kurhab 4 sken 1

6
LO 1 Indikasi: a. Kondisi ridge dalam batas keadaan normal b. Dapat diindikasikan pada pasien yang mengalami gigi goyang atau kurang stabil akibat penyakit periodontal, karena penggunaan GTJ dapat berperan pula sebagai splinting cekat, sehingga dapat membantu mengurangi tingkat keparahan pergerakan atau kegoyangan gigi serta tekanan mastikasi dapat tersebar secara merata c. Pasien tidak memiliki kebiasaan buruk seperti bruxism, dan sebagainya LO 2 Macam-macam 1. Fixed-fixed bridge Kelebihan: Karena memiliki dua atau lebih gigi penyangga, maka GTJ tipe ini dapat memberikan kekuatan serta stabilitas yang sangat baik dan juga mendistribusikan tekanan lebih merata pada restorasi Memberikan efek splinting yang paling baik, sehingga biasanya sering digunakan sebagai perawatan penunjang periodontal 2. Semi fixed bridge

Upload: balqis-fildzah-badzlina

Post on 14-Nov-2015

222 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

skenario tutorial

TRANSCRIPT

LO 1Indikasi:a. Kondisi ridge dalam batas keadaan normalb. Dapat diindikasikan pada pasien yang mengalami gigi goyang atau kurang stabil akibat penyakit periodontal, karena penggunaan GTJ dapat berperan pula sebagai splinting cekat, sehingga dapat membantu mengurangi tingkat keparahan pergerakan atau kegoyangan gigi serta tekanan mastikasi dapat tersebar secara meratac. Pasien tidak memiliki kebiasaan buruk seperti bruxism, dan sebagainya

LO 2Macam-macam1. Fixed-fixed bridgeKelebihan: Karena memiliki dua atau lebih gigi penyangga, maka GTJ tipe ini dapat memberikan kekuatan serta stabilitas yang sangat baik dan juga mendistribusikan tekanan lebih merata pada restorasi Memberikan efek splinting yang paling baik, sehingga biasanya sering digunakan sebagai perawatan penunjang periodontal2. Semi fixed bridgeKelebihan: Adanya konektor non rigid, seperti key dan keyway dapat mencegah terjadinya gaya ungkit Preparasi yang diperlukan minimal atau tidak terlalu ekstensif Prosedur sementasi dilakukan secara bertahap, sehingga apabila terjadi kesalahan maka tidak semua unit harus diulang3. Cantilever bridgeKontraindikasi: Tidak diindikasikan untuk daerah yang mendapatkan beban oklusal besar seperti pada gigi-gigi posterior, terutama gigi molar karena dikhawatirkan apabila mendapatkan gaya lateral maka dapat menyebabkan gigi penyangga mengalami tipping, drifting, atau rotasi4. Spring cantilever bridgeDesain: Letak gigi penyangga tidak tepat di sebelah pontik, sehingga antara pontik dan retainer letaknya berjauhan Didukung oleh adanya sebuah loop atau bar yang menghubungkan retainer dan pontik tersebut dipermukaan palatal, yang biasanya dapat terbuat dari bahan logam Lengan dari bar mengikuti kontur dari palatum untuk mendapatkan adaptasi dan retensi yang baikIndikasi: Digunakan pada pasien yang kehilangan gigi anterior di maksila dengan satu gigi yang hilang, dimana estetika menjadi hal utama yang harus diperhatikanKontraindikasi: Pasien muda yang mahkota klinisnya terlalu pendek sehingga kurang retentif untuk dijadikan gigi penyangga Pada gigi RB atau mandibula Apabila bentuk palatal tidak memungkinkan untuk pemberian loop atau bar, misal karena adanya torus palatina atau bentuk palatum yang terlalu dalam atau dangkal Apabila gigi penyangga tidak memiliki kontak proksimal, sehingga kemungkinan dapat menyebabkan gigi tersebut bergerakKekurangan: Palatal bar dapat beresiko bengkok atau patah apabila mendapatkan gaya yang cukup besar misal karena terjadi trauma, dan sebagainya Waktu pembuatan cukup lama, kompleks, dan butuh keahlianTata Laksana1. Tahapan Klinik I (Preparasi - Pembuatan GTJ)a. Persyaratan preparasi Kemiringan dinding-dinding aksialPreparasi dinding aksial dibuat miring sedikit konus ke arah oklusal. Kebanyakan literatur mengatakan kemiringan dinding aksial preparasi idealnya berkisar antara 5-7 derajat. Hal ini dapat meningkatkan retensi bagi gigi tiruan, karena retensi akan sangat berkurang jika derajat kemiringan dinding aksial preparasi meningkat. Kegagalan pembuatan jembatan akibat hilangnya retensi sering terjadi bila kemiringan dinding aksial preparasi melebihi 30 derajat. Kesejajaran preparasi Preparasi harus memperhatikan kesejajaran untuk membentuk arah pemasangan dan pelepasan yang sama antara satu gigi penyangga dengan gigi penyangga lainnya yang berhubungan dengan kestabilan dan kedudukan GTJ nantinya. Preparasi mengikuti anatomi giigiPreparasi yang tidak mengikuti anatomi gigi dapat membahayakan vitalitas pulpa juga dapat mengurangi retensi retainer gigi tiruan jembatan tersebut. Preparasi pada oklusal harus disesuaikan dengan morfologi oklusal. Apabila preparasi tidak mengikuti morfologi gigi maka pulpa dapat terkena sehingga menimbulkan reaksi negatif pada pulpa. Pembulatan sudut-sudut preparasiPreparasi yang dilakukan akan menciptakan sudut-sudut yang merupakan pertemuan dua bidang preparasi. Sudut-sudut ini harus dibulatkan karena sudut yang tajam dapat menimbulkan tegangan atau stress pada restorasi dan sulit dalam pemasangan jembatan.b. Tahap-tahap preparasi gigi penyangga Pembuatan galurGalur berguna untuk mencegah pergeseran ke lingual atau labial dan berguna untuk mendapatkan ketebalan preparasi di daerah tersebut. Galur pada gigi anterior dapat dibuat dengan bur intan berbentuk silinder. Preparasi bagian proksimalBertujuan untuk membuat bidang mesial dan distal preparasi sesuai dengan arah pasang jembatannya. Selain itu untuk mengurangi kecembungan permukaan proksimal yang menghalangi pemasangan jembatan. Pengurangan bagian proksimal membentuk konus dengan kemiringan 5-100. Preparasi permukaan insisal atau oklusalPengurangan permukaan oklusal harus tetap disesuaikan dengan bentuk atau morfologi tonjolnya. Preparasi permukaan bukal atau labial dan lingual Pembulatan sudut preparasi bidang aksial Pembentukan tepi servikalBatas servikal harus rapi dan jelas batasnya supaya dapat memudahkan pembuatan pola malam. c. Pencetakan dan pembuatan die model2. Tahapan Klinik II (Evaluasi GTJ)Sebelum dipasangkan pada pasien GTJ, maka perlu dievaluasi terlebih dahulu terutama pada tipe restorasi porcelain fused to metal. Evaluasi ini meliputi: Kecekatan GTC Kontak proksimal Stabilitas dan adaptasi ke mukosa gingival Penyesuaian oklusal Estetika3. Tahapan Klinik III (Sementasi dan Insersi)