kegiatan company visit mahasiswa manajemen feb ub ke

14
Kegiatan Company Visit Mahasiswa Manajemen FEB UB ke JOBP-PEJ Soko Bojonegoro Foto : Foto bersama di depan kafetaria JOBP- PEJ (Joint Operating Body PERTAMINA-PETROCHINA East Java), setelah mengikuti seminar dari petinggi JOBP-PEJ. PT. JOBP-PEJ (Joint Operating Body PERTAMINA- PETROCHINA East Java) adalah perusahaan eksploitasi yang bergerak dibidang perminyakan dan gas bumi. Perusahaan tersebut merupakan gabungan (merger) antara PT. PERTAMINA dan PT. PETROCHINA. Menurut undang-undang Republik Indonesia nomot 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi pengertian dari Eksploitasi adalah rangkaian kegiatan yang bertujuan

Upload: lilik-c-mafula

Post on 31-Dec-2015

35 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

company visit

TRANSCRIPT

Page 1: Kegiatan Company Visit Mahasiswa Manajemen FEB UB Ke

Kegiatan Company Visit Mahasiswa Manajemen FEB UB ke

JOBP-PEJ Soko Bojonegoro

Foto : Foto bersama di depan kafetaria JOBP-PEJ (Joint Operating

Body PERTAMINA-PETROCHINA East Java), setelah mengikuti

seminar dari petinggi JOBP-PEJ.

PT. JOBP-PEJ (Joint Operating Body PERTAMINA-PETROCHINA East

Java) adalah perusahaan eksploitasi yang bergerak dibidang perminyakan dan gas

bumi. Perusahaan tersebut merupakan gabungan (merger) antara PT.

PERTAMINA dan PT. PETROCHINA.

Menurut undang-undang Republik Indonesia nomot 22 Tahun 2001

tentang Minyak dan Gas Bumi pengertian dari Eksploitasi adalah rangkaian

kegiatan yang bertujuan untuk menghasilkan Minyak dan Gas Bumi dari Wilayah

Kerja yang ditentukan, yang terdiri atas pengeboran dan penyelesaian sumur,

pembangunan sarana pengangkutan, penyimpanan, dan pengolahan untuk

pemisahan dan pemurnian Minyak dan Gas Bumi di lapangan serta kegiatan lain

yang mendukungnya.

Page 2: Kegiatan Company Visit Mahasiswa Manajemen FEB UB Ke

Pada tanggal 23 Mei 2013 kemarin, mahasiswa manajemen FEB –UB

khususnya mahasiswa kelas Financial dan kelas TQM mengadakan Company visit

ke JOBP-PEJ (Joint Operating Body PERTAMINA-PETROCHINA East Java)

yang berada di kecamatan Soko Kabupaten Tuban.

Rombongan tersebut berangkat dari Malang pada pukul 04.00 dini hari

yang sebelumnya meraka berkumpul di kampus tercinta, yaitu Universitas

Brawijaya tepatnya di Gazebo FEB-UB. Keberangkatan tersebut sengaja

dilakukan pada pagi buta dikarenakan beberapa alasan seperti menghindari macet

di jalan serta memang tuntutan dari pihak JOBP-PEJ (Joint Operating Body

PERTAMINA-PETROCHINA East Java) yang meminta kami pengunjung untuk

datang sebelum dhuhur karena pemimpin (pihak HRD) akan pergi keluar kota

pada hari itu setelah dhuhur.

Perjalanan ke perusahaan JOBP-PEJ (Joint Operating Body

PERTAMINA-PETROCHINA East Java tersebut selama 5 jam tepatnya sampai

di tempat kunjungan JOBP-PEJ (Joint Operating Body PERTAMINA-

PETROCHINA East Java) pada pukul 09.00 WIB.

Setelah sampai di gerbang JOBP-PEJ (Joint Operating Body

PERTAMINA-PETROCHINA East Java). Dosen yang mendampingi peserta

langsung menghubungi pihak HRD perusahaan agar dipersilahkan masuk, setelah

menghubungi pihak HRD, barulah rombongan dipersilahkan masuk dan dipandu

oleh pemandu jalan untuk di arahkan ke KAFETARA – JOBP-PEJ (Joint

Operating Body PERTAMINA-PETROCHINA East Java). Di Kafetaria tersebut

para peserta di persilahkan sajikan beberapa presentasi dari pihak manager untuk

diperkenalkan manajemen dan keorganisasian perusahaan JOBP-PEJ (Joint

Operating Body PERTAMINA-PETROCHINA East Java) tersebut.

Page 3: Kegiatan Company Visit Mahasiswa Manajemen FEB UB Ke

Gambar Kafetaria JOBP-PEJ (Joint Operating Body PERTAMINA-

PETROCHINA East Java)

Dalam kesempatan Company Visit ke perusahaan tersebut para mahasiswa

jurusan manajemen angkatan 2010 dan 2011 tersebut mempelajari manajemen di

perusahaan yang dikunjungi tersebut yaitu perusahaan JOBP-PEJ (Joint Operating

Body PERTAMINA-PETROCHINA East Java).

Dalam pertemuan antara mahasiswa dengan manager HRD JOBP-PEJ

(Joint Operating Body PERTAMINA-PETROCHINA East Java) tersebut

diperoleh beberapa ilmu diantaranya dalam melakukan perekrutan karyawan PT.

JOBP-PEJ (Joint Operating Body PERTAMINA-PETROCHINA East Java)

melakukan beberapa tahapan diantaranya :

- Perencanaan SDM (Ref RPTK)

- Rekrutmen Seleksi

- Pengembangan SDM, Perencaan dan Pengembangan karir

- Keselamatan dan Kesehatan kerja

- Hubungan industrial

Dalam perekrutan karyawan PT. JOBP-PEJ (Joint Operating Body

PERTAMINA-PETROCHINA East Java) tersebut memang menggunakan alur di

atas karena beberapa alasan selain itu juga bertujuan untuk meningkatkan skill

dari masing-masing karyawan PT. JOBP-PEJ (Joint Operating Body

PERTAMINA-PETROCHINA East Java) tersebut.

Page 4: Kegiatan Company Visit Mahasiswa Manajemen FEB UB Ke

General Manajer

Field HSE Supervisor

Field Administrasi

Supervisor

Field Operational Supervisor

Field Manajer

Field Accounting Supervisor

Struktur organisasi yang dipakai oleh PT. JOBP-PEJ (Joint Operating

Body PERTAMINA-PETROCHINA East Java) seperti yang tergambar di bawah

ini :

Gambar : struktur organisasi PT. JOBP-PEJ (Joint Operating Body

PERTAMINA-PETROCHINA East Java)

Dalam struktur organisasi tersebut setiap Field supervisor membawahi

Field Departemen dan masing-masing Field Departemen membawahi pekerja

teknis, jadi setiap field tersebut masih memiliki bawahan yang dapat mengerjakan

tugas-tugas dari masing-masing field tersebut.

Dalam field tersebut, Field HSE di buat field sendiri walau sebenarnya

field tersebut masih dalam ruang lingkup HRD alasannya karena PT. JOBP-PEJ

(Joint Operating Body PERTAMINA-PETROCHINA East Java) merupakan

perusahaan yang besar sehingga membutuhkan perhatiaan yang khusus untuk para

karyawan, ketika HSE tidak di sendirikan, maka kemungkinan besar para

karyawan tidak dapat perhatian yang lebih sehingga mengakibatkan kurangnya

kepuasan karyawan terhadap perusahaan yang menyebabkan kinerja karyawanpun

menurut hal tersebut berdasarkan teori Manajemen Sumber Daya Manusia.

PT. JOBP-PEJ (Joint Operating Body PERTAMINA-PETROCHINA East

Java) sendiri memiliki tiga status karyawan diantaranya :

- Karyawan Pertamina

- Karyawan PetroChina

- Karyawan Outsourching

Masing-masing karyawan tersebut memiliki kompensasi yang berbeda dan

hal tersebut di dasarkan atas status karyawan yang disandang, dan juga didasarkan

Page 5: Kegiatan Company Visit Mahasiswa Manajemen FEB UB Ke

pada PP (Peraturan Perusahaan) dan PKB (Perjanjian Kerja Bersama). Selain itu

kompensasi karyawan juga di dasarkan atas Jabatan Karyawan dan Status

Karyawan perusahaan tersebut.

Sebelum berlakunya UU No. 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas

Bumi, eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi di Indonesia adalah

didasarkan pada Kontrak Bagi Hasil (PSC-Production Sharing Contract). Pada

masa itu, berdasarkan UU No 8 Tahun 1971, tentang Perusahaan Pertambangan

Minyak dan Gas Bumi Negara, Pertamina ditunjuk oleh Pemerintah untuk

mewakilinya dalam melakukan kontrak dengan pengusaha migas, yang pada

umumnya merupakan perusahaan asing.

Artinya, untuk dan atas nama pemerintah, Pertamina melakukan kontrak

dengan perusahaan asing dan sekaligus mengawasi pelaksanaan kontrak tersebut.

UU No. 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi merubah PSC menjadi

Kontrak Kerjasama (KKKS). Undang-Undang ini sekaligus mengalihkan

pengelolaan kontrak dengan perusahaan pertambangan dari Pertamina kepada

Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (BPMIGAS).

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2002, BPMIGAS merupakan

aparat pemerintah.

Dalam PSC, Pemerintah(c.q. Pertamina) membagi hasil produksi bersih

menurut suatu persentase tertentu. Hasil produksi bersih merupakan selisih antara

hasil penjualan produksi migas (lifting) dengan biaya pokok atau biaya

operasinya. Nilai produksi bersih yang akan dibagi oleh pemerintah dengan

kontraktor migas disebut sebagai Equity to be Split(ETBS). Perhitungan bagi hasil

antara pemerintah dengan perusahaan migas itu dilakukan setiap tahun. Pada

hakikatnya, biaya operasi yang timbul dalam pelaksanaan kontrak PSC adalah

diganti atau ditanggung oleh pemerintah. Kontraktor membayar terlebih dahulu

(menalangi) nilai pengeluaran untuk biaya operasi tersebut. Selain menyediakan

dana, kontraktor wajib menyediakan teknologi, peralatan dan keahlian yang

diperlukan bagi eksplorasi dan eksploitasi migas tersebut dan menanggung semua

risiko yang timbul daripadanya. Penggantian biaya operasi oleh Pemerintah

tersebut dalam perhitungan bagi hasil disebut sebagai Cost Recovery.

Contoh undang-undang perjanjian kerja adalah "Pasal 62 : Apabila salah

satu pihak mengakhiri hubungan kerja sebelum berakhirnya jangka waktu yang

Page 6: Kegiatan Company Visit Mahasiswa Manajemen FEB UB Ke

ditetapkan dalam perjanjian kerja waktu tertentu, atau berakhirnya hubungan kerja

bukan karena ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61 ayat (1), pihak

yang mengakhiri hubungan kerja diwajibkan membayar ganti rugi kepada pihak

lainnya sebesar upah pekerja/buruh sampai batas waktu berakhirnya jangka waktu

perjanjian kerja.

Berdasarkan undang-undang tersebut kedua pihak (pihak perusahaan dan

pekerja) tidak bisa seenaknya memberhentikan dan berhenti dari pekerjaan yang

dijalani, hal ini menjadikan perapian dalam kegiatan kerja yang sedang berjalan

disebuah perusahaan.

Pada saat ini PT. JOBP-PEJ (Joint Operating Body PERTAMINA-

PETROCHINA East Java) memiliki karyawan sebanyak 802 pekerja dengan

status pekerja diantaranya karyawan PERTAMINA, karyawan PETROCHINA,

dan karyawan OUTSOURCHING.

Selanjutnya dalam hal akuntansi PT. JOBP-PEJ (Joint Operating Body

PERTAMINA-PETROCHINA East Java) menggunakan konsep bagi hasil hal ini

di sampaikan oleh Supervisor Field Accountan Bpk Beno Mairuma. Konsep bagi

hasil tersebut 85% untuk pemerintah dan 15% untuk KKKS (operator

petroChina).

Dalam presentasi tersebut pak Beno menjelaskan tentang komponen

perhitungan bagi hasil produksi minyak diantaranya

- Gross Revenue

R = R adalah oil = R Neo Oil

- First Trance Petroleum (FTP)

20% X R

- Investement kredit

15,78% of Capital Invesment

- Cost Recovery

Penggantian atas biaya

- Equity to be split

R – FTP – IC – CR

Gross Revenue – FTP, Investment Credit

- Domestik Market Obligasi

- DMO Fee

Page 7: Kegiatan Company Visit Mahasiswa Manajemen FEB UB Ke

Adalah kewajiban pemerintah untuk membayar untuk membayar fee.

Dewasa ini pemerintah mengeluarkan undang-undang tentang Cost

Recovery. Sebelumnya kita harus mengetahui terlebih dahulu pengertian dari cost

recovery yaitu pengembalian atas biaya-biaya yang telah dikeluarkan dalam

rangka operasi perminyakan oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS)

dengan menggunakan hasil produksi minyak dan/atau gas bumi (migas) sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (Pasal 1 Angka 1 ke-6 UU

Nomor 2 Tahun 2010 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 47 Tahun

2009 Tentang Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara Tahun Anggaran

2010).

Sementara itu, jumlah biaya yang merupakan cost recoverable selama

tahun tertentu terdiri dari:

1. Insentif Investment Credit. Investment Creditadalah insentif yang

diberikan oleh pemerintah kepada kontraktor untuk merangsang kontraktor

menambah investasinya. Insentif diberikan berupa pengembalian

(recovery) sejumlah nilai tertentu (biasanya sebesar prosentase tertentu

yang ditetapkan dalam kontrak) dari investasi yang langsung berhubungan

dengan pembangunan fasilitas produksi migas (direct production oil/ gas

facilities).

2. Cost Recovery (CR)yang merupakan biaya operasi yang dimintakan

penggantiannya yang terdiri atas biaya eksplorasi, biaya produksi

(termasuk penyusutan), dan biaya administrasi (termasuk interest

recovery).

Menurut penjelasan pak Beno Cost Recovery di dalam PT. JOBP-PEJ

(Joint Operating Body PERTAMINA-PETROCHINA East Java) yang termasuk

Cost Recovery di dalam perusahaan migas diantaranya :

1. Current Year Opex

2. Current Year Depreciation Of Capex

3. Unrecovered Cost (Past Year Cost) yaitu biaya yang belum di cost

recoverykan.

Karena ada pihak-pihak yang tidak berkepentingan dan sengaja

menggunakan dana cost recovery untuk kepentingan pribadi maka BP Migas,

Page 8: Kegiatan Company Visit Mahasiswa Manajemen FEB UB Ke

Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral dan BPK telah mengeluarkan 17

item dari daftar perhitungan cost recovery.

Berdasarkan data ke-17 item yang diperoleh dari BP Migas, Sabtu

(28/6/2008):

1. Personal income tax, rugi penjualan rumah dan mobil pribadi;

2. Pemberian long term incentive plan;

3. Penggunaan ekspatriat tanpa RPTKA dan IKTA;

4. Biaya konsultan hukum yang tidak terkait;

5. Tax consultant fee;

6. Biaya pemasaran migas bagi KKKS yang timbul karena kesalahan yang

disengaja;

7. Biaya public relation tanpa daftar penerima manfaat;

8. Biaya community development;

9. Dana site restoration;

10. Technical training untuk expatriat;

11. Biaya merger atau akuisisi;

12. Biaya bunga atas pinjaman;

13. PPH pihak ketiga;

14. Pengadaan barang dan jasa lebih besar dari AFE (perhitungan ulang BP

Migas);

15. Surplus material yang berlebihan;

16. Aset yang sudah PIS tapi tidak berfungsi;

17. Transaksi dengan affiliates parties yang merugikan negara.

Setelah dikeluarkannya 17 item tersebut maka pendapatan pemerintah dan

pembagian hasil migas semakin bertambah.

Pengolahan dari migas sendiri tidaklah semudah membalikkan telapak

tangan melainkan melalui proses yang begitu rumit mulai dari pengeboran yang

membutuhkan ketelitian dan kehati-hatian. Jika terjadi kesalahan sedikit saya

dapat berakibat fatl dan dapat membahayakan kesehatan masyarakat bahkan dapat

menyebabkan kematian.

Berdasarkan penjelasan dari pak Hendrik selaku Manager Operational dari

PT. JOBP-PEJ (Joint Operating Body PERTAMINA-PETROCHINA East Java)

alur pengolahan minyak dan gas bumi pertama-tama minyak di angkat

Page 9: Kegiatan Company Visit Mahasiswa Manajemen FEB UB Ke

kepermukaan kemudian ditampung di tempat penampungan pertama, selanjutnya

dipisahkan antara minyak dengan gas, karena gas yang ada dalam kandungan

minyak tersebut berbahaya jadi harus benar-benar berhati-hati dalam

pemisahkannya dan tidak boleh lengah sekalipun. Gas yang ada dalam kandungan

minyak tersebut dalam membuat seseorang koleps hanya dengan ukuran 2%

perkb. Sungguh sangat berbahaya memang jenis gas seperti ini.

Gas yang tidak dapat terpakai dan tidak dapat digunakan akan dilakukan

pembakaran gas tersebut. Seperti ditunjukkan oleh gambar berikut.pembakaran

gas dilakukan agar gas yang terlepas tidak membahayakan penduduk serta tidak

menyebabkan kematian bagi yang menghirup.

Gambar : pembakaran gas tak terpakai

Selanjutnya setelah dipisahkan antara minyak dan gas tersebut, maka

dilakukan pemisahan minyak dengan air, kemudian air yang telah dipisahkan di

salurkan kembali ke dalam lubang pengeboran untuk menjaga keseimbangan

tanah.

Karena PT . JOBP-PEJ (Joint Operating Body PERTAMINA-

PETROCHINA East Java) hanya beroperasi dalam pengeboran sampai pemisahan

dan tidak sampai pada pengolahan pengkilangan minyak, maka perusahaan

Page 10: Kegiatan Company Visit Mahasiswa Manajemen FEB UB Ke

tersebut menjual minyak yang sudah siap diolah ke PT.PERTAMINA, yang

selanjutnya PT. PERTAMINA yang akan mengolah minyak mentah tersebut

menjadi beberapa minyak siap pakai seperti bensin, solar, LPG dll.