kedkom kase

6
TERAPI RUMATAN METADON PADA PASIEN KETERGANTUNGAN OPIAT DENGAN PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA DI PUSKESMAS KECAMATAN SENEN IKA YULIANTI WULANSARI 1102008119 KEDOKTERAN KELUARGA

Upload: ika-yulianti-wulansari

Post on 11-Jan-2016

219 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

akuhdu akjdhusfh zhuashdufhe ahsfoisejgrug stfaytfegyugrbe fjgotgjmt gweydughwuyrh gktiughtol,hg;of

TRANSCRIPT

Page 1: kedkom kase

TERAPI RUMATAN METADON PADA PASIEN KETERGANTUNGAN OPIAT DENGAN PENDEKATAN

KEDOKTERAN KELUARGA DI PUSKESMAS KECAMATAN SENEN

IKA YULIANTI WULANSARI1102008119

KEDOKTERAN KELUARGA

Page 2: kedkom kase

IDENTITAS PASIEN

• Nama : Sdr. F• Jenis Kelamin : Laki-laki• Umur : 17 tahun• Agama : Islam• Alamat : Jl. Raden Saleh No. XVI Cikini• Suku Bangsa : Betawi• Pendidikan : SMP• Pekerjaan : Buruh • No. Rekam Medis : Sn168• Puskesmas : Puskesmas Kecamatan Senen• Tanggal berobat : 11 Desember 2013

Page 3: kedkom kase

ANAMNESA

• Keluhan Utama Pasien ingin mendapatkan metadon.

• Keluhan Tambahan (-)

Page 4: kedkom kase

R P S• Seorang pasien laki-laki berusia 17 tahun datang berobat ke Poliklinik

Metadon Puskesmas Kecamatan Senen. Pasien datang atas kemauan sendiri. Pasien merupakan pasien yang rutin berobat setiap hari sejak bulan Mei 2013 untuk mendapatkan metadon. Pada saat ini pasien tidak mempunyai keluhan lainnya.

• Pasien merupakan seorang mantan pengguna obat-obatan terlarang karena terpengaruh lingkungan dan suasana rumah yang kurang nyaman.

• Awalnya pasien hanya mencoba-coba dimulai dari rokok dan minum minuman keras saat duduk di kelas 1 SMP. Lalu saat kelas 2 SMP pasien mengaku mulai menggunakan putau, benzodiazepin, amfetamin dan ganja.

• Pasien pertama kali menggunakan putau pada saat berusia 14 tahun. Pertama kali mengenal putau dari teman dekatnya sendiri. Pada saat itu, pasien hanya sekedar ingin mencoba. Awalnya pasien menggunakan putau 1-2 kali/sehari. Lama kelamaan frekuensinya meningkat menjadi 5-6 kali/sehari.

• Selain menggunakan putau, pasien juga memakai ganja, benzodiazepin dan amfetamin sebagai selingan. Karena hanya sebagai selingan, pasien tidak terlalu banyak menggunakan zat- zat tersebut.

Page 5: kedkom kase

• Pasien menggunakan putau dengan cara disuntik. Pasien mengaku tidak tukar-menukar jarum suntik dengan temannya karena takut tertular HIV AIDS. Pasien mendapat jarum suntik baru yang dibeli dari temannya yang berjualan putau atau dengan meminta jarum suntik steril dari puskesmas senen.

• Karena uang jajan pasien tidak cukup untuk membeli zat tersebut, akhirnya pasien terpaksa mencuri. Pasien biasanya mencuri helm, dompet, handphone dan barang berharga di jalanan. Tetapi, pasien tidak pernah tertangkap polisi, hanya pernah sekali tertangkap massa tapi kemudian dibebaskan.

• Pasien diajak menjalankan terapi rumatan metadon sejak ketahuan menggunakan putau oleh Ibu pasien. Ibu pasien tahu mengenai terapi metadon karena ada tetangga pasien yang merupakan pegawai Puskesmas Kecamatan Senen.

• Awal menggunakan metadon pasien sering merasa gelisah, suka berkeringat dan sering terkejut. Pasien pun masih tetap menggunakan putau. Karena merasa metadon tidak berpengaruh.

• Jika mengalami keluhan terkait metadon, pasien berkonsultasi dengan dokter di Puskesmas Kecamatan Senen. Dokter yang bersangkutan menaikkan dosis secara perlahan sampai akhirnya sekarang pasien mendapatkan dosis yang sesuai dengan keadaannya. Sejak saat itu, pasien mengaku keluhan seperti diatas sudah jarang dirasakan. Sekarang pasien mengaku sudah tidak pernah menggunakan zat-zat tersebut karena pasien merasa sudah lelah untuk mencuri dijalanan. Pasien ingin menjadi anak yang baik dan mencari uang dengan cara yang halal.

Page 6: kedkom kase