manajemen kurikulum dan pembelajaran berbasis …

70
MANAJEMEN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN BERBASIS SEKOLAH TERHADAP MUTU PENDIDIKAN DI SDN 146 GATTARENG KABUPATEN SOPPENG SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Teknologi Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh ASRIANTO 10531214314 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN JURUSAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN DESEMBER 2021

Upload: others

Post on 03-Oct-2021

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MANAJEMEN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

i

MANAJEMEN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN BERBASIS

SEKOLAH TERHADAP MUTU PENDIDIKAN DI SDN 146

GATTARENG KABUPATEN SOPPENG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Teknologi Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

ASRIANTO

10531214314

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

JURUSAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN

DESEMBER 2021

Page 2: MANAJEMEN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

ii

Page 3: MANAJEMEN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

iii

Page 4: MANAJEMEN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

iv

MOTTO

“Tujuan utama dalam hidupku adalah membantu orang lain. dan jika kita tidak dapat

membantu mereka, setidaknya jangan menyakiti mereka ”

Tujuan tertinggi dalam hidupku adalah bagaimana kita biasa memberikan dampak

positif ke orang lain.

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya sederhana ini sebagai rasa syukurku pada- Nya.

Sebagai wujud dedikasi tertinggi untuk kedua orang tuaku

Sebagai kado terindah untuk kakak-kakakku tercinta,

Adik-adikku tersayang dan sahabat-sahabat terkasih,

Yang senantiasa mengiringi setiap kesuksesanku.

Semoga Allah SWT.

Senantiasa merangkul mereka dalam cinta-Nya.

Amin

Page 5: MANAJEMEN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

v

ABSTRAK

Asrianto. 2020. Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran Berbasis Sekolah

Terhadap mutu Pendidikan di SDN 146 Gattareng Kabupaten Soppeng. Skipsi.

Dibimbing oleh Pembimbing I. Syarifuddin Cn. Sida, Pembimbing II. M. Arsyad,

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kualitatif. Dalam penelitian ini mengunakan metode wawancara untuk mengetahui

adakah mutu pendidikan di SDN 146 Gattareng Kabupaten Soppeng. sedangkan

teknik pengumpulan data membahas tentang wawancara yang akan di teliti

wawancara tersebut memiliki 4 indikator capaian, indikator tersebut ialah 1.

perencanaan 2. pengorganisasian 3. pengarahan 4. evaluasi.

Alasan pemilihan jenis penelitian ini adalah ingin mengetahui ada tidaknya

mutu pendidikan terkait manajemen kurikulum dan pembelajaran berbasis

sekolah. Sehingga sekolah tersebut dapat dikatakan berhasil dan dikatan bermutu

terhadap pendidikan. Subjek penelitian ini adalah kepala sekolah dan 1 guru SDN

146 Gattareng Kabupaten Soppeng untuk mengetahui manajemen kurikulum dan

pembelajaran berbasis sekolah terhadap mutu pendidikan.

Kata kunci : Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran Berbasis Sekolah, Mutu

Pendidikan.

Page 6: MANAJEMEN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

vi

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu

Puji dan syukur kehadirat Allah atas berkah, rahmat dan karunia-Nya

hingga saya masih selalu diberi kesehatan sampai detik ini hingga tak dapat

tersuratkan lagi.Salam dan salawat juga senantiasa kita curahkan kepada

Rasulullah Muhammad Saw sebagai suri taula dan bagi semua umat-Nya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “MANAJEMEN

KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN BERBASIS SEKOLAH TERHADAP

MUTU PENDIDIKAN DI SDN 146 GATTARENG KECAMATAN

MARIORIWAWO KABUPATEN SOPPENG”. Laporan skripsi penelitian ini

disusun sebagai salah satu syarat untuk program Strata-1 di jurusan Teknologi

Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah

Makassar. Penulis menyadari dalam penyususunan Skripsi ini tidak akan selesai

tanpa bantuan dari berbagai pihak, karena itu pada kesempatan ini penulis ingin

mengucapkan terima kasih... Dengan rasa hormat penulis ucapkan kepada Kedua

orang Tua saya Mapeasse dan Salenna atas segala pengorbanan dan doa restu

yang telah diberikan demi keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu sejak kecil

sampai sekarang ini. Semoga apa yang telah mereka berikan kepada penulis

menjadi kebaikan dan cahaya penerang kehidupan di dunia dan di akhirat. Dr.

Syarifuddin Cn Sida, M. Pd pembimbing I dan Drs. H. M. Arsyad,M. Pd.

I.pembimbing II yang telah banyak melangkan waktu, pikiran serta kesabaran

Page 7: MANAJEMEN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

vii

dalam membimbing penulis memulai dari persiapan penelitian hingga akhir

penelitian. Dan Rekan-rekan Mahasiswa yang telah bersama-sama berjuang dan

membantu dalam menyelesaikan Skripsi ini.

Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada Rektor Universrsitas

Muhammadiyah Makassar Bapak Prof. H. Ambo Asse, M.Ag. Bapak Erwin Akib,

S.Pd., M.Pd., Ph.D. Selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Bapak Dr. Muhammad Nawir, M.Pd. Selaku ketua Jurusan Teknologi Pendidikan.

Penulis menyadari Skripsi ini tidak luput dari berbagai kekurangan.Penulis

mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan dan perbaikannya sehingga

akhirnya Skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pendidikan dan penerapan

dilapangan serta bisa dikembangkan lebih lanjut .Amin

WassalamualaikumWr.Wb

Makassar, Januari 2021

Peneliti

Page 8: MANAJEMEN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... ii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. iii

KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI ............................................ iv

SURAT PERNYATAAN ............................................................................... v

SURAT PERJANJIAN .................................................................................. vi

MOTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... vii

ABSTRAK ...................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR .................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................... x

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang .................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 5

C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 5

D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA,KERANGKA PIKIR,HIPOTESIS ............. 7

A. Kajian Pustaka ...................................................................................... 7

1. Manajemen Kurikulum ................................................................. 7

a. Pengertian Manajemen Kurikulum .......................................... 7

b. Prinsp Manajemen Kurikulum ................................................. 10

c. Fungsi Manajemen Kurikulum ................................................ 10

2. Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran Berbasis Sekolah ...... 11

a. pengertian Kurikulum dan Pembelajaran Berbasis Sekolah ... 11

b. Standar Penilaian ..................................................................... 14

c. Ruang Lingkup ........................................................................ 15

3. Kualitas Pendidikan....................................................................... 15

Page 9: MANAJEMEN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

ix

a. Faktor Guru ............................................................................. 17

b. faktor Peserta Didik ................................................................. 18

4. Problem Manajemen Kurikulum dan Peningkatan Mutu Pendidikan 20

5. Startegi Manajemen Kurikulum sebagai upaya peningkatan mutu

pendidikan ..................................................................................... 20

B. Kerangka Pikir ..................................................................................... 24

C. Hipotesis .............................................................................................. 26

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 27

A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 27

B. Data, Sumber Data, dan Narasumber ................................................... 29

C. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 30

D. Teknik Analisis Data ............................................................................ 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 35

A. Hasil Penelitian .................................................................................... 35

a. Temuan Umum Penelitian.............................................................. 39

1. Sejara Singkat SDN 146 Gattareng .......................................... 35

2. visi SDN 146 Gattareng ........................................................... 36

3. Struktur Organisasi SDN 146 Gattareng .................................. 37

4. Keadaan sarana dan prasarana SDN 146 Gattareng ................. 38

5. Keadaan murid SDN 146 Gattareng ........................................ 39

b. Temuan Khusua Penelitian ........................................................... 40

B . Pembahasan ........................................................................................ 46

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 48

A. Kesimpulan .......................................................................................... 48

B. Saran ..................................................................................................... 50

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 51

LAMPIRAN-LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

Page 10: MANAJEMEN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

x

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

2.1 Kerangka Pikir............................................................................................26

Page 11: MANAJEMEN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman

1. Surat izin penelitian dari penanaman modal.......................................................53

2. Surat Izin penelitian dari bupati...........................................................................54

3. Surat keterangan telah melakukan penelitian di SDN 146 Gattareng.................55

4. Pedoman wawancara kepala sekolah .................................................................56

5. Pedoman wawancara guru...................................................................................57

6. Foto dari depan SDN 146 Gattareng....................................................................58

7. Foto dari samping SDN 146 Gattareng.................................................................58

8. Foto Visi SDN 146 Gattareng................................................................................59

Page 12: MANAJEMEN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan

kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi

berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pengertian Pendidikan

secara umum adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran untuk peserta didik agar secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

diperlukan dirinya dan masyarakat.

Driyarkara (1980) Menyatakan bahwa, “pendidikan merupakan sebagai

usaha sadar dalam memanusiakan manusia muda atau pengangkatan

manusia muda ke skala insani. Apabila kita melakukan segala sesuatu

itu maka harus dikerjakan dan dikelola dengan baik, rapi, tertib, dan

teratur. Tidak boleh dilakukan secara asal asalan agar didapatkan hasil

yang maksimal. Manajemen dalam arti mengatur segala sesuatu agar

dilakukan dengan baik, sebaliknya sulit dan sebesar apapun suatu hal

apabila diproses dengan manajemen yang baik maka bias dipastikan

akan berhasil dengan baik, efektif dan efisien.”

Tidak terkecuali dalam bidang pendidikan. Peranan manajemen sangat

signifikan dalam menentukan kualitas sebuah lembaga pendidikan. Karena bidang

garapannya meliputi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengawasan

atau evaluasi dan pemberdayaan segala sumber daya yang ada. Begitu juga

pendidikan tidak akan berhasil tanpa diatur sesuai dengan fungsi dan peran

masing- masing efektif dan efisien.

Page 13: MANAJEMEN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

2

Telah dijelaskan dalam Undang-undang system pendidikan nasional 2003

bahwa yang dimaksud pendidikan adalah “ Usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

Berdasarkan atas pernyataan tujuan pendidikan diatas, untuk mencapai

suatu pendidikan yang baik dan berkualitas sebagaimana yang tersurat dalam

UUSPN tersebut maka perlu adanya sebuah manajemen yang baik terutama dalam

bidang kurikulum yang akan diajarkan kepada anak didik baik mengenai tujuan,

isis atau bahan ajar, pelaksanaan serta evaluasi dari kurikulum.

Manajemen kurikulum adalah kegiatan pengaturan yang meliputi

perencanaan, pengorganisasian, penggerakan atau pelaksanaan, dan pengawasan

atau evaluasi agar program pendidikan dapat berjalan dengan baik dan sesuai

dengan tujuan yang telah ditetapkan

Sutomo (2004 : 23) mengatakan bahwa: “manajemen kurikulum

merupakan seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara

sengaja dan sunggu-sungguh secara pembinaan secara koninyu terhadap situasi

belajar efektif dan efisien demi membantu tercapainya tujuan pendidikan yang

telah ditetapkan.”

Dapat disimpulkan manajeman kurikulum dalam bidang pendidikan

dilembaga sekolah memang sangat urgen dan perlu ditingkatkan

Page 14: MANAJEMEN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

3

profesionalismenya agar proses pendidikan berjalan lancer dan berhasil sesuai

dengan cita-cita masyarakat dan bangsa.

Manajemen kurikulum dan Pembelajaran berbasis sekolah adalah

pengaturan kurikulum dan pembelajaran yang meniputi kegiatan merencanakan,

mengorganisasikan, melaksanakan dan mengevaluasi kurikulum dan pembelajaran

di sekolah dengan berpedoman pada prinsip-prinsip implementasi manajemen

berbasis sekolah.

Kepala sekolah bertanggungjawab terhadap kegiatan pembelajaran sesuai

dengan peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah. Setiap guru bertanggungjawab

terhadap mutu perencanaan kegiatan pembelajaran di dalam pendidikan. Kelas

merupakan tempat untuk melaksanakan dan menguji kurikulum. Disana semua

konsep, prinsip, nilai, pengetahuan, metode, alat dan kemampuan guru diuji dalam

bentuk perbuatan yang akan mewujudkan bentuk kurikulum yang nyata dan

hidup. Perwujudan konsep, prinsip, dan aspek-aspek kurikulum tersebut

seluruhnya terletak pada guru. Oleh karena itu, gurulah pemegang kunci

pelaksanaan dan keberhasilan kurikulum. Dialah sebenarnya perencana,

pelaksana, penilai, dan pengembangan kurikulum sesungguhnya.

Adanya rancangan atau kurikulum merupakan ciri utama pendidikan di

sekolah dengan kata lain, kurikulum merupakan syarat mutlak bagi pendidikan

disekolah. Kalau kurikulum merupakan syarat mutlak, hal itu berarti bahwa

kurikulum merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pendidikan atau pelajaran.

Page 15: MANAJEMEN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

4

Kurikulum dipandang sebagai suatu rancangan pendidikan. Kurikulum

menentukan pelaksanaan dan hasil pendidikan. Kita ketahui bahwa pendidikan

mempersiapkan generasi muda untuk terjun ke lingkungan masyarakat.

Dengan pendidikan kita tidak menghrapkan muncul manusia-manusia

yang lain dan asing terhdapap masyarakatnya, tetapi manusia yang lebih bermutu,

mengerti dan mampu membangun masyarakat. Oleh karena itu, untuk

mewujudkan cita-cita dari pendidikan perlu adanya sebuah manajemen kurikulum

dan pembelajaran berbasis sekolah yang baik dan sesuai dengan perkembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi serta perkembangan kehidupan dimasyarakat.

Alasan peneliti memilih sekolah ini adalah karena untuk mengetahui

pelaksanaan kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan dan

mengevaluasi kurikulum dan pembelajaran di sekolah dengan berpedoman pada

prinsip-prinsip implementasi manajemen berbasis sekolah.

Berdasarkan pemaparan diatas maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran berbasis

sekolah terhadap mutu pendidikan di Sekolah Dasar Negeri 146 Gattareng

Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng.

Page 16: MANAJEMEN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

5

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, rumusan

masalah pada penelitian ini adalah:

Bagaimana manajemen kurikulum dan pembelajaran berbasis sekolah

dalam meningkatkan mutu pendidikan SDN 146 Gattareng Kecamatan

Marioriwawo Kabupaten Soppeng ?

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui manajemen kurikulum dan pembelajaran berbasis

sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan SDN 146 Gattareng Kecamatan

Marioriwawo Kabupaten Soppeng?

D. Manfaat Penelitian

Sedangkan Manfaat Dari Penelitian Ini Diharapkan Berguna bagi:

a. Bagi siswa, hasil penelitian ini diharapkan dapat menumbuhkan minat

belajar mandiri dan mendorong siswa agar lebih termotivasi dalam belajar.

b. Bagi guru, hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu meningkatkan

kreativitas dalam upaya pemaksimalan penggunaan teknologi informasi

dalam pembelajaran.

c. Bagi kepala sekolah, hasil peenelitian ini diharapkan dapat membantu

dalam kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan dan

mengevaluasi kurikulum dan pembelajaran di sekolah..

Page 17: MANAJEMEN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

6

d. Bagi sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai

masukan dalam upaya peningkatan mutu pendidikan.

e. Bagi penulis, penelitian ini dapat menjadi masukan baru yang statusnya

masih sebagai peneliti awal, serta menambah dan memperkaya

pemahaman dalam bidang manajemen kurikulum dalam meningkatkan

mutu pendidikan

Page 18: MANAJEMEN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, HIPOTESIS

A.Kajian Pustaka

1. Manajemen Kurikulum

a. Pengertian manajemen kurikulum

Manajemen kurikulum merupakan salah satu bagian dari manajemen

pendidikan. Sebelum lebih jauh berbicara tentang pengertian manajemen itu

sendiri.

Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur,

manajemen biasa diartikan sebagai seni, ilmu dan proesi. Follet (2007 : 7)

mengartikan “ Manajemen sebagai seni, karena untuk mencapai tujuan organisasi

secara efektif dan efisien, seorang manajer harus bias mengatur dan

menggerakkan orang untuk melakukan tugas-tugasnya”. Dikatakan sebagai ilmu

oleh gulick karena “ manajemen dipandang sebagai suatu bidang ilmu

pengetahuan yang secara sistematik berusaha memahami dan bagaimana orang

bekerjasama. Dikatakan suatu profesi karena untuk menjadi manager seseorang

membutuhkan keahlian khusus dan professional”

Pengertian manajemen secara umum seperti yang telah diulas diatas, para

ahli dan pakar memiliki pendapat yang berbeda beda dalam mendefinisikan apa

yang dimaksud dengan manajemen.

Page 19: MANAJEMEN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

8

Asep Sudarsyah dkk (2009 : 191) menyatakan bahwa, “manajemen

kurikulum sebagai suatu sistem pengelolahan kurikulum yang koperatif,

komprehensif, sistematik dan sistemik dalam rangka mewujudkan tercapainya

tujuan kurikulum. Dalam pelaksanaanya, manajemen kurikulum harus

dikembangkan sesuai dengan konteks Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Adapun Sutomo (2004 : 23) mengatakan bahwa “manajemen kurikulum

merupakan seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara

sengaja dan sunggu-sungguh secara pembinaan secara koninyu terhadap situasi

belajar efektif dan efisien demi membantu tercapainya tujuan pendidikan yang

telah ditetapkan.”

Sedangkan Husaini Usman (2009 : 16) bahwa manajemen kurikulum dan

pembelajaran adalah meliputi seluruh kegiatan dalam rangka melaksanakan

kurikulum dan pembelajaran melalui taahapan perencanaan, pengorganisasian,

dengan pengarahan dan pengendalian seluruh sumber daya untuk mencapai tujuan

kurikulum yang telah ditetapkan.

Dari definisi para ahli tersebut diatas dapat dibuat sebuah kesimpulan

bahwa manajemen kurikulum adalah suatu proses kegiatan yang sengaja

diusahakan untuk mengelolah kurikulum yang komprehensif, kooperatif,

sistematif dan sistemik melalui tahapan perencanaan, pengorganisasian,

pengarahan dan pengendalihan sumber daya organisasi, dalam usaha untuk

mencapai tujuan kurikulum dan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

Page 20: MANAJEMEN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

9

Penjabaran perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing),

pengarahan (actuating), dan evluasi (controlling). Penjelasan secara lebih rinci

adalah sebagai berikut:

a) Perencanaan

Perencanan adalah proses penentuan tujuan atau sasaran yang hendak

dicapai dan menetapkan jalan dan sumber yang diperlukan untuk mencapai tujuan

itu. Roger A. Kauffman (1972:185) yang dikutip oleh Fattah.Nanang. (1996)

menyatakan bahwa “Dalam setiap perencanaan selalu terdapat tiga kegiatan yang

meskipun dapat dibedakan, tetapi tidak dapat dipisahkan antara satu dengan

lainnya. Ketiga kegiatan itu adalah (1) perumusan tujuan yang ingin dicapai (2)

pemilihan program untuk mencapai tujuan itu (3) identifikasi dan pengerahan

sumber yang jumlahnya selalu terbatas.”

b) Pengorganisasian (organizing).

Pengorganisasian adalah system kerja sama kelompok orang yang

dilakukan dengan pembidangan dan pembagian seluruh pekerjaan atau tugas

dengan menentukan sejumlah satuan atau unit kerja, yang menghimpun pekerjaan

sejenis dalam satu satuan atau unit kerja.

c) Pengarahan (actuating)

Pengarahan adalah menempatkan semua anggota dari pada kelompok

Bekerja secara sadar untuk mencapai suatu tujuan yang ditetapkan sesuai dengan

perencanaan dan pola organisasi.

Page 21: MANAJEMEN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

10

d) evaluasi (controlling)

evaluasi adalah proses pengamatan atau pemamtauan terhadap

pelaksanaan kegiatan organisasi untuk menjamin agar semua pekerjaan yang

sedang dilakukan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan

sebelumnya. Demikian penjelasan mengenai manajemen, selanjutnya akan

dijelaskan mengenai kurikulum.

b. Prinsip Manajemen Kurikulum

Asep Sudarsyah dkk, (2009 :192) adapun prinsip dan fungsi yang harus

diperhatikan dalam melaksanakan manajemen kurikulum adalah beberapa hal

sebagai berikut yaitu :

a) Produktifitas, hasil yang akan diperoleh dalam kegiatan kurikulum

merupakan aspe yang harus di perimbangkan dalam manajemen

kurikulum. pertiimbangan bagaimana agar peserta didik dapat mencapaii

hasil belajar sesuai dengan tujuan kurikulum harus menjadi sasaran

dalam manajemen kkurikulum. b) Demokratisasi, pelaksanaan

manajemen kurikulum harus berdasarkan pada demokrasi yang

menenpatkan pengelola, pelaksanaan dan subjek didik pada posisi yang

seharusanya dalam melaksanakan tugas dengan penuh tanggungjawab

untukk mencapai tujuan kurikulum. c) Kooperatif, untuk memperoleh

hasil yang diharapkan dalam kegiatan manajemen kurikulum perlu

adanya kerja sama yaang positif dan berbagai pihak yang terlibat. d)

Efektifitas dan efisiensi, rangkai kegiatan manajemen kurikulum harus

mempertimbangkan efektifitas dan efisiensi untuk mencapai tujuan

kurikulum, sehingga kegatan manajemen kurikulum tersebut memberi

hasil yang berguna dengan biaya, tenaaga dan waktu yang relatif

singkat.e) Mengarahkan visi, misi dan tujuan yang telah ditetapkan dalam

kurikulum, proses manajemen kurikulum harus dapat memperkuat dan

mengarahkan visi, misi dan tujuan kurikulum.

c. Fungsi Manajemen Kurikulum

Selain prinsip-prinsip tersebut juga perlu mempertimbangkan kebijaksaan

pemerintah maupun depertemen pendidikan nasional. selanjutnya ada beberapa

Page 22: MANAJEMEN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

11

fungsi dari manajemen kurikulum diantaranya adalah : Asep Sudarsyah dkk (2009

: 193) :

a) Meningkatkkan efisiensi pemamfaatan sumber daya kurikulum,

pemberdayaan sumber daya maupun komponen kurikulum dapat

ditingkatkan melalui pengelolaan yang terencana dan efektif b)

Meningkatkan keadilan (equity) dan kesempatan pada sisiwa untuk

mencapai hasil yang maksimal, kemampuan yang maksimal dapat

dicapai peserta didik tdak hanya melaluo kegiatan intrakurikuler, tetapi

juga perlu melalui kegiatan ekstra dan kokurikuler yang dikelola secara

integritaas dalam mencapai tujuan kurikulum. c) Meningkatkan relevensi

dan efektifitas pembelajaran sesuai dangan kebutuhan peserta didik

maupun lingkungan sekitar perserta didik, kurikulum yang dikelola

secara efektif dapat memberikan kesempatan dan hasil yang relevan

dengan kebutuhan peserta didik maupun lingkungan sekitar. d)

Meningkatkan efektifitas kinerja guru maupun aktifitas siswa dalam

mencapai tujuan pembelajaran, dengan pengelolahan kurikulum yang

profesional, efektif dan terpadu dapat memberikan motivasi pada kinerja

guru maupun aktifitas siswadalam belajar.e) Meningkatkan efisiensi dan

efektifitaas proses belajar mengajar, proses pembelajaran harus dipantau

daam rangka melihat konsistensi antara desain yang ttelah direncanakan

dengan pelaksanaan pembelajaran. Dengan demikian ketidaksesuaian

antara desain dengan implementasi dapat dihindarkan. disamping itu guru

mampu siswa selalu termotivasi untuk melaksanakan pembelajaran yang

efektif dan efisien, karena adanya dukungan kondisi positif yang

diciptakan dalam kegiiatan pengelolaan kurikulum.f) Meningkatkan

partisipasi masyarakat untuk membantu mengembangkan kurikulum,

kurikulum yang dikelola secara profesional akan melibatkan masyarakat

khususnya dalam mengisi bahan ajar atau sumber belajar perlu

disesuaikan dengan ciri khas dan kebutuhan pembangunan daerah

setempat.

2. Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran Berbasis Sekolah

a. Pengertian Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran Berbasis

Sekolah

Manajemen kurikulum dan pembelajaran berbasis sekolah atau manajemen

berbasis sekolah (MBS) adalah pengaturan kurikulum dan pembelajaran yang

meliputi kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan, dan

Page 23: MANAJEMEN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

12

mengevaluasi kurikulum dan pembelajaran di sekolah, dengan berpedoman pada

prinsip-prinsip implementasi manajemen berbasis sekolah..

Nurkholis (2003:1) menjelaskan bahwa “Manajemen Berbasis Sekolah

terdiri dari tiga kata, yaitu manajemen, berbasis, dan sekolah. Secara umum

manajemen dapat diartikan sebagai proses mengelola sumber daya secara efektif

untuk mencapai tujuan.” Ditinjau dari aspek pendidikan, manajemen pendidikan

diartikan sebagai segala sesuatu yang berkenaan dengan pengelolaan proses

pendidikan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, baik tujuan jangka

pendek, menengah maupun tujuan jangka panjang. Kedua, kata berbasis

mempunyai kata dasar basis atau dasar. Ketiga , kata sekolah merujuk pada

lembaga tempat berlangsungnya proses belajar mengajar. Bertolak dari arti ketiga

istilah itu, maka Manajemen Berbasis Sekolah dapat didefinisikan sebagai segala

sesuatu yang berkenaan dengan pengelolaan sumber daya yang berdasar pada

sekolah itu sendiri dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan.

Sedangkan Slamet PH (2001) mendefinisikan MBS dengan bertolak dari

kata manajemen, berbasis, dan sekolah. Menurut Slamet, manajemen berarti

koordinasi dan penyerasian sumber daya melalui sejumlah input manajemen untuk

mencapai tujuan atau untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Berbasis artinya

“berdasarkan pada” atau “berfokuskan pada”. Sedangkan sekolah merupakan

organisasi terbawah dalam jajaran Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas)

yang bertugas memberikan “bekal kemampuan dasar” kepada peserta didik atas

Page 24: MANAJEMEN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

13

dasar ketentuan-ketentuan yang bersifat legalistik (makro, meso, mikro) dan

profesionalistik (kualifikasi, untuk sumber daya manusia).

UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 51,

ayat (1) menyatakan, “Pengelolaan satuan pendidikan anak usia dini, pendidikan

dasar, dan pendidikan menengah dilaksanakan berdasarkan standar pelayanan

minimal dengan prinsip manajemen berbasis sekolah/madrasah.” Selanjutnya,

penjelasan pasal 51, ayat (1) menerangkan bahwa, “Yang dimaksud dengan

manajemen berbasis sekolah/madrasah adalah bentuk otonomi manajemen

pendidikan pada satuan pendi dikan, yang dalam hal ini kepala sekolah/ madrasah

dan guru dibantu oleh komite sekolah/madrasah dalam mengelola kegiatan

pendidikan”.

Otonomi memang bermakna pemilikan kewenangan mengatur semua

masalah secara mandiri. Namun, dalam konteks MBS di Indonesia,

pelaksanaannya masih terikat dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

baik secara nasional, maupun daerah. Artinya otonomi yang dimaksudkan di

dalam penjelasan pasal 51 ayat (1) UU Sisdiknas No. 23 Tahun 2003 merupakan

bentuk desentralisasi yang bersifat relatif dan mengacu kepada perundang-

undangan dan peraturan yang berlaku baik di tingkat nasional maupun di daerah.

Sungguh pun demikian, dengan MBS, tanggung jawab sekolah menjadi lebih

besar. Sekolah dituntut untuk menunjukkan hasil kerjanya sehubungan dengan

kewenangan lebih besar yang diperolehnya sebagai bentuk akuntabilitas, baik

kepada warga sekolah maupun pemerintah.

Selanjutnya, peran komite sekolah yang dalam hal ini merupakan refleksi

dari pemangku kepentingan pendidikan (orang tua, masyarakat, pengguna lulusan,

guru-kepala sekolah, dan penyelenggara pendidikan) terlibat baik secara langsung

maupun tidak langsung di dalam pengelolaan pendidikan di sekolah. Artinya,

dengan MBS tujuan pendidikan yang diharapkan oleh pemangku dapat dipenuhi.

Page 25: MANAJEMEN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

14

b. Standar Penilaian

Suriyadi (2012:114-116) menyatakan bahwa: standar penilaian Mutu

pembelajaran disekolah dikembangkan dengan :

a) model kegiatan pembelajaran yang mengacu pada Standar Proses; b)

melibatkan peserta didik secara aktif, demokratis, mendidik, memotivasi,

mendorong kreativitas, dan dialogis; c) tujuan agar peserta didik

mencapai pola pikir dan kebebasan berpikir sehingga dapat

melaksanakan aktivitas intelektual yang berupa berpikir, berargumentasi,

mempertanyakan, mengkaji, menemukan, dan memprediksi; dan d)

pemahaman bahwa keterlibatan peserta didik secara aktif dalam proses

belajar yang dilakukan secara sungguh-sungguh dan mendalam untuk

mencapai pemahaman konsep, tidak terbatas pada materi yang diberikan

oleh guru.

sedangkan pernyataan Suriyadi (2012:114-116) dalam peran kepala

sekolah menyatakan bahwa Kepala sekolah bertanggung jawab terhadap kegiatan

pembelajaran sesuai dengan peraturan yang ditetapkan Pemerintah. Setiap guru

bertanggungjawab terhadap mutu perencanaan kegiatan pembelajaran untuk setiap

mata pelajaran yang diampunya agar peserta didik mampu:

a) meningkat rasa ingin tahunya b) mencapai keberhasilan belajarnya

secara konsisten sesuai dengan tujuan pendidikan; c) memahami

perkembangan pengetahuan dengan kemampuan mencari sumber

informasi; d) mengolah informasi menjadi pengetahuan; e) menggunakan

pengetahuan untuk menyelesaikan masalah; f) mengkomunikasikan

pengetahuan pada pihak lain; dan g) mengembangkan belajar mandiri

dan kelompok dengan proporsi yang wajar.

adapun peran guru, Suriyadi (2012:114-116) menyatakan Setiap guru

bertanggungjawab terhadap mutu kegiatan pembelajaran untuk setiap mata

pelajaran yang diampunya dengan cara:

a) merujuk perkembangan metode pembelajaran mutakhir; b)

menggunakan metoda pembelajaran yang bervariasi, inovatif dan tepat

Page 26: MANAJEMEN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

15

untuk mencapai tujuan pembelajaran; c) menggunakan fasilitas,

peralatan, dan alat bantu yang tersedia secara efektif dan efisien; d)

memperhatikan sifat alamiah kurikulum, kemampuan peserta didik, dan

pengalaman belajar sebelumnya yang bervariasi serta kebutuhan khusus

bagi peserta didik dari yang mampu belajar dengan cepat sampai yang

lambat; e) memperkaya kegiatan pembelajaran melalui lintas kurikulum,

hasil-hasil penelitian dan penerapannya; dan f) mengarahkan kepada

pendekatan kompetensi agar dapat menghasilkan lulusan yang mudah

beradaptasi, memiliki motivasi, kreatif, mandiri, mempunyai etos kerja

yang tinggi, memahami belajar seumur hidup, dan berpikir logis dalam

menyelesaikan masalah.

c. Ruang Lingkup Manajemen Kurikulum

Rusman (2009:4) menyatakan bahwa “Manajemen kurikulum merupakan

bagian integral dari kurikulum tingkat satuan pendidikan ( KTSP) dan manajemen

berbasis sekolah (MBS) Ruang lingkup manajemen kurikulum meliputi

perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan evaluasi kurikulum”.

Pada tingkat saatuan pendidikan kegiatan kurikulum lebih mengutamakan

untuk merealisasikan merelevansikan antara kurikulum nasional (standar

kompetensi / kompetensi dasar) dengan kebutuhan daerah dan kondisi sekolah

yang bersangkutan sehingga kurikulum tersbut merupakan kurikulum yang

integritas dengan peserta didik maupun dengan lingkungan sekolah.

3. Kualitas pendidikan

Kualitas pendidikan merupakan kemanpuan sistem pendidikan dasar, baik

dari segi pengelolaan maupun dari segi pendidikan ,yang di arahkan secara

efektifuntuk meningkatkan nilai tambah dan faktor-faktor infut agar mendafatkan

output yang setinggi-tingginya.

Page 27: MANAJEMEN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

16

Kata kualitas Dahlal Al-Barry (1994:123) menjelaskan bahwa: kamus

modem bahasa indonesia adalah ‘kualinet’ ;’mutu’; baik buruknya suatu barang

.Seperti halnya yang dikutip oleh Quraish bahwasnya kualitas adalah “baik

buruknya sesuatu atau mutu sesuatu”

Jadi pendidikan yang berkualitas adalah pendidikan yang dapat

menghasikan lulusan yang memiliki kemanpuan dasar untuk belajar sehingga

dafat mengikuti bahkan menjadi pelopor dalam pembaharuan dan perubahan

dengan cara memberdayakan sumber-sumber pendidikan secara optimal melalui

pembelajaran yang baik dan kondusif.

Peningkatan kualitas pendidikan sangat penting artinya bagi kehidupan

manusia khusunya dilingkungan pendidikan itu sendri ,untuk mengimbangi

perubahan dana kemajuan di berbagai bidang misalnya: Bidang ilmu pengetahuan

dan teknologi, bidang ekonomi, sosial budaya dan lain sebagainya

Peningkatan kualiatas pendidikan terjadi karena adanya pengaruh yang

saling memperkuat yang akhirnya melahirkan sesuaatu yang baru. Peningkatan

pendidikan yang terjadi karena adanya suatu yang mendorong yang berasal dari

masyarakat itu sendri, tetapi dapat pula dari luar misalnya karena adanya

pengaruh kebudayaan asing. pengkatan kualiatas pendidikan merupakan

perubahan pendidikan yang berdasarkan atas usaha-usaha sadar, terencana dan

berpola dalam pendidikan untuk mengarahkan sesuai dengan kebutuhan yang

dihadapi dan tuntutan zamannya.

Page 28: MANAJEMEN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

17

Peningkatan dibidang pendiddikan terus selaras dan teringtegrasi serta

menungjang pembagunan bangsa yang menyeluruh. Dalam kerangka berfikir

ini tugas peningkatan kualitas pendidikan adalah memecahkan masalah-masalah

yang dijumpai dalam dunia pendidikan itu sendri dengan baik. Peningkatan

kualiatas pendidikan juga merupakan suatu tangapan baru terhadap masalah

pendidikan yang jelas akan dihadapi.

Titik pangkal peningkatan kualitas pendidikan adalah masalah pendidikan

yang aktual yang secara sitematis akan dipecahkan secara inovatif. Cara yang

inofatif dimaksud adalah segala cara pemecahan yang terpilih dan secara nyata

mamppu memecahkan masala yang timbul.

Sebagaimana telah diketahui bahwa dalam pelaksaanaan pendidikan dalam

satu lembaga pendidikan tidak lepas dari beberapa faktor di bawah ini:

1) Fator guru

Guru merupakan faktor penentu dalam upaya meningkatakn kualiats

pendidikan, sebab guru lah yang merupakan pengerak utama dalam melaksanakan

prosesbelajar mngajar. Suparlan (2008 : 13) Menyatakan bahwa: “Guru dapat

diartikan sebagai orang yang tugasnya terkait dengan upaya mencerdaskan

kehidupan bangsa dalam semua aspeknya, spiritual dan emosional, intelektual,

fisikal, maupun aspek lainya”. ada beberapa jalan yang bisah ditemukan dalam

meningkatakan kualitas guru, antara lain.

Page 29: MANAJEMEN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

18

a. Meningkatkan pengetahuan dan wawasan guru

Peningkatan wawasan dan pengetahuan yang dimiliki oleh guru biasa di

lakukan dengan cara mengikuti penataran-penataran, workshop,seminar dan lain-

lain. Dengan cara seperti itu maka guru tidak akan ketingalan jaman. Dan mampu

menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin

meninkat dewasa ini.Dan juga mengadakan studi banding kesekolah yang lebih

maju. Dengan cara seperti itu guru akan memperoleh masukan tentang hal-hal

yang berkenan dengan pelaksanaan pembelajaran dan upaya peningkatannya.

b. Mengadakan musyawarah

Dengan seringnya mengadakan musyawarah atau rapat juga menjadi

penentu bagaimana meningkatkan kualitas pendidikan. Karena dalam forum rapat

atau musyawarah tersebut para guru akan memproleh langka yang lebih baik

dalam proses belajr mngajar dan juga dengan musyawarah dapat menyelasaikan

masalah.Untuk musyawarah guru mata pelajaran bisah disebut MGMP

(Musyawarah guru mata pelajaran).

2) Faktor peserta didik

Sudarwan Danim (2010:1) Menyatakan bahwa: “Peserta didik merupakan

sumber utama dan terpenting dalam peroses pendidikan formal”. Peserta didik

bisah belajar tampa guru. Sebalinya guru tidak bisa mengajar tampa adanya

peserta didik. Oleh karena itu kehadiran peserta didik menjadai kinescayaan

dalam peroses pendidikan formal atau peserta didik yang dilembagakan dan

menuntut intraksi antara pendidik dan peserta didik.

Page 30: MANAJEMEN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

19

Sudarwan Danim (2010:2) Menambahkan bahwa terdapat hal-hal essensial

mengenai hakikat peserta didik, yaitu:

1) Peserta didik merupakan manusia yang memiliki deferensiasi potensi

dasar kongnitif atau intelektual, afektif, dan psikomotorik 2) Peserta didik

merupakan manusia yang memiliki deferensiasi periodesasi perkembangan

dan pertumbuhan, meski memiliki pola yang relatif sama. 3) Peserta didik

memiliki imajinasi, persepsi, dan dunianya sendri bukan sekedar miniatur

orang dewasa. 4) peserta didik merupakan manusia yang memiliki

deferensiasi kebutuhan yang harus di penuhi, baik jasmani maupun rohani,

meski dalam hal-hal tertentu banyak kesamaan. 5) Peserta didik

merupakan manusia bertangung jawab bagi peroses belajar peribadi dan

menjadi pembelajar sejati, sesuai dengan wawasan pendidikan sepanjang

hayat. 6) Peserta didik memiliki adaptabilitas didalam kelompok sekaligus

mengembankan dimensi individualitasnya sebagai insan yang unik. 7)

Peserta didik memerlukan pembinaan dan pengembangan secara

individual dan kelompok, serta mengharapan perlakuan yang manusiawi

dari orang dewasa termasuk gurunya. 8) Peserta didik merupakan insan

yang visioner dan proaktif dalam menghadap lingkunganya. 9) Peserta

didik sejatinya berparilaku baik dan lingunganlah yang paling dominan

untuk membuatnya lebih baik lagi atau menjadi lebih buruk. 10) Peserta

didik merupakan makhluk tuhan yang memiliki aneka keunggulan, namun

tidak akan munkin bisah berbuat atau dipaksa melakukan sesuatu melebihi

kapalitasnya.

Disamping itu Oemar Hamalik ( 2004: 99) Menjelaskan bahwa “Peserta

didik merupakan sala satu komponen dalam pengajaran, disamping faktor

guru,tujuan, dan metode pengajaran”. Sedangkan Samsul Nizar ( 2002: 47)

menjelaskan bahwa: “Peserta didik merupakan orang yang dikembangkan”.

Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan di bidang pendidikan ,di

kembangkan pula berbagi kurikulum dan metode mengajar yang lebih sesuai,

lebih efektif dan efesien.

Tidak dapat disangka baha perkembangan teknologi yang telah

menyebabkan kehidupan lebih baik , transportasi lebih mudah ,komunikasi lebih

Page 31: MANAJEMEN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

20

lancar dan sebaiknya. tetapii disisi lain terjadi pula akibat-akibat negatif seperti

makin banyaknya penganguran.

4. Problem manajemen kurikulum dan meningkatkan mutu pendidikan

Beberapa pendapat ahli penedidikan tentang problem peningkatan mutu

pendidikan diantranya adalah:

1).Soedijarto (2008:108) Bahwa rendahnya kualitas pendidikan

disamping disebabkan oleh karena pemberian peranan yang kurang

propesional terhadap sekolah, kurang memadainya perencanaan.

Pelaksanaan dan pengelolaan sistem kurikulum , dan pembangunan

prestasi belajar secara kongnitif sebagai satu-satunya indidkator

penghasilan alat pendidikan dan bagian terpadu dari sistem

kurikulum.2) Secara umum Edward sallis (2008:45) dalam Total

Quallty management in Educatin menyebutkan , kondisi yang

menyebabkan rendahnya mutu pendidikan dapat berasal dari

berbagai macam sumber, yaitu miskinya perncanaan kurikulum,

ketidak cocokan pengelolaan gedung ,lingkungan kerja yang

tidakkondusif, ketidak sesuainan sistem dan prosedur (majemen),

tidak cukupnya jam pelajaran , keruanganya jam pelajaran,

kurangnya sumberdaya dan pengadaan staf.

5. Strategi Majemen Kurikulum Sebagai Upaya Peningkatan Mutu

Pendidikan

Siagian (2004) Menyatakan bahwa: “Strategi merupakan serangkain

keputusa dan tindakan mendasar yang di buat oleh manajemen puncak dan

diimplementasikan oleh seluruh jajaran suatu organisasi dalam rangka pencapaian

tujuan organisasi tersebut.” Secara umum strategi menpunyai suatu pengertian

suatu gariis-garis besar atau haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai

sasaran yang telah ditentukan

Page 32: MANAJEMEN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

21

Dalam rangka peningkatan mutu atau kualitas pendidikan,perlu di lakukan

sebagai strategi diantranya adalah:

1) pengembangan kurikulum termasuk cara penyajian pelajaran dan

sistem studi pada umumya.

2) Pengadaaan buku-buku pelajaran pokokuntuk murid serta buku

pedoman guru sekolah dasar dan sekola-sekolah lanjutan . buku-buku

pelajaran kejuruan dan teknik untuk sekolah-sekolah yang memerlukan

dan buku-buku perpustakaan dalam berbagai bidang studi pada

pendidikan tertingi.

3) Pengadaan alat-alat peraga dan alat-alat pendidikan lainya pada

sekolah dasar (SD), TK, dan SLB, labolatorium IPA dan SMP&SMA,

fasilitas dan perlenkapan latihan dan fraktik pada sekolah-sekolah

kejuruan dan tehnik serta labolatorium untuk berbagai bidang ilmu

pendidikan untuk perguruaan timggi.

4) Penataran guru-guru dan dosen

5) Pengadaan buku bacaan yang sehat dan bermutu melalui perpustakaan

sekolah.

Sekolah merupakan ujung tombak pelaksanaan kurikulum,baik

kurikulum naional maupun muatan lokal, yang diwujudkan dalam

proses belajar mngajar untuk mencapai tujuan pendidikan nasional

,internasional,kurikuler dan intuksional. Agar proses belajar mengajar dapat

dilaksakan secara efektifdan efesien serta mencapai hasil yang diharap kan, maka

di perlukan kegiatan manajemen program pengajaran manajemen atau

Page 33: MANAJEMEN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

22

adaministrasi pengajaran adalah keseluruhan prosespenyelangaran kegiatan di

bidang pengajaran yang bertujuan agar seluruh kegiatan pengajaran terlaksana

secara efektif dan efesien.

Diantara komponen pokok sistem pendidikan, yaitu berupa masukan

sumber, proses pendidikan dan hasil pendidikan. Ketiga komponen

tersebutmemeng saaling berkaitan dan saaling mempengaruhi,namun yang

palingberpengaruh terhadap output adalah proses pendidikan, artinya walaupun

masukan sumber kurang bermutu, maka akan dapat menghasilkan output yang

berkualitaspula.

Dengan tercapainya proses pendidikan yang bermutu,maka passtikan

puladapat menghasilkan output yang berkualitas sesuai dengan tujuan pendidkan

nasional, seperti yang dapat dalam UUSPN No 20 Tahun 2003 pasal 3 yang

berbunyi:

Pendidikan nasional berpungsi mengembangkan kemanpuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa dan beermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta

didik agar menjadi manuasia yang beriman dan bertakwa kepda Tuhan Yang

Maha Esa,berahlak mulia,sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi

warga negara yang demokrasi serta bertanggu jawab.

Tujuan ini kemudian dioperasionalkan dalam setiap jenjang pendidikan.

Adapun ciri atau profil lulusan pendidikan menengah umumadalah sebagai

berikut:

Page 34: MANAJEMEN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

23

a. Memiliki ke imanan dan ketakwaan terhadap tuhan Yang Maha Esa.

b. Memiliki etika

c. Memiliki penalaran yang baik.

d. Kemanpuan berkomunikasi/sosial.

e. Dapat mengurus dirinya dengan baik.

Mulyasa (2006:109) Menyatakan bahwa: “peningkatan kualitas

pendidikan bukanlah tugas yang ringan karena tidak hanya beraitan denngan

permasalahan teknis,tetapi mencangkup berbagi persoalan yang sangat rumit dan

kompleks,baik yang mencangkut perencanaan, pendanaan, maupun efisiensi dan

efektifitas penyelenggaraan sistem sekolah. Peningkatan kualitas pendidikan juga

menuntut manajemen sekolah”

Hasil penelitian badan penilitian dan pengembangan dapartemen

pendidikan dan kebudayaan menunjudkan bahwa manajemen sekolah merupakan

faktor yang mempengaruhi kualitas pendidikan. Manajemen sekolah akan

menpengaruhi secara langsung efektip tidaknya kurikulum proses pembelajaran

dan sarana prasarana sekolah Untuk itu pemanfaatan pengatahuan manajemen

oleh para pengelolah (kepala sekolah,administrator,supervisor,tata usaha) dan

pendidikan di sekolah merupakan keharuan organisatoristetapi jauga dari pelyan

terhadap pelanggan pendidikan (siswa,orang tua,masyarakat dan pengguna

lulusan sekolah) yaitu dunia industri, pemerinta dan lain sebagainya

Salah satu bidng garapan manajemen sekolah yaitu manajem kurikulum.

Komponen-komponen kurikulum dan unsur sistem kurikulum meliputi tujuan

institusional, strukturprogram kurikulum, garis-garisprogram pengajaran (silsbi)

buku pedoman guru, buku pelajaran,dan yang trakhir strategi belajar mengajar.

Page 35: MANAJEMEN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

24

Kesemuanya memiliki kedududkan yang sangat penting dalam penyelanggaraan

pendidikan yang berkualitas.

Pendidikan yang berkualits adalah pendidikan yang dapat menghasilkan

lulusan yang berkualitas yaitu lulusan yaang memiliki prestasi akademikdan non

akademikyang mampu menjadi pelopor pembaharuan dan perubahan sehingga

mampu menjawap berbagai tantangan dan permasalahan yang dihadapinya. Baik

dimasa sekarang maupun yang akan datang.

Seperti yang telah dipaparkan diatas, bahwa manajemen kurikulum

merupakan suatu peroses mengarahkan agar proses pembelajaran berjalan dengan

baik dengan melalui rangkaian proses yang mencangkup: perencanaan

pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, atau evaluasi dan mengupayakan

efektifitas pembelajaran.Apabila langka-langka tersebut dilakssanakan dengan

baik, maka pendidikan yang berkualitasbukan hanya sekedar wacana tetapi dapat

menjadi sesuatu yang nyata.

Jadi dengan pelaksanaan manajemen kurikulumini diharapkan proses

belajer mengajar yang terjadi disekolah dapat berjalan dengan baik,sehingga dapat

menghasilkan lulusan yang berkualitas.

B. Kerangka Pikir

Manajemen kurikulum adalah seperangkat rencana pengajaran yang

digunakan oleh guru sebagai pedoman bkegiatan belajarn mengajar disekolah

untuk mencapai tujuan pendidikan. Sedangkan manejemen pembelajran adalah

proses mengelolah yang meliputi kegiatan tahap perencanaan, pengorganisasian,

Page 36: MANAJEMEN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

25

pengarahan dan pengendalian kegiatan yang berkaitan dengan proses

menbelajarkan siswa (orang yang belajar) dengan mengikutsertakan berbagai

factor guna mencapai tujuan.

Kepala sekolah dalam manejemen kurikulum dan pembelajaran bertugas

sebagai seorang manajer, kepala sekolah tersebut bertugas untuk menjalankan

komponen-komponen manajemen tersebut diharapkan dapat meningkatkan mutu

pendidikan pada sekolah yang bersangkutan,

Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui penerapan manajemen kurikulum

dan pembelajaran berbasis sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan. Dalam

penelitian ini manajemen kurikulum dan pembelajaran berbasis sekolah terhadap

mutu pendidikan dilakukan di sekolah SDN 146 Gattareng Kecamatan

Marioriwawo Kabupaten Soppeng. Untuk memperjelas kerangka pikir ini akan

disajikan sebagai berikut:

Page 37: MANAJEMEN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

26

secara skematik karangka pikir penilaian ini dapat dilihat pada gambar berikut

dibawah ini.

Gambar 2.1 Kerangka Pikir

C. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka pikir tersebut, maka hipotesis dalam penelitian

ini adalah: manajemen kurikulum dan pembelajaran berbasis sekolah terhadap

mutu pendidikan di Sekolah SDN 146 Gattareng Kecamatan Marioriwawo

Kabupaten Soppeng.

Manajemen Kurikulum

Perencanaan

Pengorganisasian

Pengarahan

Evaluasi

Peningkatan Mutu Pendidikan

Page 38: MANAJEMEN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

27

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Berdasarkan jenias penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif.

Sugiyono (2015: 9) Menyatakan bahwa: “Metode penelitian kualitatif adalah

metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang di

alamiah dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci.”

Penelitian kualitatif memiliki ciri yang membedakanya dari penelitian

jenis lain ciri-cirinya yaitu: 1) latar ilmiah, 2) manusia sebagai alat atau

instrumen, 3) metode kualitatif, 4) analisis data secara indukatif, 5) teori dari

dasar, 6) deskriptif, 7) lebih mementingkan peroses dari pada hasil, 8) adanya

batas yang ditentukan oleh fokus, 9) adanya kriteria khusus untuk keabsahan oleh

fokus, 10) desain yang bersifat sempurna, 11) hasil penelitin yang dirundingkan

dan di sepakati bersama.

Adapun jenis penelitiannya adalah bersifat deskriptif. Penelitian deskriptif

Sanapiah Faisal (2007:126) Menyatakan bahwa: “adalah dimaksudkan untuk

eksplorasi dan klarifikasi mengenai sesuatu fenomena atau kenyataan social

dengan jalan mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah

dan unit yang diteliti.”

Jenis penelitian ini tidak sampai mempersoalkan jalinan hubungan antar

variabel yang ada, tidak dimaksudkan untuk menarik generasi yang menjelaskan

Page 39: MANAJEMEN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

28

variabel-variabel anteseden yang menyebabkan sesuatu gejala atau kenyataan

social. akan tetapi hal tersebut di perkuat oleh indikator yang akan di jabarkan

melalui wawancara dimana hal tersebut ialah 1. perencanaan 2. pengorganisasian

3. pengarahan 4. evaaluasi. setelah mengetahui penjabaran tersebut dapat akan

terlihat hasil dari pencapaian yang akan dinilai. Dari penjelasan diatas dapat

diambil kesimpulan bahwa Penerapan Manajemen Kurikulum Dan Pembelajaran

Berbasis Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 146 Gattareng

Kabupaten Soppeng.

Penelitian kualitatif bersifat deskriptif artinya mencatat secara teliti segala

gejala (fenomena) yang dilihat, didengar dan dibaca (lewat wawancara atau

bukan, catatan lapangan, foto, video, tape, dokumen pribadi catatan atau memo,

dokumen resmi dll).

Arikunto, Suharsimi (2006:187) dalam bukunya “manajemen penelitian”

menjelaskan bahwa penelitian kualitatif bersifat deskriptif tidak dimaksudkan

untuk menguji hipotesis, tetapi hanya menggambarkan “apa adanya” tentang suatu

variabel, gejala, keadaan, dalam penelitian ingin juga membuktikan dugaan tetapi

tidak terlalu lazim. Yang umumnya adalah bahwa penelitian deskriptif tidak

dimaksudkan untuk menguji hipotesis.

Penelitian ini tidak lain hanyalah ingin mengetahui dan mendeskripsikan

sesuatu yang terdapat dalam rumusan masalah yaitu bagaimanakah Manajemen

Kurikulum Dalam dan Pembelajaran Berbasis Sekolah Terhadap Mutu Pendidikan

Page 40: MANAJEMEN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

29

di SDN 146 Gattareng Kabupaten Soppeng. Akan tetapi penelitian ini memiliki

indikator capaian dimana hal tersebut dapat di uraikan melalui wawacara.

B. Data, Sumber Data, dan Narasumber

1. Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

seekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber atau

dapat disebut sebagai data utama. Sedangkan data sekunder merupakan data yang

dikumpulkan oleh peneliti dari sumber yang telah tersedia sehingga peneliti dapat

disebut sebagai tangan kedua (Mulyadi, 2016: 144). Di dalam peneletian ini data

primer di peroleh dari wawancara melaui 4 indikator yang akan di wawancarai

yakni 1. perencanaan 2. pengorganisasian 3. pengarahan 4. evaluasi. Sedangkan

data sekunder akan diambil dari dokumen, observasi, foto, data serta penelitian

terdahulu yang relevan.

2. Sumber Data

Lofland (dalam Moleong, 2013: 157) “Sumber data utama dalam

penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan, selebihnya adalah tambahan

seperti dokumen dan lain-lain”. Sumber data akan diambil dari dokumen, hasil

wawancara, catatan lapangan dan hasil dari observasi.

3. Narasumber

Sugiyono (2016: 218) Menyatakan bahwa: “Narasumber merupakan

individu pada latar penelitian yang di sajikan pada sumber informasi yang

dibutuhkan dalam pengumpulan data penelitian.” Narasumber dari penelitian ini

adalah Kepala Sekolah dan guru SDN 146 Gattareng Kabupaten Soppeng.

Page 41: MANAJEMEN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

30

C. Teknik Pengumpulan Data

Sugiyono (2015: 224) Menyatakan bahwa: “Teknik pengumpulan data

merupakan langka paling strategis dalam penelitian karena tujuan utama dari

penelitian adalah mendapatkan data. Peneliti ini merupakan penelitian kualitatif

yang mengunakaan metode pungumpulan data berupa wawancara dan

dokumentasi”.

Dalam pengumpulan data pada penelitian ini mendapat data yang akurat,

maka penelitian menggunakan alat pengumpulan data berupa:

1. Pengamatan (observasi)

Observasi adalah pengamatan meliputi kegiatan pemusatan perhatian

terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera. Jadi observasi ini

dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman, peraba dan pengecap atau

pengamatan langsung. Ada beberapa alasan mengapa dalam penelitian

kulitatif, pengamatan dimanfaatkan sebesar-besarnya, yaitu: 1) teknik

pengamatan ini didasarkan atas pengalaman langsung, 2) teknik pengamatan

juga memungkinkan melihat dan mengamati sendiri, kemudian mencatat

perilaku dan kejadian sebagaimana yang terjadi pada keadaan

sebenarnya, 3) pengamatan memungkinkan peneliti mencatat peristiwa

dalam situasi yang berkaitan dengan pengetahuan proporsional maupun

pengetahuan yang langsung diperoleh dari data, 4) sering terjadi ada

keraguan pada peneliti, 5) teknik pengamatan memungkinkan peneliti mampu

memahami situasi-situasi yang rumit, 6) dalam kasus-kasus tertentu di mana

tehnik komunikasi lainnya tidak memungkinkan, maka pengamatan dapat

Page 42: MANAJEMEN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

31

menjadi alat yang sangat bermanfaat.

Menurut Buford Junker dalam Patton (1980) menjelaskan tentang macam-

macam pengamatan yaitu: 1) berperan serta secara lengkap, 2) peran serta

sebagai pengamat, 3) pengamat sebagai pemeran serta, 4) pengamat penuh. Data

yang dikumpulkan melalui observasi adalah kegiatan proses belajar mengajar,

keadaan sekolah, sarana dan prasarana yang menujang keberhasilan pendidikan.

2. Interview (wawancara)

Sugiyono (2015: 72) Menyatakan bahwa: “Wawancara adalah pertemuan

yang dilakukan oleh dua orang untuk bertukar informasi maupun suatu idee

dengan cara tanya jawab, sehingga dapat dikerucutkan menjadi sebuah

kesimpulan atau makna dalam topik tertentu”.

Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara

semi terstrtuktur dimana akan dilakukan kepada kepala sekolah dan guru yang

akan diteliti. Tujuan dari wawancara ini adalah menemukan masalah lebih

terbuka, pihak yang di wwancarai dapat diminta mengemukakan pendapat dan

idenya (Sugiyono, 2015 :73).

Dalam wawancara terdapat tahapan-tahapan yang akan dilakukan oleh

peneliti untuk melakukan pengumpulan data yaitu:

1. membuat pedoman pertanyaan wawancara , sehingga pertanyaan yang

diberikan sesuai dengan tujuan wawancara tersebut.

2. menentukan narasumber wawancara

3. menentukan lokasi dan waktu wawancara

Page 43: MANAJEMEN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

32

4. melakukan proses wawancara

5. dokumentasi

6. memastikan hasil wawancara telah sesuai dengan informasi yang

dibutuhkan oleh peneliti.

7. merekap hasil wawancara

Dalam melakukan proses wawacara peneliti memiliki 4 indikator. Dimana

indikator tersebut dapat menopang metode wawacara yang akan dilakukan serta

mempermudah proses wawancara. Adapun indikator ini ialah 1) perencanaan 2)

pengorganisasian 3) pengarahan. 4) evaluasi. dimana indikator tersebut

dirumuskan dalam pedoman wawancara sebagai tujuan yang akan di teliti.

Wawancara ini digunakan untuk mendapatkan data tentang problematika

manajemen kurikulum, serta manajemen kurikulum dan pembelajaran berbasis

sekolah terhadap mutu pendidikan di SDN 146 Gattareng Kecamatan

Marioriwawo Kabupaten Soppeng. Wawancara ini peneliti lakukan dengan

kepala sekolah, waka kurikulum, waka kesiswaan, waka keuangan, lima

orang guru dari berbagai macam bidang studi dan tiga orang siswa.

3. Dokumentasi

Tehnik pengumpulan data dengan metode dokumentasi adalah pengambila

data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen. Sugiyono (2015:82) Menyatakan

bahwa: “Dokumentasi merupakan catatan peristiwa pada waktu yang berlalu , dan

dapat berbentuk tulisan, gambar, maupun karya-karya monumental dari

seseorang”.

Page 44: MANAJEMEN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

33

Sedangkan Arikunto (2006) menyatakan bahwa: “metode dokumentasi

yaitu mencari atau mengambil data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa

catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, rapat, legger,

agenda dan sebagainya.”

Macam-macam dokumen ada dua yaitu dokumen pribadi dan

dokumen resmi. Penjelasannya adalah sebagai berikut:

a. Dokumen pribadi adalah catatan atau karangan seseorang secara

tertulis tentang tindakan, pengalaman dan kepercayaannya. Maksud

mengumpulkan dokumen pribadi ialah untuk memperoleh kejadian

nyata tentang situasi sosial dan arti berbagai faktor di sekitar subjek

penelitian. Yang termasuk dalam dokumen pribadi adalah buku

harian, surat pribadi dan autobiografi.

b. Dokumen resmi terbagi atas dokumen internal dan eksternal.

Dokumen internal berupa memo, pengumuman, instruksi, aturan suatu

lembaga masyarakat tertentu yang digunakan dikalangan sendiri.

Sedangkan dokumen eksternal berisi bahan-bahan informasi yang di

hasilkan oleh suatu lembaga sosial, misalnya majalah, buletin dan lain-

lain.

Metode ini digunakan peneliti untuk mengumpulkan data tentang

catatan, arsip kepengurusan atau struktur lembaga atau organisasi, jumlah tenaga

pengajar dan karyawan serta data-data yang lain.

D. Teknik Analisis Data

Sugiyono (2015: 147) Menyatakan bahwa: “ Analisis data merupakan

Page 45: MANAJEMEN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

34

kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul.”

Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis data

deskriptif kualitatif. Yaitu dengan memberikan predikat kepada variabel yang

diteliti sesuai dengan kondisi yang sebenarnya di lapangan

Sedangkan pernyataan Moleong (2013) proses analisis data kualitatif

adalah sebagai berikut: a) Mencatat sesuatu yang dihasilkan dari catatan

lapangan, kemudian diberi kode agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri.b)

Mengumpulkan, memilah-milah, mengklasifikasikan, mensintesiskan, membuat

ikhtisar, dan membuat indeks.” Adapun langkah yang digunakan peneliti

dalam menganalisis data yang di peroleh dari berbagai sumber, tidak jauh beda

dengan langkah-langkah analisis data diatas, yaitu:

a. Mencatat dan menelaah seluruh hasil data yang diperoleh dari

berbagai sumber yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi.

b. Mengumpulkan, memilah-milah, mensintesiskan, membuat ikhtisar dan

mengklasifikasikan data sesuai dengan data yang dibutuhkan

untuk menjawab rumusan masalah.

c. Dari data yang dikategorikan tersebut, kemudian peneliti berpikir

untuk mencari makna hubungan-hubungan dan membuat temuan-

temuan umum terkait dengan rumusan masalah. Dalam menganalisis

data, peneliti juga harus menguji keabsahan data agar memperoleh

data yang valid maka dalam penelitian ini digunakan lima tehnik

pengecekan.

Page 46: MANAJEMEN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

35

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASA

A. Hasil Penelitian

a. Temuan Umun Penelitian

Temuan umum penelitian merupakan hasil penelitian tentang keadaan

sekolah secara umum yang dapat dilihat dari garis besar sekolah tersebut seperti

keadaan fisik, jumlah sumber daya sekolah, latar belakang pendirian sekolah serta

yang bersankut paut dengan hal-hal yang sudah bisah ada pada setiap sekolah.

Dalam temuan umum ini peneliti menggunakan teknik studi dokumen,yang

dilakukan dari tanggal 3 agustus sampai dengan 03 oktober 2019.

Tanggal 5 agustus 2019 peneliti melakukan observasi ke sekolah yang

dimana peneliti temukan antara lain: 1) Sejarah sikat 2) Visi 3) Struktur

Organisasi 4) Keadaan Sarana dan Prasarana Sekolah 5) Keadaan Sumber daya

Manusia.

1. Sejarah Singkat SDN Gattareng

SDN 146 Gattareng Sekolah dasasr Negeri 146 Gattareng didirikan tahun

1981 dan baru beroperasi pada tahun 1984. SDN 146 Gattareng terletak di

dudusun Gattareng Desa Gattareng Toa kecematan Marioriwawo Kabupaten

Soppeng Kode 90862 Kepala sekolah dipegang Oleh Hj. A. Darmauleng, S.Pd

dalam menjalankan proses belajar mengajar beliau Oleh 10 Guru atau pengejar,

dan dibantu staf tata usaha 2 orang.

Page 47: MANAJEMEN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

36

2. Visi

SDN 146 Gattareng memiliki mempunyai visi “ Unggul Dalam mencapai

prestasi Berdasarkan Iptek dan Imtaq” Tujuan Seklolah ini adalah “ Menerapkan

nilai-nilai spritual dan sosial dalam pergaulan , melaksanakan pendekatan

PAKEM pada semua muatan pembelajaran , melaksanakan kegiatan

keperamukaan dan seni budaya melalui pengembangan diri, memamfaatkan

fasilitas mendukung proses pembelajaran berbasis TIK, Bekerjasama dengan

lembaga lain dalam merealisasikan Program sekolah.

SDN 146 Gattareng memiliki 12 ruangan kelas dari kelas I, II, II, IV, V,

dan VI. Ruang penunjang lainnya Terdiri dari: Ruang kepala Sekolah, ruangan

wakil kepala sekolahg, ruang guru, ruang tata usaha, ruan bimbingan konseling,

ruangan usaha kesehatan sekolah, ruangan perpustakaan mesjid, koperasi, ruang

keterampilan, ruang bermain musik, ruang tamu, kantin, kamar kecil, gudang

lapangan olahraga, dan ruang keamanan

Jumlah siswa yang aktif belajar di SDN 146 Gattareng pada tahun

pelajaran 2018-2019 adalah 122 siswa. Kondisi orang tua siswa sangat beragam

dari berbagai status sosial dan pekerjaan, seperti pegawai negeri sipil, TNI,

POLRI, Petani, Wirasuwasta, buruh dan sebagainya. Kondisi lingkungan sekolah

sangat kondusif dann strategis untuk proses kegiatan belajar mengajar, dikarenkan

letaknya yang sejuk, nyaman dan jauh dari pusat keramaian.

Page 48: MANAJEMEN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

37

3. Struktur Organisasi SDN 146 Gattareng

Struktur organisasi adalah merupakan pengelompokan, pengkoordinasian

seseorang dalam satu lembaga yang disusun secara terstruktur berdasarkkan

tingkatan jabatan yang telah di emban dan sesuai dengan pekerjaan yang

dilakukan.Sedangkan untuk SDN 146 Gattareng struktur organisasi sudah

tersusun secara baik dan lengkap dengan para angotanya telah mampuh bekerja

sesuai dengan sesuai posisi dan jabatanya, serta dapat bekerjasama dengan baik

antara kepala sekolah dan staf, maupun antara guru dengan guru lainya. Akan

tetapi, terdapat beberapa staf yang hanya lulusan SMA seperti kepala TU dan

oprator, namun mereka tetap dipergunakan pihak sekolah karena memiliki

keahlian dalam bidang komputer.

untuk data yang lebih lenkap dapat dilihat struktur organisasi di SDN 146

Gattareng adalah sebagai berikut

STRUKTUR KELEMBAGAAN SDN 146 GATTARENG

1) kepala sekolah : Sarif S.PD.M.S1

2) Bendahara : HJ. Samsiriawati S.pd

3) Komite : Mulawarman S.pd

4) Kepala TU : Sulaeman S.pd

5) Oprator : Damriawati S.pd

6) Wali Kelas :

a) Kelas I : Hj. Samsiriawati S.pd

b) Kelas II : Nurmi S.pd

c) Kelas III : Itastiawati S.pd

d) Kelas IV : Maryam S.pd

e) Kelas V : Roswati S.pd

f) Kelas VI : Fasriani S.pd

Page 49: MANAJEMEN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

38

7) Guru Mapel

a. Guru Agama : Reni Anggreni S.pd

b. Guru Penjas : Taufik S.pd

8) Seluruh Siswa/Siswi SDN 146 Gattareng

4. Keadaan Sarana dan Prasarana SDN 146 Gattareng

Sarana dan prasarana pendidikan merupakan alat-alat kelengkapan yang di

butuhkan untuk mendukun berjalanya proses pembelajaran pada suatu lembaga

pendidikan. perbedaan antara sarana dan prasarana adalah sarana merupakan alat

pendukung proses pendidikan yang secara langsung dipake oleh siswah seperti meja,

kursi,papan tulis, buku, projektor dan media pembelajaran lainya. Sedangkan prasarana

adalah alat pendukung terselenggaranya prosees pendidikan namun secara tidak

langsung dipakai seperti lapangan sekolah gedung sekolah, lapangan olahraga,ruang

ibadah, suang UKS dan bagunan ruangan sekolah lainya.

Pada kesempatan ini peneliti menggunakan teknik studi dokumen, peneliti

memperoleh data prasarana pendidikan atau yang disebut keadaan ruang di sekolah

SDN 146 Gattareng sebagai berikut:

Tabel 1.1 Keadaan Ruangan (prasarana) SDN 145 Gattareng

KEADAAN KEUANGAN jumlah

NAMA RUANGAN Keadaan Ruangan

Baik R.Ringan R.Berat

Ruang Kelas 6 - - 6

Ruang Dewan Guru - - - 1

Ruang kantor Kepsek - - - 1

Perpustakaan - - - -

UKS - - - -

RDKS - - - -

RGD - - - -

RDPS - - - -

Kamar Mandi Guru 1 - - 1

Kamar Mandi Murid 2 - - 2

Sumber: Dokumen Laporan bulanan SDN 146 Gattareng Tahun 2018-2019

Selanjutnya Peneliti meperoleh data keadaan sarana SDN 146 Gattareng yang

disajikan dalam tabel berikut ini:

Page 50: MANAJEMEN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

39

Tabel 1.2 Keadaan Sarana SDN 146 Gattareng.

KEADAAN SARANA

JENIS BARANG D A K L Keteranga

n

Meja Siswa 61 Baik

Kursi Siswa 122 Baik

Meja Guru 6 Baik

Kursi Guru 6 Baik

Lemari kantor 2 Baik

Papan Tulis 6 Baik

Rak Buku Perpustakaan 1 Baik

Lonceng/ Bel 1 1 Baik

Listrik 1 1 Baik

PDAM 1 Baik

Laptop 1 Baik

LCD Proyektor 1 Baik

Screen Proyektor 1 Baik

Tempat Sampah 8 Baik

TV/DVD 1 Baik

Pengeras Suara/ Tape 1 Baik

Sumber: Dokumen Laporan bulanan SDN 146 Gattareng Tahun 2018- 2019

Berdasarkan tabel 4.2 dan tabel 4.3 diatas, dapat dilihat bahwa keadaan

sarana dan prasarana SDN 146 Gattareng Belum Memenuhi standar karna masih

banyak prasarana yang belum terpenuhi, diantaranya belum ada ruang ibadah dan

ruang UKS. Selain Itu terdapa pula sarana yang belum terpenuhi seperti papan

absensi dan papan merk.

5. Keadaan murid SDN 146 Gattareng

siswa SDN 146 Gattareng secara keseluruhan berjumlah 122 anak selama

3 tahun terakhir jumlah siswa yang diperoleh semakin meningkat. pada tahun

2016-2017 siswa yang diperoleh sebanyak 26 orang tahun 2017-2018 siswa yang

diperoleh tetap berjumlah 26 orang sedangkan tahun 2018-2019 perolehan siswa

meningkat menjadi 46 orang.

Page 51: MANAJEMEN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

40

Siswa terbanyak berada di kelas I Terbagi menjadi 2 rombongan belajar,

semenatara kelas lainnya hanya terdiri 1 rombongan belajar. siswa yang paling

sedikit kelas 5 berjumlah 17 orang untuk informasi lebih lengkap dapat dilihat

dari tabel berikkut ini

Tabel 1.3 keadaan Murid SDN 146 Gattareng

Kel

as

Keadaan Murid Juml

ah

rom

bel

Jumlah

Awal

masuk

Kelua

r

Masuk Jumlah

masuk

L P L P L P L P

I 28 15 0 0 0 0 28 15 2 43

II 20 6 0 0 0 0 20 6 1 26

III 18 8 0 0 0 0 18 8 1 26

IV 9 10 0 0 0 0 9 10 1 19

V 9 8 0 0 0 0 9 8 1 17

VI 16 11 0 0 0 0 16 11 1 27

Jum

lah

100 58 0 0 0 0 100 58 7 158

Sumber: document laporan bulanan SDN 146 Gattareng Toa tahun 2019/2020

dari segi kuantitas siswa di SDN ini dapat dikatakan tidak banyak, hal ini

dilakarenakan SDN belum mampu untuk menyediakan fasilitas yang cukup

banyak, untuk siswa yang banyak karena kekurangan ruang untuk belajar.

b. Temuan Khusus Penelitian

Temuan khusus peneliti diperoleh dengan melakukan proses wawancara

kepada pihak-pihak pada tanggal 13-19 agustus 2019 SDN yang terkait dengan

penelitian.

Pada tanggal 13 agustus 2019 jam 10.30 hari selasa peneliti melakukan

wawancara kepada kepala sekolah SDN 146 Gattareng. Adapun indikator capaian

yang ingin dicapai terkuap di dalam pertanyaan-pertanyaan wawancara. 1.

Page 52: MANAJEMEN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

41

kurikulum apa saja yang di pakai di sekolah ini pak 2. bagaimana perencanaan

manajemen kurikulum di sekolah ini pak 3. bagai mana kerja sama bapak dengan

guru untuk melaksanakan kurikulum di sekolah ini 4 bagamana peran bapak

meminpin guru dalam mengarahkan ke kurikulum disekolah ini 5. secara umum,

bagaimana evaluasi yang dilakukan sekolah mengenai kurikulum yang

dilaksanakan

1. Kurikulum apa saja yang di pakai di sekolah ini pak

Pertanyaan no.1 bertujuan untuk mengetahui kurikulum apa yang di

gunakan di dalam sekolah SDN 146 Gattareng.

Adapun jawaban kepala sekolah yaitu beliau mengatakan bahwa kurikulum

yang di pakai di sekolah SDN 146 Gattareng mengunakan kurikulum 2013, itu untuk

kelas V dan VI saja ,sedangkan kels I, II, III, IV Mengunakaan kurikulum KTSP. Sekolah

ini menggunakan kurikulum 2013 baru berjalan 2 tahun akan tetapi untuk tahun-tahun

selanjutnya keseluruhan akan mengunakan kurikulum 2013.

2. Bagaimana perencanaan manajemen kurikulum di sekolah ini pak

Pertanyaan no. 2 bertujuan untuk mengetahui perencanaan manajemen

kurikulum di dalam proses pembelajaran SDN 146 Gattareng.

Adapun jawaba dari kepala sekolah yaitu untuk perencanaan pada saat ini adalah

instruksi kepada wali kelas masing-masing untuk menyiapkan komponen-komponen

kegiatan belajar , termasuk RPP, Prota, Prosem, silabus, dan setiap pendidik atau pengajar

di sekolah ini, itu harus mengerti tentang ruang linkup, teknik dan instrumen penilaian di

dalam kelas itu meliputi penilaian kompotensi sikap, keterampilan dan pengetahuan

Page 53: MANAJEMEN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

42

menjadi tiga kompetensi ini adalah ciri has untuk yang pertama atau yang mengawali

dalam peroses kegiatan belajar mengajar.

3. Bagaimana kerja sama bapak dengan guru untuk melaksanakan kurikulum di

sekolah ini.

pertanyaan no. 3 bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengorganisasian

atau kerjasama guru dalam melaksanakan kurikulum di SDN 146 Gattareng.

adapun jawaban kepala sekolah yaitu kerja sama saya dengan guru sangat

baik itu disebabkan ada singkronisasi yang terjadi antara guru kelas 1 sampai 4 (KTSP)

dalam mengarahkan ke kurikulum 2013 dimana kerja sama tersebut mengambarkan

keberhasilan dalam meningkatkan mutu pendidikan serta pembelajaran di sekolah ini

4. Bagaimana peran bapak meminpin guru mengarahkan kekurikulum disekolah

ini.

pertanyaan no. 4 bertujuan untuk mengetahui peran kepala sekolah dalam

mengarahkan guru ke kurikulum SDN 146 Gattareng.

adapun jawaban kepala sekolah yaitu dalam mengarahkan guru-guru di

sekolah ini. saya mengunakan metode tersediri dalam peyampaian ke guru kelas 1 sampai

4 tentang pemakaian kurikulum (KTSP) sedangkan kelas tinggi yakni kelas 5-6 saya

menyarankan untuk mengikuti pelatihan atau seminar pendidikan yang bersangkutan erat

dengan kurikulum 2013 (K13)

5. Secara umum, bagaimana evaluasi yang dilakukan sekolah mengenai

kurikulum yang di laksanakan.

pertanyaan no. 5 bertujuan untuk mengetahui evaluasi yang dilakukan oleh

mengenai kurikulum SDN 146 Gattareng.

Page 54: MANAJEMEN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

43

Adapun jawaban kepala sekolah yaitu setiap saat harus ada evaluasi program,

baik temporer maupun terprogram. untuk yang terpogram yang dilakuakan setiap akhir

tahun , di luar evaluasi yang sub-sub missal bagai mana pelaksana ulangan umum. jadi

secara kontinyu kita lakukan evaluasi. dari hasil evaluasi itu, karena prinsip kami”hari

esok harus lebih baik dari hari ini”Evaluasi di luar sistem biasa juga di lakukan oleh

komite, orang tua siswadan masyarakat.

Pada tanggal 19 agustus 2019 jam 10:30 hari senin peneliti melakukan

wawancara kepada salah satu guru di sekolah SDN 146 Gattareng. Adapun hasil

wawancara sebagai berikut. 1. Kurikulum apa yang anda terapkan dalam kelas.

2.Bagaimana teknik atau perencanaan penyusunan kurikulum yang anda lakukan.

3.Bagaimana anda menerapkan kurikulum tersebut didalam kelas. 4. Bagaimana anda

mengarahkan murid dalam penerapan kurikulum yang anda pakai di dalam kelas. 5.

Bagaimana anda melakukan penilaian kepada murid.

1. Kurikulum apa yang anda terapkan dalam kelas

pertanyaan no. 1 bertujuan mengetahui kurikulum apa yang di terapkan oleh guru

tersebut di dalam kelasnya di SDN 146 Gattareng.

Adapun jawaban oleh guru yaitu Kurikulum yang digunakan kelas 5 yaitu

kurikulum 2013 dimana kurikulum menjabarkan ketematikkan dalam

programnya. hal itu di tandai dengan pengunaan tema, dimana tema tersebut

terdapat beberapa matapelajaran di dalamnya. Sedangkan matapelajaran tersebut

harus sesuai kompentesi inti, kompetensi dasar dan indikator pencapaian.

2. Bagaimana teknik atau perencanaan penyusunan kurikulum yang anda lakukan

Page 55: MANAJEMEN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

44

pertanyaan no. 2 bertujuan untuk mengetahui perencanaan guru dalam

menerapkan kurikulum yang digunakan di dalam kelas di SDN 146 Gattareng.

adapun jawaban oleh guru yaitu dalam pengembangan kurikulum masing-

masing bidang studi, baik itu pengembangan silabus atau RPP, kita masing-

masing matapelajaran mempunyai forum sendiri. jadi nanti pengembanganya

dilakukan masing-masing guru, cuman nanti ada pengarahan dari sekolah. dan

hasil pengembangan itupun nanti tetap di sampaikan kepada kepala sekolah.

3. Bagaimana anda menerapkan kurikulum tersebut didalam kelas

pertanyaan no.3 bertujuan untuk mengetahui peran guru dalam

mengorganisasikan murid di dalam kelas serta bagaiamana guru tersebut menerapkan

kurikulum tersebut di SDN 146 Gattareng.

adapun jawaban oleh guru yaitu dalam penerapan kurikulum 2013 saya

mmengunakan RPP untuk dasar saya menentukan indikator pencapaian saya,

pencapaian saya tersebut meliputi kompentesi inti dan Kompentensi dasar dimana

hal tersebut mendapatkan penilaian secara kogniti, afektiif dan psikomotor

terhadap murid yang ingin di nilai.

4. Bagaimana anda mengarahkan murid dalam penerapan kurikulum yang anda pakai di

dalam kelas.

pertanyaan no. 4 bertujuan untuk mengetahui pengarahan guru terhadap murid dalam

penerapan kurikulum di SDN 146 Gattareng.

adapun jawaban oleh guru yaitu Dalam mengarahkan murid, saya

berpedoman dengan RPP. Dimana RPP tersebut mengambarkan suatu tema yang

Page 56: MANAJEMEN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

45

didalamnya ada beberapa metapelajaran. hal itu menuntun saya mengarahkan

murid untuk lebih mengenal matapelajaran dalam menyelesaikan indikator-

indikator capaian yang akan jadi penilaian saya untuk menentukan nilai dari

siswa.

5. Bagaimana anda melakukan penilaian kepada murid.

pertanyaan no. 5 bertujuan untuk mengetahui bagaimana evaluasi guru dalam

menilai murid di dalam kelas SDN 146 Gattareng.

adapun jawaban oleh guru yaitu untuk penilaian, saya menilai semua

aspek, mulai dari kognitif, afektif, psikomotor. penilaian ini bisa melalui ulangan

harian, UTS, UAS, tugas-tugas, baik itu tugas individu atau kelompok, bahkan

dalam menilai afektif nanti saya menilai sikap keseharian siswa, keaktifan siswa,

pada waktu ulangan pun nanti akan saya amati.

Selain melakukan teknik wawancara peneliti juga melakukan teknik

observasi yang di lakukan pada tanggal 05 Agustus 2019 pukul 09:30.peneliti

menemuken beberpa bukti perestasi siswa/siswi di SDN 146 Gattareng tersebut

adalah sebagai berikut:

tabel 1.4 prestasi murid SDN 146 Gattareng

NO Jenis Perlombaan Peringkat Tingkat Tahun

1 Sepak bola 1 Desa 2019

2 Takrow 2 Desa 2019

3 Voly 1 Desa 2019

4 Lari stapet 4 Desa 2019

5 Futsal 3 Desa 2019

6 Bulu tangkis 2 Desa 2019

7 Menggambar/mewarnai 3 Kota/provinsi 2019

8 Mate-matika 2 Kota/provisnsi 2019

9 IPA 1 Kota/provinsi 2019

Sumber: Dokumen catatan prestasi SDN 146 Gattareng

Page 57: MANAJEMEN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

46

Dari pembahasan kepala sekolah dan guru dapat di simpulkan bahwa

manajemen kurikulum dan pembelajaran berbasis sekolah terhadap mutu

pendidikan di SDN 146 Gattareng mengalami peningkatan prestasi di karenakan

keempat indikator (perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan evaluasi)

yang telah di temukan secara temuan khusus serta peningkatan prestasi terdapat di

SDN 146 Gattareng.

B. Pembahasan

Berdasarkan pada temuan umum dan temuan khusus di atas maka

pembahasan penelitian ini akan membahas tentang Manajemen kurikulum dan

pembelajaran berbasis sekolah terhadap mutu pendididkan di SDN 146 Gattareng.

Dalam manajemen kurikulum dan pembelajaran berbasis sekolah jika

dilihat di lapangan tentu saja terdap bagian-bagian dari manajemen kurikulum

pembelajaran berbasis sekolah dan khusunya manajemen kurikulum dan

pembelajaran berbasis sekolah di SDN 146 Gattareng yang peneliti temukan.

Adapun proses manajemen dan pembelajaran berbasis sekolah sesuai dengan yang

peneliti temukan di lapangan bahwa peroses tersebut terdiri dari input (masukan)

proses, output( keluaran) sejalan dengan pendapat ini :

Input sekolah antara lain visi,misi,tujuan, sasaran, struktur organisasi,

manajemen kurikulum, sumber daya. proses sekolah adalah proses

pengambilan keputusan, pengelola kelembagaan, pengelola program, dan

belajar mengajar. Output sekolah di ukur dengan kinerja sekolah yaitu

pencapaian atau perestasi yang di hasilkan oleh proses sekolah.

Berdasarkan analisis penulis terhadap teori yang mendukung di atas

bahwasanya SDN 146 Gattareng ini terbukti dengan apa yang peneliti temukan di

Page 58: MANAJEMEN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

47

lapangan melalui teknik wawancara, observasi, dan studi dokumen,bahwa proses

manajemen kurikulum dan pembelajaran berbasis sekolah terhadap mutu

pendidikan di SDN 146 Gattareng adalah sebagai beriku:

1. Input

Pada tahap ini peneliti mengobservasi atau mencari tahu kepada kepala

sekolah tentang sejarah singkat, visi, struktur organisasi sekolah, keadaan sarana

dan prasarana dan keadaan murid di SDN 146 Gattareng.

2. Proses

Pada tahap ini peneliti melakukan wawancara kepada kepala sekolah dan

guru untuk mengetahui kurikulum apa yang digunakan pihak sekola serta

perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, evaluasi di SDN 146 Gattareng.

3. Ouput

Berdasarkan input dan proses yang berlangsung, SDN 146 Gattareng

menghasilkan berbagai prestasi di karenakan keempat indikator (perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan dan evaluasi) yang telah di temukan secara temuan

khusus serta peningkatan prestasi terdapat di SDN 146 Gattareng.

Melihat dari menajemen kurikulum dan pembelajaran berbasis sekolah

yang dilakukan SDN Gattareng di mulai dari input,proses dan ouputnya sekolah

ini dapat berhasil di karenakan keempat indikator (perencanaan, pengorganisasian,

pengarahan dan evaluasi) yang telah di temukan secara temuan khusus serta

peningkatan prestasi terdapat di SDN 146 Gattareng sehingga terdapat mutu

pendidikan.

Page 59: MANAJEMEN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

48

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Manajemen kurikulum dan Pembelajaran berbasis sekolah adalah

pengaturan kurikulum dan pembelajaran yang meniputi kegiatan merencanakan,

mengorganisasikan, melaksanakan dan mengevaluasi kurikulum dan pembelajaran

di sekolah dengan berpedoman pada prinsip-prinsip implementasi manajemen

berbasis sekolah. Manajemen kurikulum dan pembelajaran berbasis sekolah

terhadap mutu pendidika di SDN 146 Gattareng dapat dikatakan sudah berjalan

dengan baik melihat adanya manajemen kurikulum di SDN 146 Gattareng ini

berbeda dengan sekolah ada pada umumnya SDN 146 Gattareng memiliki

kurikulum yayasan dan bersifat mandiri.

Berdasarkan pemaparan tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran berbasis

sekolah terhadap mutu pendidikan di Sekolah Dasar Negeri 146 Gattareng

Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng. Dengan rumusan masalah yakni

Bagaimana manajemen kurikulum dan pembelajaran berbasis sekolah dalam

meningkatkan mutu pendidikan SDN 146 Gattareng Kecamatan Marioriwawo

Kabupaten Soppeng ? sedangkan tujuan penelitian yaitu Untuk mengetahui

manajemen kurikulum dan pembelajaran berbasis sekolah dalam meningkatkan

mutu pendidikan SDN 146 Gattareng Kecamatan Marioriwawo Kabupaten

Soppeng?

Page 60: MANAJEMEN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

49

Data yang di gunakan dalam skripsi ini adalah data primer dan skunder

sedangkan sumber data mengunakan dokumen hasil wawancara, catatan lapangan

dan hasil observasi. adapun narasumber dalam penelitian ini yaitu kepala sekolah

dan guru SDN 146 Gattareng Kabupaten Soppeng.

Adapun teknik pengummpulan data dalam penelitian ini adalah pertama

pengamatan (observasi) yakni sejarah singkat, visi, struktur organisasi, keadaan

sarana dan prasarana serta keadaan murid pada SDN 146 Gattareng Kabupaten

Soppeng. Kedua interview (wawancara) yakni mendapatkan informasi yang akan

diteliti kepada kepala dan guru di SDN 146 Gattareng Kabupaten Soppeng. Ketiga

dokumentasi yakni foto depan dan samping SDN 146 Gattareng Kabupaten

Soppeng serta foto visi SDN 146 Gattareng Kabupaten Soppeng.

Pada proses Manajemen kurikulum dan pmbelajaran berbasisi sekolah

terhadap mutu pendidikan, yaitu pertama input Pada tahap ini peneliti

mengobservasi atau mencari tahu kepada kepala sekolah tentang sejarah singkat,

visi, struktur organisasi sekolah, keadaan sarana dan prasarana dan keadaan murid

di SDN 146 Gattareng. kedua tahap proses Pada tahap ini peneliti melakukan

wawancara kepada kepala sekolah dan guru untuk mengetahui kurikulum apa

yang digunakan pihak sekola serta perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,

evaluasi di SDN 146 Gattareng. ketiga tahap ouput, berdasarkan input dan proses

yang berlangsung, SDN 146 Gattareng menghasilkan berbagai prestasi di

karenakan keempat indikator (perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan

evaluasi) yang telah di temukan secara temuan khusus serta peningkatan prestasi

terdapat di SDN 146 Gattareng.

Page 61: MANAJEMEN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

50

B. Saran

Mengigat pentingnya manajemen kurikulum dan pembelajaran berbasis

sekolah terhadap mutu pendidikan ,maka dari itu peneliti berharap SDN 146

Gattareng dapat mempertahankan mutu pendidikan melalui penerapan sistem

manajemen kurikulum ini . sehingga menjadi contoh bagi sekolah lainya agar

sekolah lainya juga ingin mengikuti sekolah ini. terus lah berinovasi agar tetap

eksis di dunia pendidikan dan mampu mngikuti perkkembangan zaman. satu hal

lagi yaitu, tetaplah berprestasi yang telah dirahi mtersebut menjadi lebih baik lagi.

Page 62: MANAJEMEN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

51

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan

Praktik.Jakarta: Rineka Cipta.

Asep Sudarsyah dkk. 2009. Manajemen Implementasi Kurikulum, dalam Tim

Dosen Adminitrasi Pendidikan UPI, Manajemen Pendidikan. Bandung : Alfabeta.

Dahlan Al-Barry. 1994. Kamus Ilmiah Populer. Surabaya : Arloka.

Depdiknas. 2003. Undang- undang RI No.20 tahun 2003. tentang sistem

pendidikan nasional.

Driyarkara.1980. Tentang Pendidikan, Kanisius,Yogyakarta.

Edwar Sallis. 2008. Total Quality Management In Education (alih Bahasa Ahmad

Ali Riyadi).Jogjakarta: IRCiSoD.

Fattah, Nanang. 2004. Konsep Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dan Dewan

Sekolah. Bandung:CV Pustaka Bani Quraisy.

Follet, Mary Parker. 2007. Manajemen. jakarta :indeks

Husaini, Usman. 2009. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta : Bumi Aksara.

Mulyadi.2016. Sistem Akuntansi: Jakarta : Salemba Empat.

Mulyasa. 2006. Kurikulum yang disempurnakan. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Moleong .2013. Metode Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung : PT Remaja

Rosdakarya.

Nurkholis. 2003. Manajemen Berbasis Sekolah: Teori, Model dan Aplikasinya.

Jakarta : Grasindo.

Oemar Hamalik. 2004. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.

Patton. 1980. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung Remaja Rosdakarya.

Rusman. 2009. Manajemen Kurikulum. Jakarta : Rajawali Press.

Samsul Nizar. 2002. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta : Ciputat Pers.

Page 63: MANAJEMEN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

52

Sanapiah. Faisal. 2007. Format-format Penelitian Sosial, Jakarta: Raja Grafindo

Persada.

Sudarwan Danim. 2010. Perkembangan Peserta Didik. Bandung : Alfabeta.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuatitatif, Kualitatif

Dan R&D). Bandung : CV. Alfabeta.

Slamet, PH. 2001. Manajemen Berbasis Sekolah. Jurnal Pendidikan dan

Kebudayaan, No. 27. http://www.pdk.go.id/jurnal/27/manajemen-berbasis

sekolah.htm.

Soedijarto, 2008. Landasan dan Arah Pendidikan Nasional Kita. Jakarta.

Suparlan. 2008. Menjadi Guru Efektif, Jakarta: Hikayat Publishing.

Suriyadi. 2012. Pendidikan, Investasi, SDM, dan Pembangunan : Isu, Teori, dan

Aplikasi Untuk Pembangunan Pendidikan dan Sumber Daya Manusia

Indonesia. Bandung : Widya Aksara Press.

Sutomo dkk 2004. Manajemen Sekolah. Cetakan Kedua. Semarang: UPT MKU

UNNES ( Universitas Negeri Semarang).

Page 64: MANAJEMEN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

53

Foto Depan SDN 146 GATTARENG

Foto dari samping SDN 146 Gattareng

Page 65: MANAJEMEN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

54

Foto visi SDN 146 Gattareng

Page 66: MANAJEMEN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

55

PEDOMAN WAWANCARA GURU

1. Kurikulum apa yang anda terapkan dalam kelas ?

2. Bagaimanakah teknik atau perencanaan penyusunan kurikulum yang anda lakukan ?

3. Bagaimana anda menerapkan kurikulum tersebut di dalam kelas 5 ?

4. Bagaimana anda mengarahkkan murid dalam penerapan kurikulum yang anda pakai

di dalam kelas ?

5. Bagaimana anda melakukan penilaian kepada murid ?

jawaban

1. Kurikulum yang digunakan kelas 5 yaitu kurikulum 2013 dimana kurikulum

menjabarkan ketematikkan dalam programnya. hal itu di tandai dengan pengunaan

tema, dimana tema tersebut terdapat beberapa matapelajaran di dalamnya.

Sedangkan matapelajaran tersebut harus sesuai kompentesi inti, kompetensi dasar

dan indikator pencapaian.

2. dalam pengembangan kurikulum masing-masing bidang studi, baik itu

pengembangan silabus atau RPP, kita masing-masing matapelajaran mempunyai

forum sendiri. jadi nanti pengembanganya dilakukan masing-masing guru, cuman

nanti ada pengarahan dari sekolah. dan hasil pengembangan itupun nanti tetap di

sampaikan kepada kepala sekolah.

3. dalam penerapan kurikulum 2013 saya mmengunakan RPP untuk dasar saya

menentukan indikator pencapaian saya, pencapaian saya tersebut meliputi

kompentesi inti dan Kompentensi dasar dimana hal tersebut mendapatkan

penilaian secara kogniti, afektiif dan psikomotor terhadap murid yag ingin di nilai.

4. Dalam mengarahkan murid, saya berpedoman dengan RPP. Dimana RPP tersebut

mengambarkan suatu tema yang didalamnya ada beberapa metapelajaran. hal itu

menuntun saya mengarahkan murid untuk lebih mengenal matapelajaran dalam

menyelesaikan indikator-indikator capaian yang akan jadi penilaian saya untuk

menentukan nilai dari siswa.

5. Untuk penilaian, saya menilai semua aspek, mulai dari kognitif, afektif, psikomotor.

penilaian ini bisa melalui ulangan harian, UTS, UAS, tugas-tugas, baik itu tugas

individu atau kelompok, bahkan dalam menilai afektif nanti saya menilai sikap

keseharian siswa, keaktifan siswa, pada waktu ulangan pun nanti akan saya amati.

Page 67: MANAJEMEN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

56

PEDOMAN WAWANCARA KEPALA SEKOLAH

kepala sekolah

1. kurikulum apa saja yang di pakai di sekolah ini pak ?

2. Bagaimana perencanaan manajemen kurikulum di sekolah ini pak ?

3. Bagaaimana kerja sama bapak dengan guru untuk melaksanakan kurikulum

disekolah ini ?

4. Bagaimana peran bapak memimpin guru dalam mengarahkan ke kurikulum

disekolah ini ?

5. secara umum, bagaimana evaluasi yang dilakukan sekolah mengenai kurikulum

yang dilaksanakan ?

jawaban :

1. beliau mengatakan bahwa kurikulum yang di pakai di sekolah SDN 146

Gattareng mengunakan kurikulum 2013, itu untuk kelas V dan VI saja

,sedangkan kels I,II,III,IV Mengunakaan kurikulum KTSP.Sekolah ini

menggunakan kurikulum 2013 baru berjalan 2 tahun akan tetapi untuk tahun-

tahun selanjutnya keseluruhan akan mengunakan kurikulum 2013

2. untuk perencanaan pada saat ini adalah instruksi kepada wali kelas masing-

masing untuk menyiapkan komponen-komponen kegiatan belajar , termasuk

RPP,Prota , Prosem, silabus, dan setiap pendidik atau pengjar di sekolah ini, itu

harus mengerti tentang ruang linkup, teknik dan instrumen penilaian di dalam

kelas itu meliputi penilaian kompotensi sikap, keterampilan dan pengetahuan

menjadi tiga kompetensi ini adalah ciri has untuk yang pertama atau yang

mengawali dalam peroses kegiatan belajar mengajar.

3. kerja sama saya dengan guru sangat baik itu disebabkan ada singkronisasi yang

terjadi antara guru kelas 1 sampai 4 (KTSP) dalam mengarahkan ke kurikulum

2013 dimana kerja sama tersebut mengambarkan keberhasilan dalam

meningkatkan mutu pendidikan serta pembelajaran di sekolah ini.

4. dalam mengarahkan guru-guru di sekolah ini. saya mengunakan metode tersediri

dalam peyampaian ke guru kelas 1 sampai 4 tentang pemakaian kurikulum

(KTSP) sedangkan kelas tinggi yakni kelas 5-6 saya menyarankan untuk

mengikuti pelatihan atau seminar pendidikan yang bersangkutan erat dengan

kurikulum 2013 (K13)

5. setiap saat harus ada evaluasi program, baik temporer maupun terprogram. untuk

yang terpogram yang dilakuakan setiap akhir tahun , di luar evaluasi yang sub-

sub missal bagai mana pelaksana ulangan umum. jadi secara kontinyu kita

lakukan evaluasi. dari hasil evaluasi itu, karena prinsip kami”hari esok harus

lebih baik dari hari ini”Evaluasi di luar sistem biasa juga di lakukan oleh komite,

orang tua siswadan masyarakat.

Page 68: MANAJEMEN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

57

Page 69: MANAJEMEN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

58

Page 70: MANAJEMEN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

59

RIWAYAT HIDUP

ASRIANTO, lahir di bulu batu pada tanggal 27

Februari 1994. Lahir sebagai anak keempat dari lima

bersaudara, buah hati pasangan Mapiasse dan Sallena.

Penulis mulai pendidikan formal di SDN 146 Gattareng

Kec. Marioriwawo Kabupaten Soppeng. Pada Tahun

2001 dan tamat 2007. Pada tahun yang sama penulis

melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 3 Marioriwawo Kec. Marioriwawo Kab.

Soppeng dan tamat pada tahun 2010. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan

pendidikan di SMA Negeri 2 Watangsoppeng dan tamat SMA pada tahun 2013.

Kemudian pada tahun 2014 penulis diterima sebagai mahasiswa pada jurusan

Teknologi Pendidikan Program Strata Satu (S1) Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.