lap fiswan 6-silia

17
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN AKTIVITAS RAMBUT GETAR PADA PROSES PENCERNAAN Nama : Natalina NIM : J1C108027 Kelompok: 6 (enam) Asisten : Demes Cornelia PROGRAM STUDI BIOLOGI

Upload: natalina

Post on 29-Jun-2015

1.391 views

Category:

Documents


77 download

DESCRIPTION

laporan aktivitas rambut getar pada proses pencernaan

TRANSCRIPT

Page 1: Lap Fiswan 6-Silia

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN

AKTIVITAS RAMBUT GETAR PADA PROSES PENCERNAAN

Nama : Natalina

NIM : J1C108027

Kelompok: 6 (enam)

Asisten : Demes Cornelia

PROGRAM STUDI BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARBARU

2010

Page 2: Lap Fiswan 6-Silia

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Semua organisme di bumi ini memerlukan persediaan makanan yang tetap

untuk dapat terus hidup. Salah satu caranya adalah dengan mengasimilasi

makanan atau nutrisi (Volk and Wheeler, 1993). Kata nutrisi berasal dari bahasa

Inggris, yaitu nutrient, yang berarti rangkaian proses dimana suatu organisme

memasukkan makanan ke dalam tubuhnya, dicerna, kemudian makanan tersebut

diubah menjadi sel, jaringan baru dan energi yang penting bagi aktivitas dalam

tubuh (Wulangi, 1993).

Makhluk hidup yang membeku biasanya menghadapi banyak risiko

kematian. Namun katak tidak mengalami itu. Dalam keadaan membeku, katak

memiliki keistimewaan mampu membuat banyak glukosa. Seperti mengidap

diabetes, kadar gula dalam darahnya naik tinggi sekali. Kadang sampai 550

milimol/liter. (Angka yang normal untuk katak adalah 1-5 mmol/liter sedangkan

manusia 4-5 mmol/liter). Dalam kondisi normal, konsentrasi glukosa setinggi ini

bisa menyebabkan masalah serius (Yasmin, 2007).

Salah satu bagian morfologi khas pada katak adalah pada sistem

pencernaannya. Morfologi pada katak terdiri dari kulit, mata, tangan, kaki dan

berbagai macam morfologi lainnya. Pencernaan pada katak yang meliputi,

esophagus, kemudian lambung, pancreas, dan kemudian menuju usus halus,

duodenum (usus 12 jari), dan selanjutnya usus besar, limfa kloaka dan yang

terakhir pada kantong kemih (Volk and Wheeler, 1993).

Silia merupakan organel yang dapat ditemukan pada organisme eukariotik.

Silia memiliki peran bermacam-macam sesuai dengan tempatnya. Pada saluran

pencernaan rambut getar/silia berperan dalam  tranportasi bahan makanan.

Aktivitas rambut getar terbatas hanya pada medium yang basah, dan oleh karena

itu, hanya ditemukan pada permukaan yang terendam atau paling tidak pada

permukaan yang berlapis selaput basah (Wulangi, 1993).

Pada katak, aktivitas rambut getar pada epitel rongga mulut bergerak dari

mulur ke anus, sambil menyapu bersih segala kotoran (debris) yang ada di

Page 3: Lap Fiswan 6-Silia

sepanjang saluran pencernaan. Hal tersebut menyerupai aktivitas rambut getar

yang ditemukan pada sistem respirasi mamalia (Wulangi, 1993).

1.2 Tujuan

Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui pergerakan makanan di saluran

pencernaan khususnya rambut getar mulut dan tenggorokan pada katak.

Page 4: Lap Fiswan 6-Silia

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Silia merupakan organel yang dapat ditemukan pada organism eukariotik.

Silia memiliki peran bermacam-macam sesuai dengan tempatnya. Pada saluran

pencernaan rambut getar/silia berperan dalam tranportasi bahan makanan.

Aktivatas rambut getar terbatas hanya pada medium yang basah, dan oleh karena

itu, hanya ditemukan pada permukaan yang terendam atau paling tidak pada

permukaan yang berlapis selaput basah (Wulangi, 1993).

Rambut getar merupakan suatu selaput lendir yang terdapat dalam rongga

mulut katak dan berfungsi untuk menimbulkan aliran dari cairan mulut dan

permukaan dinding cavum oris. Untuk memudahkan proses masuknya makanan

kedalam oesophagus ada rambut getar pada jaringan epitel yang mengalirkan

cairan atau benda partikel yang diarahkan ke suatu arah di atas epitel Mulut katak

mempunyai bagian-bagian yang sangat kompleks dan mempunyai fungsi khusus

dalam pencernaan seperti lidah sebagai alat untuk menangkap mangsa juga

sebagai alat untuk menelan. Saliva pada saluran pencernaan untuk memudahkan

masuknya makanan ke dalam esophagus, ada rambut getar pada jaringan epitel

yang dapat mengalirkan cairan atau partikel yang dialirkan kea rah epitel bersilia

tersebut (Schmidt, 1990).

Gerakan rambut getar ini didukung oleh adanya ATP, jumlah rambut

banyak sekali, terletak pada langit-langit rahang atas terutama pada

pallatum Kelenjar ludah yang dihasilkan oleh mulut katak ini dilengkapi oleh

rambut getar yang memungkinkan proses pencernaan lebih mudah dilakukan.

Untuk memudahkan proses pencernaan pada katak maka dipergunakan dua

macam ludah yaitu yang berbentuk cair dan yang berbentuk lendir Pada pallatum

terdapat sum-sum rambut getar yang berfungsi untuk menimbulkan aliran dari

cairan saluran mulut dan pada permulaan dinding cavum oris. Pallatum terdiri dari

dua bagian yaitu pallatum molle dan palllatum durum. Pallatum durum terdiri atas

tajuk-tajuk dari sebelah depan tulang maxillaris dan lebih kebelakang terdiri atas

dua bagian pallatum. Pada pallatum juga ditemukan adanya lipatan-lipatan

Page 5: Lap Fiswan 6-Silia

bergantung dan bergerak yang terdiri atas jaringan fibrious yang dikendalikan

oleh ototnya sendiri (Wulangi, 1993).

Untuk memudahkan proses pencernaan pada katak maka dipergunakan dua

macam ludah yaitu yang berbentuk cair dan yang berbentuk lendir Pada pallatum

terdapat sum-sum rambut getar yang berfungsi untuk menimbulkan aliran dari

cairan saluran mulut dan pada permulaan dinding cavum oris. Pallatum terdiri dari

dua bagian yaitu pallatum molle dan palllatum durum. Pallatum durum terdiri atas

tajuk-tajuk dari sebelah depan tulang maxillaris dan lebih kebelakang terdiri atas

dua bagian pallatum. Pada pallatum juga ditemukan adanya lipatan-lipatan

bergantung dan bergerak yang terdiri atas jaringan fibrious yang dikendalikan

oleh ototnya sendiri (Wulangi, 1993).

Terdapat 6 macam rambut menurut Protist Imformation server, antara lain

yaitu :

1. Chilodonella : mempunyai cytopharyngeal basket tersendiri. Berbentuk oval

dengan nukleus yang berukuran besar (macronukleus).

2. Prorondon : rambut getar yang mempunyai panjang sekitar 141 mikron,

Prorondon mempunyai bentuk yang silindris, terbungkus oleh ectoplsma yang

tebal. Terdapat sitosom di dalamnya.

3. Colpoda : rambut getar mempunyai panjang dengan kisaran 60 hingga 70

mikron. Colpoda mempunyai bentuk seperti bentuk ginjal, memiliki vacuola

makanan yang terdapat di dalam selnya, yang berguna untuk mencerna

makanan.

4. Stensor : rambut getar yang terdapat pada cavum oris ini berbentuk seperti

terompet, dapat juga berbentuk slindris dan mempunyai vakuola kontrakstil

di bagian atas, biasanya terdapat di air hangat dan segar.

5. Coleps : rambut getar yang mempunyai bentuk yang menyerupai tong (barrel)

dengan dikelilingi oleh lapisan endoplamix. Terdapat sitosom di bagian

anterior ujung dan juga dilengkapi dengan cilia yang panjang.

6. Tetrahymena : rambut getar ini digunakan pada bahan untuk

mendemonstrasikan organisasi dari hewan tingkat rendah. Dikelilingi oleh

cilia di sepanjang tubuhnya. Tetrahymena mempunyai bentuk basal (Subowo,

1992).

Page 6: Lap Fiswan 6-Silia

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum dilaksanakan pada tanggal 23 April 2010 jam 15.45 – 18.00

wita di Laboratorium Biologi I, Laboratorium Dasar MIPA Universitas Lambung

Mangkurat.

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan yaitu alat-alat diseksi, stopwatch, kaca objek, kaca

penutup, pipet tetes, papan fiksasi katak, jarum pentul, dan mikroskop.

Bahan yang digunakan yaitu katak, butir-butir rayap, air, NaCl fisologis,

dan kloroform.

3.3 Prosedur Kerja

3.3.1 Pengamatan Gerakan Rambut Getar

1. Katak dibius dengan kloroform

2. Dibuang seluruh rahang bawahnya menggunakan gunting

3. Dibuka dinding perut agar viseranya terlihat

4. Dijepit lambungnya dengan pinset dan diangkat

5. Dipotong antara lehernya dengan gunting, agar tengkoraknya terpisah

dari punggungnya tanpa mengganggu hubungan esophagus dan

lambung pada kepalanya

6. Dipisahkan lambung dari duodenumnya

7. Difiksasi kepala katak pada papan fiksasi

8. Dibuka esophagusnya dan lambungnya, kemudian juga fiksasi pada

papan

9. Diamati sebutir gabus yang dibasahi NaCl fisiologis dan diletakkan

pada langit-langit rahang atas katak di titik A dan dicacat waktunya

10. Diamati arah gerakan butir gabus tersebut, dimulai dari titik awal

sampai tiba didekat esophagus, dan dicatat lagi waktunya

11. Diukur jarak AB dan ditentukan waktu yang dibutuhkan oleh butir

gabus tersebut untuk bergerak dari A ke B. Dihitunglah kecepatan

gerak butir gabus tersebut

Page 7: Lap Fiswan 6-Silia

12. Diulangi No. 9 sampai No. 11, tetapi dengan butir gabus yang berturut-

turut diletakkan pada bagian kiri di titik C dan bagian kanan di titik E

pada bagian dalam rahang atas

13. Diulangi No. 9 sampai dengan No. 12, dengan memiringkan papan

katak ke kiri, kemudian ke kanan

14. Diperhatikan apakah kemiringan papan katak dapat mempengaruhi

arah gerakan dari butir gabus

3.3.2 Pengaruh Suhu pada Gerakan Rambut Getar

1. Didinginkan preparat pada suhu 50C dengan merendamnya di dalam

larutan ringer dingin selama 5 menit

2. Dikeluarkan preparat dari larutan Ringer dingin tadi dan dengan cepat

diletakkan

3. Dikembalikan preparat kedalam laritan ringer dingin selama 2 menit

dan diulangi pengukuran

4. Direndam preparat No. 1 tersebut dalam larutan ringer 15oC selama 5

menit dan diulangi pengukuran seperti No. 2

5. Diulangi percobaan tersebut pada suhu 45oC

3.3.3 Gerakan Rambut Getar di Bawah Mikroskop

1. Pada akhir percobaan, dilepaskanlah selaput lendir rahang atas katak

2. Diletakan sepotong selaput lendir (rambut getarnya dibagian bawah)

di atas kaca obyek yang telah dibasahi dengan larutan NaCl

fisiologis/larutan ringer dan ditutup dengan kaca penutup

3. Diamati gerakan-gerakan rambut getar tersebut di bawah mikroskop

dengan obyektif 10x, kemudian 40x

Page 8: Lap Fiswan 6-Silia

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

1. Pengamatan Gerakan Rambut Getar

Keterangan :

Jarak A – B = 2,3 cm

Jarak C – D = 1 cm

Jarak E – F = 1 cm

Tabel 1. Hasil pengamatan gerakan rambut getar katak pada berbagai keadaan

papan fiksasi

No Keadaan papan fiksasi Arah gerak Waktu yang diperlukan

1 Rata A BC DE F

32 detik43 detik1 menit 34 detik

2 Miring ke kiri A BC DE F

3 menit2 menit-

3 Miring ke kanan A BC DE F

1 menit 16 detik-40 detik

2. Pengaruh Suhu pada Gerakan Rambut Getar

Tabel 2. Pengaruh Suhu pada Gerakan Rambut Getar

No Suhu Kecepatan gerak A B

1

2

150C

450C

2 menit

8 menit, 24 detik

3. Gerakan Rambut Getar di Bawah Mikroskop

Gerakan rambut getar (cilia)

Keterangan :1. Rambut getar (silia)

Perbesaran 400x

Page 9: Lap Fiswan 6-Silia

4.2 Pembahasan

Praktikum aktivitas rambut getar pada proses pencernaan menggunakan

katak sebagai objeknya. Dalam praktikum ini katak dibedah pada bagian

rahangnya, dan dibedah pelan-pelan untuk melihat lambungnya, kemudian badan

katak dipisahkan dari kepala dan lambungnya. Esophagus dan lambung katak

yang telah diambil, kemudian ditetesi NaCl fisiologis.

Pemberian larutan NaCl fisiologi bertujuan agar esophagus dan lambung

katak tidak kering dan juga untuk mempertahankan cairan tubuhnya, agar silia-

silia pada pencernaan katak berada pada kondisi fisologisnya sehingga silia-silia

tersebut dapat berkerja seperti pada saat katak hidup.

Rambut getar pada rongga mulut katak berfungsi untuk menimbulkan

aliran dari cairan mulut dan permukaan dinding cavum oris, agar memudahkan

proses masuknya makanan ke dalam esophagus dan akhirnya masuk ke lambung.

Hasil yang didapatkan pengamatan gerakan rambut getar katak pada

berbagai keadaan papan fiksasi yaitu untuk jarak dari A ke B yaitu 2,3 cm, C ke D

1 cm dan E ke F 1 cm. Pada katak keadaan papan fiksasi rata yang hanya

tertinggal kepala, eshopagus dan lambungnya yang dibelah dan ditetesi larutan

NaCl yaitu A ke B dengan waktu yang diperlukan 32 detik,C ke D dengan waktu

43 detik serta E ke F 1 menit 34 detik. Untuk papan fiksasi yang miring kekiri

pada A ke B dengan waktu 3 menit, C ke D 2 menit serta E ke F tidak mengalir

butir-butir rayap kayu tersebut. Sedangkan pada papan fiksasi dengan keadaan

miring kekanan pada A ke B dengan waktu 1 menit 16 detik, C ke D tidak

mengalir butir-butir rayap kayu tersebut serta E ke F dengan waktu 40 detik.

Didapatkan hasil waktu yang berbeda-beda mungkin dikarenakan dengan keadaan

papan fiksasi tersebut.

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, suhu mempengaruhi kerja

dari rambut getar katak. Pada suhu 150C diperlukan waktu 2 menit untuk

menggerakkan butir-butir kayu, sedangkan pada suhu 450C diperlukan waktu 8

menit, 24 detik untuk menggerakkan butir-butir kayu. Berdasarkan hasil tersebut,

maka semakin besar suhu maka kerja dari rambut getar semakin lambat.

Untuk pengamatan gerakan rambut getar dibawah mikroskop didapatkan

hasil dengan terlihatnya rambut getar (cilia) pada katak. Seharusnya dapat terlihat

Page 10: Lap Fiswan 6-Silia

adanya pallatum molle dam pallatum durum pada cava oris dan kelenjar lainnya

dibawah mikroskop. Kedua pallatum dari katak terdiri dari dua jaringan yaitu

jaringan fibrik dan selaput lendir yang mengandung rambut-rambut getar yang

membantu dalam proses menelan. Pallatum durum tersusun oleh tajuk-tajuk

pallatum, dari sebelah depan tulang maxillaries dan sebelah belakang tersusun

oleh tajuk-tajuk pallatum, dari sebelah depan tulang maxillaries dan dibelakang

pallatum inter dalam pallatum molle. Larutan NaCl itu sendiri yaitu mempunyai

garam ion-ion yang pada daerahnya menyebabkan darah semakin encer karena

efek persenyawaan. Dapat menimbulkan tekanan osmotik dalam darah lebih kecil

dari tekanan osmotik jaringan sehingga zat dapat masuk. Sehingga sebelum

digunakan untuk aktivitas rambut getar cairan yang ada di dalam esopaghus atau

lambung tersebut tidak akan mengental atau membeku terlebih dahulu.

Page 11: Lap Fiswan 6-Silia

BAB V

PENUTUP

1.1 Kesimpulan

1. fisiologi bertujuan agar esophagus dan lambung katak tidak kering dan

juga untuk mempertahankan cairan tubuhnya

2. Rambut getar pada katak berfungsi untuk menimbulkan aliran dari

cairan mulut dan permukaan dinding cavum oris, agar memudahkan

proses masuknya makanan ke dalam esophagus dan akhirnya masuk ke

lambung

3. Maka semakin besar suhu maka kerja dari rambut getar semakin akan

lambat

5.2 Saran

Sebaiknya untuk praktikum ini disediakan alat dan bahan yang cukup, agar

praktikum berjalan lancar.

Page 12: Lap Fiswan 6-Silia

DAFTAR PUSTAKA

Schmidt-Nielsen, K. 1990. Animal Physiology–Adaptation and Environment Fourth Edition. Cambridge University Press, Cambridge.

Subowo. 1992. Histologi Umum. Bumi aksara, Jakarta.

Volk and Wheeler. 1993. Mikrobiologi Dasar, Edisi ke lima jilid 1. Erlangga. Jakarta.

Wulangi, K. 1993. Prinsip-Prinsip Fisiologi Hewan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Yasmin, Nuraini. 2007. Silia Pada Katak.http://www.google.co.id/caripdfindonesia/siliapdakatak.pdf/Diakses pada tanggal 25 April 2010