kimfis sifat koligatif larutan

23
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman ini, tanpa kita sadari, selama ini kehidupan kita sangat berkaitan dengan zat kimia yang dapat kita temui dalam berbagai macam bentuk. Salah satunya dalam larutan yang akan dibahas lebih jauh dalam makalah ini. Misalnya garam dapur atau Natrium Klorida (NaCl). Selain memperkaya rasa masakan ternyata garan dapur (NaCl) yang kita kenal selama ini mempunyai kegunaan lain. Garam dapur (NaCl) dalam bentuk larutan jika disambungkan dengan sumber listrik dapat menghantarkan arus listrik dan membuat lampu menyala. Demikian juga halnya dengan larutan-larutan lainnya, misalnya air suling, larutan gula, asam asetat, amonia, asam sulfat, asam klorida, natrium klorida, natrium hidroksida, dan masih banyak lagi. Namun tidak semua zat dapat menghantarkan arus listrik, ada syarat yang perlu dipahami agar dapat membuat suatu larutan. Secara garis besar larutan dibagi menjadi dua yaitu larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit. Larutan elektrolit dibagi lagi menjadi dua yaitu elektrolit kuat dan elektroit lemah. Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis zat terlarut tetapi tergantung pada banyaknya partikel zat terlarut dalam larutan.Sifat koligatif larutan terdiri dari dua jenis, yaitu sifat koligatif larutan elektrolit dan sifat koligatif larutan

Upload: reenha-luphh-u

Post on 08-Nov-2015

247 views

Category:

Documents


22 download

DESCRIPTION

sifat koligatif

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangPada zaman ini, tanpa kita sadari, selama ini kehidupan kita sangat berkaitan dengan zat kimia yang dapat kita temui dalam berbagai macam bentuk. Salah satunya dalam larutan yang akan dibahas lebih jauh dalam makalah ini. Misalnya garam dapur atau Natrium Klorida (NaCl). Selain memperkaya rasa masakan ternyata garan dapur (NaCl) yang kita kenal selama ini mempunyai kegunaan lain. Garam dapur (NaCl) dalam bentuk larutan jika disambungkan dengan sumber listrik dapat menghantarkan arus listrik dan membuat lampu menyala. Demikian juga halnya dengan larutan-larutan lainnya, misalnya air suling, larutan gula, asam asetat, amonia, asam sulfat, asam klorida, natrium klorida, natrium hidroksida, dan masih banyak lagi. Namun tidak semua zat dapat menghantarkan arus listrik, ada syarat yang perlu dipahami agar dapat membuat suatu larutan. Secara garis besar larutan dibagi menjadi dua yaitu larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit. Larutan elektrolit dibagi lagi menjadi dua yaitu elektrolit kuat dan elektroit lemah. Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis zat terlarut tetapi tergantung pada banyaknya partikel zat terlarut dalam larutan.Sifat koligatif larutan terdiri dari dua jenis, yaitu sifat koligatif larutan elektrolit dan sifat koligatif larutan nonelektrolit.Sifat koligatif larutan nonelektrolit lebih rendah daripada sifat koligatif larutan elektrolit.

1.2 Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan larutan elektrolit dan non elektrolit?2. Apa yang dimaksud dengan sifat koligatif larutan3. Bagaiman sifat koligatif larutan pada larutan elektrolit dan non elektrolit?

1.3 Tujuan1. Untuk mengetahui tentang larutan2. Untuk mengetahui tentang sifat koligatif larutan3. Untuk mengetahui sifat koligatif pada larutan elektrolit dan non elektrolit

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Larutan elektrolit dan non elektrolitSebelum kita membahas sifat koligatif larutan, terlebih dahulu kita harus mengetahui arti larutan itu sendiri. Larutan adalah campuran yang bersifat homogen antara molekul, atom ataupun ion dari dua zat atau lebih. Disebut campuran karena susunannya atau komposisinya dapat berubah. Disebut homogen karena susunanya begitu seragam sehingga tidak dapat diamati adanya bagian-bagian yang berlainan, bahkan dengan mikroskop optis sekalipun. Dalam campuranheterogenpermukaan-permukaan tertentu dapat diamati antara fase-fase yang terpisah.Campuran ada tiga kemungkinan :1. Campuran kasar, contoh: campuran tanah dan pasir.2. Dispersi koloid, contoh: tahah liat dalam air.3. Larutan sejati, contoh: gula dalam airKomponen larutan terdiri dari pelarut(solvent)dan zat terlarut(solute). Pelarut adalah medium bagi zat terlarut yang dapat berperan serta dalam reaksi kimia dalam larutan atau meninggalkan larutan karena pengendapan atau penguapan. Umumnya zat terlarut jumlahnya lebih sedikit dibanding pelarut. Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik disebut larutan yang bersifat elektrolit. Larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik disebut larutan yang bersifat nonelektrolit.1. Larutan Elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Larutan elektrolit dibagi 2 lagi, yaitu :a. Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang mempunyai daya hantar listrik yang kuat, karena zat terlarutnya didalam pelarut (umumnya air), seluruhnya berubah menjadi ion-ion. Yang termasuk elektrolit kuat:1. Asam kuat, contohnya: HCl, HBr, HI, H2SO4, HNO3, HClO42. Basa kuat, contohnya: NaOH, KOH, Ba(OH)2, Sr(OH)23. Garam, misalnya: NaCl, KCl, MgCl2, KNO3, MgSO4Partikel-partikel yang ada di dalam larutan elektrolit kuat adalah ion-ion yang bergabung dengan molekul air, sehingga larutan tersebut daya hantar listriknya kuat. Hal ini disebabkan karena tidak ada molekul atau partikel lain yang menghalangi gerakan ion-ion untuk menghantarkan arus listrik, sementara molekul-molekul air adalah sebagai media untuk pergerakan ion. Misalnya HCl dilarutkan ke dalam air, maka semua HCl akan bereaksi dengan air dan berubah menjadi ion-ion dengan persamaan reaksi berikut:HCl (g) + H2O ( l ) H3O+(aq) + Cl(aq)Reaksi ini biasa dituliskan:HCl (aq) H+(aq) + Cl(aq)b. Larutan elektrolit lemah yaitu larutan yang tidak semua molekul-molekulnya terurai menjadi ion-ion sehingga larutan ini dalam menghantarkan arus listrik sangat lemahatau kurang kuat. Karena molekul-molekul senyawa dalam larutan tidak dapat menghantarkan listrik, sehingga menghalangi ion-ion yang akan menghantarkan listrik. Yang termasuk elektrolit lemah adalah:1. Asam lemah, contohnya: HF, H2S, HCN, H2CO3, HCOOH, CH3COOH2. Basa lemah, contohnya: Fe(OH)3 , Cu(OH)2 , NH3, N2H4, CH3NH2, (CH3)2NH2. Larutan non elektrolit yaitu larutan yang molekul-molekulnya tidak terionisasi sehingga tidak ada ion-ion yang dapat menghantarkan arus listrik.Yang termasuk nonelektrolit,Misalnya: C6H12O6, CO(NH2)2, CH4, C3H8, C13H10O.Dalam larutan, terdapat beberapa sifat zat yang hanya ditentukan oleh banyaknya partikel zat terlarut. Oleh karena sifat koligatif larutan ditentukan oleh banyaknya partikel zat terlarut, maka perlu diketahui tentang konsentrasi larutan. Konsentrasi larutan menyatakan secara kuantitatif komposisi zat terlarut dan pelarut di dalam larutan. Konsentrasi umumnya dinyatakan dalam perbandingan jumlah zat terlarut dengan jumlah total zat dalam larutan, atau dalam perbandingan jumlah zat terlarut dengan jumlah pelarut. Contoh beberapa satuan konsentrasi adalah molar, molal, dan bagian per juta (part per million, ppm). Sementara itu, secara kualitatif, komposisi larutan dapat dinyatakan sebagai encer (berkonsentrasi rendah) atau pekat (berkonsentrasi tinggi). MolaritasSatuan konsentrasi molaritas adalah satuan konsentrasi yang banyak dipergunakan, dan didefinisikan sebagai banyak mol zat terlarut dalam 1 liter (1000 mL) larutan. Molaritas disimbolkan dengan huruf M dan dinyatakan dalam mol/L. Hampir seluruh perhitungan kimia larutan menggunakan satuan ini.

Molalitas (m)Molalitas (kemolalan) adalah jumlah mol zat terlarut dalam 1 kg (1000 gram) pelarut. Molalitas didefinisikan dengan persamaan berikut

m = molalitas larutan (mol/kg) n = jumlah mol zat terlarut (g/mol) P = jumlah massa zat (kg)Fraksi MolFraksi mol merupakan satuan konsentrasi yang menyatakan perbandingan antara jumlah mol salah satu komponen larutan (jumlah mol zat pelarut atau jumlah mol zat terlarut) dengan jumlah mol total larutan. Fraksi mol disimbolkan dengan . Misal dalam larutan hanya mengandung 2 komponen, yaitu zat B sebagai zat terlarut dan A sebagai pelarut, maka fraksi mol A disimbolkan A dan B untuk fraksi mol zat terlarut. Rumus :

dengan A = fraksi mol pelarut B = fraksi mol zat terlarutnA = jumlah mol pelarutnA = jumlah mol pelarutJumlah fraksi mol pelarut dengan zat terlarut sama dengan 1. A + B = 1

2.2 Sifat Koligatif LarutanSifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak tergantung pada macamnya zat terlarut tetapi semata-mata hanya ditentukan oleh banyaknya zat terlarut (konsentrasi zat terlarut).Apabila suatu pelarut ditambah dengan sedikit zat terlarut, maka akan didapat suatu larutan yang mengalami:1. Penurunan tekanan uap jenuh2. Kenaikan titik didih3. Penurunan titik beku4. Tekanan osmosis

Banyaknya partikel dalam larutan ditentukan oleh konsentrasi larutan dan sifat Larutan itu sendiri. Jumlah partikel dalam larutan non elektrolit tidak sama dengan jumlah partikel dalam larutan elektrolit, walaupun konsentrasi keduanya sama. Hal ini dikarenakan larutan elektrolit terurai menjadi ion-ionnya, sedangkan larutan non elektrolit tidak terurai menjadi ion-ion. Dengan demikian sifat koligatif larutan dibedakan atas sifat koligatif larutan non elektrolit dan sifat koligatif larutan elektrolit.

2.3 Sifat Koligatif Pada Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit2.3.1 Sifat Koligatif Larutan NonelektrolitSifat koligatif tidak bergantung pada interaksi antara molekul pelarut dan zat terlarut, tetapi bergatung pada jumlah zat terlarut yang larut pada suatu larutan. Untuk sifat koligatif larutan non elektrolit, ion-ionnya tidak terurai sehingga tidak ada ion yang dapat menghantarkan listrik.. Sifat koligatif terdiri dari penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmotik.Penurunan Tekanan Uap

Marie Francois Raoult (1830 - 1901) ilmuwan yang menyimpulkan tentang tekanan uap jenuh larutanMolekul - molekul zat cair yang meninggalkan permukaan menyebabkan adanya tekanan uap zat cair. Semakin mudah molekul - molekul zat cair berubah menjadi uap, makin tinggi pula tekanan uap zat cair. Apabila tekanan zat cair tersebut dilarutkan oleh zat terlarut yang tidak menguap, maka partikel - partikel zat terlarut ini akan mengurangi penguapan molekul - molekul zat cair. Laut mati adalah contoh dari terjadinya penurunan tekanan uap pelarut oleh zat terlarut yang tidak mudah menguap. Air berkadar garam sangat tinggi ini terletak di daerah gurun yang sangat panas dan kering, serta tidak berhubungan dengan laut bebas, sehingga konsentrasi zat terlarutnya semakin tinggi. Persamaan penurunan tekanan uap dapat ditulis:

P0 = tekanan uap zat cair murni P = tekanan uap larutanPada tahun 1878, Marie Francois Raoult seorang kimiawan asal Perancis melakukan percobaan mengenai tekanan uap jenuh larutan, sehingga ia menyimpulkan tekanan uap jenuh larutan sama dengan fraksi mol pelarut dikalikan dengan tekanan uap jenuh pelarut murni. Persamaan penurunan tekanan uap dapat ditulis. Kesimpulan ini dikenal dengan Hukum Raoult dan dirumuskan dengan. Persamaan penurunan tekanan uap dapat ditulis:

P = tekanan uap jenuh larutan P0 = tekanan uap jenuh pelarut murni Xp = fraksi mol zat pelarut Xt = fraksi mol zat terlarut

Kenaikan Titik Didih dan Penurunan Titik Beku

Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa :Adanya zat terlarut pada suatu larutan menyebabkan penurunan tekanan uap yang mengakibatkan terjadinya penurunan garis kesetimbangan antarfase sehingga terjadi kenaikan titik didih dan penurunan titik beku.

Kenaikan Titik DidihTitik didih zat cair adalah suhu tetap pada saat zat cair mendidih dimana tekanan uap zat cair sama dengan tekanan uap udara disekitarnya yaitu 1 atm. Dan harus diingat titik didih larutan selalu lebih tinggi dari titik didih pelarut murninya. Hal ini disebabkan adanya partikel-partikel zat terlarut dalam suatu larutan yang menghalangi peristiwa penguapan partikel-partikel pelarut. Perbedaan titik didih alrutan dengan titik didih pelarut murni disebut kenaikan titik didih yang dinyatakan sebagai Tb ( b berasal dari kata boil yang artinya mendidih, bukan beku).Titik didih suatu larutan lebih tinggi atau rendah daripada titik didih pelarut, bergantung pada kemudahan zat terlarut itu menguap dibandingkan dengan pelarutnya. Jika zat terlarut tersebut tidak mudah menguap, misalnya larutan gula, larutan tersebut mendidih pada suhu yang lebih tinggi daripada titik didih pelarut air. Sebaliknya, jika zat terlarut itu mudah menguap misalnya etanol, larutan akan mendidih pada suhu di bawah titik didih air.Hukum sifat koligatif dapat diterapkan dalam meramalkan titik didih larutan yang zat terlarutnya bukan elektrolit dan tidak mudah menguap.

Tb = kenaikan titik didih (oC) kb = tetapan kenaikan titik didih molal (oC kg/mol) m = molalitas larutan (mol/kg) Mr = massa molekul relatif P = jumlah massa zat (kg)Tetapan Kenaikan Titik Didih (Kb) Beberapa Pelarut

Penurunan Titik BekuAdanya zat terlarut dalam larutan akan mengakibatkan titik beku larutan lebih kecil daripada titik beku pelarutnya. Persamaannya dapat ditulis sebagai berikut:

Tf = penurunan titik beku (oC) kf = tetapan perubahan titik beku (oC kg/mol) m = molalitas larutan (mol/kg) Mr = massa molekul relatif P = jumlah massa zat (kg)Tetapan Penurunan Titik Beku (Kf) Beberapa Pelarut

Tekanan OsmotikOsmosis adalah merembesnya partikel-partikel pelarut dari larutan yang lebih encer ke larutan yang lebih pekat melalui suatu membran semipermeabel. Membran semipermeabel hanya melewatkan molekul zat tertentu sementara zat yang lainnya tertahan.

Gambar di atas merupakan peristiwa osmosis. Pada gambar (a), diperlihatkan keadaan awal, kemudian setelah beberapa saat, tinggi air pada tabung naik (gambar (b)) hingga kesetimbangan tercapai. Tekanan balik dibutuhkan untuk mencegah terjadinya proses osmosis (gambar (c)). Jumlah tekanan balik yang dibutuhkan merupakan tekanan osmotik larutan.Dua larutan yang memiliki tekanan osmotik yang sama disebut larutan isotonik. Jika salah satu larutan memiliki tekanan osmotik lebih tinggi dari larutan yang lainnya disebut hipertonik. Adapun jika larutan memiliki tekanan osmotik lebih rendah dari larutan yang lainnya, larutan tersebut dinamakan hipotonik.

Persamaan Vant Hoff digunakan utnuk menghitung tekanan osmotik :

= tekanan osmotik M = molaritas larutan R = tetapan gas (0,082) T = suhu mutlak

2.3.2 Sifat Koligatif Larutan ElektrolitMenurut Arhenius, suatu zat elektrolit yang dilarutkan dalam air akan terurai menjadi ion-ion penyusunnya sehingga jumlah partikel zat pada larutan elektrolit akan lebih banyak dibandingkan dengan larutan nonelektrolit yang konsentrasinya sama. Hal ini menyebabkan sifat koligatif pada larutan elektrolit lebih besar daripada larutan nonelektrolit.Hubungan sifat koligatif larutan elektrolit dan konsentrasi larutan dirumuskan oleh Vant Hoff, yaitu dengan mengalikan rumus yang ada dengan bilangan faktor Vant Hoff yang merupakan faktor penambahan jumlah partikel dalam larutan elektrolit.Keterangan :i : factor yang menunjukkan bagaimana larutan elektrolit dibandingkan dengan larutan nonelektrolit dengan molalitas yang sama. Faktor i inilah yang lebih lanjut disebut faktor Vant Hoff.n : jumlah ion dari elektrolit : derajat ionisasi elektrolit untuk mencari derajat ionisasi digunakan rumus :Nilai dari derajat ionisasi Elektrolit kuat : = 1 Elektrolit lemah : 0 < < 1 Non Elektrolit : = 0Jika di dalam soal tidak diberi keterangan mengenai harga derajat ionisasi, tetapi kita mengetahui bahwa larutannya tergolong elektrolit kuat, maka harga derajat ionisasinya dianggap 1.

Penurunan Tekanan Uap JenuhRumus penurunan tekanan uap jenuh dengan memakai faktor Vant Hoff hanya berlaku untuk fraksi mol zat terlarutnya saja (zat elektrolit yang mengalami ionisasi), sedangkan pelarut air tidak terionisasi. Oleh karena itu, rumus penurunan tekanan uap jenuh untuk zat elektrolit adalah:

Kenaikan Titik Didih dan Penuruan Titik BekuSeperti halnya penurunan tekanan uap jenuh, rumus untuk kenaikan titik didih dan penurunan titik beku untuk larutan elektrolit juga dikalikan dengan faktor Vant Hoff.

Tekanan Osmotiklarutan elektrolit di dalam pelarutnya mempunyai kemampuan untuk mengion. Hal ini mengakibatkan larutan elektrolit mempunyai jumlah partikel yang lebih banyak daripada larutan non elektrolit pada konsentrasi yang sama.Tekanan osmotik untuk larutan elektrolit diturunkan dengan mengalikan faktor vant Hoff.

BAB IIIPENUTUP

3.1 kesimpulan1. Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik disebut larutan yang bersifat elektrolit. Larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik disebut larutan yang bersifat nonelektrolit.2. Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak tergantung pada macamnya zat terlarut tetapi semata-mata hanya ditentukan oleh banyaknya zat terlarut (konsentrasi zat terlarut). Apabila suatu pelarut ditambah dengan sedikit zat terlarut, maka akan didapat suatu larutan yang mengalami Penurunan tekanan uap jenuh, Kenaikan titik didih, Penurunan titik beku dan Tekanan osmosis3. Jumlah partikel dalam larutan non elektrolit tidak sama dengan jumlah partikel dalam larutan elektrolit, walaupun konsentrasi keduanya sama. Hal ini dikarenakan larutan elektrolit terurai menjadi ion-ionnya, sedangkan larutan non elektrolit tidak terurai menjadi ion-ion. Dengan demikian sifat koligatif larutannya pun berbeda. Sifat koligatif larutan elektrolit lebih besar dibanding sifat koligatif larutan nonelektrolit. Untuk larutan elektrolit dikalikan dengan bilangan faktor Vant Hoff yang merupakan faktor penambahan jumlah partikel dalam larutan elektrolit.3.2 SaranDemikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Apabila ada saran dan kritik yang ingin di sampaikan, silahkan sampaikan kepada kami. Apabila ada terdapat kesalahan mohon dapat memaafkan dan memakluminya, karena manusia tidak ada yang sempurna.

Daftar Pustaka

Dsupardi.-.Sifat Koligatif Larutan.[online],tersedia : https://dsupardi.wordpress.com/kimia-xii-2/sifat-koligatif-larutan/ . [diakses 27 Desember 2014, 11.05]Husna, Asmaul.2012.Sifat Koligatif Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit.[online].tersedia : http://sugar-science.blogspot.com/2012/05/makalah-sifat-koligatif-larutan.html . [diakses 27 Desember 2014, 12.13]Marlis.2013.Sifat Koligatif Larutan.[online].tersedia : http://blogmarlis.blogspot.com/2013/06/sifat-koligatif-larutan_3511.html .[diakses 27 Desember 2014, 11.32]Najwa, Helwatin.2012.Kimia Larutan.[online].tersedia : http://helwatinnajwa93.blogspot.com/2012/03/kimia-larutan.html .[diakses 27 Desember 2014, 11.26]Ratna, dkk.2009.Sifat Koligatif Larutan.[online].tersedia : http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-smk/kelas_x/sifat-koligatif-larutan/. [diakses 27 Desember 2014, 11.14]Tusadiyah, Khalima.2014.Makalah Sifat Koligatif Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit.tersedia : http://filekuimha.blogspot.com/. [diakses 27 Desember 2014 12.09]

TUGAS MATA KULIAH KIMIA FISIKASIFAT KOLIGATIF LARUTAN

OLEHI WAYAN ADI SETIAWAN(PO7134014013)

KEMENTERIAN KESEHATAN RIPOLITEKNIK KESEHATAN DENPASARJURUSAN ANALIS KESEHATAN2014