antro present

13
Kelompok 2 PERUBAHAN TRADISI MASYARAKAT SUKU SAMIN

Upload: hikmawan-suryanto

Post on 06-Jul-2015

321 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Antro present

Kelompok 2

PERUBAHAN TRADISI MASYARAKAT SUKU SAMIN

Page 2: Antro present

1. Asri Hikmatus Z

2. Novi Dwi Ira Suryani

3. M. Mukhdor A

4. Ajrina Rantau

5. Ngasdianto

6. Marta Laily

7. Faradina P

8. Annisa Hidayati

9. Risnia A

Page 3: Antro present

Masyarakat ini adalah keturunan para pengikut Samin

Soersentiko yang mengajarkan sedulur sikep, dimana diamengobarkan semangat perlawanan terhadap Belandadalam bentuk lain diluar kekerasan. Bentuk yang dilakukanadalah menolak membayar pajak, menolak segala peraturanyang dibuat pemerintah kolonial.

Kelompok Samin ini tersebar sampai pantura timur JawaTengah, namun konsentrasi terbesarnya berada di kawasanBlora, Jawa Tengah dan Bojonegoro, Jawa Timur yangmasing-masing bermukim di perbatasan kedua wilayah.

Page 4: Antro present

Tersebar pertamakali di daerah Klopoduwur, Blora, JawaTengah. Pada 1890 pergerakan Samin berkembang di duadesa hutan kawasan Randublatung, Kabupaten Bojonegoro,Jawa Timur. Gerakan ini lantas dengan cepat menjalar kedesa-desa lainnya. Mulai dari pantai utara Jawa sampai keseputar hutan di Pegunungan Kendeng Utara dan KendengSelatan. Atau di sekitar perbatasan provinsi Jawa Tengah danJawa Timur menurut peta sekarang.

Dua tempat penting dalam pergerakan Samin adalah DesaKlopodhuwur di Blora dan Desa Tapelan di KecamatanNgraho, Bojonegoro, yang memiliki jumlah terbanyakpengikut Samin.

Page 5: Antro present

Pandangan masyarakat Samin terhadap lingkungan sangatpositif, mereka memanfaatkan alam(misalnya mengambilkayu) secukupnya saja dan tidak pernah mengeksploitasi.Hal ini sesuai dengan pikiran masyarakat Samin yang cukupsederhana, tidak berlebihan dan apa adanya. Tanah bagimereka ibarat ibu sendiri, artinya tanah memberipenghidupan kepada mereka.Sebagai petani tradisional maka tanah mereka perlakukansebaik-baiknya.Dalam pengolahan lahan (tumbuhan apayang akan ditanam) mereka hanya berdasarkan musim sajayaitu penghujan dan kemarau. Masyarakat Samin menyadariisi dan kekayaan alam habis atau tidak tergantung padapemakainya.

Page 6: Antro present

tidak bersekolah,

tidak memakai peci, tapi memakai “iket “, yaitu semacam kain yang diikatkan di kepala mirip orang Jawa dahulu,

tidak berpoligami,

tidak memakai celana panjang, dan hanya pakai celana selutut,

tidak berdagang.

Page 7: Antro present

Masyarakat Samin juga menggunakan bahan-bahananorganik seperti pupuk dan pestisida. Namunpenggunaannya masih dalam jumlah yang terbatas.Masyarakat Samin menyadari bahwa penggunaan bahankimia secara berlebih dapat merusak lingkungan.

Untuk mencukupi kebutuhan unsur hara bagi tanaman,masyarakat Samin menggunakan pupuk kandang sebagaibahan penyubur tanah. Penggunaan pupuk kandang telahberlangsung sejak lama dan diwariskan secara turuntemurun, terlebih sudah menjadi kebiasaan di daerahpedesaan apabila petani memiliki hewan ternak.

Page 8: Antro present

Namun saat ini hanya segelintir masyarakat Suku Samin yangmasih mempertahankan tradisi ini, Karena kemajuanteknologi sehingga banyak yang telah terpengaruh danmemakai zat – zat kimia dalam pengolahan pertaniannyaguna menghasilkan hasil pertanian yang lebih baik dandalam jumlah yang lebih banyak.

Page 9: Antro present

Masyarakat samin sebagian besar telah terpengaruh olehmoderenisasi sehingga kehidupannya yang dulunya sehatkarena tidak memakan makanan yang berbau bahan kimia,bertani dengan menggunakan pupuk organik saja, mengolahtanah dengan cara yang tradisional tanpa pencemaran,sekarang sudah mulai berpindah ke makanan yang telah ditambahkan bahan-bahan kimia makanan,pupuk-pupukkimia, menyebabkan pencemaran udara dalam mengolahtanah serta kebudayaan sehari-hari terancam hilang karenadengan masuknya kebudayaan barat yang merubahkebudayaan asli dari masyarakat samin itu sendiri.

Page 10: Antro present

Dengan adanya moderenisasi dalam bidang pertanian inimemang memiliki dampak positif dan dampak negatif.Dampak positifnya adalah dengan pemakaian teknologi danzat – zat kimia dalam pemeliharaan dan pengolahanpertanian dapat menghasilkan hasil pertanian yang lebihbaik dan dalam jumlah yang lebih banyak. Dan petani puntidak perlu mencangkul dan mengolah sendiri sehingga tidakterlalu banyak tenaga yang dikuras oleh para petanidibandingkan mereka memakai alat-alat tradisional.

Page 11: Antro present

Namun dampak negatifnya dengan pemakaian zat – zatkimia seperti pestisida, yang sangat berbahaya bagi tubuh,seperti yang telah kita ketahui bahwa zat pestisida adalahzat toksik yang akan berdampak buruk bagi tubuh kita. Tidakhanya bagi tubuh tetapi juga bagi lingkungan. Denganberubahnya budaya masyarakat samin yang menjaditerbiasa memakan makanan yang berbau kimiapun sangattidak baik bagi tubuh, dimana zat – zat kimia tersebut akanmengendap dalam tubuh dan dampaknya baru akan terasabeberapa tahun kemudian.

Page 12: Antro present

Seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuanteknologi, budaya masyarakat Suku Saminpun berubah, dariyang awal mulanya memiliki kebudayaan sehat yaitumenghindari terhadap zat – zat anorganik dan bahan –bahan kimia dalam makanan dan pada saat ini kebudayaanitupun telah luntur dan hanya segelintir masyarakat sajayang masih mempertahankan kebudayaaan ini. Danseharusnya kebudayaan sehat Suku Samin ini dipertahankanoleh masyarakat Suku Samin dan dapat di contoh olehmasyarakat lainnya.

Page 13: Antro present