laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintahppid.ub.ac.id/dokumen/lakip ub 2017.pdf · laporan...

55

Upload: others

Post on 01-Mar-2020

26 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) UNIVERSITAS BRAWIJAYA Malang 2018

tJtn:= **

KATA

APENGANTAR

lhamdulillah, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ILAKIP) UB tahun 2017

ini dapat diselesaikan.

LAKIP UB tahun 2017 selain merupakan laporan pertanggung-jawaban kinerja UB

kepada Pemerintah, sekaligus menjadi dokumen penting dalam Siklus Perencanaan,

Pemantauan, dan Umpanbalik untuk penyelenggaraan UB tahun berikutnya.

Tujuan penyusunan dan penyampaian LAKIP ini adalah untuk mewujudkan akuntabilitas UB

kepada pihak-pihak yang memberi amanah/mandat. Selain itu juga sebagai sarana untukmengkomunikasikan dan menjawab tentang apa yang telah dicapai UB dan bagaimana proses

pencapaiannya. LAKIP UB ini disusun dengan cermat dan melibatkan semua unit kerja dilingkungan UB,

Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat kepada pihak-pihak yang berkepentingan,khususnya kepada UB sendiri.

Malang, Februari 2018

"(*"ne/

mmad Bisri, MS.

61986091001

Halaman I i

LAKIP UB 2017

Halaman | ii

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ..................................................................................................................................................................... i DAFTAR ISI ..................................................................................................................................................................................... ii IKHTISAR EKSEKUTIF ............................................................................................................................................................ iii BAB-I PENDAHULUAN ............................................................................................................................................................. 1

1.1. GAMBARAN UMUM UB ............................................................................................................................................ 1 1.2. DASAR HUKUM ............................................................................................................................................................ 2 1.3. TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA STRUKTUR ORGANISASI UB .................................................. 3

BAB-II PERENCANAAN KINERJA ........................................................................................................................................ 6 BAB-III AKUNTABILITAS KINERJA................................................................................................................................. 13

3.1. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI ..................................................................................................................... 13 (1) Sasaran Strategis: Tersedianya lulusan yang mampu bekerja sebagai ilmuwan yang

profesional dan mampu mengkaji dan menganalisis secara kritis berbagai permasalahan tingkat internasional .......................................................................................................... 14

(2) Sasaran Strategis: ‘Terwujudnya kemampuan sivitas akademika yang mandiri (independent), memiliki otonomi (autonomous) dan mampu mengarahkan dirinya (self-directed) untuk meneliti, menganalisis dan memecahkan masalah-masalah internasional’.......................................................................................................................................................... 19

(3) Sasaran Strategis: Adanya kerjasama di tingkat ASEAN, ASIA dan daya saing GLOBAL ............................................................................................................................................. 23

(4) Sasaran Strategis: Terwujudnya Sistem Tata Kelola dan Kelembagaan yang akuntabel. ................................................................................................................................................................. 25

(5) Sasaran Strategis: Adanya Sarana Prasarana yang memenuhi standar mutu perguruan tinggi. .................................................................................................................................................. 29

3.2. REALISASI ANGGARAN ........................................................................................................................................ 32 BAB-IV PENUTUP .................................................................................................................................................................... 35 LAMPIRAN ................................................................................................................................................................................... 36

Lampiran-1: Perjanjian Kinerja Tahun 2016 ....................................................................................................... 36 Lampiran-2: Kertas Kerja Penyusunan Capaian Indikator ........................................................................... 38 Lampiran-3: Gambar Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) UB ................................................... 47 Lampiran-4: Gambar Struktur Organisasi Badan Pengelola Usaha UB.................................................. 48

LAKIP UB 2017

Halaman | iii

IKHTISAR EKSEKUTIF enyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Universitas Brawijaya (UB) 2017 bertujuan untuk mewujudkan akuntabilitas UB kepada pihak-pihak yang telah memberikan mandat/amanah, mengkomunikasikan, dan menjawab tentang

apa yang telah dicapai UB beserta proses pencapaiannya. LAKIP UB 2017 berfungsi sebagai media penghubung kerja organisasi, media akuntabilitas, media informasi, serta wujud pertanggung-jawaban tertulis kepada pemberi mandat/amanah. Substansi LAKIP UB 2017 adalah melaporkan tingkat keberhasilan/kegagalan beserta penyebabnya atas: (1)Perencanaan kinerja, (2)Pengukuran kinerja, (3)Pelaporan kinerja, (4)Evaluasi kinerja, dan (5)Pencapaian kinerja UB terhadap target kinerja yang tertuang di dalam Perjanjian Kinerja dan Renstra UB 2015-2019. Tingkat keberhasilan tersebut diukur dengan menganalisa capaian indikator kinerja yang terdapat dalam Perjanjian Kinerja 2017 dan indikator program dan kegiatan dalam renstra UB 2015-2019. Indikator program dan kegiatan Renstra UB 2015-2019 yang digunakan sebagai ukuran adalah program dan kegiatan yang mendukung indikator yang menjadi target dalam Perjanjian Kinerja 2017.

Penyusunan LAKIP UB tahun 2017 adalah merupakan kelanjutan evaluasi implementasi Renstra UB Tahun 2015-2019. Oleh sebab itu, dalam hal pemenuhan kewajiban untuk membandingkan capaian tiga tahun terakhir (2015, 2016, dan 2017) terpaksa belum bisa terpenuhi, karena capaian kinerja tahun 2016 dan 2017 mengacu kepada program/kegiatan beserta indikator Renstra UB 2015-2019; sedangkan capaian kinerja UB tahun 2015 sebagai pembanding, masih mengacu pada program/kegiatan beserta indikatornya yang ada pada Renstra UB 2011-2015. Sehingga perbandingan antar capaian tahun implementasi hanya terbatas pada capaian indikator yang beririsan sebagai perwujudan program/kegiatan yang berkelanjutan. Disamping itu, ada pertimbangan penting lainnya untuk tidak membandingkan capaian 3 (tiga) tahun terakhir, antara lain: (a)Program/kegiatan pada Renstra 2011-2015 telah terlaksana dengan sistemik; (b)Penetapan Kebijakan Strategis, Program/Kegiatan berserta indikator pendukung pada Renstra 2015-2019 telah disesuaikan dengan dinamika UB pada tahapan menuju daya saing Asia; dan (c)Penyesuaian dengan implementasi OTK UB baru yang diberlakukan mulai 1 Januari 2016.

Hasil Pengukuran Kinerja (PK) UB tahun 2017 berdasarkan target kinerja yang terdapat di dalam program, kegiatan dan indikator kinerja kegiatan yang terdapat di dalam Renstra UB 2019 adalah sebesar 97.34%. Pengukuran dilakukan dengan menghitung rerata nilai capaian semua indikator kinerja, dengan memakai semua nilai mulai nilai terrendah yang diperoleh dari nilai indikator program/kegiatan yang belum terlaksana (0%) sampai dengan nilai capaian indikator tertinggi (500%).Dari segi pencapaian kinerja keuangan, pada tahun anggaran 2017 UB telah menyerap anggaran belanja sebesar Rp.1.386.243.775.096,00(98,10%) dari total DIPA Tahun 2017 sebesar Rp.1.413.021.077.000,00. DIPA yang digunakan adalah DIPA Revisi ke-6 yang bersumber dari Penerimaan RM-APBN, BOPTN, dan PNBP.

Di dalam pelaksaannya, anggaran (DIPA) Tahun Anggaran 2017 terdiri atas total penggunaan dana untuk kegiatan yang bersifat pengembangan sebesar Rp. 1.086.792.433.000,00 (76.91%) dan penggunaan dana belanja rutin UB sebesar Rp. 326.228.644.000,00 (23.09%),belum termasuk pembayaran remunerasi tahun 2017 (berjalan Agustus s.d. Desember 2016).

P

LAKIP UB 2017

Halaman | iv

Berdasarkan laporan keuangan UB, total penggunaan dana untuk aktivitas pengembangan tahun 2017 mencapai Rp.1.079.181.679.829,00 (99,30%) dari total pagu pengembangan institusi sebesar Rp.1.086.792.433.000,00. Penggunaan dana untuk belanja rutin dalam hal ini adalah untuk menunjang kinerja Layanan Perkantoran berupa Pembayaran Gaji, Tunjangan, dan Pemeliharaan Perkantoran mencapai Rp.241.329.005.603,00 (92.96%) dari pagu sebesar Rp.259.612.072.000,00. Sedangkan untuk menunjang kinerja Layanan Perkantoran Satuan Kerja Satker (BOPTN) berupa Pembayaran Belanja Barang Penunjang Perkantoran mencapai Rp.65.733.089.664,00 atau 98.67% dari total pagu sebesar Rp. 66.616.572.000,00.

LAKIP UB 2017

Halaman | 1

BAB-I PENDAHULUAN

ekad untuk mempersiapkan diri menjadi sebuah perguruan tinggi yang otonom sudah mendapatkan pengesahan status menjadi instansi pemerintah yang menerapkan Pola Keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU) dari Menteri Keuangan melalui ketetapannya

nomor: 361/KMK.05/2009 tanggal 17 Desember 2009.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini berisi Laporan Kinerja Kegiatan dan Pencapaian Sasaran UB selama tahun 2017 terdiri atas:

1) Akuntabilitas Kinerja dilaporkan setelah meninjau pelaksanaan Rencana Strategis UB, dan bertujuan untuk memaparkan Analisis Capaian Kinerja Kegiatan dan Capaian Sasaran, serta Akuntabilitas Keuangan. Pembahasan pada analisis capaian kinerja dan akuntabilitas keuangan mengacu pada rencana penyusunan tahapan Periode menuju daya saing di tingkat ASIA di tahun 2020 dengan melakukan analisa terhadap pelaksanaan Renstra UB 2015-2019. Data-data yang digunakan diambil dari Buku Laporan Capaian Kinerja Rektor Tahun 2017, Laporan Capaian Kinerja Fakultas/Lembaga/UPT se Universitas Brawijaya Tahun 2017, dan Pelaksanaan Anggaran DIPA 2017.

2) Penutup dan Lampiran dimaksudkan untuk lebih memudahkan pembaca untuk melihat secara utuh LAKIP UB tahun 2017, selain dapat secara langsung dibaca dalam Ikhtisar Eksekutif dan Daftar Isi. Sistematika penyajian LAKIP 2017 ini didasarkan pada tatacara penyajian LAKIP yang dilakukan oleh BPKP dan Ditjen DIKTI.

1.1. GAMBARAN UMUM UB

Nama Universitas Brawijaya (UB) diberikan oleh Presiden Republik Indonesia melalui kawat nomor 258/K/61 tanggal 11 Juli 1961. Nama ini berasal dari gelar Raja-Raja Majapahit yang merupakan kerajaan besar di Indonesia pada abad 12 sampai 15. UB diresmikan sebagai Universitas Negeri berdasarkan Surat Keputusan Presiden Nomor 196 tahun 1963 dan berlaku sejak 5 Januari 1963. Tanggal tersebut kemudian ditetapkan sebagai hari lahir (Dies Natalis) UB. Perjalanan UB sebelum dinegerikan diawali pada tahun 1957 di Malang berdiri cabang Universitas Sawerigading Makassar yang hanya terdiri dari dua fakultas yaitu Fakultas Hukum dan Fakultas Ekonomi. Kemudian pada tanggal 1 Juli 1960 diganti namanya menjadi Universitas Kotapraja Malang. Di bawah naungan Universitas tersebut, beberapa bulan berikutnya terdapat tambahan fakultas yaitu Fakultas Administrasi.

Pada saat dinegerikan, UB hanya mempunyai 5 fakultas yaitu Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi, Fakultas Ketatanegaraan dan Ketataniagaan (FKK) merupakan perluasan dari FAN dan saat ini namanya adalah Fakultas Ilmu Administrasi (FIA), Fakultas Pertanian dan Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan (FKHP). FKHP kemudian dipecah menjadi dua Fakultas pada tahun 1973, yaitu Fakultas Peternakan (FPt) yang berada di UB dan Fakultas Kedokteran Hewan yang berada di bawah naungan Universitas Airlangga. Fakultas Teknik (FT) berdiri tahun 1963 berdasarkan Surat Keputusan Menteri PTIP nomor 167 tahun 1963 tertanggal 23 Oktober 1963.

Dengan terbitnya Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2016 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Universitas Brawijaya tertanggal 22 Januari 2016, UB mendapat tambahan 3 (tiga) fakultas baru yang sebelumnya berstatus program, yaitu: Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, Program Kedokteran Hewan,

T

LAKIP UB 2017

Halaman | 2

dan Program Kedokteran Gigi. Saat ini UB memiliki 15 fakultas, yaitu: Fakultas Hukum (FH), Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Fakultas Ilmu Administrasi (FIA), Fakultas Pertanian (FP), Fakultas Peternakan (FPT), Fakultas Teknik (FT), Fakultas Kedokteran (FK), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Fakultas Teknologi Pertanian (FTP), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Fakultas Kedokteran Hewan (FKH), Fakultas Ilmu Komputer (Filkom), dan Fakultas Kedokteran Gigi (FKG). Disamping 15 fakultas, terdapat juga 1 (satu) Program Pascasarjana, dan 1 program Vokasi. Sejumlah 162 program studi saat ini dikelola UB, dengan rincian 11 PS untuk Program Vokasi, 70 PS untuk S1, 40 untuk S2, 18 PS untuk S3 dan 16 PS untuk Program Dokter Spesialis, serta 7 PS untuk Program Profesi.

1.2. DASAR HUKUM

1) Nama UB diberikan berdasarkan oleh Presiden Republik Indonesia melalui kawat nomor 258/K/61 tanggal 11 Juli 1961;

2) Diresmikan sebagai Universitas Negeri berdasarkan Surat Keputusan Presiden nomor 196 tahun 1963 dan berlaku sejak 5 Januari 1963;

3) Menerapkan Pola Keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU) dari Menteri Keuangan melalui ketetapannya nomor 361/KMK.05/2009 tanggal 17 Desember 2009;

4) Struktur organisasi UB disesuaikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum;

5) Undang-undang RI Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

6) Undang-Undang APBN No. 41 Tahun 2008 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2009;

7) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat;

8) Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor Per 51/PB/2008 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga;

9) Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

10) Pasal 12 ayat (2) Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;

11) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP);

12) Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah;

13) Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2002 Tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

14) Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 91/PMK.05/2007 tentang Bagan Akun Standar;

15) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 21/2007 tentang Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan di lingkungan Depdiknas;

16) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16/2008 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan di lingkungan Depdiknas;

LAKIP UB 2017

Halaman | 3

17) Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

18) Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2016 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Universitas Brawijaya

1.3. TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA STRUKTUR ORGANISASI UB

Sebagai institusi pelayanan kebutuhan dasar pendidikan tinggi, UB terus melakukan perbaikan di segala aspek untuk menuju daya saing Asia. Prinsip-prinsip organisasi yang modern, penataan organisasi dan tata kerja, termasuk aspek yang penting untuk diperbaiki secara berkelanjutan guna mencapai tujuan tersebut. Komitmen UB tersebut disambut baik oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi dengan menerbitkan Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 4 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Brawijaya.

Berdasarkan Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 4 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Brawijaya diperintahkan untuk mengatur lebih lanjut susunan organisasi dan tata kerja Universitas Brawijaya, maka Rektor membentuk Tim yang bekerjasama dengan subagian Hukum dan Tata Laksana (HTL) untuk menyusun Susunan Organisasi dan Tata Kerja Universitas Brawijaya yang disesuaikan dengan perkembangan dan kebutuhan penyelenggaraan tata kelola perguruan tinggi yang baik dan meningkatkan kinerja dan pelayanan penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Dalam Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 4 Tahun 2016, Universitas Brawijaya terdiri dari:

a. Senat UB;

b. Rektor;

c. Satuan Pengawas Internal;

d. Dewan Pertimbangan; dan

e. Dewan Pengawas

Sedangkan Rektor sebagai organ pengelola UB terdiri atas: a. Rektor dan Wakil Rektor;

b. Biro;

c. Fakultas dan Pascasarjana;

d. Lembaga;

e. Unit Pelaksana Teknis; dan

f. Badan Pengelola Usaha (Lampiran-4: Gambar Struktur Organisasi Badan Pengelola

Usaha UB).

Berdasarkan Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 4 Tahun 2016, maka pada tanggal 14 April Tahun 2016 telah ditetapkan Peraturan Rektor Nomor 20 Tahun 2016, tentang Susunan Organisasi Dan Tata Kerja (Lampiran-3: Gambar Struktur Organisasi dan Tata Kerja UB). Dalam Peraturan Rektor tersebut mengatur lebih rinci mengenai tata kelola penyelenggaraaan proses bisnis, sebagai berikut:

(1) WakilRektor terdiriatas:

LAKIP UB 2017

Halaman | 4

a. Wakil Rektor Bidang Akademik;

b. Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan;

c. Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan; dan

d. Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama.

(2) Biro meliputi:

a. Biro Akademik dan Kemahasiswaan;

b. Biro Umum dan Kepegawaian; dan

c. Biro Keuangan.

(3) Fakultas terdiri dari:

a. Fakultas Hukum;

b. Fakultas Ekonomi dan Bisnis;

c. Fakultas Ilmu Administrasi;

d. Fakultas Pertanian;

e. Fakultas Peternakan;

f. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan;

g. Fakultas Teknik;

h. Fakultas Kedokteran;

i. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam;

j. Fakultas Teknologi Pertanian;

k. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik;

l. Fakultas Ilmu Budaya;

m. Fakultas Kedokteran Hewan;

n. Fakultas Kedokteran Gigi; dan

o. Fakultas Ilmu Komputer.

(4) Lembaga terdiri atas:

a. Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM); dan

b. Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M).

(5) UPT terdiri atas:

a. UPT Perpustakaan;

b. UPT Teknologi Informasi dan Komunikasi (UPT TIK);

c. UPT Pengembangan Karir dan Kewirausahaan (UPT PKK);

d. UPT Laboratorium Sentral Ilmu-Ilmu Hayati (UPT LSIH); dan

e. UPT Laboratorium Sentral Sains dan Rekayasa (UPT LSSR). (Sumber Data: Peraturan Rektor No. 20 Tahun 2016) Beberapa penyesuaian telah dilekukan UB seperti yang tercantum di Peraturan Rektor Nomor 20 Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja UB diantaranya tentang penggantian

LAKIP UB 2017

Halaman | 5

nama unit pelaksana teknis Job Placement Center (JPC) menjadi UPT Pengembangan Karir & Kewirausahaan (UPT PKK). Selain itu, di tahun 2016 ada beberapa unit kerja yang masuk menjadi bagian di dua Lembaga, yaitu Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) dan Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M).

Sejak menerapkan OTK yang baru, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) membawahi 29 pusat studi yaitu Pusat Studi Energi dan Sumber Daya Alam, Pusat Pelayanan Pengembangan Teknologi Tepat Guna, Pusat Pelayanan Kuliah Kerja Nyata, Pusat Penelitian Teknologi Sistem dan Material Maju, Pusat Studi Jagung, Pusat Studi Kebumian dan Mitigasi Bencana, Pusat Studi Pengelolaan Lahan Terdegradasi dan Pasca Tambang, Pusat Kajian Anti Korupsi, Pusat Studi Peradaban, Sentra Hak Kekayaan Intelektual (Sentra HKI), Pusat Studi Halal Thoyib, Pusat Studi Tanaman Ubi-Ubian, Pusat Studi Budaya dan Laman Batas, Pusat Studi Gender, Pusat Studi Biosistem, Pusat Studi Lingkungan Hidup, Peningkatan Publikasi Internasional Karya Ilmiah Dosen (PPIKID), Pusat Studi Pesisir dan Kelautan (PSPK), Pusat Studi Pengembangan Pangan Lokal, Pusat Penelitian dan Pengembangan Porang Indonesia (P4I), Pusat Pelayanan Konsultasi dan Pengolahan Data (PPKPD), Pusat Pelayanan Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (P4M), Pusat Pengembangan Manajemen Penelitian, Pusat Inkubator Bisnis dan Layanan Masyarakat (PIBLAM), Pusat Studi Pesantren dan Pemberdayaan Masyarakat, Pusat Pengembangan Riset Sistem Peradilan Pidana (PERSADA), Pusat Kajian Pariwisata, Pusat Studi Perancangan Hukum dan Kebijakan Publik, dan Portsmouth Brawijaya Center for Global Health, Population and Policy (PB Center).

Sedangkan Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M) membawahi 10 pusat di antaranya Pusat Pembinaan Agama, Pusat Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian, Pusat Pengembangan Aktivitas Pembelajaran dan Pendidikan Jarak Jauh, Pusat Informasi, Dokumentasi, dan Keluhan, Pusat Pengembangan Relevansi Pendidikan, Pusat Pengembangan Pendidikan Akademik dan Profesional, Pusat Pengembangan Manajemen Pendidikan, Pusat Urusan Internasional, Pusat Jaminan Mutu, dan Pusat Studi Layanan Disabilitas.

Melalui Peraturan Rektor Nomor 40 Tahun 2016 tentang Badan Pengelola Usaha, Rektor memperjelas struktur Badan Pengelola Usaha (BPU) guna mengoptimalkan perolehan sumber pendanaan penyelenggaraan perguruan tinggi.

BPU UB membawahi beberapa unit, diantaranya: (1) Badan Usaha Akademik (BUA) UB, (2) Badan Usaha Non Akademik (BUNA) UB, (3)Rumah Sakit UB, (4)Rumah Sakit Gigi dan Mulut UB (RSGM), (5)Rumah Sakit Hewan Pendidikan UB (RSHP), dan (6)Poliklinik UB.

BUA terdiri dari beberapa unit, yaitu: (1)UB Press, (2)Unit Pengembangan Bahasa, (3)Institut Biosains, (4)Brawijaya Smart School, (5)Laboratorium Lapang Terpadu Kepuharjo, (6)Agro Techno Park, (7)UB Forest, (8)Institut Atsiri, (9)UB TV dan Radio.

Saat ini UB telah membangun beberapa Techno Park untuk keperluan praktikum lapang mahasiswa dan hilirisasi produk, yaitu: Kebun Percobaan Jatikerto dan Kebun Percobaan Cangar.(Sumber Data: Peraturan Rektor No. 40 Tahun 2016, Sub Bag HTL) Adapun BUNA juga terdiri dari beberapa unit yaitu: (1)Sport Center, (2)UB Media, (3)UB Guest House, (4)UB Kantin, dan (5)Griya Brawijaya.

LAKIP UB 2016

Halaman | 6

BAB-II PERENCANAAN KINERJA

enetapan Kinerja UB untuk tahun 2017 disusun dengan lima sasaran strategis yaitu:(1)Tersedianya lulusan yang mampu bekerja sebagai ilmuwan yang profesional dan mampu mengkaji dan menganalisis secara kritis berbagai permasalahan tingkat

internasional;(2) Terwujudnya kemampuan sivitas akademika yang mandiri (independent), memiliki otonomi (autonomous) dan mampu mengarahkan dirinya (self-directed) untuk meneliti, menganalisis dan memecahkan masalah-masalah internasional; (3) Adanya kerjasama ditingkat ASEAN, ASIA dan daya saing GLOBAL; (4) Terwujudnya Sistem Tata Kelola dan Kelembagaan yang akuntabel; dan (5) Adanya Sarana Prasarana yang memenuhi standar mutu perguruan tinggi.

Di dalam setiap sasaran strategis tersebut, terdapat indikator kinerja yang diambil dari output RKA-KL Tahun Anggaran 2017 yang pada dasarnya adalah pernyataan dari Indikator Outcome UB, karena pada saat penetapan kinerja, setiap indikator kinerja harus disertai dengan anggaran yang dibutuhkan.

Penetapan kinerja berdasarkan ketersediaan anggaran sesuai perjanjian kinerja yang ditandanganioleh Rektor UB untuk tahun 2017, adalah sebagai berikut:

Tabel-2.1: Perjanjian Kinerja UB Tahun 2017

Unit Kerja : UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Tahun Anggaran : 2017

Sasaran Indikator Kinerja Target (1) (2) (3)

Meningkatnya Kualitas Pendidikan

Rasio Afirmasi 10 % Persentase Dosen Berkualifikasi S3 35% Persentase Dosen Bersertifikat Pendidik 50%

Meningkatnya Kualitas Kelembagaan

Jumlah Prodi Terakreditasi Internasional 15 Prodi Ranking PT di QS University Ranking #701 Persentase Prodi Terakreditasi Minimal B 75% Akreditasi Institusi A Jumlah Pusat Unggulan Iptek 1 Ranking PT Nasional #5 Opini Penilaian Laporan Keuangan Oleh Auditor Publik

WTP

Meningkatnya Kualitas Kemahasiswaan Dan Alumni

Jumlah Mahasiswa yang Berwirausaha 400 Mahasiswa Persentase Lulusan Bersertifikat Kompetensi dan Profesi

90%

Persentase Lulusan yang Langsung Bekerja yang Sesuai Bidangnya

10%

Jumlah Mahasiswa Berprestasi 300 Mahasiswa Meningkatnya Kualitas Penelitian Dan Pengabdian

Jumlah Publikasi Internasional 200 Artikel Jurnal Jumlah HKI yang Didaftarkan 22 Buah

P

LAKIP UB 2016

Halaman | 7

Sasaran Indikator Kinerja Target (1) (2) (3)

Masyarakat Jumlah Sitasi Karya Ilmiah 6000 sitasi Jumlah Prototipe R & D 5 Jumlah Prototipe Industri 3 Jumlah Produk Inovasi 20 Produk

Kegiatan Anggaran (Rp.) 1 Dukungan Manajemen PTN/KOPERTIS 259.612.072.000,00 2 Peningkatan Layanan Tridharma Perguruan Tinggi 918.784.340.000,00 TOTAL 1.178.396.412.000,00

Di dalam perjanjian kinerja, total kebutuhan anggaran yang hanya ditetapkan dalam bentuk dua kegiatan besar, selanjutnya ditetapkan sebgai Pagu Awal (definitif) UB untuk Tahun Anggaran 2017.

Untuk mencapai target kinerja diatas perlu disusun strategi pencapaian dalam bentuk program dan kegiatan yang dilaksanakan berdasarkan program dan kegiatan yang terdapat di dalam Renstra UB 2015-2019 indikatornya. Berikut adalah daftar program, kegiatan, dan indikator kinerja Renstra UB untuk tahun pelaksanaan 2017 yang mendukung Perjanjian Kinerja UB Tahun 2017:

Tabel-2.2: Penetapan Kinerja UB Tahun 2017

PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KINERJA (Output RKAKL) SATUAN TARGET

KINERJA SASARAN STRATEGIS I: Tersedianya lulusan yang mampu bekerja sebagai ilmuwan yang profesional dan mampu mengkaji dan menganalisis secara kritis berbagai permasalahan tingkat internasional Peningkatan kualitas PBM sesuai standart pendidikan tinggi yang baik

Meningkatkan jumlah mahasiswa penerima beasiswa

Persentase jumlah penerima beasiswa dari total mahasiswa S-1

% 18

Persentase jumlah penerima beasiswa dengan kemampuan akademik tinggi dari kalangan ekonomi lemah

% 3.5

Meningkatkan kualitas Dosen

Persen dosen bergelar Doktor

% dosen 35

Persen guru besar % dosen 12 Mengembang-kan

pendidikan kewirausahaan

Modul spesifik sesuai fakultas

buah 15

Mengembang-kan pendidikan Vokasi

Jumlah mahasiswa mhs 1100 Jumlah Prodi buah 5

Meningkatkan kualitas dosen

Jumlah dosen yang bersertifikat profesi dosen (SerDos)

Dosen 1550

Menyelenggara- Persen guru besar % dosen 12

LAKIP UB 2016

Halaman | 8

PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KINERJA (Output RKAKL) SATUAN TARGET

KINERJA kan percepatan guru besar

Meningkatkan kualitas dan kuantitas daya tampung

Jumlah Mahasiswa S1 Mhs 53000 Jumlah mahasiswa S2/S3 % 15 Jumlah PS terakreditasi % 80

Mengembang-kan ragam dan akses layanan pendidikan

Jumlah PS S1 PS 75 Jumlah PS S2 dan S3 PS 71

Perbaikan sistem Proses Belajar-Mengajar yang ideal

Memperbaiki nisbah mahasiswa /Dosen

Rasio mahasiswa S1/ dosen

Mhs /dosen

50

Persen mahasiswa pascasarjana

% mhs 25

Memperbaiki sarana dan prasarana PBM

Rasio ruang kuliah/mahasiswa

M2/mhs 1.25

Peningkatan jumlah literatur pendidikan

Meningkatkan sumber dan media pendidikan

Jumlah pustaka (texbook)

Tambah-an buku

3.5

Jumlah pustaka (e-book) Tambah-an e-book

3.5

Jumlah pustaka (e-journal)

Tambah-an e-journal

3.5

Jumlah alat peraga pendidikan

Tambah-an alat peraga

3.5

Perbaikan proses penyediaan sarana pendukung pendidikan

Mengembang-kan prasarana laboratorium lapang dan technopark UB

Rasio Laboratorium/mahasiswa

M2/mhs 1.7

Meningkatkan sistem informasi untuk layanan akademik pascasarjana

% Fungsi Penggunaan % 100

Penyelesaian pembangunan Rumah Sakit Pendidikan

Menyelesaikan pembangunan Rumah Sakit Pendidikan

Persentase penyelesaian fisik

% 50.01

SASARAN STRATEGIS II: Terwujudnya kemampuan sivitas akademika yang mandiri (independent), memiliki otonomi (autonomous) dan mampu mengarahkan dirinya (self-directed) untuk meneliti, menganalisis dan memecahkan masalah-masalah internasional Peningkatan kualitas sumberdaya penunjang penelitian

Meningkatkan kapasitas sumberdaya untuk penelitian

Alokasi anggaran untuk penelitian

% anggaran penelitian

15

Meningkatkan Alokasi anggaran Rp. Juta 10

LAKIP UB 2016

Halaman | 9

PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KINERJA (Output RKAKL) SATUAN TARGET

KINERJA kapasitas kelembagaan

penelitian per dosen /dosen /tahun

Menyelenggara-kan Pembinaan dan Peningkatan Mutu penelitian

Jumlah pusat penelitian unggulan universitas

Jumlah grup riset

25

Peningkatan jumlah kegiatan pengabdian pada masyarakat

Meningkatkan jumlah kegiatan pengabdian pada masyarakat

Persentase Jumlah pengabdian masyarakat per dosen

% 0.7

Peningkatan kualitas mahasiswa dan lulusan

Meningkatkan jumlah prestasi mahasiswa

Jumlah prestasi mahasiswa tingkat nasional dan internasional

Buah 20

Meningkatkan pencitraan kegiatan kemahasiswaan di tingkat internasional

Jumlah mahasiswa yang terlibat dalam lomba inovasi dan kreativitas mahasiswa tingkat internasional

Mhs 9

Mengembang-kan karir mahasiswa

Jumlah pelatihan Karier bagi mahasiswa

Kali /tahun

4

Menyelenggara-kan kegiatan pembentukan Jatidiri mahasiswa

Jumlah Pelatihan untuk pembentukan jati diri mahasiswa

Kali /tahun

4

Meningkatkan minat mahasiswa pada lomba inovasi dan kreativitas mahasiswa

Jumlah mahasiswa yang terlibat dalam lomba inovasi dan kreativitas mahasiswa tingkat nasional

Mhs 11

Meningkatkan partisipasi mahasiswa dalam Asosiasi Profesi internasional

Jumlah mahasiswa yg terlibat Asosiasi Profesi internasional

Mhs 40

Menyediakan wadah untuk kegiatan pembentukan inovasi dan kreativitas mahasiswa

Jumlah Unit Kegiatan Mahasiswa

Buah 36

Meningkatkan kemampuan daya saing lulusan

Persen lulusan Tepat waktu

% lulusan 47.5

Persen lulusan IPK > 3 % lulusan 70

LAKIP UB 2016

Halaman | 10

PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KINERJA (Output RKAKL) SATUAN TARGET

KINERJA Lama tunggu mahasiswa

mencari kerja <6 bulan % lulusan 60

Persen lulusan S1 TOEFL >450 atau TOEIC > 500

% lulusan 35

Persen lulusan S2 dan S3 TOEFL > 500 atau TOEIC > 600

% lulusan 35

SASARAN STRATEGIS III: Adanya kerjasama ditingkat ASEAN, ASIA dan daya saing GLOBAL Peningkatan mutu dan jumlah hasil penelitian

Meningkatkan jumlah dan mutu publikasi internasional

Jumlah Sitasi per paper Sitasi /paper

0.7

Jumlah publikasi internasional

Artikel /GB

0.7

Mengembang-kan Kerjasama dengan lembaga internasional dibidang Riset

Jumlah kerjasama Buah /tahun

4

Meningkatkan nilai guna penelitian

Jumlah HAKI Paten 25

Persentase Jumlah buku yang diterbitkan dari hasil penelitian

% 15

SASARAN STRATEGIS IV: Terwujudnya Sistem Tata Kelola dan Kelembagaan yang akuntabel Pembangunan gedung penunjang entrepreneurial university

Membangun gedung untuk pengembangan unit layanan penunjang Entrepreneurial University

Persentase pembangunan gedung Lab Biosains

% 100

Persentase Pembangunan gedung Entrepreneur

% 100

Persentase Pembangunan gedung layanan bersama

% 500

Peningkatan kualitas kelembagaan/universitas untuk memperkuat daya saing nasional dan internasional

Mempersiapkan pengembangan UB menjadi PTN Berbadan Hukum

Status Organisasi UB otonomi BLU

Meningkatkan kualitas Akreditasi institusi

Akreditasi Intitusi Peringkat A

Meningkatkan Daya saing di tingkat Internasional

Hasil penilaian QS World University Ranking

Peringkat 650+

Hasil penilaian Webometrics World

Peringkat 1060

LAKIP UB 2016

Halaman | 11

PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KINERJA (Output RKAKL) SATUAN TARGET

KINERJA Rangking

Meningkatkan jumlah kerjasama internasional untuk pendidikan dengan model sister university dalam bentuk lecturer and/or student exchange, double degree, sandwich program atau program lain yang representatif

Jumlah Kerjasama Jumlah Kerjasa-ma

42

Meningkatkan jumlah dana riset internasional dari international agencies.

Jumlah Dana (dalam juta rupiah)

Rp 55000

SASARAN STRATEGIS V: Adanya Sarana Prasarana yang memenuhi standar mutu perguruan tinggi Peningkatan kualitas standart pendidikan

Meningkatkan mutu program studi

Jumlah PS terakreditasi A % PS 50

Jumlah PS baru PS 2 Jumlah PS terakreditasi/

tersertifikasi International

% PS 15

Jumlah kelas Internasional/ Berbahasa Inggris

Kelas 8

Jumlah laboratorium bersertikat ISO

Lab 4

Meningkatkan jumlah Program Studi Pascasarjana

Jumlah PS S3 PS 18

Jumlah PS S2 PS 44 Jumlah PS Sp. 1 PS 18 Jumlah PS S1 PS 75 Meningkatkan

pemerataan kesempatan mendapatkan pendidikan tinggi bagi masyarakat

Jumlah kampus di luar domisili

Buah 3

LAKIP UB 2016

Halaman | 12

PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KINERJA (Output RKAKL) SATUAN TARGET

KINERJA Pembangunan sarana pendidikan ramah lingkungan

Mengembangkan kampus UB di luar kampus utama

Persentase fungsi kampus di luar kampus utama

% fungsi bangunan

50

Mengembangan sarana dan prasarana Kampus UB menuju Green Campus

Jumlah unit gedung dengan sar/pras. Smart Building

buah 3

Persentase unit sar/pras. Pengelolaan Limbah dan Air Terintegrasi termasuk kegiatan perencanaan

% 55

Meningkatkan kesejahteraan dan kenyamanan kerja sivitas akademika

Layanan Perkantoran

Pembayaran Gaji dan Tunjangan

Bln Layanan

12

Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran

Bln Layanan

12

Layanan Perkantoran Satker (BOPTN)

Pembayaran Belanja Barang Penunjang Perakantoran

Bln Layanan

12

LAKIP UB 2016

Halaman | 13

BAB-III AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

alam rangka memberikan pelayanan yang efisien dan produktif, UB membuat perencanaan program dengan menetapkan target kinerja yang terukur (Indikator Kinerja) yang tertuang di dalam Renstra UB 2015-2019.

Sebagai konsekuensi logis dalam usaha mencapai target kinerja tersebut, selain menandatangai Perjanijan Kinerja (LAKIP), Rektor UB juga telah menandatangai dua buah dokumen perjanjian yaitu: (1) Perjanjian Kinerja dengan Kemenristekdikti (dengan 20 indikator yang ditetapkan), terkait dengan kewajiban penyampaian laporan akuntabilitas kinerja; (2) Kontrak Kinerja dengan Kementerian Keuangan (dengan 10 indikator yang ditetapkan), yang terkait dengan dukungan anggaran.

Capaian kinerja UB adalah hasil aktualisasi rencana pengelolaan UB jangka menengah yang tertuang di dalam Renstra UB 2015-2019. Capaian kinerja ini dirumuskan dalam bentuk nilai terukur, sesuai capaian untuk masing-masing indikator dari setiap sasaran, program, dan kegiatan yang sudah dirumuskan sebelumnya. Selain itu, karena capaian kinerja membawa konsekuensi pada sistem manajemen keuangan institusi (UB), maka indikator pengukuran yang juga dinilai adalah total pembiayaan (penggunaan dana).

Pengukuran capaian kinerja dengan nilai penggunaan dana dari pelaksanaan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun Anggaran 2017 Revisi ke 6sebesar Rp.1.413.021.077.000,00, terdiri atas total penggunaan dana untuk kegiatan yang bersifat pengembangan sebesarRp. 1.086.792.433.000,00 (76.91%) dan penggunaan dana belanja rutin UB sebesar Rp.326.228.644.000,00 (23.09%). Berdasarkan laporan keuangan UB, total penggunaan dana untuk aktivitas pengembangan tahun 2017 mencapai Rp.1.079.181.679.829,00 (99,30%) dari total pagu pengembangan institusi sebesar Rp.1.086.792.433.000,00.

Total penggunaan dana untuk belanja rutin dalam hal ini adalah untuk menunjang kinerja Layanan Perkantoran berupa Pembayaran Gaji, Tunjangan, dan Pemeliharaan Perkantoran mencapai Rp.241.329.005.603,00 (92.96%) dari pagu sebesar Rp. 259.612.072.000,00. Sedangkan untuk menunjang kinerja Layanan Perkantoran Satuan Kerja Satker (BOPTN) berupa Pembayaran Belanja Barang Penunjang Perakantoran mencapai Rp. 65.733.089.664,00 atau 98.67% dari total pagu sebesar Rp. 66.616.572.000,00. Dilihat dari tingkat serapan dana, memang secara nominal masih terdapat selisih dengan total pagu yang diberikan, akan tetapi selisih ini tidak terlalu signifikan.

Khusus untuk pengukuran capaian kinerja berdasarkan indikator, penilaian dilakukan dengan analisa terhadap indikator tiap program/kegiatan yang tercantum dan terrumuskan dalam Renstra UB 2015-2019. Fokus utama penilaian tentunya mengacu pada indikator kinerja yang tertulis dalam Penetapan Kinerja 2017 sebagai pernyataan dari Indikator Outcome UB untuk dipertanggung-jawabkan di dalam akuntabilitas kinerja anggaran.

D

LAKIP UB 2016

Halaman | 14

Analisis terhadap tiap indikator program dan kegiatan tersebut sekaligus mendukung capaian indikator kinerja yang terdapat pada Pengukuran Kinerja 2017. Selanjutnya, untuk mendapatkan nilai atas capaian dari kinerja, dilakukan dua macam perbandingan. Perbandingan pertama adalah perbandingan antara target dan realisasi capaian. Perbandingan kedua adalah perbandingan antara prosentase capaian tahun 2017 dan prosentase capaian tahun 2015 dan 2016. Perbandingan pertama mendefinisikan gap praktis antara rencana dan realisasi. Sedangkan perbandingan kedua diperlukan untuk menunjukkan kecenderungan (trend) kemampuan pengelola UB dalam mengelola sumber daya untuk merealisasikan output dan outcome Rensta UB 2015-2019. Capaian ini akan mendukung penilaian kinerja yang sebenarnya, melengkapi identifikasi kesenjangan (gap) antara rencana dan realisasi hasil perbandingan pertama. Selain itu, perbandingan kedua akan menunjukkan keberlanjutan program/kegiatan yang direncanakan dalam Renstra Universitas Brawijaya 2015-2019.

Dalam hal Perbandingan Realisasi Kinerja dan Capaian Kinerja 3 Tahun Terakhir, belum bisa dibandingkan seluruhnya, karena capaian kinerja tahun 2017 dan tahun 2016 mengacu kepada program/kegiatan beserta indikatornya yang ada pada Renstra UB 2015-2019; sedangkan capaian kinerja UB tahun 2015 sebagai pembanding, masih mengacu pada program/kegiatan beserta indikatornya yang ada pada Renstra UB 2011-2015. Sehingga Perbandingan antar capaian tahun implementasi hanya terbatas pada capaian indikator yang beririsan sebagai perwujudan program/kegiatan yang berkelanjutan. Disamping itu, ada pertimbangan penting lainnya untuk tidak membandingkan capaian 3 (tiga) tahun terakhir, antara lain: (a)Program/kegiatan pada Renstra 2011-2015 telah terlaksana dengan sistemik; (b)Penetapan Kebijakan Strategis, Program/Kegiatan berserta indikator pendukung pada Renstra 2015-2019 telah disesuaikan dengan dinamika UB pada tahapan menuju daya saing Asia; dan (c)Penyesuaian dengan implementasi OTK UBbaru yang diberlakukan mulai 1 Januari 2016.

Analisis capaian kinerja ini disusun berdasarkan rumusan sasaran strategis Renstra UB 2015-2019, adalah sebagai berikut:

(1) Sasaran Strategis:Tersedianya lulusan yang mampu bekerja sebagai ilmuwan yang profesional dan mampu mengkaji dan menganalisis secara kritis berbagai permasalahan tingkat internasional

(1.1) Indikator Outcome Sasaran Strategis Kata-kata kunci dari sasaran strategis 1 yang mengarahkan pada rumusan outcome adalah: ilmuwan, professional, kritis, dan internasional. Dengan demikian indikator outcome dari Sasaran Strategis 1 adalah ‘adanya produk lulusan yang mampu berperan melakukan analisis kritis dan berperan secara professional hingga di tingkat internasional’. Dengan indikator outcome yang terumuskan, Renstra UB 2015-2019 menentukan input strategis berupa: sumber daya manusia (mahasiswa, tenaga pengajar, dan tenaga kependidikan), sistem dasar penyelenggaraan pendidikan tinggi mengacu standar RISTEK-DIKTI.

Sedangkan penilaian terhadap realisasi dari outcome yang ditetapkan, digunakan capaian terukur dari 19 indikator kinerja output yang terumuskan dalam Renstra UB 2015-2019, beserta realisasi pemanfaatan sumber daya finansialnya (penggunaan anggarannya).

LAKIP UB 2016

Halaman | 15

(1.2) Nilai Capaian Kinerja (Perbandingan Target-Realisasi Kinerja 2017) Berdasarkan Tabel 3.1 secara umum, rentang prosentase capaian dari 19 indikator kinerja berada di antara 48.84% sampai 136%.

Tabel-3.1: Perbandingan I: Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja 2017

Indikator Kinerja Satuan

Kinerja 2017 Target

Capaian (renstra 2017)

Capaian Reali-sasi %

1.

Persentase jumlah penerima beasiswa total mahasiswa S-1 % 18 17.58 97.67%

2.

Persentase jumlah penerima beasiswa dengan kemampuan akademik tinggi dari kalangan ekonomi lemah % 3.5 2.6 74.29%

3 Persen dosen bergelar Doktor % dosen 35 34.32 98.06% 4 Persen guru besar % dosen 12 6.51 54.25% 5 Modul spesifik sesuai fakultas buah 15 15 100.00% 6

. Jumlah dosen yang bersertifikat profesi dosen (SerDos) Dosen 1550 1260 81.29%

7 Jumlah Mahasiswa S1 Mhs 53000 52935 99.88% 8 Jumlah mahasiswa S2/S3 % 15 9.6 64.00% 9 Jumlah PS terakreditasi % 80 80 100.00%

10 Jumlah PS S1 PS 75 70 93.33% 11 Jumlah PS S2 dan S3 PS 71 88 123.94% 12 Rasio mahasiswa S1/ dosen Mhs/dosen 50 4.1 8.20% 13 Persen mahasiswa pascasarjana % mhs 25 14.65 58.60% 14 Rasio ruang kuliah/mahasiswa m2/mhs 1.25 1.7 136.00% 15 Jumlah pustaka (texbook) Tambahan buku 3.5 3.5 100% 16 Jumlah pustaka (e-book) Tambahan e-book 3.5 3.5 100% 17

Jumlah pustaka (e-journal) Tambahan e-

journal 3.5 3.5 100% 18

Jumlah alat peraga pendidikan Tambahan alat

peraga 3.5 3.5 100% 19 Rasio Laboratorium/mahasiswa m2/mhs 1.7 2.53 67.19%

Berdasarkan perbandingan tabel 3.1, beberapa poin penting hasil perbandingan yang teridentifikasi adalah:

a) Rasio mahasiswa S1/Dosen sangat jauh ketercapaian dari realisasi yang hanya 8.20% dari target 50%. Hal inidikarenakan bahwa kenaikan dosen belum signifikan dibandingkan jumlah mahasiswa S1, sekaligus belum sejalan dengancita-cita UB dalam Renstra 2015-2019 yang menargetkan penambahan jumlah mahasiswa S2 dan S3 dan menurunkan jumlah mahasiswa S1 pada tahun 2017. Dengan proporsi antara mahasiswa S1:S2/S3 yaitu 56:12.

LAKIP UB 2016

Halaman | 16

b) Pencapaian indikator Rasio ruang kuliah/mahasiswa yang melebihi target (136%)sejalan dengan gencarnya pembangunan yang dilakukan oleh UB selama tahun 2017 juga dengan bertambahnya laboratorium lapang dan kampus diluar kampus utama.

(1.3) Perbandingan Realisasi Kinerja dan Capaian Kinerja 3 Tahun Terakhir Beberapa poin penting yang terindikasikan dari perbandingan hasil capaian tiga tahun pada Tabel 3.2 adalah:

a) Rasio mahasiswa S1 dan dosen pada Tabel 3.2 tidak memenuhi target capaian kinerja yang direncanakan. Kondisi ini secara jelas disebabkan karena sampai dengan tahun 2017, kenaikan jumlah dosen memang masih belum signifikan dibandingkan jumlah mahasiswa S1. Dalam situasi Tabel 3.2, ketidaktercapaian yang terindikasi dalam Tabel 3.1 disebabkan karena banyak dosen yang menunaikan tugas belajar baik sebagai mahasiswa baru maupun masih dalam on-going proses dan proses penerimaan dosen baru serta pengangkatan dosen tetap masih sulit dilakukan serta kenaikan jumlah mahasiswa S1 yang tidak seimbang dengan kenaikan jumlah dosen. Untuk itu, Universitas Brawijaya membangun strategi pembelajaran melalui peningkatan kualitas kurikulum untuk mempercepat kelulusan mahasiswa.

b) Jumlah guru besar baru di tahun 2017 penurunanvkenaikan yang cukup dan target yang diharapkan masih belum tercapai sepenuhnya.Capaian jumlah guru besar di tahun 2017 (54.25%) dibandingkan capaian tahun 2016 (70.89%). Penurunan pencapaian ini disebabkan karena kenaikan target capaian tahun 2017 yaitu sebanyak 12 % dari tahun 2016 yang hanya 9%, dimana diharapkan program percepatan Guru Besar yang dibangun sejak tahun 2013 sudah bisa mendorong jumlah guru besar yang ada. Untuk itu, strategi lain perlu didesain untuk meningkatkan minat para tenaga pengajar mencapai puncak karir akademiknya.

c) Prosentase mahasiswa S1 penerima beasiswa dengan kemampuan akademik tinggi dari kalangan ekonomi lemah yang lebih kecil dari target rencana, situasi ini berhubungan dengan ketetapan yang diturunkan oleh pemerintah pusat. Dilihat dari Tabel 3.2, tahun anggaran 2017 merupakan tahun dengan jumlah terbanyak mahasiswa penerima beasiswa (97.67%). Khusus beasiswa untuk mahasiswa dengan latar belakang ekonomi kurang mampu, tahun 2017 menunjukkan penurunan jumlah dari tahun 2016 yaitu 74.29%.

d) Capaian tertinggi diperoleh dari indikator peningkatan jumlah Program Studi S2 dan S3, Tabel 3 menunjukkan capaian sebesar 123.94%. Bila dibandingkan dengan periode sebelumnya, Tabel 3.2 mengindikasikan bahwa angka 123.94%adalah sebuah kenaikan capaian kinerja yang cukup signifikan. Lonjakan ini berhubungan dengan terselesaikannya ijin beberapa program studi yangsebelumnya direncanakan akan direalisasikan di tahun 2016.

LAKIP UB 2016

Halaman | 17

Tabel 3.2: Perbandingan II: Perbandingan antar capaian tahun implementasi

Indikator Kinerja Unit

Capaian Kinerja (%)

Capaian 2015 Capaian 2016 Capaian 2017

target Reali-sasi % target

Reali-sasi % target

Reali-sasi %

Persentase jumlah penerima beasiswa total mahasiswa S-1 % 15 17.6 117% 17 14.52 85.41% 18 17.58 97.67%

Persentase jumlah penerima beasiswa dengan kemampuan akademik tinggi dari kalangan ekonomi lemah

% 2.8 1.8 64.28% 3 2.9 96.66% 3.5 2.6 74.29%

Persen dosen bergelar Doktor % dosen 29.72 25.58 52.76% 32.5 32.69 100.58% 35 34.28 97.94%

Persen guru besar % dosen 6.42 9.34 119.52% 9 6.38 70.89% 12 6.51 54.25%

Modul spesifik sesuai fakultas buah Renstra 2011-2015 - 10 15 150% 15 15 100.00%

Jumlah dosen yang bersertifikat profesi dosen (SerDos) Dosen Renstra 2011-2015 - 1.525 1.209 79.28% 1550 1260 81.29%

Jumlah Mahasiswa S1 Mhs 60000 54635 91.06% 56000 53916 96.28% 53000 52935 99.88%

Jumlah mahasiswa S2/S3 % 7.02 7.22 102.85% 12 8.79 73.25% 15 9.6 64.00%

Jumlah PS terakreditasi % 59 72.03 78.00% 70 71.6 102.28% 80 80 100.00%

Jumlah PS S1 PS 74 64 133.10% 75 70 93.33% 75 70 93.33%

Jumlah PS S2 dan S3 PS 71 73 102.81% 71 79 111.26% 71 88 123.94%

Rasio mahasiswa S1/ dosen Mhs 31.34 3.36 10.72% 45 3.8 8.44% 50 4.1 8.20%

Persen mahasiswa pascasarjana % mhs 28 16.35 73.82% 26 14.51 55.80% 25 14.65 58.60%

Rasio Laboratorium/mahasiswa M2/mhs 1.36 2.55 53% 1.6 2.55 62.75% 1.7 2.53 67.19%

(1.4) Analisis PenyebabKeberhasilan/Kegagalan Kinerja dan Solusi

Pada beberapa indikator capaian kinerja, penyebab keberhasilan dan kegagalan perlu diidentifikasi lebih mendalam sekaligus untuk mengenali kemungkinan solusi yang bisa diambil:

a. Jumlah mahasiswa penerima beasiswa baik dari kalangan ekonomi kurang mampu maupun keseluruhan total jumlah tidak mencapai target yang direncanakan dalam kontrak kinerja 2017. Secara berturut, masing masing mencapai prosentase 97.67% dan 74.29%. Penyebab utama, seperti yang sudah dijelaskan di atas, perubahan alokasi APBN untuk pendidikan berpengaruh pada pengurangan anggaran untuk beasiswa. Penambahan jumlah penerima beasiswa S1 tidak sebanding dengan peningkatan jumlah mahasiswa S1. Selain itu, persyaratan penerimaan beasiswa juga semakin ketat.Untuk itu, Universitas Brawijaya seharusnya mempunyai sistem fasilitasi informasi dan bantuan kemudahan pengurusan administrasi bagi peminat beasiswa. Dalam hal ini, kerjasama dengan institusi potensial sebagai pemberi beasiswa alternative harus mulai diberdayakan oleh Universitas Brawijaya.

b. Lonjakan kenaikan capaian kinerja jumlah program studi S2 dan S3 dari 111.26% tahun 2016 ke 123.94% di tahun 2017 dapat dibaca sebagai suatu peningkatan kinerja pengelolaan universitas. Akan tetapi, konstan capaian kinerja jumlah program studi S1 dari tahun 2016 ke 2017 diindikasi bahwa penambahan jumlah program studi S1 masih dalam proses persetujuan Kementrian RISTEK-DIKTI.

LAKIP UB 2016

Halaman | 18

Meskipun secara total jumlah program studi bertambah, penambahan ini juga berdampak pada semakin banyaknya program studi yang belum disetujui oleh Kementrian RISTEK-DIKTI. Penambahan yang terjadi disebabkan karena adanya perubahan sistem tata kelola organisasi (OTK) UB. Penyesuaian terhadap OTK baru membawa perubahan terhadap posisi sejumlah program studi, sehingga harus mengalami pemekaran menjadi program studi baru. Solusi yang dilakukan untuk mengantisipasi dan menyelesaikan permasalahan ini adalah pada OTK UB yang baru pendirian dan penyesuaian program studi – program studi dijadikan sebagai salah satu pertimbangan utama. Selain itu, proses pengembangan program studi terus dilakukan melalui peningkatan mutu SDM dan sarana prasarana terkait.

c. Prosentase jumlah mahasiswajenjang S1 Universitas Brawijaya tahun 2017 sudah lebih berkurang dari target, hal ini dapat diinterpretasi sebagai langkah awal tercapainya cita-cita Universitas Brawijayadalam Renstra 2015-2019 yang menargetkan penambahan jumlah mahasiswa S2 dan S3 dan menurunkan jumlah mahasiswa S1 pada tahun 2017. Dengan proporsi antara mahasiswa S1:S2/S3 yaitu 56:12.Yang sudah diiringi oleh indikator capaian jumlah mahasiswa S2/S3yang mengalamisedikit kenaikan dari tahun 2016 . Ini merupakan kebijakan strategis rektor untuk meningkatkan kualitas PBM di UB. Hal yang dilakukan untuk mengantisipasi pertentangan ini adalah dengan terus berusaha menurunkan jumlah mahasiswa baru S1 dan disaat bersamaan berusaha meningkatkan jumlah mahasiswa baru di program pasca sarjana. Tentunya strategi ini disertai dengan strategi pemasaran program magister dan doktoral yang lebih baik.

d. Ketercapaian target kinerja UB untuk jumlah mahasiwa S2/S3 hanya 58.60%.Ketidaktercapaian target ini disebabkan karena peluang memperoleh beasiswa dalam negeri semakin ketat dan beasiswa luar negeri semakin terbuka. Selain itu banyak perguruan tinggi yang menyediakan pendidikan jenjang S2/S3, sehingga terdapat banyak alternative bagi para calon mahasiswa selain mendaftar ke Universitas Brawijaya.

e. Target kinerja untuk indikator kinerja Rasio dosen:mahasiswa tidak tercapai. Hal ini sejalan dengan kecenderungan di tiga tahun terakhir yang tidak pernah mencapai 100%. Alternatif solusi yang bisa dilakukan adalah melakukan perbaikan sistem sehingga masa studi mahasiswa bisa menjadi lebih singkat yang disertai dengan penambahan jumlah dosen.

(1.5) Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya (Daya Serap Anggaran) Program yang memiliki tingkat efisiensi tinggi adalah program Perbaikan sistem Proses Belajar-Mengajar Ideal. Program ini mencapai angka serapan anggaran sebesar 99.24%. Sedangkan program dengan efisiensi anggaran terendah adalah program Perbaikan Proses Penyediaan Sarana Pendukung Pendidikan yaitu dengan serapan anggaran sebesar 93.34%. Namun secara umum, keseluruhan program dalam sasaran strategis 1 ini menunjukkan efisiensi anggaran yang cukup baik karena prosentase serapan total berada di atas 97.51%.

(1.6) Analisis Program dan Kegiatan Penunjang Pencapaian Kinerja Dalam proses pencapaian sasaran strategis menghasilkan lulusan yang mampu bekerja sebagai ilmuwan yang profesional dan mampu mengkaji dan menganalisis secara kritis

LAKIP UB 2016

Halaman | 19

berbagai permasalahan tingkat internasional, terdapat program dan kegiatan yang menunjang pencapaian kinerja dan program dan kegiatan yang masih menemui banyak kendala.

Program dan kegiatan yang menunjang pencapaian kinerja dalam sasaran strategis ini adalah:

a) Capaian persentase Jumlah PS S2 dan S3 sebesar 123.94% seiring dengan meningkatnya jumlah PS Baru yang telah disetuji ijin penyelenggaraannya pada tahun 2017 yang akan tetapi tidak sinergi dengan rasio mahasiswa pascasarjana yang masih tercapai 58.60%

b) Capaian persentase untuk indikator Jumlah Mahasiswa S1 sebesar 99.88% yang menunjang cita-cita UBdalam Renstra 2015-2019 yang menargetkan penambahan jumlah mahasiswa S2 dan S3 dan menurunkan jumlah mahasiswa S1 pada tahun 2017. Dengan proporsi antara mahasiswa S1:S2/S3 yaitu 56:12.

(2) Sasaran Strategis: ‘Terwujudnya kemampuan sivitas akademika yang mandiri (independent), memiliki otonomi (autonomous) dan mampu mengarahkan dirinya (self-directed) untuk meneliti, menganalisis dan memecahkan masalah-masalah internasional’

(2.1) Indikator Outcome Sasaran Strategis Beberapa kata kunci yang menjadi acuan penentuan outcome sasaran strategis ini adalah: mandiri, otonomi, self-directed, internasional. Dengan demikian outcome sasaran strategis ini adalah: terbangunnya karakter seluruh sivitas akademika yang mandiri (independent), memiliki otonomi (autonomous), dan mampu mengarahkan dirinya (self-directed) untuk meneliti, menganalisis, dan memecahkan masalah masalah internasional. Dengan outcome yang terumuskan, Renstra UB 2015-2019 menentukan input strategis berupa sumber daya manusia (mahasiswa, tenaga pengajar, dan tenaga kependidikan), sistem dasar pengelolaan pendidikan tinggi mengacu standar RISTEK-DIKTI. Sedangkan penilaian terhadap realisasi dari outcome yang ditetapkan, digunakan capaian terukur dari 15 indikator kinerja output yang terumuskan dalam Rentra UB 2015-2019.

Untuk sasaran strategis ini, ditetapkan 15 indikator kinerja output. Dari 15 indikator output, capaian kinerja sasaran strategis untuk tahun anggaran 2017 terdapat dalam rentang 50% hingga 300%.Rata-rata capaian ini bila dibandingkan dengan penyerapan total anggaran untuk sasaran strategis ini menunjukkan angka keterserapan anggaran sebesar 97.99%. Adapun penyerapan anggaran yang dihasilkan adalah sebesar Rp. 100.040.448.275 dari total pagu sebesar Rp. 102.092.964.000

(2.2) Nilai Capaian Kinerja (Perbandingan Target-Realisasi Kinerja 2017) Ketercapaian kinerja output dari sasaran strategi kedua ini mempunyai rentang antara 50% hingga 300%.Secara berturut-turut capaian terendah berada pada indikator: 1). Jumlah pelatihan pembentukkan jati diri mahasiswa (50%),2). Alokasi anggaran untuk penelitian (50.07%), 3). Jumlah mahasiswa yang terlibat dalam lomba inovasi dan kreativitas mahasiswa tingkat internasional (62%). Sedangkan tiga capaian tertinggi dari sasaran strategis kedua ini adalah: 1). Persentase Jumlah pengabdian masyarakat per dosen

LAKIP UB 2016

Halaman | 20

300%, 2) Rerata jumlah prestasi kejuaraan mahasiswa tingkat nasional dan internasional per fakultas 30% dan 3) Jumlah Unit Kegiatan Mahasiswa 122%.

Tabel-3.3: Perbandingan I - Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja 2017

Indikator Kinerja Satuan

Kinerja 2017

Target Capaian

(renstra 2017)

Capaian Realisa-

si % 1.

Alokasi anggaran untuk penelitian % anggaran penelitian 15 7.51 50.07% 2.

Alokasi anggaran penelitian per dosen Rp. Juta/dosen/tahun 10 7.5 75% 3.

Jumlah pusat penelitian unggulan universitas Jumlah grup riset 25 30 120% 4.

Persentase Jumlah pengabdian masyarakat per dosen % 0.7 2.1 300% 5. Rerata jumlah prestasi kejuaraan mahasiswa tingkat

nasional dan internasional per fakultas Buah/fakultas 20 26 130% 6 Jumlah mahasiswa yang terlibat dalam lomba inovasi dan

kreativitas mahasiswa tingkat internasional % 9 5.58 62% 7

Jumlah pelatihan Karier bagi mahasiswa Kali/tahun 4 3 75% 8

Jumlah Pelatihan untuk pembentukan jati diri mahasiswa Kali/tahun 4 2 50% 9 Jumlah mahasiswa yang terlibat dalam lomba inovasi dan

kreativitas mahasiswa tingkat nasional Mhs 11 17.35 158% 10

Jumlah Unit Kegiatan Mahasiswa Buah 36 44 122% 11

Persen lulusan Tepat waktu % lulusan 47.5 47.5 100% 12

Persen lulusan IPK > 3 % lulusan 70 60 86% 13

Lama tunggu mahasiswa mencari kerja <6 bulan % lulusan 60 55 92% 14

Persen lulusan S1 TOEFL >450 atau TOEIC > 500 % lulusan 35 30 86% 15

Persen lulusan S2 dan S3 TOEFL > 500 atau TOEIC > 600 % lulusan 35 30 86%

Dari hasil perbandingan target capaian dan hasil capaian tiap indikator di Tabel 3.3, semua indikator menunjukkan tingkat ketercapaian di atas 50%. Beberapa ketercapaian dan ketidaktercapaian yang signifikan adalah:

a) Jumlah pelatihan untuk pembentukkan jati diri mahasiswa dengan tingkat capaian sebesar 50%. Yang dimaksudkan dengan pelatihan pembentukkan jati diri mahasiswa dalam Renstra Universitas Brawijaya yaitu kegiatan PK2 Mahasiswa Baru dan penguatan materi entrepreneurship yang diberikan pada semester akhir mahasiswa S1.

b) Alokasi anggaran untuk penelitian yang mempunyai capaian 50.07%. Dibandingkan dengan total pagu belanja, dimana target alokasi penelitian sebesar 15% hanya tercapai 7.51% mengindikasikan bahwa program kerja masih diutamakan pembangunan fisik untuk memenuhi rasio ruang kuliah/mahasiswa

c) Jumlah mahasiswa yang terlibat dalam lomba inovasi dan kreativitas mahasiswa tingkat internasional mempunyai tingkat capaian sebesar 62%. Kondisi ini memang tidak bisa dipastikan setiap tahun karena pengadaan lomba yang diikuti memang bervariasi baik dari penyelenggara maupun jumlah lomba.

d) Sedangkan untuk indikator yang mengalami kelebihan pencapaian dibandingkan dari target capaian Renstra adalah:1). Persentase Jumlah pengabdian masyarakat per dosen 300%, 2) Rerata jumlah prestasi kejuaraan mahasiswa tingkat nasional dan internasional per fakultas 30% dan 3) Jumlah Unit Kegiatan Mahasiswa 122%.

LAKIP UB 2016

Halaman | 21

(2.3) Perbandingan Realisasi Kinerja dan Capaian Kinerja 3 Tahun Terakhir

Tabel 3.4: Perbandingan II- Perbandingan antar capaian tahun implementasi

Indikator Kinerja Satuan

Capaian Kinerja (%)

Capaian 2015 Capaian 2016 Capaian 2017

target Reali-sasi % target

Reali-sasi % target

Reali-sasi %

Alokasi anggaran untuk penelitian %ang-garan 5 5.45 109% 10 8.42 84.20% 15 7.51 50.07%

Jumlah mahasiswa yang terlibat dalam lomba inovasi dan kreativitas mahasiswa tingkat internasional %

Renstra 2011-2015 7 3.8 54.29% 9 5.58 62%

Jumlah pelatihan Karier bagi mahasiswa Kali 2 2 100% 2 3 150% 4 3 75%

/tahun

Jumlah Pelatihan untuk pembentukan jati diri mahasiswa

Kali 2 1 50% 2 1 50% 4 2 50%

/tahun Jumlah mahasiswa yang terlibat dalam lomba inovasi dan kreativitas mahasiswa tingkat nasional orang

Renstra 2011-2015 9 6.8 75.56% 11 17.35 157.72%

Jumlah Unit Kegiatan Mahasiswa Buah Renstra 2011-

2015 34 44 129.41% 36 44 122.22%

Persen lulusan Tepat waktu % Renstra 2011-

2015 45 45 100% 47.5 47.5 100%

Persen lulusan IPK > 3 % Renstra 2011-

2015 60 50 83.33% 70 60 85.71% Lama tunggu mahasiswa mencari kerja <6 bulan

% lulusan

Renstra 2011-2015 50 50 100% 60 55 92%

Persen lulusan S1 TOEFL >450 atau TOEIC > 500

% lulusan

Renstra 2011-2015 30 25 83.33% 35 30 85.71%

Persen lulusan S2 dan S3 TOEFL > 500 atau TOEIC > 600

% lulusan

Renstra 2011-2015 30 25 83.33% 35 30 85.71%

Dari perbandingan yang dilihat di tabel 3.4,masih banyak indikator yang tidak bisa dibandingkan dengan tahun 2015 karena perbedaan Renstra yang digunakan. Analisis yang dapat dilakukan yaitu :

a) Capaian indikator jumlah mahasiswa yang terlibat dalam lomba inovasi dan kreativitas mahasiswa tingkat internasional dari 54.29% pada tahun 2016 menjadi 62% pada tahun 2017. Walaupun terjadi kenaikan namun tetap tidak sesuai dengan target hingga perlu ada penyesuaian lagi dalam hal menentukan target yang rasional.

b) Jumlah pelatihan untuk pembentukkan jatidiri mahasiswa ditargetkan4 pelatihan namun capaian hanya terjadi 2 pelatihan saja. Angka capaian praktis ini tidak menunjukkan perubahan prosentase pencapaian sejak tahun 2015 hingga tahun 2017.

(2.4) Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan Kinerja dan Solusi Ketidakteracapaian beberapa indikator kinerja yang ditargetkan di tahun 2017 secara umum terjadi karena adanya penyesuaian beberapa perubahan, baik sistem anggaran keuangan maupun situasi transisi dari tata kelola UB. Yang dimaksudkan dengan perubahan sistem penganggaran adalah terjadinya penurunan alokasi dana APBN untuk UB. Hal ini tentunya berpengaruh terhadap pencapaian target untuk masing masing indikator, terutama di bidang alokasi dana penelitian-pengabdian, serta dana untuk fasilitasi prestasi mahasiswa. Sedangkan dari sisi tata kelola, beberapa perubahan struktur, bahkan personel pengelola universitas menyebabkan beberapa keterlambatan sistem administrasi kegiatan, terutama di bidang keuangan dan monitoringnya. Selain itu, penyebab eksternal yang ada yaitu standarisasi DIKTI terhadap publikasi ilmiah berkaitan

LAKIP UB 2016

Halaman | 22

dengan spesifikasi jurnal dan akreditasinya yang menurunkan ketercapaian kinerja publikasi ilmiah baik dosen maupun mahasiswa.Secara khusus, penyebab internal dari kondisi capaian kinerja output adalah:

a) Capaian indikator Jumlah Pelatihan Pembentukan Jati Diri Mahasiswa (50%). Dalam perencanaan target, sasaran strategis II menentukan 4x setahun pelaksanaan program pembentukkan jati diri mahasiswa yang terintegrasi dengan PK2 MABA. Dalam prakteknya, sudah ada kenaikan dimana pelatihan dilakukan sudah2x dalam setahun. Bila dilihat dari kecenderungan perkembangan tiap tahun pada tabel 3.4, capaian kinerja yang didapatkan cenderung konstan pada prosentase 50%. Pelatihan pembentukan jati diri mahasiswa, dalam konsepnya dilakukan dengan dua tahap. Tahap pertama dilakukan pada saat awal mahasiswa baru melalui program PK2 MABA. Tahap kedua dilakukan pada saat mahasiswa menempuh semester akhir melalui program kewirausahaan, praktek kerja lapangan. Untuk tahap pertama, karena dikelola di tingkat universitas, maka data kegiatan dapat terdokumentasi dengan baik. Sedangkan kegiatan tahap kedua, dilakukan oleh masing masing fakultas yang seringkali tidak dokumentasinya tidak terintegrasi dengan baik.

b) Capaian indikator Jumlah mahasiswa terlibat dalam lomba inovasi dan kreativitas mahasiswa tingkat internasional (62%). Tabel 3.4 menunjukkan bahwa capaian indikator ini dinilai rendah bila dibandingkan dengan target yang ditentukan. Pada Tabel 3.4 menunjukkan kecenderungan capaian untuk indikator jumlah mahasiswa terllibat dalam lomba inovasi dan kreativitas mahasiswa tingkat internasional walau mengalami kenaikan tetapi masih belum bisa mencapai target yang diinginkan. Kondisi ini disebabkan karena adanya kendala pada jumlah anggaran yang dialokasikan untuk indikator inidan berkaitan juga dengan pihak penyelenggara.

c) Capaian indikator Alokasi anggaran untuk penelitian (50.07%). Angka capaian ini dapat disebabkan karena anggaran untuk penelitian hanya 7.51% dari total anggaran universitas. Hal ini dikarenakan program pimpinan yang masih diutamakan pada pembangunan gedung pendukung pembelajaran, penambahan lokasi kampus diluar kampus utama serta pembangunan laboratorium untuk mendukung pendidikan dan peningkatan kualitas lulusan. Namun hal ini disiasati dengan kerjasama berdasarkan penelitian dengan pihak-pihak luar baik nasional maupun internasional.

(2.5) Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya (Daya Serap Anggaran) Sasaran strategis 2 mempunyai tiga program yang mempunyai tingkat efisiensi tinggi. Dari ketiga program, Program peningkatan jumlah kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah program dengan tingkat serapan tertinggi (300%). Program lainnya mempunyai serapan yang cukup baik diatas 100% dan satu program dengan nilai rendah yaitu 81.69%

(2.6) Analisis Program/Kegiatan Penunjang Pencapaian Kinerja. Dalam proses pencapaian Sasaran Strategis: “Terwujudnya kemampuan sivitas akademika yang mandiri (independent), memiliki otonomi (autonomous) dan mampu mengarahkan dirinya (self-directed) untuk meneliti, menganalisis dan memecahkan masalah-masalah internasional”, terdapat beberapa program/kegiatan yang mendukung ketercapaian dan program/kegiatan masih menemui kendala.

LAKIP UB 2016

Halaman | 23

a) Program/kegiatan yang mendukung pencapaian target adalah:

Rerata jumlah prestasi kejuaraan mahasiswa tingkat nasional dan internasional per fakultas sebesar 130%%,

Persentase jumlah pengabdian masyarakat per dosen mencapai 300%,

Jumlah pusat penelitian unggulan universitas mencapai 120%, dan

Jumlah Unit Kegiatan Mahasiswa mencapai 122%.

b) Program/kegiatan yang menjadi kendala adalah:

Jumlah pelatihan pembentukkan jati diri mahasiswa (50%),

Jumlah mahasiswa yang terlibat dalam lomba inovasi dan kreativitas mahasiswa tingkat internasional (62%),

Alokasi anggaran penelitian (50.07%).

(3) Sasaran Strategis: Adanya kerjasama ditingkat ASEAN, ASIA dan daya saing GLOBAL

(3.1) Indikator Outcome Sasaran Strategis Kata kunci dari sasaran strategis ketiga adalah: kerjasama, ASIA, daya saing, dan global. Sasaran strategis ini bermuara semakin kuatnya eksistensi Universitas Brawijaya di ranah nasional maupun internasional, dalam hal ini ASIA. Dengan mempertimbangkan kekuatan dunia saat ini yang bertumpu pada perkembangan negara negara ASIA, maka pencapaian daya saing Universitas Brawijaya di tingkat ASIA merupakan suatu langkah strategis untuk mempertegas eksistensi baik dalam bidang penelitian, inovasi, dan kontribusi penyelesaian permasalahan. Untuk sasaran strategis ini, Universitas Brawijaya menetapkan satu program peningkatan hasil/ouput penelitian sebagai alat untuk meningkatkan prestasi UB di tingkat internasional. Lebih detail, adapun indikator kinerja yang dirumuskan untuk program ini adalah:1) jumlah sitasi tiap paper, 2) jumlah publikasi internasional, 3) jumlah kerjasama, 4) jumlah HAKI.

Dari kelima indikator kinerja, rentang capaian yang dihasilkan oleh Universitas Brawijaya adalahantara 0% sampai 391%. Angka rentang ini tidak berarti bahwa indikator mempunyai capaian maksimal, karena hanya 1 indikator saja yang nilai capaiannya tinggi. Bila dilihat dari sisi keterserapan anggaran, sasaran strategis ketiga mencapai 99,81% penyerapan anggaran. Ini menunjukkan bahwa implementsi dari target rencana relative lebih efektif. Capaian terendah ada pada jumlah sitasi/paper (21%), sedangkan capaian tertinggi ada pada indikator jumlah publikasi ilmiah (391%).

(3.2) Nilai Capaian Kinerja (Perbandingan Target-Realisasi Kinerja 2017)

Tabel-3.5: Perbandingan I - Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja 2017

Indikator Kinerja Satuan

Kinerja 2017

Target Capaian (renstra 2017)

Capaian

Realisasi %

LAKIP UB 2016

Halaman | 24

Jumlah Sitasi per paper Sitasi/paper 0.7 0.15 21% Jumlah publikasi internasional Artikel/guru besar 0.7 2.74 391% Jumlah kerjasama Buah/tahun 4 3 75% Jumlah HAKI Paten 25 8,125 33%

Dari tabel 3.5, didapatkan kesenjangan hasil capaian dan target yang signifikan. Ketidaktercapaian terindikasi pada indikator jumlah sitasi/paper (21%). Capaian tinggi didapatkan dari indikator jumlah publikasi internasional (391%). Kesenjangan pencapaian dua indikator ini dikarenakan karena sumber sitasi yang sudah lebih banyak sehingga tidak semua paper yang berasal dari dosen-dosen Universitas Brawijaya digunakan sebagai sumber sitasi sehingga dari 490 paper hanya tersitasi 75 (sumber: scopus.com), hal ini berbanding terbalik dengan publikasi ilmiah yang dapat dilakukan dengan waktu yang lebih singkat.

(3.3) Perbandingan Realisasi Kinerja dan Capaian Kinerja 3 Tahun Terakhir

Tabel-3.6. Perbandingan II- Perbandingan antar capaian tahun implementasi

Indikator Kinerja Unit

Capaian Kinerja (%)

Capaian 2015 Capaian 2016 Capaian 2017

target Reali-sasi % target

Reali-sasi % target

Reali-sasi %

Jumlah Sitasi per paper Sitasi/paper 0.5 1.46 292% 0.6 0.9 150% 0.7 0.15 21% Jumlah publikasi internasional

Artikel/guru besar 0.5 2.79 558% 0.6 2.86 477% 0.7 2.74 391%

Jumlah kerjasama Buah/tahun 2 1 50% 3 3 100% 4 3 75%

Jumlah HAKI Paten 15 4.7 31% 20 5.5 28% 25 8,125 33%

Bila dilihat pada Tabel 3.6, terdapat satu penurunan kinerja yang perlu mendapatkan perhatian, yaitu jumlah sitasi per paper. Beberapa penurunan capaian dari tahun sebelumnya terjadi pada indikator Jumlah publikasi internasional dan indikator Jumlah kerjasama.

(3.4) Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan Kinerja dan Solusi Tidak tercapainya target kinerja indikatorjumlah sitasi/paper, bila dihubungkan dengan kendala banyaknya paper yang diterbitkan dari berbagai sumber, maka penurunan capaian di tahun 2017 disebabkan karena sebagian besar paper yang diterbitkanUniversitas Brawijaya hanya sekitar 15% yang tersitasi. Hal ini perlu diatasi dengan diversivikasi dan memperhatikan kualitas dari paper yang diterbitkan, semakin berkualitas maka akan semakin banyak yang menjadikan paper tersebut sebagai rujukan atau dasar. Di sisi administrasi, manajemen perekaman hasil penelitian dan inovasinya masih mengandalkan kesediaan dan kesigapan masing masing peneliti untuk melaporkan ke pihak Universitas.

Dari sisi keuangan, perubahan sistem alokasi anggaran Universitas Brawijaya juga dapat menjadi salah satu penyebab capaian yang kurang. Dari sudut pandang publik sebagai mitra penelitian atau pengabdian, melemahnya kemampuan kerjasama public berkontribusi memperlambat luaran penelitian. Yang dimaksudkan dengan melemahnya kemampuan kerjasama di sini adalah pemenuhan skemafinancial sharing kegiatan penelitian. Sangat sedikit mitra penelitian dan pengabdian yang mempunyai kemampuan

LAKIP UB 2016

Halaman | 25

untuk finansial sharing. Salah satu kelompok mitra yang mempunyai kemampuan untuk ‘financial sharing’ini adalah pihak swasta (industri). Tetapi, kerjasama antara UB dengan sektor swasta (industri) yang banyak terdokumentasi dalam MoU, masih belum termanfaatkan dengan maksimal dalam bentuk praktis.

Penurunan jumlah publikasi internasional guru besar disebabkan karena belum efektifnya program fasilitasi percepatan guru besar. Dalam program ini, setiap guru besar diwajibkan mempunyai setidaknya 2 calon guru besar yang difasilitasi. Dengan demikian, setiap guru besar mempunyai kesempatan untuk melakukan penelitian berikut publikasi ilmiah yang lebih cepat dan banyak jumlahnya. Akan tetapi, karena program ini tidak tersusun berdasar target ketat atas publikasi atau hasil penelitian, maka program ini belum bisa menjamin kecepatan masing-masing calon guru besar untuk lebih produktif dalam publikasinya. Selain itu standarisasi DIKTI tetang publikasi untuk golongan lektor kepala masih juga menjadi satu kendala produktivitas masing-masing individu.

(3.5) Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya (Daya Serap Anggaran) Tingkat efisiensi penggunaan sumber daya yang diukur terutama dari penggunaan anggaran dalam proses pencapaian sasaran strategis adanya kerjasama di tingkat ASEAN, ASIA, dan daya saing GLOBAL adalah 99,81%. Adapun program paling mendukung efisiensi adalah Program meningkatkan jumlah dan mutu publikasi yang mencapai 391%.

(3.6) Analisis Program/Kegiatan Penunjang Pencapaian Kinerja Secara keseluruhan, proses pencapaian Sasaran Strategis: Adanya kerjasama di tingkat ASEAN, ASIA dan daya saing GLOBAL, tidak menemui kendala yang berarti, karena rerata capaian keempat indikator yang ditetapkan masih di atas 100%.

(4) Sasaran Strategis: Terwujudnya Sistem Tata Kelola dan Kelembagaan yang akuntabel.

(4.1) Indikator Outcome Sasaran Strategis Kata kunci dari sasaran strategis IV adalah tata kelola, kelembagaan, dan akuntabel. Di sini, akuntabilitas merupakan salah satu faktor kunci dalam pengelolaan sebuah institusi. Untuk sasaran strategis ini, Renstra Universitas Brawijaya menetapkan enam indikator ketercapaian, yaitu: 1). Presentasi pembangunan gedung Lab. Bio-Sains, 2). Presentase pembangunan gedung entrepreneur, 3). Presentase pembangunan gedung layanan bersama, 4), Status organisasi UB, 5). Akreditasi institusi, 6). QS World University Rangking, 7) Webometrics World Rangking.Berdasarkan perhitungan, capaian kinerja untuk sasaran strategis IV ini mempunyai rentang antara 0% sampai dengan 100%. Capaian terendah ada pada indikator pembangunan gedung layanan bersama (0%), sedangkan capaian tertinggi ada pada indikatorStatus organisasi UB dan Akreditasi Institusi yaitu sebesar 100%.

(4.2) Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja 2017 Untuk mengukur capaian realisasi kinerja UB di tahun 2017, maka capaian realisasi kinerja dibandingkan dengan target kinerja yang telah ditetapkan sebelumnya. Perbandingan target dan realisasi ditunjukkan oleh Tabel-3.7,sebagai berikut:

LAKIP UB 2016

Halaman | 26

a) Beberapa indikator menunjukkan tingkat ketercapaian100%. Capaian tertinggi ada pada indikator Status Organisasi UB dan Akreditasi Institusi yang sudah mencapai target maksimal.Dalam terminology efisiensi anggaran, indikator indikator ini yang dianggap sebagai indikator dengan capaian yang mendukung efisiensi.

b) Capaian yang tidak sesuai dengan target terjadi pada indikator Persentase pembangunan gedung Lab. Biosains dan Persentase Pembangunan Gedung Enterpreneur. Ketercapaian tidak sesuai target yang diharapkan dikarenakan masih terhambatnya masalah anggaran.

Tabel-3.7: Perbandingan I - Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja 2017

Indikator Kinerja Satuan

Kinerja 2017

Target Capaian (renstra 2017)

Capaian

Realisasi % 1

. Persentase pembangunan gedung Lab Biosains % 100 80 80% 2

. Persentase Pembangunan

% 100 90 90% gedung Entrepreneur 3 Persentase Pembangunan gedung layanan bersama % 50 0 0% 4 Status Organisasi UB otonomi BLU BLU 100% 5 Akreditasi Intitusi Peringkat A A 100% 6 QS World University Ranking Peringkat 625+ 801+ - 7 Webometrics World Rangking Peringkat 1060 1614 -

(4.3) Perbandingan Realisasi Kinerja dan Capaian Kinerja 3 Tahun Terakhir Untuk membandingkan capaian kinerja UB padan tahun 2017dengan tahun-tahun sebelumnya, maka realisasi capaian kinerja UB di tahun 2017 dibandingkan dengan realisasi kinerja UB pada tahun 2015 dan tahun 2016 sebagaimana ditunjukkan di Tabel-3.8.

Tabel-3.8. Perbandingan II- Perbandingan antar capaian tahun implementasi

Indikator Kinerja Unit

Capaian Kinerja (%)

Capaian 2015 Capaian 2016 Capaian 2017

Target Reali-sasi %

Target Reali-sasi %

Target Reali-sasi %

Persentase pembangunan gedung Lab Biosains % 10 10 100% 50 50 100% 100 80 80%

Persentase Pembangunan gedung Entrepreneur % 70 70 100% 90 90 100% 100 90 90%

Status Organisasi UB otonomi BLU BLU 100% BLU BLU 100% BLU BLU 100%

Akreditasi Intitusi Peringkat A A 100% A A 100% A A 100%

QS World University Ranking Peringkat Renstra 2011-2015 - 675+ 701+ - 625+ 801+ -

Webometrics World Rangking Peringkat 1090 1519 - 1080 1333 - 1060 1614 -

Berdasarkan perbandingan dari Tabel 3.8 target capaian tiga tahun, beberapa poin penting adalah:

LAKIP UB 2016

Halaman | 27

a) Capaian QS World University Ranking dan Webomatrics World Rangking, indikator ini juga mempunyai target yang meningkat, akan tetapi tidak mengalami perubahan (peningkatan) hasil capaian. Dengan demikian dapat dikatakan terjadi penurunan tingkat kinerja tahun 2017 dibandingkan dengan capaian 2016.

b) Presentase pembangunan gedung layanan utama, indikator ini mempunyai kenaikan target yang ditentukan dalam tahun 2016 (90%) ke tahun 2017 (100%) tetapi belum ada perkembangan di realisasi capain berkaitan dengan pengaturan anggaran. Hal yang sama juga terjadi di indikator Persentase pembangunan gedung Lab. Biosains yang diharapkan sudah selesai 100% namun masih mencapai 80%.

(4.4) Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan Kinerja dan Solusi Analisis capaian indikator kinerja untuk sasaran strategis tersebut diatas dijelaskan berikut ini:

a) Indikator kinerja realisasi Pesentase pembangunan gedung lab biosains tingkat ketercapaiannya adalah 80%. Kebijakan realokasi dana dan review desaign yang mengalami revisi membuat proses pembangunan gedung lab biosains masih belum mencapai target yang diharapkan. Saat ini gedung tersebut sudah mulai dipergunakan untuk aktifitas perkantoran dan pembelajaran dengan beberapa finishing yang masih belum selesai.

b) Indikator kinerja Persentase pembangunan gedung entrepreneur masih ditahap 90% dari target selesai 100% hal ini disebabkan sama dengan pembangunan gedung lab biosains, dimana ada realokasi dana sehingga proses pembangunan fisik lebih lambat selesai. Untuk saat ini pembangunan gedung entrepreneur tinggal melengkapi sarana lift dan sudah mulai digunakan sebagaimana mestinya.

c) Indikator kinerja Persentase pembangunan gedung layanan bersama tidak tercapai sama sekali atau 0% dikarenakan perubahan tampuk kepemimpinan menyebabkan terjadinya berkali-kali revisi baik desain maupun pagu anggaran sehingga dana untuk pembangunan gedung ini di realokasikan ke pembangunan gedung lab biosain dan gedung entrepreneur serta penambahan fasilitas pendidikan lain.

d) Untuk indikator kinerja rangking universitas yaitu Status organisasi UB dan Akreditasi Institusi semuanya mencapai 100% karena sudah mencapai target maksimal. Hal ini membuktikan bahwa Universitas Brawijaya mampu melangkah menuju tercapainya visi misi menuju daya saing tingkat Asia.

e) Indikator QS World University Ranking dan Webometrics World Ranking mengalami penurunan capaian dari target 2017 bahkan dari capaian tahun 2016. Hal ini dikarenakan banyak juga Universitas yang berlomba-lomba untuk menaikkan rankingnya sehingga timbul persaingan ketat yang membuat UB harus berusaha lebih keras lagi untuk menikkan peringkat.

f) Untuk indikator kinerja Jumlah dana riset internasional sampai sekarang masih belum terealisasi. Bisa dikatakan dalam hal riset, sivitas akademika masih memerlukan banyak dorongan karena lebih banyak mementingkan proses belajar mengajar sehingga keinginan untuk melakukan riset sedikit tertunda.

LAKIP UB 2016

Halaman | 28

(4.5) Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya (Daya Serap Anggaran) Secara umum tingkat efisiensi penggunaan sumberdaya yang diukur terutama dari penggunaan anggaran dalam proses pencapaian sasaran strategis terwujudnya sistem tata kelola dan kelembagaan yang akuntabel adalah 99.25%. Program kegiatan yang terindikasikan paling efisien diukur dari anggaran dan ketercapaian target kinerja adalah konstannya realisasi Status organisasi UB dan Akreditasi Institusi yang mampu bertahan di angka 100%.

(4.6) Analisis Program/Kegiatan Penunjang Pencapaian Kinerja Dalam proses pencapaian sasaran strategis Terwujudnya sistem tata kelola dan kelembagaan yang akuntabel, terdapat program dan kegiatan yang menunjang pencapaian kinerja dan yang masih menemui berbagai kendala. Program dan kegiatan yang menunjang pencapaian kinerja dalam sasaran strategis ini adalah:

a) Pengembangan unit layanan penunjang Entrepreneurial University. Kegiatan yang termasuk dalam program iniadalah:

Persentase pembangunan gedung Lab Biosains

Persentase pembangunan gedungentrepreneur

b) Peningkatan kualitas universitas di level nasional dan internasional. Kegiatan yang termasukdalam program ini adalah:

Status organisasi UB

Akreditasi intitusi

QS World University Ranking

Webometrics World Rangking

Sementara program yang masih banyak menemui kendala adalah:

a) Pengembangan unit layanan penunjang Entrepreneurial University Kegiatan yang termasuk program iniadalah:

Persentase pembangunan gedung layanan bersama

b) Peningkatan kualitas universitas di level nasional dan internasional. Kegiatan yang termasukdalam program ini adalah:

Jumlah kerjasama

Jumlah dana riset internasional dari internasional agencies

LAKIP UB 2016

Halaman | 29

(5) Sasaran Strategis: Adanya Sarana Prasarana yang memenuhi standar mutu perguruan tinggi.

(5.1) Indikator Outcome Sasaran Strategis Dalam realisasi sasaran strategis ini yang menjadi indikator outcome adalah adanya sarana prasarana yang memenuhi standar mutu perguruan tinggi. Untuk merealisasikan indikator outcome tersebut telah ditetapkan 13 indikator kinerja output beserta penganggarannya. Capaian kinerja yang diukur untuk sasaran strategis 5 ini berada pada rentang antara 66.67% hingga 500% dengan realisasi anggaran sebesar Rp.290.722.701.988.00 dari total pagu Rp.293.159.390.000.00.

(5.2) Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja 2017 Untuk mengukur capaian realisasi kinerja UB di tahun 2017 untuk sasaran strategis 5 maka pencapaian realisasi ini ditunjukkan dalam Tabel3.9dibawah ini. Hasil perbandingan antara target dan realisasi kinerja Tabel 3.9 menunjukkan bahwa:

a) Pencapaian terendah terdapat pada indikator Jumlah unit gedung dengan sarana dan parasarana. Smart Building yaitu sebesar (66.67%). Dimana jumlah gedung belum mengalami perubahan sedangkan target yang diharapkan adalah bertambah.Situasi ini mengindikasikan adanay perbaikan dari sisi ketersediaan sarana prasarana kelengkapan gedung, sehingga tingkat kelayakan pemanfaatan gedung menjadi meningkat.

b) Indikator dengan capaian tertinggi adalah jumlah PS baru. Indikator ini mencapai nilai 500%. Tingginya capaian indikator ini dikarenakan target ijin PS baru yang sudah diajukan hanya akan keluar untuk 2 PS tetapi dengan kemudahan prosedur yang diberikan maka ada 10 PS baru yang diberikan ijin. Dimana ijin PS baru yang keluar adalah untuk PS pascasarjana.

c) Dilihat prosentase capaian yang didapatkan oleh masing masing indikator dalam sasaran strategis 5, efisiensi penggunaan anggaran dapat diketagorikan tinggi. Situasi ini terindikasikan dari banyaknya capaian indikator yang menunjukkan angka 100%.

Tabel-3.9: Perbandingan I - Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja 7 Indikator Kinerja

Satuan

Capaian Kinerja (%) Target Renstra

2017 Realisasi %Capaian 1 Jumlah PS terakreditasi A % PS 50 35.32 70.64% 2 Jumlah PS baru PS 2 10 500.00% 3 Jumlah PS terakreditasi/ tersertifikasi International % PS 15 14 93.33% 4 Jumlah kelas Internasional/ Berbahasa Inggris Kelas 8 8 100.00% 5 Jumlah laboratorium bersertikat ISO Lab 4 3 75.00% 6 Jumlah PS S3 PS 18 22 122.22% 7 Jumlah PS S2 PS 44 42 95.45% 8 Jumlah PS Sp. 1 PS 18 17 94.44% 9 Jumlah PS S1 PS 75 70 93.33%

10 Jumlah kampus di luar domisili Buah 3 3 100.00% 11

Persentase fungsi kampus di luar kampus utama

% fungsi bangunan dari target rencana 50 50 100.00%

12 Jumlah unit gedung dengan sarpras.Smart Building buah 3 2 66.67%

LAKIP UB 2016

Halaman | 30

13 Persentase unit sar/pras. Pengelolaan Limbah dan Air Terintegrasi termasuk kegiatan perencanaan % 55 55 100.00%

(5.3) Perbandingan Realisasi Kinerja dan Capaian Kinerja 3 Tahun Terakhir Untuk membandingkan capaian kinerja UB padan tahun 2017 dengan tahun-tahun sebelumnya, maka realisasi capaian kinerja UB di tahun 2017 dibandingkan dengan realisasi kinerja UB pada tahun 2015 dan tahun 2016 sebagaimana ditunjukkan di Tabel-3.10.

Tabel 3.10: Perbandingan Realisasi Kinerja dan Capaian Kinerja 3 Tahun Terakhir

Indikator Kinerja Unit

Capaian Kinerja (%)

Capaian 2015 Capaian 2016 Capaian 2017

Target Reali-sasi % Target

Reali-sasi % Target

Reali-sasi %

Jumlah PS terakreditasi A % 40 35.57 88.93% 45 35.18 78.18% 50 35.32 70.64%

Jumlah PS baru % Renstra 2011-2015 - 12 13 108.33% 2 10 500.00%

Jumlah PS terakreditasi/ tersertifikasi International % Renstra 2011-

2015 - 10 8 80% 15 14 93%

Jumlah kelas Internasional/ Berbahasa Inggris otonomi Renstra 2011-

2015 - 6 8 133.33% 8 8 100.00%

Jumlah laboratorium bersertikat ISO Peringkat 2 2 100% 3 3 100% 4 3 75%

Jumlah PS S3 Peringkat 16 14 87.50% 17 18 105.88% 18 22 122.22%

Jumlah PS S2 Peringkat 42 40 95.24% 42 40 95.24% 44 42 95.45

Jumlah PS Sp. 1 Jumlah 17 15 88.24% 17 16 94.12% 18 17 94.44%

Kerjasama

Jumlah PS S1 Rp 74 65 87.84% 74 70 94.59% 75 70 93.33%

Jumlah kampus di luar domisili Buah 2 2 100% 3 3 100% 3 3 100%

Persentase fungsi kampus di luar kampus utama

% fungsi bangunan dari target rencana

30 30 100% 40 40 100% 50 50 100%

Jumlah unit gedung dengan sar/pras. Smart Building buah 1 1 100% 2 2 100% 3 2 67%

Persentase unit sar/pras. Pengelolaan Limbah dan Air Terintegrasi termasuk kegiatan perencanaan

% 30 30 100% 45 45 100% 55 55 100%

Tabel-3.10 menunjukkan perbandingan realisasi kinerja dan capaian kinerja 3 tahun, dalam beberapa indikator, terdapat hal penting yang perlu menjadi perhatian yaitu:

a) Jumlah PS baru yang secara signifikan mengalami kenaikan dari tahun 2016 ke tahun 2017.

b) Jumlah program studi terakreditasi A, mengalami penurunan pencapaian dari 78.18% di tahun 2016 menjadi 70.64% di tahun 2017.Kedua indikator tersebut memang memiliki keterkaitan dalam menghitung capaian.

(5.4) Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan Kinerja dan Solusi Analisis capaian indikator kinerja untuk sasaran strategis tersebut diatas dijelaskan berikut ini:

a) Indikator kinerja realisasi Jumlah kelas Internasional/ Berbahasa Inggris tingkat ketercapainnya adalah 100%. Kondisi ini dikarenakan jumlah kelas Internasional/

LAKIP UB 2016

Halaman | 31

Berbahasa Inggris yang tidak mengalami penambahan terutama disebabkan karena program evaluasi standart kelas Internasional/ Berbahasa Inggris berasal dari lembaga yang bersertifikasi sehingga meningkatkan kualitas output kelas itu sendiri.

b) Indikator kinerja Jumlah PS Baru terdapat 10 PS baru yang melebihi target 2 PS sebesar 500% ketercapaiannya hal ini disebabkan karena pada tahun ini jumlah PS yang disetujui bertambah dari pengajuan di bebrapa tahun yang lalu baru disetujui bersamaan dengan tahun ini, untuk mengejar nilai akreditasi pemberian/given maka UB menyediakan TIM internal untuk membantu percepatan perbaikan nilai akreditasi.

c) Indikator kinerja Jumlah PS S3 tercapai melebihi target sebesar 122.22% dengan pencapaian target 22 dari 18 PS S3 yang direncanakan, hal ini sesuai dengan program UB untuk menambah mahasiswa pasca guna memperbaiki kualitas universitas di mata dunia dengan penambahan PS pasca yang diharapkan akan berbanding lurus dengan penambahan mahasiswa pasca.

d) Untuk indikator kinerja Jumlah PS terakreditasi A (70.64%) dan Jumlah PS terakreditasi/ tersertifikasi International (93%) tidak tercapainya target disebabkan karena sebagian besar dari program studi yang ada di UB sedang menjalani re akreditasi statusnya diiringi dengan pembaharuan sistem akreditasi (SAPTO) oleh Kemenristekdikti.

e) Untuk indikator kinerja Jumlah unit gedung dengan sar/pras. Smart Building. Cenderung berjalan konsisten mencapai target hal ini disebabkan karena komitmen UB mendukung gerakan ramah lingkungan (green campus) sebagai faktor utama pendukung kegiatan pendidikan mulai dari adanya program sumur injeksi hingga tersedianya unit pengolahan sampah. Untuk meningkatan fasilitas-fasilitas ramah lingkungan ini maka perlu direncanakan untuk sertifikasi Smart Building tersebut.

(5.5) Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya (Daya Serap Anggaran) Secara umum tingkat efisiensi penggunaan sumberdaya yang diukur terutama dari penggunaan anggaran dalam proses pencapaian sasaran strategis adanya sarana prasarana yang memenuhi standar mutu perguruan tinggi adalah 99.41%. Program kegiatan yang terindikasikan paling efisien diukur dari anggaran dan ketercapaian target kinerja adalah realisasi Jumlah PS Barudengan rerata capain kinerja 500%.

(5.6) Analisis Program/Kegiatan Penunjang Pencapaian Kinerja Dalam proses pencapaian sasaran strategis terwujudnya Sistem adanya sarana prasarana yang memenuhi standar mutu perguruan tinggi, terdapat program dan kegiatan yang menunjang pencapaian kinerja dan yang masih menemui berbagai kendala. Program dan kegiatan yang menunjang pencapaian kinerja dalam sasaran strategis ini adalah:

a) Peningkatan Daya Saing internasional Kegiatan yang termasuk dalam program ini dengan indikator Jumlah kelas Internasional/ Berbahasa Inggris

b) Pembukaan program studi baru. Kegiatan yang termasuk dalam program ini dengan indikator Jumlah PS baru

c) Peningkatan efisiensi proses PBM. Kegiatan yang termasuk program ini dengan indikator Jumlah PS S3.

LAKIP UB 2016

Halaman | 32

Sementara program yang masih banyak menemui kendala adalah Peningkatan mutu program studi dengan indikator capaian Jumlah PS terakreditasi A.

3.2. REALISASI ANGGARAN

Pelaksanaan penganggaran program/kegaiatan UB tahun 2017 tersebar di dalam pengelompokan masing-masing sasaran, sebagai berikut:

(1) Alokasi anggaran untuk sasaran strategis Menghasilkan lulusan yang mampu bekerja sebagai ilmuwan yang profesional dan mampu mengkaji dan menganalisis secara kritis berbagai permasalahan tingkat internasional adalah Rp.114.699.886.000,00 yang tersebar ke 19 (sembilan belas) indikator kinerja pendukung. Realisasi dari alokasi anggaran tersebut adalah Rp.112.076.308.148,00 atau dengan presentase sebesar 97.71%. Untuk masing masing capaian anggaran memang menunjukkan capaian yang berkisar antara 8.20% hingga 136%. Penyebab utama dari kesulitan pencapaian kinerja dan anggaran ini adalah adanya perubahan kebijakan dan sistem penyelenggaraan pendidikan tinggi di tingkat pusat yang mempengaruhi sistem pendidikan di UB.

(2)Untuk penganggaran tahun 2017, Alokasi anggaran untuk sasaran strategis Terwujudnya kemampuan sivitas akademika yang mandiri (independent), memiliki otonomi (autonomous) dan mampu mengarahkan dirinya (self-directed) untuk meneliti, menganalisis dan memecahkan masalah-masalah internasional adalah Rp.102.092.964.00,00 yang tersebar 15 (lima belas) indikator kinerja pendukung. Capaian realisasi dari alokasi anggaran tersebut adalah Rp.100.040.448.275,00 dengan persentase 97.99%. Keseluruhan kegiatan menunjukkan angka ketercapaian yang cukup memuaskan dari kinerja anggaran. Kendala utama dapat terindikasi dari ketercapaian kinerja anggaran terendah yaitu Jumlah pelatihan pembentukkan jati diri mahasiswa (50%), 2). Alokasi anggaran penelitian per dosen (50.07%). Sedangkan tiga capaian tertinggi dari sasaran strategis kedua ini adalah: 1). Jumlah pengabdian masyarakat dosen 300%,, 2) Jumlah mahasiswa yang terlibat dalam lomba inivasi dan kreatifitas mahasiswa tingkat nasional 158%, 3). Rerata jumlah prestasi kejuaraan mahasiswa tingkat nasional dan internasional per fakultas sebesar 130%.

(3) Alokasi anggaran untuk sasaran strategis Adanya kerjasama ditingkat ASEAN, ASIA dan daya saing GLOBALadalah Rp.10.000.000.000,00 yang didistribusikan ke 4 (empat) indikator kinerja pendukung. Adapun capaian reailsasi anggaran adalah Rp.9.980.822.555,00 atau dengan presentase 99,81%. Capaian tinggi didapatkan dari indikator jumlah publikasi internasional (391%). Permasalahan terindikasi pada capaian indikator sitasi /paper (21%) dan jumlah HAKI (33%). Hal ini disebabkan karena banyaknya terbitan paper di tahun 2017 dari berbagai sumber yang menjadi rujukan sehingga perlunya UB memacu penerbitan paper dan memperhatikan kualitasnya sekaligus. Serta lemahnya manajemen perekaman penelitian dan pengabdian masyarakat di dalam institusi. Selain itu, khusus untuk kemitraan bersama pihak luar dalam penelitian dan pengabdian masyarakat, kelemahan untuk memenuhi persyaratan adanya sharing pendanaan kegiatan masih belum bisa teratasi secara maksimal dari banyaknya MoU antara Universitas Brawijaya dengan pihak swasta (industri).

(4) Alokasi anggaran untuk sasaran strategis Terwujudnya Sistem Tata Kelola dan Kelembagaan yang Akuntabel adalah Rp.566.840.193.000,00 yang didistribusikan ke

LAKIP UB 2016

Halaman | 33

dalam 7 (tujuh) indikator kinerja pendukung. Dengan alokasi tersebut, realisasi anggaran yang terjadi adalah Rp.566.361.398.863,00 atau sebesar 99.92%. Ketidaktercapaian target penganggaran ini diakibatkan karena pada kenyataannya adanya efisiensi anggaran terutama dalam hal remunerasi pegawai.

(5) Untuk sasaran strategis Adanya Sarana Prasarana yang memenuhi standar mutu perguruan tinggi,alokasi anggaran pada tahun 2017 adalah Rp.326.228.644.000,00 yang tersebar ke 13 (tiga belas) indikator kinerja pendukung. Dari alokasi anggaran yang tersedia, capaian realisasi anggaran adalah Rp.307.062.095.267,00 atau sebesar 99,17%. Situasi ini utamanya disebabkan karena adanya perubahan penganggaran setelah adanya kenaikan harga yang mempengaruhi penyediaan sarana-prasarana laboratorium. Selain itu, beberapa laboratorium yang akan diakreditasi utamanya adalah laboratorium unggulan baru UB yang secara praktis, sumberdaya dan peralatannya masih belum banyak terlengkapi.

Dari hasil analisa dan gambaran akuntabilitas kinerja keuangan, dapat disimpulkan bahwa capaian realisasi anggaran tahun 2017 sebesar Rp.1.386.243.775.096,00 (98,10%%) dari targetRp.1.413.021.077.000,00.

LAKIP UB 2016 Akuntabilitas Kinerja

Halaman | 34

Tabel-3.11: Pengukuran Kinerja UB Tahun 2017

PROGRAM/KEGIATAN OUTPUT RKA-KL PAGU

ANGGARAN (Rp.)

REALISASI ANGGARAN

(Rp.)

% CAPAIAN

Peningkatan Kualitas Pendidikan

Layanan Pendidikan 87.902.780.000 86.262.102.015 98.13% Layanan Pembelajaran BOPTN) 975.192.000 972.000.000 99,67% Buku Pustaka (BOPTN) 7.250.001.000 7.194.901.000 99,24% Sarana dan Prasarana Pembelajaran (BOPTN) 10.400.000.000 9.707.426.584 93.34% Operasional Rumah Sakit Pendidikan (BOPTN) 8.171.913.000 7.939.878.549 97.16%

Peningkatan Kualitas Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Penelitian 90.246.964.000 89.204.294.293 98.84% Pengabdian Masyarakat 5.846.000.000 4.870.913.276 83.32% Kerjasama Berbasis Penelitian dan Pengembangan (BOPTN) 10.000.000.000 9.980.822.555 99.81%

Peningkatan Kualitas Kemahasiswaan dan Alumni Laporan Kegiatan Kemahasiswaan (BOPTN) 6.000.000.000 5.965.240.706 99.42%

Peningkatan Kualitas Kelembagaan

Layanan Pengembangan Sistem Tata Kelola, Kelembagaan dan SDM (BOPTN) 14.250.000.000 14.044.242.184 98.56%

Layanan Perkantoran 552.590.193.000 552.317.156.679 99.95% Sarana/Prasarana Pendukung Pembelajaran 234.876.605.000 232.553.098.149 99.01% Sarana/Prasarana Pendukung Perkantoran 58.280.785.000 58.169.603.839 99.81% Layanan Perkantoran 259.612.072.000 241.329.005.603 92.96% Layanan Perkantoran Satker (BOPTN) 66.616.572.000 65.733.089.664 98.67%

1.413.021.077.000 1.386.243.775.096 98,10%

LAKIP UB 2016

Halaman | 35

BAB-IV PENUTUP

AKIP UB tahun 2017 disusun dengan berpedoman pada Renstra UB 2015-2019, Perjanjian Kinerja UB 2017, Laporan Kinerja Rektor 2017, dan DIPA (RKA-KL) BLU-UB Tahun 2017.

Pengukuran capaian kinerja berdasarkan indikator, penilaian dilakukan dengan analisa terhadap indikator tiap program/kegiatan yang tercantum dan terrumuskan dalam Renstra UB 2015-2019. Fokus utama penilaian tentunya mengacu pada indikator kinerja yang tertulis dalam Penetapan Kinerja 2017.

Hasil Pengukuran Kinerja (PK) UB tahun 2017 berdasarkan target kinerja yang terdapat didalam program, kegiatan dan indikator kinerja kegiatan yang terdapat di dalam Renstra UB 2019 adalah sebesar 99.12%. Pengukuran dilakukan dengan menghitung rerata nilai capaian semua indikator kinerja, dengan memakai semua nilai mulai nilai terendah yang diperoleh dari nilai indikator program/kegiatan yang belum terlaksana (0%) sampai nilai capaian indikator tertinggi (500%).

Hasil pengukuran kinerja keuangan menunjukkan bahwa UB telah menyerap anggaran sebesar Rp.1.386.243.775.096,00 (98,10%) dari total DIPA Tahun 2017 sebesar Rp.1.413.021.077.000,00. DIPA yang digunakan adalah DIPA Revisi ke-6 yang meliputi Penerimaan dari RM-APBN, BOPTN, dan Penerimaan Dari PNBP.

Di dalam pelaksaannya, anggaran (DIPA) Tahun Anggaran 2017 terdiri atas total penggunaan dana untuk kegiatan yang bersifat pengembangan sebesar Rp. 1.086.792.433.000,00 (76.91%) dan penggunaan dana belanja rutin UB sebesar Rp.326.228.644.000,00 (22,08%). Berdasarkan laporan keuangan UB, total penggunaan dana untuk aktivitas pengembangan tahun 2017 mencapai Rp.1.079.181.679.829,00 (99,30%) dari total pagu pengembangan institusi sebesar Rp.1.086.792.433.000,00. Penggunaan dana untuk belanja rutin dalam hal ini adalah untuk menunjang kinerja Layanan Perkantoran berupa Pembayaran Gaji, Tunjangan, dan Pemeliharaan Perkantoran mencapai Rp.241.329.005.603,00 (92.96%) dari pagu sebesar Rp.259.612.072.000,00. Sedangkan untuk menunjang kinerja Layanan Perkantoran Satuan Kerja Satker (BOPTN) berupa Pembayaran Belanja Barang Penunjang Perakantoran mencapai Rp.65.733.089.664,00 atau 98.67% dari total pagu sebesar Rp66.616.572.000,00. Dilihat dari tingkat serapan dana, memang secara nominal masih terdapat selisih dengan total pagu yang diberikan, akan tetapi selisih ini tidak terlalu signifikan, dan secara umum penyerapan anggaran masih tergolong baik mengingat adanya beberapa kali revisi.

L

Halaman | 36

LAMPIRAN Lampiran-1: Perjanjian Kinerja Tahun 2017

PERJANJIAN KINERJATAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Prof. Dr. Ir. Mohammad Bisri,MS. Jabatan : Rektor Universitas Brawijaya

Selanjutnya disebut pihak pertama

Nama : Prof. H. Mohamad Nasir,Ph.D. Ak. Jabatan : Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Selaku atasan pihak pertama, selanjutnya disebut pihak kedua

Pihak pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami.

Pihak kedua akan melakukan supervisi yang diperlukan serta melakukan evaluasi terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi.

Malang,17 Februari 2017 Pihak Kedua Pihak Pertama

Prof.H. Mohamad Nasir, Ph.D. Ak. Prof. Dr. Ir.Mohammad Bisri, MS.

LAKIP UB 2016

Halaman | 37

PERJANJIAN KINERJATAHUN 2017 UNIVERSITASBRAWIJAYA

SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET (1)

(2)

(3) Meningkatnya Kualitas Pendidikan

Rasio Afirmasi 10% Persentase Dosen Berkualifikasi S3 35% Persentase Dosen Bersertifikat Pendidik 50%

Meningkatnya Kualitas Kelembagaan

Jumlah Prodi Terakreditasi Internasional 15 Prodi Ranking PT di QS University Ranking #701 Persentase Prodi Terakreditasi Minimal B 75% Akreditasi Institusi A Jumlah Pusat Unggulan Iptek 1 Ranking PT Nasional #5 Opini Penilaian Laporan Keuangan Oleh Auditor Publik

WTP

Meningkatnya Kualitas Kemahasiswaan dan Alumni

Jumlah Mahasiswa yang Berwirausaha 400 Mahasiswa Persentase Lulusan Bersertifikat Kompetensi dan Profesi

90%

Persentase Lulusan yang Langsung Bekerja yang Sesuai Bidangnya

10%

Jumlah Mahasiswa Berprestasi 300 Mahasiswa Meningkatnya Kualitas Penelitiandan PengabdianMasyarakat

Jumlah Publikasi Internasional

200 Artikel Jurnal

Jumlah HKI yang Didaftarkan 22 Buah Jumlah SitasiKarya Ilmiah 6000 sitasi Jumlah Prototipe R & D 5 Jumlah Prototipe Industri 3 Jumlah Produk Inovasi 20 Produk

Kegiatan Anggaran 1 [5741] Dukungan Manajemen PTN/KOPERTIS Rp 259.612.072.000 2 [5742] Peningkatan Layanan Tridharma Perguruan Tinggi Rp 918.784.340.000

TOTAL Rp 1.178.396.412.000

LAKIP UB 2016 Lampiran

Halaman | 38

Lampiran-2: Kertas Kerja Penyusunan Capaian Indikator

PROGRAM KEGIATAN

INDIKATOR KINERJA

SATUAN TARGET KINERJA

REALI-SASI

% PAGU REALISASI

% (Output RKAKL) CAPA-

IAN (Rp.Juta) (Rp.Juta) SASARAN STRATEGIS I: Tersedianya lulusan yang mampu bekerja sebagai ilmuwan yang profesional dan mampu mengkaji dan menganalisis secara kritis berbagai permasalahan tingkat internasional Peningkatan kualitas PBM sesuai standart pendidikan tinggi yang baik

Meningkatkan jumlah mahasiswa penerima beasiswa

Persentase jumlah penerima beasiswa dari total mahasiswa S-1

% 18 17.58 97.67% 87,902,780,000 86,262,102,015 98.13%

Persentase jumlah penerima beasiswa dengan kemampuan akademik tinggi dari kalangan ekonomi lemah

% 3.5 2.6 74.29%

Meningkatkan kualitas Dosen

Persen dosen bergelar Doktor

% dosen 35 34.32 98.06%

Persen guru besar % dosen 12 6.51 54.25%

Mengembangkan pendidikan kewirausahaan

Modul spesifik sesuai fakultas

buah 15 15 100.00%

Meningkatkan kualitas dosen

Jumlah dosen yang bersertifikat profesi dosen (SerDos)

Dosen 1550 1260 81.29%

LAKIP UB 2016 Lampiran

Halaman | 39

Menyelenggarakan percepatan guru besar

Persen guru besar % dosen 12 6.51 54.25%

Meningkatkan kualitas dan kuantitas daya tampung

Jumlah Mahasiswa S1 Mhs 53000 52935 99.88%

Jumlah mahasiswa S2/S3

% 15 9.6 64.00%

Jumlah PS terakreditasi

% 80 80 100.00% 975,192,000 972,000,000 99.67%

Mengembangkan ragam dan akses layanan pendidikan

Jumlah PS S1 PS 75 70 93.33%

Jumlah PS S2 dan S3 PS 71 88 123.94%

Perbaikan sistem Proses Belajar-Mengajar yang ideal

Memperbaiki nisbah mahasiswa/Dosen

Rasio mahasiswa S1/ dosen

Mhs/dosen 50 24.42 48.84% 7,250,001,000 7,194,901,000 99.24%

Persen mahasiswa pascasarjana

% mhs 25 14.65 58.60%

Memperbaiki sarana dan prasarana PBM

Rasio ruang kuliah/mahasiswa

M2/mhs 1.25 1.7 136.00%

Perbaikan proses penyediaan sarana pendukung pendidikan

Mengembangkan prasarana laboratorium lapang dan technopark UB

Rasio Laboratorium /mahasiswa

M2/mhs 1.6 0.94 58,75% 10,400,000,000 9,707,426,584 93.34%

LAKIP UB 2016 Lampiran

Halaman | 40

Meningkatkan sistem informasi untuk layanan akademik pascasarjana

% Fungsi Penggunaan % 100 100 100%

Penyelesaian pembangunan Rumah Sakit Pendidikan

Menyelesaikan pembangunan Rumah Sakit Pendidikan

Persentase penyelesaian fisik

% 50 100 200.00% 8,171,913,000 7,939,878,549 97.16%

SASARAN STRATEGIS II: Terwujudnya kemampuan sivitas akademika yang mandiri (independent), memiliki otonomi (autonomous) dan mampu mengarahkan dirinya (self-directed) untuk meneliti, menganalisis dan memecahkan masalah-masalah internasional Peningkatan kualitas sumberdaya penunjang penelitian

Meningkatkan kapasitas sumberdaya untuk penelitian

Alokasi anggaran untuk penelitian

% anggaran penelitian

15 7.51 50.07% 90,246,964,000 89,204,294,293 98.84%

Meningkatkan kapasitas kelembagaan

Alokasi anggaran penelitian per dosen

Rp. Juta/dosen

/tahun

10 7.5 75%

Menyelenggarakan Pembinaan dan Peningkatan Mutu penelitian

Jumlah pusat penelitian unggulan universitas

Jumlah grup riset

25 30 120%

Peningkatan jumlah kegiatan pengabdian pada masyarakat

Meningkatkan jumlah kegiatan pengabdian pada masyarakat

Persentase Jumlah pengabdian masyarakat per dosen

% 0.7 2.1 300% 5,846,000,000 4,870,913,276 83.32%

LAKIP UB 2016 Lampiran

Halaman | 41

Peningkatan kualitas mahasiswa dan lulusan

Meningkatkan jumlah prestasi mahasiswa

Jumlah prestasi mahasiswa tingkat nasional dan internasional

Buah 20 26 130% 6,000,000,000 5,965,240,706 99.42%

Meningkatkan pencitraan kegiatan kemahasiswaan di tingkat internasional

Jumlah mahasiswa yang terlibat dalam lomba inovasi dan kreativitas mahasiswa tingkat internasional

Mhs 9 5.58 62%

Mengembangkan karir mahasiswa

Jumlah pelatihan Karier bagi mahasiswa

Kali/tahun 4 3 75%

Menyelenggarakan kegiatan pembentukan Jatidiri mahasiswa

Jumlah Pelatihan untuk pembentukan jati diri mahasiswa

Kali/tahun 4 2 50%

Meningkatkan minat mahasiswa pada lomba inovasi dan kreativitas mahasiswa

Jumlah mahasiswa yang terlibat dalam lomba inovasi dan kreativitas mahasiswa tingkat nasional

Mhs 11 17.35 158%

Meningkatkan partisipasi mahasiswa dalam Asosiasi Profesi internasional

Jumlah mahasiswa yg terlibat Asosiasi Profesi internasional

Mhs 30 60 200%

LAKIP UB 2016 Lampiran

Halaman | 42

Menyediakan wadah untuk kegiatan pembentukan inovasi dan kreativitas mahasiswa

Jumlah Unit Kegiatan Mahasiswa

Buah 36 44 122%

Meningkatkan kemampuan daya saing lulusan

Persen lulusan Tepat waktu

% lulusan 47.5 47.5 100%

Persen lulusan IPK > 3 % lulusan 70 60 86%

Lama tunggu mahasiswa mencari kerja <6 bulan

% lulusan 60 55 92%

Persen lulusan S1 TOEFL >450 atau TOEIC > 500

% lulusan 35 30 86%

Persen lulusan S2 dan S3 TOEFL > 500 atau TOEIC > 600

% lulusan 35 30 86%

SASARAN STRATEGIS III: Adanya kerjasama ditingkat ASEAN, ASIA dan daya saing GLOBAL Peningkatan mutu dan jumlah hasil penelitian

Meningkatkan jumlah dan mutu publikasi internasional

Jumlah Sitasi per paper Sitasi/paper 0.7 0.15 21% 10,000,000,000 9,980,822,555 99.81%

Jumlah publikasi internasional

Artikel/guru besar

0.7 2.74 391%

LAKIP UB 2016 Lampiran

Halaman | 43

Mengembangkan Kerjasama dengan lembaga internasional dibidang Riset

Jumlah kerjasama Buah/tahun 4 3 75%

Meningkatkan nilai guna penelitian

Jumlah HAKI Paten 25 8,125 33%

Persentase Jumlah buku yang diterbitkan dari hasil penelitian

% 15 0%

SASARAN STRATEGIS IV: Terwujudnya Sistem Tata Kelola dan Kelembagaan yang akuntabel Pembangunan gedung penunjang entrepreneurial university

Membangun gedung untuk pengembangan unit layanan penunjang Entrepreneurial University

Persentase pembangunan gedung Lab Biosains

%

100 80 80%

14,250,000,000 14,044,242,184 98.56%

Persentase Pembangunan gedung Entrepreneur

% 100 90 90%

Persentase Pembangunan gedung layanan bersama

%

50 0 0%

Peningkatan kualitas kelembagaan/universitas untuk memperkuat daya saing nasional dan internasional

Mempersiapkan pengembangan UB menjadi PTN Berbadan Hukum

Status Organisasi UB otonomi

BLU BLU 100%

552,590,193,000 552,317,156,679 99.95%

Meningkatkan kualitas Akreditasi institusi

Akreditasi Intitusi Peringkat

A A 100%

LAKIP UB 2016 Lampiran

Halaman | 44

Meningkatkan Daya saing di tingkat Internasional

Hasil penilaian QS World University Ranking

Peringkat

625+ 801+ -

Hasil penilaian Webometrics World Rangking

Peringkat

1060 1614 -

Meningkatkan jumlah kerjasama internasional untuk pendidikan dengan model sister university dalam bentuk lecturer and/or student exchange, double degree, sandwich program atau program lain yang representatif

Jumlah Kerjasama Jumlah Kerjasama

42 40 95.24%

Meningkatkan jumlah dana riset internasional dari international agencies.

Jumlah Dana (dalam juta rupiah)

Rp 5500 0 0%

SASARAN STRATEGIS V: Adanya Sarana Prasarana yang memenuhi standar mutu perguruan tinggi Peningkatan kualitas standart pendidikan

Meningkatkan mutu program studi

Jumlah PS terakreditasi A

% PS 50 35.32 70.64% 234,878,605,000 232,553,098,149 99.01%

Jumlah PS baru PS 2 10 500.00%

LAKIP UB 2016 Lampiran

Halaman | 45

Jumlah PS terakreditasi/ tersertifikasi International

% PS 15 14 93.33%

Jumlah kelas Internasional/ Berbahasa Inggris

Kelas 8 8 100.00%

Jumlah laboratorium bersertikat ISO

Lab 4 3 75.00%

Meningkatkan jumlah Program Studi Pascasarjana

Jumlah PS S3 PS 18 22 122.22%

Jumlah PS S2 PS 44 42 95.45%

Jumlah PS Sp. 1 PS 18 17 94.44%

Jumlah PS S1 PS 75 70 93.33% Meningkatkan

pemerataan kesempatan mendapatkan pendidikan tinggi bagi masyarakat

Jumlah kampus di luar domisili

Buah 3 3 100.00%

Pembangunan sarana pendidikan ramah lingkungan

Mengembangkan kampus UB di luar kampus utama

Persentase fungsi kampus di luar kampus utama

% fungsi bangunan

50 50 100.00% 58,280,785,000 58,169,603,839 99.81%

Mengembangan sarana dan prasarana Kampus UB menuju Green Campus

Jumlah unit gedung dengan sar/pras. Smart Building

buah 3 2 66.67%

LAKIP UB 2016 Lampiran

Halaman | 46

Persentase unit sarpras. Pengelolaan Limbah dan Air Terintegrasi termasuk kegiatan perencanaan

% 55 55 100.00%

SASARAN STRATEGIS VI: Terwujudnya Sistem Tata Kelola dan Kelembagaan yang Akuntabel Dana APBN Meningkatkan kesejahteraan dan kenyamanan kerja sivitas akademika

Layanan Perkantoran

Pembayaran Gaji dan Tunjangan

Bln Layanan

12 12 100% 259,612,072,000

241,329,005,603

92.96%

Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran

Bln Layanan

12 12 100%

Layanan Perkantoran Satker (BOPTN)

Pembayaran Belanja Barang Penunjang Perakantoran

Bln Layanan

12 12 100% 66,616,572,000 65,733,089,664 98.67%

LAKIP UB 2016 Lampiran

Halaman | 47

Lampiran-3: Gambar Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) UB

LAKIP UB 2016 Lampiran

Halaman | 48

Lampiran-4: Gambar Struktur Organisasi Badan Pengelola Usaha UB