kelarutan dan koefisisien aktivitas elektrolit kuat

Upload: avtree

Post on 02-Jun-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 Kelarutan Dan Koefisisien Aktivitas Elektrolit Kuat

    1/15

  • 8/10/2019 Kelarutan Dan Koefisisien Aktivitas Elektrolit Kuat

    2/15

    2

    a = (a+ a-2)1/3

    = ( + -2)1/3 (1)

    c = (c+ c-2)1/3

    Bila nilai konsentrasi (c) dinyatakan dalam mol/liter, maka berdasarkan definisi

    diatas di peroleh:

    a = .c = Ka1/3= konstanta (2)

    Dalam hal ini, a adalah hasil kali aktivitas kelarutan yang dapat di turunkan

    sebagai berikut:

    Ba(IO3)2 Ba2+ + 2IO3

    - (3)

    2

    3

    2 . IOBa

    aaKa (4)

    Misalnya dalam larutan terdapat elektrolit lain yang tidak mengandung ion senama

    dengan Ba(IO3)2 (misal KCl) dan anggap kelarutan Ba(IO3)2 dalam air adalah s

    mol/liter, maka c+ (konsentrasi ion Ba2+ dalam larutan) = s mol/liter dan c-

    (konsentrasi ion IO3-dalam larutan)= 2s mol/liter.

    Dari persamaan (1) akan diperoleh:

    c = 1,59 s (5)

    Dengan menggabungkan persamaan (5) dengan persamaan (2) diperoleh

    s = (Ka1/3/1,5) = konstanta = so (6)

    Dalam hal ini so adalah kelarutan teoritis bila y mendekati 1 satu (=1) yaitu

    pada keadaan dimana kekuatan ion sama dengan nol (I=0). Karena y selalu

    menurun dengan meningkatnya kekuatan ion, maka baik kelarutan dan hasil kali

    kelarutan, Ksp (dinyatakan dalam konsentrasi, bukan dalam aktivitas) dari

    elektrolit yang sedikit larut akan meningkat dengan adanya penambahan elektrolit

    lain yang tidak mengandung ion senama. Jika nilai so dapat ditentukan dengan

    jalan ekstrapolasi ke kekuatan ion sama dengan nol, maka y pada berbagai

    konsentrasi akan dapat dihitung ( = so/s).

    Pada larutan elektrolit, s bergantung pada kekuatan ion yang didefinisikansebagai:

    22/1 iiZcI (7)

    Keterangan:

    ci= konsentrasi ion ke-i dalam mol/liter

    zi= muatan ion ke-i

    Kekuatan ion (I) harus dihitung berdasarkan semua ion yang berada di

    dalam larutan. Nilai I terendah yang dapat digunakan untuk mengukur kelarutan

  • 8/10/2019 Kelarutan Dan Koefisisien Aktivitas Elektrolit Kuat

    3/15

    3

    dibatasi oleh kelarutan elektrolit dalam air. Ekstrapolasi ke kekuatan ion sama

    dengan nol, dilakukan berdasarkan teori Debye-Huckle untuk elektrolit kuat.

    Teori Debye-Huckle menyatakan bahwa untuk larutan dengan kekuatan ion

    yang rendah (I

  • 8/10/2019 Kelarutan Dan Koefisisien Aktivitas Elektrolit Kuat

    4/15

    4

    D. CARA KERJA

    E. DATA PENGAMATAN

    Nomor Labu

    Erlenmeyer

    Konsentrasi

    larutan KCl

    (M)

    Volume

    tiosulfat

    untuk titrasi

    (mL)

    Konsentrasi

    larutan

    jenuh IO3-

    (M)

    Kelarutan

    (s)

    Ba(IO3)2

    (M)

    Log s

    1 0,1 24 0,104 0,052 -1,2832 0,05 13 0,096 0,048 -1,318

    3 0,02 12 0,042 0,021 -1,678

    4 0,01 11,5 0,022 0,011 -1,959

    5 0,005 11 0,011 0,0055 -2,259

    6 0,002 10 0,005 0,0025 -2,602

    7 Aquades 9,5 - - -

    Suhu larutan dalam erlenmeyer = 26 oC

    Standarisasi tiosulfat = 5 ml larutan KIO3 (0,0769gram dalam 100 ml)

  • 8/10/2019 Kelarutan Dan Koefisisien Aktivitas Elektrolit Kuat

    5/15

    5

    Memerlukan 2,1 ml tiosulfat untuk netralisasi.

    Nomor Labu

    ErlenmeyerKekuatan Ion (I) so/s = Log

    1 0,178 0,42 0,019 -0,427

    2 0,122 0,349 0,442 -0,354

    3 0,0515 0,227 0,571 -0,243

    4 0,0265 0,163 0,682 -0,166

    5 0,01325 0,1151 0,764 -0,117

    6 0,00575 0,076 0,836 -0,077

    7 - - - -

    y = -1.0161x - 0.002

    R = 0.9986

    -0.5

    -0.4

    -0.3

    -0.2

    -0.1

    0

    0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5

    Log

    Grafik terhadap Log I

    I

  • 8/10/2019 Kelarutan Dan Koefisisien Aktivitas Elektrolit Kuat

    6/15

    6

    F. HASIL DAN PEMBAHASAN

    Percobaan ini bertujuan untuk mengukur kelarutan barium iodat dalam

    larutan KCl dengan berbagai kekuatan ion, menghitung kelarutan barium iodat

    pada I = 0 dan menghitung koefisien aktivitas rata-rata barium iodat pada berbagai

    I serta menguji penggunakan hukum Debye-Huckle. Untuk menunjukkan antara

    kekuatan ion dan aktivitas ion dapat dilihat dari perubahan kelarutan elekttrolit

    yang sedikit larut dalam air, dalam hal ini Ba(IO3)2.

    Dari percobaan yang telah dilakukan didapat hasil volume tiosulfat yang

    digunakan untuk titrasi sebanyak 24; 13; 12; 11,5; 11; 10 dan 9,5 ml. Setelah

    dilakukan analisis dan perhitungan pada tersebut diperoleh hasil seperti dalam

    table data pengamatan. Dari hasil tersebut dapat diperoleh Kekuatan Ion dan

    Aktivitas Ion serta kelarutannya. Reaksi yang terjadi pada saat titrasi adalah

    sebagai berikut.

    IO3- + 8H+ + 6 H+ 3I3

    - + 3H2O

    I3- + 2 S2O3

    - S4O6- + 3 I-

    Sebagai akibat penambahan elektrolit lain bukan senama KCl, dari hasil

    perhitungan diperoleh grafik hubungan I terhadap kelarutan. Dapat dilihat bahwa

    kelarutan akan naik dengan naiknya konsentrasi. Demikian juga sebaliknya, dari grafik

    plot s terhadap I diperoleh persamaan regresi linear y = 4,531x - 2,806 yang

    sebanding dengan persamaan log s = 2A I + log so. Jadi kelarutan (s) yang didapat

    adalah 1,5 x 10 -3.

    Kelarutan pada larutan elektrolit bergantung pada kekuatan ion, dimana

    kelarutan semakin meningkat dengan meningkatnya kekuatan ion. Teori Debye-

    y = 4.5311x - 2.8061

    R = 0.9489

    -3

    -2.5

    -2

    -1.5

    -1

    -0.5

    0

    0 0.1 0.2 0.3 0.4

    Log

    s

    Grafik terhadap log sI

    I

  • 8/10/2019 Kelarutan Dan Koefisisien Aktivitas Elektrolit Kuat

    7/15

    7

    Huckle memprediksi bahwa logaritma koefisien ionik rata-rata adalah fungsi linear

    dari akar pangkat dua kekuatan ionik dan slopenya bernilai negatif. Koefisien aktivitas

    ionik hanya bergantung pada muatan ion dan konsentrasinya. Hubungan antara

    keduanya dapat dilihat dari grafik yang diperoleh dari hasil perhitungan. Sesuai grafik

    dapat dilihat bahwa koefisien aktivitas ionik rata-rata naik dengan turunnya

    konsentrasi.

    Hasil percobaan kurang sempurna, mungkin disebabkan oleh beberapa

    faktor, di antaranya:

    1. Kekurangtelitian praktikan saat percobaan, misalnya pada saat menimbang

    bahan.

    2. Validitas alat yang digunakan.

    3. Kekeliruan analisis data.

    G. KESIMPULAN DAN SARAN

    1. Kesimpulan

    a. Kelarutan barium iodat semakin menurun dalam larutan KCl yang

    konsentrasinya semakin rendah dengan kekuatan ion yang semakin besar.

    b. Kelarutan barium iodat pada I = 0 dengan ekstrapolasi adalah 1,5 x 10 -3M.

    c. Koefisien aktivitas rata-rata barium iodat () pada berbagai nilai I dapat

    dilihat pada tabel lampiran.

    d. Koefisien aktivitas ionik rata-rata semakin meningkat dengan turunnya

    konsentrasi.

    2. Saran

    a. Praktikan hendaknya melakukan persiapan secara matang.

    b. Praktikan lebih teliti dalam melakukan pengamatam

    c. Alat yang digunakan sesuai dengan standar

  • 8/10/2019 Kelarutan Dan Koefisisien Aktivitas Elektrolit Kuat

    8/15

    8

    H. DAFTAR PUSTAKA

    Anonim. 2010. Reaksi Dalam Larutan. OnLine dengan alamat www. Althafunisha-

    blog-bab-8-reaksi-dalam-larutan-htm, diakses tanggal 27 April.

    Budi Santosa, Nurwachid. 2006. KIMIA FISIKA II. Semarang: Jurusan Kimia

    FMIPA UNNES

    Tim Dosen Kimia Fisika. 2011. Petunjuk Praktikum Kimia Fisik. Semarang.

    Jurusan Kimia FMIPA UNNES.

    Wahyuni, Sri. 2003. Buku Ajar KIMIA FISIKA 2. Semarang. Unnes.

    Mengetahui, Semarang, 30 April 2012

    Dosen Pengampu Praktikan

    Ir. Sri Wahyuni, M.Si Aftri Nur Maulida

  • 8/10/2019 Kelarutan Dan Koefisisien Aktivitas Elektrolit Kuat

    9/15

    9

    I. JAWABAN PERTANYAAN

    1. T = 25C

    Konstanta dielektrik = 78,5

    e = 1,6. 10-19

    NA= 6,02.10-23mol

    k = 1,381.10-23J/mol

    A = ......?

    H2O H+ + OH-

    I = (10-7 + 10-7) = 10-7

    ln =

    2/1

    2/3

    21

    3

    100

    12

    A

    N

    KT

    ZZe

    = ||[] ( )

    = 9,5387.10-56.

    2. I= [ c+ ] [ c- ]2

    0.01 = c2

    0.02 = c2

    C = 0.141

    c = ( c+c-2)1/3

    = ( 0.141x0.1412)1/3

    = 0.141

    Log = -A|Z+.Z-| I )

    = -0.509| +1.-2|0.011/2)

    = -0.1018

    = 0.791

    a = .c = 0.791x0.141 = 0.11153

  • 8/10/2019 Kelarutan Dan Koefisisien Aktivitas Elektrolit Kuat

    10/15

    10

    J. Lampiran

    A. Erlenmeyer 1

    1. Konsentrasi larutan jenuh IO3-

    V lar dlm Erleneyer = V1 = 25 ml

    [ KCl ] = M1 = 0,1 M

    V tiosulfat = V2 = 24 ml

    V1.M1 = V2.M2

    25 ml x 0.1 M = 15 ml x M2

    M2 = 0,104 M

    Jadi, konsentrasi larutan jenuh IO3-= 0,167 M

    2. Kelarutan Ba(IO3)2

    Ba(IO3)2 Ba2+ + 2 IO3

    -

    s s 2s

    [ IO3-] = 0,167 M = 2s

    s = 0, 104 /2 0,052 M

    Jadi, Kelarutan Ba(IO3)2= s = 0, 052 M

    3. Log s

    Log s = Log 0, 052 = -1,283

    4. Kekuatan ion (I)

    KClK+ + Cl-

    Ba(IO3)2 Ba2+ + 2 IO3-

    I = {[K+] + [Cl-] + [IO3-] +[Ba2+]}

    = ( 0.1 + 0.1 + 0,104 + 0,052)

    = 0,178

    5. I1/2= 0. 1781/2= 0,42

    6. log so = log s - |2A- I |

    = -1,283( 2 x 0.509 x 0,42)

    = -1,71

    so = antilog -1, 71

    = 0,019

    7. so/s = y = 0,019/0, 052 = 0,3744

    8. log y = log0,3744 = - 0,427

    B. Erlenmeyer 2

    1.Konsentrasi larutan jenuh IO3-

    V lar dlm Erleneyer = V1 = 25 ml

    [ KCl ] = M1 = 0.05 M

  • 8/10/2019 Kelarutan Dan Koefisisien Aktivitas Elektrolit Kuat

    11/15

    11

    V tiosulfat = V2 =13 ml

    V1.M1 = V2.M2

    25 ml x 0.05 M = 13ml x M2

    M2 = 0,096 M

    Jadi, konsentrasi larutan jenuh IO3-= 0,096 M

    2. Kelarutan Ba(IO3)2

    Ba(IO3)2 Ba2+ + 2 IO3

    -

    s s 2s

    [ IO3-] = 0,096 M = 2s

    s = 0,096/2 = 0,048 M

    Jadi, Kelarutan Ba(IO3)2= s = 0,048 M

    3. Log s

    Log s = Log 0,048 = -1,318

    4. Kekuatan ion (I)

    KClK+ + Cl-

    Ba(IO3)2 Ba2+ + 2 IO3-

    I = {[K+] + [Cl-] + [IO3-] +[Ba2+]}

    = ( 0,05 + 0,05 + 0,096 + 0,048)

    = 0,122

    5. I1/2= 0,1221/2= 0,349

    6. log so = log s - |2A- I |

    = -1,318( 2 x 0,509 x 0,349)

    = -1,673

    so = antilog -1,673

    = 0,0212

    7. so/s = y = 0,0212 / 0,048

    = 0,442

    8. log y = log 0,442 = - 0,354

    C. Erlenmeyer 3

    1.Konsentrasi larutan jenuh IO3-

    V lar dlm Erleneyer = V1 = 25 ml

    [ KCl ] = M1 = 0,02 M

    V tiosulfat = V2 = 12ml

    V1.M1 = V2.M2

    25 ml x 0.02 M = 12ml x M2

    M2 = 0,042M

  • 8/10/2019 Kelarutan Dan Koefisisien Aktivitas Elektrolit Kuat

    12/15

    12

    Jadi, konsentrasi larutan jenuh IO3-= 0,042M

    2. Kelarutan Ba(IO3)2

    Ba(IO3)2 Ba2+ + 2 IO3

    -

    s s 2s

    [ IO3-] = 0,05 M = 2s

    s = 0,042/2 = 0,021 M

    Jadi, Kelarutan Ba(IO3)2= s = 0,021 M

    3. Log s

    Log s = Log 0,021 = - 1,678

    4. Kekuatan ion (I)

    KClK+ + Cl-

    Ba(IO3)2 Ba2+ + 2 IO3-

    I = {[K+] + [Cl-] + [IO3-] +[Ba2+]}

    = ( 0,02 + 0,02 + 0,042+ 0,021)

    = 0,0515

    5. I1/2= 0,05151/2= 0,227

    6. log so = log s - |2A- I |

    = - 1,678( 2 x 0.509 x 0,227)

    = - 1,909

    so = antilog -1,909= 0,012

    7. so/s = y = 0,012/ 0,021

    = 0,571

    8. log y = log 0,571= - 0,243

    D. Erlenmeyer 4

    1. Konsentrasi larutan jenuh IO3-

    V lar dlm Erleneyer = V1 = 25 ml

    [ KCl ] = M1 = 0.01 M

    V tiosulfat = V2 = 11,5 ml

    V1.M1 = V2.M2

    25 ml x 0,01 M = 11,5 ml x M2

    M2 = 0,022 M

    Jadi, konsentrasi larutan jenuh IO3-= 0,022 M

    2. Kelarutan Ba(IO3)2

    Ba(IO3)2 Ba2+ + 2 IO3

    -

    s s 2s

  • 8/10/2019 Kelarutan Dan Koefisisien Aktivitas Elektrolit Kuat

    13/15

    13

    [ IO3-] = 0,02 M = 2s

    s = 0,022/2 = 0,011 M

    Jadi, Kelarutan Ba(IO3)2= s = 0,011 M

    3. Log s

    Log s = Log 0,011 = -1,959

    4. Kekuatan ion (I)

    KClK+ + Cl-

    Ba(IO3)2 Ba2+ + 2 IO3-

    I = {[K+] + [Cl-] + [IO3-] +[Ba2+]}

    = ( 0,01 + 0,01 + 0,022+ 0,011 )

    = 0,0265

    5. I1/2= 0,02651/2= 0,163

    6. log so = log s - |2A- I |

    = --1,959( 2 x 0,509 x 0,163)

    = - 2,125

    so = antilog -2,125

    = 0,0075

    7. so/s = y =0,0075 / 0,011

    = 0,682

    8. log y = log 0,682= - 0,166E. Erlenmeyer 5

    1. Konsentrasi larutan jenuh IO3-

    V lar dlm Erleneyer = V1 = 25 ml

    [ KCl ] = M1 = 0.005 M

    V tiosulfat = V2 = 11 ml

    V1.M1 = V2.M2

    25 ml x 0,005 M = 11 ml x M2

    M2 = 0,011 M

    Jadi, konsentrasi larutan jenuh IO3-= 0,011 M

    2. Kelarutan Ba(IO3)2

    Ba(IO3)2 Ba2+ + 2 IO3

    -

    s s 2s

    [ IO3-] = 0,011 M = 2s

    s = 0,011/2 = 0,0055 M

    Jadi, Kelarutan Ba(IO3)2= s = 0,0055 M

    3. Log s

  • 8/10/2019 Kelarutan Dan Koefisisien Aktivitas Elektrolit Kuat

    14/15

    14

    Log s = Log 0,0055 = -2,259

    4. Kekuatan ion (I)

    KClK+ + Cl-

    Ba(IO3)2 Ba2+ + 2 IO3-

    I = {[K+] + [Cl-] + [IO3-] +[Ba2+]}

    = ( 0,005 + 0,005 + 0,011 + 0,0055 )

    = 0,01325

    5. I1/2= 0,013251/2= 0,1151

    6. log so = log s - |2A- I |

    = -2,259( 2 x 0,509 x 0,1151)

    = -2,376

    so = antilog -2,476

    = 0,0042

    7. so/s = y =0,0042/0,0055

    = 0,764

    8. log y = log 0,7764 = - 0,117

    F. Erlenmeyer 6

    1. Konsentrasi larutan jenuh IO3-

    V lar dlm Erleneyer = V1 = 25 ml

    [ KCl ] = M1 = 0.002 MV tiosulfat = V2 = 10 ml

    V1.M1 = V2.M2

    25 ml x 0,002 M = 10 ml x M2

    M2 = 0,005 M

    Jadi, konsentrasi larutan jenuh IO3-= 0,005 M

    2. Kelarutan Ba(IO3)2

    Ba(IO3)2 Ba2+ + 2 IO3

    -

    s s 2s

    [ IO3-] = 0,005 M = 2s

    s = 0,005/2 = 0,0025 M

    Jadi, Kelarutan Ba(IO3)2= s = 0,0025 M

    3. Log s

    Log s = Log 0,0015 = - 2,602

    4. Kekuatan ion (I)

    KClK+ + Cl-

    Ba(IO3)2 Ba2+ + 2 IO3-

  • 8/10/2019 Kelarutan Dan Koefisisien Aktivitas Elektrolit Kuat

    15/15

    15

    I = {[K+] + [Cl-] + [IO3-] +[Ba2+]}

    = ( 0,002 + 0,002 + 0,005 + 0,0025 )

    = 0,00575

    5. I1/2= 0,005751/2= 0,076

    6. log so = log s - |2A- I |

    = - 2,602( 2 x 0,509 x 0,076)

    = - 2,679

    so = antilog -2,679

    = 0,0021

    7. so/s = y = 0,0021 / 0,0025

    = 0,836

    8. log y = log 0,836 = - 0,077

    G. Erlenmeyer 7

    Air

    Standarisasi Na.tiosulfat

    5 ml larutan KIO3( 0.0769 gram dalam 100ml )

    M = gr.1000/(Mr.V)

    = 0.0769x1000/ (214x100)

    = 0.00359 mol/lt

    Titrasi dengan Na.tiosulfatV1 = V KIO3 = 5ml

    M1 = M KIO3 = 0.00359 mol/lt

    V2 = V Na.tiosulfat = 2.1 ml ( dari titrasi )

    M1x V1 = M2 x V2

    0.00359 M x 5 ml = M2x 2.1 ml

    M2= 0.00855 mol/lt = konsentrasi Na.tiosulfat