kimfis makalah

25

Click here to load reader

Upload: reenha-luphh-u

Post on 08-Nov-2015

16 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

makalah kimfis

TRANSCRIPT

LARUTAN

OLEH

NI MADE PARWATI (P07134014034)

BETANIA KRISTIANI S. (P07134014033)

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

JURUSAN ANALIS KESEHATAN

2014BAB IPENDAHULUANPada zaman ini, tanpa kita sadari, selama ini kehidupan kita sangat berkaitan dengan zat kimia yang dapat kita temui dalam berbagai macam bentuk. Salah satunya dalam larutan yang akan dibahas lebih jauh dalam makalah ini. Misalnya garam dapur atau Natrium Klorida (NaCl). Selain memperkaya rasa masakan ternyata garan dapur (NaCl) yang kita kenal selama ini mempunyai kegunaan lain. Garam dapur (NaCl) dalam bentuk larutan jika disambungkan dengan sumber listrik dapat menghantarkan arus listrik dan membuat lampu menyala. Demikian juga halnya dengan larutan-larutan lainnya, misalnya air suling, larutan gula, asam asetat, amonia, asam sulfat, asam klorida, natrium klorida, natrium hidroksida, dan masih banyak lagi. Namun tidak semua zat dapat menghantarkan arus listrik, ada syarat yang perlu dipahami agar dapat membuat suatu larutan. Secara garis besar larutan dibagi menjadi dua yaitu larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit. Larutan elektrolit dibagi lagi menjadi dua yaitu elektrolit kuat dan elektroit lemah. Tidak kalah pentingnya, larutan tidak lepas dari yang kita sebut dengan konsentrasi (M), untuk mengukur kepekatan dari larutan. Larutan ini sangan erat kaitannya dengan

Dan untuk selengkapnya akan dibahas pada bab selanjutnya.BAB IIPEMBAHASANSifat Dasar Larutan Larutan adalah campuran yang bersifat homogen antara molekul, atom ataupun ion dari dua zat atau lebih. Disebut campuran karena susunannya atau komposisinya dapat berubah. Disebut homogen karena susunanya begitu seragam sehingga tidak dapat diamati adanya bagian-bagian yang berlainan, bahkan dengan mikroskop optis sekalipun. Komponen larutan terdiri dari pelarut(solvent)dan zat terlarut(solute). Pelarut adalah medium bagi zat terlarut yang dapat berperan serta dalam reaksi kimia dalam larutan atau meninggalkan larutan karena pengendapan atau penguapan. Umumnya zat terlarut jumlahnya lebih sedikit dibanding pelarut. Sedangkan pelarut bisa berupa air ataupun cairan organik seperti metanol, etanol, aseton dan lain-lain. Bercampurnya pelarut dengan zat terlarut berhubungan dengan sifat polar dan non polar atau dikenal dissolve like dissolve. Hal ini berarti jika zat pelarutnya bersifat polar maka cenderung zat terlarut yang diikat juga bersifat polar maka akan lebih mudah larut dibandingan dengan zat terlarut yang bersifat nonpolar. Biasanya air bertindak sebagai zat pelarut karena sifat air yang dapat me melarutkan zat-zat lain melebihi dari beratnya sendiri. Namun pada larutan air-alkohol, keduanya bisa bertindak sebagai pelarut. Jika air yang lebih banyak, maka air disebut pelarut, dan sebaliknya bila alkohol yang lebih banyak, maka alkohol yang bertindak sebagai pelarut. Pengenceran pada prinsipnya hanya menambahkan pelarut saja, sehingga jumlah mol zat terlarut sebelum pengenceransama dengan jumlah mol zat terlarut sesudah pengenceran. Dengan kata lainjumlah mmol zat terlarut sebelum pengenceran sama dengan jumlah mmol zat terlarut sesudah penegenceran atau jumlah gr zat terlarut sebelum pengenceran sama dengan jumlah gr zat terlarut sesudah pengenceran.Rumus sederhana pengenceran sebagai berikut :M1V1 = M2V2 M1 = Molaritas larutan sebelum pelarutanV1 = Volume larutan sebelum pelarutanM2 = Molaritas larutan sesudah pelarutanV2 = Volume Molaritas larutan sesudah pelarutanKomposisi LarutanAda beberapa cara untuk menyatakan komposisi larutan. Yaitu dengan Presentase massa/ persen bobot : presentase berdasarkan massa suatu zat dalam larutan. Dalam kimia yang paling bermanfaat menyatakan komposisi adalah fraksi mol, molaritas, dan molalitas. Dan untuk lebih jelasnya akan dijelaskan pada pembahasan konsentrasi larutan.KonsentrasiKonsentrasi larutan menyatakan secara kuantitatif komposisi zat terlarut dan pelarut di dalam larutan. Konsentrasi umumnya dinyatakan dalam perbandingan jumlah zat terlarut dengan jumlah total zat dalam larutan, atau dalam perbandingan jumlah zat terlarut dengan jumlah pelarut. Contoh beberapa satuan konsentrasi adalah molar, molal, dan bagian per juta (part per million, ppm). Sementara itu, secara kualitatif, komposisi larutan dapat dinyatakan sebagai encer (berkonsentrasi rendah) atau pekat (berkonsentrasi tinggi).

Contoh larutan yang umum dijumpai adalah padatan yang dilarutkan dalam cairan, seperti garam atau gula dilarutkan dalam air. Gas juga dapat pula dilarutkan dalam cairan, misalnya karbon dioksida atau oksigen dalam air. Selain itu, cairan dapat pula larut dalam cairan lain, sementara gas larut dalam gas lain. Terdapat pula larutan padat, misalnya aloi (campuran logam) dan mineral tertentu.

Daftar isi

Ada 2 reaksi dalam larutan, yaitu:

a. Eksoterm, yaitu proses melepaskan panas dari sistem ke lingkungan, temperatur dari campuran reaksi akan naik dan energi potensial dari zat- zat kimia yang bersangkutan akan turun.b. Endoterm, yaitu menyerap panas dari lingkungan ke sistem, temperatur dari campuran reaksi akan turun dan energi potensial dari zat- zat kimia yang bersangkutan akan naik.Contoh Jenis larutan

Zat TerlarutZat PelarutWujud LarutanContoh

GasGasGasUdara

GasCairanCairanAir soda (CO2 dalam air), oksigen dalam air

GasPadatanPadatanGas H2 dalam paladium

CairanCairanCairanEtanol dalam air, brom dalam air

CairanPadatanPadatanAir raksa dalam perak

PadatanCairanCairaniodiumtinctur (iodium dalam alkohol), NaCl dalam air

PadatanPadatanPadatanKuningan (tembaga/seng)

PadatanPadatanCairanAlloy kalium-natrium

Macam-macam Larutana. Berdasarkan kemampuannya melarutkan zat terlarut ( Tingkat Kelarutannya)1. Larutan tak jenuh yaitu larutan yang mengandung solute (zat terlarut) kurang dari yang diperlukan untuk membuat larutan jenuh. Atau dengan kata lain, larutan yang partikel- partikelnya tidak tepat habis bereaksi dengan pereaksi (masih bisa melarutkan zat). Larutan tak jenuh terjadi apabila bila hasil kali konsentrasi ion < Ksp berarti larutan belum jenuh ( masih dapat larut).2. Larutan jenuh yaitu suatu larutan yang mengandung sejumlah solute yang larut dan mengadakan kesetimbangn dengan solut padatnya. Atau dengan kata lain, larutan yang partikel- partikelnya tepat habis bereaksi dengan pereaksi (zat dengan konsentrasi maksimal). Larutan jenuh terjadi apabila bila hasil konsentrasi ion = Ksp berarti larutan tepat jenuh.3. Larutan sangat jenuh (kelewat jenuh) yaitu suatu larutan yang mengandung lebih banyak solute daripada yang diperlukan untuk larutan jenuh. Atau dengan kata lain, larutan yang tidak dapat lagi melarutkan zat terlarut sehingga terjadi endapan. Larutan sangat jenuh terjadi apabila bila hasil kali konsentrasi ion > Ksp berarti larutan lewat jenuh (mengendap).b. Berdasarkan daya hantar listrikLarutan yang dapat menghantarkan arus listrik disebut larutan yang bersifat elektrolit. Larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik disebut larutan yang bersifat nonelektrolit.1. Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang mempunyai daya hantar listrik yang kuat, karena zat terlarutnya didalam pelarut (umumnya air), seluruhnya berubah menjadi ion-ion. Yang termasuk elektrolit kuat:a. Asam kuat, contohnya: HCl, HBr, HI, H2SO4, HNO3, HClO4b. Basa kuat, contohnya: NaOH, KOH, Ba(OH)2, Sr(OH)2c. Garam, misalnya: NaCl, KCl, MgCl2, KNO3, MgSO4Partikel-partikel yang ada di dalam larutan elektrolit kuat adalah ion-ion yang bergabung dengan molekul air, sehingga larutan tersebut daya hantar listriknya kuat. Hal ini disebabkan karena tidak ada molekul atau partikel lain yang menghalangi gerakan ion-ion untuk menghantarkan arus listrik, sementara molekul-molekul air adalah sebagai media untuk pergerakan ion. Misalnya HCl dilarutkan ke dalam air, maka semua HCl akan bereaksi dengan air dan berubah menjadi ion-ion dengan persamaan reaksi berikut:HCl (g) + H2O ( l ) H3O+(aq) + Cl(aq)Reaksi ini biasa dituliskan:HCl (aq) H+(aq) + Cl(aq)2. Larutan elektrolit lemah yaitu larutan yang tidak semua molekul-molekulnya terurai menjadi ion-ion sehingga larutan ini dalam menghantarkan arus listrik sangat lemahatau kurang kuat. Karena molekul-molekul senyawa dalam larutan tidak dapat menghantarkan listrik, sehingga menghalangi ion-ion yang akan menghantarkan listrik. Yang termasuk elektrolit lemah adalah:a. Asam lemah, contohnya: HF, H2S, HCN, H2CO3, HCOOH, CH3COOHb. Basa lemah, contohnya: Fe(OH)3 , Cu(OH)2 , NH3, N2H4, CH3NH2, (CH3)2NH3. Larutan non elektrolit yaitu larutan yang molekul-molekulnya tidak terionisasi sehingga tidak ada ion-ion yang dapat menghantarkan arus listrik.Yang termasuk nonelektrolit,Misalnya: C6H12O6, CO(NH2)2, CH4, C3H8, C13H10O.c. Berdasarkan banyak sedikitnya zat terlarut, larutan dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:1. Larutan pekat yaitu: jumlah zat terlarut lebih banyak namun tidak melebihi zat pelarut.2. Larutan encer yaitu: jumlah zat terlarutnya lebih sedikit dari pada jumlah zat terlarut larutan pekat.d. Berdasarkan kuantitasnya, larutan dapat dibedakan menjadi 3, yaitu :1. Larutan berfase gas : campuran gas dengan gas yang fasenya sama dengan larutan gas homogen. Contoh : udara2. Larutan berfase cair : gas dalam cair. Contoh : kandungan O2dalam air air dalam cair. Contoh : alcohol dalam air padat dalam cair. Contoh : garam dalam air3. Larutan berfase padat.e. Berdasarkan Cara Pemberiannya1. Larutan Oral adalah sediaan cair yang dibuat untuk pemberian oral, mengandung satu atau lebih zat dengan atau tanpa bahan pengaroma, pemanis atau pewarna yang larut dalam air atau campuran cosolvent-air2. Larutan topikal adalah larutan yang biasanya mengandung air tetapi seringkali juga pelarut lain, misalnya etanol untuk penggunaan topikal pada kulit dan untuk penggunaan topikal pada mukosa mulutf. Berdasarkan Reaksi KimianyaLarutan Asam, Basa, dan Netral

Larutan asam mempunyai rasa asam, bersifat korosif (merusak logam,marmer, dan berbagai bahan lain), mempunyai ph < 7 dan jika diuji dengan kertas lakmus berwarna merah. Contoh larutan cuka, air jeruk, dan air aki. Sedangkan larutan basa berasa agak pahit, bersifat kaustik (licin), mempunyai ph > 7 dan jika diuji dengan kertas lakmus berwarna biru.. Contoh air kapur, larutan sabun, larutan ammonia dsb. Larutan netral jika di uji dengan kertas lakmus tidak akan mengubah warna. Contoh air murni.Larutan Penyangga

Larutan penyangga, larutan dapar, atau buffer adalah larutan yang digunakan untuk mempertahankan nilai pH tertentu agar tidak banyak berubah selama reaksi kimia berlangsung. Sifat yang khas dari larutan penyangga ini adalah pH-nya hanya berubah sedikit dengan pemberian sedikit asam kuat atau basa kuat.

Larutan penyangga tersusun dari asam lemah dengan basa konjugatnya atau oleh basa lemah dengan asam konjugatnya. Reaksi di antara kedua komponen penyusun ini disebut sebagai reaksi asam-basa konjugasi.

Larutan penyangga yang bersifat asam adalah sesuatu yang memiliki pH kurang dari 7. Larutan penyangga yang bersifat asam biasanya terbuat dari asam lemah dan garammya. Larutan penyangga yang bersifat basa memiliki pH diatas 7. Larutan penyangga yang bersifat basa biasanya terbuat dari basa lemah dan garamnya.Proses Pelarutan Dari Sudut Pandang Molekul

Molekul-molekul pelarut terpisah dari kelompoknya. Tahap ini memerlukan energi panas untuk mengatasi gaya tarik antar molekul. Molekul-molekul dari zat terlarut terpisah dari kelompoknya. Tahap ini memerlukan panas. Molekul-molekul pelarut dan terlarut yang masing-masing telah berada dalam keadaan terpisah itu selanjutnya bersatu membentuk larutan. Energi panas dilepaskan pada tahap ini karena terjadi gaya tarik menarik antar molekul pelarut dan molekul zat terlarut.Pelarutan

Ion natrium tersolvasi oleh molekul-molekul air

Molekul komponen-komponen larutan berinteraksi langsung dalam keadaan tercampur. Pada proses pelarutan, tarikan antarpartikel komponen murni terpecah dan tergantikan dengan tarikan antara pelarut dengan zat terlarut. Terutama jika pelarut dan zat terlarut sama-sama polar, akan terbentuk suatu sruktur zat pelarut mengelilingi zat terlarut; hal ini memungkinkan interaksi antara zat terlarut dan pelarut tetap stabil.

Bila komponen zat terlarut ditambahkan terus-menerus ke dalam pelarut, pada suatu titik komponen yang ditambahkan tidak akan dapat larut lagi. Misalnya, jika zat terlarutnya berupa padatan dan pelarutnya berupa cairan, pada suatu titik padatan tersebut tidak dapat larut lagi dan terbentuklah endapan. Jumlah zat terlarut dalam larutan tersebut adalah maksimal, dan larutannya disebut sebagai larutan jenuh. Titik tercapainya keadaan jenuh larutan sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan, seperti suhu, tekanan, dan kontaminasi. Secara umum, kelarutan suatu zat (yaitu jumlah suatu zat yang dapat terlarut dalam pelarut tertentu) sebanding terhadap suhu. Hal ini terutama berlaku pada zat padat, walaupun ada perkecualian. Kelarutan zat cair dalam zat cair lainnya secara umum kurang peka terhadap suhu daripada kelarutan padatan atau gas dalam zat cair. Kelarutan gas dalam air umumnya berbanding terbalik terhadap suhu

Larutan idealBila interaksi antarmolekul komponen-komponen larutan sama besar dengan interaksi antarmolekul komponen-komponen tersebut pada keadaan murni, terbentuklah suatu idealisasi yang disebut larutan ideal. Larutan ideal mematuhi hukum Raoult, yaitu bahwa tekanan uap pelarut (cair) berbanding tepat lurus dengan fraksi mol pelarut dalam larutan. Larutan yang benar-benar ideal tidak terdapat di alam, namun beberapa larutan memenuhi hukum Raoult sampai batas-batas tertentu. Contoh larutan yang dapat dianggap ideal adalah campuran benzena dan toluena.

Ciri lain larutan ideal adalah bahwa volumenya merupakan penjumlahan tepat volume komponen-komponen penyusunnya. Pada larutan non-ideal, penjumlahan volume zat terlarut murni dan pelarut murni tidaklah sama dengan volume larutan.

Gaya Tarik Menarik Antar MolekulPARTIKEL ZATJENIS IKATANGAYA TARIK MENARIK ANTAR PARTIKEL

IonIonElektrostatik

MolekulKovalen polarElektrostatik

MolekulKovalen murniGaya Van der Waals

Molekul yang mengandung gugus OH, - O -, - NH2, = O, -NH-.Kovalen polarBisa membentuk ikatan hidrogen

Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kelarutan1. Struktur molekul (sifat pelarut dan zat terlarut)Zat-zat dengan struktur kimia yang mirip umumnya dapat saling bercampur dengan baik, sedangkan zat-zat yang struktur kimianya berbeda umumnya kurang dapat saling bercampur (like dissolves like). Senyawa yang bersifat polar akan mudah larut dalam pelarut polar, sedangkan senyawa nonpolar akan mudah larut dalam pelarut nonpolar. Contohnya alkohol dan air bercampur sempurna (completely miscible), air dan eter bercampur sebagian (partially miscible), sedangkan minyak dan air tidak bercampur (completely immiscible)2. TemperaturKelarutan gas umumnya berkurang pada temperatur yang lebih tinggi. Misalnya jika air dipanaskan, maka timbul gelembung-gelembung gas yang keluar dari dalam air, sehingga gas yang terlarut dalam air tersebut menjadi berkurang. Kebanyakan zat padat kelarutannya lebih besar pada temperatur yang lebih tinggi. Ada beberapa zat padat yang kelarutannya berkurang pada temperatur yang lebih tinggi, misalnya natrium sulfat dan serium sulfat. Pada larutan jenuh terdapat kesetimbangan antara proses pelarutan dan proses pengkristalan kembali. Jika salah satu proses bersifat endoterm, maka proses sebaliknya bersifat eksoterm. Jika temperatur dinaikkan, maka sesuai dengan azas Le Chatelier (Henri Louis Le Chatelier: 1850-1936) kesetimbangan itu bergeser ke arah proses endoterm. Jadi jika proses pelarutan bersifat endoterm, maka kelarutannya bertambah pada temperatur yang lebih tinggi. Sebaliknya jika proses pelarutan bersifat eksoterm, maka kelarutannya berkurang pada suhu yang lebih tinggi.

3. TekananPerubahan tekanan pengaruhnya kecil terhadap kelarutan zat cair atau padat. Perubahan tekanan sebesar 500 atm hanya merubah kelarutan NaCl sekitar 2,3 % dan NH4Cl sekitar 5,1 %. Kelarutan gas sebanding dengan tekanan partial gas itu. Menurut hukum Henry (William Henry: 1774-1836) massa gas yang melarut dalam sejumlah tertentu cairan (pelarutnya) berbanding lurus dengan tekanan yang dilakukan oleh gas itu (tekanan partial), yang berada dalam kesetimbangan dengan larutan itu. Contohnya kelarutan oksigen dalam air bertambah menjadi 5 kali jika tekanan partial-nya dinaikkan 5 kali. Hukum ini tidak berlaku untuk gas yang bereaksi dengan pelarut, misalnya HCl atau NH3 dalam air.

4. PengadukanPengadukan menyebabkan partikel-partikel antara zat terlarut dengan pelarut akan semakin sering untuk bertabrakan. Hal ini menyebabkan proses pelarutan menjadi semakin cepat.5. Besar kecilnya zat terlarut (luas permukaan)Zat terlarut dengan ukuran kecil (serbuk) lebih mudah melarut dibandingkan dengan zat terlarut yang berukuran besar.

Pada zat terlarut berbentuk serbuk, permukaan sentuh antara zat terlarut dengan pelarut semakin banyak. Akibatnya, zat terlarut berbentuk serbuk lebih cepat larut daripada zat telarut berukuran besar.

6. CosolvensiKelarutan suatu zat sangat dipengaruhi oleh polaritas pelarut. Pelarut polar mempunyai konstanta dielektrik yang tinggi dapat melarutkan zat-zat non polar sukar larut di dalamnya, begitu pula sebaliknya. Besarnya tetapan dielektrik ini menurut moore dapat diatur dengan penambahan pelarut lain. Tetapan dielektrik suatu campuran pelarut merupakan hasil penjumlahan dari tetapan dielektrik masing-masing yang sudah dikalikan dengan % volume masing-masing komponen pelarut. Adakalanya suatu zat lebih mudah larut dalam pelarut campuran dibandingkan pelarut tunggalnya. Fenomena ini dikenal dengan istilah co-solvency dan pelarut yang mana dalam bentuk campuran dapat menaikkan kelarutan suatu zat diseut co solvent. Etanol, gliserin dan propilen glikol adalah co-solvent yang umum digunakan dalam bidang farmasi untuk pembuatan eliksir.7. Salting OutSalting Out adalah Peristiwa adanya zat terlarut tertentu yang mempunyai kelarutan lebih besar dibanding zat utama, akan menyebabkan penurunan kelarutan zat utama atau terbentuknya endapan karena ada reaksi kimia. Contohnya : kelarutan minyak atsiri dalam air akan turun bila kedalam air tersebut ditambahkan larutan NaCl jenuh.8. Salting InSalting in adalah adanya zat terlarut tertentu yang menyebabkan kelarutan zat utama dalam solvent menjadi lebih besar. Contohnya : Riboflavin tidak larut dalam air tetapi larut dalam larutan yang mengandung Nicotinamida.9. Pembentukan KompleksPembentukan kompleks adalah peristiwa terjadinya interaksi antara senyawa tak larut dengan zat yang larut dengan membentuk garam kompleks. Contohnya : Iodium larut dalam larutan KI atau NaI jenuh.Satuan Konsentrasi LarutanNo.Pernyataan KonsentrasiSimbol Hubungan satuanPenggunaan

1.Persen berat/berat% (w/w)%(w/w) = Kelarutan dan lainnya

2.Persen volume/volume% (v/v)%(v/v) = (Volume zat/Volume larutan) x 100%Beberapa penggunaan praktis

3.Persen berat/volume%(w/v)%(w/v) =

4.Molaritas M (Molar)M = mol zat terlarut/Liter larutanAnalisa kuantitatif dan kualitatif

5.Molalitas m (molal)m = Sifat koligatif, elektrokimia, termodinamika larutan elektrolit

6.NormalitasNN = ekivalen zat terlarut / Liter larutanAnalisa volumetri, daya hantar ekivalen

7.KeformalanFF = massa rumus zat terlarut / Liter larutanAnalisa kuantitatif dan kualitatif

8.Fraksi molXX = Sifat koligatif, hukum Dalton, Hukum Raoult, termodinamika

9.Parts per milion (bagian persejuta)Ppmppm = Larutan yang sangat encer

10.Osmolaritas OsmOsm =Peristiwa osmosis

BAB IIIPENUTUPKesimpulanKesimpulan dari pembahasan makalah ini adalah :

1. Larutan adalah campuran homogen (serbasama) terdiri dari zat terlarut (jumlahnya sedikit) dan zat pelarut (jumlahnya banyak).Solute (zat terlarut): zat yang berperan sebagai terlarut dalam jumlah sedikit.Solvent (zat pelarut): zat yang berperan sebagai pelarut dalam jumlah banyak.2. Ada beberapa macam-macam larutan, yaitu berdasarkan kemampuan melarutkan zat terlarut, daya hantar listrik, banyak sedikitnya zat terlarut, kuantitas, dan cara pemberiannya. 3. Factor-faktor yang mempengaruhi kelarutan, yaitu struktur molekul, temperatur, tekanan, pengadukan, besar kecilnya zat terlarut, cosolvensi, salting out, salting in, dan pembentukan kompleks.SaranSaran yang penulis berikan yaitu bahwa, dari pendapat-pendapat para ahli tersebut, mari kita hasilkan penemuan-penemuan baru yang belum pernah ditemukan sebelumnya, sampai mana kemampuan kita untuk menemukan penemuan baru, dan janganlah kita membeda-bedakan pendapat-pendapat para ahli, jika semuanya itu memang benar.Serta penulis mengharapkan saran dari pembaca yang bisa membangun demi kelancaran pembuatan makalah selanjutnya.DAFTAR PUSTAKA

Sauri, Sofyan.2012.Definisi Larutan Dan Macam Macam Larutan.[online].tersedia:http://sofyansauri29.blogspot.com/2012/12/larutan.html. [diakses 26 November 2014, 16.34 Wita]Yasintha,Nadia.2011. Larutan Dan Jenisnya.[online].tersedia:http://yasinthananad.blogspot.com/2011/05/larutan-dan-jenisnya.html.[diakses 26 November 2014, 16.37 Wita]Dhesta,Ita.2011.Macam Macam Larutan.[online].tersedia:http://itadhesta.blogspot.com/2011/04/macam-macam-larutan.html.[diakses 26 November 2014, 17.12 Wita]Anonim.2011.ANONIM 2011 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIKELARUTAN.[Online].tersedia:http://skripsiairku.wordpress.com/2011/04/15/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-kelarutan/.[diakses 26 November 2014, 17.18 Wita]Rahma,Yoga Kevan.2011.Laporan Praktikum Farmasi Fisik Kelarutan.[Online].tersedia:http://yoggazta.blogspot.com/2011/05/laporan-praktikum-farmasi-fisik.html.[diakses 26 November 2014, 17.27 Wita]

Anonim.2008.Medicafarma.[Online].tersedia:http://medicafarma.blogspot.com/2008/08/larutan.html.[diakses 26 November 2014, 17.44 Wita]1

3

Tahap 1.

Pemisahan molekul pelarut

Tahap 2.

Pemisahan molekul terlarut

Tahap 3.

Molekul pelarut dan molekul zat terlarut bercampur

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

_1478529716.unknown

_1478529792.unknown

_1478529860.unknown

_1478529889.unknown

_1478529741.unknown

_1478529687.unknown