lapkas hisprung

42
PEMBIMBING : dr. M.F Susanti Handayani, Sp. A dr. Dadang Mulyawan, Sp. An OLEH : i!!" Aditia P"rtiwi #$%$&'$ KEPANITERAAN KLINIK STASE ANASTESI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CIANJUR UNIVERSITAS MUHAMMADIYA JAKARTA 2015

Upload: fahmizar-satria-hernanda

Post on 04-Nov-2015

64 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

presentation about hisprung

TRANSCRIPT

  • PEMBIMBING : dr. M.F Susanti Handayani, Sp. An dr. Dadang Mulyawan, Sp. An

    OLEH : Wikke Aditia Pertiwi 2010730

    KEPANITERAAN KLINIK STASE ANASTESI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CIANJURUNIVERSITAS MUHAMMADIYA JAKARTA2015

  • Nama: An. M. AbdulUsia: 11 bulanJenis kelamin: Laki-lakiAgama: IslamTanggal Operasi : 29 Juni 2015 No. RM: 429161Diagnosa pre-operasi: HisprungJenis operasi: KolostomiAhli anestesi: dr. Santi, Sp.An

  • Menurut Ibu pasien, pasien buang air besar tidak lancar sejak 11 bulan sebelum mausk rumah sakit (saat lahir), buang air besar terkadang 1 minggu sekali dan berbentuk bulat-bulat seperti kotoran kambing dan berwarna kehijauan. Perut pasien pun terkadang kembung.

  • *Riwayat KeluargaRiwayat Pengobatan Riwayat Alergi

  • *Riwayat kehamilan dan peersalinanRiwayat Imunisasi Pola Makan

  • Keadaan Umum: Tampak sakit sedangKesadaran : ComposmentisTanda- tanda VitalNadi: 131 kali/menit, reguler, isi cukupPernafasan : 22 kali/menitSuhu : 36,9 0CAntropometriBB: 7,3 kg (berat badan kurang)TB: 72 cm

  • Kepala Bentuk: NormochepalRambut: Hitam, distribusi rata, tidak mudah dicabutMata :Konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-), edema palpebra (-/-)Hidung : Septum deviasi (-), sekret (-/-)Mulut : Bibir lembab, faring hiperemis (-)Telinga : Normotia, serumen (-/-)Leher: Pembesaran KGB (-), pembesaran kelenjar tiroid (-)

    STATUS GENERALIS

  • *

    Thorax InspeksiGerak dada simetris, tidak terdapat retraksi dinding dada.PalpasiVokal premitus simetris kanan dan kiriPerkusiSonor di ke dua lapang paru

    AuskultasiBunyi paru vesikular (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)

  • *

    AbdomenInspeksiPerut tampak cembungAuskultasiBU (+) 8 x/menitPerkusiHiper Timpani pada seluruh kuadran abdomenPalpasiNyeri tekan (-), hepatomegali (-), splenomegali (-), distensi abdomen (+)

    Akral SuperiorAkralEdemaSianosisRCTKANANHangat/hangat-/--/-< 2 detik/ < 2 detik KIRI Hangat/hangat-/--/-< 2 detik/ < 2 detikAkral InferiorAkralEdemaSianosisRCTHangat/hangat-/--/-< 2 detik/ < 2 detikHangat/hangat-/--/-< 2 detik/ < 2 detik

  • PEMERIKSAANHASIL SATUAN NILAI RUJUKAN Hemoglobin13.2g/dL12.8 16.8Leukosit 12,9rb/uL4.5 - 13Natrium 138mEq/L135 - 147Kalium4.2mEq/L3.5 5.0Clorida1,12mEq/L94 - 111

  • Diagnosis Pra-operasi : Hisprung

    Diagnosis Post-Operasi : Post Colonostomi atas indikasi Hisprung Disease

  • Anak Laki-laki usia 11 bulan dengan diagnosis hisprung, pasien dijadwalkan untuk dilakukan kolonoskomi

    Keadaan umum: Tampak sakit sedangKesadaran: ComposmentisTanda-tanda vital praoperatifNadi : 131 kali/menit, reguler, isi cukupPernafasan : 22 kali/menitSuhu : 36,9 0CStatus fisik: ASA II

  • Kolonoskomi dilaksanakan pada tanggal 29 Juni 2015. Penatalaksanaan anestesi 10 menit sebelum dilakukannya operasi

    Blokade Regional Posisi: Supine Teknis Anestesi: Anastesi umum

  • ANESTESI UMUM

  • Fentanyl : 1ug/kg = 1 x 7,3 7,3 ugProfopol : 1 ug/kg = 1 x 7,3 7,3 ugEsmeron Dexamethasone Neostigmine : 0,04 mg/kg = 0,04 x 7,3 0,292Atropine

  • Kebutuhan maintenance/ rumatan : (BB= 7,3 kg) BB < 10 kg : 100ml x 7,3 = 730 cc/24 jam : 30,4 cc/jamKebutuhan cairan 730 cc

    Kebutuhan defisit puasa (lama puasa 4 jam)4 jam x 100 cc = 400 ccJam I : 50% (400cc) + 26 cc/jam = 226ccJam II : 25% (400cc) + 26 cc/jam = 126ccJam III : 25% (400cc) + 26 cc/jam= 126ccTotal pemberian cairan 226 + 126 + 126 + (7,3 x 18 cc) = 609,4 cc / 3 jam

  • JamNadiRRSpO210.20 WIB141x/mnt27x/mnt99%10.25 WIB147x/mnt24x/mnt100%10.30 WIB134x/mnt26x/mnt100%10.35 WIB136x/mnt22x/mnt99%10.40 WIB132x/mnt22x/mnt100%10.45 WIB147x/mnt21x/mnt100%10.50 WIB152x/mnt24x/mnt100%10.55 WIB137x/mnt22x/mnt99%11.00 WIB138x/mnt22x/mnt98%11.05 WIB149x/mnt24x/mnt99%11.10 WIB138x/mnt22x/mnt100%

  • JamNadiRRSpO211.15 WIB131x/mnt23x/mnt100%11.20 WIB161x/mnt21x/mnt100%11.25 WIB146x/mnt20x/mnt99%11.30 WIB147x/mnt22x/mnt100%11.35 WIB140x/mnt24x/mnt99%11.40 WIB139x/mnt23x/mnt100%11.45 WIB142x/mnt24x/mnt100%11.50 WIB137x/mnt25x/mnt100%11.55 WIB139x/mnt23x/mnt100%12.00 WIB149x/mnt24x/mnt99%12.05 WIB137x/mnt22x/mnt100%

  • Keadaan umum: Tampak sakit sedangKesadaran: SadarNadi: 142x/menitRespirasi: 22x/menit

  • Tindakan meniadakan nyeri sentral disertai hilangnya kesadaran yang bersifat reversibelTrias Anestesia Hipnotik Analgesia Relaksasi otot

  • ANAMNESIS Identifikasi pasien Riwayat penyakit Riwayat obat-obatan Riwayat operasi KebiasaanPEMERIKSAAN FISIK Gigi-geligi Tindakan buka mulut Lidah Leher Punggung

    PEMERIKSAAN LABORATORIUM & PENUNJANG Pemeriksaan darah Radiologi EKGMASUKAN ORAL Operasi elektif dengan anestesia harus dipuasakan : dewasa 6-8 jam, anak 4-6 jam, bayi 3-4 jamKLASIFIKASI STATUS FISIK(The American Society of Anesthesiologists) ASA I ASA II ASA III ASA IV ASA V E

  • TUJUAN : Mengatasi obstruksi jalan napas Mengantar udara atau gas anestesi dari mesin anestesi

    Langkah pertama untuk tatalaksana jalan napas adalah dengan dilakukannya triple manuver

    SUNGKUP MUKA Indikasi pemakaian : Tindakan operasi yg singkat (-1) jam tanpa membuka rongga perut, keadaan umum pasien cukup baik Ukuran :Ukuran 03 untuk bayi baru lahirUkuran 02,01,1 untuk anak kecilUkuran 2,3 untuk anak besarUkuran 4,5 untuk dewasa

  • INTUBASI TRAKEA : Tindakan memasukkan pipa trakea ke dalam trakea melalui rima glottis, sehingga ujung distalnya berada kira-kira dipertengahan trakea.LARINGOSKOPI Secara garis besar dikenal dua macam laringoskop :Bilah, daun (blade) lengkung (Macintosh) untuk anak besar-dewasaBilah lurus (Miller, Magill) untuk bayi-anak dewasa

  • DEFINISI : Pemberian obat 1-2 jam sebelum induksi anestesi.TUJUAN : Meredakan kecemasan dan ketakutan Diazepam 10-15mg peroralMelancarkan induksi anestesiMengurangi sekresi kelenjar ludah dan bronkusMengurangi refleks yg membahayakanMeminimalkan jumlah obat anestetikMengurangi mual muntah pasca bedahOndansetron 2-4 mg Mengurangi isi cairan lambungRanitidine 150 mg atau Simetidine 600mg peroral AnalgesiaFentanyl : 20 50 mg/kg, ana1-2 ug/kg Pethidine : 1-2 mg/kg,anak 1mg/kg

  • DEFINISI : Tindakan untuk membuat pasien dari sadar menjadi tidak sadar sehingga memungkinkan dimulainya pembedahanINDUKSI INTRAVENAPropofol : - Dosis 2-3 mg/kgBB ; onset of action 40 detik ; duration of action 5-10 menit - Tidak dianjurkan untuk manula dan ibu hamil- Sering menimbulkan rasa nyeri pada penyuntikan Ketamin : - Dosis 1-2 mg/kgBB ; onset of action 30 detik ; duration of action 5-15 menit - Tidak dianjurkan pada pasien hipertensi- Efek yang tidak diharapkan pasien tertidur dengan mata terbuka dan adanya halusinasi

  • INDUKSI INHALASI: - Obat anestesi dihirup bersama udara- Biasa dikerjakan pada bayi, anak yg blm trpasang jalur vena, dewasa yg tdk kooperatif Halotan Digunakan sebagai induksi anestesi kombinasi dengan N2O +O2 Kadar MAC ntuk anestesi 0,76% Efek yg tidak diharapkan pasien sering batuk Isofluran Jarang dilakukan krn pasien srg batuk dan waktu induksi menjadi lama Sevofluran Efek kardiovaskular cukup stabil Tidak ada keluhan batuk saat induksi berlangsung Jarang menyebabkan aritmia

  • Dapat dikerjakan dengan metode Intravena dan InhalasiRUMATAN INTRAVENA Fentanyl (opioid dosis tinggi):10-50 mcg/kgBB menyebabkan pasien tidur dgn analgesia cukup Propofol : 4-12 mg/kgBB/jamRUMATAN INHALASI Menggunakan campuran N2O dan O2 3:1 ditambah Halotan 0,5-2 Vol% atau Isofluran 2-4 Vol% atau sevofluran 2-4 Vol% (bergantung apakah pasien bernapas spontan, dibantu atau dikendalikan)

  • Manfaat obat ini di bidang anestesi :Memudahkan dan mengurangi cedera dari tindakan laringoskopi dan intubasi trakeaMembuat relaksasi otot lurik selama tindakan pembedahanMenghilangkan spasme laring dan refleks jalan napas atas selama anestesiMemudahkan pernapasan kendali selama anestesi

  • Nondepol Intermediate acting( 15-30 menit )gallamin (flaxedil), atrakurium (notrixum), vekuronium (norcuron), rokuronium (esmeron), cistacuroniumNondepol Short-acting( 10-15 menit)mivakurium (mivacron), ropacuronium

  • EPHEDRINE Hipotensi Bila TD sistol < 90mmHg berikan 2ccSULFAS ATROPIN Diberikan sebagai antibradikardi (
  • ADRENALIN Diberikan apabila terjadi cardiac arrest 0,25- 0,3 mg/KgBB DEXAMETHASON Apabila terjadi reaksi anafilaksis berikan 1mg/KgBB

  • Tujuan :Mengurangi angka morbiditas dan mortalitas pada tindakan anestesiMemperkirakan kemungkinan terjadinya kegawatanEvaluasi hasil tindakanYang perlu dimonitor selama operasi:Tingkat kedalaman anestesi - EKGTekanan darah - RespirasiNadi - Jumlah perdarahanSaturasi oksigen - Status cairan - Produksi urin - Warna kulit/mukosa

  • Setiap pasien yang telah pulih dari anestesi umum akan dibawa ke Unit Perawatan Pasca Anestesi (UPPA) atau Recovery Room.Hal-hal yang dapat terjadi pada pasien pasca anestesi : Gangguan pernapasan Gangguan kardiovaskular Gelisah Nyeri Mual muntah Menggigil

  • STEWARD SKORNILAI210PERNAFASANBatuk-menangisPertahankan jalan napasPerlu bantuanPERGERAKANGerak bertujuanGerak tak bertujuanTidak bergerakKESADARANMenangisBereaksi terhadap rangsanganTidak bereaksiJika jumlah >5 pasien dapat dipindahkan ke recovery room

  • Pengeluaran mekonium yang terlambat Muntah hijau disebabkan oleh obstruksi usus, yang dapat pula terjadi pada kelainan lain dengan gangguan pasase usus, seperti pada atresia ileum, enterokolitis netrotikans neonatal, atau peritonitis intrauterine Distensi abdomen manifestasi obstruksi usus dan dapat disebabkan oleh kelainan lain seperti atresia ileum

  • PEMBEDAHAN antibiotika untuk enterokolitis dan mencegah terjadinya sepsis

    *****************