kesiapan sekolah dalam implementasi kurikulum berbasis...

130
KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA BARAT) Oleh MASFUPAH NIM: 0018218301 PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1425 HI 2004 M

Upload: hoangnhu

Post on 22-Mar-2019

236 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI

KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI

(STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA BARAT)

Oleh

MASFUPAH

NIM: 0018218301

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1425 HI 2004 M

Page 2: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM

BERBASIS KOMPETENSI

(STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA BARAT)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah clan Keguruan untuk

Pembimbing I,

Drs. SyafriL M. Pd NIP. 150 097 592

Memenubi Syarat-syarat Mencapai

Gelar Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

MASFUPAH

NIM: 0018218301

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing II,

Drs. Abdul RozaR! NIP. 150 277 689

PROGRAM STUDI MANA.JEMEN PENDIDIKAN JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SY ARIF HIDA YATULLAH

JAKARTA 1425 H / 2004 M

Page 3: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI

KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI

JAKARTA BARAT) telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Kuguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 8 September

2004. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Program Strata 1 (SI) pada Jurusan Kependidikan Islam Program Studi

Manajemen Pendidikan.

Dekan

Ketua l',<le'Fatlgkap Anggota,

Prof. . a man Harun A NIP. 150 062 568

Penguji I

Drs. H.M. Alisuf Sabri NIP. 150 034 454

Sidang Munaqasyah

Anggota:

Jakarta, 8 September 2004

Pembantu Dekan I

Sekretaris Merangkap Anggota,

Penguji II

Drs. Svafril, M.Pd NIP. 150 097 592

Page 4: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur yang tak terhingga penulis panjatkan kepada Allah SWT yang

telah memberikan Taufiq serta Hidayahnya dan memancarkan Secercah Sinar yang

menyejukkan hati, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini guna memenuhi

salah satu syarat akademik dalam menyelesaikan studi pada Program Sarjana

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Dalam proses penyelesaian tugas ini, penulis senantiasa berusaha untuk

berkarya yang terbaik, namun penulis menyadari bahwa sebagai makhluk insani yang

terbatas akan kemampuannya, tentu masih ada kekurangan-kekurangan atau

ketidaksempurnaan dalam penulisan skripsi ini. Untuk itu dengan senang hati penulis

menenma saran maupun kritik yang bersifat konstruktif demi perbaikan dan

kesempurnaan skripsi ini.

Penulis sadar bahwa tanpa bantuan dari Dosen Pembimbing niscaya skripsi ini

tidak dapat diselesaikan dengan baik, dan dari semua pihak yang telah membantu

baik moriil maupun materiil yang tidak mampu penulis lupakan jasa-jasa yang telah

mereka berikan, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima

kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Salman Harun., MA, Dekan Fakultas llmu Tarbiyah dan

Keguruan, Bapak Dr. Dede Rosyada, MA, Pernbantu Dekan I Fakultas limn

Tarbiyah dan Keguruan, Bapak Drs. H.M. Alisuf Sabri, Ketua Jurusan

Kependidikan Islam Program Studi Manajemen Pendidikan, yang telah

Page 5: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

memberikan kelancaran segala urusan yang berkaitan dengan penyelesaian

program studi.

2. Bapak Drs. Syafril, M.Pd dan Bapak Drs. Abdul Rozak,Dosen Pembimbing

pertama dan kedua yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan

dengan sabar, teliti, dan bijaksana sehingga skripsi ini dapat penulis

selesaikan.

3. Bapak dan !bu Dosen Jurusan Kependidikan Islam Program Studi

Manajemen Pendidikan yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan

yang tidak temilai harganya.

4. Bapak Kepala Sekolah SLTPN 45 Cengkareng Bapak Drs. H. Aluih

Yusandi, M.M, kepala SLTPN 75 Kebon Jeruk !bu Dra. Hj. Erni Rivai,

Kepala SLTPN 215 Kembangan Bapak Drs. Saring, Kepala SLTPN 169

Kali Deres Bapak Drs. Samlawi, M.M, Ibu Dra. Lidia selaku Waka. Sek

SLTPN 45, lbu Dra. Ratna selaku Staf. Sarana prasarana SLTPN 75, Bapak

Bahrudin S. Pd selaku Waka. Sek SLTPN 215, Bapak Drs. M. Karim selaku

Waka. Sek SLTPN 169 dan para guru selaku responden penelitian, atas

bantuan yang diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan

skripsi ini.

5. Pimpinan Perpustakaan VIN Syarif Hidayatullah, Perpustakaan Fakultas

Jlmu Tarbiyah dan Keguruan beserta staf karyawan yang telah melayani

serta meminjamkan seperangkat buku-buku yang ada relevansinya dengan

masalah yang dibahas dalam skripsi.

Page 6: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

6. Bapak dan Thu tersayang (Bapak H. Marzuki dan Thu Hj. Ja'amih), dengan

penuh kasih dan sayang telah mendidik, memotivasi baik moriil maupun

materiil, sehingga kesulitan yang penulis hadapi dapat teratasi.

7. Bapak Siswadi Sang Guru Sejati yang telah memberikan pengetahuan yang

tiada temilai harganya.

8. Sahabat-sahabatku seperjuangan di Jurusan KI- Manajemen Pendidikan,

Mas Ashari, K' Cima, K' Zeky, Yu' Dwi dan Dini, berkat motivasi serta

bantuan mereka skripsi ini dapat terselesaikan.

Semoga dengan tersusunnya skripsi ini kiranya dapat memberikan kemanfaatan

dan kegunaan kelak.

Jakarta, Agustus 2004

Penulis

Page 7: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

DAFTARISI

Halaman

KATAPENGANTAR ............................................................. .

DAFTARISI ........................................................................ IV

DAFTAR TABEL ...

DAFTAR GAMBAR

BAB I. PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

B. ldentifikasi Masai ah ................................................... .

Vl

Vil

1

8

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 8

D. Manfaat Penelitian .............................................. .

E. Sistematika Penulisan . . ....................................... .

BAB II. KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR

9

10

11

A. Kajian Teori . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 11

1. Hakikat Kurikulum Berbasis Kompetensi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 11

a. Pengertian Kurikulum Berbasis Kompetensi . . . . . . . . . . . . . . . 11

b. Karakteristik Kurikulum Berbasis Kompetensi

c. Komponen-Komponen Kurikulum Berbasis

Kompetensi ...... .

2. Hakikat Guru .......................... .

a. Pengertian Guru

27

29

46

46

Page 8: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

b. Kompetensi dan Kriteria Guru . . . . . . . . . . . . . . . .. . .. . . . . .. . .. .. .. 48

B. Kerangka Berpikir .. .. . .. . . .. .. . . .. . . . .. . . .. . . . . . . .. . .. . .. . .. . .. . . . . .. ... 53

BAB IIL METODOLOGI PENELITIAN .. . .. . . . . . . . . .. .. . . . . .. .. .. .. .. . . .. . .. 56

/ A Tujuan Penelitian ................................................... . 56

B. Waktu dan Tempat Penelitian ... . . . ... ... ... ... . .. ... . . . ... .. . . .. . 56

C. Metode Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 57

D. Populasi dan Sampel ................. . 57

E. Teknik Pengumpulan Data 58

F. lnstrumen Pengumpulan Data 59

I. Definisi Konseptual ........................................ .. 59

2. Definisi Operasional ......................................... . 60

3. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian 60

G. Teknik Analisa Data ................................ . 63

BAB IV. HASIL PENELITIAN ................................................. . 64

A Deskripsi dan Analisa Data 64

B. Ulasan ..................... . 77

BAB V. PENUTUP .......................... . 81

A. Kesimpulan ...... . 81

B. Saran Saran ....................... . 82

DAFTARPUSTAKA ......................................... . 84

LAMPIRAN ................................. . 88

Page 9: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

DAFTAR TABEL

TABEL

I. Data Responden Berdasarkan J enis Kelamin

2. Data Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ......................... .

3. Data Responden Berdasarkan Lamanya Masa Kerja Sebagai Guru

4. Data Responden Yang Mengikuti Pelatihan KBK .................. .

5. Perhitungan Rata-Rata dan Standar Deviasi dari Skor Hasil Tes

6. Konversi Skor Mentah Menjadi Nilai Huruf ................................ .

7. Nilai dan Rata-Rata Nilai Tes Pengetahuan KBK .......................... .

Halaman

67

68

69

70

72

73

74

Page 10: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

DAFT AR GAMBAR

GAMBAR Halaman

I. Bagan Komponen-Komponen Kurikulum Berbasis Kompetensi 45

2. Bagan Kerangka Berpikir dan Pengembangan Sistem

Kurikulum Nasional ___ .............................. _ 55

Page 11: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA
Page 12: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam era globalisasi manusia dihadapkan pada perubahan-perubahan

yang tidak menentu, dengan adanya liberalisasi ekonomi dan sistem perdagangan

bebas secara global, seperti AFTA dan AFLA pada negara-negara ASEAN

maupun APEC di kawasan negara-negara Asia Pasifik. Selain itu, akselerasi

teknologi (khususnya bidang informasi dan komunikasi) dan sain, tren politik,

kekuatan ekonomi, tren sosial budaya modern, perubahan peta pengetahuan dan

post modem merupakan tantangan masa depan dalam milenium ketiga. Perubahan

dan gelombang dinamika tersebut menuntut sumber daya manusia yang unggul

dan kualifaied agar dapat survive di dalamnya. Hal itu pun, merupakan tantangan

dalam dunia pendidikan, artinya pendidikan mempunyai peranan penting dalam

meningkatkan dan mengembangkan kualitas SDM dengan memperhatikan link

and match.

Hal tersebut sesuai dengan paparan Indra Djati Sidi mengenai tantangan

pendidikan;

Bahwa pendidikan nasional kita setidaknya menghadapi empat tantangan besar yang kompleks. Pertama; tantangan untuk meningkatkan nilai tambah (added value), kedua; tantangan untuk melakukan pengkajian secara komprehensif dan mendalam terhadap terjadinya transformasi (perubahan) struktur masyarakat yang implikasinya pada tuntutan dan pengembangan SDM, ketiga; tantangan dalam persaingan global yang semakin ketat,

Page 13: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

2

keempat; munculnya kolonialisme barn dibidang iptek dan ekonomi menggantikan kolonialisme politik. 1

Pendidikan sebagai kata kunci yang merupakan wahana membentuk

manusia pemikir dan pengolah kultur peradaban dunia. Sebagaimana gagasan

Paulo Freire dengan pendidikan pembebasan, dan Erich Fromm dengan

humanisasi (memanusiakan manusia),2 maka pendidikan dimaknai sebagai proses

pembebasan, pendidik dibebaskan dari kecenderungan monolog untuk mencapai

kemampuan berdialog dengan si terdidik, sementara si terdidik dibebaskan dari

kebudayaan bisu untuk mencapai kesadaran kritis dan aktif. Dan proses yang

berorientasi pada humanisasi di mana manusia dibentuk dan diarahkan untuk

menjadi dirinya sendiri serta mengaktualisasikan dirinya secara penuh.

Berdasarkan gagasan Freire dan Fromm, setidaknya pendidikan di

[ndonesia dapat menerapkan gagasan tersebut dalam peningkatan mutu

pendidikan. Mutu pendidikan tidak hanya dilihat dari nilai yang diperoleh oleh

siswa, melainkan bagaimana siswa dapat menjadi dirinya sendiri dan dapat

mengaplikasikan dari ilmu pengetahuan yang didapat, memiliki kecakapan hidup

(life skill at au I ife competency) dan memiliki karakter moral dan spiritual yang

terpuji.

1 Indra Djati Sidi, Menuju Masyarakat Belajar (menggagas paradio.ma barn~idikan), (Jakarta, Paramadina dengan Logos Wacana Ilmu, 2001), cet. l, h.42

2 Alexander Jatmiko Wibowo & Fandi Tjiptono. (ed), Pendidikan Berbasis Kompetensi. (Yogyaka11a: Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 2002), cet. Pertama, h. 4-5

Page 14: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

3

Namun, pada kenyataannya pemlidikan kita tidak berjalan rnulus, Tilaar

rnengemukakan "bahwa pendidikan nasional dewasa ini sedang dihadapkan

empat krisis pokok, yang berkaitan dengan kuantitas, relevansi atau efisiensi

ekstemal, elitisme dan manajemen. "3 Lebih lanjut dikemukakan "bahwa

sedikitnya ada enam masalah pokok sistern pendidikan nasional: (l) menurunnya

akhlak dan moral peserta didik, (2) pemerataan kesempatan belajar, (3) masih

rendahnya efisiensi internal sistem pendidikan, ( 4) status kelembagaan, ( 5)

manajemen pendidikan yang tidak sejalan dengan pembangunan nasional, dan ( 6)

sumber daya yang belum professional.'"' Untuk itu perlu dilakukan penataan

ulang terhadap sistem pendidikan secara holistik terutama berkaitan dengan

kualitas pendidikan serta relevansi dengan kebutuhan masyarakat dan dunia kerja.

Menyadari ha! tersebut, pemerintah telah melakukan upaya

penyempumaan sistem pendidikan, baik melalui penataan perangkat lunak

maupun perangkat keras. Di antaranya, dengan di keluarkannya UU No. 22

tentang Pemerintahan Daerah dan 25 Tahun 1999 tentang Kewenangan

Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonomi, yang secara

langsung berpengaruh terhadap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi

pendidikan. Sistem pendidikan yang sentralistik telah beralih kepada

3 H.A.R. Tilaar, Manajemen Pendidikan Nasional, (Bandung, PT. Remaja Rosdakarya, 1998), h. 19

.. [bid. h. 20

Page 15: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

4

desentralistik, ha! tersebut dilakukan untuk pemberdayaan dan akuntabilitas

daerah serta peningkatan mutu pendidikan.

Tantangan era globalisasi, mutu pendidikan, rendahnya sumber daya

manusia (SDM) serta otonomi daerah mernpakan fenomena yang menuntut

pernbahan dalam pendidikan, perlu dilakukan penyesuaian kurikulum dan

perbaikan semua unsur yang ada kaitannya dengan peningkatan kualitas sumber

daya manusia (SDM). Kurikulum adalah seperangkat lunak yang memberi arah

dan akan menentukan kualitas serta kuantitas produk akhir suatu pendidikan.

Dunia pendidikan di Indonesia tercatat telah mengalami empat kali perubahan "'

kurikulum dasar dan menengah, yaitu 1968, 1975, 1984, dan yang terakhir 1994.

Setiap perubahan selalu didasari oleh pendekatan yang berbeda dengan tajuan

penyempurnaan kurikulum tersebut.

Kurikulum 1994 yang sekarang masih digunakan sebagai kurikulum

nasional terdapat dua dimensi pokok kurikulum yal1.11i produk dan proses, yang

secara keseluruhan mencakup aspek materi, pengalaman siswa, tujuan kegiatan

belajar mengajar dan basil kegiatan belajar mengajar.

Namun pada kenyataannya banyak keluhan, kekurangan dan kelemahan

dari kurikulum 1994. Indra Djati Sidi menandaskan "bahwa ia mengharapkan

jumlah jam mata pelajaran dipangkas ratusan jam per tahun sehingga terjadi

pengurangan beban kurikulum dan pelajaran sehingga diperoleh waktu untuk

aktivitas tambahan (ekstrakulikuler) yang inovatif, seperti praktek atau

Page 16: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

5

berorganisasi. "5 Pernyataan ini pun memberikan alasan kuat mengapa s1swa :·:-

mengeluh akan padatnya materi.

Deny Yudiyawan menyatakan bahwa:

"Kurikulum l 994 menggunakan pendekatan penguasaan materi, sarat akan materi (over loaded) dan beberapa materi bahkan terkesan tumpang tindih (overlap). Banyak guru yang merasa keteteran dalam menjalankan kurikulum tersebut karena banyaknya materi yang hams diberikan. Kurikulum 1994 juga hanya menekankan pada bobot kognitif, disetir dengan Ebtanas sehingga kualitas sekolah ditentukan dengan banyaknya siswa yang masuk sekolah idaman. "6

Berdasarkan kedua pernyataan di atas yang mengemukakan kekurangan

dan kelemahan kurikulum 1994, menuntut penyempumaan kurikulum dengan

mengedepankan kompetensi dasar siswa, pencapaian hasil belajar yang

berkelanjutan dan bertahap, dan mengantisipasi perkembangan sisoal ekonomi

masa depan.

Kurikulum berbasis kompetensi merupakan alternatif kurikulum yang

dapat menjadi solusi dari perubahan global dan tantangan yang ada pada dunia

pendidikan sekaligus menyempurnakan kekurangan yang ada pada kurikulum

1994. Suyanto mengemukakan, bahwa: "Kurikukulum Berbasis Kompetensi ini

sebenamya memiliki justifikasi didaktis pedagogis yang kuat untuk menggantikan

Kurikulum 1994, karena pendidikan dengan kurikulum l 994 ternyata tidak

5 Indra Djati Sidi, Kurikulum Pendidikan Dirampingkan, Suara Pembaruan, Kamis, 14 maret 2003

(, Deni Yudia\van KBK Solusi Pendidikan Menjawab Tantangan, Pikiran Rakyat, Kamis, 09 Januari 2003

Page 17: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

6

melahirkan unjuk kerja siswa secara bermakna. Siswa banyak tahu infonnasi,

tetapi tidak bermakna bagi kehidupannya."7 Perbedaan mendasar juga ada antara

Kurikulum 1994 dan KBK yang dikemukakan oleh Yuli kwartolo dalam jurnal

Pendidikan Penabur: "Kurikulum 1994 menggunakan pendekatan penguasaan

materi, sarat materi (over loaded), dan isinya tumpang tindih (over lapping),

sedangkan KBK menggwmkan pendekatan penguasaan kompetensi tertentu,

materinya sedikit tetapi mendalam, komprehensif dan berkelanjutan, materinya

kontekstual, dan sebagainya". 8

Dalam pelaksanaan kurikulwn berbasis kompetensi diperlukan kesiapan

dari berbagai aspek mulai dari manajemen, guru, siswa, orang tua, dewan sekolah,

sarana prasarana, dan iklim yang kondusif. Dalam semua kurikulum pendidikan

termasuk kurikulum berbasis kompetensi "guru adalah the man behind the

unloaded gun (manusia di balik senjata kosong tak berpeluru)." 9 Diperlukan

kreativitas guru untuk mengisi senjata itu dan membidiknya sedemikian rupa

sehingga mampu dengan cermat dan tepat mengena sasarannya secara efektif dan

efisien.

7 Suyanto, Persoalan Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, Kompas, 6 Oktober 2003

8 Yuli kwartolo, Jurnal Penpidikan Penabur - No OJ I Th. I I Maret 2002. h. 79

9 Suke Silverius, Masa Depan Kurikulum Masa Depll.!!,)umal Pendidikan dan Kebudayaan, No. 046. Tahun Ke-l O. Januari 2004

Page 18: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

7

Yang terpenting yaitu kesiapan clan pemahaman guru terhadap kurikulwn

baru ini, karena guru merupakan ujung tombak dalam proses pembelajaran dan

guru yang berinteraksi langsung kepada kurikulwn dan murid Menurut Zubdi

Muhammad, "kebanyakan guru akan mengalami kesulitan untuk menerapkan

kurikulum barn ini karena beberapa alasan, diantaranya: KBK menuntut guru

untuk lebih banyak mencurahkan perhatiannya kepada peserta didik khususnya

mereka yang memiliki prestasi di bawah rata-rata, menuntut para guru untuk

merancang sendiri baik bahan pelajaran maupun strategi pembelajaran." 10

Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) juga menuntut kreativitas,

kompetensi, profesionalitas serta kualitas guru, sebagaimana telah dikatakan oleh

Syukur Budihardjo, bahwa:

"Berhasil tidaknya pengimplementasian Kurikulum Berbasis Kompetensi bergantung pada kualitas guru. Masalahnya adalah apakah para guru sudah benar-benar memilki komitrnen yang tinggi sehingga akan bersungguh-sungguh melaksanakan KBK? Agaknya masih diperlukan waktu yang panjang agar para guru dapat melaksanakan KBK secara efektif dan efisien sehin~fa dapat menghasilkan produk pembelajaran yang berkualitas tinggi."

Dari uraian di atas penulis berkeinginan untuk meneliti kesiapan sekolah

dalam mengimplementasikan kurikulum berbasis kompetensi, di mana kurikulum

berbasis kompetensi akan menjadi kurikulwn nasional yang menggantikan

10 Zuhdi Muhammad, The New Curricu/11111: Hopes and Challenges. in The Jakarta Post, June 12. 2002.

11 Syukur Bidihardjo, Kurikulum dan Manusia di Balik Senjata Fornm Otonowj Pem!idikan, K.on1pas, 24 Mei 2002

Page 19: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

8

kurikulum J 994, maim pada penulisan skripsi ini penulis memberikan judul

"Kesiapan Sekolah Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi

(Studi Pada SLTP Negeri Jakarta Ba rat)".

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat diidentifikasikan rnasalah

sebagai berikut:

I. Bagaimana manajemen sekolah yang diterapkan oleh kepala sekolah?

2. Bagaimana pemahaman guru mengenai kurikulwn berbasis kompetensi?

3. Bagaimana proses pembelajaran yang diterapkan oleh guru dalam K.BM?

4. Bagaimana pemberdayaan sumber belajar atau pemberdayaan sarana

prasarana dalam proses pembelajaran di sekolah?

5. Bagairnana kesiapan guru dalam implementasi kurikulum berbasis

kompetensi?

C. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah

Dari permasalahan yang telah diidentifikasikan penulis membatasi

masalah agar tidak terjadi bias dan ketidaksesuaian dengan Jatar belakang

masalah, maka penulis membatasi masalah pada: Kesiapan sekolah yang

dimaksud dalam penulisan skripsi ini adalah kesiapan guru dalam arti

pengetahuan dan pernahaman guru SLTPN .Jakarta Baral mengenai kurikulum

Page 20: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

9

berbasis kompetensi dan kesiapannya dalam menerapkan kurikulum berbasis

kompetensi di sekolah.

Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah diatas, maka

rumusan masalah yang akan diajukan dalam penelitian ini adalah: "Bagaimana

kesiapan pengetahuan dan pemahaman guru SL TP Negeri Jakarta Barat dalam

mengimplementasikan kurikulum berbasis kompetensi?"

D. Manfaat Penelitian

1. Penelitian ini diharapkan untuk menambah wawasan pengetahuan penulis

tentang kesiapan sekolah dalam implementasi Kurikulum Berbasis

Kompetensi.

2. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada sekolah

khususnya guru mengena1 kesiapannya dalam melaksanakan kurikulum

berbasis kompetensi.

3. Penelitian ini diharapkan menjadi acuan bagi para peneliti lain dalam bidang

pendidikan.

Page 21: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

10

E. Sistematika Penulisan

Penulisan skripsi ini disusun berdasarkan prosedur penulisan yang telah

balm, untuk lebih jelasnya berikut ini digambarkan secara garis besar sistematika

penulisan yang keseluruhannya meliputi lima bab, yang tersusun sebagai berikut:

Bab I, pendahuluan, terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi

masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, manfaat penelitian dan

sistematika penulisan.

Bab II, kerangka teori berikut kerangka berpikir. Bab ini berisi teori-teori

yang berkaitan dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi, dan guru scrta

kualifikasi dalam implcmcntasi Kurikulum Berbasis Kompetensi.

Bab III, mctodologi penclitian, terdiri dari tujuan penelitian, waktu dan

tempat pcnclitian, metode penelitian, populasi dan sample penelitian, teknik

pengumpulan data, instrumen pengumpuian data dan teknik analisa data.

Bab IV, basil penelitian; dalam bab ini penulis menguraikan tentang

deskripsi sekolah dan kesiapan guru dalam implementasi KBK ( deskripsi data),

analisa data dan interpretasi data.

Bab V, penutup; dalam bab ini penulis menguraikan tentang kesimpulan,

dansaran.

Page 22: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA
Page 23: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

BAB II

KARANTEORIDANKERANGKABERPIKIR

A. KAJIAN TEORI

I. Hakikat Kurikulum Berbasis Kompetensi

a. Pengertian Krikulum Berbasis Kompetensi

Kurikulurn merupakan variabel pendidikan yang menjadi salah satu

faktor dominan te~jadinya proses pembelajaran. Kurikulum khusus

digunakan dalam pendidikan dan pengajaran, yakni sejumlah mata

pelajaran di sekolah atau mata kuliah di pergurnan tinggi, yang harus

ditempuh untuk mencapai suatu ijazah atau tingkat atau keseluruhan

pelajaran yang disajikan oleh suatu lembaga pendidikan.

Inti dari kurikulum menurut Tyler (1949) adalah suatu jawaban

secara menyeluruh terhadap beberapa pertanyaan berikut ini:

I) Tujuan dan maksud apa yang hendak dicapai oleh sekolah?

2) Kesempatan-kesempatan belajar apa yang dipilih agar

terjadi perubahan tingkah laku sesuai dengan harapan?

3) Bagaimana unsur-unsur belajar disusun'l

4) Bagaimana penilaian untuk mengetahui keberhasilannya? 1

1 Yuh K \vartolo, Catatan Kritis tentang Kurikulum Berbasis Komp_etensi, Jurnal Pendidikan Penabur - No.OJ I Th.l /Maret 2002, h. 75

Page 24: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

12

Jika keempat jawaban pertanyaan itu telah terjawab, itulah yang

dimaksud dengan kurikulum.

Menurut pengertian harfiyah dari kata "kurikulwn" berasal dari

bahasa Latin yaitu "a little rececourse" (suatu jarak yang harus ditempuh

dalan1 pertandingan olah raga), yang kemudian dialihkan ke dalam

pengertian pendidikan menjadi "circle ol instruction" yaitu suatu

lingkaran pelajaran di mana guru dan murid terlibat di dalamnya." c

Menurut Edward A. Krug, definisi kurikulurn: " a curiculum consisl

(){ the means used to achieve or can:v our given". 3 Pengertian ini

menunjukkan pada usaha-usaha yang mengarah kepada tujuan pendidikan

atau tujuan sekolah.

Kurikulum menurut A. Glatthorn (1987) yang telah dikutip oleh

Abdullah !di, yaitu "Rencana-rencana yang dibuat untuk membirnbing

dalam belajar di sekolah, yang biasanya meliputi dokumen, level secara

umum, dan aktualisasi rencana-rencana itu dikelas, sebagai pengalaman

murid, yang telah dicatat dan ditulis oleh ahli; pengalaman-pengalaman

tersebut ditempatkan dalam lingkungan bekajar yang juga mempengaruhi

2 Hermah H. Home, An Idealistic Philosophy of Education, Chapter V dari Philosophies Of Education, p. 158

3 Moh. Uzer Usman, Menjadi guru Profesional, (Bandung; PT. Remaja Rosda karya, 2003) cet. Ke-15, h. 24

Page 25: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

13

apa yang dipelajari. "4 Definisi ini mengedepankan aktualisasi rencana-

rencana dari kurikulum sebagai pengalaman murid dengan menjadikan ha!

konluit, sehingga kurikul um bukan hanya suatu rencana tertuJis atau

dokumentasi.

Kurikulum didefinisikan dalam Undang-undang Nomor 2 Tahun

1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional sebagai "Seperangkat rencana

dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman

penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar (pasal I). "Yang disusun

untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional dengan memperhatikan

tahap perkembangan peserta didik dan kesesuaiannya dengan lingkungan,

kebutuhan pembangunan nasional, perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi serta kesenian, sesuai dengan jenis dan jenjang masing-masing

satuan pendidikan (pasal 3 7). "5

Kemudian definisi tersebut mengalami perubahan dalam Undang-

Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada

Bab I Pasal 1 ayat ( 19) menjelaskan bahwa "Kurikulum adalah

seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan

pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan

·• Abdullah !di, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktik, (Jakarta, Gaya Media Pratan1a, 1999), cet. I, h.5

5 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Sek.Jen., Undang-Undang RI No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta, l 995

Page 26: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

14

kegiatan pembelajaran untuk mencapru tujuan pendidikan tertentu. "6

Kurikulum menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan pendidikan di

sekolah dengan mendemonstrasikan materi pelajaran yang sudah

ditetapkan dalam kurikulum pada proses belajar mengajar. Kurikulum

disusun sesuai dengan perkembangan peserta didik dan perkembangan

sosial serta ilmu pengetahuan untuk mencapai tujuan pendidikan yang

telah ditentukan.

Harold B. Albertycs dalam Reorganizing the High School

Curriculum ( 1965) memandang kurikulum sebagai "all of" the activities

that are provided for students by the school." Seperti halnya dengan

definisi Saylor dan Alexander, kurikulum tidak terbatas pada mata

pelajaran, akan tetapi juga meliputi kegiatan-kegiatan lain, di dalam dan

luar kelas, yang berada di bawah tanggung jawab sekolah. 7

Hilda Taba mengemukakan bahwa "hakikat kurikulum merupakan

suatu cara untuk mempersiapkan anak didik agar berpartisipasi sebagai

anggota yang produktif dalam masyarakatnya dengan memperhatikan

perkembangan koi,'llitif, afektit: psikimotorik, sosial dan emosional anak

didik."8 Dari definisi Harold dan Hilda Taba terdapat kesatuan arah pada

prinsip definisi kurikulum yaitu pengembangan diri peserta didik dengan

6 Departemen Pendidikan Nasional, UU RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta 2003

7 S. Nasution, Asas-asas Kurikulum, (Jakarta, Bumi Aksara, 1994), Edisi kedua, cet. I, h.5

'!hid, h. 7

Page 27: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

15

mengadakan suatu kegiatan baik di kelas maupun di luar kelas tidak

terbatas pada materi belaka, anak didik dibentuk dan dipersiapkan untuk

dapat berpartisipasi dalam masyarakatnya dengan memperhatikan

perkembangan kognitif atau dengan memberikan ilmu pengetahuan,

afektif, psikimotorik, kreativitas, sosial dan emosional peserta didik,

sehingga peserta didik tidak menjadi produk kurikulum yang kaku akan

tetapi menjadi produktif dan berguna bagi masyarakat dan negara.

Dari beberapa definisi mengenai kurikulurn penulis menyimpulkan

babwa kurikulum adalab seperangkat rencana dan pengaturan mengenai

tujuan, isi dan bahan ajar yang menjadi pedoman dalam pelaksanaan

pembelajaran dan proses pencapaian tujuan pendidikan atau sekolah yang

diaktualisasikan di kelas maupun di luar kelas sebagai pengalaman murid.

Sebagaimana disebutkan oleh Taba bakikat dari kurikulum yaitu untuk

menjadikan anak produktif dalam masyarakatnya.

Setelah mengetahui pengertian kurikulum penulis akan memaparkan

pengertian kompetensi yang mana kompetensi merupakan kata kunci dari

kurikulum berbasis kompetensi.

"Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (WJS. Perdawadaminta)

kompetensi berarti (kewenangan) kekuasaan untuk menentukan atau

Page 28: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

16

memutuskan sesuatu hal. Pengertian dasar kompetensi (Competency)

yakni kemampuan atau kecakapan".9

Menurut Jones (2000) di kutip oleh Taylor Powel, kompetensi

diberikan batasan sebagai "suatu pengetahuan dan keterampilan khusus

(specific) dan cara penerapan pengetahuan serta keterampilan tersebut

mengikuti sebuah baku kinerja (standard pe1.formance) yang

ditetapkan."10 Pendapat ini menegaskan bahwa kompetensi merupkan

keterampilan khusus yang dimiliki oleh seseorang dengan mengikuti baku

kinerja yang telah ditetapkan.

Wuryadi menyatakan bahwa secara etimologi "kompetensi

mengandung keterkaitan makna dengan kemampuan (capability, ability),

kecakapan (skill), cerdas (smart), kewenangan (authority), kinerja

(performance), perilaku (attitude), dan kesadaran (awareness)." 11

Pendapat ini mengemukakan makna kompetensi yang lengkap, artinya

kompetensi mempunyai keterkaitan makna dengan kemampuan seseorang

dalam melakukan sesuatu, cakap, cerdas, mempunyai kewenangan dalam

memutuskan sesuatu, adanya kinerja yang muncul dari diri berdasarkan

standar kinerja, perilaku dan kesadaran.

9 Moh. Uzer Usman, op.cit., h. 19.

10 Taylor Powel, Competence in extension education evaluation. What is? U1hat does capacity building entail? Hear it from The Board, January, 2002

11 Wuryadi. H., Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi, makalah dipresentasikan pada Sarasehan Temu Prodi Biologi di UKDW, 28 Agustus 2002

Page 29: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

17

Mc. Ashan (1981:45) telah dikutip oleh E. Mulyasa dalam

Kurikulum Berbasis Kompetensi, mengemukakan bahwa "Kompetensi

adalah pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang dikuasai oleh

seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya, sehingga ia dapat

melakukan perilaku-perilaku kognitif, afek--tif dan psikomotorik dengan

sebaik-baiknya". 12 Penekanan pada pengertian diatas yaitu kompetensi

yang dimiliki siswa setelah adanya proses pembelajaran, yang melekat

pada diri siswa.

Finch dan Crunkilton (1979:222) mengartikan "kompetensi sebagai

penguasaan terhadap suatu tugas, keterampilan, sikap, dan apersepsi yang

diperlukan untuk menunjang keberhasilan"B Pengertian diatas

menunjukkan bahwa kompetensi mencakup tugas, keterampilan, sikap,

dan apersepsi yang harus dimiliki siswa untuk dapat melaksanakan tugas-

tugas pembelajaran sesuai dengan jenis pekerjaan tertentu.

Dari pengertian diatas mengenai kompetensi dapat penulis

simpulkan bahwa kompetensi adalah kemampuan atau kecakapan siswa

baik berupa pengetahuan, keterampilan atau kemampuan lainnya yang

termanifestasikan dengan sikap atau perilaku siswa yang menjadi bagian

12 E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi. Konsep karakteristik dan lmplementasi, (Bandw1g: PT. Remaja Rosdakaiya, 2003), eel. Ke-3, h. 38

13 Ibid.

Page 30: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

20

5) Dapat hidup bennasyarakat dengan bekerjasama saling menghonnati dan menghargai nilai-nilai pluralisme, dan kedamaian (to live to gether). 16

Berdasarkan pengertian kurikulum dan kompetensi di atas, menurut

E. Mulyasa kurikulum berbasis kompetensi dapat diartikan sebagai,

"suatu konsep kurikulum yang menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan (kompetensi) tugas­tugas dengan standar perfonnansi tertentu, sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh siswa, berupa penguasaan terhadap seperangkat kompetensi tertentu. Kurikulum berbasis kompetensi cliarabkan untuk mengembangkan pengetabuan, pemahaman, kemampuan, nilai, sikap, dan minat siswa, agar dapat melakukan sesuatu dalam bentuk kemahiran, ketepatan, dan keberhasilan dengan penuh tanggungjawab." 17

Berikut pengertian Kurikulum Berbasis Kompetensi menurut

Depdiknas:

"Kurikulum Berbasis Kompetensi merupakan perangkat rencana dan

pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai siswa,

penilaian, kegiatan belajar mengajar, dan pemberdayaan sumber daya

pendidikan dalam pengembangan kurikulum sekolah."18

Siskandar Kepala Pusat Kurikulum Depcliknas mengemukakan

bahwa, "Kurikulum berbasis kompetensi tiada lain adalah pengembangan

16 Suprodjo-Pusposutardjo, Panduan Penyusunan Kurikulum dan Penilaian Hasil Belajar

Pendidikan Tinggi Berbasis Kompentensi, Handout Direktorat Pengembangan Akademis dan Kemahasiswaan, Ditjen Dikti, Depdiknas dalam seminar di Universitas Widiya mandala Surabaya, 27 Agustus 2002

17 E. Mulyasa, Op.cipt., h. 39

18 Puskur, Depdiknas, foe. cit, h. 3

Page 31: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

21

kurikulwn yang bertitik tolak dari kompetensi yang seharusnya dimiliki

siswa setelah menyelesaikan pendidikan, yang meliputi pengetahuan.,

keterampilan, nilai dan pola pikir serta bertindak sebagai refleksi dari

penghayatan dari apa yang telah dipelajari siswa." 19

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kurikulwn berbasis

kompetensi adalah seperangkat rencana dan pengaturan tentang

kompetensi siswa dan basil belajar, kegiatan belajar mengajar, penilaian

berbasis kelas, yang mana siswa diharapkan dapat mengembangkan

kompetensi dasar serta kompetensi standar yang telah ditentukan, dengan

memperhatikan kreativitas serta keberagaman kemampuan siswa. Siswa

dapat mengaplikasikan ilmu dengan menerapkan ilmu pengetahuan dalam

kehidupannya dan melakukan melalui sikap serta praktik atau belajar

dengan melakukan.

Kurikulum berbasis kompetensi merupakan wujud dari perubahan

kurikulum yang dikehendaki pada era otonomi dan demokrasi pendidikan.

Penyempurnaan kurikulum ini dilandasi oleh kebijakan-kebijakan yang

dituangkan dalam peraturan perundang-undangan sebagai berikut:

l. UUD 1945 dan perubahannya 2. Tap MPR No. IV/MPR/1999 tentang GBHN 3. Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional

19 Siskandar, Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan dasar dan Me~engah, (Makalah), Pusat Kurikulum, Depdiknas, Jakarta, 2003

Page 32: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

22

4. Undang-Undang No. 22 1ahun 1999 tentang Pemerintahan Dearahdan

5. Peraturan Pemerintah No. 25 tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom.20

Adapun penjelasan dari kebijakan-kebijakan di atas sebagai berikut:

Dalam alinea 4 pembukaan Undang-Undang Dasar 1945

mengamanatkan "mencerdasakan kehidupan bangsa Indonesia" sebagai.

tujuan nasional bangsa Indonesia, pencerdasan kehidupan bangsa

tercermin pada manusia seutuhnya. Pembinaan individu menjadi manusia

seutuhnya adalah tugas utama pendidikan yang digariskan dalam

kurikulum pendidikan. Perubahan pengertian kurikulum dalam Undang-

Undang No. 2 Tahun 1989 tentang Sisdiknas, ke dalam Undang-undang

No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas (telah disebutkan dalam pengertian

kurikulum, Pada halaman 11 ).

Tap MPR No. IV/MPR/1999 tentang GBHN, pasal I BAB IV Arah

Kebijakan, mengenai pendidikan poin 3 yang berbunyi: "Melakukan

pembaruan sistem pendidikan termasuk pembaruan kurikulum, berupa

diversifikasi kurikulum untuk melayani keberagaman peserta didik,

penyusunan kurikulum yang berlaku nasional dan lokal sesuai dengan

20 Puskur, Balitbang Depdiknas, Kerangka Dasar Kurikulurn Berbasis Kornpetensi, (Jakarta, Balitbang Depdiknas, 2004). h. l

Page 33: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

23

kepentingan setempat, serta diversifikasi jenis pendidikan secara

profesional. "20 Oto no mi Daerah merekomendasikan adanya diversifikasi

kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan dan keragaman siswa,

masyarakat dan lingkungan sekitar, hat ini mencirikan pendidikan yang

berpolakan bottom up.

Penyempurnaan kurikulum tersebut mengacu pada Undang-Undang

No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu berkenaan

dengan pasal-pasal sebagai berikut:

1. Pasal 3 tentang Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatit: mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertangung jawab;

2. Pasal 35 ayat (1) tentang standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi l ul usan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan yang harus ditingkatkan secara berencana dan berkala;

3. Pasal 36 ayat (1) dan (2) tentang pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar nasional dan tujuan pendidikan, serta memperhatikan pnns1p diversifikasi sesuai dengan potensi peserta didik;

4. Pasal 37 ayat (1) tentang muatan wajib pada kurikulum pendidikan dasar dan menengah;

5. dan Pasal 38 ayat (1) tentang kerangka dasar dan struktur kurikulum pendidikan dasar dan menengah ditetapkan oleh pemerintah, dan ayat (2) tentang peran koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor departemen agama

20 Penyusun Sinar Grafika (ed.), Garis-aris Besar Ha\uan Negara 1999-2004 Tag MPR No. IV/MPR/1999, (Jakarta, PT Sinar Grafika, 2002), cet. Kedua h.28

Page 34: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

24

kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah dalam pengembangan kurikulum pendidikan dasar dan menengah sesuai degan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolab.21

Undang-Undang No. 22 Tabun 1999 tentang Pemerintahan Daerab,

pasal 7 ayat (I) dan (2) yang melandasi penyempurnaan kurikulum

berbasis kompetensi, berbunyi:

(I) Kewenangan daerah mencakup kewenangan dalam seluruh bidang pemerintahan, kecuali kewenangan dalam bidang politik luar negri, pertahanan keamanan, peradilan, moneter dan fiskal, agama serta kewenangan bidang lain.

(2) Kewenangan bidang lain sebagaimana dirnaksud pada ayat ( l) meliputi kebijakan tentang perencanaan nasional dan pengendalian pembangunan nasional secara makro, dana perimbangan keuangan, sistem administrasi negara dan lembaga perekonomian negara, pernbinaan dan pernberdayaan SDM, pendayagunaan SDA serta teknologi tinggi yang strategis, konservasi, dan standarisasi nasional. 22

Peraturan Pemerintah No. 25 tahun 2000 tentang Kewenangan

Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerab Otonom Pasal 2

ayat (2) ''Kewenangan kebijakan tentang perencanaan nasional dan

pengendalian pernbangunan nasional secara makro, dana perimbangan

keuangan, sistem administrasi negara dan lembaga perekonornian negara,

pembinaan dan pernberdayaan sumber daya manusia, pendayagunaan

21 Puskur, Balitbang Depdiknas. Op.cit., h. 1-2

22 Dikutip dari tulisan Suharyanto, Menyongsong Era Otonomi Daerah. Bidang Pendidikan Tem1asuk Kebudavaan, Diotono.mikan atau Tidak. Forwas. 09/XI/2000, h. 32

Page 35: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

25

sumber daya alam serta teknologi tinggi yang strategis, konservasi dan

standardisasi nasional." (3) "Kewenangan sebagaimana dimaksud pada

ayat (2) dikelompokkan dalam bidang sebagai berikut: (yang berkenaan

dengan pendidikan yakni):

11. Bidang Pendidikan dan Kebudayaan

a. Penetapan standar kompetensi siswa dan warga belajar serta pengaturan kurikulum nasional dan pemilihan hasil belajar secara nasional serta pedoman pelaksanaannya.

b. Penetapan standar materi pelajaran pokok. c. Penetapan persyaratan perolehan dan penggunaan gelar

akademik. d. Penetapan pedoman pembiayaan penyelenggaraan

pendidikan. e. Penetapan persyaratan penerimaan, perpindahan,

sertifikasi, siswa, warga belajar dan mahasiswa f. Penetapan persyaratan pemintakatanfzoning, pencarian,

pemanfaatan, pemindahan, penggandaan, sistem pengamanan dan kepemilikan benda cagar budaya serta persyaratan penelitian arkeologi.

g. Pemanfaatan hasil penelitian arkeoloi,>i nasional serta pengelolaan museum nasional, galeri nasional, pemanfaatan naskah sumber arsif dan monumen yang diakui secara intemasional.

h. Penetapan kalender pendidikan danjumlahjam belajar efektif setiap tahun bagi pendidikan dasar menengah dan luar sekolah.

L Pengaturan dan pengembangan pendidikan tinggi, pendidikan jarak jauh serta pengaturan sekolah internasional.

J. Pembinaan dan pengembangan bahasa dan sastar Indonesia. 23

Kurikulum Berbasis Kompetensi berorientasi pada: (I) basil dan

dampak yang diharapkan muncul pada diri peserta didik melalui

23 hl1J:_,_ __ \\·_,\\' Pc_1:_n,:r?n Pen1erintah/l1ukum/PP No. 25 Tahun 2000. html

Page 36: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

26

serangkaian pengalaman belajar yang bermakna, dan (2) keberagaman

yang dapat dimanifestasikan sesuai dengan kebutuhannya.

Rumusan kompetensi dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi

merupakan pernyataan apa yang diharapkan dapat diketahui, di sikapi,

atau dilakukan siswa dalam setiap tingkatan kelas dan sekolah dan

sekaligus menggambarkan kemajuan siswa yang dicapai bertahap dan

berkelanjutan untuk menjadi kompeten.

Dalam kurikulum berbasis kompetensi dibutuhkan pola pengajaran

yang lebih interaktif dengan peran yang lebih besar pada siswa. Guru

berperan sebagai fasilitator, dan bukan sebagai penceramah atau pengajar.

Sebagai fasilitator, guru harus kreatif mengelola proses mengajar di kelas

dengan menciptakan kondisi kelas yang hidup dan menarik, menciptakan

suasana belajar yang rileks, bervariasi, dan menggelitik rasa ingin tahu

siswa, mengoptimalkan daya pikir siswa melalui dengar, lihat dan rasakan,

serta mengembangkan nalar kritis dan mampu secara kreatif menemukan

problem solving.

Kurikulum berbasis kompetensi menerapkan 4 pilar pendidikan yang

telah dicanangkan oleh UNESCO yaitu: Learning to know, learning to do,

/earning to be, dan learning lo live logether. Johanna Soewono dalam

Page 37: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

27

tulisannya Pendidikan Berbasis Kompetensi (2002),24 memaparkan

bahwa,: dalam proses belajar, siswa perlu mengetahui landasan ilmu

pengetahuan yang terus berkembang pesat (learning to know), siswa tidak

hanya mengenal dan memahami ilmu yang dipelajarinya (cognitive

domain terbawah) seperti yang terjadi pada dunia pendidikan kita saat ini,

akan tetapi diupayakan lebih ditingkatkan pada domain yang lebih tinggi

yaitu dapat mengaplikasikan (learning to do), dapat menganalisis

peristiwa yang ada (to know why), mengkaitkan peristiwa tersebut dengan

hal-hal lain untuk mengambil kesimpulan sebagai landasan

pengembangan pengertian yang lebih tinggi serta mengeveluasinya

Learning to be menekankan pada penggalian potensi diri siswa untuk

membentuk eksistensinya sebagai intellectual human beings. Sebagai

mahluk sosial, siswa juga hams belajar untuk hidup bersama (learning to

live together), bekerja dalam team work, saling membantu dan peduli

terhadap sesama.

b. Karakteristik Kurikulum Berbasis kompetensi

Harapan orang tua menyekolahkan anaknya agar anak mempunyai

kemampuan yang dimiliki dan menjadi mandiri serta dapat memecahkan

permasalahan kehidupan yang dihadapi dan lingkungan sekitarnya. Tugas

24 Alexander Jatmiko Wibowo & Fandi Tjiptono. (ed), Pendidikan Berbasis Kompetensi. (Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 2002), cet. Pertama, h. 5 l

Page 38: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

28

sekolah sebagai lembaga pendidikan dituntut untuk memenuhi kebutuhan

siswa, masyarakat dan memenuhi kebutuhannya sendiri dalam arti sekolah

bersikap proporsional dan professional dalam menjalankan tugasnya

sebagai lembaga pendidikan. Sekolah dalam menerapkan kurikulum

berbasis kompetensi perlu mengetahui karakteristik kurikulum berbasis

kompetensi agar tidak terjadi rancu dalam pelaksanaannya.

Depdiknas mengemukakan bahwa kurikulum berbasis kompetensi

memiliki karakteristik sebagai berikut:

l) Menekankan pada tercapainya kompetensi siswa baik secara individual maupun klasikal.

2) Berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan keberagaman.

3) Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan metode yang bervariasi.

4) Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur edukatif.

5) Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi. 25

Karakteristik kurikulum berbasis kompetensi mencakup seleksi

kompetensi yang sesuai, spesifikasi indikator-indikator evaluasi untuk

menentukan kesuksesan pencapaian kompetensi, dan pengembangan

sistem pembelajaran. Salah satu tujuan kurikulum berbasis kompetensi

adalah bagaimana mengekspresikan keluaran dari proses pendidikan

secara eksplisit, berupa kinerja nyata yang dapat diobservasi dalam

pekerjaannya.

25 Depdiknas, Puskur, KBK, Op. cit., h. 4

Page 39: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

29

Karekteristik pertama dari kurikulum berbasis kompetensi

berdasarkan pada spesifikasi dan penilaian keluaran (sebagai acuan

kompetensi). Berorientasi pada hasil belajar, dimana dalam pembelajaran

siswa mempunyai beberapa pengalaman yang berbeda antara satu dengan

yang lainnya. Dalam KBK dituntut guru yang mempunyai kompetensi dan

kreativitas sehingga dapat merangsang gairah belajar siswa, guru

menerapkan metode belajar inquiry dan konstruktivisme dan metode lain

yang bervariatif dan menantang. Memanfaatkan sumber belajar yang

beragam sesuai dengan kebutuhan pembelajaran dan dari pengalaman

siswa yang beragam akan menghasilkan suatu wawasan baru bagi siswa.

Penekanan KBK tidak hanya pada kompetensi akademik akan tetapi

kompetensi emosional dimana siswa dapat bekerja sama dengan orang

lain dan dapat bersosialisasi dengan baik.

c. Komponen-komponen Kurikulum Berbasis Kompetensi

Kurikulwn Berbasis Kompetensi merupakan kerangka inti yang

memiliki empat komponen, yaitu Kurikulum dan Hasil Belajar, Penilaian

Berbasis Kelas, Kegiatan Belajar Mengajar, dan Pengelolaan Kurikulum

Berbasis Sekolah.

Berikut penjelasan Depdiknas (2002), tentang komponen kurikulum

berbasis kompetensi:

Page 40: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

30

I). Kurikulwn dan Hasil Belajar memuat perencanaan pengembangan kompetensi peserta didik yang perlu dicapai secara keseluruhan sejak lahir sampai 18 tahun. Kurikulum dan Hasil Belajar ini memuat kompetensi, hasil belajar, dan indikator dari TK dan RA sampai dengan Kelas XII (TK danRA-12).

2). Penilaian Berbasis Kelas memuat prinsip, sasaran dan pelaksanaan penilaian berkelanjutan yang lebih akurat dan konsisten sebagai akuntabilitas publik melalui identifikasi kompetensi/hasil belajar yang telah dicapai, pernyataan yang jelas tentang standar yang harus dan telah dicapai serta peta kemajuan belajar siswa dan pelaporan.

3). Kegiatan Belajar Mengajar memuat gagasan-gagasan pokok tentang pembelajaran dan pengajaran yang untuk mencapai kompetensi yang ditetapkan serta gagasan-gagasan pedagogis dan andragogis yang mengelola pembelajaran agar tidak mekanistik.

4). Pengelolaan Kurikulwn Berbasis Sekolah memuat berbagai pola pemberdayaan tenaga kependidikan dan swnber daya lain untuk meningkatkan mutu hasil belajar. Pola ini dilengkapi pula dengan gagasan pembentukan jaringan kurikul wn (curriculum council), pengembangan perangkat kurikulum (a.I. silabus), pembinaan profesional tenaga kependidikan, dan pengembangan sistem infonnasi kurikulum.26

Dari keempat komponen KBK diatas terdapat pembahasan tersendiri

dan mempunyai konsep tersendiri. Penulis akan merincikan satu persatu

pembahasan dari empat komponen KBK.

l ). Kurikulum dan Hasil Belajar

Kurikulum dan Hasil Belajar menuntut setiap siswa di Indoneia - di

sekolah dan madrasah negeri atau swasta - dapat menggali, memahami,

menghargai dan melakukan sesuatu sebagai hasil belajar yang

2(1 !hicl.,h. 6~7

Page 41: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

31

qilaksanakan di sekolah dan diluar sekolah. "Kurikulum dan Hasil Belajar

mempunyai dua keistimewaan yaitu berbasis kompetensi dan pendekatan

menyeluruh dari Taman Kanak-kanan (TK) dan Raudbatul athfal (RA)

sampai dengan kelas 12 (TK dan RA 12)."27

Komponen ini memuat perencanaan pengembangan kompetensi

peserta didik sejak lahir lahir hingga kelas XJI. Pendekatan menyeluruh

dari Taman Kanak-kanak sampai kelas Xll yang berfokus pada hasil

belajar memberikan peluang bagi para guru untuk memilih dan menetukan

sendiri pendekatan yang paling tepat dan menantang bagi peserta didik

untuk mencapai hasil belajar setinggi mungkin. Dengan basis kompetensi

maka program pengajaran diselaraskan dengan kebutuhan siswa menurut

kompetensinya masing-masing, keadaan sekolah, dan tuntutan hidup.

Kurikulum dan Hasil Belajar setiap mata pelajaran memuat tiga

komponen utama, yaitu kompetensi dasar, hasil belajar, dan indikator

pencapaian hasil belajar.

Pengembangan Kurikulum dan Has ii Belajar (KHB)

mempertimbangkan 9 prinsip berikut ini:

I. Keimanan, Nilai, dan Budi Pekerti Luhur 2. Penguatan Inte1,>ritas Nasional 3. Keseimbangan Etika, Logika, Estetika, dan Kinestetika 4. Kesamaan Memperoleh Kesempatan 5. Abad Pengetahuan dan Teknologi Informasi

27 Puskur, Balitbang Depdiknas. Ringkasan Kegiatan Hasil Belajar, (Jakarta: Balitbang Depdiknas, 2002), h. I

Page 42: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

32

6. Mengembangkan Keterampilan Hidup 7. Belajar Sepanjang Hayat 8. Berpusat pada Anak dengan Penilaian yang Berkelanjutan

dan Komperehensi 9. Pendekatan Menyeluruh dan Kemitraan28

Menurut Kepala Balitbang Depdiknas Boediono di depan peserta rapat

Kerja Depdiknas mengatakan:

Dalam komponen kurikulum dan hasil belajar, siswa, orang tua, dan guru dapat memperoleh kejelasan tentang hasil belajar apa yang diharapkan dapat dicapai siswa di sekolah. Pendekatan yang berfokus pada hasil belajar ini dapat memberikan kelonggaran guru untuk menentukan pedekatan yang paling tepat dan mendorong para siswa untuk mencapai hasil belajar setinggi mungkin. Sekolah dan guru akan menggunkan kurikulum dan hasil belajar mi untuk mengembangkan pembelajaran dan program pengajaran sesuai dengan kebutuhan siswa, keadaan sekolah dan tuntutan kehidupan. 29

Secara umum kompetensi yang harus dimiliki dan atau dapat

dikembangkan untuk para peserta didik bisa diklasifikasikan menjadi

empat, yakni kompetensi tamatan, kompetensi mata pelajaran, kompetensi

rumpun mata pelajaran, dan kompetensi lintas kurikulum. "Kompetensi

tamatan adalah pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang

direfleksikan dalam kebiasaan berpildr dan bertindak setelah siswa

menyelesaikan belajar pada suatu jenjang tertentu. Sedangkan kompetensi

281Md. h. 2

29 Harian Kompas 4 Jili 2002 khususnya mengenai Rencana llmplementasi Kurikulum Berbasis Sekolah. Sejumlah sekolah ternyata telah menjadi pilot projects untuk kurikulum ini, l1t __ l J)_,/_[_\>y_-_~~-\Y. Pen1belajar. con1

Page 43: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

33

mata pelajaran adalah rumusan kompetensi siswa dalam berpikir, bersikap

dan bertindak setelah menyelesaikan mata pelajaran tertentu."30

Kompetensi-kompetensi yang dihasilkan dari setiap mata pelajaran itu

akan menghasilkan kompetensi rumpun mata pelajaran, dan kompetensi

rumpun mata pelajaran, akan menghasilkan kompetensi lulusan, dan

kompetensi yang dapat dilatihkan untuk beberapa rumpun mata pelajaran,

lazim disebut dengan kompetensi lintas kurikulum.

2 ). Penilaian Berbasis Ke las

Setiap kegiatan harus dipadukan secara integral dengan penilaian yang

tepat terhadap kegiatan tersebut. Proses dan materi penilaian disesuaikan

dengan proses dan pelaksanaan kegiatan dengan materi tersebut. Sebagai

bagian yang terpadu secara integral dengan kegiatan belajar mengajar

maka penilaiannya harus ditujukan pada materi dan proses belajar

mengaJar.

Penilaian merupakan suatu proses pengumpulan, pelaporan, dan

penggunaan informasi tentang hasil belajar siswa yang diperoleh melalui

pengukuran untuk menganalisis atau menjelaskan unjuk kerja atau prestasi

siswa dalam mengerjakan tugas-tugas yang terkait.

Dalam ha! ini penilaian yang diterapkan kurikulum Berbasis

Kompetensi yalu1i penilaian berbasis kelas dimana hasil belajar siswa

30 )lulaelawati, Ella,, Pen1be_l.fil_aran dan Penilaian Berdasarkan Ku1ikulu1n Berbasis KQill!2etensi, Makalah, Pusat Kurikulum Depdiknas, Jakarta, 2003

Page 44: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

34

dapat dipertanggung jawabkan dan dengan penilaian yang

berkesinambungan baik dilakukan dalam kelas maupun diluar kelas.

Berikut pengertian Penilaian Berbasis Kelas (PBK) yang dikemukakan

oleh Puskur Balitbang Depdiknas, yaitu "Suatu proses pengumpulan,

pelaporan dan penggunaan informasi tentang basil belajar siswa dengan

menerapkan prinsip-prinsip penilaian, pelaksanaan berkelanjutan, bukti-

bukti otentik, akurat dan konsisten sebagai akuntabilitas publik."31 PBK

mengidentifikasi pencapaian kompetensi dan basil belajar yang

dikemukakan melalui pemyataan yang jelas tentang standar yang barns

dan telah dicapai disertai dengan peta kemajuan belajar siswa dan

pelaporan.

Penilaian ini dilaksanakan secara terpadu dengan kegiatan belajar

mengajar, oleb karena itu disebut penilaian berbasis kelas (PBK). PBK

dilakukan dengan pengumpulan kerja siswa (portofolio ), basil karya

(produk), penugasan (proyek), bnerja (performance), dan tes tertulis

(paper and pencil). Guru menilai kompetensi dan basil belajar siswa

berdasarkan level pencapaian prestasi siswa.

Penilaian Berbasis Kelas (PBK) secara umum bertujuan untuk

memberikan pengbargaan terbadap pencapaian belajar siswa dan

memperbaiki program dan kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, PBK

31 Puskur, Balitbang Depdiknas, Buku Penilainn Berbasis Kelas, (Jakarta: Balitbang Depdiknas, 2002), h. 2

Page 45: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

35

menekankan pencapaian hasil belajar siswa sekaligus mencakup seluruh

proses mengajar dan belajar melalui kegiatan PBK yang menilai

karakteristik siswa, metode mengajar dan belajar, pencapaian kurikulwn,

alat dan bahan belajar, dan administrasi sekolah.

Adapun fungsi Penilaian Berbasis Kelas bagi siswa dan bagi guru

adalah untuk membantu:

a. Siswa dalam mewujudkan dirinya dengan mengubah atau mengembangkan perilakunya ke arah yang lebih baik dan maJU;

b. Siswa mendapat kepuasan atas apa yang telah dikerjakannya;

c. Guru untuk menetapkan apakah metode mengajar yang digunakannya telah memadai; dan

d. Guru membuat pertimbangan dan keputusan administrasi. 32

Penilaian harus diarahkan agar memenuhi prinsip-prinsip umum

penilaian sebagai berikut:

32 Ibid.. h. I I

a. Valid; Penilaian Berbasis Kelas harus mengukur apa yang seharusnya diukur dengan menggunakan alat yang dapat dipercaya, tepat atau sahih.

b. Mendidik; Penilaian harus memberi swnbangan positif terhadap pencapaian hasil belajar siswa.

c. Berorientasi pada kompetensi; Penilaian harus menilai pencapaian kompetensi yang dimaksud dalam kurikulum.

d. Adil dan objektit; Penilaian harus adil terhadap semua siswa dan tidak membeda-bedakan latar belakang siswa yang tidak berkaitan dengan pencapaian hasil belajar. Objektivitas penilaian tergantung dan dipengaruhi oleh faktor-faktor pelaksana, kriteria untuk skoring dan pembuatan keputusan pencapaian hasil belajar.

Page 46: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

36

e. Terbuka; Kriteria penilaian bendaknya terbuka bagi berbagai kalangan sehingga keputusan tentang keberhasilan siswa jelas bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

f Berkesinambungan; Penilaian dilakukan secara berencana, bertahap, teratur, terns menerus, dan berkesinambungan untuk memperoleb gambaran tentang perkembangan kemajuan belajar siswa.

g. Menyelurub; Penilaian terhadap basil belajar siswa barns dilaksanakan menyeluruh, utuh, dan tuntas yang mencakup aspek kognitif, psikomotorik, dan afek"tif serta berdasarkan pada berbagai teknik dan prosedur penilaian dengan berbagai bukti basil belajar siswa.

h. Bermakna; Penilaian bendaknya mudah dipabami dan bisa ditindaklanjuti oleh pihak-pihak yang berkepentingan.33

Selain barns memenuhi prinsip-prinsip umum penilaian, pelaksanaan

PBK senatiasa harus memegang prinsip-prinsip kbusus sebagai berikut:

"Apapun jenis penilaiannya harus memungkinkan adanya kesempatan

yang terbaik bagi siswa untuk menunjukkan apa yang mereka ketahui dan

pabami, serta mendemonstrasikan kemampuannya "34

Acuan yang digunakan dalam penilaian basil belajar dapat

menggunakan dua kriteria yaitu kriteria mutlak atau penilaian acuan

patokan (PAP) dan kriteria relatif atau penilaian acuan normal (PAN).

Namun, dalam kurikulum berbasis kompetensi acuan nilai lebih tepat

menggunakan penilaian beracuan patokan (PAN), karena penilaian

berpusat pada individu anak didik dan perkembangannya.

·"Ibid, h. 11-12

·14 Ibid, h. 13

Page 47: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

37

Penilaian kompetensi dalam PBK meliputi penilaian kompetensi dasar

mata pelajaran, kompetensi rumpun pelajaran, kompetensi lintas

kurikuJum, penilaian kompetensi tamatan dan kompetensi keterampilan

hidup. Di samping itu disampaikan pula penilaian ketiga ranah yaitu

kognitif, psikomotorik dan afektif.

Seperangkat alat penilaian dan jenis tagihan yang dapat digunakan

dalam penilaian berbasis kelas, antara lain sebagai berikut:

a. Kuis: digunakan untuk menanyakan hal-hal yang prms1p dari pelajaran yang lalu secara singkat, bentuknya bempa isian singkat, dan dilakukan sebelum pelajaran.

b. Pertanyaan lisan di kelas: digunakan untuk mengungkap penguasaan siswa tentang pemahaman konsep, prinsip, atau teorema.

c. Ulangan harian. d. Tugas individu e. Tugas kelompok f. Ulangan semester g. Ulangan kenaikan h. Laporan kerja praktik atau laporan praktikum: dipakai

untuk mata pelajaran yang ada kegiatan praktikumnya, seperti Fisika, Kimia, Biologi.

1. Responsi atau ujian praktik: dipakai untuk mata pelajaran yang ada kegiatan prak1:ikumnya, seperti Fisika, Kimia, Biologi, dan Bahasa yaitu untuk mengetahui penfuasaan akhir baik dari aspek kognitif maupun psikomotor. 3

Alat penilaian yang digunakan dalam PBK ada yang berbentuk tes dan

ada yang berbentuk nontes. Alat penilaian berbentuk tes merupakan semua

alat penilaian yang hasilnya dapat dikategorikan menjadi benar dan salah,

misalnya alat penilaian untuk mengungkap aspek kognitif dan psikomotor.

35 lhid., h_ 27-28

Page 48: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

38

Alat penilaian nontes hasilnya tidak dapat dikategorikan benar salah, dan

umumnya dipakai untuk mengungkap aspek afektif.

Salah satu cara yang dapat dilakukan agar hasil pengukuran tepat

adalah alat ukumya hams memenuhi persyaratan atau baik. Suatu tes yang

baik harus memiliki bukti kesahihan, keandalan, hasilnya dapat

dibandingkan, dan ekonomis. Kesahihan tes dapat dikategorikan menjadi

tiga, yaitu kesahihan isi, konstruk, dan luiteria. Kesahihan isi dilihat dari

bahan yang diujikan, kesahihan konstruk dilihat dari dimensi yang diukur,

dan kesahihan kriteria dilihat dari daya prediksinya.

Setelah diadakan penilaian kemudian perlu adanya pelaporan hasil

belajar siswa. Laporan kemajuan belajar siswa merupakan sarana

komunikasi antara siswa, guru, kepala sekolah, dan orang tua. Laporan

kepada orangtua adalah bagian penting dari kerjasama antara sekolah dan

orangtua/walinya. Isi laporan hams jelas dan komunikatif dan

menitikberatkan pada kekuatan dan kelemahan anak dalam belajar.

Laporan dapat berupa angka, deskripsi, atau potret pencapaian

kompetensi. Laporan hasil belajar siswa dapat dimanfaatkan oleh siswa,

orangtua, dan para pendidik untuk: mendiagnosis hasil belajar,

memprediksi masa depan, menyeleksi dan sertifikasi, umpan balik, dan

menetapkan kebijakan.

Page 49: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

39

3). Kegiatan Belajar Mengajar

Belajar merupakan pemrosesan informasi oleh s1swa. Prosesnya

melalui perseps1, penyimpanan infonnasi, dan pemanfaatan kembali

informasi tersebut untuk memecahkan masalah yang dihadapi.

Kegiatan belajar mengajar berfokus pada aktivitas siswa dalam

memaknakan materi yang disajikan dalam kegiatan pengajaran. Atas dasar

ini maka kegiatan belajar mengajar dirancang dengan mengikuti prinsip

belajar mengajar dan prinsip motivasi dalam belajar.

Adapun prinsip Kegiatan Belajar Mengajar antara lain adalah:

"Berpusat pada siswa; Belajar dengan melakukan; Mengembangkan kemampuan sosial; Mengembangkan keingintahuan, imaj inasi, dan fitrah bertuhan; Mengembangkan keterampilan pemecahan masalah; Mengembangkan kreatifitas siswa; Mengembangkan kemampuan menggunakan ilmu dan teknologi; Menumbuhkan kesadaran sebagai warga negara yang baik; Belajar sepanjang hayat; Perpaduan kompetensi, kerjasama, dan solidaritas. "36

Sedangkan prinsip motivasi belajar adalah:

"Kebermaknaan; Pengetahuan dan keterampilan prasyarat; Model; Komunikasi terbuka; Keaslian dan tugas yang menantang; Latihan yang tepat dan aktif; Penilaian tugas; Kondisi dan konsekuensi yang menyenangkan; Keragaman pendekatan; Mengembangkan beragam kemampuan; Melibatkan sebanyak mungkin indera; Keseimbangan pengaturan pengalaman belajar. "37

36 Puskur, Balitbang Depdiknas, Leatlet KBM, (Jakarta, Balitbang Depdiknas, 2002 ), h. I

37 Ibid.,

Page 50: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

40

Maka dalam kegiatan belajar mengajar hendaknya mengacu pada

prinsip-prinsip di atas agar tercapai kegiatan pembelajaran yang efektif

dan dapat melahirkan siswa yang cerdas, aktif, kreatif serta meningkatkan

mutu pendidikan

Adapun penataan ruang kelas menunjang KBM yang mengaktifkan

siswa antara lain melalui:

a. Aksesibilitas: s1swa mudah menjangkau alat dan sumber belajar;

b. Mobilitas: siswa dan guru mudah bergerak dari satu bagian ke bagian lain dalam kelas;

c. Jnteraksi: memudahkan terjadinya interaksi antara guru dan siswa, maupun antar siswa;

d. Variasi ke1ja siswa: memungkinkan siswa bekerja secara perorangan, berpasangan, atau berkelompok.

e. Rekreatif kondisi kelas yang menyenangkan baik fisik maupun psikologis. 38

Dalam satu kelas, siswa memiliki potensi yang beragam. Guru perlu

mengatur kapan siswa bekerja secara perorangan, berpasangan,

berkelompok, atau klasikaL Jika berkelompok, kapan sISwa

dikelompokkan berdasarkan kemampuan/minat atau secara campur untuk

mendorong terciptanya pola belajar melalui tutor sebaya. Mengingat

belajar adalah proses siswa membangun gagasan/pemahaman sendiri,

maka KBM hendaknya memberikan kesempatan dan motivasi untuk itu.

Suasana belajar harus memungkinkan siswa terlibat secara aktif, tidak

membantu siswa terlalu dini, menghargai usaha siswa walaupun hasilnya

"/hid, h. 2

Page 51: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

41

belwn memuaskan, dan menantang siswa sehingga berbuat/berpikir lebih

baik. Hal ini ; akan memotivasi siswa untuk menjadi pembelajar seumur

hidup.

Dalam penyediaan pengalaman belajar seorang guru memberikan

modus pengalaman belajar sebagai berikut:39 kita belajar !0% dari apa

yang kita baca, 20% dari apa yang kita dengar, 30% dari apa yang kita

lihat, 50% dari apa yang kita lihat dan dengar, 70% dari apa yang kita

katakan, dan 90% dari apa yang kita lakukan. Jika seorang guru

menggunakan metode ceramah maka siswa hanya mengingat 20% dan

sebaliknya jika guru meminta siswa untuk melakukan sesuatu dan

melaporkannya, maka mereka akan mengingat sebanyak 90%.

Kegiatan belajar mengajar yang efektif yaitu memanfaatkan sumber

belajar secara maksimal, sedangkan dalam pemanfaatan sumber belajar

yang perlu diperhatikan adalah:40 identifikasi kebutuhan sumber belajar;

identifikasi karakteristik dan potensi sumber belajar; pengelompokan

swnber belajar seperti lingkungan alam sekitar kita, perpustakaan, media

cetak, nara sumber, karya wisata, media elektronik dan komputer; analisis

relevansi kelompok sumber belajar dengan mata pelajaran dan kompetensi

39 Pusbir, Balitbang Depdiknas, Ringkasan Kegiatan Belajar Mengajar, (Jakarta: Balitbang Depdiknas, 2002), h. 8

'" lhid., h. 9-10

Page 52: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

42

yang hendak dicapai; penentuan materi dan kompetensi s1swa; cara

pemanfaatan sumber belajar.

4). Pengelolaan Kurikulum Berbasis Sekolah

Penge\olaan kurikulum berbasis sekolah merupakan realisasi

desentralisasi pendidikan dalam wujud desentralisasi kurikulwn.

Pengelolaan kurikulum berbasis sekolah meliputi pengembangan silabus,

penetapan dan pengembangan meteri yang diperlukan di sekolah,

pelaksanaan kurikulum. 1-!al-hal ini perlu dijadikan tumpuan dalam

menyusun silabus.

Pengelolaan Kurikulum Berbasis Sekolah (PKBS) sebagai salah satu

komponen Kurikulum Berbasis Kompetensi merupakan salah satu pola

pemberdayaan tenaga kependidikan dan sumber daya pendidikan lainnya

untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui pengembangan silabus.

Silabus merupakan "seperangkat rencana dan pengaturan tentang

kegiatan pembelajaran, pengelolaan kelas, dan penilaian hasil belajar."41

Silabus berisikan komponen yang dapat menjawab permasalahan berikut:

kompetensi apa yang akan dikembangkan pada siswa?, bagaimana cara

mengembangkannnya? Bagaimana cara mengetahui bahwa kompetensi

tersebut sudah dicapai siswa?

41 Puskur, Balitbang Depdiknas, Pengembangan Silabus Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Jakarta: Balitbang Depdiknas, 2002). h. 1

Page 53: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

43

Dalam pengelolaan kurikulum berbasis sekolah, pihak sekolah

mempunyai peran dan tanggung jawab yang terkait dengan peran dan

tanggung jawab pihak lainnya daJam bidang pendidikan di daerah yang

bersangkutan. Peran sekolah anara lain:

I) Meningkatkan komunikasi dengan berbagai pihak (guru, karyawan sekolah, orang tua, siswa, pihak akademis, birokrat terkait) untuk mensosialisasikan gagasan, konsep, pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dan implikasinya terhadap siswa dan sekolah.

2) Menetapkan tahap & administrasi (persuratan/legalitas) pelaksanaan kurikulum berbasi s kompetensi misalnya: Menyusun silabus sendiri, atau Memohon bantuan Dinas Kabupaten/kota untuk menyusun silabus, atau menggunakan model silabus yang disusun oleh sekolah lain atau pihak lainnya.

3) Menata ulang penempatan guru pada kelas-kelas yang lebih sesuai dengan tidak mengurangi kesejahteraan guru yang tel ah ditetapkan sebel umnya. 42

Peran Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, antara lain:

l) Mengusahakan tersedianya sumber dana pada tingkat kebupaten/kota yang dalokasikan untuk penyusunan, evaluasi, dan perbaikan silabus.

2) Membuat rambu-rambu pengembangan silabus yang sesuai dengan kebutuhan daerah yang bersangkutan.

3) Membentuk tim pengembang silabus pada tingkat kabupaten/kota.

4) Melakukan sosialisasi KBK berkenaan dengan segala implikasi perubahan dalam tatanan penyelenggaraan pendidikan.

5) Mengkaji silabus yang dibuat oleh sekolah yang mampu membuatnya sendiri.

6) Mendistribusikan silabus ke sekolah-sekolah yang tidak menyusun silabus.

42 Puskur, Balitbang Dediknas, Ringkasan PKBS. (Jakarta, Balitbang Depdiknas, 2002). h. 7

Page 54: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

44

7) Mengkaji kalayakan sekolah yang akan memulai menggunakan KBK.

8) Memberikan persetujuan jika sekolah telah sanggup melaksanakannya.

9) Melakukan supervisi, penilaian, dan monitoring mulai dari penyusunan samrai dengan pelaksanaannya termasuk perangkat silabus. 3

Peran Dinas Pendidikan Provinsi, antara Jain:

I) Menjadi fasilitator pembentukan, pelatihan, dan pembinaan Tim Pengembang silabus pada tingkat kabupaten/kota.

2) Memberikan layanan operasional pelaksanaan KBK dan penyusunan silabus bagi sel uruh kabupaten/kota.

3) Memantau penyusunan dan implementasi silabus pada tingkat kabupaten/kota.

4) Memberikan dukungan sumber-sumber daya pendidikan yang diperlukan bagi penyusunan silabus.

5) Mengusahakan dana secara rutin untuk kegiatan penyusunan silabus, penilaian, dan monitoring silabus.

6) Melakukan supervisi, penilaian, dan monitoring untuk kepentingan informasi pendidikan tingkat provinsi.

7) Melakukan koordinasi vertikal dengan unit-unit kerja terkait di Jingkungan Departemen Pendidikan Nasional.44

Peran Tingkat Pusat, antara lain:

43 Ibid, h. 7-8

"Ibid, h. 8

1) Merencanakan, mengembangkan dan mengevaluasi Kurikulum Berbasis Kompetensi.

2) Memberikan saran kebijakan. 3) Memberikan pelayanan yang berkaitan dengan konsep dan

filosofi pengembangan dan pelaksanaan kurikulum Berbasis Kompetensi.

4) Menyempurnakan KurikuJum Berbasis Kompetensi berdasarkan masukan dari hasil pelaksanaan monitoring dan evaluasi.

5) Memberikan pelayanan kepada Tim Perekayasa Kurikulum di daerah.

Page 55: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

45

6) Menyelenggarakan workshop dan semmar peningkatan mutu pelaksanaan Inuikulum.45

Berikut ini komponen kurikulum berbasis kompetensi dalam bagan:

Kurikulum dan Hasil Belaiar

Pengelolaan Kurikulum Berbasis

Kompetensi

KURIKULUM BERBASIS

KOMPETENSI

Penilaian Berbasis Kelas

Kegiatan Belajar

Mengajar

(Sumber: Puskur, Balitbang Depdiknas, Kurikulum Berbasis Kompetensi)

15 l/J/d., h. 9

Page 56: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

46

2. Hakikat Guru

a. Pengertian Guru

Guru merupakan mediator dan fasilitator dalam proses pembelajaran,

di mana guru sebagai pemformula dan penyaji kurikulwn dengan efektif

untuk te~jadinya pencapaian hasil belajar yang maksimal dan memberikan

pengalaman serta kompetensi bagi siswa. Guru dituntut untuk memahami

sifat dan karakteristik siswa karena siswa merupakan sosok yang

bervariatif dan mempunyai keingin tahuan yang sangat besar.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia "Guru adalah orang yang

pekerjaannya (mata pencahariannya, profesinya) mengajar."46 Pengertian

ini memang dipandang terlalu sempit dimana hanya seorang yang

pekerjaannya mengajar maka dia disebut guru.

Menurut Balnadi Sutadipura yang telah dikutip oleh syafruddin

Nurdin dan Basyiruddin Usman dalam buku Guru Profesional dan

Implementasi Kurikulwn, "Guru adalah orang yang layak digugu dan

ditiru."47 Pengertian ini menjadi paradigma masyarakat mengenai guru,

bahwa seorang guru menjadi panutan bagi siswa dalam segala ha! dan

seorang guru harus mempunyai harga diri yang tinggi dan mempunyai

kecerdasan intelegensi, dan emosional.

46 Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesi11, (Jakarta: Balai Pustaka, 200 I), Edisi III, cet. Ke-l

47 Syarruddin Nurdin, Basyiruddin Usman, Guru Profosional & Implementasi Kurikulum, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), h. 7

Page 57: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

47

[ __ , _:

Menurut Undang-undang No. 2 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional memberikan pengertian guru adalah "Pendidik yang

mempunyai tugas mengajar, membimbing, dan melatih anak didik. "48

Pengertian ini mengarah pada profesionalisasi tugas keguruan, bahwa

guru merupakan pengajar, pembimbing dan pelatih anak didik.

Menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, "Guru adalah

seorang yang mempunyai gagasan yang harus diwujudkan untuk

kepentingan anak didik, sehingga menunjang tinggi, mengembangkan dan

menerapkan keutamaan yang menyangkut agama, kebudayaan dan

keilmuan. '.49 Tugas seorang guru sebagai pengajar dan pendidik tentunya

tidak hanya sebatas memberikan ilmu pengetahuan atau transfer ilmu akan

tetapi mendidik, mengarahkan siswa menjadi dewasa dan siswa dapat

mengembangkan dirinya sehingga menjadi orang yang bertanggung jawab

terhadap dirinya sendiri dan lingkungan.

Guru merupakan tenaga pengajar telah disebutkan dalam PP

No.28/1992, pasal 1, ayat 4 bahwa "Tenaga pengajar adalah tenaga

kependidikan yang tugas utamanya menyampaikan bahan ajar kepada

peserta didik, baik yang bersifat akademis, semi akademis, maupun yang

bersifat keterampilan; kegiatan belajar hendaknya berupa semua usaha

48 Undang -undang RI No. 2 'fahun 2003 tentang Siste1n Pendidikan Nasional.

49 Syafruddin Nurdin, Basyimddin Usman, Op.Cit., h. 8

Page 58: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

48

pembelajaran peserta didik."50 Senada dengan pengertian sebelwnnya,

dalam pengertian di atas menunjukkan kepada tugas seorang guru yaitu

mengajar dan mendidik dengan menyampaikan bahan ajar yang bersifat

akademis, semi akademis dan bersifat keterampilan.

Berdasarkan sejwnlah sumber diatas dapatlah penulis simpulkan

bahwa seorang guru bukan hanya sekedar pemberi ilmu pengetahuan

kepada murid-muridnya, akan tetapi ia juga seorang tenaga profesional

yang dapat menjadikan muridnya mampu merencanakan, menganalisis

dan menyimpulkan masalah yang dihadapi.

b. Kompetensi dan Kriteria Guru

Ringkasan dari Departemen Pendidikan Irlandia Utara mengena1

daftar kompetensi yang diharapkan dari para guru yang berwenang penuh

menyebutkan sebagai salah satu butimya yaitu pengembangan profesionaL

Pengembangan profesional guru yang berwenang penuh antara lain ialah

seorang guru yang:

l ). Mampu mengkritik diri sendiri dan mengadakan penilaian kritis terhadap karyanya sendiri.

2). Mampu mengadakan perkembangan secara profesional sendiri maupun melalui kerja secara konstruktif dan dengan penuh semangat bersama dengan rekan sejawat dalam konteks profesional.

3). Terbuka terhadap kemungkinan perubahan dan inovasi. Butir lain yaitu komunikasi dan hubungan, antara lain memuat sebagai berikut:

I). Mampu berkomunikasi secara mudah dan efektif

50 Samana, Profesionalisme Keguruan, (yogyakarta~ Penerbit Knisius, J.994), cet. I, h. 12

Page 59: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

49

2).Mampu mengadakan dan mempertahankan hubungan membangun dengan anak, rekan sejawat, orang tua, dan orang lainnya.

3 ). Peka terhadap dimensi emosional dan interaksi dengan anak dan orang lain. 51

Sejalan dengan hal tersebut, seorang guru memang dituntut

mempunyai kompetensi yang signifikan dan profesional dalam

menjalankan tugasnya, tentunya untuk mencetak generasi yang berbobot

dan berkompetensi pula. Berikut penjelasan Depdiknas mengenai

karakteristik profesional guru:

1 ). Selalu membuat perencanaan konkrit dan detail yang siap untuk dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran

2 ). Berkehendak mengubah pola pikir lama menjadi po la pikir barn yang menempatkan siswa sebagai arsitek pembangun gagasan dan guru berfungsi untuk "melayani" dan berperan sebagai mitra siswa supaya peristiwa belajar bermakna berlangsung pada semua individu.

3). Bersikap kritis dan berani menolak kehendak yang kurang edukatif

4 ). Berkehendak mengubah pola tindak dalam menetapkan peran siswa, peran guru, dan gaya mengajar. Peran siswa digeser dari peran sebagai "konsumen" gagasan (seperti: menyalin, mendengar, menghafal) ke peran sebagai "produsen" gagasan (seperti: bertanya, meneliti, mengarang, menulis kisah sejarah). Peran guru hams berada pada fungsi sebagai "fasilitator" (pemberi kemudahan peristiwa belajar) dan bukan pada fungsi sebagai penghambat peristiwa belajar. Gaya mengajar lebih difokuskan pada model "pemberdayaan" dan "pengkondisian" dari pada model "latihan" (dril) dan "pemaksanaan" (indoktrinasi).

5 ). Berani meyakinkan kepala sekolah, orang tua, dan masyarakat agar dapat berpihak pada mereka terhadap beberapa inovasi

sr Capel, Susan, Marilyn Leaks,_ and Tony Tun1er, Learning to J'each in the SecondaJ)' School, (London: Routledge, 1995), p. 409-410

Page 60: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

50

pendidikan yang edukatif yang cenderung sulit diterima oleh awam dengan menggunakan argumentasi logis dan kritis.

6). Bersikap kreatif dalam membangun dan menghasilkan karya pendidikan seperti: pembuatan alat bantu belajar, analisis materi pembelajaran, penyusunan alat penilaian yang beragam, perancangan beragam organisasi kelas, dan perancangan kebutuhan kegiatan pembelajaran lainnya. 52

Dari pengembangan profesional guru yang dikemukakan oleh

Departemen Pendidikan Irlandia Utara dan karakteristik profesional guru

yang dikemukakan oleh Depdiknas terdapat satu titik temu, bahwa

seorang guru menjadi profesi.onal dan kompeten itu berawal dari

pemberdayaan dirinya sendiri dengan mengaktualisasikan diri,

mengembangkan diri, terbuka terhadap perubahan, mempunyai daya

kreatifitas dan inovatif, mempunyai kecerdasan intelektual, kecerdasan

emosional, mengerti didaktika pengajaran, memahami karakter siswa dan

mempunyai jiwa kepemimpinan.

Secara umum guru itu hams memenuhi dua kategori yaitu memliki

capability dan loyality, yakni guru itu hams memiliki kemampuan dalam

bidang ilmu yang diajarkannya, memiliki kemampuan teoritik tentang

mengajar yang baik, dari mulai perencanaan, implementasi, sampai

evaluasi, dan memiliki loyalitas keguruan, yakni loyal terhadap tugas-

52 Puskur Balitbang Depdiknas, Ringkasan Kegiatan Belajar Mengajai:, (Jakarta: Balitbang Depdiknas. 2002), h. I 0

Page 61: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

51

tugas keguruan yang tidak semata di dalam kelas, tapi sebelum dan

sesudah kelas.

Gilbert H. Hunt dalam bukunya Effective Teaching (yang telah

dikutip oleh Dede Rosyada dalam Paradigma Pendidikan Demokratis)

menyatakan bahwa guru yang baik itu harus memenuhi tujuh kriteria

(Hunt, 1999: 15-16), yaitu:

I. Sifat; guru yang baik harus memiliki sifat antusias, stimulatif, mendorong siswa untuk maju, dst.

2. Pengetahuan: guru yang baik barus memiliki pengetahuan yang memadai dalam mata pelajaran yang diampunya, dan terus mengikuti kemajuan dalam bidang ilmunya itu.

3. Apa yang disampaikan mencakup semua unit bahasan yang diharapkan siswa secara maksimal.

4. Bagaimana Mengajar, guru yang baik dapat mengajar dengan baik.

5. Harapan; guru yang baik mampu memberikan harapan pada siswa.

6. Reaksi guru terhadap siswa. 7. Manajemen; guru yang baik juga harus mampu

menunjukkan keahlian dalam perencanaan, mengorganisasi kelas, mengontrol kelas. 53

KBK yang begitu bersemangat desentralisasi akan menempatkan

guru sebagai fasilitator dan mediator yang membantu agar proses belajar

siswa berjalan dengan baik. Fungsi fasilitator dan mediator demikian

berarti:

1. Menyediakan pengalaman belajar yang memungkinkan siswa bertanggung jawab dalam membuat rancangan dan proses.

'·' Dede Rosyada, Paradigma Pendidikan Demokratis, (Jakarta: Kencana, 2004), cet. 1, hal. 113-114

Page 62: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

h. 120

52

2. Menyediakan atau memberikan kegiatan-kegiatan yang merangsang keingin tahuan siswa dan membantu mereka untuk mengekspersikan gagasan-gagasannya; menyediakan sarana yang merangsang siswa berpikir secara produktif; menyediakan kesempatan dan pengalaman konflik.

3. Memonitor, mengevaluasi, dan menunjukan apakab pemikiran siswa jalan atau tidak.54

Seorang guru yang profesional dan berkompeten amat berperan

penting dan berjasa dalam pembentukkan regenerasi yang unggul. Untuk

itu, sudah semestinya seorang guru diposisikan paling atas dan

diperlakukan secara wajar dan adil sesuai dengan hak dan martabatnya,

yang meliputi: timbal jasa yang wajar dan proporsional, rasa aman dalam

melaksanakan tugasnya, kondisi kerja yang kondusif bagi pelaksanaan

tugas dan suasana kehidupannya.

Pelaksanaan KBK sudah tentu membutuhkan tim kerja guru yang

solid, yang mengerti akan konsep KBK dan dapat melaksanakannya

dengan benar dan baik, agar tercapai tuj uan pendidikan dan melahirkan

SDM yang unggul.

54 Paul Suparno, Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan, (Yogjakarta: kanisiyus, 1997),

Page 63: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

53

B. Kerangka Berfikir

Kurikulum berbasis kompetensi dikembangkan untuk memberikan

keterampilan dan keahlian kepada peserta didik untuk bertahan hidup dalam

perubahan, pertentangan, ketidakpastian, dan kerumitan-kerumitan dalam

kehidupan.

Perubahan dan pengembangan kurikulum menuntut kesiapan sekolah,

guru, siswa dan orang tua, baik dari pemahaman terhadap perubahan

paradigma pendidikan demokratis, pemahaman terhadap konsep kurikulum

baru yaitu kurikulum berbasis kompetensi dan akuntabilitas sekolah, maupun

kesiapan dalam mengimplementasikan kurikulum berbasis kompetensi.

Kurikulum ibarat senjata, sedangkan manusia yang bertugas

mengoperasionalkannya adalah guru. Sebaik apapun kurikulum baru, atau

pembaruan pendidikan yang diterapkan, bila guru tidak siap dan tidak mau

melaksnakan perubahan itu, maka tidak akan terjadi apa-apa. Perubahan yang

dikehendaki adalah perubahan paradigma yakni dari paradigma guru aktif ke

paradigma siswa aktif Pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi

diperlukan kesiapan guru yang matang. Karena gurulah yang akan

menggunakan dan mengisi kurikul um tersebut, diibaratkan senjata kosong

yang harus diisi dengan muatan yang bagus dan cermat, diarahkan pada

sasaran yang tepat. Namun pada kenyataanya masih banyak guru yang

bingung akan kurikulum berbasis kompetensi.

Page 64: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

54

Cara untuk meningkatkan kualitas guru dan mensosialisasikan kurikulum

berbasis kompetensi Depdiknas melalui Direktorat Jendral Pendidikan Dasar

dan Menengah mengadakan sebuah pelatihan yaitu pelatihan terintegrasi

berbasis kompetensi yang meliputi materi antara lain: tujuan pembelajaran,

alat evaluasi, materi pelajaran, teori dan keterampilan keguruan, karakteristik

peserta didik, metodologi pengajaran, media pendidikan, time on task, dan

pengelolaan proses belajar mengajar. Berdasarkan pelatihan tersebut maka

dapat diketahui kesiapan guru dalam pemahaman dan kesiapan implementasi

kurikulum berbasis kompetensi.

Berikut bagan kerangka berfikir dan pengembangan sistem kurikulum

nasional:

Page 65: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

p

u s A T

D A E R A H

Kesiapan Sekolah

Pengetahuan Guru tentang Konsep dan lmplementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi

Konteks Pendidikan Otononll Daerah, Pengen1bangan Daerah, Pen1bangunan Berkelanjutan, Kompetensi Standar, Kehidupan Demokratis Globalisasi, Perkembangan llmu & Teknologi lnformasi, Ekonomi Berbasis Pengetahuan, HAM.

' . Landasan Filosofis - Rekonseptualisasi

Pancasila Kurikulum ---Ii> <II·· .

-JI> Kompetensi &

f--1> Penilaian Berbasis

' Hasil Belajar Ke las .

Pengembangan Kurikulum Berbasis

Kompetensi

Kurikulun1 Berbasis Kompetensi

Kegiatan Belajar Mengajar

55

- I> Pengembangan

f4> Seleksi Mate1i

f4> Implementasi

f4> Pemantapan

Silabus (Berdiversifikasi) Kurikulum Kurikulum

'. Pengelolaan Kurikulum Berbasis Kompetensi

Tim Penyusun - Wewenang Sekolah , (Guru) (Kepala Sekolah, Gum dan

Masyarakat)

(Sumber: Puskur, Balitbang Depdiknas, Pengembangan Silabus KBK, 2002)

, .............. ~

Page 66: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA
Page 67: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

A. Tujuan Penelitian

BAB ill

METODOLOGI PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah tentang kesiapan pengetahuan guru mengenai

konsep dan implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, penelitian ini

mempunyai tujuan sebagai berikut:

I. Untuk mengetahui bagaimana kesiapan guru dalam arti pengetahuan dan

pemahaman tentang konsep dan implementasi Kurikulum Berbasis

Kompetensi.

2. Untuk mengetahui apakah guru sudah siap dalam mengimplementasikan

Kurikulum Berbasis Kompetensi,

B. \Vaktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2004, bertempat di empat

SLTP Negeri Jakarta Baral yaitu SLTP Negeri 45 Cengkareng, SLTP Negeri 169

Kali Deres, SLTP Negeri 75 Kebon Jeruk, dan SLTP Negeri 215 Kembangan

Jakarta Barnt.

Page 68: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

57

C. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian deskritif kualitatif

dengan pendekatan empiris. Oleh karena itu dilakukan pengumpulan data sebagai

berikut:

l ). Penelitian kepustakaan (library research), yaitu mencari referensi yang

membahas tentang kurikulum berbasis kompetensi dan literatur Jain yang

relevan dengan permasalahan yang dibahas.

2). Penelitian lapangan (field research), yaitu untuk memperoleh data mengenai

berbagai gejala (kondisi obyek alamiah) yang ada kaitannya dengan masalah

yang akan dibahas. Dengan tehnik sebagai berikut:

a. Wawancara; yaitu mewawancarai langsung kepada kepala sekolah

mengenai kesiapan sekolah dalam implementasi kurikulum berbasis

kompetensi.

b. Tes; yaitu pengumpulan data dengan memberikan beberapa pertanyaan

tes obyektif kepada guru yang menjadi subjek penelitian di SLTPN

169 Kali Deres, SLTPN 45 Cengkareng, SLTPN 75 Kebon Jeruk dan

SLTPN 215 Kembangan Jakarta Barat.

D. Populasi dan Sampel

Populasi merupakan jumlah keseluruhan subjek atau objek yang menjadi

sasaran penelitian. Populasi pada penelitian ini yaitu empat sekolah yang berada

Page 69: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

58

di Jakarta Barat antara lain SLTPN 45 Cengkareng, SLTPN 169 Kali Deres,

SL TPN 75 Kebon Jeruk, dan SL TPN 215 Kembangan.

Sedangkan bagian dari populasi yang masih terwarnai oleh sifat dan

karakteristik populasinya untuk dikenai penelitian ini disebut sampel penelitian. 1

Sampel pada penelitian ini diambil dari beberapa guru seluruh bidang studi pada

kelas satu di sekolah tersebut, dengan menggunakan cluster sampling atau sampel

kelompok yaitu memilih salah satu atau beberapa kelompok secara simple

random sampling sebagai sampel. Bidang studi pada tiap sekolah variatif

jumlahnya, di SLTPN 45 Cengkareng terdapat 15 bidang studi maka sampelnya

15 orang guru dari jumlah keseluruhan yaitu 52 orang guru, SLTPN 169 Kali

Deres terdapat 12 bidang studi maka sampelnya 12 orang guru dari 35 orang guru,

SLTPN 75 Kebon Jeruk terdapat 12 bidang studi maka sampelnya 12 orang guru

dari 39 orang guru, dan SLTPN 215 terdapat 15 bidang studi maka sampelnya 15

orang guru dari 50 orang guru.

D. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu

teknik tes dan non tes:

1 ). Tes; berupa tes objektif bentuk pilihan ganda, berisi serangkaian

pertanyaan yang harus dijawab oleh guru sebagai responden mengenai

1 Bambang Soepeno, Statistik Terapan dalam Penelitian llmu Sosial dan Pendidikan, (Jakarta, Rineka Cipta: 1997), Cet. Pertama, h. 82

Page 70: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

59

konsep kurikulum berbasis kompetensi. Tes tersebut diberikan bobot 2

padajawaban yang benar dan 0 padajawaban yang salah. Adapun hasil tes

yang diperoleh oleh guru dinyatakan melalui penilaian beracuan normal,

dengan melihat skor mentah, menghitung nilai rata-rata hitung dan deviasi

standar, kemudian dinilai dengan standar berskala Jima (stm!five) yang

sering dikenal dengan istilah nilai huruf yaitu A, B, C, D dan E.

2). Wawancara; dilakukan dengan mewawancarai secara langsung kepada

kepala sekolah mengenai manajemen sekolah dan kesiapan sekolah dalam

implementasi kurikulum berbasis kompetensi.

F. Instrumen Pengumpulan Data

l. Definisi Konseptual

Kurikulum Berbasis Kompetensi adalah perangkat rencana dan pengaturan

tentang kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai siswa, penilaian,

kegiatan belajar mengajar, dan pemberdayaan sumber daya pendidikan dalam

pengembangan kurikulum sekolah. Komponen Kurikulum Berbasis

Kompetensi meliputi: kurikulum dan hasil belajar, penilaian berbasis kelas,

kegiatan belajar mengajar, dan pengelolaan kurikulum berbasis sekolah.

Guru atau tenaga pengajar adalah tenaga kependidikan yang tugas

utamanya menyampaikan bahan ajar kepada peserta didik, baik yang bersifat

akademis, semi akademis, maupun yang bersifat keterampilan; kegiatan

belajar hendaknya berupa semua usaha pembelajaran peserta didik.

Page 71: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

60

2. Definisi Operasional

Seorang guru merupakan mediator dan fasilitator dalam proses

pembelajaran. Guru merupakan ujung tombak yang mengarahkan kemampuan

siswa dan kreativitas siswa, guru merupakan motivator bagi siswa disamping

motivasi dari dalam diri siswa sendiri. Dalam mengimplementasikan

kurikulum berbasis kompetensi perlu adanya pemahaman atau pengetahuan

dan kesiapan yang matang. Guru dituntut dapat menerapkan Kurikulum

Berbasis Kompetensi dengan melakukan pengembangan kurikulum dan hasil

belajar, penilaian berbasis kelas, dan kegiatan belajar mengajar, dan

pengelolaan kurikulum berbasis sekolah.

3. Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Variabel: Kesiapan Sekolah (pengetahuan guru) dalam lmplementasi

Kurikulum Berbasis Kompetensi.

1riabel Dimensi Indikator TJumlah Item Item

.a pan 1. Kurikulum a. Menerapkan pendekatan berbasis 5 1,2,3,4 J!ah dalam dan Hasil kompetensi dan menyeluruh &5 lementasi Bel ajar b. Memahami kompetensi dasar, basil 3 6, 7, & 8 kulum be la jar dan

I >as1s indikator ipetensi c. Prinsip pengembangan kurikulum 6 9,10,11,

dan hasil belajar: 12, 13& - Keimanan, nilai, budi peke1ti 14

luhur - Penguatau integritas nasional - Keseimbangan etika, logika,

I ~J --~·-·--·····-·-J ___________ estetika -

Page 72: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

61

- Abad pengetahuan dan teknologi I informasi

- l\1engembangkan keterampilan hid up

- Belajar sepanjang hayat - Berpusat pada anak dena!,'11

penilaian berkelanjutan dan komprehensif

- Pendekatan menyeluruh dan kemitraan

2. Penialian a. Mengetahui · prinsip PBK, antara I 6 I 1s, 16, 11, Berbasis lain: I 18, 19 & I ' ' Ke las - valid,

I

I 10 - mendidik, 1-- berorientasi pada kompetensi, - adil dan objektif, - terbuka, - berkesinambungan, - menyeluruh,

bermakna. b. Acuan yang digunakan dalam PBK ' 21, 22, & ~

yaitu PAP dan PAN 23

c. Pelaksanan penilaian 3 24, 25, & 26

d. Pembuatan laporan hasil penilaian. 2 27 &28

3. Kegiatan a. Prinsip KBM: 6 29, 30, 32, Belajar - berpusat pada siswa, 33, 34 & Mengajar - belajar dengan melakukan, 36

- mengembangkan kemampuan sosial,

- mengembangkan keingintahuan, imajinasi dan fitrah berTuhan,

- mengembangkan keterampilan pemecahan masalah,

- mengembangkan kreativitas I ,,,

s1swa, kemampuan I ·-----_J - mengembangkan

Page 73: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

4. Pengelolaan Kurikulum Berbasis sekolah

menggunaan ilmu dan teknologi, - menurnbuhkan kesadaran

sebagai warga negara yang baik, - belajar sepanjang hayat, - perpaduan kompetensi,

kerjasama dan solideritas.

b. Pengelolaan KBM: mengelola ruang kelas, rnengelola s1swa, mengelola kegiatan belajar

c. Penyediaan pengalaman belajar

d. Penggunaan sumber belajar

a. Memabami peran dan tanggung jawab sekolah, pemerintah daerah dan pemerintah pusat dalam penyelenggaraan KBK dan menyusun silabus

b. Penyusunan silabus melalui beberapa tahapan, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, perbaikan, pemantapan, dan penilaian silabus.

3

3

I

6

0 .)

62

38, 39 & 40

31, 35 & 37

41

42, 43, 44, 45, 56 &

47

48, 49 & 50

Page 74: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

63

G. Teknik Analisa Data

Untuk mengolah data dari hasil penelitian, penulis menggunakan tehnik

analisa data deskriptif (prosentase ), dengan rwnus:

P =Ex 100 %

N

Keterangan :

P : Angka Prosentase

F : Frekuensi yang sedang dicari proentasenya

N : Jumlah seluruh sample

Page 75: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA
Page 76: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

A. DESKRIPSI DATA

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Dalam penelitian ini, penulis mengumpulkan data dengan menggunakan

instrumen wawancara yang ditujukan kepada kepala sekolah dan tes pengetahuan

guru mengenai konsep Kurikulum Berbasis Kompetensi serta implementasinya di

sekolab berupa tes objekl:ifbentuk piliban ganda.

Hasil dari wawancara kepada kepala sekolab dapat diketabui latar belakang

sekolah, manajemen yang diterapkan, kesiapan serta upaya sekolah dalam

menerapkan kurikulum berbasis kompetensi. Sedangkan basil data penelitian

mengenai pengetabuan atau pemabaman guru tentang konsep kurikulum berbasis

kompetensi akan diketabui melalui skor basil tes dengan memberikan bobot 2

pada jawaban item soal yang benar dan 0 pada jawaban yang salah, kemudian

dijumlahkan, untuk menentukan nilai standar digunakan penilaian acuan normal

atau kelompok.

Sekolah yang menjadi subjek penelitian yaitu SLTPN 45 Unggulan Jakarta

beralamat di JI. Utama Raya No. 45 Cengkareng, Keluraban Cengkareng,

Kecamatan Cengkareng Kodya Jakarta Barat. SLTP Negeri 45 Unggulan berdiri

sejak tahun 1966. Visi sekolab yaitu unggul dalam mutu berpijak pada budi

pekerti. Misi sekolah antara lain: Meningkatkan Nilai Ujian Akhir Nasional

Page 77: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

65

(NUAN), Meningkatkan produktifitas, Meningkatkan out put, Meningkatkan out

come, Mengantisipasi Narkotika dan Zat Adiktif (NAZA). Jumlah guru tetap 52

orang dan guru tidak tetap 6 orang dari latar belakang pendidikan D II, D III,

PGSLTP, dan Sl. SLTPN 45 Jakarta pada Tahun ajaran 2004-2005 telah menjadi

Sekolah Standar Nasional (sekolah percontohan tingkat kabupaten I kotamadya)

dan mulai menerapkan kurikulum berbasis kompetensi pada tahun ajaran tersebut.

Selain SLTPN 45 yang menjadi subjek penelitian sebagai Sekolah Standar

Nasional, adalah SLTPN 75 Kebon Jeruk Jakarta yang juga merupakan Sekolah

Standar Nasional. SLTPN 75 Kebon Jeruk Jakarta didirikan tahun 1972 sampai

saat ini. Visi sekolah yaitu menjadi sekolah yang memberikan, pendidikan

bermutu tinggi, unggul berprestasi, serta berpijak pada akhlak yang rnulia,

sehingga berkembang menjadi sekolah terbaik di DKI Jakarta. Jumlah guru tetap

39 orang dan guru tidak tetap 15 orang dari latar belakang pendidikan D III,

PGSLTP dan SI. SLTPN 75 telah rnenerapkan kurikulurn berbasis kompetensi

sejak Tahun ajaran 2003-2004.

Selanjutnya, SLTP Negeri 169 Kali Deres yang merupakan sekolah pembantu

unggulan. SLTPN 169 Kali Deres Jakarta mulai dibangun pada tahun 1977 oleh

Pernda DKI Jakarta dan rnulai rnenerirna siswa tahun 1979 sebagai SMP kelas

jauh SMP 32 yang pada saat itu kepala sekolahnya Bapak Ors. Idris Ilyas. SL TP

Negeri 169 Jakarta, berada di Jalan Raya Peta Utara No. 11RT02/07 Kelurahan

Pegadungan, Kecamatan Kali Deres Jakarta Barat. Jumlah guru tetap 21 orang

dan guru tidak tetap 7 orang, dari latar belakang pendidikan D II, D JJJ, PGSLTP,

Page 78: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

66

clan SI. SLTPN 169 Kali Deres belwn menerapkan kurikulwn berbasis

kompetensi diksebabkan sarana pembelajaran yang kurang memadai dan sumber

daya tenaga pengajar yang belwn maksimal, dan berencana akan menerapkan

kurikulum berbasis kompetensi pada Tahun ajaran 2005-2006.

Kemudian subjek penehtian terakhir yaitu SLTP Negeri 2.15 Kembangan

Jakarta. SLTPN 215 berada di Jalan Melati Taman Meruya llir Blok B

Kembangan Jakarta Barat 11620. Visi sekolah yaitu Berakhlak mulia, Berilmu

dan Trampil. Peningkatan iman dan taqwa melalui kegiatan keagamaan. Jumlah

guru tetap 35 dan guru tidak tetap 15 orang, dari latar belakang pendidikan D II,

D III, PGSLTP, dan SI. Sekolah ini belwn menerapkan kurikulum berbasis

kompetensi.

Adapun jumlah responden dari ke-4 sekolah tersebut di atas adalah 54 orang

guru yang diambil dari guru mata pelajaran kelas satu, yang mana perinciannya

adalah 12 orang guru dari SLTPN 75, 12 orang guru dari SLTPN 169, 15 orang

guru dari SL TPN 4 5 dan 15 orang guru dari SL TPN 215.

Untuk dapat diperoleh gambaran secara menyeluruh mengenai identitas

responden yang menjadi objek dalam penelitian ini, maka berikut ini disajikan

secara umum identitas para responden dimaksud ditinjau dari berbagai aspek.

Page 79: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

67

a). Aspek Jenis Kelamin

Tabel l

Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Nama Sekolah Jumlah Jenis Kelamin

Responden L p .

SLTPN75 12 orang - 12

SLTPN 215 15 orang 8 7

SLTPN 45 15 orang 9 6 ··-

I SLTPN 169 12 orang 5 7

Jumlah 54 orang 22 32

Dari tabel I di atas dapat diketahui bahwa jumlah responden guru SL TPN

75 tidak ada yang berjenis kelamin laki-lah.i prosentasenya yaitu 0,00 %,

sedangkan guru yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 12 orang atau

mencapai 100 %. Kemudian jumlah responden pada SLTPN 215 yang berjenis

kelamin laki-laki yaitu sebanyak 8 orang atau 53,33 %, sedangkan responden

yang berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 7 orang atau 46,67 %.

Selanjutnya jumlah responden pada SLTPN 45 yang berjenis kelamin laki-laki

yaitu sebanyak 9 orang atau 60 % dan jumlah responden dengan jenis kelamin

perempuan sebanyak 6 orang atau 40 %, dan terakhir jumlah responden pada

SLTPN 169 yang berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 5 orang atau 41,67 %

dan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 7 orang atau 58,33 %. Jadi dari

jumlah responden secara keseluruhan yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak

22 orang atau 40,74 % sedangkan responden yang berjenis kelamin perempuan

Page 80: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

68

sebanyak 32 orang atau 59,26 %, artinya jumlah guru perempuan Jabih banyak

dibandingkan laki-laki.

b ). Latar Belakang Pendidikan Responden

Tabel 2

Data Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Jumlah Respouden

Pcndidikan SLTPN SLTPN SLTPN SLTPN

75 215 45 169

Pasca Sarjana - - l -

Sarjana 6 13 8 6

DIII 3 I 3 3

D II I I 1 I

--f-·

PGSLTP 2 - 2 2

Jumlah 12 15 15 12

Jumlah

l

33

10

4

6

54

Dari informasi pada tabel 2 terlihat bahwa proporsi tingkat pendidikan

responden terbesar adalah responden dengan Jatar belakang pendidikan Sarjana

yaitu sebanyak 33 orang atau 61, 11 %. Kemudian diikuti kelompok responden

dengan latar belakang pendidikan D III sebanyak JO orang atau 18,52 %.

Selanjutnya kelornpok responden dengan latar belakang pendidikan PGSL TP

I

Page 81: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

69

sebanyak 6 orang atau 11, 11 %. Kemudian kelompok responden dengan Iatar

belakang pendidikan D II sebanyak 4 orang atau 7,41 %, dan terakhir yaitu

responden dengan latar belakang pendidikan Pasca Sarjana sebanyak I orang atau

1,85 %.

Gambaran ini menunjukkan bahwa rata-rata guru mempunyai latar belakang

pendidikan formal di atas standar minimal pendidikan guru SL TP yaitu sarjana.

Dengan gelar sarjana kependidikan dan sarjana agama.

c). Aspek Masa Kerja

Tabel 3

Data Responden Berdasarkan Lamanya Masa Kerja Sebagai Guru SL TPN

I Jumlah Responden

. -, I I

Masa Kerja SLTPN SLTPN SLTPN SLTPN Jumlah I I '

75 215 45 169 '

I >20 Tahun 3 2 - - 5

15-19 Tahun 4 5 3 I 13

' 10-14 Tahun 1 4 4 5 14 I

~ 5-9 Tahun 4 3 6 4

1-4 Tahun - 1 2 2 I

Jumlah 12 15 15 12 54 I ... "~-___!

Page 82: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

70

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa Iamanya rnasa kerja

responden sebagai guru SLTPN diatas 20 tahun sebanyak 5 orang atau 9,26 %.

Kemudian responden yang rnerniliki rnasa kerja antara 15 - 19 tahun sebanyak 13

orang atau 24,07 %. Selanjutnya responden dengan lama bertugas 10 - 14 tahun

sebanyak 14 orang atau 25,93 %. Responden dengan lama bertugas 5 - 9 tahun

sebanyak 17 orang atau 31,48 %, dan yang bertugas antara 1 - 5 tahun sebanyak 5

orang atau 9 ,26 %.

Gambaran ini menunjukkan bahwa lama mengajar atau bertugas responden

antara 5 - 9 tahun mencapai prosentase tertinggi pada tabel, namun guru dengan

masa bertugas lebih dari 10 tahun sebanyak 32 orang atau 59,26 % artinya

terdapat jumlah guru senior yang tinggi dalam penelitian ini.

d). Mengikuti Pelatihan Kurikulum Berbasis Kompetensi

Tabel 4

Data Guru Yang Mengikuti Pelatihan KBK

Mengikuti Pelatihan

Nama Sekolah KBK Jumlah

Sudah Bel um

I SLTPN75 12 - 12

SLTPN 215 9 6 15

' SLTPN45 15 - I 15 I

I I ' ··--··

Page 83: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

71

SLTPN 169 7 5 12

Jumlah 43 11 54

Pada umumnya yang menjadi objek penelitian sudah mengikuti pelatihan

kurikulum berbasis kompetensi yakni sebanyak 43 orang atau 79,63%, sedangkan

yang belum mengikuti pelatihan KBK sebanyak 11 orang atau 20,37%.

Sebagaimana telah dijelaskan pada gambaran umum subjek penelitian bahwa

terdapat dua sekolah yang telah menerapkan kurikulum berbasis kompetensi yaitu

SLTPN 75 dan SLTPN 45, dan dua sekolah lagi belum menerapkan kurikulum

berbasis kompetensi yaitu SLTPN 169 dan SLTPN 215. Responden mengikuti

pelatihan KBK yang dilaksanakan secara nasional, tingkat propinsi maupun

dilaksanakan di sekolah dengan menghadirkan pakar pendidikan serta fasilitator

dari Dikdas.

d). Deskripsi Data Hasil Tes Pengetahuan Guru Mengenai Kurikulum Berbasis

Kompetensi

Berdasarkan data hasil tes yang telah diperoleh dari 54 orang responden

melalui jawaban tes objektif bentuk pilihan ganda yang telah dibagikan, maka

untuk mengetahui nilai rata-rata dan deviasi standar dari skor has\! tes I

pengetahuan guru mengenai konsep kurikuJum berbasis kompetensi dapat dilihat

· pada tabel berikut ini:

Page 84: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

72

Tabel 5

Perhitungan Rata-Rata dan Deviasi Standar dari Skor Hasil Tes

Skor f x x' fx'

Interval / - -"----- ---,·-·-.__

1(80-84v I 82 +4 +4

i -75-79 3 77 +3 +9

70-- 74 10 72 +2 +20

' 65-69 5 67 + 1 +5

I ' -~

I 60-64 18 ~]62) 0 0 I --

I 55 - 59 ll 57 - l - ll

I 50-54 4 52 -2 -8

45-49 2 47 - 3 -6

-' I Total 54=N - - + 13 = L'fx' i

Mx = M' + i {Yfx'} = 62 + 5 { 13 } = 62 + 1,2037035 = 63,2037035 N 54

1/sDx = i-'\/ L'fx'2 - {Yfx' }2

= 5 -'\/ ill- { U }2

N N 54 54

= 5 \) 2,4629629 - 0,24074072 = 5 \) 2,4629629 - 0,057956

= 5 \) 2, 4050069 = 5 x 1,5508084 = 7,754042

7 7540

fxt2

16

27

40

I 5

-~ 0 l i

1l

16

18

133 = L'fx'Z

Page 85: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

73

Dari perhitungan di atas telah diperoleh skor rata-rata hitung sebesar

63,2037035 dan deviasi standar sebesar 7,7540. kemudian mengubah skor-skor

mentah menjadi nilai satandar skala lima, sebagai berikut:

Perubahan skor mentah mejadi nilai standar ,

M + l,5 SD= 63,2037035 + (l,5) (7,7540) = 74,834703 A

M + 0,5 SD= 63,2037035 + (0,5) (7,7540) = 6/,080703 B

M- 0,5 SD= 63,2037035 - (0,5) (7,7540) = 59,326703 C ,

M- 1,5 SD= 63,2037035 - (1,5) (7,7540) = 51,572703 D

E

Tabel 6

Tabet Konversi

Skormentah Nilai Huruf I

75 ke atas A

67-74 B v?

60-66 c 52-69 D

51 ke bawah E

Berdasarkan konversi dari skor mentah menjadi nilai standar, maka nilai

hasil tes yang diperoleh oleh guru pada tes pengetahuan mengenai kurikulum

berbasis kompetensi dapat diketahui pada tabel sebagai berikut:

Page 86: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

74

Tabel 7

Nilai dan Rata-Rata Nilai Responden Pada Tes Pengetahuan KBK

fPN 45 SLTPN 75 v SLTPN 169 / v SLTPN215

Nilai Nilai Subjek Nilai Nilai Subjek Nilai Nilai Subjek

~ngka Huruf

74 v B

66 j c 2

72 B 3

54 D 4

64 , c I s ~ c 6 62 I c 7

60 c 8

64 I C 9

76

60

60

58

56

56

62,8

A JO

c 11

c D

D

C v' Rata­

rata

Angka huruf

80

76

72

56

70

74

66

62

60

70

54

72

67,6 J

A

A

B

D

B

B

c c c B

D

B

B

l

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12 'v

Rata-

rata

Angka Huruf

74

70

62

60

60

58

76

58

58

52

48

48

60,3 tJi

B

B

c c c D

A

D

D

D

E

E

c

, I

Nilai Rata - Rata Keseluruhan = 63,2037035* \;'

*Nilai rata-rata keseluruhan kelo1npok telah dihitung diatas.

l

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

Ra ta-

rata

Nilai Nilai

Angka 1-Iuruf

72

62

66

64

58

64

58

64

62

66

62

66

58

56

52

62

B

c c c D

c D

c C I

c c c D

D

D

c

I I

Page 87: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

75

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa basil tes yang telah dikumpulkan

oleb penulis, maka diperoleb nilai rata-rata tes pengatabuan guru mengenai

kurikulurn berbasis kornpetensi dan irnplementasinya pada 4 sekolab yaitu

SLTPN 45, SLTPN 75, SLTPN 169 dan SLTPN 215 adalab 63,2 dengan standar

nilai C artinya pengetahuan guru mengenai kurikulum berbasis kornpetensi Cukup

baik. Kenyataan ini menunjukkan babwa dari basil tes yang penulis ajukan,

responden dapat menjawab dengan perolehan nilai rata-rata sebesar 63,2

merupakan suatu prestasi yang cukup, dan pada kemampuan ini akan berpengaruh

terhadap proses pembelajaran siswa di kelas, setidaknya guru dapat menerapkan

konsep kurikulurn berbasis kompetensi dengan baik. Jika perolehan nilai guru di

bawah rata-rata ini akan berpengaruh terhadap penyajian dan pengolahan

kurikulum berbasis kompetensi di kelas, dan akan terjadi kegiatan belajar

mengajar dan penilaian yang tidak sesuai dengan konsep KBK.

Dengan demikian kesiapan pengetahuan dan pemahaman guru mengenai

konsep kurikulum berbasis kompetensi dan implementasinya mencapai nilai rata­

rata C artinya kesiapan guru cukup.

Berdasarkan nilai hasil tes di atas dapat diberikan prosentase sebagai

berikut: yang mendapatkan nilai A (Amat Baik) terdapat 4 orang (7,41 % ), hasil

tersebut diasumsikan bahwa guru sudah rnarnpu dan pabarn dalam rnenerapkan

konsep kurikulum berbasis kornpetensi, sehingga dapat rnengolah parnbelajaran

dengan kegiatan belajar yang rnenyenangkan dan menatang, penilaian berbasis

kelas yang berpusat pada siswa, komprehensiC beragam, dan berkelanjutan,

Page 88: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

76

mengolah pembelajaran sesuai dengan kurikulum dan memperhatikan pencapaian

kompetensi siswa atau hasil belajar yang diperoleh siswa.

Kemudian yang mendapatkan nilai B (Baik) terdapat 10 orang ( 18,52 % ).

Hasil perolehan ini akan berpengaruh terhadap pengolahan kurikulum dan hasil

belajar siswa, kegiatan belajar mengajar, penilaian berbasis kelas yang

berkelanjutan dan menyeluruh, sehingga guru dapat menjadi mediator dan

fasilitataor yang baik dalam kelas, mengarahkan siswa kepada kompetensi dasar

dan kompentensi standar.

Selanj utnya yang mendapatkan nilai C ( Cukup Baik) terdapat 23 orang

(42,59 %), basil tersebut menunjukkan bahwa guru yang akan berinteraksi

langsung dengan kurikulum dan siswa berusaha untuk menjadi baik dalam

pengetahuan dan pemahaman konsep kurikulum berbasis kompetensi, sehingga

dengan nilai yang cukup dapat mengelolah kelas dengan menerapkan kurikulum

dan memperhatikan hasil belajar siswa dan penilaian yang menyeluruh serta

berkelanjutan.

Sedangkan yang mendapatkan nilai D (Kurang) terdapat 15 orang (27,77 %)

hasil ini diasumsikan bahwa guru tidak begitu paham dalam menerapkan

kurikulurn berbasis kompetensi di kelas, ha! ini akan mengakibatkan proses

pembelajaran yang kurang efektif jika ditinjau dari konsep kurikulum berbasis

kompetensi. Logikanya jika guru paham dengan baik atau cukup maka guru akan

menyajikan kurikulum dengan baik dan berusaha untuk menjadi baik, dan

Page 89: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

77

sebaliknya jika pemahaman guru kurang, maka penyajian kurikulum akan tidak

efktif dan belum siap untuk menerapkan kurikulum berbasis kompetensi ..

Dan terkahir yang mendapatkan nilai E (Gaga!) terdapat 2 orang (3,7 %)

hasil ini menunjukkan bahwa guru belum siap untuk menerapkan kurikulum

berbasis kompetensi.

B. Ulasan.

Kurikulum berbasis kompetensi merupakan kesatuan dalam kebijakan dan

keberagaman dalam penerapan artinya kurikulum berbasis kompetensi menjadi

suatu kurikulum nasional dan keragaman dalam penerapan sesuai dengan

kebutuhan siswa, masyarakat, lingkungan, sosial, budaya, pengetahuan dan

teknologi.

Kurikulum berbasis kompetensi merupakan perangkat rencana dan

pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai siswa,

penilaian, kegiatan belajar mengajar, dan pemberdayaan sumber daya pendidikan

dalam pengembangan kurikulum sekolah.

Adapun orientasi kurikulum berbasis kompetensi yaitu hasil dan dampak

yang diharapkan muncul pada diri peserta didik melalui serangkaian pengalaman

belajar yang bermakna, dan keberagaman yang dapat dimanifestasikan sesuai

dengan kebutuhannya.

Page 90: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

78

Rumusan kompetensi dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi merupakan

pemyataan apa yang diharapkan dapat diketahui, di sikapi, atau dilakukan siswa

dalam setiap tingkatan kelas dan sekolah dan sekaligus menggambarkan

kemajuan s1swa yang dicapai bertahap dan berkelanjutan untuk menjadi

kompeten.

Dalam ha! ini sekolah perlu adanya kesiapan yang matang dalam

menerapkan kurikulum berbasis kompetensi, baik dari sumber daya manusianya

yakni pengelola pendidikan, kepala sekolah yang demokratis dan kreatif,

berinisiatif untuk meningkatkan mutu pendidikan, guru yang mempunyai

kompetensi dalam mengajar dan mata pelajaran yang diajarkan atau guru harus

mencapai kriteria standar kompetensi, pustakawan, laboran dan pihak yang

berkaitan dengan pendidikan di sekolah. Sarana dan prasana yang memadai juga

menentukan efektifitas pembelajaran, karena s1swa diharapkan dapat

mengaplikasikan ilmu yang telah di terimanya, belajar dengan melakukan atau

praktik, siswa tidak hanya tahu teori tapi siswa dapat mengetahui dan kemampuan

dalam melakukan, meningkatkan kreativitas serta kompetensi.

Kemudian bagaimana kesiapan guru dalam menerapkan kurikulum berbasis

kompetensi. Pengetahuan guru atau pemahaman guru merupakan langkah awal

dalam menerapkan kurikulum ini, karena telah disebutkan pada bab terdahulu

bahwa guru adalah manusia di balik senjata kosong tak berpeluru, diperlukan

Page 91: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

79

kreativitas untuk mengisi senjata itu dan membidiknya sedemikian rupa sehingga

mampu dengan cermat dan tepat mengena sasarannya secara efektif dan efisien.

Guru merupakan faktor utama dalam proses pendidikan seperti apapun

kurikulum dan sarana yang tersedia, pada akhimya guru yang

mengoperasinalkannya dalam proses pendidikan. Oleh karena itu banyak ahli

yang menyebutkan bahwa guru merupakan faktor kunci dalam pendidikan.

Depdiknas melalui Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah

mengadakan pelatihan terintegrasi berbasis kompetensi dalam upaya

meningkatkan kualitas guru.

Pada penelitian ini terdapat dua subjek penelitian yang telah menerapkan

kurikulum berbasis kompetensi yaitu SLTP Negeri 45 dan SLTP Negeri 75

sedangkan sekolah yang belwn menerapkan kurikulwn berbasis kompetensi yaitu

SLTP Negeri 215 dan SLTP Negeri 169. Walaupun begitu, guru yang belum

menerapkan kurikulwn berbasis kompetensi telah mengikuti pelatihan mengenai

kurikulum berbasis kompetensi, meski sebagian ada yang belum mengikuti

dengan alasan tertentu.

Keberhasilan kurikulum berbasis kompetensi dipengaruhi oleh kemampuan

guru dalam menyajikannya. Implikasi dari kesiapan pengetahuan dan pemahaman

guru mengenai kurikulum berbasis kompetensi dan implementasinya adalah:

Page 92: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

80

1. Pengetahuan dan pemaharnan guru dapat mengukur kesiapan guru dalam

penerapan kurikulum berbasis kompetensi di sekolah.

2. Guru dapat menyajikan kurikulwn berbasis kompetensi dengan baik dan dapat

meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.

3. Pengolahan kurikulum sepenuhnya ditangani oleh sekolah sesuai dengan

kemampuan, kebutuhan dan lingkungannya.

4. Guru menjadi salah satu tim penyusun silabus, pelaksanaan dan penilaian

silabus.

5. Guru dituntut untuk menjadi lebih kreatif, variatif dalam mengajar,

pemberdayaan media belajar secara maksimal, mengarahkan siswa kepada

sosial dan budaya.

Page 93: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA
Page 94: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

A. Kesimpulan

BABV

PENUTUP

81

Dari data hasil penelitian mengenai pengetahuan guru tentang Kurikulum

Berbasis Kompetensi (KBK) untuk mengukur kesiapan guru dalam implementasi

KBK pada empat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri Jakarta Barat yaitu SLTP

Negeri 45 Cengkareng, SLTP Negeri 75 Kebon Jeruk, SLTP Negeri 169 Kali Deres

dan SLTP Negeri 215 Kembangan dapat ditarik kesimpulan bahwa:

1. Nilai rata-rata pengetahuan guru mengenai KBK adalah cukup baik, ha! ini

dapat dilihat dari nilai rata-rata tes pengetahuan Kurikulum Berbasis

Kompetensi yaitu( 63,2.

2. Kesiapan pengetahuan dan pemahaman guru tentang kurikulum berbasis

kompetensi cukup baik, ha! ini dapat dilihat berdasarkan aspek tingkat

pendidikan guru rata-rata tamatan S l artinya pendidikan guru di atas standar

minimal. Dari aspek lama mengajar atau bertugas menjadi guru lebih dari

I 0 tahun sebanyak 32 orang artinya terdapat jumlah guru senior yang tinggi

dalam penelitian ini. Dari aspek jenis kelamin responden yang berjenis

kelamin perempuan labih banyak dibandingkan laki-laki. Pada umumnya

yang menjadi objek penelitian sudah mengikuti pelatihan kurikulum

berbasis kompetensi yakni sebanyak 43 orang, sedangkan yang belum

mengikuti pelatihan KBK sebanyak 11 orang.

Page 95: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

82

3. Dari keempat SL TP Negeri sebagai subjek penelitian terdapat dua sekolab ......

yang telah menerapkan kurikulum berbasis kompetensi yaitu SL TP Negeri

45 dan SLTP Negeri 75, sedangkan SLTP Negeri 215 dan SLTP Negeri 169

belum menerapkan kurikulum berbasis kompetensi dikarenakan sumber

daya manusia yang belum memadai untuk diterapkannya KBK, sarana dan

prasarana yang kurang mendukung dalam proses pembelajaran.

B. Saran-Saran

I. Kepada kepala sekolah hendaknya mengupayakan kesiapan sekolah dalam

meningkatkan sarana dan prasarana sekolah agar terjadi efektifitas

pembelajaran, mengadakan pelatihan atau workshop mengenai kurikulum

berbasis kompetensi kepada guru dan mengarahkan serta menghimbau guru

kepada akuntabilitas dari pendidikan.

2. Kepada guru hendaknya mencari tahu dan mendalami konsep KBK secara

seksama, karena adanya perbedaan antara kurikulum 1994 dengan KBK dan

ha! ini sangat berpengaruh dalam proses pembelajaran dan peningkatan mutu

pendidikan.

3. Kepada sekolah yang telah menerapkan KBK hendaknya berusaha untuk

menerapkan KBK dengan lebih baik di sekolah, meningkatkan sumber daya

manusia (guru) dan melengkapi sumber belajar. Sedangkan sekolah yang

belum menerapkan kurikulum berbasis kompetensi hendaknya berupaya untuk

mempersiapkan SOM dengan mengikutsertakan dalam pelatihan atau

Page 96: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

83

workshop mengenai KBK (namun sudah mencapai 75 % guru SLTP

Negeri/subjek penelitian telah mengikuti pelatihan), meningkatkan SDM

dengan pembekalan ilmu pengetahuan yang sedang berkembang dan

melengkapi sarana prasarana.

Page 97: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, Porf. Dr, Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktek, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002, Edisi Revisi, cet. Ke-2

Budihardjo, Syukur, Kurikulum dan Manusia di Balik Senjata. Forum Otonomi Pendidikan, Kornpas, 24 Mei 2002

Capel, Susan, Leaks, Marilyn, and Turner, Tony, Leaming to Teach in the Secondwy School, London: Routledge, 1995

Depdiknas, KurikulumBerbasis Kompetensi, Edisi 2002, Jakarta: Pusat Kurikulum Balitbang, 2002

, Ketentuan Umum Kurikulum Berbasis Kompetensi, Jakarta: Pusat Kurikulum Balitbang, 2002

_____ ,. Kerangka Dasar Kurikulum Berbasis Kompetensi, Jakarta: Puskur, Balitbang, 2004

_____ ,Leaflet KBM, Jakmia: Puskur, Balitbang, 2002

--~

, Penilaian Berbasis Kelas, Jakarta: Puskur, Balitbang, 2002

_____ , Pengembangan Silabus Kurikulum Berbasis Kompetensi, Jakarta: Puskur, Balitbang, 2002

, Ringkasan Kegiatan Bela jar Mengajar, Jakarta: Puskur, 2002

Ringkasan Kurikulum dan Hasil Belajar, Jakarta: Puskur, Balitbang, 2002

_____ , Ringkasan PKBS, Jakarta: Puskur, Balitbang, 2002

___ , Ringkasan Kegiatan Belajar Mengajar, Jakarta: Puskur, Balitbang, 2002

---·-, UU RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: 2003

Page 98: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2001, Edisi III, cet. Ke-2

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Sek.Jen., Undang-Undang RI No. 2 Tahunl989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta, 1995

Gunawan, Ary H., Administrasi Sekolah (Administrasi Pendidikan Mikro), Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1996, cet. Ke-1

Hanrnlik, Oemar, Evaluasi Kurikulum, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1990

Herrnah H. Home, An Idealistic Philosophy of Education, Chapter V dari Philosophies Of Education

bJ.lJ'~ "1111. J'eralurnrr Pemerintah/Hukum/PP No. 25 Tahun 2000. html

!di, Abdullah Pengembangan Kurikulum, Teori dan Praktik, Jakarta: Gaya Media Pratama, 1999, cet. I

Jatmiko Wibowo, Alexander & Tjiptono, Fandi. (ed), Pendidikan Berbasis Kompetensi, Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 2002, cet. Pertama

Kwartolo, Yuli, Jurnal Pendidikan Penabur - No.O l I Th.! I Maret 2002

Lopez Da Cruz dan Yosef Dedy Pradipto Pr., Universitas: 'Pabrik' SOM yang (mestinya) Paling Qualified, dalam buku Pendidikan Berbasis Kompetensi Y ogyakarta, Universitas Atma Jaya Y ogyakarta, 2002

Muhammad, Zuhdi, l'lie New Currrculum: Hopes and Challenges, in The Jakai1a Post, June 12, 2002

Mulyasa E. Drs, M. Pd., Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Konsep, Karakteristik dan Implementasi), Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2003, cet. Ke-3

Nasution, S., Asas-asas Kurikulum, Jakarta: Bumi Aksara, 1994, Edisi kedua, cet. I,

Nurdin, Syafruddin, H., Dr, M.Pd., Usman, Basyiruddin M., Drs., M.Pd., Guru Profesional & lmplementasi Kurikulum, Jakarta: Ciputat Pers, 2002

Penyusun, Sinar Grafika, Garis-aris Besar Haluan Negara 1999-2004. Tap MPR No. JV /MPR/1999, Jakarta: PT. Sinar Grafika, 2002, cet. Kedua

Page 99: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

Powel, Taylor, Competence in extension education evaluation. What is? What does capacitv building entail? Hear it from The Board, January, 2002

Pusposutardjo, Suprodjo, Panduan Penyususnan Kurikulum dan Penelitian Hasil Belajar Pendidikan Tinggi Berbasis Kompetensi, Handout Direktorat Pengembangan Akademis dan Kemahasiswaan, Ditjen Dikti, Depdiknas Universitas Widiya Mandala Surabaya, 27 Agustus 2002

Rosyada, Dede, Dr, MA, Paradigma Pendidikan Demokratis, Jakarta: Kencana, 2004, cet. I

Samana, Profesionalisrne Keguruan, Y ogyakarta: Penerbit Kanisius, 1994

Sidi, Indra [)jati, Kebijakan Penyelenggaraan Otonomi Daerah di Bidang Pendidikan, (rnakalah seminar), Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

··-------' Menuju Masyarakat Belajar (menggagas paradimna baru pendidikan), Jakarta: Pararnadina dengan Logos Wacana llnrn, 2001, cet. l

-----, Kurikulwn Pendidikan Dirarnpingkan, Suara Pembaruan, Kamis, 14 maret 2003

Silverius, Suke, Masa Depan Kurikulum Masa Depan, Jumal Pendidikan dan Kebudayaan, No. 046, Tahun Ke-10, Januari 2004

Siskandar, Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan dasar dan Menengah, (Makalah), Jakarta: Pusat Kurikulum, Depdiknas, 2003

Soedorno, M, Seki tar Eksistensi Sekolah, Y ogyakarta: PT. Hanindita, cet. Ke- I

Soepeno, Barnbang, M.Pd, Statistik Terapan dalam Penelitian 11mu Sosial dan Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 1997, Cet. Pertama

Sugiyono, Dr., Metode Penelitian Bisnis, Bandung: CV. Alfabeta, 2002, cet. Ke-4

Suharyanto, Menyongsong Era Otonomi Daerah, Bidang Pendidikan Tennasuk Kebudavaan , Diotonomikan atau Tidak, Forwas, 091Xl/2000, h. 32

Suparno, Paul, Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan, Y ogjakarta: Kanisius, 1997

Suyanto, Persoalan lmplementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, Kompas, 6 Oktober 2003

Page 100: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

Tilaar, H.A.R, Manajemen Pendidikan Nasional Kaiian Pendidikan Masa Depan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001

Uzer Usman, Moh. Ors., Menjadi Guru Profesional, edisi 2, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2003, cet. Ke-6

Wuryadi. H., Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi, makalah dipresentasikan pada Sarasehan Temu Prodi Biologi di UKDW, 28 Agustus 2002

Yudiawan, Deni, KBK, Solusi Pendidikan Menjawab Tantammn, Pikiran Rakyat, Kamis, 09 Januari 2003

Yulaelawati, Ella, Pembelajaran dan Penilaian Berdasarkan Kurikulum Berbasis Kompetensi, Makalah, Pusat Kurikulum Depdiknas, Jakarta. 2003

Page 101: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

PEDOMAN WAWANCARA

1. Hari/Tanggal

2. Intervi wee

3. Jabatan

: Kamis I 12 Agustus 2004

: Drs. Muhammad Karim

: Waka. Sek. SLTP Negeri 169 Kali Deres

4. Pokok-pokok Wawancara:

a. Bagaimana latar belakang, visi dan misi sekolah?

b. Bagaimana manajemen pendidikan yang diterapkan di sekolah, apakah sudah

menerapkan konsep manajemen berbasis sekolah?

c. Bagaimana penggunaan sarana dan prasarana dalam pembelajaran?

d. Apakah sekolah telah mengadakan pelatihan atau workshop tentang kurikulum

berbasis kompetensi untuk guru?

e. Apa upaya sekolah dalam menerapkan kurikulum berbasis kompetensi?

f. Bagaimana kesiapan sekolah dalam implementasi kurikulum berbasis

kompetensi?

Page 102: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

Jawaban dari interviewee :

a. Visi sekolah : Unggul dalam Prestasi, Teladan dalam Perilaku

Misi sekolah :

Menanamkan Keimanan dan Ketaqwaan

Meningkatkan mutu tamatan

Meningkatkan disiplin

Menanamkan budi peke11i

Meningkatkan keterampilan

Meningkatkan mutu pelayanan

b. Sudah menerapkan Manajemen Berbasis Sekolah walaupun belum

seluruhnya. Seperti Program Learning Time yaitu siswa dibarapkan

memanfaatkan waktu atau belajar menggunakan waktu dengan baik dan

tepat. Pengajian tadarus pada bari rabu dan kamis, yasinan pada hari ju mat

yang dilaksanakan 15 menit sebelum jam pertama dimulai, bari sabtu

English Day.

c. Menggunakan sarana dan prasarana yang ada, terdapat l OHP, ELCD

Player 1, menggunakan pesona fisika. Sekolah berupaya melengkapi

sarana prasarana belajar dalam kesiapan penerapan KBK.

d. Sekolah belom menerapkan KBK, tetapi sudah mengirim guru w1tuk

pelatihan atau workshop KBK yang diadakan pada tingkat DK!, Kodya

dan Kecamatan.

Page 103: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

e. Upaya untuk menerapkan KBK yaitu mengmm guru untuk mengikuti

pelatihan atau workshop KBK. Mengikuti lomba portofolio se-DKI yang

diadakan di Lab. School. Meningkatkan pengadaan sarana belajar.

f Kendala sarana prasarana, tidak ada gedw1g audio visual.

Jakarta, 12 agustus 2004

Jnterviewee Interviewer

\

I / .I·. I .• "- \)·.;

• - '-":o: _ _ : ,- "';

. ( Drs. Muhamµ{ad Karim ) ( Masfupah)

Page 104: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

PEDOMAN WA \VANCARA

I. Hari/Tanggal

2. Interviwee

3. Jabatan

: Rabu / I I Agustus 2004

: Dra. Hj. Ratna Usman

: Staf. Sarana Prasarana SLTP Negeri 75

Kebon Jeruk

4. Pokok-pokok Wawancara:

a. Bagairnana Iatar belakang, visi dan misi sekolah0

b. Bagaimana manajemen pendidikan yang d.iterapkan di sekolah, apakah sudah

menerapkan konsep manajemen berbasis sekolah'I

c. Bagaimana penggunaan sarana dan prasarana dalam pembelajaran?

d. Apakah sekolah telah mengadakan pelatihan atau workshop tentang kurikul um

berbasis kompetensi untuk guru?

e. Apa upaya sekolah dalarn menerapkan kurikulum berbasis kompetensi?

f. Bagaimana kesiapan sekolah dalam implementasi kurikulum berbasis

kompetensi?

Page 105: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

Jawaban dari Interviewee :

a. Visi Sekolah : Meajadikan sekolah yang memberikan, pendidikan bermutu

tinggi, unggul, berprestasi, serta berpijak pada akhlak yang mulia, sehingga

berkembang menjadi sekolah terbaik di DKI Jakarta.

b. Secara keseluruhan sudah menerapkan Manajemen Berbasis Sekolah

c. Menggunkan sarana dan prasarana seoptimal mungkin. Salah satunya

pengadaan media dan sumber belajar rnernadai, tiap kelas terdapat OHP,

terdapat papan penernpelan tugas I hasil belajar pada tiap kelas dan halaman,

rnengumpulkan nilai atau portofolio dengan menggunakan map.

d. Sudah mengadakan pelatihan atau workshop KBK dengan kegiatan:

Mengadakan Raker

Pelatihan dihadiri oleh Dikdas sebagai penyaji

Pelatihan diadakan dengan memanggil para ahli pendidikan

Guru ditatar oleh Dikdas pada taraf Nasional atau Propinsi DKI.

e. Upaya yang akan dilakukan sekolah:

- Penataran Guru

- Melengkapi sarana prasarana

- Sosialisasi pada siswa dan orang tua siswa

f. Sudah. Dalarn proses kesiapan yang lebih lengkap dan sempurna.

Page 106: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

·· · · )tl(er\liewee - ·'- ----

----.

Jakarta, 11 agustus 2004

Interviewer , I \ ''1 i 1\-

~.\T~\~ 1

\ \i/Vi' ./ \I i

( Masfupah)

Page 107: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

PEDOMAN WAWANCARA

I. Harirr anggal

2, lnterviwee

3. Jabatan

: Kamis I 19 Agustus 2004

: Bahrudin, S. Pd,

: Wakil Kepala SLTPN 215 Jakarta

4, Pokok-pokok Wawancara:

a. Bagaimana latar belakang, visi dan misi sekolah?

b. Bagaimana man<\iemen pendidikan yang diterapkan di sekolah, apakah sudah

menerapkan konsep man<\jemen berbasis sekolah?

c. Bagaitnana penggunaan sarana clan prasarana dalatn pe1nbelajaran?

d. Apakah sekolah telah mengadakan pelatihan atau workshop tentang kurikulum

berbasis kompetensi untuk guru?

e. Apa upaya sekolah dalam menerapkan kurikulum berbasis kompetensi?

f Bagaimana kesiapan sekolah dalam implementasi kurikulum berbasis

kompetensi?

Page 108: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

Jawaban dari Interviewee :

a. Visi Sekolah : Berakhlak Mulia, Berilmu dan Trampil. Peningkatan iman dan

taqwa melalui kegiatan keagaman.

b. Behun menerapkan Manajemen Berbasis Sekolab

c. Menggunakan sarana dan prasarana secara n1aksin1al

d. Behun mengadakan pelatiban atau workshop KBK.

e. Upaya yang akan dilakukan sekolah: mencari informasi mengenai kurikulum

berbasis kompetensi atau n1engikuti pelatihan.

f. Belum siap.

Jakarta, 19 agustus 2004

Interviewee lntervie\ver

( Bahrudin S. Pd. ) ( Masfupah)

Page 109: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

PEDOMAN WA WANCARA

I. Hari/Tanggal

2. lnterviwee

3. Jabatan

: Rabu I 3 Agustus 2004

: Dra. Lidia Refilawati

: Waka. Sek. SLTP Negeri 45 Cengkareng

4. Pokok-pokok Wawancara:

a. Bagaimana latar belakang, visi dan misi sekolah?

h. Bagairnana rnanajernen pendidikan yang diterapkan di sekolah, apakah sudah

menerapkan konsep manajemen berbasis sekolah?

c. Bagaimana penggunaan sarana dan prasarana dalam pembelajaran?

d. Berapakahjumlah guru di sekolah?

e. Berapakah jumlah guru pada tiap bi dang studi?

f Apakah sekolah telah mengadakan pelatihan atau workshop tentang kurikulum

berbasis kornpetensi?

g. Apa upaya sekolah dalam menerapkan kurikulum berbasis kompetensi?

Page 110: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

Jawaban dari Interviewee :

a. Visi sekolah : Unggul dalam Mutu, Berpijak pada Budi Pekerti

Misi : 1. Meningkatkan NUAN

2. Meningkatkan Produktifitas

3. Meningkatkan Out Put

4. Meningkatkan Out Come

5. Meningkatkan NAZA

b. Menerapkan Manajemen Berbasis Sekolah

c. Penggunaan sarana dan prasarana dengan semaksimal mungkin

d. 58 orang guru

e. l orang I bidang studi

f. Sudah mengadakan pelatihan atau workshop KBK

g. - Sosialisasi dan pembekalan tentang KBK kepada dewan guru

Mengikutsertakan guru-guru untuk mengikuti Diklat

Mengadakan Workshop dan pelatihan

Jakarta, 3 Agustus 2004

Interviewee Interviewer ·\ \\ I \

I Masfupah )

Page 111: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

PEN GANT AR

Era otonomi daerah membawa demokrasi pendidikan. Perubahan dari

sentralistik menjadi desentralistik melahirkan kurikulum barn yaitu kurikulum

berbasis kompetensi yang merupakan suatu refonnasi pendidikan dan kurikulum yang

disesuaikan dengan kebutuhan siswa, masyarakat dan dunia kerja. Maka pada

penulisan skripsi ini, penulis akan membahas "Kesiapan Sekolah dalam Implementasi

Kurikulum Berbasis Kompetensi (studi pada SLTPN Jakarta Barnt)", dimana

spesifikasinya yaitu kesiapan guru dalam memahami konsep KBK.

Berkaitan dengan masalah tersebut penulis mengajukan beberapa

pertanyaan dengan tes pilihan ganda. Demi kelancaran penelitian ini penulis berharap

kesediaan Ibu/Bapak guru untuk meng1s1 tes berikut

. Atas bantuannya penulis ucapkan terirna kasih.

Penulis

(MASFUPAH)

Page 112: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

IDENTITAS RESPONDEN

Nama Jenis kelamin Bidang studi yang diajarkan Pendidikan terakhir Masa tugas sejak Mengikuti pelatihan/Seminar KBK: Sudah I Bel um

PETllNJUK

l. Bacalah dengan cem1at dan teliti pertanyaan-pertanyaan di bawah ini.

2. Berilah tanda silang pada salah satu jawaban yang telah terscdia.

PERTANYAAN

Pilihlah jawaban yang paling tepat menurut anda!

I. Kurikulum 1994 berorientasi pada ...

a. Siswa dan kompetensi c. Produk dan hasil

b. Input dan output d. Siswa dan hasil belajar

2. Terdapat empat komponen yang saling terkait dalam kurikulum berbasis

kompetensi, yait11 .

a. Kurikulum dan hasil belajar, Penilaian berbasis kompetensi, Kegiatan belajar

mengajar, & Pengelolaan kurikulum berbasis sekolah

b. Kurikulum dan kompetensi dasar, Penilaian berbasis kelas, Kegiatan belajar

mengajar, & Pengelolaan kurikulum berbasis sekolah

c. Kurikulum dan kompetensi dasar, Penilaian berbasis kompetensi, Kegiatan

belajar mengajar, & Pengelolaan kurikulum berbasis sekolah

d. Kurikulum dan hasil belajar, Penilaian berbasis kelas, Kegiatan belajar

mengajar, & Pengelolaan kurikulum berbasis sekolah

3. Di bawah ini yang merupakan orientasi Kurikulum Berbasis Kompetensi adalah

Page 113: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

a. Hasil belajar dan keberagaman c. Siswa dan kompetensi

b. Hasil belajar dan siswa d. Input dan output

4. Pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai yang diret1eksikan dalam kebiasaan

berpikir dan bertindak merupakan definisi dari ...

a. Profesional c. Kompetensi

b. Qualified d. Skill (kemampuan)

5. Kompetensi yang merupakan kecakapan untuk belajar sepanjang hayat dan

keterampilan hidup yang diperlukan siswa untuk mewujudkan seluruh potensinya

dalam kehidupan, dunia kerja dan pendidikan la1tjut. Pernyataan tersebut adalah

pengertian ...

a. Kompetensi mata pelajaran c. Kompetensi lulusan

b. Kompetensi lintas kurikulum d. Kompetensi rumpw1 pelajaran

6. Pemyataan minimal atau memadai tentang pengetahuan, keterampilan dan sikap

mengenai materi standar disebut ...

a. lndikator c. Hasil belajar

b. Kompetensi dasar d. Standar kompetensi

7. Keluasan dan kedalaman kompetensi yang dirumuskan dalam pengetahuan,

perilaku, keterampilan, sikap dan nilai dapat diukur dengan berbagai teknik

penilaian. Pemyataan tersebut merupakan pengertian ...

a. Indikator c. Hasil belajar

b. Kompetensi dasar d. Standar kompetensi

8. Uraian kompetensi dasar secara spesifik dan dapat mengukur basil belajar adalah

a. lndikator c. Hasil belajar

b. Kompetensi dasar d. Standar kompetensi

9. Kurikulum berbasis kompetensi dirancang sesuai dengan kebutuhan siswa dan

masyarakat luas serta menyesuaikan terhadap pengetahuan dan teknologi yang

Page 114: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

sedang berkembang. Hal ini sesuai dengan prinsip Kurikulum dan Hasil Belajar

yang berbunyi ...

a. Belajar sepanjang hayat

b. Mengembangkan keterampilan hidup

c. Kesamaan memperoleh kesempatan

d. Adaptasi terhadap abad pengetahuan dan teknologi informasi

10. 4 pilar pendidikall yaitu learning to know, learning to do, learning lo be dan

learning to live together merupakan fondasi dalam pembelajaran untuk selalu

belajar. Pernyataan ini sesuai dengan prinsip KHB yang berbunyi .

a. Belajar sepanjang hayat

b. Mengembangkan keterampilan hidup

c. Pendekatan menyeluruh dan kemitraan

d. Adaptasi terhadap pengetahuan dan teknologi informasi

11. Hasil belajar yang dicapai siswa akan menjadi acuan dalam menentukan

keputusan pembelajaran, orang tua akan mengetahui hasil belajar siswa dan

berperan dalam perkembangan balajar siswa. Pernyataan ini sesuai dengan prinsip

KHB yang berbunyi ...

a. Berpusat pada anak dengan penilaian yang berkelanjutan dan komprehensif

b. Pendekatan menyeluruh dan kemitraan

c. Kesamaan memperoleh kesempatan

d. Mengembangkan keterampilan hidup

12. "Siswa mampu apa setelah pembelajaran?'', pertanyaan ini semestinya terlintas

dalam pikiran guru sebelum mengajar. Statemen diatas merupakan prinsip KHB

yang berbunyi ...

a. Berpusat pada anak dengan penilaian yang berkelanjutan dan komprehensif

b. Belajar sepanjang hayat

c. Mengembangkan keterampilan hidup

d. Keseimbangan etika, logika dan estetika

Page 115: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

13. Hasil belajar siswa akan dimonitor melalu.i tahapan kompetensi yakni kompetensi

mata pelajaran, kompetensi rwnpun mata pelajaran, kompetensi lintas kurikulum

dan kompetensi lulusan. Hal ini sesuai dengan prinsip KHB yang berbunyi ...

a. Berpusat pada anak dengan penilaian yang berkelanjutan dan komprehensif

b. Belajar sepanjang hayat

c. Pendekatan menyeluruh dan kemitraan

d. Kesamaan memperoleh kesempatan

14. Siswa diharapkan tidak hanya mempunyai kecakapan ilmu pengetahuan dan

kemampuan melakukan sesuatu yang berguna namun mempunyai nilai moralitas

dan spiritual yang tinggi. Pernyataan ini sesuai dengan prinsip KHB yang

berbunyi ...

a. Penguatan integritas nasional

b. Keseimbangan etika, logika, estetika

c. Adaptasi terhadap pengetahuan dan teknologi informasi

d. Keimanan, nilai, budi pekerti luhur

15. Kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui apakah suatu program telah berhasil

dan efesien adalab .

a. Pengukuran

b. Penilaian

c. Evaluasi

d. Penelitian

16. Suatu proses pengumpulan, pelaporan, dan penggunaan informasi tentang basil

belajar siswa dengan menerapkan prinsip penilaian, pelaksanaan berkelanjutan,

bukti otentik, akurat dan konsisten sebagai akuntabilitas publik. Pernyataan

tersebut merupakan pengertian ...

a. Pengukuran

b. Penilaian

c. Penilaian berbasis kelas

d. Evaluasi

Page 116: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

17. Valid merupakan salah satu prinsip penilaian berbasis kelas, maksudnya adalah

a. Mengetahui keajegan al at ukur

b. Menggunakan alat ukur yang dipercaya dan tepat

c. Mengukur dengan alat ukur

d. Mengetahui hasil pengukuran dengan tepat

18. Penilaian hams memberi sumbangan positif terhadap pencapaian hasil belajar

siswa. Pemyataan ini sesuai dengan prinsip PBK yaitu

a. Valid

b. Mendidik

c. Berorientasi pada kompetensi

d. Adil dan obyektif

19. Penilaian dilakukan secara berencana, bertahap, teratur, terns menerus dan

berkesinambungan untuk memperoleh gambaran tentang perkembangan

kemajuan belajar siswa. Pemyataan ini merupakan prinsip PBK yaitu ...

a. Berkesinambungan

b. Mendidik

c. Terbuka

d. Menyeluruh

20. Pengertian 'bermakna' dari prinsip penilaian berbasis kelas adalah

a. Kriteria pengambilan keputusan harus jelas terbuka untuk semua pihak

b. Penilaian mempunyai arti penting bagi siswa dan orang tua

c. Mempunyai arti, berguna dan bisa ditindaklanjuti oleh semua pihak

d. Mengukur apa yang seharusnya diukur

21. Siswa harus menguasai taraftertentu sampai tuntas atau mendekati tuntas. Asumsi

ini melandasi acuan penilaian secara ...

a. Nilai standar

b. Norma

c. Skor mentah

Page 117: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

d. Patokan

22. Setiap populasi peserta didik yang sifatnya heterogen akan selalu didapati

kelornpok baik, sedang dan kurang yang distribusinya rnernbentuk kurva normal.

Asumsi ini melandasi acuan penilaian secara ...

a. Nilai standar

b. Nonna

c. Skor mentah

d. Patokan

23. Penilaian berbasis kelas lebih menekankan penggunaan acuan nilai secara .

a. Penilain Acuan Patokan

b. Penilain Acuan Normal

c. PAP dan PAN

d. Semuanya benar

24. Penilaian yang dilakukan dengan mengumpulkan kerja siswa adalah ...

a. Portofolio c. Proyek

b. Produk d. Tes tertulis

25. Berikut ini merupakan al at untuk mengukur ranah psikimotorik, kecuali ...

a. Work sample c. Tes tertulis

b. Tes identifikasi d. Tes paper and pencil

26. Di bawah ini merupakan kompetensi yang diharapkan dimiliki oleh lulusan

sekolah, yang berkenaan dengan aspek afektif adalah ...

a. Keterampilan berkomunikasi

b. Mampu beradaptasi dengan perkembangan lingkungan sosial

c. Menguasai ilmu pengetahuan

d. Memiliki nilai-nilai etika dan estetika

27. Laporan kemajuan siswa dapat dikategorikan menjadi dua jenis, yaitu:

a. Pencapaian kompetensi dasar dan hasil belajar

b. Prestasi mata pelajaran dan pencapaian

c. Prestasi mata pelajaran dan pencapaian kompetensi dasar

Page 118: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

d. Laporan pencapaian da hasil belajar

28. Berikut ini merupakan manfaat laporan hasil belajar, kecuali ...

a. Diagnosis hasil belajar siswa

b. Prediksi masa depan siswa

c. Seleksi dan sertifikasi

d. Benchmarking

29. Kegiatan yang prosesnya melalui persepsi, penyimpanan infonnasi dan

pemanfaatan kembali infom1asi untuk memecahkan masalah adalah .

a. Berpikir c. Meneliti

b. Belajar d. Mengingat

30. Siswa diharapkan tidak hanya mampu dalam memahami konsep melainkan

mengaplikasikan dengan praktik langsung dari konsep tersebut. Pemyrrtaan 1m

sesuai dengan prinsip KEM yaitu ...

a. Mengembangkan kemampuan social

b. Mengembangkan keterampilan pemecahan rnasalah

c. Mengembangkan kreativitas siswa

d. Belajar dengan melakukan

31. Memotivasi keingintahuan siswa untuk mengajukan pertanyaan tentang objek dan

peristiwa yang terjadi dalam kehidupan merupakan pendekatan belajar secara ...

a. Konstrutivisme c. Pembelajaran dernokratis

b. Inquiry d. Discovery

32. Guru diharapkan menciptakan suasana pembelajaran yang rnenantang sehingga

rnelahirkan pernbuktian barn dan rnemberikan kesernpatan berkreasi, ha! ini

sesuai dengan prinsip KEM yaitu ...

a. Mengernbangkan kreativitas siswa

b. Belajar sepanjang hayat

c. Mengernbangkan keterampilan pemecahan masalali

d. Mengembangkan keint,>intahuan, imajinasi dan fitrah bertuhan

Page 119: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

33. SETS merupakan suatu pendekatan terpadu yang melibatkan unsur ilmu

pengetabuan, tek'llologi, lingkungan dan masyarakat. Pendekatan ini sesuai

dengan prinsip KBM yaitu ...

a. Menumbuhkan kesadaran sebagai warga negara yang baik

b. Perpaduan kompetisi, kerja sama dan solideritas

c. Mengembangkan kemampuan menggunakan ilmu dan teknologi

d. Mengembangkan keint,>intahuan, im~jinasi dan fitrnh bertuhan

34. Kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru baik berupa gagasan

maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumny

disebut.

a. lnovasi c. Kreativitas

b. Kompetensi d. Produktivitas

35. Proses aktif dalam membuat sebuah pengalaman menjadi masuk aka! atau

meaningfi;// merupakan pendekatan pembelajaran secara ...

a. Trial and error c. Konstruktivisme

b. Inquiry d. Discovery

36. Siswa merupakan asset bangsa yang sangat berharga untuk itu perlu adanya

wawasan dan kesadaran untuk menjadi warga negara yang produktif dan

bertanggungjawab. Pemyataan ini sesuai dengan prinsip KBM yaitu ...

a. Perpaduan, kompetisi dan kerja sama sosial

b. Mengembangkan kemampuan sosial

c. Mengembangkan kemampuan menggunakan ilmu dan teknologi

d. Menumbuhkan kesadaran sebagai warga negara yang baik

37. Bakti sosial merupakan salah satu kegiatan social yang dapat memberikan

pengalaman belajar siswa dengan bertujuan untuk meningkatkan ...

a. Kepemimpinan

b. Empati dan solideritas

c. Kompetensi

d. Kerja sama

Page 120: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

38. Dalam pengelolaan ruang kelas hendalmya guru tidak monoton dan

membosankan sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Pernyataan

ini sesuai dengan prinsip motivasi belajar yaitu ...

a. Keseimbangan pengaturan pengalaman belajar

b. Mengembangkan beragam kemampuan

c. Keaslian da tugas yang menantang

d. Kondisi dan konsekuensi yang menyenangkan

39. Guru hendaknya memahami siswa satu persatu, sehingga guru dapat menerapkan

persamaan kesempatan dan memperhatikan keragaman siswa. Pemyataan ini

merupakan kegiatan dalam

a. Mengelola kelas

b. Mengelola siswa

c. Mengelola kegiatan belajar

d. Mengelola materi pelajaran

40. Aksesibilitas dalam mengelola ruang kelas, maksudnya adalah ...

a. Siswa dapat mudah menjangkau alat dan sumber belajar

b. Siswa dan guru dapat mudah bergerak dalam kelas

c. Memudahkan terjadi interaksi antara guru dan siswa atau antar siswa

d. Siswa dapat mudah menerima materi pelajaran

41. yang perlu diperhatikan dalam pengadaan dan pemanfaatan sumber belajar adalah

a. Sosialisasi sumber belajar

b. ldenti fikasi sember belajar yang diperlukan untuk KBM

c. Penggunaan sumber belajar apa adanya

d. Menggunakan sumber belajar secara maksimal

42. Undang-undang Republik Indonesia No. 22 tahun l 999 tentang ...

a. Kewenangan pemerintah dan propinsi sebagai daerah otonom

b. Otonomi daerah

c. Pemerintahan daerah

Page 121: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

d. Perimbangan keuangan daerah

43. Suatu pola pemberdayaan tenaga kependidikan dan sumber daya pendidikan

lainnya utuk meningkatkan mutu pendidikan melalui pengembangan silabus.

Pemyataan di atas merupakan definisi dari ...

a. KBK

b. MBS

c. Pendidikan demokratis

d. Pengelolaan kurikulum berbasis sekolah

44. Salah satu tugas kepala sekolah dalam pengelolaan kurikulum adalah

a. Mempelajari dan memaharni kuirkulum

b. Menyusun silabus

c. Menyusun laporan evaluasi perencanaan dan pelaksanaan kurikul um di

sekolah

d. Menyelesaikan tugas-tugas administrasi yang berhubungan dengan

pelaksanaan KBM

45. Di bawah ini merupakan tugas guru dalam pengelolaan kurikulum, kecuali ...

a. Menjamin tersedianya dokumen kurikulum

b. Mernpelajari dan rnemaharni kurikulum

c. Menyusun silabus

d. Melaksanakan KBM sesuaid enagn perencanaan yang telah disusun

46. Di bawah ini yang bukan tugas dan tanggung jawab Dinas pendidikan

kabupaten/kota dalam pengelolaan kurikulum berbasis sekolah adalah ...

a. Fasilitator pembentukan, pelatihan dan pembinaan tim pengernbang silabus

pada tingkat kabupaten/kota

b. Mengusahakan sumber dana untuk penyusunan, evaluasi dan perbaikan

silabus

c. Membuat rarnbu-rambu pengembangan sialabusyang sesum dengan

kebutuhan daerah yang bersangkutan

Page 122: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

d. Membentuk tim pengembang silabus pada tingkat kabupaten/kota

47. Di bawah ini tugas dan tanggungjawab Dinas pendidikan propinsi, kecuali ...

a. Mengusahakan dana untuk kegiatan penyusunan silabus, penilaian dan

monitoring silabus

b. Memantau penyusunan dan implementasi silabus pada tingkat kabupaten/kota

c. Melakukan supervisi, penilaian dan monitoring untuk infonnasi pendidikan

tingkat propinsi

d. Memberikan persetujuan jika sekolah tel ah sanggup melaksanakannya.

48. Seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan pembelajaran, pengelolaan

kelas dan penilaian hasil belajar disebut ...

a. Kurikulum c. Kurikulwn dan h asil belajar

b. Silabus d. Kegiatan belajar mengajar

49. Di bawah ini yang bukan termasuk langkah-langkah penyusunan silabus adalah ..

a. Perencanaan c. Perbaikan

b. Pelaksanaan d. Evaluasi

50. Evaluasi pelaksanaaan silabus menggunakan model-model penilaian kurikulum,

singkatan dari model CIPP adalah ...

a. Content, Input, Process, Product evaluation

b. Context, Input, Process, Product evaluation

c. Content, Input, Perpouse, Product evaluation

d. Context, Input, Perpouse, Product evaluation

Page 123: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

f{o

Kunci Jawaban :

I. B 11. B 21. D 31. B 41. B

2. D 12. c 22.B 32.A 42.C 0 A 13.A 23.A 33.C 43.D .) .

4. c 14. D 24. A 34.C 44. c 5. B 15. c 25. c 35. c 45. A

6. B 16. c 26. D 36. D 46. A

7. c 17. B 27. B 37.B 47. D

8. A 18. B 28. D 38. D 48. B

9 D 19. A 29. B 39. B 49. D

10. A 20.C 30. D 40. A 50. A

Page 124: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SY ARIF I-IIDAYATULLAI-1 .JAKARTA

FAKULTAS ILMU TARBJYAH DAN KEGURUAN

Jl.!r.ll.Ju:uida Non1or 95. Ciputat J 5412, fndoncsin

VII 20011 Nomor: ET!TL.02.2/ ..... 1 ........ Lamp. : I11strumen Rise( Hal : RISET I WA W MCARA

Kcpada Yth.

1.-- Ke pail: a Sill'PN 45

2 _rKap_alo. SLTPN .169

Jakecrta ilarat

di· TEMPA'l'

~4ssalan1u'a/aikuJJ1 "vr. H'b. Dengan hormat kan1i sampaikan bahwa,

M».sful):.;.h N n n1 a: ........... ~ ................ .

Alan1~1t

29 Jvli 20Gl1 Jakarta, ............... · ................. .

..... ~ ;.~P.~!::.:.n.P .. ~~}~:"'.1:' ... :~ .. ~~.r.~ ~ ... , ................................ .

adalah m;ihasiswa Fakultas Ilnrn Tarbiyah clan Keguruan UIN Syarifl-Iidayatullah Iakarli1.

HIM u1821S3e1

Juru.-;an Ke1e~didika11 Islam - Manajemen Pendidkan

Semester IX (Sembilan)

o ·l b . d • 1 · .. k · · b · d 1 Kesia1an Sekolah >JC iu ungan engan tu gas pcnye esa1an ,, nps1 yang ei:1u u ........................... , ...... .

dnlam ImJlementasi Kurikulum Berbasis Kom~etensi (studi ~nda

SLTP Cengkareng Jakartu Bursi.)

k~uni 111ohon kesecUa.111 Saudar:i untuk nli.!l1Cri1na d.111inc1nb.tntu1naJ111:iisv1a/1 lersebuL Atas perhatian dan bantuan Saudara, bmi ucapkan terima kasih. f.:fiassafa111u'afafJao11 H'I-, )Pb.

Page 125: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

DEl'ARTEMEN 1\GAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARif<' HIDAVATllLLAll .JAKARTA

FAKULTAS Il,MU 'i'ARBIYAl1 DAN KEGURUAN

Jl.!r.l!Jumda Nonl<lr 9.S. Cipulat ! 5412. lnfh.inc,;ia

Nomor: E''/TL.02.2/.v.rr;,2:c.'.1

'.

l,an1p. : lnstru111en f(i.set Ho! : lUSET I WAWANCAHA

K . .::p<1da \'th.

Kepa.la. sekul;:.-1.ft

di- TErr,Fi~'l'

_:/ssalan1u 1alaik:u1JJ '\-!'!". H'b. lJengan honnat kan1i :·a1npaikan bahv·,1a,

Ha:~1~u 11 :~~:

Nnrnn:. . ...................... .

1\l;tn1al

l'dp. ((•1•'21) "liH.1:{28, '/.\() 1925. J';1,X.(.J2·2 l) 74029!(2

h111ni! uinjkl!f~:c11bi.rrnl.i1l

(-'9 °uJ i 2CGl; bbrta,.~ ....... : ..... ,, ..... .

adaL1li 1nah~1sis\v;.i FakuH:.i.s Iltnu ·rarbiyah d:1n Keburu:in UlN Syarif ttiJayatuHah Jakarta.

NIM 0@18218301

Ju1·~1s;111 Kepe11didikun Islam - hanajemen Fendidkan

::::crr1estcr lX (S-::mbilan)

" l t " . l · k · · b · I l Ketsiapan Sekolnh ,)C 1u 1u11glln ucngan tu gas pcnyc esa1an s ·:·1ps1 y<mg erJUC u ................... , ........ .

dul"1.m Im['llemcntasi h:urikulun. Bcrbasis hom~t'tcnsi (ntudi pcda

.SL'rP Neer i J ukc.r ta i3ara t)

k:uni 1nohon kesi.;:diaa11 S;1ud:iu1 untuk inerH.!rirna cL1n nic111banlu rnaJi<1£dsv,1;i/j l0rsebu1. ,•\tas perhatian dan bantu<ln S:n1tlara1 katni ncapk;in terima kasih. fl 'assaJanIU 'a/aikUlll \!'/'. \Pb

Page 126: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

DEPARTi~MEN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SY ARIF HIDA YATlJU,AH ,JAKARTA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

Jl.lr.!' Juanda Nomor95. l'iput.at 15412. lndoncsia

Nomor; ET/TL.02.2/.~.1 .1!.~0.0 ~ l,an1p. · I11str11.n1en Rise( Hal ; IUSET I WA W ANCAHA

l(cpada Yth .

• ' • ' " .... ' ' " ..... ! •••• " ' • ' • • •••• ' •

Kebun .Jerulc:.·;ra}rn..cto. Barat

cli- TEMPJ\.'l'

.'-lssalan1u 1alaik1un ..,11r. '·~'b.

Dengan ho1111at karni sampaikan bah\Ya,

Ml\sfu'U~h Na n1 a: ........... : ............. ..

Aliln1at

T~lp. : ((1:.2 l) 744:1:12~·. 74/Jl<J25. Fax.1r12-2 l) 74029K2

Em~il : uinjkll{l)co.bi.111:1.id

..... ~ ~.~~1:.~:.:.1:f: .. ~ ~.1~:1.:r:.~~ .. ~?.1;':': ~- '.' ..... ' .. '." ' .......... ' ' .... ' .. .

ad;d~1h 111.ahasis\va Fakultas llinu 'l'arbiyalt clan Keguruan UlN Syarif tli<l<lyatulLih Jakarta.

NIM OG182183e1

Kependidikan I~lam - Man~jemen Fendidkan

Semester IX (Scmbilan l

' h t d 1 · I · · b · d I Kesi•1an Sekolah Sc u >u11gan eng<ln rugas penyc ..:sa1an s ~r1ps1 yang erJU u .............................. .

dalam Im1lementasi Kurikulum Berbosis Kompetensi (studi pada .......................................................................................................

SL'l'P.N _, Jakarto 13urut:) ....... ''' .. "."'' ............. '.'' ... •· ' .. ' .... ' .. " ...... " ... '".

k~uni inohon kesediaan $;lud.1ra untuk lllL":nedrna da11 rn~1nban1u inahashnva/i lersebul. Atas pcrhati:m dan bantuan Saudara, kami ucapkan tcrima kasih. H'assa/c1111u 1a/ai/aun '..Vr. v;b.

Page 127: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

JAVA RAYA PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS !BUKOTA JAKARTA

DINAS PENDIDIKAN DASAR

SMP NEGERI 75 Jalan Raya Kebon Jeruk 11530 Telp. 5483496 Jakarta Barat

SURAT KETERANGAN Nomor: 028/073.554

Yang bertanda tangan di bawah ini. Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 75 Jakarta menerangkan bahwa :

Nama NIM

Alamat

MASFUPAI-I 0018218301 Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif 1-lidayatullab Jakarta JJ. Jaya 25 Gg. Kenanga II RtOOl/01 Cengkareng Jakarta Barat

Menerangkan bahwa nama tersebut di atas telah mengadakan penelitian, di SMP 75 yang di laksanakan pada tanggal 1 Agustus sampai dengan 31 Agustus 2004.

Demikian Surat Keterangan ini dihuat. untuk dipergunakan sepcrlunya .

. ,. -.

·': :-:Tal<.a):ta; ,18 A gust us 2004 .·· ___ .. Kepal~---\

l\ ' ( \(-~,~\ )'' - < JJ. \\< '··.>~£:~<;, ~-fjvu -r

'<::<' iJ; -;:;·:rwa.J· . ERNI RIV Al ·<:.:~,--~-~W l JO 542 086

Page 128: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

,, .. '"'

•i•p •! ~ .. ~ .• ',.

11'1"··• ••·I if•I II" , ..

PEMERINTAH PRO PINS! DAEHAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

DINAS PENDIDII<AN DASAR SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) NEGERI 215

.IL !\1clati, Tm. Mcruya llir Blok. B Kcmbangan Jakarta Barnt Telp. 5850391

SURAT KETERANGAN Nomor : 219/1.851.201

Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala SMP Negeri 215 Jakarta, menerangkan dengan sesungguhnya bahwa :

1'1 a ma

1 em pot /tonggol lohir Alamot

MASFUPAH Jakarta, 29 September 1981 JI. J aya 2!:, Gg. Kenanga II Rt.001/01 Cengkareng Bcwat Jakarta borat

Noma tersebut di aias bena1· mengadakan Ri:;et kemampuan 91.wu dalam kon:<ep KL<K pad a SMP /Jegeri 215 J akar"ta tahun pelajaran 2004/2005.

;;;,, •! 1, .. r .•

1 _ ~~mil<ian keter·angan 1ni dibuct den9an seben:irnya untuk dipergunnkon sebasaimana

1

1

:\·" ., ~ mestinya.

"'

i1 ... "' .• ,

"

--··Jakarta, 27 Agustus 2004.

Kf p'cila SMPN 215. Jakarta

'

'S A R I N G NIP. 130 608 730

Page 129: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

~l<AYA RAYA -:::,,..,.,,,_·~·

I,.,

' II · (,, 1l. ~ ~

'="

PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DINAS PENIHDIKAN DASAR

SEKOLAH MENENGAII PERTAMA (SMP) NEGERI 45 JI. l!tama Raya No.45 Ce11gkare11g Jakarta Baral 1173(1

Telepo11: 6191705 =.....;=========·===="""""'""'"""""""'"'=~ ... · ....

SURAT KETERANGAN No.: 24211.852.2104

Yang bL'.rtanda tangan di ba\vah ini :

Na in a : Drs. II. Aluifi Vusaudi. MM

NIP I.ill 783 245

l\u1gkat/CJ0!. Ruang: ! 1er11bi11a / !1-':a

J <1 bat an · l\epa/a .~-./_, J'f> 1\!egeri 45 .Jakarta

l)cngnn ini 111cncr<111gkan

Na 111 a

NIM

.lt.rusan

Scn1cstc1

Alnrnat

J\l II .\fll fl ([fl

: 0018218301

· lt."/-1lfa11aje1tte11 l'e11didika11

. Fill (De/11pa11)

: .I/ . .faya 25 Gg. Ke11a11ga II R1:00J/Olll

l~e11ghare11g /Jarat, .Jakarta Baral

Na1na tc-rsebut di alas tel ah n1engadakan RJ8E'f' I \VA \V AN(~A l{.1\ tentaug l~rsiap:H1

S~kolah llalam lmplcmcntasi Kurikulum llcrbasis Kompetensi di SMP Nerc,ri '15

.fakarta. untuk n~ -!1nenuhi tugas penyelesai in skripsi di Pakultas ll111u "rarbiyah clan

\(eg\lfUan Ul"I SyarifHidayatullah fokatla.

f)c111ihian -:ur11t kctcrangan ini diherikan unt\lk dipcrgunakan :·a:hagaini<\Jl(l 111Cst1n.v;1

Page 130: KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17497/1/... · KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI PADA SLTP NEGERI JAKARTA

m PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS lBUKOTAJAKARTA DINAS PE.NDIDIKAN DASAR ·

SEK OLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) NEGERI 169 Jin. Peta Utara No. 11 Pegodungan KaliderOG Jakarta Barnt 11830 Telp. (021) 6194489

SURAT KETiiRANGAN Nomor: 677 1:.852.212004

Yang bertanda t.angan di bawah ini :

Nama

NIP

Pangl:at/Gol.Ruang

Jabatan

Dengan ini menerangkan

Nama

NIM

Ju.rusan

Sc1nestcr

Alarnat

: Drs. SAMLA WI, MM

: 130 932 011

: Pembina / IV.a

: Kcpala SMP Negeri 169 Jakarta

: Masfupah

: 0018218301

: KI - Mani'jemen PCJ1didikan

: IX ( Sernbilnn )

: Jin. Jaya 25 Gg. Kenanga II RT 001/010

Cengkareng Baral, Jakarta B arat.

Nama tersebut di alas tela11 menagdakan RISET I WA W ANCARA tentang Kes~ap2n Selrnlah

Dnlam Implementnsl Bcrbnslsi f·:ompctensl di SMP Negerl 169 .Tnkar1a, untuk memenuhi

tugas pcnyclco iian tugns skripsi di Faku!tas llmu Tarbiyah dan Kegutuan UIN Syarif

Hidayatulla~ Jakarta.

Demikian surat keterang.11 ini diberikan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Jakarta, I& Agustun 2004 . - Kopala SMP Negori 169 Jakart.1

·c:_=~J? Ors. Moch.Z (Wkl Kepala Sekolah) NIP. 131 265 288