konsep teknologi pembelajaran
DESCRIPTION
tugas teknologi pembelajaranTRANSCRIPT
Konsep-konsep Pembelajaran dan Teknologi Pembelajaran (Teknologi
Pendidikan), Model-model Pembelajaran, Teori-teori Pembelajaran.
A. KONSEP PEMBELAJARAN , TEKNOLOGI PEMBELAJARAN, DAN
TEKNOLOGI PENDIDIKAN
1. Defenisi Pembelajaran
a. Menurut para ahli
KNOWLES, Pembelajaran adalah cara pengorganisasian peserta didik untuk
mencapai tujuan pendidikan
SLAVIN, Pembelajaran didefinisikan sebagai perubahan tingkah laku individu
yang disebabkan oleh pengalaman
WOOLFOLK, Pembelajaran berlaku apabila sesuatu pengalaman secara
relatifnya menghasilkan perubahan kekal dalam pengetahuan dan tingkah laku
CROW & CROW, Pembelajaran adalah pemerolehan tabiat, pengetahuan dan
sikap
RAHIL MAHYUDDIN, Pembelajaran adalah perubahan tingkah laku yang
melibatkan ketrampilan kognitif yaitu penguasaan ilmu dan perkembangan
kemahiran intelek
COREY, Pembelajaran adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang
secara disengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah
laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus
G. A. KIMBLE Pembelajaran merupakan perubahan kekal secara relatif dalam
keupayaan kelakuan akibat latihan yang diperkukuh.
MUNIF CHATIB, Pembelajaran adalah proses transfer ilmu dua arah, antara
guru sebagai pemberi informasi dan siswa sebagai penerima informasi.
b. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang
diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan,
penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada
peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu
peserta didik agar dapat belajar dengan baik. (Wikipedia.com)
c. Pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar
siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa
untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar siswa yang bersifat
internal. Gagne dan Briggs (1979:3)
d. Pembelajaran adalah Proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar. (UU No. 20/2003, Bab I Pasal Ayat 20)
Definisi pembelajaran yaitu suatu proses interaksi peserta didik, pendidik dengan
lingkungan yang dirancang dan dilakukan untuk mendukung proses belajar sehingga
diperolehnya ilmu pengetahuan
2. Defenisi Teknologi Pembelajaran dan Teknologi Pendidikan AECT
a. Dlm pengertian umum, TP merupakan usaha yang sistematik dalam merancang,
melaksanakan dan mengevaluasi keseluruhan proses belajar mengajar untuk suatu
tujuan khusus serta didasarkan pada penelitian tentang proses belajar dan komunikasi
yang menggunakan kombinasi sumber manusia dan non manusia agar belajar dpt
efektif (KOMISI TP 1970).
b. Teknologi pembelajaran adalah pengembangan(riset, desain, produksi, evaluasi,
dukungan-pasokan, pemnfaatan) komponen sistem pembelajaran (pesan, orang, bahan,
alat, teknik, latar) serta pengelolaan usaha pengembangan (organisasi dan personil)
secara sistematik, dg tujuan untuk memecahkan masalah belajar (SILBER 1973).
c. TP merupakan studi sistematik mengenai cara bagaimana tujuan pendidikan dapat
dicapai (Mackenzie Dan Eraut , 1971).
d. Tp adalah suatu bidang yang berkepentingan dg memfasilitasi belajar pd manusia
melalui usaha sistematik dlm: identifikasi, pengembangan, pengorganisasian dan
pemanfaatan berbagai macam sumber belajar serta dg pengelolaan atas keseluruhan
proses tersebut (AECT (the Association of Educational Communication and
Technology), 1972).
e. Teknologi pendidikan adalah proses kompleks yg terintegrasi meliputi: orang,
prosedur, gagasan, sarana dan organisasi untuk menganalisis masalah dan merancang,
melaksana kan, menilai, dab mengelola pemecah an masalah dlm segala aspek belajar
pada manusia (AECT, 1977)
f. TP berhubungan dg studi dan penciptaan kondisi belajar yg berhasil guna (Robert
Gagne).
g. Teknologi pembelajaran adalah teori dan praktek dalam desain, pengembangan,
pemanfaatan, pengelolaan serta evaluasi proses dan sumber untuk belajar, definisi ini
sekaligus memberi arah kawasan atau bidang kajian TP (Definisi bidang 1994).
Definisi Teknologi Pembelajaran yaitu suatu proses yang kompleks dan terpadu untuk
menganalisis masalah, meningkatkan mutu pendidikan yang menyangkut semua aspek
belajar manusia yang didukung dengan fasilitas dan teknologi yang ada.
3. Jenis-Jenis Teknologi Pembelajaran
Tiga macam teknologi pembelajaran Macam-macam teknologi pendidikan menurut Davies
ada tiga yaitu :
a. Teknologi pendidikan satu
Teknologi pendidikan satu yaitu mengarah pada perangkat keras seperti proyektor,
laboratorium, komputer (CD ROM, LCD, TV, Video dan alat elektronik lainnya).
Teknologi mekanik ini dapat mengotomatiskan proses belajar mengajar dengan alat yang
memancarkan , memperkuat suara, mendistribusikan, merekam dan mereproduksi stimuli
material yang menjangkau pendengar/ siswa dalam jumlah yang besar. Jadi teknologi satu
ini efektif dan efisien.
b. Teknologi pendidikan dua
Teknologi pendidikan dua mengacu pada ”perangkat lunak” yaitu menekankan pentingnya
bantuan kepada pengajaran. Terutama sekali dalam kurikulum, dalam pengembangan
instruksional, metodologi pengajaran, dan evaluasi. Jadi teknologi dua, menyediakan
keperluan bagaimana merancang yang baru atau memperbarui yang sekarang, bermanfaat
pada pengalaman belajar Mesin dan mekanisme dipandang sebagai instrumen presentasi
atau transmisi.
c. Teknologi pendidikan tiga
Teknologi pendidikan tiga, yaitu kombinasi pendekatan dua teknologi yaitu “peragkat
keras“ dan perangkat lunak”. Teknologi pendidikan tiga, orientasi utamanya yaitu ke arah
pendekatan sistem, dan sebagai alat meningkatkan manfaat dari apa yang ada di sekitar.
Teknologi pendidikan tiga dapat dikatakan sebagai pendekatan pemecahan masalah, titik
beratnya dalam orientasi diagnostik yang menarik. Dari ketiga macam tekonologi di atas
dapat dikatakan bahwa teknologi pendidikan dalam konteks sebenarnya adalah tidak hanya
mengacu pada perangkat keras saja seperti yang umum dijadikan sebagai persepsi yang
benar, namum juga meliputi perangkat lunak dan perpaduan keduanya perangkat keras dan
lunak.
Kemudian secara rinci, jenis-jenis teknologi pembelajaran dapat dilihat sebagai berikut :
a. Teknologi cetak
Teknologi cetak adalah cara untuk menghasilkan atau menyampaikan materi, seperti
buku dan materi visual statis terutama melalui prosespercetakan mekanisatau
photografis.
Kelompok teknologi cetak antara lain: teks, grafik, foto atau representasi fotografik.
b. Teknologi audio-visual
Teknologi audi-visual cara menyampaikan materi dengan menggunakan mesin-mesin
mekanis dan elektronis untuk menyajikan pesan-pesan audio-visual. penyajian
pengajaran secara audio-visual jelas bercirikan pemakaian perangkat keras selama
proses pembelajaran, seperti , mesin proyektor film, tape rekorder, proyektor visual
yang lebar.
c. Teknologi berbasis computer
Teknologi ini merupakan cara menghasilka atau menyampaikanmateri dengan
menggunakan sumber-suber yang berbasis micro-prosesor. Berbagai aplikasi teknologi
berbasis komputer dalam pembelajaran ummumnya dikenalsebagai computer assisted
instruction.
d. Teknologi gabungan tenologi cetak dan teknologi computer
Teknologi gabungan adalah cara untuk menghasilkan dan menyampaikan materi yang
menggabungkan pemakaian beberapa bentuk media yang dikendalikan komputer.
Komputer yang memiliki kemampuan yang hebat seperti jumlah random akses memori
yang besar, hard disk yang besar, dan monitor yang beresolusi tinggi ditambah dengan
pararel(alat-alat tambahan), seperti: vidio disk player, perangkat keras untuk bergabung
dalam suatu jaringan dan sistem audio .
4. Beberapa komponen yang terlibat dalan kegiatan pembelajaran :
1. Siswa
Seorang yang bertindak sebagai pencari, penerima, dan penyimpan isi pelajaran
yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.
2. Guru
Seseorang yang bertindak sebagai pengelola, katalisator, dan peran lainnya yang
memungkinkan berlangsungnya kegiatan belajar mengajar yang efektif.
3. Tujuan
Pernyataan tentang perubahan perilaku (kognitif, psikomotorik, afektif) yang
diinginkan terjadi pada siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran.
4. Isi Pelajaran
Segala informasi berupa fakta, prinsip, dan konsep yang diperlukan untuk mencapai
tujuan.
5. Metode
Cara yang teratur untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendapat
informasi yang dibutuhkan mereka untuk mencapai tujuan.
6. Media
Bahan pengajaran dengan atau tanpa peralatan yang digunakan untuk menyajikan
informasi kepada siswa.
7. Evaluasi
Cara tertentu yang digunakan untuk menilai suatu proses dan hasilnya.
5. Tujuan Teknologi Pendidikan
a. Memecahkan masalah dalam pembelajaran
b. Memfasilitasi pembelajaran
c. Meningkatkan mutu dan kinerja pembelajaran
6. Dampak Teknologi Pendidikan
Bagi pendidik
1. Pendidik dapat lebih memudahkan tercapainya tujuan pendidikan.
2. Pendidik dapat mempermudah desain pembelajaran.
3. Pendidik dapat menunjang metode pembelajaran.
4. Pendidik dapat lebih meningkatkan efektifitas Pembelajaran.
5. Pendidik lebih mudah menyampaikan materi pembelajaran.
6. Pendidik dapat mengefisiensikan waktu.
7. Dapat menjadi daya dukung pengajaran seorang pendidik.
Bagi peserta didik
1. Peserta didik dapat lebih cepat menyerap materi pelajaran yang diberikan oleh
pendidik.
2. Peserta didik menerima materi pembelajaran dengan senang.
3. Peserta didik dapat mempresentasikan apa yang mereka ketahui.
4. Peserta didik tidak bosan dengan cara penyampaian materi pembelajaran secara verbal.
5. Peserta didik lebih bisa berekspresi dalam proses pembelajaran.
B. TEORI-TEORI PEMBELAJARAN
A. Berhavioristik
Pembelajaran selalu memberi stimulus kepada siswa agar menimbulkan respon
yang tepat seperti yang kita inginkan. Hubunagn stimulus dan respons ini bila diulang kan
menjadi sebuah kebiasaan.selanjutnya, bila siswa menemukan kesulitan atau msalah, guru
menyuruhnya untuk mencoba dan mencoba lagi (trial and error) sehingga akhirnya
diperoleh hasil.
Teori behavioristik adalah sebuah teori yang dicetuskan oleh Gage dan Berliner
tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Teori ini lalu berkembang
menjadi aliran psikologi belajar yang berpengaruh terhadap arah pengembangan teori dan
praktik pendidikan dan pembelajaran yang dikenal sebagai aliran behavioristik. Aliran ini
menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar. Teori
behavioristik dengan model hubungan stimulus-responnya, mendudukkan orang yang
belajar sebagai individu yang pasif. Respon atau perilaku tertentu dengan menggunakan
metode pelatihan atau pembiasaan semata. Munculnya perilaku akan semakin kuat bila
diberikan penguatan dan akan menghilang bila dikenai hukuman.
B. Kognitivisme
Pembelajaran adalah dengan mengaktifkan indera siswa agar memeperoleh
pemahaman sedangkan pengaktifan indera dapat dilaksanakan dengan jalan menggunakan
media/alat Bantu. Disamping itu penyampaian pengajaran dengan berbagai variasi artinya
menggunakan banyak metode.
Peneliti yang mengembangkan teori kognitif ini adalah Ausubel, Bruner, dan
Gagne. Dari ketiga peneliti ini, masing-masing memiliki penekanan yang berbeda.
Ausubel menekankan pada apsek pengelolaan (organizer) yang memiliki pengaruh utama
terhadap belajar.Bruner bekerja pada pengelompokkan atau penyediaan bentuk konsep
sebagai suatu jawaban atas bagaimana peserta didik memperoleh informasi dari
lingkungan.
C. Humanistic
Abraham Maslow dan Carl Rogers termasuk kedalam tokoh kunci humanisme.
Tujuan utama dari humanisme dapat dijabarkan sebagai perkembangan dari aktualisasi
diri manusia automomous. Dalam humanisme, belajar adalah proses yang berpusat pada
pelajar dan dipersonalisasikan, dan peran pendidik adalah sebagai seorang fasilitator.
Afeksi dan kebutuhan kognitif adalah kuncinya, dan tujuannya adalah untuk
membangun manusia yang dapat mengaktualisasikan diri dalam lingkungan yang
kooperatif dan suportif. Dijelaskan juga bahwa pada hakekatnya setiap manusia adalah
unik, memiliki potensi individual dan dorongan internal untuk berkembang dan
menentukan perilakunya. Kerana itu dalam kaitannya maka setiap diri manusia adalah
bebas dan memiliki kecenderungan untuk tumbuh dan berkembang mencapai aktualisasi
diri.
Dalam pembelajaran ini guru sebagai pembimbing memberi pengarahan agar siswa
dapat mengaktualisasikan dirinya sendiri sebagai manusia yang unik untuk mewujudkan
potensi-potensi yang ada dalam dirinya sendiri. Dan siswa perlu melakukan sendiri
berdasarkan inisisatif sendiri yang melibatkan pribadinya secara utuh (perasaan maupun
intelektual) dalam proses belajar, agar dapat memperoleh hasil.
D. Sosial/Pemerhatian/permodelan
Proses pembelajaran melalui proses pemerhatian dan pemodelan Bandura (1986)
mengenal pasti empat unsure utama dalam proses pembelajaran melalui pemerhatian atau
pemodelan, iaitu pemerhatian (attention), mengingat (retention), reproduksi
(reproduction), dan penangguhan (reinforcement) motivasi (motivion). Implikasi daripada
kaedah ini berpendapat pembelajaran dan pengajaran dapat dicapai melalui beberapa cara
yang berikut:
• Penyampaian harus interktif dan menarik
• Demonstasi guru hendaklah jelas, menarik, mudah dan tepat
• Hasilan guru atau contoh-contoh seperti ditunjukkan hendaklah mempunyai mutu yang
tinggi.
C. Model-Model Pembelajaran
1. Koperatif (CL, Cooperative Learning).
Pembelajaran koperatif sesuai dengan fitrah manusis sebagai makhluq sosial yang penuh
ketergantungan dengan otrang lain, mempunyai tujuan dan tanggung jawab bersama,
pembegian tugas, dan rasa senasib. Dengan memanfaatkan kenyatan itu, belajar
berkelompok secara koperatif, siswa dilatih dan dibiasakan untuk saling berbagi (sharing)
pengetahuan, pengalaman, tugas, tanggung jawab. Saling membantu dan berlatih
beinteraksi-komunikasi-sosialisasi karena koperatif adalah miniature dari hidup
bermasyarakat, dan belajar menyadari kekurangan dan kelebihan masing-masing.
Jadi model pembelajaran koperatif adalah kegiatan pembelajaran dengan cara berkelompok
untuk bekerja sama saling membantu mengkontruksu konsep, menyelesaikan persoalan,
atau inkuiri. Menurut teori dan pengalaman agar kelompok kohesif (kompak-partisipatif),
tiap anggota kelompok terdiri dari 4 – 5 orang, siawa heterogen (kemampuan, gender,
karekter), ada control dan fasilitasi, dan meminta tanggung jawab hasil kelompok berupa
laporan atau presentasi.
Sintaks pembelajaran koperatif adalah informasi, pengarahan-strategi, membentuk
kelompok heterogen, kerja kelompok, presentasi hasil kelompok, dan pelaporan.
2. Kontekstual (CTL, Contextual Teaching and Learning)
Pembelajaran kontekstual adalah pembelajaran yang dimulai dengan sajian atau tanya
jawab lisan (ramah, terbuka, negosiasi) yang terkait dengan dunia nyata kehidupan siswa
(daily life modeling), sehingga akan terasa manfaat dari materi yang akan disajkan,
motivasi belajar muncul, dunia pikiran siswa menjadi konkret, dan suasana menjadi
kondusif – nyaman dan menyenangkan. Pensip pembelajaran kontekstual adalah aktivitas
siswa, siswa melakukan dan mengalami, tidak hanya menonton dan mencatat, dan
pengembangan kemampuan sosialisasi.
Ada tujuh indokator pembelajarn kontekstual sehingga bisa dibedakan dengan model
lainnya, yaitu modeling (pemusatan perhatian, motivasi, penyampaian kompetensi-tujuan,
pengarahan-petunjuk, rambu-rambu, contoh), questioning (eksplorasi, membimbing,
menuntun, mengarahkan, mengembangkan, evaluasi, inkuiri, generalisasi), learning
community (seluruh siswa partisipatif dalam belajar kelompok atau individual, minds-on,
hands-on, mencoba, mengerjakan), inquiry (identifikasi, investigasi, hipotesis, konjektur,
generalisasi, menemukan), constructivism (membangun pemahaman sendiri,
mengkonstruksi konsep-aturan, analisis-sintesis), reflection (reviu, rangkuman, tindak
lanjut), authentic assessment (penilaian selama proses dan sesudah pembelajaran, penilaian
terhadap setiap aktvitas-usaha siswa, penilaian portofolio, penilaian seobjektif-objektifnya
darei berbagai aspek dengan berbagai cara).
3. Model Pembelajaran Snowball Throwing
Langkah-langkah pembelajaran:
1. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan
2. Guru membentuk kelompok dan memanggil masing-masing ketua kelompok untuk
memberikan penjelasan tentang materi
3. Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing
kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada anggota
kelompoknya
4. Masing-masing siswa siberikan selembar kertas untuk menuliskan satu pertanyaan
yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan olehn ketua kelompok
5. Kemudian kertas tersebut bibuat seperti bola dan dilemparkan dari siswa sari ke
siswa lain selama 15 menit.
6. Setelah siswa mendapat satu bola/satu pertanyaan, mereka diberi kesempatan untuk
menjawab pertanyaan yangn ada paa kertas tersebut secara bergantian
7. Evaluasi
8. Penutup
4. Model Pembelajaran Quantum Teaching
Proses pembelajaran quantum teaching intinya pembelajaran yang menyenangkan, kreatif
tidak membosankan. Kalau semua itu tidak tercapai, guru harus ganti strategi dengan
menggunakan multi media, sehingga membuat pembelajaran lebih efektif, proses belajar
saat ini boleh dikatakan aktif, partisipatif, konstruktif, komunikatif dan berorientasi pada
tujuan.
Karakteristik Umum Pembelajaran Quantum
• Berpangkal pada psikologi kognitif
• Bersifat Humanistis bukan positivistis-empiris
• Siswa sebagai pebelajar menjadi pusat perhatian.
• Lebih bersifat pada konstruktivistis
• Memusatkan perhatian pada interaksi yang bermutu dan bermakna.
• Sangat menekankan pada pencapaian pembelajaran dengan taraf keberhasilan
tinggi.
• Sangat menekankan kealamiyahan dan kewajaran proses pembelajaran.
PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN QUANTUM
1. Bawa dunia mereka ke dalam dunia kita dan antarkan dunia kita ke dalam dunia
mereka
2. Berlaku prinsip permainan orkestra simponi.
3. Harus berdampak bagi terbentuknya keunggulan.
5. Model Pembelajaran Think Pair and Share
Langkah-langkah kegiatan pembelajaran:
1. Guru menyampaikan inti materi dan kompetensi yang ingin dicapai.
2. Siswa secara perorangan diminta untuk berfikir tentang materi/permasalahan yang
disampaikan guru.
3. Siswa diminta berpasangan dengan teman sebangku (1 kelompok 2 orang) dan
mengutarakan hasil pemikiran masing-masing.
4. Masing-masing pasangan membentuk kelompok baru (tiap kelompok 4 siswa)
5. Guru memimpin pleno kecil diskusi, tiap kelompok mengemukakan hasil
diskusinya.
6. Berawal dari kegiatan tersebut mengarah pembicaraan pada pokok permasalahan
dan menambah materi yang belum diungkapkan siswa.
7. Guru memberi kesimpulan.
8. Penutup
6. Model Pembelajaran Student Teams Achievments Divisions (STAD)
Langkah-langkah pembelajaran:
1. Membentuk kelompok yang anggotanya 4 siswa secara heterogen (campuran
menurut prestasi)
2. Guru memberikan penjelasan tentang suatu materi
3. Guru memberikan tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota
kelompok.
4. Anggota kelompok yang mengerti tentang materi menjelaskan materi kepada
anggota yang lain dalam kelompok itu sendiri sampai anggota yang lain mengerti.
5. Guru memberi kuis atau pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab kuis
tidak ada boleh bekerja sama
6. Guru memberi evaluasi
7. Kesimpulan
7. Model Pembelajaran Number Heads Togheter (NHT)
Langkah-langkah kegiatan pembelajaran:
1. Siswa dibagi dalam kelompok, tiap siswa dalam kelompok mendapat nomor
2. Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya
3. Kelompok mendiskusikan jawabannya yang benar dan memastikan tiap anggota
kelompok dapat mengerjakannya/mengetahui jawabannya
4. Guru memenggil salah satu nomor siswa dan nomor yang dipanggil
mempresentasikan hasil kerjasama mereka.
5. Kelompok yang lain memberikan tanggapan terhadap hasil presentasi siswa yang
maju.
6. Guru menunjuk nomor yang lain
7. Kesimpulan
8. Model Pembelajaran Role Playing
Langkah-langkah kegiatan Pembelajaran:
1. Guru menyusun atau menyiapkan skenario pembelajaran yang akan ditampilkan
2. Guru menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari skenario 2 hari sebelum KBM
3. Guru membentuk kelompok siswa yang anggotanya 5 orang
4. Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang akan dicapai
5. Memanggil para siswa yang sudah ditunjuk untuk melakonkan skenario yang sudah
dipersiapkan.
6. Masing-masing siswa duduk di kelompoknya dan memperhatikan skenario yang
sedang ditampilkan
7. Setelah selesai, masing-masing siswa diberikan selembar kertas untuk membahas
apa yang sudah ditampilkan
8. Masing-masing kelompok menyampaikan hasil kesimpulan
9. guru memberikan kesimpulan secara umum
10. evaluasi
11. Penutup
9. Model Pembelajaran Picture and Picture
Langkah-langkah pembelajaran:
1. Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai
2. Guru menyajikan materi sebagai pengantar
3. Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan yang berkaitan
dengan materi
4. Guru menunjuk/memanggil siswa secara bergantian untuk memasang/mengurutkan
gambar-gambar menjadi urutan yang logis
5. Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut
6. Dari alasan/urutan gambar tersebut guru mulai menanamkan konsep/materi sesuai
dengan kompetensi yang ingin dicapai
7. Kesimpulan
10. Model Pembelajaran Examples non Examples
Langkah-langkah pembelajaran:
1. Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran
2. Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui OHP/LCD
3. Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk menganalisis
gambar
4. Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusin dari analisa ganbar
tersebut dicatat pada kertas
5. Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya
6. Berdasarkan hasil diskusi, guru mulai menjelaskan materi sesuai dengan tujuasn
yang hendak dicapai
7. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Nasution. 2008. Teknologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.Mohammad Arif AM. 2010. Teknologi Pendidikan. Kediri: STAIN Kediri Press.
http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=teknologi
%20pembelajaran&source=web&cd=5&ved=0CE0QFjAE&url=http%3A%2F
%2Fwahyuagus.files.wordpress.com%2F2010%2F04%2Flandasan-teknologi-
pembelajaran-1.ppt&ei=lWlGT-
yzJqLImQWsndWwDg&usg=AFQjCNGjenQDxL3dZ4e31YBgx4N2ALdwWg&cad=rja
http://medpend.blogspot.com/2011/10/teknologi-pendidikan-atau-teknologi.html
http://medpend.blogspot.com/2011/10/konsep-teknologi-pembelajaran.html
http://medpend.blogspot.com/2011/11/kompetensi-teknologi-pendidikan-2.html
http://medpend.blogspot.com/2009/11/apakah-teknologi-pendidikan-itu.html
http://medpend.blogspot.com/2009/11/teknologi-pembelajaran.html
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/04/20/teknologi-pembelajaran/
http://carapedia.com/pengertian_definisi_pembelajaran_menurut_para_ahli_info507.html
http://krisna1.blog.uns.ac.id/2009/10/19/pengertian-dan-ciri-ciri-pembelajaran/
http://www.infogue.com/viewstory/2009/12/29/model_model_pembelajaran_yang_ada/?ur
http://subliansyah.wordpress.com/2009/12/24/model-model-pembelajaran-2/