strategi kebut rehabilitasi dan renovasi sarpras...

36
BULETIN KARYA CIPTA INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN EDISI 07 TAHUN XVII JULI 2019 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT IWAN SUPRIJANTO KEPALA PUSAT PENGEMBANGAN SARANA PRASARANA PENDIDIKAN, OLAHRAGA DAN PASAR (PSPPOP) Tak Kenal Lelah Membangun Negeri STRATEGI KEBUT REHABILITASI DAN RENOVASI SARPRAS PENUNJANG PRESTASI DAN EKONOMI BANGSA Penataan Kawasan Labuan Bajo Target Menuju Destinasi Wisata Premium

Upload: others

Post on 18-Oct-2019

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BULETIN

KARYA CIPTA INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

EDISI 07TAHUN XVII JULI 2019

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUMDAN PERUMAHAN RAKYAT

IWAN SUPRIJANTOKEPALA PUSAT PENGEMBANGAN

SARANA PRASARANA PENDIDIKAN, OLAHRAGA DAN PASAR (PSPPOP) Tak Kenal Lelah Membangun Negeri

STRATEGI KEBUT REHABILITASI DAN RENOVASI SARPRAS PENUNJANG PRESTASI DAN EKONOMI BANGSA

Penataan Kawasan Labuan Bajo Target Menuju

Destinasi Wisata Premium

Daftar Isi

12

14

16

18

20

24

28

30

32

33

34

05

03

DAFTARISI

04

06

26

08

CIPTAKARYA 2019 | JULI | 02

INFO BARU: PENANGANAN KORBAN GEMPA DI KABUPATEN HALMAHERA SELATAN

LIPUTAN KHUSUS: PENATAAN KAWASAN LABUAN BAJO TARGET MENUJU DESTINASI WISATA PREMIUM

ANDA PERLU TAHU: PSOPP: MENDUKUNG SDM UNGGUL UNTUK INDONESIA MAJU

LENSA CK:LOKAKARYA KESADARAN NASIONAL PEDULI GEMPA DAN GUNUNG API

LENSA CK: PELETAKAN BATU PERTAMA PEMBANGUNAN HUNTAP DI SULAWESI TENGAH

SEPUTAR KITA

INFO BARU: MENTERI PUPR TARGETKAN RENOVASI MASJID ISTIQLAL SELESAI MARET 2020

INOVASI: MENGENAL SIMBG: PLATFORM DARING PENGAJUAN IMB DAN SLF 

BERITA UTAMA: STRATEGI KEBUT REHABILITASI DAN RENOVASI SARPRAS PENUNJANG PRESTASI DAN EKONOMI BANGSA

PROFIL: KEPALA PUSAT PENGEMBANGAN SARANA PRASARANA PENDIDIKAN, OLAHRAGA DAN PASAR (PSPPOP)

IWAN SUPRIJANTO

EDITORIAL: REHABILITASI DAN RENOVASI SARPRAS PENDIDIKAN, OLAHRAGA DAN PASAR DEMI MENGGENJOT PEMBANGUNAN

INOVASI: IPLT SENDAWAR: UPAYA PEMENUHAN PELAYANAN SANITASI DI KABUPATEN KUTAI BARAT

INOVASI: BANTUAN AIR MINUM UNTUK KORBAN BANJIR SAMARINDA

INOVASI: RENOVASI KOMPLEKS MASJID ISTIQLAL JAKARTA

INOVASI: MEMBANGUN INFRASTRUKTUR RAMAH ANAK

INOVASI: MENGHARGAI SEJARAH BANGSA MELALUI UPAYA PELESTARIAN

INOVASI: MENGUBAH WAJAH DESA WISATA KOLO

BULETIN

EDITORIAL

REHABILITASI DAN RENOVASI SARPRAS PENDIDIKAN, OLAHRAGA DAN PASAR DEMI MENGGENJOT PEMBANGUNAN

Tahun ini, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendapatkan

tugas tambahan melakukan rehabilitasi dan renovasi sekolah, madrasah, perguruan tinggi, pasar dan membangun sarana prasarana olahraga. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Kementerian PUPR membentuk Pusat Pengembangan Sarana Prasarana Pendidikan, Olahraga dan Pasar (PSPPOP) di bawah Direktorat Jenderal Cipta Karya.

Rehabilitasi dan renovasi ini sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Sidang Kabinet Paripurna di Bogor, 18 Juli 2018 lalu. Saat itu, Jokowi menginstruksikan Kementerian PUPR untuk melakukan percepatan pembangunan dan rehabilitasi sebanyak 10.000 sekolah dan madrasah di seluruh Indonesia. Rehabilitasi sekolah dan madrasah bertujuan untuk mendukung fokus pemerintah dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang unggul. Pasalnya, selama ini

sejumlah proyek macet di kementerian lain, sehingga diambil alih Kementerian PUPR. 

Program PSPPOP yang sudah berjalan adalah kegiatan pembangunan, rehabilitasi dan renovasi sarana prasarana pendukung PON Papua 2020 dengan lingkup pembangunan, yaitu: istora, Arena Aquatic, Arena Cricket, Lapangan Hockey Indoor, dan Lapangan Hockey Outdoor. Kepala Pusat PSPPOP Ditjen Cipta Karya, Iwan Suprijanto menyatakan, pengerjaan rehabilitasi sekolah dan madrasah dilakukan secara bertahap dengan mengacu pada kondisi bangunan rusak yang sesuai dengan kriteria. Sekolah dan madrasah yang menjadi prioritas untuk ditangani adalah yang berada di wilayah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T), termasuk dalam kategori yang sesuai dengan Keputusan Menteri Desa Nomor 126 Tahun 2017 tentang Penetapan Desa Prioritas Sasaran Pembangunan Desa, PDT, dan Transmigrasi.

PELINDUNGDanis H. Sumadilaga

PENANGGUNG JAWABT. Iskandar

DEWAN REDAKSIEdward Abdurrachman, Diana Kusumastuti,

Dodi Krispratmadi, Didiet A. Akhdiat, Agus Ahyar, Muhammad Sundoro

PEMIMPIN REDAKSIAswan Nizar

PENYUNTING REDAKSICahyani Kusrianingsih, Daniel, Ary

Prasetyo, Indah Raftiarty ER, Astaf Aji Pranaya

BAGIAN PRODUKSIRizqiah Darmawiasih, Bramanti Nawang

Sari, Dewi Savitri, Ari Iswanti

SEKRETARIATFajar Drestha Birawa, Harniati Ulfah,

Muljihad Nur Muharom

KONTRIBUTORSri Murni Edi K, Taufan Madiasworo,

Marsaulina Pasaribu, Kusumawardhani, Prasetyo, Meike Kencanawulan, Fajar

Santoso Hutahean, Maryoko Hadi, Ade Syaiful Rachman, J. Wahju Kusumosusanto, Irwan Leo Putra Harahap, Oscar R. Siagian,

Cut Nourhusnul Akhirina

ALAMAT REDAKSIJl. Pattimura No.20, Kebayoran Baru 12110,

Telp/Fax: 021-7245754

CIPTAKARYA 2019 | JULI | 03

www.ciptakarya.pu.go.id

Ditjen Cipta Karya

@ditjenciptakarya

Ditjen Cipta Karya

@ditjenck

Redaksi menerima saran maupun tanggapan terkait bidang Cipta Karya ke email [email protected] atau saran dan pengaduan di www.pu.go.id

COVER: Pembangunan Renovasi Istora Papua Bangkit

CIPTAKARYA 2019 | JULI | 04

INFOBARU

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT (PUPR) BASUKI HADIMULJONO, MENGATAKAN RENOVASI MASJID ISTIQLAL DITARGETKAN SELESAI PADA MARET 2020, SEHINGGA DAPAT DIMANFAATKAN PADA BULAN RAMADHAN TAHUN DEPAN.

MENTERI PUPR TARGETKAN RENOVASI

MASJID ISTIQLAL SELESAI MARET 2020

Renovasi Masjid Istiqlal merupakan tindak lanjut perintah Presiden Joko Widodo

usai menerima kunjungan Perdana Menteri India Narendra Modi, ke Masjid Istiqlal pada tanggal 30 Mei 2018 lalu. “Sejak diperintahkan Bapak Presiden Jokowi, kita mulai renovasi besar-besaran pada bulan Mei 2019. Tidak hanya bagian dalam masjid tapi juga lansekapnya kita ubah agar lebih baik, sehingga Masjid Istiqlal tidak hanya menjadi kebanggaan umat Islam di Indonesia namun juga kebanggaan bangsa Indonesia,” kata Menteri Basuki saat meninjau pekerjaan renovasi Masjid Istiqlal, Sabtu (20/07/2019).

Di selasar tengah, Menteri Basuki mendapatkan penjelasan mengenai pembersihan seluruh lantai yang saat ini kusam sehingga nantinya lebih berkilap. Dari perhitungan alat glossy meter, setelah dilakukan pembersihan maka tingkat kilap lantai Masjid Istiqlal menunjukan angka 132 dibanding sebelumnya yakni 32. “Harus ada perubahan dari renovasi yang dilakukan dengan biaya yang besar ini,” ujar Menteri Basuki.

Demikian halnya dengan dinding masjid juga dilakukan pembersihan. Untuk daerah mihrab akan diperbaiki tata suara, tata cahaya, dan

diperbaiki agar terdesain lebih baik,” tutur Menteri Basuki.

Total luas area Masjid Istiqlal sebesar 109.547 m2 dengan luas bangunan sebesar 80.948 m2 dengan daya tampung sebanyak 200.000 jamaah. Renovasi yang bersifat menyeluruh dari Masjid Istiqlal baru kali ini dilakukan setelah 41 tahun sejak pertama kali digunakan tahun 1978.

Renovasi Masjid Istiqlal dilaksanakan oleh PT. Waskita Karya sebagai kontraktor pelaksana dan PT. Virama Karya selaku konsultan manajemen konstruksi. Nilai kontrak pelaksanaan renovasi sebesar Rp465,3 miliar dengan masa pekerjaan 300 hari kalender menggunakan APBN Tahun Jamak (2019-2020). Selama proses renovasi, jamaah tetap dapat melakukan kegiatan ibadah di Masjid Istiqlal.

Tutur hadir mendampingi Menteri Basuki, yakni Direktur Jenderal Cipta Karya Danis H. Sumadilaga, Direktur Bina Penataan Bangunan Ditjen Cipta Karya Diana Kusumastuti, Direktur Utama PT. Waskita Karya I Gusti Ngurah Putra, Ketua Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal (BPPMI) Asep Saepudin, Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S. Atmawidjaja, dan Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Metropolitan Mujutahid Hidayat. ◇

Teks: KOMPUCK

tata udara agar nyaman. Kementerian PUPR juga melakukan penataan pada Taman Pendidikan Madrasah Istiqlal dan ruang perkantoran yang berada di basemen masjid.

Lansekap kawasan masjid juga ditata ulang dengan penambahan tanaman dan pot bunga sehingga menambah porsi Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang saat ini berkisar 29% menjadi lebih kurang 35%. Sungai yang melintas di depan masjid juga dilakukan pengerukan sedimentasi dan dibuatkan terasering yang dapat menjadi ruang terbuka.Dalam melakukan renovasi, Menteri Basuki menekankan kepada kontraktor pelaksana untuk tidak hanya memaksimalkan fungsi Masjid Istiqlal sebagai tempat ibadah, tetapi juga memperhatikan arsitektur, seni, estetika, dan yang tidak kalah penting tetap mempertahankan pada kaidah cagar budaya bangunan masjid.

“Saat ini progresnya sudah 4% atau lebih cepat dari rencana. Jumlah pekerja saat ini sekitar 200 orang, lalu akan ditambah menjadi 400 orang lagi supaya progresnya bisa lebih cepat, harus dikerjakan serempak pada semua lini. Kemudian di dalam masjid tidak boleh ada kipas angin, lampu, atau speaker yang menempel. Semua harus

Teks: TATIK/MAYA/BPPW MALUKU UTARA

KEPALA BALAI PRASARANA PERMUKIMAN WILAYAH (BPPW) MALUKU UTARA FASRI BACHMID, MELAKUKAN KOORDINASI BERSAMA STAF AHLI MENTERI BIDANG KETERPADUAN PEMBANGUNAN KEMENTERIAN PUPR, SATKER TANGGAP DARURAT PERMUKIMAN PUSAT KEMENTERIAN PUPR, P2JN, BALAI WILAYAH SUNGAI, DAN BALAI JASA KONSTRUKSI, SELASA (23/07/2019) DI KANTOR BPPW MALUKU UTARA.

Dalam paparannya Fasri menyampaikan, pada tanggal 14 Juli 2019 terjadi gempa

berkekuatan 7,2 Magnitudo yang terletak pada koordinat 0,56 LS dan 128,06 BT pada kedalaman 10 km, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 62 km arah timur Kota Labuha, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara. Lokasi terdampak bencana gempa bumi berada di Kecamatan Bacan, Bacan Timur, Bacan Timur Tengah, Bacan Timur Selatan, Gane Barat Selatan, Gane Timur Selatan, Gane Barat, Bacan Barat Selatan, Gane Barat Utara, Kepulauan Joronga, dan Gane Timur Tengah.

Fasri menambahkan, dari distribusi bantuan yang sudah diberikan masih banyak kebutuhan yang harus dipenuhi. Melalui tim reaksi cepat Satker Tanggap Darurat Kementerian PUPR diidentifikasi kebutuhan di antaranya adalah tenda tanggap darurat 90 unit, toilet darurat 150 unit, profil tank 18 unit, mobil tangki 2 unit, serta genset 3 KVA 18 unit.

Dalam pertemuan ini juga dihadiri oleh Staf Ahli Menteri Bidang Keterpaduan Pembangunan Kementerian PUPR Achmad Gani Ghazali Akman. Dalam sambutannya, Gani menyampaikan bahwa

dengan melihat beberapa kebutuhan yang ada dan masa tanggap darurat masih sampai tanggal 29 Juli 2019, dari Kementerian PUPR sebaiknya berkonsentrasi pada bantuan sanitasi dan air minum, mengingat kondisi sanitasi di pengungsian pasti sangat memprihatinkan. “Karena lokasi terdampak bencana gempa bumi terletak tersebar, lebih baik dalam mendistribusikan bantuan dipusatkan pada satu titik,” tutur Gani.

Turut hadir Kepala Satker Tanggap Darurat Permukiman

Pusat Kementerian PUPR Sarwono Rochmat, yang mengatakan bahwa akan mendistribusikan bantuan tambahan berupa mobil tangki air 4.000 liter sebanyak 3 unit, dump truck 6 m3 sebanyak 1 unit, tenda hunian darurat (3x4,5 meter) sebanyak 10 unit, mobil double cabin sebanyak 1 unit, hidran umum kapasitas 2.000 liter sebanyak 10 unit, pondasi hidran umum kapasitas 2.000 liter sebanyak 10 unit, WC portabel sebanyak 20 unit, serta biority biru kapasitas 2 m3 sebanyak 10 unit. ◇

CIPTAKARYA 2019 | JULI | 05

INFOBARU

PENANGANAN KORBAN GEMPA DI KABUPATEN HALMAHERA SELATAN

CIPTAKARYA 2019 | JULI | 06

PROFIL

IWAN SUPRIJANTO, KEPALA PUSAT PENGEMBANGAN SARANA PRASARANA PENDIDIKAN, OLAHRAGA DAN PASAR (PSPPOP)

Tak Kenal Lelah Membangun Negeri

“KALAU KATA DILAN YANG SULIT ITU ADALAH MENAHAN RINDU, BUAT SAYA YANG PALING SULIT ADALAH MENJAWAB TANTANGAN UNTUK MELANJUTKAN REHABILITASI BANGUNAN YANG MANGKRAK," UJAR IWAN SUPRIJANTO DI AWAL PERBINCANGAN SAMBIL TERTAWA.

Bagaimana tidak, unit Pusat Pengembangan Sarana Prasarana

Pendidikan, Olahraga dan Pasar (PSPPOP) di bawah Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) adalah unit pemekaran yang baru dibentuk pada Februari 2019. Secara struktural, organisasi baru terisi bulan April, kemudian secara anggaran baru dapat diterima bulan Juli, lalu juga beberapa penawaran proyek masih banyak yang berbentuk tender. Kinerja tim PSPPOPP praktis

CIPTAKARYA 2019 | JULI | 07

hanya berada di catur wulan terakhir untuk tahun ini.

PEKERJA KERASTapi bukan Iwan Suprijanto jika tidak optimis dengan proyek yang dia kerjakan. Laki-laki asal Malang, Jawa Timur ini memiliki portfolio cemerlang dalam menangani proyek tepat waktu. Banyak warisan beliau yang dapat diselesaikan dengan cepat. Seperti saat menjabat sebagai Direktur Bina Penataan Bangunan, Iwan harus merampungkan venue Asian Games 2018 sekaligus memenuhi panggilan Menteri PUPR untuk merekonstruksi fasilitas umum yang rusak saat gempa NTB dan Sulawesi Tengah.

“Syukur Alhamdulillah, target pembangunan bangunan rusak di Lombok masih sampai 2019, tapi saya sudah dapat pulang lebih awal karena dari bulan April lalu seluruhnya sudah diselesaikan. Total 690 bangunan kami rehabilitasi dalam jangka waktu 6 bulan di Lombok dan Sumbawa," ujarnya.

Warisan seperti itulah yang menjadi salah satu modal Iwan untuk membina dan menyemangati tim barunya di unit Pengembangan Sarana Prasarana Pendidikan, Olahraga dan Pasar (PSPPOP). Proyek Lombok dan Sumbawa yang dinilai banyak orang diselesaikan dengan sangat cepat memompa semangat para stafnya.

Sebelum Iwan dipindahkan ke unit baru, ia sudah memiliki portfolio yang sangat baik untuk menjadi komandan tim. Iwan berpendapat jika dia dapat menyelesaikan tugas-tugasnya, berarti anggota tim lainnya pun bisa. “Saya memang minta pada teman-teman untuk ekstra usaha. Saya bilang kita tidak bisa pulang sore, bekerja bersama saya artinya bisa pulang pukul 10 hingga 11 malam, dan saya bisa menelepon hingga pukul 1 malam. Saya juga datang paling

pagi, hari Sabtu dan Minggu kita juga siap untuk keliling lapangan ke daerah," ujar Iwan bersemangat.

SELALU AKTIFJiwa pekerja kerasnya dipengaruhi oleh latar belakang keluarganya yang bergerak di bidang bisnis. Sejak kuliahpun dia sudah mencari uang sendiri dengan memugar rumah yang kemudian dia jual ulang dengan nilai yang lebih tinggi. Di tengah kesibukannya, Iwan tetap menekuni hobi yang dia cintai. Iwan adalah penggemar banyak jenis olahraga yang masih menjadi bagian pekerjaannya di PSPPOP. Balap motor, sepak bola, bola basket, dan bola voli dilakoni sejak SMP. Iwan mengaku tumbuh menjadi anak hiperaktif sejak kecil yang haus akan segala aktivitas motorik.

“Sejak kecil saya sudah jadi pembalap profesional, bahkan dari SMP sudah punya SIM balap. Saat itu saya berada di Jawa Timur dan kemudian pernah dikontrak dengan klub balap dari Yogyakarta untuk kelas road race 120 cc," ujarnya bersemangat.

Iwan dengan gamblangnya dapat menganalisis para pembalap MotoGP yang jarang dia lewatkan pertandingannya. Menurutnya, pembalap terbaik MotoGP saat ini adalah Marc

Marquez, meski dia merasa kurang kompetitif karena tidak ada lawan yang benar-benar seimbang. Sayangnya, karena keterbatasan waktu Iwan sudah tidak sempat menonton langsung jalannya petandingan MotoGP. Sebelumnya ia masih bisa ke Abu Dhabi dan Singapura di akhir pekan.

Selain antusiasmenya terhadap MotoGP, Iwan juga aktif bermain bola basket untuk Ditjen Cipta Karya. Postur Iwan yang tinggi memang cocok untu posisi point forward yang masih setia dijalaninya. Bahkan Iwan masih memiliki kaos bola basket yang bertuliskan nama punggung 'E-ONE'.

Karakter Iwan yang luwes dalam bergaul terlihat dari pertemanannya yang luas. Iwan mengaku telah mengunjungi seluruh provinsi di Indonesia, bahkan dua dari tiga putranya lahir di Bali saat ia bertugas menjadi Kepala Balai Pengembangan Teknologi Perumahan Tradisional di Denpasar, Bali. Kecintaannya pada Indonesia terbentuk dari tuntutan tugasnya mengelilingi Indonesia dan turut serta membangun negeri. Inilah yang memompa semangat Iwan untuk tak kenal lelah bekerja bagi tanah airnya. Iwan percaya, "Hasil tidak akan pernah khianati proses." ◇

CIPTAKARYA 2019 | JULI | 08

BERITA UTAMA

STRATEGI KEBUT REHABILITASI DAN RENOVASI SARPRAS PENUNJANG PRESTASI DAN EKONOMI BANGSA

CIPTAKARYA 2019 | JULI | 09

SEBAGAI UNIT PEMEKARAN BARU, PUSAT PENGEMBANGAN SARANA PRASARANA PENDIDIKAN, OLAHRAGA DAN PASAR (PSPPOP), DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA, KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT (PUPR), DITUNTUT UNTUK BERLARI KENCANG.

P SPPOP bertugas dalam melaksanakan pembinaan teknis dan penyelenggaraan

pembangunan sarana dan prasarana pendidikan, olahraga dan pasar. Program atau kegiatan PSPPOP meliputi rehabilitasi dan renovasi sarana dan prasarana pendidikan dasar dan menengah, madrasah dan sekolah keagaamaan, Perguruan Tinggi Negeri (PTN), serta Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN). Untuk olahraga, fokus saat ini adalah pada rehabilitasi dan renovasi sarana prasarana pendukung PON dan penataan kawasan pendukungnya. Sedangkan program pasar difokuskan pada bangunan gedung dan penataan kawasan pasar.

PRIORITAS PEMBANGUNAN Menurut Iwan Suprijanto selaku Kepala PSPPOP, daerah yang menjadi fokus kerja tersebar di seluruh Indonesia. Untuk pendidikan diprioritaskan bangunan yang termasuk di wilayah 3T, yakni Tertinggal, Terdepan, dan Terluar.

“Pendidikan ini meliputi rehabilitasi untuk sekolah dan madrasah, kemudian pembangunan lanjutan dari bangunan mangkrak (terbengkalai) untuk PTN dan PTKIN. Bangunan mangkrak yang sudah dibangun oleh mereka tapi belum terselesaikan sudah kita lanjutkan,” jelas Iwan. PSPPOP tidak akan membangun bangunan baru, tetapi lebih difokuskan pada rehabilitasi atau perbaikan sekolah dan madrasah yang rusak berat. Sedangkan PTN dan

PTKIN diprioritaskan pada PTKIN yang berada di zona merah dan zona biru. Fokus untuk PTN adalah pada perguruan tinggi yang dahulu swasta kemudian berstatus negeri. Prioritas lain adalah PTN yang menunjang pendidikan vokasi seperti politeknik.

Prioritas pembangunan sarana dan prasarana olahraga yaitu yang berskala nasional, seperti PON Papua 2020. Sedangkan pasar yang ditangani adalah di luar atau selain 5.000 pasar rakyat prototipe kelas ABCD di bawah Kementerian Perdagangan, terutama pasar yang sempat mengalami kebakaran sehingga memerlukan rehabilitasi.

Hingga saat ini telah terlaporkan 10.543 gedung sekolah yang membutuhkan rehabilitasi. Melalui proses seleksi dan identifikasi, PSPPOP akan mengerjakan 2.000 sekolah dari 4.000 yang teridentifikasi

selama dua tahun ke depan. Hal ini karena sisanya tidak termasuk dalam wilayah 3T atau rusak berat. "Sebenarnya jika masih belum berat masih bisa menggunakan dana yang dimiliki sekolah untuk diperbaiki", ujar Iwan memberikan solusi.

Sedangkan untuk madrasah ada sekitar 1.000 yang teridentifikasi, hanya saja masalah utama adalah mayoritas milik swasta. Menurut Iwan, Kementerian Keuangan tidak memberikan izin pembangunan karena terkait dengan anggaran pemerintah. Alokasi anggaran pemerintah selain bentuknya bantuan, hanya diperuntukan bagi sekolah negeri.

“Jadi dari 1.000 itu, ada 200 madrasah yang dapat kami tangani. Sementara, madrasah swasta tidak mendapat bantuan selama belum ada dasar hukumnya. Saat ini kami masih menggunakan Peraturan

CIPTAKARYA 2019 | JULI | 10

Presiden Nomor 43 Tahun 2019 sebagai dasar hukumnya”, tambah Iwan.

Namun jika ada keputusan baru, bukannya tidak mungkin bantuan untuk madrasah swasta dapat diadakan. Menurut Iwan, Wakil Presiden terpilih, Ma’ruf Amin, telah memberikan sinyal agar pesantren mendapatkan APBN, hal ini pun sudah diperkirakan oleh Iwan. “Saya sudah berencana akan membicarakan hal ini dengan Kementerian Keuangan. Harusnya yang memimpin proyek ini Kemenag atau Kemendikbud. Tapi kami akan coba gaungkan, sehingga payung hukum sudah tersedia saat harus turun menangani”, imbuh Iwan.

TANTANGAN BESAR Tantangan besar yang harus dihadapi PSPPOP sebagai unit pemekaran baru adalah dari

segi jumlah proyek, sebaran lokasi, dan sisi lokasinya. Namun pada prakteknya ketika didalami, masalahnya jauh lebih kompleks, ungkap Iwan. Problematika sekolah rata-rata berasal dari praktek pembangunan yang tidak memenuhi tertib penyelenggaraan pembangunan gedung sesungguhnya. Pembangunan sebuah kelas dan gedung dengan spesifikasi tertentu misalnya membutuhkan biaya tertentu, tidak hanya dengan hitungan sembarangan.

Sementara masalah yang dihadapi pada pembangunan madrasah pun berbeda. Menurut Iwan, madrasah rata-rata dibangun awalnya dari swadaya masyarakat. Misalnya, lewat wakaf dari seseorang yang memiliki rumah atau tanah yang diminta untuk dibangunkan madrasah,

akibatnya pembangunan tidak sesuai standar.

“Sebelumnya sebagai Direktur Bina Penataan Bangunan, saya agak keras untuk menertibkan hal ini, karena sebenarnya untuk membangun madrasah ini sudah ada prototipe. Pasar juga sudah memiliki prototipe kelas ABCD, begitu pula rumah sakit dan Puskesmas. Sehingga kalau ada prototipe, desain jadi dapat terkendali. Secara dana dari manapun dapat terverifikasi, sehingga dapat dibuat anggaran yang benar. Misalnya jika ingin membuat rumah sakit tipe A, anggarannya sudah jelas jumlahnya. Sehingga kalau cuma dapat anggaran setengah dari standar, daripada mangkrak lebih baik tidak usah”, ujar Iwan bersemangat.

Bangunan PTN dan PTKIN juga kurang lebih menghadapi masalah yang sama, proyek

CIPTAKARYA 2019 | JULI | 11

mangkrak dibangun dengan alokasi anggaran yang tidak memadai dan tidak dengan tahapan pembangunan yang sesuai. Contohnya, dalam rencana dana yang seharusnya membutuhkan Rp25 miliar menjadi Rp5 miliar, sehingga hanya bagian pondasi yang terselesaikan. Meskipun berharap tahun depan ada tambahan anggaran, tenyata lima tahun kemudian tetap tidak berlanjut. Kondisi sebelum 2015 inilah yang kemudian melahirkan program warisan kepada PSPPOP. Tahun ini sejumlah 41 PTN dan 9 PTKIN akan direhabilitasi oleh PSPPOP.

Tidak berhenti di situ, Iwan juga mengutarakan bahwa masih ada pembangunan baru dari Kementerian Agama dan Kemenristekdikti, sementara pembangunan bangunan yang mangkrak diberikan kepada Kementerian PUPR. “Saya berikan atensi keras kepada mereka. Silahkan membangun baru, tapi saya minta yang dibangun sekarang tidak menjadi pasien saya berikutnya, jadi tidak ada mangkrak berkelanjutan. Komitmen saya

hanya dalam 5 tahun agar seluruh yang mangkrak ini selesai. Berikutnya, semua hal saya kembalikan kembali ke Kemenristekdikti”, ujar Iwan.

Ada tahapan pola yang dilakukan Iwan untuk proyek pendidikan ini. Untuk 2 tahun ini proyek akan ditangani PSPPOP secara penuh. Tahun 2021 hanya 75% yang ditangani dan 25% didampingi. Tahun 2022, penanganan dan asistensi sama besarnya yaitu 50%. Pada tahun 2023 berbalik menjadi 25% penanganan dan 75% asistensi. Pada 2024, PSPPOP akan 100% mendampingi. Setelah itu, menurut Iwan, ia akan membiarkan Kemenristekdikti untuk melaksanakannya secara mandiri, agar ada hasil dari proses pembelajaran dan muncul kepemilikan.

Pendidikan memang mendapat porsi paling besar dibandingkan olahraga dan pasar untuk PSPPOP. Dana program rehabilitasi bangunan sekolah dasar dan perguruan tinggi yang terkucur hingga 6,5 triliun rupiah. Nyaris sepertiga dari anggaran total yang dimiliki

Ditjen Cipta Karya. Total untuk pendidikan, olahraga dan pasar adalah 7,5 triliun rupiah. Waktu yang dimiliki PSPPOP untuk tahun ini hanya 4 bulan untuk target rehabilitasi 2.000 sekolah hingga target pertengahan 2020.

Di bidang olahraga, saat ini progres fisik Istora PON Papua 2020 sudah mencapai 33,84%, arena akuatik PON sebesar 22,64%, serta arena kriket lapangan hoki indoor dan outdoor sebesar 15,13%. Sementara itu, tahun ini rencananya PSPPOP akan menangani sebanyak 9 pasar. Di antaranya Pasar Atas Bukittinggi di Kota Bukittinggi, Pasar Aksara di Kota Medan, dan Pasar Prawirotaman di Kota Yogyakarta, serta Pasar Pariaman, Pasar Klewer Surakarta, dan Pasar Sukawati Gianyar.

“Ini adalah pertaruhan dan pertarungan. Kalau berhasil ya Alhamdulillah, kalau gagal semua sudah tahu dari awal. Tapi saya tetap optimis, sejauh ini 50% dari dari kontrak sudah jalan dan sesuai jadwal”, tekad Iwan. ◇

CIPTAKARYA 2019 | JULI | 12

Teks: ANDI JIMMI YUDHISTIRA*

INOVASI

IPLT Sendawar:Upaya Pemenuhan Pelayanan Sanitasi di Kabupaten Kutai Barat

CAKUPAN PELAYANANIPLT Sendawar selesai dibangun pada tahun 2018 oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), melalui pendanaan APBN pada Satuan Kerja Pengembangan Sistem Penyehatan Lingkungan Permukiman (PSPLP) Provinsi Kalimantan Timur. Setelah konstruksi selesai dilaksanakan, IPLT Sendawar langsung diresmikan serta diserahterimakan kepada Pemerintah Kabupaten Kutai Barat yang dihadiri langsung oleh Bupati. Pada masa tersebut, Kepala Satuan Kerja PSPLP

Provinsi Kalimantan Timur Lalu Hery Gunawan, menyampaikan bahwasanya keberfungsian IPLT Sendawar ini akan lebih optimal bila ditunjang dengan kelembagaan pengelola yang kuat, serta komitmen Pemerintah Kabupaten Kutai Barat untuk segera memanfaatkan infrastruktur yang telah terbangun ini. Maka dari itu, Kabupaten Kutai Barat dapat segera membentuk kelembagaan berupa UPTD Air Limbah Domestik yang nantinya akan berfokus dalam mengoperasikan IPLT sekaligus memberikan pelayanan prima kepada masyarakat dalam

pengelolaan air limbah domestik serta melindungi lingkungan dari potensi pencemaran.

Adapun Kota Sendawar terdiri dari 3 kecamatan, yaitu Kecamatan Sekolaq Darat, Kecamatan Melak, dan Kecamatan Barong Tongkok yang terbagi dalam 31 kampung dan 4 kelurahan. Secara spesifik, IPLT Sendawar terletak di Kampung Gesaliq, Desa Barong Tongkok, Kecamatan Barong Tongkok, serta satu kawasan dengan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah Belaw. TPA sampah Belaw itu sendiri memiliki luas lahan total sekitar

CIPTAKARYA 2019 | JULI | 13

± 14,32 hektar dan berjarak sekitar 10 km dari pusat kota. Adapun kapasitas IPLT Kota Sendawar adalah 5 m3/hari atau setara dengan pelayanan untuk 10.000 jiwa atau 2.000 KK. Sebelum dibangun IPLT, lumpur tinja dari pengolahan setempat masyarakat disalurkan langsung ke sungai atau ke kebun. Kondisi ini tentu berpotensi mencemari lingkungan, karena pada lumpur tinja mengandung pencemar organik (bakteri), kandungan nitrogen, serta fosfor yang tinggi.

PROSES PENGOLAHANSistem pengolahan lumpur tinja di IPLT Sendawar menggunakan proses Solid Separation Chamber (SSC). Adapun prinsip utama dari sistem ini adalah melakukan proses pemisahan antara lumpur (padatan) dengan cairan. Untuk padatannya akan diproses di bak SSC dan untuk cairannya akan diolah melalui proses biologi (oksidasi alami) yang terbagi dalam beberapa bak, yaitu bak anaerobik, bak fakultatif, dan bak maturasi.

Untuk pemisahan padatan dilakukan dengan penghamparan lumpur tinja pada bak SSC, lalu kemudian dilakukan pengeringan selama

satu minggu. Setelah lumpur mengering, maka dapat diangkut dan dibuang pada unit pengurugan sampah (sel landfill) pada TPA sampah. Sedangkan cairannya akan mengalami pengolahan dalam menurunkan nilai Biochemical Oxygen Demand (BOD) setelah melalui proses biologis, sebelum dibuang ke badan air penerima.

Dengan keberadaan IPLT Sendawar ini diharapkan dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat terutama sektor air limbah domestik di Kabupaten Kutai Barat, khususnya di Kota Sendawar. Dalam sambutannya pada saat peresmian dan serah terima IPLT Kota Sendawar, Bupati Kutai Barat menyampaikan apresiasi kepada Kementerian PUPR atas terbangunnya IPLT Sendawar. IPLT ini juga sebagai wujud nyata terbangunnya komunikasi yang baik antara Pemerintah Kabupaten Kutai Barat dengan Pemerintah Pusat. Diharapkan untuk selanjutnya komunikasi yang telah terjalin dapat terus ditingkatkan dalam rangka peningkatan kualitas sanitasi di Kabupaten Kutai Barat dan menjadi percontohan bagi daerah sekitar.

Dalam wujud organisasi baru di tahun 2019, maka Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kalimantan Timur, selaku pembina bidang Cipta Karya di Provinsi Kalimantan Timur sebagai kepanjangan tangan Direktorat Jenderal Cipta Karya, harus terus menjaga kualitas pembinaan sebagaimana yang telah ditunjukkan sebelumnya dengan baik melalui Satuan Kerja PSPLP Provinsi Kalimantan Timur. Upaya untuk mendorong keberlanjutan pemanfaatan IPLT Sendawar dapat diikuti dengan upaya menjamin pasokan air limbah domestik yang salah satunya dapat dilakukan dengan mendorong mekanisme Layanan Lumpur Tinja Terjadwal (LLTT). Melalui pendekatan ini pula, maka kualitas sanitasi di Kabupaten Kutai Barat dapat terus ditingkatkan, serta memastikan IPLT yang telah dibangun dapat terus berkinerja baik. .◇

* Penulis bertugas selaku PPK sektor Penyehatan Lingkungan Permukiman di BPPW Kalimantan Timur. Kontak dengan penulis: [email protected]

CIPTAKARYA 2019 | JULI | 14

INOVASI

Sebagai ibu kota Provinsi Kalimantan Timur, bencana banjir yang melanda Kota Samarinda

tersebut menyebabkan berbagai kerugian, seperti pengungsian warga, kerusakan harta benda, penutupan sementara beberapa tempat pelayanan publik, hingga terputusnya beberapa jalan yang menjadi akses utama warga Kota Samarinda dalam beraktivitas sehari-hari, termasuk juga akses menuju Bandar Udara Aji Pangeran Tumenggung

Teks: UMI FATIMAH*

Bantuan Air Minum Untuk Korban Banjir SamarindaPADA BULAN JUNI 2019, KOTA SAMARINDA KERAP DIGUYUR HUJAN DENGAN INTENSITAS YANG SANGAT TINGGI. PUNCAKNYA TERJADI PADA HARI MINGGU, 9 JUNI 2019, MENYEBABKAN TERJADINYA BANJIR DI SEJUMLAH DAERAH DI KOTA SAMARINDA, SEPERTI DI JALAN P.M. NOOR, JALAN PEMUDA, JALAN S. PARMAN, JALAN GUNUNG LINGAI, PERUMAHAN GRIYA MUKTI, DAN PERUMAHAN BENGKURING.

KOORDINASI DENGAN PEMERINTAH DAERAHSecara sigap, satu hari setelah terinformasikan bahwa Kota Samarinda tergenang, BPPW Kalimantan Timur segera bergerak dengan mengerahkan pejabat inti dan staf untuk meninjau secara langsung lokasi banjir di Perumahan Bengkuring, di mana lokasi tersebut merupakan salah satu daerah yang paling parah terdampak banjir. Tinjauan dilakukan untuk memastikan tingkat keparahan banjir, serta untuk mengetahui secara pasti dampak yang ditimbulkan akibat banjir tersebut. Dalam perjalanan menuju Perumahan Bengkuring, nampak beberapa jalan utama pusat kota yang tidak dapat dilalui kendaraan bermotor. Setibanya di lokasi, terlihat sejumlah rumah warga yang masih terendam banjir mulai dari setinggi mata kaki hingga setinggi paha orang dewasa.

Melalui koordinasi dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Samarinda, Pemerintah Kota Samarinda, dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, maka

Pranoto. Dalam kondisi banjir, salah satu kebutuhan dasar masyarakat adalah tersedianya air minum. Sebagai upaya untuk mengurangi kesulitan warga terhadap akses air minum, maka Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Kalimantan Timur mengoperasikan Instalasi Pengolahan Air (IPA) mobile yang dioperasikan di Perumahan Bengkuring, Kelurahan Sempaja Selatan, Kecamatan Samarinda Utara, Kota Samarinda, selama periode banjir tersebut.

CIPTAKARYA 2019 | JULI | 15

didapatkan informasi bahwa sistem penyediaan air minum di Perumahan Bengkuring untuk sementara waktu tidak berfungsi. Hal ini diakibatkan oleh terendamnya pompa intake yang berfungsi dalam memasok air ke IPA unit Bengkuring milik PDAM Kota Samarinda, sehingga jika dioperasikan akan berpotensi terjadinya sengatan arus listrik yang dapat membahayakan keselamatan operator. Dengan tidak dioperasikannya pompa intake ini, maka pasokan air ke IPA unit Bengkuring praktis berhenti beroperasi, sehingga tidak ada air minum yang dapat didistribusikan pada warga.

Tindakan nyata yang segera dilakukan oleh BPPW Kalimantan Timur adalah mengirimkan IPA mobile (kapasitas 2 liter/detik) pada hari itu juga, untuk melayani warga di Perumahan Bengkuring. Melalui koordinasi dengan PDAM Kota Samarinda, disepakati bahwa pihak PDAM akan mengoperasikan IPA mobile tersebut, termasuk dengan penyediaan pengemudi, bahan kimia, dan solar untuk genset. Maka di sore harinya setelah IPA mobile dari BPPW Kalimantan Timur tiba, secara bersama-sama PDAM Kota Samarinda saling berkolaborasi dalam mengoperasikan IPA mobile dengan menggunakan air banjir sebagai air baku dalam menghasilkan air minum, untuk kemudian dibagikan secara gratis pada masyarakat. Sejumlah pegawai PNS Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat angkatan 2017 yang baru saja ditugaskan di BPPW Kalimantan Timur juga turut serta dalam mengoperasikan IPA mobile.

POLA PEMANFATAAN AIR TEROLAHDalam upaya untuk memastikan bahwa air terolah dapat secara maksimal dimanfaatkan oleh warga, maka prioritas penyaluran pertama air terolah dari IPA mobile adalah dengan

mengisi reservoir air di Masjid Darussalam yang terletak di sebelah IPA unit Bengkuring. Dengan mengisi reservoir air tersebut, maka kamar mandi yang ada di Masjid Darussalam menjadi terisi air dan kran wudhu dapat digunakan sebagai terminal air bagi warga sekitar yang membutuhkan. Masjid Darussalam juga dijadikan tempat pengungsian oleh warga sekitar yang tidak memperoleh akses air minum, sanitasi, maupun listrik di rumahnya yang tergenang banjir. Selain itu, WC yang ada di Masjid Darussalam dapat berperan sebagai sarana sanitasi warga sekitar, dengan pasokan air dalam jumlah yang berlimpah.

Dengan pendekatan demikian, maka di lokasi tersebut tidak lagi diperlukan toilet mobile, karena dapat menggunakan sarana sanitasi eksisting yang ada di masjid. Prioritas kedua adalah mengisi mobil truk tangki air milik PDAM Kota Samarinda dan relawan yang banyak berdatangan ke lokasi IPA mobile untuk menerima pasokan air minum. Prioritas ketiga adalah mengisi ground reservoir pada IPA unit Bengkuring yang nantinya dapat langsung dipompakan oleh pompa distribusi PDAM saat banjir sudah reda dan pasokan listrik sudah kembali normal.

IPA mobile akhirnya berhenti dioperasikan pada pagi hari tanggal 15 Juni 2019, setelah beroperasi selama sekitar 84 jam. Pada tanggal tersebut banjir telah surut dan arus listrik sudah berjalan kembali, sehingga pompa intake dan pompa distribusi pada PDAM unit Bengkuring telah normal beroperasi. Dalam hal ini, IPA mobile dari BPPW Kalimantan Timur telah menghasilkan air sekitar 605 m3 air terolah atau setara dengan pelayanan kebutuhan (minimal) air minum untuk 10.000 jiwa/hari.

Melalui pembelajaran ini, BPPW Kalimantan Timur akan semakin siap untuk dapat melayani masyarakat yang terdampak bencana banjir di Provinsi Kalimantan Timur. Pola pendekatan dalam mencari fasilitas umum atau fasilitas sosial yang tidak tergenang banjir di sekitar kawasan banjir, di mana fasilitas sanitasi telah tersedia menjadi titik lokasi untuk pengoperasian IPA mobile, sehingga secara sinergi dapat menyediakan air minum dan memanfaatkan secara maksimal sarana sanitasi eksisting yang telah tersedia. ◇

*Penulis bertugas sebagai staf pada BPPW Kalimantan Timur. Kontak dengan penulis: [email protected]

CIPTAKARYA 2019 | JULI | 16

INOVASI

Teks: HANI MAYANA*

Masjid Istiqlal adalah salah satu masjid Negara Indonesia yang terletak

di pusat Kota Jakarta dan merupakan masjid terbesar di Asia Tenggara. Pembangunan masjid ini diprakarsai oleh Presiden Republik Indonesia saat itu, Soekarno. Peletakan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan Masjid Istiqlal dilakukan oleh Soekarno pada tanggal 24 Agustus 1951. Arsitek Masjid Istiqlal adalah Frederich Silaban, seorang Kristen Protestan.

Renovasi Kompleks Masjid Istiqlal JakartaSEIRING PERKEMBANGAN ZAMAN, KEBERADAAN MASJID ISTIQLAL BUKAN HANYA SEBAGAI TEMPAT IBADAH, TETAPI SEBAGAI BANGUNAN PUBLIK YANG RAMAH DAN TERBUKA TERHADAP INTERAKSI BANGUNAN SEKITAR, INTERAKSI TERHADAP KAWASAN SEKITAR, DAN TERHADAP AKSES TRANSPORTASI UMUM. UNTUK MEWUJUDKAN HAL TERSEBUT, SAAT INI DILAKUKAN RENOVASI KOMPLEKS MASJID ISTIQLAL OLEH BALAI PRASARANA PERMUKIMAN WILAYAH (BPPW) JAKARTA METROPOLITAN, DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA, KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT (PUPR) REPUBLIK INDONESIA.

bahasa Arab, yang diartikan dalam bahasa Indonesia sebagai “merdeka”.

DAYA TAMPUNG DAN PEMANFAATAN MASJID ISTIQLALMasjid Istiqlal memiliki area seluas 109.547 m2 dan luas bangunan 80.948 m2, serta memiliki lima lantai dan satu lantai dasar. Masjid Istiqlal berdaya tampung jemaah hingga lebih dari 200.000 orang yang terdiri dari ruang sholat utama dan balkon, serta sayap bangunan yang dapat memuat 61.000 orang. Ruang

Sebenarnya gagasan untuk mendirikan masjid negara sudah tercetus setelah empat tahun proklamasi kemerdekaan. Bangsa Indonesia memiliki tradisi membangun bangunan monumental keagamaan sejak zaman purba kerajaan Nusantara, misalnya Candi Borobudur dan Prambanan pada masa zaman Kerajaan Hindu dan Budha. Masjid ini dibangun sebagai ungkapan rasa syukur atas nikmat kemerdekaan dan terbebas dari cengkeraman penjajah, karena itulah masjid ini dinamakan “istiqlal” dalam

CIPTAKARYA 2019 | JULI | 17

pada bangunan pendahuluan memuat 8.000 orang, sedangkan ruang teras terbuka di lantai dua dapat memuat 50.000 orang. Semua koridor dan tempat lainnya mampu memuat hingga 81.000 orang.

Masjid Istiqlal selain digunakan sebagai tempat sholat juga digunakan untuk berbagai kegiatan lainnya, mulai dari pengajian hingga peringatan hari besar Islam, serta sebagai kantor berbagai organisasi Islam di Indonesia. Di samping itu, Masjid Istiqlal juga menjadi daya tarik kunjungan wisatawan domestik dan luar negeri. Setiap hari besar agama Islam seperti Ramadhan, Idul Fitri, Idul Adha, Tahun Baru Hijriyah, Maulid Nabi Muhammad, serta Isra Mi’raj, Presiden Republik Indonesia selalu mengadakan kegiatan keagamaan di masjid ini yang disiarkan secara langsung melalui televisi nasional (TVRI) dan televisi swasta lainnya.

LATAR BELAKANG RENOVASI MASJID ISTIQLAL JAKARTAMenteri PUPR Basuki Hadimuljono, bercerita mengenai awal mula rencana Presiden Joko Widodo untuk merenovasi Masjid Istiqlal. Rencana renovasi itu bermula saat Presiden Joko Widodo mendampingi Perdana Menteri India Narendra Modi, berkeliling ke masjid pada tahun 2018. Setelah mengunjungi masjid, Presiden Joko Widodo langsung berpesan kepada Menteri Basuki untuk segera merenovasi masjid dan ingin spesifikasinya seperti Gelora Bung Karno di Senayan.

Adapun peran BPPW Jakarta Metropolitan adalah sebagai penanggung jawab kegiatan renovasi kompleks Masjid Istiqlal. Kontraktor pelaksana pekerjaan tersebut adalah PT. Waskita Karya (Persero) dengan PT. Virama Karya sebagai konsultan Manajemen Konstruksi. Pekerjaan penataan dan renovasi Masjid Istiqlal akan dilaksanakan selama 300 (tiga

ratus) hari kalender, terhitung sejak penandatanganan kontrak pada tanggal 16 Mei 2019 dan akan diselesaikan pada tanggal 10 Maret 2020 mendatang.

KONSEP DASAR DAN INISIAL

IMPLEMENTASI PADA KOMPONEN RENOVASI1. Penataan ulang kawasan;2. Renovasi ruang luar

bangunan;3. Renovasi arsitektur dan

struktur bangunan;4. Renovasi interior bangunan;5. Renovasi sistem mekanikal,

elektrikal, dan perpipaan (MEP) bangunan;

6. Renovasi sistem signage.

PENATAAN KAWASAN1. Aksis

Perencanaan awal konsep orientasi bangunan mengacu pada dua aksis yang merupakan respon bangunan terhadap konteks lingkungan sekitar dengan memperhatikan bangunan utama mengarah kiblat dan bangunan plaza mengacu pada aksis Tugu Monas.

2. ZonasiPenegasan zonasi menjadi: • Zona utama

Habluminallah sebagai area kegiatan masjid

dan kegiatan sosial keagamaan;

• Zona pendukung atau publik Hablumminannas sebagai penunjang yaitu entrance pedestrian utama berupa taman dan plaza publik;

• Zona pendukung atau publik Hablumin’alamin sebagai penunjang yaitu parkir dan area publik seperti plaza dan riverfront.

3. Plaza dan GerbangMenjadikan Masjid Istiqlal bukan hanya sebagai tempat ibadah, tetapi sebagai bangunan publik yang ramah dan terbuka dengan penambahan plaza yang terbuka terhadap bangunan dan kawasan sekitar serta akses transportasi umum. ◇

*Penulis adalah Kasi Pelaksanaan BPPW Jakarta Metropolitan

CIPTAKARYA 2019 | JULI | 18

Menurut Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak,

terdapat lima konteks bagi penyelenggaraan perlindungan anak, yaitu agama, kesehatan, pendidikan, sosial, dan perlindungan khusus. Selama ini pembangunan infrastruktur berkesan absen terhadap pemenuhan hak anak tersebut. Ada anggapan bahwa hak anak tersebut seharusnya telah dipenuhi oleh orang tua yang berkewajiban untuk membesarkan dan memelihara mereka.

Dengan ditetapkannya undang-undang tersebut, hak anak telah menjadi kewajiban publik untuk pemenuhannya. Tidak

Teks: MEMODEN H PRAJA *

Membangun Infrastruktur Ramah AnakPEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR YANG RAMAH ANAK TELAH MENJADI PERHATIAN TERUTAMA UNTUK MENUMBUHKAN ANAK YANG SEHAT DAN BERKUALITAS. DI SAMPING ITU JUGA MEMBUKA AKSES BAGI ANAK UNTUK MELAKUKAN REKREASI, BERMAIN, DAN LAINNYA. SALAH SATU INFRASTRUKTUR TERSEBUT MISALNYA RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) KARANG NIO YANG DIBANGUN OLEH DITJEN CIPTA KARYA MELALUI BALAI PRASARANA PERMUKIMAN WILAYAH (BPPW) BENGKULU.

adalah perosotan, jungkat-jungkit, alat panjat mini, dan ayunan. Semua sarana tersebut bertekstur halus dan dilengkapi railing atau pagar pembatas di sekitar sarana bermain, sehingga aman bagi anak dan sering dijadikan lokasi wisata bagi beberapa sekolah di Kabupaten Lebong.

Selain RTH Karang Nio, BPPW Bengkulu juga telah membangun RTH Tanjung Agung yang selain berfungsi sebagai tempat berkumpul dan sosialisasi masyarakat Kota Bengkulu, juga berfungsi sebagai ruang bermain anak serta dapat juga dimanfaatkan sebagai arena pengenalan budaya. RTH yang berdiri di kawasan Kota Pusaka Tanjung

terkecuali dalam pembangunan Infrastruktur yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Bengkulu, maka dibangunlah Ruang Terbuka Hijau (RTH) Karang Nio.

RTH yang dibangun di atas lahan seluas 13.500 m2 tersebut, selain memberikan fasilitas olahraga bagi orang dewasa juga memiliki fasilitas yang ramah anak, sehingga mereka dapat bermain dan beraktivitas bersama keluarga. Taman yang berlokasi di kawasan perkantoran Kabupaten Lebong ini menyediakan aneka sarana bermain anak di antaranya

INOVASI

CIPTAKARYA 2019 | JULI | 19

Agung ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai sarana pendidikan dan bermain anak. Mengusung konsep Taman Pusat Budaya, bangunan yang berdiri di taman tersebut disesuaikan dengan bangunan adat Kota Bengkulu, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai tempat berlatih seni tari dan musik dol yang merupakan seni musik tradisional Bengkulu. Selain itu RTH Tanjung Agung juga dilengkapi dengan fasilitas bermain anak yang terdiri dari ayunan, perosotan, dan jungkat-jungkit dengan tekstur halus agar tidak mencederai anak saat bermain.

Selain RTH, BPPW Bengkulu juga membangun infrastruktur jalan lingkungan yang ramah

anak, di mana jalan lingkungan yang dibangun di kawasan bermain anak dibuat dengan kondisi yang baik dan indah sehingga menjadikan anak ingin bermain dan bersosialisasi bersama anak lainnya di luar rumah dan tidak bermain seharian dengan gawai. Selain itu BPPW Bengkulu juga membangun jalan lingkungan di sekitar kawasan sekolah agar memberikan kemudahan akses transportasi bagi anak untuk menuju ke sekolahnya.

Misalnya di kawasan Sawah Lebar dan Panorama, pembangunan jalan lingkungan sangat memberikan manfaat bagi anak untuk bermain dan menuju ke sekolah. Di mana sebelum adanya jalan

lingkungan, anak di kawasan tersebut terpaksa bermain di jalan raya dan juga harus memutar jauh untuk menuju ke sekolah. Namun dengan adanya pembangunan jalan lingkungan di sekitar rumah, sekarang mereka memiliki tempat bermain dan berlari dengan aman karena kondisi jalan yang mulus dan berada di lingkungan tempat tinggalnya.

Pembangunan infrastruktur yang ramah anak masih sangat perlu ditingkatkan ke depannya, karena anak merupakan warisan bangsa yang perlu dibentuk melalui lingkungan yang baik, sehat, dan berpendidikan. ◇

*Penulis adalah Penelaah Publikasi BPPW Bengkulu

CIPTAKARYA 2019 | JULI | 20

INDONESIA MEMILIKI RIBUAN BANGUNAN GEDUNG CAGAR BUDAYA (BGCB) YANG MENJADI BUKTI SEJARAH PANJANG BANGSA SERTA SEBAGAI ASET BUDAYA YANG MEMILIKI ARTI DAN PERAN PENTING BAGI PENGUATAN IDENTITAS NASIONAL. UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2002 TENTANG BANGUNAN GEDUNG MENYATAKAN BAHWA BANGUNAN GEDUNG DAN LINGKUNGANNYA YANG DITETAPKAN SEBAGAI CAGAR BUDAYA HARUS DILESTARIKAN. UNTUK MENJAGA KELESTARIAN BGCB DIPERLUKAN PENGATURAN TERHADAP PELINDUNGAN, PENGEMBANGAN, PEMANFAATAN, DAN KEANDALAN BGCB YANG TERTIB DALAM PEMBANGUNANNYA, HAL TERSEBUT SEJALAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYA.

Teks: LUKYA KUMALA SITA*

Menghargai Sejarah Bangsa Melalui Upaya Pelestarian

INOVASI

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 menegaskan negara bertanggung

jawab dalam pengaturan, pelindungan, pengembangan, dan pemanfaatan cagar budaya. Namun kenyataannya, dengan berbagai kondisi dan alasan, sebagian besar BGCB saat ini dalam keadaan terbengkalai dan terancam hancur. Meski demikian, bangunan bersejarah yang belum ditetapkan sebagai cagar budaya namun memiliki signifikansi terhadap peradaban, sejarah, dan budaya (terduga cagar budaya) diberlakukan sama dengan pelestarian bangunan cagar budaya.Pada tahun 2018 Direktorat Bina Penataan Bangunan memulai upaya pelestarian Benteng Van den Bosch sebagai percontohan implementasi Petunjuk Teknis Pelestarian Bangunan Gedung Cagar Budaya yang sejalan dengan Peraturan Menteri PUPR Nomor 01/PRT/M/2015. Upaya yang telah dilakukan antara lain

CIPTAKARYA 2019 | JULI | 21

tahap persiapan yang terdiri dari kajian identifikasi kondisi fisik dari aspek arsitektural, sejarah, arkeologi, mekanikal-elektrikal, serta usulan penanganan pelestarian yang menghasilkan rekomendasi tindakan pelestarian dari hasil kajian dan penelitian. Dari tahap persiapan tersebut akan teridentifikasi langkah pelindungan, pemanfaatan, dan pengembangan selanjutnya yang akan diterapkan dalam rangka pelestarian Benteng Van den Bosch di Kabupaten Ngawi.MENGAPA BENTENG VAN DEN BOSCH? Benteng Van den Bosch yang diperkirakan dibangun pada tahun 1839-1845 memiliki nilai penting sebagai benteng pertahanan serta markas militer Kolonial Belanda yang dibangun pasca Perang Diponegoro. Benteng tersebut dibangun dengan mempertimbangkan aspek lokasi yang sangat strategis, yaitu berada pada pertemuan dua buah sungai (Bengawan Solo dan Bengawan Madiun), serta satu-satunya benteng yang dipengaruhi langgam Neo Klasik abad ke-19 dan terbilang relatif utuh di Jawa Timur. Selain itu, desain benteng menerapkan prinsip Sébastien Le Prestre de Vauban yang merupakan ahli benteng

di abad ke-17 dengan adanya elemen Bastion dan Ravelin. Oleh sebab itu, dari aspek arsitektur melalui Benteng Van den Bosch ini dapat dipelajari bagian-bagian benteng yang cukup lengkap dan masih dapat diidentifikasi sistem maupun strukturnya. Sementara itu, nilai penting dari aspek kesejarahan bangsa adalah sebagai rekam jejak yang mengingatkan upaya perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan dari imperialis Belanda terutama perlawanan Pangeran Diponegoro dan para pengikutnya.Presiden Joko Widodo sendiri memiliki perhatian khusus terhadap pelestarian Benteng Van den Bosch, sehingga dalam kunjungan beliau ke Kabupaten Ngawi pada awal Februari 2019 lalu secara langsung menginstruksikan untuk menangani dengan serius

pelestarian benteng ini. Dengan dilaksanakannya tahapan pelestarian Benteng Van den Bosch, diharapkan dapat menjadi wadah pembelajaran arsitektur dan sejarah sekaligus meningkatkan aspek pariwisata Kabupaten Ngawi. Selain itu juga yang tak kalah pentingnya adalah terciptanya bangunan bersejarah yang memenuhi persyaratan teknis keandalan bangunan gedung

CIPTAKARYA 2019 | JULI | 22

(keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan).

UPAYA PELESTARIAN BENTENG VAN DEN BOSCHPenyelenggaraan BGCB yang dilestarikan harus mengikuti prinsip sedikit mungkin melakukan perubahan, sebanyak mungkin mempertahankan keaslian, dan melakukan tindakan perubahan dengan penuh kehati-hatian. Upaya pelestarian Benteng Van den Bosch telah dimulai Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya sejak tahun 2018. Diawali dengan tahap pendokumentasian serta penyusunan panduan pelestarian dan manajemen pelestarian yang dibantu para ahli pelestari dari Pusat Dokumentasi Arsitektur, Balai Arkeologi Yogyakarta, Balai

Konservasi Borobudur, serta akademisi dari beberapa perguruan tinggi (UNS, UNIKA, dan PETRA). Dalam proses pendokumentasian atau pengukuran dan penggambaran ulang juga melibatkan siswa-siswi SMK yang berada di sekitar Kabupaten Ngawi seperti SMK 5 Surakarta dan SMK PGRI 1 Ngawi. Pelibatan institusi pendidikan dalam pelaksanaan konservasi Benteng Van den Bosch ini diharapkan dapat menjadi media pembelajaran bersama dalam proses pelestarian bangunan bersejarah di Indonesia.

Selain melibatkan para ahli pelestari dan akademisi dalam upaya pelestarian ini, Kementerian PUPR selalu berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai

kementerian/lembaga yang secara tugas dan fungsi bertanggung jawab memberikan pembinaan terhadap cagar budaya. Direktorat Cagar Budaya dan Permuseuman (PCBM) serta Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Provinsi Jawa Timur yang berkedudukan di Kabupaten Mojokerto menjadi mitra penting Kementerian PUPR dalam penyelenggaraan pelestarian. Meskipun demikian, upaya pelestarian Benteng Van den Bosch tidak lepas dari komitmen Kementerian Pertahanan RI, dalam hal ini sebagai pemilik aset untuk dapat memberikan manfaat lebih bagi masyarakat dan daerah dari hasil pelestarian.

Pendokumentasian perlu dilakukan di tahap awal dikarenakan sangat sulitnya pencarian gambar asli bangunan tua bersejarah, demikian pula pada Benteng Van den Bosch ini. Beberapa kali mengalami pergantian kepemilikan dan kondisi keamanan (masa pergolakan/perang) mengakibatkan data penting seperti peta dan denah asli tidak ditemukan. Dengan demikian diperlukan pengukuran dan penggambaran ulang kondisi fisik bangunan eksisting saat ini. Foto dan peta lama yang ditemukan di berbagai media menjadi rujukan dalam proses ini dengan terlebih dahulu melakukan analisis terhadap validitas data dan sumber. Dalam tahap ini, selain pengukuran dan penggambaran ulang juga dilakukan kajian dari aspek arsitektur dan sejarah, inventarisasi elemen dan kerusakan, penggalian atau ekskavasi pondasi, pengambilan sampel material dan penelitian laboratorium, serta pengamatan struktur.

Dari proses tersebut dapat disimpulkan bahwa bangunan

CIPTAKARYA 2019 | JULI | 23

benteng mengalami kerusakan yang cukup membahayakan di beberapa titik. Kerusakan yang terjadi diakibatkan dari usia bangunan itu sendiri (rapuh) yang diperparah faktor eksternal seperti curah hujan, perilaku vandalisme seperti pengambilan balok kayu penstabil struktur, penambahan elemen baru seperti penambahan pasangan dinding dan tumbuhnya tanaman liar akibat kurangnya pemeliharaan yang menyebabkan kerusakan struktur dinding karena terobosan akar dan batang yang tidak terkendali. Dari aspek struktur bangunan benteng dinilai cukup stabil dikarenakan berdiri di tanah padas yang keras, namun pada beberapa titik perlu diwaspadai karena muncul retakan yang diakibatkan gempa bumi pada masa lalu.

Pada tahun 2019 ini dilakukan perencanaan teknis pelestarian, perencanaan teknis pengamanan, serta pelaksanaan kegiatan perkuatan sementara. Perencanaan teknis pengamanan dan perkuatan sementara ini dinilai penting untuk segera dilakukan demi menjamin keselamatan dan keamanan pengunjung. Pengamanan akan dilakukan pada bagian entrance karena terdapat retakan yang sewaktu-waktu dapat runtuh dan membahayakan pengunjung. Selain upaya teknis tersebut, juga akan dikoordinasikan dengan Pemda setempat (Dinas Pariwisata) dan Batalion Armed 12 Kostrad untuk memberikan akses alternatif bagi pengunjung selama proses perkuatan. Kondisi kelembaban yang tinggi merupakan musuh bangunan tua, pada Benteng Van den Bosch diperparah dengan mengelupasnya plesteran hampir pada semua bagian yang melindungi struktur

dinding. Penambahan dinding baru juga menjadi pemicu bertambahnya kelembaban dinding asli yang berakibat pelapukan dinding, sehingga dinding-dinding baru akan dihilangkan untuk mengurangi kelembaban. Pembersihan bangunan benteng dari tanaman liar juga dilakukan dengan mempertimbangkan teknis yang cermat dikarenakan akar tanaman telah merasuk ke dalam struktur dinding. Dikhawatirkan apabila dilakukan pembersihan tanpa menggunakan pertimbangan teknis, dinding asli yang rapuh akan roboh.

Tahap pelestarian selanjutnya mengacu pada Panduan dan Manajeman Pelestarian, di mana dalam dokumen tersebut telah dianalisis elemen mana yang dipertahankan, penilaian signifikansi cagar budaya, prioritas penanganan pemugaran, panduan dan

kebijakan pengelolaan cagar budaya dan rekomendasi pelestarian. Terdapat hal penting yang perlu diacu dalam perencanaan teknis pelestarian, yaitu penetapan atau kesepakatan fungsi yang akan diwadahi bangunan cagar budaya setelah dipugar. Hal tersebut penting diperhatikan oleh perencana agar tercipta perencanaan teknis pelestarian yang komprehensif. Ketidakpastian fungsi pemanfaatan akan mengakibatkan bertambahnya kerusakan bangunan lama dan bahkan menghilangkan nilai penting yang dikandung. Ke depannya, Benteng Van den Bosch akan dimanfaatkan sebagai museum, pusat kegiatan kreatif, ruang pamer, dan atau kegiatan lainnya yang tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip pelestarian. ◇

*Penulis adalah penyusun monev dan pelaporan Subdit PBLK, Dit BPB

INOVASI

CIPTAKARYA 2019 | JULI | 24

Teks: NURAENI KADIR DAN LA ODE MUHRAM NAADU*

KABUPATEN WAKATOBI DIKENAL DENGAN KEINDAHAN ALAM SERTA RAGAM BUDAYANYA.

SEBAGAIMANA TERMASUK KAWASAN STRATEGIS

PARIWISATA NASIONAL (KSPN) DI INDONESIA, PEMERINTAH

MENUNJANG PENGEMBANGAN SEKTOR PARIWISATA MELALUI PEMBANGUNAN DI BERBAGAI

BIDANG. SALAH SATUNYA ADALAH PENGEMBANGAN PERMUKIMAN

PERDESAAN KAWASAN MINAPOLITAN DESA WISATA KOLO.

Mengubah Wajah Desa

Wisata Kolo

Desa Wisata Kolo terletak di Pulau Kapota yang merupakan

salah satu gugusan pulau di Kabupaten Wakatobi dengan luas wilayah 866,45 ha yang berada di wilayah Kecamatan Wangi-Wangi Selatan. Permukiman tersebut terdiri dari rumah-rumah panggung dan sebagian rumah beton yang berhimpitan. Dihuni oleh mayoritas Suku Bajau, masyarakat desa ini mengandalkan sektor perikanan dan pariwisata sebagai sumber pendapatannya.

CIPTAKARYA 2019 | JULI | 25

Demi mendukung aksesibiltas dalam mendistribusikan hasil produksi menuju pasar dan dermaga, serta akses ke kawasan permukiman dan pariwisata, pengembangan permukiman perlu dilaksanakan. Beberapa item pekerjaan mengubah wajah Desa Wisata Kolo dari kumuh menjadi ramah, teratur, dan indah.

Kepala Satuan Kerja (Satker) Pengembangan Kawasan Permukiman (PKP) Provinsi Sulawesi Tenggara Heber, mengatakan bahwa beberapa item pekerjaan pengembangan permukiman Desa Wisata Kolo disesuaikan dengan potensi desa itu sendiri. 

“Ada beberapa item pekerjaan, yakni jalan paving blok dengan panjang 2.746,23 meter, pasangan talud dengan panjang 398,10 meter, kemudian 1 unit tambatan perahu, serta pekerjaan Ruang Terbuka Hijau (RTH). Semuanya berbasis kebutuhan yakni menunjang akses masyarakat, apalagi dalam memasarkan hasil tangkapan lautnya sekaligus memperindah Desa Wisata Kolo.”

Dengan adanya pembangunan ini masyarakat setempat menyambutnya dengan rasa syukur. Hal itu dikatakan oleh Sitti Nurjanah (46) masyarakat setempat yang berprofesi sebagai nelayan. “Dulu jembatan

susah, kita turun pakai tangga-tangga kayu. Sekarang sudah bagus, jadi gampang. Kami bersyukur ada pembangunan di desa kami”, tuturnya.

Kawasan Desa Wisata Kolo sebelumnya adalah kawasan yang kumuh. Program Pengembangan Permukiman Perdesaan yang dikerjakan sejak 12 April 2018 hingga 28 Desember 2018 tersebut, mengubah desa ini menjadi desa wisata yang teratur dan indah. ◇

*Penulis adalah tim publikasi BPPW Sulawesi Tenggara

“ADA BEBERAPA ITEM PEKERJAAN, YAKNI JALAN PAVING BLOK DENGAN PANJANG 2.746,23 METER, PASANGAN TALUD DENGAN PANJANG 398,10 METER,

CIPTAKARYA 2019 | JULI | 26

INOVASI

Sebagai aparatur negara, PNS dituntut agar dapat mengikuti perkembangan zaman dengan

memanfaatkan teknologi untuk memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Maka dari itu, Direktorat Bina Penataan Bangunan Ditjen Cipta Karya membangun sebuah sistem bernama SIMBG (Sistem Informasi Manajemen Bangunan Gedung) sebagai sistem berbasis daring yang diperuntukkan mendukung pelayanan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dalam hal penerbitan IMB dan SLF. Sistem ini mulai dikembangkan sejak tahun 2017 dan mulai dapat digunakan secara efektif pada tahun 2018.

SIMBG dirancang dengan maksud untuk mempermudah proses penerbitan IMB dan SLF di level Pemerintah Daerah melalui penyediaan fitur koordinasi antar perangkat

PARADIGMA DARING TELAH MERUBAH BUDAYA MASYARAKAT. MULAI DARI MEMESAN OJEK, MEMBELI TIKET PESAWAT, BAHKAN BERBELANJA KEBUTUHAN DAPUR, SEMUANYA DAPAT DIAKSES DENGAN MUDAH HANYA DENGAN MEMANFAATKAN FASILITAS INTERNET. TAK KETINGGALAN, DIREKTORAT BINA PENATAAN BANGUNAN DITJEN CIPTA KARYA JUGA TURUT MEMANFAATKAN PLATFORM DARING TERSEBUT UNTUK MEMPERMUDAH PROSES PENERBITAN IMB DAN SLF.

Teks: RENIATI UTAMI*

Mengenal SIMBG: platform daring pengajuan IMB dan SLF

daerah (antara dinas yang membidangi urusan bangunan gedung dan dinas yang menangani urusan perizinan), kemudahan penugasan Tim Ahli Bangunan Gedung (TABG) dan tim teknis melalui sistem, otomatisasi penyelenggaraan layanan sesuai SOP (misalnya waktu pelayanan dan perhitungan retribusi yang dapat terhitung secara otomatis), serta kemudahan pelaksanaan pengawasan terhadap pelayanan yang diberikan. Selain memberikan kemudahan kepada Pemerintah Daerah, SIMBG juga dikembangkan dengan maksud untuk mempermudah masyarakat dalam proses pengurusan IMB, di mana mereka dapat mengecek progres permohonan secara daring dari gawai masing-masing, serta memiliki keleluasaan untuk memilih jadwal sidang saat pemeriksaan dokumen rencana teknis.

Penggunaan platform daring dalam pengajuan IMB melalui SIMBG tidak hanya membuat proses pengajuan dapat teradministrasi dengan baik melalui sistem, tetapi juga memberikan transparansi kepada pemohon terkait proses penerbitan. Artinya, masyarakat dapat mengetahui secara langsung proses tersebut, karena seluruh dokumen yang dipersyaratkan harus diunggah ke dalam sistem. Tanpa adanya kelengkapan dokumen tersebut, maka IMB tidak dapat dikeluarkan. Pemohon dapat mengetahui status kelengkapan dokumen secara daring dan dapat segera melengkapi kekurangan yang ada, tanpa perlu berkali-kali mendatangi kantor perizinan. Selain itu, platform SIMBG juga membantu Pemerintah Daerah dalam mengurangi penumpukan dokumen, karena seluruh berkas yang diperlukan cukup diunggah ke dalam sistem.

CIPTAKARYA 2019 | JULI | 27

Seluk beluk terkait IMB dan tata cara penerbitannya diatur dalam Peraturan Menteri PUPR Nomor 19/PRT/M/2018 tentang IMB dan SLF melalui Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi secara Elektronik. Pentingnya penerbitan IMB juga ditekankan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik, terutama untuk bangunan gedung yang akan dimanfaatkan sebagai tempat usaha, di mana salah satu pasalnya menyatakan bahwa izin usaha dapat diberikan kepada pelaku usaha setelah adanya IMB. Tanpa adanya IMB tersebut, maka pelaku usaha tidak dapat memulai pembangunan bangunan gedung untuk kepentingan usaha termasuk pengoperasiannya.

Cara mengakses SIMBG cukup mudah, cukup klik laman www.simbg.pu.go.id di internet. Pada halaman utama, akan muncul tiga icon user yang dapat mengakses sistem ini, yaitu pemohon (yang akan mengajukan permohonan IMB dan SLF), perangkat daerah yang membidangi urusan bangunan gedung (yang akan mengevaluasi permohonan IMB dan SLF), dan perangkat daerah yang membidangi urusan perizinan dan pelayanan terpadu (yang akan menghitung besaran retribusi dan menerbitkan IMB). Ketiga user tersebut harus memiliki akun dan password masing-masing untuk dapat mengakses sistem ini. Pemohon dapat membuat akun dan password-nya sendiri, sedangkan Dinas Teknis dan Dinas Perizinan pemerintah kabupaten/kota mendapatkan akun dan password-nya dari Direktorat Bina Penataan Bangunan Ditjen Cipta Karya.

Saat ini, SIMBG telah terkoneksi dengan Lembaga Online Single Submission (OSS), di mana pelaku usaha yang mengajukan izin menjalankan kegiatan usaha melalui lembaga tersebut

namun belum memiliki atau menguasai prasarana usaha (misalnya bangunan tempat usaha), maka izin usaha yang diterbitkan sebatas 'izin usaha berdasarkan komitmen'. Penggunaan istilah 'komitmen' ini artinya izin dapat dikeluarkan terlebih dahulu dengan adanya Nomor Izin Berusaha atau NIB, namun persyaratan terkait izin usaha tetap harus dipenuhi sesuai prosedur yang terdiri dari izin lokasi, izin lokasi perairan, izin lingkungan, dan/atau izin mendirikan usaha (IMB).

NIB yang diterbitkan oleh Lembaga OSS kemudian diproses lebih lanjut oleh pelaku usaha dengan menggunakan SIMBG terkait penerbitan IMB. Kelengkapan yang harus dipenuhi oleh pelaku usaha untuk mendapatkan IMB melalui SIMBG antara lain tanda bukti status kepemilikan hak atas tanah atau tanda bukti perjanjian pemanfaatan tanah, data pemilik bangunan gedung, dan rencana teknis bangunan gedung. Adapun kelengkapan rencana teknis bangunan gedung paling sedikit memuat rencana arsitektur, rencana struktur, dan rencana utilitas. Rencana teknis tersebut nantinya akan dikaji oleh TABG, dan jika dinyatakan layak maka Pemerintah Daerah dapat menerbitkan IMB melalui SIMBG. Sebaliknya, jika rencana teknis yang diajukan tersebut dianggap belum memenuhi persyaratan oleh TABG, maka pengajuan IMB melalui SIMBG dapat dibatalkan.

Prosedur serupa juga diterapkan untuk permohonan bangunan non usaha, hanya saja persyaratan yang diperlukan lebih sederhana. Untuk bangunan sederhana satu lantai yang biasa digunakan sebagai hunian misalnya, dokumen yang diperlukan adalah data pemohon, data tanah (termasuk status hak atas tanah), serta dokumen dan surat terkait seperti Keterangan Rencana Kota, data umum bangunan gedung, ataupun dokumen rencana teknis yang dapat dibuat sendiri oleh pemohon (jika tidak menggunakan jasa perencana konstruksi).

Penerbitan IMB melalui SIMBG diharapkan dapat menciptakan satu standar yang sama terkait pelayanan tersebut kepada masyarakat. Sehingga antara kabupaten/kota satu dan lainnya akan memiliki standar pelayanan yang sama (termasuk prosedur dan jangka waktu penerbitan). Pelaku usaha menjadi salah satu target utama yang diwajibkan untuk menerbitkan IMB melalui SIMBG (selain bangunan hunian tentunya), karena bangunan tempat usaha yang akan dibangun nantinya akan digunakan oleh masyarakat. Hal ini menjadi penting untuk diperhatikan bahwa bangunan tersebut memenuhi persyaratan keselamatan dan keandalan bangunan gedung. ◇

* Penulis adalah JFT TBP Pertama di BPPW Kepulauan Bangka Belitung.

CIPTAKARYA 2019 | JULI | 28

KEMENTERIAN PUPR MELALUI DITJEN CIPTA KARYA TERUS MELANJUTKAN DUKUNGAN PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR BAGI KSPN LABUAN BAJO, PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR UNTUK MENDUKUNG PENINGKATAN JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN. PASALNYA, LABUAN BAJO YANG BERADA DI PULAU FLORES ITU, MERUPAKAN GERBANG BAGI WISATAWAN YANG INGIN MENERUSKAN WISATANYA KE PULAU KOMODO, PULAI RINCA, DAN PULAU PADAR. PEMBANGUNAN LANJUTAN UNTUK PENATAAN KAWASAN WISATA LABUAN BAJO AKAN DILAKUKAN SECARA BERTAHAP DARI TAHUN 2019-2021.

LIPUTAN KHUSUS

PENATAAN KAWASAN LABUAN BAJO TARGET MENUJU DESTINASI WISATA PREMIUM

Teks: SADRIA/BPPW NTT

CIPTAKARYA 2019 | JULI | 29

460 meter. Sebelumnya pada tahun 2017-2018, Kementerian PUPR melalui Ditjen Cipta Karya telah membelanjakan anggaran sebesar Rp40,35 miliar untuk penataan kawasan di 4 lokasi yakni Kampung Ujung, Kampung Air, Kampung Tengah, dan Pulau Komodo.

Presiden RI Joko Widodo menegaskan penataan ini merupakan upaya meningkatkan target wisatawan ke Labuan Bajo yang dilakukan secara bertahap, dengan pembenahan infrastruktur yang akan menjadi prioritas. Mulai tahun ini Kementerian PUPR

Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yang

didampingi oleh Dirjen Cipta Karya Danis H. Sumadilaga saat Kunjungan Presiden Joko Widodo di Labuan Bajo, Rabu (10/07/2019).

“Lingkup pekerjaan yang akan dilakukan yakni penataan Puncak Waringin, penataan kawasan Kampung Baru, penataan integrasi Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dengan kawasan wisata kuliner Kampung Ujung, peningkatan trotoar dan Jalan Soekarno Hatta, pengembangan kawasan wisata Goa Batu Cermin, serta pengembangan sektor air minum dan sanitasi Labuan Bajo,” kata Basuki.

Senada dengan Menteri PUPR, dalam paparannya Danis menjelaskan untuk penataan kawasan Puncak Waringin, Kabupaten Manggarai Barat, akan dikerjakan secara bertahap pada tahun 2019-2020. Pembangunan tahap I pada 2019 akan diselesaikan pembangunan gedung utama seluas 350 m2 setinggi 2 lantai untuk lounge dan pusat cinderamata serta viewing deck.

Selanjutnya, pada tahun 2020 akan dibangun bangunan komersil seluas 525 m2 setinggi 2 lantai. Untuk kios lengkap dengan mushola serta toilet dan area tenun. Selain itu juga akan dibangun ruang terbuka publik sekitar 1.700 m2 yang dilengkapi dengan ampiteater seluas 267 m2 dan area parkir seluas 235 m2.

Penataan lanjutan juga akan dilakukan di salah satu daerah penyangga Labuan Bajo yaitu Kampung Baru dengan pekerjaan pembangunan ruang terbuka publik, toilet wisata, dermaga nelayan, dan Jalan Gertak Bukit Pramuka sepanjang

akan melakukan pekerjaan peningkatan trotoar dan Jalan Soekarno Hatta. "Sehingga turis dapat berjalan di sini sambil menikmati pemandangan," ujar Presiden.

Presiden juga menyambut baik rencana penataan kawasan Puncak Waringin yang akan menjadi salah satu pilihan lokasi wisata baru di Labuan Bajo. "Lokasi yang saya lihat di atas tadi akan dikerjakan dan dirapikan untuk menjadi pusat handicraft (cinderamata) di Labuan Bajo," kata Jokowi.◇

CIPTAKARYA 2019 | JULI | 30

ANDA PERLU TAHU

Dalam rangka mendukung kemajuan SDM di Indonesia, Kementeri-an PUPR turut membantu pembangunan infrastruktur pendidikan. Salah satunya adalah membentuk Pusat Pengembangan Sarana Prasarana Pendidikan, Olahraga dan Pasar (PSPPOP).

Pusat Pengembangan Sarana Prasarana Pendidikan, Olahraga dan Pasar bertugas melaksanakan pembinaan teknis dan penyelenggaraan pembangunan Sarana dan Prasarana Pendidikan, Olahraga dan Pasar.

PERSIAPANDIPA / DPA

TAHAP KONSTRUKSI

PASKA KONSTRUKSI

PEMELIHARAANPENGHAPUSAN

HDNO

PEMANFAATAN

1. Permen PUPR No. 22/2018 tentang Pembangunan BG Negara

2. Permen PUPR No. 14/2017 tentang Persyaratan Kemudahan BG

3. Permen PU No. 2/2015 tentang BG Hijau

4. Permen PU No. 24 Thn 2008 ttg Pemeliharaan dan Perawatan BG

5. Permen PU No. 29/2006 tentang Persyaratan Teknis BG

1. Penyiapan penyusunan perencanaan teknis 2. Penyiapan penyusunan anggaran dan pembiayaan

kegiatan;3. Pelaksanaan pembangunan, pemantauan dan

evaluasi teknis pelaksanaan ;4. Pengendalian pelaksanaan pembangunan;5. Penyusunan laporan pelaksanaan pembangunan

secara berkala ke Dirjen CK6. Pelaksanaan administrasi Pusat; dan 7. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Dirjen CK

Pusat PSPPOP: Mendukung SDM Unggul Untuk Indonesia Maju

TUGAS

FUNGSI

PERATURAN MENTERI PUPR NO. 03/PRT/M/2019 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PUPR PERATURAN PERUNDANGAN

TERTIB PENYELENGGARAAN BANGUNAN GEDUNG(Dok. Pem-bangunan)

(Dok. Pendaftaran)

CIPTAKARYA 2019 | JULI | 31

1. Tidak sedang mendapat bantuan pendanaan (Baik dari dana DAK, APBD dan/atau CSR)

2. Berada di lokasi / lahan milik negara (Clean & Clear)

3. Prioritas: Rusak Berat dan Berada di Wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan & Terluar Sesuai Peraturan Presiden No. 131/2015)

1. Status Negeri2. Tidak sedang mendapat

bantuan Pendanaan (Baik dari Pinjaman Luar Negeri, SBSN, PNBP/BLU dan Sumber Dana Lainnya)

3. Berada di lokasi / lahan milik negara (Clean & Clear)

4. Sudah ada / akan dilakukan review / audit KDP mangkrak oleh BPKP

5. Harus ada dokumen perencanaan dan as built drawing pekerjaan sebelumnya

6. Prioritas : KDP Konstruksi (bukan KDP Perencanaan) dan zona merah (bukan PTN BH & PTN BLU)

1. Bukan merupakan pasar rakyat Type a, b, c dan d (sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan No. 37/2017)

2. Memiliki kontribusi terhadap perekonomian nasional / regional

3. Pasca bencana (kebakaran / gempa / tsunami / bencana alam lainnya)

4. Tidak sedang dalam pendanaan pihak lain (baik dari Pinjaman Luar Negeri, SBSN, PNBP/BLU dan sumber dana lainnya)

5. Tidak dalam status sengketa / masalah hukum

6. Berada di lokasi / lahan milik pemda (Clean & Clear)

PETA

PER

SEBA

RAN

SEKOLAH NEGERI

KRITERIA PENANGANAN PTN / PTKIN

KRITERIA PENANGANAN PASAR

CIPTAKARYA 2019 | JULI | 32

LENSA CK

LOKAKARYA KESADARAN NASIONAL PEDULI GEMPA DAN GUNUNG API

PELETAKAN BATU PERTAMA PEMBANGUNAN HUNTAP

DI SULAWESI TENGAH

LENSA CK

CIPTAKARYA 2019 | JULI | 33

CIPTAKARYA 2019 | JULI | 34

SEPUTARKITA

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimul-jono, akan melakukan perkuatan kelembagaan Badan Peningkatan Penye-lenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (BPPSPAM) untuk mempercepat pencapaian akses air minum 100%. Basuki menyampaikan bahwa salah satu hambatan pencapaian akses air minum 100% disebabkan oleh kondisi kiner-ja Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) sebagai penyelenggara air minum yang belum optimal, sehingga belum dapat memanfaatkan infrastruktur yang telah dibangun Pemerintah Pusat untuk memberikan pelayanan air minum kepada masayarakat.

Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah lembaga khusus yang dapat mem-bantu meningkatkan kinerja PDAM melalui kebijakan yang dapat men-dukung terwujudnya pelayanan air minum yang memenuhi prinsip kualitas, kuantitas, dan kontinuitas. Mengingat Kementerian PUPR sudah memiliki BPPSPAM sebagai lembaga yang bertugas meningkatkan kinerja BUMN/BUMD penyelenggara SPAM, maka Menteri Basuki akan memperkuat kelembagaan BPPSPAM dengan menambah tugas dan fungsi yang telah ada.

”Saya berharap pada akhir tahun 2019, proses perkuatan lembaga BPPSPAM dapat segera selesai sehingga target akses air minum dapat segera tercapai,” kata Basuki dalam kunjungannya ke kantor BPPSPAM, Rabu (17/07/2019). (Elmy/BPPSPAM)

Kabupaten Raja Ampat di Provinsi Papua Barat merupakan destinasi wisa-ta yang terkenal dengan keindahan gugusan pulau karang dan air lautnya yang jernih, salah satunya adalah Pulau Piaynemo. Dari ibu kota Kabupaten Raja Ampat, Waisai, perjalanan ke Piaynemo dapat ditempuh dalam 2 jam perjalanan dengan speed boat atau 5 jam dari Pelabuhan Sorong.

Untuk bisa melihat indahnya pemandangan gugusan pulau karst, para pe-ngunjung harus naik ke atas bukit dengan ketinggian 30-40 meter. Trek menuju bukit cukup terjal, sehingga wisatawan perlu menggunakan sepatu dan berhati-hati.

Pada tahun 2018, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Ditjen Cipta Karya melakukan penataan kawasan wisata Bukit Piaynemo. Infrastruktur yang dibangun adalah anak tangga menuju puncak bukit, kios suvenir, gardu pandang, rest area, serta tambatan perahu apung dan perahu kayu. (Lilis/BPPW Papua Barat)

Dalam rangka mewujudkan Gera kan BPPSPAM Hijau, Badan Peningkatan Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (BPPSPAM) menyelenggarakan acara Coffee Morning Vegeta-si Tanaman Hidroponik dengan menghadirkan narasumber Pemi-lik Taman Hydro Danar Guntoro, di Kantor BPPSPAM, Senin (01/07/19).

Kepala Bagian Tata Usaha dan Umum Heri Supriyanta menyam-paikan untuk meningkatkan kua-litas lingkungan sekitar, BPPSPAM akan meningkatkan aktivitas Ger-akan “Hijau” di Kantor BPPSPAM. Beberapa upaya yang dilakukan antara lain melakukan efisien-si e nergi, penghematan kertas, pene rapan zero plastic, serta menjaga lingkungan kerja dari hama tikus dan lalat.

Selain itu, BPPSPAM juga melaku-kan gerakan penanaman pohon. Namun, mengingat adanya keter-batasan lahan di Kantor BPPSPAM maka dimodifikasi dengan mena-nam tanaman dengan sistem hi-droponik. “Selain hemat lahan, kelebihan cara tanam hidroponik adalah tanamannya dapat diganti sesuai kebutuhan dan keinginan kita,” kata Heri. (Elmy/BPPSPAM)

Kantor BPPSPAM Terapkan Gerakan “Hijau”

Menteri PUPR Dukung Perkuatan Lembaga BPPSPAM

Kementerian PUPR Bangun Infrastruktur Penunjang Pariwisata di Bukit Piaynemo Raja Ampat

www.ciptakarya.pu.go.id

Ditjen Cipta Karya @ditjenciptakarya Ditjen Cipta Karya @ditjenck