kimfis 2

Upload: desy-apriani

Post on 04-Mar-2016

212 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kimfis

TRANSCRIPT

I.TUJUAN: Memperoleh kurva komposisi fenol air terhadap suhu pada tekanan suhu dan menentukan suhu kritis kelarutan timbal balik system fenol airII. DASAR TEORI Sistem biner fenol air merupakan sistem yang memperlihatkan sifat solubilitas timbal balik antara fenol dan air pada suhu tertentu dan tekanan tetap. Solubilitas (kelarutan) adalah kemampuan suatu zat kimia tertentu, zat terlarut (solute), untuk larut dalam suatu perlarut (solvent). Kelarutan dinyatakan dalam jumlah maksimum zat terlarut yang larut dalam suatu pelarut pada kesetimbangan. Larutan hasil disebut larutan jenuh. Zat-zat tertentu dapat larut dengan perbandingan apapun terhadap suatu pelarut. Contohnya adalah etanol di dalam air. Sifat ini lebih dalam bahasa inggris lebih tepatnya disebut misable. Pelarut umumnya merupakan suatu cairan yang dapat berupa zat murni ataupun campuran.Campuran terdiri dari beberapa jenis. Dilihat dari fasenya, pada system biner fenol-air terdapat 2 jenis campuran yang dapat berubah pada kondisi tertentu. Suatu fase di definisikan sebagai bagian syestm yang seragam atau homogennya diantara keadaan submakroskopiknya, tetapi benar-benar terpisah dari bagian system yang lain oleh batasan yang jelas dan baik. Campuran padatan atau dua cairan yang tidak saling bercampur dapat membentuk fase terpisah. Sedangkan campuran gas-gas adalah satu fase karena sistemnya yang homogen symbol umum fase adalah P.III. ALAT DAN BAHAN:Alat: Tabung reaksi Pengaduk Sumbat tabung Gelas kimia 500ml Kaki tiga dan kasa Pembakar Buret 50mlBahan: Fenol Aquades

IV. PROSEDUR 1. Timbang tabung reaksi (bersih dan kering) dan isi dengan fenol sekitar 5 gram.2. Isi buret dengan aquades.3. Susun alat seperti gambar.4. Kedalam tabung tambahkan, melalui buret 1,0 ml aquades. Jika larut ini keruh lanjutkan dengan langkah 5. Jika tidak keruh tambahkan kembali 0,5 ml aquades. Penambahan dihentikan saat larutan berwarna putih keruh. Catat pengamatan anda5. Panaskan campuran ini dengan penangas ( 90C) sambil diaduk perlahan dan konstan. Catat suhu campuran ini (T1) pada saat campuran berubah dari keruh menjadi jernih. Biarkan suhunya naik menjadi (T1 + 4c), keluarkan tabung dari penangas dan biarkan mendingin di udara sambil diaduk. Catat suhunya (T2) pada saat muncul keruh kembali, kemudian hitung dan catat suhu merata (T). Untuk lebih meyakinkan dibuat duplo.6. Selanjutnya tambahkan aquades, lakukan langkah 5 untuk mendapatkan T1 dan T2 kembali

V. PEMBAHASANPada praktikum ini dilakukan percobaan suatu pncampuran dengan komposisi tertentu dimana campuran-campuran ini mengalami pemanasan dan pendinginan pada suhu kelarutannya masing-masing. Pada pencampuran air-fenol diperoleh larutan yang tidak saling bercampur yang membentuk 2 lapisan, lapisan atas air dan lapisan bawah adalah fenol. Setelah terjadi pencampuran antara air dan fenol dalam tabung yang berbeda dengan berbandingan komposisi yang berbeda pula, dilakukan pemanasan kemudian pendinginan, dimana saat mencapai suhu tertentu larutan ini akan bercampur dan akan saling memisah dan membentuk dua fasa lagi, dimana larutan tersebut menjadi keruh.Perubahan warna larutan dari keruh menjadi jernih dan jernih menjadi keruh lagi. Menandakan bahwa zat mengalami perubahan kelarutan yang dipengaruhi oleh perubahan suhu. Pada percobaan ini komponen air selalu ditambahkan dan jumlah fenolnya tetap sehingga perubahan larutan dari jernih menjadi keruh atau sebaliknya terjadi pada suhu yang berubah-ubah. Perubahan suhu bergantung pada komposisi atau fraksi mol kedua zat.Percobaan ini membuktikan kelarutan sistem biner fenol air. Berdasarkan hasil pengamatannya bahwa semakin banyak volume air yang ditambahkan maka suhu semakin tinggi. Fenol dan air kelarutannya akan berubah apabila kedalam campuran itu ketika ditambahkan dengan salah satu komponen penyusunnya yaitu fenol dan air. Perubahan warna larutan dari keruh menjadi jernih dan dari jernih menjadi keruh menandakan kalau zat mengalami perubahan kelarutan yang dipengaruhi oleh perubahan suhu. Pada percobaan ini komponen air selalu ditambahkan dan jumlah fenolnya tetap sehingga perubahan larutan dari jernih menjadi keruh dan begitupun sebaliknya terjadi pada suhu yang berubah-ubah. Perubahan suhu bergantung pada komposisi atau fraksi mol kedua zat.

VII. KESIMPULANBerdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa :1. Keadaan dimana terjadinya perubahan warna dari keruh menjadi jernih dan sebaliknya dari jernih menjadi keruh termasuk salah satu contoh kelarutan timbal balik.2. Temperatur akan semakin tinggi apabila semakin banyak volume air yang digunakan3. Yang mempengaruhi keadaan dari keruh menjadi jernih dan sebaliknya dari bening menjadi keruh yaitu temperatur.VIII. DAFTAR PUSTAKAAtkins, p.w, 1996, Kimia Fisika, Erlangga, Jakarta.Bird,T, 1994, Kimia Fisik Untuk Universitas, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

MONOGRAFI1. Fenol(FIIII:484)Namaresmi:PHENOLUMNamalain:FenolPemerian:Hablurberbentukjarumataumassahablur,tidak berwarna atau merah jambu, bau khas, kaustik.Kelarutan:Larutdalam12bagianair,mudahlarutdalametanol(95%) P, dalam gliserol P dalam minyak lemak.Penyimpanan:DalamwadahtertutuprapatKegunaan:Sebagaipereaksi