fiswan jarwok

Upload: muhammad-imam-tanthowi

Post on 19-Jul-2015

270 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang segala proses yang berlangsung dalam tubuh makhluk hidup, baik organisme monoseluler maupun multiseluler, termasuk interaksi antar sel, jaringan, organ serta semua komunikasi interaseluler, baik energetik maupun metabolik,(Windarti,at.,al.2012). Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengagkut bahan-bahan kimia hasil

metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri (wikipedia,2012). Sistem peredaran darah ikan bersifat tunggal, artinya hanya terdapat dalam satu jalur sirkulasi peredaran darah. Start darah dari jantung, darah menuju insang untuk melakukan pertukaran gas. Selanjutnya, darah dialirkan ke dorsal aorta dan terbagi kesegenap organ-organ tubuh melalui saluran-saluran kecil, (Yushinata Fujaya, 2004). Didalam darah mempunyai dua komponen utama yaitu sel-sel darah dan plasma darah. Sel-sel darah terbagi lagi menjadi sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan sel pembeku darah atau bitir-butir darah (trombosit), sedangkan plasma darah disebut juga sebagai cairan darah (Pulungan et al.,2005). Darah mengangkut oksigen dari insang ke jaringan dan mengankut CO2 dari jaringan ke insang. Pada kebanyakan sepesies ikan, O2 terikat pada haemoglobin pada darah sel merah. Tetapi pada sebagian ikan tidak memerlukan Hb untuk transparans O2 dan Hb darah. Dua tipe peredaran darah dalam Hb sangat pada

2

respirasi ikan. Ketika darah mencapai jaringan, dimana CO2 tinggi, afinitas dan kejenuhan menurun dan demikian O2 akan dilepaskan dari Hb dan berdifusi kedalam jaringan (Pulungan, at,.al. 2010). 1.2. Tujuan Praktikum Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui rupa darah makrokopis dan mikrokopis sebelum dan sesudah haemolisis dan mengetahui tahanan osmotik sel-sel darah merah sehingga kita dapat mengetahui bentukbentuk dari darah secara makrokopis dan mikrokopis serta dapat mengetahui tahanan osmotik atau konsentrasi larutan yang ada di dalam sel daran dan di luar sel darah, yaitu berupa larutan NaCl dengan konsentrasi yang berbeda.

1.3. Manfaat Praktikum Manfaat yang dapat diambil dari hasil praktikum ini adalah adalah dapat mengetahui rupa darah baik itu dengan mata telanjang maupun dengan menggunakan mikroskop, selain itu mahasiswa juga dapat mengetahui cara membuat preparat ulas serta dapat membedakan jenis-jenis darah yang ada pada tubuh ikan sampel.

3

II. TINJAUAN PUSTAKA Menurut Susanto (2003), ikan Mas (Cyprinus carpio) merupakan ikan yang berasal dari Cina dan Rusia, yang kemudian disebarkan di daerah Eropa serta negara-negara Asia Timur dan Selatan Pada abad pertengahan. Di Indonesia perkembangan budidaya ikan mas mengalami kemajuan yang sangat pesat. Bentuk ikan Mas dan bagian tubuhnya adalah tubuh mas ditutupi kulit yang terdiri dari kulit luar (epidermis)dan kulit dalam (dermis), bentuk kepala ikan mas mirip dengan ikan mas koki, akan tetapi pada ujungnya dilengkapi sepasang sungut. warnanya tubuhnya merah, hitam atau kadang-kadang sedikit kekuning-kuningan. Mulutnya diujung kepala dan pda sudut-sudut mulut terdapat dus pasang sungut peraba. Sirip punggung dari ikan Mas mempunyai 4 jari-jari keras dan 16-18 jari-jari lunak. Sirip dubur mempunyai 3 jari-jari keras dan 5 jarijari lunak. Sirip perut mempunyai 2 jari-jari keras dan 8 jari-jari lunak. Sirip dada mempunyai 1 jari-jari keras dan 13-16 jari-jari lunak. Jumlah sisik-sisik pada gurat sisi ada 33-37 keping (Susanto,2003) Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengagkut bahan-bahan kimia hasil

metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri (wikipedia,2012). Didalam darah mempunyai dua komponen utama yaitu sel-sel darah dan plasma darah. Sel-sel darah terbagi lagi menjadi sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan sel pembeku darah atau bitir-butir darah (trombosit), sedangkan plasma darah disebut juga sebagai cairan darah (Pulungan et al.,2005).

4

Komponen utama penyusun darah pada ikan adalah sel darah dan plasma darah. Sel darah tersusun dari beberapa jenis sel, yaitu sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan sel pembeku darah (trombosit),

(Windarti,at.,al.2012). Sistem peredaran darah ikan bersifat tunggal, artinya hanya terdapat dalam satu jalur sirkulasi peredaran darah. Start darah dari jantung, darah menuju insang untuk melakukan pertukaran gas. Selanjutnya, darah dialirkan ke dorsal aorta dan terbagi kesegenap organ-organ tubuh melalui saluran-saluran kecil, (Yushinata Fujaya, 2004). Eritrosit (sel darah merah) ikan berinti, bewarna merah kekuningan. Erotrosit dewasa berbentuk lonjong, kecil dan berdiameter 7-36 mikron bergantung kepada spesies ikannya. Jumlah eritrosit tiap-tiap mm3 darah berkisar antara 20.000-3.000.000. pangangkutan oksigen dalam darah bergantung kepada jumlah hemoglobin (pigmen pernapasan) yang terdapat didalam eritrosit (Mudjiman, 2001). Menurut Mudjiman (2001), bahwa haemoglobin persel darah merah, dilaporkan dalam satuan pikogram (pg) normal berkisar antara 27-330C pg atau rata-rata 29,5 pg. Untuk anak-anak berkisar 20-27 pg. Airnya yang tertentu dan kemudian akan membelah atau tidak akan tumbuh lagi, sebelum pembelahan, jumlah protein yang disintesa sel itu sendiri.

5

III. BAHAN DAN METODE

3.1. Waktu dan Tempat Praktikum dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 13 Maret 2011 pukul 08.00-10.00WIB, yang dilaksanakan di Laboratorium Biologi Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau.

3.2. Bahan dan Alat Bahan-bahan yang digunakan untuk praktikum I dan II adalah darah ikan Mas, larutan EDTA, aquades dan NaCl 3%, larutan etanol, larutan gimsa, minyak cengkeh, larutan NaCl (0,0%, 0,3%, 0,5-1,0% dan 3%). Sedangkan alat yang digunakan adalah nampan, jarum suntik, mikroskop, objek glass, cover glass, tabung reaksi, pipet tetes, tisu, alat-alat tulis, dan buku gambar , dan buku penuntun praktikum.

3.3. Metode Praktikum Metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah metode secara langsung yaitu pengambilan sampel, pembuatan preparat ulas dan pengamatan terhadap objek yang telah ditentukan baik itu secara visual maupun dibawah mikroskop dengan perbesaran tertentu.

3.4. Prosedur Praktikum 3. 4. 1. Cara pengambilan darah Ikan dibius dengan minyak cengkeh sebanyak 1 ml Jarum suntik dibasahi dengan EDTA dengan konsentrasi 10 % yang berfungsi untuk mencegah pembekuan darah.

6

Darah ikan diambil melalui vena caudalis dibawah tulang vetebrae atau dibelakang sirip anus.

3.4.2 Cara menyiapkan sampel darah sebelum dan sesudah haemolisis Tiga tabung yang telah diberi label A,B, dan C. Setiap tabung dimasuk darah sebanyak 1 ml. Pada tabung A tambahkan darah sebanyak 1 ml dan ditambah aquades, tabung B tambahkan darah sebanyak 1 ml dan ditambah NaCl 3%, dan pada tabung C masukan darah sebanyak 1 ml dan dicampur dengan darah yang ada ditabung A dan B. Kemudian buatlah preparat ulas dari darah yang sudah diperlakukan tersebut. Dari setiap tabung diambil 1 tetes darah, kemudian teteskan pada bagian ujung objek glass. Kemudian ambil objek glass lain dan sentuhkan hingga darah merata dan didorong pada posisi sudut 45o terhadap objek glass. Angkat objek glass dengan ulasan darah tersebut dan diterawang pada cahaya matahari (secara makroskopis). Secara mikroskopis preparat ulas dibekukan dengan larutan etanol dan untuk pemberian warna pada darah merah dicelupkan pada larutan gimsa dan kemudian dikeringkan, kemudian diamati dibawah mikroskop. 3. 4. 3. Menentukan tahanan osmotik sel-sel darah merah Sediakan 9 buah tabung reaksidengan konsentrasi larutan NaCl yang berbeda, yaitu larutan NaCl konsentrasi (0,0%, 0,3%, 0,5-1,0% dan 3%). Pada tiap-tiap tabung tambahkan 10 tetes sampel darah,darahyang digunakan adalah darah ikan Mas (Cyprinus carpio) Amati dan deskripsikan dari masing-masing tabung sampel.

7

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Adapun hasil praktikum dalam percobaan I mengenai Rupa darah secara mikroskopis sebelum dan sesudah hameolisis, di peroleh data sebagai berikut :

Gambar 1. Ikan mas (Cyprinus carpio)

A Kontrol

B Darah + NaCl 3%

C Darah + Aquades

B B1+ Aquadest

C C1 + NaCl 3 %

8

Kontrol (A)

Darah + NaCl 3 %(B)

Darah + Aquadest (C)

B1 + Aquadest

C1 + Aquadest

Gambar 2. Rupa Darah Makrokopis dan Mikrokopis Sebelum dan Sesudah Haemolisis

1. Darah kontrol

2. NaCl 0,3 % + 10 tts darah

3. NaCl 0,5 % + 10 tts darah

9

4. NaCl 0,6 % + 10 tts darah

5. NaCl 0,7 % + 10 tts darah

6. NaCl 0,8 % + 10 tts darah

7. NaCl 0,9 % + 10 tts darah

8. NaCl 1 % + 10 tts darah

9. NaCl 3 % + 10 tts darah

Gambar 3. Tahanan Osmotik Sel-sel Darah Merah 4.2. Pembahasan Butir-butir darah merah adalah suatu gepeng (seperti cakram) yang berisi cairan interaseluler,(Windarti,at.,al.2012).

10

Pada saat percobaan pertama rupa darah makrokopis dan mikrokopis sebelum dan sesudah haemolisis dapat kita ketahui bahwa darah + NaCl 3 % maka bentuk darahnya akan mengkerut, larutan ini tidak tembus cahaya dan terdapat endapan di permukaan larutannya. Sedangkan darah + aquadest maka hasil yang terjadi adalah tidak mengkerut, sel darah tidak rapat disebabkan karena sel darah pecah sehingga larutan tersebut dapat tembus cahaya. Ini berarti air dapat mengalir melalui membran sel, oleh karena itu bila darah dimasukan kedalam larutan yang hipertonis maka sel darah merah akan mengembang kemudian pecah (Usman, 2002). Bila sel-sel darah dimasukkan kedalam suatu cairan yang hypertonis atau hypotonis terhadap cairan interaseluler, maka terjadi proses osmasa dan difusi. Bila tekanan osmosa cairan diluar sel sama dengan didalam sel , maka sel darah tidak mengalami perubahan. jika cairan didalam sel hypertonis terhadap cairan didalam selmaka sel-sel akan kehilangan cairan sehingga mengakibatkan sel mengalami peng kerutan, (Windarti,at.,al.2012). Untuk percobaan menentukan tahanan osmotik sel-sel darah merah, bila darah dimasukan kedalam larutan hipertonis (NaCl 0,9% dan NaCl 3%) maka sel darah merah akan mengkerut (mengkisut) karena tekanan osmosa cairan lebih tinggi dari tekanan osmosa darah. Sedangkan bila darah dimasukan kedalam larutan hypotonis (NaCl 0.3%) maka sel darah akan mengembang dan pecah. Fujaya (2004) menyatakan, membran sel darah merah sifatnya permiabel terhadap air, glukosa dan urea, tetapi impermiabel terhadap garam-garam. Air dapat mengalir melalui membran sel, oleh karena itu bila darah dimasukan kedalam larutan yang hipotonis maka sel darah merah akan pecah. Peristiwa

11

pecahnya sel darah merah hingga isinya menyebar keseluruh larutan disebut Haemolisis. Namun apabila darah dimasukkan kedalam larutan yang isotonis (larutan fisiologis untuk ikan NaCl 0,6%) maka sel darah tidak akan mengalami perubahan.

12

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan Setelah praktikum tentang rupa darah secara makrokopis dan mikrokopis sebelum dan sesudah haemolisis dilaksanakan maka dapat disimpulkan bahwa apabila darah dimasukan dalam larutan NaCl 0.9%, 3% yang hypertonis (larutan yang tekanan osmosanya lebih tinggi dari tekanan osmosa darah) maka plsma darah akan megalir keluar sehingga membran sel darah merah akan mengkerut. Dan apabila darah ditambahkan dengan larutan aquadest dan NaCl 0,3% yang hypotonis (tekanan osmosa lebih rendah dari tekanan osmosa darah), maka larutan di luar sel akan masuk kedalam sel, sehingga sel akan mengembang dan pecah. Tetapi jika darah dimasukan kedalam larutan NaCl 0,6% yang isotonis maka sel darah tidak akan mengalami perubahan dari betuk semula. 5.2. Saran Agar praktikum ini berjalan dengan lancar diperlukan kehati-hatian dalam mengambil sample darah ikan tersebut. Pengambilan sample darah yang baik adalah pada vena caudalis, tepatnya pada bagian posterior analis spine.

13

DAFTAR PUSTAKA

Susanto.H.2003. Budidaya Ikan Pekarangan. Yogyakarta: Kanisius. 90 halaman Pulungan,Chaidir .P , Windarti, Ridwan Manda .P. 2010, Penuntun Praktikum Ikhtiologi , Fakultas Perikanan Universitas Riau. (tidak diterbitkan) Mudjiman, A. 2001. Makanan ikan dan sistem darah. Cet. Ke 15. PT. Penebar swadaya. Jakarta. 190 hal. Windarti, Yuliati, Nurasiah, Beni Heltonika.2012, Penuntun Praktikum Fisiologi Hewan Air, Fakultas Perikanan Universitas Riau. (tidak diterbitkan) Usman.2002. Pengantar Fisiologi Ikan. Yayasan Abdul Rab. (Tidak diterbitkan). Fujaya.Y. 2004. Fisiologi Hewan Air, Penebar Swadaya, Jakarta, 87 hal. WWW.Wikipedia.com.diunggah pada hari Sabtu, 21 april 2012 pukul 21.43.

14

LAMPIRAN

15

Lampiran 1 : Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum

Nampan

Serbet

Suntik

Mikroskop

Tabung Reaksi

Gimsae

Objek Glas

Alat Tulis

Buku Penuntun

Buku Gambar

Tissu

Ikan Mas

16

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN AIR RUPA DARAH SECARA MAKROKOPIS DAN MIKROKOPIS SEBELUM DAN SESUDAH HAEMOLISIS

Oleh : SRI JARWANTO 1004121723 PSP

LABORATORIUM BIOLOGI PERAIRAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU 2011

17

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah S.W.T. atas berkat, rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum Fisiologi Hewan Air tepat pada waktu yang telah ditentukan. Ucapan terimakasih kepada Asisten pembimbing Mata Kuliah praktikum Fisiologi Hewan Air atas saran dan motivasi yang telah diberikan kepada penulis, sehingga penulis menjadi antusias dalam pembuatan laporan ini. Terimakasih juga penulis ucapkan kepada teman-teman yang telah sangat membantu dalam proses pembuatan laporan ini. Dan penulis telah semaksimal mungkin dalam menyusun laporan ini mudah-mudahan laporan ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam penerapan ilmu yang telah diperoleh dalam kehidupan bermasyarakat. Kritik dan saran dari para pembaca akan penulis pertimbangkan guna penyempurnaan laporan ini.

Pekanbaru, April 2012

Sri Jarwanto

18

DAFTAR ISI

ISI KATA PENGANTAR .............................................................................. DAFTAR ISI............................................................................................. DAFTAR GAMBAR ................................................................................ DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang............................................................................ 1.2 Tujuan dan Manfaat .................................................................... II. TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................

Halaman i ii iii iv

1 2 4

III. METODOLOGI PRAKTIKUM 3.1 Waktu dan Tempat ...................................................................... 3.2 Bahan dan Alat ............................................................................ 3.3 Metode Praktikum ....................................................................... 3.4 Prosedur Praktikum ..................................................................... IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ............................................................................................ 4.2 Pembahasan ................................................................................. V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 .Kesimpulan ................................................................................ 5.2 Saran .......................................................................................... DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN 11 11 8 9 5 5 5 5

19

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman 1. Gambar ikan mas ................................................................................. 8 2. Gambar rupa darah secara makrokopis dan mikrokopis....................... 8

20

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman 1. Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ......................................... 14