kwn bab 4

31
BUDAYA DEMOKRASI MENUJU MASYARAKAT MADANI BAB 4 ANJAR PANGESTI ARDIAH WULANDARI EGA SAVITRI DILA PUTRI ANDRIANA EKA OKTAVIA NOVITA.D

Upload: 07051994

Post on 30-Jun-2015

887 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kwn bab 4

BUDAYA DEMOKRASI MENUJU MASYARAKAT MADANI

BAB 4

ANJAR PANGESTIARDIAH WULANDARI

EGA SAVITRIDILA PUTRI ANDRIANA

EKA OKTAVIA NOVITA.D

Page 2: Kwn bab 4

1. Pengertian Demokrasi Istilah demokrasi berasal dari bahasa yunani demos yang berarti rakyat dan kratos yang berarti pemerintahan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, demokrasi adalah pemerintahan oleh rakyat, kekuasaan tertinggi berada ditangan rakyat dan dijalankan langsung oleh mereka atau wakil- wakil yang mereka pilih dalam sistem pemilihan yang bebas.

A. Pengertian dan Prinsip- Prinsip Budaya Demokrasi

Page 3: Kwn bab 4

Ada dua tataran berpikir mengenai demokrasi yang harus dipisahkan antara satu dengan yang lainnya, yaitu demokrasi sebagai ide atau konsep dan demokrasi sebagai praksis.

Sebagai ide atau konsep, siapapun akan dapat menyusun suatu daftar sangat panjang mengenai arti, makna, sikap, dan perilaku yang tergolong demokratis. Kedaulatan tertinggi ditangan rakyat. Kedaulatan itu berkenaan dengan kebebasan berbicara, berkumpul dan, beserikat serta kebebasan memilih. Keduanya merupakan contoh ide demokrasi yang dapat diberikan.

Sebagai praksis, demokrasi sesungguhnya sudah menjelma menjadi sistem. Sebagai sebuah sistem, kinerja demokrasi terikat oleh seperangkat aturan main tertentu. Apabila dalam sistem demokrasi ini ada orang yang tidak menaati aturan main yang berlaku, aktivitas itu akan merusak demokrasi.

Page 4: Kwn bab 4

Demokrasi terbagi menjadi dua kategori :- Demokrasi langsung, memungkinkan semua

warga tanpa melalui pejabat yang dipilih atau diangkat dapat ikut dalam pembuatan keputusan negara.

- Demokrasi tidak langsung, digunakan sistem perwakilan. Setiap partai politik yang memenuhi syarat untuk mendapat kursi, menempatkan wakilnya dalam badan legislatif yang jumlahnya bergantung pada persentase perolehan suara tingkat nasional.

Page 5: Kwn bab 4

Seorang ilmuan politik terkenal yang secara mendalam mengkaji demokrasi, Robert A. Dahl, mengemukakan bahwa dalam budaya demokrasi terdapat tiga prinsip utama.

a. Kompetensi Budaya demokrasi memberikan

peluang yang sama untuk bersaing bagi setiap individu, kelompok, dan organisasi (khususnya partai politik) untuk menduduki posisi kekuasaan dalam pemerintah.

2. Prinsip- Prinsip Budaya Demokrasi

Page 6: Kwn bab 4

b. Partisipasi Budaya demokrasi memberikan kesempatan yang

sama bagi semua orang untuk terlibat dalam pemilihan pemimpin yang bebas secara teratur dan terlibat dalam pembuatan dan pelaksanaan kebijakan publik.

c. Kebebasan Budaya demokrasi memberikan jaminan

kebebasan berpendapat, kebebasan pers, kebebasan mendirikan dan menjadi anggota organisasi yang dijamin dapat menjadi saluran partisipasi dan berkompetensi. Contohnya, ketika melakukan kompetisi, partisipasi dan aktivitas yang mengekspresikan kebebasan tidak dibenarkan apabila menimbulkan perpecahan atau disintegrasi bangsa karena hal ini bertentangan dengan dasar persatuan, tidak dibenarkan pula apabila melanggar peraturan yang berlaku karena bertentangan bengan dasar negara hukum.

Page 7: Kwn bab 4

Ciri khas demokrasi konstitusional ditunjukkan oleh adanya pemerintah yang demokratis, yang terbatas kekuasaannya, dan tidak bertindak sewenang- wenang terhadap warga negaranya. Gagasan bahwa kekuasaan itu perlu dibatasi dicetuskan oleh Lord Acton dengan mengatakan bahwa pemerintahan yang diselenggarakan manusia itu penuh kelemahan. Kemudian menjadi terkenal adalah Power tends to corrupt, but absolute power corrupts absolutely. Artinya manusia yang mempunyai kekuasaan cenderung untuk menyalahgunakan kekuasaan itu, tetapi manusia yang mempunyai kekuasaan tidak terbatas, pasti akan menyalahgunakannya.

3. Prinsip- Prinsip Demokrasi Konstitusional

Page 8: Kwn bab 4

Cita- cita untuk menyelenggarakan hak- hak politik secara efektif, mengakibatkan munculnya gagasan untuk membatasi kekuasaan pemerintahan dengan suatu konstitusi, baik dengan naskah konstitusi yang tertulis maupun dengan konstitusi tidak tertulis. Di dalam konstitusi biasanya ditulis hak- hak warga negara dan pembagian kekuasaan negara sedemikian rupa sehingga kekuasaan eksekutif diimbangi oleh kekuasaan parlemen (legislatif) dan lembaga hukum lain, sehingga terjadi keseimbangan kekuasaan.

4. Prinsip- Prinsip Demokrasi Konstitusional Klasik (Abad 19)

Page 9: Kwn bab 4

Sesuai perkembangan zaman, konsep rule of law (negara hukum) dirumuskan kembali, terutama setelah perang dunia II, sehingga muncul konsep versi abad 20. International commission of jurists, sebagai komisi hukum internasional, dalam konferensinya di Bangkok 1965 merumuskan pemerintah yang demokratis sebagai pemerintahan yang diwarnai oleh hal sbb:

1. Sehubungan dengan perlindungan konstitusional, selain menjamin hak- hak individu, pemerintah harus menentukan pula prosedur untuk perlindungan hak- hak yang dijamin.

2. Badan kehakiman yang bebas dan tidak memihak.3. Pemilihan umum yang bebas.4. Kebebasan untuk menyatakan pendapat. 5. Kebebasan untuk berserikat, berorganisasi, dan berposisi.6. Pendidikan kewarganegaraan.

5. Prinsip- Prinsip Demokrasi Konstitusional Modern (Abad 20)

Page 10: Kwn bab 4

Selanjutnya Mayo mengemukakan bahwa nilai- nilai demokrasi itu menyangkut hal berikut:

1. Menyelesikan perselisihan dengan damai dan melembaga

2. Menjamin terselenggaranya perubahan secara damai dalam masyarakat yang sedang berubah

3. Menyelenggarakan pergantian pimpinan secara teratur

4. Membatasi pemakaian kekerasan sampai minimum

5. Mengakui serta menganggap wajar adanya keanekaragaman dalam masyarakat

6. Menjamin tegaknya keadilan

Page 11: Kwn bab 4

Dapat disimpulkan bahwa untuk melaksanakan nilai- nilai demokrasi perlu diselenggarakan berbagai lembaga menurut ketentuan sbb:

1. Pemerintah yang bertanggung jawab 2. Dewan perwakilan rakyat yang mewakili

golongan- golongan dan kepentingan- kepentingan dalam masyarakat dan dipilih dalam pemilu yang bebas

3. Perlu organisasi politik yang mencakup satu atau lebih partai politik

4. Pers yang bebas dalam menyatakan pendapat 5. Sistem peradilan yang bebas untuk menjamin

hak- hak asasi dan keadilan.

Page 12: Kwn bab 4

Prinsip – Prinsip Demokrasi Pancasila

Demokrasi pancasila adl paham demikrasi yg bersumber pd kepribadian dan falsafah hidup bangsa Indonesia yg perwujudannya seperti dalam ketentuan pembukaan UUD 1945. Adapun prinsip – prinsipnya :1) persamaan bagi seluruh rakyat Indonesia2) keseimbangan antara hak dan kewajiban3) pelaksanaan kebersamaan yg bertanggung jawab secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri dan orang lain4) mewujudkan rasa keadilan sosial5) pengambilan keputusan dg musyawarah6) mengutamakan persatuan nasional dan kekeluargaan7) menjunjung tinggi tujuan dan cita – cita nasional

Page 13: Kwn bab 4

Menurut Prof. S. Pamuji, dempkrasi pancasila mengandung enam aspek berikut :

1. Aspek formal ( menunjuk wakil rakyat secara bebas, terbuka, jujur untuk mencapai konsensus.)

2. Aspek material ( mengakui masyarakat Indonesia sesui gambaran, harkat dan martabat tersebut. )

3. Aspek normatif ( seperangkat norma yg membimbing dan menjadi kriteria pencapaian tujuan. )

4. Aspek optatif ( mengetengahkan tujuan dan keinginan yg hendak dicapai. )

5. Aspek organisasi ( organisasi merupakan wadah pelaksanaan Demokrasi Pancasila yg harus cocok dg tujuan yg hendak dicapai. )

6. Aspek kejiwaan ( semangat para penyelenggara dan pemimpin pemerintah. )

Page 14: Kwn bab 4

B. Masyarakat Madani (Civil Society)1. Pengertian dan ciri-cirinya

Istilah civil society yang kini sering diterjemahkan dengan istilah masyarakat madanitampaknya semakin mendapat tempat di dalam wacana politik di Indonesia. Sebagai sebuah konsep, masyarakat madani berasal dari proses sejarah barat.

Civil society dapat didefinisikan sebagai wilayah-wilayah kehidupan sosial yang terorganisasi dan diantaranya bercirikan :1. Kesukarelaan (voluntary)2. keswasembadaan (self generating)3. Keswadayaan (self suporting)4. Kemandirian tinggi berhadapan dengan negara5. Keterkaitan dengan norma-norma atau nilai-nilai hukum yang diikuti warganya.

Page 15: Kwn bab 4

2. Masyarakat Madani (Civil Society) di Indonesia

Secara historis civil society di Indonesia telah muncul ketika proses transformasi, akibat modernisasi terjadi yang menghasilkan pembentukan masyarakat baru yang berbeda dengan masyarakat tradisional. Dengan demikian, akar civil society di Indonesia bisa dirunut secara historissemenjak terjadinya perubahan sosial ekonomi pada masa kolonial Belanda.Dalam perjalanannya, pertumbuhan civil society di Indonesia pernah mengalami suatu masa yang cukup menjanjikan bagi pertumbuhannya. Hal ini terjadi sejak kemerdekaan sampai dengan 1950-an, yaitu pada saat organisasi2 sosial dan politik dibiarkan tumbuh bebas dan memperoleh dukungan kuat dari warga masyarakat yang baru saja merdeka.

Page 16: Kwn bab 4

3. Asal-usul Istilah Masyarakat Madani

Pada dasawarsa terakhir abad ke-20, telah lahir kembali dalam wacana dan gerakan politik global sebuah istilah yang telah lama dilupakan, yaitu istilah civil society(masyarakat madani). Istilah tersebut secara konseptual dikembangkan dari pengalaman era pencerahan Eropa Barat abad ke-1, yaitu pada masa munculnya kembali di Eropa Timur pada dasawarsa 1980-an sebagai jawaban terhadap negara dengan sistem partai sosialis (tunggal) yang otoriter yang kemudian dapat dijatuhkan. Dari Eropa Timur, gemanya kemudian menjalar dan menyebar hampir ke seluruh penjuru dunia.

Page 17: Kwn bab 4

4. Bangkitnya Masyarakat Madani (Civil Society) di Indonesia

Dalam penataan politik, misalnya, rezim Orde Baru melakukan hal-hal berikut ini :

1. Reformasi pada tingkat elite dengan membentuk korporasi negara dimana militer, teknokrat, dan birokrat menjadi sendi-sendi utamanya.

2. Depolitisasi arus bawah melalui kebijakan masa mengambang dan di kalangan mahasiswa melalui kebijakan normalisasi kehidupan kampus.

3. Institusionalisasi politik dalam masyarakat.

Page 18: Kwn bab 4

C. Dinamika Demokrasi di Indonesia

1. Perkembangan Demokrasi di IndonesiaPerkembangan demokrasi di Indonesia telah mengalami pasang surut. Di pandang dari sudut perkembangan demokrasi, sejarah Indonesia dapat dibagi dalam tiga masa, yaitu :1. Masa Republik Indonesia I, yaitu masa Demokrasi Konstitusional.2. Masa Republik Indonesia II, yaitu masa Demokrasi Terpimpin.3. Masa Republik Indonesia III, yaitu masa Demokrasi

Pancasila.

Page 19: Kwn bab 4

◦ Sistem Kenegaraan Indonesia adalah negara kesatuan yang menganut demokrasi, kedaulatan berada ditangan rakyat, berdasar UUD 1945 sebelum dilakukan amandemen, dan kekuasaan negara dijalankan oleh lembaga sebagai berikut :1. Kekuasaan tertinggi diberikan oleh rakyat kepada MPR yang berfungsi sebagai lembaga konstitutif.

◦ 2. DPR sebagai pembuat undang-undang, sebagai lembaga legislatif.

◦ 3. Presiden sebagai penyelenggara pemerintahan disebut lembaga eksekutif.

◦ 4. Dewan Pertimbangan Agung (DPA) sebagai pemberi saran kepada penyelenggara pemerintahan disebut lembaga konsultatif.

◦ 5. MA sebagai lembaga peradilan dan penguji aturan dibawah undang-undang di sebut lembaga yidikatif.

◦ 6. BPK sebagai lembaga yang mengaudit keuangan negara, disebut lembaga auditatif.

Page 20: Kwn bab 4

Setelah dilakukan amandemen UUD 1945, baik kesatu, kedua, ketiga maupun keempat, terjadi pergeseran sebagai berikut :

1. MPR tidak lagi sebagai lembaga tertinggi pemegang kedaulatan rakyat.

2. Komposisi MPR terdiri dari seluruh anggota DPR ditambah DPD yang seluruhnya dipilih oleh rakyat.

3. Terbentuknya Mahkamah Konstitusi yang berhak menguji undang-undang terhadap UUD.

4. Terbentuknya Komisi Yudisial yang mengusulkan pengangkatan hakim agung.

5. Presiden dan wakil Presiden dipilih langsung oleh rakyat.6. Presiden tidak dapat membekukan dan atau membubarkan DPR.7. Hak prerogatif Presiden banyak yang dipangkas.8. Kekuasaan legislatif semakin dominan.9. Dewan Pertimbangan Agung (DPA) dilikuidasi.

Page 21: Kwn bab 4

2. Demokrasi di Indonesia Antara Tahun 1945-1950

Sebulan setelah Indonesia diproklamasikan, sistem pemerintah parlementer berlaku di Indonesia walaupun UUD 1945 tidak menghendaki demikian. Hal ini ditunjang dengan adanya pengumuman pemerintah yang memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk mendirikan partai politik yang mendapat sambutan antusias kepada dari rakyat.Sistem parlementer ini merupakan produk dari Maklumat Wakil Presiden No. X, 16 Oktober 1945.

Page 22: Kwn bab 4

3. Demokrasi Liberal (1950-1959)

Sejak tanggal 17 Agustus 1950, dengan kembalinya RI ke dalam bentuk negara kesatuan, berlakulah UUD Sementara 1950 sebagai pengganti UUD RIS 1949. Negara menganut sistem pemerintahan parlementer, di mana para menteri bertanggung jawab kepada badan legislatif (parlemen). Pada masa ini terdapat kebebasan yang diberikan kepada rakyat tanpa pembatas dan persyaratan yang tegas dan nyata untuk melakukan kegiatan politik.

Page 23: Kwn bab 4

4. Demokrasi Terpimpin ( Orde Lama )Mengemukakan pokok-pokok demokrasi terpimpin menurut Presiden Soekarno , antara lain :

1. Demokrasi pemimpin bukan diktator2. Demokrasi pemimpin sesuai dengan kepribadian dan dasar

hidup bangsa Indonesia3. Dlm hal kenegaraan dan kemasyarakatan dan kemasyarakatan,

meliputi bidang politik dan kemasyarakatan4. Inti pimpinan adalah permusyawaratan yg dipimpin oleh hikmat

kebijaksanaan bukan oleh perdebatan dan penyiasatan yg diakhiri dengan pengaduan kekuatan dan perhitungan suara pro dan kontra

5. Operasi yg melahirkan pendapat yg sehat dan membangun, diharuskan dalam demokrasi terpimpin

6. Demokrasi terpimpin adalah alat, bukan tujuan7. Tujuan melaksanakan demokrasi pemimpin adalah mencapai

masyarakat adil dan makmur, material dan spiritual8. Mengenal kebebasan berserikat dan berkumpul dan berbicara

dalam batas2 tertentu yaitu batas keselamatan negara, batas kepentingan rakyat banyak, batas kesusilanan dan batas pertanggungjawaban kepada Tuhan dan seterusnya.

Page 24: Kwn bab 4

Gambaran kehidupan politik masa itu dapat dikemukakan sebagai berikut

1) Ditetapkannya 10 partai politik yang masih diakui yaitu PNI, NU, PKI, Partindo PSII Arudji, dan Partai Katolit, Murba, IPKI, Perti dan parkindo.

2) Tanggal 17 Agustus 1960 Presiden membubarkan dua partai yaitu Masyumi dan PSI, dan apabila pernyataan ini tidak juga diacuhkan maka pembubaran partai akan lebih luas lg.

3) Tanggal 30 Desember 1959 terbentuk Front Nasional yg kemudian akhirnya membentuk kekuasaan yg sangat besar dan bahkan secara riil bertindak sebagai parpol.

4) Dengan tidak adanya pemilu, maka kebebasan mengeluarkan pendapat pada hakikatnya sudah tidak ada lagi ,

Page 25: Kwn bab 4

Lemahnya pelaksanaan demokrasi pd masa orde baru trjd krn moral penguasanya jg memang terdpt berbagai kelemahan yg terkandung dlm pasal-pasal UUD 1945. Oleh krn itu,selain melakukan reformasi dlm bidang politik untuk tegaknya demokrasi melalui perubahan perundang-undangan,jg diperlukan amandemen UUD 1945.

D. Pemilu Sebagai Sarana Demokrasi1.Sekilas Pemilu di Indonesia

Pemilu 1995 yg didasarkan pd UU No.7 Thn 1953 berjalan demokratis serta relatif aman dan damai.Walaupun secara formal,UU No.7/1953 sama sekali tdk menyebut secara spesifik keterlibatan warga neg dlm badan penyelenggara dan pengawas pemilu,tetapi warga neg lewat partai politik dpt mengimbangi pemaksaan kehendak oleh pejabat lokal.

Page 26: Kwn bab 4

5. Demokrasi Pancasila (Era Orde Baru)

Orde baru dibawah pimpinan Soeharto pada awalnya dimaksudkan utk mengembalikan keadaan Indonesia yg kacau setelah pemberontakan PKI Sept 1965. Pada awalnya,orde baru utk memperbaiki nasib bangsa dlm berbagai bidang.Dalam bidang politik dibuatlah UU No.15 Thn 1969 Tentang Pemilu,UU No.16 Thn 1969 Tentang Susunan dan Kedudukan MPR,DPR dan DPRD. Atas dasar UU tersebut orde baru mengadakan pemilu pertama. Dalam UUD 1945 Presiden hanyalah mandataris MPR dan diawasi oleh DPR.Pada akhirnya,badai krisis ekonomi menjalar menjadi krisis multi dimensi.Rakyat yg dipelopori mahasiswa menuntut dilakukannya reformasi di segala bidang.Akhirrnya,runtuhlah orde baru bersamaan mundurnya Soeharto pada tgl 21 Mei 1998.

Page 27: Kwn bab 4

Pemilu selama rezim Soeharto (Pemerintahan Orde Baru),jauh sekali dr sistem politik yg dianggap demokratis.Selama enam kali diselenggarakan pemilu oleh rezim Soeharto, peluang utk memberdayakan rakyat terbelenggu oleh perangkat perundang-undangan bidang politik.

Pemilu 1999 yg diselenggarakan setelah mundurnya Soeharto sbg Presiden RI membawa sejumlah harapan baru demokratisasi politik.

Pemilu 1999 yg diselenggarakn berdasarkn UU No.3 Thn 1999 telah menandai babak baru perubahan pemilu di Indonesia,yg berbeda dg pemilu masa orde baru.Di dlm sistem pemilu 1999partai pollitik mempunyai hak terlibat secara intensifdlm proses pemilu sejak KPU dibentuk shg diharapkan mampu berfungsi sbg otoritas pengatur pemilu yg independen.

Page 28: Kwn bab 4

Pemilu 2004,yg ditetapkan pelaksanaanya pd 5 April 2004 diseelenggaraan utk memilih anggota DPR,DPD,DPRD Provinsi,dan DPRD Kabupaten/Kota (Pasal 3).Partisipasi masyarkt dlm penyelenggaan pemilu 2004 diberikan peluang amat besar.Ditandai dg smakin trbukany masyarakat utk mjd penyelenggara pemilu di dlm KPU.

Jk dicermati dr pemilu 1955,1999,2004,tampak ada pergeseran pembangunan politik dan proses pelembagaan politik.Pd pemilu 1955 partai politik bersama-sama pemerintah mjd badan penyelengara pemilu.Barulah pd pemilu 1999, keterlibatan masyarkt melalui partai politik dan organisasi pemantauan pemilu diberikan porsi cukup besar.Penyelenggaraan pemilu 2004 mjd tantangan tersendiri bagi masyarakat krn penyelenggara dan pengawas pemilu dr masyarakat (bkn birokrasi pemerintah).

Page 29: Kwn bab 4

2. Dasar Pemikiran PemiluNKRI adalah neg kesatuan yg

berdasarkan kedaulatan rakyat.Untuk melaksanakan prinsip kedaulatan rakyat yg dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dlm permusyawaratan/perwakilan rakyat yg anggota-anggotanya dipilih melalui pemilu yg dilaksanakan secara demokratis dan keterbukaan.Pemerintah negara yg dibentuk melalui pemilu itu adalah berasal dari rakyat,dijalankan sesuai kehendak rakyat dan diabdikan utk kesejahteraan rakyat.

Page 30: Kwn bab 4

6. Demokrasi (Era Reformasi)

Penyelenggaraan negara yg menyimpang drIdeologi Pancasila dan mekanisme UUD 1945 telah mengakibatkan ketidakseimbangan kekuasaan diantara lembaga-lembaga negara. Penyelenggaraan negara semakin jauh dari cita-cita demokrasi dan kemerdekaan.Kekuasaan presiden berlebihan yg melahirkan budaya korupsi,kolusi dan nepotisme shg tjd krisis multi dimensional pd hampir seluruh aspek kehidupan. Awal keberhasilan gerakan reformasi ditandai dg mundurnya Presiden Soeharto diganti oleh wakil presiden Prof.Dr.BJ.Habibie pd tgl 21 Mei 1998.

Page 31: Kwn bab 4

3. Tujuan Pemilihan UmumPemilu bertujuan utk memilih wakil rakyat

utk duduk di dlm lembaga permusyawaratan/ perwakilan rakyat,membentuk pemerintahan, melanjutkan perjuangan mengisi kemerdekaan dan mempertahankan keutuhan NKRI.

4. Asas Pmilihan UmumPemilu diselenggarakan secara demokratis

dan transparan,berdasarkan asas jujur,umum, bebas,dan rahasia.Asas itu didasarkan pada Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor XIV/MPR 1998 ttg Perubahan dan Tambahan Atas Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor III/MPR/1988 ttg pemilu.