

• Perkusi : Batas atas : ICS III linea parasternalis sinistra

Batas kanan : ICS IV linea sternalis dextra

Batas kiri : ICS V linea midclavicularis sinistra

• Auskultasi : Bunyi Jantung I dan II reguler, murmur (-), gallop (-)

• Mammae : Simetris, besar normal, retraksi putting (-) , hiperpigmentasi areola (-)

• Ekstremitas :

Atas : Udem (-/-), turgor kulit baik, akral hangat, sianosis (-),CRT < 2 detik

Bawah : Udem (-/-), turgor kulit baik, akral hangat, sianosis (-), CRT < 2 detik

D. STATUS GINEKOLOGI

ABDOMEN

•Inspeksi : Datar

•Palpasi : Nyeri tekan regio hipogastrika

( nyeri tekan bagian bawah).

•Perkusi : Timpani ke 4 kuadran abdomen,

Nyeri ketok (-)

•Auskultasi : Bising usus (+) normal

Pemeriksaan Genitalia Eksterna

• Inspeksi : Keadaan rambut pubis bersih (+), cairan yang keluar

dari vulva berupa darah (+), pus (-), leucorrhoe (-).

• Palpasi daerah genetalia eksterna

• Palpasi pada labium minor tidak ada pembesaran glandula

bartholin

 

Pemeriksaan Dalam

Vaginal toucher : Tidak dilakukan

E. PEMERIKSAAN PENUNJANG• Pemeriksaan laboratorium : Tanggal 26 April 2014

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai normal

Pembekuan

- Massa perdarahan

- Massa pembekuan

Hematologi

- Hemoglobin

- Leukosit

- Hematokrit

- Trombosit

4’005’00

7,60

8.300

22.6

270

menitmenit

g/dl

sel/mm3

%

ribu/mm3

1-32-6

11.7-15.5

4.3-10.4

36.0-46.0

P=132-448

F. RESUME

Pasien datang ke RS dengan keuhan keluar darah menstruasi yang banyak sejak 14 hari

sebelum masuk RS. Darah yang keluar berwarna merah segar serta bergumpal, banyaknya

kira-kira lebih dari 4 – 5 x ganti pembalut dalam satu hari dan disertai dengan nyeri perut yang

sangat hebat. Pasien merasa pusing dan lemas akan tetapi tidak sampai pingsan.

Pada pemeriksaan fisik ditemukan :

1. Status generalisata Mata : Konjungtiva anemis (+/+),

2. Status Ginekologi :

• Abdomen

Palpasi : Nyeri tekan regio hipogastrika (nyeri tekan bagian bawah).

• Pemeriksaan Genitalua Eksterna

Inspeksi : Cairan yang keluar dari vulva berupa darah (+)

G. TINDAKAN OPERASI YANG DILAKUKAN

Kuretase

H. DIAGNOSIS

• DIAGNOSIS KERJA PRE OPERASI

Menometroragia dengan Anemia

• DIAGNOSIS KERJA POST OPERASI

Menometroragia

I. LAPORAN HASIL OPERASITindakan pembedahan : Kuretase

Tanggal pembedahan : 26 April 2014

Uraian Pembedahan1. Dilakukan Anestesi2. Pasien dalam posisi litotomi3. Dilakukan tindakan asepsis dan antisepsis dengan iodin pada vulva dan sekitarnya4. Kateterisasi ± 10 cc urine5. Pemasangan spekulum dan dilakukan penjepitan porsio dengan tenakulum (memfiksasi

porsio) pada arah jam 116. Pasang sondage uterus ± 8 cm7. Melakukan kuretase untuk mengeluarkan jaringan sampai bersih8. Jaringan ± 3 cc Tampon (-)9. Melepas spekulum dan tenakulum 10. Kuretase selesai

J.PENGOBATAN/ TINDAKAN

• Amoksisilin 500 mg 3x1

• Mefenamic acid, Mefinal® 500 mg 3x1

• Methylergometrine hydrogen maleate, Methergin® 3x1

• IVFD RL

• Tranfusi darah PRC (post kuretase)

K. FOLLOW UP

Tanggal S O A P27/4/2014 Keluar plek darah dari vagina.

Nyeri pada perut bagian bawah KU : TSS Kes : CMTanda Vital : TD : 120/80

Nadi : 80x/menit Suhu : 36oC

RR : 20x/menitMata : CA -/- , SI -/-Abdomen Palpasi : Nyeri tekan regio

hipogastrika (nyeri tekan bagian bawah).Pemeriksaan Genitalia EksternaInspeksi : Cairan

yang keluar dari vulva berupa darah (+)Ekstremitas: Akral hangat, CRT < 2 detik,

udema -/-Hasil laboratorium 27/4/2014Hb 12,1 g/dl

Menometroragia post kuretase

IVFD RL

Amoksisilin 500

mg 3x1

Methergin®

Mefinal® 5oo

mg 3x1

28/4/2014 Darah dari vagina (-), Mengeluh nyeri ulu hati sejak tadi malam, mual (+), tidak sampai muntah.

KU : TSS Kes : CMTanda Vital : TD : 110/70 Nadi : 80 x/menit Suhu : 36.3oC RR : 20 x/menit Mata : CA -/- , SI -/-Abdomen Palpasi : Nyeri tekan epigastrium (+)Pemeriksaan Genitalia EksternaInspeksi : Cairan yang keluar dari vulva berupa darah (-)Ekstremitas: Akral hangat, CRT < 2 detik, udema -/-

Menometroragia post kuretase

IVFD RLAmoksisilin 500 mg 3x1Methergin® Mefinal® 5oo mg 3x1Antasida sirup 3x1

Pasien boleh pulang

Tanggal S O A P

TINJAUAN PUSTAKA

Perdarahan uterus abnormal pada wanita yang terjadi pada masa antara menarche dan menopause yang tidak berhubungan dengan :

Obat-obatan

Kelainan darah

Penyakit sistemik

Trauma

Keganasan

Kehamilan

PERDARAHAN UTERUS ABNORMAL

BATASAN

Menoragia : perdarahan uterus lebih dari 7 hari dan dengan jumlah berlebihan (> 80 ml)

dengan interval teratur

Metroragia : perdarahan uterus dengan jumlah ber variasi diantara dua periode haid ,

dengan interval yang tidak teratur namun sering terjadi

Menometroragia : Perdarahan uterus yang tidak teratur dan jumlah berlebihan

Polimenorea : Interval haid terlalu pendek (<21 hari) dengan interval teratur

Oligomenorea : interval haid terlau panjang (>35 hari) dengan interval haid teratur.

• PUD terjadi pada masa sekitar menarche (usia 11 – 14 tahun ) atau

sekitar menopause ( usia 45 – 50 tahun ).

• Pada masa perimenopause , perdarahan uterus anovulasi seringkali

disebabkan oleh menurunnya kapasitas ovarium.

• Pada masa remaja, perdarahan anovulasi sering disebabkan oleh

kegagalan sistem hipotalamus – hipofisis untuk merespon mekanisme

umpan balik positif dari estrogen.

1. Penyakit saluran reproduksi

• Abortus iminen

• Abortus inkomplet

• Kehamilan ektopik

• Penyakit trofoblas gestasional

• “implantational bleeding”

PENYEBAB PERDARAHAN UTERUS ABNORMAL PENYEBAB ORGANIK

• Patologi uterus:

terjadi menoragia atau metroragia akibat permukaan endometrium bertambah luas , mengacaukan pola pembuluh darah endometrium atau menyebabkan endometritis

• Patologi servik : erosi servik atau trauma langsung

• Iatrogenik

• AKDR

• Kontrasepsi hormonal oral atau injeksi

• Tranquilizer

2. Penyakit sistemik

• “Blood Dyscrazia”:

• Penyakit Von Willebrand

• Defisiensi Prothrombin

• Leukemia

• Sepsis berat

• Hipotiroidisme: Hipertiroid dapat menyebabkan oligomenorea dan amenorea

• Sirosis hepatis: akibat berkurangnya kapasitas hepar untuk metabolisme estrogen

PENYEBAB DISFUNGSIONAL (ENDOKRINOLOGI)

• DUB – dysfunctional uterin bleeding

• Diagnosis perdarahan uterus disfungsi (PUD) dapat ditegakkan

setelah penyebab organik, sistemik dan iatrogenik disingkirkan

(diagnosis pereksklusionum)

PENATALAKSANAAN MEDIK

Kontrasepsi oral secara efektif dapat mengkoreksi banyak sekali

kasus gangguan menstruasi yang sering ditemukan

Obat NSAID-non steroid anti inflamatory drug (asam

mefenamat) dapat menguruangi jumlah perdarahan pada saat

menstruasi terutama pada pasien yang ber ovulasi

PENATALAKSANAAN PEMBEDAHAN

• Dilatasi dan Kuretase : Dapat bersifat diagnostik dan atau terapeutik

(penderita perdarahan akut akibat pertumbuhan endometrium

berlebihan)

• Histeroskopi : prosedur pembedahan untuk diagnosa dan terapi lesi

uterus.

• Histerektomi : Hanya untuk wanita dengan lesi struktural yang tak

dapat disembuhkan dengan pembedahan konservatif.

Perdarahan bukan haid yakni perdarahan yang terjadi dalam masa antara 2 haid.

Perdarahan itu tampak terpisah dan dapat dibedakan dari haid ( metroragia), atau 2 jenis perdarahan ini menjadi satu (menometroragia).

Metroragia dan menometroragia dapat disebabkan oleh kelainan organik pada alat genital atau oleh kelainan fungsional.

• Pada sebagian wanita terjadi perdarahan haid dalam jumlah yang melebihi

80 ml (menoragia) atau terjadi perdarahan berupa bercak bercak diluar siklus

haid (metroragia) atau campuran (menometroragia).

• Pada sebagian kasus, penyebab keadaan ini tidak jelas.

• Menoragia

Jumlah perdarahan haid yang berlebihan (lebih dari 80 ml )

• Metroragia

Perdarahan per vaginam antara dua siklus haid.

Pada haid normal, jumlah darah yang keluar tidak lebih dari 40 ml dan

berhenti setelah proses pengelupasan endometrium berakhir.

• Menometroragia adalah terjadinya haid dengan siklus yang “unpredictable” dan

terjadi lebih dari satu kali dalam satu bulan. Bila haid yang terjadi jumlahnya

normal dan berlangsung selama kurang dari 7 hari, maka keadaan ini tidak terlalu

berbahaya dan cukup mendapatkan observasi saja.

Sejumlah penyebab menoragia

Mioma uteri

Polip endometrium atau polip servik

Endometriosis

Infeksi

Efek samping kontrasepsi

Menoragia , metroragia atau menometroragia yang berlarut larut akan

menyebabkan anemia.

Gejala menoragia

• Perdarahan fase menstruasi yang berlebihan

Perdarahan diantara dua siklus haid

Nyeri mengejang pada abdomen bagian bawah

Lesu

PENYEBAB

• ABORTUS - spontan atau provokatus

• KEHAMILAN EKTOPIK – umumnya berupa metroragia akibat terjadinya

proses lepasnya implantasi hasil konsepsi di daerah tuba yang menyebabkan

perdarahan pada endometrium yang berada dalam uterus.

• GANGGUAN HORMONAL – hipotiroid (kadar tiroksin rendah) dapat

menyebabkan gangguan siklus haid.

• ENDOMETRIOSIS – sel endometrium mengadakan migrasi keluar rongga

rahim atau kedinding uterus

• INFEKSI – antara lain klamidia atau penyakit radang panggul

• MEDIKAMENTOSA – konsumsi antikoagulan yang mengganggu proses

pembekuan darah.

PENYEBAB

PENYEBAB

• ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM – AKDR (IUD) bersifat sebagai

benda asing sehingga memicu terjadinya perdarahan per vaginam yang tidak

normal.

• KONTRASEPSI HORMONAL – seperti kontrasepsi oral kombinasi atau

injeksi depoprovera.

PENYEBAB

• MIOMA UTERI- tumor miometrium (otot uterus)

• POLIP – tonjolan kecil bertangkai yang tumbuh dari endometrium dan

seringkali disebabkan oleh mioma uteri (pedunculated submucous myoma ).

• GANGGUAN PERDARAHAN – leukemia dan penyakit von Willebrand.

• KEGANASAN – sebagian besar kasus adalah yang berasal dari

endometrium dan sejumlah kecil berasal dari miometrium.

METODE DIAGNOSTIK

Pemeriksaan diagnostik pada kasus menoragia antara lain adalah:

1. Pemeriksaan umum

2. Anamnesa medik – menstruasi

3. Pemeriksaan ginekologi

4. Hapusan Pap Smear

5. Pemeriksaan darah

6. Ultrasonografi transvaginal

7. Biopsi endometrium

TERAPI MENORAGIA TERGANTUNG PADA PENYEBAB DAN

MELIPUTI ANTARA LAIN :

Medikamentosa – inhibitor prostaglandin , terapi pengganti hormonal dan

antibiotika

Dilatase dan Kuretase (D&C)

Mengganti jenis kontrasepsi

Pembedahan - pengangkatan tumor, polip , mioma atau terapi kehamilan

ektopik.

Terapi latar belakang penyakit - Hipotiroia atau gangguan pembekuan darah.

Histerektomi

•Bila pasien dalam keadaan ANEMIA , pemberian preparat zat besi dapat

memperbaiki hasil pemeriksaan darah rutin.

•Dapat diberikan DMPA – depot medroxyprogesteron asetat yang akan

menghentikan perdarahan dan menunda datangnya haid

•Untuk mengendalikan menometroragia dapat diberikan PIL

KONTRASEPSI.

•Pil kontrasepsi dapat mengurangi derajat menoragia dan polimenorea. Bila

pil kontrasepsi tidak dapat menghentikan perdarahan, maka pil kontrasepsi dapat diminum

terus tanpa jeda dengan konsekwensi haid tertunda.

Kesimpulan

Menoragia adalah jumlah perdarahan haid yang berlebihan

Metroragia adalah perdarahan diluar siklus haid.

Pada sebagian besar kasus tidak ditemukan adanya penyebab pasti

Menoragia umumnya disebabkan oleh polip – mioma uteri – endometriosis –

infeksi dan beberapa jenis metode kontrasepsi

Pilihan terapi antara lain : medikasi dan D & C atau ablasi endometrium

DAFTAR PUSTAKA

http://reproduksiumj.blogspot.com/2011_09_01_archive.html

Widjanarko, Bambang.Endokrinologi reproduksi, gangguan haid .2009.

Terima kasihWassalamualaikum Wr. Wb