ser visit is

29
SERVISITIS Pembimbing Dr. Taufik Mahdi, Sp. OG Disusun oleh: Dian Anggraeni 07310064 \ KEPANITERAAN KLINIK SENIOR FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI SMF OBSTETRI DAN GINEKOLOGI 1

Upload: ilsasalsabil

Post on 07-Dec-2015

17 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

hnjhj

TRANSCRIPT

Page 1: Ser Visit Is

SERVISITIS

Pembimbing

Dr. Taufik Mahdi, Sp. OG

Disusun oleh:

Dian Anggraeni

07310064

\

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI

SMF OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

RUMAH SAKIT UMUM HAJI MEDAN

2014

1

Page 2: Ser Visit Is

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehingga

saya dapat menyelesaikan paper yang berjudul “Servisitis” ini tepat pada waktunya

sebagai tugas Kepaniteraan Klinik Senior. Saya juga mengucapkan terima kasih atas

bimbingan dr.Taufik Sp.OG dalam penulisan dan penyusunan paper ini.

Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam paper ini

karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang saya miliki. Oleh karena itu,

kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat saya harapkan demi hasil paper yang

lebih baik lagi ke depannya.

Besar harapan saya semoga paper ini dapat diterima dan bermanfaat

dalam menambah perbendaharaan bacaan khususnya tentang “servisitis”

Medan, januari 2014

Dian Anggraeni

2

Page 3: Ser Visit Is

DAFTAR ISI

Kata pengantar……………………………………………………………………………..i

Pendahuluan……………………………………………………………………………….ii

Tinjauan pustaka

Anatomi serviks…………………………………………………………………….2

Definisi ………………………………………………………………………….....4

Etiologi…………………………………………………………..…………………5

Diagnosis……………………………………………………………….…………..8

klasifikasi…………………………………………………………………………..10

Pemeriksaan penunjang……………………………………………………………11

Penatalaksanaan………………………………………………………………...….12

Prognosis…………………………………………………………………………...14

Komplikasi………………………………………………………………………....15

Pencegahan………………………………………………………………………...15

Kesimpulan………………………………………………………………………………...17

Daftar pustaka…………………………………………….…………………………….....18

3

Page 4: Ser Visit Is

PENDAHULUAN

Wanita menderita banyak penyakit ginekologi karena infeksi bakteri atau penyakit

menular seksual. Salah satu masalah ginekologi yang paling umum adalah servisitis kronis.

Servisitis adalah kondisi yang sangat umum. Bahkan lebih dari setengah dari semua perempuan

dapat mengembangkan servisitis di beberapa titik dalam kehidupan dewasa mereka. Servisitis

adalah peradangan dari serviks uterus. Servisitis pada wanita memiliki banyak fitur yang sama

dengan uretritis pada pria dan banyak kasus disebabkan oleh infeksi menular seksual. Gangguan

ini mempengaruhi sekitar 60 % perempuan karena infeksi bakteri seperti gonore atau infeksi pra

dan pasca persalinan. Factor resiko untuk pengembangan cervisitis termasuk mulai hubungan

seksual pada usia dini, resiko tinggi perilaku seksual, riwayat penyakit menular seksual, dan

memiliki banyak pasangan seks. 1,2

Serviks uteri adalah penghalang penting bagi masuknya kuman-kuman ke dalam genitalia

interna dalam hubungan ini seorang nullipara dalam keadaan normal kanalis servikalis bebas

kuman. Pada multipara dengan ostium uteri eksternum sudah lebih terbuka, batas ke atas dari

daerah bebas kuman ialah ostium uteri internum sehingga lebih rentan terjadinya infeksi oleh

berbagai kuman yang masuk dari luar ataupun oleh kuman endogen itu sendiri. Penyebab

servisitis yang bukan merupakan penyakit menular seksual dapat mencakup kelainan pada

intrauterine, cedera pada serviks uterus karena masuknya benda asing ke dalam vagina, seperti

terjadinya reaksi alergi terhadap spermisida atau kondom. Dan control jalan kelahiran yang

berkurang seperti penutup serviks atau diafragma, atau karena kanker. 2,4

Jika serviks sudah terinfeksi maka akan mempermudah pula terjadinya infeksi pada alat

genitalia yang lebih dalam lagi, seperti uterus, tuba, atau bahkan sampai ke ovarium dan karena

itu fungsi genitalia sebagai alat reproduksi bisa terganggu atau bahkan tidak bisa difungsikan.

Banyak kasus servisitis tidak diobati karena perempuan yang terinfeksi tidak tahu apa yang harus

mereka lakukan, karena seringkali tidak ada gejala yang jelas. Jika servisitis tidak diobati, dapat

menyebabkan penyakit radang panggul, infertilitas, kehamilan ektopik, nyeri panggul kronis,

aborsi spontan, kanker serviks, atau komplikasi lain selama kehamilan. 3,4

4

Page 5: Ser Visit Is

TINJAUAN KEPUSTAKAAN

Anatomi Serviks

Serviks adalah bagian khusus dari uterus yang terletak di bawah isthmus. Pada sisi

anterior, batas atas serviks, ostium interna layaknya kurang lebih setinggi lipatan refleksi

peritoneum antar uterus dan kandung kemih (Cunningham, 1989).

Serviks adalah bagian rahim yang paling sempit, terhubung ke fundus uteri oleh uterine

isthmus. Serviks berasal dari bahasa latin yang berarti leher. Bentuknya silinder atau lebih

tepatnya kerucut. Batas atas serviks adalah ostium interna. Serviks letaknya menonjol melalui

dinding vagina anterior atas. Bagian yang memproyeksikan ke dalam vagina disebut sebagai

portio vaginalis. Rata-rata ukurannya adalah 3 cm panjang dan 2,5 cm lebar portio vaginalis.

Ukuran dan bentuk serviks bervariasi sesuai usia, hormone, dan paritas. Sebelum melahirkan,

ostium eksternal masih sempit, hanya berbentuk lingkaran kecil di tengah serviks. Bagian luar

dari serviks menuju ostium eksternal disebut ektoserviks. Lorong antara ostium eksterna ke

5

Page 6: Ser Visit Is

rongga endometrium disebut sebagai kanalis endoservikalis. Pasokan darah dari serviks berasal

dari arteri iliaka interna, yang membentuk arteri uterine. Serviks dan cabang arteri vagina dari

uterus mensuplai vagina bagian atas. (Julian, 1997).

Leher rahim teratas adalah segmen bawah rahim yang terlihat melalui vagina. Ini adalah

bagian penting dari saluran kelamin, memenuhi beberapa fungsi seperti 5,9:

Fungsi haid : leher rahim adalah saluran yang dilalui mengalirnya darah dari rahim pada

kuartal pertama, dalam kasus tidak adanya bawaan dari leher rahim atau dari obstruksi,

yang darah haid berhenti dalam rahim.

Fungsi statis : melalui keadaannya antara rahim dan vagina, ia mempertahankan posisi

normal dari organ panggul.

Fungsi seksual : dengan banyaknya persarafan, leher rahim merangsang sekresi beberapa

hormon dan sekresi kelenjar serviks.

Pemupukan fungsi : sekresi kelenjar endoserviks (serviks glere) oleh komposisi nikmat

munculnya sperma.

Kehamilan : leher rahim sangat penting baik selama kehamilan, menjadi penghalang

antara vagina dan rahim, juga saat persalinan.

Mengingat samua fungsi-fungsi ini, mencegah dan mengobati penyakit leher rahim

mungkin memiliki efek bermanfaat banyak pada kesehatan perempuan. Servisitis (endo

cervicitis) adalah radang pada selaput lendir canalis servikalis. Karena epitel selaput kanalis

servikalis hanya terdiri dari satu lapisan silindris yang mana dengan mudah terjadi infeksi. Pada

seorang multipara dalam keadaan normal canalis servikalis bebas kuman, dengan ostium uteri

eksternum sudah lebih terbuka, batas atas dari daerah bebas kuman ostium uteri internum. 5,7

6

Page 7: Ser Visit Is

Definisi

Servisitis adalah peradangan jaringan serviks. Hampir semua kasus servisitis disebabkan

oleh penyakit menular seksual dan bisa juga karena cedera pada jaringan serviks, control jalan

lahir yang berkurang seperti diafragma dan bahkan kanker. Kondisi ini memiliki gejala khusus

yang membantu dalam diagnosis. Servisitis merupakan infeksi jangka panjang yang tidak

memiliki gejala khusus dan karena itu tidak diobati oleh banyak wanita. Kondisi ini hanya

terdeteksi dengan pemeriksaan ginekologi rutin. 8, 9

Ada dua jenis servisitis, yaitu servisitis akut dan kronis. Servisitis akut biasanya

merupakan infeksi bakteri atau virus dengan gejala yang spesifik. Servisitis kronik adalah infeksi

jangka panjang yang mungkin tidak memiliki gejala dan hanya dapat terdeteksi pada

pemeriksaan ginekologi rutin. Servisitis adalah peradangan dari selaput lendir dari kanalis

servikalis, karena epitel selaput lendir kanalis servikalis hanya terdiri dari satu lapisan sel

silindris sehingga lebih mudah terinfeksi dibanding selaput lendir vagina. 7

Walaupun begitu canalis cervicalis terlindung dari infeksi oleh adanya lendir yang kental

yang merupakan barrier terhadap kuman-kuman yang ada dalam vagina.7

Terjadinya servisitis dipermudah oleh adanya robekan serviks, terutama yang

menimbulkan ectropion. 7

Servisitis juga merupakan : 4

a. Infeksi non spesifik dari serviks,

b. Erosi ringan (permukaan licin), erosi kapiler (permukaan kasar), erosi folikuler (kistik).

7

Page 8: Ser Visit Is

Biasanya terjadi pada serviks bagian posterior. Jika tidak ditangani, dapat menyebabkan

masalah medis yang lama, termasuk ketidakmampuan untuk hamil dan mempertahankan

kehamilan. 4

Servisitis adalah infeksi serviks sering juga terjadi, akan tetapi biasanya tidak

menimbulkan banyak gejala luka serviks yang dalam dan meluas dan langsungke dasar

ligamentum dapat menyebabkan infeksi yang menjalar ke parametrium (Saifuddin, 1994)

Servisitis adalah inflamasi serviks yang mungkin akut atau kronik. Mungkin menjalar ke

uterus dan parametrium (Sinclair, 1992).

Servisitis adalah infeksi pada serviks uteri (Manuaba, 2001)

Servisitis adalah radang dari selaput lendir canalis servicalis (Bagian Obstetri &

Ginekologi, 1980)

Servisitis adalah suatu proses peradangan yang melibatkan epitel cervix dan stroma yang

mendasarinya (Sanusi, 1989).

Etiologi

Sebagaimana disebutkan di atas servisitis akut disebabkan karena infeksi seperti herpes,

gonore, dan klamidia. Penyebab servisitis kronis termasuk infeksi bakteri juga sering

menyebabkan servisitis akut . ketika episode akut servisitis tidak diobati, maka akan berkembang

menjadi servisitis kronis dan mungkin juga menjalar ke uterus dan parametrium. Gejala yang

ditimbulkan oleh infeksi atau peradangan pada serviks antara lain, lendir purulen dan banyak,

oedem, dan kemerahan, serta nyeri tekan. Resiko servisitis meningkat saat seseorang wanita

menderita diabetes, vaginitis akut dan servisitis berulang atau memiliki banyak pasangan

seksual. Servisitis disebabkan oleh kuman-kuman seperti : trikomonas vaginalis, kandida, dan

mikoplasma atau mikroorganisme aerob dan anaerob endogen vagina seperti streptococcus,

enterococcus, e.coli, dan stafilococcus. Kuman-kuman ini menyebabkan deskuamasi pada epitel

gepeng dan perubahan inflamasi kronik dalam jaringan serviks yang mengalami trauma. 3,8

8

Page 9: Ser Visit Is

Pada gambaran sitologi servisitis kronis pada mukosa squamous-kolumnar leher rahim.

Terlihat limfosit kecil yang bulat di submukosa dan terlihat juga adanya perdarahan. Servisitis

dapat juga disebabkan oleh robekan serviks terutama yang menyebabkan ectropion, robekan

serviks tersebut dapat terjadi akibat alat kontrasepsi, tindakan intrauterine seperti dilatasi, dan

lain-lain. Servisitis sering disebabkan oleh infeksi melalui aktivitas seksual. 5,8 penyebab

servisitis sangat bervariasi, paling sering disebabkan oleh: 6

infeksi Chlamydia trachomatis

infeksi trichomonas vaginalis

trikomoniasis asosiasi dengan kandidiasis

gonorrheae neisseria (gonore)

herpes simplex virus

human papilloma virus (HPV)

penyebab kurang umum lainnya adalah: mikosis, sifilis, tuberculosis, mycoplasma.

9

Page 10: Ser Visit Is

Beberapa kasus servisitis disebabkan oleh penggunaan kondom wanita (cervical cap dan

difragma), penyangga uterus (Pessarium), alergi spermisida pada kondom pria, paparan terhadap

bahan kimia, infeksi vagina-serviks, trauma obstetric- terjadi selama kelahiran (trauma leher

rahim), trauma local sekunder untuk kontak seksual, penggunaan buffer internal, intrauterine

device (IUD), cacat ektopik bawaan (epitel kelenjar pada saluran serviks), local maneuver seperti

kuretase, histeroskopi, dll. 1,5

Servisitis sering terjadi dan mengenai hampir 50% wanita dewasa dengan factor resiko : 5,7

Perilaku seksual bebas resiko tinggi

Riwayat IMS

Memiliki pasangan seksual lebih dari Satu.

Aktivitas seksual pada usia dini

Pasangan seksual dengan kemungkinan menderita IMS

Servisitis juga dapat disebabkan oleh bakteri (Stafilokokus dan Streptokokus) atau akibat

pertumbuhan berlebihan bakteri normal flora vagina (vaginosis bacterial).

Menurut Bagian Obstetri & Ginekologi, 1980:

1. Gonorrhoe : sediaan hapus dari fluor cervix terutama yang purulent

2. Sekunder terhadap kolpitis

3. Tindakan intrauterine : dilatasi

4. Alat-alat/obat kontrasepsi

5. Robekan cervix terutama yang menyebabkan ectropion.

Menurut Manuaba, 2001:

Infeksi servisitis sering terjadi karena luka kecil bekas persalinan yang tidak dirawat dan infeksi

karena hubungan seks.

10

Page 11: Ser Visit Is

Diagnosis

Servisitis dapat dicurigai setelah dilakukan pemeriksaan klinis dengan melihat adanya

perubahan inflamasi, lesi ulseratif, cacat atau secret dari leher rahim. Diagnosis servisitis

selanjutnya ditentukan oleh pemeriksaan kolposkopi dan pap smear. Pemeriksaan sitologi bakteri

berguna untuk mendeteksi etiologi infeksi serviks. 5

Gejala servisitis berupa : 4

a. Fluor hebat, biasanya berlangsung lama, warna putih keabu-abuan, atau kuning yang

kental atau purulen dan biasanya berbau.

b. Sering menimbulkan erusio (erythroplaki) pada portio yang tampak seperti daerah merah

menyala.

c. Pada pemeriksaan inspekulo kadang-kadang dapat dilihat fluor yang purulen keluar dari

kanalis servikalis. Kalau portio normal tidak ada ectropion, maka harus diingat

kemungkinan gonorrhoe.

d. Sekunder dapat terjadi kolpitis dan vulvitis.

e. Pada servisitis kronik kadang dapat dilihat bintik putih dalam daerah selaput lendir yang

merah karena infeksi. Bintik-bintik ini disebabkan oleh ovulonobothi dan akibat retensi

11

Page 12: Ser Visit Is

kelenjar-kelenjar serviks karena saluran keluarnya tertutup oleh pengisutan dari luka

serviks atau karena peradangan.

f. Gejala-gejala non spesifik seperti dispaureni (nyeri saat senggama), nyeri punggung, rasa

berat di panggul, dan gangguan kemih.

g. Perdarahan uterus abnormal:

Pasca senggama

Pasca menopause

Diantara haid

Namun pada beberapa kasus tidak ditemukan gejala dan tanda, disarankan agar penderita

keputihan menjalani pemeriksaan skrining klamidia. 8

Beberapa gambaran patologis yang dapat ditemukan : 6

1) Serviks kelihatan normal, hanya pada pemeriksaan mikroskopis ditemukan infiltrasi

leukosit dalam stroma endoserviks. Servicitis ini menimbulkan gejala, kecuali

pengeluaran secret yang agak putih-kuning.

2) Di sini ada portio uteri di sekitar ostium uteri eksternum, tampak daerah kemerah-

merahan yang tidak dipisahkan secara jelas dari epitel porsio di sekitarnya, secret yang

dikeluarkan terdiri atas mucus bercampur nanah.

3) Sobeknya pada serviks uteri di sini lebih luas dan mukosa endoserviks lebih terlihat dari

luar (ekstropion). Mukosa dalam keadaan demikian mudah terkena infeksi dari vagina

karena radang menahun, serviks bisa menjadi hipertropis dan mengeras, secret

mukopurulen bertambah banyak.

Pada pemeriksaan panggul dalam dapat memperlihatkan adanya : 2

Keputihan

Serviks kemerahan

Edema ( inflamasi) dinding vagina.

12

Page 13: Ser Visit Is

Klasifikasi

a. Servisitis Akut

Infeksi yang diawali di endoserviks dan ditemukan pada gonorroe, infeksi postabortum,

yang disebabkan oleh streptococcus, stafilococcus, dan lain-lain. Dalam hal ini serviks merah

dan membengkak dan mengeluarkan cairan mukopurulen, akan tetapi gejala-gejala pada

serviks biasanya tidak seberapa tampak ditengah-tengah gejala lain dari infeksi yang

bersangkutan. Pengobatan diberikan dalam rangka pengobatan infeksi tersebut. Penyakitnya

dapat sembuh tanpa bekas atau dapat menjadi kronik. 4

b. Servisitis kronik

Penyakit ini dijumpai pada sebagian wanita yang pernah melahirkan. Luka-luka kecil

atau besar pada servik karena partus atau abortus memudahkan masuknya kuman-kuman ke

dalam endoserviks serta kelenjar-kelenjarnya sehingga menyebabkan infeksi menahun. 4

Beberapa gambaran patologis dapat ditemukan :

a. Serviks terlihat normal; hanya pada pemeriksaan mikroskopik ditemukan infiltrasi

leukosit dalam stroma endoserviks. Servisitis ini tidak menimbulkan gejala, kecuali

pengeluaran secret yang agak putih-kuning.

b. Pada portio uteri di sekitar ostium uteri eksternum tampak daerah kemerah-merahan

yang tidak dipisahkan secara jelas dari epitel porsio di sekitarnya, secret yang

dikeluarkan terdiri atas mucus bercampur nanah.

c. Sobekan pada serviks uteri lebih luas dan mukosa endoserviks lebih kelihatan dari

luar (ektropion) . karena radang menahun serviks bisa menjadi hipertropis dan

mengeras, secret mukopurulen bertambah banyak.4

Menurut Sanusi 1989 :

1. Servisitis Gonokokus :

Bersifat asimptomatik

Gejala : disuria dan sering kencing karena uretritis yang bersamaan

Serviks dapat tampak eritematosa, secret serviksnya mukopurulen atau purulen.

13

Page 14: Ser Visit Is

2. Servisitis Klamidia :

Ditularkan melalui hubungan seks karena infeksi Chlamydia trachomatis

Bersifat asimptomatik dan dapat menetap berbulan-bulan

Secret serviks bersifat mukopurulen dan epitel endoserviksnya tampak

hipertrofik.

3. Servisitis Herpetika :

Disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe 2 (HSV-2)

Ditularkan melalui hubungan seksual dengan lama inkubasi berkisar antara 2-20

hari dengan rata-ratanya 6 hari.

Gejala : sering mengeluh secret vagina, disuria, dan dispaurenia introitus.

4. Servisitis Kronika non spesifik :

Sering ditemukan kista nabothi

Biasanya serviks menebal dan ostium serviks uteri patulosa. Epitel endoserviks

terevensi (ektropion) dengan akibatnya secret mucus berlebihan.

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan pertama kali yang dilakukan adalah dengan speculum. Pada pasien-pasien

dengan fluor albus dapat dilakukan terlebih dahulu pemeriksaan inspeksi keputihan dengam

mikroskop ( dapat terlihat candidiasis, trichomoniasis, atau bacterial vaginosis), tes gonorrhea,

atau chlamydia. Metode pemeriksaan lain yang digunakan untuk menyelidiki penyakit leher

rahim adalah :

Pemeriksaan klinis : uji vagina, di mana dokter mencatat perubahan patologis dan

mungkin sekresi serviks.

Pemeriksaan bakteriologis dari sekresi serviks dan uji kultur dan kepekaan terhadap

antibiotic diperlukan untuk menentukan etiologi infeksi dengan sediaan apus.

Pap smear : untuk melihat adanya perubahan sitologi (seluler) serviks.

Kolposkopi : metode pemeriksaan leher rahim yang menggunakan sebuah alat optic

yang meningkatkan citra, yang disebut colposcope, selama kolposkopi tes Lugol juga

dilakukan (solusi diterapkan pada mukosa serviks)

14

Page 15: Ser Visit Is

Pemeriksaan patologi anatomi : yaitu sepotong mukosa yang diambil untuk biopsy

dengan conization atau kuretase endoserviks (kuretase di dalam kanal leher rahim).

Penatalaksanaan

Pengobatan servisitis kronis terdiri dari dua tahap. Tahap pertama terdiri dari pengobatan

medis sesuai etiologinya , yang bertujuan untuk membasmi infeksi. Langkah selanjutrnya adalah

menggunakan prosedur pembedahan, diantaranya: electrocauterization, cryotherapy, terapi laser,

loop eksisi (electrorezection), conization, dan amputasi serviks.8

1. Medikamentosa

Pengobatan medikamentosa bertujuan untuk membasmi infeksi, tergantung pada

agen etiologi dan kepekaan agen etiologi yang ditemukan, dengan memberikan antibiotic

spesifik dan jika perlu diberikan pengobatan dengan antibiotic atau antijamur oral. Untuk

servisitis yang disebabkan oleh infeksi bakteri (Chlamydia, gonorrhea) diberikan

antibiotika. Pada infeksi herpes dapat diberikan antiviral. Terapi hormonal (dengan

estrogen atau progesterone) dapat diberikan pada pasien menopause. 4, 5, 6

Jika servisitisnya tidak spesifik dapat diobati dengan rendaman AgNO3 10% dan

irigasi. Erosi akibat servisitis dapat disembuhkan dengan obat keras seperti , AgNO3 10%

atau Albothyl yang menyebabkan nekrosis pada epitel silindris dengan harapan bahwa

kemudian diganti dengan oleh banyaknya epitel gepeng berlapis. Berikutnya dianjurkan

untuk memberikan pengobatan untuk penyembuhan mukosa, tetapi dalam banyak kasus

15

Page 16: Ser Visit Is

gagal untuk mencapai remisi lengkap dari lesi, sehingga pasien akan memerlukan

tindakan bedah. Hanya setelah sekitar 2 bulan setelah pemberantasan infeksi dengan

medikamentosa tidak menampakkan perubahan dan jika perubahan serviks terus

berlangsung, diindikasikan untuk dilakukan tindakan pembedahan (operasi). 5, 8, 9

2. Pembedahan

Pembedahan dilakukan pada hari-hari pertama setelah menstruasi, agar dapat

memberikan waktu penyembuhan untuk bekas luka setelah pembedahan sampai haid

berikutnya sehingga dapat mencegah infeksi. Sebelum melakukan pembedahan terlebih

dahulu dibutuhkan pemeriksaan ginekologi. Prosedur ini tidak boleh dilakukan pada

keadaan peradangan akut serviks, pada keadaan ini prosedur pembedahan harus ditunda,

karena beresiko memperparah peradangan. 8

Metode pembedahan yang dilakukan tergantung pada usia, kedalaman, dan

keadaan permukaan lesi, munculnya perubahan kolposkopi dan sitologi, pembedahan

dapat dilakukan dengan salah satu prosedur berikut : 5,8

Electrocauterization

Cryotherapy adalam metode yang dilakukan dengan menghancurkan jaringan

patologis sampai kedalaman 3-4 mm, dengan pembekuan, dengan menggunakan

karbondioksida, nitrogen cair, dan Freon.

Terapi laser : metode modern dengan menguapkan sel-sel, tanpa menyebabkan

nekrosis jaringan, tidak ada luka dan karena itu tidak ada sekresi berikutnya

seperti dalam kasus electrocauterization.

Loop eksisi menggunakan arus elektrik, daerah lesi dipotong untuk dilakukan

biopsy.

Conization : sebagian mukosa serviks dipotong. Metode ini digunakan untuk luka

infeksi yang lama, luka berulang, dan displastik.

Pemotongan serviks : operasi pengangkatan leher rahim, dalam kasus dysplasia

serviks yang terkait dengan hipertropi.

Diantara semua prosedur tindakan bedah di atas, electrocauterization adalah

prosedur yang paling sering digunakan dan merupakan prosedur di mana jaringan yang

digumpalkan (dibakar) di bawah pengaruh kalori dari sebuah arus alternative. Hal ini

dilakukan dalam beberapa hari pertama setelah menstruasi. Anestesi local tidak

16

Page 17: Ser Visit Is

diperlukan karena hanya sedikit sekali ujung saraf yang terdapat di serviks. Sebelum

melakukan electrocauterization terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan penggul untuk

mengetahui ada tidaknya kontraindikasi dalam prosedur pembedahan ini, seperti

kehamilan, peradangan akut, atau subakut, dan febris. Pembedahan dianjurkan dalam 48

jam pertama setelah istirahat, dan pada hari ke-5 pemberian antibiotic oral untuk

menghindari reaktivasi dari infeksi laten. 8

Pada serviks, tempat dilakukannya electrocauterization akan membentuk kerak

yang akan hilang dalam waktu 3-4 minggu, di mana cairan vagina yang kotor akan

tertahan yang dapat keluar saat keluarnya darah, tidak begitu banyak, yang mungkin

memakan waktu 10-15 hari. Penyembuhan penuh dicapai dalam waktu sekitar 6 minggu,

selama masa penyembuhan di mana sisa pembedahan keluar melalui vagina pasien

dianjurkan untuk tidak dulu melakukan hubungan seksual. 8

Prognosis

Prognosis servisitis biasanya baik, namun penyakit ini dapat kambuh. Servisitis ringan

dengan etiologi jelas biasanya memberi respon baik terhadap terapi. Servisitis akut yang

disebabkan oleh penyakit kelamin yang menular melalui hubungan seksual dapat disembuhkan

dengan obat. Kebanyakan kasus lain servisitis dapat disembuhkan dengan pengobatan. Semua

wanita dengan servisitis perlu pemeriksaan teratur sampai kondisinya benar-benar sembuh

karena servisitis biasanya sembuhketika masa pengobatan selesai. Pada kasus yang berat,

servisitis dapat berlangsung selama beberapa bulan. Jika servisitis itu disebabkan oleh penyakit

menular seksual, kedua pasangan harus diobati. 1, 5, 6

Komplikasi

17

Page 18: Ser Visit Is

Servisitis dapat berlanjut selama bertahun-tahun, dengan fluor albus yang sedikit atau

banyak, biasanya tanpa rasa sakit, demam, gangguan haid, atau terganggunya kehidupan seksual. 2, 4

Kadang-kadang servisitis dapat mengakibatkan peradangan pada organ-organ panggul

seperti : 5,6

Peradangan pada ligament yang menyokong rahim dan organ panggul yang dapat

menyebabkan sakit perut, dismenore, dispaurenia, menorhagia.

Salpingitis (radang tuba fallopi) yang dapat menyebabkan infertilitas, obstruksi

sekunder tuba terhadap proses inflamasi.

Infeksi kronis saluran kemih.

Peradangan kronis leher rahim dapat menyebabkan stenosis serviks yang dapat

diikuti oleh infertilitas. Juga iritasi kronis memiliki kontribusi dalam

menyebabkan kanker serviks. Oleh karena itu, pengobatan servisitis kronis dapat

dianggap sebagai tindakan pencegahan dalam memerangi kanker serviks.

Servisitis dapat berlangsung berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.5

Pencegahan

Cara menghindari servisitis : 2, 5

Hindari bahan kimia iritan seperti sabun intravaginal atau tampon dengan deodorant.

Pastikan bahwa benda asing yang dimasukkan ke dalam vagina ( seperti: pembalut wanita

khusus) digunakan secara tepat dengan mengikuti petunjuk pemakaian.

Tidak melakukan senggama untuk mencegah IMS atau tidak berganti-ganti pasangan.

Berlatih perilaku seksual yang aman, seperti monogamy, adalah salah satu cara

menurunkan prevalensi servisitis. Selain itu, wanita yang memulai aktivitas seksual pada

usia lanjut telah terbukti insiden lebih rendah terhadap servisitis. Rekomendasi lain ialah

dengan menggunakan kondom secara rutin selama hubungan seksual. Jika servisitis

disebabkan oleh penyakit menular seksual, pasien disarankan untuk memberitahu

pasangan seksualnya.

18

Page 19: Ser Visit Is

Jika rentan terhadap infeksi, kenakan celana dalam katun. Hindari celana dalam yang

terbuat dari bahan non-ventilasi. Bahan sintetis dalam keadaan vagina yang basah dan

hangat, yang memicu infeksi vagina atau serviks.

KESIMPULAN

19

Page 20: Ser Visit Is

Servisitis adalah radang selaput lendir canalis servikalis, disebabkan oleh karena epitel

selaput lendir servikalis hanya terdiri dari satu lapisan sel silindris maka mudah terinfeksi

dibandingkan selaput lendir vagina.

Servisitis merupakan infeksi non spesifik dari serviks, erosi ringan (permukaan licin),

erosi kapiler (permukaan kasar), erosi folikuler (kistik) dan biasanya terjadi pada serviks bagian

posterior.

Servisitis disebabkan oleh kuman-kuman seperti trikomonas vaginalis, kandida, dan

mikoplasma atau mikroorganisme aerob dan anaerob endogen vagina, seperti: streptokokus,

enterokokus, e.coli, dan stafilokokus. Kuman-kuman ini mengalami deskuamasi pada epitel

gepeng dan perubahan inflamasi kronik dalam jaringan serviks yang mengalami trauma dan

dapat juga disebabkan oleh robekan serviks terutama yang disebabkan ectropion, alat

kontrasepsi, tindakan intrauterine seperti dilatasi, dan lain-lain.

Klasifikasi servisitis dibagi menjadi 2 : servisitis akut dan servisitis kronik.

sPengobatan servisitis , terutama servisitis kronis terdiri 2 tahap: pengobatan medis atau

medikamentosa dan dengan pembedahan.

DAFTAR PUSTAKA

20

Page 21: Ser Visit Is

1. David, Ovedoff. 1995. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Bina Pura Aksara.

2. Taber, Benzion. 1995. Kapita Selekta Kedaruratan Obstetri dan Gynecologi. Jakarta:

EGC.

3. Manuaba. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, Dan Keluarga Berencana Untuk

Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC.

4. Prawirohardjo. 2005. Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.

5. Sastrawinata, sulaiman. 1981. Ginekologi. Bandung: Elstar offset.

6. Robin, Cotran, Humar. 1999. Buku Saku Robbins, Dasar Patologi Penyakit. Jakarta:

EGC.

7. Biggs, WS, Williams RM. Common gynecologic Infections. Prim Care. 2009; 36:33-51.

(PubMed).

8. Diseases characterized by urethritis and cervicitis. Sexually transmitted diseases

treatment guidelines 2006. Update to CDC’s sexually transmitted diseases treatment

guidelines 2006: fluoroquinolones no longer recommended for treatment of gonococcal

infections. Available at www.guidelines.gov. accessed January 25, 2010.

9. http://obginround.blogspot.com/2011/05/servisitis.html.

21