kompleksometri

38
Nama Anggota Kelompok 9: Halimah Mustika Nurhayati (100331404544) usria !""atul #l$a(100331400%&') !ra hatun au"iah (100331404551) *+ , -en Kimia '010

Upload: halimah-mustika-nurhayati

Post on 06-Oct-2015

87 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

titrasi kompleksometri

TRANSCRIPT

KOMPLEKSOMETRI

Nama Anggota Kelompok 9:Halimah Mustika Nurhayati (100331404544)Yusria Izzatul Ulfa (100331400782)Iradhatun Fauziah (100331404551)

Off B Pend Kimia 2010

MACAM-MACAM REAKSI REDOKSPermanganometriPrinsip PermanganometriLarutan Kalium Permanganat (KMnO4) sebagai oksidator dan bertindak sebagai autoindikator.3 Cara Titrasi PermanganometriTitrasi Langsung dalam Suasana AsamTitrasi ini dapat dilakukan pada zat-zat berikut:Fe2+ Fe3+H3SbO3 H3SbO4-Sn2+ Sn4+Mn4+ MnO22-Te2+ Te4+H2O2 H2O + O2NO2- NO3-C2O42- CO2 + H2O

Titrasi Tak Langsung dalam Suasana AsamSejumlah tertentu pereduksi ditambahkan, kelebihan pereduksi dititrasi kembali dengan KMnO4.Reaksinya:MnO4- + 8H+ + 5e Mn2+ + 4H2OE0 = 1,51 VSebagai pengasam digunakan H2SO4 atau HClO4. HCl tak dapat digunakan karena dapat dioksidasi sebagian menjadi gas Cl2 yang bertindak sebagai oksidator juga. Titik akhir permanganat tidak permanen (warnanya menghilang secara perlahan). Reaksinya:MnO4- + 2Mn2+ + 2H2O 3MnO2 + 4H+

Dalam Suasana Netral atau Sedikit BasaDalam Titrasi ini ion MnO4 direduksi menjadi MnO2 yang mengendap.Reaksinya:MnO4- + 4H+ + 3e 3MnO2 + 2H2OE0 = 1,70 VTitrasi pada suasana netral atau sedikit basa dapat digunakan untuk penentuan sianida, alkohol, aldehida, dan gula

StandardisasiArsen (III) oksidamerupakan standar primer untuk larutan permanganat, bersifat stabil, tidak higroskopis dan mudah diperoleh dengan derajat kemurnian yang tinggi.5HAsO2 + 2MnO4- + 6H+ + 2H2O 2Mn2+ + 5H3AsO4Natrium Oksalatmerupakan standar primer untuk larutan permanganat dalam larutan asam, diperoleh dengan derajat kemunian yang tinggi, stabil pada pengeringan, dan tidak hilang.5C2O42- + 2MnO4 + 16H+ 2Mn2- + 10 CO2 + 8H2OIodoReaksi umum: I3- + 2e 3I-Titrasi Langsung (Iodimetri)Dilakukan langsung dalam larutan standar iod sebagai oksidator, karena larutan iod oksidator lemah, penggunaannya terbatas.Analit yang ditentukan secara iodimetri:

ZatHasilH2SSO22-S2O32-AsO3-SbO3-SSO42-S4O62-AsO4-SbO4-Reaksi Tak Langsung (Iodometri)Zat yang akan ditentukan direaksikan dengan iod iodide biasanya digunakan larutan larutan KI berlebih. Zat oksidator direduksi dengan membebaskan I2 yang jumlahnya akuivalen. I2 kemudian dititrasi dengan S2O42- sehingga terjadi reaksi: I2 + 2S2O42- 3I- + S4O62-Larutan baku iod dapat dibuat dari unsur murninya,

Standardisasi nya dapat dilakukan dengan asam arsenit (H3AsO3) sebagai sebagai standard primernyaKelemahan:Larutan iod adalah oksidator lemah, tak stabil karena mudah menguapDapat mengoksidasi karet, gabus, dan zat-zat organic lainnyaDipengaruhi oleh udara dengan reaksi:4I- + O2 + 4H+ 2I2 + 2H2OTidak dapat dilakukan pada suasana basa, yakni pada pH>9 karena terjadi reaksi:I2 + OH- HOI + I-3HOI + 3OH- 2I- + IO3- + 3H2O Oksidator yang dapat ditentukan secara iodometri:ZatHasilCr2O72-MnO4-BrO3-Cu2+Cl2H2O2Cr2O72- + 6I- + 14H+ Cr3+ + 3I2 + 7H2OMnO4- + 10I- + 16H+ Mn2+ + 5I2 + 8H2O BrO3- + 6I- + 6H+ Br- + 3I2 + 3H2OCu2+ + 4I- Cu2I2 + I2Cl2 + 2I- 2Cl- + I2H2O2 + 2I- + 2H+ 2H2O + I2Perbedaan Iodimetri dan IodometriTitik Ekuivalen(TE) pada iodometri dari berwarna biru menjadi tak berwarna.TE pada iodimetri dari tak berwarna menjadi biru.Proses iodometriKelarutan iod sangat kecil dalam air, yaitu 0,00134 mol/liter pada 25 C. tapi sangat larut dalam larutan yang mengandung ion iodida.I2 + I- I3-Iod cenderung dihidrolisis, dengan membentuk asam iodida dan hipoidoditI2 + H2O HIO + H+ + I-Standarisasi larutan iod standar diencerkan dalam sebuah labu volumetri dan dimurnikan dengan sublimasi dan ditambahkan ke dalam larutan pekat. Kemudian distandarkan menggunakan As2O3,HAsO2 + I2 + 2H2O H3AsO4 + 2H+ + 2I-KromatometriLarutan baku: Kalium Bikromat (K2Cr2O7) Kalium Bikromat (K2Cr2O7) adalah oksidator yang lebih lemah dari KMnO4.Larutan baku kalium bikromat lebih stabil dari KMnO4. Pengasaman dapat dilakukan dengan H2SO4, HClO4 atau HClCr2O72- + 14H+ + 6e Cr3+ + 7H2OPenerapan Reaksi RedoksPenetapan Besi dengan Bijih BesiBijih besi yang utama terdiri dari hematite (Fe2O3), Pirite (FeS2), magnetit (Fe3O4), siderat (FeCO3), limonet (Fe2O3.nH2O), goethite (Fe3O4.nH2O).Prinsip Kerja:

Reaksi-reaksi yang terjadiBijih besi + 2H+ Fe2+ + H2O/ H2S/ CO2 SiO2 + Na2CO3 Na2SiO3 + CO2Na2SiO3 + 2HCl 2NaCl + H2SiO3(s)2Fe3+ + Sn2+ 2Fe2+ + Sn4+2HgCl2 +Sn2+ Hg2Cl2+Sn4+ +2Cl-5Fe2+ + MnO4- + 8H+ 5Fe3+ + Mn2+ + 4H2O Ungu (tak berwarna)Menurut persamaan terakhir, 1 mmol Fe ~ 1/5 mmol KMnO4. Konsentrasi KMnO4 dinyatakan sebagai titernya terhadap Fe2+. Oksidator KMnO4 tidak baik karena dipengaruhi Cl, dimana jika HCl >>> akan menghasilkan gas klor.Sebaiknya diganti K2Cr2O7 yang tidak dipengaruhi HClReaksi6Fe2+ + Cr2O72- + 14H+ 6Fe3+ + 2Cr3+ + 7H2O (jingga) (hijau)Reaksi Redoks Pada Pengolahan Air Limbah

Penerapan Konsep ElektrolitLimbah yang mengandung logam berat (Hg+2, Pb+2, Cd+2, dan Ca 2+) direaksikan dengan elektrolit yang mengandung anion (SO4-2) yang dapat mengendapkan ion logam sehingga air limbah bebas dari air limbahPengolahan Limbah dengan Lumpur AktifLumpur aktif mengandung bakteri-bakteri aerob yang berfungsi sebagai oksidator bahan organik tanpa menggunakan oksigen terlarut dalam air sehingga harga BOD dapat dikurangi. Zat-zat organik dioksidasi menjadi CO2,H2O, NH4+ dan sel biomassa baru.Reaksi Iodo/IodimetriTitrasi secara langsung dengan larutan standard Iod sebagai oksidator.Contoh zat-zat melalui titrasi iodometri

ZatHasilH2SSSO2-SO42-S2O32-S4O62-AsO3-AsO4-SbO3-SbO4-Pada proses iodimetri zat-zat oksidator kuat dalam larutan yang bersifat netral atau sedikit asam direduksi dengan iodida berlebih akan memebebaskan I2 yang setara dengan banyaknya zat-zat oksidator. I2 yang bebas ini kemudian akan dititrasi dengan larutan Na2SO3 standar. Reaksi yang terjadi pada percobaan berikut adalah :2S2O3 + I2 S4O6 + I-Pada proses titrasi iodo-iodimetri, untuk mengetahui adanya zat I2 yang masih tersisa secara kualitatif umumnya digunakan indikator larutan kanji, dimana kaji dengan I2 dalam larutan KI membetuk kompleks iodium yang berwarna biru.Pada titrasi iodometri, dalam suasana asam larutan I2 standar dapat digunakan untuk menetapkan beberapa jenis zat reduktor kuat, seperti SnCl2, H2SO3, H2S dan Na2SO3. Sedangkan untuk jenis reduktor yang relative lemah , seperti As3+, Sb3+ dan [Fe(CN)4]- hanya dapat ditetapkan dalam suasana netral atau sedikit asamKOMPLEKSOMETRIPengertianKompleksometri adalah cara penetapan kadar suatu ion logam dengan senyawa pembentuk kompleks. (Kompleksometri adalah jenis titrasi dimana titrant dan titrat saling mengkompleks, jadi membentuk hasil berupa kompleks)

Prinsip KompleksometriTitrasi Kompleksometri adalah suatu metode analisa berdasarkan reaksi pembentukan senyawa kompleks antar ion logam dengan zat pembentuk kompleks (ligan sempit/ ligan chelate). Dengan reaksi umum:M + nL MLnBeberapa jenis ligan chelate: Nitrilo Tri Asetat: serbuk putih sedikit larut dalam air, larut dalam basa, Etilen Diamina Tetra Asetat(EDTA): serbuk putih sedikit larut dalam air, larut dalam basa, Garam Dinatrium EDTA: serbuk putih granular larut baik dalam air, memberikan reaksi asamAsam Sikloheksadiamina: sedikit larut dalam air, larut dalam basa alkali, merupakan pengompleks yang lebih kuat dari EDTADefinisi Senyawa KompleksAdalah senyawa yang terbentuk dari reaksi suatu ion logam (kation) dengan anion atau molekul netral.Ion logam= atom pusatLigan= gugus yang terikat pada atom pusatBanyaknya ikatan yang dibentuk oleh atom pusat disebut Bilangan KoordinasiContoh Ag+ + 2CN- Ag(CN)2-Pada umumnya ikatannya kovalen

Ada 3 jenis ligand dilihat dari jumlah atom donor di dalamnya :Ligand monodentat : terdapat 1 atom di dalamnyaContoh: NH3 dan H2OLignand bidentat : terdapat 2 atom donor didalamnyaContoh: etilenadiamina (NH2CH2CH2NH2)Lignand polidentat : terdapat lebih dari 1 atom donor didalamnyaDi antara ciri-ciri khas ligan yang umum diakui sebagai mempengaruhi kestabilan kompleks dalam mana ligan itu terlibat, adalah :kekuatan basa dari ligan itu,sifat-sifat penyepitan (jika ada), danefek-efek sterik (ruang).

Kompleks EDTA (Ethylene Diamine Tetra Acetic acid) Zat ini paling banyak digunakan dalam titrasi kompleksometri.Secara umum ditulis H4Y merupakan asam tetraprotik (asam lemah dengan empat proton)Ionisasi H4Y berturut- turut terjadi menurut 4 tingkatan:H4Y H3Y- + H+

H3Y- H2Y2- + H+

H2Y2- HY3- + H+

HY3- Y4- + H+

Sebagai penitrasi/pengomplek logam, biasanya yang digunakan yaitu garam Na2EDTA (Na2H2Y), karena EDTA dalam bentuk H4Y dan NaH3Y tidak larut dalam air.

Reaksi logam dengan EDTAReaksi umum logam dengan larutan garam EDTA (Na2H2Y):Mn+ + H2Y2- MY(n-4)+ + 2H+ M : Ca2+, Mg2+, Al3+, Zn2+, Th2+ Pada reaksi di atas selalu dihasilkan H+. Dalam pelaksanaan titrasi larutan ion logam yang dititrasi harus dibufferkan.Besarnya tetapan kestabilan kompleks ditulis dalam persamaan:

Sedangkan reaksi utamanya: Mn+ + Y4+ MY(4-n)+

Besarnya harga konstanta pembentukan komplek menyatakan tingkat kestabilan suatu senyawa komplek. Makin besar harga konstante pembentukan senyawa komplek, maka senyawa komplek tersebut makin stabil dan sebaliknya makin kecil harga konstante kestabilan senyawa komplek, maka senyawa komplek tersebut makin tidak (kurang) stabil.

Reaksi logam dengan EDTAHarga konstante kestabilan komplek logam dengan EDTA (KMY) (Fritz dan Schenk, 1979).

Jenis Titrasi EDTA