laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah...
TRANSCRIPT
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA
INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)
MAHKAMAH SYAR’IYAH TAKENGON
TAHUN 2014
MAHKAMAH SYAR’IYAH TAKENGON
Jalan Lukup Badak Takengon
TAHUN 2014
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat
dan hidayahnya sehingga Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan
(LAKIP) Mahkamah Syar’iyah Takengon dapat diselesaikan.
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan
(LAKIP) ini adalah merupakan suatu kewajiban yang harus dilakukan oleh
Mahkamah Syar’iyah Takengon pada setiap tahun yaitu mempunyai
fungsi memberikan informasi (akuntabilitas kerja) berbagai aktifitas dalam
pelaksanakan tugas, serta sebagai bahan evaluasi untuk kebijakan-
kebijakan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Mahkamah Syar’iyah
Takengon pada tahun yang akan datang.
Walaupun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan
(LAKIP) telah selesai disusun, akan tetapi kami menyadari bahwa laporan
ini masih banyak kekurangan, hal ini kami mohon berbagai kritikan dari
semua pihak untuk perbaikan dan penyempurnaan ditahun-tahun
mendatang. Dan laporan ini tersusun atas kerja keras serta partisipasi
banyak pihak yang telah membantu agar laporan ini dapat terselesaikan
tepat waktu, Kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan
laporan ini kami mengucapkan terima kasih.
Takengon, 05 Januari 2015
Ketua Mahkamah Syar’iyah
Takengon,
DRS.H.M. YACOEB ABDULLAH
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................... i
DAFTAR ISI ......................................................................................... ii
BAB I : PENDAHULUAN .................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................... 1
B. Tugas dan Fungsi ............................................................. 1
C. Struktur Organisasi ........................................................... 4
D. Sistematika Penyajian ....................................................... 5
BAB II : PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA ................... 6
A. Rencana Strategis ............................................................ 6
B. Tujuan Strategis ................................................................ 7
C. Sasaran Strategis ............................................................. 8
D. Indikator Kinerja ................................................................ 10
BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA ................................................ 13
A. Realisasi Indikator Kinerja Utama ..................................... 13
B. Pengukuran Pencapaian Kinerja Tahun 2014 .................. 17
C. Analisis Kinerja ................................................................. 23
D. Analisis Capaian Akuntabilitas Keuangan ......................... 23
BAB IV: PENUTUP ............................................................................. 24
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH.
Berdasarkan pasal 13 Undang-undang Nomor 4 tahun 2004
dinyatakan bahwa, Organisasi, administrasi dan Finansial Mahkamah
Agung dan badan peradilan yang berada dibawahnya diselenggarakan
oleh peradilan yang ada di Republik Indonesia berada dibawah satu atap.
Sebagai perwujudan dari Undang-Undang Nomor 4 tahun 2004,
tentang Kekuasaan Kehakiman, maka lahirlah Undang-Undang Nomor 3
Tahun 2006 tentang perubahan atas Undang-Undang nomor 7 Tahun
1989 tentang Peradilan Agama yang semula berada dibawah Departemen
Agama, selanjutnya menjadi Lembaga Peradian Agama yang berada
dibawah Mahkamah Agung Republik Indonesia.
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006, tentang
Pemerintahan Aceh Jo. Qanun Nomor 10 Tahun 2002 tentang peradilan
Syariat Islam, maka di Propinsi Aceh ditetapkan adanya Mahkamah
Syar’iyah Propinsi sebagai Pengadilan Agama Tingkat Banding dan
Mahkamah Syar’iyah Kabupaten /Kota sebagai Peradilan Agama tingkat
pertama.
B. Tugas dan Fungsi
Adapun yang menjadi tugas pokok dan fungsi Mahakamah
Syar’iyah Takengon meliputi :
I. Bidang Yudisial.
1. Kekuasaan dan kewenangan Mahkamah Syar’iyah Takengon adalah
kekuasaan dan kewenangan Pengadilan Agama yang diatur dalam
ketentuan pasal 49 ayat (1) Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009
tentang Perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun
1989 tentang Peradilan Agama yang menentukan bahwa kekuasaan
dan kewenangan adalah memeriksa, memutus dan menyelesaikan
perkara-perkara di tingkat pertama antara orang-orang yang
beragama Islam di bidang :
a. Perkawinan ;
b. Kewarisan, wasiat, dan hibah yang dilakukan berdasarkan hukum
Islam ;
c. Waqaf, infak, zakat dan shadaqah ;
d. Ekonomi syariah.
2. Menurut ketentuan pasal 128 ayat (3) Undang-Undang Nomor 11
Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh Mahkamah Syar’iyah
berwenang memeriksa, mengadili, memutus dan menyelesaikan
perkara yang meliputi bidang ahwal al-syakhsiyah (hukum keluarga),
muamalah (hukum perdata) dan jinayah (hukum pidana) yang
didasarkan atas syariat Islam, yang lebih lanjut diatur dengan Qanun
Aceh.
II. Bidang Non Yustisial.
1. Pengawasan.
a. Melakukan pengawasan terhadap jalannya peradilan pada
Mahkamah Syar’iyah Takengon agar peradilan dilakukan adil,
jujur, cepat, sederhana dan biaya ringan.
b. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tingkah
laku Hakim, Panitera/Sekretaris, pejabat kepaniteraan, pejabat
struktural, dan jurusita baik dalam kedinasan maupun di luar
dinas.
c. Melakukan kerjasama dengan lembaga penegak hukum lainnya
dalam hal yang berkaitan dengan perkara jinayah (pidana) dalam
wilayah hukum Mahkamah Syar’iyah Takengon.
2. Penasehat Hukum
a. Mendaftarkan Penasehat Hukum/Advokad dan Pengacara Praktek
yang beracara pada Mahkamah Syar’iyah Takengon.
b. Memberi izin kuasa insidentil kepada seseorang untuk bertindak
sebagai penasehat hukum di Mahakamah Syar’iyah Takengon.
c. Melaporkan kegiatan Pengacara/Advokad dan Pengacara Praktek
kepada Mahkamah Syar’iyah Aceh dan Mahkamah Agung.
3. Hisab dan Rukyat.
Sesuai dengan ketentuan pasal 52 huruf a Undang-Undang Nomor 3
tahun 2006, dalam pelaksanaan hisab dan rukyat Mahkamah
Syar’iyah Takengon hanya melakukan istbat kesaksian rukyat hilal,
sedangkan pelaksanaan kegiatan rukyat hilal dilakukan oleh Kantor
Kementrian Agama Kabupaten Aceh Tengah.
4. Tugas-tugas lain.
a. Menyaksikan pengangkatan sumpah Bupati/Wakil Bupati
Anggota Dewan dan Pimpinan Dewan Kabupaten Aceh Tengah.
b. Membina hubungan dan kerjasama yang baik dengan lembaga
Muspida dalam kedudukan sebagai Muspida Plus untuk
kepentingan kedinasan dan kewibawaan Mahkamah Syar’iyah.
c. Ketua Mahkamah Syar’iyah Takengon sebagai Pembina
KORPRI, Dharmayukti Karini, IKAHI dan PTWP dalam
lingkungan Mahkamah Syar’iyah Takengon.
d. Ketua Mahkamah Syar’iyah Takengon dapat memberikan
nasehat terutama tentang hukum jika diminta.
C. STRUKTUR ORGANISASI
Mahkamah Agung RI telah mengatur tentang Struktur Organisasi
dan Tata Kerja Kepaniteraan Pengadilan Agama / Mahkamah Syar’iyah
dengan Surat Keputusan Nomor : 004/SK/II/1992 bahwa Pengadilan
Agama dipimpin oleh Seorang Ketua dan dibantu oleh seorang Wakil
Ketua. Kepaniteraan Mahkamah Syar’iyah dipimpin oleh seorang Panitera
yang membawahi seorang Wakil Panitera dan beberapa Panitera Muda
yakni :
1. Panitera Muda Permohonan
2. Panitera Muda Gugatan
3. Panitera Muda Hukum
4. Panitera Muda Jinayah (belum ada penetapan strukturnya oleh
MENPAN RI) sehingga masih dalam penunjukan pelaksana tugas (Plt)
Panitera juga membawahi dan memimpin pejabat fungsional lainnya
yaitu :
1. Panitera Pengganti
2. Jurusita / Jurusita Pengganti
Sekretaris Mahkamah Syar’iyah Takengon dirangkap oleh Panitera
dibantu oleh seorang Wakil Sekretaris dan tiga Kepala Sub Bagian. Hal ini
sesuai dengan Struktur Organisasi dan Tata Kerja Kesekretariatan
Pengadilan Agama / Mahkamah Syar’iyah sesuai dengan Keputusan
Menteri Agama RI Nomor : 303/Tahun 1990. Kesekretariatan Mahkamah
Syar’iyah Takengon terdiri dari :
1. Wakil Sekretaris
2. Kepala Sub Bagian Umum.
3. Kepala Sub Bagian Kepegawaian
4. Kepala Sub Bagian Keuangan.
D. SISTEMATIKA PENYAJIAN
Adapun sistematika penyajian LAKIP tahun 2014 ini terdiri dari :
Bab. I adalah Bab Pendahuluan yang terdiri dari Latar Belakang
Permasalahan, Tugas dan Fungsi, Struktur organisasi dan Sistematika
Penyajian.
Bab. II terdiri dari Rencana Strategis, Tujuan Startegis, Sasaran
Strategis dan Indikator Kinerja Mahkamah Syar’iyah Takengon.
Bab. III adalah bab yang mengungkapkan tentang Akuntabilitas
Kinerja yang terdiri dari Realisasi Indikator Kinerja Utama, Pengukuran
Pencapaian Kinerja Tahun 2014, Analisis Kinerja dan Analisis Capaian
Akuntabilitas Keuangan di Mahkamah Syar’iyah Takengon.
Bab. IV. Merupakan Bab Penutup dari LAKIP Mahkamah Syar’iyah
Takengon Tahun 2014.
BAB II
PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA
A. Rencana Strategis.
1. VISI.
Terwujudnya Mahkamah Syar’iyah yang bebas, mandiri,
bermartabat dan berwibawa sebagai peradilan Syar’iyah Islam dalam
menegakkan hukum dan keadilan.
2. MISI
Memberikan pelayanan hukum bagi masyarakat dengan menerima,
memeriksa, mengadili dan menyelesaikan perkara-perkara Al-Ahwali
Al-Syakhsiyah, Muamalah dan jinayah pada tingkat pertama.
Memberikan penyuluhan hukum kepada Masyarakat dalam rangka
mewujudkan masyarakat islami yang sadar hukum.
Memberikan nasehat dan pertimbangan hukum kepada instansi
pemerintah yang memerlukan.
Untuk mewujudkan visi dan misi, diperlukan rencana yang akan
dicapai dalam jangka waktu tertentu yang dapat dirumuskan sebagai
berikut :
1. Terselesainya setiap perkara yang diajukan oleh masyarakat pencari
keadilan selambat-lambatnya dalam waktu 6 (enam) bulan sejak
didaftarkan.
2. Meningkatnya kemampuan dan kinerja Mahkamah Syar’iyah
Takengon yang lebih efektif dan efisien.
3. Meningkatnya kualitas sumber daya manusia pada Mahkamah
Syar’iyah Takengon.
4. Terwujudnya masyarakat sadar hukum yang mengetahui akan hak
dan kewajibannya sebagai warga Negara Republik Indonesia untuk
menuju masyarakat yang berkeadilan dan berperadaban.
5. Terwujudnya pemberian pertimbangan hukum kepada
lembaga/instansi yang meminta nasehat dan pertimbangan hukum.
Dari rencana tersebut, akan dicapai sasaran dalam waktu lima
tahunan dari tujuan tersebut, karenanya ditetapkan rencana sratejik
(renstra) Mahkamah Syar’iyah Takengon yaitu :
1. Meningkatkan kemampuan pelayanan Mahkamah Syar’iyah Takengon
yang lebih baik kepada masyarakat.
2. Terwujudnya akuntabilitas dan transparansi dalam pelaksanaan tugas
Mahkamah Syar’iyah Takengon.
3. Meningkatnya kualitas pelayanan dan sumber daya manusia pada
Mahkamah Syar’iyah Takengon.
Ketiga rencana tersebut akan dicapai mulai dari tahun 2015, s/d
tahun 2019. Oleh karenanya rencana tersebut dituangkan dalam rencana
kerja setiap tahunnya, dengan penajaman-penajaman pada sasaran
tertentu untuk setiap tahunnya.
B. TUJUAN STRATEGIS
Dalam rangka mewujutkan Visi dan Misi Mahkamah Syar’iyah
Takengon menetapkan tujuan, yaitu suatu yang akan dicapai atau
dihasilkan dalam jangka satu sampai lima tahun. Tujuan yang ditetapkan
Mahkamah Syar’iyah Takengon adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan kemampuan dan Kinerja Pengadilan agar lebih efektif
dan efesien sesuai dengan penetapan kinerja Mahkamah Syar’iyah
Takengon tahun 2015.
2. Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi Mahkamah Syar’iyah
Takengon
3. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia Mahkamah Syar’iyah
Takengon
4. Menetapkan matrik rencana kerja tahun 2015 Mahkamah Syar’iyah
Takengon
C. SASARAN STRATEGIS
Sasaran adalah merupakan hasil yang akan dicapai organisasi
dalam jangka waktu yang lebih pendek dari tujuan. Sasaran yang
ditetapkan dalam Renstra Mahkamah Syar’iyah Takengon adalah :
1. Terlaksananya penyelesaian perkara pada tingkat pertama yang
diterima oleh Mahkamah Syar’iyah Takengon secara cepat dan biaya
ringan.
2. Terselenggaranya tertib administrasi perkara secara baik, pada
Mahkamah Syar’iyah Takengon.
3. Terlaksananya pelayanan Mahkamah Syar’iyah Takengon kepada
Masyarakat pencari keadilan secara baik.
4. Tersedianya sumber daya Manusia bidang Teknik Yudicial pada
Mahkamah Syar’iyah Takengon.
5. Tersedianya Sumber Daya Manusia yang berkualitas dalam
pengelolaan administrasi umum, anggaran, sarana dan prasarana
pada Mahkamah Syar’iyah Takengon.
D. INDIKATOR KINERJA MAHKAMAH SYAR’IYAH TAKENGON 2014
NO
KINERJA UTAMA
INDIKATOR KINERJA
PENJELASAN
PENANGGUN
G JAWAB
SUMBER DATA
1. Meningkatnya penyelesaian perkara (Perceraian, Warisan, Hak Asuh Anak, Harta Gono Gini, Isbat Nikah, dan Ekonomi Syariah)
a. Persentase mediasi yang diselesaikan
Perbandingan antara mediasi yang disepakati dengan jumlah mediasi yang diterima dan menjadi perkara
Panitera/Sekretaris
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
b. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian
Perbadingan antara mediasi yg diproses dengan jumlah mediasi yg menjadi akta perdamaian.
Hakim Mediasi Panitera/Sekretaris
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
c. Persentase sisa perkara yang diselesaikan
Perbandingan sisa perkara yang diselesaikan dengan sisa perkara yang harus diselesaikan
Hakim Majelis dan Panitera/Sekretaris
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
d. Persentase perkara yang diselesaikan
Perbandingan perkara yang diselesaikan dengan perkara yang akan diselesaikan (saldo awal dan perkara yang masuk)
Hakim Majelis dan Panitera/Sekretaris
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan
Perbandingan perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan dengan perkara yang harus diselesaikan dalam waktu maksimal 6 bulan (diluar sisa perkara)
Hakim Majelis dan Panitera/Sekretaris
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
f. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan
Perbandingan perkara yang diselesaikan lebih dari 6 bulan dengan perkara yg diselesaikan dalam waktu kurang dari 6 bulan.
Hakim Majelis Panitera/Sekretaris
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
11
2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim
Persentase tidak mengajukan upaya hukum: - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali
Perbandingan jumlah perkara yang tidak mengajukan upaya hukum (Banding, Kasasi, Peninjauan Kembali) dengan jumlah perkara yang putus.
Hakim Majelis Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap
Perbandingan antara berkas yang diajukan Kasasi dan PK yang lengkap (terdiri dari bundel A dan B) dengan jumlah berkas yang diajukan Kasasi dan PK
Panitera/Sekretaris
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
b. Persentase berkas yang diregister dan telah didistribusikan ke Majelis
Perbandingan antara berkas perkara yang diterima Kepaniteraan dengan berkas perkara yang didistribusikan ke Majelis
Panitera/Sekretaris
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
c. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak
Perbandingan antara berkas putusan dengan relas putusan yang disampaikan ke para pihak tepat waktu.
Panitera/Sekretaris dan Juru Sita
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
d. Prosentase pelaksanaan penyitaan tepat waktu dan tempat
Perbandingan antara permohonan pelaksanaan penyitaan dengan pelaksanaan penyitaan tepat waktu dan tempat
Panitera/Sekretaris dan Juru Sita
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara
Perbandingan ratio Majelis Hakim dibandingkan dengan perkara masuk
Majelis Hakim dan Panitera/Sekretaris
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)
a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan
Perbandingan perkara prodeo yang diselesaikan dengan perkara prodeo yang masuk
Majelis Hakim dan Panitera/Sekretaris
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
b. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus.
Perbandingan amar putusan perkara tindak pidana korupsi yang ditayangkan di wibe site dengan jumlah perkara tindak pidana korupsi yang tidak Ditayangkan
Majelis Hakim dan Panitera/Sekretaris
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan Mahkamah .
Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti
Perbandingan perkara perdata yang ditindaklanjuti (dieksekusi) dengan perkara perdata yang belum ditindaklanjuti (dieksekusi)
Ketua Mahkamah dan Panitera/Sekretaris
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
6. Meningkatnya kualitas pengawasan
a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti
Perbandingan jumlah pengaduan yang ditindaklanjuti mengenai perilaku aparatur peradilan (teknis dan non teknis) dengan jumlah pengaduan yang dilaporkan
Ketua Mahkamah dan Panitera/Sekretaris
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti.
Perbandingan jumlah pengaduan yang ditindaklanjuti mengenai perilaku aparatur peradilan (teknis dan non teknis) dengan jumlah pengaduan yang dilaporkan
Ketua Mahkamah dan Panitera/Sekretaris
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
13
RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2015
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
1 Meningkatnya kualitas pelayanan Mahkamah
Syar’iyah Takengon kepada Masyarakat
Persentase perkara yang diselesaiakan termasuk perkara – perkara yang menarik
perhatian
90%
Persentase pelaksanaan sidang keliling untuk memberi akses kepada masyarakat
terhadap keadilan
100%
Presentase permintaan prodeo kepada masyarakat miskin dan terpinggirkan 100%
2 Terwujudnya tata tertib administrasi di
Mahkamah Syar’iyah Takengon
Presentase berkas perkara yang diajukan banding, kasasi dan PK yang
disampaikan secara lengkap
100%
Presentase berkas perkara yang diregister dan siap disidangkan 100%
Presentase perkara yang diputus yang dipublikasikan 90%
3 Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia Jumlah SDM yang sudah mendapatkan pelatihan teknis peradilan dan manajemen
dan kepemimpinan yang bersertifikat dan memenuhi standar kopentensi tugas
dan kinerja
65%
Jumlah yang mengikuti pelatihan bagi hakim dan tenaga teknis lainyabersertifikat
mengenai hukum perkawinan, kewarisan, jinayat, ekonomi islam, dll
65%
Jumlah yang mengikuti pelatihan Manajemen Kepemimpinan bagi tenaga
struktural
65%
PENETAPAN KINERJA TAHUNAN TAHUN 2014
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
1 Terwujudnya kualitas pelayanan yang
sederhana, tepat waktu, transparan dan
akuntabel di Mahkamah Syar’iyah Takengon
Persentase perkara yang diselesaiakan 90%
Persentase pelaksanaan sidang keliling 90%
Presentase permintaan prodeo 10%
2 Terwujudnya tata tertib administrasi di
Mahkamah Syar’iyah Takengon
Presentase berkas perkara yang diajukan banding, kasasi dan PK yang
disampaikan secara lengkap 90%
Presentase berkas perkara yang diregister dan siap disidangkan 80%
Presentase perkara yang diputus yang dipublikasikan 80%
3 Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia Jumlah SDM yang sudah mendapatkan pelatihan teknis peradilan dan manajemen
dan kepemimpinan yang bersertifikat dan memenuhi standar kopentensi tugas
dan kinerja
55%
Jumlah yang mengikuti pelatihan bagi hakim dan tenaga teknis lainyabersertifikat
mengenai hukum perkawinan, kewarisan, jinayat, ekonomi islam, dll 50%
Jumlah yang mengikuti pelatihan Manajemen Kepemimpinan bagi tenaga
struktural 40%
13
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. REALISASI INDIKATOR KINERJA UTAMA
Sebagaimana yang telah dijelaskan pada Bab II Perencanaan dan
Penetapan Kinerja, bahwa sasaran yang direncanaka dan akan dicapai oleh
Mahkamah Syar’iyah Takengon tahun 2013 terdiri dari dari 2 (dua) program
utama. Untuk mengetahui keberhasilan dan kegagalan dalam mencapai
sasaran tersebut perlu dilakukan pengukuran kinerja.
Hasil pengukuran kinerja masing-masing program kerja dapat
diuraikan sebagai berikut:
Program Pertama “Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas
teknis lainnya Mahkamah Agung RI”
Penetapan program ini merupakan pelaksanaan salah satu fungsi
Mahkamah Syar’iyah Takengon, sebagaimana disebutkan dalam pasal 1
Undang-undang No: 4 Tahun 2004 tentang kekuasaan kehakiman adalah
kekuasaan Negara yang merdeka untuk menyelenggarakan Peradilan demi
terselenggaranya Negara Hukum Republik Indonesia.
Dalam menjalankan kekuasaan tersebut, Mahkamah Syar’iyah
Takengon menjalankan 2 (dua) macam administrasi yaitu administrasi
Peradilan di bidang kepaniteraan dan administrasi di bidang kesekretariatan
(administrasi Umum) Administerasi kepaniteraan adalah menyangkut
tentang penyelesaian administrasi perkara dan administrasi Kesekretariatan
adalah menyangkut tentang penyelesaian administrasi secara umum.
Keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran sangat ditentukan
oleh keberhasilan dan kegagalan dalam pelaksanaan program dan kegiatan
yang telah ditentukan indikator kinerjanya. Hasil pengukuran capaian kinerja
sasaran ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Sasaran Indikator sasaran Target Realisa
si
Pencapai
an Target
1. Tersajinya laporan
keuangan sesuai
SAP.
2.Prosentasi
Penyerapan
Anggaran
meningkat.
3.Meningkatnya PNBP
MARI
4.Terselenggaranya
pembayaran gaji
dan remunerasi
tepat waktu
5. Tersedianya
operasional/pemelih
araan perkantoran
Terlaksananya
Pelaporan
Keuangan sesuai
SAP
Terselenggaranya
penyerapan
anggaran yang
meningkat
Meningkatnya
setoran PNBP
MARI
Terlaksananya
pembayaran gaji
dan remunerasi
Terlaksananya
pembayaran biaya
operasional /
pemeliharaan
1 Tahun.
1 Tahun
1 Tahun
1 Tahun
1 Tahun
1 Tahun
1 Tahun
1 Tahun
1 Tahun
1 Tahun
100%
90,89%
100%
100 %
100 %
Jumlah anggaran yang diterima tahun 2014 Sebesar Rp. 2.991.337.000,-
Dan Realisasinya sebesar Rp. 2.780.006.566,-
15
Sehingga tingkat pencapaian kinerja pada program dukungan manajemen
dan pelaksanaan tugas teknis lainnya MARI pada Mahkamah Syar’iyah
Takengon sebesar 92,94 %
Dilihat dari segi capaian kinerja program dukungan manajemen dan
pelaksanaan tugas teknis lainya MARI pada Mahkamah Syar’iyah Takengon
mencapai 92,94 %, jumlah tersebut merupakan perhitungan dengan
menggunakan rata-rata sederhana atas lima tingkat capaian indikator kinerja
dan jumlah tersebut merupakan perhitungan dengan menggunakan rumus
yang berbeda tergantung capaian sasaran sesuai dengan dengan masing-
masing indikator yang bersangkutan. Indikator sasaran 1,2,3,4,dan 5
dengan menggunakan rumus semakin tinggi realisasi menggambarkan
pencapaian rencana tingkat capaian yang semakin baik.
Program Kedua “ Penyediaan dana bantuan hukum di
pengadilan”
Penetapan program ini adalah merupakan perwujudan dalam
melaksanakan fungsi administrasi yang dimiliki Mahkamah Syar’iyah
Takengon sesuai dengan perincian tugas, fungsi, susunan organisasi dan
tata kerja Kepaniteraan/kesekretariatan.
Dalam rangka tertib administrasi peradilan sangat diperlukan adanya
dukungan dan peran serta dari setiap sektor yang ada, guna terlaksananya
suatu kegiatan, dan suatu kegiatan tidak akan berjalan secara optimal tanpa
adanya dukungan serta kemauan dari perangkat-perangkat unit kerja yang
bersangkutan.
Untuk mencapai sasaran tersebut Mahkamah Syar’iyah Takengon
telah menyusun strategi yang berupa program dan kegiatan yang terdiri dari
2 (Dua) program dan 4 (empat) kegiatan utama yang pelaksanaanya
dilakukan oleh bidang Kepaniteraan dan bidang Keseketariatan.
Keberhasilan dan kegagalan dalam pencapaian sasaran dalam program
sangat ditentukan oleh keberhasilan dan kegagalan dalam pelaksanaan
program dan kegiatan yang telah ditentukan indikator kinerjanya.
Hasil pengukuran .pencapaian kinerja pada sasaran ini dilihat pada
tabel berikut ini:
Sasaran Indikator sasaran Target Realisasi Pencapai
an Target
Terlaksananya
penyelesaian
perkara pada
tingkat pertama.
1. Jumlah Perkara yang diterima
tahun 2014 termasuk sisa
perkara tahun 2013
2. Jumlah Perkara yang diputus
tahun 2014
3. Jumlah Perkara Gugatan yang
diputus tahun 2014
4. Jumlah Perkara Permohonan
yang diputus tahun 2014.
5. Jumlah perkara Jinayat yang
diputus tahun 2014.
6. Jumlah Perkara yang
dilaksanakan eksekusi tahun
2014
1000
Perkara.
934
Perkara
.
554
Perkara.
380
Perkara.
8
Perkara.
0
Perkara.
934
Perkara
690
Perkara.
349
Perkara
341
Perkara.
7 Perkara.
0 Perkara.
93.4%
73,87 %
62,9 %
89,73 %
87,5%
50 %
Tingkat capaian sasaran 1 91,6 %
B. PENGUKURAN PENCAPAIAN KINERJA TAHUN 2014
Rencana anggaran Mahkamah Syar’iyah Takengon pada tahun aggaran
2014 dengan rincian DIPA sebagai berikut :
17
1. DIPA Sekretariat Mahkamah Agung
No kegiatan Pagu Awal Revisi 1 Revisi 2 Realisasi
1 2 3
Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal
3.112.027.000 431.732.000
-
3.091.143.000 431.732.000
-
2.559.605.000 431.732.000
-
2.371.807.012 408.199.554
Total 3.543.759.000 3.522.875.000 2.991.337.000 2.780.006.566
2. DIPA Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama
No Belanja Realisasi Persentase
Pagu Realisasi
A Belanja Modal 0 0
B Belanja Barang 43.660.000 35.591.000 81,52 %
C Belanja Modal 0 0 0
Realisasi Anggaran Rutin Tahun 2014.
Dana rutin yang diperoleh Mahkamah Syar’iyah Takengon dalam
tahun 2014 sesuai dengan pagu DIPA Sekretariat Mahkamah Agung tahun
anggaran 2014 sebanyak Rp. 2.991.337.000,- (dua milyar sembilan ratus
sembilan puluh satu juta tiga ratus tiga puluh tujuh ribu rupiah) dan telah
direalisasikan sebagai berikut:
Belanja Pengawai Rp. 2.559.605.000,-
Realisasi, Rp. 2.371.807.012,-
Sisa Anggaran Rp. 187.797.988,-
a. Belanja Barang Rp. 431.732.000,-
Realisasi Rp. 408.199.554,-
Sisa anggaran Rp. 23.532.446,-
b. Belanja Modal, Rp. Nihil,-
Realisasi, Rp. Nihil,-
Sisa Anggaran Rp. Nihil,-
Total Realisasi Anggaran untuk DIPA Sekretariat Mahkamah Agung pada
tahun 2014 adalah sebagai berikut:
- Realiasasi anggaran Rp. 2.780.006.566,- (dua milyar tujuh ratus delapan
puluh juta enam ribu lima ratus enam puluh enam rupiah) Pelaksanaan
realisasi anggaran tahun 2014.
- Persentase Realisasi 92,94%
- Sisa anggaran Rp. 211.330.434 (dua ratus
sebelas juta tiga ratus tiga puluh
ribu empat ratus tiga puluh
emapt rupiah).
Hasil Evaluasi :
Dana-dana tersebut telah direalisasi sesuai dengan mata
anggarannya masing-masing dan telah dipertanggung jawabkan
sebagaimana mestinya.
C. ANALISIS KINERJA DI MAHKAMAH SYAR’IYAH TAKENGON
Hasil pengukuran kinerja Mahkamah Syar’iyah Takengon setelah di analisis,
secara umum pencapaian kinerja dapat di ukur melalui target-target sebagai
berikut :
1. Target sasaran 1 Mencapai 100 %
2. Target sasaran 2 Mencapai 100 %
Apabila kita melihat persentase rata-rata pencapaian target sasaran
sebesar 100 %, target sasaran 1 sampai dengan target sasaran 2 dapat
mencapai 100 %. Namun demikian target sasaran ini semua tidak terlepas
rata – rata 100 %
19
dari dukungan dan kerja sama yang baik dikalangan aparatur Mahkamah
Syar’iyah Takengon.
D. ANALISIS CAPAIAN AKUNTABILITAS KEUANGAN
Dari hasil capaian kinerja keuangan Mahkamah Syar’iyah Takengon
setelah di analisis secara umum telah mencapai target realilasi keuangan
yaitu sebesar 92,94 % dari total keuangan dalam DIPA Mahkamah
Syar’iyah Takengon.
BAB IV
PENUTUP
Tersusunya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan
(LAKIP) tahun 2014 yang semua laporan pencapaian kinerja Mahkamah
Syar’iyah Takengon selama kurun waktu tahun 2014 yang dituangkan pada
3 (tiga) program
Laporan akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP) dari
Mahkamah Syar’iyah Takengon ini adalah merupakan perwujudan yang
nyata sebagai pertanggung jawaban kepada pihak atasan dalam kinerja
pencapaian target sasaran yang mengacu pada rencana Strategis
Mahkamah Syar’iyah Takengon tahun 2015 – 2020 .
Dengan menganalisa kinerja Mahkamah Syar’iyah Takengon dalam
kurun waktu 2013 diharapkan adanya suatu langkah yang nyata untuk
meningkatkan kualitas kinerja sumber daya manusia yang profesional dan
bertanggung jawab, sehingga tugas dan fungsi Mahkamah Syar’iyah
Takengon lebih mencerminkan keadilan.
Meningkatnya kualitas Mahkamah Syar’iyah Takengon akan
terlaksananya apabila unit-unit dan pendukungnya saling mengisi,
terencana, dan terprogram secara komperhensif.
Dalam penulisan laporan Akutantabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) tahun 2015 ini dapat disimpulkan bahwa tingkat pencapaian target
sasaran Mahkamah Syar’iyah Takengon rata-rata 100 %.
Dengan tersusunya laporan ini diharapkan bisa terlihat kinerja
Mahkamah Syar’iyah Takengon dalam kurun waktu 2015 secara transparan
dan akuntabel sehingga bisa menjadi patokan pencapaian Kinerja
Mahkamah Syar’iyah Takengon pada masa akan datang.
21
Pada penulisan ini kami menyadari masih banyak terdapat
kelemahan dan kekurangan, bimbingan dan arahan-arahan sangat kami
harapkan dari pihak atasan demi kesempurnaan laporan ini.