proposal home visit jiwa

20
PROPOSAL KUNJUNGAN RUMAH Pada Keluarga Ny.S Yang Dirawat Di Ruang Arimbi RS. Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor Di susun untuk memenuhi salah satu kompetesi dari Mata Kuliah Keperawatan Jiwa semester V (Lima) Di susun oleh : Ihvansyah Harlitia Purnama P17320311022 M. Badruz Zaman P17320311014 Utari Yasa Pratiwi P17320311036

Upload: muhammad-badruz-zaman

Post on 08-Feb-2016

198 views

Category:

Documents


16 download

DESCRIPTION

untuk menjadi acuan keperawatan jiwa yang ingin melakukan kunjungan rumah

TRANSCRIPT

Page 1: Proposal Home Visit jiwa

PROPOSAL KUNJUNGAN RUMAH

Pada Keluarga Ny.S Yang Dirawat Di Ruang Arimbi

RS. Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

Di susun untuk memenuhi salah satu kompetesi dari Mata Kuliah

Keperawatan Jiwa semester V (Lima)

Di susun oleh :

Ihvansyah Harlitia Purnama P17320311022

M. Badruz Zaman P17320311014

Utari Yasa Pratiwi P17320311036

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN BANDUNG

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN BOGOR

Jl. Dr. Sumeru No. 116, Bogor 16111

2013

Page 2: Proposal Home Visit jiwa

PROPOSAL KUNJUNGAN RUMAH

A. Identitas klien.

Nama : Ny.S

Umur : 35z Tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Pendidikan : SD

Status : Belum menikah

Alamat : Jl. Cilodong No. 20 RT 01/05, kelurahan

Kalibaru, Kec. Cilodong Kota Depok

No CM : 057369

Dx Medis : Skizofrenia Paranoid

Tanggal masuk RS : 21 Agustus 2013

Tanggal masuk ruangan : 23 Agustus 2013

Tanggal pengkajian : 1 Oktober 2013

Kunjungan rumah akan dilakukan pada :

Nama : Ny. N

Umur : 25 Tahun

Status :

Hubungan keluarga : Adik Kandung

Pendidikan : SMA

Pekerjaan :

Alamat : Jl. Cilodong No. 20 RT 01/05, kelurahan

Kalibaru, Kec. Cilodong Kota Depok

Page 3: Proposal Home Visit jiwa

B. Tujuan Kunjungan Rumah

Tujuan umum :

Keluarga dapat memahami dan berperan aktif dalam merawat klien selama

di rumah setelah pulang dari RS.

Tujuan khusus :

1. Memberikan informasi tentang perkembangan klien.

2. Memvalidasi dan melengkapi data yang diperoleh dari klien dan

dokumentasi medik tentang :

a. Riwayat keluarga

b. Riwayat perkembangan

c. Faktor predisposisi

d. Genogram

e. Alasan masuk rumah sakit

3. Melaksanakan pengkajian pengetahuan keluarga tentang cara merawat

klien dengan Harga Diri Rendah, Isolasi Sosial, dan Risiko Perilaku

Kekerasan.

4. Melakukan implementasi terkait dengan diagnosa yang belum di

lakukan.

5. Mengetahui situasi pendukung keluarga apabila klien pulang.

6. Mengetahui persiapan keluarga apabila klien pulang.

7. Memberikan pendidikan kesehatan pada keluarga tentang masalah

keperawatan klien terkait dengan Harga Diri Rendah, isolasi Sosial

dan Risiko Perilaku Kekerasan.

8. Mengetahui dan mengoptimalkan enam fungsi keluarga :

a. Keluarga dapat mengenal masalah pada klien dengan Harga Diri

Rendah, isolasi sosial, dan Risiko Perilaku kekerasan.

b. Keluarga dapat mengambil keputusan untuk berperan aktif dalam

merawat klien selama di rumah.

c. Keluarga dapat merawat anggota keluarga dengan gangguan jiwa.

Page 4: Proposal Home Visit jiwa

d. Keluarga dapat memodifikasi lingkungan rumah dalaam merawat

klien.

e. Keluarga dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada.

f. Keluarga dapat membuat jadwal aktivitas di rumah termasuk

minum obat dan menjelaskan follow up pasien setelah pulang.

C. Rencana Tindakan Keperawatan

1. Berikan informasi tentang perkemangan klien dan penjelasan masalah

keperawatan yang dialami oleh klien saat ini kepada keluarga

2. Diskusikan tentang keluarga tentang pentingnya peran aktif keluarga

sebagai pendukung untuk mengtasi masalah yang dialami klien

3. Diskusikan dengan keluarga cara mengatasi masalah Harga Diri

Rendah, Isolasi Sosial, dan Resiko Perilaku Kekerasan

4. Berikan latihan keluarga cara mengatasi masalah Harga Diri Rendah,

Isolasi Sosial, dan Resiko Perilaku Kekerasan

5. Berikan motivasi keluarga untuk membantu klien mengatasi masalah

Harga Diri Rendah, Isolasi Sosial, dan Resiko Perilaku Kekerasan

6. Berikan penjelasan tentang pengertian, tanda-tanda, penyebab dan

akibat dari klien dengan masalah Harga Diri Rendah, Isolasi Sosial,

dan Resiko Perilaku Kekerasan

D. Strategi Pelaksanaan

1. Fase orientasi.

a. Mengucapkan salam

b. Memperkenalkan diri

c. Menyampaikan tujuan kunjungan rumah : keluarga dapat

memahami dan berperan aktif dalam merawat klien setelah pulang

ke rumah berdasarkan asuhan keperawatan.

d. Evaluasi/Validasi

Kondisi klien saat di rumah

Perasaan sikap keluarga terhadap klien

Sikap masyarakat terhadap klien

Page 5: Proposal Home Visit jiwa

Status sosial ekonomi keluarga

Apa yang dilakukan keluarga terhadap perilaku kekerasan

Genogram keluarga

e. Membuat kontrak

Topik : Memberikan pendidikan kesehatan mengenai masalah

klien yaitu Harga Diri Rendah , Isolasi Sosial, Resiko

Perilaku Kekerasan.

Waktu : pukul 09.00 WIB sampai dengan selesai.

Tempat : Jl. Cilodong No. 20 RT 01/05, kelurahan Kalibaru, Kec.

Cilodong Kota Depok

2. Fase kerja

1) Bina hubungan saling percaya dan mendiskusikan pentingnya

pertan serta keluarga sebagai pentukung untuk mengatasi

Harga Diri Rendah, Isolasi Sosial, Resiko Perilaku Kekerasan :

a. Mengucapkan salam, memperkenalkan diri

b. Menjelaskan maksud dan tujuan

c. Membuat kontrak

d. Mengeksplorasikan perasaan keluaraga.

2) Mendiskusikan potensi keluarga untuk membantu klien

mengatasi Harga Diri Rendah, Isolasi Sosial, Resiko Perilaku

Kekerasan

3) Menjelaskan kepada keluarga tentang :

a. Pengertian Harga Diri Rendah, Isolasi Sosial, dan

Resiko Perilaku Kekerasan

b. Tanda dan gejala Harga Diri Rendah, Isolasi Sosial, dan

Resiko Perilaku Kekerasan

c. Penyebab dan akibat Harga Diri Rendah, Isolasi Sosial,

dan Resiko Perilaku Kekerasan

d. Cara merawat klien dengan Harga Diri Rendah, Isolasi

Sosial, dan Resiko Perilaku Kekerasan

4) Melatih keluarga cara merawat klien Harga Diri Rendah :

Page 6: Proposal Home Visit jiwa

a. Jelaskan Kepada keluarga tentang harga diri rendah

yang ada pada pasien.

b. Diskusikan dengan keluarga kemampuan yang dimiliki

pasien dan memuji pasien atas kemampuaNyya.

c. Anjurkan keluarga untuk memotivasi pasien dalam

melakukan kegiatan yang sudah dilatihkan pasien

dengan perawat.

d. Ajarkan keluarga cara mengamati perkembangan

perubahan perilaku pasien.

5) Melatih keluarga cara merawat klien isolasi sosial

a. Masalah isolasi sosial dan dampaknya pada pasien.

b. Penyebab isolasi sosial.

c. Cara-cara merawat pasien dengan isolasi sosial, antara

lain:

Membina hubungan saling percaya dengan pasien

dengan cara bersikap peduli dan tidak ingkar janji.

Memberikan semangat dan dorongan kepada pasien

untuk bisa melakukan kegiatan bersama-sama

dengan orang lain yaitu dengan tidak mencela

kondisi pasien dan memberikan pujian yang wajar.

Tidak membiarkan pasien sendiri di rumah.

Membuat rencana atau jadwal bercakap-cakap

dengan pasien.

Memperagakan cara merawat pasien dengan isolasi

sosial

Membantu keluarga mempraktekkan cara merawat

yang telah dipelajari, mendiskusikan yang dihadapi.

6) Melatih keluarga Cara merawat Klien Resiko Perilaku

Kekerasan

a. Diskusikan masalah yang dihadapi keluarga dalam

merawat pasien

Page 7: Proposal Home Visit jiwa

b. Diskusikan bersama keluarga tentang perilaku

kekerasan (penyebab, tanda dan gejala, perilaku

yang muncul dan akibat dari perilaku tersebut)

c. Diskusikan bersama keluarga kondisi-kondisi pasien

yang perlu segera dilaporkan kepada perawat,

seperti melempar atau memukul benda/orang lain

d. Latih keluarga merawat pasien dengan perilaku

kekerasan

e. Anjurkan keluarga untuk memotivasi pasien

melakukan tindakan yang telah diajarkan oleh

perawat.

7) Menanyakan kepada keluarga setelah mencoba cara yang sudah

dilatih.

8) Memberi motivasi kepada keluarga agar membantu klien.

9) Beri pujian kepada keluarga atas keterlibatanya merawat klien

di rumah.

3. Fase terminasi

a. Evaluasi subyektif ;

Menanyakan perasaan keluarga setelah di kunjungi mahasiswa

yang memberikan informasi tentang perkembangan klien.

b. Evaluasi Obyektif ;

Keluarga dapat mengungkapkan kembali yang sudah disampaikan

oleh mahasiswa tentang Harga Diri Rendah, isolasi sosial, dan

resiko perilaku kekerasan.

c. Tindak lanjut

Kesepakatan keluarga terlibat di dalam asuhan keperawatan klien

di rumah sakit dan di rumah :

Klien dapat di perlakukan seperti anggota keluarga yang

sehat

Lingkungan rumah disesuaikan dengan kondisi klien

Page 8: Proposal Home Visit jiwa

Mengingatkan kembali keluarga untuk memotivasi klien

dan memberi pijian realistic kepada klien apabila klien

melakukan tindakan yang benar

Melibatkan klien dalam setiap kegiatan, baik dalam

lingkungan masyarakat

B. Kontrak yang akan datang

Menganjurkan keluarga untuk mengunjungi klien di Rumah Sakit

Marzoeki Mahdi pada hari kerja dan melajutkan konsultan degan

dokter dan perawat yang telah merawat klien di ruang Arimbi

Rumah Sakit Marzoeki Mahdi kota bogor

Page 9: Proposal Home Visit jiwa

SP 1 Keluarga : Pendidikan Kesehatan tentang pengertian Harga Diri Rendah, jenis Harga

Diri Rendah yang dialami pasien, tanda dan gejala Harga Diri Rendah dan cara-cara

merawat pasien Harga Diri Rendah.

Orientasi:

“Assalammualaikum Bapak/Ibu!”“Saya badruz, perawat yang merawat anak Bapak/Ibu.”

“Bagaimana perasaan Bapak/Ibu hari ini? Apa pendapat Bapak/Ibu tentang anak Bapak/Ibu?”

“Hari ini kita akan berdiskusi tentang apa masalah yang anak Bapak/Ibu alami dan bantuan

apa yang Bapak/Ibu bisa berikan.”

“Kita mau diskusi di mana? Bagaimana kalau di ruang tamu? Berapa lama waktu Bpk/Ibu?

Bagaimana kalau 30 menit”

Kerja:

“ Alasan apa yang menyebabkan Ibu/Bapak membawa Ny.S ke RSMM ? sudah berapa lama

keluhan yang dirasakan seperti yang dialami Ny.S ? apakah ada anggota keluarga lain yang

memiliki gejala sama dengan yang dialami oleh Ny.S ? bagaimana hubungan antara Ny.S

dengan saudara-saudaranya ? bagaimana hubungan Ny.S dengan tetangga di lingkungan

rumahnya ?

“Apa yang Bpk/Ibu rasakan menjadi masalah dalam merawat Ny.S . Apa yang Bpk/Ibu

lakukan?”

“Ya, gejala yang dialami oleh anak Bapak/Ibu itu dinamakan Harga Diri Rendah, yaitu memiliki

perasaan tidak berdaya atau tidak berarti..

”Tanda-tandanya perasaan tidak mampu, aktivitas menurun, malu terhadap diri sendiri, dan

percaya diri kurang”

“ apa yang bapak ketahui tentang masalah Ny.S ? Ya memang benar sekali pak, Ny.S itu

memang terlihat tidak percaya diri. Misalnya pada Ny.S sering merasa minder karena penyakit,

tidak tercapai keinginannya, atau masalah dalam hubungan pribadi. Dengan kata lain, adik

bapak memiliki masalah harga diri rendah yang ditandai dengan munculnya pikiran-pikiran

yang selalu negatif terhadap diri sendiri. Bila keadaan Ny.S ini terus menerus seperti itu, Ny.S

bisa mengalami masalah yang lebih berat lagi, misalnya Ny.S jadi malu bertemu dengan orang

lain dan memilih untuk mengurung diri.”

“ sampai disini, ibu mengerti apa yang dimaksud dengan harga diri rendah ?”

“ bagus sekali ibu sudah mengerti.”

Page 10: Proposal Home Visit jiwa

“ setelah kita mengerti bahwa masalah Ny.S dapat menjadi masalah yang serius, maka kita

perlu memberikan perawatan yang baik untuk Ny.S”, “ bapak, apa saja kemampuan yang

dimiliki Ny.S ?”Misalnya Ny.S punya kemampuan untuk mencuci piring, mengepel dan

sebagainya, jadi berikan kesempatan kepada Ny.S untuk melakukan kegiatan tersebut kalau bisa

buatkan jadwal kegiatannya, sehingga kegiatan sudah terjadwal.” dan yang kedua, berikan

motivasi dan dukungan serta pujian jika Ny.S melakukan kegiatan yang dilakukannya karena

dapat meningkatkan harga dirinya.”

Terminasi:

“Bagaimana perasaan Bapak/Ibu setelah kita berdiskusi dan latihan mencegah Harga Diri

Rendah adik Bapak/Ibu?”

“Sekarang coba Bapak/Ibu sebutkan kembali cara merawat adikk bapak/Ibu”

”Bagus sekali Pak/Bu. Bagaimana jika Bapak/Ibu lebih sering mengunjungi adik Bapak/Ibu di

rumah sakit. Agar dia lebih termotivasi untuk cepat sembuh dengan megikuti aturan-aturan

pengobatan.

Baik, sampai jumpa. Assalamu’alaikum

Page 11: Proposal Home Visit jiwa

SP 1 Keluarga : Memberikan penyuluhan kepada keluarga tentang masalah isolasi

sosial, penyebab isolasi sosial, dan cara merawat pasien dengan isolasi sosial

Orientasi:

“Assalamu’alaikum Pak”

”Perkenalkan saya perawat ivan, saya yang merawat, anak bapa/ibu di ruang Arimbi Rumah

Sakit Marzoeki Mahdi

”Nama Bapak/Ibu siapa? Senang dipanggil apa?”

Evaluasi/Validasi

” Bagaimana perasaan Bapak hari ini?

Kontrak

Topik :“Bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang masalah anak Bapak/Ibu dan cara

perawatannya”

Waktu :” Berapa lama Bapak punya waktu? Bagaimana kalau setengah jam?”

Tempat : ”Bapa/Ibu ingin ngobrol dimana? ”Kita diskusi di sini saja ya?

Kerja:

”Apa masalah yang Bp/Ibu hadapi dalam merawat Ny.S? Apa yang sudah dilakukan?”

“Masalah yang dialami oleh Ny. S disebut isolasi sosial. Ini adalah salah satu gejala penyakit

yang juga dialami oleh pasien-pasien gangguan jiwa yang lain”.

” Tanda-tandanya antara lain tidak mau bergaul dengan orang lain, mengurung diri, kalaupun

berbicara hanya sebentar dengan wajah menunduk”

”Biasanya masalah ini muncul karena memiliki pengalaman yang mengecewakan saat

berhubungan dengan orang lain, seperti sering ditolak, tidak dihargai atau berpisah dengan

orang–orang terdekat”

“Apabila masalah isolasi sosial ini tidak diatasi maka seseorang bisa mengalami Halusinasi,

yaitu mendengar suara atau melihat bayangan yang sebetulnya tidak ada.”

“Untuk menghadapi keadaan yang demikian Bapak dan anggota keluarga lainnya harus sabar

menghadapi Ny.S. Dan untuk merawat Ny.S, keluarga perlu melakukan beberapa hal. Pertama

keluarga harus membina hubungan saling percaya dengan Ny.S yang caranya adalah bersikap

peduli dengan Ny.S dan jangan ingkar janji. Kedua, keluarga perlu memberikan semangat dan

dorongan kepada Ny.S untuk bisa melakukan kegiatan bersama-sama dengan orang lain.

Berilah pujian yang wajar dan jangan mencela kondisi pasien.”

Page 12: Proposal Home Visit jiwa

« Selanjutnya jangan biarkan Ny.S sendiri. Buat rencana atau jadwal bercakap-cakap dengan

Ny.S. Misalnya sholat bersama, makan bersama, rekreasi bersama, melakukan kegiatan rumah

tangga bersama.” 

”Nah bagaimana kalau sekarang kita latihan untuk melakukan semua cara itu”

” Begini contoh komunikasinya, Pak: Ny.S, bapak lihat sekarang kamu sudah bisa bercakap-

cakap dengan orang lain.Perbincangannya juga lumayan lama. Bapak senang sekali melihat

perkembangan kamu, Nak. Coba kamu bincang-bincang dengan saudara yang lain. Lalu

bagaimana kalau mulai sekarang kamu sholat berjamaah. Kalau di rumah sakit ini, kamu sholat

di mana? Kalau nanti di rumah, kamu sholat bersana-sama keluarga atau di mushola kampung.

Bagiamana Ny.S, kamu mau coba kan ?”

”Nah coba sekarang Bapak peragakan cara komunikasi seperti yang saya contohkan”

”Bagus, Pak. Bapak telah memperagakan dengan baik sekali”

”Sampai sini ada yang ditanyakan Pak, Bu?”

Terminasi:

Subjektif :“Baiklah waktunya sudah habis. Bagaimana perasaan Bapak setelah kita latihan

tadi?”

Objektif : “Coba Bapak ulangi lagi apa yang dimaksud dengan isolasi sosial dan tanda-tanda

orang yang mengalami isolasi sosial »

« Selanjutnya bisa Bapak sebutkan kembali cara-cara merawat anak bapak yang mengalami

masalah isolasi sosial »

« Bagus sekali Pak, Bapak bisa menyebutkan kembali cara-cara perawatan tersebut »

«Nanti kalau ketemu Ny.S coba Bp/Ibu lakukan. Dan tolong ceritakan kepada semua keluarga

agar mereka juga melakukan hal yang sama. »

« Assalamu’alaikum »

Page 13: Proposal Home Visit jiwa

SP 1 Keluarga: Memberikan penyuluhan kepada keluarga tentang cara

merawat klien perilaku kekerasan di rumah

Page 14: Proposal Home Visit jiwa

ORIENTASI

“AssalamualaikumBapak/I bu,

“ perkenalkan nama saya Utari, saya yang akan merawat Ny.S

“Nama ibu siapa, senangnya dipanggil apa?”

Evaluasi Validasi

“bagaimana perasaan Ibu hari ini?”

Kontrak

Topik : “ Bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang masalah adik ibu dan cara

perawatnya.

Waktu : “Berapa lama ibu kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau 30 menit?”

Tempat : “Dimana enaknya kita berbincang-bincang, Bu? Bagaimana kalau di ruang tamu”

KERJA

“Bu, apa masalah yang Ibu hadapi/ dalam merawat Ny.S? Apa yang Ibu lakukan? Baik Bu,

Saya akan coba jelaskan tentang marah Bapak dan hal-hal yang perlu diperhatikan.”

“Bu, marah adalah suatu perasaan yang wajar tapi bisa tidak disalurkan dengan benar akan

membahayakan dirinya sendiri, orang lain dan lingkungan.

“Yang menyebabkan adik ibu marah dan ngamuk adalah kalau dia merasa direndahkan,

keinginan tidak terpenuhi. Kalau Ny.S apa penyebabnya Bu?”

“Kalau nanti wajah suami ibu tampak tegang dan merah, lalu kelihatan gelisah, itu artinya

suami ibu sedang marah, dan biasanya setelah itu ia akan melampiaskaNyya dengan

membanting-banting perabot rumah tangga atau memukul atau bicara kasar? Kalau apa

perubahan terjadi? Lalu apa yang biasa dia lakukan?””

“Bila hal tersebut terjadi sebaiknya ibu tetap tenang, bicara lembut tapi tegas, jangan lupa jaga

jarak dan jauhkan benda-benda tajam dari sekitar bapak seperti gelas, pisau. Jauhkan juga

anak-anak kecil dari Ny.S.”

“Bila bapak masih marah dan ngamuk segera bawa ke puskesmas atau RSJ setelah sebelumnya

diikat dulu (ajarkan caranya pada keluarga). Jangan lupa minta bantuan orang lain saat

mengikat Ny.S ya bu, lakukan dengan tidak menyakiti bapak dan dijelaskan alasan mengikat

yaitu agar Ny.S tidak mencedari diri sendiri, orang lain dan lingkungan”

“Nah bu, ibu sudah lihat khan apa yang saya ajarkan kepada bapak bila tanda-tanda

kemarahan itu muncul. Ibu bisa bantu bapak dengan cara mengingatkan jadual latihan cara

Page 15: Proposal Home Visit jiwa

mengontrol marah yang sudah dibuat yaitu secara fisik, verbal, spiritual dan obat teratur”.

“Kalau bapak bisa melakukan latihaNyya dengan baik jangan lupa dipuji ya bu”.

TERMINASI

“Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap tentang cara merawat Ny.S?”

“Coba ibu sebutkan lagi cara merawat Ny.S”

“Setelah ini coba Bapa/ibu ingatkan jadual yang telah dibuat untuk Ny.S ya bu”

“Nanti kalau ketemu, Ny.S coba bapa /ibu lakukan dan tolong ceritakan kepada semua keluarga

agar mereka yang melakukan hal yang sama”

“Assalamualaikum”