rehabilitasi pernafasan

81

Upload: nurfanida-natasya-m

Post on 02-Jan-2016

145 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

REHABILITASI PERNAFASAN

TRANSCRIPT

Page 1: REHABILITASI PERNAFASAN
Page 2: REHABILITASI PERNAFASAN
Page 3: REHABILITASI PERNAFASAN

Anatomi sistim pernafasan manusia

Page 4: REHABILITASI PERNAFASAN

Konstruksi dari sistim respirasi

• sistim respirasi dapat diibaratkan seperti bagian

dalam dari sisi atas pohon

• Udara masuk melalui mulut dan hidung melintasi

pharynx di belakang hidung dan mulut terdapat

pipa lurus larynx & trachea,

•  Didalam sistim percabangan dari pipa tersebut

saluran tersebut semakin keujung semakin tipis

bronchi, bronchioles and yang paling tipis disebut alveoli

• Alveoli: Tempat terjadi pertukaran gas terjadi :

O2 CO2

Page 5: REHABILITASI PERNAFASAN

AlveoliAlveoli: Gas Exchange occurs: O2 : Gas Exchange occurs: O2 CO2 CO2Alveoli Alveoli menempati volume paling banyak di paru – paru menempati volume paling banyak di paru – paru

terdapat terdapat 300 million alveoli 300 million alveoli pada masing-masing paru pada masing-masing paru orang dewasa orang dewasa

Keseluruhan area permukaan alveoli dari kedua paru Keseluruhan area permukaan alveoli dari kedua paru adalah adalah ~ 80 m ~ 80 m22

Page 6: REHABILITASI PERNAFASAN

CartilageCartilage didalam didalam dinding dari saluran dinding dari saluran pernafasan pernafasan

Untuk membantu Untuk membantu menahan jalannya menahan jalannya asaluran udara selalu asaluran udara selalu terbuka terbuka : trachea, : trachea, bronchi & bronchioles bronchi & bronchioles mempunyai cincin mempunyai cincin cartilage cartilage

Page 7: REHABILITASI PERNAFASAN
Page 8: REHABILITASI PERNAFASAN

EpiglottisEpiglottis pada bagian atas dari pada bagian atas dari larynx:larynx:

flapflap / katup yang menutup bila makanan / air / katup yang menutup bila makanan / air ditelanditelan, but , but terangkat saat bernafas terangkat saat bernafas

biasanya tegak lurus saat istirahat biasanya tegak lurus saat istirahat memberikan udara melewati dalam memberikan udara melewati dalam larynx larynx dandan paru paru

Bila seseorang menelan, epiglotis terlipat Bila seseorang menelan, epiglotis terlipat kebelakang untuk menutup kebelakang untuk menutup pintu dari larynx pintu dari larynx sehingga makanan dan cairann tidak dapat sehingga makanan dan cairann tidak dapat masuk ke dalam saluran nafas dan paru – masuk ke dalam saluran nafas dan paru – paru - paruparu - paru

Page 9: REHABILITASI PERNAFASAN

TracheaTrachea ada dibawah kulit depan tenggorokan ada dibawah kulit depan tenggorokan

Cartilage ringsCartilage rings ( ( dapat dirasakan sepanjang bawah kulit dapat dirasakan sepanjang bawah kulit dibawah dibawah Adam’s apple (larynx), C-shaped) Adam’s apple (larynx), C-shaped)

Ketika larynx tumbuh membesar semasa pubertas, larynx Ketika larynx tumbuh membesar semasa pubertas, larynx menonjol ke bagian depan dari tenggorokan.menonjol ke bagian depan dari tenggorokan.

Inilah yang disebut Adam’s apple . Inilah yang disebut Adam’s apple .

Laryx pada semua orang tumbuh saat pubertas Laryx pada semua orang tumbuh saat pubertas

Page 10: REHABILITASI PERNAFASAN

FUNGSI SISTIM RESPIRASI FUNGSI SISTIM RESPIRASI

Fungsi Utama Fungsi Utama exchange O2 and CO2 between inhaled exchange O2 and CO2 between inhaled

air & blood air & blood

alasan pertukaran alasan pertukaran Animal cells use O2 to get Animal cells use O2 to get energyenergy from from

food molecules (ex. glucose & fatty acids) food molecules (ex. glucose & fatty acids) & the process the makes waste molecule & the process the makes waste molecule CO2CO2

Blood is Blood is reoxygenatedreoxygenated in the lungs & in the lungs & CO2 CO2 released into the air released into the air

Page 11: REHABILITASI PERNAFASAN

OTOT – OTOT PERNAFASAN

OTOT INSPIRASI

1. OTOT UTAMA : M.INTERCOSTALIS EKSTERNUS

M.Inter –Cartilageneus

M.Parasternal dan Diapraghma

2. OTOT TAMBAHAN : M.Sternocleidomastoideus .

M.Scalenus ( Anterior , Medius, Posterior )

OTOT –OTOT EKSPIRASI ( Gerakan pasif – sifat recoil paru )

1. M.INTERCOSTALIS EKSTERNUS

2. OTOT abdomen ( M,Rectus Abdominis, M .Abduktor eksternus obliqus . M.Internus Obliqus. M transversus abdominis

Page 12: REHABILITASI PERNAFASAN
Page 13: REHABILITASI PERNAFASAN

Fisiologi pernafasan Fisiologi pernafasan

Page 14: REHABILITASI PERNAFASAN

Respiratory System structuresRespiratory System structures

Page 15: REHABILITASI PERNAFASAN

PROSES BERNAFAS PROSES BERNAFAS

Udara yang masuk dari hidung Udara yang masuk dari hidung dihangatkan dihangatkan , , diuapkandiuapkan & & sebagian disaring untuk sebagian disaring untuk membuang benda asing membuang benda asing

InspirationInspiration & & forced expirationforced expiration (exercise, (exercise, coughing, sneezing) coughing, sneezing)

Skeletal muscle contractions in chest wall & Skeletal muscle contractions in chest wall & diaphragm diaphragm

Normal expirationNormal expiration elastic recoilelastic recoil of expanded of expanded lung tissue & chest wall lung tissue & chest wall

Page 16: REHABILITASI PERNAFASAN

Paru –paru Paru –paru kolaps (kolaps (kempis kempis )) Jika udara masuk, ( contoh luka tusuk ) Jika udara masuk, ( contoh luka tusuk )

paru-paru mengempis paru-paru mengempis Sering kaliSering kali, , paru-paru kempis karena paru-paru kempis karena

ruptur ( robek ) dari kantong udara atau ruptur ( robek ) dari kantong udara atau bleb bleb ( (cairan pengisi kantong cairan pengisi kantong ) ) dalam dalam paru -paruparu -paru. . Perubahan tekanan selama Perubahan tekanan selama menyelam, terbang atau bahkan menyelam, terbang atau bahkan peregangan dapat menyebabkan suatuperegangan dapat menyebabkan suatu bleb bleb robekrobek. .

Asthma Asthma atauatau infe infeksi paru – paru juga ksi paru – paru juga dapat menyebabkan robekdapat menyebabkan robek

Page 17: REHABILITASI PERNAFASAN

Surfactant: Surfactant: Cairan pelumas Cairan pelumas Surfactant Surfactant mengurangi tegangan mengurangi tegangan

permukaan didalam paru-parupermukaan didalam paru-paru,, oleh oleh karena itu berperan utama karena itu berperan utama compliance.compliance. Hal ini juga penting karena dapat Hal ini juga penting karena dapat menyetabilkan alveolimenyetabilkan alveoli . .

Surfactant Surfactant dibentuk relatif setelah dibentuk relatif setelah kehidupan fetal. Jadi pada infan yang kehidupan fetal. Jadi pada infan yang lahir prematur dapat lahir prematur dapat mengalami stres mengalami stres respirasi dan menyebabkan kematian respirasi dan menyebabkan kematian

Page 18: REHABILITASI PERNAFASAN

KONTROL PERNAFASAN KONTROL PERNAFASAN

OTOT PERNAFASANOTOT PERNAFASAN

DDIAFRAGMA IAFRAGMA : : Otot yang paling pentingOtot yang paling penting Memisahkan rongga toraks dan rongga Memisahkan rongga toraks dan rongga

perut perut Dalam keadaan Istirahat Dalam keadaan Istirahat : : Berbentuk Berbentuk

seperti kubah mengarah keatas dalam seperti kubah mengarah keatas dalam rongga dada rongga dada

Page 19: REHABILITASI PERNAFASAN

InspiraInspirasisi DiaphragmDiaphragma berkontraksi a berkontraksi :: mendatar kebawah mendatar kebawah

volume thora volume thoraksks & & paru-paruparu-paru , , seperti seperti halnya halnya volume volume diaktivasi oleh otot diaktivasi oleh otot intercostalis eksterna intercostalis eksterna

Otot Otot interc intercrrostalostaliiss eksterna eksterna : : meningkatkan meningkatkan ukuran dada dari belakang ke depan ukuran dada dari belakang ke depan

Inspirasi Inspirasi Maximum Maximum : : bahu menguat bahu menguat & & otot otot yang membentang dari bahu ke tulang iga yang membentang dari bahu ke tulang iga juga digunakan untuk mengngkat iga juga digunakan untuk mengngkat iga

Page 20: REHABILITASI PERNAFASAN

ExpiraExpirasi si DiaphragmDiaphragm:: dalam keadaan istirahat dalam keadaan istirahat

((tidak berkontraksi tidak berkontraksi ) ) berbentuk seperti berbentuk seperti kubah mengarah keatas dalam rongga kubah mengarah keatas dalam rongga dada dada (elastic recoil in lungs) (elastic recoil in lungs)

Otot intercostalis Otot intercostalis internal internal :: mengurangi mengurangi ukuran toraks dari depan ke belakang ukuran toraks dari depan ke belakang

menekan sangkar iga menekan sangkar iga

Page 21: REHABILITASI PERNAFASAN

Otot polos pada dinding saluran Otot polos pada dinding saluran pernafasan pernafasan

Bronchi & bronchiolesBronchi & bronchioles – – kontraksi parsial kontraksi parsial menutup aliran udara pernafasan – menutup aliran udara pernafasan – membantu mnegontrol distribusi dari membantu mnegontrol distribusi dari udara yang di hisap kedalam cabang udara yang di hisap kedalam cabang pohon saluran pernafasanpohon saluran pernafasan

Page 22: REHABILITASI PERNAFASAN

Smooth muscle in the walls of airwaysSmooth muscle in the walls of airways

Bronchi & bronchiolesBronchi & bronchioles – – C Cartilage artilage dandan membran membran mukosa dari broncus utama mukosa dari broncus utama adalah sama adalah sama didalam trachea didalam trachea . . Seperti percabangan didalam Seperti percabangan didalam pohon bronchiale, jumlah pohon bronchiale, jumlah cartilage cartilage hyalin hyalin pada pada dinding berkurang sampai tidak ada lagi pada dinding berkurang sampai tidak ada lagi pada bronchiolesbronchioles kecil kecil. . Sepertihalnya Sepertihalnya cartilage cartilage berkurang jumlaqh otot polos meningkatberkurang jumlaqh otot polos meningkat. . Membran mukosa juga mengalami transisi dari Membran mukosa juga mengalami transisi dari ciliated pseudostratified columnar epithelium ciliated pseudostratified columnar epithelium ke ke simple cuboidal epithelium simple cuboidal epithelium ke ke simple squamous simple squamous epitheliumepithelium

Page 23: REHABILITASI PERNAFASAN

Selanjutnya Selanjutnya bronchi, bronchioles & bronchi, bronchioles & alveolialveoli

Kandungan serat elastinKandungan serat elastin, , terbuat dari jaringan ikat terbuat dari jaringan ikat protein protein elastinelastin

Dapat kembali ke panjangnya swemula setelah Dapat kembali ke panjangnya swemula setelah ditarikditarik

InspiraInspirasisi:: volume volume paru paru & & serat serat elastic elastic merenggangmerenggang

ExpiraExpirasisi: : pemendekan dari serat elastin kembali pemendekan dari serat elastin kembali ke panjang semula, membantu mengeluarkan ke panjang semula, membantu mengeluarkan udara dari paru – paru.udara dari paru – paru.

Page 24: REHABILITASI PERNAFASAN

Suplai darah ke paru – paru Suplai darah ke paru – paru

Setiap Setiap alveolus alveolus dikelilingi dikelilingi capillariescapillaries Pompa jantung Pompa jantung de-oxygenated, de-oxygenated, darah darah

yang kaya yang kaya CO2CO2 dari tubuh ke paru-paru ( dari tubuh ke paru-paru ( melalui arteri pulmonalis ) dimana terjadi melalui arteri pulmonalis ) dimana terjadi passive diffusionpassive diffusion O2 O2 masuk masuk & CO2 & CO2 keluarkeluar

Page 25: REHABILITASI PERNAFASAN

KONTROL PERNAFASAN OLEH SISTIM SARAF KONTROL PERNAFASAN OLEH SISTIM SARAF

Bernafas adalah fungsi utama tubuh Bernafas adalah fungsi utama tubuh

Involuntary control: brainstem (pons, & Involuntary control: brainstem (pons, & medulla) several groups of neurons control medulla) several groups of neurons control

Voluntary control: activity at cerebral Voluntary control: activity at cerebral cortex is required cortex is required

Information used to control respiration:Information used to control respiration: Sensory receptors in the brain that Sensory receptors in the brain that

measure blood CO2measure blood CO2 ↑ ↑ CO2 sensed CO2 sensed ↑volume of breathing to ↑volume of breathing to

emit extra CO2emit extra CO2 If CO2 If CO2 below normal below normal breathing volume breathing volume

declines declines Brain neurons, respiratory muscles & lungs Brain neurons, respiratory muscles & lungs

maintain homeostasis of CO2 & O2; if not maintain homeostasis of CO2 & O2; if not met, all other functions pushed aside met, all other functions pushed aside 

Page 26: REHABILITASI PERNAFASAN
Page 27: REHABILITASI PERNAFASAN

Bernapas sangatlah penting untuk Bernapas sangatlah penting untuk mempertahankan hidup, karena itu mempertahankan hidup, karena itu terdapat backup sistem yang di upayakan terdapat backup sistem yang di upayakan untuk memastikan berjalanya sistem.untuk memastikan berjalanya sistem.

Reseptor Sensoris lain yang mempengaruhi Reseptor Sensoris lain yang mempengaruhi pernapasanpernapasan

Reseptor perenggangan di dalam paru – paru yang mengukur volume paru – paru

reseptor iritan di dalam saluran pernapasan yang dapat mendeteksi gas, debu atau pasir yang dapat memicu batuk

Reseptor nyeri : melaporkan sel yang rusak di salam trakea atau dinding dada

reseptor kimia dan mekanis di sepanjang garis hidung yang dapat memicu terjadinya bersin

Page 28: REHABILITASI PERNAFASAN

FVC = Forced vital capacity

FEV1 = Forced exp volume average in first second of FVC (liters)

TLC = Total lung capacity

RV = Residual volume (TLC – FVC)

Pulmonary Function Pulmonary Function TestsTests

Page 29: REHABILITASI PERNAFASAN
Page 30: REHABILITASI PERNAFASAN

REHABILITASI PERNAFASAN REHABILITASI PERNAFASAN

ADALAH UPAYA PENANGANANADALAH UPAYA PENANGANANPASIEN DENGAN PROBLEM SALURAN PASIEN DENGAN PROBLEM SALURAN PERNAFASAN DENGAN KETERAPIAN PERNAFASAN DENGAN KETERAPIAN

FISIK ,FISIK , EDUKASI, AGAR PASIEN EDUKASI, AGAR PASIEN DENGAN PROBLEM PADA DENGAN PROBLEM PADA

PERNAFASAN DAPAT KEMBALI PERNAFASAN DAPAT KEMBALI HIDUP SECARA LAYAK DI HIDUP SECARA LAYAK DI

MASYARAKAT MASYARAKAT

Page 31: REHABILITASI PERNAFASAN
Page 32: REHABILITASI PERNAFASAN

KONDISI PROBLEMA SALURAN PERNAFASAN KONDISI PROBLEMA SALURAN PERNAFASAN YANG MEMERLUKAN REHABILITASI YANG MEMERLUKAN REHABILITASI

GANGGUAN PERNAFASAN YG GANGGUAN PERNAFASAN YG BERSIFAT RETRIKSI BERSIFAT RETRIKSI

( gangguan aliran udara paru di luar ( gangguan aliran udara paru di luar saluran pernafasan ) saluran pernafasan )

GANGGUAN PERNAFASAN YG GANGGUAN PERNAFASAN YG BERSIFAT OBSTRUKSI ( gangguan BERSIFAT OBSTRUKSI ( gangguan pada saluran pernafasan ) pada saluran pernafasan )

Page 33: REHABILITASI PERNAFASAN

RESTRICTIVE LUNG DISEASERESTRICTIVE LUNG DISEASE faktor EKSTRINSIK faktor EKSTRINSIK Gangguan pada sangkar torak Gangguan pada sangkar torak ( fraktur costae, scapula, ( fraktur costae, scapula, clavicula )clavicula )Pasca operasi didimding toraksPasca operasi didimding toraks

penyakit dengan kelumpuhan penyakit dengan kelumpuhan

otot pernafasan spt .SGB otot pernafasan spt .SGB

Page 34: REHABILITASI PERNAFASAN

Operasi pengangkatan Operasi pengangkatan jaringan paru jaringan paru

Problema abdomen Problema abdomen yang yang mengakibatkan tergangguanya mengakibatkan tergangguanya diaphragma Diaphragmatic diaphragma Diaphragmatic compression-obesity, ascites, compression-obesity, ascites, pregnancy, retraction during pregnancy, retraction during surgerysurgery

Page 35: REHABILITASI PERNAFASAN

Kelaianan bentuk dan Kelaianan bentuk dan struktur sangkar torak struktur sangkar torak ( ( penyakit ankilosing penyakit ankilosing spondilitis, Deformitas spondilitis, Deformitas dinding torak dinding torak kyphoscoliosis,pectus kyphoscoliosis,pectus excavatum, trauma, excavatum, trauma, luka bakar dll luka bakar dll

Page 36: REHABILITASI PERNAFASAN

Faktor INTRINSIKFaktor INTRINSIK

Pulmonary edema-fluid accumulates in Pulmonary edema-fluid accumulates in interstitium & alveoli by hydrostatic, interstitium & alveoli by hydrostatic, cardiogenic or non-cardiogenic mechs.cardiogenic or non-cardiogenic mechs.

Pulmonary Interstitial Disease-inflam/fibrosis Pulmonary Interstitial Disease-inflam/fibrosis of interstit., alveoli or vasc. Beds. (may lead to of interstit., alveoli or vasc. Beds. (may lead to PH & Cor pulmonale) Sarcoid, radiation PH & Cor pulmonale) Sarcoid, radiation fibrosis, chronic hypersensitivity pneumoniafibrosis, chronic hypersensitivity pneumonia

Page 37: REHABILITASI PERNAFASAN

Obstructive Pulmonary Obstructive Pulmonary Disease Disease

Chronic Obstructive Pulmonary Disease Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD)(COPD)Characterized by decreased expiratory Characterized by decreased expiratory airflowairflowReduction in expiratory airflow has 2 Reduction in expiratory airflow has 2 causes:causes:Decreased expiratory air flow pressure Decreased expiratory air flow pressure (decrease in driving pressure)(decrease in driving pressure)Increased resistance to expiratory air flow Increased resistance to expiratory air flow (results from narrowing of the airways)(results from narrowing of the airways)

Page 38: REHABILITASI PERNAFASAN

DEFINITIONDEFINITION Progressive, non-reversible, obstructive airway Progressive, non-reversible, obstructive airway

disease leading to damaged alveolar walls and disease leading to damaged alveolar walls and inflammation of the conducting airwaysinflammation of the conducting airways

Some part of the airway becomes obstructed or no longer functions efficiently

Page 39: REHABILITASI PERNAFASAN

Several factors are Several factors are involved in the involved in the pathogenesis of COPD, but smoking is the most pathogenesis of COPD, but smoking is the most importantimportantOther factors include occupational exposure to Other factors include occupational exposure to dust and fumes and air pollutiondust and fumes and air pollution

In addition to these factors, the development and progression of COPD is largely related to genetic predisposition

Page 40: REHABILITASI PERNAFASAN

CHRONIC BRONCHITISCHRONIC BRONCHITIS

AetiologyAetiology

Characterised by a chronic cough and excessive sputum Characterised by a chronic cough and excessive sputum production.production.

There is an enlargement and an increased density of mucous There is an enlargement and an increased density of mucous glands.glands.

The airway becomes thickened and the surface irregularThe airway becomes thickened and the surface irregular Bronchial inflammation. (ACSM, 1998)Bronchial inflammation. (ACSM, 1998) Reduced number of ciliated cellsReduced number of ciliated cells Causes an increase in air flow resistanceCauses an increase in air flow resistance In chronic severe cases right heart failure occursIn chronic severe cases right heart failure occurs Plugged airways and decreased ciliary action encourages Plugged airways and decreased ciliary action encourages

stagnant bronchial secretions and an increased risk of stagnant bronchial secretions and an increased risk of infection.infection.

Page 41: REHABILITASI PERNAFASAN

MUCUS PRODUCTIONMUCUS PRODUCTION

Page 42: REHABILITASI PERNAFASAN

CHANGES IN LUNG CHANGES IN LUNG VOLUMESVOLUMES

Page 43: REHABILITASI PERNAFASAN

EMPHYSEMAEMPHYSEMA

AETIOLOGYAETIOLOGY

Can be caused by smoking, air pollution and Can be caused by smoking, air pollution and environmental and occupational hazardsenvironmental and occupational hazards

Main characteristic is loss of lung elasticity and Main characteristic is loss of lung elasticity and reduction of elastic recoil due to alveolar destruction reduction of elastic recoil due to alveolar destruction

Destruction of elastic tissue leads to loss of elastic Destruction of elastic tissue leads to loss of elastic recoil of lungs during expiration and forced expiration recoil of lungs during expiration and forced expiration necessitatednecessitated

Eventual destruction of airway / capillary membranesEventual destruction of airway / capillary membranes Destruction due to increased protease production or a Destruction due to increased protease production or a

deficiency in anti-proteasedeficiency in anti-protease

Page 44: REHABILITASI PERNAFASAN
Page 45: REHABILITASI PERNAFASAN

EFFECTS OF EMPHYSEMA ON EFFECTS OF EMPHYSEMA ON HEALTHHEALTH

Reduction in expiratory flow levelReduction in expiratory flow level Patients are thin with general muscle wastage.Patients are thin with general muscle wastage. Lung diffusion capacity is reduced due to loss of Lung diffusion capacity is reduced due to loss of

alveolar capillary unitsalveolar capillary units Lactic acid threshold is much lower in COPD

patients Exercise tolerance impaired

Page 46: REHABILITASI PERNAFASAN

REHABILITASI MEDIK REHABILITASI MEDIK ADALAH ADALAH

ILMU KEDOKTERAN FISIK DAN ILMU KEDOKTERAN FISIK DAN REHABILITASI REHABILITASI

( KF & R )( KF & R )( PHYSICAL MEDICINE REHABILITATION)( PHYSICAL MEDICINE REHABILITATION)

( PM & R )( PM & R )

Page 47: REHABILITASI PERNAFASAN

KEDOKTERAN FISIKKEDOKTERAN FISIK

BERKENAAN DENGAN DIAGNOSIS DAN PENGOBATAN FISIK BERKENAAN DENGAN DIAGNOSIS DAN PENGOBATAN FISIK DENGAN PERHATIAN KLINIS MENGGUNAKAN TEKNIK DENGAN PERHATIAN KLINIS MENGGUNAKAN TEKNIK NEURODIAGNOSIS SEPERTI ELECTROMYOGRAFI DAN NEURODIAGNOSIS SEPERTI ELECTROMYOGRAFI DAN TERAPI MENGGUNAKAN BAHAN/ CARA FISIK SEPERTI TERAPI MENGGUNAKAN BAHAN/ CARA FISIK SEPERTI LATIHAN FISIK, PANAS, DINGIN, AIR, DAN LISTRIKLATIHAN FISIK, PANAS, DINGIN, AIR, DAN LISTRIK

REHABILITASI REHABILITASI SUATU ISTILAH YANG LEBIH KHUSUS BERHUBUNGAN SUATU ISTILAH YANG LEBIH KHUSUS BERHUBUNGAN DENGAN DIAGNOSIS DAN PENGOBATAN TERHADAP DENGAN DIAGNOSIS DAN PENGOBATAN TERHADAP

GANGGUAN FUNGSIONALGANGGUAN FUNGSIONAL DENGAN MENITIK BERATKAN DENGAN MENITIK BERATKAN PADA PENILAIAN FUNGSIONAL NEUROLOGIS, MOTORIS, PADA PENILAIAN FUNGSIONAL NEUROLOGIS, MOTORIS, SENSORIS DAN KETERAMPILAN KOGNITIF UNTUK SENSORIS DAN KETERAMPILAN KOGNITIF UNTUK MENINGKATKAN FUNGSI DAN PERUBAHAN PRILAKUMENINGKATKAN FUNGSI DAN PERUBAHAN PRILAKU

Page 48: REHABILITASI PERNAFASAN

PELAYANAN REHABILITASI PELAYANAN REHABILITASI MEDIKMEDIK

Adalah pelayanan kesehatan terhadap Adalah pelayanan kesehatan terhadap gangguan fisik dan fungsi yang gangguan fisik dan fungsi yang diakibatkan oleh keadaan / kondisi diakibatkan oleh keadaan / kondisi sakit, penyakit atau cedera melalui sakit, penyakit atau cedera melalui paduan intervensi medik, keterapian paduan intervensi medik, keterapian fisik dan atau rehabilitatif untuk fisik dan atau rehabilitatif untuk mencapai kemampuan fungsi yang mencapai kemampuan fungsi yang optimal optimal

Page 49: REHABILITASI PERNAFASAN

SEHAT

SEMBUH TANPA GEJALA SISA

SEMBUH DENGAN GEJALA SISA

SAKIT

IMPAIRMENTDISABILITAS HANDICAP

Page 50: REHABILITASI PERNAFASAN

Impairmen ( hendaya )Impairmen ( hendaya )

Keadaan kehilangan atau ketidaknormalan dari kondisi Keadaan kehilangan atau ketidaknormalan dari kondisi psikologis, fisiologis , struktur anatomi dan fungsipsikologis, fisiologis , struktur anatomi dan fungsi

Disability ( disabilitas )Disability ( disabilitas )

adalah segala retriksi atau kekuarangan kemampuan untuk adalah segala retriksi atau kekuarangan kemampuan untuk melakukan aktivitas dalam lingkup wajar bagi manusia yang melakukan aktivitas dalam lingkup wajar bagi manusia yang diakibatkan impairmendiakibatkan impairmen

Handicap ( kecacatan )Handicap ( kecacatan )

adalah hambatan dalam individu yang diakibatkan oleh adalah hambatan dalam individu yang diakibatkan oleh hendaya dan disabilitas yang membatasi pemenuhan peran hendaya dan disabilitas yang membatasi pemenuhan peran wajar seseorang sesuai dengan faktornumur, seks, sosial wajar seseorang sesuai dengan faktornumur, seks, sosial dan budaya dan budaya

Page 51: REHABILITASI PERNAFASAN

Pelayanan Rehabilitasi Medik Pelayanan Rehabilitasi Medik

TIM WORKTIM WORK Dokter Rehabilitasi Medik Dokter Rehabilitasi Medik Spesialis Rehabilitasi Medik ( SpRM ) / Spesialis Spesialis Rehabilitasi Medik ( SpRM ) / Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi ( SpKFR )Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi ( SpKFR ) Fisioterapis Fisioterapis Terapis Okupasi ( Ocupational Therapis ) Terapis Okupasi ( Ocupational Therapis ) Terapis Wicara ( Speech Therapis )Terapis Wicara ( Speech Therapis ) Ortotis – Prostetis Ortotis – Prostetis PsikologPsikolog Perawat Rehabilitasi Medis, dll Perawat Rehabilitasi Medis, dll

Page 52: REHABILITASI PERNAFASAN

DALAM MENJALANKAN PROGRAM REHABILITASI MEDIK MEMERLUKAN TIM KERJA ( TEAM WORK) YANG TERDIRI DARI = DOKTER REHABIITASI MEDIK DOKTER SPESIALIS LAIN YG TERKAIT+ FISIOTERAPIS + OKUPASIONAL TERAPIS+ TERAPIS WICARA + ORTOTIS – PROSTETIS+ PEKERJA SOSIAL MEDIK + PSIKOLOG + PERAWAT REHABILITASI MEDIK DLL

Page 53: REHABILITASI PERNAFASAN

Dokter Rehabilitasi Medik : membuat diagnosis medik dan fungsional, konsultasi medik pasien yang di tangani merencanakan program rehabilitasi medik, melakukan evaluasi secara berkala, melakukan kerja sama antar disiplin ilmu kedokteran yang lain dan membuat prognosis medik & fungsional

Fisioterpis : melaksanakan program yang dibuat dokter dengan keterapian fisik ( modalitas dan latihan fisik )

Terapis Okupasi: memberikan terapi latihan dan edukasi menggunakan alat yang mengarah ke fungsional ( kemampuan ADL ) misalnya keterampilan tangan untuk aktivitas makan –minum, menulis, memakai pakaian dll

Terapis wicara : memberikan latihan pasien yang mengalami gangguan komunikasi verbal ( gangguan bahasa, bicara, menelan ). Misal pada kasus keterlambatan kemampuan bicara pada anak –anak, afasia, disartria, disfagia, dysfonia, dysaudia, stutering .

Page 54: REHABILITASI PERNAFASAN

Ortotik – prostetik : teknisi untuk pembuatan dan penggunaan alat bantu dan alat ganti ( palsu ). Misalnya brace, splint (korset), collar, cructh, cane, tiruan anggota gerak ( tungkai palsu ) , dll

Pekerja sosisl Medik : membantu penderita dalam permasalahan sosial misalnya pembiayaan, pekerjaan, sekolah, penanganan dirumah

Psikolog : Evaluasi psikologis dan Psikoterapi thd pasien yang mengalami gangguan psikologi sebagai akibat kecacatan

Perawat Rehab.Medik: memberikan Rehabilitasi diruangan perawatan thd pasien yang mengalami tirah baring lama misalnya pencegahan dan penanganan ulkus decubitus, pencegahan kontraktur persendian, blader training,

Page 55: REHABILITASI PERNAFASAN

Pelaksanaan Rehabilitasi medik mencakup berbagai penyakit yang di kelompokkan ke dalam beberapa subspesialistik yaitu :1.      Rehabilitasi Muskuloskeletal 2.      Rehabilitasi Neuromuskuler 3.      Rehabilitasi Pediatrik / anak 4.      Rehabilitasi Kardiovaskuler 5.      Rehabilitasi Respirasi 6.      Rehabilitasi Geriatri7.      Rehabilitasi Cedera olah raga

Page 56: REHABILITASI PERNAFASAN

Apa tujuan rehabilitasi torak / rehabilitasi pernafasan

Bertujuan untuk menurunkan hambatan udara dengan menghilangkan sumbatan akibat sekresi ( sputum )

Dengan demikian menurunkan kerja pernafasan dan meningkatkan pertukaran gas

Rehabilitasi untuk mencegah deformitas sangkar dada dan memperbaiki mobilitas serta melatih toleransi dalam waktu yang lama

Page 57: REHABILITASI PERNAFASAN

REHABILITASI MEDIK TORAKS REHABILITASI MEDIK TORAKS (chest rehabilitation )(chest rehabilitation )

• Pengaturan posisi yg nyamanPengaturan posisi yg nyaman• Drainase potural Drainase potural • Latihan Pernafasan ( Breathing Exercise ) Latihan Pernafasan ( Breathing Exercise ) • Latihan ekspansi dinding toraksLatihan ekspansi dinding toraks• Pursed lips Breathing exercise Pursed lips Breathing exercise • Latihan Teknik batuk yang efektif Latihan Teknik batuk yang efektif • Pengisapan ( sucioningPengisapan ( sucioning• Vibrations and shaking• NebulizerNebulizer• Edukasi Edukasi

Page 58: REHABILITASI PERNAFASAN

MOBILISASI

BERGUNA UNTUK • Memperbaiki mobilitas dinding toraks • Membantu prmbrsihan sekresi ( sputum )• Memperbaiki toleransi trerhadap latihan • Meningkatkan kebugaran Jantung dan pembuluh darah • Manfaat Psikologi• Mencegah deformitas Postural

Page 59: REHABILITASI PERNAFASAN

PENGATURAN POSISI

• mengunakan prinsip gravitas untuk menggerakkan sekresi ( sputum ) dari saluran pernafasan dari perifer menuju proksimal

• Mengoptimalkan ventilasi / perfusi • Posisi yang digunakan : supine, prone, side lying , sitting• Jangan posisikan kepala dibawah karena dapat mengakibatkan:– meningkatkan tekanan intra kranial ( ICP )– meningkatkan terjadinya gastro - oesophageal reflux– Kerugian secara mekanik pada Diaphragm

Page 60: REHABILITASI PERNAFASAN

PENGATURAN POSISI YANG NYAMAN

TUJUAN UNTUK MEMINIMALISASI HAMBATAN AKTIVITAS GERAKAN SANGKAR TORAKS UNTUK MEMINIMALISASI HAMBATAN KELUAR MASUKNYA UDARA MELALUI SALURAN PERNAFASAN

Page 61: REHABILITASI PERNAFASAN
Page 62: REHABILITASI PERNAFASAN

Drainase poturalDrainase potural

Adalah teknik untuk Adalah teknik untuk mempermudah keluarnya mempermudah keluarnya sputum dari saluran nafas sputum dari saluran nafas berupa pengaturan posisi tubuh berupa pengaturan posisi tubuh dengan prinsip gravitasi dengan prinsip gravitasi

Page 63: REHABILITASI PERNAFASAN
Page 64: REHABILITASI PERNAFASAN
Page 65: REHABILITASI PERNAFASAN
Page 66: REHABILITASI PERNAFASAN
Page 67: REHABILITASI PERNAFASAN

Latihan Pernafasan Latihan Pernafasan ( Breathing Exercise ) ( Breathing Exercise )

Yaitu suatu latihan teknik – teknik bernafasTujuannya

Increase exercise toleranceIncrease exercise tolerance Increase quality of lifeIncrease quality of life Improve co-ordination and efficiency of Improve co-ordination and efficiency of

movementmovement Improve strength particularly respiratory Improve strength particularly respiratory

musclesmuscles Encourage relaxationEncourage relaxation Confidence in physical abilitiesConfidence in physical abilities FlexibilityFlexibility

Page 68: REHABILITASI PERNAFASAN
Page 69: REHABILITASI PERNAFASAN
Page 70: REHABILITASI PERNAFASAN
Page 71: REHABILITASI PERNAFASAN

Latihan ekspansi dinding toraksLatihan ekspansi dinding toraks

Tujuan • untuk meningkatkan comflience ( kemampuan meregangnya dinding toraks sehingga menambah tekanan yang lebih negatif didalam paru – paru • Meningkatkan fleksibilitas ( kelenturan sangkar toraks )

Page 72: REHABILITASI PERNAFASAN
Page 73: REHABILITASI PERNAFASAN

Pursed Lips Brething Pursed Lips Brething Exercise Exercise

Teknik bernafas dengan cara Inspirasi melalui hidung dan ekspirasi melalui mulut dengan mencucurkan bibir

Tujuannya Untuk meningkatkan tekanan dalam saluran pernafasan yang kolaps

Page 74: REHABILITASI PERNAFASAN

Improves ventilationDecreases air trapping in the lungsDecreases the work of breathingImproves breathing patternsCauses general relaxationProlongs exhalation—slows down the breathing rateCauses a slight back pressure in the lungs that keeps the airways open longerImproves the movement of old air out of the lungs and allows for more new air to get into the lungs Procedure

DENGAN PURSED LIPS BREATHING EXERCISE

Page 75: REHABILITASI PERNAFASAN
Page 76: REHABILITASI PERNAFASAN

Latihan Batuk Yang Latihan Batuk Yang efektif efektif Teknik batuk dengan cara didahului dengan batuk – batuk kecil 2 – 3 kali kemudian batuk yang lebih bertenaga melalui dorongan diaphragma

Tujuannya Batuk – batuk kecil bertujuan untuk mengumpulkan sputum yang menempel pada dinding saluran pernafasan Batuk yang bertenaga bertujuan agar sputum yang sudah terkumpul terdorong keatas sehingga lebih mudah untuk dikeluarkan melalui mulut

Page 77: REHABILITASI PERNAFASAN
Page 78: REHABILITASI PERNAFASAN

7878

NebulizerMengisap uap cair dengan atau tanpa (mengandung obat )

Page 79: REHABILITASI PERNAFASAN

EDUKASI PENDERITA DAN KELUARGANYA

• Tujuan Preventif

Kuratif Rehabilitatif

Page 80: REHABILITASI PERNAFASAN
Page 81: REHABILITASI PERNAFASAN