rehabilitasi mental

35
REHABILITASI MENTAL DOKTER PEMBIMBING Jonli Indra, dr, Sp.KJ DISUSUN OLEH Fenni Cokro

Upload: thufaelseptiani

Post on 13-Sep-2015

45 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

DT Rehabiitasi Mentalis

TRANSCRIPT

REHABILITASI MENTAL

REHABILITASI MENTALDOKTER PEMBIMBINGJonli Indra, dr, Sp.KJ

DISUSUN OLEHFenni Cokro

Proses membantu individu kembali pada tingkat fungsi yang tertinggi

TUJUANPasien dapat :Hidup mandiriBerfungsi dalam komunitasMengembangkan keterampilanDukungan dalam hidupREHABILITASITUJUAN

Karakteristik Pasien dengan Gangguan Jiwa Berat atau KronisGejala PrimerHalusinasi WahamHiperaktifPerilaku KekerasanGejala SekunderKesepianIsolasi SosialPerawatan diri kurangAktifitas kehidupan sehari-hariHubungan antar manusiaHarga diri rendahKurang motivasiKurang terampilTidak taatMasalah UtamaRehabilitasi KonvensionalDay care (rawat siang)Night care (rawat malam)Sheltered WorkshopMacam-macam Rehabilitasi MentalTahap Persiapan (di Rumah Sakit)Tahap Penyaluran (ke keluarga, panti, depsos, depnaker)Tahap Pengawasan (Home Visit, Job Visit)Tahapan Rehabilitasi Pasien MentalRumah sakit / ruang perawatan untuk pasien kambuhAsrama / ruang rehabilitasi untuk pasien tenangPabrik / bengkel kerja untuk tempat bekerjaTempat Rehabilitasi Pasien MentalREHABILITASI PSIKIATRIPenurunan kinerja keterampilan merupakan komplikasi umum yang terkait dengan skizofrenia. Studi di Amerika Serikat menunjukkan bahwa kurang dari 15% pasien dengan penyakit mental yang berat, seperti skizofrenia adalah pekerja. Namun demikian, studi juga menunjukkan bahwa 50% sampai 75% pasien dengan skizofrenia adalah pekerjaan yang kompetitif Rehabilitasi ketrampilan selalu menjadi pusat rehabilitasi psikiatriTERAPI KERJATerapi yang bertujuan membangkitkan aktivitas positif melalui pekerjaan atau aktivitas lain yang bersifat terapeutik.Aktivitas yang bersifat terapeutik adalah aktivitas yang diharapkan dapat memulihkan / meningkatkan kembali daya konsentrasi, kemampuan komunikasi, daya ingat, kemauan dan sebagainya melalui berbagai kegiatan yang sesua dengan diri pasienTerapi harus dalam waktu relatif singkat 2-3 minggu/penderita

Terapi Kerja (Occupational Therapy)PekerjaanKerajinan tangan, melukis, seni, menjahit, menyulam, mengukir, kegiatan pertukangan kayu, besi, dll.Non PekerjaanRelaksasi, rekreasi, olahraga, kegiatan rumah tangga, dll.

Kegiatan berupaLatihan yang diberikan kepada penderita agar memiliki keterampilan kerja untuk bekal kembali ke masyarakat sebagai warga yang mandiri dan berguna.Penyelenggaraan latihan kerja harus mencerminkan proses belajar kerja, yang memberi kesempatan kepada para pendidik untuk memperoleh keterampilan / kecakapan kerja, akan tetapi tidak terlepas dari situasi resosialisasi dan terapi.Biasanya latihan kerja dibagi dalam 3 tahap:Tahap percobaan: kurang lebih 1-2 bulanTahap pengarahan: kurang lebih 1-3 bulanTahap peningkatan: kurang lebih 3-6 bulanLatihan Kerja (Vocational Training)Disfungsi sosial merupakan ciri khas skizofrenia. Orang yang sakit mengalami kesulitan untuk memegang peranan sosial, seperti pekerja, menjadi pasangan hidup, dan teman, dan mengalami kesulitan untuk melakukan sesuatu ketika dibutuhkan interaksi sosial, misalnya :Proses negosiasi Meminta bantuan untuk memecahkan masalah

TERAPI KETERAMPILAN SOSIALModalitas utama dari pelatihan keterampilan sosial adalah bermain peran dalam simulasi percakapan. Pelatih pertama memberikan petunjuk tentang bagaimana melakukan keterampilan dan kemudian model perilaku untuk menunjukkan bagaimana itu dilakukan.

Metode (1)Setelah mengidentifikasi situasi sosial yang relevan di mana keterampilan tersebut dapat digunakan, pasien terlibat dalam memainkan peran dengan pelatih. Pelatih selanjutnya memberikan umpan balik dan penguatan positif, yang diikuti oleh saran untuk bagaimana respon dapat ditingkatkan. Urutan memainkan peran diikuti oleh umpan balik dan penguatan diulang sampai pasien dapat melakukan respon memadai.

Metode (2)Pelatihan biasanya dilakukan dalam kelompok kecil (enam hingga delapan pasien), dalam hal ini pasien setiap peran praktek bermain untuk 3-4 percobaan dan memberikan umpan balik dan penguatan satu sama lain.Pengajaran disesuaikan dengan individu misalnya, seorang anggota kelompok yang sangat dirugikan mungkin hanya berlatih mengatakan permintaan yang sederhana, sedangkan rekan kurang gangguan kognitif bisa belajar untuk bernegosiasi dan berkompromi

Metode (3)Perbaikan Keterampilan sosial dalam situasi tertentuPenggunaan keterampilan yang diperoleh untuk situasi yang samaAkuisisi atau belajar kembali keterampilan sosial dan percakapanMenurunkan kecemasan sosial.

TujuanPasien dengan gangguan psikotik kronik, seperti skizofrenia, sering mengalami kesulitan memahami dan menafsirkan isyarat afektif dan kognitif halus yang merupakan elemen penting dari komunikasi. Kemampuan persepsi sosial dianggap sebagai langkah pertama dalam pemecahan masalah yang efektif interpersonalKesulitannya adalah cenderung mengarah ke defisit dalam perilaku sosial. Pelatihan keterampilan dalam persepsi sosial mengatasi defisit ini dan membantu memberikan dasar untuk mengembangkan keterampilan sosial yang lebih spesifik.

Pelatihan Keterampilan Persepsi SosialMetode pelatihan yang mengikuti perspektif kognitif mengajarkan pasien untuk menggunakan seperangkat aturan generatif yang dapat diadaptasi untuk digunakan dalam berbagai situasi.

Informasi-Pengolahan Model Pelatihanmengadopsi sikap pemecahan masalahmengidentifikasi masalahsolusi brainstorming mengevaluasi solusi dan memilih satu untuk melaksanakanrencana pelaksanaan dan melaksanakannyamengevaluasi efektivitas dari upaya dan, jika tidak efektif, memilih alternatif lain.

6 Langkah Pemecahan Masalah StrategiMeskipun langkah-bijaksana, terstruktur, proses linear dari pemecahan masalah terjadi secara intuitif, tanpa sadar dalam kesadaran orang normal, itu bisa menjadi penopang interpersonal yang berguna untuk membantu pasien gangguan mental mengatasi gangguan kognitif dengan informasi yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan sosial dan pribadi.

Terapi yang memakai Milieu atau lingkungan sebagai model pengobatanCiri utama:Pendidikan merupakan agen terapi yang aktif dan bukan penerima yang pasifDemokratis sama derajat, kebersamaan, serba bolehSemua sumber yang ada (staf + pasien) ditujukan pada hal-hal yang terapeutikMerupakan masyarakat kecil, biasanya menginap, komunikasi yang tetap dan adekuat meliputi seluruh masyarakat (komuniti). Pertemuan teratur setiap hari pada keadaan gawat serta dihadiri semua anggotaPengambilan keputusan dilakukan secara konsensus

SOSIO-TERAPI (MILIEU THERAPY)Segala kegiatan yg bertujuan mengembalikan fungsi-fungsi sosial penderita, agar dapat berorientasi terhadap diri, orang lain, waktu dan tempat secara wajar serta dapat menyesuaikan diri kembali terhadap tuntutan/norma sosial. Kegiatan sosio terapi dapat dilakukan bersama-sama atau berselang seling dengan kegiatan yang lain dalam proses rehabilitasi

Sosio-terapiMempercepat proses rehabilitasi, khususnya dalam penyesuaian psikososialMeyakinkan pada diri rehabilitasi maupun lingkungan. Bahwa mereka memiliki kemampuan (potensi) yg dpt dikembangkan.Meningkatkan harga diri sehingga rehabilitan memiliki motivasi yang kuat untuk memperoleh derajat kehidupan yang layak

Tujuan Sosio-terapi dalam Upaya Rehabilitasi:Penggunaan token, poin, atau kredit sebagai penguatan sekunder atau umum dapat dilihat sebagai upaya menormalisasi rumah sakit jiwa atau lingkungan sekitar rumah sakit dengan program meniru penggunaan uang masyarakat untuk memenuhi kebutuhan instrumental.

TOKEN EKONOMITerapi kognitif menurut Aaron Beck adalah Didasarkan pada alasan teoritis dasar dimana afek dan perilaku individual adalah didasarkan sangat ditentukan oleh cara dimana ia menyusun dunia.Terapi kognitif adalah terapi terstruktur jangka pendek yang menggunakan kerjasama aktif antara pasien dan ahli terapi untuk mencapai tujuan terapeutik.

TERAPI KOGNITIFTerapi ini berorientasi terhadap masalah sekarang dan pemecahannya. Terapi biasanya dilakukan atas dasar individual, walaupun metode kelompok juga digunakan. Terapi juga dapat digunakan bersama- sama dengan obat. Terapi kognitif telah diterapkan terutama untuk gangguan depresif, tetapi terapi ini juga telah digunakan pada gangguan panic, obsesif kompulsif, gangguan kepribadian paranoid dan gangguan somatoform.

Terapi KognitifAdalah untuk menghilangkan depresi dan mencegah rekurensinya dengan membantu pasien Untuk mengindentifikasi dan menguji kognisi negatif.Untuk mengembangkan skema alternative dan lebih fleksibel.Untuk mengulangi respon kognitif yang baru dan respon perilaku yang baru.

Tujuan Secara keseluruhan terapi relatif singkat berlangsung sampai kira-kira 25 minggu.Ahli terapi harus mampu memancarkan pengalaman hidup yang hangat dan dimengerti dari masing masing pasien, benar- benar murni dan jujur dengan dirinya sendiri dan dengan pasien. Terapi kognitif memiliki 3 komponen : aspek didaktik, tekhnik kognitif dan tekhnik perilaku.Strategi dan TeknikAspek didaktik termasuk penjelasan kepada pasien tentang trias kognitif, skema dan logika yang salah. Ahli terapi harus mengatakan kepada pasien bahwa mereka akan menyusun hip[otesis bersama sama dan mengujinya selama perjalanan terapi. Terapi kognitif mengharuskan penjelasan lengkap tentang hubungan antara depresi dan pikiran, afek, perilaku, dan juga alasan semua aspek terapi.

Aspek DidaktikMendapatkan pikiran automatisMenguji pikiran automatisMengidentifikasi anggapan dasar yang maladaptiveMenguji keabsahan anggapan maladaptive

Pendekatan Kognitif terdiri dari Empat ProsesTeknik perilaku digunakan untuk menguji dan mengubah kognisi maladaptif dan tujuan keseluruhannya adalah untuk membantu pasien mengerti ketidakakuratan asumsi kognitifnya dan mempelajari strategi dan cara baru menghadapi masalah tersebut. Diantara tekhnik perilaku yang digunakan adalah menjadwalkan aktivitas penguasaan dan kesenangan, menyusun tugas bertahap, latihan kognitif, latihan kepercayaan diri, permainan peran (role playing) dan tekhnik pengalihan.

Teknik Perilaku