ppt kalut kelompok 10

Upload: andi-ufhy

Post on 20-Jul-2015

78 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, atau komponen lain ke dalam lingkungan, dan berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau proses alam, sehingga kualitas lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai peruntukannya

Pencemaran air Pencemaran udara Pencemaran tanah

Air merupakan salah satu sumber kekayaan alam yang dibutuhkan oleh makhluk hidup untuk menopang kelangsungan hidupnya. Selain itu air dibutuhkan untuk kelangsungan proses industri, kegiatan perikanan, pertanian dan peternakan. Pencemaran air adalah penyimpangan sifat-sifat air dari keadaan normal, bukan dari kemurniannya.

Pada lingkungan laut, bahan pencemar umumnya berasal dari limbah rumah tangga, limbah pabrik kertas, buangan termis, limbah pabrik bahan makanan dan limbah industri organik lain atau sisa-sisa pengolahan bahan organik.

Akibat yang dtimbulkan oleh pencemaran air antara lain:

a. Terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnya kandungan oksigen. b. Terjadinya ledakan populasi ganggang dan tumbuhan air. c. Pendangkalan Dasar perairan. d. Punahnya biota air, misalnya ikan, yuyu, udang, dan serangga air. e. Munculnya banjir akibat got tersumbat sampah. f. Menjalarnya wabah muntaber.

1. Bahan buangan organik : Pada umumnya berupa limbah yang dapat membusuk atau terdegradasi oleh mikroorganisme. 2. Bahan buangan anorganik : Pada umumnya berupa limbah yang tidak dapat membusuk dan sulit didegradasi oleh mikroorganisme. 3. Bahan buangan zat kimia : seperti bahan pencemar air yang berupa sabun, bahan pemberantas hama, zat warna kimia, larutan penyamak kulit dan zat radioaktif.

Pencemaran Air oleh Logam Berat

Logam adalah unsur alam yang dapat diperoleh dari laut, erosi batuan tambang, vulkanisme dan sebagainya. Umumnya logamlogam di alam ditemukan dalam bentuk persenyawaan dengan unsur lain, sangat jarang yang ditemukan dalam elemen tunggal. Logam berat berbahaya karena umumnya memiliki rapat massa tinggi (5 gr/cm3) dan sejumlah konsentrasi kecil dapat bersifat racun dan berbahaya. Logam berat merupakan komponen alami tanah. Elemen ini tidak dapat didegradasi maupun dihancurkan.

Logam berat dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan, air minum, atau udara. Logam berat seperti tembaga, selenium, atau seng dibutuhkan tubuh manusia untuk membantu kinerja metabolisme tubuh. Akan tetapi, dapat berpotensi menjadi racun jika konsentrasi dalam tubuh berlebih. Logam berat menjadi berbahaya disebabkan sistem bioakumulasi, yaitu peningkatan konsentrasi unsur kimia didalam tubuh mahluk hidup

Sulit didegradasi, sehingga mudah terakumulasi dalam lingkungan perairan dan keberadaannya secara alami sulit terurai (dihilangkan). Dapat terakumulasi dalam organisme termasuk kerang dan ikan, dan akan membahayakan kesehatan manusia yang mengkomsumsi organisme tersebut Mudah terakumulasi di sedimen, sehingga konsentrasinya selalu lebih tinggi dari konsentrasi logam dalam air. Disamping itu sedimen mudah tersuspensi karena pergerakan masa air yang akan melarutkan kembali logam yang dikandungnya ke dalam air, sehingga sedimen menjadi sumber pencemar potensial dalam skala waktu tertentu.

A. Bahan Bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah air dan sedimen sungai Kuripan, sampel remis (Eremopyrgus eganensis), kertas saring Whatman 42, Plastik wrap dan larutan standar masing-masing logam.B. Alat Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah ICP-OES Varian tipe 715-ES, botol plastik, wadah plastik, plastik, ice box, pipa paralon, ember, neraca analitik, desikator, mortal dan alu, oven, pH meter HANNA tipe HI 8424, konduktivitimeter Model 162 Orion, termometer, balok pemanas alumunium dan pemanas Techne DRIBLOCK DB-3, dan alat-alat gelas lainnya.

A. Sampling Sampel yang diambil adalah air sungai, remis (Eremopyrgus eganensis) dan sedimen pada 2 titik sampling, titik sampling 1 yaitu lokasi pertemuan dua anak sungai (S1) dan titik sampling 2 pada lokasi sebelum masuk PDAM Way Rilau (S2). Sampel dimasukkan dalam wadah dan diberi label, disimpan dalam ice box sampai analisis dilakukan .

B. Pengukuran Parameter Fisika dan Kimia Air Sungai Parameter fisika yang diukur adalah temperatur, pH dan Oksigen terlarut (DO).

C. Perlakuan

eganensis

Pendahuluan terhadap Eremopyrgus

Daging remis dipisahkan dari cangkangnya dengan menggunakan mortal. Daging remis dikeringkan selama beberapa menit. Sebanyak 0,05 g sampel remis yang sudah ditentukan kadar airnya dimasukkan ke tabung peleburan. Ditambahkan HNO3 pekat dan H2O2 dengan perbandingan 6:4. didiamkan selama 4 jam, baru kemudian dilebur selama 4 jam pada suhu 1100C. larutan didinginkan dan disaring dengan kertas saring, serta dimasukkan ke dalam labu ukur 25 mL dan ditambahkan akuabides sampai tanda batas Filtrat ini siap untuk dianalisis dengan ICP-OES sesuai prosedur operasional alat. Perlakuan yang sama diterapkan pada sampel sedimen dengan menggunakan pelarut aqua regia.

D. Pembuatan larutan stock dan standar

Larutan stock masing-masing logam beratdibuat dari garam kloridanya atau nitratnya dan dilarutkan dalam 100 ml akuabides sehingga konsentrasinya menjadi 500 ppm. Larutan standar dibuat dari pengenceran larutan stock.

o E. Optimasi alat Pemilihan kondisi optimum alat meliputi penentuan kondisi manual alat dan pemilihan panjang gelombang maksimum masingmasing logam berat.

F. Pembuatan kurva kalibrasi Kurva kalibrasi standar dibuat berdasarkan hubungan larutan standar dan intensitas emisi larutan standar. Larutan standar untuk kurva kalibrasi dibuat dari larutan standar yang berisi campuran logam-logam yang akan dianalisis.G. Pengukuran sampel

Sampel dari air, remis dan sedimen masingmasing diukur menggunakan ICP dengan kondisi optimum yang diperoleh dari langkah sebelumnya. Kadar logam berat ditentukan dengan persamaan regresi linear dari kurva kalibrasi larutan standar.

A. Kualitas Air Sungai

Berdasarkan tabel 1, diketahui bahwa:temperatur rata-rata air sungai Kuripan masih termasuk normal Nilai pH air yang normal juga mengindikasikan bahwa jumlah bahan organik yang terlarut sedikit. Semakin banyak jumlah bahan organik yang terlarut maka akan menyebabkan nilai pH menurun, karena konsentrasi CO2 semakin meningkat akibat aktivitas mikroba dalam menguraikan bahan organik dan Penurunan okasigen terlarut dapat mengurangi efisiensi pengambilan oksigen bagi biota perairan sehingga menurunkan kemampuannya untuk hidup normal. Kelarutan oksigen minimum untuk mendukung kehidupan organisme perairan adalah sekitar 4 ppm. Kandungan oksigen terlarut, maka kondisi perairan Sungai Kuripan sudah termasuk kategori agak tercemar (DO = 6,7 - 7,9 ppm).

B. Optimasi Alat ICP-OES Kondisi optimum manual alat digunakan untuk menentukan panjang gelombang maksimum yaitu panjang gelombang yang memberikan intensitas emisi optimum dan tidak terganggu intensitas unsur logam lainnya.

C. Profil Logam Berat pada Air, Sedimen Sungai Parameter pencemaran logam yang dianalisis pada penelitian ini adalah kadar logam berat Co, Cr, Cu, Fe, Mn, Pb dan Zn pada air sungai Kuripan di lokasi sampling yang telah ditentukan. Berdasarkan hasil analisis kadar logam berat air sungai Kuripan dari 8 logam yang dianalisis hanya terdeteksi 3 logam yaitu Co, Mn dan Fe (Tabel 3 ).

Profil rerata logam yang terdeteksi dalam sir sungai selama 4 kali sampling dapat dilihat pada Gambar 2

Dari 8 logam yang diukur hanya 1 logam yang tidak terdeteksi di sedimen sungai Kuripan, yaitu kadmium. Logam Fe seperti di air sungai mempunyai konsentrasi paling tinggi jauh di atas logam lainnya

Dari gambar 3 di bawah Terlihat logam seng, kobalt dan kromium keberadaannya dalam sedimen sungai Kuripan sangat kecil yaitu berkisar 0,04-0,3 ppm.

Berdasarkan hasil analisis logam dalam sampel remis, maka diperoleh data konsentrasi logam seperti pada Tabel 5.

Eremophyrgus eganensis tidak memiliki kemampuan dalam mengakumulasi logam tembaga, hal ini dapat dilihat dari tabel 5, dimana pada jaringan remis yang telah dilebur tidak terdapat logam tembaga, namun berdasarkan tabel 2 diketahui bahwa logam tembaga terdapat di sedimen sungai Kuripan.

Pada Gambar 4 terlihat Kadar logam berat Fe di air terlihat lebih kecil dibandingkan dengan kadar logam berat yang ada di sedimen atau pun pada remis. Pada Gambar 5 terlihat Kadar logam berat Co, Cd, Cr, Cu, Mn, Pb dan Zn di air terlihat lebih kecil dibandingkan dengan kadar logam berat yang ada di sedimen atau pun pada remis.Hal ini mengindikasikan telah terjadinya bioakumulasi pada sedimen dan remis.

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa : 1. Kualitas perairan Sungai Kuripan yang meliputi temperatur, pH, dan kadar oksigen terlarut (OT) masih tergolong baik. 2. Kadar logam berat Co, Cr, Cu, Fe, Mn, Pb dan Zn di perairan sungai Kuripan lebih tinggi dibandingkan dengan kadar logam berat di sedimen dan remis.