kementerian pekerjaan umum edisi 08 dan...

36
BULETIN KARYA CIPTA INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN EDISI 08 TAHUN XVII OKTOBER 2019 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT MUJUTAHID HIDAYAT, KEPALA BALAI PRASARANA PEMUKIMAN WILAYAH JAKARTA METROPOLITAN Mengambil Keputusan Harus Realistis dan Pikirkan Efeknya Ditjen Cipta Karya Perkuat Readiness Criteria dan Kerja Sama Capai Target TA 2019 Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jakarta Metropolitan Berikan Yang Terbaik Untuk Masyarakat Ibukota

Upload: others

Post on 17-Jul-2020

18 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM EDISI 08 DAN ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/...kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan akses sanitasi di Provinsi DKI Jakarta

BULETIN

KARYA CIPTA INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

EDISI 08TAHUN XVII OKTOBER 2019

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUMDAN PERUMAHAN RAKYAT

MUJUTAHID HIDAYAT, KEPALA BALAI PRASARANA PEMUKIMAN WILAYAH JAKARTA METROPOLITANMengambil Keputusan Harus Realistis dan Pikirkan Efeknya

Ditjen Cipta Karya Perkuat Readiness Criteria dan Kerja Sama Capai Target TA 2019

Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jakarta Metropolitan Berikan Yang Terbaik Untuk Masyarakat Ibukota

Page 2: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM EDISI 08 DAN ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/...kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan akses sanitasi di Provinsi DKI Jakarta

Daftar Isi

14

16

21

24

26

28

32

34

05

06

07

10

03

DAFTARISI

04

3008

CIPTAKARYA 2019 | OKTOBER | 02

INFO BARU: PENINGKATAN AKSES SANITASI DI PROVINSI DKI JAKARTA DENGAN PEMBANGUNAN SPALD

INFO BARU: PAMSIMAS PENUHI KEBUTUHAN AIR MINUM DESA SIDO LUHUR BENGKULU

INFO BARU: 672 PESERTA MENGIKUTI SAYEMBARA GAGASAN DESAIN KAWASAN IBU KOTA NEGARA

INOVASI: PROGRAM KOTAKU SKALA LINGKUNGAN DI KELURAHAN PELITA, KOTA SAMARINDA

LIPUTAN KHUSUS: DITJEN CIPTA KARYA PERKUAT READINESS CRITERIA DAN KERJA SAMA CAPAI TARGET TA 2019

LIPUTAN KHUSUS: HHD 2019 MOMENTUM UNTUK PRIORITASKAN PENGELOLAAN SAMPAH PERKOTAAN

LENSA CK: RANGKAIAN HARI HABITAT DUNIA 2019

SEPUTAR KITA

INFO BARU: BPPW SULAWESI TENGGARA PASTIKAN KUALITAS DAN PROGRES REHABILITASI SEKOLAH DI KOLAKA UTARA

ANDA PERLU TAHU: SEJARAH PEMBANGUNAN MASJID ISTIQLAL

PROFIL: MUJUTAHID HIDAYAT, KEPALA BALAI PRASARANA PEMUKIMAN WILAYAH JAKARTA METROPOLITAN

EDITORIAL: PROYEK STRATEGIS NASIONAL UNTUK INDONESIA MAJU 2024

10 BERITA UTAMA: BALAI PRASARANA PERMUKIMAN WILAYAH JAKARTA METROPOLITAN BERIKAN YANG TERBAIK UNTUK MASYARAKAT IBUKOTA

INOVASI: KEGIATAN JUMAT PINTAR BERSAMA DI BALAI PRASARANA PERMUKIMAN WILAYAH KALIMANTAN TIMUR

INOVASI: SETDITJEN CIPTA KARYA TERAPKAN UKI SEBAGAI PENGENDALIAN RISIKO TERINTEGRASI

INOVASI: MENGULIK ‘BELANDA KECIL’ KAWASAN KOTA LAMA SEMARANG

Page 3: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM EDISI 08 DAN ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/...kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan akses sanitasi di Provinsi DKI Jakarta

BULETIN

EDITORIAL

Proyek Strategis Nasional Untuk Indonesia Maju 2024

Sejak Indonesia mendeklarasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945,

Jakarta didaulat menjadi ibukota negara. Kini bahkan dengan jumlah penduduk sekitar 10,5 juta jiwa, setiap harinya masih ada ratusan ribu warga sekitar Jakarta rela datang dan pergi untuk mencari nafkah. Mobilitas penduduk komuter ini secara natural terjadi karena Jakarta merupakan pusat pergerakan ekonomi yang memiliki daya tarik tersendiri bagi penduduk di sekitarnya. Sebagai sebuah ibukota negara, Jakarta menjadi tempat transit bagi turis sekaligus pelaku bisnis mancanegara.

Meskipun ada wacana perpindahan ibukota negara, Jakarta akan masih menjadi kota megapolitan. Membenahi Jakarta agar terus menjadi kota yang nyaman dan aman adalah sebuah keharusan. Mulai tahun 2020, ada tiga Proyek Strategis Nasional yang tengah dikerjakan oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah DKI Jakarta. Ketiganya merupakan prioritas nasional, yakni Renovasi Masjid Istiqlal sebagai prioritas jangka pendek karena dalam waktu dekat akan digunakan sebagai sarana sholat Ied 2020. Prioritas berikutnya adalah prioritas jangka menengah yakni pembangunan kampus Universitas Internasional Islam

Indonesia (UIII). Rencananya kampus ini akan mulai digunakan untuk proses perkuliahan di tahun 2020. Terakhir sebagai prioritas jangka panjang adalah proyek JSDP (Jakarta Sewerage Development Program), yakni pembangunan instalasi pengolahan air limbah domestic (IPAL) dan jaringan perpipaan di Jakarta yang teknis pengerjaannya akan dimulai pada 2020

Ketiga proyek strategis nasional tersebut merupakan bagian dari visi menuju Indonesia Maju 2024. Dikutip dari Okezone.com dalam acara Seminar lnfrastruktur Menyambut Indonesia Maju 2024 bulan Oktober 2019 lalu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution berkata, ”Pemerintahan Pak Jokowi mengambil posisi memprioritaskan infrastruktur, yang betul-betul sebagian besar resource (sumber pendapatan) memang digunakan untuk itu,” Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2020, anggaran infrastuktur dipatok Rp 419,2 triliun. Angka tersebut meningkat 4,9% dari outlook realisasi anggaran infrastruktur 2019 sebesar Rp 399,7 triliun. Diharapkan dengan investasi yang luar biasa ini, maka akan menghasilkan peningkatan ekonomi yang cukup signifikan bagi negara kita.

PELINDUNGDanis H. Sumadilaga

PENANGGUNG JAWABT. Iskandar

DEWAN REDAKSIEdward Abdurrachman, Diana Kusumastuti,

Dodi Krispratmadi, Didiet A. Akhdiat, Agus Ahyar, Muhammad Sundoro

PEMIMPIN REDAKSIAswan Nizar

PENYUNTING REDAKSICahyani Kusrianingsih, Daniel, Ary

Prasetyo, Indah Raftiarty ER, Astaf Aji Pranaya

BAGIAN PRODUKSIRizqiah Darmawiasih, Bramanti Nawang

Sari, Dewi Savitri, Ari Iswanti

SEKRETARIATFajar Drestha Birawa, Harniati Ulfah,

Muljihad Nur Muharom

KONTRIBUTORSri Murni Edi K, Taufan Madiasworo,

Marsaulina Pasaribu, Kusumawardhani, Prasetyo, Meike Kencanawulan, Fajar

Santoso Hutahean, Maryoko Hadi, Ade Syaiful Rachman, J. Wahju Kusumosusanto, Irwan Leo Putra Harahap, Oscar R. Siagian,

Cut Nourhusnul Akhirina

ALAMAT REDAKSIJl. Pattimura No.20, Kebayoran Baru 12110,

Telp/Fax: 021-7245754

CIPTAKARYA 2019 | OKTOBER | 03

www.ciptakarya.pu.go.id

Ditjen Cipta Karya

@ditjenciptakarya

Ditjen Cipta Karya

@ditjenck

Redaksi menerima saran maupun tanggapan terkait bidang Cipta Karya ke email [email protected] atau saran dan pengaduan di www.pu.go.id

COVER: Masjid Istiqlal Jakarta

Page 4: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM EDISI 08 DAN ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/...kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan akses sanitasi di Provinsi DKI Jakarta

CIPTAKARYA 2019 | OKTOBER | 04

INFOBARU

DALAM RANGKA PERCEPATAN DAN MEMASTIKAN KUALITAS SERTA PROGRES KEGIATAN DI

KABUPATEN KOLAKA DAN KOLAKA UTARA, BALAI PRASARANA PERMUKIMAN WILAYAH

(BPPW) SULAWESI TENGGARA MENGADAKAN MONITORING DAN EVALUASI, KAMIS (24/10/2019),

DI KABUPATEN KOLAKA UTARA.

Kegiatan yang dimonitoring dan dievaluasi yakni peningkatan

kualitas permukiman kumuh Kabupaten Kolaka, kawasan Kolakasih-Sea (NSUP), serta sektor Pengembangan Sarana Prasarana Pendidikan, Olahraga dan Pasar (PSPPOP) yakni rehabilitasi dan renovasi sarana prasarana Madrasah Kabupaten Kolaka dan Kolaka Utara.

Mengunjungi langsung titik lokasi pekerjaan, Kepala BPPW Sulawesi Tenggara Mustaba, mengaku optimis pekerjaan dapat terselesaikan sesuai target. Pada pekerjaan rehabilitasi dan renovasi MTsN 1 Lambai, progresnya cukup baik.

"Alhamdulillah. Kalau kita lihat progres pekerjaan saat ini, Insya Allah akhir November atau Desember bisa selesai dan siap digunakan di tahun 2020. Pekerjaan dalamnya cukup rapi, dan pekerjaan di luar sementara berjalan," jelas Mustaba saat menyambangi MTsN 1 Lambai Desa Woise, Kecamatan Lasusua, Kabupaten Kolaka Utara. ◇

Teks: TIM BPPW SULTRA/ARI

BPPW SULAWESI TENGGARA PASTIKAN KUALITAS DAN PROGRES REHABILITASI SEKOLAH DI KOLAKA UTARA

Page 5: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM EDISI 08 DAN ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/...kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan akses sanitasi di Provinsi DKI Jakarta

Teks: KOMPUCK

PENANDATANGANAN DOKUMEN PAKET 5 DAN 6 KEPADA PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA TERKAIT PENINGKATAN AKSES SANITASI DI PROVINSI DKI JAKARTA DENGAN PEMBANGUNAN SPALD DILAKUKAN PADA WORKSHOP JAKARTA SEWERAGE DEVELOPMENT PROJECT (ZONE 1).

Pelaksanaan Workshop Jakarta Sewerage Development Project (Zone 1) merupakan

bagian dari penyelenggaraan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik (SPALD), berupa serangkaian kegiatan yang termasuk di dalamnya pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan jaringan perpipaan, serta pembangunan Sambungan Rumah (SR) dalam upaya untuk mewujudkan peningkatan akses masyarakat terhadap sarana dan prasarana sanitasi.

Hal tersebut disampaikan oleh Dirjen Cipta Karya yang diwakili oleh Sesditjen Cipta Karya T. Iskandar, dalam acara Workshop Jakarta Sewerage Development Project (Zone 1) Tahun 2019, Selasa (29/10/2019), di Auditorium Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

“Sejalan dengan kebutuhan untuk meningkatkan akses sanitasi layak dan aman, Direktorat Jenderal Cipta Karya memfokuskan pembangunan tahun 2020-2024 pada sektor yang bersifat strategis, yaitu air minum dan sanitasi. Di mana salah satu kegiatan prioritas Direktorat Jenderal Cipta Karya

adalah Jakarta Sewerage Development Project (Zone 1),” tutur Iskandar.

Lanjut Iskandar, pelaksanaan kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan akses sanitasi di Provinsi DKI Jakarta serta untuk melindungi kualitas badan air dan air tanah dari pencemaran limbah domestik seperti mandi, cuci, kakus, dan aktivitas rumah tangga lainnya.

“Khusus kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, kami berpesan agar infrastruktur ini nantinya setelah terbangun dapat dikelola dan dioperasionalkan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan. Hal ini agar kualitas air limbah domestik yang dihasilkan memenuhi baku mutu lingkungan sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 68 Tahun 2016, dan pada akhirnya dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,” harap Iskandar.

Sementara, Direktur Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman (PPLP) Prasetyo mengungkapkan, lelang proyek Instalasi

Pengolahan Air Limbah (IPAL) domestik dan jaringan perpipaan DKI Jakarta dimulai November 2019. Dengan demikian, pembangunan proyek ini dapat mulai dilaksanakan pada tahun 2020. IPAL Zona 1 akan dibangun dengan anggaran sekitar 8 triliun rupiah dan terbagi ke dalam enam paket pekerjaan.

“Empat paket pertama senilai 5,6 triliun rupiah dikerjakan Kementerian PUPR dengan anggaran yang bersumber dari pinjaman Pemerintah Jepang melalui Japan International Cooperation Agency (JICA). Sementara, dua paket berikutnya senilai 2,4 triliun rupiah digarap Pemerintah Provinsi DKI dengan anggaran yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD),” tutur Prasetyo.

Lanjut Prasetyo, sejak Juli 2019 lalu JICA telah menyelesaikan penyusunan Detail Engineering Design (DED). Nantinya, IPAL ini akan dibangun di atas lahan seluas 3,9 hektar dengan kapasitas sebesar 240.000 meter kubik per hari untuk melayani 220.000 Sambungan Rumah (SR) atau 989.389 jiwa. ◇

INFOBARU

PENINGKATAN AKSES SANITASI DI PROVINSI DKI JAKARTA DENGAN PEMBANGUNAN SPALD

CIPTAKARYA 2019 | OKTOBER | 05

Page 6: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM EDISI 08 DAN ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/...kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan akses sanitasi di Provinsi DKI Jakarta

CIPTAKARYA 2019 | OKTOBER | 06

INFOBARU

AIR MINUM MERUPAKAN SALAH SATU DARI KEBUTUHAN DASAR MANUSIA DI MANA PEMENUHANNYA SANGAT DIPERLUKAN UNTUK MENUNJANG KEHIDUPAN SEHARI-HARI. UNTUK MEWUJUDKAN HAL TERSEBUT, KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT (PUPR) MELALUI DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA MEMILIKI TARGET 100% AKSES AIR MINUM DI DALAM RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015-2019.

Teks: MEMO.DEDI/BENGKULU/ARI

Salah satu upaya yang telah dilakukan adalah melalui program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi

Berbasis Masyarakat (Pamsimas). Dengan Pamsimas, diharapkan masyarakat berpenghasilan rendah dapat mengakses layanan air minum dan sanitasi yang berkelanjutan serta meningkatkan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat.

Desa Sido Luhur, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu adalah salah satu desa yang sudah merasakan manfaat dari terbangunnya Pamsimas di tahun 2018. Dengan adanya program Pamsimas sekarang kebutuhan air minum masyarakat dapat terpenuhi.

Salah satu Warga Desa Sido Luhur Sri Wahyuni, mengungkapkan kondisi warga desa dalam hal memperoleh air minum sebelum adanya program Pamsimas dan manfaat yang diterima dirinya dan warga

PAMSIMAS PENUHI KEBUTUHAN AIR MINUM DESA SIDO LUHUR BENGKULU

lainnya setelah terbangunnya sarana air minum di Desa Sido Luhur.

“Desa kami ini jauh dari sungai, jadi kebutuhan air minum hanya bergantung dari sumur galian. Masalahnya ketika musim kemarau, sumur yang ada di desa menjadi kering sehingga sulit dapat air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Setelah adanya Pamsimas ini warga jadi mudah mendapatkan air minum untuk masak air, mandi, dan mencuci walaupun saat musim kemarau,” terang Sri.

Sementara Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Bengkulu beberapa waktu lalu berharap warga Desa Sido Luhur dapat menjaga fasilitas air minum yang telah dibangun negara melalui program Pamsimas, mengingat air minum merupakan kebutuhan dasar manusia dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. ◇

Page 7: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM EDISI 08 DAN ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/...kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan akses sanitasi di Provinsi DKI Jakarta

Teks: KOMPUCK

MENINDAKLANJUTI ARAHAN PRESIDEN RI PADA TANGGAL 3 SEPTEMBER 2019, KEMENTERIAN PUPR MENYELENGGARAKAN SAYEMBARA GAGASAN DESAIN KAWASAN IBU KOTA NEGARA (IKN). SAYEMBARA INI DIMAKSUDKAN UNTUK MENDAPATKAN HASIL KARYA DESAIN YANG BERSIFAT INKLUSIF, INOVATIF, DAN ADAPTIF TERHADAI VISI DAN KRITERIA IBU KOTA NEGARA (IKN). HAL TERSEBUT DIUNGKAPKAN OLEH DIRJEN CIPTA KARYA DANIS H. SUMADILAGA, DALAM ACARA AANWIJZING SAYEMBARA GAGASAN DESAIN KAWASAN IBU KOTA NEGARA, JUMAT (18/10/2019) DI AUDITORIUM KEMENTERIAN PUPR.

merupakan salah satu kesatuan rangkaian dari sayembara yang juga bertujuan agar para peserta sayembara dapat mengetahui informasi dan penjelasan teknis terkait sayembara tersebut,” tutur Danis. Kegiatan ini mengundang peserta sayembara dari seluruh provinsi di Indonesia maupun dari luar negeri. Kegiatan Aanwijzing ini dihadiri sekitar 200 orang lebih dan sampai status hari ini jumlah keseluruhan peserta yang mendaftar berjumlah 672.

“Kami juga mengadakan Aanwijzing di lapangan yang akan diselenggarakan pada hari Senin tanggal 21 Oktober 2019, dengan titik kumpul Pelabuhan

Semayang, Provinsi Kalimantan Timur pukul 07.00 WITA. Status 18 Oktober 2019 sudah ada sekitar 101 peserta yang mendaftar untuk mengikuti Aanwijzing lapangan,” kata Danis.

Danis berharap, melalui kegiatan Aanwijzing Sayembara Gagasan Desain Kawasan Ibu Kota Negara ini, diharapkan para peserta mampu mengetahui informasi dan penjelasan teknis serta diharapkan nantinya dapat menghasilkan karya yang terbaik, khususnya dalam menghasilkan banyak alternatif desain dari segala aspek, baik fisik, sosial, ekonomi, maupun aspek lingkungan. ◇

CIPTAKARYA 2019 | OKTOBER | 07

Gagasan desain kawasan IKN diharapkan mampu menerjemahkan visi ibu kota, yaitu sebagai

katalis peningkatan peradaban manusia Indonesia yang bertujuan untuk mewujudkan IKN yang merepresentasikan kemajuan bangsa yang unggul (smart metropolis), melalui desain kawasan IKN yang memenuhi tiga kriteria utama, yaitu mencerminkan identitas bangsa, menjamin keberlanjutan sosial, ekonomi, dan lingkungan, serta mewujudkan kota yang cerdas, modern, dan berstandar internasional.

“Aanwijzing Sayembara Gagasan Desain Kawasan Ibu Kota Negara

INFOBARU

672 PESERTA MENGIKUTI SAYEMBARA GAGASAN DESAIN KAWASAN IBU KOTA NEGARA

Page 8: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM EDISI 08 DAN ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/...kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan akses sanitasi di Provinsi DKI Jakarta

CIPTAKARYA 2019 | AGUSTUS | 08

”Prinisipnya dihargai dan menghargai, siapapun yang bekerja bersama saya, pasti saya ajak ngobrol. Bedanya saat kita bekerja, harus tetap professional dengan posisi masing-masing. Saya selalu mengutamakan team work, sebisa mungkin dengan tim yang tak berganti-ganti. Semua hal, dari awal hingga akhir, termasuk mencari solusi dilakukan bersama. Jika timnya sama sejak awal informasi tentang pekerjaan tidak akan terputus, mengerjakannyapun bersama-sama, hasilnya lebih baik.” ungkapnya.

Selain itu pria asal Kedari ini memang memiliki sifat tegas, jujur dan adil namun humoris yang dapat merekatkankan beliau dengan para karyawannya. Menurutnya hal sulit menjadi kepala balai adalah menyatukan para karayawan yang berasal dari berbagai sektor pekerjaan.

Bertemu Mujutahid Hidayat di kantornya, pria berusia 53 tahun ini tampil sederhana dalam

balutan seragam Kementerian PUPR dan meminta izin sebentar untuk menjalankan ibadah sholat Azhar. Sebelum akhirnya perbincangan digelar santai di ruang kerjanya, lantai 2 gedung P2KP Wilayah DKI Jakarta di bilangan Penjernihan, Jakarta Pusat.

Beberapa proyek strategis nasional yang berlokasi di DKI Jakarta direncanakan akan selesai pada 2020. Untuk mengejar tenggat waktu tersebut, Mujutahid mengaku memiliki cara sendiri menyemangati dan mengelola sifat optimis para karyawannya. Ia pun percaya bahwa jika karyawannya melakukan kesalahan tidak langsung diberikan sanksi. Mujutahid akan melakukan komunikasi agar permasalahan menjadi jelas dan jika memang ada sanksi yang diberikan haruslah sesuai.

MELAKUKAN HAL SEBAIK MUNGKIN

DAN SELALU MENYELESAIKAN

SETIAP PERMASALAHAN ADALAH FILOSOFI

HIDUP DAN BEKERJA MILIK KEPALA

BALAI PRASARANA PEMUKIMAN

WILAYAH DKI JAKARTA, DIREKTORAT

JENDERAL CIPTA KARYA, KEMENTERIAN

PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN

RAKYAT, MUJUTAHID HIDAYAT, S.T, M.T. BELIAU

PERCAYA, DENGAN NILAI-NILAI TERSEBUT

MENYELESAIKAN 3 PROYEK STRATEGIS

NASIONAL DI PROVINSI DKI JAKARTA BUKANLAH

MENJADI SEBUAH HAL YANG SULIT.

Mengambil Keputusan Harus Realistis dan Pikirkan Efeknya

MUJUTAHID HIDAYAT, KEPALA BALAI PRASARANA PEMUKIMAN WILAYAH JAKARTA METROPOLITAN

PROFIL

Page 9: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM EDISI 08 DAN ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/...kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan akses sanitasi di Provinsi DKI Jakarta

CIPTAKARYA 2019 | AGUSTUS | 09

“Ada yang merasa berasal dari sektor pkp, pbl, dan plp. Untuk menyatukan mereka dan membuat mereka merasa menjadi staff balai yang tidak tersekat-sekat adalah yang paling sulit. Bagaimana menumbuhkan kesadaran bahwa kita sudah bersama-sama di balai, bukan bersifat sektoral. ”tambahnya.

Mujutahid mengawali karirnya sebagai ASN RI sejak 2001 lalu bergabung Kementerian PUPR sejak tahun 2003, sejak itulah suka duka karirnya dimulai. Tak selamanya mulus karena beliau juga pernah mengalami kondisi saat ada proyek tidak selesai hingga tahun akhir anggaran. Kondisi yang menuntutnya untuk bertanggungjawab dan memutuskan apakah proyek tersebut akan berhenti atau terus dilanjutkan dengan beberapa catatan.“Saat itu saya harus mengambil keputusan yang sulit, seperti buah simalakama, maju kena mundur kena. Tidak selamanya kita mendapatkan kontraktor yang professional, tidak semua proyek mulus. Saat itu semua pihak menuntut agar kontrak kerja diputuskan. Saya membuat keputusan yang berbeda, meski sulit, yakni tetap meneruskan kontrak. Keputusan harus realistis, karena efek keputusan tersebut tidak hanya pada kita saja, tapi pada semua orang yang berkecimpung di dalamnya. Jika kemudian saya memutuskan untuk terus melanjutkan proyek tentu saja dengan banyak pertimbangan logis dan manusiawi dengan resiko yang paling minim.” ujarnya.

Untuk menjaga kebugaran, Mujutahid memiliki rahasia sendiri yang ia dapat dari ayahnya, yakni rutin bermain bulu tangkis. Olahraga tersebut telah dilakoninya sejak kecil di kampung halamannya di Kendari. Dalam seminggu ia berusaha menyempatkan diri melakukan olahraga ini di rumah. Selain bulu tangkis,

beliau juga menikmati olahraga berenang, apapun yang membuatnya berkeringat dan merasa sehat untuk menjaga stamina.

“Tumbuh dan besar di Kendari hingga SMA memang berbeda sekali dengan kondisi anak-anak saat ini, terutama masalah sosialisasi. Dulu semua anak bermain di luar, saya pasti bermain ke laut, kalau anak laki-laki, pasti bermain sepak bola. Tapi saat ini anak-anak cenderung lebih sendiri-sendiri.” katanya lagi.

Mujutahid mulai meninggalkan Kendari ke Makassar untuk menempuh pendidikan kuliahnya. Namun nilai-nilai yang diterapkan oleh ayahnya sebagai role model hidupnya masih selalu beliau pegang teguh hingga saat ini.

“Ayah saya itu orangnya teratur, disiplin, semuanya harus sesuai aturan. Itu juga yang saya implementasikan di kantor. Jika bekerja harus sesuai peraturan yang ada dan lakukanlah sebaik-bailknya.” imbuhnya.

Sejak kedua orangtuanya sudah meninggal, Mujutahid mengaku sudah jarang pulang ke Kendari lagi, kecuali memang ada undangan keluarga ia akan menyempatkan diri untuk datang. Untuk mengobati rasa rindu, beberapa hal yang berbau tanah kelahiran, dapat kita temui di ruang kerjanya. Salah satunya adalah kukis khas Kendari yang terbuat dari olahan tepung, rempah rempah seperti kayu manis, pala dan cengkih bertabur kacang kenari. Sangat nikmat dan menyenangkan untuk disantap bersama teh hangat di sore hari saat kami berbincang.

Banyak pengalaman dan ilmu yang beliau dapatkan selama bekerja di Ditjen Cipta Karya, Kementerian PUPR. Kedepannya secara personal, Mujutahid memiliki keinginan untuk meperdalam pengetahuan Agama Islam.

“Kalau ilmu konstruksi saya sudah dapat banyak sekali di sini, banyak pelatihan dan lain sebagainya namun ilmu agama untuk kedepannya saya merasa harus terus mempelajarinya.” Pungkas Mujutahid. ◇

Page 10: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM EDISI 08 DAN ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/...kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan akses sanitasi di Provinsi DKI Jakarta

BERITA UTAMA

CIPTAKARYA 2019 | OKTOBER | 10

Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jakarta Metropolitan Berikan Yang Terbaik Untuk Masyarakat Ibukota

Page 11: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM EDISI 08 DAN ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/...kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan akses sanitasi di Provinsi DKI Jakarta

Ada 3 Proyek Strategis Nasional yang tengah dikerjakan oleh Balai Prasarana Permukiman

Wilayah DKI Jakarta. Ketiganya merupakan prioritas nasional, yakni Renovasi Masjid Istiqlal sebagai prioritas jangka pendek karena dalam waktu dekat akan digunakan sebagai sarana sholat Ied 2020. Prioritas berikutnya adalah prioritas jangka menengah yakni pembangunan kampus Universitas Internasional Islam Indonesia (UIII). Rencananya kampus ini akan mulai digunakan untuk proses perkuliahan di tahun 2020. Terakhir sebagai prioritas jangka panjang adalah proyek JSDP (Jakarta Sewerage Development Program), yakni pembangunan instalasi pengolahan air limbah domestic (IPAL) dan jaringan perpipaan di Jakarta yang teknis pengerjaannya akan dimulai pada 2020. JSDP nerupakan tantangan terbesar dikarenakan lingkup kegiatan tersebut cukup luas dan durasi pelaksanaannya yang cukup lama serta menggunakan teknologi serta inovasi baru dalam pelaksanaannya.

Renovasi Masjid Istiqlal yang menghabiskan dana sekitar 465,3 miliar telah dimulai sejak Mei 2019 lalu. Hasilnya diharapkan dapat selesai tepat waktu karena akan digunakan untuk Sholat Ied pada perayaan Idul Fitri pada 2020 nanti.

“Kami tidak mengubah arsitektur masjid, hanya memperbaiki yang rusak, melakukan pemeliharaan dan

menambah beberapa fasiltas seperti lahan parkir dan fasiltas untuk difabel. Para pengunjung difabel akan dapat menuju ruang utama sholat dan area plaza di Masjid Istiqlal dengan menggunakan lift ke setiap lantainya. Saaat ini renovasi telah mencapai 70% dan Maret 2020 nanti diharapkan telah selesasi.” tutur Mujutahid.

Renovasi ini tentu menjadi sebuah peristiwa penting. Sebab selama ini Masjid Istiqlal dianggap sebagai bangunan monumental yang didesain oleh arsitek kenamaan dan kebanggaan Indonesia, Friedrich Silaban. Masjid Istiqlal yang merupakan salah satu struktur Muslim terbesar di Asia Tenggara juga kaya akan

nilai sejarah. Pembangunan masjid dicetuskan oleh Presiden pertama RI Soekarno. Proses pembangunannya dimulai pada 1961 selama 17 tahun dan selesai pada 1978 di era kepemimpinan Presiden Kedua RI, Soeharto. Hal tersebut menjadi bagian dari tantangan dalam melakukan renovasi masjid ini. Menurut Mujutahid tak hanya tetap memaksimalkan fungsi Masjid Istiqlal sebagai tempat ibadah, tetapi juga harus memperhatikan arsitektur, seni, estetika Masjid Istiqlal yang merupakan cagar budaya dan masjid negara. Keaslian desain harus tetap dipertahankan dan selama renovasi aktivitas di Masjid Istiqlal juga masih berjalan seperti biasa. Dengan kondisi tersebut dibutuhkan

CIPTAKARYA 2019 | OKTOBER | 11

TAK LAMA LAGI DI TAHUN 2020, WARGA JAKARTA DAPAT MENIKMATI FASILITAS UMUM TERBARU BERTARAF INTERNASIONAL. APA DAN BAGAIMANA PROGRESNYA HINGGA AKHIR 2019 INI, SIMAK PENUTURAN KEPALA BALAI PRASARANA PERMUKIMAN WILAYAH DKI JAKARTA, MUJUTAHID HIDAYAT S.T, M.T.

Page 12: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM EDISI 08 DAN ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/...kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan akses sanitasi di Provinsi DKI Jakarta

CIPTAKARYA 2019 | OKTOBER | 12

sebuah ketelitian dan kehati-hatian ekstra agar antara proses renovasi dan aktivitas masjid dapat berjalan seiring.

Berbeda dengan renovasi masjid, Mujutahid memaparkan bahwa pembangunan kampus UIII memiliki tantangan lain.“Awalnya adalah masalah penghuni liar yang menempati lahan, namun dengan kerja sama bersama institusi pemerintah lain yakni Kementerian Agama, Pemprov Jawa Barat, Sekretarit Wakil Presiden dan aparat penegak hukum, masalah ini dapat diselesaikan dengan baik.” Ujarnya.

Pembangunan gedung kuliah ini telah digelar ground breakingnya pada 5 Juni 2019 lalu. Ada 2 tahap yang dikerjakan, tahap pertama dikerjakan oleh Kementerian Agama meliputi gedung rektorat, fakultas, asrama dan infrastruktur kawasan. Sedangkan Pembangunan Tahap II dikerjakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya dengan biaya Rp 498 miliar. Lingkup pekerjaannya meliputi pembangunan Masjid Kampus 2 lantai seluas 5.200 m2 kapasitas 1.880 jemaah dengan anggaran Rp 86 miliar. Kemudian pembangunan Perpustakaan Pusat 8 lantai seluas 16.556 m2 dengan anggaran Rp 244 miliar, serta Asrama Mahasiswa seluas 12.815 m2 terdiri dari 8 lantai dengan anggaran Rp 168 miliar.

“Saat ini proses lelangnya sudah selesai, dan tengah dalam persiapan penandatanganan kontrak kerja pertengahan Desember ini. Targetnya pada Desember 2020 semua proyek telah selesai.” imbuh Mujutahid.

Menurutnya lagi yang membedakan pembangunan kampus ini dengan kampus-kampus negeri lainnya yang dibangun oleh pemerintah

Indonesia terletak pada konsep desainnya.

“Konsep desainnya adalah iconic dan futuristik, kampus ini kedepannya akan menjadi pusat kajian dan penelitian peradaban Islam. UIII akan menjadi kampus kajian Islam yang terbesar di dunia.” ujarnya lagi.

Hingga saat ini Kemenrerian PUPR belum memiliki rencana untuk membangun infrastruktur di sekitar kampus UII, karena pembangunan memang masih difokuskan pada pendirian kampus yang terbagi dalam beberapa tahap.

Untuk proyek jangka panjang, DKI Jakarta memiliki program JSDP yang terbagi dalam 15 zona (zona 0 – zona 14), mengingat kepadatan penduduk yang tinggi, zona 1 dan zona 6 ditetapkan menjadi zona prioritas dan dikerjakan oleh Kementerian PUPR dengan pendanaan dari Loan JICA. IPAL zona 1 akan dibangun di atas lahan seluas 3,9 hektar dengan kapasitas maksimal sebesar 240.000 meter kubik per hari untuk melayani 220.000

Sambungan Rumah (SR) atau 989.389 jiwa. Untuk zona 6 akan dibangun IPAL di kawasan Duri Kosambi dengan kapasitas 282.500 meter kubik per hari.

Progresnya saat ini pada Zona I, tengah berada dalam tahap persiapan lelang pekerjaan dan konstruksi, sedangkan untuk zona 6 juga masih berjalan yakni persiapan lelang pekerjaan desain dan supervisi.

Selain untuk meningkatkan akses sanitasi di DKI Jakarta, pembangunan IPAL dan jaringan perpipaan di kedua zona, ini juga bertujuan untuk melindungi kualitas air dari pencemaran limbah domestik seperti mandi, cuci, kakus dan aktivitas rumah tangga lainnya senilai Rp 10 triliun dan ini merupakan kerja sama antara Direktorat Jenderal Cipta Karya dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) dalam membantu Pemprov DKI.

Menurut Mujutahid, masalah pemeliharaan dapat menjadi masalah terbesar yang harus ditangani pasca pembangunan. Bukan saja secara kemampuan

Page 13: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM EDISI 08 DAN ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/...kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan akses sanitasi di Provinsi DKI Jakarta

CIPTAKARYA 2019 | OKTOBER | 13

SDM namun juga biaya pemeliharaan dinilai cukup besar.

“Tantangan terbesar dalam proyek ini selain mengubah perilaku masyarakat agar sadar akan pentingnya penanganan sanitasi, hal lainnya adalah kemampuan pemerintah daerah dalam mengoperasionalkan dan merawat fasilitas pengelolaan fiasiiltas sanitasi yang selama ini telah dibangun. Apalagi dengan banyaknya inovasi baru yang dilakukan pada pembangunan program ini.” imbuhnya.

Inovasi yang digunakan dalam pembanguan JSDP ini adalah pemasangan pompa di kedalaman lebih kurang 30 meter dengan menggunakan metode Penumatic Caisson, yaitu penggalian dengan menggunakan sistem komputerisasi tanpa tenaga manusia. Adapula pemasangan pipa air limbah dengan menggunakan metode pipe jacking, pemasangan pipa di dalam tanah tanpa galian terbuka.

Masive dan cepatnya tenggat

waktu proyek-proyek ibukota ini menuntut tim yang solid. Mujutahid menerangkan bahwa memang dibutuhkan kebersamaan yang kuat dan optimisme tim agar hasil dapat maksimal.

“Waktu pelaksanaan JSDP adalah yang terlama, yakni 7 tahun, yang akan dimulai tahun depan, termasuk masa pemeliharaan proyek. Karena itu dibutuhkan tim kerja yang tetap, dari awal sudah bersama, menikmati kebersamaan kerja, mengolah informasi Bersama, sejak perencanaan sampai dengan serah terima pekerjaaan kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.” Ujarnya.

Beliau juga menjelaskan bahwa ia dan tim juga menerapkan system good corporate governance dalam pelaksanaan tiap proyek, dengan prinsip-prinsip bahwa harus ada kordinasi yang tegas dengan seluruh stakeholders yang terkait dengan kegiatan masing-masing proyek. Dapat menerapkan prinsip transparansi, akuntabilitas, kemandirian, kesetaraan dan

kewajaran. Tak lupa menggelar meeting progress secara rutin yang dihadiri oleh semua pihak terkait.

“Yang tak kalah penting adalah mengecek perkembangan proyek secara rutin, untuk mengetahui kondisi ril di lapangan. Lantas yang terakhir, sesuai perkembangan era teknologi, sudah seharusnya melakukan publikasi kegiatan melalui media social.” tambahnya lagi.

Di ujung percakapan Mujutahid menerangkan bahwa ada wacana pembangunan baru yang akan timnya lakukan di tahun 2020, yakni pembangunan gedung kerja baru di Kompleks DPR RI setinggi 34 lantai di Jakarta dengan dana sebesar 1,3 triliun. Sementara rencana pembangunan gedung-gedung strategis lainnya telah direncanakan namun secara detail belum dapat dipublikasikan. Beliau berharap agar proses pembangunan proyek-proyek tersebut mendapat dukungan dari seluruh stakeholders terkait dan tentunya masyarakat. ◇

Page 14: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM EDISI 08 DAN ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/...kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan akses sanitasi di Provinsi DKI Jakarta

CIPTAKARYA 2019 | OKTOBER | 14

BALAI PRASARANA PERMUKIMAN WILAYAH (BPPW) KALIMANTAN TIMUR TERUS MENYIAPKAN PARA TENAGA KONSULTAN INDIVIDUAL DAN NON APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) YANG BERTUGAS UNTUK SEMAKIN MEMPERSIAPKAN DIRI DALAM MENGIKUTI UJIAN CPNS. DILAKUKAN SECARA RUTIN, PROFESIONAL, PENUH SEMANGAT KEKELUARGAAN SERTA KEBERSAMAAN, GRATIS, DAN DIMENTORI LANGSUNG OLEH PARA PEJABAT INTI BALAI DAN ASN BARU DALAM SUATU KEGIATAN YANG DIBERI NAMA JUMAT PINTAR BERSAMA.

Teks: EDI SETIAWAN* DAN A. LINDA**

KONSEP KEGIATAN “JUMAT PINTAR BERSAMA”Selain kegiatan “Jumat Bersih”, “Jumat Sehat”, dan “Rabu Berbahasa Inggris”, BPPW Kalimantan Timur menelurkan lagi kegiatan “Jumat Pintar Bersama” yang dilaksanakan setiap hari Jumat, pukul 15.00-17.00 WITA, di ruang rapat TPA Sampah Manggar, Gedung PIP2B. Kegiatan ini dimulai sejak awal Oktober 2019 yang didasari oleh keinginan para pejabat inti BPPW Kalimantan Timur dalam mendukung kesuksesan seluruh pegawai konsultan individual dan non ASN-nya, agar dapat lulus dalam ujian CPNS yang akan dilaksanakan pada awal tahun 2020.

Kegiatan Jumat Pintar Bersama di Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kalimantan Timur

INOVASI

Page 15: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM EDISI 08 DAN ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/...kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan akses sanitasi di Provinsi DKI Jakarta

CIPTAKARYA 2019 | OKTOBER | 15

Bermula dari pemahaman akan adanya kebutuhan lulus ujian tes Bahasa Inggris (TOEFL) sebagai salah satu prasyarat administratif dalam mengikuti ujian CPNS. Hal ini kemudian mendorong dibuatnya pembelajaran terkait materi Bahasa Inggris yang secara spesifik mempelajari struktur kalimat (tenses). Untuk belajar terkait hal ini, para pejabat inti balai bahkan menyiapkan sebuah buku saku berisikan kaidah tenses yang dibuat sendiri secara sederhana, dibuat orisinil dengan hanya tulisan tangan pada 5 halaman kertas memo berukuran A5, kemudian difoto, dan dibagikan di Whatsapp group BPPW Kalimantan Timur. Sungguh kesederhanaan dan keterbatasan tidak menjadikan suatu aral untuk bisa berbagi ilmu dan mendukung keberhasilan para pegawai di BPPW Kalimantan Timur dalam mengikuti ujian TOEFL dan ujian CPNS.

Terkait substansi ujian CPNS, secara spesifik dilakukan pembelajaran terkait mata ajar matematika yang memang membutuhkan pembelajaran secara khusus. Buku ajar terkait ujian CPNS yang dibeli dari sebuah toko buku di Kota

Samarinda dan diarsipkan pada Perpustakaan Taman Anang Hasyim pada Gedung PIP2B, kemudian dibahas bersama di ruang rapat TPA sampah Manggar pada Gedung PIP2B dengan mentor para pejabat inti balai beserta beberapa ASN baru. Soal-soal matematika terkait aritmatika yang umumnya terdiri dari pengoperasian fungsi substitusi dan eliminasi, dibahas dengan lancar, serius, namun santai. Para pejabat inti balai juga mampu menyampaikan materi dengan fasih, serta para peserta mengikuti dengan tekun dan serius. Bahkan dalam setiap sesi pertemuan, diberikan pekerjaan rumah (PR) yang harus dikerjakan oleh para pegawai dan dibahas pada sesi Jumat berikutnya.

MEMBANGUN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)BPPW Kalimantan Timur secara terstruktur, menerus, dan konsisten, melakukan pola pengembangan SDM bagi para pejabat inti balai dan pegawai. Hal ini dipercaya sebagai suatu modal dan kekuatan organisasi yang kelak akan terus berkembang dan diisi oleh kader yang mumpuni, baik dari segi kekuatan substansi, integritas, maupun etika. Bahkan dalam

kegiatan “Jumat Pintar Bersama” ini, diselipkan juga pesan, arahan, dan bimbingan dari para pejabat inti balai kepada para pegawai dalam memastikan kekompakan bersama, integritas yang terus dijaga, hingga etika dalam kegiatan di perkantoran.

Melalui kegiatan “Jumat Pintar Bersama” ini pula, secara langsung ditumbuhkembangkan dan ditunjukkan secara eksplisit terkait nilai perhatian pimpinan pada para pegawai dalam mendukung karier pegawai, kecintaan pada profesi, rasa haus akan ilmu pengetahuan, keinginan untuk berbagi ilmu pengetahuan, kerja keras, keikhlasan, kesederhanaan hidup, dan peran pimpinan sebagai pengampu (enabler), di tengah segala kondisi keterbatasan yang dimiliki. Sehingga diharapkan kelak akan dihasilkan generasi penerus di BPPW Kalimantan Timur yang tangguh dan tidak cengeng, serta siap menerima tantangan zaman. ◇

*penulis bertugas sebagai staf pada Seksi Perencanaan, Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kalimantan Timur. Kontak dengan penulis: [email protected] dan [email protected]

Page 16: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM EDISI 08 DAN ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/...kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan akses sanitasi di Provinsi DKI Jakarta

INOVASI

Teks: HANOORA SARAH ANINDITA HENDRIAN*

Setditjen Cipta Karya Terapkan UKI Sebagai Pengendalian Risiko Terintegrasi

UNIT KEPATUHAN INTERNAL (UKI) DITJEN CIPTA KARYA DIBENTUK UNTUK MEMPERKUAT DAN MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN TERHADAP PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA AKUNTABILITAS KEUANGAN. PEMBENTUKAN UKI MERUPAKAN SALAH SATU STRATEGI PENCEGAHAN PENYIMPANGAN PENGADAAN BARANG DAN JASA, SERTA DITJEN CIPTA KARYA YANG SELALU DIHADAPKAN DENGAN RISIKO PADA KEGIATAN (CORE BISNIS) MAUPUN OPERSIONAL PEMBANGUNAN.

Dalam rangka mendukung strategi pencegahan terjadi permasalahan dalam

pelaksanaan kegiatan barang dan jasa, proyek pekerjaan, masa pemeliharaan dalam pekerjaan fisik serta pelayanan teknis dan tertib administrasi kepada semua Unit Kerja di lingkungan Ditjen Cipta Karya, Setditjen Cipta Karya membentuk Sub Tim UKI untuk melaksanakan pengendalian risiko yang terintegrasi.

Setditjen Cipta Karya terdiri atas Bagian Kepegawaian, Organiasasi dan Tata Laksana, Bagian Keuangan dan Umum, Bagian Hukum dan Komunikasi Publik, serta Bagian Pengelolaan Barang Milik Negara, menyusun kerangka manajemen risiko melalui diskusi proaktif oleh para pemilik risiko unit kompetensi dalam rangka peningkatan kinerja di lingkungan Setditjen Cipta Karya.

Bentuk pengendalian kunci terhadap risiko yang ada di Setditjen Cipta Karya adalah sebagai berikut:

CIPTAKARYA 2019 | OKTOBER | 14

Page 17: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM EDISI 08 DAN ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/...kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan akses sanitasi di Provinsi DKI Jakarta

melakukan pembiaran terhadap pelanggaran, dimana risiko tersebut berdampak pada terhambatnya tujuan organisasi. Sub Bagian Organiasasi Tata Laksana melakukan pengendalian dengan melakukan sosialisasi kepada pegawai dan dimonitoring per semester. Peningkatan koordinasi dengan unit kompetensi dan pembina kepegawaian kementerian dilakukan sebagai bentuk pemantauan terhadap pengendalian yang telah dilakukan.

• Proses penyusunan usulan pejabat perbendaharaan terhambat karena dokumen usulan calon pejabat perbendaharaan tidak lengkap dan sulit mendapatkan data PNS yang berada di daerah. Dampak pada capaian tujuan adalah terlambatnya penyampaian usulan calon pejabat perbendaharaan, sehingga lambatnya perkembangan pelaksanaan anggaran. Subbagian Pengembangan Pegawai melakukan pengendalian dengan pelaksanaan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan Aplikasi Badan Kepegawaian Negara (BKN)

CIPTAKARYA 2019 | OKTOBER | 15

1. BAGIAN KEPEGAWAIAN, ORGANIASASI DAN TATA LAKSANA

Bagian Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana melaksanakan pengelolaan urusan kepegawaian, organisasi dan tata laksana di lingkungan Ditjen Cipta Karya. Bentuk manajemen risiko pada Bagian Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana berupa:• Proses kenaikan pangkat

terhambat disebabkan oleh dokumen dan data e-HRM kepegawaian yang tidak lengkap. Hal tersebut berdampak pada pegawai yang tidak dapat naik pangkat tepat waktu, sehingga tidak dapat diusulkan untuk promosi jabatan. Pengendalian yang dilakukan oleh Subbagian Tata Usaha Kepegawaian adalah dengan mengadakan workshop dengan pemantauan peningkatan koordinasi dengan Tata Usaha, Kepegawaian, Biro dan BKN yang dilakukan per semester.

• Terhambatnya target pelaksanaan tugas disebabkan oleh pegawai yang melakukan pelanggaran disiplin dan pejabat berwenang

dengan meningkatkan koordinasi dengan unit terkait.

2.BAGIAN KEUANGAN DAN UMUM

Bagian Keuangan dan Umum melaksanakan pengelolaan urusan administrasi keuangan, tata usaha, dan rumah tangga di lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya. Bentuk manajemen risiko pada Bagian Keuangan dan Umum berupa:

• Terhambatnya proses pembayaran belanja pegawai berupa gaji, uang makan dan tunjangan kinerja diakibatkan oleh kurang lengkapnya dokumen resmi dan data dukung, disebabkan kurangnya koordinasi antar pegawai, petugas administrasi dan verifikator. Risiko tersebut berdampak pada pegawai yang tidak mendapatkan pembayaran sesuai dengan ketentuan. Pengendalian yang dilakukan oleh Subbagian Kas dan Perbendaharaan dengan inventarisasi kelengkapan data dan koordinasi antar pegawai dan petugas terkait. Pemantauan dilakukan dengan perbaikan dan updating data pendukung

Page 18: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM EDISI 08 DAN ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/...kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan akses sanitasi di Provinsi DKI Jakarta

CIPTAKARYA 2019 | OKTOBER | 16

yang diperlukan.

• Penyelesaian Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) yang belum tuntas karena unit kerja yang kurang responsif sehingga berdampak pada penurunan penilaian kinerja di unit kerja. Subbagian Verifikasi Pelaporan melakukan pengendalian dengan pembentukan tim percepatan penuntasan penyelesaian LHP pada unit kompetensi. Pemantauan terhadap pengendalian dilakukan oleh tim percepatan pada unit kompetensi yang menyampaikan penyelesaian secara periodik.

• Laporan keuangan yang disusun belum sesuai dengan Standar Akuntasi Pemerintah (SAP) karena petugas kurang memahami penggunaan aplikasi serta standar penyusunan laporan keuangan sehingga laporan keuangan kurang akuntabel. Pengendalian Subbagian verifikasi pelaporan melakukan evaluasi laporan keuangan di tingat wilayah, dengan pemantauan berupa

Unit Akuntasi Wilayah melakukan monitoring E-rekon setiap bulan.

• Pengelolaan dokumen arsip belum optimal disebabkan terbatasnya jumlah arsiparis yang kompenten dan sarana prasarana ruang arsip yang belum memadai, hal tersebut berdampak arsip tidak tertata secara optimal dan arsip sulit ditemukan. Subbagian Umum melakukan pengendalian dengan penugasan arsiparis berkompeten, evaluasi penataan arsip, dan menyiapkan tempat arsip yang memadai khususnya untuk dokumen penting serta membuat arsip dalam bentuk softcopy untuk di upload ke e-arsip. Pemantauan dilakukan dengan evaluasi bulanan penataan arsip.

3. BAGIAN HUKUM DAN KOMUNIKASI PUBLIK

Bagian Hukum dan Komunikasi Publik melaksanakan koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan, fasilitasi advokasi hukum, pemberian

pertimbangan hukum serta peyelenggaraan komunikasi publik di lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya.

• Penyusunan peraturan perundang-undangan melebihi satu tahun anggaran karena penentuan substansi pengaturan belum tetap dan waktu pembahasan rancangan perundang-undangan tidak sesuai dengan jadwal yang ditetapkan. Risiko tersebut berdampak pada peraturan yang tidak dapat diundangkan dan implementasi di lapangan terhambat. Pengendalian Subbagian Perundang-undangan adalah dengan melakukan inventarisasi data pendukung untuk kebutuhan penguatan substansi dan dilakukan pemutakhiran jadwal terkini. Pemantauan dilakukan dengan evaluasi terkait hasil peninjauan invetarisasi data serta dilakukan pemantauan jadwal terkini.

• Advokasi dan pendampingan permasalahan hukum belum optimal, hal

Page 19: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM EDISI 08 DAN ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/...kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan akses sanitasi di Provinsi DKI Jakarta

tersebut disebabkan terlambatnya informasi awal dari terperiksa, kesulitan untuk mendapatkan dokumen terkait, dan kurangnya pengetahuan para pelaksana kegiatan terhadap dampak hukum apabila tidak dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dampak dari risiko tersebut adalah terjadinya kasus hukum. Subbagian Advokasi Hukum melakukan pengendalian dengan akan mengeluarkan Surat Edaran (SE) Dirjen Cipta Karya terkait pelaporan permasalahan hukum yang terjadi di lingkungan Ditjen Cipta Karya dan melakukan diklat khusus kepada Kabalai, Kasatker, PPK, dan Pokja untuk pencegahan mal administrasi. Pemantauan dilakukan dengan revisi SE jika ada usulan/perubahan upload peraturan terkait dalam JDIH, serta melaksanakan konsultasi dan bimbingan hukum terkait program diklat tersebut.

• Belum terpublikasi informasi secara efektif dalam

penyampaian informasi hasil pembangunan keciptakaryaan kepada masyrakat karena belum efektifnya strategi komunikasi publik, sehingga berdampak belum terbentuknya citra positif publik terhadap hasil pembangunan bidang cipta karya. Pengendalian Subbagian Komunikasi Publik dengan konsistensi strategi komunikasi 2015-2019, dan melakukan pemantauan berupa analisa review atas pelaksanaan publikasi informasi melalui media baik eksternal dan internal.

• Keterlambatan dalam merespon permintaan informasi dari masyarakat yang disebabkan karena tidak adanya petugas yang menangani komunikasi publik di masing-masing unit kompetensi serta belum ada SOP tentang pelayanan permohonan informasi di Ditjen. Cipta Karya. Risiko tersebut berdampak pada belum terlaksananya keterbukaan informasi publik yang baik. Subbagian

Komunikasi Publik melakukan pengendalian dengan penyusunan SK tentang penunjukan personil yang bertugas khusus untuk melayani pelayanan informasi dari masyrakat dan penyusunan SOP tentang pelayanan permohonan informasi di linkungan Ditjen Cipta Karya. Pemantauan dilakukan dengan analiasa review terhadap penyusunan SK dan SOP terkait.

4. BAGIAN PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA

Bagian Pengelolaan Barang Milik Negara melaksanakan pengelolaan barang milik negara di lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya, serta pemantauan dan evaluasi sarana prasarana penanggulangan darurat bencana alam.

• Sebagian aset Cipta Karya tidak diketahui keberadaannya disebabkan kesalahan dalam pencatatan aset, dokumen pendukung tidak memadai, dan inventarisasi aset tidak dilaksanakan sesuai ketentuan. Risiko tersebut

CIPTAKARYA 2019 | OKTOBER | 17

Page 20: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM EDISI 08 DAN ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/...kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan akses sanitasi di Provinsi DKI Jakarta

CIPTAKARYA 2019 | OKTOBER | 18

berdampak pada aset yang tidak dapat dimanfaatkan dan laporan Barang Milik Negara (BMN) tidak akuntabel. Subbagian Penatausahaan BMN melakukan pengendalian dengan monitoring evaluasi laporan keuangan melakui E-Rekon tingkat Eselon I dan konsolidasi data BMN. Pemantauan dilakukan dengan monitoring E-rekon setiap bulan oleh Unit Akuntasi Wilayah.

• Sebagian aset Cipta Karya tidak dapat diserah terimakan disebabkan dokumen serah terima aset tidak lengkap dan kualitas konstruksi kurang memadai, sehingga berdampak aset yang telah terbangun tidak dapat dimanfaatkan. Pengendalian Subbagian Pemanfaatan dan Pengalihan BMN adalah dengan pengadministrasian dokumen serah terima aset dan pemenuhan kualitas standar pengawasan. Pemantauan dilakukan

dengan melakukan konsinyasi bulanan dan pengawasan bulanan sampai tingkat Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW).

• Sebagian BMN Cipta Karya tidak dapat dikuasai, hal tersebut karena BMN Cipta Karya dikuasi oleh pihak ketiga (masyarakat) dan dokumen kepemilikan tidak lengkap. Risiko tersebut berdampak pada BMN tidak dapat dimanfaatkan secara optimal, tidak dapat dikuasai dan tidak dapat dilakukan proses kepemilikan. Pengendalian yang dilakukan oleh Subbagian Pengamanan BMN adalah dengan monitoring kelengkapan dokumen dan lapangan, melayangkan surat peringatan kepada pihak ketiga (masyarakat), melakukan inventarisasi dokumen kepemilikan dan melakukan pendekatan langsung kepada instansi terkait. Pemantauan

dilakukan dengan meningkatkan intensitas monitoring, memberikan informasi kepada pihak ketiga, melakukan penginputan data ke sistem dan memberikan informasi kepada instansi terkait.

Konsistensi implementasi kerangka manajemen risiko di Setditjen Cipta Karya bertujuan untuk memastikan risiko yang dihadapi di unit kompetensi maupun BPPW (Satker, PPK) dapat diidentifikasi, diukur, dikendalikan dan dilaporkan dengan baik. Manajemen risiko Setditjen Cipta Karya diharapkan dapat menjadi acuan dalam melaksanakan pekerjaan sesuai dengan kapabilitas dan tugas yang diemban. Kesadaran akan pentingnya risiko dan keterbukaan dari setiap unit menjadi kunci utama manajemen risiko dapat berjalan dengan baik. ◇

*Penulis adalah Teknik Tata Bangunan & Perumahan Ahli Pertama, Ditjen Cipta Karya

Page 21: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM EDISI 08 DAN ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/...kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan akses sanitasi di Provinsi DKI Jakarta

CIPTAKARYA 2019 | OKTOBER | 18

INOVASI

Teks: PPK PENATAAN KAWASAN PER-MUKIMAN WILAYAH 1, BPPW JAWA TENGAH

INDAHNYA KAWASAN KOTA LAMA SEMARANG SEKARANG TIDAK TERLEPAS DARI UPAYA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT MELALUI DIREKTORAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA TAHUN 2017-2019 DALAM MELAKUKAN PENATAAN KAWASAN KOTA LAMA SEMARANG.

MENGAPA KOTA LAMA SEMARANG?Kota yang baik adalah kota yang memiliki kenangan pada tahapan pembangunannya. Pada tanggal 30 Desember 2016 kawasan Kota Lama Semarang masuk dalam Daftar Tentatif UNESCO dengan Kriteria Penilaian Outstanding Universal Value (Nilai Keunggulan Sejagad). Kriteria untuk kawasan Kota Lama Semarang adalah nomor 2 dan 4, yaitu menunjukkan pentingnya pertukaran nilai-

nilai kemanusiaan dalam suatu rentang waktu atau dalam suatu kawasan budaya di dunia terkait pengembangan arsitektur atau teknologi, karya monumental, tata kota atau desain lansekap, dan merupakan contoh luar biasa dari suatu jenis bangunan, arsitektural, himpunan teknologi atau lansekap yang menggambarkan tahapan penting dalam sejarah manusia. Atas dasar tersebut Pemerintah Kota Semarang berkomitmen dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka menata kawasan Kota Lama

Semarang (heritage) yang merupakan salah satu Kota Pusaka yang perlu dilestarikan sesuai dengan Piagam Komitmen Kota Pusaka Program Penataan dan Pelestarian Kota Pusaka (P3KP) tanggal 8 November 2012 antara Pemerintah Kota Semarang, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Mengulik "Belanda Kecil" Kawasan Kota Lama Semarang

Page 22: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM EDISI 08 DAN ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/...kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan akses sanitasi di Provinsi DKI Jakarta

untuk menata kawasan Kota Lama Semarang agar bisa mendukung program UNESCO tersebut.

PERMASALAHANPergeseran fungsi kawasan Kota Lama Semarang di mana saat pada zaman Belanda digunakan sebagai kawasan permukiman yang terkonsep dan terencana sangat baik dengan kelengkapan sarana prasarana yang memadai, menjadi berbanding terbalik dengan keadaan sebelum

ditata. Beberapa permasalahan yang menjadi polemik di kawasan Kota Lama Semarang sebelum ditata di antaranya adalah terkait permasalahan hak milik bangunan yang kurang jelas, permasalahan kualitas lingkungan yang buruk cenderung kumuh, keamanan lokasi yang tidak terjamin, tidak tersedianya lahan parkir yang memadai untuk menampung kendaraan, masih mendominasinya sistem park on the street sehingga makin menambah kemacetan di kawasan tersebut, tidak

optimal dan tidak nyamannya pedestrian eksisting dengan lebar maksimal hanya 1,5 meter, tidak normalnya drainase dan aliran sungai sekitar kawasan yang menyebabkan genangan atau banjir saat hujan turun, serta pemanfaatan fungsi bangunan di kawasan yang tidak efektif sehingga menyebabkan kerusakan bangunan karena tidak terawat.

KONSEP PENATAANPenataan kawasan Kota Lama Semarang diperlukan suatu konsep yang matang melalui studi khusus dalam menilai makna kultural yang dimiliki oleh setiap bangunan kuno dan sudut-sudut di kawasan tersebut agar didapatkan sebuah konsep yang selaras dengan karakteristik dan kultural yang ada. Perencanaan mencakup lingkup penataan jaringan jalan, deliniasi kawasan, dan landmark kawasan. Pemilihan spesifikasi material yang akan digunakan dalam penataan kawasan Kota Lama Semarang ini berdasarkan hasil kajian agar material baru yang terpasang bisa selaras dan menyatu dengan karakteristik kultural yang sudah dimiliki. Maka dari itu dipilihlah material batu alam andesit hitam untuk pedestrian, dan paving segi empat warna hitam untuk jalan utama di mana keduanya akan menunjang kesan antik dan kuno. Terkait street furniture sendiri didesain memiliki nilai klasik yang selaras dengan kultural bangunan dan kawasan Kota Lama Semarang. Begitu juga dengan pemilihan desain bollard dan material lainnya, serta dilengkapi ducting box utility untuk jaringan bawah tanah (PLN, PDAM, Telkom, APJII dan APJATEL).

Sebagian besar masyarakat di kawasan Kota Lama Semarang bekerja pada sektor informal sebagai buruh (62%) yang mengindikasikan bahwa masyarakat sekitar merupakan penduduk dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah.

CIPTAKARYA 2019 | OKTOBER | 20

Page 23: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM EDISI 08 DAN ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/...kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan akses sanitasi di Provinsi DKI Jakarta

Dengan mengusung tema penataan kawasan yang bisa menghasilkan suatu kawasan instagramable diharapkan bisa mendukung sektor ekonomi warga lokal di kawasan tersebut. Perbaikan fasilitas pendukung dan penambahan fasilitas seperti tugu jam, drinking water fountain, charger box, bus stop, ring pohon, wifi, museum, art gallery, taman, penyewaan sepeda, serta pasar klitikan atau pasar barang antik diharapkan agar masyarakat juga bisa memanfaatkannya untuk ber-selfie ria sekaligus media untuk promosi.

POTENSI KOTA LAMA SEMARANGKawasan Kota Lama Semarang merupakan kawasan bersejarah dengan nuansa Belanda di mana penggunaan lahan yang mendominasi di kawasan tersebut adalah bangunan non aktif dengan intensitas bangunan tergolong tinggi. Terdapat sekitar 116 bangunan peninggalan zaman Belanda di kawasan tersebut, di mana masing-masing bangunan memiliki kategori potensi berbeda yang bisa dikembangkan ke depannya. Bangunan yang memiliki potensi tinggi untuk dikembangkan sekitar 20%, 25% memiliki potensi sedang, sedangkan sisanya memiliki potensi yang rendah.

Pelestarian fisik yang menjadi prioritas utama dalam penanganan penataan kawasan Kota Lama Semarang sehingga dapat menggali potensi yang ada, di antaranya dengan memanfaatkan gedung-gedung tua di sekitarnya sebagai kawasan ekonomi dan bisnis. Gedung tua cagar budaya tersebut disulap menjadi perkantoran, restoran, kafe, kedai kopi, dan tempat wisata yang jauh dari kesan kumuh, angker, dan rawan kriminalitas seperti stigma yang melekat pada Kota Lama. Selanjutnya adalah dengan memberikan pelayanan informasi yang

dapat diakses dengan mudah melalui smartphone juga dinilai dapat mendukung pelayanan informasi terkait bangunan cagar budaya.

MANFAAT PENATAANTolak ukur keberhasilan pembangunan adalah ketika hasil pembangunan tersebut dapat memberikan manfaat untuk masyarakat sekitar. Baik itu memberikan manfaat di bidang ekonomi ataupun bidang yang lain. Penataan kawasan Kota Lama Semarang ini diharapkan dapat menjadi kawasan wisata dengan wajah baru yang bisa mewadahi berbagai kegiatan masyarakat seperti car free day, festival kuliner, kegiatan pawai, maupun acara berbasis sosial budaya lainnya. Harapan akhir seluruh warga Semarang adalah agar kawasan tersebut dapat menjadi cermin masa lalu dalam modernitas dunia sosial budaya kontemporer, dan dapat terbebas dari keberadaan pedagang liar terutama warung remang-remang di beberapa sudut kawasan yang menimbulkan kesan rawan dan berbahaya.

RENCANA PENGEMBANGANKegiatan pelestarian fisik yang menjadi prioritas utama dalam penanganan lebih lanjut di

kawasan Kota Lama Semarang adalah pekerjaan infrastruktur jalan dan drainase, media literasi museum, pekerjaan kolam retensi di area Berok dan Bubakan, serta pengerjaan street furniture di sejumlah titik lokasi. Beberapa kriteria rencana pengembangan ke depan untuk kawasan Kota Lama Semarang yang tentunya memiliki potensi lebih agar dapat memberikan manfaat dan semakin maju di antaranya dengan melakukan penataan parkir dan sirkulasi lalu lintas serta ruang terbuka, perawatan dan penanaman pohon atau tanaman pada taman atau ruang terbuka hijau sehingga kondisi fasilitas publik tersebut senantiasa dalam kondisi baik dan terawat, perlunya pembatasan jenis kendaraan bermotor yang lewat di area kawasan Kota Lama Semarang, peningkatan perekonomian kawasan yang mendukung kegiatan pelestarian dan kegiatan kebudayaan (tarian adat, kegiatan keagamaan, upacara adat istiadat), serta perlunya membuat regulasi zonasi tentang rencana kegiatan pelestarian di kawasan Kota Lama Semarang sekaligus diadakan forum diskusi mengenai kegiatan pelestarian antara semua pihak terkait. ◇

CIPTAKARYA 2019 | OKTOBER | 21

Page 24: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM EDISI 08 DAN ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/...kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan akses sanitasi di Provinsi DKI Jakarta

CIPTAKARYA 2019 | OKTOBER | 22

INOVASI

PROGRAM KOTA TANPA KUMUH (KOTAKU) ADALAH SATU DARI SEJUMLAH PROGRAM PADA DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT, UNTUK MEMPERCEPAT PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH DI INDONESIA DAN MENDUKUNG GERAKAN 100-0-100, YAITU 100% AKSES UNIVERSAL AIR MINUM, 0% KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH, DAN 100% AKSES SANITASI LAYAK. PROGRAM YANG DIRANCANG PADA SKALA KAWASAN DAN SKALA LINGKUNGAN INI DITUJUKAN DALAM MENDORONG TUMBUHNYA KAWASAN PERMUKIMAN YANG SEHAT DAN LAYAK HUNI, SEHINGGA KUALITAS KESEHATAN MASYARAKAT JUGA AKAN TERUS MENINGKAT.

Teks: SYAFRUDIN*

34 provinsi yang tersebar pada 269 kabupaten/kota, serta 11.067 desa/kelurahan.

Berdasarkan Surat Keputusan (SK) Kumuh yang ditetapkan oleh kepala daerah masing-masing kabupaten/kota, permukiman kumuh yang berada di lokasi sasaran program Kotaku adalah seluas 23.656 hektar. Adapun jenis infrastruktur berbasis masyarakat yang dibangun melalui program Kotaku adalah infrastruktur yang

Program Kotaku Skala Lingkungan di Kelurahan Pelita, Kota Samarinda

secara langsung berkontribusi mewujudkan kawasan permukiman yang layak huni, utamanya terkait penyelesaian permasalahan aspek kekumuhan. Implementasi penyelenggaraan infrastruktur skala lingkungan ini juga harus terintegrasi dengan infrastruktur skala kawasan/jaringan infrastruktur kota dan difokuskan pada lokasi permukiman kumuh, sehingga penanganan pada lokasi tersebut dapat tuntas. Sebagai wujud tanggung jawab bersama dalam melaksanakan program Kotaku, maka Pemerintah Pusat hanya mengalokasikan sebagian kecil dari kebutuhan dana investasi, sebagai upaya pencegahan maupun peningkatan kualitas permukiman kumuh, di mana peran serta lebih besar dan lebih luas harus dikontribusikan oleh Pemerintah Daerah dan masyarakat.

Pembangunan infrastruktur skala lingkungan umumnya memerlukan perencanaan yang lebih sederhana, biaya yang tidak terlalu besar, teknologi

PENGENTASAN KAWASAN KUMUHArah kebijakan pembangunan Direktorat Jenderal Cipta Karya adalah membangun sistem, memfasilitasi Pemerintah Daerah, dan memfasilitasi komunitas (berbasis komunitas). Program Kotaku dirancang dalam pengentasan kawasan kumuh dengan membangun platform kolaborasi melalui peningkatan peran Pemerintah Daerah dan partisipasi masyarakat. Saat ini program Kotaku sedang dilaksanakan di

Page 25: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM EDISI 08 DAN ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/...kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan akses sanitasi di Provinsi DKI Jakarta

CIPTAKARYA 2019 | OKTOBER | 23

sederhana, risiko kecil, dan biaya pemeliharaan yang kecil, sehingga memungkinkan untuk dilaksanakan secara partisipatif dan swakelola oleh masyarakat dengan bantuan fasilitator kelurahan/desa. Pembangunan/rehabilitasi infrastruktur skala lingkungan juga perlu untuk tetap memperhatikan pembangunan infrastruktur skala kawasan, sehingga terjadi koneksitas antara kegiatan skala lingkungan dengan sistem kotanya.

Untuk tahun anggaran 2019, jenis kegiatan insfrastruktur melalui program Kotaku skala lingkungan untuk Provinsi Kalimantan Timur terdapat di Kota Samarinda, Kabupaten Kutai Kartanegara, dan Kota Bontang. Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Kalimantan Timur berperan dalam membayar tenaga koordinator kota, asisten kota, dan fasilitator kota yang memiliki tugas melakukan pengembangan kapasitas tingkat kota dan komunitas, melakukan pengendalian pencairan dan pemanfaatan BPM (Bantuan Pemerintah untuk Masyarakat) di kelurahan sasaran, pengendalian mutu atas pelaksanaan program, dan pencapaian tujuan serta target program (termasuk penguatan kelembagaan, perencanaan, pembiayaan, dan keberlanjutan).

Kota Samarinda sebagai ibu kota Provinsi Kalimantan Timur yang juga sebagai kota penyangga daerah calon Ibu Kota Negara (IKN) adalah salah satu kota yang mendapat kegiatan Kotaku skala lingkungan, tepatnya pada Kelurahan Pelita. Dengan luasan kawasan kumuh awal pada tahun 2019 di Kelurahan Pelita adalah 9,59 hektar, dengan rencana akhir tahun 2019 dapat menjadi 0 hektar. Adapun pekerjaan konstruksi yang dilakukan di Kelurahan Pelita adalah pembangunan drainase lingkungan, jalan beton, jalan paving block, dan penyediaan gerobak sampah, dengan total pendanaan sebesar Rp1,5 miliar.

Pada Kelurahan Pelita, terdapat 2 Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) yaitu KSM Gapura dan KSM Sejahtera. Untuk KSM Gapura, konstruksi dilaksanakan di RT 46 dan jenis konstruksi adalah pembangunan jalan beton sepanjang 218 meter, drainase lingkungan sepanjang 290 meter, dan penyediaan gerobak sampah sebanyak 4 unit. Sementara di RT 44 dengan jenis konstruksi jalan beton sepanjang 159 meter dan drainase lingkungan sepanjang 384 meter. Untuk KSM Sejahtera, konstruksi yang dilaksanakan di RT 33 yaitu

pembangunan jalan paving block sepanjang 296 meter, drainase lingkungan sepanjang 82 meter, dan penyediaan gerobak sampah sebanyak 4 unit. Adapun jumlah tenaga kerja yang melibatkan warga di Kelurahan Pelita sebanyak 30 orang yang diharapkan dapat membantu menambah penghasilan pada keluarga mereka. Hingga minggu ke-2 pada bulan Oktober 2019, kemajuan kegiatan ini telah mencapai 60,15% (progres fisik) dan 73,66% (progres keuangan), serta diharapkan kegiatan ini selesai dan dirasakan manfaatnya pada akhir tahun 2019.

Melalui kegiatan Kotaku skala lingkungan yang melibatkan partisipasi aktif dari Pemerintah Daerah dan masyarakat, maka diharapkan keberlanjutan pengelolaan infrastruktur yang terbangun dapat berkesinambungan. Peran kelembagaan yang kuat akan menjadi tulang punggung dalam memastikan kebermanfaatan infrastruktur yang telah dibangun. ◇

*penulis bertugas sebagai staf pada Seksi Perencanaan, Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kalimantan Timur. Kontak dengan penulis: [email protected] dan [email protected]

Page 26: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM EDISI 08 DAN ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/...kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan akses sanitasi di Provinsi DKI Jakarta

CIPTAKARYA 2019 | OKTOBER | 24

LIPUTAN KHUSUS

DITJEN CIPTA KARYA MELAKSANAKAN RAPAT KOORDINASI PENGAKHIRAN PELAKSANAAN KEGIATAN TA 2019 DAN PERSIAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN TA 2020, RABU (30/10/2019) DI RUANG PENDOPO, GEDUNG CIPTA KARYA. KEGIATAN INI DIHADIRI OLEH PEJABAT TINGGI PRATAMA DAN ADMINISTRATOR SERTA KEPALA BALAI PRASARANA PERMUKIMAN PERMUKIMAN (BPPW) SELURUH PROVINSI.

Teks: KOMPUCK

DITJEN CIPTA KARYA PERKUAT READINESS CRITERIA DAN KERJA SAMA CAPAI TARGET TA 2019

PUPR. Sesuai data dari BPPW, prognosis sampai dengan akhir Desember 2019 adalah sebesar 79,09%, sedangkan progres Ditjen Cipta Karya status 30 Oktober 2019 pukul 08.00 WIB adalah 40,24%. “Untuk itu diperlukan langkah-langkah percepatan yang efektif dalam mencapai target yang ditetapkan dengan memperhatikan kualitas pelaksanaan kegiatan Ditjen Cipta Karya TA 2019,” tutur Danis.

Terkait dengan hal tersebut, Danis menegaskan kepada seluruh peserta rapat yang hadir untuk memperhatikan hal sebagai berikut, yaitu mengenali, mengidentifikasi, dan menganalisa permasalahan yang terdapat di lapangan dengan cepat dan tepat sehingga dapat mencapai target prognosis yang telah ditetapkan. Para kepala BPPW bersama Kasi Pelaksanaan untuk mempersiapkan strategi pelaksanaan kegiatan sesuai

Dirjen Cipta Karya Danis H. Sumadilaga mengungkapkan, kegiatan ini

dilaksanakan sebagai upaya evaluasi pelaksanaan kegiatan yang telah memasuki triwulan IV TA 2019, sekaligus dalam rangka persiapan pelaksanaan kegiatan Ditjen Cipta Karya TA 2020.

Memasuki pertengahan kuartal keempat, progres Ditjen Cipta Karya masih tertinggal dari unit organisasi lain di Kementerian

Page 27: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM EDISI 08 DAN ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/...kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan akses sanitasi di Provinsi DKI Jakarta

CIPTAKARYA 2019 | OKTOBER | 25

sisa waktu yang tersedia dengan tetap memperhatikan batas-batas pelaksanaan anggaran dengan mengikuti ketentuan yang berlaku.

“Penataan KSPN, pembangunan venue PON, pembangunan pasar, rehabilitasi sarana pendidikan, maupun program pembangunan infrastruktur dasar permukiman seperti pembangunan SPAM, pembangunan air limbah dan persampahan, penataan kawasan permukiman kumuh agar dapat diselesaikan dengan baik dan agar dapat segera dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” tegas Danis.

Lanjut Danis, untuk pelaksanaan kegiatan TA 2020, kepala BPPW bersama Kasi Perencanaan agar memastikan kembali semua readiness criteria program-program yang akan dilaksanakan di wilayahnya telah terpenuhi, terutama terkait kesiapan lahan dan DED. Apabila ada indikasi ketidaksiapan, segera koordinasikan dengan

Pemerintah Daerah terkait. Jika masih terkendala, laporkan kepada direktur teknisnya dan Direktur Keterpaduan Infrastruktur Permukiman untuk segera diusulkan pengganti kegiatannya.

Pelaksanaan kegiatan TA 2020, kepala BPPW bertanggung jawab untuk tertib administrasi anggaran mulai dari perencanaan dengan melibatkan Kasi Perencanaan dan Kasatker/PPK untuk melakukan verifikasi secara cermat paket-paket yang akan dilelangkan melalui e-Budgeting, sebelum dimasukkan ke dalam SIRUP dan e-Monitoring.Semua dokumen lelang seperti KAK/TOR, HPS, draf kontrak dan lain-lain dipastikan disiapkan sebaik-baiknya sebelum diserahkan ke Balai P2JK. Menjaga integritas dan mencegah kecurangan dalam melaksanakan penyelenggaraan infrastruktur permukiman. Dalam setiap penyiapan program dan pelaksanaan

kegiatan, kepala BPPW harus menjalankan fungsi organisasi dengan melibatkan perangkatnya dan kerja fungsi organisasi ini akan dimonitor secara berkala. Kepala BPPW dan perangkatnya harus sungguh-sungguh dalam mengikuti program pembinaan dan patuh serta tepat waktu terhadap jadwal acara yang ditetapkan.

Selain itu, dihimbau bagi para kepala BPPW untuk dapat mengenali profil ataupun kompetensi seluruh staf di lingkungannya dan selalu memperhatikan kesejahteraan seluruh pegawai di unit kerjanya masing-masing, tidak terkecuali CPNS dan non-PNS. “Saya berharap dapat terjalin komunikasi yang baik serta peran aktif dari seluruh unit kerja dan balai di lingkungan Ditjen Cipta Karya dalam rangka mencapai target TA 2019 dan persiapan yang matang untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan TA 2020,” tutup Danis. ◇

Page 28: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM EDISI 08 DAN ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/...kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan akses sanitasi di Provinsi DKI Jakarta

CIPTAKARYA 2019 | OKTOBER | 24

LIPUTAN KHUSUS

PENGELOLAAN SAMPAH YANG RAMAH LINGKUNGAN MENJADI ISU DUNIA DENGAN DIANGKATNYA FRONTIER TECHNOLOGIES AS AN INNOVATIVE TOOL TO TRANSFORM WASTE TO WEALTH SEBAGAI TEMA HARI HABITAT DUNIA (HHD) 2019. HHD DITETAPKAN OLEH PBB DAN DIPERINGATI SETIAP TAHUN PADA SETIAP HARI SENIN PERTAMA BULAN OKTOBER. SELAIN ITU PADA SETIAP 31 OKTOBER DIPERINGATI SEBAGAI HARI KOTA DUNIA (HKD) DI MANA TAHUN INI MENGANGKAT TEMA CHANGING THE WORLD: INNOVATIONS AND BETTER LIFE FOR FUTURE GENERATIONS.

Teks: XXX

HHD 2019 MOMENTUM UNTUK PRIORITASKAN PENGELOLAAN SAMPAH PERKOTAAN

Kegiatan Jambore Indonesia Bersih dan Bebas Sampah ini salah satunya bertujuan untuk menjaga semangat dan mempererat tali silaturahmi antar kolaborator yang peduli terhadap isu persampahan dari seluruh Indonesia. Tujuan pembangunan berkelanjutan pada tahun 2030 adalah peningkatan kualitas air dengan mengurangi polusi, menghilangkan pembuangan, meminimalkan pelepasan material dan bahan kimia berbahaya, mengurangi setengah proporsi air limbah yang tidak diolah, secara signifikan meningkatkan daur ulang, serta penggunaan kembali barang daur ulang yang aman secara global.

"Ada dua kata kunci pada tema HHD 2019, yaitu sampah dan inovasi. Permasalahan pengelolaan sampah terjadi di berbagai wilayah di Indonesia. Untuk itu dalam lima tahun ke depan, saya akan memprioritaskan penanganan sampah dalam program kerja Kementerian PUPR," kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, dalam acara puncak peringatan HHD dan HKD di Waduk Jatiluhur, Purwakarta, Kamis (31/10/2019).

Dikatakan Menteri Basuki, pengelolaan sampah harus dikerjakan dengan sungguh-sungguh melibatkan semua sektor baik oleh Pemerintah Pusat dan Daerah, swasta, maupun masyarakat.

Sebagai rangkaian peringatan HHD dan HKD maka dilaksanakan Jambore Indonesia Bersih

dan Bebas Sampah. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Bali pada tanggal 10-12 Oktober 2019 sebagai bagian atau rangkaian acara Pengukuhan Perwakilan Forum Komunikasi Provinsi Bebas Sampah sebagai salah satu forum atau wadah dari pegiat persampahan bertukar ide dan pemikiran. Forum tersebut memiliki komitmen untuk mewujudkan perumahan dan permukiman yang layak huni melalui percepatan pembangunan infrastruktur persampahan serta tumbuhnya gerakan dan perubahan perilaku masyarakat untuk menciptakan Indonesia Bersih dan Bebas Sampah.

Page 29: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM EDISI 08 DAN ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/...kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan akses sanitasi di Provinsi DKI Jakarta

CIPTAKARYA 2019 | OKTOBER | 25

"Penanganan sampah tidak bisa diselesaikan jika hanya menjadi pekerjaan sambilan saja. Harus fokus seperti halnya perintah Presiden dalam bekerja, agar bisa memberikan dampak ke masyarakat," pesan Menteri Basuki.

Untuk itu, ia menyatakan akan menjadikan tema HHD 2019 menjadi momentum peningkatan prioritas pengelolaan sampah di Indonesia. "Isu penanganan sampah harus digaungkan terus, jadi saya tidak ingin melupakan tema tahun ini untuk mengelola sampah lebih baik bersama seluruh pemangku kepentingan seperti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Apeksi (Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia)," ujar Menteri Basuki.

Pengelolaan sampah menurut Menteri Basuki juga tidak lagi dapat dilakukan dengan cara lama yang tradisional yakni dengan mengangkut sampah untuk dibuang seluruhnya ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah terbuka (open dumping). Menurutnya masyarakat harus sudah dapat memilah jenis sampah mulai dari rumah masing-masing, dengan pendekatan 3R (reuse, recycling, dan reduce) sehingga diharapkan dapat mengurangi sampah yang masuk ke TPA.

"Di sinilah pentingnya inovasi teknologi dalam pengelolaan sampah. Untuk pengembangan inovasi teknologi, Kementerian PUPR akan berkolaborasi antara lain dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional yang akan segera dibentuk," kata Menteri Basuki.

Terkait pengelolaan sampah, Kementerian PUPR telah melakukan sejumlah langkah inovasi di antaranya dengan pembangunan Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS-3R), Tempat Pengolahan Sampah Sementara (TPSS), pemanfaatan

limbah plastik untuk campuran aspal, pembangunan sistem pengelolaan sampah Refuse Derived Fuel (RDF) dengan mengubah sampah menjadi sumber energi yang berfungsi menjadi briket sebagai subtitusi bahan bakar, dan pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa).

Dalam acara tersebut Menteri Basuki didampingi Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, Ketua Apeksi Airin Rachmi Diany, Direktur Jenderal Cipta Karya Danis H. Sumadilaga, Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah Hadi Sucahyono, dan Staf Ahli Menteri PUPR (SAMPU) Bidang Sosial Budaya dan Peran Masyarakat Sudirman, SAMPU Bidang Ekonomi dan Investasi Mohammad Zainal Fatah, serta SAMPU Bidang Keterpaduan Pembangunan Achmad Gani Ghazaly Akman meninjau sejumlah booth pameran inovasi pengelolaan sampah.

Selain inovasi teknologi dalam pengelolaan sampah, dikatakan Menteri Basuki bahwa perubahan budaya dan perilaku masyarakat dalam menangani sampah juga merupakan inovasi.

Untuk itu pada April 2019 lalu, pemerintah telah meluncurkan Gerakan Indonesia Bersih yang dikoordinasikan oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebagai bentuk seruan kepada masyarakat untuk lebih peduli mengurangi sampah plastik, tidak membuang sampah ke sungai, dan mengelola sampah harian dengan baik. "Generasi ke depan harus menjadi generasi yang lebih peduli dalam pengelolaan sampah," tegasnya.

Ditambahkan Menteri Basuki, salah satu upaya nyata program pemerintah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah yang masif adalah program Citarum Harum dengan memperbaiki kondisi Sungai Citarum yang menjadi sumber air bagi 27,5 juta penduduk Jawa Barat dan DKI Jakarta. Penataan dilakukan secara terpadu mulai dari perbaikan badan sungai, penyediaan permukiman baru bagi warga yang direlokasi, penyediaan fasilitas pengolahan air limbah dan sampah permukaan, serta penegakan hukum. ◇

Page 30: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM EDISI 08 DAN ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/...kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan akses sanitasi di Provinsi DKI Jakarta

ANDA PERLU TAHU

Masjid Istiqlal tidak hanya menjadi bangunan ibadah bagi umat Islam. Masjid yang dibangun tahun 1951ini memiliki nilai ilmu peng-etahuan dan pendidikan. Melihat sejarah masjid ini, banyak hal yang telah dilalui hingga benar-benar mampu berdiri dengan megah.

Sejarah Pembangunan Masjid Istiqlal

CIPTAKARYA 2019 | OKTOBER | 30

1955

1961

1965

Keputusan memilih arsitek untuk Masjid Istiqlal dilakukan melalui sayembara. Pemenang jatuh pada Frederich Silaban, seorang Kristen Protestan. Karyanya tersebut diberi nama Ketuhanan. Sempat ada polemik mengenai kemenangannya, tapi Soekarno turun tangan dan mendukung pemilihan Frederich sebagai arsitek Masjid Istiqlal.

Pemasangan tiang pancang pertama, sebagai tanda dimulainya pembangunan Masjid Istiqlal dilakukan oleh Ir. Soekarno pada tanggal 24 Agustus 1961.

Pembangunan Masjid Istiqlal mengalami banyak hambatan karena situasi politik yang tidak kondusif. Puncaknya terjadi pada saat peristiwa G30S/PKI yang membuat pembangunan terhenti sama sekali.

Page 31: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM EDISI 08 DAN ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/...kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan akses sanitasi di Provinsi DKI Jakarta

2019

Setelah 41 tahun diresmikan, Masjid Istiqlal akan semakin dieprcantik. Dimulai sejak 6 Juni 2019, Kementerian PUPR menargetkan renovasi Istiqlal selesai dalam 10 bulan. Saat ini, kegiatan mempercantik Istiqlal baru berjalan sekitar 4-5 persen. Maka, pemandangan seperti ini diperkirakan akan terus menghiasi Istiqlal sampai Maret 2020.

CIPTAKARYA 2019 | OKTOBER | 31

1978

1999

Selama tujuh belas tahun proses pembangunan, akhirnya Masjid Istiqlal diresmikan penggunaannya oleh Presiden Soeharto pada tanggal 22 Februari 1978, ditandai dengan prasasti yang dipasang di area tangga pintu As-Salam.

Pada pukul 15.20 WIB hari Senin, 19 April 1999 bom meledak di lantai dasar Masjid Istiqlal. Letusan ini meretakkan tembok dan memecahkan kaca beberapa kantor organisasi Islam yang berkantor di Masjid Istiqlal, termasuk kantor Majelis Ulama Indonesia. Dua orang terluka akibat ledakan ini. Pada bulan Juni 1999 Polisi mengumumkan tujuh orang pengamen tersangka pelaku pengeboman Masjid Istiqlal yang telah ditangkap. Ketujuh orang ini adalah pelaksana yang menempatkan bom di Masjid Istiqlal, meskipun demikian dalang di balik pengeboman ini masih belum terungkap jelas.

Page 32: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM EDISI 08 DAN ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/...kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan akses sanitasi di Provinsi DKI Jakarta

CIPTAKARYA 2019 | OKTOBER | 32

LENSA CK

RANGKAIAN HARI HABITAT DUNIA 2019

Page 33: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM EDISI 08 DAN ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/...kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan akses sanitasi di Provinsi DKI Jakarta

CIPTAKARYA 2019 | OKTOBER | 33

Page 34: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM EDISI 08 DAN ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/...kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan akses sanitasi di Provinsi DKI Jakarta

SEPUTARKITA

Dalam rangkaian kunjungan kegiatannya di Kepulauan Riau, Sesditjen Cipta Karya T. Iskandar, beserta Direktur Keterpaduan Infrastruktur Permukiman (KIP) Edward Abdurrahman, melaksanakan kunjungan lapangan ke lokasi penataan kawasan kumuh Kampung Bugis dengan didampingi oleh Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Kepulauan Riau, Kepala Satuan Kerja dan PPK PKP, Sabtu (26/10/2019).

Dalam kunjungannya, Iskandar menyampaikan pentingnya berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah untuk mengelola dan menjaga infrastruktur yang sudah terbangun sehingga dapat tetap optimal dimanfaatkan oleh masyarakat. Sementara Direktur KIP juga menyampaikan pentingnya edukasi kepada masyarakat, terutama terkait dengan pentingnya menjaga lingkungan di sektor persampahan.

Disampaikan oleh Kepala BPPW Kepulauan Riau Albert Reinaldo, pelaksanaan penataan kawasan kumuh Kampung Bugis yang telah dilaksanakan pada tahun 2018 akan dikoneksikan dengan kawasan Senggarang melalui kegiatan penataan skala kawasan Senggarang yang akan dilaksanakan pada tahun 2020. Dengan demikian, keberadaan infrastruktur ini selain dapat menangani kawasan kumuh juga dapat mengubah wajah kawasan dan meningkatkan manfaat pada masyarakat, utamanya dari sektor pariwisata. (BPPW Kepri/ari)

Tantangan dalam pemenuhan akses air minum ke depan adalah belum optimalnya pemanfaatan pengelolaan air minum, baik disebabkan oleh tingkat kehilangan air, penerapan tarif yang belum memenuhi prinsip pemulihan biaya penuh (full cost recovery), maupun kelembagaan penyelenggara sistem penyediaan air minum (SPAM) yang belum baik. Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Ditjen Cipta Karya T. Iskandar, pada saat membuka kegiatan Bimbingan Teknis Bidang Air Minum, di Balai Teknik Air Minum, Bekasi, Senin (28/10/2019).

Iskandar menjelaskan, keberadaan penyelenggara SPAM yang berkinerja sehat akan menentukan keberlanjutan pemanfaatan infrastruktur SPAM yang telah terbangun. "Melalui bimbingan teknis ini diharapkan hambatan dalam pengelolaan SPAM di daerah bisa dipulihkan dengan pengetahuan yang diperoleh selama mengikuti bimbingan teknis, sehingga dengan meningkatnya SDM penyelenggara SPAM yang berkompeten akan dapat meningkatkan kinerja instansinya", ujar Iskandar.

Kegiatan bimbingan teknis bidang air minum ini terdiri dari perencanaan jaringan perpipaan dengan EPANET, penurunan kehilangan air (non-revenue water reduction), efisiensi energi, dan penyusunan laporan keuangan SAK-ETAP dan dilaksanakan selama lima hari, mulai tanggal 28 Oktober 2019 hingga 1 November 2019. (ard-BTAM/ari)

Desa Kayu Manis merupakan salah satu desa di Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu yang menjadi penerima manfaat program Program Pengembangan Infrastruktur Sosial dan Ekonomi Wilayah (PISEW) tahun 2019. Dengan adanya program PISEW, Desa Kayu Manis sekarang telah memiliki jembatan gantung yang menghubungkan kawasan permukiman dengan lokasi perkebunan masyarakat.

Salah satu warga Desa Kayu Manis Ilham, mengungkapkan bahwa sebelum adanya jembatan masyarakat desa harus melintasi sungai untuk menuju ke kebun. “Susahnya dulu jika hujan kami terpaksa menginap di kebun karena sungai tidak dapat dilalui. Selain volume air yang tinggi, arusnya juga deras sehingga berbahaya jika melintasi sungai. Namun sejak adanya jembatan ini, Alhamdulillah kita bisa melintasi sungai melalui jembatan dengan aman, walaupun hujan deras,” ungkap Ilham.

“Dengan adanya jembatan ini, selain masyarakat dapat mempersingkat waktu tempuh untuk menuju ke kebun, biaya angkut hasil kebun yang dulunya harus menyewa jasa angkut sekarang sudah tidak perlu lagi karena masyarakat dapat membawa langsung hasil kebunnya melintasi jembatan dengan menggunakan kendaraan sendiri. Dengan demikian, penghasilan yang diperoleh masyarakat Desa Kayu Manis dapat meningkat,” terang Mulyono, Kepala Desa Kayu Manis Mulyono. (Memo.dedi.fauzi/Bengkulu/ari)

Kunjungan Lapangan Penataan Kawasan Kumuh Kampung Bugis

CIPTAKARYA 2019 | OKTOBER | 34

PENINGKATKAN KINERJA PENYELENGGARA SPAM

PISEW TINGKATKAN PENDAPATAN WARGA KAYU MANIS BENGKULU

Page 35: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM EDISI 08 DAN ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/...kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan akses sanitasi di Provinsi DKI Jakarta
Page 36: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM EDISI 08 DAN ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/...kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan akses sanitasi di Provinsi DKI Jakarta

www.ciptakarya.pu.go.id

Ditjen Cipta Karya @ditjenciptakarya Ditjen Cipta Karya @ditjenck