home visit tanjung pinang

25
LAPORAN HOME VISITE 1. Identitas Pasien/klien: Nama : Despi Irana Syandi Umur : 18 tahun TB/BB : 156/51 Jenis kelamin : Perempuan Status : Menikah Staus dalam keluarga : Istri Pendidikan terakhir : SMP Pekerjaan : Ibu rumah tangga Alamat : Rt 2, Kelurahan Sijenjang Agama : Islam Suku : Jawa Bangsa : Indonesia 2. Anamnesis Keluhan Utama: Sakit perut, pusing-pusing, pegal-pegal pada malam hari, dan kaki bengkak. Riwayat penyakit sekarang: - Pasien merasakan sering pusing-pusing - Pusing dirasakan tiba-tiba

Upload: zikri-hakim

Post on 28-Dec-2015

73 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Home Visit Tanjung Pinang

LAPORAN HOME VISITE

1. Identitas Pasien/klien:

Nama : Despi Irana Syandi

Umur : 18 tahun

TB/BB : 156/51

Jenis kelamin : Perempuan

Status : Menikah

Staus dalam keluarga : Istri

Pendidikan terakhir : SMP

Pekerjaan : Ibu rumah tangga

Alamat : Rt 2, Kelurahan Sijenjang

Agama : Islam

Suku : Jawa

Bangsa : Indonesia

2. Anamnesis

Keluhan Utama:

Sakit perut, pusing-pusing, pegal-pegal pada malam hari, dan kaki bengkak.

Riwayat penyakit sekarang:

- Pasien merasakan sering pusing-pusing

- Pusing dirasakan tiba-tiba

- Saat pusing pasien mengobatinya dengan mencium minyak kayu putih

- Pada malam hari pasien merasakan pegal-pegal di seluruh tubuhnya

- Saat ini usia kehamilan pasien 8 bulan, kehamilan pertama (G1P0A0)

- Beberapa hari terakhir perutnya terasa sakit

- Malas makan, merasa sudah kenyang

Page 2: Home Visit Tanjung Pinang

- Berat badan pasien sebelum kehamilan 45 kg

- Pada kedua punggung kaki bengkak

- Pernah berobat ke bidan terdekat dan diberikan obat vitamin.

- Juga pernah berobat ke dokter dan diberikan obat vitamin dan mineral.

- Setelah berkunjung kerumah disarankan ke puskesmas, pasien cek Hb 8gr/dl

Riwayat Penyakit Dahulu:

Pasien tidak pernah menderita penyakit sebelumnya seperti ini ataupun penyakit

lain yang berat. Pusing sering dirasakan oleh pasien semenjak awal kehamilan.

Riwayat Penyakit Keluarga:

Di dalam keluarga pasien tidak pernah menderita penyakit yang sama ataupun

penyakit lain yang berat.

Riwayat Sosial Ekonomi:

- Saat ini pasien tinggal bersama suami

- Suami pasien bekerja sebagai wiraswasta (ikut membantu orang bekerja di

pasar inpres Tanjung Pinang)

- Pasien tinggal dirumah kontrakan bedeng, dengan lantai keramik, beratap seng.

- Pasien menikah sejak tahun 2012

Riwayat Kebiasaan:

Saat ini pasien sering merasakan pusing yang tiba-tiba. Saat istirahat pun kadang

masih merasa pusing. Pasien juga malas untuk makan, pasien akan makan ketika

benar-benar lapar. Tetapi pasien tidak mengurangi konsumsi sayuran. Ia tetap

mengkonsumsi sayuran lebih dari sebelum ia hamil. Pasien juga mengkonsumsi

susu untuk ibu hamil semenjak awal kehamilannya.

Dirumah pasien tidak bekerja terlalu berat, ia mengerjakan tugas ibu rumah

tangga seperti biasa seperti memasak, mencuci baju, menggosok, membersihkan

rumah dan lain-lain.

Page 3: Home Visit Tanjung Pinang

Data Anggota Keluarga:

Nama Suami : Abdul Aziz

Umur Suami : 24 tahun

Pendidikan terakhir : SMA

Pekerjaan : Wiraswasta

3. Pemeriksaan Fisik

- Keadaan umum : Tampak Lemas

- Kesadaran : Composmentis

- Gizi : cukup

- BB/TB : 51/156

- Tanda vital :

T : 140/100 mmhg,

N: 22x/m,

R: 18x/m,

S: 36o C

- Kepala :

Mata :

Konjungtiva : anemis (-)

Sklera : Ikterik (-)

- Leher : Pembesaran KGB (-)

- Dada : Simetris kiri dan kanan

- Paru-paru : DBN

- Abdomen : DBN

- Anggota gerak : DBN

Page 4: Home Visit Tanjung Pinang

4. Diagnosis :

Pasien menderita preeklamsia dan anemia ringan

5. Terapi:

Non Farmakologis :

Istirahat, konsumsi makanan bergizi, perbanyak makan (sedikit tapi sering), diet

rendah garam, mengkonsumsi suplemen kalsium dan suplemen magnesium.

Farmakologis :

Enfavit (multi vitamin dan mineral), kalk, PCT dan Gestiamin. Obat-obatan ini

adalah obat yang dikonsumsi pasien yang diberikan dokter dan bidan. Obat yang

dikonsumsi sekarang Vit.C, Fe dan Kalk. Obat tersebut diberikan oleh puskesmas saat

pasien berobat tanggal 26 Januari 2014 kemarin.

6. Prognosis:

Preeklamsia didasarkan atas adanya 2 dari trias tanda utama hipertensi, edema,

protenuria. Ditambah usia ibu hamil masih dibawah 20 tahun, jika tidak cepat ditangani

pada pasien maka prognosis bagi ibu maupun janin menjadi lebih buruk.

Kemudian Hb 8 gr/dl tergolong anemia, jika tidak ditangani dengan cara pemberian zat

besi maka Hb akan semakin rendah dan berakibat anemia berat. Namun jika kondisi Hb

yang menurun dapat di perbaiki maka prognosis akan baik.

7. Pengamatan Rumah:

Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan, rumah yang ditempati pasien saat ini sudah

memenuhi standar kriteria rumah sehat dan pasien tinggal dirumah kontrakan dengan

kondisi:

1. Lantai

Lantai rumah pasien dari keramik

2. Atap

Atap rumah pasien dari seng

Page 5: Home Visit Tanjung Pinang

3. Ventilasi dan jendela

- Terdapat 2 jendela dan 2 ventilasi tertutup plastik di bagian atas

- Bagian atas rumah di beri dek, tidak terdapat celah untuk masuknya udara

- 1 Pintu depan dan 1 belakang

- Kamar pasien tidak ada jendela dan ventilasi karena rumah atau bedeng pasien

terletak di tengah-tengah

4. Cahaya

- Di ruang tamu cukup cahaya

- Kamar kurang pencahayaan karena tidak terdapat jendela dan ventilasi

- Dapur cukup pencahayaan karena terdapat pintu dan ventilasi

5. Luas bangunan rumah

Luas bangunan rumah pasien sekitar 4x8 m, dan tinggi bangunan rumah <2,5m. Luas

lantai bangunan cukup sebanding dengan jumlah penghuni di dalam rumah, yang

memiliki: 1 ruang tamu, 2 kamar tidur, 1 dapur dan 1 kamar mandi yang sekaligus

menjadi tempat cuci baju, terdapat sumur yang terletak di dalam kamar mandi.

6. Fasilitas didalam rumah

Penyediaan air bersih yang cukup

Sumber air di rumah pasien adalah air sumur yang digunakan untuk mandi dan

mencuci, kamar mandi dan tempat mencuci piring serta baju dalam satu tempat.

Air minumnya berasal dari air sumur tersebut yang dimasak.

Pembuangan tinja

Terdapat WC dibelakang rumah pasien

Bagian belakang rumah

Belakang rumah pasien terdapat sebuah akuarium yang cukup besar berisi air

sedikit kotor. Biasanya menjadi tempat ikan tangkapan suaminya. Di sisi belakang

Page 6: Home Visit Tanjung Pinang

berlantai papan, dan terlihat air sungai di bawah lantai papan tersebut yang

hampir memasuki bagian belakang rumah pasien.

Fasilitas dapur

Kondisi dapur rumah pasien cukup luas serta hanya terdapat pintu yang mengarah

kebelakang yang menjadi sumber masuknya cahaya ke dapur. Di bagian dapur

tersebut terdapat 2 meja yang diatasnya terdapat kompor dan peralatan masak dan

makan lainnya.

Ruang berkumpul keluarga

Tidak terdapat ruang kumpul keluarga. Ruang kumpul keluarga pasien bergabung

dengan ruang tamu pasien. Ruangan tersebut terdapat 1 meja dan 2 kursi tamu.

Pekarangan/serambi

Pekarangan pasien banyak rerumputan yang belum di bersihkan dan masih tinggi-

tinggi.

8. Pengamatan Lingkungan:

Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan, lingkungan tempat tinggal belum memenuhi

standar lingkungan yang sehat, dengan kondisi sebagai berikut:

Rumah sehat

Kondisi rumah di sekitar tempat tinggal pasien cukup bersih. Namun rumah bedeng

bukan merupakan jenis rumah yang sehat rumah yang ditempati pasien kurang

ventilasi udara dan cahaya matahari yang sulit masuk ke dalam rumah membuat

rumah kurang terang dan lembab. Hal ini dapat mengganggu kondisi fisik dan

psikologis dari ibu hamil

Page 7: Home Visit Tanjung Pinang

Sarana sanitasi dasar

Penggunaan kamar mandi yang kecil dan sempit sebagai tempat mandi, BAK, cuci

piring dan cuci baju yang terbuka tanpa atap beralaskan papan. serta terdapat 2 ember

yang berfungsi untuk menampung air dan disekitar lingkungan tidak memiliki

selokan.

Tempat umum

Disekitar lingkungan tempat tinggal pasien terdapat pabrik karet. Jalan didepan

rumah pasien merupakan akses untuk mobil-mobil besar dan sebagian jalan ada yang

hanya tanah tanpa di aspal, jadi saat cuaca panas debu-debu bertebangan akibat lalu

lalang mobil-mobil besar yang melewati rumah pasien.

9. Hasil wawancara /p engamatan Keluarga /hubungan keluarga:

- Hubungan pasien – anggota keluarga

Hubungan pasien terhadap anggota keluarganya baik, pasien bercerita orang

tuanya tinggal di Jakarta, pasien merantau ke Jambi dan bertemu dengan suami

dan menikah. Mertua tinggal di kelurahan Sijenjang juga tapi di RT 3 dan

jaraknya sedikit jauh. Mertuanya merupakan Ketua RT 3 tersebut. Terkadang

mertuanya juga datang kerumah pasien untuk melihat keadaan pasien, dan

menemani pasien menggantikan suaminya yang sedang bekerja. Pasien cukup

koperatif untuk menceritakan apa yang ditanyakan.

- Hubungan pasien – tetangga dan sekitarnya

Hubungan pasien dengan tetangga dan lingkungan sekitar juga baik. Dari hasil

pengamatan pasien lebih banyak didalam rumah tidak banyak beraktifitas diluar

rumah.

10. Hasil wawancara /p engamatan perilaku kesehatan:

Ny. Despi hamil 8 (delapan) bulan dan sering mengalami pusing tiba-tiba. Pasien

sering memeriksa kehamilannya ke bidan atau dokter di dekat rumahnya. Pasien berkata

pada pemeriksaan ke bidan tekanan darahnya tinggi 140/100 mg/dl, dan sebaiknya

diperiksakan ke dokter. Pasien juga sering mengeluh perutnya sakit. Saat ditanya apakah

Page 8: Home Visit Tanjung Pinang

pasien makan teratur? Pasien menjawab selama kehamilan 7 bulan sering malas makan,

karena sudah merasa kenyang. Pasien mau makan jika benar-benar sudah lapar. Obat

yang diberikan bidan dan dokter selalu pasien konsumsi tapi pusingnya tetap saja timbul.

Pasien juga mengeluhkan kedua punggung kakinya bengkak. Disarankan bidan jika

berbaring sedikit meninggikan bagian kakinya atau diganjal dengan bantal, tapi bengkak

juga tidak hilang.

11. Analisis pasien secara holistik

a. Hubungan anamnesis, diagnosis dengan keadaan rumah

Pasien didiagnosis preeklamsia dan anemia ringan. Dikatakan preeklamsi karena

pasien mempunyai 2 dari trias tanda utama yaitu hipertensi dan edema. Namun

sebaiknya dilakukan pemeriksaan penunjang dengan memeriksa proteinuria. Pasien

juga mengalami anemia ringan, dikarenakan sirkulasi yang lebih lambat saat

kehamilan, ditambah lagi asupan makanan yang kurang dari pasien. Kebanyakan

anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut bahkan

tidak jarang keduanya saling berinteraksi. Kebutuhan ibu selama hamil ialah 800 mg

besi, diantaranya 300 mg untuk janin dan 500 mg untuk pertambahan eritrosit ibu.

Dengan demikian ibu membutuhkan tambahan sekitar 2-3 mg besi/hari. Dari

anamnesis juga diketahui bahwa pasien malas makan pada saat hamil, sebelumnya

pasien rajin makan. Kurangnya asupan makanan pasien dapat menyebabkan

kurangnya produksi sel darah merah. Selain itu selama kehamilan seharusnya pasien

mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung zat gizi terutama zat besi, asam

folat, vitamin B12, protein, vitamin C dan zat gizi penting lainnnya. Selain itu juga,

diketahui bahwa berat badan pasien hanya naik 6 kg selama kehamilan. Seharusnya

selama kehamilan berat badan harus naik sekitar 10-12 kg.

Keadaan rumah pasien cukup rapi, tidak ada hubungan antara yang dialami pasien

dengan lingkungan rumahnya.

Usia pasien yang masih dibawah 20 tahun membuat faktor resiko terjadinya

preeklamsi pada pasien. Pasien juga sering merasa pusing-pusing, ini merupakan tanda

dan gejala tekanan darah yang tinggi dan anemia. Karena kurangnya zat besi

disebabkan karena selama kehamilan terjadi peningkatan volume darah terhadap

Page 9: Home Visit Tanjung Pinang

plasenta dan pertumbuhan payudara yang akan meningkatkan kebutuhan besi atau zat

besi. Kehamilan memerlukan tambahan zat besi untuk meningkatkan jumlah sel darah

merah dan membentuk sel darah janin dan plasenta.

b) Hubungan diagnosis dengan lingkungan sekitar

Lingkungan hidup merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kesehatan

seseorang. Lingkungan berpengaruh pada terjadinya penyakit penyakit terjadi akibat

adanya interaksi antara manusia dengan lingkungan hidupnya. Dari diagnosis

diketahui bahwa pasien menderita preeklamsia dan anemia. Tidak ada hubungan

diagnosis pasien dengan lingkungan sekitar. Preeklamsia diakibatkan karena usia ibu

hamil dibawah 20 tahun, sedangkan anemia akibat dari konsumsi makanan pada

pasien kurang sehingga nutrisi tidak ada.

c) Hubungan diagnosis dengan keadaan keluarga dan hubungan keluarga

Hubungan pasien dengan keluarga cukup baik. Karena orang tua pasien tinggal di

Jakarta hubungan yang dibina hanya jarak jauh. Sedangkan hubungan pasien dengan

mertua juga baik, terlihat dari hasil wawancara mertua pasien sering berkunjung untuk

melihat dan memantau kondisi pasien. Hubungan pasien dengan suami juga baik.

Pada saat di wawancara dengan pasien bahwa orang tua pasien, mertua maupun suami

tidak ada yang mengalami penyakit hipertensi ataupun anemia.

Setelah dilakukan kunjungan pertama ke rumah pasien, akhirnya pasien mau ke

puskesmas. Pasien kepuskesmas diantar dengan suaminya.

d) Hubungan diagnosis dengan perilaku kesehatan dalam keluarga dan lingkungan sekitar

Pasien didiagnosis preeklamsia. Preeklamsia ini tidak ada hubungan dengan

prilaku kesehatan dalam keluarga dan lingkungan sekitar. Hanya usia pasien saat hamil

yang masih muda yang mempengaruhi.

Pasien juga didiagnosis anemia. Perilaku kesehatan dalam keluarga dan

lingkungan sekitar yang mempengaruhi terjadinya anemia yaitu pentingnya pengetahuan

mengenai gizi yang seimbang. Selama kehamilan, zat besi dibutuhkan lebih banyak

daripada saat tidak hamil. Pada kehamilan memerlukan tambahan zat besi untuk

Page 10: Home Visit Tanjung Pinang

meningkatkan jumlah sel darah merah dan membentuk sel darah merah janin dan

plasenta, kebutuhan zat besi pada setiap trimester berbeda. Terutama pada trimester

kedua dan ketiga wanita hamil memerlukan zat besi dalam jumlah banyak, oleh karena

itu pada trimester kedua dan ketiga harus mendapatkan tambahan zat besi. Oleh karena

itu pencegahan anemia sebaiknya wanita hamil diberi sulfas ferrossus atau glukonas

ferrosus, cukup 1 tablet sehari, selain itu wanita dinasihatkan pula untuk makan lebih

banyak protein dan sayur-sayuran yang banyak mengandung mineral serta vitamin.

Dalam Perilaku kesehatan keluarga pasien dan lingkungan pasien cukup baik. Hal ini

terbukti bahwa ibu pasien dan tetangga rajin menyuruh pasien untuk makan. Hanya saja

pasien yang tetap mals untuk makan.

e) Hubungan kausal antara beberapa masalah dengan diagnosis

Banyak factor yang menyebabkan preeclampsia adalah:

a) Teori genetic

Komplikasi hipertensi pada kehamilan dapat diturunkan pada anak perempuan

sehingga sering terjadi hipertensi sebagai kehamilannya sifat herediternya adalah

“ resesif ” sehingga tidak atau jarang terjadi pada menantunya.

b) Teori immunologi

Hasil konsepsi merupakan allegraf atau benda asing tidak murni karena sebagai

genetic berasal dari sel maternal, sehingga sebagian besar kehamilan berhasil

dengan baik sampai aterm

a. Terjadi adaptasi sempurna : janin bukan benda asing murni sehingga dapat

diterima dalam bentuk kehamilan sempurna, uterus tidak dipengaruhi oleh

system immunologis umum sehingga bersifat autonom dalam pengaturan

immunologisnya, terjadi modifikasi respon immunologis local uterus

sehingga janin dapat tumbuh kembang dengan sempurna.

b. Terjadi penolakan total terhadap hasil konsepsi : terjadi abortus habitualis

dengan sebab yang sulit diterangkan dengan baik mungkin perlu

dipertimbangkan terhadap antifosfolifit sebagai bentuk hasil konsepsi

tersebut.

Page 11: Home Visit Tanjung Pinang

c. Kegagalan invasi – migrasi sek trofobls : karena kegagalan invalasi –

migrasi sel trofoblas masuk jauh kedalam pembuluh darah arterioli yang

berada dalam miometrium, dapat menyebabkan arteorioli tdak dipengaruhi

oleh system hormonal plasenta untuk dapat mendukung tumbuh kembang

janin dalam rahim sehingga ada kemungkinan IUGR dan bila terjadi

iskemia region uteroplasenter, dapat menimbulkan hipertensi dalam

kehamilan 

c) Teori  diet

Peranan kalsium dalam hipertensi kehamilan sangat penting diperhatikan karena

kekurangan kalsium dalam diet dapat memicu terjadinya hipertensi. Ibu hamil

memerlukan sekitar 2 – 2,5 gram kalsium setiap hari yang bertujuan untuk

memenuhi kebutuhan kalsium. Kalsium berfungsi untuk membantu pertumbuhan

tulang janin, mempertahankan konsentrasi dalam darah pada aktifitas kontraksi

otot. Kontraksi otot pembuluh darah sangat penting karena dapat mempertahankan

tekanan darah. Kekurangan kalsium berkepanjangan akan menyebabkan ditarik

kalsium dari tulang dan otot untuk dapat memenuhi kebutuhan kalsium janin.

Keluarnya kalsium dari otot dapat menimbulkan kelemahan otot jantung yang

melemah stroke volume dan otot pembuluh darah yang menimbulkan

vasokontriksi sehingga terjadi hipertensi dalam kehamilan.

Secara umum penyebab anemia adalah :

- Kekurangan zat besi dalam makanan yang dikonsumsi. Faktor kemiskinan dan

perubahan pola makan, kebudayaan, ketimpangan gender menjadi penyebab

hal tersebut.

- Penyerapan zat besi yang tidak optimal. Misalnya karena diare, pembedahan

saluran pencernaan, sebagian zat besi di absorpsi di usus halus bagian pangkal

(duodenum ), penyerapan zat besi juga dipengaruhi oleh hormon intrinsik

faktor yang dihasilkan di lambung.

- Kehilangan darah yang disebabkan oleh perdarahan, menstruasi yang banyak,

perdarahan akibat luka, perdarahan karena penyakit tertentu, misalnya : kanker.

Page 12: Home Visit Tanjung Pinang

Namun, pada pasien ini adanya masalah dari pasien yang malas makan, sehingga

hal tersebut mengakibatkan asupan zat besi pada pasien itu berkurang dimana zat besi

digunakan untuk pembentukan sel darah merah yang pada akhirnya menyebabkan

anemia. Disamping itu dapat pula disebabkan oleh rendahnya konsumsi makanan yang

mendorong zat besi seperti vitamin C dan protein .

f) Analisis kemungkinan berbagai faktor risiko atau etiologi penyakit

Menurut penelitian usia terlalu muda atau kurang dari 20 tahun dan usia terlalu tua

atau lebih dari 35 tahun merupakan faktor predisposisi terjadinya preeklampsia. Usia

pasien yang masih tergolong muda (kurang dari 20 tahun) merupakan resiko untuk

anemia. Selain itu asupan zat besi yang kurang merupakan faktor resiko dari anemia.

Semakin rendah usia ibu saat hamil, maka semakin rendah pula kadar hemoglobinnya.

Rendahnya pengetahuan pasien mengenai bahaya dan tanda anemia juga dapat

mengakibatkan pasien mengalami anemia. Hal ini terlihat dengan pasien yang tetap

tidak mau memaksakan dirinya untuk makan meskipun telah diingatkan oleh ibunya.

Rendahnya pengetahuan pasien mengenai gizi (pasien tidak mau makan sayur-

sayuran, buah-buahan). Pengetahuan gizi akan berpengaruh terhadap pola konsumsi

pangan. Semakin banyak pengetahuan tentang gizi, maka semakin beragam pula jenis

makanan yang dikonsumsi sehingga dapat memnuhi kecukupan gizinya dan

mempertahankan kesehatannya.

Usia kehamilan pasien yang semakin bertambah namun tanpa disertai oleh

pemasukan yang cukup. Kebutuhan zat gizi pada ibu hamil terus meningkat sesuai

dengan bertambahnya usia kehamilan. Apabila terjadi peningkatan kebutuhan zat besi

tanpa disertai oleh pemasukan yang cukup, maka cadangan zat besi akan menurun dan

mengakibatkan anemia

g) Analisis untuk mengurangi paparan dengan faktor risiko atau etiologi

Pada umur kehamilan diatas 20 minggu, tirah baring dengan posisi miring menghilng

tekanan rahim pada vena kava inferior, sehingga meningkatkan aliran darah balik dan

akan menambah curah jantung. Hal ini berarti pula meningkatkan aliran darah

keorgan  organ vital. Pada preeclampsia tidak perlu dilakukan restriksi garam

Page 13: Home Visit Tanjung Pinang

sepanjang fungsi ginjal masih normal. Pada ibu hamil yng umurnya muda, berarti

fungsi ginjal masih bagus, sehingga tidak perlu restriksi garam.

Untuk anemia:

- Memberikan pengetahuan kepada pasien pola makan yang baik dan rajin untuk

menkonsumsi zat besi serta zat bergizi lainnya yang penting untuk kesehatan

ibu dan janin, seperti zat besi, asam folat, vitamin B12, protein, vitamin C dan

zat gizi penting lainnnya.

- Memberitahu pasien untuk mengkonsumsi suplemen fe selama kehamilan

- Memberitahu pasien agar nantinya menjaga jarak kehamilannya. Salah satu

penyebab yang dapat mempercepat terjadinya anemia pada wanita adalah jarak

kelahiran yang pendek.

12. Rencana Promosi dan pendidikan kesehatan kepada pasien dan kepada keluarga:

- Memberikan pengetahuan dan bahaya tentang preklamsia dan anemia pada ibu

hamil

- Menjelaskan kepada pasien dan keluarga tanda dan gejala preeklamsi dan

anemia

- Menjelaskan untuk sering makan

- Menjelaskan untuk mengurangi aktifitas yang berat

- Menjelaskan bahaya yang terjadi pada janin jika preeklamsia dan anemia tidak

teratasi

- Menjelaskan kepada pasien dan keluarga faktor resiko preeklamsia dan anemia

- Menjelaskan kepada pasien penyebab terjadinya preeklamsia dan anemia.

- Menjelaskan kepada pasien makanan yang dikonsumsi saat kehamilan.

- Menjelaskan kepada pasien untuk rajin memeriksakan kehamilannya

13. Rencana Edukasi penyakit kepada pasien dan kepad a keluarga:

- Menjelaskan bahwa faktor resiko terjadinya preeklamsia yaitu usia kehamilan

kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun, sebaiknya jika umur masih

dibawah 20 ditunda dahulu kehamilannya bisa menggunakan KB.

- Menjelaskan bahwa pemeriksaan untuk preeklamsia yaitu pemeriksaan

proteinuria dengan menggunakan alat sahli

Page 14: Home Visit Tanjung Pinang

- Menjelaskan bahwa anemia adalah penyakit akibat kurangnya kadar

hemoglobin dalam darah

- Menjelaskan kepada pasien agar menghindari mengkonsumsi bahan makanan

yang mengandung zat inhibitor saat bersamaan dengan makan nasi seperti teh

karena mengandung tannin yang akan mengurangi penyerapan zat besi.

“kami akan menjelaskan kepada pasien agar jangan makan makanan

bersamaan dengan minum teh, karena akan menghambat penyerapan zat besi

yang akan menyebabkan anemia”

- Menjelaskan kepada pasien agar makan makanan yang bergizi seimbang

“Kami akan mengedukasi pasien agar makan makanan yang bergizi seimbang

(nasi, lauk, sayur, buah dan minum susu). Makan yang cukup 3x sehari, porsi 2

kali lipat lebih banyak dari sebelum hamil”

- Menjelaskan bahwa pencegahan terjadinya anemia yaitu dengan

mengkonsumsi zat besi selama kehamilan, membantu penyerapan zat besi

dengan mengkonsumsi vitamin C, dan megurangi konsumsi teh

- Menjelaskan kepada pasien agar memeriksakan kehamilannya minimal 4

(empat) kali selama kehamilan.

“karena pasien sekarang sudah hamil 8 bulan, maka kami menjelaskan untuk

memriksakan kehamilannya minimal 2 kali. Selain itu, untuk kehamilan

berikutnya kami mengedukasi pasien agar rutin memeriksakan kehamilannya

minimal 4 kali selama hamil untuk mendapatkan tablet besi (Fe) dan vitamin

yang lainnya pada petugas kesehatan”

14. Anjuran-anjuran promosi kesehatan penting yang dapat memberi

semangat /mempercepat penyembuhan pada pasien:

Ibu dengan preeclampsia ringan dapat dirawat secara rawat jalan. Dianjurkan ibu

hamil banyka istirahat ( berbaring/ tidur miring), tetapi tidak harus mutlak selalu tirah

baring.

Kontrol 2 kali seminggu untuk memenatau tekanan darah, urine, dan keadaan janin.

Page 15: Home Visit Tanjung Pinang

Memberitahu pasien bagaimana bahaya anemia terhadap janin dan proses persalinan

nantinya. Kami memberitahu pasien akibat anemia:

- Saat persalinan menjadi sulit, misalnya cepat lelah saat ngejan, persalinan

dengan tindakan operasi.

- Mudah terjadi penyakit saat kehamilan

- Kematian pada ibu pasca melahirkan, misalnya karena perdarahan

- Bayi lahir prematur (kurang dari 37 minggu)

- Kelainan bawaan atau cacat pada janin

- Kematangan fungsi organ tubuh janin tidak sempurna

- Anemia pada bayi yang dilahirkan

- Bayi akan mengalami penurunan kecerdasan intelijensi setelah bayi dilahirkan

Jika pasien tetap malas makan kemuningkinan pasien bisa di transfusi

DOKUMENTASI

Page 16: Home Visit Tanjung Pinang

Karena keterbatasan waktu dan tuan rumah ingin melanjutkan aktivitasnya hanya demikian data

yang kami dapatkan