laporan fiswan 4_arah aliran darah pada ikan kepala timah

31
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN ALIRAN DARAH PADA EKOR IKAN KEPALA TIMAH (Aplocheilus panchax) Oleh : Aulia rahmawati 093204204 Rizka Putri N. 093204217 Septyana Dwi F. 093204218 Bambang Subekti 093204219 Pendidikan Biologi 2009 B JURUSAN BIOLOGI 1

Upload: rizka-novitasari

Post on 05-Dec-2014

1.307 views

Category:

Documents


102 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Fiswan 4_arah Aliran Darah Pada Ikan Kepala Timah

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN

ALIRAN DARAH PADA EKOR IKAN KEPALA TIMAH (Aplocheilus panchax)

Oleh :

Aulia rahmawati 093204204

Rizka Putri N. 093204217

Septyana Dwi F. 093204218

Bambang Subekti 093204219

Pendidikan Biologi 2009 B

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

2012

1

Page 2: Laporan Fiswan 4_arah Aliran Darah Pada Ikan Kepala Timah

I. Judul Percobaan :

Aliran darah pada ekor ikan kepala timah (Aplocheilus panchax)

II.Tujuan Percobaan :

Membedakan macam-macam pembuluh darah pada ekor ikan kepala timah

(Aplocheilus panchax).

III.Dasar Teori

A. Sistem Peredaran darah

Sistem sirkulasi atau sistem peredaran darah tersusun atas berbagai

komponen utama, yaitu jantung, pembuluh, dan cairan tubuh yang beredar

(bersirkulasi). Jantung berfungsi sebagai pompa penggerak cairan, sedangkan

pembuluh berfungsi sebagai saluran yang akan dilalui cairan yang beredar

keseluruh tubuh. System sirkulasi pada hewan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu

system sirkulasi terbuka dan tertutup. Sistem sirkulasi terbuka antara lain dapat

ditemukan pada Moluska dan Arthropoda. Sementara hewan yang mempunyai

system sirkulasi tertutup dapat ditemukan pada Vertebrata (Isnaeni, 2006). Berikut

adalah macam-macam pembuluh darah yang berperan pada sistem peredaran

darah, yaitu;

1. Arteri

Merupakan pembuluh darah yang menimbulkan tahanan rendah dan

berperan dalam menyalurkan darah keseluruh jaringan tubuh. Bertindak

sebagai reservoir tekanan untuk mempertahankan aliran darah anatara

sistol bilik jantung. Aliran darahnya menjauhi jantung atau saluran yang

dilalui darah yang keluar dari insang dan menuju ke bagian-bagian tubuh.

Biasanya membawa darah yang kaya dengan oksigen ke seluruh bagian

tubuh. Saluran darah ini terdiri dari tiga lapisan yaitu bagian dalam

(intima), memiliki lapisan endothelium dan sub endothelium.

2. Arteriol

2

Page 3: Laporan Fiswan 4_arah Aliran Darah Pada Ikan Kepala Timah

Pembuluh darah yang merupakan tempat utama tahanan terhadap aliran

darah dan berperan dalam mendistribusikan atau membagi-bagi darah

keberbagai alat tubuh.

3. Kapiler

Pembuluh darah dimana terjadi pertukaran zat antara darah dengan

cairan jaringan. Kapiler juga merupakan bagian percabangan saluran darah

yang merupakan tempat terjadinya pertukaran zat (gas nutrien) antara

darah dengan jaringan/sel. Ada tiga macam kapiler darah yaitu, kapiler

kontinyu, kapiler berpori dan kapiler diskontinyu (sinusoid).

4. Venula

Pembuluh darah yang menampung darah dari kapiler dan mengalirkan ke

pembuluh darah vena.

5. Vena

Pembuluh darah yang memiki tahanan terhadap aliran darah kecil

dan berperan menampung darah dari seluh tubuh melalui venula dan

mengalirkan kembali kejantung (Wulangi, 1992). Aliran darahnya menuju

ke jantung. Struktur vena sama halnya dengan arteri, namun mempunyai

dinding yang lebih tipis dan rongga yang lebih besar dibanding arteri pada

ukuran diameter yang sama. Bagian dalam dari vena yang mengalami

tekanan hidrostatik tinggi, umumnya kaya akan jaringan elastis dan sel otot

licin. Dinding vena umumnya berkontraksi secara aktif, tidak hanya

mempertahankan tekanan darah dalam sistem vena, tetapi juga untuk

memompakan darah dari dinding ke jantung.

3

Page 4: Laporan Fiswan 4_arah Aliran Darah Pada Ikan Kepala Timah

Gambar 1. Pembuluh Darah

B. Struktur Dasar Pembuluh Darah

Dinding pembuluh darah terdiri dari 3 lapisan, atau tunik, dengan jaringan

yang berbeda; epitel pelapis dalam, lapisan tengah terdiri dari otot polos dan

jaringan ikat elastic, dan jaringan ikat yang melapisi permukaan luar. 3 lapisan

struktur umum pembuluh darah dari yang paling dalam ke yang paling luar adalah

tunika interna (intima), tunika media, dan tunika externa. Modifikasi dari jumlah

struktur dasar untuk 5 tipe pembuluh darah dan perbedaan struktur serta fungsi

diantara beberapa tipe pembuluh. Variasi struktur berhubungan dengan perbedaan

fungsi yang terjadi sepanjang system cardiovascular.

Gambar 2. lapisan pada dinding pembuluh darah; (a) arteri ; (b) vena,

terdapat katup (valve); (c) kapiler

4

Page 5: Laporan Fiswan 4_arah Aliran Darah Pada Ikan Kepala Timah

Tunika interna (intima) membentuk pelapis dalam dari pembuluh darah dan

berhubungan langsung dengan darah yang mengalir lewat lumen, atau saluran

terbuka dari pembuluh. Meskipun lapisan ini memiliki bagian-bagian berlapis,

komponen jaringan ini berkontribusi sedikit untuk ketebalan dari dinding

pembuluh darah. Lapisan terdalam ini merupakan epitel squamos gepeng, disebut

endothelium, yang diteruskan dengan endocardial pada jantung. Endotelium

merupakan lapisan tipis dari sel-sel yang rata yang melapisi permukaan dalam dari

seluruh system cardiovascular (jantung dan pembuluh darah). Sampai saat ini, sel-

sel endothelium telah dianggap kecil lebih dari passive barier antar darah dan

dinding pembuluh. Sekarang diketahui bahwa sel endothelium berpartisipasi aktif

dalam beberapa aktivitas yang berhubungan dengan pembuluh darah, termasuk

pengaruh fisik dari aliran darah, sekresi local mediator kimia yang mempengaruhi

keadaan kontraktil dari otot polos pembuluh darah, dan membantu dalam

permeabilitas kapiler. Kompone kedua dari tunika interna adalah basement

membrane. Ini menyediakan dasar penyokong fisik untuk lapisan epitel.

Framework-nya terdisi atas fiber kolagen yang menyediakan lamina basalis untuk

kekuatan renggangan, juga menyediakan gaya pegas untuk meregang dan recoil.

Basal lamina mengikatkan endothelium kepada jaringan ikat penting yang juga

meregulasi pergerakan molecular. Hal tersebut muncul untuk memainkan peran

penting dalam membantu pergerakan sel selama perbaikan jaringan dari dinding

pembuluh darah. Lapisan terluar dari tunika interna, yang membentuk batas antara

tunika interna dan tunika media, adalah internal elastic lamina. Lapisan ini

meruapakan lembaran tipis dari fiber elstik dengan variasi jumlah dari struktur

seperti jendela terbuka yang juga terlihat seperti keju swiss. Struktur tersebut

memfasilitasi difusi material melewati tunika interna ke tunika media yang tebal.

Tunika media merupakan otot dan lapisan jaringan ikat yang menunjukan

perbedaan besar diantara perbedaan tipe-tipe pembuluh. Di banyak pembuluh,

lapisan ini relative lebih tebal yang tersusun utamanya oleh otot polos dan fiber

elastic. Peran utama dari sel-sel otot polos, yang meyebar secara sirkular

mengelilingi lumen seperti cincin yang mengelilingi jari, hal ini untuk meregulasi

diameter dari lumen. Ukuran aliran darah melewati bagian berbeda dari tubuh

5

Page 6: Laporan Fiswan 4_arah Aliran Darah Pada Ikan Kepala Timah

diregulasi oleh perluasan kontraksi otot polos di dinding dari masing-masing

pembuluh. Selain itu, perluasan kontraksi otot polos di tiap tiap tipe pembuluh

adalah krusial dalam meregulasi tekanan darah.

Sebagai tambahan, untuk meregulasi aliran darah dan tekanan darah, otot

polos berkontraksi ketika pembuluh dihancurkan untuk membantu batas hilangnya

darah selama pembuluh terluka, dan sel-sel otot polos membantu meprosuksi fiber

elastic di dalam tunika media yang memungkinkan pembuluh untuk meregang dan

recoil dibawah tekanan dalah yang berlaku. Tunika media merupakan tunik yang

paling bervariasi. Perbedaan tipe pembuluh darah akan berbeda pula struktur dan

fungsinya.

Tunika Eksterna, pelapis terluar dari pembuluh darah adalah tunika

eksterna yang terdiri dari fiber elastin dan kolagen. Pemisahan tunika eksterna dari

tunika media adalah network dari fiber elastic, disebut external elastic lamina yang

merupakan bagian dari tunika media. Tunika eksterna mengandung beberapa saraf

dan terutama pada pembuluh yang besar terdapat pembuluh darah yang sangat

kecil yang mensuplai darah ke jaringan dinding pembuluh. Pembuluh kecil ini

disebut vasa vasorum atau pembuluh ke pembuluh. Ini dapat dengan mudah

terlihat pada pembuluh besar seperti aorta. Sebagai tambahan, untuk peranan

penting suplai dinding pembuluh dengan saraf dan pembuluh sendiri, tunika

externa membantu merekatkan pembuluh ke jaringan sekitarnya.

C. Sistem Peredaran Darah pada Ikan

Sistem sirkulasi pada ikan adalah sistem yang berfungsi untuk mengangkut

dan mengedarkan O2 dari perairan ke sel-sel tubuh yang membutuhkan, juga

mengangkut enzim, zat-zat nutrisi, garam-garam, hormon, dan antibodi serta

mengangkut CO2 dari dalam usus, kelenjar-kelenjar, insang, dan sebagainya,

keluar tubuh.

Seperti pada golongan vertebrata lainnya, ikan mempunyai sistem

peredaran darah tertutup, artinya darah tidak pernah keluar dari pembulunya, jadi

tidak ada hubungan langsung dengan sel tubuh sekitarnya. Darah memberi bahan

materi dengan perantaraan difusi melalui dinding yang tipis dari kapiler darah, dan

kembali ke jantung melalui pembulu yang ke dua. Seri pertama dinamakan sistem

6

Page 7: Laporan Fiswan 4_arah Aliran Darah Pada Ikan Kepala Timah

arteri dan seri ke dua disebut sistem vena. Organ-organ yang berfungsi sebagai alat

sirkulasi yaitu berupa; jantung, pembuluh nadi (aorta, arteri) dan pembuluh balik

(vena), dan kapiler-kapiler darah. Bahan yang diedarkan; darah (plasma darah dan

butir-butir darah).

Sistem peredaran darah, organ utamanya adalah jantung yang bertindak

sebagai pompa tekan merangkap pompa hisap. Darah ditekan mengalir keluar dari

jantung melalui pembuluh arteri ke seluruh tubuh sampai ke kapiler darah,

kemudian dihisap melalui pembuluh vena dan kembali ke jantung. Sistem

peredaran darah ini disebut sistem peredaran darah tunggal. Sebelum atrium,

terdapat sinus venosus yang mengumpulkan darah berkadar CO2 tinggi, berasal

dari organ-organ tertentu. Darah dari sinus venosus masuk ke dalam atrium melalui

katup sinuautrial, dari atrium darah masuk ke dalam ventrikel melalui katup

atrioventricular. Dari ventrikel darah ditekan dengan daya pompa padanya, menuju

ke arah aorta ventralis, menuju ke insang. Di insang terjadi pertukaran O2 dengan

CO2 (pada sistem pernafasan) dan seterusnya darah dengan kandungan O2 tinggi

diedarkan ke daerah kepala, ke bagian dorsal, ke ventral, dan ekor kembali ke

jantung dan seterusnya. Setelah mengedarkan nutrisi dan sebagainya.

D. Jantung

Jantung pada ikan dibangunkan oleh empat ruangan yang terletak di bagian

posterior lengkung insang, di bagian depan rongga badan dan di atas Ithmus.

Ruangan ini berurutan dari belakang ke depan, yaitu:

1. Sinus Venosus

Adalah ruang tambahan yang berdinding tipis, hampir tidak

mengandung jaringan otot. Dinding kaudalnya bersatu dengan bagian depan dari

septum transversum, yang memisahkan rongga pericardial dari rongga

pleuroperitoneal. Darah venus dari seluruh tubuh, masuk di sinus venosus

melalu sepasang ductus Cuvieri yang masuk di bagian lateral, dan sepasang

sinus hepaticus yang masuk pada dinding posterior dari sinus venosus. Vena

coronaria yang datang dari dinding otot jantung, juga masuk dari sinus venosus .

Dari sini darah melalui lubang sinus atrial masuk ke dalam atrium.

2. Atrium

7

Page 8: Laporan Fiswan 4_arah Aliran Darah Pada Ikan Kepala Timah

Adalah ruang tunggal yang dindingnya relatif tipis, terletak anterior dari

sinus venosus. Darah dari atrium melalui lubang atrioventikular diteruskan ke

dalam rongga ventrikel. Lubang ini dijaga oleh klep atau katup atrioventrikular,

supaya aliran darah tidak kembali ke rongga atrium.

3. Ventrikel

Adalah ruang berdinding tebal berotot, menerima darah hanya dari

atrium saja dan memompakan darah melalui aorta ventral ke insang. Ruang ini

dibentuk oleh dua lapisan otot yaitu lapisan otot luar disebut kortikal dan

lapisan otot dalam disebut spongi. Bagian ini menerima darah dari atrium

melalui atrioventricular. Ujung anterior dari ventrikel tumbuh memanjang dan

berdinding tebal, di dalamnya terdapat suatu seri klep semilunar.

4. Conus Arteriosus

Pada Elasmobranchii, conus arteriosus berkembang denga baik, tetapi

tidak mempunyai bulbus arteriosus. Pada sebagian ikan Teleostei conus

arteriosus sudah tereduksi menjadi suatu struktur yang sangat kecil, sedangkan

bulbus arteriosus (perluasan sebagian dari aorta ventralis) berkembang dengan

baik.

Gambar 3. Jantung pada Ikan

E. Darah

8

Page 9: Laporan Fiswan 4_arah Aliran Darah Pada Ikan Kepala Timah

Darah berupa cairan yang dibangunkan oleh plasma darah, sel darah dan

substansi lain yang terlarut di dalamnya. Plasma darah berupa cairan zat putih telur

yang mengandung bagian-bagian dari sel darh, mineral terlarut. Di luar pembuluh

darah, darah akan membeku disebabkan oleh kerja enzim trhombokinase yang

bereaksi dengan garam kalsium menjadi trombin yang aktif.

Ikan memiliki kadar protein plasma berupa albumin (pengontrol tekanan

osmotik), lipoprotein (pembawa lemak), globulin (pengikat heme), ceruloplasmin

(pengikat Cu), fibrinogen (bahan pembeku darah), dan iodurophorine (sebagai

yudium anorganik).

Fungsi utama darah yaitu transportasi bahan materi yang dibutuhkan bagian

tubuh, atau yang tidak diperlukan dibawa ke organ pembuangan. Darah, juga

menjaga masuknya bahan penyakit, memperbaiki bahan jaringan yang rusak,

mengantarkan bahan pertumbuhan, dan membawa oksigen ke jaringan-jaringan

tubuh. Dengan adanya hormone dalam aliran peredaran darah, seolah-olah darah

berfungsi seperti sistem saraf tambahan.

Pertukaran oksigen dari air dengan CO2 terjadi pada bagian semipermiable

yaitu pembuluh yang terdapat di daerah insang. Selain dari itu, di daerah insang

terjadi pengeluaran kotoran yang bernitrogen dan insang juga mengeleminir

mineral yang berdifusi. Jantung mengeluarkan darah yang relatif kurang oksigen

dan berkadar CO2 tinggi. Ikan pada umumnya, vena utama yang membawa darah

kembali ke jantung ialah sepasang vena kardinalis anterior-dan posterior (Gambar

3.). Vena yang pertama, membawa darah dari bagian kepala berjalan

berdampingan dengan sepasang vena jugularis yang letaknya lebih ke tengah. Dari

ekor berjalan vena caudalis yang tunggal, kemudian bercabang dua menjadi vena

portae renalis menuju ke ginjal. Di dalam ginjal vena potae renalis

mempercabangkan banyak vena renalis advehentes, dan masingmasing cabang ini

pecah menjadi kapiler darah. Jaring kapiler darah ini kemudian bersatu kembali

menjadi beberapa vena renalis revehentis yang mengalir ke permukaan tengah dari

ginjal dan bermuara pada vena kardinalis posterior.

9

Page 10: Laporan Fiswan 4_arah Aliran Darah Pada Ikan Kepala Timah

Gambar 4. Bagian-Bagian Sistem Sirkulasi Darah Ikan

Gambar 5. Arah Aliran Sirkulasi Darah pada Ikan

IV. Prosedur Kerja

A. Alat dan Bahan

1. Alat :

a. gelas kimia 1 buah

b. cawan petri 1 buah

c. object glass 1 buah

d. pipet tetes 1 buah

e. cover glass 1 buah

f. mikroskop 1 buah

2. Bahan

a. akuades secukupnya

b. ikan kepala timah 3 ekor

c. kapas secukupnya

10

Page 11: Laporan Fiswan 4_arah Aliran Darah Pada Ikan Kepala Timah

B. Langkah Kerja

1. Menyiapkan ikan kepala timah (Aplocheilus panchax) yang akan digunakan

sebagi bahan praktikum dan diletakkan di dalam cawan petri yang berisi air.

2. Memilih ikan kepala timah yang berukuran cukup agar mudah saat diamati di

bawah mikroskop.

3. Memindahkan seekor ikan kepala timah ke object glass dengan menutup bagian

kepalanya dengan kapas yang telah dibasahi dengan akuades.

4. Mengamati dengan menggunakan mikroskop, terutama di bagian ekornya yang

transparan.

5. Memperhatikan jalannya aliran darah pada ekor ikan kepala timah.

6. Menentukan macam pembuluh darah pada ekor ikan kepala timah yaitu arteri,

arteriol, vena, venula, dan kapiler.

7. Menggambarkan dan memotret pembuluh darah pada ekor ikan kepala timah.

8. Menuliskan hasil praktikum dalam bentuk laporan.

C. Rancangan Eksperimen

11

Menyiapkan ikan kepala timah 3 ekor (Aplocheilus panchax)

Meletakkan seekor ikan kepala timah (Aplocheilus panchax) pada object glass dengan menutup bagian kepalanya menggunakan kapas yang dibasahi dengan akuades.

Mengamati bagian ekor ikan kepala timah (Aplocheilus panchax) dengan menggunakan mikroskop.

Mengamati aliran darah dan menentukan macam pembuluh darah pada ekor ikan kepala timah (Aploicheilus panchax)

yaitu arteri, arteriol, vena, venula, dan kapiler.Menuliskan hasil praktikum dalam bentuk laporan praktikum.

Page 12: Laporan Fiswan 4_arah Aliran Darah Pada Ikan Kepala Timah

V. Hasil dan Pembahasan

Berdasarkan praktikum yang dilakukan, didapatkan hasil seperti pada tabel di bawah

ini

A. Hasil Pengamatan

Tabel 1. Jenis Pembuluh Darah pada Ekor Ikan Kepala Timah (Aplocheilus panchax)No. Nama Pembuluh Ciri-Ciri Pembuluh

1. Arteri Memiliki lumen yang kecil, berdiding tebal

2.Arteriol Percabangan dari arteri yang berukuran lebih kecil dari arteri,

penghubung antara arteri dan kapiler

3. Vena Memiliki lumen yang besar, berdinding tipis

4.Venula Memiliki lumen yang cukup besar, berukuran lebih kecil dari

pembuluh vena, aliran darah yang mengalir konstan

5. Kapiler Pembuluh darah terkecil, dinding pembuluhnya tipis

Tabel 2. Perbedaan Pembuluh Darah pada Ekor Ikan Kepala Timah (Aplocheilus panchax)

No.Nama

Pembuluh

PembedaLuas

Penampang pada Ekor

Arah Aliran DarahKecepatan

Aliran DarahPercabangan

Pembuluh

1. Arteri +++ ke seluruh tubuh ++++ ada2. Arteriol ++ ke seluruh tubuh ++++ ada3. Vena +++ ke jantung +++ ada4. Venula ++ ke jantung +++ ada5. Kapiler + ke seluruh tubuh

dan jantung+++++ tidak ada

Keterangan: tanda + menunjukkan semakin besar dan cepat aliran darah.

12

Page 13: Laporan Fiswan 4_arah Aliran Darah Pada Ikan Kepala Timah

arteri

Gambar 6. Foto pembuluh darah ada ekor ikan kepala timah (Aplocheilus panchax)

Keterangan warna:

: arah aliran darah dari jantung ke seluruh tubuh

: arah aliran darah dari seluruh tubuh ke jantung

: arah aliran darah ke seluruh tubuh dan kembali ke jantung

B. Analisis Data

Berdasarkan data pada Tabel 1, ekor ikan kepala timah (Aplocheilus

panchax) memiliki lima macam pembuluh darah yaitu arteri, arteriol, vena, venula,

dan kapiler dengan ciri-ciri seperti pada Tabel 1. Arteri merupakan tipe pembuluh

13

arteriol

vena

venula

kapiler

arteri

JANTUNG

SELURUH

TUBUH

Page 14: Laporan Fiswan 4_arah Aliran Darah Pada Ikan Kepala Timah

darah yang memiliki lumen atau lubang saluran pembuluh darah yang kecil dan

memiliki dinding pembuluh yang tebal. Arteriol merupakan percabangan dari arteri

yang berukuran lebih kecil dari arteri dan pembuluh yang menghubungkan antara

arteri dan kapiler. Vena adalah pembuluh yang memiliki lumen yang besar dan

berdinding tipis. Ciri-ciri pada vena ini merupakan kebalikan dari ciri arteri.

Venula merupakan pembuluh darah yang memiliki lumen yang cukup

besar, berukuran lebih kecil dari pembuluh vena, dan aliran darah yang mengalir

konstan sedangkan pembuluh terakhir yaitu kapiler yang merupakan pembuluh

darah terkecil dan berdinding tipis.

Berdasarkan data pada Tabel 2, terdapat empat hal pembeda dari kelima

macam pembuluh darah yang ditemukan pada ekor ikan kepala timah (Aplocheilus

panchax) yaitu luas penampang (pada bagian ekor saja), arah aliran darah,

kecepatan aliran darah, dan percabangan pembuluh darah. Pada luas penampang

(bagian ekor), arteri dan vena memiliki ukuran yang lebih besar dari pembuluh

yang lain. Sedangkan kapiler memilik ukuran luas penampang paling kecil diantara

pembuluh yang lain. Arah aliran darah pada pembuluh arteri dan arteriol mengalir

ke seluruh tubuh sedangkan yang mengalir ke jantung adalah pembuluh vena dan

venula. Pembuluh kapiler adalah satu-satunya pembuluh darah yang mengalirkan

darah ke seluruh tubuh dan kembali ke jantung. Untuk kecepatan aliran darah yang

tercepat adalah pada pembuluh kapiler sedangkan urutan kedua yaitu arteri dan

arteriol dan ketiga yaitu vena dan venula. Semua pembuluh darah yang ditemukan

pada ekor ikan kepala timah (Aplocheilus panchax) memiliki percabangan yaitu

arteri, arteriol, vena dan venula sedangkan kaplier adalah satu-satunya pembuluh

darah yang ditemukan pada ekor ikan kepala timah (Aplocheilus panchax) yang

tidak bercabang.

C. Pembahasan

Berdasarkan penjelasan diatas sistem peredaran darah ikan terdiri dari

jantung sebagai pusatnya dan pembuluh darah nadi (arteri) dan balik (vena).

Jantung terletak dalam rongga pericardium dibawah faring. Jantung ikan terdiri

dari dua ruang, serambi (atrium) dan bilik (ventrkel). Jantung berisi darah yang

sudah dipakai yang berasal dari tubuh again depan dan belakang. Dari jantung

14

Page 15: Laporan Fiswan 4_arah Aliran Darah Pada Ikan Kepala Timah

melalui bulbus artriosus darah mengalir ke insang. Pertukaran gas CO2 dan O2

terjadi dalam arteri branchialis afferent dan arteri branchialis efferent dalam

filament insang. Selanjutnya melalui aorta dorsalis, darah menuju ketubuh bagian

depan dan belakang (Soemadji.dkk, 1993). Sinus venosus menerima darah dari

vena hepatica dan vena cardialis. Darah dari kepala dikumpulkan oleh vena cardial

anterior dan darah dari ginjal dan gonad dikumpulkan oleh vena kardial posterior.

Darah dari ekor menuju system portal renalis lalu ke kapiler ginjal (Sukya, 2003).

Pada waktu darah melalui insang, karbondioksida dilepaskan dan oksigen diambil,

hal ini mengubah darah menjadi darah arteri. Aorta dorsal membagi darah ini

melalui cabang-cabangnya keseluruh bagian tubuh (Ville.dkk, 1988). 

Sehingga proses peredaran darah pada ikan adalah sebagai berikut: Darah

dari jantung akan dipompa melewati aorta ventral (perut) dan mengalir ke insang.

Darah memasuki kapiler-kapiler dalam insang. Di sinilah terjadi pertukaran gas,

yaitu CO2 dilepas dan darah akan mengambil O2. Selanjutnya, darah mengalir

melewati aorta dorsal (punggung) menuju kapiler-kapiler di seluruh tubuh, untuk

memberikan O2 dan sari makanan. Akhirnya darah kembali menuju ke jantung

melewati vena.

Gambar 7. Aliran Darah dari Insang

Gambar 8. Sistem Sirkulasi Darah Ikan

15

Page 16: Laporan Fiswan 4_arah Aliran Darah Pada Ikan Kepala Timah

Kapiler adalah pembuluh darah yang sangat kecil dan di situ arteriol

berakhir dan venula mulai. Kapiler membentuk jalinan pembuluh darah dan

bercabang-cabang di dalam sebagian besar jaringan tubuh. Beberapa arteri tertentu,

misalnya yang membawa darah ke otak dan beberapa pembuluh darah pada paru-

paru, hati dan limpa. tidak berakhir dalam kapiler biasa. Dinding arteri terdiri atas

tiga lapis. Lapisan tengah adalah lapisan yang kuat; membuat pembuluh darah

tetap terbuka dan dengan kontraksi serabut ototnya, memberikan tekanan yang

tetap terhadap darah. Lapisan dalam yang terbentuk oleh endotelium adalah sangat

licin, dibatasi oleh selapis tunggal sel epitel gepeng.

Lapisan tengah aorta dan arteri yang lebih besar berisi sejumlah besar

serabut elastik dan sedikit otot, karena perlu bagi arteri ini untuk dapat

mengembung. Arteri yang lebih kecil dan arteriol relatif berisi lebih banyak

jaringan otot, karena dindingnya harus menyesuaikan diri pada pengendalian saraf

vasomotorik untuk keperluan tubuh.

Arteri dan arteriol memperoleh pendarahan dari sebuah sistem pembuluh

yang khusus, yang dikenal sebagai vasa-vasorum; keduanya juga disarafi oleh

serabut-serabut saraf yang ramping yang melingkari dinding pembuluh darah.

Vena juga berdinding tiga lapis seperti arteri, tetapi lapisan tengah berotot

lebih tipis, kurang kuat, lebih mudah kempes, dan kurang elastik daripada arteri.

Oleh karena darah dalam anggota gerak berjalan melawan gaya berat, maka vena

mempunyai katup yang disusun sedemikian sehingga darah dapat mengalir ke

jantung tanpa jatuh kembali ke arah sebaliknya. Katupnya berbentuk lipatan

setengah bulan terbuat atas lapisan dalam vena yaitu endotelium, yang diperkuat

oleh sedikit jaringan fibrus. Lipatan-lipatan itu satu sama lain berhadapan;

pinggiran yang bebas menghadap ke arah darah mengalir. Kapiler ialah pembuluh

darah yang sangat kecil tempat arteri berakhir. Makin kecil arteriol makin

menghilang ketiga lapis dindingnya sehingga ketika sampai pada kapiler yang

sehalus rambut, dinding itu tinggal hanya satu lapis saja, yaitu lapisan endotelium.

Darah dalam kapiler terus-menerus berubah susunan dan warnanya karena

terjadinya pertukaran gas. Pendarahan kapiler dikenal dari mengalirnya darah

pelahan-pelahan ke permukaan. Sebagai cabang arteri, area penampang

meningkatkan tekanan darah dan menyebabkan kecepatan aliran turun. Dinding

16

Page 17: Laporan Fiswan 4_arah Aliran Darah Pada Ikan Kepala Timah

kapiler satu lapisan sel endotel sangat tipis, melekat pada ujung-ujungnya dan

dikelilingi oleh membran dasar (matriks ekstraseluler).

Penetrasi jaringan oleh kapiler sangat luas yang aktif dalam jaringan kapiler

setiap melayani volume jaringan hanya sekitar 10 kali volume sendiri.

Arteri, arteriola, dan metarterioles yang memberi makan darah ke kapiler

mengandung lapisan lingkaran otot polos di dinding mereka. Kontraksi otot-otot

halus (vasokonstriksi) adalah penting dalam mengontrol aliran darah melalui

tempat tidur kapiler. Relaksasi hasil otot halus di vasodilatasi, perluasan diameter

pembuluh yang dapat meningkatkan aliran darah.

Kecepatan aliran darah pada pembuluh juga dipengaruhi oleh letak

pembuluh tersebut. Dimana semakin jauh letak pembuluh dari jantung maka

kecepatan alirannya pun akan semakin rendah. Oleh sebab itu aliran darah pada

Aorta lebih cepat jika dibandingkan dengan pembuluh yang lain, kemudian secara

beruntut diikuti oleh arteri, vena cava, arteriol, vena, dan yang terakhir adalah

kapiler. Aliran darah di kapiler paling lambat karena total luas penampang kapiler

paling besar. Namun dalam praktikum ini pembuluh kapiler terlihat seolah

memiliki aliran yang lebih cepat dari pembuluh yang lain, hal ini dikarenakan

kurang telitinya kami dalam mengamati pergerakan aliran darah. Selain itu

kecilnya pembuluh kapiler sehingga cukup sulit untuk membedakan aliran dari

pembuluh kapiler dan pembuluh yang lain.

D. Diskusi

a. Dapatkah anda membedakan antara arteri, vena, arteriol, kapiler, dan venula?

Dapat, Arteri merupakan tipe pembuluh darah yang memiliki lumen atau

lubang saluran pembuluh darah yang kecil dan memiliki dinding pembuluh yang

tebal. Arteriol merupakan percabangan dari arteri yang berukuran lebih kecil dari

arteri dan pembuluh yang menghubungkan antara arteri dan kapiler. Vena adalah

pembuluh yang memiliki lumen yang besar dan berdinding tipis. Ciri-ciri pada

vena ini merupakan kebalikan dari ciri arteri.

Venula merupakan pembuluh darah yang memiliki lumen yang cukup

besar, berukuran lebih kecil dari pembuluh vena, dan aliran darah yang mengalir

17

Page 18: Laporan Fiswan 4_arah Aliran Darah Pada Ikan Kepala Timah

konstan sedangkan pembuluh terakhir yaitu kapiler yang merupakan pembuluh

darah terkecil dan berdinding tipis.

b. Perhatikan kecepatan aliran darah dalam arteriol, kapiler, dan venula. Dalam

pembuluh darah yang mana kecepatan aliran darah konstan dan mana yang tidak

konstan?

Kecepatan aliran darah yang konstan adalah di venula & vena kecil, sedangkan

di vena sedang & besar terjadi fluktuasi aliran darah kembali. Pada kapiler aliran

darah selalu berubah-ubah.

c. Jelaskan perbedaan antara pembuluh darah arteri dan vena ditinjau dari struktur

dan fungsinya!

1) Arteri (pembuluh nadi)

a) Struktur:

Berdinding Tebal dan elastis, terletak agak ke dalam, katup hanya satu

dipangkal aorta.

b) Fungsi:

Alirannya meninggalkan jantung, Darah kaya O2 kecuali arteri pulmonalis,

tekanan jika terpotong darah memancar.

2) Vena (pembuluh balik)

a) Struktur:

Berdinding tipis dan kurang elastis, terletak di permukaan tubuh, katup

banyak terdapat di sepanjang vena yang besar.

b) Fungsi:

Alirannya menuju ke jantung, Darah kaya CO2 kecuali vena pulmonalis.

tekanan jika terpotong, darah hanya menetes.

VI. Simpulan

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, didapatkan hasil bahwa pada

ekor ikan kepala timah (Aplocheilus panchax) terdapat lima macam pembuluh darah

yaitu arteri, arteriol, vena, venula, dan kapiler. Perbedaan dari kelima pembuluh darah

tersebut terdapat pada luas penampang, arah aliran darah, kecepatan aliran darah, dan

percabangan pembuluh.

VII.Saran

18

Page 19: Laporan Fiswan 4_arah Aliran Darah Pada Ikan Kepala Timah

Ketika menangkap ikan sebaiknya terlebih dahulu memegang kepalanya, agar

ikan tidak mudah lepas ketika ditangkap dan diletakkan dalam object glass. Ikan yang

dipilih usahakan tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar, ini dimaksudkan untuk

memudahkan dalam mengamati aliran darah pada ekor ikan tersebut.

VIII.Daftar Pustaka

Budijastuti, Tjandrakirana S. Noer dan Widowati. 2007. Struktur Hewan Jilid II.

Surabaya: Unesa University Press.

Isnaeni, Wiwi. 2006. Fisiologi Hewan. Penerbit Kanisius : Yogyakarta.

Kuswanti, Nur, dkk. 2008. Panduan Praktikum Fisiologi Hewan. Surabaya: UNESA

Press.

Pengembangan Ilmu-Ilmu Biologi Dirjen Dikti.

Soemadji dkk. zoologi modul 1-9. universitas terbuka. jakarta.

Tamam. 2011. Pengamatan Aliran Darah Ikan Gatul (Online). http://biology-

community.blogspot.com/2011/08/pengamatan-aliran-darah-ikan-gatul.html

diakses pada 22 April 2012

Wulangi, S.K. 1992. Prinsip-Prinsip Dasar Fisiologi Hewan. Jakarta: Direktorat

http://www.edutraining.cc/biology/animalia.htm diakses pada 22 April 2012

19

Page 20: Laporan Fiswan 4_arah Aliran Darah Pada Ikan Kepala Timah

IX. Lampiran

Berikut adalam laporan sementara praktikum aliran darah pada ekor ikan kepala

timah (Aplocheilus panchax).

20

Page 21: Laporan Fiswan 4_arah Aliran Darah Pada Ikan Kepala Timah

21

Page 22: Laporan Fiswan 4_arah Aliran Darah Pada Ikan Kepala Timah

22