blok kedkom

24
 BAB I LATAR BELAKANG Penyakit TB merupakan masalah utama kesehatan masyarakat di Indonesia. Tahun 1995, hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) menunjukkan bahwa  penyaki t TB merupakan penyebab kemati an nomor ti ga (3) setelah penyakit kar dio vas kul er dan pen yakit sal ura n per nap asan pad a semua kel omp ok usi a, dan nomor satu (1) dari golongan penyakit infeksi. Tahun 1999, WHO memperkirakan set iap tahun terj adi 583 .00 0 kas us bar u TB den gan kematia n kar ena TB sek ita r 140. 000. secara kasar diperkirak an setia p 100. 000 penduduk Indones ia terdap at 130  penderita baru TB paru BTA positif. Penyakit TB paru menyerang sebagian besar kelompok usia kerja produktif, kelompok ekonomi lemah dan berpendidikan rendah (Depkes, 2001). Tahun 1995-1998, cakupan penderita TB dengan strategi DOTS baru mencapai sekitar 10% dan error rate pemeriksaan laboratorium belum dihitung dengan baik mes kip un cure rat e lebih bes ar dar i 85%. Pen ata laksanaan pen der ita dan sis tem  penc atatan dan pelap oran belum seragam disemua unit pelay anan kesehatan baik  peme rintah maupun swasta. Pengobata n yang tidak teratur dan kombinas i obat yang tidak lengkap di masa lalu, diduga telah menimbulkan kekebalan ganda kuman TB terhadap Obat Anti Tuberkulosis (OAT) atau Multi Drug Resistance (MDR) (Depkes, 2001). 1

Upload: ressy-octriana

Post on 10-Jul-2015

198 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BLOK KEDKOM

5/10/2018 BLOK KEDKOM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/blok-kedkom 1/24

BAB I

LATAR BELAKANG

Penyakit TB merupakan masalah utama kesehatan masyarakat di Indonesia.

Tahun 1995, hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) menunjukkan bahwa  penyakit TB merupakan penyebab kematian nomor tiga (3) setelah penyakit

kardiovaskuler dan penyakit saluran pernapasan pada semua kelompok usia, dan

nomor satu (1) dari golongan penyakit infeksi. Tahun 1999, WHO memperkirakan

setiap tahun terjadi 583.000 kasus baru TB dengan kematian karena TB sekitar 

140.000. secara kasar diperkirakan setiap 100.000 penduduk Indonesia terdapat 130

 penderita baru TB paru BTA positif. Penyakit TB paru menyerang sebagian besar 

kelompok usia kerja produktif, kelompok ekonomi lemah dan berpendidikan rendah

(Depkes, 2001).Tahun 1995-1998, cakupan penderita TB dengan strategi DOTS baru mencapai

sekitar 10% dan error rate pemeriksaan laboratorium belum dihitung dengan baik 

meskipun cure rate lebih besar dari 85%. Penatalaksanaan penderita dan sistem  pencatatan dan pelaporan belum seragam disemua unit pelayanan kesehatan baik 

 pemerintah maupun swasta. Pengobatan yang tidak teratur dan kombinasi obat yang

tidak lengkap di masa lalu, diduga telah menimbulkan kekebalan ganda kuman TB

terhadap Obat Anti Tuberkulosis (OAT) atau Multi Drug Resistance (MDR) (Depkes,2001).

1

Page 2: BLOK KEDKOM

5/10/2018 BLOK KEDKOM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/blok-kedkom 2/24

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Gejala penyakit TBC digolongkan menjadi dua bagian, yaitu gejala umum dan

gejala khusus. Sulitnya mendeteksi dan menegakkan diagnosa TBC adalah

disebabkan gambaran secara klinis dari si penderita yang tidak khas, terutama padakasus-kasus baru.

Gejala umum (Sistemik)

•Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan malam hari

disertai keringat malam. Kadang-kadang serangan demam seperti influenza dan

 bersifat hilang timbul.

•Penurunan nafsu makan dan berat badan.

•Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah).

•Perasaan tidak enak (malaise), lemah.

Gejala khusus (Khas)

•Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi sumbatan sebagian

 bronkus (saluran yang menuju ke paru-paru) akibat penekanan kelenjar getah bening

yang membesar, akan menimbulkan suara "mengi", suara nafas melemah yang

disertai sesak.

•Kalau ada cairan dirongga pleura (pembungkus paru-paru), dapat disertai dengan

keluhan sakit dada.

•Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang yang pada suatu

saat dapat membentuk saluran dan bermuara pada kulit di atasnya, pada muara ini

akan keluar cairan nanah.

•Pada anak-anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak) dan disebut sebagai

meningitis (radang selaput otak), gejalanya adalah demam tinggi, adanya penurunan

kesadaran dan kejang-kejang.

Pada penderita usia anak-anak apabila tidak menimbulkan gejala, Maka TBC

dapat terdeteksi kalau diketahui adanya kontak dengan pasien TBC dewasa. Sekitar 

30-50% anak-anak yang terjadi kontak dengan penderita TBC paru dewasa

memberikan hasil uji tuberkulin positif. Pada anak usia 3 bulan – 5 tahun yang tinggal

serumah dengan penderita TBC paru dewasa dengan BTA positif, dilaporkan 30%

terinfeksi berdasarkan pemeriksaan serologi/darah

Apabila seseorang dicurigai menderita atau tertular penyakit TBC, Maka ada

 beberapa hal pemeriksaan yang perlu dilakukan untuk memeberikan diagnosa yang

tepat antara lain ( Depkes, 2001 )

• Anamnesa baik terhadap pasien maupun keluarganya.

• Pemeriksaan fisik secara langsung.

• Pemeriksaan laboratorium (darah, dahak, cairan otak).

• Pemeriksaan patologi anatomi (PA).

• Rontgen dada (thorax photo).

• dan Uji tuberkulin.

Pengobatan bagi penderita penyakit TBC akan menjalani proses yang cukup

lama, yaitu berkisar dari 6 bulan sampai 9 bulan atau bahkan bisa lebih. Penyakit TBC

2

Page 3: BLOK KEDKOM

5/10/2018 BLOK KEDKOM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/blok-kedkom 3/24

dapat disembuhkan secara total apabila penderita secara rutin mengkonsumsi obat-

obatan yang diberikan dokter dan memperbaiki daya tahan tubuhnya dengan gizi yang

cukup baik.

Pola hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari sangat menunjang dalam

  pencegahan dan pengendalian virus TBC. Menggunakan masker sangat pentingdilakaukan agar virus tidak menyebar dan menulari orang yang ada disekitarnya.

Dengan tidak merokok, menggunakan pelindung dada pada waktu berkendara sepeda

motor, mengkonsumsi alkohol dapat menjauhkan kita dari penyakit ini. Makan-

makanan bergizi dan rajin olah raga dan istirahat yang cukup dapat meningkatkan

imun dalam tubuh kita.

Memperhatikan kesehatan lingkungan seperti pengaturan syarat-syarat rumah

yang sehat diantaranya luas bangunan rumah, ventilasi, pencahayaan dengan jumlah

anggota keluarga, kebersihan lingkungan tempat tinggal. Melalui pemberdayaan

keluarga sehingga anggota rumah tangga yang lain dapat turut serta dan berperan

dalam melakukan pengawasan terhadap si penderita dalam minum obat. Sehingga

tingkat kepatuhan penderita dalam minum obat sesuai dengan petunjuk medis.

Langkah-langkah pencegahan penyebaran penyakit TBC yang bisa dilakukan

adalah sebagai berikut di bawah ini yaitu :

• Minum obat secara teratur sampai selesai dan sembuh bagi si penderita TBC

• Tidak meludah di sembarang tempat

• Meludah di tempat yang tarkena sinar matahari atau ditempat yang diisi sabun atau

karbol/lisol

• Menutup mulut pada waktu batuk atau bersin

• Jemur tempat tidur bekas penderita secara teratur karna kuman TBC akan mati bilaterkena sinar matahari

• Jaga kesehatan badan supaya sistem imun senantiasa terjaga dan kuat

• Meningkatkan daya tahan tubuh dengan makan makanan yang sehat dan bergizi

• Hindari melakukan hal-hal yang dapat melemahkan sistem imunitas (sistem

kekebalan tubuh), seperti begadang dan kurang istirahat

• Pastikan anda tidak terlalu berdekatan dengan penderita TBC

• Berikan nasehat dan dukungan kepada penderita TBC untuk berobat dan menjalani

 perawatan

• Olahraga teratur untuk membantu menyehatkan tubuh

•Imunisasi pada bayi (setiap anak indonesia wajib imunisasi BCG)

( Depkes, 2001 )

Kader TB dan kader komunitas dalam program pelayanan masyrakat terkait TB

merupakan ujung tombak di lapangan. Hal ini dikarenakan peran kader TB memiliki peran

strategis dalam meningkatkan angka kesembuhan penyakit TB dan menurunkan angka

kesakitan akibat TB. Diperlukan kapasitas dan kemampuan yang baik bagi seorang kader 

komunitas untuk dapat menjalankan tugas dan perannya dengan optimal. Untuk itu perlu

dilakukan Pelatihan Kader TB Komunitas dengan tujuan kader TB komunitas memiliki

kemampuan yang handal dalam melaksanakan tugasnya di komunitas.

3

Page 4: BLOK KEDKOM

5/10/2018 BLOK KEDKOM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/blok-kedkom 4/24

Sedangkan peran PMO ( Pengawas Minum Obat ) menjalankan peran kunci utama

keberhasilan pengobatan TB adalah keyakinan bahwa penderita TB meminum semua obatnya

sesuai dengan yang ditetapkan dan tidak lalai atau putus berobat. Hal tersebut bisa dipastikan

 bila ada orang yang mengawasi atau memantau penderita TB pada saat minum obat. Sesuai

dengan nama strategi DOTS (Directly Observed Treatment Shortcourse) yang artinya

 pemberian obat dilakukan secara jangka pendek di bawah pengawasan langsung yaitu olehseorang pengawas minum obat (PMO).

4

Page 5: BLOK KEDKOM

5/10/2018 BLOK KEDKOM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/blok-kedkom 5/24

BAB III.

METODE

Pengumpulan data oleh mahasiswa Yarsi dalam melaksanakan kunjungan lapangan ke

masyarakat yang merupakan pasien TB,berinteraksi dengan kader komunitas dan PMO

( pengawas menelan obat ), melakukan observasi keadaan rumah penderita TB dan

lingkungan sekitar rumah penderita TB.

Digunakan kuesioner terlampir dengan rincian tertulis seperti dibawah ini :

Lampiran I. PANDUAN TUGAS

Panduan Tugas Lapangan Wawancara Penderita TB

I. Data Responden

1. Nama penderita TB :

2. Usia :

3. Jenisa kelamin :

4. Alamat :

5. Pendidikan terakhir :

6. Pekerjaan :

7. Tanggal pemeriksaan I:

8. Tanggal diagnosis TB :

9. Mulai pengobatan :

10. Lama pengobatan :

11. Keluhan selama pengobatan (termasuk efek samping) :

12. Nama PMO :

13. Hubungan pasien dengan PMO :

14. Anggota keluarga penderita TB

 No Nama Jeniskelami

n

Umur 

/tanggallahir 

Hubungank 

eluarga

Keteranganpenderi

ta TB/Tdk 

5

Page 6: BLOK KEDKOM

5/10/2018 BLOK KEDKOM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/blok-kedkom 6/24

Status Berobat Penderita TB

15. Apakah sekarang penderita (bpk/ibu/sdr) masih dalam masa pengobatan TB :

1. Ya (lanjut pertanyaan no 17)

2. Tidak  

16. Bila tidak,apa alasannya:

1. Sudah sembuh

2. Putus berobat,apa alasannya?...............................

17. Selama masa pengobatan apakah teratur minum obat:

1. Ya

2. Tidak  

Upaya Kesehatan Keluarga

18. Apabila ada anggota keluarga yang sakit bagaimana tindakan keluarga:

1. Beli obat warung

2. Berobat ke puskesmas

3. Didiamkan saja/tidak diobati

4. Lain-lain:…………………….

19. Apakah di wilayah tempat tinggal penderita ada posyandu?

1. Ada

2. Tidak  

6

Page 7: BLOK KEDKOM

5/10/2018 BLOK KEDKOM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/blok-kedkom 7/24

20. Apabila anggota keluarga penderita ada yang berumur dibawah 5

tahun,apakah teratur dibawa ke posyandu?(lihat ke daftar anggota keluarga

 balita ada atau tidak)

1. Ya

2. tidak  

21. Apakah anak balita mendapat imunisasi ?

1. Ya,lengkap

2. Ya,tidak lengkap

3. Tidak  

Kondisi Rumah Penderita TB (Pertanyaan no 22 sampai 33 Observasi)

22. Jenis atap terluas:

1. Genteng

2. Asbes

3. Seng

4. Lainnya

23. Jenis dinding terluas:

1. Tembok 

2. Kayu

3. Bambu

4. Lainnya

24. Jenis lantai terluas:

1. Keramik/teraso

2. Plester semen

3. Tanah

4. Lainnya

25. Apakah rumah penderita mempunyai ruang ventilasi yang cukup (10% dari

luas lantai rumahnya)?

7

Page 8: BLOK KEDKOM

5/10/2018 BLOK KEDKOM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/blok-kedkom 8/24

1. Ya

2. Tidak  

26. Apakah jendela rumah terbuka setiap hari?

1. Ya

2. Tidak  

27. Apakah cahaya matahari masuk kedalam rumah/kamar tidur?

1. Ya

2. Tidak  

28. Luas rumah:…….m²

29. Kepadatan : jumlah orang yang tinggal dalam rumah/luas rumah:

1. Padat

2. Tidak padat

(minimum 10 m²/orang).untuk kamar mandi diperlukan minimum 3

m²/orang.kamar tidur sebaiknya tidak dihuni > 2orang,kecuali untuk suami

istri dan anak dibawah dua tahun.apabilaada anggota keluarga yang

menjadi penderita penyakit tuberkulosis sebaiknya tidak tidur dengan

anggota keluarga lainnya.

30. Dimana tempat penampungan air limbah dari kamar mandi/dapur/tempat cuci:

1. Penampungan tertutup di perkarangan/SPAL

2. Penampungan terbuka di perkarangan

3. Penampungan di luar perkarangan

4. Tanpa penampungan (di tanah)

5. Langsung ke got/sungai

31. Bagaimana saluran pembuangan air limbah dari kamar mandi/dapur/tempat

cuci:

1. Saluran terbuka

2. Saluran tetutup

3. Tanpa saluran

32. Apakah tersedia tempat pembangunan sampah di luar rumah?

8

Page 9: BLOK KEDKOM

5/10/2018 BLOK KEDKOM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/blok-kedkom 9/24

1. Ya (tempat penampungan:a. terbuka b. tertutup)

2. Tidak  

33. Apakah pemukiman sekitar rumah penderita padat dan kumuh:

1. Padat tetapi tidak kumuh

2. Padat dan kumuh

3. Tidak padat

34. Apakah sekitar rumah penderita ada sumber pencemaran (tempat pembuangan

sampah umum,kali/sungai yang kotor,kandang hewan dll):

1. Ya,sebutkan:

2. Tidak  

9

Page 10: BLOK KEDKOM

5/10/2018 BLOK KEDKOM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/blok-kedkom 10/24

Lampiran 2. DATA KADER 

Panduan Tugas Lapangan Wawancara Kader Komunitas

II. Data Kader 

1. Nama kader :

2. Usia :

3. Jenis kelamin :

4. Alamat :

5. Pendidikan terakhir :

6. Pekerjaan :

Panduan Untuk Wawancara Dengan Kader:

1. Apa fungsi ibu/bapak sebagai kader komunitas?

2. Bagaimana cara ibu/bapak mendapatkan penderita TB?

3. Apa hambatan-hambatan yang ibu/bapak temui dalam menghadapi

 penderita TB?Apa saran ibu/bapak?

4. Bagaimana prosesnya di puskesmas ketika ibu/bapak membawa pasien

TB?

5. Apakah ibu/bapak sudah pernah mendapat pelatihan dari YARSI TB Care?

10

Page 11: BLOK KEDKOM

5/10/2018 BLOK KEDKOM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/blok-kedkom 11/24

LAMPIRAN 3. DATA PMO

III. Data PMO

1. Nama PMO :

2. Usia :

3. JenisKelamin :

4. Alamat :

5. PendididkanTerakhir :

6. Pekerjaan :

7. HubungandenganPenderita :

PanduanUntukWawancaradenganPMO :

1. ApafungsiPMO ?

2. Apahubungan PMO denganpenderita ?

3. Apakah PMO menghadapi hambatan dalam menjalankan fungsinya (misalnya

 penderita tidak mau menelan obat), kalau ada, bagaimana cara mengatasinya?

11

Page 12: BLOK KEDKOM

5/10/2018 BLOK KEDKOM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/blok-kedkom 12/24

4. Bagaimana cara / strategi PMO menjalankan fungsinya dalam mendampingi penderita

menelan obat TB ?

5. Apakah PMO sudah pernah mendapat pelatihan dari YARSI TB Care ?

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

a) HASIL

Dari hasil pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner, didapatkan hasil

sebagai berikut :

1. PANDUAN TUGAS LAPANGAN ( Responden TB )

Panduan tugas lapangan wawancara penderita TB

I. Data responden

12

Page 13: BLOK KEDKOM

5/10/2018 BLOK KEDKOM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/blok-kedkom 13/24

1. Nama penderita TB : Saedah

2. Usia : 73 tahun

3. Jenis kelamin : Wanita

4. Alamat : jl. Utan Panjang No. 9

5. Pendidikan terakhir : SD

6. Pekerjaan : -

7. Tanggal pemeriksaan I : 1980

8. Tanggal diagnosa TB :

9. Mulai pengobatan :

10. Lama pengobatan : 3 bulan

11. Keluhan selama pengobatan (termasuk efek samping): pusing, tidak nafsu makan

12. Nama PMO :

13. Hubungan pasien dengan PMO:

14. Anggota keluarga penderita TB:

 No. Nama Jenis kelamin Umur / tanggal lahir Hubungan

keluarga

Keterangan penderita

TB / tidak 

1. Suhartini P 43 tahun Anak  

2. Frans L Menantu

Status berobat penderita TB

15. Apakah sekarang ibu masih dalam pengobatan TB: Iya

16. Selama masa pengobatan apakah teratur minum obat : Iya

13

Page 14: BLOK KEDKOM

5/10/2018 BLOK KEDKOM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/blok-kedkom 14/24

Upaya kesehatan keluarga

17. Apabila ada anggota keluarga yang sakit bagaimana tindakan keluarga: Berobat ke

 puskesmas

18. Apakah di wilayah tempat tinggal penderita ada posyandu: Ada

19. Apabila anggota keluarga penderita ada yang berumur di bawah 5 tahun, apakah

teratur dibawa ke posyandu: Iya

20. Apakah anak balita mendapatkan imunisasi: Iya, lengkap

Kondisi rumah penderita TB

21. Jenis atap terluas: Genteng

22. Jenis dinding terluas: Tembok 

23. Jenis lantai terluas: Keramik/teraso

24. Apakah penderita mempunyai ruang ventilasi yang cukup: Tidak 

25. Apakah jendela rumah dibuka setiap hari: Tidak 

26. Apakah cahaya matahari masuk ke dalam rumah/kamar tidur: Tidak 

27.Luas rumah: 20m2

28.Kepadatan : Padat

29. Dimana tempat penampungan air limbah dari kamar mandi/dapur/tempat cuci:

Penampungan tertutup di pekarangan/SPAL

30. Bagaimana salurang pembungan air limbah dari kamar mandi/dapur/tempat cuci:

Saluran tertutup

31. Apakah tersedia tempat pengungan sampah di luar rumah: Iya, tempat

 penampungan terbuka

32. Apakah pemukiman sekitar rumah penderita padat dan kumuh: Padat tetapi tidak 

kumuh

33.Apakah sekitar rumah penderita ada sumber pencemarah (tempat oembungan

sampah umum, kali/sungai yang kotor, kandang hewan dll): Iya, tempat sampah

dipekarangan yang di angkut oleh petugas sampah hanya 1x seminggu.

2. DATA PMO

Data PMO

8. Nama PMO : IbuSuhartini

14

Page 15: BLOK KEDKOM

5/10/2018 BLOK KEDKOM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/blok-kedkom 15/24

9. Usia : 43 tahun

10. JenisKelamin : Perempuan

11. Alamat : JL. Utanpanjang 3 no 19 RT 010 RW 007

12. PendididkanTerakhir : SMP

13. Pekerjaan : IbuRumahTangga

14. HubungandenganPenderita : AnakKandung

Panduan Untuk Wawancara dengan PMO :

6. Apa fungsiPMO ?

7. Apa hubungan PMO dengan penderita ?

8. Apakah PMO menghadapi hambatan dalam menjalankan fungsinya (misalnya

 penderita tidak mau menelan obat), kalau ada, bagaimana cara mengatasinya?

9. Bagaimana cara / strategi PMO menjalankan fungsinya dalam mendampingi penderita

menelan obat TB ?

10.Apakah PMO sudah pernah mendapat pelatihan dari YARSI TB Care ?

Jawab :

Petugas PMO ini merupakan anak Kandung dari Penderita yang bernama Ibu

Saedah. Ketika ditanya apakah beliau mengetahui tentang PMO, beliau tidak 

mengetahui apa arti PMO sebenarnya. Yang beliau tahu, ia hanya harus melihat Ibu

Saedah untuk meminum obatnya dengan benar. Ibu Suhartini memberitahu kepada

kami, jika Ibu Saedah rajin meminum obatnya karena beliau sudah mengerti, jika

obatnya putus, beliau harus mulai meminum obat dari awal.

Dalam mengawasi Ibunya meminum obat, Ibu Suhartini tidak mendapatkan

kesulitan apapun, karena Ibu Saedah selalu meminum obatnya. Ibu Suhartini berkata,

kalau beliau pernah mendapatkan pelatihan dari YARSI TB care. Namun, pada saat

itu, karena keadaan rumah beliau yang sangat ramai, ia tidak begitu memperhatikan

apa yang dijelaskan oleh pihak YARSI TB care.

III. DATA KADER 

Tugas Lapangan Wawancara Kader Komunitas

1. Nama Kader : Ibu Suharti

2. Usia : 43 tahun

15

Page 16: BLOK KEDKOM

5/10/2018 BLOK KEDKOM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/blok-kedkom 16/24

3. Jenis Kelamin : Wanita

4. Alamat : Jl. Utan Panjang No. 9 Kelurahan Utan Panjang RT/RW

010/006 Kec. Kemayoran, Jakarta Pusat 10650

5. Pendidikan terakhir : SMA

6. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Hasil Wawancara dengan Kader:

1. Apa fungsi ibu/bapak sebagai kader komunitas?

Untuk membawa pasien ke puskesmas dan sebagai bentuk kepedulian sosial

2. Bagaimana cara ibu/bapak mendapatkan penderita TB?

Setelah diinformasikan oleh pihak RT ke masyarakat tentang adanya kader untuk 

TB ini, penderita datang langsung ke rumah

3. Apa hambatan-hambatan yang ibu/bapak temui dalam menghadapi penderita TB?

Apa saran ibu/bapak?

Sejauh ini tidak ada.

4. Bagaimana prosesnya di Puskesmas ketika ibu/bapak membawa pasien TB?

Pasien dibawa ke puskesmas, lalu ke poli dokter umum. Di sana dilakukan

 pemeriksaan dahak, yang kemudian hasilnya positif TB. Setelah itu dilakukan pengobatan yang sampai sekarang sudah berjalan 4 bulan.

5. Apakah ibu/bapak sudah pernah mendapat pelatihan dari YARSI TB Care?

Sudah

B ) Pembahasan

Penderita (Ibu Saedah)pernah menderita TB paru tahun 1980, dan menurut informasidari penderita ia juga telah sembuh. Akan tetapi 4bulan yang lalu (Februari 2011), ia

melakukan pemeriksaan sputum dengan BTA +. Kemudian pasien segera menjalani program

 pengobatan. Pasien tinggal di dalam rumah berukuran 20m2, dengan ventilasi yang tidak 

cukup baik ( dari hasil pengamatan, hanya terdapat 1 buah pintu depan dan 1 jendela di dalam

kamar, tidak dibuka setiap hari ). Cahaya matahari tidak masuk ke dalam kamar tidur. Jumlah

anggota keluarga yang tinggal bersama dalam 1 rumah berjumlah 5 orang. Hal ini dapat

meningkatkan risiko penularan TB antar sesama anggota dalam 1 keluarga, mengingat

  penyakit ini merupakan penyakit yang masih banyak dijumpai di negara berkembang,

 penularanya bisa melalui udara lewat batuk penderita TB, penderita menyebarkan kuman ke

udara dalam bentuk droplet (percikan dahak) yang dapat bertahan diudara pada suhu kamar 

16

Page 17: BLOK KEDKOM

5/10/2018 BLOK KEDKOM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/blok-kedkom 17/24

selama beberapa jam. Semua orang dapat terinfeksi apabila droplet tersebut terhirup kedalam

saluran pernapasan.

Lingkungan tempat tinggal juga cukup baik. Dilihat saat pengamatan, lingkungan memang

 padat penduduk, namun tidak kumuh. Penampungan air limbah juga merupakan saluran yang

tertutup, misalnya selokan dengan penutupnya tetap terjaga. Terdapat tempat sampah di

 pekarangan yang diangkut yang diangkut hanya 1 minggu sekali, sehingga berpotensi dapat

menjadi sumber pencemaran.Upaya kesehatan keluarga dalam keluarga ini dapat dikatakancukup baik, dengan menggunakan fasilitas puskesmas sebagai tempat pengobatan. Serta

menggunakan fasilitas posyandu untuk pemeriksaan anak dan balita.

Dari aspek PMO, syarat menjadi PMO adalah bersedia dengan sukarela mengawasi

membantu penderita TB sampai sembuh selama minimum 6 bulan. Sebelum jadi PMO,

terlebih dulu diberikan penyuluhan tentang penyakit TB: gejala, pencegahan, penularan,

 pengobatan, efek samping obat, dan resiko kebal obat jika pengobatan tidak teratur. Jadwal

  pengambilan obat disepakati antara dokter, penderita TB dan PMO. Dan paling tidak 

memiliki kemampuan untuk :

1. Mengetahui tanda-tanda tersangka TB.

2. Memberikan penyuluhan kepada penderita untuk minum obat secara teratur sampai

selesai pengobatan.

3. Menjelaskan kepada penderita TB:

• Mengapa harus diawasi? Supaya terjamin kesembuhannya dan jika terjadi efek 

samping dapat segera diatasi.

• Mengapa tidak boleh lupa minum obat? Supaya di dalam darah selalu ada obat

 pembunuh kuman dan untuk menghidari kuman kebal obat.

4. Membantu mengantar penderita untuk periksa ulang dahak pada: akhir bulan ke-2,

akhir bulan ke-5 dan akhir pengobatan.

5. Mewakili penderita mengambil obat bila penderita berhalangan

17

Page 18: BLOK KEDKOM

5/10/2018 BLOK KEDKOM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/blok-kedkom 18/24

6. Merujuk penderita ke puskesmas/BKPM bila timbul efek samping minum obat anti

TB

7. Mengetahui bahwa obat anti TB boleh diminum oleh ibu hamil kecuali yang lewat

suntik.

( Endang, 2006 )

Petugas PMO pada pasien ini merupakan anak Kandung dari Penderita, saat dimintai

informasi, apakah beliau mengetahui tentang PMO, beliau tidak mengetahui apa arti PMO

sebenarnya. Yang beliau tahu, ia hanya harus melihat Ibu Saedah untuk meminum obatnya

dengan benar. Ibu Suhartini memberitahu kepada kami, jika Ibu Saedah rajin meminum

obatnya karena beliau sudah mengerti, jika obatnya putus, beliau harus mulai meminum obat

dari awal. Dalam mengawasi Ibunya meminum obat, Ibu Suhartini tidak mendapatkan

kesulitan apapun, karena Ibu Saedah selalu meminum obatnya. Ibu Suhartini berkata, kalau beliau pernah mendapatkan pelatihan dari YARSI TB care. Namun, pada saat itu, karena

keadaan rumah beliau yang sangat ramai, ia tidak begitu memperhatikan apa yang dijelaskan

oleh pihak YARSI TB care. Jadi sebenarnya, secara umum, PMO sebenarnya mengetahui

 perannya terhadap kesembuhan penderita, namun karena PMO tidak begitu memperhatikan

saat dilakukan pelatihan, sebaiknya dilakukan pelatihan ulang untuk mencapai tujuan yang

lebih terarah.

Dari sisi Kader, perlu diketahui sebenarnya tentang keterbatasan Pemerintah dan

 besarnya tantangan TB saat ini memerlukan peran aktif dengan semangat kemitraan dari

 berbagai instusi dan semua pihak yang terkait demi memberantas TB. Adanya dukungan berbagai pihak, perubahan perilaku masyarakat dan memberdayakan masyarakat dalam

  pelaksanaan penanggulangan TB amat diharapkan sehingga keberhasilan program

  penanggulangan TB dapat tercapai. Kader TB dan kader komunitas dalam program

Community TB Care merupakan ujung tombak di lapangan. Hal ini dikarenakan peran kader 

TB memiliki peran strategis dalam meningkatkan angka kesembuhan penyakit TB dan

menurunkan angka kesakitan akibat TB. Diperlukan kapasitas dan kemampuan yang baik 

 bagi seorang kader komunitas untuk dapat menjalankan tugas dan perannya dengan optimal.

Untuk itu perlu dilakukan Pelatihan Kader TB Komunitas dengan tujuan kader TB komunitas

memiliki kemampuan yang handal dalam melaksanakan tugasnya di komunitas

( Endang, 2006 )

Ibu Suharti, kader yang membimbing kelompok B-7 adalah seorang ibu rumah tangga

yang bertempat tinggal di Utan Panjang. Beliau sudah menjalani tugasnya sebagai kader 

kurang lebih selama 4 bulan. Selama penjalanannya sebagai kader, dia mengawasi beberapa

orang penderita TB yang salah satunya adalah Ibu Saedah. Menurut ibu Suharti, fungsinya

sebagai kader adalah untuk membawa pasien ke puskesmas dan sebagai bentuk kepedulian

sosialnya terhadap masyarakat di daerah Utan Panjang.

Setelah diinformasikan oleh pihak RT ke masyarakat tentang adanya kader untuk TB,

 penderita, yang kemudian sekarang ditangani oleh Ibu Suharti, datang langsung ke rumahnya.

Pertama, pasien tersebut dibawa ke puskesmas, lalu ke poli dokter umum. Di sana dilakukan

18

Page 19: BLOK KEDKOM

5/10/2018 BLOK KEDKOM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/blok-kedkom 19/24

 pemeriksaan dahak, yang kemudian hasilnya positif TB. Setelah itu dilakukan pengobatan

yang sampai sekarang sudah berjalan 4 bulan.Ibu Suharti mengatakan bahwa selama ini tidak 

ada hambatan-hambatan yang beliau temui dalam menghadapi penderita TB. Beliau sudah

 beberapa kali mendapatkan pelatihan dari YARSI TB Care untuk menjalani tugasnya sebagai

kader komunitas. Oleh karena itu, peran Kader TB sudah dimengerti dengan baik.

BAB V.

KESIMPULAN

5.1 KESIMPULAN

Tuberculosis merupakan penyakit infeksi bakteri menahun pada paru yangdisebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis, yaitu bakteri tahan asam yang

ditularkan melalui udara yang ditandai dengan pembentukan granuloma pada jaringan

yang terinfeksi.

19

Page 20: BLOK KEDKOM

5/10/2018 BLOK KEDKOM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/blok-kedkom 20/24

Untukmenegakkandiagnosa TBC Paruadalahdenganmemeriksadahakseseorang yang di

dugamengidap TBC.Pemeriksandahak di lakukansecara SPS (Sewaktusaatkontakpertama,

Pagiharike 2 danSewaktujugasaathari ke2)

dibawahpemeriksaanmikroskopis.Hasilpemeriksaanmikroskopisinisangatdijagakualitasdenga

nmelakukancroscek/ujisilanglagijugamenjagahasilpemeriksaansediandahak BTA.

20

Page 21: BLOK KEDKOM

5/10/2018 BLOK KEDKOM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/blok-kedkom 21/24

Faktor yang mempengaruhi terjadinya kasus TBC pada Ny. Saedah adalah

lingkungan yang lembab, kurangnya ventilasi dan sinar matahari, sehingga bakteri

Mycobacterium tuberculosisyang dormant dalam tubuh beliau kambuh lagi.

Bagan Perjalanan Penderita dari Ditemukan Hingga Proses Pengobatan

21

Page 22: BLOK KEDKOM

5/10/2018 BLOK KEDKOM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/blok-kedkom 22/24

5.2 SARAN

1.Perbaikan lingkungan (pembuatan jendela, ventilasi dan kebersihan rumah/lantai).

2.Menutup mulut waktu batuk dan tempat khusus untuk dahak penderita TB

3. Menyediakan tempat khusus untuk pembuangan dahak penderita TB

4. Di adakannya gotong royong pembersihan lingkungan oleh warga setempat secara

rutin seminggu sekali

5. Obat di minum teratur tidak boleh terlewat sedikit pun dan selalu di awasi olehPMO

22

Page 23: BLOK KEDKOM

5/10/2018 BLOK KEDKOM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/blok-kedkom 23/24

6. Melakukan imunisasi pada bayi

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2004. Kumpulan Kuliah Ilmu Penyakit Paru. Surabaya: FK UNAIR 

 Nuraini. Endang,. 2006.  Buku Pedoman Bagi PMO. Semarang: Dinas Kesehatan PropinsiJawa Tengah.

Zulkifli Amin, AsrilBahar, 2006. TuberkulosisParu, BukuAjarIlmuPenyakitDalam, Jakarta:

UI

http://www.medicastore.com/tbc/

http://www.medicastore.com/tbc/penyakit_tbc.htm

http://www.infopenyakit.com/2007/12/penyakit-tuberkulosis-tbc.html

23

Page 24: BLOK KEDKOM

5/10/2018 BLOK KEDKOM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/blok-kedkom 24/24

24