l1 - kelainan pulpa & jaringan periradikular

47
KELAINAN PULPA & JARINGAN PERIRADIKULAR : PROSEDUR PEMERIKSAAN & DIAGNOSIS BLOK AESTHETIC DENTISTRY I – TA 2012/2013 JURUSAN KEDOKTERAN GIGI UNSOED drg. Christiana Cahyani Prihastuti

Upload: hasta-adin-nugraha

Post on 17-Feb-2015

115 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: l1 - Kelainan Pulpa & Jaringan Periradikular

KELAINAN PULPA & JARINGAN PERIRADIKULAR : PROSEDUR PEMERIKSAAN & DIAGNOSIS

BLOK AESTHETIC DENTISTRY I – TA 2012/2013JURUSAN KEDOKTERAN GIGI UNSOED

drg. Christiana Cahyani Prihastuti

Page 2: l1 - Kelainan Pulpa & Jaringan Periradikular

EMBRIOLOGI JAR. PULPA & PERIRADIKULAR

1. BUD STAGE

2. CAP STAGE 3. BELL STAGE

Page 3: l1 - Kelainan Pulpa & Jaringan Periradikular

Jaringan pulpa merupakan jaringan ikat vaskular, yg terdapat di dalam rongga yang dikelilingi oleh jaringan keras dentin.

4 Fungsi Jaringan Pulpa :1. Fungsi formatif sel2 odontoblast membentuk dentin2. Fungsi protektif pembuluh limfatik3. Fungsi nutritif suplai vaskular jar. gigi4. Fungsi sensori inervasi aferen sensori serabut C tidak

bermielin (80%) & serabut A-delta

PULPA GIGI

Page 4: l1 - Kelainan Pulpa & Jaringan Periradikular

Dari arah perifer ke sentral, pulpa dibagi mjd 4 daerah :

A. Daerah odontoblastik B. Daerah bebas selC. Daerah kaya selD. Daerah sentral

D

Page 5: l1 - Kelainan Pulpa & Jaringan Periradikular

Terdiri atas : Badan sel odontoblast Processus odontoblast perpanjangan sitoplasma

sel odontoblast, berada di dalam matriks predentin & tubuli dentinalis, meluas ke dalam dentin

Pd daerah odontoblastik ini ditemukan saraf aferen sensori tdk bermielin & saraf eferen kapiler darah di sekeliling badan sel odontoblastik.

Fungsi utama odontoblast : produksi & deposisi dentin

a. Daerah odontoblastik

Page 6: l1 - Kelainan Pulpa & Jaringan Periradikular

Kalsifikasi matriks dentin di sekeliling processus odontoblast membentuk tubuli dentinalis.

Dentin di antara tubuli dentinalis disebut dentin intertubular.

Tubuli dentinalis meluas dr perbatasan predentin ke pertemuan dentin-email/ dentin-sementum.

Bentuk kerucut/ konus dg ф 2,5μm pd dinding pulpa dan ф 0,9 μm pd pertemuan dentin-email/ dentin-sementum krn deposisi dentin peritubular.

Seiring usia, deposisi dentin peritubular akan menutup tubuli dentinalis membentuk dentin sklerotik

Page 7: l1 - Kelainan Pulpa & Jaringan Periradikular

A- dentinal tubulesB-intertubular dentineC-peritubular dentine

Page 8: l1 - Kelainan Pulpa & Jaringan Periradikular

Tubuli dentinalis terisi dg cairan ekstraseluler yg berasal dr transudat kapiler dan memainkan peranan penting dlm transmisi sensori Teori Hidrodinamika

Page 9: l1 - Kelainan Pulpa & Jaringan Periradikular

Utk memenuhi fungsi formatif & protektif, odontoblast membentuk 3 jenis dentin :

a. Dentin primer : disusun sblm erupsi gigib. Dentin sekunder : disusun stlh erupsi gigi, deposisi di sebelah

dalam dentin primer, terbentuk dg kecepatan rendah – struktur tubular kurang teratur.

c. Dentin reparatif/ tersier/ ireguler : respon protektif terhadap rangsang (karies, prosedur operatif, bahan restorasi, abrasi, erosi, trauma)

Bila kerusakan odontoblas bersifat ireversibel tubuli mjd kosong = dead tract memungkinkan bakteri dan produk berbahaya masuk ke dlm pulpa deposisi dentin reparatif.

Page 10: l1 - Kelainan Pulpa & Jaringan Periradikular

A-dead tractB-regular secondary

dentineC- irregular secondary

dentine

A-primary dentineB-secondary dentine

Page 11: l1 - Kelainan Pulpa & Jaringan Periradikular

Daerah ini relatif aseluler, berisi beberapa fibroblas, sel mesenkimal, dan makrofag.

Juga terdapat pleksus kapiler, pleksus saraf Raschkow, serta substansi dasar (matriks).

b. Daerah Bebas sel/ daerah Weil

Page 12: l1 - Kelainan Pulpa & Jaringan Periradikular

Komponen pokok : substansi dasar (matriks ), fibroblast (menghasilkan serabut kolagen), sel makrofag yg tidak berkembang, dan makrofag

c. Daerah Kaya Sel

Page 13: l1 - Kelainan Pulpa & Jaringan Periradikular

Berisi pembuluh darah, saraf, dan limfatik dalam matrik pulpa dan fibroblast.

Bundel neurovaskular memasuki pulpa melalui foramina apikalis, terdiri dr 1 atau 2 arteriola, serabut saraf simpatetik dan saraf sensori bermielin-tdk bermielin, serta 2 atau 3 venula dan pembuluh limfatik meninggalkan pulpa.

d. Daerah Sentral

Page 14: l1 - Kelainan Pulpa & Jaringan Periradikular

Inervasi : a. Aferen sensorik ujung saraf serabut C tdk bermiellin pd lapisan

odontoblast pd predentin rasa sakit berdenyut, tidak tajam berhubungan dg kerusakan jar. Pulpa

Serabut A-delta bermielin impuls diinterpretasikan sbg rasa sakit tajam-menusuk = rasa sakit dentinal, distribusi saraf pd daerah odontoblastik-subodontoblastik

b. Eferen otonomikMengatur volume & kecepatan pembuluh darah

Page 15: l1 - Kelainan Pulpa & Jaringan Periradikular

Meliputi :a. Sementumb. Ligamen periodontalc. Procesuss Alveolaris

JARINGAN PERIRADIKULAR

Page 16: l1 - Kelainan Pulpa & Jaringan Periradikular

Etiologi Kelainan Pulpa dapat dibedakan mjd 3 kelompok besar :a. Fisik

- Mekanis- Termal- Listrik

b. Kimiawic. Bakterial

KELAINAN PULPA

Page 17: l1 - Kelainan Pulpa & Jaringan Periradikular

1. Mekanis Trauma : injuri pulpa akibat kecelakaan, olah raga dpt disertai/ tdk fraktur mahkota/ akar. Trauma dapat pula disebabkan oleh prosedur gigi iatrogenik (ekskavasi saat pembersihan karies, gerakan gigi pd perawatan orto, dll) Pemakaian patologik (atrisi, abrasi, dll) Sindroma gigi retak Perubahan barometrik (barodontalgia)

a. Etiologi Fisik

Page 18: l1 - Kelainan Pulpa & Jaringan Periradikular

2. Termal Panas krn preparasi kavitas menggunakan bur Panas eksotermik krn setting bahan semen Konduksi panas-dingin melalui tumpatan yg dalam

tanpa bahan dasar protektif Panas friksional saat pemolesan restorasi

3. Listrik : arus galvanik dr bahan tumpatan metal yg tidak sama

Page 19: l1 - Kelainan Pulpa & Jaringan Periradikular

Bahan2 kedokteran gigi : semen silikat (kandungan arsen), etsa asam, alkohol dan kloroform, aplikasi stannous fluoride 8% (> 30 detik)

Erosi asam pd permukaan labial atau fasial servikal gigi.

b. Etiologi Kimiawi

Page 20: l1 - Kelainan Pulpa & Jaringan Periradikular

Inflamasi pulpa akibat bakteri dan produk2 bakteri yg masuk ke dalam pulpa melalui keretakan pd dentin akibat karies atau terbukanya pulpa krn trauma, perluasan infeksi dr gingiva, atau aliran darah.

Reaksi pulpa terhadap invasi bakteri : Bakteri & toksin menembus tubuli dentinalis mencapai pulpa: reaksi inflamasi akut (leukosit pmn dikerahkan) bila infeksi meluas : eksudat inflamasi menekan ujung saraf timbul rasa sakit dapat berkembang mjd inflamasi kronis (limfosit & sel plasma menggantikan leukosit pmn nekrosis.

Diskolorasi struktur gigi akibat nekrosis gigi : produk dekomposisi darah, bakteri, kadang sisa makanan memasuki tubuli dentinalis

c. Etiologi Bakterial

Page 21: l1 - Kelainan Pulpa & Jaringan Periradikular

I. Pulpitis A. Pulpitis Reversibel

1. Simtomatik (akut)2. Asimtomatik (kronis)

B. Pulpitis Ireversibel

1. Akut ( sangat responsif thdp panas/ dingin)2. Kronis (asimtomatik dg pulpa terbuka)

II. Nekrosis

KELAINAN PULPA

Page 22: l1 - Kelainan Pulpa & Jaringan Periradikular

Definisi : Merupakan kondisi inflamasi pulpa ringan s.d. sedang yg disebabkan oleh stimuli noksius/ termal, namun pulpa mampu kembali pd keadaan tdk terstimuli stlh stimuli ditiadakan

Histopatologis : hiperemia pulpa, terlihat dentin reparatif, gangguan lapisan odontoblas, pelebaran vaskular, ekstravasasi cairan edema, terdapat sel-sel inflamasi kronis dan akut.

a. Pulpitis Reversibel

Page 23: l1 - Kelainan Pulpa & Jaringan Periradikular

Gejala : a. Pulpitis reversibel simtomatik rasa tajam sebentar, lbh sering

krn rangsang dingin, tidak spontan, tdk berlanjut bila penyebab dihilangkan.

b. Pulpitis reversibel asimtomatik disebabkan oleh lesi karies awal.

Diagnosis :Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesa gejala pasien dan tes klinis.Tes klinis : - perkusi, palpasi, mobilitas (-)- aplikasi dingin (misal CE) (+)- Ro periapikal normal

Page 24: l1 - Kelainan Pulpa & Jaringan Periradikular

Definisi : kondisi inflamasi pulpa yg persisten, dapat simtomatik maupun asimtomatik, disebabkan oleh stimuli noksius.

Histopatologis :- Terjadi respon inflamasi kronis.- Dapat menimbulkan daerah nekrotik fagositosis leukosit pmn pd daerah nekrotik membentuk eksudat mikroabses

b. Pulpitis Ireversibel

Page 25: l1 - Kelainan Pulpa & Jaringan Periradikular

Gejala :- Pulpitis ireversibel akut biasanya timbul rasa sakit

spontan, akibat stimulus panas atau dingin. - Rasa sakit tajam, menusuk. Bisa juga dikeluhkan

rasa sakit menyebar- Rasa sakit bertahan beberapa menit sampai berjam-

jam, tetap ada setelah stimulus termal dihilangkan.

Page 26: l1 - Kelainan Pulpa & Jaringan Periradikular

Diagnosis :- Pd pemeriksaan ditemukan kavitas dalam yg

meluas ke pulpa- Jalan masuk sering tertutup lapisan keabuan (pulpa

yg terbuka, sisa makanan, degenerasi leukosit pmn, mikroorganisme, dan sel darah) Sering dijumpai bau busuk dekomposisi Tes kavitas (-) hingga dicapai daerah pulpa yg lebih dalam.

- Tes termal : rasa sakit bertahan setelah stimulus dihilangkan

- Tes perkusi, palpasi, dan mobilitas (-), kecuali pd tahap lanjut pulpitis ireversibel.

Page 27: l1 - Kelainan Pulpa & Jaringan Periradikular

Definisi : kematian jaringan pulpa, dapat sebagian atau seluruhnya

Jenis :a. Nekrosis koagulasi jaringan protein yg dapat larut mengendap/

diubah mjd bentuk solid : massa seperti kejub. Nekrosis likuefaksi enzim proteolitik mengubah jaringan mjd

massa lunak, cair/ debris amorfus.

Hasil akhir dekomposisi pulpa : dekomposisi protein mjd hidrogen sulfida, amonia, substansi lemak, air, karbondioksida.

Hasil lanjutan : indol, skatol, putresin, kadaverin bau tidak enak

c. Nekrosis Pulpa

Page 28: l1 - Kelainan Pulpa & Jaringan Periradikular

Gejala : sering asimtomatik, diskolorasi

Diagnosis :- Tes kavitas dan tes termal (-)- Ro : kavitas/ tumpatan besar dg pulpa terbuka

hingga saluran akar, penebalan ligamen periodontal.

Page 29: l1 - Kelainan Pulpa & Jaringan Periradikular

Juga dikenal beberapa istilah klinis :a. Pulpitis Hiperblastik kronis = polip pulpaInflamasi pulpa produktif yg disebabkan oleh pembukaan karies luas pd

pulpa muda. Ditandai dg jaringan granulasi (kadang tertutup epitelium) akibat iritasi

tingkat rendah yg berlangsung lama.

b. Resorpsi Internal Proses idiopatik progresif resorptif yg timbul pd dentin kamar pulpa atau

saluran akar gigi

c. Degenerasi PulpaUmumnya dijumpai pd gigi org tua, atau pd gigi org muda (krn iritasi

ringan persisten).Jaringan pulpa digantikan oleh kalsifikasi mineral atau jaringan ikat

fibrous.

* Catatan

Page 30: l1 - Kelainan Pulpa & Jaringan Periradikular

Pulpa dan jaringan periradikular saling berhubungan.

Inflamasi pulpa dapat menyebabkan perubahan inflamatori pada ligamen periodontal bahkan sebelum pulpa mengalami nekrotik secara menyuluruh.

Bakteri dan toksinnya, agen imunologi, debris jaringan, dan hasil nekrosis jaringan pulpa mencapai daerah periradikular melalui foramina apikal.

Etiologi lain penyakit jaringan periradikylar adalah neoplasma, kondisi periodontal, faktor perkembangan, serta trauma.

KELAINAN PERIRADIKULAR

Page 31: l1 - Kelainan Pulpa & Jaringan Periradikular

I. Penyakit Periradikular Akut a. Abses Alveolar Akut

b. Periodontitis Apikal Akut (Vital/ non vital)

II. Penyakit Periradikular Kronis dg daerah rarefaksi

a. Abses Alveolar kronis

b. Granuloma

c. Kista

III. Osteitis yg memadat

IV. Resorpsi Akar eksternal

V. Penyakit Jaringan Periadikular non endodontik

Kelainan Jaringan Periradikular

Page 32: l1 - Kelainan Pulpa & Jaringan Periradikular

Sering disebut jg abses akut/ abses apikal akut/ abses dentoalveolar akut/ abses periapikal akut/ abses radikular akut

Definisi : kumpulan pus, terbatas pd tulang alveolar sekitar apeks gigi stlh nekrosis pulpa, perluasan infeksi ke dalam jar. periradikular melalui foramen apikal.

I. PENYAKIT PERIRADIKULAR AKUTa. Abses Alveolar Akut

Page 33: l1 - Kelainan Pulpa & Jaringan Periradikular

Gejala :- mula2 sensitivitas gigi berkurang, gigi ekstrusi

selanjutnya rasa sakit berdenyut parah disertai pembengkakan jar.lunak di sekelilingnya.

- Jika infeksi berkembang pembengkakan meluas, gigi merasa lebih sakit, ekstrusi, dan goyah

- Jika dibiarkan tanpa perawatan dapat berkembang mjd osteitis, periostitis, selulitis, atau osteomielitis.

- Dapat terbentuk fistula sebagai jalan keluar pus (umumnya pd mukosa labial dan bukal, bisa jg ekstra oral atau antrum dan kavitas nasal)

- Dapat disertai gejala sistemik : demam

Page 34: l1 - Kelainan Pulpa & Jaringan Periradikular

Diagnosis :- Riwayat subyektif- Pemeriksaan klinis : tes termal (-), perkusi, palpasi,

mobilitas (+)- Ro : tidak menunjukkan kerusakan tulang alveolar

- DD : abses periodontal gigi vital

Page 35: l1 - Kelainan Pulpa & Jaringan Periradikular

Figure. A buccal swelling in the anterior region. Some swellingsmay not be visible but can be palpated.

Page 36: l1 - Kelainan Pulpa & Jaringan Periradikular

Definisi : inflamasi periodontium dg rasa sakit akibat trauma, iritasi, atau infeksi saluran akar. Gigi dapat vital maupun non vital.

Etiologi :- Trauma oklusi pd gigi vital, misal : restorasi

overhanging, penggunaan tusuk gigi di antara gigi-geligi, trapped food, atau pukulan pd gigi.

- Gigi nonvital : invasi bakteri dan toksinnya dr jar.pulpa yg nekrosis, maupun iatrogenik (misal : over-instrumentasi saluran akar, bahan2 kedokteran gigi)

b. Periodontitis Apikal Akut

Page 37: l1 - Kelainan Pulpa & Jaringan Periradikular

Gejala2 :- Rasa sakit dan gigi sangat sensitif- Dapat juga gigi agak sakit, sensitif bila diperkusi dr arah

tertentu- Ekstrusi berlebihan

Diagnosis : - Riwayat perawatan saluran akar, trauma, dll- Tes klinis : perkusi/ tekanan ringan (+), palpasi (-/+)- Ro : pd gigi vital struktur periradikular normal- pd gigi non vital ligamen periodontal menebal

DD: abses alveolar akut

Page 38: l1 - Kelainan Pulpa & Jaringan Periradikular

Disebut jg periodontitis apikal supuratif kronis.

Definisi : infeksi tulang alveolar periradikular yg berjalan lama, dg sumber infeksi dr nekrosis pulpa maupun abses akut yg sebelumnya ada.

Gejala :- Umumnya asimtomatik- kadang hanya dapat dideteksi dr radiograf atau adanya fistula

-

II. Penyakit Periradikuler Kronisa. Abses Alveolar Kronis

Page 39: l1 - Kelainan Pulpa & Jaringan Periradikular

Diagnosis :- Ro : kerusakan osseus, daerah difus rarefaksi tulang,

ligamen periodontal menebal.- Klinis : diskolorasi mahkota, tes termal (-)

- DD : granuloma, kista

Page 40: l1 - Kelainan Pulpa & Jaringan Periradikular

FigureIn this patient a sinus tract opposite the lower molar (indicated by ring) tracked along the mandible to the periapical abscess on the premolar. Sinus tracts do not always point adjacent to the offending tooth. Vitality testi ng and good radiological techniques are needed to identify the source of the problem.

Figure.An intraoral sinus tract in the posterior region.

Page 41: l1 - Kelainan Pulpa & Jaringan Periradikular

Definisi : pertumbuhan jaringan granulomatous yg bersambung dg ligamen periodontal, disebabkan oleh nekrosis pulpa dan difusi bakteri-toksin dr saluran akar ke dalam jaringan periradikular.

Merupakan reaksi defensif kronis tingkat rendah terhadap iritasi saluran akar scr terus-menerus.

Granuloma tersusun atas kapsul fibrous di bagian luar, bagian dalam tersusun atas jaringan ikat longgar dan pembuluh darah, ditemukan limfosit, sel plasma, leukosit mononuklear-pmn. Diameter bervariasi

Granuloma dapat berkembang beberapa saat setelah nekrosis pulpa, atau bisa didahului abses alveolar kronis.

b. Granuloma

Page 42: l1 - Kelainan Pulpa & Jaringan Periradikular

Gejala : asimtomatik

Diagnosis : - Ro : daerah rarefaksi pd tulang, tidak ada kontinuitas

lamina dura- Klinis : perkusi dan mobilitas (-), palpasi (-/+), tes

termal (-)- dapat ditemukan fistula

Page 43: l1 - Kelainan Pulpa & Jaringan Periradikular

Definisi : kavitas tertutup/ kantong yg bagian dalamnya dilapisi epitelium, dan pusatnya terisi oleh cairan atau bahan semisolid

Kista radikular/ alveolar adalah suatu kantung epitelial yg pertumbuhannya lambat pada apeks gigi, melapisi kavitas patologik pd tulang alveolar.

Lumen kista berisi cairan protein konsentrasi rendah.

75% insidensi pd RA, dan 25% pd rahang bawah.

c. Kista Radikular

Page 44: l1 - Kelainan Pulpa & Jaringan Periradikular

Etiologi : injuri fisis, kimiawi, atau bakterial yg menyebabkan nekrosis pulpa, diikuti oleh stimulasi sisa epitelial Malassez yg biasanya dijumpai pd ligamen periodontal.

Gejala : asimtomatik Kista yg besar akan menimbuklan pombengkakan, mobilitas gigi, dan ekstrusi gigi.

Diagnosis : - Klinis : tes termal (-)- Ro tidak ada kontinuitas lamina dura, daerah radiolusen

umumnya bulat, lebih besar dr granuloma dan dapat meliputi lebih dr 1 gigi.

Page 45: l1 - Kelainan Pulpa & Jaringan Periradikular

Definisi : osteitis yg mengalami kondensasi sbg reaksi inflamasi kronis tingkat rendah daerah periradikular

Etiologi rangsangan ringan melalui saluran akar shg menstimulasi aktivitas osteblastik tulang alveolar.

Gejala : asimtomatik

Diagnosis : Ro : daerah radiopak terlokalisasi mengelilingi gigi yg terlibat, umumnya pd gigi posterior RB

III. Osteitis Memadat

Page 46: l1 - Kelainan Pulpa & Jaringan Periradikular

Merupakan proses litik yg terjadi di dalam sementum dan atau dentin akar gigi

Etiologi : dicurigai akibat inflamasi periradikular yg disebabkan oleh trauma, kekuatan berlebihan, granuloma, kista, tumor rahang snetral, replantasi gigi, bleaching, impaksi gigi, penyakit sistemik.

IV. Resorpsi Eksternal Akar

Page 47: l1 - Kelainan Pulpa & Jaringan Periradikular

Grossman, L.I. Oliet, S. Del Rio, C.E. 1995. Ilmu Endodontik dalam Praktek, EGC : Jakarta.

Referensi