konsultasi gejala kuning tapi bukan liver

4
Konsultasi: Gejala Kuning tapi Bukan Liver..! Jakarta, KCM Gejala kuning pada kulit, mata, dan air seni, umumnya muncul pada pasien penyakit liver. Tapi tidak semua orang dengan gejala kuning pasti mengidap penyakit liver. Contohnya kasus Tuan Sum di bawah ini. Tuan Sum., 62 tahun, dilarikan ke rumah sakit suatu siang, sehabis pesta kebun, lantaran mengeluh nyeri hebat di uluhati. Dokter melihat kulit dan putih mata Tuan Sum. agak kuning. Keluarganya mengira ini hepatitis. Tetangganya tanya, bukankah hepatitis didahului dengan demam? Apa hepatitis disertai juga dengan nyeri kolik seperti itu? Benar. Dokter pun tidak mengira ini suatu hepatitis. Dokter menduga ada apa-apa dengan kandung empedu Tuan Sum. Mungkin ada batu empedu. Bisa jadi batu bukan di kandung empedu, melainkan di saluran empedu. Kenapa itu yang dokter pikirkan? Sering Kembung Ya, waktu ditanya, Tuan Sum. mengaku sering kembung selama bertahun-tahun. Selain itu ia juga tidak cocok pada jenis menu lemak. Saban kali habis menyantap lemak, apalagi soto, pasti muncul rasa nyeri tak enak di uluhati. Keluhan begini sudah amat terbiasa bagi Tuan Sum, dan ia mengabaikannya, sebab memang tidak terlalu mengganggu. Bahkan ketika 3 tahun lalu pernah muncul gejala kuning pun, Tuan Sum. juga abai saja. Ia yakin tidak ada apa-apa dengan hatinya, sebab pemeriksaan laboratorium fungsi hatinya normal. Ia merasa aman sebab terbukti tidak ada infeksi virus hepatitis atau gangguan hati. Tuan Sum. tidak lagi mempertanyakan dari mana datangnya gejala kuning, dan sekarang ia tahu kalau kemungkinan itu berasal dari batu yang tersangkut di saluran empedunya. Batu empedu terbentuk sebab ada yang tidak beres dengan kolesterol. Bukan saja sebab konsentrasi kolesterol yang berlebih. Banyak faktor bekerja di sana, termasuk gangguan hati, gangguan usus, peradangan kandung empedu sendiri, dan metabolisme tubuh secara keseluruhan. Empedu yang kelewat pekat, empedu tertahan terlalu lama di kandung empedu, komposisi empedu, jenis menu harian, ada tidaknya penyakit di kandung empedu, merupakan faktor lain terbentuknya batu empedu. Untuk itu perlu waktu bertahun-tahun.

Upload: mirna-peni

Post on 20-Nov-2015

3 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

gejala kuning bukan liver

TRANSCRIPT

Konsultasi: Gejala Kuning tapi Bukan Liver

Konsultasi: Gejala Kuning tapi Bukan Liver..!Jakarta, KCM Gejala kuning pada kulit, mata, dan air seni, umumnya muncul pada pasien penyakit liver. Tapi tidak semua orang dengan gejala kuning pasti mengidap penyakit liver. Contohnya kasus Tuan Sum di bawah ini.Tuan Sum., 62 tahun, dilarikan ke rumah sakit suatu siang, sehabis pesta kebun, lantaran mengeluh nyeri hebat di uluhati. Dokter melihat kulit dan putih mata Tuan Sum. agak kuning. Keluarganya mengira ini hepatitis. Tetangganya tanya, bukankah hepatitis didahului dengan demam? Apa hepatitis disertai juga dengan nyeri kolik seperti itu?Benar. Dokter pun tidak mengira ini suatu hepatitis. Dokter menduga ada apa-apa dengan kandung empedu Tuan Sum. Mungkin ada batu empedu. Bisa jadi batu bukan di kandung empedu, melainkan di saluran empedu. Kenapa itu yang dokter pikirkan?

Sering Kembung Ya, waktu ditanya, Tuan Sum. mengaku sering kembung selama bertahun-tahun. Selain itu ia juga tidak cocok pada jenis menu lemak. Saban kali habis menyantap lemak, apalagi soto, pasti muncul rasa nyeri tak enak di uluhati. Keluhan begini sudah amat terbiasa bagi Tuan Sum, dan ia mengabaikannya, sebab memang tidak terlalu mengganggu.

Bahkan ketika 3 tahun lalu pernah muncul gejala kuning pun, Tuan Sum. juga abai saja. Ia yakin tidak ada apa-apa dengan hatinya, sebab pemeriksaan laboratorium fungsi hatinya normal. Ia merasa aman sebab terbukti tidak ada infeksi virus hepatitis atau gangguan hati. Tuan Sum. tidak lagi mempertanyakan dari mana datangnya gejala kuning, dan sekarang ia tahu kalau kemungkinan itu berasal dari batu yang tersangkut di saluran empedunya.Batu empedu terbentuk sebab ada yang tidak beres dengan kolesterol. Bukan saja sebab konsentrasi kolesterol yang berlebih. Banyak faktor bekerja di sana, termasuk gangguan hati, gangguan usus, peradangan kandung empedu sendiri, dan metabolisme tubuh secara keseluruhan. Empedu yang kelewat pekat, empedu tertahan terlalu lama di kandung empedu, komposisi empedu, jenis menu harian, ada tidaknya penyakit di kandung empedu, merupakan faktor lain terbentuknya batu empedu. Untuk itu perlu waktu bertahun-tahun.Hampir semua pengidap batu empedu tidak mengeluh, sampai saatnya batu bermasalah, antara lain jika sudah menyumbat aliran empedu. Di awal-awalnya mungkin cuma sering kembung, rasa tidak enak di uluhati, terutama sehabis menyantap menu berlemak. Keluhan ini sering dikira gejala penyakit maag biasa.Yang mungkin lebih khas, rasa nyeri tak enak di uluhati pada batu empedu sering menjalar sampai ke tulang belikat. Nyeri sering muncul dinihari membangunkan pasien dari tidur, atau waktu pagi hari. Sudah lama Tuan Sum. juga mengeluh seperti itu, namun ia abai juga. Dan begitu rata-rata pengidap batu empedu.Mirip Serangan Maag Batu empedu erat kaitannya dengan gangguan kandung empedu juga. Infeksi kandung empedu dapat terjadi jika kuman tipus tersasar ke sana. Salah satu komplikasi tipus, bersarangnya kuman tipus yang berasal dari usus di kandung empedu.

Yang sama juga terjadi jika kuman jenis coli (dalam tinja dan air limbah) yang berasal dari usus juga, lewat pembuluh limfa atau aliran darah bisa memasuki kandung empedu juga. Infeksi kandung empedu sendiri umumnya bersifat menahun, dengan gejala hilang timbul menyerupai serangan maag.Penyakit empedu banyak dialami kaum Hawa yang gemuk, usia di atas 40, dan masih subur. Itu sebab penyakit kandung empedu acap dijuluki Sindrom 4F, atau female, forty, fat, dan fertile.Setiap gangguan di empedu pengaruhnya bisa sampai hati, atau kelenjar ludah perut pancreas. Artinya, setiap gangguan di empedu yang sudah menjalar ke hati (hati yang sudah rusak cirrhosis pun bisa mengganggu kandung empedu), atau pancreas, gejala kuning bisa muncul juga. Gejala kuning akan muncul setiap ada gangguan pengaliran empedu. Kita tahu empedu diproduksi oleh hati. Jika sel hati meradang atau rusak, empedu yang diproduksi tak bisa dialirkan, lalu terbendung di hati. Bendungan empedu di hati yang bikin empedu bocor merembas ke dalam darah. Pekatnya empedu melebihi kadar normal dalam darah yang menimbulkan gejala kuning di kulit, putih mata, dan air seni.Empedu yang diproduksi hati disimpan di kandung empedu. Empedu keluar dari kandung empedu jika usus meminta, yaitu waktu mencerna lemak. Jika aliran empedu juga tersumbat, gejala kuning akan muncul juga. Begitu pula jika ada gangguan di pancreas yang memiliki hubungan dengan saluran kandung empedu. Setiap gangguan pada salah satu sistem ini, akan menimbulkan gejala kuning. Batu Saluran Empedu Tuan Sum. ternyata mengidap batu saluran empedu (Choledocholithiasis), bukan batu empedu. Rata-rata pengidap batu saluran empedu hampir tidak ada keluhan. Seperti pada batu empedu umumnya, keluhan batu saluran empedu pun baru dirasakan jika batu sudah menimbulkan peradangan, atau mengganggu pancreas.

Sepertiga kasus batu saluran empedu akan mengalami serangan kolik. Mendadak nyeri hebat di uluhati, tepatnya di perut kanan atas, dengan riwayat sebelum-sebelumnya pernah muncul gejala kuning ringan yang biasanya menghilang sendiri. Itu sebab tidak mudah mendiagnosis kasus batu saluran empedu. Semua kemungkinan penyebab gejala kuning harus disingkirkan dulu, termasuk kemungkinan penyakit hati. Gejala baru nyata kalau sudah serangan kolik, tanda saluran empedu sudah tersumbat total sehingga empedu tidak bisa mengalir keluar dari kandung empedu.Pada seperlima kasus, batu saluran empedu biasanya keluar spontan, yakni apabila ukuran penampang batu kurang dari 5 milimeter. Batu akan masuk ke usus duabelasjari, nyaris tanpa keluhan, dan pasien tidak menyadarinya. Batu saluran empedu jadi bermasalah jika batu bertambah besar, dan gagal keluar dari jebakan di saluran empedu.Batu saluran empedu tidak ada hubungannya dengan batu kandung empedu. Masing-masing bisa membentuk batu sendiri dan keduanya bisa meradang. Peradangan saluran empedu umumnya disebabkan oleh kuman coli yang berasal dari usus. Melalui pembuluh getah bening atau aliran darah, kuman tiba di saluran empedu, lalu timbul infeksi di sana. Yang sama bisa terjadi jika ada cacing gelang atau cacing pita tersasar ke sana, yang tentu dari usus juga datangnya.Gejala saluran empedu yang terinfeksi mirip dengan jika ada batu di sana. Bedanya pada infeksi disertai demam. Pasien tampak sakit berat, dan nyeri jika uluhati sisi kanan ditekan. Peradangan saluran empedu dapat dibaca dari pemeriksaan darah. Susahnya, berbeda dengan batu di kandung empedu, batu di saluran empedu tidak nampak dengan pencitraan foto rontgen perut biasa. Diperlukan pencitraan khusus cholangiogram untuk mendeteksinya.Jangan lupa, di saluran empedu, selain batu, cacing, dan kuman, kemungkinan juga dihuni tumor. Biasanya jenis tumor jinak. Gejalanya juga tersamar dengan jika infeksi, radang, atau batu yang ada di sana.Batu saluran empedu yang sudah menyumbat total harus dibuang. Batu saluran empedu yang belum mengganggu dan tidak dioperasi harus tetap di bawah supervisi medis. Dan Tuan. Sum. memilih minta dioperasi, kapok merasakan nyeri kolik lagi. @( Dr.Handrawan Nadesul, Dokter Umum)