kuliah farmasi september 2012

24
Singkatan Laten dalam Resep Dokter – Dokter menulis resep obat untuk pasiennya menggunakan singkatan bahasa latin yang sudah lazim. Akan tetapi, pada orang awam hal ini terlihat lebih sulit dimengerti karena bahasanya yang lain daripada yang lain. Resep dapat ditulis sepertigambar dibawah Penulisan tanda buka(3), Dosis pengobatan(4,b), Bentuk sediaan serta jumlah(4c&d) dan aturan pakai(5) dari obat dalam suatu Resep ditulis dengan menggunakan singkatan bahasa laten (3).Tanda buka,dituli dengan singkatan huruf : R/= recipe Yang berarti ambillah. Huruf R/menurut bangsa yunani kuno berarti air mata dewa. 1

Upload: sisca-yudistira

Post on 20-Sep-2015

378 views

Category:

Documents


15 download

DESCRIPTION

dfg

TRANSCRIPT

Singkatan Laten dalam Resep Dokter Dokter menulis resep obat untuk pasiennya menggunakan singkatan bahasa latin yang sudah lazim. Akan tetapi, pada orang awam hal ini terlihat lebih sulit dimengerti karena bahasanya yang lain daripada yang lain.Resep dapat ditulis sepertigambar dibawah

Penulisan tanda buka(3), Dosis pengobatan(4,b), Bentuk sediaan serta jumlah(4c&d) dan aturan pakai(5) dari obat dalam suatu Resep ditulis dengan menggunakan singkatan bahasa laten (3).Tanda buka,dituli dengan singkatan huruf : R/= recipe Yang berarti ambillah. Huruf R/menurut bangsa yunani kuno berarti air mata dewa. Penulisan Nama obat dalam Resep(4.a).Ditulis dengan 2 cara 1. Nama bahan obat 2. Nama sediaan obat

a.Dalam bentuk unit : pulveres = sebuk terbagi-bagi, tablet, caps=capsul, ampul, fls= botol, flc=flacon, suppos = suppositoria dll ). b. Tidak berupa unit : pulvis adsp=pulvis adspersorious= bedak tabur. (4b).Dosis Adalah jumlah pemakaian obat 1 kali atau satu kali pengobatan yang dapat memberikan efek terapeutikPenulisan dosis obat dinyatakan dalam satuan berat untuk bahan padat (g=gram, microgram=mcg, milligram/mg,iu=intenasional unit, %=g/100g) dan satuan isi untuk cairan (gtt=tetes, milliliter=ml, liter=l, %=g/100 ml). Penulisan dalam angka desimal dihindari untuk mencegah terjadinya kesalahan pembacaan. Ad1.Penulisan Dosis dengan nama bahan obat/ bentuk sediaan yang tidak berupa unit Dosis 1x pakai untuk bahan padat Contoh: 1.R/ Paracetamol 500 mg 2. R/ Colistin 180000 IU 3.R/ Pulvis adsp ad10gDosis 1xpakai untuk bahan obat cair Contoh 1. R/ Pevidon Iodine 1% = (1 g/100ml) 2. R/acid boric 2% ( 2g/100g sediaan )Dosis satu kali pengobatan bahann obat padatSama seperti penulisan dosis 1 x pakai,hanya disini harus dikali berapa kali pemakaian dalam satu harinya dan dikali lagi dengan berapa lama pasien memakai obat Contoh:Jumlah pemakaian paracetamol dalam1 hari = 3 x, lama pemakaian = 5 hari -> maka dosis 1x pengobatan paracetamol = 3x5x 500mg= 7,5 g Penulisan R/1.R/ Paracetamol 7,5 g2.R/ Pevidon Iodine 1% 60 ml (1g/ 100 ml ).Ad2. Nama sediaan obat dalam bentuk unit : a.Dosis satu kali pakai Penulisan disingkat dengan :No.?( ,I, xv dst..) Contoh 1. R/ Amoksisillin capsul No I 2. R/Amoksan caps. No I 3. R/ Acyclovir 400 mg tab No. I 4. R/ Gentamicin 80 mg/2 ml inj amp No.I b.Dosis 1xpengobatan Sama seperti penulisan 1 x pakai,hanya disini harus dikali berapa kali pemakaian dalam satu harinya dan dikali lagi dengan berapa lama pasien memakai obat Contoh Jumlah pemakaian Acyclovir 400 mg 1 hari 5x 2 tablet lama pemakaian 7 hari maka Resep: R/ Acyclovir 400 mg No.LXX

4 c&d)..Bentuk Sediaan&Jumlah Bila mengini obat sediaan racikan diminta dengan singkatan mf.? m= misce = buatlah dan campurlah m.f.l.a. misce fac lege artis campur danbuatlah menurut cara semestinya pulvpulveres serbuk terbagi(puyer) d.t.d da tales dosisberikan sebanyakdosis tersebut No numero sejumlah.. la=legeartis = dengan pengetahuan keahlian ad= sampai 10 g Lalu ditulis bentuk sediaannya (Tablet,capsul,pulveres,pulvis,fls,ampul,flc,gargl,) Contoh : R/ mf pulv Bila tidak berbentuk unit seperti (Pot, suspensi, emulsi,pulv.adsp,Ungt..),jumlah ditulis dengan satuan g,,ml,l. Contoh mf la/mf lalu bentuk sediaan ( Ungt.ad 10g)Pulv.=pulveres=serbuk terbagi-bagi dalam bungkus kecil-kecil pulv.adsp =pulvis adspersorious=bubuk tabur Ungt =unguentum=zalep=sediaan setengah padat (5).Signatura ( aturan pakai obat ) Jumlah pemakaian satu hari, ditulis dengan singkatan laten S signa tandailah; s=semel=satu kali; b=bis=dua ; t=ter ; q=quarter =4;q=quatuor=5dd=de die=sehari 3dd.pulv.I ter de die pulveres I 3xsehari 1 puyer Contoh 1. S b dd tab. No I ( pc/ac 2. S b dd gargl.m et vesp.3. 3dd.pulv.I ter de die pulveres I 3xsehari 1 puyerpc=post coenam= sesudah makan ac= antecoenam= sebelummakan gargl=gargel= obat kumur-kumur m et vesp.=mane etvespere=pagi dan malam simm=signa in mamummedicine=diserahkan ketangan dr C=Coechlear=sendok makan=15ml; Cp=Cochlear pultis=sendokbubur ; Cth=Cochlear theae=sendok teh=5ml

contoh Resep Dokter dibawah ini (gambar untuk lebih jelasnya):

Keterangan gambar :

1. Sebuah Resep yang Lengkap diantaranya Harus Mencantumkan Nama Dokter dan Alamat Prakteknya, seperti terlihat dibagian atas Resep ini.2. Harus menyertakan Tanda R/ di resepnya. Tanda R/ ini singkatan dari Bahasa Latin yakni Recipe artinya Ambilah.3. Di bagian R/ yang pertama terlihat ada beberapa obat dalam satu R/. Sudah bisa ditebak, bahwa Obat ini akan diracik. Obat yang terdapat didalam R/ yang pertama terdiri dari : CTM, Efedrin, Aminophyline, Laktas Calsium, Glyceril guaicolate. Jumlah Miligram (mg) atau Tablet (tab) disamping obat, adalah jumlah obat yang dibutuhkan.4. Masih diresep R/ pertama, ada perintah Cara Pembuatan dengan kata-kata seperti ini : " m.f. pulv. dtd No. XC da in caps". Ini adalah singkatan dalam Bahasa Latin yakni "Misce Fac Pulveres Da Tales Dosis Numero XC, Da In Capsule".m.f = Misce Fac = Buatlahpulv = Pulvis = Serbukdtd = Da Tales Dosis = Sesuai DosisNo. XC = Nomero XC = Banyaknya 90da in caps = Da In Capsule = Buat dalam bentuk Kapsul5. Masih di R/ yang pertama. Tertulis "S. 3 dd caps I". Ini dapat diartikan : Signa Tre De Die Capsule Uno. Artinya : Tandailah 3 Kali Sehari Satu Kapsul.6. Beralih di R/ yang kedua. Tertulis "Salbutamol 2mg tab No VL". Artinya : Obat Salbutamol 2mg Berbentuk Tablet Sebanyak 45 Tablet. Setelah itu tertulis juga : "S. 3 dd ", artinya "Pakailah Salbutamol 2mg itu, 3 kali sehari 1/2 Tablet sekali minumnya"7. Beralih ke R/ yang ke tiga. Tertulis "Interhistin tab No XXX". Sama dengan R/ yang kedua, Obat Interhistin diminta sejumlah 30 tablet. Dan dibawahnya tertulis aturan pakainya : "S. 2 dd 1", artinya Minumlah 2 Kali sehari masing-masing 1 tablet.8. Masuk ke R/ ke empat. Disana tertulis "OBH Syr fl. I". Bahasa latinnya : "OBH Sirup Flesh Uno". Artinya : "OBH Sirup sebanyak 1 Botol. Dibawahnya tertulis aturan pakai nya "S. 3 dd C I". Bahasa Latinnya : "Signa Thre De Die Cochlear Uno". Artinya : "Minum OBH Sirup 3 Kali Sehari Satu Sendok Makan".Beberapa tanda dalammenulis resepBeberapa resep tertentu yang dianggap perlu oleh dr, pada kanan atas ditulis dengan tanda sbb.Cyto=berbahaya bila ditunda ; Urgent=penting ; Iter=Iterasi=ulang Iter 3x=Iterasi 3x=ulang tigakali ; det=detur=sudah diambil ;ndet=nedetur=belum diambil did=da tale dosis=sudah diambilsetengahnya; Pcc=procopie comform=disalinsesuai aslinya.

DiskusiTulis dalam selembar kertar Resep untuk Tina ( 7 th ), yang terdiri dari 1. Resep Obat minum yang berisi Amoksisillin, dosis 1x pakai 200 meligram,dengan dosis 3xsehari,lama pemakaian 5 hari, diminum sebelum makan.2. Resep serbuk terbagi-bagi, yang berisi paracetamol, CTM tablet, Vitamin C 100 meligram,Dosis 1xpakai , berturut-turut 100 meligram, 1/4 tablet dan 1 tablet,dengan dosis 3xsehari sesudah makan.3. Betadin kumur-kumur 1 botol,dengan aturan pakai kumur-kumur 2 kali sehari pagi dan sore sesudah makan.

Kuliah II.BIAVAILABILITASDefinisiBioavailabilitas Jumlah obat dalam(%) terhadap dosis yang mencapai tempat kerja atau sirkulasi sistemik, tidak semua obat yang diabsorpsi ditempat pemberian,tetapi sebahagian dimetabolisir oleh enzim di dinding usus pada pemberian oral dan/atau di hati pada lintasannya Obat biasanya diberikan dalamdosis biasa atau dosis rata-rata,yang cocok untuk sebahagian besar penderita.Untukpenderita lainnya,dosis biasa ini terlalu besar sehingga menimbulkan efek tiksik atau terlalu kecil sehingga tidak menimbulkan efek .Berbagai factor yang mempengaruhi respon penderita terhadap obat dapat dilihat pada gambar dibawah

Faktor DEPOTJARINGAN Bebas TerikatTempat Kerja(Reseptor)Terikat BebasFarmakokinetikTempat Kerja(Reseptor)TTt

Sirkulasi Sistemik Obat BebasObat Terikat Metabolit

EKSRESIABSORPSI

BIOTRANSFORMASI

( Berbagai Proses Farmakokinetik Obat )Farmakokinetik Menguraikan proses-proses absorpsi,distribusi,biotransformasi dan eksresi dan memperkirakan besarnya kadar obat dalam plasma sebagai fungsi besarnya dosis,interval pemberian dan waktu pemberian. Faktor farmakokinetikmenentukan berapa jumlah obat dapat mencapai tempat kerja obat untuk bereaksi dengan reseptor Prinsip Farmakokinetik dalam klinik perlu diketahui oleh dr/drg agar dapat menetapkan regimen dosis yang optimal bagi masing-masing penderita,dengan berpedoman kadar obat dalam plasma(bioavaibilitas) Absorpsi Merupakan proses penyerapan obat dari tempat pemberian,menyangkut kelengkapan dan kecepatan transfer obat dari tempat pemberiannya ( %).Pemberian obat peroralCara ini merupakan pemberian obat yang paling umum dilakukan Karen mudah,aman dan murah.Kerugiannya ialah banyaknya factor yang mempengaruhi bioavailabilitasnya seperti gambar diatas.Obat dapat mengiritasi saluran cerna dan perlu kerjasama dengan penderita,tidak bisa dilakukan bila pasien koma.

Berbagai factor yang dapat mempengaruhi Bioavailabiliti obat pada pemberia peroral1.Faktor obat a.Sifat-sifat fisiko kimia 0bat - stabilitas pH lambung - stabilitas terhadap enzim-enzim pencernaan - stabilitas terhadap flora usus - kelarutan dalam air/cairan saluran cerna - ukuran molekul - derajat ionisasi pada sal.cerna - kelarutan bentuk non ion dalam lemak - stabilitas terhadap enzim-enzim dalam saluran cerna - stabilitas terhadap enzim-enzim dalam hatib. Formulasi obat - keadaan fisisk obat ( ukuran partikel,bentuk kristal/bubuk dll) - eksepien ( za-zat pengisis,pengikat,pelicin,penyalut dll)2.Faktor penderita3.Interaksi dalam absorpsi disaluran cerna.Pemberian secara suntikan(parentral )Keuntungan:1.Efek timbullebih cepat dan teratur disbanding peroral2.Dapatdiberikan pada penderita yang tidakkooperatif,tidak sadar atau koma,mutah-muntah. - Pemberian cara iv obat didak mengalami tahap absorpsi,maka kadar obat dalamdarah dapat diperoleh secara cepat,tepat.,obat yang mengalamihemolisis tidakboleh diberikan dengan cara ini dan haru dilakukan perlahan lahan dan diawasi.- sk hanya boleh digunakan untuk obat yang tidak iritasi jaringan.- im absorpsi sangat tergantung kepada kelarutan obat dalam air. Obat yang larut dalam air sangat cepat diserap,tergantung darialiran darah ditempat suntikan.Pemberian melalui paru-paruCara ini hanya dapat dilakukan untukobat yang berbentuk gas atau cairan yang mudah menguap misalnya anestesi umum dan obat yang dapat diberikan dalam bentuklain yakni aerosol.Pemberian obat TopikalTidakbanyak yang dapat menembus kulit utuh.Jumlah obat yang diserapbergantung padaluas permukaan kulit yang terpajan serta kelarutan obat dalamlemak karena epidermis bertindak sebagai sawar lemak.Distribusi Setelah di absorpsi,obat akan di distribusi langsung melalui sirkulasi darah,selaian tergantung dari aliran darah,juga tergantung dari sifat fisiko kimianya.Sifat fisiko kimia obat menentukan cara transport obatialah bentuk molekul,kelarutan dalam air,derajat ionisasi dan kelarutan dalamlemak.Distribusi obat dibedakan atas 2 fase1.Distribusi pertama segera setelah segera terjadi setelah penyerapan,yaitu ke organ yang perfusinya sangat baik,misalnya jantung ,hati, ginjal dan otak.2. Distribusi fase ke dua ke jaringan yang perfusinya tidak sebaik organ diatas yakni otot,vicera,kulit dan jaringan lemak.Biotransformasi Biotransformasi atau metabolisme obat ialah proses perubahan struktur kimia obatyang terjadi di dalam tubuh dan dikatalisis oleh enzim.Padaproses inimolekulobat di ubah menjadi lebih polar,mudah larut dalam air dan kuranglarut dalam lemak sehinggalebih mudah di eksresi melalui ginjal Eksresi Obat dikeluarkan dari tubuh melalui berbagai organ eksresi dalam bentuk metabolit hasil biotransformasi atau dalam bentuk asalnya.Obat dalam bentuk polar lebih cepat di eksresi dari pada obat larut lemak,kecuali eksresi melalui paru. Ginjal merupakan organ eksresi yang paling penting. Glomerulus merupakan jaringan kapiler yang dapat melewatkan,dapat melewatkan semuazatyang sangat kecil.

Diskusi;1. Bapak Ali ( 65 th ) menderita Gingivitis, gusi bengkak dan suhu tubuh naik 39 0. Dalam perawatan dia mendapat Resep tetrasiklin 500 meligram dan Asam Mefenamat 500meligram, sebanyak 5 hari pakai dengan dosis 1xpakai. paracetamol 3x sehari sesudah makan dan Asam Mefenama 3xsehari sebelum makan, serta sangobion 2xsehari sesudah makan. Setelah obat habis dimakan ternyata, Bapak Ali tidak sehat. Dan lambungnya terasa perih. Sebutkan kemungkinan kesalahan dari Resep yang diberikan, hingga Bapak Ali tidak sehat. Buatkan resep benarnya.

Kuliah IIIKONDISI FISIOLOGIKDosis untuk anak Dapat dihitung berdasarkan usia,,berat badan,luas permukaan tubuh atau kombinasi faktor ini dapat digunakan .untuk menghitung dosis anak Untuk perhitungan dosis,usia anak dibagi Usia a. s/d 1bulan (neonatus ) b. s/d 1 tahun bayi c. anak1-5 th d. anak 6-12th Luas permukaan badan Luas permukaan tubuh lebih tepat untuk menghitung dosis anak karena banyak fenomena fisik lebih erat hubungannya luas permukaan tubuh. Berdasarkan luasv permukaan tubuh ini,besarnya dosis anak sebagai prosentase dari dosis dewasa.

Neonatus & Bayi prematurePada usia ekstrim ini terdapat perbedaan responsterutama disebabkan oleh belum sempurnanya berbagai funsi farmakokinetik tubuh 1. Fungsi biotransformasi hati 2. Fungsi eksresi ginjal 60-70% dari fungsi filtrasi orang dewasa 3. Kapasitas ikatan protein4. Sawar darah otah & sawar darah kulit yang belum sempurna Dengan demikian diperoleh kadar obat yang tinggi dalam darah dan jaringan.Prinsip umum penggunaan obat pada neonatus dan bayi 1.Hindarkan pemakaian Sulfonamid,aspirin,morfin & Barbiturat iv2.Untuk obat-obat lain gunakan dosis yang lebih rendah dari dosis yang dihitung berdasarkan luas permukaan tubuh.

Usia LanjutPerubahan respons Usia lanjut disebabkan oleh banyak faktor,yakni 1.Penurunan fungsi ginjal.Penurunan filtrasi glomerulus sekitar 30% pada usia 65 th,perobahan farmakokinetik lainnya sehingga dapat merobah distribusi obat dan berkurangnya absorpsi aktif->akibatnya terdapat kadar obat yang lebih tinggi dan bertahan lebih lama dalam jaringan dan t dapat meningkat s/d 50%2. Peningkatan sesnsitivitas reseptor,terutama di otak untuk obat yang bekerja sentral dan penurunan homeostatik kardiovaskulart terhadap obat-obat antihipertensi 3.Adanya berbagai penyakit 4.Penggunaan banyak obat,sehinggakemungkinan interaksi obat->sehingga terjadi respon yang berlebihan dan toksik,bila diberikan dengan dosis orang dewasa muda. Perinsip umum pemberian obat pada usia lanjut1.Berikan obat hanya yang betul-betul diperlukan,bila perlu efek placebo,berikan placebo yangsesungguhnya ( yang tidak mengandung bahan aktif).2.Pilih obat yang memberikan rasio mamfaat resiko paling menguntungkanbagi usialanjut ( misalnya diperlukan hipnotik berikan Barbiturat )3.Mulaipengobatan dengan dosisyang biasa diberikan kepada penderita dewasa muda4.Mulai pengobatan dengan dosis separoh,lebih sedikit dari dosis yang biasa diberikan kepada penderita dewasa muda.5.Berikan regimen dosis yang sederhana(ideal1xsehari) dan sediaan obat yang mudahditelan( sebaiknya sirop dan tablet yang dilarutkandalam air)6.Periksa secara berkala semua obat yang dimakan penderita dan hentikan obat yang tidak diperlukan.lagi.DiskusiIbu Nina usia 61 tahun menderita gusi bengkak,susah tidur dan demam karena gigi palsu tak pernah dibersihkan. Dokter memberikan resep yang terdiri dari metronidazol,Asam mefenamat dan Phenobarbital sebagai obat tidur. .Bagaimana pendapat saudara tentang resep yang diberikan dokter. Buatlah resep yang rasional( tepat obat,tepat dosis, dan bentuk sediaan yang tepat) .

KULIAH .IVKondisi Patologik

Karena banyaknya macam penyakit hanya penyakit saluran cerna yang dibicarakan karena berhubungan dengan proses FarmakokinetikPenyakit saluran cernaPenyakit ini dapat mengurangi kecepatan/jumlah yang diabsorpsi pada pemberian oral melalui perlambatan pengosongan lambung,percepatan waktu transit dalam saluran cerna,metabolism dalam saluran cerna.Prinsipumum pemberian obat pada penyakit saluran cerna1.Hindarkan obat iritan, mis.KCl,Aspiri, Anti inflamasi nonsteroidlainnya.pada keadaan hipomotilitassaluran cerna.2.Hindarkan sediaan lepas lambat dan sediaan salut enteric pada keadaan hiper ma pun hipo motilitas saluran cerna.3.Berikan levodopa dalamkombinasidengan karbidopa4.Untukobat-obat lain:dosis harus disesuaikan berdasarkan respon klinik penderita atau bila perlu melalui pengukuran kadar obat dalam plasma

Perobahan Respons Terhadap Obat Pada Berbagai Keadaan PatologikNoPenyakitObatResponsMekanisme utama

.

1

2

1.

2

1. . .

2

1

2.. . Penyakit Sluran Cerna

Diare/Gastroenteritis

Stenosis pylorus

Penyakit Kardiovaskuler

Infark miokard tu. Stokatau gagal jantung

Idem

Penyakit hati

Hepatitis,sirosis hepatitis

Ikterus obstruktif

Penyaki Ginjal Gangguan .Ginjal

Uremia

Sedian. Salut enteric,sed..lepas lambat

Paracetamol,aspirin

Lidokain

Prokainamid,kuinidin

Antikoagulan oral

Idem

Tetrasiklin

Aspirin

Respons

Respons

Intoksikasi

Intoksikasi

Pendarahan

idem

Kerusakan ginjal

Pendarahan lambung

Waktu transit dlm sal.cerna waktu unt.obatmelarutediabsorpsi Jml.obat yg diabsorpsi

Kecp.Pengs.lambungKecp.absorpsi

Vol.distribusi ,aliran darah hepar unt.eliminasiKadar obat

Vol.distribusi , aliran darahginjal untuk eliminasi Kadar obat

Sintesis faktor2 pembekuan darah

Absorpsi vit.K

Eksresi efek antianabolik

Ikatan protein plasma

DISKUSIIbu Tati ( 40 th) menderita gusi bengkak dan berdarah, dating ke dokter gigi, setelah di lakuakan anamnesa ibu Tati menderita scorbut karena defisiensi Vit.C serta diare.. Dokter memberikan Vitalong C 2X sehari., bagaimana pendapat saudara dan kalau salah tolong saudara betul kan.KULIAH FARMASI

Oleh Dra.Armi Djamain,M.Farm,Apt

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGIUNIVERSITAS BAITURRAHMAHP A D A N G201219

Faktor yang mempengaruhi respon penderita terhadap obatDosis yang diberikan ( Resep) Kepatuhan penderita,kesalahan medikasiDosis yang diminum Faktor farmakokinetik - Absorpsi ( jumlah dan kecepatan ) - Distribusi (ukuran dan komposisi tubuh, distribusi dalam cairan tubuh,ikatan dengan protein plasma dan jaringan ) -Biotransformasi -Eksresi eliminasi (kecepatan ) Kondisi fisiologikKadar di tempat Kondisi patologikKerja obat Faktor Genetik Interaksiobat Toleransi Faktor farmakodinamik - Intensitas obat reseptor Sensitivitas reseptor/jaringan - Keadaan fungsional jaringan - Mekanisme homeostatik

Intensitas Efek Farmakologik( Respons Penderita )

Tabel Dosis Neonatus & Bayi prematur*(Dihitung berdasarkan luas permukaan tubuh)UsiaBerat Bada(kg)Dosis anak(% dosisdewasa)1Neonatus**3,4