lap fiswan 4-respirasi

17
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN VOLUME RESPIRASI Nama : Natalina NIM : J1C108027 Kelompok: 6 (enam) Asisten : Julista Hertia Putri PROGRAM STUDI BIOLOGI

Upload: natalina

Post on 30-Jun-2015

1.032 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

laporan ini bertujuan untuk mengetahui enzim katalase adalah protein dan untuk mengetahui pengaruh asam dan basa terhadap kerja enzim.

TRANSCRIPT

Page 1: Lap Fiswan 4-Respirasi

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN

VOLUME RESPIRASI

Nama : Natalina

NIM : J1C108027

Kelompok: 6 (enam)

Asisten : Julista Hertia Putri

PROGRAM STUDI BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARBARU

2010

Page 2: Lap Fiswan 4-Respirasi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seperti yang sudah diketahui respirasi (pernafasan) adalah keluar

masuknya udara di paru-paru. Ini dilakukan oleh krja otot pernafasan yang

menambah besar ukuran toraks pada saat menarik nafas yang kemudian

mengendor, dan toraks kembali ke ukuran semula (Ridle, 1987).

Sistem pernapasan terutama berfungsi untuk menyelenggarakan

pengambilan oksigen oleh darah dan untuk pembuangan karbon dioksida.

Jaringan pernapasan, yaitu tempat terjadinya pertukaran gas, terdapat dalam

pariu-paru yang terletak di dalam rongga dada. Rongga ini sesungguhnya

merupakan rongga tertutup. Paru-paru dihubungkan dengan lingkungan luar

melalui serangkaian saluran; hidung, faring, laring, trakea dan bronki. Saluran-

saluran tersebut relatif kaku dan tetap terbuka dan keseluruhannya merupakan

bagian konduksi dari sistem pernapasan (Leeson dkk, 1996).

Agar O2 dapat masuk ke tubuh organisme dan sebaliknya CO2dapat

dikeluarkan dari tubuh diperlukan alat pernafasan. Alat pernapasan pada

organisme berbeda-beda namun proses masuknya oksigen ke alat pernapasan

namun proses masuknya oksigen ke alat pernapasan atau dalam tubuh melalui

proses yang sama, yaitu lewat secara peristiwa difusi (Supeni, 1994).

Normalnya manusia butuh kurang lebih 300 liter oksigen perhari. Dalam

keadaan tubuh bekerja berat maka oksigen atau O2 yang diperlukan pun menjadi

berlipat-lipat kali dan bisa sampai 10 hingga 15 kalilipat. Ketika oksigen tembus

selaput alveolus, hemoglobin akan mengikat oksigen yang banyaknya akan

disesuaikan dengan besar kecil tekanan udara (Godam, 2008).

Pada pembuluh darah arteri, tekanan oksigen dapat mencapat 100 mmHg

dengan 19 cc oksigen. Sedangkan pada pembuluh darah vena tekanannya hanya

40 milimeter air raksa dengan 12 cc oksigen. Oksigen yang kita hasilkan dalam

tubuh kurang lebih sebanyak 200 cc di mana setiap liter darah mampu melarutkan

4,3 cc karbondioksida / CO2. CO2 yang dihasilkan akan keluar dari jaringan

menuju paruparu dengan bantuan darah (Godam, 2008).

Page 3: Lap Fiswan 4-Respirasi

Dalam mengambil nafas ke dalam tubuh dan membuang napas ke udara

dilakukan dengan dua cara pernapasan, yaitu :

1. Respirasi/Pernapasan Dada

Otot antar tulang rusuk luar berkontraksi atau mengerut

Tulang rusuk terangkat ke atas

Rongga dada membesar yang mengakibatkan tekanan udara dalam

dada kecil sehingga udara masuk ke dalam badan.

2. Respirasi / Pernapasan Perut

Otot difragma pada perut mengalami kontraksi

Diafragma datar

Volume rongga dada menjadi besar yang mengakibatkan tekanan

udara pada dada mengecil sehingga udara pasuk ke paru-paru

(Godam, 2008).

1.2 Tujuan

Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui aktifitas pernafasan setiap

mahasiswa yang dihubungkan berat badan, tinggi dan umur.

Page 4: Lap Fiswan 4-Respirasi

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pernapasan atau respirasi adalah pertukaran gas antara organisme dengan

lingkungannya. Hewan mengngambil oksigen dari lingkungannya denngan

mengeluarkan karbon dioksida kelingkungannya. (Ridle, 1987).

Fungsi sistem respirasi adalah menyediakan oksigen untuk darah dan

membuang CO2. sistem respirasi terdiri atas paru-paru dan sistem saluran yang

menghubungkan jaringan paru-paru dengan lingkungan. Biasanya sisitem

respirasi dibagia dalam dua bagian utama ayitu bagian konduksi, terdiri atas

rongga hidung, nasopharinx, larynx, trakea, bronki dan brokiolus dan bagia

respirasi yang terdiri atas al veoli dan struktur yang berhubungan. Pertukaran gas

antara udara dan darah hanya terjadi dalam alveoli. Suatu struktur seperti kantong

khusus yang membentuk sebagian besar paru-paru(Junquiera, 1995).

Respirasi dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu :

1. Respirasi Luar yang merupakan pertukaran antara O2 dan CO2 antara

darah dan udara.

2. Respirasi Dalam yang merupakan pertukaran O2 dan CO2 dari aliran

darah ke sel-sel tubuh (Godam, 2008).

Semua sel tubuh makhluk hidup memerlukan oksigen, karena proses

menghasilkan energi terjadi dalam setiap sel. Akan tetapi oksigen yang tersedia

dalam tubuh hanya sedikit, oleh karena itu pengadaan oksigen harus terus-

menerus terjadi. (Supeni, 1994).

Sistem pernapasan terutama berfungsi untuk menyelenggarakan

pengambilan oksigen oleh darah dan untuk pembuangan karbon dioksida.

Jaringan pernapasan, yaitu tempat terjadinya pertukaran gas, terdapat dalam

pariu-paru yang terletak di dalam rongga dada. Rongga ini sesungguhnya

merupakan rongga tertutup. Paru-paru dihubungkan dengan lingkungan luar

melalui serangkaian saluran; hidung, faring, laring, trakea dan bronki. Saluran-

saluran tersebut relatif kaku dan tetap terbuka dan keseluruhannya merupakan

bagian konduksi dari sistem pernapasan.(Leeson dkk, 1996).

Page 5: Lap Fiswan 4-Respirasi

Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan respirasi adalah :

1. Usia

Saat lahir terjadi perubahan respirasi yang besar yaitu paru-paru yang

sebelumnya berisi cairan menjadi berisi udara. Bayi memiliki dada yang kecil dan

jalan nafas yang pendek. Bentuk dada bulat pada waktu bayi dan masa kanak-

kanak, diameter dari depan ke belakang berkurang dengan proporsi terhadap

diameter transversal. Pada orang dewasa thorak diasumsikan berbentuk oval. Pada

lanjut usia juga terjadi perubahan pada bentuk thorak dan pola napas.

2. Suhu

Sebagai respon terhadap panas, pembuluh darah perifer akan berdilatasi,

sehingga darah akan mengalir ke kulit. Meningkatnya jumlah panas yang hilang

dari permukaan tubuh akan mengakibatkan curah jantung meningkat sehingga

kebutuhan oksigen juga akan meningkat. Pada lingkungan yang dingin sebaliknya

terjadi kontriksi pembuluh darah perifer, akibatnya meningkatkan tekanan darah

yang akan menurunkan kegiatan-kegiatan jantung sehingga mengurangi

kebutuhan akan oksigen.

3. Gaya Hidup

Aktifitas dan latihan fisik meningkatkan laju dan kedalaman pernapasan

dan denyut jantung, demikian juga suplay oksigen dalam tubuh. Merokok dan

pekerjaan tertentu pada tempat yang berdebu dapat menjadi predisposisi penyakit

paru.

4. Status Kesehatan

Pada orang yang sehat sistem kardiovaskuler dan pernapasan dapat

menyediakan oksigen yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Akan tetapi

penyakit pada sistem kardiovaskuler kadang berakibat pada terganggunya

pengiriman oksigen ke sel-sel tubuh. Selain itu penyakit-penyakit pada sistem

pernapasan dapat mempunyai efek sebaliknya terhadap oksigen darah. Salah satu

contoh kondisi kardiovaskuler yang mempengaruhi oksigen adalah anemia, karena

hemoglobin berfungsi membawa oksigen dan karbondioksida maka anemia dapat

mempengaruhi transportasi gas-gas tersebut ke dan dari sel.

Page 6: Lap Fiswan 4-Respirasi

5. Narkotika

Narkotika seperti morfin dan dapat menurunkan laju dan kedalam

pernapasan ketika depresi pusat pernapasan dimedula. Oleh karena itu bila

memberikan obat-obat narkotik analgetik, perawat harus memantau laju dan

kedalaman pernapasan.

6. Jenis kelamin

Biasanya wanita dan laki-laki memiliki kecepatan respirasi yang berbeda.

7. Ketinggian

Ketinggian mempengaruhi pernapasan. Makin tinggi daratan, makin

rendah O2, sehingga makin sedikit O2 yang dapat dihirup belalang. Sebagai

akibatnya belalang pada daerah ketinggian memiliki laju pernapasan yang

meningkat, juga kedalaman pernapasan yang meningkat.

8. Polusi udara

Dengan adanya polusi udara, kecepatan pernapasan kita terganggu.

Bernapas menjadi lebih menyesakkan sehingga kecepatan pernapasan menurun,

jumlah oksigen yang dihisap menurun, kita pun menjadi lemas (Junior, 2009).

Page 7: Lap Fiswan 4-Respirasi

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum dilaksanakan pada tanggal 16 April 2010 jam 15.45 – 18.00

wita di Laboratorium Biologi I, Laboratorium Dasar MIPA Universitas Lambung

Mangkurat.

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan yaitu spirometer.

Bahan yang digunakan yaitu subjek manusia, air dan milimeter blok.

3.3 Prosedur Kerja

1. Disiapkan alat repirometer

2. Ditempelkan kertas milimeter block pada alat respirometer

3. Dimasukan alat penghisap udara ke dalam mulut

4. Dilakukan pernafasan sampai 1 putaran respirometer

5. Dilihat volume respirasi pada spirometer

6. Dicatat hasil

Page 8: Lap Fiswan 4-Respirasi

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Hasil yang didapatkan pada praktikum kali ini adalah :

Grafik 1. Grafik pernafasan

Dapat dilihat pada lampiran.

Kotak A : 20

Kotak B : 20

Kotak C : 17

Kotak D : 18

Tabel 1. Tabel perhitungan keberadaan udara dalam paru-paru

Nama subjek (jenis

kelamin/umur)

TV (milliter) IRV (mililiter)

ERV (mililiter)

VC (mililiter)

Natalina (Perempuan/1

8 tahun)

500 25 25 550

Perhitungan :

Kalibrasi alat = = = 25

A = 25 x 20 = 500

B = 25 x 20 = 500

C = 25 x 17 = 425

D = 25 x 18 = 450

Page 9: Lap Fiswan 4-Respirasi

TVC =

TVD =

IRV =

ERV =

VC = TV + IRV + ERV

= 500 + 25 + 25

= 550 mL

4.2 Pembahasan

Percobaan respirasi ini bertujuan untuk mengetahui volume tidal,

kecepatan respirasi, kapasitas vital dan konsumsi oksigen. Percobaan tekanan

darah bertujuan untuk mengetahui tekanan dari darah terhadap dinding pembuluh

darah.

Pada percobaan respirasi menggunakan alat spirometer yang berisi air

dengan skala tertentu. Kemudian mengeluarkan udara pernafasan normal dan

udara pernafasan maksimal yang diambil dari mulut dan dikeluarkan melalui

mulut dengan pipa T yang dihubungkan dengan selang pada lubang atmosphere.

Pada skala spirometer akan menunjukkan kemampuan kita bernafas dalam ukuran

liter. Dari sini kemudian dapat diukur volume tidal normal.

Pada alat kymograph akan terlihat grafik pernafasan yang dilakukan dari

pernapasan yang kita lakukan yaitu berupa pernafasan normal dan pernafasan

maksimal (subyek menghirup udara sebanyak-banyaknya selanjutnya dikeluarkan

sebanyak-banyaknya).

Hasil perhitungan yang didapatkan adalah volume tidal (TV) adalah 500,

volume cadangan inspirasi (IRV) adalah 25, volume cadangan ekspirasi (ERV)

adalah 25, dan kapasitas vital paru-paru adalah 550.

Page 10: Lap Fiswan 4-Respirasi

Volume respirasi berbeda-beda pada tiap orang, hal ini tergantung pada

umur, berat badan dan tinggi badan. Bayi dan orang dewasa memiliki volum paru

yang berbeda. Sehingga volum respirasi yang masuk dan keluar dari paru-paru

pun berbeda, jadi semakin umur mempengaruhi volum repirasi setiap orang.

Orang yang lebih tua memiliki volum respirasi yang lebih besar dibandingkan

dengan orang yang lebih muda. Orang yang memiliki berat badan lebih memiliki

sel lebih banyak daripada yang berat badannya kurang. Sehingga makin banyak

sel untuk di beri oksigen. Pernapasan pun semakin cepat, tetapi volume

repirasinya lebih kecil, karena biasanya orang yang memiliki berat badan lebih

paru-parunya terdesak oleh lemak yang tertimbun sehingga pernapasannya cepat

tetapi volume respirasinya kecil. Tinggi badan pun mempengaruhi respirasi,

karena semakin tinggi orang maka semakin cepat respirasi orang tersebut, hal ini

disebabkan orang yang lebih tinggi memiliki sel yang lebih banyak, sehingga

kebutuhan O2 akan lebih banyak.

Pertukaran gas antara O2 dengan CO2 terjadi di dalam alveolus dan

jaringan tubuh, melalui proses difusi. Oksigen yang sampai di alveolus akan

berdifusi menembus selaput alveolus dan berikatan dengan haemoglobin (Hb)

dalam darah yang disebut deoksigenasi dan menghasilkan senyawa

oksihemoglobin (HbO).

Sekitar 97% oksigen dalam bentuk senyawa oksihemoglobin, hanya 2 –

3% yang larut dalam plasma darah akan dibawa oleh darah ke seluruh jaringan

tubuh, dan selanjutnya akan terjadi pelepasan oksigen secara difusi dari darah ke

jaringan tubuh.

Karbondioksida (CO2) yang dihasilkan dari proses respirasi sel akan

berdifusi ke dalam darah yang selanjutnya akan diangkut ke paru-paru untuk

dikeluarkan sebagai udara pernapasan.

Ada 3 (tiga) cara pengangkutan CO2 :

Sebagai ion karbonat (HCO3), sekitar 60 – 70%.

Sebagai karbominohemoglobin (HbCO2), sekitar 25%.

Sebagai asam karbonat (H2CO3) sekitar 6 – 10%.  

Page 11: Lap Fiswan 4-Respirasi

BAB V

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Dari praktikum yang telah dilaksanakan dapat diambil kesimpulan sebagai

berikut :

1. Volume tidal (TV) adalah 500

2. Volume cadangan inspirasi (IRV) adalah 25

3. Volume cadangan ekspirasi adalah 25

4. Kapasitas vital paru-paru adalah 550

5. Semakin tinggi berat badan, maka semakin cepat pernapasannya tetapi

volume repirasinya lebih kecil.

6. Semakin umur lebih tua, maka volume repirasinya lebih tinggi karena

volume paru-parunya lebih besar.

7. Semakin tinggi orang, maka semakin tinggi juga tingkat volume

respirasinya.

8. Pertukaran gas antara O2 dengan CO2 terjadi di dalam alveolus dan

jaringan tubuh melalui proses difusi.

5.2 Saran

Sebaiknya dalam praktikum ini, disediakan waktu yang lebih panjang agar

praktikum berjalan lancar dan lebih banyak waktu untuk asisten menjelaskan

praktikum yang berkaitan.

Page 12: Lap Fiswan 4-Respirasi

DAFTAR PUSTAKA

Godam. 2008. Proses Sistem Pernapasan/Respirasi Pada Manusia.http://organisasi.org/proses-sistem-pernapasan-respirasi-pada-manusia-orang-belajar-biologi-onlineDiakses pada 21 april 2010

Junior, Rendy. B. 2009. Faktor yang Mempengaruhi Kecepatan Respirasi Makhluk Hidup.http://tutorjunior.blogspot.com/2009/10/faktor-yang-mempengaruhi-kecepatan.htmlDiakses pada 21 April 2010

Junquiera, L. C. dan Jose Carneiro. 1995. Histologi Dasar. EGC. Jakarta

Kimball, J. W. 1983. Biologi Edisi Kelima.Penerbit Erlangga, Jakarta.

Leeson, Leeson & Paparo. 1996. Buku Ajar Histologi. EGC, Jakarta

Riddle, Janet T. E. 1987. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Alih Bahasa : Soemiati Ahmad M. Yayasan Essentia Medica, Yogyakarta

Supeni, T. 1994. Biologi. Penerbit Erlangga. Jakarta.