kel. 2

25

Upload: amrul-rizal

Post on 04-Aug-2015

20 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kel. 2
Page 2: Kel. 2

BAB 2

PERKEMBANGAN KLASIFIKASI

AKUNTANSI INTERNASIONAL

Kelompok 2

Dewi Yuliani ( 411130002 )

Fathul Munir ( 411130019 )

Page 3: Kel. 2

Akuntansi Internasional adalah akuntansi untuk transaksi internasional, perbandingan prinsip akuntansi antar negara yang berbeda dan harmonisasi berbagai standar akuntansi dalam bidang kewenangan pajak, auditing dan bidang akuntansi lainnya. Akuntansi harus berkembang agar mampu memberikan informasi yang diperlukan dalam pengambilan keputusan di perusahaan pada setiap perubahan lingkungan bisnis.

Perkembangan Akuntansi Internasional sudah seharusnya diiringi oleh kemampuan individu yang bergerak dalam bidang akuntansi untuk ikut andil memajukan akuntansi. Akuntansi Internasional merupakan penghubung antarnegara.

Page 4: Kel. 2

I. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN DUNIA AKUNTANSI

Berikut ini adalah delapan factor yang memiliki pengaruh signifikan dalam perkembangan dunia akuntansi :

1. Sumber pendanaan

2. Sistem Hukum 3.Perpajakan

4. Ikatan politik dan Ekonomi

5. Inflasi

6. Tingkat perkembangan

ekonomi7. Tingakat pendidikan

8. Budaya

Page 5: Kel. 2

1. Sumber Pendanaan Amerika Serikat dan Inggris yang memiliki pasar ekuitas yang kuat, akuntansi memilik focus atas seberapa baik manajemen menjalamkan perusahaan (profitabilitas), dan dirancang untuk membantu investor menganalisis arus kas masa depan dan resiko terkait, sedangkan system berbasis kredit, memiliki focus  atas perlindungan kreditor melalui pengukuran akuntansi yang konservatif. Jepang dan Swiss merupakan contoh Negara yang menganggap pengungkapan public secara luas dianggap tidak perlu, karena lembaga keuangan memiliki akses langsung terhadap informasi pada apa saja yang diinginkan.

Page 6: Kel. 2

2. Sistem HukumDunia barat memiliki dua orientasi dasar

yaitu : hukum kode (sipil) dan hukum umum (kasus). Hukum kode utamanya diambil dari hukum romawi dan kode napoleon. Di Negara – Negara hukum kode, aturan akuntansi digabungkan dalam hukum nasional dan cenderung sangat lengkap dan mencakup banyak prosedur. Sedangkan hukum umum berkembang atas dasar kasus per kasus tanpa adanya usaha untuk mencakup seluruh kasus dalam kode yang lengkap dan aturan akuntansi menjadi lebih adaptif dan inovatif karena ditetapkan oleh organisasi professional sector swasta.

Page 7: Kel. 2

3. Perpajakan

Di Jerman dan Swedia, peraturan pajak secara efektif menentukan standar akuntansi karena perusahaan harus mencatat pendapatan dan beban dalam akun diklaim untuk keperluan pajak. Sedangkan di Belanda berbeda, laba kena pajak pada dasarnya adalah laba akuntansi keuangan yang disesuaikan terhadap perbedaan – perbedaan dengan hukum pajak. Contoh di Amerika yang menetapkan penilaian persediaan menurut “masuk terakhir keluar pertama” (last in, first-out-LIFO).

Page 8: Kel. 2

4.Ikatan Politik dan EkonomiSystem pencatatan berpasangan (double-

entry) yang berawal di italia pada tahun 1400-an dan menyebar di Eropa bersamaan dengan gagasan –gagasan pembaruan (renaissance) lainnya. Inggris mengekspor akuntan akuntan dan konsep akuntansi di seluruh wilayah kekuasaannya. Pendudukan Jerman saat PD II memaksa rezim pengatur akuntansi bergaya AS di Jepang setelah PD II. Banyak Negara berkembang menggunakan system akuntansi yang dikembangkan ditempat lain, entag karena dipaksa (seperti India) atau karena pilihan sendiri (seperti Negara –negara Eropa Timur).

Page 9: Kel. 2

5.InflasiInflasi menyebabkan distorsi terhadap akuntansi biaya

historiss dan mempengaruhi kecendrungan (tendensi) suatu Negara untuk meerapkan perubahan harga terhadap akun – akun perusahaan. Israel, Melsiko, dan beberapa Negara Amerika Selatan menggunakan akuntansi tingkat harga umum karena berpengalaman dengan hiperinflasi.

6.Tingkat Perkembangan EkonomiFactor ini mmempengaruhi jenis transaksi usaha yang

dilaksanakan dalam suatu perekonomia dan menetukan manakah yang paling utama.  Masalah akuntansi seperti penilaian aktiva tetap dan pencatatan depresiasi yang sanga relevan dalam sector manufaktur menjadi semakin kurang penting.

Page 10: Kel. 2

7. Tingakat PendidikanStandar  dan praktik akuntansi yang sangat

rumit (sophisticated) akan menjadi  tidak berguna jika disalahkan dan disalahgunakan. Pengungkapan mengenai resiko efek derivative tidak akan informative kecuali jika dibaca oleh yang berkompeten. 8. Budaya

Budaya berarti nilai – nilai dan perilaku yang dibagi oleh suatu masyarakat. Variabel budaya mendasari pengaaturan kelemagaan di suatu Negara.

Page 11: Kel. 2

Empat dimensi budaya nasional menurut Hofstede, yaitu:a. Individualisme vs kolektivisme

merupakan kecenderungan terhadap suatu tatanan social yang tersusun longgar dibandingkan terhadap tatanan yang tersusun ketat dan saling tergantung.b. Large vs Small Powr Distance (Jarak kekuasaan)

adalah sejauh mana hierarki dan pembagian kekuasaan dalam suatu lembaga dan pembagian kekuasaan dalam suatu lembaga dan organisasi secara tidak adil dapat diterima.c. Strong vs Weak Uncertainty Avoidance (Penghindaran ketidakpasian) adalah sejauh mana masyarakat merasa tidak nyaman dengan ambiguitas dan suatu masa depan yang tidak pasti.d. Maskulinitas vs feminimitas

adalah sejauh mana peranan gender dibedakan dan kinerja serta pencapaian yang dapat dilihat lebih ditekankan daripada hubungan dan perhatian.

Page 12: Kel. 2

Berdasarkan hasil analisis Hofstede, Gray mengusulkan empat dimensi nilai akuntansi yang memengaruhi praktik pelaporan keuangan suatu negara, yaitu:

1. Profesionalisme Vs Ketetapan wajib pengendalian: preferensi terhadap pertimbangan profesional individu dan regulasi sendiri kalangan ntprofesional dibandingkan terhadap kepatuhan dengan ketentuan hukum yang telah ditentukan

2. Keseragaman Vs Fleksibilitas: preferensi terhadap keseragaman dan konsistensi dibandingkan fleksibilitas dalam bereaksi terhadap suatu keadaan tertentu.

3. Konservatisme Vs Optimisme: Suatu preferensi dalam memilih pendekatan yang lebih bijak untuk mengukur dan mengatasi segala ketidakpastian di masa depan, daripada memilih pendekatan yang sekedar optimis namun berisiko.

4. Kerahasiaan Vs Transparansi: preferensi atas kerahasiaan dan pembatasan informasi usaha menurut dasar kebutuhan untuk tahu dibandingkan dengan kesediaan untuk mengungkapkan informasi kepada publik.

Page 13: Kel. 2

II. PERKEMBANGAN AKUNTANSI DALAM EKONOMI YANG BERORIENTASI PASAR

Klasifikasi awal yang dilakukan adalah yang diusulkan oleh Mueller pertengahan tahun 1960-an. 1a mengidentifikasikan empat pendekatan terhadap perkembangan akuntansi di negara-negara Barat dengaii sistem ekonomi berorientasi pasar.

1.Berdasarkan pendekatan makroekonomi, 2. Berdasarkan pendekatan mikroekonomi,3. Berdasarkan pendekatan independen,4. Berdasarkan pendekatan yang seragam.

Page 14: Kel. 2

1.Berdasarkan pendekatan makroekonomi,

Praktik akuntansi didapatkan dan dirancang untuk meningkatkan tujuan makroekonomi

nasional. Tujuan perusahaan umumnya mengikuti dan bukan memimpin kebijn nasional, karena perusahaan bisnis mengoordinasikan kegiatan

mereka dengan kebijakan nasional. Akuntansi di Swedia berkembang dan pendekatan

makroekonomi.

Page 15: Kel. 2

2. Berdasarkan pendekatan mikroekonomi.

Akuntansi berkembang dari prinsip-prinsip mikroekonomi. Fokusnya terletak pada

perusahaan secara individu yang memiliki tujuan untuk bertahan hidup. Untuk mencapai tujuan ini, perusahaan harus memperlahankan modal fisik

yang dimiliki. Juga sama pentingnya bahwa perusahaan memisahkan secara jelas modal dari

laba untuk mengevaluasi dan mengendalikan aktivitas usaha. Pengukuran akuntansi yang didasarkan pada biaya penggañtian sangat

didukung karena paling sesuai dengan pendekatan ini. Akuntansi di Belanda berkembang

dari mikroekonorni.

Page 16: Kel. 2

3. Berdasarkan pendekatan independen,

Akuntansi berasal dan praktik bisnis dan berkembang secara ad hoc, dengan dasar perlahan-lahan dan pertimbangan, coba -coba, dan kesalahan. Akuntansi

dipandang sebagai Fungsi jasa yang konsep dan prinsipnya di ambi1 dan proses bisnis yang dijalankan,

diambilkan dari cabang keilmuan seperti ekonomi. Bisnis menghadapi kerumitan dunia nyata dan ketidakpastian

yang senantiasa terjadi melalui pengalaman, praktik, dan intuisi. Akuntansi berkembang dengan cara yang sama. Sebagai contoh, laba secara sederhana merupakan hal

yang paling bermanfaat dalam praktik dan pengungkapan secara pragmatis menjawab kebutuhan

para pengguna. Akuntansi berkembang secara independen di lnggris dan Amerika Serikat.

Page 17: Kel. 2

4. Berdasarkan pendekatan yang seragam,

Akuntansi distandardisasi dan digunakan sebagai alat untuk kendali administrasi oleh pemerintah pusat. Keragaman

dalam pengukuran, pengungkapan, dan penyajian akan memudahkan perancang pemerintah, otoritas pajak dan bahkan manajer untuk menggunakan informasi akuntansi dalam mengendalikan seluruh jenis bisnis. Secara umum, pendekatan seragam digunakan di negara-negara dengan keterlibatan pemerintah yang besar dalam perencanaan ekonomi di mana akuntansi digunakan antara lain untuk

mengukur kinerja, mengalokasikan sumber daya, mengumpulkan pajak dan mengendalikan harga. Prancis,

dengan bagan akuntansi nasional yang seragam, merupakan pendukung utama pendeka tan seragam.

Page 18: Kel. 2

Sistem Hukum: Akuntansi Hukum Umum Vs Kodifikasi Hukum.

1. Aktuntansi dalam negara-negara hukum umum memiliki karakter berorienlasi terhadap “penyajian wajar,” transparansi dan pengungkapan penuh dan pemisahan antara akuntansi keuangan dan pajak. Pasar saham mendominasi sumber-sumber keuangan dan pelaporan keuangan ditujukan untuk kebutuhan informasi investor luar. Penentuan standar akuntansi cenderung merupakan aktivitas sektor swasta dengan peranan penting yang dimainkan oleh profesi akuntansi. Akuntansi hukum umum sering disebut sebagai “Anglo Saxon,” “lnggris-Arnerika,” atau “berdasarkan mikro.” Akuntansi hukum umum berawal di Inggris dan kemudian diekspor ke negara-negara seperti Australia, Kanada, Hong Kong, India, Malaysia, Pakistan dan Amerika Serikat.

Page 19: Kel. 2

2. Akuntansi dalam negara-negara hukm kode memiliki karaterislik berorientasi legalistik, tidak

membiarkan pengungkapan dalam jumlah kurang, dan kesesuaian antara akuntansi keuangan dan pajak. Bank atau pemerintah (“orang dalam”) mendominasi sumber

keuangan dan pelaporan keuangan ditujukan untuk perlindungan kreditor. Penentuan standar akuntansi

cenderung merupakan aktivitas sektor publik dengan relatif sedikit pengaruh dari profesi akuntansi. Akuntansi

hukum kode sering disehut “kontinental,” “legalistik,” atau “seragam secara makro.” Ini ditemukan di

kebanyakan negara-negara Eropa Kontinental dan bekas koloni mereka di Afrika, Asia, dan Amerika.

Page 20: Kel. 2

III. Klasifikasi Akuntansi Dan Bisa Membandingkannya

Klasifikasi yang dimaksud adalah bagaimana membedakan klasifikasi atau perbandingan sistem akuntansi keuangan nasional dan regional. Klasifikasi merupakan dasar untuk memahami dan menganalisis mengapa dan bagaimana sistem akuntansi nasional berbeda-beda. Kita juga dapat menganalisis apakah sistem-sistem tersebut cenderung menyatu atau berbeda.

Tujuan dari klasifikasi adalah mengelompkkan sistem akuntansi keuangan menurut karakteristik khususnya. Klasifikasi mengungkapkan struktur dasar dimana anggota-anggota kelompok memiliki kesamaan dan yang membedakan kelompok-kelompok yang beraneka ragam satu sama lain. Dengan mengenali kesamaan dan perbedaan, pemahaman kita mengenai sistem akuntansi akan lebih baik. Klasifikasi merupakan cara untuk melihat dunia.

Page 21: Kel. 2

Dasar Klasifikasi Akuntansi Internasional Klasifikasi akuntansi internasional dapat dilakukan dalam dua cara, yaitu :

1. Pendekatan Deductive  Mengidentifikasikan faktor lingkungan yang relevan dan mengkaitkan itu dengan praktek akuntansi nasional, pengelompokan internasional atau pola perkembangan yang diajukan.

2. Pendekatan InductivePraktek akuntansi individual dianalisa, pola

perkembangan atau pengelompokan diidentifikasikan dan di akhir penjelasan dibuat dari sudut pandang ekonomi, sosial, politik dan faktor-faktor lainnya.

Page 22: Kel. 2

IV. Perbedaan Antara Penyajian Wajar Dan Kepatuhan Terhadap Hukum Dan Negara Mana

Yang Dominan PenerapannnyaPerbedaan penyajian wajar dan kepatuhan terhadap hukum

mengalami banyak permasahan. Ini menyangkut penyesuaian yang dilakukan terhadap pemberlakuan IFRS sebagai dasar penyajian. Beberapa masalah diantaranya :

1. Depresiasi, di mana beban ditentukan berdasarkan penurunan kegunaan suatu aktiva selama masa manfaat ekonomi.

2. Sewa guna usaha yang memiliki substansi pembelian aktiva tetap (properti) diperlakukan seperti itu (penyajian wajar) atau diperlakukan seperti sewa guna usaha operasi yang biasa (kepatuhan hukum).

3. Pensiun dengan biaya yang diakrual pada saat dihasilkan oleh karyawan (penyajian wajar) atau dibebankan menurut dasar dibayar pada saat Anda berhenti bekerja (kepatuhan hukum).

Page 23: Kel. 2

V. Isu Penting Perbedaan Penyajian Wajar dan Ketaatan Terhadap Hukum

Isu penting yang terjadi saat ini adalah tentang pemberlakuan IFRS sebagau dasar penyajian. Sehingga negara-negara yang belum melakukan penyajian wajar melalukan penyesuaian terhadap laporannya.

Ada beberapa alasan mengapa banyak perbedaan akuntansi pada tingkat nsional menjadi semakin hilang, yaitu:

1. Pentingnya pasar saham sebagai sumber keuangan terasa semakin berkembang di seluruh dunia. Modal sifatnya semakin menjadi global, sehingga menuntut adanya standar laporan keuangan perusahaan yang diakui secara mendunia. 

2. Pelaporan keuangan ganda kini menjadi hal yang umum. Satu set laporan sesuai dengan ketentuan pelaporan keuangan domestic local, sedangkan yang satu lagi menggunakan prinsip akuntansi dan berisi pengungkapan yang ditujukan kepada investor internasional.

Page 24: Kel. 2

3. Beberapa Negara yang menganut kodifikasi hukum, secara khusus Jerman dan Jepang, mengalihkan tanggung jawab pembentukan standar akuntansi dari pemerintah kepada kelompok sektor swasta yang profesional dan independen. Hal ini membuat proses penetapan standar menjadi mirip dengan proses di negara-negara hukum umum. Dan hal tersebut dilihat sebagai suatu cara untuk secara lebih aktif mempengaruhi agenda-agenda IASB.

Perbedaan antara penyajian wajar dan kesesuaian hukum menimbulkan pengaruh yang besar terhadap banyak permasalahan akuntansi. Akuntansi hukum umum berorientasi pada kebutuhan pengambilan keputusan oleh investor luar. Akuntansi kepatuhan hukum dirancang untuk memenuhi ketentuan yang dikenakan pemerintah seperti perhitungan laba kena pajak atau mematuhi rencana ekonomi pemerintah nasional. Setelah tahun 2005, seluruh perusahaan Eropa yang mencatatkan sahamnya akan menggunakan akuntansi penyajian wajar dalam laporan konsolidasinya karena mereka akan menggunakan IFRS. Akuntansi kepatuhan hukum dirancang untuk memenuhi ketentuan yang dikenakan pemerintah seperti perhitungan laba kena pajak atau mematuhi rencana ekonomi pemerintah nasional.

Page 25: Kel. 2