kel 1.doc

16
Daftar Isi Halaman Judul Daftar isi........................................ 1 Kata Pengantar.................................... 2 Proses masuk dan berkembangnya Islam di Nusanatara 3 Teori-teori masuknya Islam di nusantara...........3 Tahap-tahap perkembangan Islam di nusanatar.......6 Corak Islam di Nusantara..........................9 Penutup........................................... 10 Daftar Pustaka.................................... 11 1

Upload: sri-yuliana

Post on 16-Sep-2015

230 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Daftar Isi

Halaman Judul

Daftar isi1

Kata Pengantar2

Proses masuk dan berkembangnya Islam di Nusanatara3

Teori-teori masuknya Islam di nusantara3

Tahap-tahap perkembangan Islam di nusanatar6

Corak Islam di Nusantara9

Penutup10Daftar Pustaka11Kata pnegantar

Assalamu allikum wr,wb

Puji syukur kehadirat Allah yang Maha ESA, ynag telah memberikan kita rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini, yaitu berupa nikhmat kesehatan dan kesempatan.

Tak lupa pula marilah kita panjatkan kehadirat nabi besar Muhammad saw, yang telah membawa kita dari alam kegelapan menuju alam terang penderang. Tak lupa pula saya ucapkan banyak terima kasih kepada para pihak-pihak yang membantu dalam kesuksisan makalah ini, yang menyumbangkan ide dan wktu dalam pembuatan makalah ini.

Akhir kata, penulis meminta maaf jika dalam segi penulisan atau penyusunan makalah ini masi mengalami kekurangan, penulis sangat membutuhkan saran, kritik dan masukan dari para pembaca, terimakasi.

Wasalamualaikum wr, wb

Ttd

PenulisProses Masuk Berkembangnya Islam Di Nusantara

A. Proses Masuk Islam Di NusantaraIslam merupakan salah satu agama yang masuk dan berkembang di Indonesia. Hal ini tentu bukanlah sesuatu yang asing bagi kita, karena di mass media mungkin Anda sudah sering mendengar atau membaca bahwa Indonesia adalah negara yang memiliki penganut agama Islam terbesar di dunia. Agama Islam masuk ke Indonesia dimulai dari daerah pesisir pantai, kemudian diteruskan ke daerah pedalaman oleh para ulama atau penyebar ajaran Islam. Mengenai kapan Islam masuk ke Indonesia dan siapa pembawanya terdapat beberapa teori yang mendukungnya.

Proses masuk dan berkembangnya agama Islam di Indonesia menurut Ahmad Mansur Suryanegara dalam bukunya yang berjudul Menemukan Sejarah, terdapat 3 teori yaitu teori Gujarat, teori Makkah dan teori Persia.Ketiga teori tersebut di atas memberikan jawaban tentang permasalah waktu masuknya Islam ke Indonesia, asal negara dan tentang pelaku penyebar atau pembawa agama Islam ke Nusantara. Untuk mengetahui lebih jauh dari teori-teori tersebut, silahkan Anda simak uraian materiTeori-teori masuknya islamn di nusantara

Teori Gujarat

Teori berpendapat bahwa agama Islam masuk ke Indonesia pada abad 13 danpembawanya berasal dari Gujarat (Cambay), India. Dasar dari teori ini adalah:

1. Kurangnya fakta yang menjelaskan peranan bangsa Arab dalam penyebaranIslam di Indonesia.

2. Hubungan dagang Indonesia dengan India telah lama melalui jalur Indonesia Cambay Timur Tengah Eropa.

3. Adanya batu nisan Sultan Samudra Pasai yaitu Malik Al Saleh tahun 1297 yangbercorak khas Gujarat.

Pendukung teori Gujarat adalah Snouck Hurgronye, WF Stutterheim dan BernardH.M. Vlekke. Para ahli yang mendukung teori Gujarat, lebih memusatkan perhatiannyapada saat timbulnya kekuasaan politik Islam yaitu adanya kerajaan Samudra Pasai.

Hal ini juga bersumber dari keterangan Marcopolo dari Venesia (Italia) yang pernahsinggah di Perlak ( Perureula) tahun 1292. Ia menceritakan bahwa di Perlak sudahbanyak penduduk yang memeluk Islam dan banyak pedagang Islam dari India yangmenyebarkan ajaran Islam.Demikianlah penjelasan tentang teori Gujarat. Silahkan Anda simak teori berikutnya.

Teori Makkah

Teori ini merupakan teori baru yang muncul sebagai sanggahan terhadap teori lamayaitu teori Gujarat.

Teori Makkah berpendapat bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke 7 danpembawanya berasal dari Arab (Mesir).

Dasar teori ini adalah:

a. Pada abad ke 7 yaitu tahun 674 di pantai barat Sumatera sudah terdapatperkampungan Islam (Arab); dengan pertimbangan bahwa pedagang Arab sudahmendirikan perkampungan di Kanton sejak abad ke-4. Hal ini juga sesuai denganberita Cina.

b. Kerajaan Samudra Pasai menganut aliran mazhab Syafii, dimana pengaruhmazhab Syafii terbesar pada waktu itu adalah Mesir dan Mekkah. SedangkanGujarat/India adalah penganut mazhab Hanafi.

c. Raja-raja Samudra Pasai menggunakan gelar Al malik, yaitu gelar tersebut berasaldari Mesir.

Pendukung teori Makkah ini adalah Hamka, Van Leur dan T.W. Arnold. Para ahliyang mendukung teori ini menyatakan bahwa abad 13 sudah berdiri kekuasaan politikIslam, jadi masuknya ke Indonesia terjadi jauh sebelumnya yaitu abad ke 7 dan yangberperan besar terhadap proses penyebarannya adalah bangsa Arab sendiri.Dari penjelasan di atas, apakah Anda sudah memahami? Kalau sudah paham simakteori berikutnya.

Teori Persia

Teori ini berpendapat bahwa Islam masuk ke Indonesia abad 13 dan pembawanyaberasal dari Persia (Iran).Dasar teori ini adalah kesamaan budaya Persia dengan budaya masyarakat IslamIndonesia seperti:

a. Peringatan 10 Muharram atau Asyura atas meninggalnya Hasan dan Huseincucu Nabi Muhammad, yang sangat di junjung oleh orang Syiah/Islam Iran. DiSumatra Barat peringatan tersebut disebut dengan upacara Tabuik/Tabut.Sedangkan di pulau Jawa ditandai dengan pembuatan bubur Syuro.

b. Kesamaan ajaran Sufi yang dianut Syaikh Siti Jennar dengan sufi dari Iran yaituAl Hallaj.

c. Penggunaan istilah bahasa Iran dalam sistem mengeja huruf Arab untuk tandatandabunyi Harakat.

d. Ditemukannya makam Maulana Malik Ibrahim tahun 1419 di Gresik.

e. Adanya perkampungan Leren/Leran di Giri daerah Gresik. Leren adalah namasalah satu Pendukung teori ini yaitu Umar Amir Husen dan P.A. HusseinJayadiningrat.

Ketiga teori tersebut, pada dasarnya masing-masing memiliki kebenaran dan kelemahannya. Maka itu berdasarkan teori tersebut dapatlah disimpulkan bahwa Islam masuk ke Indonesia dengan jalan damai pada abad ke 7 dan mengalami perkembangannya pada abad 13. Sebagai pemegang peranan dalam penyebaran

B. Tahap-tahap Perkembangan Islam di Nusantara

Pada tahun 30 Hijri atau 651 Masehi, hanya berselang sekitar 20 tahun dari wafatnya Rasulullah SAW, Khalifah Utsman ibn Affan RA mengirim delegasi ke Cina untuk memperkenalkan Daulah Islam yang belum lama berdiri. Dalam perjalanan yang memakan waktu empat tahun ini, para utusan Utsman ternyata sempat singgah di Kepulauan Nusantara. Beberapa tahun kemudian, tepatnya tahun 674 M, Dinasti Umayyah telah mendirikan pangkalan dagang di pantai barat Sumatera. Inilah perkenalan pertama penduduk Indonesia dengan Islam. Sejak itu para pelaut dan pedagang Muslim terus berdatangan, abad demi abad. Mereka membeli hasil bumi dari negeri nan hijau ini sambil berdakwah.

Lambat laun penduduk pribumi mulai memeluk Islam meskipun belum secara besar-besaran. Aceh, daerah paling barat dari Kepulauan Nusantara, adalah yang pertama sekali menerima agama Islam. Bahkan di Acehlah kerajaan Islam pertama di Indonesia berdiri, yakni Pasai. Berita dari Marcopolo menyebutkan bahwa pada saat persinggahannya di Pasai tahun 692 H / 1292 M, telah banyak orang Arab yang menyebarkan Islam. Begitu pula berita dari Ibnu Battuthah, pengembara Muslim dari Maghribi., yang ketika singgah di Aceh tahun 746 H / 1345 M menuliskan bahwa di Aceh telah tersebar mazhab Syafi'i. Adapun peninggalan tertua dari kaum Muslimin yang ditemukan di Indonesia terdapat di Gresik, Jawa Timur. Berupa komplek makam Islam, yang salah satu diantaranya adalah makam seorang Muslimah bernama Fathimah binti Maimun. Pada makamnya tertulis angka tahun 475 H / 1082 M, yaitu pada jaman Kerajaan Singasari. Diperkirakan makam-makam ini bukan dari penduduk asli, melainkan makam para pedagang Arab.

Sampai dengan abad ke-8 H / 14 M, belum ada pengislaman penduduk pribumi Nusantara secara besar-besaran. Baru pada abad ke-9 H / 14 M, penduduk pribumi memeluk Islam secara massal. Para pakar sejarah berpendapat bahwa masuk Islamnya penduduk Nusantara secara besar-besaran pada abad tersebut disebabkan saat itu kaum Muslimin sudah memiliki kekuatan politik yang berarti. Yaitu ditandai dengan berdirinya beberapa kerajaan bercorak Islam seperti Kerajaan Aceh Darussalam, Malaka, Demak, Cirebon, serta Ternate. Para penguasa kerajaan-kerajaan ini berdarah campuran, keturunan raja-raja pribumi pra Islam dan para pendatang Arab. Pesatnya Islamisasi pada abad ke-14 dan 15 M antara lain juga disebabkan oleh surutnya kekuatan dan pengaruh kerajaan-kerajaan Hindu / Budha di Nusantara seperti Majapahit, Sriwijaya dan Sunda. Thomas Arnold dalam The Preaching of Islam mengatakan bahwa kedatangan Islam bukanlah sebagai penakluk seperti halnya bangsa Portugis dan Spanyol. Islam datang ke Asia Tenggara dengan jalan damai, tidak dengan pedang, tidak dengan merebut kekuasaan politik. Islam masuk ke Nusantara dengan cara yang benar-benar menunjukkannya sebagai rahmatan lil'alamin.

Dengan masuk Islamnya penduduk pribumi Nusantara dan terbentuknya pemerintahan-pemerintahan Islam di berbagai daerah kepulauan ini, perdagangan dengan kaum Muslimin dari pusat dunia Islam menjadi semakin erat. Orang Arab yang bermigrasi ke Nusantara juga semakin banyak. Yang terbesar diantaranya adalah berasal dari Hadramaut, Yaman. Dalam Tarikh Hadramaut, migrasi ini bahkan dikatakan sebagai yang terbesar sepanjang sejarah Hadramaut. Namun setelah bangsa-bangsa Eropa Nasrani berdatangan dan dengan rakusnya menguasai daerah-demi daerah di Nusantara, hubungan dengan pusat dunia Islam seakan terputus. Terutama di abad ke 17 dan 18 Masehi.

Penyebabnya, selain karena kaum Muslimin Nusantara disibukkan oleh perlawanan menentang penjajahan, juga karena berbagai peraturan yang diciptakan oleh kaum kolonialis. Setiap kali para penjajah terutama Belanda menundukkan kerajaan Islam di Nusantara, mereka pasti menyodorkan perjanjian yang isinya melarang kerajaan tersebut berhubungan dagang dengan dunia luar kecuali melalui mereka. Maka terputuslah hubungan ummat Islam Nusantara dengan ummat Islam dari bangsa-bangsa lain yang telah terjalin beratus-ratus tahun. Keinginan kaum kolonialis untuk menjauhkan ummat Islam Nusantara dengan akarnya, juga terlihat dari kebijakan mereka yang mempersulit pembauran antara orang Arab dengan pribumi.

Metode-metode Penyebaran Islam di IndonesiaDiantaranya ada beberapa proses mewsuknya Islam yaitu :1. Perdagangan dan PerkawinanDengan menunggu angin muson (6 bulan), pedagang mengadakan perkawinan dengan penduduk asli. Dari perkawinan itulah terjadi interaksi social yang menghantarkan Islam berkembang (masyarakat Islam).

2. Pembentukan masyarakat Islam dari tingkat bawah dari rakyat lapisan bawah, kemudian berpengaruh ke kaum birokrat (J.C. Van Leur).

3. Gerakan Dakwah, melalui dua jalur yaitau:

a. Ulama keliling menyebarkan agama Islam (dengan pendekatan Akulturasi dan Sinkretisasi/lambing-lambang budaya).

b. Pendidikan pesantren (ngasu ilmu/perigi/sumur), melalui lembaga/sisitem pendidikan Pondok Pesantren, Kyai sebagai pemimpin, dan santri sebagai murid.

Dari ketiga model perkembangan Islam itu, secara relitas Islam sangat diminati dan cepat berkembang di Indonesia. Meskipun demikian, intensitas pemahaman dan aktualisasi keberagman islam bervariasi menurut kemampuan masyarakat dalam mencernanya.

Ditemukan dalam sejarah, bahwa komunitas pesantrean lebih intens keberagamannya, dan memiliki hubungan komunikasi ukhuwah (persaudaraan/ikatan darah dan agama) yang kuat. Proses terjadinya hubungan ukhuwah itu menunjukkan bahwa dunia pesantren memiliki komunikasi dan kemudian menjadi tulang punggung dalam melawan colonial.

C. Corak Islam di indonesiaOrganisasi-Organisasi Islam di IndonesiaDi Indonesia ada banyak sekali organisasi sosial dan keagamaan Islam. Dari sekian banyak organisasi tersebut, Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah adalah organisasi-organisasi yang paling besar.

1. Nahdatul Ulama

Nahdlatul Ulama (NU) merupakan organisasi Islam terbesar di Indonesia dengan anggota sekitar 35 juta. NU seringkali dikategorikan sebagai Islam traditionalis, salah satunya karena sistem pendidikan pesantrennya. Pesantren adalah sekolah agama Islam yang dikelola oleh para kiai NU, dan biasanya menyediakan penginapan bagi murid-muridnya. Pesantren pada umumnya mengajarkan cara membaca dan menulis Al-Quran dalam bahasa Arab, menghapal ayat-ayat suci Al-Quran, pelajaran agama Islam lainnya, dan juga ilmu dan pengetahuan umum.

2. MUHAMMADIYAH

Muhammadiyah merupakan organisasi Islam terbesar kedua di Indonesia, dengan keanggotaannya sekitar 30 juta. Seringkali dikategorikan sebagai Islam modernis, Muhammadiyah memiliki ribuan sekolah, universitas, dan lembaga pendidikan tinggi serta ratusan rumah sakit di seluruh Indonesia.

PENUTUP.

A. KesimpulanIslam adalah agama yang diturunkan oleh Allah swt, kepada Nabi Muhammad saw melalui malaikat Jibril kepada semua umat manusia. Negara Indonesia adalah Negara yangtermasuk dalam penduduknya islam terbesar di dunia. Negara Ialam masuk ke nusantara melalui jalur perdagangan pada jaman dahulu yang di bawah oleh bangsa persi dan Gujarat.

Islam berkembang di Indonesia sangat pesat pada jaman dahulu, dan banyak di perantarai oleh kaum arab dan local, seperti raja-raja dan toko adat setempat yang memeluk agama islam. Sekarang ini islam suda berkembang pesat ke seluruh penjuru nusantara, walaupun beberapa daerah terdapat agama lain, seperti Kristen,budha, hindu dan komwuju. Tetapi sekarang masarakat hidup berdampingan dalam satu rukun yaitu BHINEKA TUNGGAL IKA.Walaupun demikian sekarang ini masih terdapat penyimpangan dari pemeluk-pemeluk yang mengaku islam.

B. SaranKepada pembaca agar selalu mengingat sejarah masuknya islam ke nusantara dan juga selalu mendekatkan diri kepada Allah swt dengan jalan Taqwa, serta berpegagteguh kapada Al-Qitab (AL-Quran) dan Hadist.Daftar Pustaka

http://www.ummah.net/islam/nusantara/sejarah.html

http://elcom.umy.ac.id/elschool/muallimin_muhammadiyah/file.php/1/materi/Sejarah/MASUKNYA%20PENGARUH%20ISLAM% 20DI%20INDONESIA.pdf

http://filzahazny.wordpress.com/2008/03/09/teori-masuknya-islam-ke-indonesia/

http://idb2.wikispaces.com/file/view/mn2014.pdf

1