kecelakaan new

13
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kejadian kecelakaan kapal maupun pada saat melakukan pelayaran menarik perhatian banyak kalangan khususnya kalangan perancang kapal dan pemilik kapal atau pengguna kapal. Kapal-kapal khususnya kapal pengangkut penumpang yang beroperasi baik antar pulau maupun ataupun kapal kecil yang melakukan misi disekitar pantai sangat menarik untuk mendapat perhatian mengingat pentingnya nilai atas kenyamanan dan keselamatan penumpang maupun keamanan barang diatas kapal. Kapal uap Sultana adalah kapal penumpang yg melayari sungai Mississippi, hancur dalam sebuah ledakan pada tanggal 27 April 1865. Peristiwa ini tercatat sebagai tragedi terburuk dalam dunia maritim di Amerika Serikat. Diperkirakan 1.800 dari 2.400 penumpang kapal terbunuh

Upload: deri

Post on 11-Dec-2015

212 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

jh

TRANSCRIPT

Page 1: Kecelakaan New

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kejadian kecelakaan kapal maupun pada saat melakukan pelayaran menarik

perhatian banyak kalangan khususnya kalangan perancang kapal dan pemilik kapal atau

pengguna kapal. Kapal-kapal khususnya kapal pengangkut penumpang yang beroperasi

baik antar pulau maupun ataupun kapal kecil yang melakukan misi disekitar pantai

sangat menarik untuk mendapat perhatian mengingat pentingnya nilai atas kenyamanan

dan keselamatan penumpang maupun keamanan barang diatas kapal.

Kapal uap Sultana adalah kapal penumpang yg melayari sungai Mississippi, hancur

dalam sebuah ledakan pada tanggal 27 April 1865. Peristiwa ini tercatat sebagai tragedi

terburuk dalam dunia maritim di Amerika Serikat. Diperkirakan 1.800 dari 2.400

penumpang kapal terbunuh saat salah satu dari empat boiler (tungku pemanas) meledak,

Sultana tenggelam tidak jauh dari Memphis – Tennessee.

Berdasarkan data pada Dirjen Perhubungan Laut, tercatat sepanjang 2006 terjadi

143 kasus kecelakaan kapal di laut maupun sungai. Kecelakaan kapal tersebut

menyebabkan 127 orang penumpang tewas serta 72 kapal tenggelam, 28 terbakar dan

14 kapal bertabrakan. Sedangkan hingga Juli 2007 tercatat 119 kasus kecelakaan kapal,

dengan 124 orang penumpang tewas. Sebanyak 58 kapal tenggelam, 12 kapal terbakar

dan 10 bertabrakan.

Page 2: Kecelakaan New

Kecelakaan angkutan laut yang menelan banyak korban jiwa dan harta benda terjadi

silih berganti. Namun, akar penyebab kecelakaan angkutan laut yang secara prinsip

merupakan fenomena pelanggaran regulasi yang ditangani secara serius oleh

pemerintah, khususnya departemen perhubungan. Akibatnya bahaya maut selalu

mengintai pengguna jasa angkutan laut setiap saat. Seperti halnya kecelakaan kapal

motor Levina I yang terbakar dan karam di perairan Jawa serta kapal Senopati

Nusantara yang tenggelam di perairan Jepara baru-baru ini. Pihak KNKT dan

Departemen Perhubungan memperkirakan kecelakaan tersebut terjadi karena cuaca

buruuk sebagai penyebab kecelakaan.

Pelayaran nasional telah jatuh ke titik nadir, karena didera persoalan yang

sangat kompleks dan sangat parah di semua lini. Kompleksitas persoalan itu secara

garis besarnya adalah banyaknya pelanggaran regulasi, kondisi kapal yang tidak

seaworthiness (laik laut), buruknya manajemen perusahaan pelayaran, rendahnya

integritas dan kompetensi birokrat di pelabuhan, serta rendahnya kualitas sumber daya

manusia (SDM) pelayaran.

Potret transportasi laut saat ini benar-benar buram. Di tengah kecelakaan

angkutan laut yang terjadi silih berganti, implementasi UU Pelayaran juga mendapat

resistensi yang cukup luas. Terpuruknya sistem transportasi laut juga diperparah oleh

belum adanya pengadilan maritim yang kapabel dan berwibawa dalam menangani

kasus-kasus kejahatan yang terjadi di laut. Kasus kejahatan di laut selama ini ditangani

oleh orang yang kurang mengerti persoalan teknis-nya. Sehingga putusan pengadilan

Page 3: Kecelakaan New

umum terhadap kasus-kasus di laut tidak sepadan dengan nilai kejahatan yang telah

diperbuat.

1.2 Tujuan Penulisan

Untuk mendapatkan cara pendekatan epidemiologi yang tepat dalam

mengatasi permasalahan kecelakaan laut.

Page 4: Kecelakaan New

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian kecelakaan laut

Suatu kejadian di laut yang mengandung unsur kekerasan yang bersifat fisik

atau kimia, yang datangnya dari luar tertuju kebadan tertanggung yang seketika itu

mengakibatkan luka yang sifat dan tempat dapat ditentukan secara medis.

2.2 Penyebab terjadinya kecelakaan dilaut, antara lain :

1. Cuaca Buruk (Bad Weather)

2. Kebakaran Termasuk akibat muatan berbahaya

3. Stabilitas kapal termasuk akibat muatan yang bergeser

Pemadatan muatan di kapal adalah kegiatan untuk menyusun muatan di

ruangan muatan kapal sedemikian rupa sehingga memenuhi syarat

pemadatan yang baik (good stowage). Dalam arti muatan yang satu dengan

yang lainnya tidak saling merusak atau berbenturan akibat pemadatan yang

salah. Begitu pula jika ombak mengganas muatan tidak bergeser secara

ekstrem sehingga mengganggu stabilitas kapal.

4. Tidak ada daya apung cadangan akibat muatan yang berlebihan

Page 5: Kecelakaan New

5. Kandas (Grounding)

6. Tabrakan (Collision)

7. Design & Struktur yang tidak sempurna

8. Kelalaian Manusia (Human Negligence)

9. Blow Out (Offshore Oil Platform)

2.3 Dampak kecelakaan laut

10. 1. Kematian, semakin tingginya angka kematian

11. 2. Pencemaran air, Dampak kecelakaan kapal ataupun kapal tanker adalah

tumpahnya minyak yang memenuhi permukaan air yang lama-lama turun ke

bawah permukaan yang akan mengakibatkan kerusakan berat pada

lingkungan kawasan perairan dan akan ikan-ikan di laut mati.

12. 3. Menambah anggaran biaya negara.

2.4 Pendekatan epidemiologi

1. Aspek Orang

Aspek orang adalah para pekerja laut, penumpang kapal, nelayan.

2. Aspek Tempat, di laut dengan gelombang yang tinggi

Page 6: Kecelakaan New

3. Aspek Waktu, penggunaan kapal laut yang sudah tidak layak pakai

2.5 Pencegahan

1. Aspek Orang, Menerima pekerja kapal yang profesional dan tidak

mengangkut penumpang melebihi muatan kapal.

2. Aspek Tempat, Tidak melakukan pelayaran apabila cuaca buruk atau ada

gelombang laut yang tinggi

3. Aspek Waktu, Tidak menggunakan kapal yang tidak layak pakai serta selalu

melakukan service mesin kapal.

2.6 Hal yang harus dilakukan Pemerintah dalam memperbaiki pelayanan

angkutan laut :

1. Menciptakan iklim usaha yang sehat dalam bidang pelayaran.

Pemerintah  tidak perlu campur tangan terlalu jauh soal tarif

angkutan laut. jika pemerintah terlalu menekan tarif maka perusahaan

angkutan laut sama sekali tidak memperhatikan layanan pada pengguna.

Mereka hanya berjalan apa adanya.Untuk itu, pemerintah perlu

mempertimbangkan untuk mencabut pemberlakuan tarif tunggal bagi

Page 7: Kecelakaan New

angkutan laut. Apalagi untuk angkutan udara biasa diberlakukan  variasi

tarif. Hasil yang diharapkan, semua lapisan masyarakat dapat memiliki akses

pada angkutan ini. Karena pasar akan  bergairah jika pemerintah tidak

terlalu  menekan tarif.

2. Melakukan aplikasi teknologi pelayaran atau melakukan

standarisasi produk pelayaran.

Langkah ini harus didukung oleh industri perkapalan nasional.

3. Pembinaan berkelanjutan di sektor angkutan laut.

Langkah ini diambil karena perhatian pemerintah terhadap sektor ini

dirasa masih kurang. Berbeda benar dengan perhatian pemerintah pada

sektor transportasi darat. Bentuknya bisa dengan pemberian subsidi terhadap

perusahaan-perusahaan angkutan laut. Bila ada subsidi, pemerintah bisa

menagih pengusaha untuk meningkatkan kualitas layanan.

Page 8: Kecelakaan New

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

Pelayaran nasional telah jatuh ke titik nadir, karena didera persoalan yang

sangat kompleks dan sangat parah di semua lini. Kompleksitas persoalan itu secara

garis besarnya adalah banyaknya pelanggaran regulasi, kondisi kapal yang tidak

seaworthiness (laik laut), buruknya manajemen perusahaan pelayaran, rendahnya

integritas dan kompetensi birokrat di pelabuhan, serta rendahnya kualitas sumber daya

manusia (SDM) pelayaran.

Diharapkan agar pemerintah lebih memperhatikan masalah-masalah kecelakaan

dan memperhatikan kelayakan dari kapal laut tersebut dalam melakukan fungsi

operasionalnya.

Page 9: Kecelakaan New

Daftar Pustaka

1. Daftar kecelakaan dan insiden kapal di Indonesia. Diakses pada tanggal 15 Mei

2009. www.id.wikipedia.org

2. Draft Laporan Akhir KMP Nusa Bhakti. Departemen perhubungan Republik

Indonesia. Diakses pada tanggal 15 Mei 2009. www.dephub.go.id

3. Soegiono. Kecelakaan di laut. Institut Teknologi Bandung. Diakses pasa tanggal 15

Mei 2009. www.id.wordpress.com