keperawatan perioperatif

32
Kelompok IV Arga Frenada Dena Anggriany Dede Julius Kaharap Mulianti Ria Rista Arista Wiro Susanto Kelas : Reg. XVI B KMB I Keperawatan Perioperatif Pada Pembedahan Sistem Penginderaan

Upload: fregiyuandi

Post on 22-Dec-2015

187 views

Category:

Documents


19 download

DESCRIPTION

Terima Kasih

TRANSCRIPT

Page 1: Keperawatan Perioperatif

Kelompok IV

Arga FrenadaDena AnggrianyDede Julius KaharapMuliantiRia Rista AristaWiro Susanto

Kelas : Reg. XVI B

KMB I

Keperawatan Perioperatif Pada Pembedahan Sistem Penginderaan

Page 2: Keperawatan Perioperatif

Apa itu Keperawatan Perioperatif ?

Keperawatan perioperatif adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan keragaman fungsi keperawatan yang berkaitan dengan pengalaman pembedahan pasien.

Kata perioperatif adalah suatu istilah gabungan yang mencangkup 3 fase pengalaman pembedahan yaitu praoperatif, intraoperatif, dan pascaoperatif.

Page 3: Keperawatan Perioperatif

Lanjutan. .

A. Fase Preoperatif Merupakan ijin tertulis yang ditandatangani oleh klien untuk

melindungi dalam proses operasi yang akan dilakukan. Prioritas pada prosedur pembedahan yang utama adalah inform consent yaitu pernyataan persetujuan klien dan keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan yang berguna untuk mencegah ketidaktahuan klien tentang prosedur yang akan dilaksanakan dan juga menjaga rumah sakit serta petugas kesehatan dari klien dan keluarganya mengenai tindakan tersebut. Pada periode pre operatif yang lebih diutamakan adalah persiapan psikologis dan fisik sebelum operasi.

Page 4: Keperawatan Perioperatif

Lanjutan. .

B. Fase Intraoperatif

Dimulai ketika pasien masuk ke bagian atau ruang bedah dan berakhir saat pasien dipindahkan ke ruang pemulihan. Lingkup aktifitas keperawatan, memasang infus, memberikan medikasi intravena, melakukan pemantauan fisiologis menyeluruh sepanjang prosedur pembedahan dan menjaga keselamatan pasien.

Page 5: Keperawatan Perioperatif

Lanjutan. .

C. Fase Posotperatif

Dimulai pada saat pasien masuk ke ruang pemulihan dan berakhir dengan evaluasi tindak lanjut pada tatanan klinik atau di rumah. Lingkup aktifitas keperawatan, mengkaji efek agen anestesi, membantu fungsi vital tubuh, serta mencegah komplikasi. Peningkatan penyembuhan pasien dan penyuluhan, perawatan tindak lanjut, rujukan yang penting untuk penyembuhan yang berhasil dan rehabilitasi diikuti dengan pemulangan.

Page 6: Keperawatan Perioperatif

Peran Perawat Dalam Keperawatan Perioperatif

A. Persiapan yang harus diketahui, diperhatikan, dan dilakukan oleh perawat pada saat Pre Operasi

Keberhasilan tindakan pembedahan secara keseluruhan sangat tergantung pada fase ini. Hal ini disebabkan fase preoperatif merupakan tahap awal yang menjadi landasan untuk kesuksesan tahapan selanjutnya. Kesalahan yang dilakukan pada tahap ini akan berakibat fatal pada tahap berikutnya. Pengakajian secara integral meliputi fungsi fisik biologis dan psikologis sangat diperlukan untuk keberhasilan dan kesuksesan tindakan operasi. Adapun persiapan klien sebelum memasuki kamar operasi, meliputi :

Page 7: Keperawatan Perioperatif

Lanjutan. .

Konsultasi dengan dokter obstetric-ginekologi dan dokter anestesi

Pramedikasi

Perawatan kandung kemih dan usus

Mengidentifikasi dan melepas prosthesis

Persiapan Fisik :

a. Status kesehatan fisik secara umum

b. Status nutrisi

c. Keseimbangan cairan dan elektrolit

d. Kebersihan lambung dan kolon

e. Pencukuran daerah operasi

f. Personal Hygine, dll

Page 8: Keperawatan Perioperatif

Lanjutan. .

B. Persiapan yang harus diketahui, diperhatikan, dan dilakukan oleh perawat pada saat Intra Operasi

Asuhan intra operasi merupakan bagian dari tahapan asuhan perioperatif. Aktivitas yang dilakukan pada tahap ini adalah segala macam aktivitas yang dilakukan oleh tenaga paramedis di ruang operasi. Perawatan intra operatif tidak hanya berfokus pada masalah fisiologis yang dihadapi oleh pasien selama operasi, namun juga harus berfokus pada masalah psikologis yang dihadapi oleh pasien.

Page 9: Keperawatan Perioperatif

Lanjutan. .

Prinsip-Prinsip Umum

a. Prinsip asepsis ruangan

Antisepsis dan asepsis adalah suatu usaha agar dicapainya keadaan yang memungkinkan terdapatnya kuman-kuman pathogen dapat dikurangi atau ditiadakan, baik secara kimiawi, tindakan mekanis atau tindakan fisik. Termasuk dalam cakupan tindakan antisepsis adalah selain alat-alat bedah, seluruh sarana kamar operasi, alat-alat yang dipakai personel operasi (sandal, celana, baju, masker, topi dan lain-lainnya) dan juga cara membersihkan/melakukan desinfeksi dari kulit/tangan.

b. Prinsip asepsis personel

Teknik persiapan personel sebelum operasi meliputi 3 tahap, yaitu : scrubbing (cuci tangan steril), gowning (teknik peggunaan gaun operasi), dan gloving (teknik pemakaian sarung tangan steril)

Page 10: Keperawatan Perioperatif

Lanjutan. .

c. Prinsip asepsis pasien

Pasien yang akan menjalani pembedahan harus diasepsiskan. Maksudnya adalah dengan melakukan berbagai macam prosedur yang digunakan untuk membuat medan operasi steril. Prosedur-prosedur itu antara lain adalah kebersihan pasien, desinfeksi daerah/bagian tubuh pasien yang dioperasi.

d. Prinsip asepsis instrument

Instrumen bedah yang digunakan untuk pembedahan pasien harus benar-benar berada dalam keadaan steril. Tindakan yang dapat dilakukan diantaranya adalah perawatan dan sterilisasi alat, mempertahankan kesterilan alat pada saat pembedahan dengan menggunakan teknik tanpa singgung dan menjaga agar tidak bersinggungan dengan benda-benda non steril.

Page 11: Keperawatan Perioperatif

Lanjutan. .

Hal-hal yang dilakukan oleh paramedis terkait dengan pengaturan posisi pasien meliputi :

a. Kesejajaran fungsional

Maksudnya adalah memberikan posisi yang tepat selama operasi. Operasi yang berbeda akan membutuhkan posisi yang berbeda pula.

b. Pemajanan area pembedahan

Pemajanan daerah bedah maksudnya adalah daerah mana yang akan dilakukan tindakan pembedahan. Dengan pengetahuan tentang hal ini paramedis dapat mempersiapkan daerah operasi dengan teknik drapping.

Page 12: Keperawatan Perioperatif

Lanjutan. .

c. Mempertahankan posisi sepanjang prosedur operasi

d. Monitoring Fisiologis

1)     Melakukan balance cairan

2)     Memantau kondisi cardiopulmonal. Pemantauan yang dilakukan meliputi fungsi pernafasan, nadi dan tekanan darah, saturasi oksigen, perdarahan dll.

3)     Pemantauan terhadap perubahan vital sign

4)     Monitoring psikologis, dukungan psikologis

Page 13: Keperawatan Perioperatif

Lanjutan. .

C. Persiapan yang harus diketahui, diperhatikan, dan dilakukan oleh perawat pada saat Pasca Operasi

Asuhan post operasi (segera setelah operasi) harus dilakukan di ruang pemulihan tempat adanya akses yang cepat ke oksigen, pengisap, peralatan resusitasi, monitor, bel panggil emergensi, dan staf terampil dalam jumlah dan jenis yang memadai.

Asuhan pasca operatif secara umum meliputi :

Pengkajian tingkat kesadaran. Pada pasien yang mengalami anastesi general, perlu dikaji tingkat kesadaran secara intensif sebelum dipindahkan ke ruang perawatan. Kesadaran pasien akan kembali pulih tergantung pada jenis anastesi dan kondisi umum pasien.

Page 14: Keperawatan Perioperatif

Lanjutan. .

Pengkajian suhu tubuh, frekuensi jantung/ nadi, respirasi dan tekanan darah. Tanda-tanda vital pasien harus selalu dipantau dengan baik.

Mempertahankan respirasi yang sempurna. Respirasi yang sempurna akan meningkatkan supply oksigen ke jaringan. Respirasi yang sempurna dapat dibantu dengan posisi yang benar dan menghilangkan sumbatan pada jalan nafas pasien. Pada pasien yang kesadarannya belum pulih seutuhnya, dapat tetap dipasang respirator.

Mempertahankan sirkulasi darah yang adekuat.

Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit dengan cara memonitor input serta outputnya.

Mempertahankan eliminasi, dengan cara mempertahankan asupan dan output serta mencegah terjadinya retensi urine

Page 15: Keperawatan Perioperatif

Lanjutan. .

Pemberian posisi yang tepat pada pasien, sesuai dengan tingkat kesadaran, keadaan umum, dan jenis anastesi yang diberikan saat operasi.

Mengurangi kecemasan dengan cara melakukan komunikasi secara terapeutik.

Mengurangi rasa nyeri pada luka operasi, dengan teknik-teknik mengurangi rasa nyeri.

Mempertahankan aktivitas dengan cara latihan memperkuat otot sebelum ambulatory.

Meningkatkan proses penyembuhan luka dengan perawatan luka yang benar, ditunjang factor lain yang dapat meningkatkan kesembuhan luka.

Page 16: Keperawatan Perioperatif

Peran penting perawat dalam membantu proses operasi katarak

Ujung penghisap Yankauer (2). Bawah: Refraktor Senn (2), refraktor USA (1), refraktor bergarpu empat (1), refraktor bergarpu enam (2), refraktor Lahey (2). Perawat instrumen mempersiapkan instrumensasi yang diperlukan pada meja bedah dan dalam kondisi sebelum scrub

Page 17: Keperawatan Perioperatif

Lanjutan. .

Perawat perioperatif berkomunikasi dengan pasien agar pasien bisa kooperatif dalam pengaturan posisi sewaktu berada di atas meja bedah. Tengah. Perawat perioperatif membersihkan area mata sambil memberikan dukungan psikologis dan menjelaskan secara ringkas prosedur ekstraksi katarak yang akan dilakukan. Karena prosedur bedah ini dilakukan dengan pasien dalam kondisi sadar, maka pemenuhan informasi dapat meningkatkan respons kooperatif yang baik dari pasien. Kanan : pengaturan posisi lengan dengan menjaga akses intravena dan manset tekanan darah. Posisi kepala berada pada depan meja bedah dan posisi leher yang sejajar dengan kurvatura tulang belakang dan posisi endotrakeal dalam posisi optimal

Page 18: Keperawatan Perioperatif

Perawat instrumen yang sudah scrub melakukan desinfeksi pada area bedah menggunakan iodine povidum dengan cara swabbing dari arah dalam ke arah luar secara memutar

Page 19: Keperawatan Perioperatif

Setelah desinfeksi, perawat memasang duk untuk membuat area bedah

Page 20: Keperawatan Perioperatif

Perawat instrumen melakukan fiksasi keempat sudut duk dengan penjepit. Kanan : Area bedah dibersihkan dari bekas iodine povidum

Page 21: Keperawatan Perioperatif

Perawat asisten melakukan pemasangan spekulum kawat untuk meretraksi kelopak mata. Kanan: Perawat perioperatif bedah mata melakukan anestesi lokal

Page 22: Keperawatan Perioperatif

Perawat asisten melakukan desinfeksi dengan iodine povidum dan dengan normal saline

Page 23: Keperawatan Perioperatif

Pada saat ahli bedah melakukan intervensi, perawat asisten melakukan irigasi cairan normal saline dengan menggunakan spuit untuk mempermudah akses bedah

Page 24: Keperawatan Perioperatif

Proses ekstraksi katarak. Peran perawat perioperatif sangat penting membantu ahli bedah sebagai asisten agar tujuan pembedahan dapat terlaksana secara optimal

Page 25: Keperawatan Perioperatif

proses penutupan jaringan pascaoperasi ekstraksi katarak

Page 26: Keperawatan Perioperatif

Perawat menutup luka dengan kasa anti bakteri dan ditutup dengan kasa serta diplester adhesif secara keseluruhan

Page 27: Keperawatan Perioperatif

Lanjutan. .

Hal-hal yang harus diperhatikan perawat saat paca operasi Ekstraksi Katarak pasien Rawat Jalan :

Kepala pasien tidak boleh digerakkan saat dipindah dari meja operasi ke tempat tidur. Penting untuk memberitahu pasien sebelum menyentuh pasien yang buta atau menggunakan perban di mata. Observasi keadaan umum pasien. Pasien biasanya dirawat di ruang pemulihan selama 2-3 jam pascaoperasi. Mual dan muntah dapat menyebabkan kerusakan pada jahitan mata. Oleh karena itu, jika pasien merasa mual, harus segera diberi obat antiemetik dan tidak memberikan makanan dan minuman. Nyeri mendadak pada mata atau perubahan visus merupakan indikasi perdarahan dan harus mendapatkan perhatian medis segera.

Page 28: Keperawatan Perioperatif

Lanjutan. .

Bebat mata. Bebat mata biasanya diletakkan pada mata yang telah dioperasi. Jika diperlukan pembatasan gerakan mata, maka kedua mata dibebat. Saat melakukan bebat pada mata, mulai dengan cuci tangan, lalu bersihkan kulit dahi dan pipi pasien, dan siapkan plester nonalergenik untuk mengamankan bebat. Beritahu pasien untuk menutup kedua mata dan letakkan kasa di atas kelopak mata yang akan dibebat. Pasang plester di atas kasa secara diagonal dari pipi ke dahi. Jika diperlukan balutan tekan (misalnya pada pembedahan retina), gunakan dua kasa (lihat cara pemasangan balutan mata).

Page 29: Keperawatan Perioperatif

Lanjutan. .

Untuk proteksi lebih lanjut atau untuk tidur, shield plastik atau logam diletakkan di atas bebat. Setelah penyembuhan, shield digunakan pada mata tanpa bebat di bawahnya. Hal ini diperlukan selama 2-6 minggu bergantung pada instruksi medis.

 

Medikasi. Instruksi yang berhubungan dengan medikasi pascaoperasi dan jadwal pemberian diberikan sebelum pasien pulang. Pasien atau anggota keluarga lain yang berkepentingan diberitahukan cara memberikan obat mata.

Page 30: Keperawatan Perioperatif

Hal-hal yang harus diperhatikan perawat saat paca operasi Ekstraksi Katarak pasien Rawat Inap :

Karena beberapa alasan, pasien perlu rawat inap. Perawatan umum sama dengan pasien rawat jalan. Namun, setelah pasien kembali ke ruang perawatan, perawat harus memberi tabu keluarga pasien secara tepat tentang kebutuhan perawatan pasien. Keluarga harus diberitahu apakah pasien boleh miring pada satu atau kedua sisi mata, harus mempertahankan kelurusan punggung, hanya boleh telentang, apakah pasien boleh menggunakan bantal di bawah kepala, dan seberapa banyak bagian kepala tempat tidur boleh ditinggikan.

Page 31: Keperawatan Perioperatif

Lanjutan. .

Aktivitas seksual biasanya dapat dimulai pada 1-8 minggu pascaoperasi, bergantung prosedur operasi yang dilakukan. Perawat harus memastikan bahwa pasien mengerti apa yang dijelaskan. Pasien dan keluarga harus didorong untuk mematuhi program pengobatan selama periode penyembuhan di rumah sehingga tidak membahayakan keberhasilan operasi. 

Page 32: Keperawatan Perioperatif

Thank You

By. Kelompok IVBy. Kelompok IV