kelompok 10 .ppt
Embed Size (px)
TRANSCRIPT

Pemicu 1 biomedik 3Pemicu 1 biomedik 3
Tora si absesTora si abses

Kelompok 10Kelompok 10
Tutor : dr. Tutor : dr. Veronika Wiwing, SpMKVeronika Wiwing, SpMK Ketua : Isabell V.HKetua : Isabell V.H Penulis : Diana M.FPenulis : Diana M.F Skretaris : Sri HartatiSkretaris : Sri Hartati Anggota : - Lucretya - ChellyAnggota : - Lucretya - Chelly
- Nisha - Shanty- Nisha - Shanty
- Bowo - Ikke- Bowo - Ikke
- Ricky - Motya- Ricky - Motya
- Hugo- Hugo

Ibu Dora yang KhawatirIbu Dora yang Khawatir Ibu Dora sangat mengkhawatirkan anaknya Ibu Dora sangat mengkhawatirkan anaknya
Tora, karena ada benjolan di daerah lipat paha Tora, karena ada benjolan di daerah lipat paha kanan, agak merah, bengkak, nyeri, dan kanan, agak merah, bengkak, nyeri, dan bernanah, walaupun sudah diberikan antibiotika bernanah, walaupun sudah diberikan antibiotika dan penghilang bengkak. Hasil pemeriksaan dan penghilang bengkak. Hasil pemeriksaan dokter ditemukan adanya abses di daerah dokter ditemukan adanya abses di daerah inguinal dextra, dan disarankan melakukan inguinal dextra, dan disarankan melakukan pemeriksaan laboratorium dari abses.pemeriksaan laboratorium dari abses.
Apa yang dapat dipelajari dari kejadian ini?Apa yang dapat dipelajari dari kejadian ini?

LOLO 1. Mengetahui radang, etiologi, tanda dan gejala serta 1. Mengetahui radang, etiologi, tanda dan gejala serta
macam-macam radangmacam-macam radang 2. Memahami patogenesis radang2. Memahami patogenesis radang 3. Mengetahui dan memahami jenis pemeriksaan 3. Mengetahui dan memahami jenis pemeriksaan
penunjangpenunjang 4. Mengetahui dan memahami terapi yang tepat4. Mengetahui dan memahami terapi yang tepat 5. Mengetahui dan memahami penulisan resep5. Mengetahui dan memahami penulisan resep 6. Mengetahui dan memahami proses penyembuhan6. Mengetahui dan memahami proses penyembuhan 7. Mengetahui dan mamahami komplikasi7. Mengetahui dan mamahami komplikasi 8. Mengetahui flora normal bakteri8. Mengetahui flora normal bakteri


LO 1; Defenisi radangLO 1; Defenisi radang
Radang: Radang: reaksi lokal jaringan tubuh terhadap jejas, reaksi lokal jaringan tubuh terhadap jejas, upaya pertahanan tubuh baik untuk menghilangkan upaya pertahanan tubuh baik untuk menghilangkan penyebab jejas maupun akibat jejas, tanpa reaksi penyebab jejas maupun akibat jejas, tanpa reaksi radang maka penyebab jejas akan menyebar ke seluruh radang maka penyebab jejas akan menyebar ke seluruh tubuh atau suatu luka tidak akan sembuh.tubuh atau suatu luka tidak akan sembuh.

LO 1; Etiologi radangLO 1; Etiologi radang
Mikroorganisme : virus, bakteri, parasit, Mikroorganisme : virus, bakteri, parasit, jamurjamur
Zat kimia : asam, basa, toksin bakteriZat kimia : asam, basa, toksin bakteriPengaruh fisik : trauma, radiasi, panas, Pengaruh fisik : trauma, radiasi, panas,
dingin, listrikdingin, listrikReaksi imunobiologi : hipersensitivitas, Reaksi imunobiologi : hipersensitivitas,
kompleks imun, reaksi autoimun.kompleks imun, reaksi autoimun.

LO 1; LO 1; Tanda dan gejala radangTanda dan gejala radang
Rubor = merah; terjaRubor = merah; terjaddi karena pelebaran pembuluh darah pada i karena pelebaran pembuluh darah pada jaringan yang mengalami gangguanjaringan yang mengalami gangguan
Kalor = panas; terjaKalor = panas; terjaddi pada daerah yang terkena cedera akibat i pada daerah yang terkena cedera akibat bertambahnya pembuluh darahbertambahnya pembuluh darah
Tumor = terjadi akibat edema; terkumpulnya cairan ekstra Tumor = terjadi akibat edema; terkumpulnya cairan ekstra vaskuler sebagai bagian dari eksudat radang serta sel-sel vaskuler sebagai bagian dari eksudat radang serta sel-sel radang yang bermigrasi ke tempat tersebutradang yang bermigrasi ke tempat tersebut
Dolor = akibat penekanan jaringan; di antaranya bradikinin, Dolor = akibat penekanan jaringan; di antaranya bradikinin, prostaglandin prostaglandin
Functio laesa: fungsi tergangguFunctio laesa: fungsi terganggu
Gejala lain : demam, pulsus meningkat, Peningkatan jumlah sel Gejala lain : demam, pulsus meningkat, Peningkatan jumlah sel darah putih dalam sirkulasi terutama polymorphonucleardarah putih dalam sirkulasi terutama polymorphonuclear

LO 1; LO 1; Macam-macam radangMacam-macam radang
Macam radang adMacam radang adaa 2 yaitu ; radang kronik dan 2 yaitu ; radang kronik dan radang akutradang akut
1.1. Radang Radang akutakut/ eksudat : Respon terhadap / eksudat : Respon terhadap gangguan sifatnya cepat dan langsung, radang gangguan sifatnya cepat dan langsung, radang terjadi selama 2-3 hari. terjadi selama 2-3 hari.
Eksudat terbagi menjadi 2, yaitu ; eksudat Eksudat terbagi menjadi 2, yaitu ; eksudat seluler dan eksudat non selulerseluler dan eksudat non seluler

Macam-macam radangMacam-macam radang
Eksudat non seluler dapat bersifat :Eksudat non seluler dapat bersifat : Serosa Serosa protein yang bocor bersama pembuluh darah yang protein yang bocor bersama pembuluh darah yang
permeabel di daerah peradangan bersama cairan yang permeabel di daerah peradangan bersama cairan yang menyertainyamenyertainya
Ct : luka lepuhCt : luka lepuh Fibrinosa Fibrinosa protein keluar dari pembuluh darah tinggi di protein keluar dari pembuluh darah tinggi di
daerah peradangan mengandung banyak fibrinogendaerah peradangan mengandung banyak fibrinogen
Ct : rasa nyeri jika satu permukaan bergesekan dengan yang Ct : rasa nyeri jika satu permukaan bergesekan dengan yang lain lain
Musinosa Musinosa terbentuk di atas permukaan membran mukosa terbentuk di atas permukaan membran mukosa
Ct : pilek yang enyertai selesmaCt : pilek yang enyertai selesma

Eksudat seluler :Eksudat seluler :
a)a) Eksudat neutrofilik / eksudat purulen :banyak Eksudat neutrofilik / eksudat purulen :banyak mengandung PMNmengandung PMN
b)b) Eksudat campuran Eksudat campuran

2. 2. Radang kronik : menetapnya stimulus cedera & ditandai Radang kronik : menetapnya stimulus cedera & ditandai dengan sebuah lesi disertai penyembuhan parsial dengan sebuah lesi disertai penyembuhan parsial dengan bukti adanya perbaikan fibrosa dengan bukti adanya perbaikan fibrosa (parut),makrofag,limfosit(parut),makrofag,limfosit. Terjadi bila penyembuhan . Terjadi bila penyembuhan radang akut tidak sempurna.radang akut tidak sempurna.
Kejadian lamaKejadian lama Hitungan minggu-bulanHitungan minggu-bulan Perubahan jaringan mengarah ke ireversibel Perubahan jaringan mengarah ke ireversibel Sel mayoritas mononuclear, bersama-sama proliferasi Sel mayoritas mononuclear, bersama-sama proliferasi
fibroblastfibroblast
Ct : TBCCt : TBC

LO 2; LO 2; Patogenesis radangPatogenesis radang
1. radang akut; 1. radang akut;

Patogenesis radang kronis: Patogenesis radang kronis: radang kronik terjadi radang kronik terjadi bila penyembuhan pada radang akut tidak bila penyembuhan pada radang akut tidak sempurna. Dapat pula diakibatkan reaksi sempurna. Dapat pula diakibatkan reaksi imunologik. Radang berlangsung lama sedangkan imunologik. Radang berlangsung lama sedangkan proses peradangan, kerusakan jaringan serta proses peradangan, kerusakan jaringan serta penyembuhan terjadi serentak.penyembuhan terjadi serentak.

LO 3; LO 3; Pemeriksaan penunjangPemeriksaan penunjang
Pemeriksaan mikrobiologi :Pemeriksaan mikrobiologi : kuman yang mungkin dapat kuman yang mungkin dapat ditemukan pada kulit ; ditemukan pada kulit ; staphylococcusstaphylococcus dan dan streptococcusstreptococcus
Petunjuk umum pemeriksaan:Petunjuk umum pemeriksaan:- Spesimen diambil pada masa awal sakitSpesimen diambil pada masa awal sakit- Sebisa mungkin sebelum diberi antibiotikSebisa mungkin sebelum diberi antibiotik- Sebelum 2 jam spesimen d ambil harus sudah sampai ke labSebelum 2 jam spesimen d ambil harus sudah sampai ke lab- Mencantumkan nama pasienMencantumkan nama pasien- Memakai media transport bila lebih dari 2 jamMemakai media transport bila lebih dari 2 jam

Cara pengambilan dan pemeriksaan spesimen : Cara pengambilan dan pemeriksaan spesimen : - Bersihkan lukanya dan jaringan yang mati- Bersihkan lukanya dan jaringan yang mati dgn NaCl dgn NaCl, pus pada , pus pada bagian luar tidak diambil. bagian luar tidak diambil. - Pengambilan pada jaringan yang masih terdapat darah- Pengambilan pada jaringan yang masih terdapat darah
Pemberian pewarnaan gram:Pemberian pewarnaan gram:- Lewatkan kaca preparat di atas api untuk menghilangkan - Lewatkan kaca preparat di atas api untuk menghilangkan lemak2lemak2- Kemudian bersihkan permukaan kaca dengan kapas, dan - Kemudian bersihkan permukaan kaca dengan kapas, dan berilah tanda dengan memakai spidol pada bawah permukaan berilah tanda dengan memakai spidol pada bawah permukaan kaca preparatkaca preparat- setelah itu, ambil tabung yang berisi cairan pus dengan jari - setelah itu, ambil tabung yang berisi cairan pus dengan jari kelingking, dan buka tutup kapasnyakelingking, dan buka tutup kapasnya- oleskan cairan pus dengan hati-hati ke bagian atas permukaan - oleskan cairan pus dengan hati-hati ke bagian atas permukaan kaca dan biarkan keringkaca dan biarkan kering- setelah kering fiksasi di atas api sebanyak 3 kali, letakan pada - setelah kering fiksasi di atas api sebanyak 3 kali, letakan pada jembatanjembatan- beri- beri gentian gentian violet da violet dann biarkan 3 menit biarkan 3 menit kmdnkmdn cuci dengan air cuci dengan air

- Kemudian teteskan lugol secara merata dan biarkan 1 menit dan cuci- teteskan alkohol 96% selama 2 detik dan cucikemudian teteskan air fuschin secara merata, diamkan 2 menit dan cuci.keringkan dengan kertas pelan-pelan- teteskan dengan sedikit minyak emersi dan lihat di bawah mikroskop- warna ungu menunjukkan gram + dan warna merah menunjukkan gram -

LO 4; LO 4; Terapi yang tepatTerapi yang tepat
Tindakan 1 : Pengeringan abses Tindakan 1 : Pengeringan abses Tindakan 2 : pemberian therapi topical Tindakan 2 : pemberian therapi topical
(salep) & sistemik antibiotik (enteral oral)(salep) & sistemik antibiotik (enteral oral)

LO 5; LO 5; Penulisan resepPenulisan resep
Dr Hugo
Jl. Letjen S. Parman no 1
Jakarta
D.U 405080092
Jakarta, 19 Februari 2009
R/ ……..mg
m.f.,,,,,,dtd no ….
S … dd 1 p.c
------------------------α
Pro : Tora
Umur : …. tahun

Jejas
Reaksi seluler dan reaksi vaskuler
Eksudat radang akut
Stimulus segera dimushnahkanStimulus tidak segerah dimusnahkan
Tidak ada nekrosis / nekrosis minimal Nekrosis sel
Resolusi eksudat asal Eksudat diorganisasi
Pemulihan ke struktur normal Jar.parut
Jar.asal sel stabil / sel labil Jar.sel permanen
Jaringan parut
Kerangka utuh Kerangka rusak
regenerasi Jar.parut
Contoh :
Jejas panas yang miokard ringanperitonitis pneumonia abses Infark lobaris
LO 6; Siklus Proses Penyembuhan Luka

LO 7; KomplikasiLO 7; Komplikasi
Meliputi :Meliputi : Proud flesh (jaringan parut yang menonjol di atas Proud flesh (jaringan parut yang menonjol di atas
permukaan luka)permukaan luka) Pembentukan keloid (jaringan parut yang meluas Pembentukan keloid (jaringan parut yang meluas
melebihi batas luka asli)melebihi batas luka asli) Kontraktur luka yang luas yang menggangu mobilitas Kontraktur luka yang luas yang menggangu mobilitas
jika terdapat di atas sebuah sendijika terdapat di atas sebuah sendi Stenosis / konstriksi yang menyebabkan terbentuknya Stenosis / konstriksi yang menyebabkan terbentuknya
parut di sekeliling struktur tubularparut di sekeliling struktur tubular

I.I. Pemulihan melalui regenerasi sel Pemulihan melalui regenerasi sel parenkim yang rusak.parenkim yang rusak.
Kemampuan regenerasi tergantung pada Kemampuan regenerasi tergantung pada jenis sel: jenis sel: SEL LABIL : : MAMPU BERPROLIFERASI SEPANJANG HIDUP, CONTOH :SEL EPITEL, SEL DARAH, JARINGAN LIMFOID
SEL STABIL : : SECARA NORMAL TIDAK BERPROLIFERASI NAMUN JIKA ADA STIMULI AKAN BERKEMBANG. CONTOH : SEL HATI, SEL GINJAL, GLANDULA ENDOKRIN, TULANG, JARINGAN FIBROSA
SEL PERMANEN : : SEL MEMBELAH HANYA SELAMA FASE FETUS. CONTOH : NEURON, SEL OTOT JANTUNG, SEL OTOT SKELET

II. II. Pemulihan dengan pembentukan jaringan granulasi : jaringan yang rusak akan di ganti dengan jaringan granulasi
Penyembuhan luka : PRIMER (FIRST INTENTION)
JIKA FASE KESEMBUHAN BERJALAN CEPAT, DISEBABKAN JIKA FASE KESEMBUHAN BERJALAN CEPAT, DISEBABKAN TIDAK ADANYA BENDA ASING ATAU INFEKSI PADA LUKA TERSEBUTTIDAK ADANYA BENDA ASING ATAU INFEKSI PADA LUKA TERSEBUT
SEKUNDER (SECOND INTENTION)JIKA FASE KESEMBUHAN BERJALAN LAMA KARENA LUKA JIKA FASE KESEMBUHAN BERJALAN LAMA KARENA LUKA
TERLALU LEBAR, ADA BENDA ASING ATAU INFEKSI, SEHINGGA LUKA TERLALU LEBAR, ADA BENDA ASING ATAU INFEKSI, SEHINGGA LUKA AKAN DITUTUP DENGAN JARINGAN GRANULASIAKAN DITUTUP DENGAN JARINGAN GRANULASI

LO 8; LO 8; Flora normal bakteriFlora normal bakteri
Sekumpulan mikroorganisme yang hidup pada kulit Sekumpulan mikroorganisme yang hidup pada kulit maupun selaput lendir (mukosa) dari manusia normal maupun selaput lendir (mukosa) dari manusia normal dan sehatdan sehat
Mikroorganisme : Mikroorganisme : a)a) Flora tetap : ditemukan pada bagian tertentu pada usia Flora tetap : ditemukan pada bagian tertentu pada usia
tertentu tertentu b)b) Flora sementara : mikroorganisme non patogen yang Flora sementara : mikroorganisme non patogen yang
berada di bawah kulit & selaput lendir selama beberapa berada di bawah kulit & selaput lendir selama beberapa jam,hari/minggujam,hari/minggu
Flora normal mukosa & kulit Flora normal mukosa & kulit mencegah kolonisasi mencegah kolonisasi bakteri patogenbakteri patogen

FLORA NORMAL PADA KULITFLORA NORMAL PADA KULIT
Mikroorganisme utama pada kulit adalah difteroid aerobic dan anaerobic Mikroorganisme utama pada kulit adalah difteroid aerobic dan anaerobic (misalnya (misalnya corynebacterium, propionibacterium), stafilokokkus aerobic dan corynebacterium, propionibacterium), stafilokokkus aerobic dan anaerobic non hemolitikus (anaerobic non hemolitikus (Staphylococcus epidermidisStaphylococcus epidermidis, , kadang-kadang kadang-kadang
S. aureusS. aureus dan golongan dan golongan peptostreptococcuspeptostreptococcus), basil gram postif aerobic, ), basil gram postif aerobic, bakteri pembentuk spora yang banyak terdapat di udara, air, tanah; bakteri pembentuk spora yang banyak terdapat di udara, air, tanah;
streptococcus alfa hemoliticus (streptococcus alfa hemoliticus (S. viridiansS. viridians)) dan enterococcus; dan basil dan enterococcus; dan basil coliform gram negative serta acitenobacter. Jamur dan ragi sering terdapat coliform gram negative serta acitenobacter. Jamur dan ragi sering terdapat
pada lipatan-lipatan kulit; micro bacteria tahan asam nonpatogen terdapat pada pada lipatan-lipatan kulit; micro bacteria tahan asam nonpatogen terdapat pada daerah-daerah yang kaya sekresilemak/sebum (genital, telingan bagian luar).daerah-daerah yang kaya sekresilemak/sebum (genital, telingan bagian luar).
Factor-faktor yang berperan menghilangkan flora sementara pada kulit Factor-faktor yang berperan menghilangkan flora sementara pada kulit ::pH rendah, asam lemak pada sekresi sebasea danadanya lisozim. Jumlah pH rendah, asam lemak pada sekresi sebasea danadanya lisozim. Jumlah
mikroorganisme pada permukaan kulit mungkin bias berkurang dengan jalan mikroorganisme pada permukaan kulit mungkin bias berkurang dengan jalan menggosok-gosoknya dengan sabun yang mengandung heksaklorofen atau menggosok-gosoknya dengan sabun yang mengandung heksaklorofen atau
desinfektan lain, namun flora secara cepat muncul kembali dari kelenjar desinfektan lain, namun flora secara cepat muncul kembali dari kelenjar sebasea dan keringatsebasea dan keringat..

KesimpulanKesimpulan
Kesimpulan: Kesimpulan: Abses Tora diduga oleh bakteri Abses Tora diduga oleh bakteri staphylococcus ( bakteri gram + ). Namun jenis pastinya staphylococcus ( bakteri gram + ). Namun jenis pastinya belum diketahui dan menunggu hasil pemeriksaan lab. belum diketahui dan menunggu hasil pemeriksaan lab.

SaranSaran
Tindakan pertama yang dilakukan adalah Tindakan pertama yang dilakukan adalah pengeringan abses dan pemberian pengeringan abses dan pemberian antibiotik jenis bakteriosid ( penicillin G ). antibiotik jenis bakteriosid ( penicillin G ). Disamping itu dilakukan pemeriksaan Disamping itu dilakukan pemeriksaan penunjang (lab) untuk uji jenis penunjang (lab) untuk uji jenis staphylococcusstaphylococcus..

Daftar pustaka
Pringgoutomo,sudarto,dkk.Buku ajar patologi umum.1st edition.sagung seto.jakarta:2002
Himawan.Patologi.bagian patologi anatomi FKUI.1st ed.jakarta 1973

Terima kasihTerima kasih