kelompok 1 otitis media.pptx

23
EKA RUSNINGWATI FAMA APRILIA HARDIYANTI LINURIA NAZIRATUL AMININ SOPIAH YOHANA AYU WISMA OTITIS MEDIA

Upload: mesti-diah-savitri

Post on 12-Jan-2016

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KELOMPOK 1 OTITIS MEDIA.pptx

EKA RUSNINGWATIFAMA APRILIAHARDIYANTI

LINURIA NAZIRATUL AMININ

SOPIAHYOHANA AYU WISMA

OTITIS MEDIA

Page 2: KELOMPOK 1 OTITIS MEDIA.pptx

OTITIS MEDIA

Otitis media adalah radang akut telinga tengah yang biasanya disebabkan oleh infeksi saluran nafas atas seringpada anak-anak sampai 3 minggu.

Otitis media dibedakan menjadi 3: Otitis media akut adalah radang telinga tengah

yang berlangsung sampai 3 minggu. > 3 minggu : sub akut > 11 minggu : kronik

Page 3: KELOMPOK 1 OTITIS MEDIA.pptx
Page 4: KELOMPOK 1 OTITIS MEDIA.pptx

Otitis Media Akut

• Infeksi bakteri dari telinga tengah sampai 3 minggu• 70% dari anak sekurang-kurangnya mendapat satu kali

serangan• Di Amerika Serikat puncak insiden 2 tahun pertama

kehidupan• Puncak serangan kedua pada umur 5 tahun• Sering pada anak, berhubungan dengan immature immune

systems dan mudahnya masuk bakteri ke telinga tengah melalui tuba yang pendek dan horizontal.

• Hal lain yang memungkinkan anak mudah terserang : orangtua yang merokok.

Page 5: KELOMPOK 1 OTITIS MEDIA.pptx
Page 6: KELOMPOK 1 OTITIS MEDIA.pptx
Page 7: KELOMPOK 1 OTITIS MEDIA.pptx

ETIOLOGI

1. Infeksi masuk ke telinga tengah melalui tuba Eustachius karena infeksi saluran nafas atas

2. Ada beberapa kekecualian karena trauma membrana timpani

3. Mikroorganisme

Page 8: KELOMPOK 1 OTITIS MEDIA.pptx

MIKROORGANISME PENYEBAB

• Streptococcus pneumonia• Haemophilus influenzae• Moraxella catarrhalis• Staphylococcus aureus• Pseudomonas aeruginosa

Page 9: KELOMPOK 1 OTITIS MEDIA.pptx

FAKTOR RESIKO

Faktor risiko terjadinya otitis media adalah• Umur• jenis kelamin• Ras• faktor genetik • Musim• status sosioekonomi serta lingkungan• asupan air susu ibu (ASI) atau susu formula• lingkungan merokok, kontak dengan anak lain• status imunologi• infeksi bakteri atau virus di saluran pernapasan atas

Page 10: KELOMPOK 1 OTITIS MEDIA.pptx

GEJALA

• Nyeri di telinga• Demam• Penurunan pendegaran• Tidak nafsu makan• Sulit tidur pada malam hari• Pada kasus kronik yang telah mengalami robekan

gendang telinga, dapat ditemukan keluarnya nanah dari telinga.

Page 11: KELOMPOK 1 OTITIS MEDIA.pptx

PATOFISIOLOGI

diawali dengan infeksi pada saluran napas seperti radang tenggorokan atau pilek yangmenyebar ke telinga tengah lewat saluranEustachius

bakteri melalui saluran Eustachius, menyebabkan infeksi di sehingga terjadi pembengkakan di sekitar saluran,tersumbatnya saluran, dan sel darah putihdatang untuk melawan bakteri

Sel-sel darah putih akan membunuhbakteri dengan mengorbankan diri merekasendiri. Sebagai hasilnya terbentuklah nanah dalam telinga tengah

pembengkakan jaringan sekitarsaluran Eustachius menyebabkanlendir yang dihasilkan sel di telinga tengah terkumpul di belakang gendang telinga

OTITIS MEDIA

Page 12: KELOMPOK 1 OTITIS MEDIA.pptx

TERAPI

- Sebagian besar kasus otitis media tidak memerlukan penanganan oleh dokter.

- Kondisi ini akan pulih dengan sendirinya dalam beberapa hari.

- Berikut ini beberapa tanda yang perlu Anda waspadai dan butuh penanganan medis, yaitu:

Gejala tidak membaik dalam waktu tiga hari. Merasa sangat kesakitan pada bagian telinga. Terdapat nanah atau cairan keluar dari telinga. Memiliki kondisi medis bawaan, seperti kistik fibrosis atau

penyakit jantung turunan, yang membuat Anda atau anak-anak lebih rentan mengalami komplikasi.

Page 13: KELOMPOK 1 OTITIS MEDIA.pptx

• Pengobatan yang akan diberikan berguna untuk

meredakan rasa sakit dan demam yang mungkin dialami.

• Obat yang bisa diberikan adalah parasetamol sebagai pereda rasa sakit atau ibuprofen yang memiliki fungsi sama.

• Untuk mengatasi otitis media akibat bakteri, biasanya dokter memberikan antibiotik seperti amoksisilin. Obat ini akan diberikan jika gejala yang muncul berkelanjutan atau cukup parah.

Page 14: KELOMPOK 1 OTITIS MEDIA.pptx

Mekanisme Kerja

• Parasetamol

Parasetamol merupakan kelompok antiinflamasi non steroid bekerja dengan cara menghambat sintesa prostaglandin dalam jaringan tubuh dengan menghambat enzim siklooksiginase sehingga mempunyai efek analgesik, antiinflamasi dan antipiretik.

Tersedia sebagai obat tunggal, berbentuk tablet 500 mg atau sirup mengandung 120mg/ml. Selain itu parasetamol terdapat sebagai sediaan kombinasi tetap, dalam bentuk tablet maupun cairan.

Page 15: KELOMPOK 1 OTITIS MEDIA.pptx

• Amoksisilin

Amoksisilin merupakan turunan dari penisilin semi sintetik dan stabil dalam suasana asam lambung. Amoksisilin diabsoropsi dengan cepat dan baik pada saluran pencernaan,tidak tergantung adanya makanan. Amoksisilin terutama diekskresikan dalam bentuk tidak berubah di dalam urin. Ekskresi Amoksisilin dihambat saat pemberian bersamaan dengan probenesid sehingga memperpanjang efek terapi. Amoksisilin aktif terhadap organisme Gram-positif dan Gram-negatif.

Tersedia sebagai kapsul atau tablet berukuran 125, 250 dan 500 mg dan sirup 125 mg/5ml. Dosis sehari dapat diberikan lebih kecil dari pada ampisilin karena absorpsinya lebih baik dari pada ampisilin, yaitu 3 kali 250-500 mg sehari

Page 16: KELOMPOK 1 OTITIS MEDIA.pptx

PENCEGAHAN

• Jauhkan anak-anak dari lingkungan yang penuh asap atau berada di lingkungan perokok.

• Lakukan vaksinasi terbaru pada anak-anak, terutama vaksin pneumokokus.

• Utamakan pemberian ASI, bukan susu formula.• Menghindari kontak langsung dengan anak-anak yang sedang

sakit atau terserang infeksi.• Jangan memberi makan pada anak saat mereka berbaring.• Setelah anak berusia 6-12 bulan, jangan memberikan dot pada

mereka.

Page 17: KELOMPOK 1 OTITIS MEDIA.pptx

• Vaksin pneumokokus : vaksin yang digunakan untuk memerangi pneumonia

• Tuba Eustachius : bagian telinga tengah berupa saluran yang menghubungkan antara kavum timpani dengan nasofaring (termasuk rongga mulut)

Page 18: KELOMPOK 1 OTITIS MEDIA.pptx

pertanyaan

1.Bagaimana cara penularan anak kecil yang terinfeksi otitis media kepada anak yang tidak terinfeksi

Jawab: Begitu bakteri masuk kedalam tubuh, bakteri harus melekat atau menempel pada sel pejamu, terutama sel epitel. Setelah menempati tempat infeksi primer, bakteri memperbanyak diri dan menyebar secara langsung kealiran darah melalui jaringan atau sistem limfatik. Bakteri akan menyebar luas dalam tubuh dan mencapai tempat yang cocok untuk multiplikasinya. Bisa juga melalui bersin, karena percikan airnya mengandung bakteri dan virus yang dapat menyebabkan otitis media.

Page 19: KELOMPOK 1 OTITIS MEDIA.pptx

2. Apa hubungan otitis media dengan pemberian makanan sambil berbaring/tidur.

Jawab : saat posisi kita berbaring, nafas kita tidak stabil. Dipersimpangan antara tenggorokan dan kerongkongan terdapat katup yang disebut katup epiglotis (anak tekak) berfungsi sebagai pengatur jalan masuk kekerongkongan dan tenggorokan. apabila kita makan dengan posisi berbaring, makanan dapat masuk ke saluran pernafasan, dikarenakan katup epiglotis tidak berfungsi dengan baik saat posisi berbaring, sehingga dapat menyebabkan infeksi saluran nafas atas, dan menyebabkan otitis media.

Page 20: KELOMPOK 1 OTITIS MEDIA.pptx

3. Apakah pemberian vaksin untuk otitis media sama dengan vaksin untuk cacar dan kapan pemberiannya?

• Jawab: tidak, karena virus penyebab cacar dan otitis media berbeda, sehingga membutuhkan vaksin yang berbeda. Cacar di sebabkan oleh Varicella zoster, sedangkan otitis media disebabkan oleh Haemophilus influenzae dan Streptococcus pneumonia. Vaksin diberikan saat belum terinfeksi penyakit untuk membentuk antibody didalam tubuh.

Page 21: KELOMPOK 1 OTITIS MEDIA.pptx

Infeksi Bakteri Memicu Inflamasi

Makrofag yang bertemu dengan antigen pada suatu jaringan akan melepaskan sitokin yang menyebabkan permeabilitas pembuluh darah meningkat.Keadaan ini memungkinkan cairan dan protein menembus dan masuk dalam jaringan. Makrofag juga memproduksi kemokin yang dapat menarik neutrofil bermigrasi ke arah infeksi. Daya lekat (stickiness) sel endotel pembuluh darah juga berubah sehingga sel yang melekat pada sel endotel dapat melekat kuat dan menembus keluar dari darah menuju jaringan. Yang mula-mula melakukan penembusanpembuluh darah adalah neutrofil dan diikuti oleh monosit. Akumulasi sel dan cairan pada sisi luka menyebabkan warna kemerahan,bengkak, panas, dan sakit, yang secara keseluruhan disebut inflamasi. Neutrofil dan makrofag merupakan sel inflamator paling penting. Limfosit yang teraktivasi pada respon imun dapat menyumbangkan kejadian inflamasi.

Page 22: KELOMPOK 1 OTITIS MEDIA.pptx

Daftar Pustaka

1. Aboet, A. 2009. Otitis Media Akuta. Medan: Departemen THT-KL FK USU.

2. Astuti, Sari Dwi. 2010. Terapi Otitis Media Akut Stadium Supuratif Dengan Miringotomi. Available from : http://www.fkumyecase.net/ (Accessed June , 27th 2015)

3. Sagita, Desi. 2015. Prinsip Dasar Imunitas Bawaan. Jambi: Stikes HI Jambi.

Page 23: KELOMPOK 1 OTITIS MEDIA.pptx

TERIMA KASIH