home visit hipertensi

43
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Hipertensi atau penyakit darah tinggi sebenarnya adalah suatu gangguan pada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkan. Hipertensi sering kali disebut sebagai pembunuh gelap (Silent Killer), karena termasuk penyakit yang mematikan tanpa disertai dengan gejala-gejalanya lebih dahulu sebagai peringatan bagi korbannya (Lanny Sustrani, dkk, 2004). Hipertensi dibagi menjadi dua golongan yaitu hipertensi esensial atau hipertensi primer yang tidak diketahui penyebabnya, dan hipertensi sekunder. Hipertensi esensial meliputi kurang lebih 90 % dari seluruh penderita hipertensi dan sisanya disebabkan oleh hipertensi sekunder. Dari golongan

Upload: cha-thene

Post on 24-Dec-2015

80 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

home visite hipertensi

TRANSCRIPT

Page 1: Home Visit Hipertensi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Hipertensi atau penyakit darah tinggi sebenarnya adalah suatu

gangguan pada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan

nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat sampai ke jaringan tubuh yang

membutuhkan. Hipertensi sering kali disebut sebagai pembunuh gelap (Silent

Killer), karena termasuk penyakit yang mematikan tanpa disertai dengan

gejala-gejalanya lebih dahulu sebagai peringatan bagi korbannya (Lanny

Sustrani, dkk, 2004).

Hipertensi dibagi menjadi dua  golongan yaitu hipertensi esensial atau

hipertensi primer yang tidak diketahui penyebabnya, dan hipertensi sekunder. 

Hipertensi esensial meliputi kurang lebih 90 % dari seluruh penderita

hipertensi dan sisanya disebabkan oleh hipertensi sekunder.  Dari golongan

hipertensi sekunder hanya 50 %  yang dapat diketahui sebabnya,  oleh karena

itu upaya untuk penanganan hipertensi esensial lebih mendapatkan prioritas.

Page 2: Home Visit Hipertensi

2

B. TUJUAN

Laporan kegiatan kunjungan rumah (home visit) ini bertujuan untuk:

1. Mengidentifikasi permasalahan kesehatan anggota keluarga yang

dikunjungi sesuai dengan penyakit dengan instrumen antara lain

Genogram, APGAR score dan sebagainya.

2. Menentukan prioritas faktor yang besar pengaruhnya terhadap

kesehatan pasiennya.

3. Memberikan solusi dengan orientasi kesehatan yang optimal.

C. MANFAAT

Pelaksanaan kunjungan di rumah ini diharapkan akan memberikan

manfaat berupa:

1. Lebih meningkatkan pemahaman dokter terhadap pasiennya.

2. Lebih meningkatkan hubungan dokter-pasien.

3. Lebih menjamin terpenuhinya kebutuhan dan tuntutan kesehatan

pasien.

4. Lebih meningkatkan kepuasan pasien.

5. Meminimalisasi kemungkinan penyebaran penyakit menular.

6. Mendorong pasien dan keluarganya untuk mengecilkan pengaruh

faktor pemicu penyakitnya.

Page 3: Home Visit Hipertensi

3

Klinik Dokter Keluarga FK UWKS

Berkas Pembinaan Keluarga No RM : 131

Puskesmas Urangagung - Sidoarjo Nama KK : Tn. M

Tanggal kunjungan pertama kali 09 Februari 20115,

Nama pembina keluarga: Charles R Thene, S.ked

KARAKTERISTIK DEMOGRAFI KELUARGA

Nama Kepala Keluarga : Tn. M

Alamat lengkap : Ds Cemengkalang 02/03, Kabupaten Sidoarjo

Bentuk Keluarga : nuclear family

Tabel 2. Daftar Anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah

No Nama Kedudukan

keluarga

L/P Um

ur

(tah

un)

Pendidikan Pekerjaan Pende

rita

Klinik

Ket

1 Tn. M KK L - Tamat SD Petani - Alm

2 Ny. J Istri P 82 Tamat SD Ibu rumah

tangga

Ya -

3 Tn. T Menantu L 61 Tamat SMA Wiraswasta - -

4 Ny. I Anak P 52 Tamat SD Ibu Rumah

Tangga

- -

5 Ny. L Cucu

Menantu

P 35 Tamat SMA Buruh

pabrik

- -

6 Tn. S Cucu L 39 Tamat SMA Buruh

pabrik

- -

7 Tn. A Cicit L 18 Tamat SMP Pelajar - -

8 Ny. H Cicit P 15 Tamat SD Pelajar - -

BAB II

Page 4: Home Visit Hipertensi

4

STATUS PENDERITA

A. PENDAHULUAN

Laporan ini berdasarkan kasus yang diambil pada penderita wanita

dewasa berusia 82 tahun dengan Hipertensi yang berada di wilayah puskesmas

Urangagung, Kabupaten Sidoarjo. Kasus hipertensi merupakan salah satu kasus

yang berhubungan dengan metabolik dan sering didapat pada usia tua, masih

sebuah problema apakah karena kesalahan gaya hidup atau memang adanya

riwayat turunan darah tinggi. Oleh karena itu penting kiranya bagi penulis untuk

memperhatikan dan mencermatinya untuk kemudian bisa menjadikannya sebagai

pengalaman di lapangan.

B. IDENTITAS PENDERITA

Nama : Ny. J

Umur : 82 tahun

Jenis kelamin : Wanita

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Pendidikan : Tamatan SD

Agama : Islam

Alamat : Ds Cemengkalang RT 02/ RW 03, Kecamatan Sidoarjo,

Kabupaten Sidoarjo

Suku : Jawa

Tanggal periksa : 09 Februari 2015

Page 5: Home Visit Hipertensi

5

C. ANAMNESIS ( Autoanamnesis)

1. Keluhan Utama: Pusing Cekot-cekot

2. Riwayat Penyakit Sekarang:

Penderita mengeluh pusing cekot-cekot pada kepala belakang, pusing

dirasakan hilang timbul sejak 4 tahun yang lalu, keluhan muncul saat pasien

sulit tidur dan dalam keadaan tegang atau banyak pikiran. Selain pusing cekot-

cekot pasien juga mengeluhkan nyeri pada lutut kaki setelah banyak berjalan

dan saat bangun tidur. Pasien juga mengeluhkan badannya sering gatal-gatal

yang onsetnya hilang timbul.

3. Riwayat Penyakit Dahulu:

Pasien tidak memiliki riwayat penyakit seperti ini sebelumnya

Riwayat penyakit kencing manis, batuk lama disangkal oleh penderita.

4. Riwayat Penyakit Keluarga:

Dari riwayat

keluarga penderita, riwayat darah tinggi dan kencing manis

disangkal.

5. Riwayat Kebiasaan :

Penderita memiliki kebiasaan makan jenis makanan yang

mengandung garam dan lemak seperti makan masakan yang terlalu asin,

dan suka makan daging kambing.

Penderita dulu pernah memiliki kebiasaan minum kopi, namun

akhir-akhir ini sudah berhenti. Untuk kebiasaan meminum air putih

penderita meminum antara 2-4 gelas sehari.

Penderita memiliki kebiasaan olahraga setiap pagi dengan berjalan

kaki selama kurang lebih 15menit.

Page 6: Home Visit Hipertensi

6

6. Riwayat Sosial Ekonomi :

Community : penderita tinggal disebuah rumah yang berada di pinggir

sawah dengan penghuni 8 orang,, kebutuhan rumah tangga tersebut

terpenuhi karna sebagian orang dewasa yang tinggal dirumah tersebut

bekerja dan berpenghasilan, pasien tidak bisa menyebutkan berapa hasil

yang didapatkan.

Neighborhood : keadaan tempat tinggal perumahan pasien adalah di

pinggir sawah, dan disekitar rumah terhimpit rumah yang lain.

Home : sirkulasi udara kurang baik karena ventilasi yang tak memadai,

pencahayaannya juga kurang, tapi kebersihan rumah terjaga

Hobby  : Berjalan dipagi hari

Occupation : Sebagai ibu rumah tangga

Diet : Pasien mengatur pola makan namun tidak jarang pasien

tidak dapat mengontrol jenis makanan yang dikonsumsi.

D. ANAMNESIS SISTEM

1. Kulit : warna kulit sawo matang, kulit gatal (+)

2. Kepala : sakit kepala (+), pusing (+), rambut kepala tidak rontok,

luka pada kepala (-), benjolan/borok di kepala (-)

3. Mata : pandangan mata berkunang-kunang (-), penglihatan

kabur (-/+), ketajaman baik

4. Hidung : tersumbat (-), mimisan (-)

5. Telinga : pendengaran berkurang (-), berdengung (-), keluar cairan (-)

6. Mulut : sariawan (-), mulut kering (-), lidah tidak terasa pahit

7. Tenggorokan : sakit menelan (-), serak (-)

8. Pernafasan : sesak nafas (-), batuk lama (-), mengi (-), batuk darah

(-)

Page 7: Home Visit Hipertensi

7

9. Kadiovaskuler : berdebar-debar (-), nyeri dada (-)

10. Gastrointestinal : mual (-), muntah (-), diare (-), nafsu makan menurun

(-), nyeri perut (-), BAB tidak ada keluhan

11. Genitourinaria : BAK lancar

12. Neuropsikiatri : Neurologik : kejang (-), lumpuh (-)

Psikiatrik : emosi stabil, mudah marah (-)13. Muskuloskeletal : kaku sendi (+), nyeri tangan dan kaki (+), nyeri otot (-)

14. Ekstremitas : Atas : bengkak (-), sakit (-)

Bawah : bengkak (-), sakit (-)

E. PEMERIKSAAN FISIK

1. Keadaan Umum

Baik, kesadaran compos mentis, GCS 4-5-6

2. Tanda Vital dan Status Gizi

Tanda Vital

Tekanan darah : 160/90mmHg

Nadi :92x/menit, reguler

Pernafasan: 24x/menit

Suhu :36,5 oC

Status Gizi (Indeks Masa Tubuh):

BB : 63 kg

TB : 160 cm

Status Gizi : 24,6

3. Kulit

Warna : Sawo matang

Kepala : Kesan normal, tidak ada luka, rambut (+) tipis tidak mudah

dicabut, warna hitam.

4. Mata

Page 8: Home Visit Hipertensi

8

Conjunctiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor (3mm/3mm), warna

kelopak (coklat kehitaman), secret (-/-), IOL (+/-)

5. Hidung

Nafas cuping hidung (-), sekret (-), epistaksis (-), deformitas hidung (-),

hiperpigmentasi (-), sadle nose (-)

6. Mulut

Bibir pucat (-)

7. Telinga

Kesan normal

8. Tenggorokan

Tonsil membesar (-), pharing hiperemis (-)

9. Leher

Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar tiroid

10. Thoraks

Simetris, retraksi interkostal (-), retraksi subkostal (-)

- Cor : I : ictus cordis tak tampak

P : ictus cordis teraba ICS V Midclavicular line sinistra

P : batas kiri atas :ICS II Midclavicular line sinistra

batas kanan atas :ICS II Parasternal line sinistra

batas kiri bawah :ICS VI Midclavicular line sinistra

batas kanan bawah :ICS V Parasternal line sinistra

batas jantung kesan tidak melebar

A: S1,S2 tunggal, murmur (-)

- Pulmo:

I : pengembangan dada kanan sama dengan kiri

P : gerak nafas simetris

P : sonor/sonor

A: suara dasar vesikuler (+/+)

suara tambahan RBK (-/-), whezing (-/-)

11. Abdomen

I :flat

Page 9: Home Visit Hipertensi

9

P :supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tak teraba

P :timpani seluruh lapang perut

A :peristaltik (+) normal

12. Ektremitas: palmar eritema(-/-)

13. Sistem genetalia: dalam batas normal

F. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Tidak dilakukan

G. RESUME

Seorang penderita wanita dewasa berusia 82 tahun dengan keluhan

hipertensi. Penderita terdeteksi memiliki tekanan darah tinggi sejak ± 15 tahun

yang lalu. Pasien memiliki kebiasaan makan-makanan yang asin dan

berlemak. Pasien memiliki riwayat minum obat nifedipine 10mg 1x1, asam

mefenamat 500mg 2x1, ctm 4mg 3x1 dan bedak.

Pada pemeriksaan fisik ditemukan kesadaran komposmentis, keadaan

umum baik. Vital sign, tekanan darah: 160/90mmhg, nadi: 92x/menit,

respiration rate 24x/menit, suhu 36.5oc.

H. DIAGNOSIS

Diagnosis Biologis

Hipertensi JNC 8 grade 1

Diagnosis Sosial Ekonomi dan Budaya

1. Kemauan mengatur porsi dan jenis makanan yang sehat masih rendah

2. Kemauan untuk berolahraga masih kurang

3. Kerap mengalami stres saat tidak memiliki teman untuk berkomunikasi

I. PENATALAKSANAAN

Prinsip penatalaksanaan penderita hipertensi adalah:

1. Modifikasi gaya hidup

Page 10: Home Visit Hipertensi

10

Di samping pengobatan farmakologis, modifikasi kebiasaan hidup

selalu harus dilakukan pada pentalaksanaan penderita hipertensi,

meskipun cara initidak dapat dilakukan sebagai cara tunggal untuk

setiap derajat hipertensi, akan tetapi bermanfaat dalam menurunkan

TD, memperbaiki efikasi obat antihipertensi dan cukup potensial

dalam menurunkan faktor risiko kardiovaskuler, disamping murah dan

efek sampingnya minimal. Modifikasi kebiasaan hidup untuk

pencegahan dan penatalaksaan hipertensi adalah sebagai berikut :

1) Menurunkan berat badan ( index masa tubuh diusahakan 18,5-24,9

kg/m2) diperkirakan menurunkan TDS 5-20mmhg/10kg penurunan

berat badan

2) Diet dengan asupan cukup kalium dan kalsium dengan

mengkonsumsi makanan kaya buah, sayur, rendah lemak hewani

dan mengurangi asam lemak jenuh diharapkan menurunakn TDS

8-14mmhg

3) Mengurangi konsumsi natrium tidak lebih dari 100mmol/hari

(6gram Nacl)

4) Meningkatkan aktivitas fisik misalnya dengan berjalan minimal 30

menit

5) Mengurangi konsumsi cafein

2. Pengobatan farmakologi

Menurut JNC 8, uji klinis dengan menggunakan berbagai obat

penruun tekanan darah termasuk penghambat ACE, antagonois

angiotensin, antagonis CA, penyekat beta dan diuretika golongan tiazid

ternyata semuanya dapat menurunkan komplikasi hipertensi. Diuretika

golongan tizaid terbukti dapat digunakan untuk prevensi komplikasi

kardiovaskuler pada penderita hipertensi, meningkatkan efikasi obat

anti hipertensi yang lain dan harganya lebih terjangkau. Sehingga

diuretika golongan tiazid dianjurkan sebagai pengobatan awal

hipertensi, sebagai obat tunggal atau kombinasi dengan kelas obat

Page 11: Home Visit Hipertensi

11

yang lain, kecuali jika ada indikasi untuk menggunakan obat kelas lain

sebagai pengobatan awal.

J. FLOW SHEET

Nama : Ny. J

Diagnosis : Hipertensi grade 1

No Tanggal Tekanan darah

Nadi RR Keadaan penyulit

Penanganan

1 09/02/2015 160/90 92 24 Pola makan yang kurang sehat

Motivasi pentingnya makanan tinggi serat rendah lemak

2 12/02/2015 150/90 80 183 14/02/2015 150/90 84 16

Page 12: Home Visit Hipertensi

12

BAB III

IDENTIFIKASI FUNGSI- FUNGSI KELUARGA

A. FUNGSI KELUARGA

1. Fungsi Biologis

Keluarga terdiri dari penderita, ank, menantu, cucu, cucu

menantu dan cicit, mereka saling membantu dan menasehati.

2. Fungsi Psikologis

Fungsi psikologis yang dinilai dalam laporan home visit ini adalah

penderita. Ny.J tinggal serumah dengan anak, cucu dan cicit, Hubungan

keluarga mereka terjalin cukup akrab, permasalahan-permasalahan yang

dapat diatasi dengan baik dalam keluarga ini. Hubungan diantara mereka

cukup dekat antara satu dengan yang lain. Sehari-hari penderita lebih

banyak menghabiskan waktunya dengan pekerjaan rumah.

Permasalahan yang timbul dalam keluarga didiskusikan bersama,

dipecahkan secara musyawarah dan dicari jalan tengah, serta dibiasakan

sikap saling tolong menolong baik fisik, mental, maupun jika ada salah

seorang di antaranya yang menderita kesusahan.

3. Fungsi Sosial

Dalam masyarakat penderita hanya sebagai anggota masyarakat

biasa, tidak mempunyai kedudukan sosial tertentu dalam masyarakat.

Page 13: Home Visit Hipertensi

13

Dalam kesehariannya penderita bergaul akrab dengan masyarakat di

sekitamya seperti halnya anggota masyarakat yang lain.

4. Fungsi Ekonomi dan Pemenuhan Kebutuhan

Penghasilan keluarga berasal dari penghasilan dari orang-orang

dewasa yang telah bekerja. Penghasilan tersebut digunakan untuk memenuhi

kebutuhan sehari-hari seperti makan, minum dan iuran listrik menggunakan

uang yang ada. Untuk kebutuhan air dengan menggunakan pompa air. Untuk

memasak menggunakan kompor gas dengan tabung gas. Makan sehari-hari

dengan lauk yang bervariasi, dan frekuensi makan 2-3 kali sehari. Penderita

memiliki kartu BPJS untuk berobat dan terkadang menggunakan dana sendiri

sepenuhnya.

5. Fungsi Penguasaan Masalah dan Kemampuan Beradaptasi

Penderita termasuk orang yang terbuka sehingga bila mengalami

kesulitan atau masalah penderita sering bercerita kepada anaknya.

B. APGAR SCORE

ADAPTATION

Penderita selalu menceritakan apa yang dikeluhkan kepada anaknya, dan

selalu mendapat dukungan dari seluruh anggota keluarganya atas masalah yang

dihadapi penderita, baik dukungan moral, spiritual, dan memberi motivasi untuk

rajin minum obat dan kontrol ke puskesmas, sekaligus meyakinkan penderita bahwa

penyakitnya bisa dikontrol sehingga pasien tetap bisa beraktifitas.

PARTNERSHIP

Penderita kerap membicarakan dengan anak-anaknya. Begitu pula bila anak-

anak penderita mengalami masalah selalu dibicirakan bersama

GROWTH

Page 14: Home Visit Hipertensi

14

Penderita juga senang dengan berbagai ide-ide pemacahan masalah yang

dikemukakan oleh keluarga penderita pada penderita

AFFECTION

Penderita merasa hubungan kasih sayang dan interaksinya dengan keluarga

cukup baik meskipun ia sering juga sempat berselisih pendapat mengenai hal-hal

sepele seperti pendidikan cicit, namun selalu bisa diselesaikan dengan baik.

RESOLVE

Penderita merasa cukup puas dengan kebersamaan dan waktu yang ia dapatkan

dari keluarganya walaupun waktu yang tersedia tidak banyak karena kedua anak

harus bekerja diluar kota.

APGAR Tn. M Terhadap Keluarga Sering/selalu

Kadang-kadang

Jarang/tidak

A Saya puas bahwa saya dapat kembali ke keluarga saya bila saya menghadapi masalah √

P Saya puas dengan cara keluarga saya membahas dan membagi masalah dengan saya √

G Saya puas dengan cara keluarga saya menerima dan mendukung keinginan saya untuk melakukan kegiatan baru atau arah hidup yang baru

A Saya puas dengan cara keluarga saya mengekspresikan kasih sayangnya dan merespon emosi saya seperti kemarahan, perhatian dll

R Saya puas dengan cara keluarga saya dan saya membagi waktu bersama-sama √

Total poin = 10 fungsi keluarga dalam keadaan baik

Setiap permasalahan yang dihadapi oleh keluarga selalu

dipecahkan oleh penderita dan beserta istri.

APGAR Ny.S Terhadap Keluarga Sering/selalu

Kadang-kadang

Jarang/tidak

A Saya puas bahwa saya dapat kembali ke keluarga saya bila saya menghadapi masalah √

P Saya puas dengan cara keluarga saya membahas dan membagi masalah dengan saya √

Page 15: Home Visit Hipertensi

15

G Saya puas dengan cara keluarga saya menerima dan mendukung keinginan saya untuk melakukan kegiatan baru atau arah hidup yang baru

A Saya puas dengan cara keluarga saya mengekspresikan kasih sayangnya dan merespon emosi saya seperti kemarahan, perhatian dll

R Saya puas dengan cara keluarga saya dan saya membagi waktu bersama-sama √

Total poin = 10, fungsi keluarga dalam keadaan baik

Ny. S tidak bekerja hanya menemani merawat cicit Ny.S dengan suami

selalu memiliki banyak waktu untuk berkumpul dan berbincang dengan

keluarga.

Total poin = 10, fungsi keluarga dalam keadaan baik

Secara keseluruhan total poin dari APGAR keluarga Ny. J adalah 35,

sehingga rata-rata APGAR dari keluarga Ny. J adalah 10. Hal ini

menunjukkan bahwa fungsi fisiologis yang dimiliki Ny. J dan anggota

keluarganya dalam keadaan baik. Hubungan antar individu dalam keluarga

tersebut terjalin baik.

C. SCREEM

SUMBER PATHOLOGY KET

Sosial Interaksi sosial yang baik antar anggota keluarga juga dengan saudara partisipasi mereka dalam masyarakat cukup.

+

Cultural Kepuasan atau kebanggaan terhadap budaya baik, hal ini dapat dilihat dari pergaulan sehari-hari baik dalam keluarga maupun di lingkungan, banyak tradisi budaya yang masih diikuti. Sering mengikuti acara-acara yang bersifat hajatan, sunatan, nyadran dll. Menggunakan bahasa jawa, tata krama dan kesopanan

+

Page 16: Home Visit Hipertensi

16

ReligiusAgama menawarkan pengalaman spiritual yang baik untuk ketenangan individu yang tidak didapatkan dari yang lain

Pemahaman agama cukup.

+

Ekonomi Ekonomi keluarga ini tergolong ekonomi menengah, untuk kebutuhan primer sudah bisa terpenuhi.

+

Edukasi Pendidikan anggota keluarga sudah cukup memadai. +

MedicalPelayanan kesehatan puskesmas memberikan perhatian khusus terhadap kasus penderita

Cukup Mampu membiayai pelayanan kesehatan yang lebih baik. Dalam mencari pelayanan kesehatan keluarga ini biasanya menggunakan Puskesmas atau langsung berobat ke RSU.

+

D. KARAKTERISTIK DEMOGRAFI KELUARGA

Alamat lengkap : Ds Cemengkalang 02/03, Kabupaten Sidoarjo

Bentuk Keluarga : nuclear Family

Diagram 1. Genogram Keluarga Ny. J

Dibuat tanggal 09 Februari 2015

Page 17: Home Visit Hipertensi

17

Sumber : Data Primer,09 februari 2015

E. INFORMASI POLA INTERAKSI KELUARGA

Ny. J

Keterangan : : hubungan baik

: hubungan tidak baik

Hubungan antara Ny. J dan keluarganya baik dan dekat. Antara penderita dengan

anak-anaknya juga dekat. Dalam keluarga ini tidak sampai terjadi konflik atau

hubungan buruk antar anggota keluarga.

F. PERTANYAAN SIRKULER

1. Ketika penderita jatuh sakit apa yang harus dilakukan oleh istri penderita

dan anak-anak penderita?

Jawab :

Anak penderita yang pertama menganjurkan untuk segera berobat ke

puskesmas atau ke rsu. Anak penderita juga kadang ikut mengantarkan

penderita berobat ke puskesmas.

2. Ketika ibu seperti itu apa yang dilakukan anggota keluarga yang lain?

Page 18: Home Visit Hipertensi

18

Jawab :

Ikut mendukung dan membantu apa yang telah diputuskan. Bila perlu ikut

ke puskesmas menemani penderita.

3. Kalau butuh dirawat/operasi ijin siapa yang dibutuhkan?

Jawab :

Dibutuhkan ijin Ny. J sebagai pengganti kepala keluarga. jika tidak ada

anaknya dapat menggantikan untuk memberikan ijin.

4. Siapa anggota keluarga yang terdekat dengan penderita?

Jawab :

Anggota keluarga yang dekat dengan penderita adalah anaknya

5. Selanjutnya siapa?

Jawab :

Selanjutnya adalah menantu dan cucu-cucunya.

6. Siapa yang secara emosional jauh dari penderita?

Jawab : tidak ada

Page 19: Home Visit Hipertensi

19

BAB IV

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KESEHATAN

A. IDENTIFIKASI FAKTOR PERILAKU DAN NON PERILAKU

KELUARGA

1. Faktor Perilaku Keluarga

Ny. J adalah pengganti kepala keluarga di rumah, keseharian pasien

hanya membersikan rumah saja.

Penderita juga memiliki kebiasaan yang kurang sehat yaitu dengan

makan-makanan yang asin-asin dan berlemak. Keluarga penderita

mengetahui bahwa hal itu sangat tidak sehat bagi penderita, anaknya juga

sering memperingatkan kepada penderita. Namun penderita tetap memakan

makanan yang kurang sehat seperti itu. Penderita berdalih tidak apa-apa

makan yang berlemak namun tidak setiap hari dan belum ada keluhan fisik.

Penderita juga biasa mengkonsumsi minuman seperti kopi, penderita

minum kopi setiap hari. Penderita mengetahui bila meminum kopi setiap

hari tidak baik bagi kesehatan tubuh, namun penderita tetap tidak muncul

keluhan-keluhan tanda darah tinggi.

Selain itu penderita juga mengaku bila dirumah sedang sendirian atau

tidak ada teman untuk mengobrol, yang dilakukan hanya tidur,penderita

kerap mengeluh kepala sakit dan nyeri pada tengkuk, dan jika diperiksa tensi

penderita mengalami kenaikan tekanan darah.

Page 20: Home Visit Hipertensi

20

2. Faktor Non Perilaku

Dipandang dari segi ekonomi, keluarga ini termasuk keluarga

ekonomi ke menengah ke bawah. Keluarga ini sumber penghasilan dari

anak-anaknya yang harus cukup untuk memenuhi kebutuhan rumah

tangga.

Rumah yang dihuni keluarga ini sudah cukup memadai menurut

kesehatan, Pencahayaan ruangan kurang, sedikit ventilasi, Tempat memasak

yang ada di bagian belakang rumah yang sempit dan tidak ada ventilasi

membuat asap dari memasak bercampur didalam rumah. Pembuangan limbah

keluarga sudah memenuhi sanitasi lingkungan karena limbah keluarga

dialirkan ke septic tank. Sampah keluarga dibuang ditempat pembuangan

sampah yang ada di sekitar rumah dan dibakar.

B. IDENTIFIKASI LINGKUNGAN RUMAH

Gambaran Lingkungan

Keluarga ini tinggal di sebuah rumah dipinngir jalan dengan berukuran

10 x 5m2 yang berdempetan dengan rumah tetangganya. Memiliki teras yang

berukuran 2x5m2 di depan rumahnya. Terdiri dari ruang tamu, 1 kamar tidur,

dapur, kamar mandi yang memilki fasilitas jamban.Terdiri dari 1 pintu keluar

di depan. Jendela di ruang tamu ada 2 buah. Untuk kamar tidur dan dapur

kurang pencahayaan. Sehingga ventilasi dan pencahayaan masih kurang.

Lantai rumah sudah diubin semua. Atap rumah tersusun dari plafon. Dinding

rumah terbuat dari tembok dan dicat. Perabotan rumah tangga lengkap.

Sumber air untuk kebutuhan sehari-harinya keluarga ini menggunakan mesin

pompa air. Secara keseluruhan kebersihan rumah cukup baik.

Page 21: Home Visit Hipertensi

21

k

k

m

Gambar 3.1 Denah Rumah penderitaSumber: Data Primer Februari 2015

Page 22: Home Visit Hipertensi

22

BAB V

DAFTAR MASALAH

A. MASALAH AKTIF

1. Hipertensi et causal faktor makanan psikis

2. Tingkat ekonomi keluarga yang tergolong menengah ke bawah

3. Gaya hidup penderita yang masih kurang sehat

B. FAKTOR RESIKO

1. Keinginan untuk makan-makanan yang tinggi garam

2. Tekanan stres saat tidak ada teman dan aktifitas yg bermakna

DIAGRAM PERMASALAHAN PENDERITA

(Menggambarkan hubungan antara timbulnya masalah kesehatan yang ada dengan

faktor-faktor resiko yang ada dalam kehidupan penderita)

Ny. J (penderita)

Tingkat ekonomi menengah kbawah

Faktor stres karena usia yang membatasi aktifitas dan kurang

teman untuk komunikasi

Kebiasaan makanan tinggi

garam dan konsumsi cafein

Page 23: Home Visit Hipertensi

23

BAB 6

BAB VIPATIENT MANAGEMENT

PATIENT CENTERED MANAGEMENT

1. Support Psikologis

Penderita memerlukan dukungan psikologis dikarenakan penderita

sudah tidak memiliki kesibukan rutin tidak seperti saat muda dulu, Penderita

didukung dengan cara :

a. Memberikan perhatian pada berbagai aspek masalah yang dihadapi.

b. Memberikan perhatian pada pemecahan masalah yang ada.

c. Memantau kondisi fisik dengan teliti dan berkesinambungan.

Pendekatan Spiritual, diarahkan untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan

YME, misalnya dengan rajin ibadah, berdoa dan memohon hanya kepada

Tuhan YME.

Dukungan psikososial dari keluarga dan lingkungan merupakan hal

yang harus dilakukan. Bila ada masalah, evaluasi psikologis dan evaluasi

kondisi sosial, dapat dijadikan titik tolak program terapi psikososial.

2. Penentraman Hati

Menentramkan hati diperlukan penderita dengan problem psikologis

antara lain yang disebabkan oleh berkurangnya aktifitas rutin sehari-hari

yang dikarenakan purna tugas dan dikarenakan gangguan kesehatan.

Menentramkan penderita dengan memberikan edukasi tentang

penyakitnya bahwa masalah yang dihadapinya dapat diatasi dengan cara

berkumpul dengan anak-anaknya atau mengikuti kegiatan kesehatan

Gaya hidup yang kurang berolahraga,

sehari hari hanya tidur

Page 24: Home Visit Hipertensi

24

seperti posyandu desa,sehingga memiliki banyak teman dan tidak merasa

kesepian.

3. Menimbulkan rasa percaya diri dan tanggung jawab pada diri sendiri

Dokter perlu menimbulkan rasa percaya dan keyakinan pada penderita

bahwa ia bisa melewati berbagai kesulitan dan penderitaannya. Selain itu juga

ditanamkan rasa tanggung jawab terhadap diri sendiri mengenai kepatuhan

dalam jadwal kontrol ke tenaga kesehatan yang dianjurkan dan hal-hal yang

perlu dihindari serta yang perlu dilakukan.

4. Pengobatan

Adapun penatalaksanaan penderita hipertensi sudah dijelaskan pada

bab-bab sebelumnya dengan prinsip farmakologis dan nonfarmakologis.

5. Pencegahan dan Promosi Kesehatan

Hal yang tidak boleh terlupakan adalah pencegahan dan promosi

kesehatan yaitu dengan menyarankan penderita untuk mengikuti acara

kesehetan seperti posyandu lansia, agar bisa selalu mengkontrol tekanan

darah, dan mencegah terjadinya penyakit tidak menular lainnya. Selain itu

juga membuat penderita memiliki banyak teman, sehingga membuat

penderita tidak tertekan karena sendirian.

Page 25: Home Visit Hipertensi

25

BAB VII

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Segi Biologis :

a. Ny.J adalah penderita dewasa dengan hipertensi

b. Ny.J memiliki kebiasaan mengkonsumsi makanan yang mengandung

garam dan lemak

2. Segi Psikologis :

a. Hubungan antara anggota keluarga yang terjalin cukup akrab, harmonis,

dan hangat.

b. Pengetahuan dan pelaksanaan akan pentingnya gaya hidup sehat masih

kurang

c. Intake makanan tinggi garam masih tinggi.

3. Segi Sosial :

a. Problem komunikasi menjadi faktor permasalahan dikeluarga ini.

4. Segi fisik :

a. Rumah dan lingkungan sekitar keluarga Ny.J cukup sehat.

B. SARAN

1. Untuk masalah medis (Hipertensi) dilakukan langkah-langkah :

Page 26: Home Visit Hipertensi

26

a. Preventif : untuk penderita penyakit hipertensi dapat dicegah dengan

menjaga jumlah makanan yang mengandung banyak garam. Serta

memperbanyak gerak aktifitas fisik, kemudian mengkontrol stres,

meningkatkan asupan buah dan sayur.

b. Promotif : edukasi kepada pasien hipertensi adalah untuk selalu

mengukur tekanan darah secara berkala, sebab penyakit hipertensi

adalah penyakit sistemik yang memiliki resiko komplikasi pada

banyak organ.

c. Kuratif : untuk penderita hipertensi, langkah-langkah penangaan

dengan cara medikamentosa dan non medikamentosa. Non

medikamentosa bisa dilakukan dengan mengubah gaya hidup,

kemudian untuk medikamentosa dianjurkan untuk meminum obat

hipertensi agar tekanan darah dapat selalu dijaga pada tekanan yang

aman.

d. Rehabilitatif : Memberikan semangat kepada penderita, karena

penyakit ini merupakan suatu penyakit idiopatik dan bisa terkena

pada banyak orang, yang terpenting adalah untuk selalu menjaga

agar tekanan darah dalam batas yang aman.

2. Untuk masalah Sosial, dilakukan langkah-langkah :

a. Promotif : Memberikan saran dan dukungan kepada penderita, bahwa

sesudah pensiun dari kedinasan masih banyak pekerjaan yang bisa

dilakukan untuk mengisi waktu luang seperti mengikuti acara warga

yang berada di dekat rumah penderita. Memperbanyak komunikasi

dengan anak dan cucu, agar waktu-waktu luang dapat terisi dengan

berkomunikasi.

Page 27: Home Visit Hipertensi

27

LAMPIRAN

Ruang Tamu

Page 28: Home Visit Hipertensi

28

Kamar 1

Kamar 2

Page 29: Home Visit Hipertensi

29

Ruang Tengah

Dapur

Page 30: Home Visit Hipertensi

30

WC & Kamar Mandi

Halaman Belakang