kedudukan b. indo
DESCRIPTION
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiTRANSCRIPT
KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA1. Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional 2. Bahasa Indonesia sebagai alat
perhubungan antar daerah dan antar budaya
3. Bahasa Indonesia sebagai lambang kebanggaan Nasional
4. Bahasa Indonesia sebagai Lambang Identitas Nasional
5. Bahasa Indonesia sebagai Alat Pemersatu berbagai suku bangsa
RAGAM BAHASA
• Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dipakai dalam berbagai keperluan, tentu tidak seragam, tetapi akan berbeda-beda disesuaikan dengan situasi dan kondisi.keanekaragaman penggunaan bahasa Indonesia itulah yang dinamakan ragam bahasa Indonesia.
Kridalaksana (1984: 165) mengungkapkan bahwa ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaiannya yang dibedakan menurut topik, hubungan pelaku,dan medium pembicaraan.
Jadi ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaiannya yang timbul menurut situasi dan fungsi yang memungkinkan adanya variasi tersebut.
Ragam bahasa yang oleh penuturnya dianggap sebaga ragam yang baik yaitu: yang mempunyai prestise tinggi
• Digunakan dalam kalangan terdidik• Dalam karya ilmiah • Dalam surat menyurat resmi(seperti surat dinas)Ini merupakan ragam bahasa baku atau ragam
bahasa resmi
ADA DUA JENIS RAGAM BAHASA
• Ragam Bahasa formal• Ragam Bahasa nonformal
RAGAM BAHASA FORMAL
• Ragam Bahasa formal adalah bahasa yang digunakan dalam situasi resmi, seperti surat menyurat, semasa mengajar atau bertutur dengan orang yang kita tidak kenal dekat atau lebih tinggi status dan pangkatnya.
Ciri-ciri bahasa formal:
1. Menggunakan unsur gramatikal secara eksplisit dan konsisten;
2. Menggunakan imbuhan secara lengkap;3. Menggunakan kata ganti resmi; (kamu,
kita, dia, saya, aku, dan sebagainya.4. Menggunakan kata baku;5. Menggunakan EYD;dan 6. Menghindarai unsur kedaerahan
Pembakuan bahasa Indonesia digunakan dalam keilmuan sebagai penyusunan tata bahasa tinggi bahasa tulis. Bahasa baku sebagai ragam bahasa orang yang berpendidikan, yakni bahasa dunia pendidikan tidak hanya dikaji atau diteliti saja, tetapi diajarkan disekolah-sekolah.
Ragam bahasa standar atau bahasa keilmuan memiliki :
• Sifat kemantapan dinamis, yang berupa kaidah dan aturan yang tetap.
• Bersifat kecendekiaan. Perwujudan dalam kalimat, paragraf, dan satuan bahasa lain yang lebih besar mengungkapkan penalaran atau pemikiran yang teratur, logis dan masuk akal.
Kridalaksana (dalam Hans Lapoliwa, 2008) mencatat ada empat fungsi bahasa yang menuntut penggunaan ragam bahasa baku yaitu:
• Komunikasi resmi
• Wacana teknis
• Pembicaran di depan umum
• Pembicaraan dengan orang yang dihormati
Dari empat fungsi bahasa yang menuntut ragam baku itu, hanya dua yang terakhir yang langsung berkaitan dengan komunikasi verbal/secara lisan.
Artinya lafal baku perlu digunakan dalam pembicaraan di depan umum seperti kuliah, ceramah, khotbah, pidato, dsb., atau pembicaraan dengan orang yang dihormati, seperti pembicaraan dengan atasan, dengan guru, dengan orang yang baru dikenal, dsb.
Adanya penyeragaman kaidah baku, penyamaan ragam bahasa atau penyeragaman variasi bahasa merupakan ciri bahasa baku ketiga. Kegunaannya apa?
yaitu untuk menyamakan persepsi atas suatu bahasa ke dalam bahasa Indonesia (Moeliono dalam Hans Lapoliwa, 2008). Menurutnya pula bahasa baku mempunyai empat fungsi 1)pemersatu 2)pemberi kekhasan 3)pembawa kewibawaan 4)sebagai kerangka acuan
BISMILLAH.......BAHASA NON FORMAL
Ragam Bahasa non formal berbeda dengan ragam bahasa formal,ragam bahasa non formal merupakan kebalikannya. Bahasa non formal memiliki sifat yang khas.
SIFAT YANG KHAS
• Yaitu
1. Bentuk kalimat sederhana, singkat, kurang lengkap, tidak banyak menggunakan kata penghubung
2. Menggunakan kata-kata yang biasa dan lazim dipakai sehari-hari. Contoh: bilang, bikin,biarin.
Contoh Analisis Ragam Bahasa Baku• Saudara ketua, para hadirin yang terhormat, Kalimat tersebut jelas salah, karena
mengandung makna jamak. Kata “para” sudah menyatakan jamak, begitu juga kata “hadirin”, sudah mengandung makna semua orang yang hadir. Oleh karena itu, tidak perlu dijamakkan lagi dengan menempatkan kata para. Kalimat yang benar adalah: saudara ketua, hadirin yang terhormat.
Contoh yang lain
• Atas perhatian saudara dihaturkan banyak terima kasih.kalimat di atas salah karena kata dihaturkan tidak ada dalam bahasa indonesia, yang ada kata diucapkan. selanjutnya kata banyak juga tidak dipakai, karena tidak lazim. Jadi kalimat yang benar adalah: Atas perhatian saudara diucapkan terima kasih…..
KALIMAT EFEKTIF
• Kalimat efektif dipahami sebagai kalimat yang dapat menyampaikan informasi dan informasi tersebut mudah dipahami oleh pembaca. Kalimat yang disusun hendaknya melengkapi kelengkapan struktur. Struktur kalimat bahasa Indonesia yaitu: S-P-O-K/Pel. Ide sebuah kalimat disampaikan lengkap tidak terpotong-potong.kalimat yang tidak lengkap strukturnya dinamakan kalimat fragmentaris.kalimat fragmentaris tidak memiliki struktur yang lengkap.
Contoh kalimat fragmentaris • Aziz • Aziz belajar • Aziz belajar bahasa Indonesia • Aziz belajar bahasa Indonesia di kampus
Semakin pembaca memahami informasi yang disampaikan, maka semakin lengkaplah struktur kalimat tersebut.
Transformasi Kalimat
Transformasi berasal dari bahasa inggris transformation yaitu suatu proses mengubah bentuk bahasa menjadi bentuk-bentuk yang lain, baik dari bentuk yang sederhana ke bentuk yang kompleks,maupun dari bentuk kompleks ke bentuk yang sederhana.
Jenis Transformasi
• Transformasi jeda, yaitu dengan menggunakan jeda.
• Transformasi oposisi, yaitu dengan menggunakan kata tugas yang.
• Transformasi setara, yaitu dengan menggunakan kata tugas dan.
• Transformasi disyungtif, yaitu dengan menggunakan kata tugas atau/tetapi.
• Transformasi opini, yaitu dengan menggunakan kata tugas benar / tidak benar.
• Transformasi total, yaitu dengan menggunakan bentuk negatif.
TRANSFORMASI JEDA
• Jeda adalah perhentian sebentar. Perhentian dalam kalimat dapat diwujudkan. Setelah mengucapkan kata-kata yang ada dalam kalimat.
Contohnya : a. Ibu Sainem seorang guru.b. Ibu, Sainem seorang guru.c. Ibu Sainem, seorang guru.d. Ibu, Sainem, seorang guru.
TRANSFORMASI APOSISI
• Perubahan bentuk kalimat antara dua komponen menggunakan kata tugas’yang’
Contoh : a. Almari itu dipakai tempat baju.b. Almari itu dijualBentuk transformasinya:a. Almari yang dipakai tempat baju itu dijual b. Almari yang dijual itu dipakai tempat baju
TRANSFORMASI SETARA
• Transformasi setara menggunakan kata tugas dan. Pentransformasian ini akan menghasilkan kalimat majemuk setara/ kalimat koordinatif. Dua gagasan yang nilai komunikasinya sama disatukan oleh kata dan.
Contoh :a. Hujan turun dan pohon tumbang b. Ayah pergi dan Ibu pulang
TRANSFORMASI DISJUNGTIF
• Perubahan bentuk kalimat menghasilkan kesamaan atau ketidaksamaan.pnggunaan kata atau untuk menghasilkan kesamaan dan penggunaan tetapi untuk menghasilkan ketidaksamaan.
Contoh: a. Sule makan atau Ibu tidur.b. Sule makan, tetapi Ibu tidurc. Saya berbicara keras, tetapi dosen menerangkan.d. Saya berbicara keras, tetapi dosen tidak
menghiraukan.
TRANSFORMASI OPINI
• Opini merupakan pandangan yang yang dimiliki oleh penulis. Transformasi opini merupakan pendapat subjektif si penulis. Nilai pendapat ditentukan oleh kepandaian yang dimiliki oleh penulis. Penulis yang dipercaya tentu saja berimbas pada kepercayaan terhadap kalimat yang dibuat. Pendapat yang berorientasi kepada pengakuan menggunakan kata tugas tidak benar.
Misal
• Benar, bahwa Ani mengikuti semester pendek ini.
• Tidak benar, rakyat belum makmur Opini sering disajikan berdasarkan pandangan
seseorang terhadap hal yang terjadi di dalam kehidupan. Logika atau penalaran yang menyertai penyusunan kalimat opini ini adalah kondisi psikologis penulis. Kalimat ini bisa mendatangkan perdebatan dan adu argumen yang serius manakala digunakan dalam komunikasi. Komunikasi tulis akan menimbulkan perang pena.
TRANSFORMASI TOTAL
• Transformasi total atau duplik. Penulis menampilkan bentuk afirmatif dan negasi dalam bentuk kalimat.
Misal: a. Ayah pergi atau tidak pergi saya harus
ada di rumah. b. Sehat atau tidak sehat saya akan
mengikuti kuliah ini c. Penjudi atau bukan penjudi tetapi
mereka tetap ditangkap.
KALIMAT TOPIK
• Topik ialah pokok pembicaraan atau pikiran. Topik ditentukan sebelum penulis memulai kegiatannya. Wujud topik yang akan dibicarakan ada dua
1. Topik yang berupa bentuk kata2. Topik yang berupa bentuk
kalimat
Topik yang berupa bentuk kata
Misalnya 1. Terorisme (bentuk kata
berimbuhan ): teror+isme2. BBM( bentuk singkatan)3. Pilkada ( bentuk akronim)