kwn nkri

25
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki keuntungan sekaligus kerugian. Keuntungannya, Indonesia menjadi pintu lalu lintas internasional, laut maupun udara. Selain itu, dengan potensi sumber daya alam melimpah, Indonesia ibarat rumah cul de sac di dalamnya tersimpan harta karun, menggoda siapa pun untuk datang bekerja sama menggali atau mencuri harta itu. Kerugiannya, wilayah ini mudah dimasuki. Maka bagaimana agar Indonesia kita tercinta tetap terjaga dan tidak tercuri sebagai cara nasionalisme dan nilai-nilai kebangsaan merupakan suatu keniscayaan yang menjadi landasan serta dasar untuk menegakkan Negara Kesatuan Republik Indonesia. “Sebagai negara dengan bentang geografi, kondisi demografi dan pluralitas, maka hal itu (nasionalisme dan nilai-nilai kebangsaan) merupakan hal yang sangat vital serta urgen,” 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa pengertian negara? 2. Apa peran serta membela negara dalam meneggakan NKRI? 3. Apa sejarah pemberontakan dalam upaya memisahkan diri dari NKRI? 4. Apa bentuk pemberontakan yang mengganggu NKRI? 1

Upload: syelfia-f-vivi

Post on 24-Dec-2015

20 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

asd

TRANSCRIPT

Page 1: KWN NKRI

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki keuntungan sekaligus kerugian.

Keuntungannya, Indonesia menjadi pintu lalu lintas internasional, laut maupun udara. Selain

itu, dengan potensi sumber daya alam melimpah, Indonesia ibarat rumah cul de sac di

dalamnya tersimpan harta karun, menggoda siapa pun untuk datang bekerja sama menggali

atau mencuri harta itu. Kerugiannya, wilayah ini mudah dimasuki.

Maka bagaimana agar Indonesia kita tercinta tetap terjaga dan tidak tercuri sebagai cara

nasionalisme dan nilai-nilai kebangsaan merupakan suatu keniscayaan yang menjadi

landasan serta dasar untuk menegakkan Negara Kesatuan Republik Indonesia. “Sebagai

negara dengan bentang geografi, kondisi demografi dan pluralitas, maka hal itu

(nasionalisme dan nilai-nilai kebangsaan) merupakan hal yang sangat vital serta urgen,”

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian negara?

2. Apa peran serta membela negara dalam meneggakan NKRI?

3. Apa sejarah pemberontakan dalam upaya memisahkan diri dari NKRI?

4. Apa bentuk pemberontakan yang mengganggu NKRI?

5. Apa pengertian pemerintahan daerah dalam NKRI?

6. Apa upaya dalam menegakkan NKRI?

1.3 Tujuan Makalah

1. Menjelaskan pengertian Negara

2. Menjelaskan peran serta membela negara dalam meneggakan NKRI

3. Menjelaskan sejarah pemberontakan dalam upaya memisahkan diri dari NKRI

4. Menjelaskan bentuk pemberontakan yang mengganggu NKRI

5. Menjelaskan pengertian pemerintahan daerah dalam NKRI

6. Menjelaskan upaya dalam menegakkan NKRI

1

Page 2: KWN NKRI

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Negara

Manusia adalah makhluk sosial. Artinya bahawa manusia selalu hidup bersama dan

membutuhkan orang lain. Kenyataan bahwa manusia itu adalah makhluk sosial merupakan suatu

yang sangat mendasar. Sejak lahir seorang manusia membutuhkan orangtua, teman sebaya dan

orang lain yang ada disekitarnya. Ia membutuhkan orangtua untuk mengasuh, membesarkan dan

memeliharanya. Ia juga membutuhkan teman sebaya untuk bermain dan membantunya. Ia juga

membtuhkan guru untuk mengajarnya.

Sebagai makhluk yang selalu dan mau hidup bersama orang lain, manusia membentuk

persekutuan sosial. Ada banyak persekutuan sosial, diantaranya adalah negara. Dalam negara,

manusia harus dihargai dan martabatnya dijunjung tinggi. Berbagai kegiatan yang dilaksanakan

oleh negara membantu manusia menjadi lebih bermartabat artinya, pribadi manusia itu lebih

dihargai dan dijunjung tinggi.

Negara ada untuk membantu manusia mewujudkan tujuan dan cita-citanya.

Penyelenggaraan negara harus membawa manfaat bagi manusia. Tugas manusia adalah

bertanggungjawab atas kepentingan bersama warganya. Negara harus melindungi hak-hak

warganya dan menetapkan kewajiban-kewajibannya sebagai warga negara. Ia juga harus

menciptakan kehidupan bersama yang dilandasi oleh semangat cinta kasih, keadilan, dan

perdamaian. Warga negara mempunyai hak dan kewajiban, antara hak dan kewajiban harus

berjalan seimbang. Misalnya, kewajiban membela negara dari segala ancaman dan gangguan

baik dari dalam maupun luar negeri.

2.2 Peran Serta Membela Negara dalam Meneggakan NKRI

Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 menandai lahirnya bangsa Indonesia. Sejak

saat itu, Indonesia menjadi negara yang berdaulat dan berhak untuk mementukan nasib dan

tujuannya sendiri.

Bentuk negara yang dipilih oleh para pendiri bangsa adalah Negara Kesatuan Republik

Indonesia. Meski dalam perjalanan sejarah ada upaya untuk menggantikan bentuk negara, tetapi

upaya itu tidak bertahan lama dan selalu digagalkan oleh rakyat. Misalnya, ada upaya untuk

2

Page 3: KWN NKRI

menggantikan bentuk negara menjadi Indonesia Serikat. Tetapi upaya untuk menggantikan

bentuk negara itu segera berlalu. Indonesia kembali kepada negara kesatuan. Hingga saat ini

negara kesatuan itu tetap dipertahankan. Sebagai generasi penerus bangsa dan juga sebagai

peserta didik kita merasa terpanggil untuk turut serta dalam usaha membela negara.

2.3 Sejarah Pemberontakan Dalam Upaya Memisahkan Diri dari NKRI

Sudah sejak awal kemerdekaan, ada banyak orang/organisasi yang ingin memisahkan diri

dari negara kesatuan RI. Organisasi-oragnisasi tersebut melakukan serangkaian pemberontakan

dan ancaman. Misalnya, pemberontakan PKI dalam tahun 1948 di Madiun, Pemberontakan

Dairul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) di Jawa Barat, Jawa Tengah, Aceh, Kalimantan

Selatan dan Sulawesi, Pemberontakan Republik Maluku Selatan, Pemberontakan PPRI/Permesta

pada tahun 1957 di Sumatra Barat, dan terakhir pembunuhan para Jenderal Angkatan Darat pada

tanggal 1 Oktober 1965 oleh PKI.

Sebagai generasi penerus, kita harus menilai pemberontakan itu secara kritis. Tentu kita

bisa memetik beberapa makna dari pemberontakan-pemberontakan tersebut.

1. Perlu mewaspadai setiap pemberontakan yang dilakukan untuk merebut kekuasaan dari

tangan pemerintah yang sah.

2. Beberapa pemberontakan itu terjadi karena kekecewaan kelompok masyarakat tertentu

terhadap pemerintah yang dianggap tidak adil dalam menjalankan roda pemerintahan.

Jelas bahwa pemerintah telah melakukan ketidakadilan. Karena factor ketidakadilan ini

bisa menyebabkan bangsa Indonesia menjadi terpecah belah. Padahal pemerintah telah

mendapatkan mandat dari rakyat untuk memegang kekuasaan dan menjalankannya

dengan adil, yaitu dengan mensejahterahkan rakyat. Pemerintah diharapkan tidak

menyalahgunakan kekuasaan yang telah dipercayakan rakyat. Pemerintah sebaiknya

bertindak adil terhadap seluruh lapisan masyarakat.

3. Peristiwa-peristiwa pemberontakan itu dilakukan oleh anak negeri sendiri. Kita tahu

bahwa bangsa Indonesia terdiri atas beragam suku, pemeluk agama, serta golongan yang

mempunyai kepentingan masing-masing. Perbedaan itu bukannya menjadi alasan untuk

memisahkan diri dari NKRI. Sebaliknya perbedaan itu menjadi kekuatan untuk

membangun bangsa dalam keragaman dengan meningkatkan rasa saling menghargai dan

menghormati diantara sesame warga bangsa.

3

Page 4: KWN NKRI

2.4 Beberapa Bentuk Pemberontakan yang Mengganggu NKRI

Selain pemberontakan yang disebutkan diatas, ada beberapa bentuk kegiatan yang

dianggap menganggu dan mengancam persatuan dan keharmonisan hidup berbangsa dan

bernegara. Kegiatan-kegiatan itu diantara lain subversi, kudeta, maker, sabotase, terror, dan

gerakan separatis. Subversi berarti gerakan atau rencana menjatuhkan kekuasaan yang sah

dengan menggunakan cara diluar undang-undang. Kudeta adalah perebutan kekuasaan

(pemerintahan) dengan cara paksa. Maker berarti perbuatan atau usaha menjatuhkan

pemerintah yang sah. Sabotase berarti perusakan asset milik pemerintah (oleh pemberontak).

Terror adalah kegiatan membuat kekacauan dalam masyarakat. Gerakan separitis berarti

gerakan yang berusah memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Bangsa kita terus bergerak maju dan terus melintasi sejarah. Berbagai kemajuan dan

perkembangan terus dinikmati oleh rakyat. Tetapi ancaman terhadap kedaulatan dan

keharmonisan bangsa dan negara masih terus terjadi, meskipun intesitasnya kecil. Ancaman-

ancaman itu meskipun dalam intesitas yang kecil tapi jauh lebih rumit. Ancaman-ancaman

itu dapat dikelompokkan menjadi dua bagaian, yaitu ancaman yang dating dari luar negeri

dan ancaman dari dalam negeri.

1. Ancaman Dari Dalam Negeri

a. Kerusuhan

Ancaman kerusuhan akan timbul jika terjadi kesenjangan ekonomi. Ancaman ini

bisa muncul kalau pembangunan nasional tidak berhasil memberikan

kesejahteraan kepada masyarakat. Selain itu, pemerintah tidak berhasil

memperkecil ketidakadilan social ekonomi.

b. Pemaksaan Kehendak

Ancaman ini bisa terjadi dinegara kita. Karena ada golongan tertentu berusaha

memaksakan kepentingannya secara tidak konstitusional, terutama ketika sistem

social politik tidak berhasil menampung aspirasi yang berkembang dalam

masyarakat.

c. Pemberontakan Angkatan Bersenjata

Ancaman ini bisa muncul dari kalangan separatis karena pembangunan nasional

tidak dapat mencakup semua daerah secara seimbang.

4

Page 5: KWN NKRI

d. Pemberontakan Dari Golongan yang Ingin Mengubah Ideologi Negara

Ancaman ini bisa berupa pemberontakan bersenjata yang dilakukan oleh orang-

orang yang ingin mengubah ideologi negara dan membentuk negara baru.

Golongan yang melakukan pemberontakan ini biasanya berasal dari golongan

ekstrim, baik ekstrim kiri maupun ekstrim kanan. Golongan ini memaksakan diri

untuk mengubah dasar Negara Indonesia, misalnya mengubah ideology Pancasila

menjadi Ideology Komunisme.

Untuk meminimalkan kemungkinan terjadinya ancaman terhadap kedaulatan Negara

Indonesia yang berasal dari dalam negeri, kita dapat melakukan beberapa upaya.

a. Meningkatkan kebangaan dan rasa memiliki bangsa Indonesia dalam diri setiap

warga negara.

b. Membangun salingpengertian dan pengahargaan antarsesama warga yang

memiliki latar belakang kepentingan yang berbeda dan etnik yang berbeda.

c. Para pemimpin negara sebaiknya menjalankan roda pemerintahan secara efektif

dan efisien.

d. Memperkuat unsur-unsur yang menjadi alat pertahanan negara, seperti TNI

2. Ancaman Dari Luar Negeri

Dewasa ini, ancaman keamanan dari luar negeri tidak terlalu nyata. Tetapi harus

diwaspadai . beberapa hal yang patut diwaspadai dalam hubungan dengan ancaman

dari luar negeri terhadap negara Indonesia sebagai berikut :

a. Keinginan negara –negara besar untuk menguasai Indonesia karena posisi silang

Indonesia yang strategis

b. Keinginan dunia industry untuk menguasai Indonesia karena kekayaan alam yang

dimiliki Indonesia

c. Bahaya perang yang berupa perang nuklir akan mengancam seluruh kehidupan

bangsa Indonesia

d. Arus globalisasi yang menimbulkan banyak kerawanan dibidang

POLEKSOSBUD HANKAM.

5

Page 6: KWN NKRI

Untuk mengatasi ancaman yang dating dari luar itu, Indonesia menerapkan sebuah

prinsip negara, yaitu prinsip bebas aktif. Prinsip ini termaktub secara jelas dalam

Pembukaan UUD 1945. Pembukaan UUD 1945 menyatakan bahwa bangsa Indonesia

ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi,

dan keadilan sosial.

Kebijakan bebas aktif yang dianut oleh Indonesia memberi dampak positif,

diantaranya ialah :

a. Indonesia memiliki banyak sahabat dan disegani oleh negara-negara lain

b. Indonesia mengambil peran besar dalam mewujudkan perdamaian dunia

c. Indonesia dikenal sebagai negara yang netral sehingga tidak mengundang kecurigaan

negara lain untuk membangun konflik.

Dengan demikian, Indonesia tidak akan memulai suatu konflik dengan negara lain. Pada

saat yang sama, diharapkan pula negara lain tidak menunjukkan sikap permusuhan terhadap

Indonesia.

Dewasa ini, kemajuan teknologi komunikasi dari informasi membuat hubungan

antarnegara menjadi semakin mudah dan hampir tidak ada jarak lagi. Informasi tentang suatu

peristiwa yang terjadi di negara lain dapat kita ketahui dengan segera. Kemajuan teknologi

komunikasi dan informasi ini sangat mempengaruhi pola dan bentuk ancaman terhadap

kedaulatan suatu negara. Semula ancaman tersebut hanya bersifat fisik, yaitu berupa

kemungkinan serangan militer ke suatu negara. Sekarang bentuk ancaman itu berwajah ganda,

fisik dan non fisik. Secara non fisik, misalnya suatu negara dalam realisasinya dengan negara

lain bisa saja mempengaruhi negara lain. Rtelasi itu dapat berubah menjadi ancaman jika suatu

negara bermaksud mempengaruhi negara lain demi keuntungan sepihak.

Dengan demikian kita patutmeningkatkan kewaspadaan; tidak hanya kewaspadaan

terhadap kemungkinan ancaman fisik, tetapi juga ancaman non fisik. Tetapi perlu diingat,

kewaspadaan itu jangan sampai menganggu prinsip hubungan kita dengan negara lain, yakni

ingin menjalin persahabatn dengan negara lain secara damai.

6

Page 7: KWN NKRI

Telah dikemukakan bahwa upaya pembelaan negara merupakan hak dan kewajiban

warga negara. Tindakan nyata yang dapat kita lakukan sebagai peserta didik dalam usaha bela

negara antara lain adalah :

1. Tidak berbuat onar baik disekolah maupun dilingkungan

2. Tidak terlibat dengan narkoba

3. Tidak ikut mabuk-mabukan

4. Rajin belajar

5. Berprestasi

6. Membantu orangtua dirumah

7. Menghormati agama lain

8. Aktif dalam kegiatan remaja

9. Melakukan hal-hal yang terpuji lainnya

Upaya untuk membela negara sebenarnya didorong oleh rasa cinta terhadap tanah air.

Mungkin ada warga Negara Indonesia yang lahir atau dibesarkan di negara lain. Tetapi jika ada

warga Negara Indonesia, maka dimanapun dia tinggal, identitasnya sebagai WNI tidak akan

hilang.

Para pejuang rela berkorban dan pantang menyerah dalam membela negara. Atas semua

jerih payahnya itu mereka tidak mengaharapkan pengahargaan, imbalan secara berlebihan,

bahkan bisa disebut bahwa mereka berjuang tanpa pamrih. Sikap mereka adalah sikap seorang

patriot. Adapun cirri-ciri patriotism antara lain, sebagai berikut :

a. Cinta tanah air

b. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan Negara

c. Menempatkan persatuan, kesatuan serta keselamatan bangsa dan negara diatas

kepentingan pribadi dan golongan.

Kecintaan mereka telah mendorong seseorang rela berkorban untuk bangsa dan

negaranya. Tentara Nasional Indonesia (TNI) juga bekerja keras untuk mempertahankan

kedaulatan Indonesia terhadap ancaman yang dating dari dalam maupun luar negeri. Sementara

kepolisian RI juga berupaya untuk menjaga ketertiban dan keamanan lingkungan. Segala

tindakan ini didorong oleh kecintaan terhadap tanah air dan keinginan untuk memajukan Negara

Indonesia.

7

Page 8: KWN NKRI

Dalam kehidupan sehari-hari, rasa cinta tanah air dapat diwujudkan dengan saling

mencintai sesama warga bangsa, memelihara lingkungan hidup yang telah dianugerahkan Tuhan

kepada tanah air kita, aktif terlibat dalam sistem keamanan keliling, menjaga nama baik

lingkungan, dan mengharumkan nama bangsa.

Walaupun demikian, rasa cinta terhadap tanah air tidak boleh digelorakan secara

berlebihan. Rasa kebangsaan yang berlebihan akan mengarah kepada chauvinisme. Paham ini

menganut bahwa negaranya adalah yang paling baik dan paling benar didunia. Dengan paham

ini, para pemimpin seperti Mussolini dan Hitler berusaha untuk menguasai dunia. Kita ingat

bahwa manusia sesungguhnya sama di hadapan Tuhan Yang Maha Esa. Maka tidak selayaknya

kita merendahkan negara lain dan menjadikannya sebagai jajahan.

Sebagai individu yang kebetulan mendapat jabatan sebagai penguasa harus bisa

menghindari berbuat zalim, yaitu merugikan orang lain dengan cara memeras dan menyakitinya.

Misalnya seperti Hitler diatas. Jika hal ini terjadi kepada kita, maka orang itu tidaklah membela

negaranya.

Masyarakat yang bergerak dinamis terkadang tidak sempat lagi memikirkan keadaan

negaranya. Untuk masyarakat dalam kelompok ini perlu melihat keadaan negaranya dengan cara

membaca koran atau majalah dan informasi lain agar mengetahui keadaan negaranya. Dengan

demikian kesinambungan pembelaan negara tidak akan terputus.

2.5 Pemerintahan Daerah dalam Negara Kesetuan Republik Indonesia

Negara Republik Indonesia adalah suatu wilayah negara kepulauan besar yang terdiri dari

ribuan pulau dan diapit oleh dua samudra dan dua benua, serta didiami oleh ratusan juta

penduduk. Disamping itu Indonesia memiliki keanekaragaman budaya dan adat istiadat yang

berlainan satu sama lain, dan tercemin dalam satu ikatan kesatuan yang terkenal dengan sebutan

Bhineka Tunggal Ika.

Mengingat keberadaan dan demi menjaga penyelenggara tertib pemerintah yang baik dan

efisien, maka kekuasaan negara tentu tidak dapat dipusatkan dalam satu tangan kekuasaan saja.

Oleh sebab itu penyebaran kekuasaan haruslah dijalankan secara efektif untuk mencapai cita-cita

dan tujuan akhir negara sebagaimana disebutkan dalam pembukaan UUD 45. Sebagai

konsekuensinya, maka wilayah negara kesatuan republic Indonesia haruslah dibagi atas beberap

daerah, baik besar maupun kecil.

8

Page 9: KWN NKRI

Pasal 18 UUD 45 menyebutkan :

1. Negara Kesatuan Republik Indonesia bagi atas daerah profinsi dan daerah provinsi itu

dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten dan kota itu

mempunyai pemerintahan daerah yang diatur dengan undang-undang.

2. Pemerintahan Daerah Provinsi, daerah kabupaten dan kota mengatur dengan mengurus

sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.

3. Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten dan kota memiliki DPRD yang

anggotanya dipilih melalui pemilihan umum.

4. Gubernur, Bupati dan Walikota masing-masing sebagai kepala pemerintahan daerah

provinsi, kabupaten dan kota dipilih secara demokrasi.

5. Pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya kecuali urusan pemerintahan

yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan pemerintah pusat

6. Pemerintahan daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturan-peraturan lain

untuk melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan.

7. Susunan dan tata cara penyelenggaran pemerintahan daerah diatur dalam undang-undang.

Amanat konstitusi diatas implementasinya diatur oleh peraturan perundang-undangan

tentang pemerintahan daerah dan terakhir diatur dalam UU No. 32 Tahun 2004 tentang

pemerintahan daerah yang mengatur pemerintahan local yang bersifat otonom (local outonomous

government) sebagai pencerminan dilaksanakannya asas desentralisasi dibidang pemerintahan.

Keberadaan pemerintahan local yang bersifat otonom diatas ditandai oleh pemberian wewenang

yang sekaligus menjadi kewajiban bagi daerah untuk mengatur dan mengurus urusan rumah

tangganya sendiri sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hak dan

kewajiban untuk mengurus urusan rumah tangga sendiri inilah yang disebut dengan otonomi.

Untuk menyelenggarakan otonomi pemerintah pusat menyerahkan sejumlah urusan

pemerintahan sebagai urusan rumah tangga daerah otonom baik pada daerah provinsi maupun

daerah kabupaten dan kota, berdasarkan kondisi politik, ekonomi, social, dan budaya, pertahanan

dan keamanan, serta syarat-syarat keadaan dan kemampuan daerah otonom yang bersangkutan.

Dalam politik desentralisasi terkandung juga masalah pengaturan sumber-sumber pembiayaan

bagi daerah otonom (keuangan daerah). Oleh sebab itu sumber-sumber keuangan bagi daerah

otonom dipandang essensial untuk mengembangkan potensi daerah yang bersangkutan. Perhatian

yang mendasar terhadap keuangan daerah semakin dibutuhkan, mengingat daerah-daerah otonom

9

Page 10: KWN NKRI

di Indonesia juga dibebani kewajiban untuk melaksanakn berbagai kepentingan daerah pusat

yang terdapat didaerah-daerah.

Ketetapan MPR- RI NO. XV/MPR-RI/1998 tentang penyelenggaran otonomi daerah;

pengaturan, pembagian dan pemanfaatan sumber daya nasional yang berkeadilan; serta

perimbangan keuangan pusat dan daerah dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia,

menegaskan kedudukan keuangan daerah diteguhkan sebagai suatu hal yang sangat vital dan

merupakan hak yang harus diperhatikan oleh pemerintah pusat. Hal ini misalnya tersirat dari

bunyi pasal 1 Ketetapan MPR diatas yang berbunyi sebagai berikut:

“penyelenggaran otonomi daerah dengan member kewenangan yang luas, nyata dan

bertanggung jawab didaerah secara proposional diwujudkan dengan pengaturan pembagian dan

pemanfaatan sumber daya nasional yang berkeadilan, serta perimbangan keuangan pusat dan

daerah.”

Dari bunyi pasal 1 tersebut mengidentifikasikan bahwa pelaksanaan otonomi daerah

harus dsertai dengan hak mengelola potensi sumber daya yang terdapat didaerah.

Berdasarkan uraian diatas, dapat dikemukakan bahwa menyelenggarakan seluruh tugas yang

telah diserahkan menjadi urusan rumah tangga daerah, diperlukan sumber-sumber pendapatan

daerah.

Dari uraian diatas terlihat kaitan erat antara aspek keuangan daerah dengan otonomi.

Keeratan hubungan ini menarik untuk diteliti. Factor keuangan daerah merupakan indicator

penting dalam menentukan kesuksesan daerah dalam melaksanakan otonominya. Dengan

perkataan lain pendayagunaan dan kehasilgunaan pengaturan dan pengurusan urusan rumah

tangga manusia sangat dipengaruhi oleh aspek keuangan.

Aspek lain, seperti kualitas aparatur pelaksana otonomi, saran dan prasaran yang tersedia,

serta organisasi dan pelaksanaan otonomi merupakan factor penunjang yang sangat dibutuhkan

dalam rangka menggali segenap potensi untuk menambah atau memperluas sumber-sumber

keuangan daerah. Dengan demikian untuk memungkinkan daerah dapat menyelenggarakan

urusan-urusan rumah tangganya sendiri dengan baik, dibutuhkan sumber-sumber pembiayaan

yang cukup. Sebagai konsekuensi, hubungan itupun menimbulkan suatu kewajiban pada pihak

pemerintah pusat untuk menyerahkan atau membagi kewenangan atas beberapa sumber

keuangan yang dikuasainya kepada daerah-daerah.

10

Page 11: KWN NKRI

Keberadaan dan hubungan pengaruh yang kuat anatar keuangan antara daerah dengan

pembangunan daerah dan pelaksanaan otonomi, merupakan masalah yang pelik yang dihadapi

oleh hampir semua negara-negara berkembang. Pembentuk UU No.32 Tahun 2004 juga

menyadari pentingnya hak keuangan daerah ini untuk diatur. Hal ini dapat dilihat pada Pasal 157

yang menyebutkan apa-apa saja yang menjadi sumber pendapatan daerah seperti :

a. Pendapatan asli daerah (PAD) yang terdiri dari :

1. Hasil pajak daerah

2. Hasil retribusi daerah

3. Hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan daerah yang dipisahkan

4. Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah

b. Dana perimbangan

c. Lain-lain pendapatan daerah yang sah

Namun tidak semua sumber pendapatan daerah sebagaimana diatur pasal 157 diatas,

dapat digali dan dikuasi oleh masing-masing daerah. Relatif banyak faktor yang menyebabkan

hal demikian misalnya antara lain keanekaragaman situasi, kondisi dan potensi yang dimiliki

atau yang terdapat pada tiap-tiap daerah yang berbeda-beda.

Implementasi Pasal 157 UU No.32 Tahun 2004, khususnya yang berkaitan dengan bagian

pendapatan asli daerah sendiri seperti pajak daerah dan retribusi daerah, akan diatur lebih lanjut

dengan undang-undang, sebagaimana diatur dalam pasal 158 ayat 1UU No.32 Tahun 2004,

dimana undang-undang tersebut adalah UU No.34 Tahun 2000 tentang perubahan terhadap UU

No.18 Tahun 1997 tentang pajak daerah dan retribusi daerah.

2.6 Upaya Menegakkan NKRINKRI adalah negara yang dibentuk dengan susah payah, baik dalam merebut dari tangan-

tangan para penjajah, maupun dalam merumuskan dasar-dasar negara. Oleh karena itu, kita

sebagai generasi muda perlu mempertahankan dan menegakkan NKRI, ada beberapa upaya yang

dapat dilakukan dalam menegakkan NKRI. Diantaranya yaitu:

11

Page 12: KWN NKRI

1. Menanamkan Nilai-nilai Pancasila Sejak Dini

Untuk mempertahankan pemahaman yang benar tentang Negara Kesatuan Republik

Indonesia, Pancasila menjadi suatu yang dinilai penting saat ini. Menurut Wawan, pemahaman

Pancasila harus kembali digelorakan karena ini menjadi alat pemersatu bangsa dalam

menegakkan dan mempertahankan keutuhan NKRI. Dengan pendidikan pancasila akan

meningkatkan akhlak mulia dan pembangunan karakter bangsa. Sebagai ideologi dan dasar

negara pancasila mempunyai fungsi sebagai acuan dalam mempersatukan Indonesia.

2. Memperkuat TNI

TNI sebagai komponen utama dalam pertahanan negara memiliki tugas pokok

menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik

Indonesia (NKRI) berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun

1945, serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan

gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara. Menegakkan kedaulatan negara adalah

mempertahankan kekuasaan negara untuk melaksanakan pemerintahan sendiri yang bebas dari

ancaman. Tugas menjaga keutuhan wilayah NKRI adalah mempertahankan kesatuan wilayah

kekuasaan negara dengan segala isinya. Sedangkan, melindungi segenap bangsa dan seluruh

tumpah darah adalah melindungi jiwa, kemerdekaan dan harta benda setiap warga negara. Untuk

mengamankan dan mempertahankan keutuhan NKRI dan melindungi segenap bangsa dari

berbagai ancaman dibutuhkan komponen pertahanan yang kuat.

3. Menerapkan Sistem Pertahanan Semesta

Penerapan sistem pertahanan semesta (Sishanta) dituntut harus memiliki kemampuan

menyelenggarakan dan memberdayakan wilayah pertahanan di darat, berdasarkan konsepsi

pertahanan pulau-pulau termasuk di pulau-pulau terdepan. Dengan kekuatan militer yang tidak

besar dan adanya keterbatasan anggaran, termasuk luasnya wilayah, maka Sishanta merupakan

pilihan terbaik. Doktrin pertahanan semesta menganut faham kesemestaan, kewilayahan dan

kerakyatan, yang didasari dalam UUD 1945 yaitu bahwa setiap warga negara mempunyai hak

dan kewajiban yang sama dalam bela negara. Keberhasilan Sishanta ini sudah teruji dalam

perang kemerdekaan Indonesia, oleh karena itu perlu disinergikan dengan seluruh potensi dan

12

Page 13: KWN NKRI

kekuatan bangsa dengan menggunakan seluruh  potensi Nasional secara total, terpadu, terarah

dan berlanjut yang dipersiapkan secara dini.

4. Menggalakkan Sosialisasi dan Implementasi Wawasan Nusantara

Wawasan Nusantara merupakan wawasan nasional Indonesia  sebagai upaya

membangkitkan rasa kebangsaan dan kepedulian terhadap wilayah NKRI. Dalam pelaksanannya,

wawasan nusantara mengutamakan kesatuan wilayah dan menghargai kebhinekaan untuk

mencapai tujuan nasional. Wawasan Nusantara memiliki beberapa fungsi, yaitu:

Wawasan nusantara sebagai konsepsi ketahanan nasional,yaitu wawasan nusantara

dijadikan konsep dalam pembangunan nasional, pertahanan keamanan, dan kewilayahan.

Wawasan nusantara sebagai wawasan pembangunan mempunyai cakupan kesatuan

politik, kesatuan ekonomi, kesatuan sosial dan ekonomi, kesatuan sosial dan politik, dan

kesatuan pertahanan dan keamanan.

Wawasan nusantara sebagai wawasan pertahanan dan keamanan negara merupakan

pandangan geopolitik Indonesia dalam lingkup tanah air Indonesia sebagai satu kesatuan

yang meliputi seluruh wilayah dan segenap kekuatan negara.

Wawasan nusantara sebagai wawasan kewilayahan, sehingga berfungsi dalam

pembatasan negara, agar tidak terjadi sengketa dengan negara tetangga.

5. Menumbuhkan Rasa Nasionalisme

Nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan

sebuah negara dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia.

Dengan adanya rasa nasionalisme masyarakat akan lebih mengerti arti sebuah negara, dan akan

berusaha mempertahankan dan menegakkan negaranya.

13

Page 14: KWN NKRI

6. Rela Berkorban

Sikap rela berkorban adalah sikap yang mencerminkan adanya kesediaan dan keikhlasan

memberikan sesuatu yang dimiliki untuk orang lain, walaupun akan menimbulkan penderitaan

bagi diri sendiri. Dalam pengertian yang lebih sederhana, rela berkorban adalah sikap dan

perilaku yang tindakannya dilakukan dengan ikhlas serta mendahulukan kepentingan orang lain

dari pada kepentingan diri sendiri. Sikap rela berkorban ditunjukkan dengan cara membiasakan

merelakan sebagian kepentingan kita untuk kepentingan orang lain atau kepentingan bersama.

Partisipasi dalam menjaga keutuhan NKRI dapat dilakukan dengan hal-hal sebagai berikut:

1. Partisipasi tenaga

2. Partisipasi pikiran

3. Partisipasi uang atau barang

Berbagai  tindakan dapat kita lakukan dalam berpartisipasi menjaga keutuhan NKRI

dimulai dari lingkungan kecil seperti Rukun Tetangga (RT), kampung, desa atau kelurahan,

tingkat kabupaten, provinsi, selanjutnya negara.

Contoh Partisipasi di Lingkungan Rukun Tetangga (RT) atau Kampung

Ikut melakukan ronda malam (bagi orang dewasa).

Tamu wajib lapor.

Melapor pada pihak berwenang bila ada kejadian yang mencurigakan.

Membantu tetangga yang mengalami musibah 

Menjaga kelestarian lingkungan

Contoh Partisipasi di Lingkungan Sekolah

Kegiatan kepramukaan

Aktif mengikuti upacara bendera.

Terlibat dalam kegiatan kepramukaan

Menerima dan bergaul dengan baik dengan teman tanpa membedakan suku dan agama. 

14

Page 15: KWN NKRI

Contoh Partisipasi di Lingkungan Kabupaten atau Provinsi

Mengikuti pertukaran pelajar.

Mengikuti kegiatan seni atau olahraga antara wilayah

Menjadi duta kabupaten atau provinsi.

Contoh Partisipasi di Lingkungan Negara

Menjadi sukarelawan korban bencana alam. 

Mengikuti kegiatan pendidikan bela negara.

Membayar pajak.

Menjadi anggota Tentara Nasional Indonesia.

15

Page 16: KWN NKRI

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Negara ada untuk membantu manusia mewujudkan tujuan dan cita-citanya.

Penyelenggaraan negara harus membawa manfaat bagi manusia. Tugas manusia adalah

bertanggungjawab atas kepentingan bersama warganya. Negara harus melindungi hak-hak

warganya dan menetapkan kewajiban-kewajibannya sebagai warga negara. Ia juga harus

menciptakan kehidupan bersama yang dilandasi oleh semangat cinta kasih, keadilan, dan

perdamaian. Warga negara mempunyai hak dan kewajiban, antara hak dan kewajiban harus

berjalan seimbang. Misalnya, kewajiban membela negara dari segala ancaman dan gangguan

baik dari dalam maupun luar negeri. Oleh karena itu sebagai warga Negara nyang cinta

dengan tanah airnya wajib membela dan menegakkan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

16