etnografi suku minang (antro nov 2010)

Upload: rizki-fajariyah

Post on 17-Jul-2015

401 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Rizki Fajariyah 101000221 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara

Suku Minang Padang, Sumatra Barat

(Jabodetabek, Riau, Negeri 9 Malaysia, Jambi, Sumatera Utara, Kep. Riau, Bengkulu, Sumatera Selatan).

Lingkungan Alam berbukit-bukit Cocok untuk

lahan pertanian, tanah yang subur. Daerah pesisir cocok untuk nelayan.

Masyarakat Deutro Melayu (Melayu Muda) migrasi dari daratan China Selatan ke pulau Sumatera (2.500-2.000 yang lalu) Suku Minang.masuk dari arah timur pulau Sumatera, menyusuri aliran sungai Kampar atau Minangkamwa (Minangatamwan) dataran tinggi Luhak nan Tigo (darek) daerah pesisir (pasisie) di pantai barat pulau Sumatera, yang terbentang dari Barus di utara hingga Kerinci di selatan. Selain berasal dari Luhak nan Tigo, masyarakat pesisir juga banyak yang berasal dari India Selatan dan Persia. Dimana migrasi masyarakat tersebut terjadi ketika pantai barat Sumatera menjadi pelabuhan alternatif perdagangan selain Malaka, ketika kerajaan tersebut jatuh ke tangan Portugis.

Bahasa yang digunakan oleh masyarakat bersuku

minang bahasa minang. Namun ada juga yang menggunakan bahasa indonesia dan bahasa melayu.

Daerah Pedesaan alat membajak sawah,

menumbuk padi, alat tenun membuat kain tenun. Daerah Pesisir Pantai alat mengangkap ikan. Daerah Perkotaan Alat industri pada pabrikpabrik.

Sebagian besar masyarakat pedesaan bertani

Masyarakat pedataran tinggi berdagang sayur

mayur Masyarakat pesisir pantai nelayan, kebun kelapa Masyarakat pinggir danau menangkap ikan Membuka restoran makan, kerajinan tangan

A. Perkawinan (Baralek) Prosesinya mencakup: maminang (meminang), manjapuik marapulai (menjemput pengantin pria), hingga basandiang (menentukan hari pernikahan). Setelah menikah, mempelai pria diberi gelar, seperti, sutan, bagindo, atau sidi. B. Nagari Merupakan daerah-daerah bagian dari Minang kabau. Setiap nagari berkemungkinan memiliki adat yang berbeda. Tiap nagari mempunyai KAN (Kerabatan Adat Nagari), yang merupakan pimpinan suku dari semua suku yang ada. Tugas KAN Memusyawarahkan segala permasalahan yang terjadi dinagari

Alam takambang jadi guru, merupakan pepatah orang minang yang berarti setiap individu dapat mempelajari segala sesuatunya dari alam. Pepatah ini telah menjadi pepatah yang yang turun temurun, dan masyarakat minang tetap menjujung tinggi pepatah hidup ini

Rumah Adat rumah gadang Pakaian Adat : wanita -> baju kurung, kain sarung, kerudung, pria celana panjang kain sutera dililit sarung, kemeja lengan panjang bagian leher tapa krah. c. Seni tari musik tari piring diiringi musik dari talempong pacik, saluang (alat musik tiup), rebana, dll. d. Seni Tradisional Randai kesenian rakyat berupa pemanggungan suatu cerita arena terbuka berbentuk teater. e. Upacara Tabuik Pariaman memperingati wafatnya cucu nabi muhammad 1-10 Muharama. b.

Masyarakat minang penganut islam yang taat

Bukti segala macam acara dipengaruhi oleh sendi-

sendi agama islam. Kegiatan salat hari raya idul fitri, hari raya kurban, bulan puasa (ramadhan), upacara kekah, upacara khitan, upacara tabuik, upacara khatam quran, dll. Adat basandi syarak, sayarak basandi kitabullah Adat berlandaskan kepada agama, agama berlandaskan kepada Alquran

Menggunakan tumbuhan sebagai obat-obatan,

seperti daun singkong untuk luka. Berobat kedukun memindahkan penyakit yang diderita ke binatang (Paya kumbuh, Batu Sangkar, Bukit Tinggi). Masyarakat desa berobat ke mentari bisa mengobati segala jenis penyakit. Perkembangan selanjutnya, puskesmas-puskesmas, rumah sakit-rumah sakit mulai dibangun dan masyarakat mulai berobat ke pusat kesehatan pemerintah