lakip ub 2015-final 2 feb

64

Upload: buikhuong

Post on 12-Jan-2017

220 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Lakip UB 2015-Final 2 Feb
Page 2: Lakip UB 2015-Final 2 Feb

LAKIP UB 2015 KATA PENGANTAR

Halaman i

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) UB tahun

2015 ini dapat diselesaikan.

LAKIP UB tahun 2015 selain merupakan laporan pertanggungjawaban kinerja UB

kepada Pemerintah, sekaligus menjadi dokumen penting dalam Siklus Perencanaan,

Pemantauan, dan Umpanbalik untuk tahun berikutnya.

Tujuan penyusunan dan penyampaian LAKIP ini adalah untuk mewujudkan akuntabilitas

UB kepada pihak-pihak yang memberi amanah/mandat. Selain itu juga sebagai sarana untuk

mengkomunikasikan dan menjawab tentang apa yang telah dicapai UB dan bagaimana proses

pencapaiannya. LAKIP UB ini disusun dengan cermat dan melibatkan semua unit kerja di

lingkungan UB.

Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat kepada pihak-pihak yang

berkepentingan, khususnya kepada UB sendiri.

Malang, Januari 2016

Rektor,

Prof. Dr. Ir. Mohammad Bisri, MS. NIP. 195811261986091001

Page 3: Lakip UB 2015-Final 2 Feb

LAKIP UB 2015 DAFTAR ISI

Halaman ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................. i

DAFTAR ISI .............................................................................................................................. ii

IKHTISAR EKSEKUTIF .......................................................................................................... 1

BAB-I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 2

1.1.GAMBARAN UMUM UB .............................................................................................. 2

1.2. DASAR HUKUM ........................................................................................................... 3

1.3. TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA STRUKTUR ORGANISASI UB ........... 4

1.4. PERMASALAHAN UTAMA YANG DIHADAPI ORGANISASI .............................. 7

A. Pendidikan ..................................................................................................................... 7

1) Internal UB ..............................................................................................................................7

2) Eksternal UB ...........................................................................................................................8

B. Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat ..................................................... 9

1) Internal UB ..............................................................................................................................9

2) Eksternal UB ...........................................................................................................................9

C. Kemahasiswaan dan Alumni .................................................................................... 10

1) Internal UB ........................................................................................................................... 10

2) Eksternal UB ........................................................................................................................ 10

D. Kelembagaan dan kerjasama .................................................................................. 10

1) Internal UB ........................................................................................................................... 10

2) Eksternal UB ........................................................................................................................ 11

BAB-II PERENCANAAN KINERJA ..................................................................................... 12

BAB-III AKUNTABILITAS KINERJA ................................................................................... 22

3.1. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI ......................................................................... 22

(1) Sasaran Strategis: Menghasilkan lulusan yang mampu bekerja sebagai ilmuwan

yang profesional dan mampu mengkaji dan menganalisis secara kritis berbagai

permasalahan tingkat internasional ................................................................................. 22

(2) Sasaran Strategis:Terwujudnya kemampuan sivitas akademika yang mandiri

(independent), memiliki otonomi (autonomous) dan mampu mengarahkan dirinya

(self-directed) untuk meneliti, menganalisis dan memecahkan masalah-masalah

internasional ......................................................................................................................... 29

(3) Sasaran Strategis: Adanya kerjasama ditingkat ASEAN, ASIA dan daya saing

GLOBAL ............................................................................................................................... 36

Page 4: Lakip UB 2015-Final 2 Feb

LAKIP UB 2015 DAFTAR ISI

Halaman iii

(4) Sasaran Strategis: Terwujudnya Sistem Tata Kelola dan Kelembagaan yang

akuntabel. ............................................................................................................................. 38

(5) Sasara Strategis: Adanya Sarana Prasarana yang memenuhi standar mutu

perguruan tinggi. ................................................................................................................. 41

3.2. REALISASI ANGGARAN .......................................................................................... 44

BAB-IV PENUTUP ................................................................................................................. 47

LAMPIRAN .............................................................................................................................. 48

Lampiran-1: Perjanjian Kinerja ........................................................................................ 48

Lampiran-2: Kertas Kerja Penyusunan Capaian Indikator .......................................... 50

Page 5: Lakip UB 2015-Final 2 Feb

LAKIP UB 2015 IKHTISAR EKSEKUTIF

Halaman 1

IKHTISAR EKSEKUTIF

Penyusunan LAKIP UB 2015 bertujuan untuk mewujudkan akuntabilitas UB kepada

pihak pihak yang telah memberikan mandat/amanah, mengkomunikasikan, dan menjawab

tentang apa yang telah dicapai UB beserta proses pencapaiannya. LAKIP UB 2015 berfungsi

sebagai media penghubung kerja organisasi, media akuntabilitas, media informasi, serta

wujud pertanggungjawaban tertulis kepada pemberi mandat/amanah. Substansi LAKIP UB

2015 adalah melaporkan tingkat keberhasilan/kegagalan beserta penyebabnya atas:

(1)Perencanaan kinerja, (2)Pengukuran kinerja, (3)Pelaporan kinerja, (4)Evaluasi kinerja, dan

(5)Pencapaian kinerja UB terhadap target kinerja yang tertuang di dalam Perjanjian Kinerja

dan Renstra UB 2011-2015.

Tingkat keberhasilan tersebut diukur dengan menganalisa capaian indikator kinerja

yang terdapat dalam Perjanjian Kinerja 2015 dan indikator program dan kegiatan dalam

renstra UB 2011-2015. Indikator program dan kegiatan Renstra UB 2011-2015 yang

digunakan sebagai ukuran adalah program dan kegiatan yang mendukung indikator yang

menjadi target dalam Perjanjian Kinerja 2015.

Hasil Pengukuran Kinerja (PK) UB tahun 2015 berdasarkan Target Kinerja yang terdapat

di dalam Perjanjian Kinerja UB menunjukkan realisasi sebesar 91.75%. Realisasi kinerja

tersebut dihubungkan dengan program, kegiatan dan indikator kinerja kegiatan yang terdapat

di dalam Renstra UB 2011-2015, dimana capaian kinerja UB sebesar 104,58% dari rerata

capaian yang diukur berdasarkan indikator kinerja kegiatan. Dengan demikian Program dan

kegiatan yang dilaksanakan UB telah mendukung output sasaran sesuai yang dicanangkan

dalam Penetapan Kinerja (PK) dan DIPA UB.

Pencapain kinerja UB didukung dengan serapan anggaran sebesar Rp

1.096.991.143.384,-dari total DIPA Tahun 2015 sebesar Rp1.151.121.223.000 (95.30%).

DIPA yang digunakan adalah DIPA Revisi ke-3 yang meliputi Penerimaan dari RM-APBN,

APBN-P dan Penerimaan Dari PNBP.Secara umum penyerapan anggaran masih tergolong

baik mengingat adanya beberapa kali revisi.

Analisis terhadap capaian kinerja 2015 dibatasi pada program dan kegiatan yang bersifat

pengembangan, dengan dukungan dana sebesar Rp. 950,661,595,000 (82,58%) dari total

pagu tahun 2015. Sedangkan 17,42% dana (Rp. 200,459,628,000) diperuntukkan kepada

program dan kegiatan yang bersifat rutin, yaitu: Layanan Perkantoran, dan Layanan

Perkantoran Satker (BOPTN).

Page 6: Lakip UB 2015-Final 2 Feb

LAKIP UB 2015 PENDAHULUAN

Halaman 2

BAB-I PENDAHULUAN

Dalam rangka mempersiapkan diri menjadi sebuah perguruan tinggi yang otonom UB

sudah mendapatkan pengesahan status menjadi instansi pemerintah yang menerapkan Pola

Keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU) dari Menteri Keuangan melalui ketetapannya

nomor: 361/KMK.05/2009 tanggal 17 Desember 2009.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini berisi Laporan Kinerja

Kegiatan dan Pencapaian Sasaran Universitas Brawijaya selama tahun 2015 terdiri atas:

a. Akuntabilitas Kinerja dilaporkan setelah meninjau pelaksanaan Rencana Strategis UB,

dan bertujuan untuk memaparkan Analisis Capaian Kinerja Kegiatan dan Capaian

Sasaran, serta Akuntabilitas Keuangan. Pembahasan pada analisis capaian kinerja dan

akuntabilitas keuangan mengacu pada rencana penyusunan tahapan Periode menuju

internasionalisasi perguruan tinggi dengan melakukan analisa terhadap Pelaksanaan

Program Kerja Rektor 2011-2015. Data-data yang digunakan diambil dari Buku Laporan

Program Kerja Rektor Tahun 2015, LAKIP Fakultas/Lembaga/UPT se Universitas

Brawijaya Tahun 2015 dan Pelaksanaan Anggaran DIPA 2015.

b. Penutup dan Lampiran dimaksudkan untuk lebih memudahkan pembaca untuk melihat

secara utuh LAKIP UB tahun 2015, selain dapat secara langsung dibaca dalam Ikhtisar

Eksekutif dan Daftar Isi. Sistematika penyajian LAKIP 2015 ini didasarkan pada tatacara

penyajian LAKIP yang dilakukan oleh BPKP dan Ditjen DIKTI.

1.1.GAMBARAN UMUM UB

Nama UB diberikan oleh Presiden Republik Indonesia melalui kawat nomor 258/K/61

tanggal 11 Juli 1961.Nama ini berasal dari gelar Raja-Raja Majapahit yang merupakan

kerajaan besar di Indonesia pada abad 12 sampai 15.UB diresmikan sebagai Universitas

Negeri berdasarkan Surat Keputusan Presiden Nomor 196 tahun 1963 dan berlaku sejak 5

Januari 1963. Tanggal tersebut kemudian ditetapkan sebagai hari lahir (Dies Natalis) UB.

Perjalanan UB sebelum dinegerikan diawali pada tahun 1957 di Malang berdiri cabang

Universitas Sawerigading Makassar yang hanya terdiri dari dua fakultas yaitu Fakultas Hukum

dan Fakultas Ekonomi. Kemudian pada tanggal 1 Juli 1960 diganti namanya menjadi

Universitas Kotapraja Malang. Di bawah naungan Universitas tersebut, beberapa bulan

berikutnya terdapat tambahan fakultas yaitu Fakultas Administrasi.

Pada saat dinegerikan, UB hanya mempunyai 5 fakultas yaitu Fakultas Hukum, Fakultas

Ekonomi, Fakultas Ketatanegaraan dan Ketataniagaan (FKK) merupakan perluasan dari FAN

dan saat ini namanya adalah Fakultas Ilmu Administrasi (FIA), Fakultas Pertanian dan

Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan (FKHP). FKHP kemudian dipecah menjadi dua

Fakultas pada tahun 1973, yaitu Fakultas Peternakan (FPt) yang berada di UB dan Fakultas

Kedokteran Hewan yang berada di bawah naungan Universitas Airlangga. Fakultas Teknik

(FT) berdiri tahun 1963 berdasarkan Surat Keputusan Menteri PTIP nomor 167 tahun 1963

tertanggal 23 Oktober 1963. Sampai dengan tahun 2009, Universita Brawijaya memiliki48

program studi strata satu (S-1), 28 program studi strata dua (S-2) dan 11 program studi strata

tiga (S-3), serta program pendidikan profesi meliputi 12 program dokter spesialis-I (Sp-1) dan

program vokasi.

Page 7: Lakip UB 2015-Final 2 Feb

LAKIP UB 2015 PENDAHULUAN

Halaman 3

Saat ini UB memiliki 12 fakultas,yaitu: Fakultas Hukum (FH), Fakultas Ekonomi dan

Bisnis (FEB), Fakultas Ilmu Administrasi (FIA), Fakultas Pertanian (FP), Fakultas Peternakan

(FPT), Fakultas Teknik (FT), Fakultas Kedokteran (FK), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

(FPIK), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Fakultas Teknologi

Pertanian (FTP), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Fakultas Ilmu Budaya (FIB).

Disamping 12 fakultas, terdapat juga 1 (satu) Program Pascasarjana, 2 (dua) program setara

fakultas (Program Kedokteran Hewan, Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer), dan

1 program Vokasi. Sejumlah 146 program studi saat ini dikelola UB, dengan rincian 8 PS untuk

Program Vokasi, 65 PS untuk S1, 40 untuk S2, 14 PS untuk S3 dan 15 PS untuk Program

Dokter Spesialis, serta 4 PS untuk Program Profesi.

1.2. DASAR HUKUM

1. Nama UB diberikan berdasarkan oleh Presiden Republik Indonesia melalui kawat nomor 258/K/61 tanggal 11 Juli 1961;

2. Diresmikan sebagai Universitas Negeri berdasarkan Surat Keputusan Presiden nomor 196 tahun 1963 dan berlaku sejak 5 Januari 1963;

3. Menerapkan Pola Keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU) dari Menteri Keuangan melalui ketetapannya nomor 361/KMK.05/2009 tanggal 17 Desember 2009;

4. Struktur organisasi UB disesuaikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum;

5. Undang-undang RI Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

6. Undang-Undang APBN No. 41 Tahun 2008 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2009;

7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat;

8. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor Per 51/PB/2008 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga;

9. Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

10. Pasal 12 ayat (2) Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;

11. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah;

13. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2002 Tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

14. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 91/PMK.05/2007 tentang Bagan Akun Standar;

15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 21/2007 tentang Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan di lingkungan Depdiknas;

16. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16/2008 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan di lingkungan Depdiknas;

Page 8: Lakip UB 2015-Final 2 Feb

LAKIP UB 2015 PENDAHULUAN

Halaman 4

17. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

1.3. TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA STRUKTUR ORGANISASI UB

Tanggal 17 Desember 2009, sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor

361/KMK.05/2009, UB ditetapkan sebagai Instansi Pemerintah yang menerapkan

Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU). Bagan struktur organisasi PK-BLU

UB dapat di lihat pada Gambar 1.Perubahan paling mendasar dilakukan untuk membenahi

aspek pengelolaan keuangan, pengawasan, monitoring dan evaluasi. Sedangkan bagian lain

hanya akan berubah secara minor atau tidak dilakukan perubahan sama sekali. Penguatan

dalam akuntabilitas dan transparansi organisasi menjadi tujuan utama dalam pembenahan

organisasi. Dalam hal ini akan dilakukan penguatan pada posisi pejabat keuangan, dengan

demikian Biro Administrasi Umum dan Keuangan dipecah menjadi Biro Umum dan

Kepegawaian (BUK); dan Biro Keuangan(BAK). Perubahan ini sudah dikonsultasikan dan

disetujui oleh Senat Universitas dan dalam tahap diajukan ke Biro Hukum dan Organisasi

Sekretariat Jenderal Departemen Pendidikan Nasional. Untuk selanjutnya, akan dimintakan

pengesahannya ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara. Dalam pelaksaan dan

penyelenggaraan organisasi di UB, pembenahan struktur tersebut di atas telah diperkuat

dengan Surat Keputusan Rektor UB Nomor:478/SK/2012 tanggal 25 Oktober 2012 tentang

Penetapan Struktur Organisasi Universitas Brawijaya sebagai Instansi Pemerintah yang

Menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU).

Badan normatif tertinggi adalah Senat Universitas yang berwenang memilih Rektor

beserta Pembantu Rektor, dan memberikan pertimbangan terhadap kebijakan tertentu yang

dilakukan Rektor. Disamping itu UB memiliki Dewan Pertimbangan yang keanggotaannya

berasal dari institusi di luar UB maupun perorangan dengan syarat tertentu, dan Dewan

Pengawas untuk mengawasi jalannya organisasi atas nama stake holder. Rektor dibantu oleh

4 Pembantu Rektor, yaitu Pembantu Rektor-I Bidang Akademik, Pembantu Rektor-II Bidang

Administrasi dan Keuangan, Pembantu Rektor-III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni dan

Pembantu Rektor-IV Bidang Perencanaan. Dalam tugas sehari-hari, Rektor dan Pembantu

Rektor secara administratif dibantu oleh tiga Kepala Biro (Biro Administrasi Umum dan

Kepegawaian, Biro Administrasi Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan dan Kerjasama,

Biro Administrasi serta jajarannya, sedangkan aspek teknis untuk menunjang pelaksanaan

kegiatan akademik adalah: Perpustakaan, Laboratorium Sentral Ilmu Hayati (LSIH),

Laboratorium Sentral Sain dan Rekayasa (LSSR), Laboratorium Biosain, Job Placement

Center (JPC), Unit Teknologi Informasi dan Komunikasi, Rumah Sakit Akademik, Pusat

Informasi, Dokumentasi, dan Keluhan (PIDK), Pusat Pembinaan Agama (PPA, Unit Layanan

Mata Kuliah Umum, UB Press, Percetakan, Kantor Urusan Internasional (International Office),

Unit Layanan Pengadaan, Pusat Inkubator Bisnis dan Layanan Masyarakat, dan Unit Bisnis.

Dalam rangka implementasi Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU),

maka organisasi UB perlu disesuaikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum,sebagai

berikut:

Page 9: Lakip UB 2015-Final 2 Feb

LAKIP UB 2013 Pendahuluan

Halaman 5

STRUKTUR ORGANISASI UB PK-BLU

Gambar-2: Struktur Organisasi Badan Layanan Umum UB (BLU-UB)

Keterangan : PR-I: Pembantu Rektor Bidang Akademik; PR-II: Pembantu Rektor Bidang Administrasi Umum; PR-III: Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan; PJM: Pusat Jaminan Mutu; SPI: Satuan

Pengendali Internal; BAU: Biro Administrasi Umum; BAAK: Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan; BAPSI: Biro Administrasi Perencanaan dan Sistem Informasi; BAK: Biro

Administrasi Keuangan; PIBLAM: Pusat Inkubator Bisnis dan Pelayanan Masyarakat;LSIH: Laboratorium Sentral Ilmu Hayati; LSSR: Lab. Sentral Sain dan Rekayasa; Unit JPC; Unit Job

Placement Center; Unit TIK: Unit Teknologi Informasi dan Komunikasi; PIDK: Pusat Informasi, Dokumentasi, dan Keluhan; PPA: Pusat Pembinaan Agama;MKU: Mata Kuliah Umum;

LPPM: Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat;LP3: Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Pendidikan.

Senat Universitas Dewan Pengawas

Dewan Pertimbangan

PJM Pascasarjana SPI

BAAK BAK BAKP BAUK

Unit Bisnis

Program

Vokasi

Sekolah

Perpus-

takaan LSIH LSSR Lab.

Biosains

Unit

JPC

Kantor Urusan

Internasional

Unit

TIK PIDK UB

Press

RS Akademik

dan Poliklinik

Unit Layanan Pengadaan

(ULP)

FH FEB FIA FP FT FPt FK FPIK FMIPA

FTP FISIP FIB PKH PTIIK LPPM LP3

Unsur Pengendalian dan Pengawasan Internal

Pimpinan Universitas

Unsur Penyelenggara Administrasi

Unsur Penunjang Akademik Unsur Penunjang Akademik

Unsur Penyelenggara Akademik

Fakultas/Program Lembaga

Unsur Usaha Bisnis

PIBLAM

PPA MKU Percetakan

REKTOR

PR-I PR-II PR-III

Page 10: Lakip UB 2015-Final 2 Feb

LAKIP UB 2013 Pendahuluan

Halaman 6

Unit-unit yang secara khusus dibuat untuk mengawasi jalannya organisasi atas nama

stake holder adalah Dewan Pengawas. Satuan Pengendali Internal (SPI) dan Pusat Jaminan

Mutu (PJM) adalah unit di bawah pimpinan untuk membantu melakukan monitoring dan

evaluasi. Unit-unit tersebut diharapkan dapat membantu penguatan akuntabilitas dan

transparansi untuk membangun kesehatan organisasi dan perbaikan layanan. Pembenahan

di bidang pengelolaan keuangan dirancang dengan memperkuat Biro Administrasi Keuangan

sebagai penanggung jawab utama pengelolaan keuangan. Di harapkan organisasi UB-BLU

nantinya mampu secara cermat melakukan Rancangan Bisnis Anggaran. Selain unit-unit baru

tersebut yang merupakan perubahan mendasar dibandingkan organisasi UB lama, ada pula

perbaikan minor untuk tujuan peningkatan efektivitas kinerja.

Organisasi UB yang baru seperti yang digambarkan di atas memperlihatkan bahwa

pejabat dalam organisasi Universitas terdiri atas sembilan penggolongan yaitu:

a. Senat Universitas

b. Unsur Pimpinan (Rektor dan Pembantu Rektor)

c. Dewan Pengawas

d. Dewan Pertimbangan

e. Unsur Pelaksana Akademik

1) Fakultas

2) Pascasarjana

3) Lembaga

f. Unsur Pelaksana Administrasi

1) Biro Administrasi Umum dan Kepegawaian

2) Biro Administrasi Keuangan

3) Biro Administrasi Akademik , Kemahasiswaan, Perencanaan dan Kerjasama

g. Unsur Penunjang

1) Perpustakaan

2) Laboratorium Sentral Ilmu Hayati

3) Laboratorium Sentral Sain dan Rekayasa

4) Laboratorium Biosain

5) Job Placement Center

6) Unit Teknologi Informasi dan Komunikasi

7) Rumah Sakit Akademik

8) Pusat Informasi, Dokumentasi, dan Keluhan

9) Pusat Pembinaan Agama

10) Unit Layanan Mata Kuliah Umum

11) UB Press

12) Percetakan

Page 11: Lakip UB 2015-Final 2 Feb

LAKIP UB 2013 Pendahuluan

Halaman 7

13) Kantor Urusan Internasional

14) Unit Layanan Pengadaan

h. Institusi Fungsional

1) Pusat Jaminan Mutu

2) Satuan Pengendali Internal

i. Unsur-unsur lain

1) Pusat Inkubator Bisnis dan Layanan Masyarakat

2) Unit Bisnis

1.4. PERMASALAHAN UTAMA YANG DIHADAPI ORGANISASI

Pada awal pengembangannya, Universitas Brawijaya merupakan universitas

pendidikan (Education/Teaching University) dengan misi yang ditekankan pada pendidikan

untuk menghasilkan sarjana sampai sebelum tahun 1996. Perkembangan dunia pendidikan

kemudian mendorong untuk melakukan perubahan menjadi universitas riset (Research

University) sejak tahun 1996 bersamaan dengan pembukaan program pascasarjana. Dalam

waktu yang tidak terlalu lama sesuai dengan perkembangan pendidikan di dunia, evolusi

kedua terjadi dengan perubahan menjadi entrepreneurial university yang bertaraf internasional

(World Class Entrepreneurial University atau WCEU), ditetapkan pada 2 Juni 2007 dalam

rapat senat. Pada dasarnya permasalah yang dihadapai oleh UB saat ini adalah bagaimana

dapat segera menjadi WCEU.

Berikut ini merupakan penjabaran umum dari permasalahan utama yang dihadapi

Universitas Brawijaya saat ini. Penjabaran ini dibagi menjadi empat kelompok, yaitu kelompok

pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, kemahasiswaan dan alumni, serta

kelembagaan dan kerjasama.

A. Pendidikan

Dalam usaha menjadi WCEU, UB menghadapi berbagai permasalahan menyangkut

bidang pendidikan. Permasalahan-permasalahan tersebut dapat dikelompokkan menjadi

masalah internal (datang dari dalam UB) dan masalah eksternal (datang dari luar UB)

sebagaimana dijabarkan berikut ini:

1) Internal UB

Rasio dosen dan mahasiswa belum ideal, secara keseluruhan 1 : 28,12. Rasio dosen

pada ilmu eksakta 1 : 26, dan ilmu sosial 1 : 33.

Proporsi guru besar belum ideal, yaitu masih 6.42 %, dan dosen bergelar doktor masih

kurang yaitu hanya 29,72% dari total keseluruhan dosen.

Rasio input output mahasiswa pada program studi kurang berimbang pada semua

jenjang prodi (terutama S1).

Fasilitas sarana pembelajaran terutama untuk Fakultas Eksakta (Laboratorium dll.)

masih belum terpenuhi karena banyaknya mahasiswa dan prioritas pemenuhan yang

Page 12: Lakip UB 2015-Final 2 Feb

LAKIP UB 2013 Pendahuluan

Halaman 8

belum diutamakan baik dari sisi konsepsi secara integrasi maupun kesesuaian

pendanaan.

Beberapa fasilitas masih dalam tahapan pengembangan, dan tidak bisa diselesaikan

dalam waktu yang singkat (gedung perkuliahan, laboratorium, dan gedung parkir).

Masih sedikitnya Prodi yang telah memperoleh nilai akreditasi BAN-PT “A” sejumlah

37 PS, “B” sejumlah 37 PS, dan “C” sejumlah 29 PS.

Semakin meningkatnya jumlah dosen yang memasuki masa pensiun dan semakin

meningkatnya pengangkatan dosen Non PNS sehingga meningkatkan belanja

pegawai dari sumber PNBP.

Kurang transparannya manajemen keuangan sehingga dapat menjadi pintu masuk

bagi terjadinya penyalahgunaan oleh pejabat formal atau salah jalur dalam

pemanfaatannya.

Proses pendidikan hanya berfokus pada upaya peningkatan kecerdasan intelektual

(intellectual intelligence).

Pola pikir pendidikan yang berorientasi pada pencarian lapangan kerja, bukan pada

penciptaan lapangan kerja.

Belum ada proses pendidikan yang secara khusus diciptakan untuk menghasilkan

alumni yang berjiwa wirausaha (entrepreneur).

Kurikulum belum berorientasi pada kebutuhan pasar kerja, masih berorientasi pada

keilmuan, sehingga berpengaruh pada daya saing lulusan terhadap kebutuhan pasar

kerja.

Kemauan dosen menulis buku ajar atau E-bookuntuk referensi mahasiswa masih

rendah.

2) Eksternal UB

Tuntutan masyarakat, dunia usaha, dan industri akan lulusan dan produk teknologi

yang tinggi melalui riset.

Semakin banyaknya jumlah universitas di Indonesia sehingga dituntut untuk bisa

menghasilkan lulusan dengan daya saing tinggi.

Persaingan kerja lulusan yang semakin ketat terutama pada era global, bukan hanya

dengan lulusan dalam negeri, tetapi juga dengan tenaga kerja asing.

Globalisasi dan perdagangan bebas sangat membutuhkan kreativitas Universitas

Brawijaya untuk meningkatkan nilai jualnya di pasar bebas.

Peraturan sistem pendidikan yang diberlakukan oleh Dikti, sering berubah tanpa

adanya evaluasi terhadap sistem yang sedang berjalan sehingga berdampak pada

perubahan kurikulum secara mendasar.

Page 13: Lakip UB 2015-Final 2 Feb

LAKIP UB 2013 Pendahuluan

Halaman 9

B. Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

UB juga menghadapi berbagai permasalahan terkait Penelitian dan Pengabdian

kepada Masyarakat dalam usaha menjadi WCEU. Permasalahan-permasalahan tersebut

dapat dikelompokkan menjadi masalah internal (datang dari dalam UB) dan masalah eksternal

(datang dari luar UB) sebagaimana dijabarkan berikut ini:

1) Internal UB

Minat dosen untuk menekuni bidang penelitian relatif masih rendah.

Jumlah perolehan paten masih belum berorientasi kepada kebutuhan masyarakat.

Publikasi ilmiah, dan tulisan dalam bentuk buku atau E-bookmasih rendah.

Kondisi fasilitas laboratorium/bengkel dan laboratorium lapangan untuk penelitian

dosen sangat terbatas.

Proporsi dana dari Universitas dan/atau fakultas untuk penelitian sangat kecil.

Sinergi integrasi penelitian-penelitian unggul dari masing-masing fakultas belum

menjadi daya tarik peneliti terbaik dunia untuk datang ke Universitas Brawijaya.

Belum mandirinya pendanaan pada pusat-pusat penelitian dan pusat pelayanan sesuai

dengan yang diharapkan.

Terbatasnya dana pendamping penelitian dari Universitas Brawijaya.

Belum terkoordinasinya kegiatan penelitian di fakultas dengan LPPM Universitas

Brawijaya.

Lemahnya organisasi database hasil-hasil penelitian yang dipublikasi secara nasional

atau international serta hasil-hasil riset yang telah mendapatkan paten yang

terorganisir dengan baik dalam satu pusat database yang mudah diakses.

Terbatasnya pengetahuan para peneliti untuk mengimplementasikan RIP UB.

2) Eksternal UB

Dana hibah kompetitif untuk penelitian dan pengabdian pada masyarakat dari Dikti dan

institusi dalam negeri lainnya semakin ketat persyaratan yang harus dipenuhi untuk

berkompetisi mendapatkannya.

Industri di Indonesia belum berorientasi pada riset, sehingga kurang bisa

memanfaatkan hasil paten para peneliti di Indonesia.

Beberapa universitas negeri dan swasta telah lebih banyak dalam publikasi hasil-hasil

penelitian dan paten serta memiliki sarana lebih baik untuk penelitian dibandingkan

Universitas Brawijaya.

Beberapa universitas negeri dan swasta telah memiliki pusat riset unggulan yang

membuat mereka lebih dikenal di dunia dan bahkan menjadi daya tarik peneliti asing

untuk datang.

Adanya regulasi dari pemerintah bahwa hanya dosen yang bergelar S3 yang dapat

mengikuti hibah kompetisi penelitian Unggulan PT, sehingga banyak dosen S2 yang

Page 14: Lakip UB 2015-Final 2 Feb

LAKIP UB 2013 Pendahuluan

Halaman 10

tidak dapat memenuhi persyaratan mengikuti Hibah Penelitian Unggulan Perguruan

Tinggi.

C. Kemahasiswaan dan Alumni

Terkait bidang kemahasiswaan dan alumni, dalam usaha menuju WCEU UB juga

menghadapi berbagai permasalahan. Permasalahan-permasalahan tersebut dapat

dikelompokkan menjadi masalah internal (datang dari dalam UB) dan masalah eksternal

(datang dari luar UB) sebagaimana dijabarkan berikut ini:

1) Internal UB

Beasiswa belum dapat menutupi biaya hidup minimal di Malang, sehingga mereka

yang masuk melalui jalur beasiswa khusus (bidikmisi) masih perlu tambahan dana dari

sumber lain, adasekitar 1200 mahasiswa bidikmisi per tahunnya.

Alumni yang berhasil berwirausaha masih sedikit jumlahnya.

Pertukaran mahasiswa asing masih terkendala dana yang rendah.

Fasilitas kegiataan kemahasiswaan yang masih kurang.

Belum ada alumni yang menonjol sebagai entrepreneur, pejabat, dan ilmuwan.

2) Eksternal UB

Perguruan tinggi negeri dan swasta terus meningkatkan mutunya untuk terus bersaing

dengan Universitas Brawijaya dalam hal peluang kerja dan kerja sama internasional.

Adanya budaya luar yang mengancam budaya lokal kegiatan kemahasiswaan.

Berita di media massa sering bias dan belum memasukkan Universitas Brawijaya

dalam kelompok universitas yang diunggulkan.

Stigma masyarakat yang sudah terbentuk dengan kuat bahwa hanya beberapa

universitas atau institut di Indonesia yang unggul.

D. Kelembagaan dan kerjasama

Permasalahan menyangkut bidang kelembagaan dan kerjasama juga dihadapi UB

dalam usaha menuju WCEU. Permasalahan-permasalahan tersebut dapat dikelompokkan

menjadi masalah internal (datang dari dalam UB) dan masalah eksternal (datang dari luar UB)

sebagaimana dijabarkan berikut ini:

1) Internal UB

Ranking The QS Star Asia tahun 2014 menurun dari tahun sebelumnya.

Ketergantungan pada pendapatan yang berasal dari mahasiswa masih cukup tinggi

(59%) dari total pendapatan.

Page 15: Lakip UB 2015-Final 2 Feb

LAKIP UB 2013 Pendahuluan

Halaman 11

Tata organisasi terutama mekanisme unit usaha dan pemanfaatan aset masih belum

mapan secara internal.

Belum transparansinya alokasi dana pendidikan baik di tingkat universitas maupun

fakultas.

Aturan pemberian penghargaan untuk berbagai unggulan dari sivitas akademikdari

pihak universitas belum seragam penerapannya di setiap unit.

Penggunaan anggaran universitas dan fakultas masih kurang berdaya guna.

Belum optimalnya peran international officeUniversitas Brawijaya dalam melakukan

mediasi terbentuknya jalinan kerjasama dengan internasional agencies dan koordinasi

dengan unit-unit di universitas, fakultas, lembaga ataupun pusat studi/riset, dalam

memperoleh dana-dana internasional dari berbagai International Agencies.

Belum adanya rekonsiliasi data dari semua unit, yang pada akhirnya menimbulkan

permasalahan dalam pemenuhan data yang dibutuhkan universitas. Himpunan data

yang dicatat dan dipublikasikan pada UB Dalam Angka masih belum menjawab

kebutuhan yang diharapkan sebagai bahan masukan untuk mampu membaca

gambaran perkembangan (sustainability) UB. Hal ini menimbulkan permasalahan

untuk mengevaluasi apakah poses bisnis UB sudah memenuhi kebutuhan untuk

mencapai Indikator Kinerja Utama (IKU) UB yang telah ditetapkan.

Updating Buku Pedoman dan menghimpun semua definisi business process dan

output di UB untuk dijadikan Handbook of UB.

Status Unit Bisnis (Unit Usaha: BSS dan Griya Brawijaya) perlu diperjelas dengan

Manual Prosedur (MP) dan Instruksi Kerja (IK), termasuk pengelolaan SDM, prosedur

akuntansi, tata kelola keuangan (mekanisme pencairan anggaran), dan Standar Tarif,

yang dituangkan di dalam SOP.

Masih perlunya kejelasan terkait dengan fungsi instrumen pengawasan SPI dan PJM

melalui SOP.

2) Eksternal UB

Tuntutan Pemerintah bagi perguruan tinggi di jajarannya untuk meningkatkan daya

saing bangsa melalui increased workplace productivity berpeluang untuk bersaing tidak

sehat antar perguruan tinggi.

Semakin banyak perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia yang tumbuh lebih

profesional dan mengembangkan program studi yang kompetitif.

Belum optimalnya peran Ditjen Pembinaan PK BLU untuk membantu membina proses

penyelenggaraan UB-BLU yang sedang berjalan, karena kurangnya komunikasi dan

konsultasi.

Page 16: Lakip UB 2015-Final 2 Feb

LAKIP UB 2015 Perencanaan Kinerja

Halaman 12

BAB-II PERENCANAAN KINERJA

Penetapan Kinerja UB untuk tahun 2015 disusun dengan empat sasaran strategis yaitu

Peningkatan Kualitas Pendidikan, Peningkatan Kualitas Kelembagaan, Peningkatan Kualitas

Kemahasiswaan dan Alumni, dan Peningkatan Kualitas Penelitian dan Pengabdian

Masyarakat. Di dalam setiap sasaran strategis tersebut, terdapat indikator kinerja yang diambil

dari output RKA-KL Tahun Anggaran 2015. Indikator tersebut diambil dari output RKA-KL 2015

karena pada saat penetapan kinerja, setiap indikator kinerja harus disertai dengan anggaran

rupiah.

Berikut adalah penetapan kinerja berdasarkan ketersediaan anggaran sesuai kontrak

kinerja yang ditandangani oleh Rektor untuk tahun 2015

Tabel-1: Perjanjian Kinerja UB Tahun 2015

Unit Kerja : UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Tahun Anggaran : 2015

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET KINERJA

Peningkatan Kualitas Pendidikan

Pendidik dan Tenaga Kependidikan Penerima Beasiswa

527 OR

Mahasiswa Penerima Beasiswa/Bantuan Biaya Pendidikan

2140 Mhs

Tanah dan Bangunan Pendukung Pembelajaran

10000 M2

Layanan Pendidikan 59500 Mhs

Alat Pendidikan Pendukung Pembelajaran 25 Unit

Buku Pustaka Pendukung Pembelajaran 10000 Buku

Layanan Pembelajaran 12 Bln layanan

Buku Pustaka (BOPTN) 11800 Buku

Alat Pendidikan Pendukung Pembelajaran (BOPTN)

405 Unit

Peningkatan Kualitas Kelembagaan

Layanan Perkantoran 12 Bln layanan

Layanan Administrasi Pendidikan 56500 Mhs

Layanan Administrasi Perpustakaan 12 Bln layanan

Tanah Pendukung Layanan Pendidikan 100000 M2

Layanan Perkantoran Satker (BOPTN) 12 Bln layanan

Dokumen Pengembangan Sistem Tata Kelola, Kelembagaan dan SDM (BOPTN)

8 Dokumen

Prodi Memenuhi Standar Mutu Pendidikan 12 Prodi

Layanan Perkantoran 12 Bln layanan

Kendaraan Bermotor 23 Unit

Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 10 Unit

Gedung/Bangunan 20000 M2

Peningkatan Kualitas Kemahasiswaan dan Alumni

Mahasiswa Peserta Kompetisi Minat Bakat/Akademik

1000 Mhs

Page 17: Lakip UB 2015-Final 2 Feb

LAKIP UB 2015 Perencanaan Kinerja

Halaman 13

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET KINERJA

Laporan Kegiatan Kemahasiswaan (BOPTN) 5 Laporan

Layanan Pemberdayaan Mahasiswa 12 Bln layanan

Peningkatan Kualitas Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Proposal Penelitian Perguruan Tinggi 20 Proposal

Proposal Pengabdian Kepada Masyarakat 100 Proposal

Hasil Penelitian 100 Judul

Kegiatan Anggaran

1. Penyediaan Dosen dan Tenaga Kependidikan Bermutu 21.070.712.000

2. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen Pendidikan Tinggi

165.298.601.000

3. Penyediaan Layanan Pembelajaran dan Kompetensi Mahasiswa 111.500.000.000

4. Layanan Tridharma di Perguruan Tinggi 853.251.910.000

Jumlah= 1.151.121.223.000

Untuk mencapai target kinerja diatas perlu disusun strategi pencapaian dalam bentuk

program dan kegiatan. Program dan kegiatan tersebut dilaksanakan berdasarkan program dan

kegiatan yang terdapat di dalam Renstra UB 2011-2015. Untuk mengukur keberhasilan program dan

kegiatan tersebut, diperlukan indikator kinerja kegiatan yang juga diambil dari Renstra UB 2011-2015.

Berikut adalah daftar program , kegiatan, dan indikator Renstra UB 2015 yang mendukung Perjanjian

Kinerja UB Tahun 2015:

Page 18: Lakip UB 2015-Final 2 Feb

LAKIP UB 2015 Perencanaan Kinerja

Halaman 14

Tabel-2: Target Kinerja UB Tahun 2015

Perjanjian Kinerja (RKA-KL ) Perencanaan Kinerja (Renstra 2011-2015)

Sasaran Strategis

Output Program Kegiatan Indikator Kinerja Satuan Target 2015

Peningkatan Kualitas

Pendidikan

Pendidik dan Tenaga

Kependidikan Penerima Beasiswa

[Base Line]

Peningkatan Kualitas Pembelajaran melalui SCL dan PBL

Pelatihan pengajaran berbasis multimedia bagi dosen

Jumlah Dosen dengan berbasis multimedia

% 100

Peningkatan kompetensi dosen

Kualifikasi dan Percepatan program Sertifikasi dosen

Jumlah dosen yang berkualifikasi minimal S-2

Dosen 1500

Pemberdayaan Guru Besar dan Dosen Senior bergelar Doktor sebagai pengembang kelompok peneliti

Pembentukan dan pendampingan, kelompok peneliti oleh setiap profesor/doktor di tingkat fakultas

Jumlah dosen berkualifikasi S-3 Dosen 750

Peningkatan publikasi internasional

Mengikuti akselerasi program/ aktivitas dari tim publikasi Internasional UB

Jumlah dosen yang mengikuti seminar luar negeri

Dosen 110

Peningkatan jumlah dosen bergelar Doktor dan Profesor

Meningkatkan jumlah dosen bergelar Doktor

Meningkatkan jumlah dosen bergelar Doktor

% 50

Meningkatkan jumlah dosen bergelar Profesor

% 20

Mahasiswa Penerima Beasiswa/Bantuan Biaya Pendidikan [Base Line]

Peningkatan pemerataan kesempatan mendapatkan pendidikan tinggi bagi masyarakat

Pemberian beasiswa kepada peserta didik yang memiliki kemampuan akademik tinggi dari kalangan ekonomi lemah

Jumlah mahasiswa penerima beasiswa dengan kemampuan akademik tinggi dari kalangan ekonomi lemah

% 25

Page 19: Lakip UB 2015-Final 2 Feb

LAKIP UB 2015 Perencanaan Kinerja

Halaman 15

Perjanjian Kinerja (RKA-KL ) Perencanaan Kinerja (Renstra 2011-2015)

Sasaran Strategis

Output Program Kegiatan Indikator Kinerja Satuan Target 2015

Tanah dan Bangunan Pendukung Pembelajaran [Base Line]

Peningkatan daya tampung UB dalam pemenuhan Angka

Partisipasi Kasar (APK)

Pembukaan Fakultas dan Jurusan baru

Jumlah Fakultas FAK 16

Layanan Pendidikan [Base Line]

Pembukaan Program Studi baru S1

Jumlah Program studi S1 PS 80

Jumlah Mahasiswa S1 MHS 55000

Persentase jumlah mahasiswa baru

% 20

Pembukaan Program Studi baru Pasca Sarjana

yang relevan dengan kebutuhan masyarakat

Jumlah Program Studi S2 PS 42

Jumlah Program Studi Sp-1 PS 30

Jumlah Program Studi S3 PS 30

Jumlah Mahasiswa S2 MHS 2500

Jumlah Mahasiswa Sp-1 MHS 750

Jumlah Mahasiswa S3 MHS 800

Pengembangan Program Ahli Pratama (D1) dan

Ahli Madya (D3)

Jumlah Program studi PS 30

Jumlah Mahasiswa Vokasi MHS 2500

Alat Pendidikan Pendukung Pembelajaran [Base Line]

Peningkatan sarana dan prasarana PBM

Laboratorium tersertifikasi

Jumlah laboratorium tersertifikasi

Lab 30

Buku Pustaka Pendukung Pembelajaran [Base Line]

Laboratorium uji (LSIH) dengan menerapkan

% 100

Layanan Pembelajaran

Menata network operation center berstandar internasional

% 100

Page 20: Lakip UB 2015-Final 2 Feb

LAKIP UB 2015 Perencanaan Kinerja

Halaman 16

Perjanjian Kinerja (RKA-KL ) Perencanaan Kinerja (Renstra 2011-2015)

Sasaran Strategis

Output Program Kegiatan Indikator Kinerja Satuan Target 2015

(BOPTN) [Base Line]

Peningkatan kapasitas infrastruktur ICT dan konten

Website UB

Menata network operation center

berstandar internasional Buku pustaka (BOPTN) [Base Line]

Alat Pendidikan Pendukung Pembelajaran (BOPTN) [Base Line]

Peningkatan Kualitas

Pendidikan

Layanan Administrasi Pendidikan [Base Line]

Perbaikan Nisbah Mahasiswa/Dosen untuk

mencapai rasio ideal

Nisbah Mahasiswa/Dosen bidang sosial

Nisbah Mahasiswa/Dosen bidang sosial

rasio 20

Nisbah Mahasiswa/Dosen bidang eksakta

Nisbah Mahasiswa/Dosen bidang eksakta

rasio 15

Layanan Bidang Perpustakaan[Base Line]

Internasionalisasi bidang akademik

Menambah koleksi perpustakaan (text book dan online journal)

Tambahan koleksi % 100

Tanah Pendukung

Layanan Pendidikan [Base Line]

Peningkatan sarana dan prasarana PBM

Ruang Laboratorium/mahasiswa

Jumlah mahasiswa terdaftar Diploma

MHS 5000

Jumlah mahasiswa terdaftar S-1 MHS 40000

Jumlah mahasiswa terdaftar S-2 MHS 3500

Jumlah mahasiswa terdaftar S-3 MHS 1400

Dokumen Pengembangan

Sistem Tata Kelola,

Kelembagaan, dan SDM

Penjaminan mutu proses PBM secara berkelanjutan

Peningkatan Akreditasi Program Studi (PS)

PS S-1 Terakreditasi A PS 33

PS S-2 Terakreditasi A PS 21

PS S-3 Terakreditasi A PS 8

Peningkatan Peringkat Internasional (Dunia)

Meningkatkan peringkat VersiQS (THES)

Meningkatkan peringkat VersiQS (THES)

Rank 300

Pengembangan sumber pendapatan baru

Mengembangkan sumber pendapatan baru dari

Jumlah usaha mandiri Unit 20

Jumlah usaha mitra Unit 6

Page 21: Lakip UB 2015-Final 2 Feb

LAKIP UB 2015 Perencanaan Kinerja

Halaman 17

Perjanjian Kinerja (RKA-KL ) Perencanaan Kinerja (Renstra 2011-2015)

Sasaran Strategis

Output Program Kegiatan Indikator Kinerja Satuan Target 2015

(BOPTN) [Base Line]

hasil kerjasama dan usaha komersial melalui

usaha mandiri dan kerjasama dengan pihak

investor baik jangka pendek maupun jangka

panjang.

Jumlah industri kepakaran Unit 15

Peningkatan (kualitas) tata kelola penyelenggaraan program internasional

Membuka/mempersiapkan unit international (Office of International Affair)

Membuka/mempersiapkan unit international (Office of International Affair)

% 100

Prodi Memenuhi

Standar Mutu Pendidikan [Base Line]

Implementasi KBK yang Bermuatan Entrepreneurship

Fakultas yang menerapkan KBK

Jumlah Prodi memenuhi standar mutu pendidikan akademik

PS 160

Jumlah Prodi memenuhi standar mutu pendidikan profesi/spesialis

PS 25

Jumlah Prodi memenuhi standar mutu pendidikan Vokasi

PS 25

Jumlah Prodi yang menerapkan KBK

PS 160

Peningkatan kompetensi lulusan menuju standar

internasional

Implementasi Kompetisi Bahasa Inggris (TEFL &

TOEIC) dan TIK

Jumlah Mahasiswa Baru Diploma

MHS 1400

Jumlah Mahasiswa Baru S-1 MHS 12000

Jumlah Mahasiswa Baru S-2 MHS 4000

Jumlah Prodi mengikuti penyelenggaraan Joint Program

PS 20

Jumlah Prodi mengikuti Program Double Degree

PS 35

Page 22: Lakip UB 2015-Final 2 Feb

LAKIP UB 2015 Perencanaan Kinerja

Halaman 18

Perjanjian Kinerja (RKA-KL ) Perencanaan Kinerja (Renstra 2011-2015)

Sasaran Strategis

Output Program Kegiatan Indikator Kinerja Satuan Target 2015

Internasionalisasi bidang akademik

Meningkatkan jumlah fakultas yang terakreditasi internasional

Jumlah fakultas yang terakreditasi internasional

FAK 3

Menyelenggarakan program dual degree

Jumlah PS dual degree PS 30

Pengembangan “Interdiciplinary Research”

Membuka Pusat Studi baru

Jumlah Pusat Studi Unit 60

Layanan Perkantoran [Base Line]

Peningkatan kesejahteraan staf edukatif dan administif

Pengembangan asuransi staf edukatif dan

administif

Dosen % 100

Tenaga Administrasi % 100

Pengembangan sistem tabungan pensiun

Jumlah staf dengan Tabungan Pensiun

% 100

Kendaraan Bermotor [Base Line]

Pengembangan pusat-pusat penelitian bertaraf

Internasional berbasis kearifan lokal baik di tingkat

Universitas maupun Fakultas

Pembentukan kelompok studi di tingkat fakultas

Jumlah Fakultas FAK 14

Peralatan dan Fasilitas Perkantoran [Base Line]

Jumlah Pusat Studi Baru PS 30

Gedung/Bangunan

[Base Line]

Jumlah proposal penelitian PT Judul 500

Jumlah proposal pengabdian kepada masyarakat

Judul 250

Efisiensi Anggaran Penerapan “Resource Sharing”

Jumlah lab yang menerapkan “Resource Sharing”

% 20

Penetapan prioritas penggunaan anggaran

Jumlah Fakultas/Bagian menerapkan E-keuangan

FAK 14

Laporan Kegiatan

Pembentukan inovasi dan kreativitas

Lomba inovasi dan kreativitas mahasiswa

Jumlah Unit Kegiatan Mahasiswa

Unit 50

Page 23: Lakip UB 2015-Final 2 Feb

LAKIP UB 2015 Perencanaan Kinerja

Halaman 19

Perjanjian Kinerja (RKA-KL ) Perencanaan Kinerja (Renstra 2011-2015)

Sasaran Strategis

Output Program Kegiatan Indikator Kinerja Satuan Target 2015

Peningkatan Kualitas

Kelembagaan

Kemahasiswaan (BOPTN) [Base Line]

tingkat nasional dan internasional

Layanan pemberdayaan

mahasiswa [Base Line]

Pembentukan Jatidiri Lulusan Latihan kepemimpinan Latihan kepemimpinan Keg 2

Manajemen Mahasiswa (LKMM) tingkat dasar

Manajemen Mahasiswa (LKMM) tingkat dasar

Keg 2

Achievement Motivation Training.

Achievement Motivation Training.

Keg 2

Pelatihan Emotional Spiritual Quetion (ESQ) dan mentoring keagamaan (motivasi spiritual)

Pelatihan Emotional Spiritual Quetion (ESQ) dan mentoring keagamaan (motivasi spiritual)

Keg 2

Peningkatan daya saing internasional

Program Studi dengan Kelas Bahasa Inggris

Jumlah Prodi melaksanakan pembelajaran Kelas Internasional

PS 40

Pengadaan Matakuliah ICT pada setiap Prodi

Fakultas dengan sertifikasi internasional

FAK 4

Peningkatan jejaring ketenaga-kerjaan melalui JPC Program

Jumlah lulusan yang berhasil di tempatkan di lapangan pekerjaan

Jumlah lulusan yang berhasil di tempatkan di lapangan pekerjaan

% 15

Mahasiswa Peserta Kompetisi Minat Bakat/Akademik [Base Line]

Peningkatan kemampuan entrepreneurship dan jejaring dengan usaha sebidang

Mempertahankan Juara Umum PIMNAS

Jumlah finalis PIMNAS (Kelompok PKM)

Kelp 16

Peningkatan Kualitas

Penelitian dan

Proposal Penelitian [Base

Line]

Peningkatan kapasitas dosen dalam penelitian dan

Workshop penelitian Internasional

Jumlah dosen yang mengikuti program pelatihan singkat LN Program Bermutu

Dosen 25

Page 24: Lakip UB 2015-Final 2 Feb

LAKIP UB 2015 Perencanaan Kinerja

Halaman 20

Perjanjian Kinerja (RKA-KL ) Perencanaan Kinerja (Renstra 2011-2015)

Sasaran Strategis

Output Program Kegiatan Indikator Kinerja Satuan Target 2015

Pengabdian Masyarakat

penulisan karya ilmiah Internasional

Workshop penulisan karya ilmiah Internasional

Jumlah proposal penelitian Judul 300

Jumlah hasil penelitian Strategis Judul 103

Pengabdian Kepada

Masyarakat [Base Line]

Pemberdayaan Guru Besar dan Dosen Senior bergelar Doktor sebagai pengembang kelompok peneliti

Pembentukan dan pendampingan, kelompok peneliti oleh setiap profesor/doktor di tingkat fakultas

Jumlah dosen berkualifikasi S-3 Dosen 750

Meningkatkan jumlah perolehan HAKI

Pemetaan hasil riset yang layak diusulkan mendapatkan HAKI

Jumlah HAKI/tahun Judul 30

Meningkatkan kerja sama penelitian dengan lembaga internasional

Pemantapan dan peningkatan jejaring dengan lembaga Internasional dalam bidang riset

Jumlah jejaring/tahun Judul 30

Peningkatan publikasi internasional

Mengikuti akselerasi program/ aktivitas dari tim publikasi Internasional UB

Jumlah publikasi penelitian, PPM & KM melalui expose

Judul 50

Hasil Penelitian [Base Line]

Peningkatan budaya meneliti dan penulisan jurnal melalui

hibah kompetisi

Memberikan dana hibah kompetitif seminar Ilmiah

dan penulisan artikel ilmiah Internasional oleh

Universitas/ Fakultas

Jumlah hasil penelitian hibah kompetensi

Judul 10

Jumlah hasil penelitian Hibah Bersaing

Judul 30

Peresentasi partisipasi dosen dalam publikasi nasional dan internasional

Meningkatkan partisipasi dosen dalam publikasi nasional internasional

Meningkatkan partisipasi dosen dalam publikasi nasional internasional

% 30

Page 25: Lakip UB 2015-Final 2 Feb

LAKIP UB 2015 Perencanaan Kinerja

Halaman 21

Perjanjian Kinerja (RKA-KL ) Perencanaan Kinerja (Renstra 2011-2015)

Sasaran Strategis

Output Program Kegiatan Indikator Kinerja Satuan Target 2015

Peningkatan jumlah dosen yang mendapatkan penelitian kerjasama

Prosentase dosen yang mendapatkan penelitian kerjasama

Prosentase dosen yang mendapatkan penelitian kerjasama

% 10

Page 26: Lakip UB 2015-Final 2 Feb

LAKIP UB 2015 Akuntabilitas Kinerja

Halaman 22

BAB-III AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

Capaian kinerja UB tahun 2015 merupakan implementasi tahun terakhir dari rencana

Jangka Menengah UB yang dituangkan di dalam Rencana Strategi UB 2011–2015.

Pengukuran capaian kinerja UB hanya pada program dan kegiatan yang bersifat

pengembangan dengan total dana Rp. 950,661,595,000. (82,58%) . Sedangkan sisanya

sebesar Rp. 200,459,628,000 (17,32%) digunakan untuk belanja rutin: Layanan Perkantoran

dan layanan Perkantoran Satker (BOPTN)

Capaian Perjanjian Kinerja Tahun 2015 tidak diukur secara langsung ke indikator kinerja

di dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2015. Pengukuran capaian tersebut dilakukan terlebih

dahulu terhadap indikator program dan kegiatan di dalam Renstra UB 2011-2015 yang

mendukung pencapaian indikator kinerja yang terdapat pada Perjanjian Kinerja UB 2015.

Analisis pencapaian kinerja yang terdapat di dalam renstra UB tersebut sekaligus mendukung

capaian indikator kinerja yang terdapat di Pengukuran Kinerja 2015. Adapun analisis untuk

masing-masing indikator program dan kegiatan UB disusun berdasarkan capaian sasaran

strategsi yang terdapat di dalam Renstra UB 2011-2015 sebagai berikut:

(1) Sasaran Strategis: Menghasilkan lulusan yang mampu bekerja sebagai ilmuwan

yang profesional dan mampu mengkaji dan menganalisis secara kritis berbagai

permasalahan tingkat internasional

(1.1) Indikator Outcome Sasaran Strategis

Dalam realisasi sasaran strategis ini yang menjadi indikator outcome adalah

tersedianya lulusan yang mampu bekerja sebagai ilmuwan yang profesional dan mampu

mengkaji dan menganalisis secara kritis berbagai permasalahan tingkat internasional.

Untuk merealisasikan indikator outcome tersebut telah ditetapkan 28 indikator kinerja

output beserta penganggarannya dengan menggunakan input mahasiswa, dosen, dan

berbagai kegiatan pendukungnya. Capaian kinerja yang diukur dari rerata prosentase

capaian 28 indikator kinerja untuk sasaran ini adalah 73.51% dengan realisasi anggaran

sebesar Rp.272,13 Milyar (99%) dari total pagu Rp.274,44 Milyar.

(1.2) Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja 2015

Untuk mengukur capaian realisasi kinerja UB di tahun 2015, maka capaian realisasi

kinerja dibandingkan dengan target kinerja yang telah ditetapkan sebelumnya.

Pencapaian realisasi ini ditunjukkan dalam Tabel-3 dibawah ini.

Page 27: Lakip UB 2015-Final 2 Feb

LAKIP UB 2015 Akuntabilitas Kinerja

Halaman 23

Tabel-3: Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja 2015

Indikator Kinerja Kinerja 2015

Unit Target Capaian % Capaian

Jumlah mahasiswa penerima beasiswa dengan kemampuan akademik tinggi dari kalangan ekonomi lemah

% 25 16 64.00%

Jumlah Fakultas FAK 16 17 106.25%

Jumlah Program studi S1 PS 80 65 81.25%

Jumlah Mahasiswa S1 MHS 55000 58545 106.45%

Persentase jumlah mahasiswa baru % 20 19 105.26%

Jumlah Program Studi S2 PS 42 40 95.24%

Jumlah Program Studi Sp-1 PS 30 15 50.00%

Jumlah Program Studi S3 PS 30 14 46.67%

Jumlah Mahasiswa S2 MHS 2500 2639 105.56%

Jumlah Mahasiswa Sp-1 MHS 750 450 60.00%

Jumlah Mahasiswa S3 MHS 800 1054 131.75%

Jumlah Program studi PS 30 8 26.67%

Jumlah Mahasiswa Vokasi MHS 2500 2551 102.04%

Nisbah Mahasiswa/Dosen bidang sosial rasio 20 35 57.14%

Nisbah Mahasiswa/Dosen bidang eksakta rasio 15 31 48.39%

Tambahan koleksi % 100 100 100.00%

Jumlah Prodi memenuhi standar mutu pendidikan akademik

PS 160 119 74.38%

Jumlah Prodi memenuhi standar mutu pendidikan profesi/spesialis

PS 25 19 76.00%

Jumlah Prodi memenuhi standar mutu pendidikan Vokasi

PS 25 8 32.00%

Jumlah Prodi yang menerapkan KBK PS 160 146 91.25%

Jumlah Mahasiswa Baru Diploma MHS 1400 1256 89.71%

Jumlah Mahasiswa Baru S1 MHS 12000 14911 124.26%

Jumlah Mahasiswa Baru S2 MHS 4000 1143 28.58%

Jumlah Prodi mengikuti penyelenggaraan Joint Program

PS 20 16 80.00%

Jumlah Prodi mengikuti Program Double Degree

PS 35 16 45.71%

Jumlah fakultas yang terakreditasi internasional

FAK 3 1 33.33%

Jumlah PS dual degree PS 30 16 53.33%

Jumlah Pusat Studi Unit 60 18 30.00%

Keterangan:

FAK (Fakultas); PS (Program Studi); MHS (Mahasiswa).

Kesemua indikator kinerja yang telah ditetapkan dari sasaran strategis

menghasilkan lulusan yang mampu bekerja sebagai ilmuwan yang profesional dan

mampu mengkaji dan menganalisis secara kritis berbagai permasalahan tingkat

internasional sudah berhasil direalisasikan. Tingkat realiasi ini berkisar dari 26,67%

Page 28: Lakip UB 2015-Final 2 Feb

LAKIP UB 2015 Akuntabilitas Kinerja

Halaman 24

sampai dengan 131,75%. Rerata dari capaian kinerja untuk 28 indikator kinerja ini adalah

73.51%. Tiga capaian tertinggi ditunjukkan oleh realisasi indikator kinerja jumlah

mahasiswa S3, jumlah mahasiswa baru S1 dan Jumlah Mahasiswa S1. Untuk tiga capaian

terendah ada pada realisasi indikator kinerja jumlah program studi, jumlah mahasiswa

baru S2 dan jumlah Prodi memenuhi standar mutu pendidikan Vokasi.

(1.3) Perbandingan Realisasi Kinerja dan Capaian Kinerja 3 Tahun Terakhir

Untuk membandingkan capaian kinerja UB padan tahun 2015 dengan tahun-tahun

sebelumnya, maka realisasi capaian kinerja UB di tahun 2015 dibandingkan dengan

realisasi kinerja UB pada tahun 2014 dan tahun 2013 sebagaimana ditunjukkan di Tabel-

4.

Tabel-4: Perbandingan realisasi kinerja dan kinerja 3 tahun terakhir

Daftar Indikator Kinerja Unit 2013 2014 2015

Jumlah mahasiswa penerima beasiswa dengan kemampuan akademik tinggi dari kalangan ekonomi lemah

% 113.64% 62.50% 64.00%

Jumlah Fakultas FAK 106.67% 106.67% 106.25%

Jumlah Program studi S1 PS 94.87% 80.00% 81.25%

Jumlah Mahasiswa S1 MHS 121.85% 108.48% 106.45%

Persentase jumlah mahasiswa baru % 160.00% 90.00% 95.00%

Jumlah Program Studi S2 PS 110.26% 97.50% 95.24%

Jumlah Program Studi Sp-1 PS 83.33% 60.00% 50.00%

Jumlah Program Studi S3 PS 111.11% 63.64% 46.67%

Jumlah Mahasiswa S2 MHS 234.75% 178.54% 105.56%

Jumlah Mahasiswa Sp-1 MHS 75.67% 69.23% 60.00%

Jumlah Mahasiswa S3 MHS 247.00% 150.57% 131.75%

Jumlah Program studi Vokasi PS 90.00% 32.00% 26.67%

Jumlah Mahasiswa Vokasi MHS 109.73% 79.65% 102.04%

Nisbah Mahasiswa/Dosen bidang sosial rasio 166.67% 165.00% 57.14%

Nisbah Mahasiswa/Dosen bidang eksakta rasio 240.00% 180.00% 48.39%

Tambahan koleksi % 192.00% 130.67% 100.00%

Jumlah Prodi memenuhi standar mutu pendidikan akademik

PS 88.39% 85.63% 74.38%

Jumlah Prodi memenuhi standar mutu pendidikan profesi/spesialis

PS 160.00% 120.00% 76.00%

Jumlah Prodi memenuhi standar mutu pendidikan Vokasi

PS 72.00% 72.00% 32.00%

Jumlah Prodi yang menerapkan KBK PS 127.86% 119.33% 91.25%

Jumlah Mahasiswa Baru Diploma MHS 83.75% 124.69% 89.71%

Jumlah Mahasiswa Baru S-1 MHS 172.71% 115.53% 124.26%

Jumlah Mahasiswa Baru S-2 MHS 45.06% 38.31% 28.58%

Jumlah Prodi mengikuti penyelenggaraan Joint Program

PS 160.00% 106.67% 80.00%

Jumlah Prodi mengikuti Program Double Degree

PS 64.00% 53.33% 45.71%

Page 29: Lakip UB 2015-Final 2 Feb

LAKIP UB 2015 Akuntabilitas Kinerja

Halaman 25

Daftar Indikator Kinerja Unit 2013 2014 2015

Jumlah fakultas yang terakreditasi internasional

FAK 50.00% 50.00% 33.33%

Jumlah PS dual degree PS 80.00% 64.00% 53.33%

Jumlah Pusat Studi Unit 30.00% 34.55% 53.33%

Rerata capaian kinerja tahun 2015 adalah 73,51%, tahun 2014 adalah 94,23% dan

tahun 2013 adalah 121,12 %. Hal ini mengindikasikan kalau capaian kinerja tahun 2015

cenderung menurun bila dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun-tahun

sebelumnya. Capaian kinerja ini juga menunjukkan trend berfluktuasi selama 3 tahun

terakhir. Indikator kinerja dengan capaian sangat baik (>100%) di tahun 2015 adalah

Jumlah Fakultas, Jumlah Mahasiswa S1, Jumlah Mahasiswa S2, Jumlah Mahasiswa S3,

Jumlah Mahasiswa Vokasi, Tambahan koleksi, Jumlah Mahasiswa Baru S-1. Indikator

kinerja di tahun 2015 dengan capaian tidak optimal (<50%) adalah Jumlah Program studi,

Nisbah Mahasiswa/Dosen bidang eksakta, Jumlah Prodi memenuhi standar mutu

pendidikan Vokasi, dan Jumlah fakultas yang terakreditasi internasional.

(1.4) Keberhasilan/Kegagalan Kinerja dan Solusi

Analisis capaian indikator kinerja untuk sasaran strategis tersebut di atas bervariasi,

sebagaimana disajikan berikut ini:

a) Jumlah mahasiswa penerima beasiswa dengan kemampuan akademik tinggi dari

kalangan ekonomi lemah. Tingkat ketercapaian untuk indikator ini adalah 64%.

Penyebab utama yang menjadikan target kinerja dari indikator ini tidak tercapai

maksimum adalah program beasiswa PPA dan BBM untuk mahasiswa dicabut.

Hal ini menyebabkan prosentase mahasiswa yang bisa diberikan beasiswa

dibandingkan tahun sebelumnya mengalami penurunan. Usaha yang dilakukan

untuk mengantisipasi dan menyelesaikan persoalan ini adalah dengan mencari

sumber beasiswa lain dan melakukan kegiatan penyebaran informasi dan

penjaringan penerima mahasiswa secara terkordinasi antara pihak rektorat dan

dekanat. Salah satu bentuk dari usaha ini adalah membuat list mahasiswa yang

memenuhi persyaratan untuk diberikan beasiswa.

b) Jumlah fakultas di UB mengalami kenaikan dari dari 16 di tahun 2014 menjadi 17

di tahun 2015. Penambahan jumlah fakultas ini merupakan konsekuensi dari

perubahan Organisasi Tata Kelola (OTK) UB. Perubahan OTK ini sendiri adalah

bentuk penyesuaian UB terhadap perkembangan dinamika keilmuan dan

sumberdaya manusia yang ada di UB.

c) Jumlah program studi di UB di tahun 2015 (65) sebenarnya mengalami kenaikan

dibandingkan dengan yang ada di tahun 2014 (64). Hanya saja capaian ini belum

memenuhi taget yang ditetapkan (80). Penyebab utama ketidaktercapaian ini

adalah perubahan OTK UB yang menyebabkan proses pendirian program studi

baru tidak bisa berlancar sesuai rencana. Solusi yang dilakukan untuk

mengantisipasi dan menyelesaikan permasalahan ini adalah pada OTK UB yang

baru pendirian dan penyesuaian program studi – program studi dijadikan sebagai

salah satu pertimbangan utama. Selain itu, proses pengembangan program studi

terus dilakukan melalui peningkatan mutu SDM dan sarana prasarana terkait.

Page 30: Lakip UB 2015-Final 2 Feb

LAKIP UB 2015 Akuntabilitas Kinerja

Halaman 26

d) Perkembangan jumlah mahasiswa S1 UB di tahun 2015 mencapai 106,45%. Hal

ini didorong oleh sudah selesainya pembangunan fisik (infrastruktur) di kampus

UB. Selesainya pembangunan ini memungkinkan UB untuk meningkatkan daya

tampung mahasiswa S1. Untuk mengantisipasi konsekuensi dari perkembangan

jumlah mahasiswa ini, UB melakukan program peningkatan mutu dan jumlah

dosen. Selain itu UB juga berusaha melakukan usaha pengurangan jumlah

mahasiswa S1 dan meningkatkan jumlah mahasiswa pasca sarjana.

e) Prosentase jumlah mahasiswa baru UB tahun 2015 (19%) tidak mencapai target

kinerja yang telah ditentukan (20%). Hal ini merupakan implikasi kebijakan rektor

dalam penetapan daya tampung untuk menurunkan jumlah mahasiswa UB. Ini

merupakan kebijakan strategis rektor untuk meningkatkan kualitas PBM di UB. Hal

yang dilakukan untuk mengantisipasi penurunan ini adalah dengan terus berusaha

menurunkan jumlah mahasiswa baru S1 dan disaat bersamaan berusaha

meningkatkan jumlah mahasiswa baru di program pasca sarjana.

f) Ketercapaian kinerja UB dalam indikator jumlah program studi S2 sebenarnya

sudah tergolong baik (95,24%). Penyebab utama tidak 100% tercapainya targetan

ini adalah perubahan OTK UB, nomenklatur terkait tidak ada dan perubahan

sistem yang memperlambat pengajuan. Antisipasi untuk menyelesaikan masalah

ini adalah dengan melakukan perbaikan sistem pengajuan dan memasukkan

pertimbangan pengajuan program studi S2 dalam OTK baru UB.

g) Ketercapaian targetan kinerja UB terkait pendirian program studi Sp-1 adalah

50%, mendirikan program studi S3 adalah 46,67% dan mendirikan program studi

Vokasi adalah 26,67%. Penyebab utama tidak tercapainya targetan ini adalah

ketersediaan sumberdaya manusia, perubahan OTK UB, nomenklatur terkait tidak

ada dan perubahan sistem yang memperlambat pengajuan. Antisipasi untuk

menyelesaikan masalah ini adalah dengan melakukan perbaikan sistem persiapan

dan pendampingan pengajuan dan memasukkan pertimbangan pengajuan

program studi Sp-1, S3 dan Vokasi dalam OTK baru UB serta melakukan

percepatan peningkatan kapasitas kualitas SDM terutama yang terkait syarat

pendirian program studi Sp-1, S3 dan Vokasi.

h) Ketercapaian target kinerja UB untuk jumlah mahasiwa S-2 adalah 105,56% dan

jumlah mahasiswa S3 adalah 131,75%. Program yang mendorong tingkat

pencapaian ini adalah pembukaan program studi S2 dan S3 baru dan

penambahan kuota penerimaan mahasiswa pasca sarjana.

i) Untuk jumlah mahasiswa Sp-1, ketercapaian targetan kinerja UB adalah 60%.

Tidak tercapainya targetan ini terutama disebabkan oleh kapasitas sumberdaya

manusia dosen yg memenuhi persyaratan kurang. Selain itu sistem pendataan

mahasiswa baru secara manual yang belum terintegrasi dengan aplikasi online

menyebabkan jumlah mahasiswa yang tercatat lebih kecil dari jumlah mahasiswa

yang sebenarnya. Untuk mengantisipasi dan mengatasi persoalan ini maka

diadakan program peningkatan kualitas dan kuantitas SDM dan perbaikan sistem

pencatatan dengan menggantikan sistem manual dengan aplikasi online.

j) Targetan kinerja untuk indikator kinerja Nisbah Mahasiswa/Dosen bidang sosial

adalah 57,14% dan untuk bidang eksakta adalah 48,39%. Tidak tercapainya

nisbah dosen ideal ini terutama disebabkan karena jumlah mahasiswa yg lulus

Page 31: Lakip UB 2015-Final 2 Feb

LAKIP UB 2015 Akuntabilitas Kinerja

Halaman 27

tidak sebanding mahasiswa yang masuk. Alternatif solusi yang bisa dilakukan

adalah melakukan perbaikan sistem sehingga masa studi mahasiswa bisa menjadi

lebih singkat yang disertai dengan penambahan jumlah dosen.

k) Ketercapaian targetan indikator kinerja untuk jumlah Prodi memenuhi standar

mutu pendidikan akademik adalah 74,38%, jumlah Prodi memenuhi standar mutu

pendidikan profesi/spesialis adalah 76%, jumlah Prodi memenuhi standar mutu

pendidikan Vokasi 32%, dan jumlah Prodi yang menerapkan KBK adalah 91,25%.

Penyebab utama tidak tercapainya targetan kinerja untuk indikator - indikator ini

adalah perubahan OTK UB, nomenklatur yang tidak ada, perubahan sistem

memperlambat pengajuan Prodi baru. Untuk mengantisipasi dan menyelesaikan

permasalahan ini maka dalam penyusunan OTK UB yang baru pendirian dan

pengembangan Prodi-Prodi tersebut dijadikan sebagai salah satu pertimbangan

utama yang harus diakomodasi, melakukan perbaikan sistem pendampingan

pengajuan Prodi. Khusus untuk Prodi yang memenuhi standar mutu pendidikan

Vokasi masalah utama lainny adalah kurangnya sumberdaya manusia dosen yang

memenuhi persyaratan, sehingga untuk mengantisipasi dan menyelesaikan

masalah ini diperlukan perekutan dosen yang memenuhi kualifikasi yang

dibutuhkan dan peningkatan kapasitas dosen yang sudah ada.

l) Ketercapaian indikator kinerja jumlah mahasiswa baru S2 adalah 28,58%. Tidak

tercapainya targetan untuk indikator kinerja ini terutama disebabkan oleh

kurangnya sumberdaya manusia dosen yg memenuhi persyaratan, tidak berhasil

dibukanya beberapa program studi S2 baru. Selain itu sistem pencatatan

mahasiswa secara manual menyebabkan jumlah mahasiswa yang tercatat secara

resmi lebih kecil dari jumlah mahasiswa yang sebenarnya. Hal ini juga dipicu oleh

sistem penerimaan mahasiswa baru S2 yang bisa dilakukan setiap saat tidak

terjadwal secara serentak di seluruh UB, sehingga pencatatan jumlah mahasiswa

menjadi lebih rumit dan sulit untuk diintegrasikan.

m) Untuk indikator kinerja jumlah Prodi mengikuti penyelenggaraan Joint Program

tingkat ketercapaiannya adalah 80% dan jumlah Prodi mengikuti Program Double

Degree adalah 45,71%. Tidak tercapainya targetan kinerja ini secara umum

disebabkan oleh perubahan OTK UB dan berakhirnya kerjasama dengan

beberapa institusi patner penyelenggara joint program atau double degree

program. Pembaharuan kerjasama tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat

karena terkait ketersediaan beasiswa yang mensupport pelaksanaan program-

program ini. Khusus untuk program double degree dimana kebijakan yang

diberlakukan adalah mahasiswa harus mempersiapkan sendiri dana untuk

menyelesaikan kuliah di luar negeri, membuat banyak peserta double degree

memilih untuk menyelesaikan kuliahnya hanya di UB (tidak mengambil double

degree). Untuk mengantisipasi dan menyelesaikan kendala ini, maka

pembaharuan kontrak kerjasama dan penyediaan beasiswa dengan patner

sedang dilakukan. Penyelenggaraan Joint Program dan Double Degree Program

juga dijadikan pertimbangan utama dalam menyusun OTK UB yang baru.

n) Jumlah fakultas yang terakreditasi internasional di tahun 2015 hanya 1 dari 3 yang

ditargetkan. Tidak tercapainya target ini terutama disebabkan karena proses

sertifikasi yang panjang dan belum siapnya SDM ataupun sarana-prasarana yang

Page 32: Lakip UB 2015-Final 2 Feb

LAKIP UB 2015 Akuntabilitas Kinerja

Halaman 28

dibutuhkan. Untuk mengantisipasi dan mengatasi permasalahan ini maka dibuat

task force yang bertugas untuk menstimulus dan mendampingi proses sertifikasi

internasional. Selain itu perbaikan sarana dan prasarana mengacu pada standar

sertifikasi internasional juga harus dilakukan.

o) Targetan indikator kinerja untuk jumlah Pusat Studi di UB adalah 60, sementara

yang tercapai adalah 32 (53.33%). Hal ini disebabkan karena di tahun 2015

diadakan penataan ulang pusat studi di lingkup UB. Dalam program ini semua

program studi yang ada dibubarkan dan dibentuk program studi baru berdasarkan

perkembangan dinamika keilmuan di UB.

(1.5) Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya (Daya Serap Anggaran)

Efisiensi penggunaan sumberdaya dalam proses mencapai targetan kinerja juga

dilakukan dalam laporan ini. Secara umum tingkat efisiensi penggunaan sumberdaya

yang diukur terutama dari penggunaan anggaran dalam proses pencapaian sasaran

strategis menghasilkan lulusan yang mampu bekerja sebagai ilmuwan yang profesional

dan mampu mengkaji dan menganalisis secara kritis berbagai permasalahan tingkat

internasional adalah 99,16%. Program kegiatan yang terindikasikan paling efisien diukur

dari anggaran dan ketercapaian target kinerja adalah Peningkatan daya tampung UB

dalam pemenuhan Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Internasionalisasi bidang akademik

di layanan bidang perpustakaan dengan rerata capain kinerja 94%.

(1.6) Analisis Program dan Kegiatan Penunjang Pencapaian Kinerja

Dalam proses pencapaian sasaran strategis menghasilkan lulusan yang mampu

bekerja sebagai ilmuwan yang profesional dan mampu mengkaji dan menganalisis secara

kritis berbagai permasalahan tingkat internasional, terdapat program dan kegiatan yang

menunjang pencapaian kinerja dan yang masih menemui banyak kendala. Program dan

kegiatan yang menunjang pencapaian kinerja dalam sasaran strategis ini adalah:

a) Peningkatan daya tampung UB dalam pemenuhan Angka Partisipasi Kasar (APK).

Kegiatan yang termasuk dalam program ini adalah:

Pembukaan Fakultas dan Jurusan baru

Pembukaan Program Studi baru S1

Pembukaan Program Studi baru Pasca Sarjana yang relevan dengan

kebutuhan masyarakat

Pengembangan Program Ahli Pratama (D1) dan Ahli Madya (D3)

b) Internasionalisasi bidang akademik terkait layanan perpustakaan. Kegiatan yang

termasuk dalam program ini adalah:

Menambah koleksi perpustakaan (text book dan online journal)

c) Peningkatan kompetensi lulusan menuju standar internasional. Kegiatan yang

termasuk program ini adalah:

Implementasi Kompetisi Bahasa Inggris (TEFL & TOEIC) dan TIK

Sementara program yang masih banyak menemui kendala adalah:

Page 33: Lakip UB 2015-Final 2 Feb

LAKIP UB 2015 Akuntabilitas Kinerja

Halaman 29

a) Peningkatan pemerataan kesempatan mendapatkan pendidikan tinggi bagi

masyarakat. Kegiatan dalam program ini adalah:

Pemberian beasiswa kepada peserta didik yang memiliki kemampuan

akademik tinggi dari kalangan ekonomi lemah

b) Perbaikan Nisbah Mahasiswa/Dosen untuk mencapai rasio ideal. Kegiatan yang

termasuk dalam program ini adalah:

Perbaikan nisbah Mahasiswa/Dosen bidang sosial

Perbaikan nisbah Mahasiswa/Dosen bidang eksakta

c) Implementasi KBK yang Bermuatan Entrepreneurship. Kegiatan yang termasuk

dalam program ini adalah:

Fakultas yang menerapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi

d) Internasionalisasi bidang akademik terkait mutu Prodi

Meningkatkan jumlah fakultas yang terakreditasi internasional

Menyelenggarakan program dual degree

e) Pengembangan “Interdiciplinary Research”. Kegiatan yang termasuk kedalam

program ini adalah:

Membuka Pusat Studi baru

(2) Sasaran Strategis:Terwujudnya kemampuan sivitas akademika yang mandiri

(independent), memiliki otonomi (autonomous) dan mampu mengarahkan dirinya

(self-directed) untuk meneliti, menganalisis dan memecahkan masalah-masalah

internasional

(2.1) Indikator Outcome Sasaran Strategis

Outcome yang dituju adalah terbangunnya sivitas akademika yang mandiri

(independent), memiliki otonomi (autonomous) dan mampu mengarahkan dirinya (self-

directed) untuk meneliti, menganalisis, dan memecahkan masalah masalah

internasional.Untuk sasaran strategis ini, ditetapkan 22 indikator kinerja output.Dari 22

indikator output, capaian kinerja sasaran strategis untuk tahun anggaran 2015 mencapai

75.78% (yang merupakan hasil rata-rata capaian kinerja tiap indikator kegiatannya).

Capaian rata-rata ini bila dibandingkan dengan penyerapan anggaran untuk sasaran

strategis ini menunjukkan angka keterserapan anggaran sebesar 95,36%.

(2.2) Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja 2015

Tabel-5: Rata-Rata Capaian Kinerja Tiap Indikator

Indikator Kinerja Unit Target Capaian %

Capaian

Jumlah Dosen dengan berbasis multimedia %

100 67.48 67.48%

Page 34: Lakip UB 2015-Final 2 Feb

LAKIP UB 2015 Akuntabilitas Kinerja

Halaman 30

Indikator Kinerja Unit Target Capaian %

Capaian

Jumlah dosen yang berkualifikasi minimal S-2 Dosen

1500 1105 73.67%

Jumlah dosen berkualifikasi S-3 Dosen 750 636 84.80%

Jumlah dosen yang mengikuti seminar luar negeri Dosen

110 66 60.00%

Meningkatkan jumlah dosen bergelar Doktor %

50 35 70.00%

Meningkatkan jumlah dosen bergelar Profesor %

20 7 35.00%

Jumlah finalis PIMNAS (Kelompok PKM) Kelp 16 34 212.50%

Jumlah dosen yang mengikuti program pelatihan singkat LN Program Bermutu Dosen

25 36 144.00%

Jumlah proposal penelitian Judul 300 215 71.67%

Jumlah hasil penelitian Strategis Judul 103 207 200.97%

Jumlah dosen berkualifikasi S-3 Dosen 750 636 84.80%

Jumlah HAKI/tahun Judul 30 33 110.00%

Jumlah jejaring/tahun Judul 30 16 53.33%

Jumlah publikasi penelitian, PPM & KM melalui expose Judul

50 50 100.00%

Jumlah Unit Kegiatan Mahasiswa Unit 50 44 88.00%

Latihan kepemimpinan Keg 2 1 50.00%

Manajemen Mahasiswa (LKMM) tingkat dasar Keg

2 1 50.00%

Achievement Motivation Training. Keg 2 1 50.00%

Pelatihan Emotional Spiritual Quetion (ESQ) dan mentoring keagamaan (motivasi spiritual) Keg

2 1 50.00%

Jumlah Prodi melaksanakan pembelajaran Kelas Internasional PS

40 7 17.50%

Fakultas dengan sertifikasi internasional FAK 4 2 50.00%

Jumlah lulusan yang berhasil di tempatkan di lapangan pekerjaan %

15 8 53.33%

Dari prosentase ketercapaian rata-rata kinerja output sebesar 75,78%, dominasi

prosentase capaian, bila dilihat dari masing masing indikator kinerja output, secara

berturut-turut berada pada capaian kinerja untuk indikator: 1. Jumlah finalis PIMNAS

(212,50%); 2.Jumlah hasil penelitian strategis (200,9%); 3. Jumlah dosen yang mengikuti

program pelatihan singkat LN Program Bermutu (144%); Sedangkan capaian paling

rendah dicapai oleh beberapa indikator yang secara berturut: 1. Jumlah prodi

melaksanakan pembelajaran kelas internasional (17,5%); 2.Meningkatkan jumlah dosen

bergelar professor (35%); serta 3.Latihan Kepemimpinan, Manajemen Mahasiswa

(LKMM) tingkat dasar, Fakultas dengan sertifikasi internasional, Achievement Motivation

Trainning dan Emotional Spiritual Quetion (ESQ) (masing masing 50%).

Page 35: Lakip UB 2015-Final 2 Feb

LAKIP UB 2015 Akuntabilitas Kinerja

Halaman 31

(2.3) Perbandingan Realisasi Kinerja dan Capaian Kinerja 3 Tahun Terakhir

Tabel-6: Capaian Indikator Kinerja Renstra UB 2011-2015

Daftar Indikator Kinerja Unit 2013 2014 2015

Jumlah Dosen dengan berbasis multimedia % 28.35% 44.17% 67.48%

Jumlah dosen yang berkualifikasi minimal S-2

Dosen 87.23% 84.93% 73.67%

Jumlah dosen berkualifikasi S-3 Dosen 69.67% 77.29% 84.80%

Jumlah dosen yang mengikuti seminar luar negeri

Dosen 125.56% 41.00% 60.00%

Meningkatkan jumlah dosen bergelar Doktor

% 62.86% 62.50% 70.00%

Meningkatkan jumlah dosen bergelar Profesor

% 43.75% 33.33% 35.00%

Jumlah finalis PIMNAS (Kelompok PKM) Kelp 125.00% 156.25% 212.50%

Jumlah dosen yang mengikuti program pelatihan singkat LN Program Bermutu

Dosen 200.00% 160.00% 144.00%

Jumlah proposal penelitian Judul 110.00% 105.82% 71.67%

Jumlah hasil penelitian Strategis Judul 282.56% 202.04% 200.97%

Jumlah dosen berkualifikasi S-3 Dosen 69.67% 77.29% 84.80%

Jumlah HAKI/tahun Judul 265.00% 176.00% 110.00%

Jumlah jejaring/tahun Judul 50.00% 48.00% 53.33%

Jumlah publikasi penelitian, PPM & KM melalui expose

Judul 230.00% 137.78% 100.00%

Jumlah Unit Kegiatan Mahasiswa Unit 97.78% 88.00% 88.00%

Latihan kepemimpinan Keg 50.00% 50.00% 50.00%

Manajemen Mahasiswa (LKMM) tingkat dasar

Keg 50.00% 50.00% 50.00%

Achievement Motivation Training. Keg 50.00% 50.00% 50.00%

Pelatihan Emotional Spiritual Quetion (ESQ) dan mentoring keagamaan (motivasi spiritual)

Keg 50.00% 50.00% 50.00%

Jumlah Prodi melaksanakan pembelajaran Kelas Internasional

PS 12.00% 13.33% 17.50%

Fakultas dengan sertifikasi internasional FAK 50.00% 33.33% 50.00%

Jumlah lulusan yang berhasil di tempatkan di lapangan pekerjaan

% 20.00% 41.67% 53.33%

Secara umum, ketercapaian kinerja output di tahun 2015 (75,78%) menunjukkan

adanya penurunan bila dibandingkan dengan ketercapaian kinerja output tahun 2013

(96,79%) dan 2014 (81.03%). Akan tetapi, bila dilihat masing-masing item indikator kinerja

output, capaian kinerja yang ditunjukkan mengalami kenaikan bila dibandingkan dua

tahun sebelumnya yaitu: 1). Jumlah finalis PIMNAS (kelompok PKM), 2).Jumlah hasil

penelitian strategis, 3).Jumlah dosen berkualifikasi S3, 4).Meningkatkan dosen bergerlar

doctor, 5).Jumlah dosen berbasis multimedia, 6).Fakultas dengan sertifikasi internasional,

7). Jumlah lulusan yang berhasil di tempatkan di lapangan pekerjaan, serta 8) Jumlah

prodi melaksanakan pembelajaran kelas internasional.Ketidaksesuaian antara penurunan

pada nilai rata-rata dibandingkandengan kenaikan capaian kinerja output ini

Page 36: Lakip UB 2015-Final 2 Feb

LAKIP UB 2015 Akuntabilitas Kinerja

Halaman 32

memungkinkan terjadi. Hal ini menjadi rasional bila mempertimbangkan bahwa meskipun

item indikator kinerja yang mengalami kenaikan lebih banyak, akan tetapi nilai total

indikator yang mengalami penurunan lebih tinggi dibandingkan nilai total indikator yang

mengalami kenaikan.

(2.4) Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan Kinerja dan Solusi

Terjadinya penurunan capaian rata rata kinerja output di tahun 2015, secara umum,

memang disebabkan karena adanya perubahan kebijakan serta sistem tata kelola institusi

pendidikan di tingkat nasional. Perubahan ini, dalam konteks penyelenggaraan institusi,

dapat dikategorikan sebagai penyebab eksternal. Salah satu contohnya adalah

Penyatuan Direktorat Perguruan Tinggi ke dalam satu kementrian RISTEK yang

membawa pengaruh pada ketertundaan system administrasi di DIKTI, termasuk pada

proses penganggaran (keuangan). Selain itu, standarisasi DIKTI terhadap publikasi ilmiah

berkaitan dengan spesifikasi jurnal dan akreditasinya menjadi salah satu penyebab

eksternal yang menurunkan ketercapaian kinerja output. Akan tetapi, peluang untuk

meningkatkan kinerja juga tersedia dengan semakin terbukanya kesempatan kerjasama,

naiknya peringkat UB dalam rangking pendidikan internasional, meningkatkan apresiasi

dunia luar untuk melakukan kerjasama dengan UB. Secara khusus, penyebab internal

dari kondisi capaian kinerja output adalah:

a) Penetapan indikator untuk meningkatkan kemampuan dosen dalam penggunaan

fasilitas multimedia ditetapkan pada kondisi existing tahun 2011. Pada tahun

tersebut, penguasaan multimedia memang menjadi masalah utama hingga tahun

2013. Akan tetapi, kemampuan multimedia ini terbangun seiring dengan kebutuhan

masing masing dosen secara mandiri. Dengan kondisi seperti ini, kegiatan yang

ditargetkan secara formal untuk menaikkan kemampuan multimedia secara logis

mengalami kenaikan ketercapaian.

b) Sejak adanya program beasiswa DIKTI pada tahun 2007, UB menjadi salah satu

perguruan tinggi di Indonesia yang mengirimkan jumlah peserta terbanyak. Dengan

situasi tersebut terjadi perubahan komposisi dosen berpendidikan S2 dan S3. Pada

sekitar tahun 2011 hingga 2015, terjadi lonjakan jumlah dosen berpendidikan doktor

dengan banyaknya dosen yang telah menyelesaikan program studi S3-nya. Dengan

demikian, meskipun secara angka ketercapaian output menunjukkan penurunan,

akan tetapi hal ini berarti suatu bentuk keberhasilan dalam menurunkan jumlah dosen

berpendidikan S2. Kondisi ini juga berhubungan selaras dengan kebutuhan indikator

jumlah dosen berkualifikasi S3 yang secara umum mengalami kenaikan

ketercapaian, meskipun kinerjanya belum mencapai angka 100% (masih 85%).

Kekurangan capaian ini juga terpengaruh karena masih ada dosen yang sedang

menyelesaikan pendidikan jenjang doktoralnya, ditambah juga beberapa dosen yang

belum melakukan/terhambat pengaktivan kembali setelah menyelesaikan pendidikan

S3nya. Untuk menghadapi situasi ini, perlu adanya pemberdayaan administrasi

dosen yang mampu memantau progress studi lanjut tiap dosen, sehingga

permasalahan keterlambatan penyelesaian ataupun permasalahan lainnya dengan

lebih baik.

c) Pada tahun 2015, kebijakan UB mensyaratkan adanya bukti penerbitan jurnal dalam

jurnal berindex scopus bagi semua dosen yang menginginkan menerima bantuan

Page 37: Lakip UB 2015-Final 2 Feb

LAKIP UB 2015 Akuntabilitas Kinerja

Halaman 33

pendanaan mengikuti seminar ke luar negeri. Mengingat belum banyaknya dosen

yang mempunyai publikasi ilmiah berindex scopus, serta tingkat kesulitannya yang

cukup tinggi, kebijakan ini secara drastic mengurangi ketercapaian kinerja jumlah

dosen mengikuti seminar di luar negeri. Penyelesaian masalah ini salah satunya

adalah dengan menjaga kualitas dan meningkatkan keahlian dosen dalam

memproduksi karya ilmiahnya dengan strandar internasional. Selain itu peningkatan

akreditasi jurnal di lingkungan UB untuk tingkat nasional dan internasional menjadi

salah satu solusi untuk mewadahi produksi karya ilmiah dosen.

d) Program percepatan professor sebenarnya sudah dilaksanakan sejak tahun 2014

oleh UB. Dari program ini juga telah dihasilkan beberapa orang guru besar. Akan

tetapi, penambahan guru besar ini tidak sebanding dengan penambahan jumlah

mahasiswa tiap tahun dan penambahan Program Studi di lingkungan UB. Selain itu,

kendala sistem administrasi pendataan kepangkatan dosen dan dengan adanya

beberapa guru besar yang memasuki masa pensiun berkontribusi pada belum

maksimalnya capaian kinerja. Solusi yang mungkin bisa dilakukan untuk mengatasi

situasi ini adalah dengan perbaikan sistem administrasi kenaikan pangkat dan proses

percepatan guru besar.

e) Tahun 2015 merupakan salah satu tahun kejayaan mahasiswa UB di tingkat nasional.

Pada tahun ini, delegasi UB menjadi juara umum kompetisi PIMNAS. Hal ini didukung

dengan jumlah peserta UB yang lolos seleksi lebih banyak dibandingkan dengan

perguruan tinggi serta dari tahun-tahun sebelumnya.

f) Dengan semakin terbukanya kesempatan kerjasama dan meningkatnya apresiasi

dunia luar untuk aktivitas akademis di UB, jumlah MoU baru yang dihasilkan oleh UB

juga semakin bertambah. Pada tahun 2015, salah satu program MoU yang belum

tertindak lanjuti dengan maksimal adalah pelatihan bagi dosen di Luar Negeri

berkaitan peningkatan keahlian serta kolaborasi penelitian. Secara umum, MoU yang

ada banyak menghasilkan berbagai kegiatan kolaborasi UB dengan institusi luar,

termasuk pembangunan jejaring untuk pengabdian dan penelitian. Akan tetapi, situasi

ekonomi dunia juga memberikan pengaruh adanya keterbatasan kuota dan

pendanaan dari luar negeri untuk pengadaan pelatihan dan peningkatan keahlian

bagi negara-negara berkembang.

g) UB secara aktif senantiasa meningkatkan kemampuan dosen dan semua sivitas

akademika dalam pengelolaan penelitian, termasuk menghasilkan proposal

penelitian bermutu yang dapat bersaing di tingkat nasional maupun intenasional.

Secara praktis, workshop pengelolaan penelitian diadakan oleh Lembaga Penelitian

dan Pengabdian Masyarakat UB. Akan tetapi, keberlanjutan kinerja ini terkait dengan

produk penulisan karya ilmiah hasil penelitian masih belum maksimal. Beberapa

proposal yang dihasilkan oleh dosen yang mengikuti workshop dan pelatihan banyak

yang belum terkait langsung dengan skenario karya ilmiah yang akan mereka

hasilkan. Selain itu, di banyak kejadian, peserta workshop tidak menyerahkan hasil

proposalnya sebagai salah satu indikator keberhasilan workshop.

h) Adanya desentralisasi pengelolaan penelitian unggulan oleh UB, memunculkan

permasalahan baru terkait kerumitan administrasi pengelolaan penelitian. Solusinya

adalah perbaikan kinerja LPPM.

Page 38: Lakip UB 2015-Final 2 Feb

LAKIP UB 2015 Akuntabilitas Kinerja

Halaman 34

i) Sampai dengan akhir tahun 2015, belum ada pendirian unit aktivitas kemahasiswaan

baru dikarenakan jumlah unit aktivitas yang tersedia sudah memadai.

j) Latihan kepemimpinan mahasiswa direncanakan dilakukan dalam dua periode

pembinaan. Realisasi kegiatan tersebut dilakukan satu kali tanpa mengurangi

substansinya karena konten pelatihan disisipkan dalam masa orientasi mahasiswa

baru.

k) Belum maksimalnya capaian kinerja output tentang jumlah program studi yang

melakukan kelas internasional dan bersertifikat internasional disebabkan karena

kekurangan sumber daya terutama tenaga pengajar berkemampuan internasional.

Untuk itu penambahan dan peningkatan kualitas dan kuantitas dosen berkemampuan

internasional, serta peningkatan tindak lanjut MoU harus dilakukan untuk mengatasi

permasalahan.

l) Rendahnya jumlah mahasiswa yang langsung berkerja disebabkan karena tidak

semua mahasiswa langsung bekerja karena melanjutkan studi ke jenjang yang lebih

tinggi. Disamping itu kesempatan memperoleh beasiswa untuk studi lanjut meningkat

dari tahun ke tahun.

(2.5) Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya (Daya Serap Anggaran)

Tingkat efisiensi penggunaan sumber daya yang diukur terutama dari penggunaan

anggaran dalam proses pencapaian sasaran strategis terwujudnya sivitas akademika

yang mandiri (independent), memiliki otonomi (autonomous) dan mampu mengarahkan

dirinya (self-directed) untuk meneliti, menganalisis, dan memecahkan masalah masalah

internasional adalah 95.36%. Adapun program paling mendukung efisiensi ini sasaran

strategis ini adalah Program Peningkatan Kapasitas Dosen dalam Penelitian

Internasionaldengan tingkat efisiensi anggaran 68% sertaketercapaian kinerja output

127,6% yang terdiri dari: proposal penelitian (71,67%), hasil penelitian (200,97%), dan

HAKI (110%).

(2.6) Analisis Program/Kegiatan Penunjang Pencapaian Kinerja.

(2.6.1) Program yang menunjang pencapaian sasaran strategis ini adalah:

a) Peningkatan kemampuan entrepreneurship dan jejaring dengan

usaha sebidang, dengan kegiatan:

Mempertahankan Juara Umum PIMNAS

b) Peningkatan kapasitas dosen dalam penelitian dan penulisan karya

ilmiah Internasional

Workshop penelitian Internasional

Workshop penulisan karya ilmiah Internasional

c) Meningkatkan jumlah perolehan HAKI

Pemetaan hasil riset yang layak diusulkan mendapatkan HAKI

d) Peningkatan publikasi internasional

Page 39: Lakip UB 2015-Final 2 Feb

LAKIP UB 2015 Akuntabilitas Kinerja

Halaman 35

Mengikuti akselerasi program/ aktivitas dari tim publikasi

Internasional UB

e) Pembentukan inovasi dan kreativitas

Lomba inovasi dan kreativitas mahasiswa tingkat nasional dan

internasional

f) Pemberdayaan Guru Besar dan Dosen Senior bergelar doktor

Doktor sebagai pengembang kelompok peneliti

Pembentukan dan pendampingan, kelompok peneliti oleh setiap

profesor/doktor di tingkat fakultas

(2.6.2) Adapun program/Kegiatan yang dapat dianggap sebagai kendala utama pencapaian sasaran strategis adalah:

a) Peningkatan daya saing internasional

Program Studi dengan Kelas Bahasa Inggris

Pengadaan Matakuliah ICT pada setiap Prodi

b) Pembentukan Jatidiri Lulusan

Latihan kepemimpinan

Manajemen Mahasiswa (LKMM) tingkat dasar

Achievement Motivation Training.

Pelatihan Emotional Spiritual Quetion (ESQ) dan mentoring

keagamaan (motivasi spiritual)

c) Peningkatan kualitas pembelajaran SCL dan PBL, kegiatan yang

ditetapkan untuk program ini adalah: Pelatihan pengajaran berbasis

multimedia bagi dosen

d) Peningkatan kompetensi dosen

Kualifikasi dan Percepatan program Sertifikasi dosen

e) Peningkatan jumlah dosen bergelar Doktor dan Profesor

Meningkatkan jumlah dosen bergelar Doktor

f) Meningkatkan kerja sama penelitian dengan lembaga internasional

Pemantapan dan peningkatan jejaring dengan lembaga

Internasional dalam bidang riset

Peningkatan publikasi internasional

Mengikuti akselerasi program/ aktivitas dari tim publikasi

Internasional UB

g) Peningkatan jejaring ketenaga-kerjaan melalui JPC Program

Jumlah lulusan yang berhasil di tempatkan di lapangan pekerjaan

Page 40: Lakip UB 2015-Final 2 Feb

LAKIP UB 2015 Akuntabilitas Kinerja

Halaman 36

(3) Sasaran Strategis: Adanya kerjasama ditingkat ASEAN, ASIA dan daya saing

GLOBAL

(3.1) Indikator Outcome Sasaran Strategis

Outcome yang dituju oleh Sasaran Strategis ini adalah terbangunnya kerjasama

yang tertindaklanjuti secara aktif antara UB di tingkat ASEAN, ASIA. Daya asing di tingkat

ASEAN dan ASIA merupakan langkah strategis termudah untuk membangun eksistensi

UB di dunia internasional. Hal ini disebabkan karena laju perkembangan Negara-negara

ASEAN dan ASIA yang saat ini sangat maju dibandingkan dengan Negara di dunia

lainnya. Untuk sasaran strategis ini, ditetapkan 4 indikator kinerja output.Dari 4 indikator

output, capaian kinerja sasaran strategis untuk tahun anggaran 2015 mencapai 195.91%

(yang merupakan hasil rata-rata capaian kinerja tiap indikator kegiatannya).Capaian rata-

rata ini bila dibandingkan dengan penyerapan anggaran untuk sasaran strategis ini

menunjukkan angka keterserapan anggaran sebesar 95,36%.

(3.2) Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja 2015

Tabel-7: perbandingan antar capaian indikator kinerja

Indikator Kinerja Unit Target Capaian %

Capaian

Jumlah hasil penelitian hibah kompetensi Judul 10 5 50.00%

Jumlah hasil penelitian Hibah Bersaing Judul 30 15 50.00%

Meningkatkan partisipasi desen dalam publikasi nasional internasional %

30 27.04 90.13%

Prosentase dosen yang mendapatkan penelitian kerjasama %

10 59.35 593.50%

Dari perbandingan antar capaian indikator kinerja, capaian tertinggi ada pada

indikator kinerja output prosentase dosen yang mendapatkan penelitian kerjasama.

Sedangkan capaian terendah ada pada jumlah hasil penelitian hibah kompetisi dan jumlah

hasil penelitian hibah bersaing.

(3.3) Perbandingan Realisasi Kinerja dan Capaian Kinerja 3 Tahun Terakhir

Tabel-8: Realisasi Kinerja 3 Tahun Terakhir

Daftar Indikator Kinerja Unit 2013 2014 2015

Jumlah hasil penelitian hibah kompetensi Judul 40.00% 40.00% 50.00%

Jumlah hasil penelitian Hibah Bersaing Judul 0.00% 50.00% 50.00%

Meningkatkan partisipasi dosen dalam publikasi nasional internasional %

109.40% 90.76% 90.13%

Prosentase dosen yang mendapatkan penelitian kerjasama %

599.13% 467.67% 593.50%

Bila dibandingkan capaian tiap tahunnya, angka rata-rata capaian menunjukkan

fluktuasi. Penurunan terjadi pada tahun 2014 (162,11%) dari tahun 2013 (187,13%).

Kemudian kenaikan capaian terjadi pada tahun 2015 (195.91%). Lebihh khusus, untuk

tiap indikator kinerja, situasi fluktuasi yang sama juga terjadi. Peningkatan capaian terjadi

pada jumlah hasil penelitian kompetisi dan penelitian hibah bersaing, meskipun hanya

50% ketercapaian pada tahun 2015.Akan tetapi, trend penurunan terjadi pada

Page 41: Lakip UB 2015-Final 2 Feb

LAKIP UB 2015 Akuntabilitas Kinerja

Halaman 37

peningkatan partisipasi dosen dalam publikasi nasional-internasional serta prosentasi

dosen yang mendapatkan penelitian kerjasama.

(3.4) Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan Kinerja dan Solusi

Sasaran strategis Adanya kerjasama di tingkat ASEAN, ASIA, dan daya saing

GLOBAL sebenarnya berfokus pada peningkatan jumlah partisipasi kegiatan internasional

oleh sivitas akademika UB. Dalam hal ini kegiatan nasional merupakan penunjang

kesuksesan untuk pencapaian kegiatan internasional. Dengan demikian rata-rata

ketercapaian kinerja 195.91% menunjukkan keberhasilan UB dalam pencapaian sasaran

strategis. Mempertimbangkan situasi tiap indikatornya secara individual, penurunan

capaian kinerja di beberapa indikator terutama partisipasi dosen dalam publikasi

nasional/internasional dan prosentase dosen yang mendapatkan kerjasama tidak

berpengaruh pada pelampauan target capaian secara keseluruhan. Secara praktis, angka

capaiannya masih berada pada lebih tinggi dari 100%. Capaian ini masih mempunyai

permasalahan yang berkaitan dengan perubahan kebijakan DIKTi tentang standrisasi

publikasi karya ilmiah di jurnal terakreditasi, serta sortir jurnal internasional tidak qualified.

Selain itu, waktu yang diperlukan untuk melakukan publikasi di jurnal internasional/nasioal

bereputasi cukup panjang, sehingga mempengaruhi capaian keberhasilan publikasi.

Untuk itu, peningkatan kemampuan dosen dalam publikasi jurnal terakreditasi harus tetap

dilakukan sebagai solusi permasalahan. Peningkatan kualitas jurnal ilmiah di lingkungan

UB sesuai kualitas dan standard jurnal terakreditasi juga harus dilakukan untuk

memberikan peluang publikasi yang lebih luas untuk semua dosen.

Penurunan minat pengajuan proposal untuk hibah bersaing dikarenakan alasan

sistem administrasi pelaporan hasil penelitian dan keuangannya yang rumit bagi peneliti,

dan merupakan penyebab utama dari ketidak-tercapaian kinerja jumlah penelitian hibah

bersaing dan hibah kompetensi. Untuk itu, perbaikan sistem administrasi pengelolaan

penelitian di tingkat UB perlu menjadi perhatian sebagai awal solusi permasalahan.

(3.5) Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya (Daya Serap Anggaran)

Tingkat efisiensi penggunaan sumber daya yang diukur terutama dari penggunaan

anggaran dalam proses pencapaian sasaran strategis adanya kerjasama di tingkat

ASEAN, ASIA, dan daya saing GLOBAL adalah 89,35%. Adapun program paling

mendukung efisiensi adala Program Partisipasi dosen dalam publikasi nasional-

internasional serta Peningkatan jumlah dosen yang mendapatkan penelitian kerjasama.

(3.6) Analisis Program/Kegiatan Penunjang Pencapaian Kinerja

Adapun program yang menjadi penunjang pencapaian kinerja untuk sasaran

strategis ini adalah:

(3.6.1) Program Partisipasi dosen dalam publikasi nasional-internasional, kegiatan yang

masuk dalam program ini adalah: Meningkatkan partisipasi dosen dalam

publikasi nasional internasional.

(3.6.2) Program Peningkatan jumlah dosen yang mendapatkan penelitian kerjasama

dengan kegiatan peningkatan.

Adapun program yang menjadi kendala dalam pencapaia sasaran strategis ini

adalah program Memberikan dana hibah kompetitif seminar Ilmiah dan penulisan artikel

Page 42: Lakip UB 2015-Final 2 Feb

LAKIP UB 2015 Akuntabilitas Kinerja

Halaman 38

ilmiah Internasional oleh Universitas/ Fakultasdengan kegiatan Memberikan dana hibah

kompetitif seminar Ilmiah dan penulisan artikel ilmiah Internasional oleh Universitas/

Fakultas.

(4) Sasaran Strategis: Terwujudnya Sistem Tata Kelola dan Kelembagaan yang

akuntabel.

(4.1) Indikator Outcome Sasaran Strategis

Dalam realisasi sasaran strategis ini yang menjadi indikator outcome adalah

terwujudnya Sistem Tata Kelola dan Kelembagaan yang akuntabel. Untuk merealisasikan

indikator outcome tersebut telah ditetapkan 11 indikator kinerja output beserta

penganggarannya dengan menggunakan input mahasiswa, dosen, dan berbagai kegiatan

pendukungnya. Capaian kinerja yang diukur dari rerata prosentase capaian 11 indikator

kinerja untuk sasaran ini adalah 75.78% dengan realisasi anggaran sebesar Rp.198,69

Milyar (98%) dari total pagu Rp.202,24 Milyar.

(4.2) Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja 2015

Untuk mengukur capaian realisasi kinerja UB di tahun 2015, maka capaian realisasi

kinerja dibandingkan dengan target kinerja yang telah ditetapkan sebelumnya.

Pencapaian realisasi ini ditunjukkan dalam Tabel-8 di bawah ini.

Tabel-8. Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja 2015

Indikator Kinerja Unit Target Capaian % Capaian

PS S-1 Terakreditasi A PS 33 30 90.91%

PS S-2 Terakreditasi A PS 21 17 80.95%

PS S-3 Terakreditasi A PS 8 6 75.00%

Meningkatkan peringkat VersiQS (THES) Rank 300 301 99.67%

Jumlah usaha mandiri Unit 20 5 25.00%

Jumlah usaha mitra Unit 6 8 133.33%

Jumlah industri kepakaran Unit 15 6 40.00%

Membuka/mempersiapkan unit international (Office of International Affair)

% 100 100 100.00%

Dosen % 100 75.11 75.11%

Tenaga Administrasi % 100 51.93 51.93%

Jumlah staf dengan Tabungan Pensiun % 100 61.69 61.69%

Keterangan: PS (Program Studi).

Kesemua indikator kinerja yang telah ditetapkan dari sasaran strategis terwujudnya

Sistem Tata Kelola dan Kelembagaan yang akuntabel sudah berhasil direalisasikan.

Tingkat realiasi ini berkisar dari 25% sampai dengan 133,33%. Rerata dari capaian

kinerja untuk 28 indikator kinerja ini adalah 75,78%. Tiga capaian tertinggi ditunjukkan

oleh realisasi indikator kinerja Jumlah usaha mitra, Meningkatkan peringkat VersiQS

(THES), dan Membuka/mempersiapkan unit international (Office of International Affair).

Untuk tiga capaian terendah ada pada realisasi indikator kinerja Jumlah usaha mandiri,

Jumlah industri kepakaran dan Tenaga Administrasi.

Page 43: Lakip UB 2015-Final 2 Feb

LAKIP UB 2015 Akuntabilitas Kinerja

Halaman 39

(4.3) Perbandingan Realisasi Kinerja dan Capaian Kinerja 3 Tahun Terakhir

Untuk membandingkan capaian kinerja UB padan tahun 2015 dengan tahun-tahun

sebelumnya, maka realisasi capaian kinerja UB di tahun 2015 dibandingkan dengan

realisasi kinerja UB pada tahun 2014 dan tahun 2013 sebagaimana ditunjukkan di Tabel-

9.

Tabel-9: Perbandingan realisasi kinerja dan kinerja 3 tahun terakhir

Daftar Indikator Kinerja Unit 2013 2014 2015

PS S-1 Terakreditasi A PS 82.14% 76.67% 90.91%

PS S-2 Terakreditasi A PS 86.67% 72.22% 80.95%

PS S-3 Terakreditasi A PS 120.00% 100.00% 75.00%

Meningkatkan peringkat VersiQS (THES) Rank 75.25% 86.00% 99.67%

Jumlah usaha mandiri Unit 35.71% 29.41% 25.00%

Jumlah usaha mitra Unit 200.00% 160.00% 133.33%

Jumlah industri kepakaran Unit 75.00% 60.00% 40.00%

Membuka/mempersiapkan unit international (Office of International Affair) %

50.00% 75.00% 100.00%

Dosen % 97.57% 67.98% 75.11%

Tenaga Administrasi % 71.99% 52.04% 51.93%

Jumlah staf dengan Tabungan Pensiun % 396.07% 292.45% 61.69%

Keterangan: PS (Program Studi).

Rerata capaian kinerja tahun 2015 adalah 75,78%, tahun 2014 adalah 97,43% dan

tahun 2013 adalah 117,31%. Hal ini mengindikasikan kalau capaian kinerja tahun 2015

cenderung menurun bila dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun-tahun

sebelumnya. Capaian kinerja ini juga menunjukkan trend berfluktuasi selama 3 tahun

terakhir. Indikator kinerja dengan capaian sangat baik (>100%) di tahun 2015 adalah

Jumlah usaha mitra dan Membuka/mempersiapkan unit international (Office of

International Affair). Indikator kinerja di tahun 2015 dengan capaian tidak optimal (<50%)

adalah Jumlah usaha mandiri.

(4.4) Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan Kinerja dan Solusi

Analisis capaian indikator kinerja untuk sasaran strategis ini dijabarkan

sebagaimana berikut ini:

(4.4.1) Untuk indikator kinerja Prodi S1 Terakreditasi A capaian indikator kinerjanya

adalah 90.91%, Prodi S2 Terakreditasi A adalah 80.95%, dan Prodi S-3

Terakreditasi A adalah 75.00%. Penyebab utama tidak tercapainya target

kinerja karena terdapat Prodi yang jadwal akreditasinya mundur. Penyebab

lainnya adalah beberapa Prodi yang sebelumnya sudah terakreditasi A turun

menjadi B. Solusi yang bisa menjadi alternatif untuk mengantisipasi dan

mengatasi permasalahan ini adalah dilakukan pendampingan Prodi yang akan

mengajukan akreditasi. Pendampingan ini juga dibarengi dengan perbaikan

sarana prasarana yang mengacu pada standar akreditasi yang dituju.

Page 44: Lakip UB 2015-Final 2 Feb

LAKIP UB 2015 Akuntabilitas Kinerja

Halaman 40

Monitoring masa berlaku akreditasi Prodi harus dilakukan untuk mengantisipasi

ada Prodi yang terlambat mengajukan sertifikasi.

(4.4.2) Indikator kinerja Jumlah usaha mandiri menunjukkan tingkat ketercapaian 25%.

Tidak tercapainya jumlah usaha mandiri sebagaimana telah ditetapkan dalam

target terutama disebabkan oleh perbaikan tata kelola berdasarkan status UB

sebagai BLU sehingga beberapa usaha mandiri yang sudah berjalan harus di

nonaktifkan dan usaha mandiri yang akan didirikan batal untuk dieksekusi.

Untuk mengatasi dan mengantisipasi persoalan ini sedang dilakukan penataan

ulang tata kelola UB sebagai BLU. Pengembangan unit usaha UB juga sudah

direstrukturisasi dengan membentuk Unit Usaha Akademik dan Unit Usaha Non

Akademik sebagai langkah mengembangkan usaha mandiri UB.

(4.4.3) Dalam indikator kinerja Jumlah staf dengan Tabungan Pensiun, tingkat

ketercapaiannya adalah 61,69%. Tidak tercapainya indikator kinerja ini

terutama karena staf UB dengan status tetap non-PNS belum bisa memiiki

tabungan pensiun. Hal ini dikarenakan belum jelasnya kebijakan

pengembangan karir dan kesejahteraan staf tetap non-PNS. Untuk

mengantisipasi dan menyelesaikan persoalan ini, UB sedang memperjelas

aturan kepegawaian untuk pegawai tetap non-PNS.

(4.5) Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya (Daya Serap Anggaran)

Secara umum tingkat efisiensi penggunaan sumberdaya yang diukur terutama dari

penggunaan anggaran dalam proses pencapaian sasaran strategis terwujudnya Sistem

Tata Kelola dan Kelembagaan yang akuntabel adalah 98%. Program kegiatan yang

terindikasikan paling efisien diukur dari anggaran dan ketercapaian target kinerja adalah

Meningkatkan peringkat VersiQS (THES) dan Jumlah usaha mitra dengan rerata capain

kinerja 116.5%.

(4.6) Analisis Program/Kegiatan Penunjang Pencapaian Kinerja

Dalam proses pencapaian sasaran strategis terwujudnya Sistem Tata Kelola dan

Kelembagaan yang akuntabel, terdapat program dan kegiatan yang menunjang

pencapaian kinerja dan yang masih menemui berbagai kendala. Program dan kegiatan

yang menunjang pencapaian kinerja dalam sasaran strategis ini adalah:

(4.4.4) Penjaminan mutu proses PBM secara berkelanjutan. Kegiatan yang termasuk

dalam program ini adalah:

Peningkatan Akreditasi Program Studi (PS)

(4.4.5) Peningkatan Peringkat Internasional (Dunia). Kegiatan yang termasuk dalam

program ini adalah:

Meningkatkan peringkat VersiQS (THES)

(4.4.6) Peningkatan (kualitas) tata kelola penyelenggaraan program internasional.

Kegiatan yang termasuk program ini adalah:

Membuka/mempersiapkan unit international (Office of International Affair)

Sementara program yang masih banyak menemui kendala adalah:

Page 45: Lakip UB 2015-Final 2 Feb

LAKIP UB 2015 Akuntabilitas Kinerja

Halaman 41

(4.4.7) Pengembangan sumber pendapatan baru. Kegiatan dalam program ini adalah:

Mengembangkan sumber pendapatan baru dari hasil kerjasama dan usaha

komersial melalui usaha mandiri dan kerjasama dengan pihak investor baik

jangka pendek maupun jangka panjang.

(4.4.8) Peningkatan kesejahteraan staf edukatif dan administif. Kegiatan yang

termasuk dalam program ini adalah:

Pengembangan asuransi staf edukatif dan administif

Pengembangan sistem tabungan pensiun

(5) Sasara Strategis: Adanya Sarana Prasarana yang memenuhi standar mutu

perguruan tinggi.

(5.1) Indikator Outcome Sasaran Strategis

Dalam realisasi sasaran strategis ini yang menjadi indikator outcome adalah adanya

sarana prasarana yang memenuhi standar mutu perguruan tinggi. Untuk merealisasikan

indikator outcome tersebut telah ditetapkan 13 indikator kinerja output beserta

penganggarannya. Capaian kinerja yang diukur dari rerata prosentase capaian 13

indikator kinerja untuk sasaran ini adalah 98.94% dengan realisasi anggaran sebesar

Rp.340 Milyar (92,53%) dari total pagu Rp.367,4 Milyar.

(5.2) Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja 2015

Untuk mengukur capaian realisasi kinerja UB di tahun 2015, maka capaian realisasi

kinerja dibandingkan dengan target kinerja yang telah ditetapkan sebelumnya.

Pencapaian realisasi ini ditunjukkan dalam Tabel-10 di bawah ini.

Tabel-10. Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja 2015

Indikator Kinerja Unit Target Capaian % Capaian

Jumlah mahasiswa terdaftar Diploma MHS 5000 2551 51.02%

Jumlah mahasiswa terdaftar S-1 MHS 40000 58545 146.36%

Jumlah mahasiswa terdaftar S-2 MHS 3500 2639 75.40%

Jumlah mahasiswa terdaftar S-3 MHS 1400 1054 75.29%

Jumlah laboratorium tersertifikasi Lab 30 1 3.33%

Laboratorium uji (LSIH) dengan menerapkan % 100 75 75.00%

Menata network operation center berstandar internasional %

100 75 75.00%

Jumlah Fakultas FAK 14 17 121.43%

Jumlah Pusat Studi Baru PS 30 18 60.00%

Jumlah proposal penelitian PT Judul 500 215 43.00%

Jumlah proposal pengabdian kepada masyarakat Judul 250 910 364.00%

Jumlah lab yang menerapkan “Resource Sharing” % 20 15 75.00%

Jumlah Fakultas/Bagian menerapkan E-keuangan FAK 14 17 121.43%

Keterangan: MHS (Mahasiswa), FAK (Fakultas), PS (Program Studi), Lab (Laboratorium).

Kesemua indikator kinerja yang ditetapkan dari sasaran strategis adanya sarana

prasarana yang memenuhi standar mutu perguruan tinggi sudah berhasil direalisasikan.

Page 46: Lakip UB 2015-Final 2 Feb

LAKIP UB 2015 Akuntabilitas Kinerja

Halaman 42

Hanya saja tingkat realiasi ini berkisar dari 3.33% sampai dengan 364%. Rerata dari

capaian kinerja untuk 13 indikator kinerja ini adalah 98.94%. Capaian tertinggi ditunjukkan

oleh realisasi indikator kinerja Jumlah proposal pengabdian kepada masyarakat, Jumlah

mahasiswa terdaftar S-1, Jumlah Fakultas dan Jumlah Fakultas/Bagian menerapkan E-

keuangan. Untuk tiga capaian terendah didapati pada realisasi indikator kinerja Jumlah

laboratorium tersertifikasi, Jumlah proposal penelitian PT dan Jumlah mahasiswa terdaftar

Diploma.

(5.3) Perbandingan Realisasi Kinerja dan Capaian Kinerja 3 Tahun Terakhir

Untuk membandingkan capaian kinerja UB padan tahun 2015 dengan tahun-tahun

sebelumnya, maka realisasi capaian kinerja UB di tahun 2015 dibandingkan dengan

realisasi kinerja UB pada tahun 2014 dan tahun 2013 sebagaimana ditunjukkan di Tabel-

11.

Tabel-11: Perbandingan realisasi kinerja dan kinerja 3 tahun terakhir

Daftar Indikator Kinerja Unit 2013 2014 2015

Jumlah mahasiswa terdaftar Diploma MHS 47.03% 39.83% 51.02%

Jumlah mahasiswa terdaftar S-1 MHS 152.31% 142.74% 146.36%

Jumlah mahasiswa terdaftar S-2 MHS 100.61% 66.31% 75.40%

Jumlah mahasiswa terdaftar S-3 MHS 123.50% 81.08% 75.29%

Jumlah laboratorium tersertifikasi Lab 5.00% 4.00% 3.33%

Laboratorium uji (LSIH) dengan menerapkan %

41.67% 62.50% 75.00%

Menata network operation center berstandar internasional %

50.00% 66.67% 75.00%

Jumlah Fakultas FAK 160.00% 133.33% 121.43%

Jumlah Pusat Studi Baru PS 75.00% 76.00% 60.00%

Jumlah proposal penelitian PT Judul 68.75% 64.67% 43.00%

Jumlah proposal pengabdian kepada masyarakat Judul

242.50% 218.18% 364.00%

Jumlah lab yang menerapkan “Resource Sharing” %

29.41% 55.56% 75.00%

Jumlah Fakultas/Bagian menerapkan E-keuangan FAK

160.00% 133.33% 121.43%

Keterangan: MHS (Mahasiswa), FAK (Fakultas), PS (Program Studi), Lab (Laboratory).

Rerata capaian kinerja tahun 2015 adalah 98.94%tahun 2014 adalah 88.01% dan

tahun 2013 adalah 96.60%. Hal ini mengindikasikan kalau capaian kinerja tahun 2015

meningkat dibandingkan tahun 2014 tapi masih lebih rendah bila dibandingkan dengan

capaian kinerja pada 2013. Capaian kinerja ini juga menunjukkan trend berfluktuasi

selama 3 tahun terakhir. Indikator kinerja dengan capaian sangat baik (>100%) di tahun

2015 adalah Jumlah proposal pengabdian kepada masyarakat, Jumlah mahasiswa

terdaftar S-1, Jumlah Fakultas dan Jumlah Fakultas/Bagian menerapkan E-keuangan.

Indikator kinerja di tahun 2015 dengan capaian tidak optimal (<50%) adalah Jumlah

laboratorium tersertifikasi dan Jumlah proposal penelitian PT.

Page 47: Lakip UB 2015-Final 2 Feb

LAKIP UB 2015 Akuntabilitas Kinerja

Halaman 43

(5.4) Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan Kinerja dan Solusi

Analisis capaian indikator kinerja untuk sasaran strategis tersebut diatas dijelaskan

berikut ini:

(5.4.1) Indikator kinerja Jumlah mahasiswa terdaftar S-1 tingkat ketercapainnya adalah

146,36%. Kenaikan jumlah mahasiswa yang melebihi target ini terutama

disebabkan karena jumlah mahasiswa yang lulus tidak sebanding dengan

mahasiswa yang masuk sehingga terjadi penumpukan jumlah mahasiswa.

Untuk mengatasi dan mengantisipasi ini maka diperlukan program percepatan

masa studi yang menekankan pada efisiensi administrasi dan prosedur

kelulusan.

(5.4.2) Untuk indikator jumlah mahasiswa terdaftar S-2 (75,04%) dan Jumlah

mahasiswa terdaftar S-3 (75,29%) tidak tercapainya target disebabkan karena

penambahan Prodi pasca sarjana tidak tercapai sebagaimana yang ditargetkan.

Untuk mengatasi dan mengantisipasi permasalahan ini maka diperlukan usaha

untuk menambah program studi pasca sarjana sebagaimana yang ditargetkan

dan menambah kuota penerimaan mahasiswa baru pasca sarjana.

(5.4.3) Untuk indikator kinerja Laboratorium tersertifikasi jumlah laboratorium yang

mendapatkan sertifikasi adalah 1 dari 3 yang ditargetkan. Penyebab utama

tidak tercapainya target ini adalah proses sertifikasi laboratorium yang

membutuhkan waktu relatif lama dan dana yang besar. Untuk mengatasi dan

mengantisipasi permasalahan ini UB sedang membangun laboratorium yang

dilengkapi dengan peralatan yang memenuhi standar sertifikasi.

(5.4.4) Pada indikator jumlah proposal pengabdian kepada masyarakat jumlah

proposal yg diterima melebihi target (364.00%). Hal yang mendorong capaian

ini adalah diadakannya workshop penulisan dan perbaikan proposal

pengabdian dimana kewajiban peserta workshop adalah membuat proposal

pengabdian kepada masyarakat. Langkah selanjutnya untuk menindaklanjuti

capaian ini adalah meningkatkan mutu proposal dan mencari alternatif sumber

pendanaan.

(5.4.5) Indikator kinerja jumlah lab yang menerapkan “Resource Sharing” yang tercapai

adalah 75.00%. Tidak tercapainya targetan ini disebabkan karena

pembangunan laboratorium di UB masih dalam tahap pelaksanaan. Sehingga

penerapan “Resource Sharing” belum bisa dilakukan secara optimal. Solusi dari

masalah ini adalah mempercepat penyelesaian pembangunan Laboratorium

Biosains, Laboratorium Sentral Sains dan Rekayasa, dan Laboratorium Lapang

(Technopark).

(5.5) Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya (Daya Serap Anggaran)

Secara umum tingkat efisiensi penggunaan sumberdaya yang diukur

terutama dari penggunaan anggaran dalam proses pencapaian sasaran strategis

adanya sarana prasarana yang memenuhi standar mutu perguruan tinggi adalah

98.94%. Program kegiatan yang terindikasikan paling efisien diukur dari anggaran

dan ketercapaian target kinerja adalah Pengembangan pusat-pusat penelitian

bertaraf Internasional berbasis kearifan lokal baik di tingkat Universitas maupun

Page 48: Lakip UB 2015-Final 2 Feb

LAKIP UB 2015 Akuntabilitas Kinerja

Halaman 44

Fakultas dan Peningkatan sarana dan prasarana PBM dengan rerata capain

kinerja 194.54%.

(5.6) Analisis Program/Kegiatan Penunjang Pencapaian Kinerja

Dalam proses pencapaian sasaran strategis terwujudnya Sistem adanya sarana

prasarana yang memenuhi standar mutu perguruan tinggi, terdapat program dan kegiatan

yang menunjang pencapaian kinerja dan yang masih menemui berbagai kendala.

Program dan kegiatan yang menunjang pencapaian kinerja dalam sasaran strategis ini

adalah:

(5.6.1) Peningkatan sarana dan prasarana PBM. Kegiatan yang termasuk dalam

program ini adalah:

Jumlah mahasiswa terdaftar S-1

(5.6.2) Pengembangan pusat-pusat penelitian bertaraf Internasional berbasis kearifan

lokal baik di tingkat Universitas maupun Fakultas. Kegiatan yang termasuk

dalam program ini adalah:

Pembentukan kelompok studi di tingkat fakultas

(5.6.3) Efisiensi Anggaran. Kegiatan yang termasuk program ini adalah:

Penetapan prioritas penggunaan anggaran.

Sementara program yang masih banyak menemui kendala adalah:

(5.6.4) Peningkatan sarana dan prasarana PBM

Ruang Laboratorium/mahasiswa

Laboratorium tersertifikasi

(5.6.5) Peningkatan kapasitas infrastruktur ICT dan konten Website UB. Kegiatan

dalam program ini adalah:

Menata network operation center berstandar internasional

3.2. REALISASI ANGGARAN

(1) Dalam Renstra 2015, alokasi anggaran untuk sasaran strategis Menghasilkan

lulusan yang mampu bekerja sebagai ilmuwan yang profesional dan mampu

mengkaji dan menganalisis secara kritis berbagai permasalahan tingkat

internasional adalah Rp. 272.446.272.000,00 yang tersebar ke 28 (dua puluh

delapan) indikator kinerja pendukung. Realisasi dari alokasi anggaran tersebut

adalah Rp. 272.131.010,00 atau dengan presentase sebesar 99,16%. Untuk

masing masing capaian anggaran memang menunjukkan capaian yang berkisar

antara 88% hingga 99%. Penyebab utama dari kesulitan pencapaian kinerja dan

anggaran ini adalah adanya perubahan kebijakan dan system penyelenggaraan

pendidikan tinggi di tingkat pusat yang mempengaruhi sistem pendidikan di UB.

(2) Untuk penganggaran tahun 2015, Alokasi anggaran Terwujudnya kemampuan

sivitas akademika yang mandiri (independent), memiliki otonomi

Page 49: Lakip UB 2015-Final 2 Feb

LAKIP UB 2015 Akuntabilitas Kinerja

Halaman 45

(autonomous) dan mampu mengarahkan dirinya (self-directed) untuk

meneliti, menganalisis dan memecahkan masalah-masalah internasional

adalah Rp. 44.254.363.000,00 yang tersebar 22 (dua puluh dua) indikator kinerja

pendukung. Capaian realisasi dari alokasi anggaran tersebut adalah Rp.

42.199.369.517,00 dengan persentase 95,36%. Keseluruhan kegiatan tidak

menunjukkan angka ketercapaian 100% kinerja anggaran. Kendala utama dapat

terindikasi dari ketercapaian kinerja anggaran terendah yaitu pada kegiatan

peningkatan kapasitas dosen dalam penelitian dan penulisan karya ilmiah

internasional (69%) dan pemberdayaan guru besar dan Dosen Senior bergelar

Doktor sebagai pengembang kelompok peneliti (79%). Meskipun terjadi

ketidaktercapaian kinerja, akan tetapi prosentase capaian kinerja untuk tiap tiap

kegiatan tidak menunjukkan selisih yang terlalu jauh dari 100%.

(3) Alokasi anggaran Adanya kerjasama ditingkat ASEAN, ASIA dan daya saing

GLOBAL adalah Rp. 62.245.614.000,00 yang didistribusikan ke 6 (enam) indikator

kinerja pendukung. Adapun capaian reailsasi anggaran adalah Rp.

55.614.166.355,00 atau dengan presentase 89%. Capaian anggaran ini,

kenyataannya tidak sejalan dengan capaian kinerja yang menunjukkan angka

195,91%. Salah satu penyebab adanya ketidaktercapaian sasaran strategis ini

adalah adanya pandangan kerumitan sistem administrasi penelitian yang

dibebankan kepada peneliti, sehingga banyak mengurangi minat penelitian

terutama untuk skema hibah bersaing dan hibah kompetisi.

(4) Alokasi anggaran untuk sasaran strategis Terwujudnya Sistem Tata Kelola dan

Kelembagaan yang akuntabel adalah Rp. 202.241.197.000,00 yang

didistribusikan ke dalam 11 (sebelas) indikator kinerja pendukung. Dengan alokasi

tersebut, realisasi anggaran yang terjadi adalah Rp. 198.695.345.745,00 atau

sebesar 94%. Ketidaktercapaian target penganggaran ini diakibatkan karena pada

kenyataannya tidak ada ketercapaian pemanfaatan anggaran 100% untuk tiap

aktivitas yang ditetapkan. Penyebab utama situasi ini adalah adanya penataan

kembali OTK UB yang didasari oleh status Universitas Brarwijaya sebagai BLU.

(5) Untuk sasaran strategis Adanya Sarana Prasarana yang memenuhi standar

mutu perguruan tinggi, alokasi anggaran pada tahun 2015 adalah Rp.

567.933.777.000,00 yang tersebar ke 13 (tiga belas) indikator kinerja pendukung.

Dari alokasi anggaran yang tersedia, capaian realisasi anggaran adalah Rp.

528.351.251.515,00 atau sebesar 93,03%. Situasi ini utamanya disebabkan karena

adanya perubahan penganggaran setelah adanya kenaikan harga yang

mempengaruhi penyediaan sarana-prasarana laboratorium. Selain itu, beberapa

laboratorium yang akan diakreditasi utamanya adalah laboratorium unggulan baru

UB yang secara praktis, sumberdaya dan peralatannya masih belum banyak

terlengkapi.

Dari hasil analisa dan gambaran akuntabilitas kinerja, dapat disimpulkan bahwa

capaian realisasi anggaran tahun 2015 sebesar Rp. 1,096.991.143.384,00 (95%)

dari target Rp. 1.151.121.223.000,00.

Page 50: Lakip UB 2015-Final 2 Feb

LAKIP UB 2015 Akuntabilitas Kinerja

Halaman 46

Tabel-12: PENGUKURAN KINERJA UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN 2015

KEGIATAN DALAM RENSTRA 2011-2015 ANGGARAN REALISASI

1. Peningkatan pemerataan kesempatan mendapatkan pendidikan tinggi bagi masyarakat 10.500.000.000 10.500.000.000

2. Peningkatan daya tampung UB dalam pemenuhan Angka Partisipasi Kasar (APK) 212.902.525.000 212.482.574.207

3. Perbaikan Nisbah Mahasiswa/Dosen untuk mencapai rasio ideal 42.820.616.000 41.859.803.234

4. Internasionalisasi bidang akademik 916.101.000 816.301.000

5. Implementasi KBK yang Bermuatan Entrepreneurship 4.230.291.000 3.796.182.839

6.Internasionalisasi bidang akademik 3.076.739.000 2.676.148.972

7. Peningkatan kompetensi dosen 21.070.712.000 20.860.711.956

8. Peningkatan kemampuan entrepreneurship dan jejaring dengan usaha sebidang. 1.000.000.000 917.920.600

9. Peningkatan kapasitas dosen dalam penelitian dan penulisan karya ilmiah Internasional 445.584.000 306.550.000

10. Pemberdayaan Guru Besar dan Dosen Senior bergelar Doktor sebagai pengembang kelompok peneliti

5.004.290.000 3.946.429.216

11. Pembentukan inovasi dan kreativitas 6.334.375.000 5.882.839.207

12. Pembentukan Jatidiri Lulusan 10.399.402.000 10.284.918.538

13. Peningkatan budaya meneliti dan penulisan jurnal melalui hibah kompetisi 62.245.614.000 55.614.166.355

14. Penjaminan mutu proses PBM secara berkelanjutan 41.863.429.000 39.560.527.872

15. Peningkatan kesejahteraan staf edukatif dan administif 160.377.768.000 159.134.817.873

16. Peningkatan sarana dan prasarana PBM 149.386.016.000 134.481.755.882

17. Pengembangan pusat-pusat penelitian bertaraf Internasional berbasis kearifan lokal baik di tingkat Universitas maupun Fakultas

180.910.045.000 171.219.362.989

18. Efisiensi Anggaran 37.178.088.000 34.316.338.901

19. Layanan Perkantoran 165.298.601.000 154.875.043.875

20. Layanan Perkantoran Satker (BOPTN) 35.161.027.000 33.458.749.868

TOTAL 1.151.121.223.000 1.096.991.143.384

Page 51: Lakip UB 2015-Final 2 Feb

LAKIP UB 2015 Penutup

Halaman 47

BAB-IV PENUTUP

LAKIP UB tahun 2015 telah disusun dengan berpedoman pada Renstra Kemendikbud

2010-2014, Renstra Ditjen Dikti 2010-2014, Renstra UB 2011-2015, Perjanjian Kinerja UB

2015, Laporan Kinerja Rektor 2015, dan DIPA (RKA-KL ) BLU-UB Tahun 2015.

Hasil Pengukuran Kinerja (PK) UB tahun 2015 berdasarkan Target Kinerja yang

terdapat di dalam Perjanjian Kinerja UB menunjukkan realisasi sebesar 91.75%. Realisasi

kinerja tersebut dihubungkan dengan program, kegiatan dan indikator kinerja kegiatan yang

terdapat di dalam Renstra UB 2011-2015, dimana capaian kinerja UB sebesar 104,58% dari

rerata capaian yang diukur berdasarkan indikator kinerja kegiatan. Dengan demikian Program

dan kegiatan yang dilaksanakan UB telah mendukung output sasaran sesuai yang

dicanangkan dalam Penetapan Kinerja (PK) dan DIPA UB.

Hasil pengukuran kinerja keuangan menunjukkan bahwa UB telah menyerap anggaran

sebesar Rp 1.096.991.143.384,-dari total DIPA Tahun 2015 sebesar Rp1.151.121.223.000

(95.30%). DIPA yang digunakan adalah DIPA Revisi ke-3 yang meliputi Penerimaan dari RM-

APBN, APBN-P dan Penerimaan Dari PNBP.Secara umum penyerapan anggaran masih

tergolong baik mengingat adanya beberapa kali revisi.

Analisis terhadap capaian kinerja 2015 dibatasi pada program dan kegiatan yang

bersifat pengembangan, dengan dukungan dana sebesar Rp. 950,661,595,000 (82,58%) dari

total pagu tahun 2015. Sedangkan 17,42% dana (Rp. 200,459,628,000) diperuntukkan

kepada program dan kegiatan yang bersifat rutin, yaitu: Layanan Perkantoran, dan Layanan

Perkantoran Satker (BOPTN).

UB berkomitmen untuk terus berupaya meningkatkan kinerja di periode berikutnya,

dengan menjadikan evaluasi pencapaian kinerja tahun 2015 sebagai acuan untuk perbaikan

berkelanjutan.

Page 52: Lakip UB 2015-Final 2 Feb

LAKIP UB 2015 Lampiran

Halaman 48

LAMPIRAN

Lampiran-1: Perjanjian Kinerja

1.1. Lampiran Tabel-1 Perjanjian Kinerja Tahun 2015

Unit Kerja : UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Tahun Anggaran : 2015

SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA TARGET KINERJA

Peningkatan Kualitas Pendidikan

Pendidik dan Tenaga Kependidikan Penerima Beasiswa 527 OR

Mahasiswa Penerima Beasiswa/Bantuan Biaya Pendidikan

2140 Mhs

Tanah dan Bangunan Pendukung Pembelajaran 10000 M2

Layanan Pendidikan 59500 Mhs

Alat Pendidikan Pendukung Pembelajaran 25 Unit

Buku Pustaka Pendukung Pembelajaran 10000 Buku

Layanan Pembelajaran 12 Bln layanan

Buku Pustaka (BOPTN) 11800 Buku

Alat Pendidikan Pendukung Pembelajaran (BOPTN) 405 Unit

Peningkatan Kualitas Kelembagaan

Layanan Perkantoran 12 Bln layanan

Layanan Administrasi Pendidikan 56500 Mhs

Layanan Administrasi Perpustakaan 12 Bln layanan

Tanah Pendukung Layanan Pendidikan 100000 M2

Layanan Perkantoran Satker (BOPTN) 12 Bln layanan

Dokumen Pengembangan Sistem Tata Kelola, Kelembagaan dan SDM (BOPTN)

8 Dokumen

Prodi Memenuhi Standar Mutu Pendidikan 12 Prodi

Layanan Perkantoran 12 Bln layanan

Kendaraan Bermotor 23 Unit

Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 10 Unit

Gedung/Bangunan 20000 M2

Peningkatan Kualitas Kemahasiswaan dan Alumni

Mahasiswa Peserta Kompetisi Minat Bakat/Akademik 1000 Mhs

Laporan Kegiatan Kemahasiswaan (BOPTN) 5 Laporan

Layanan Pemberdayaan Mahasiswa 12 Bln layanan

Peningkatan Kualitas Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Proposal Penelitian Perguruan Tinggi 20 Proposal

Proposal Pengabdian Kepada Masyarakat 100 Proposal

Hasil Penelitian 100 Judul

Kegiatan Anggaran

1. Penyediaan Dosen dan Tenaga Kependidikan Bermutu 21.070.712.000

2. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen Pendidikan Tinggi

165.298.601.000

Page 53: Lakip UB 2015-Final 2 Feb

LAKIP UB 2015 Lampiran

Halaman 49

3. Penyediaan Layanan Pembelajaran dan Kompetensi Mahasiswa 111.500.000.000

4. Layanan Tridharma di Perguruan Tinggi 853.251.910.000

Jumlah= 1.151.121.223.000

Page 54: Lakip UB 2015-Final 2 Feb

LAKIP UB 2015 Lampiran

Halaman 50

Lampiran-2: Kertas Kerja Penyusunan Capaian Indikator

1.2. Lampiran Tabel-2: Penetapan Indikator Renstra UB yang mendukung indikator output RKA-KL

RKA-KL 2015 RENSTRA UB 2011-2015

Output RKA-KL Anggaran Sasaran Program

Mahasiswa Penerima Beasiswa/Bantuan Biaya Pendidikan [Base Line]

10,500,000,000 Menghasilkan lulusan yang mampu bekerja sebagai ilmuwan yang profesional dan mampu mengkaji dan menganalisis secara kritis berbagai permasalahan tingkat internasional

Peningkatan pemerataan kesempatan mendapatkan pendidikan tinggi bagi masyarakat

Layanan Pendidikan [Base Line]

212,902,525,000 Peningkatan daya tampung UB dalam pemenuhan Angka Partisipasi Kasar (APK)

Layanan Administrasi Pendidikan [Base Line]

42,820,616,000

Layanan Bidang Perpustakaan[Base Line] 916,101,000

Layanan Pembelajaran (BOPTN) [Base Line]

4,230,291,000

Prodi Memenuhi Standar Mutu Pendidikan [Base Line]

3,076,739,000

Perbaikan Nisbah Mahasiswa/Dosen untuk mencapai rasio ideal

Internasionalisasi bidang akademik

Implementasi KBK yang Bermuatan Entrepreneurship

Peningkatan kompetensi lulusan menuju standar internasional

Internasionalisasi bidang akademik

Pengembangan “Interdiciplinary Research”

Page 55: Lakip UB 2015-Final 2 Feb

LAKIP UB 2015 Lampiran

Halaman 51

RKA-KL 2015 RENSTRA UB 2011-2015

Output RKA-KL Anggaran Sasaran Program

Pendidik dan Tenaga Kependidikan Penerima Beasiswa [Base Line]

21,070,712,000 Terwujudnya kemampuan sivitas akademika yang mandiri (independent), memiliki otonomi (autonomous) dan mampu mengarahkan dirinya (self-directed) untuk meneliti, menganalisis dan memecahkan masalah-masalah internasional.

Peningkatan Kualitas Pembelajaran melalui SCL dan PBL

Mahasiswa Peserta Kompetisi Minat Bakat/Akademik [Base Line]

1,000,000,000 Peningkatan kompetensi dosen

Proposal Penelitian [Base Line] 445,584,000 Pemberdayaan Guru Besar dan Dosen Senior bergelar Doktor sebagai pengembang kelompok peneliti

Pengabdian Kepada Masyarakat [Base Line] 5,004,290,000 Peningkatan publikasi internasional

Laporan Kegiatan Kemahasiswaan (BOPTN) [Base Line]

6,334,375,000 Peningkatan jumlah dosen bergelar Doktor dan Profesor

Layanan pemberdayaan mahasiswa [Base Line]

10,399,402,000

Peningkatan kemampuan entrepreneurship dan jejaring dengan usaha sebidang

Peningkatan kapasitas dosen dalam penelitian dan penulisan karya ilmiah Internasional

Pemberdayaan Guru Besar dan Dosen Senior bergelar Doktor sebagai pengembang kelompok peneliti

Meningkatkan jumlah perolehan HAKI

Page 56: Lakip UB 2015-Final 2 Feb

LAKIP UB 2015 Lampiran

Halaman 52

RKA-KL 2015 RENSTRA UB 2011-2015

Output RKA-KL Anggaran Sasaran Program

Meningkatkan kerja sama penelitian dengan lembaga internasional

Peningkatan publikasi internasional

Pembentukan inovasi dan kreativitas

Pembentukan Jatidiri Lulusan Peningkatan daya saing internasional

Peningkatan jejaring ketenaga-kerjaan melalui JPC Program

Hasil Penelitian [Base Line]

62,245,614,000 Adanya kerjasama ditingkat ASEAN, ASIA dan daya saing GLOBAL.

Peningkatan budaya meneliti dan penulisan jurnal melalui hibah kompetisi

Peresentasi partisipasi dosen dalam publikasi nasional dan internasional

Peningkatan jumlah dosen yang mendapatkan penelitian kerjasama

Dokumen Pengembangan Sistem Tata Kelola, Kelembagaan, dan SDM (BOPTN) [Base Line]

41,863,429,000 Terwujudnya Sistem Tata Kelola dan Kelembagaan yang akuntabel

Penjaminan mutu proses PBM secara berkelanjutan

Layanan Perkantoran [Base Line]

160,377,768,000

Peningkatan Peringkat Internasional (Dunia)

Pengembangan sumber pendapatan baru

Peningkatan (kualitas) tata kelola penyelenggaraan program internasional

Peningkatan kesejahteraan staf edukatif dan administif

Page 57: Lakip UB 2015-Final 2 Feb

LAKIP UB 2015 Lampiran

Halaman 53

RKA-KL 2015 RENSTRA UB 2011-2015

Output RKA-KL Anggaran Sasaran Program

Layanan Perkantoran [Base Line] *)

165,298,601,000

Layanan Perkantoran Satker (BOPTN) [Base Line] *)

35,161,027,000

Tanah dan Bangunan Pendukung Pembelajaran [Base Line]

100,000,000,000 Adanya Sarana Prasarana yang memenuhi standar mutu perguruan tinggi

Peningkatan sarana dan prasarana PBM

Alat Pendidikan Pendukung Pembelajaran [Base Line]

21,814,895,000

Buku Pustaka Pendukung Pembelajaran [Base Line]

936,121,000

Tanah Pendukung Layanan Pendidikan [Base Line]

1,575,000,000

Buku pustaka (BOPTN) [Base Line]

12,910,000,000

Alat Pendidikan Pendukung Pembelajaran (BOPTN) [Base Line]

12,150,000,000

Kendaraan Bermotor [Base Line] 6,186,850,000 Peningkatan kapasitas infrastruktur ICT dan konten Website UB

Peralatan dan Fasilitas Perkantoran [Base Line]

37,178,088,000 Pengembangan pusat-pusat penelitian bertaraf Internasional berbasis kearifan lokal baik di tingkat Universitas maupun Fakultas

Gedung/Bangunan [Base Line]

174,723,195,000

Efisiensi Anggaran

*) Belanja Rutin, Gaji dan Tunjangan PNS dan Non PNS

Page 58: Lakip UB 2015-Final 2 Feb

LAKIP UB 2015 Lampiran

Halaman 54

1.3. Tabel Indikator Kinerja pada Renstra UB 2011-2015

Sasaran Program Kegiatan Indikator Kinerja

Menghasilkan lulusan yang mampu bekerja sebagai ilmuwan yang profesional dan mampu mengkaji dan menganalisis secara kritis berbagai permasalahan tingkat internasional

Peningkatan pemerataan kesempatan mendapatkan pendidikan tinggi bagi masyarakat

Pemberian beasiswa kepada peserta didik yang memiliki kemampuan akademik tinggi dari kalangan ekonomi lemah

Jumlah mahasiswa penerima beasiswa dengan kemampuan akademik tinggi dari kalangan ekonomi lemah

Peningkatan daya tampung UB dalam pemenuhan Angka Partisipasi Kasar (APK)

Pembukaan Fakultas dan Jurusan baru

Jumlah Fakultas

Pembukaan Program Studi baru S1 Jumlah Program studi S1

Jumlah Mahasiswa S1

Persentase jumlah mahasiswa baru

Pembukaan Program Studi baru Pasca Sarjana yang relevan dengan kebutuhan masyarakat

Jumlah Program Studi S2

Jumlah Program Studi Sp-1

Jumlah Program Studi S3

Jumlah Mahasiswa S2

Jumlah Mahasiswa Sp-1

Jumlah Mahasiswa S3

Pengembangan Program Ahli Pratama (D1) dan Ahli Madya (D3)

Jumlah Program studi

Jumlah Mahasiswa Vokasi

Perbaikan Nisbah Mahasiswa/Dosen untuk mencapai rasio ideal

Nisbah Mahasiswa/Dosen bidang sosial

Nisbah Mahasiswa/Dosen bidang sosial

Nisbah Mahasiswa/Dosen bidang eksakta

Nisbah Mahasiswa/Dosen bidang eksakta

Internasionalisasi bidang akademik Menambah koleksi perpustakaan (text book dan online journal)

Tambahan koleksi

Page 59: Lakip UB 2015-Final 2 Feb

LAKIP UB 2015 Lampiran

Halaman 55

Sasaran Program Kegiatan Indikator Kinerja

Implementasi KBK yang Bermuatan Entrepreneurship

Fakultas yang menerapkan KBK Jumlah Prodi memenuhi standar mutu pendidikan akademik

Jumlah Prodi memenuhi standar mutu pendidikan profesi/spesialis

Jumlah Prodi memenuhi standar mutu pendidikan Vokasi

Jumlah Prodi yang menerapkan KBK

Peningkatan kompetensi lulusan menuju standar internasional

Implementasi Kompetisi Bahasa Inggris (TEFL & TOEIC) dan TIK

Jumlah Mahasiswa Baru Diploma

Jumlah Mahasiswa Baru S-1

Jumlah Mahasiswa Baru S-2

Jumlah Prodi mengikuti penyelenggaraan Joint Program

Jumlah Prodi mengikuti Program Double Degree

Internasionalisasi bidang akademik Meningkatkan jumlah fakultas yang terakreditasi internasional

Jumlah fakultas yang terakreditasi internasional

Menyelenggarakan program dual degree

Jumlah PS dual degree

Pengembangan “Interdiciplinary Research”

Membuka Pusat Studi baru Jumlah Pusat Studi

Terwujudnya kemampuan sivitas akademika yang mandiri (independent), memiliki otonomi (autonomous) dan mampu mengarahkan dirinya (self-directed) untuk meneliti, menganalisis dan memecahkan masalah-masalah internasional.

Peningkatan Kualitas Pembelajaran melalui SCL dan PBL

Pelatihan pengajaran berbasis multimedia bagi dosen

Jumlah Dosen dengan berbasis multimedia

Page 60: Lakip UB 2015-Final 2 Feb

LAKIP UB 2015 Lampiran

Halaman 56

Sasaran Program Kegiatan Indikator Kinerja

Peningkatan kompetensi dosen Kualifikasi dan Percepatan program Sertifikasi dosen

Jumlah dosen yang berkualifikasi minimal S-2

Pemberdayaan Guru Besar dan Dosen Senior bergelar Doktor sebagai pengembang kelompok peneliti

Pembentukan dan pendampingan, kelompok peneliti oleh setiap profesor/doktor di tingkat fakultas

Jumlah dosen berkualifikasi S-3

Peningkatan publikasi internasional Mengikuti akselerasi program/ aktivitas dari tim publikasi Internasional UB

Jumlah dosen yang mengikuti seminar luar negeri

Peningkatan jumlah dosen bergelar Doktor dan Profesor

Meningkatkan jumlah dosen bergelar Doktor

Meningkatkan jumlah dosen bergelar Doktor

Meningkatkan jumlah dosen bergelar Profesor

Peningkatan kemampuan entrepreneurship dan jejaring dengan usaha sebidang

Mempertahankan Juara Umum PIMNAS

Jumlah finalis PIMNAS (Kelompok PKM)

Peningkatan kapasitas dosen dalam penelitian dan penulisan karya ilmiah Internasional

Workshop penelitian Internasional Jumlah dosen yang mengikuti program pelatihan singkat LN Program Bermutu

Workshop penulisan karya ilmiah Internasional

Jumlah proposal penelitian

Jumlah hasil penelitian Strategis

Pemberdayaan Guru Besar dan Dosen Senior bergelar Doktor sebagai pengembang kelompok peneliti

Pembentukan dan pendampingan, kelompok peneliti oleh setiap profesor/doktor di tingkat fakultas

Jumlah dosen berkualifikasi S-3

Meningkatkan jumlah perolehan HAKI Pemetaan hasil riset yang layak diusulkan mendapatkan HAKI

Jumlah HAKI/tahun

Meningkatkan kerja sama penelitian dengan lembaga internasional

Pemantapan dan peningkatan jejaring dengan lembaga Internasional dalam bidang riset

Jumlah jejaring/tahun

Page 61: Lakip UB 2015-Final 2 Feb

LAKIP UB 2015 Lampiran

Halaman 57

Sasaran Program Kegiatan Indikator Kinerja

Peningkatan publikasi internasional Mengikuti akselerasi program/ aktivitas dari tim publikasi Internasional UB

Jumlah publikasi penelitian, PPM & KM melalui expose

Pembentukan inovasi dan kreativitas Lomba inovasi dan kreativitas mahasiswa tingkat nasional dan internasional

Jumlah Unit Kegiatan Mahasiswa

Pembentukan Jatidiri Lulusan Latihan kepemimpinan Latihan kepemimpinan

Manajemen Mahasiswa (LKMM) tingkat dasar

Manajemen Mahasiswa (LKMM) tingkat dasar

Achievement Motivation Training. Achievement Motivation Training.

Pelatihan Emotional Spiritual Quetion (ESQ) dan mentoring keagamaan (motivasi spiritual)

Pelatihan Emotional Spiritual Quetion (ESQ) dan mentoring keagamaan (motivasi spiritual)

Peningkatan daya saing internasional Program Studi dengan Kelas Bahasa Inggris

Jumlah Prodi melaksanakan pembelajaran Kelas Internasional

Pengadaan Matakuliah ICT pada setiap Prodi

Fakultas dengan sertifikasi internasional

Peningkatan jejaring ketenaga-kerjaan melalui JPC Program

Jumlah lulusan yang berhasil di tempatkan di lapangan pekerjaan

Jumlah lulusan yang berhasil di tempatkan di lapangan pekerjaan

Adanya kerjasama ditingkat ASEAN, ASIA dan daya saing GLOBAL.

Peningkatan budaya meneliti dan penulisan jurnal melalui hibah kompetisi

Memberikan dana hibah kompetitif seminar Ilmiah dan penulisan artikel ilmiah Internasional oleh Universitas/ Fakultas

Jumlah hasil penelitian hibah kompetensi

Jumlah hasil penelitian Hibah Bersaing

Peresentasi partisipasi dosen dalam publikasi nasional dan internasional

Meningkatkan partisipasi dosen dalam publikasi nasional internasional

Meningkatkan partisipasi dosen dalam publikasi nasional internasional

Peningkatan jumlah dosen yang mendapatkan penelitian kerjasama

Prosentase dosen yang mendapatkan penelitian kerjasama

Prosentase dosen yang mendapatkan penelitian kerjasama

Page 62: Lakip UB 2015-Final 2 Feb

LAKIP UB 2015 Lampiran

Halaman 58

Sasaran Program Kegiatan Indikator Kinerja

Terwujudnya Sistem Tata Kelola dan Kelembagaan yang akuntabel

Penjaminan mutu proses PBM secara berkelanjutan

Peningkatan Akreditasi Program Studi (PS)

PS S-1 Terakreditasi A

PS S-2 Terakreditasi A

PS S-3 Terakreditasi A

Peningkatan Peringkat Internasional (Dunia)

Meningkatkan peringkat VersiQS (THES)

Meningkatkan peringkat VersiQS (THES)

Pengembangan sumber pendapatan baru

Mengembangkan sumber pendapatan baru dari hasil kerjasama dan usaha komersial melalui usaha mandiri dan kerjasama dengan pihak investor baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Jumlah usaha mandiri

Jumlah usaha mitra

Jumlah industri kepakaran

Peningkatan (kualitas) tata kelola penyelenggaraan program internasional

Membuka/mempersiapkan unit international (Office of International Affair)

Membuka/mempersiapkan unit international (Office of International Affair)

Peningkatan kesejahteraan staf edukatif dan administif

Pengembangan asuransi staf edukatif dan administif

Dosen

Tenaga Administrasi

Pengembangan sistem tabungan pensiun

Jumlah staf dengan Tabungan Pensiun

Adanya Sarana Prasarana yang memenuhi standar mutu perguruan tinggi

Peningkatan sarana dan prasarana PBM

Ruang Laboratorium/mahasiswa Jumlah mahasiswa terdaftar Diploma

Jumlah mahasiswa terdaftar S-1

Jumlah mahasiswa terdaftar S-2

Jumlah mahasiswa terdaftar S-3

Laboratorium tersertifikasi Jumlah laboratorium tersertifikasi

Page 63: Lakip UB 2015-Final 2 Feb

LAKIP UB 2015 Lampiran

Halaman 59

Sasaran Program Kegiatan Indikator Kinerja

Laboratorium uji (LSIH) dengan menerapkan

Peningkatan kapasitas infrastruktur ICT dan konten Website UB

Menata network operation center berstandar internasional

Menata network operation center berstandar internasional

Pengembangan pusat-pusat penelitian bertaraf Internasional berbasis kearifan lokal baik di tingkat Universitas maupun Fakultas

Pembentukan kelompok studi di tingkat fakultas

Jumlah Fakultas

Jumlah Pusat Studi Baru

Jumlah proposal penelitian PT

Jumlah proposal pengabdian kepada masyarakat

Efisiensi Anggaran Penerapan “Resource Sharing” Jumlah lab yang menerapkan “Resource Sharing”

Penetapan prioritas penggunaan anggaran

Jumlah Fakultas/Bagian menerapkan E-keuangan

Page 64: Lakip UB 2015-Final 2 Feb

LAKIP UB 2015 Lampiran

Halaman 60