Strategi –Strategi Penelitian I: Studi Kasus, Etnografi dan

Observasi partisipan

Kuliah ke 7

Studi Kasus • Studi kasus adalah bagian dari metode ilmiah,

namun tujuan tidak hanya untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan semata. Mengingat satu kasus tunggal atau sejumlah kecil kasus itu tidak bisa mewakili jumlah populasi yang besar dan kurang memiliki landasan teoritis bagi tahap generalisasi yang mapan.

Studi Kasus Tanggungjawab konseptual terpenting bagi seseorang peneliti kualitatif studi kasus:1. Membingkai kasus dan mengonseptualisasikan objek

penelitian2. Memilih fenomena (gejala), menentukan tema-tema atau isu-

isu yang menjadi fokus pertanyaan riset. 3. Melacak pola-pola data untuk memperkaya isu-isu dalam

penelitian4. Menggunakan teknik triagulasi untuk hasil-hasil observasi

penting dan landasan interpretasi.5. Menghadirkan beberapa alternatif penafsiran 6. Merumuskan pernyataan sikap atau generalisasi tentang kasus.

Studi Kasus • Semakin peneliti mempunyai kepentingan intrinsik

pada suatu kasus, maka penelitiannya akan semakin terfokus dan akan menjangkau keunikan studi kasus, dan juga konteks, isu dan cerita yang sangat spesifik.

• Kelebihan Studi kasus terletak pada perbaikan teori (refining theory) dann kompleksitas isu yang ditawarkan yang bisa menjadi bahan penelitian pada masa depan, sekaligus sebagai bukti dari keterbatasan prinsip generalizabilitas (sifat dapat di generalisasi)

Studi Kasus • Studi kasus juga bisa menjadi pendekatan

keilmuan untuk mengkaji kebijakan publik dan refleksi tentang pengalaman manusia.

• Tujuan studi kasus bukan untuk mewakili dunia tetapi untuk mewakili kasus. Syarat melakukan suatu riset yang dituntut dengan dengan prinsip validitas generalisasi memerlukan proses modifikasi agar selaras dengan pelacakan partikularitas suatu kasus secara efektif.

Studi Kasus • Manfaat dan kegunaan studi kasusu bagi para

praktisi dan pembuat kebijakan terletak pada aspek perluasan pengalamannya (its extension of experience).

• Garis besar metode studi kasus adalah metode penelitian pribadi dan kajian tentang pengalaman personal yang unik.

Studi Kasus Point penting yang perlu di pahami : 1. Proses identifikasi kasus2. Minat Intrinsik dan instrumental pada kasus3. Kajian tentang partikularitas 4. Keunikan situasi 5. Isu 6. Menuturkan Kisah 7. Belajar dari suatu kasus partikular8. Transfer pengetahuan dari peneliti kepada pembaca9. Teknik triagulasi 10. Teknik perbandingan 11. Metode kajian 12. Pemilihan kasus13. Pengambilan sampel dalam studi kasus14. Etika

Etnografi• Definisi etnografi mengundang banyak

kontroversi di kalangan akademisi. • Definisi 1: etnografi sebagai sebuah paradigma

filsafat yang menuntun peneliti pada komitmen total.

• Definisi 2:etnografi sebagai sebuah metode yang hanya akan di gunakan jika memiliki relevansi dengan obyek yang diteliti (dengan tujuan peneliti).

EtnografiDefinisi lain diantara dua kutub tersebut. Etnografi biasa mengacu pada bentuk-bentuk penelitian sosial dengan sejumlah cirikhas sebagai berikut:1. Lebih menekankan upaya eksplorasi terhadap

hakikat/sifat dasar fenomena sosial tertentu, bukan melakukan pengujian hipotesis atas fenomena tsb

2. Lebih suka bekerja dengan data yang tak terstruktur atau dengan kata lain, data yang belum dirumuskan dalam bentuk kode sebagai seperangkat kategori yang masih menerima peluang bagi analisis tertentu.

Etnografi3. Penelitian terhadap sejumlah kecil kasus, mungkin hanya satu kasus secara detail. 4. Menganalisis data yang meliputi interpretasi makna dan fungsi berbagai tindakan manusia secara eksplisit sebagai sebuah produk yang secara umum mengambil bentuk-bentuk deskripsi dan penjelasan verbal tanpa harus terlalu banyak memanfaatkan analisis kuantifikasi dalam statistik.

Observasi partisipan Empat tipologi model observasi :1. Pengamatan murni (complete observer)2. Pengamat sebagai partisipan (observer as

participant)3. Partisipan sebagai pengamat (participant as

observer)4. Partisipan murni (complete participant)

Observasi partisipan • Bahkan ada beberapa dimensi yang cenderung

berlangsung secara bersama-sama sewaktu dilapangan:

1. Apakah identitasnya sebagai seorang peneliti diketahui oleh semua partisipan atau hanya sebagian atau bahkan tidak satupun mengetahuinya

2. Sejauh mana dan bagaimana partisipan mengetahui penelitian yang sedang dijalani

Observasi partisipan 3. Aktivitas apa saja yang dikaji peeliti dilapangan dan bagaimana hal ini memposisikan peneliti dalam kaitannya dengan beragam konsep kategori dan anggota kelompok yang digunakan para partisipan. 4. Apakah sebenarnya orientasi peneliti; apakah peneliti sepenuhnya menyadari ketika mengadopsi orientasi orang dalam (insider) dan orang luar (outsider)

Daftar pustaka

• Norman K.Denzin & Yvonna S.Lincoln , “Hanbook of Qualitative Research” California : Sage Publication , 2000.

• Prof.Dr.H.Burhan Bungin, S.Sos, M.Si, “Penelitian Kualitatif, Jakarta: Jakarta Putra Grafika, 2011.

• Dr. Lexy J Moloeng, M.A, “Metodologi Penelitian Kualitatif”, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002.

• Prof.Dr.H.Noeng Muhadjir, “Metodologi Penelitian Kualitatif”, Yogyakarta:Rake Sarasin, 2002.