analisa kecelakaan

251
TESIS ANALISIS BIAYA DAN PENANGANAN LOKASI RAWAN KECELAKAAN AKIBAT KECELAKAAN LALU LINTAS DI KOTA DENPASAR I GUSTI AYU PUTRI ADNYA SWARI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2013

Upload: irfan-dio

Post on 28-Dec-2015

162 views

Category:

Documents


14 download

TRANSCRIPT

Page 1: analisa kecelakaan

TESIS

ANALISIS BIAYA DAN PENANGANAN LOKASI RAWAN KECELAKAAN AKIBAT KECELAKAAN

LALU LINTAS DI KOTA DENPASAR

I GUSTI AYU PUTRI ADNYA SWARI

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2013

Page 2: analisa kecelakaan

i

TESIS

ANALISIS BIAYA DAN PENANGANAN LOKASI RAWAN KECELAKAAN AKIBAT KECELAKAAN

LALU LINTAS DI KOTA DENPASAR

I GUSTI AYU PUTRI ADNYA SWARI

NIM 1191561003

PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR 2013

Page 3: analisa kecelakaan

ii

TESIS

ANALISIS BIAYA DAN PENANGANAN LOKASI RAWAN KECELAKAAN AKIBAT KECELAKAAN

LALU LINTAS DI KOTA DENPASAR

Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister

Pada Program Magister Teknik Sipil

Program Pascasarjana Universitas Udayana

I GUSTI AYU PUTRI ADNYA SWARI

1191561003

PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR 2013

Page 4: analisa kecelakaan

iii

Lembar Pengesahan

TESIS INI TELAH DISETUJUI

PADA TANGGAL 5 SEPTEMBER 2013

Mengetahui

Pembimbing I,

P. Alit Suthanaya, ST., MengSc., Ph.D NIP. 19690805 199503 1 001

Pembimbing II,

Ir. I Nyoman Widana Negara, MSc. NIP. 19561014 198601 1 001

Ketua Program Studi Magister Teknik Sipil Program Pascasarjana Universitas Udayana,

Prof. Dr. Ir. I Made Alit Karyawan Salain, DEA NIP. 19620404 199103 1 002

Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana,

Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S (K) NIP. 19590215 198510 2 001

Page 5: analisa kecelakaan

iv

Lembar Penetapan Panitia Penguji Tesis

Tesis ini Telah Diuji

Pada Tanggal 5 September 2013

Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK. Rektor Universitas Udayana

Nomor: 1633/UN.14.4/HK/2013, Tanggal 5 September 2013

Ketua : Putu Alit Suthanaya, ST., MEngSc., Ph.D

Anggota :

1. Ir. I Nyoman Widana Negara, MSc.

2. Dewa Made Priyantha Wedagama, ST., MT., MSc., Ph.D

3. Dr. Ir. I Wayan Suweda, MSP., MPhil

4. Ir. I Gusti Putu Suparsa, MT

Page 6: analisa kecelakaan

v

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

NAMA : I GUSTI AYU PUTRI ADNYA SWARI

NIM : 1191561003

PROGRAM STUDI : MAGISTER TEKNIK SIPIL

JUDUL TESIS : ANALISIS BIAYA DAN PENANGANAN LOKASIRAWAN

KECELAKAAN AKIBAT KECELAKAAN LALU LINTAS

DI KOTA DENPASAR

Dengan ini saya menyatakan bahwa karya ilmiah tesis ini bebas dari plagiat. Apabila

dikemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ilmiah ini, maka saya bersedia

menerima sangsi sesuai peraturan Mendiknas RI No. 17 Tahun 2010 dan peraturan

perundangan yang berlaku.

Denpasar, 5 September 2013 Yang menyatakan, I Gusti Ayu Putri Adnya Swari

Page 7: analisa kecelakaan

vi

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur yang sangat dalam dipanjatkan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa /

Tuhan Yang Maha Esa atas setiap langkah dan tuntunan yang selalu diberikan-Nya dalam

proses penyelesaian tesis dengan judul Analisis Biaya dan Penanganan Lokasi Rawan

Kecelakaan Akibat Kecelakaan Lalu Lintas di Kota Denpasar. Penulis menyadari bahwa

tesis ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak baik pada waktu

kuliah maupun pada waktu penyusunan.

Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada Bapak Putu Alit Suthanaya, ST, Meng.Sc.Ph.D sebagai

pembimbing I yang telah memberikan dorongan, bimbingan dan saran kepada penulis

dengan penuh kesabaran. Terima kasih yang sebesar-besarnya juga penulis sampaikan

kepada Bapak Ir. I Nyoman Widana Negara, MSc. sebagai pembimbing II yang selama

ini memberikan bimbingan, semangat dan saran kepada penulis.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada segenap staf dan pengajar

Program Magister Teknik Sipil atas segala informasi dan dukungannya selama

perkuliahan maupun selama penyelesaian tesis ini. Terima kasih untuk orang tua dan

keluarga yang mendukung perkuliahan sampai selesai.

Sangatlah disadari bahwa dengan segala keterbatasan yang ada, tesis ini masih

jauh dari kata sempurna. Untuk itu kritik dan saran sangatlah diharapkan dalam perbaikan

tesis ini.

Denpasar, 05 September 2013

Penulis

Page 8: analisa kecelakaan

vii

ABSTRAK

ANALISIS BIAYA DAN PENANGANAN LOKASI RAWAN KECELAKA AN AKIBAT KECELAKAAN LALU LINTAS DI KOTA DENPASAR

Kota Denpasar memiliki tingkat kecelakaan lalu lintas yang paling tinggi dibandingkan dengan wilayah lainnya. Faktor penyebabnya adalah kondisi lalu lintas yang merupakan akumulasi interaksi pengemudi, kendaraan, prasarana jalan maupun karakteristik lingkungan. Dengan kondisi tersebut diperlukan upaya untuk mengetahui daerah rawan kecelakaan, titik rawan kecelakaan, biaya kecelakaan dan upaya penanganan untuk mengurangi kecelakaan lalu lintas.

Studi ini menggunakan data sekunder dari instansi kepolisian setempat berupa data kecelakaan dari tahun 2007-2011 yang terjadi di kota Denpasar dan data survai di lapangan. Data tersebut kemudian dianalisis dengan mencari angka kecelakaan untuk menghitung daerah rawan kecelakaan dengan metode Z-scoredan menentukan titik rawan kecelakaan dengan metode Cusum. Sedangkan perhitungan biaya kecelakaan menggunakan metode The Gross Output (Human Capital). Dalam penanganan kecelakaan, dilakukan penelitian untuk mengidentifikasi faktor penyebab kecelakaan. Dari hasil analisis daerah rawan kecelakaan diperoleh tiga ruas jalan di Kota Denpasar yang merupakan daerah rawan kecelakaan yang berada di kuadran A, yaitu ruas jalan Bypass Ngurah Rai, Gatot Subroto dan Imam Bonjol. Lokasi titik rawan kecelakaan ruas jalan Bypass Ngurah Rai yaitu pada Sta 8 - Sta 9 dengan nilai Cusum 12,938. Lokasi titik rawan kecelakaan ruas jalan Gatot Subrotoyaitu pada Sta 4 - Sta 5yaitu dengan nilai Cusum 9,333. Lokasi titik rawan kecelakaan ruas jalan Imam Bonjolyaitu pada Sta 0 - Sta 1yaitu dengan nilai Cusum 9,657. Besarnya biaya korban kecelakaan tertinggi terjadi pada tahun 2011 yaitu sebesar 36.988.633.141,-/tahun. Sedangkan besarnya biaya kecelakaan tertinggi terjadi pada tahun 2011 yaitu sebesar 81.267.473.411,-/tahun.

Tindakan yang dapat dilakukan untuk mengurangi kecelakaan pada lokasi titik rawan kecelakaaan yaitu dengan pendekatan 3E antara lain tindakan teknis yaitu pemasangan tempat penyebrangan, paku jalan, pita penggaduh, patok pengaman, lampu tanda bahaya dan lain-lain. Penyuluhan meliputi kampanye keselamatan jalan dan penyuluhan keselamatan berlalu lintas mengingat kecelakaan dominan disebabkan oleh faktor manusia yaitu pengemudi. Terakhir adalah penegakan hukum meliputi penegakan hukum bagi yang melanggar dan sanksi hukum. Kata Kunci : Daerah rawan kecelakaan, titik rawan kecelakaan, biaya kecelakaan

Page 9: analisa kecelakaan

viii

ABSTRACT

THE ANALYSIS OF TRAFFIC ACCIDENTS COSTS AND LOCATIO N MANAGEMENT IN THE CITY OF DENPASAR

Denpasarcityhas ahigh trafficaccident ratecompared tootherregions. Contributing factor is thetrafficcondition include of accumulationof trafficinteracted withdriver, vehicle, road infrastructureandenvironmental characteristics.It is condition,needs an effort to identify the black site, black spot, the cost of accidentsand measure toreducetraffic accidents.

The research used secondary data i.e. accident data from local police department from the year 2007 until 2011. The primary data collection on site was inventory traffic accident location. The analyses conducted include the number of accident to find out the black site with Z-score method and to determine the black spot with cusum method. While theanalysis of accidentcost usingthemethod ofGrossOutput(Human Capital). In restraining accident, factors cansing accident was identified.Based on analysis of black site it was obtained three section in Denpasar as black site location is on quadrant A, consisting of Bypass Ngurah Rai, Gatot Subroto and Imam Bonjol lines. The black spot on Bypass Ngurah Rai at Sta 8 - Sta 9 with cusum score 12,938. The black spot on Gatot Subrotoat Sta 4 - Sta 5 with cusum score 9,333. The black spot on Imam Bonjolat Sta 0 - Sta 1 with cusum score 9,657.The cost ofaccident victimswere highestin 2011in the amount of36.988.633.141/year. The accidentcostswere highestin 2011in the amount of81.267.473.411/year.

Measure to reduce accident on black spot i.e 3E approach is engineering include installed zebra cross, road stud, rumble strips, delineator, light signing, etc. Education included road safety campaign and traffic safety education since the dominant accidents caused by human factor, namely the driver. The last one is enforcement included law enforcement and legalsanctions. Keywords : Black site, black spot, accident cost

Page 10: analisa kecelakaan

ix

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL DALAM ............................................................................................................ i

PRASYARAT GELAR .................................................................................................... ii

LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................................ iii

PENETAPAN PANITIA PENGUJI ................................................................................ iv

PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT................................................................................ v

UCAPAN TERIMA KASIH ........................................................................................... vi

ABSTRAK ..................................................................................................................... vii

ABSTRACT .................................................................................................................. viii

DAFTAR ISI .................................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................... xiv

DAFTAR TABEL .......................................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 3

1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................... 4

1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................. 5

1.5 Batasan Masalah ..................................................................................... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ....................................................................................... 7

2.1 Pengertian Kecelakaan Lalu Lintas ........................................................ 7

2.2 Jenis dan Bentuk Kecelakaan.................................................................. 7

2.2.1Kecelakaan Berdasarkan Korban Kecelakaan ................................ 8

2.2.2Kecelakaan Berdasarkan Lokasi Kejadian ...................................... 9

2.2.3Kecelakaan Berdasarkan Waktu Terjadinya Kecelakaan ............... 9

2.2.4Kecelakaan Berdasarkan Posisi Kecelakaan ................................... 9

2.2.5Kecelakaan Berdasarkan Jumlah Kendaraan Terlibat................... 10

2.3 Faktor-Faktor Penyebab Kecelakaan .................................................... 10

2.3.1Faktor Pemakai Jalan .................................................................... 12

2.3.1.1Pengemudi ........................................................................ 12

2.3.1.2Pejalan Kaki atau Pemakai Jalan Yang Lain .................... 14

Page 11: analisa kecelakaan

x

2.3.2Faktor Kendaraan .......................................................................... 15

2.3.3Faktor Jalan ................................................................................... 17

2.3.4Faktor Lingkungan ........................................................................ 18

2.4 Identifikasi Daerah Rawan Kecelakaan Lalu Lintas ............................. 20

2.4.1Lokasi Rawan Kecelakaan (Hazardous Sites) .............................. 20

2.4.2Rute Rawan Kecelakaan (Hazardous Routes) .............................. 22

2.4.3Wilayah Rawan Kecelakaan (Hazardous Area) ........................... 22

2.5 Teknik Analisis Data Kecelakaan ......................................................... 23

2.5.1Pendekatan Analisis Data ............................................................. 23

2.5.2Pembobotan Tingkat Kecelakaan ................................................. 26

2.5.2.1Pembobotan Tingkat Kecelakaan

Menggunakan Angka Ekivalen Kecelakaan ................ 26

2.5.2.2 Pembobotan Tingkat Kecelakaan

Menurut Departemen Perhubungan ............................. 27

2.5.3Statistik Deskripsi ......................................................................... 28

2.5.3.1Distribusi Frekuensi ......................................................... 28

2.5.3.2Data Berkala ..................................................................... 31

2.5.4Z-Score.......................................................................................... 31

2.5.5Cusum (Cumulative Summary) ..................................................... 32

2.6 Penanganan Lokasi Rawan Kecelakaan Lalu Lintas ............................ 34

2.6.1Situasi Kecelakaan dan Usulan Penanganan ................................. 34

2.6.1.1Situasi Kecelakaan dan Usulan Penanganan

Untuk Persimpangan .................................................... 35

2.6.1.2Situasi Kecelakaan dan Usulan Penanganan

Untuk Ruas Jalan ......................................................... 35

2.7 Perhitungan Besaran Biaya Kecelakaan Lalu Lintas

Dengan Menggunakan Metode The Gross Output ............................... 37

2.7.1Biaya Satuan Korban Kecelakaan (BSKOj) dan

Biaya Satuan Kecelakaan Lalu Lintas (BSKEi) ........................... 38

2.7.1.1Biaya satuan korban kecelakaan lalu lintas

(BSKOj) ....................................................................... 38

2.7.1.2Biaya satuan kecelakaan lalu lintas (BSKEi) ................... 39

2.7.2Estimasi Biaya Satuan Korban Kecelakaan Lalu Lintas ............... 40

2.7.3Besaran Biaya Korban Kecelakaan Lalu Lintas /

Page 12: analisa kecelakaan

xi

Kerugian Ekonomi (BBKO) dan Besaran Biaya

Kecelakaan Lalu Lintas (BBKE) ................................................ 41

2.7.4 Besaran Biaya Korban (BBKO) ................................................... 42

2.7.5 Besaran Biaya Kecelakaan Lalu Lintas (BBKE) ......................... 42

2.8 Penelitian Sebelumnya .......................................................................... 43

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Kerangka Penelitian .............................................................................. 46

3.2 Studi Pendahuluan ................................................................................ 48

3.3 Penentuan Lokasi Studi ........................................................................ 49

3.4 Tinjauan Pustaka ................................................................................... 49

3.5 Pengumpulan Data Sekunder ................................................................ 49

3.6 Pengolahan dan Analisis Data .............................................................. 50

3.6.1Pembobotan Tingkat Kecelakaan Menggunakan

Metode Angka Ekivalen Kecelakaan (AEK) .............................. 50

3.6.2 Pembobotan Tingkat Kecelakaan Menggunakan

MetodeTransport Research Laboratory (TRL) .......................... 51

3.6.3 Analisis Lokasi Daerah Rawan Kecelakaan

(Black Site) Di Kota Denpasar .................................................... 53

3.6.4 Analisis Lokasi Titik Rawan Kecelakaan (Black Spot)

Di Kota Denpasar ........................................................................ 55

3.6.5 Langkah-Langkah Penanganan Lokasi Rawan

Kecelakaan Lalu Lintas di Kota Denpasar .................................. 57

3.6.6 Langkah-Langkah Penentuan Nilai Ekonomi Akibat

Kecelakaan LaluLintas di Kota Denpasar ................................... 58

3.7 Simpulan dan Saran .............................................................................. 58

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Karakteristik Kecelakaan Lalu Lintas ................................................... 60

4.1.1Berdasarkan Jumlah Peristiwa Kecelakaan Lalu Lintas ............... 60

4.1.2Berdasarkan Jumlah Korban Manusia Kecelakaan

Lalu Lintas 62

4.2 Angka Kecelakaan Lalu Lintas ............................................................. 64

4.2.1Pembobotan Tingkat Kecelakaan Menggunakan AEK ................ 65

Page 13: analisa kecelakaan

xii

4.2.2Pembobotan Tingkat Kecelakaan Menggunakan

Metode Departemen Perhubungan ............................................. 68

4.3 Analisis Daerah Rawan Kecelakaan (Black Site) ................................. 73

4.3.1Analisis Black Site Untuk AEK .................................................... 73

4.3.2Analisis Black Site Untuk Departemen Perhubungan ................... 79

4.3.3Perbandingan Metode AEK Dengan Metode

Departemen Perhubungan ............................................................................................... 84

4.4 Analisis Black Spot ............................................................................... 84

4.4.1Analisis Black Spot Pada Ruas Jalan Bypass Ngurah Rai ............ 86

4.4.2Analisis Black Spot Pada Ruas Jalan Gatot Subroto ..................... 90

4.4.3Analisis Black Spot Pada Ruas Jalan Imam Bonjol ...................... 93

4.5 Analisis Frekuensi Kejadian Kecelakaan Lalu Lintas Pada

Daerah Black Spot di Kota Denpasar .................................................... 95

4.5.1Ruas Jalan Bypass Ngurah Rai ..................................................... 95

4.5.2Ruas Jalan Bypass Gatot Subroto ................................................. 98

4.5.3Ruas Jalan Bypass Imam Bonjol................................................. 100

4.6 Analisis Besaran Biaya Korban Kecelakaan Lalu Lintas

(BBKO) di Kota Denpasar .................................................................. 102

4.6.1 Perhitungan Biaya Korban Kecelakaan Pada Ruas

Jalan Yang Diidentifikasikan Black Spot ................................. 103

4.6.2 Perhitungan Biaya Korban Kecelakaan Per Tahun .................... 104

4.7 Analisis Besaran Biaya Kecelakaan Lalu Lintas (BBKE)

di Kota Denpasar ................................................................................ 108

4.7.1 Perhitungan Kecelakaan Pada Ruas Jalan

Yang Diidentifikasikan Black Spot .......................................... 108

4.7.2 Perhitungan Biaya Korban Kecelakaan Per Tahun .................... 110

4.8 Upaya Penanganan Kecelakaan Lalu Lintas Pada Ruas

Jalan di Kota Denpasar ....................................................................... 114

4.8.1Usulan Penanganan Ruas Jalan Bypass Ngurah Rai ................... 114

4.8.2Usulan Penanganan Ruas Jalan Gatot Subroto ........................... 115

4.8.3Usulan Penanganan Pada Ruas Jalan Imam Bonjol .................... 116

4.9 Upaya Penanganan Kecelakaan Lalu Lintas Pada

Persimpangan di Kota Denpasar ......................................................... 117

4.9.1Usulan Penanganan Simpang Bypass Ngurah Rai-

Page 14: analisa kecelakaan

xiii

DanauTempe ............................................................................. 117

4.9.2Usulan Penanganan Simpang Imam Bonjol - Nakula ................. 118

4.9.3Usulan Penanganan Simpang Gatsu – Ahmad Yani ................... 118

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ............................................................................................. 120

5.2 Saran ................................................................................................... 123

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 124

LAMPIRAN ............................................................................................................ 126

Page 15: analisa kecelakaan

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Grafik Distribusi Bentuk Histogram ...................................................... 29

Gambar 2.2 Grafik Distribusi Bentuk Poligon Frekuensi .......................................... 29

Gambar 2.3 Bentuk-Bentuk Trend ............................................................................. 33

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian .......................................................................... 47

Gambar 3.2 Grafik Hubungan Antara Nilai Z-Score Angka Kecelakaan

BerdasarkanData Terbaru dengan Nilai Z-Score Angka Kecelakaan Per

Tahun ...................................................................................................... 54

Gambar 3.3 Bagan Alir Perhitungan Biaya Kecelakaan Lalu Lintas dan Biaya Korban

Kecelakaan ............................................................................................. 57

Gambar 4.1 Jumlah Peristiwa Kecelakaan Lalu Lintas Pada Ruas JalanDi Kota

Denpasar ................................................................................................. 61

Gambar 4.2 Jumlah Peristiwa Kecelakaan Lalu Lintas Pada Persimpangan Di Kota

Denpasar ................................................................................................. 62

Gambar 4.3 Jumlah Korban Manusia Pada Ruas Jalan Di Kota Denpasar ................ 63

Gambar 4.4 Jumlah Korban Manusia Pada Persimpangan Di Kota Denpasar .......... 64

Gambar 4.5 Perangkingan Angka Kecelakaan pada Ruas Jalan di Kota Denpasar

Menurut AEK ......................................................................................... 66

Gambar 4.6 Perangkingan Angka Kecelakaan pada Persimpangan di Kota Denpasar

Menurut AEK ......................................................................................... 68

Gambar 4.7 Perangkingan Angka Kecelakaan pada Ruas Jalan di Kota Denpasar

Menurut Departemen Perhubungan ........................................................ 70

Gambar 4.8 Perangkingan Angka Kecelakaan pada Persimpangan di Kota Denpasar

Menurut Departemen Perhubungan ........................................................ 72

Gambar 4.9 Pertumbuhan Z-Score Angka Kecelakaan Per Tahun dan Z-Score Angka

Kecelakaan pada Tahun 2011 Seluruh Ruas Jalan di Kota Denpasar

menurut AEK ......................................................................................... 77

Gambar 4.10 Grafik Black Site pada Kuadran A di Kota Denpasar Menurut Metode

Angka Ekivalen Kecelakaan (AEK) ....................................................... 78

Gambar 4.11 Pertumbuhan Z-Score Angka Kecelakaan Per Tahun dan Z-Score

Angka Kecelakaan pada Tahun 2011 Seluruh Ruas Jalan di Kota

Denpasar menurut Departemen Perhubungan ........................................ 82

Page 16: analisa kecelakaan

xv

Gambar 4.12 Grafik Black Site pada Kuadran A di Kota Denpasar Menurut Metode

Departemen Perhubungan ...................................................................... 83

Gambar 4.13 Grafik Black Spot pada Ruas Jalan Bypass Ngurah Rai ............................ 87

Gambar 4.14 Grafik Black Spot pada Ruas Jalan Gatot Subroto ..................................... 91

Gambar 4.15 Grafik Black Spot pada Ruas Jalan Imam Bonjol ...................................... 93

Page 17: analisa kecelakaan

xvi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Komposisi Faktor Penyebab Kecelakaan .................................................... 11

Tabel 2.2 Kelompok Usia Pengemudi Yang Terlibat Kecelakaan .............................. 14

Tabel 2.3 Situasi Kecelakaan dan Usulan Penanganan untuk Persimpangan ............. 35

Tabel 2.4 Situasi Kecelakaan Dan Usulan Penanganan Untuk Ruas Jalan ................. 36

Tabel 2.5 Biaya Satuan Korban Kecelakaan Lalu Lintas BSKOj (T0) ........................ 39

Tabel 2.6 Biaya Satuan Kecelakaan Lalu Lintas Di Jalan AntarKota BSKEi(T0) ...... 40

Tabel 3.1 Rangking Lokasi Rawan Kecelakaan Lalu Lintas Untuk Persimpangan

Dan Ruas Jalan Berdasarkan AEK .............................................................. 51

Tabel 3.2 Perhitungan Jumlah Korban Manusia ......................................................... 52

Tabel 3.3 Perhitungan Angka Kecelakaan .................................................................. 53

Tabel 3.4 Contoh Tabel Perhitungan Black Spot Dengan Metode Cusum .................. 56

Tabel 4.1 Jumlah Peristiwa Kecelakaan Lalu Lintas Pada Ruas Jalan ....................... 61

Tabel 4.2 Jumlah Peristiwa Kecelakaan Lalu Lintas Pada Persimpangan .................. 62

Tabel 4.3 Jumlah Korban Manusia Pada Ruas Jalan Di Kota Denpasar ..................... 63

Tabel 4.4 Jumlah Korban Manusia Pada Persimpangan Di Kota Denpasar ................ 64

Tabel 4.5 Perangkingan Angka Kecelakaan pada Ruas Jalan di Kota Denpasar

Menurut AEK .............................................................................................. 66

Tabel 4.6 Perangkingan Angka Kecelakaan pada Persimpangan di Kota Denpasar

Menurut AEK .............................................................................................. 67

Tabel 4.7 Perangkingan Angka Kecelakaan pada Ruas Jalan di Kota Denpasar

Menurut Departemen Perhubungan ............................................................. 69

Tabel 4.8 Perangkingan Angka Kecelakaan pada Persimpangan di Kota Denpasar

Menurut Departemen Perhubungan ............................................................. 71

Tabel 4.9 Besarnya Biaya Korban Kecelakaan Pada Ruas Jalan yang

Diidentifikasikan Black Spot .................................................................... 104

Tabel 4.10 BesaranBiaya Korban Kecelakaan Pada Ruas Jalan dan

Persimpangan di Kota Denpasar Tahun 2007-2011 .................................. 107

Tabel 4.11 BesaranBiaya Kecelakaan Pada Ruas Jalanyang Diidentifikasikan

Black Spot .................................................................................................. 110

Tabel 4.12 BesaranBiaya Kecelakaan Pada Ruas Jalan dan Persimpangan di Kota

Denpasar Tahun 2007-2011 ...................................................................... 113

Page 18: analisa kecelakaan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bali merupakan salah satu provinsi dengan tingkat kecelakaan lalu lintas

yang cukup tinggi. Menurut Juknis Dirjen Perhubungan Darat tahun 2013,

Provinsi Bali masuk dalam peringkat 9 (sembilan) jumlah kecelakaan terbanyak di

Indonesia setelah Jawa dan Sumatera. Salah satu penyebabnya adalah

meningkatnya jumlah penduduk di Provinsi Bali dari tahun ke tahun yang

didukung dengan mudahnya kepemilikan kendaraan pribadi dan pelanggaran lalu

lintas yang cukup tinggi sehinggasering memicu terjadinya kecelakaan lalu lintas.

Hal ini dapat dilihat dari data Kepolisian Daerah Bali (2011), dimana selama

kurun waktu 2007 s/d 2011, terdapat 10.125 kejadian kecelakaan yang

menyebabkan 2.910 orang yang meninggal dunia dan 15.596 orang lainnya

mengalami luka-luka (berat dan ringan).

Denpasar merupakan salah satu kota di Provinsi Bali yang jumlah

penduduknya terus meningkat setiap tahunnya.Jumlah penduduk di Kota

Denpasar mencapai 804.905 orang dengan tingkat pertumbuhan penduduk per

tahun dari tahun 2000 s/d 2011 sebesar 4%(BPS Denpasar, 2012). Kota Denpasar

memiliki tingkat kecelakaan lalu lintas yang paling tinggi dibandingkan dengan

wilayah lainnya. Menurut data kecelakaan di jajaran Kepolisian Daerah Bali tahun

2011, Kota Denpasar menempati urutan pertama dengan tingkat kejadian

kecelakaan tertinggi sebesar 832 kejadian. Pada urutan terbanyak kedua terjadi di

Page 19: analisa kecelakaan

2

wilayah Buleleng dengan 635 kejadian dan urutan ketiga terjadi di wilayah

Gianyar dengan 404 kejadian.

Jumlah kecelakaan lalu lintas di Kota Denpasar terus meningkat setiap

tahunnya. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi meningkatnya angka

kecelakaan di Kota Denpasar. Salah satu faktor yang penting adalah kondisi lalu

lintas, dimana kondisi lalulintas merupakan akumulasi interaksi dari berbagai

karakteristik pengemudi,kendaraan, prasarana jalan maupun karakteristik

lingkungan. Menurut data dari Poltabes Denpasar, diperoleh informasi bahwa

dalam tiga tahun terakhir terjadi peningkatan jumlah peristiwa kecelakaan di Kota

Denpasar. Berturut-turut sejak tahun 2009 tercatat sebanyak 593 kejadian, pada

tahun 2010 tercatat 722 kejadian, berikutnya pada tahun 2011 terdapat 832

kejadian.

Kecelakaan lalu lintas juga berdampak pula terhadap peningkatan

kemiskinan karena menimbulkan biaya perawatan, kehilangan produktivitas,

kehilangan pencari nafkah dalam keluarga yang menyebabkan trauma, stress dan

penderitaan yang berkepanjangan.Oleh karena itu, upaya penanganan lokasi

rawan kecelakaan lalu lintas di jalan raya dewasa ini memerlukan perhatian yang

serius guna mengurangi angka korban kecelakaan dan kerugian materi yang

ditimbulkan.Sehubungan dengan hal tersebut, perlu dilakukan penelitian untuk

menganalisis penanganan lokasi rawan kecelakaan lalu lintas dan besarnya biaya

kecelakaan lalu lintas di Kota Denpasar.

Beberapa penelitian yang pernah dilakukan mengenai daerah rawan

kecelakaan dan perhitungan biaya kecelakaan lalu lintas sebelumnya antara lain:

Page 20: analisa kecelakaan

3

Karunia (2009) mengkaji lokasi rawan kecelakaan di Bandung. Rozy (2010)

mengevaluasi biaya kecelakaan mahasiswa Universitas Muhammadiyah

Malangdengan metode Gross Outputdan Willingness To Pay Methode, Birbiket al

(2010) mengkaji biaya korban kecelakaan lalu lintas jalan raya untuk korban

pengguna sepeda motor studi kasus wilayah Surabaya Barat. Mokoginta (2011)

menganalisis tingkat kecelakaan dan biaya kecelakaan lalu lintas di Kota Ambon.

Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan, didapatkan hasil bahwa

kerugian ekonomi terbesar akibat kecelakaan adalah untuk korban luka-luka.

Sedangkan analisis kecelakaan lalu lintas baru mencapai daerah rawan kecelakaan

saja dengan menggunakan satu metode. Dalam penelitian ini, perangkingan

daerah rawan kecelakaan dilakukan dengan dua metode yaitu sampai saat ini

belum diketahui apakah peringkat lokasi rawan kecelakaan antara kedua metode

tersebut berbeda. Selain itu belum juga diketahui biaya kecelakaan dan upaya

penanganan di lokasi titik rawan kecelakaan (black spot)di Kota Denpasar yang

dapat dilakukan. Perhitungan biaya kecelakaan lalu lintas menggunakan metode

The Gross Output (Human Capital).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang ada, maka dapat dirumuskan pokok

permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah perbandingan hasil perankingan lokasi daerah rawan

kecelakaan lalu lintas (black site) berdasarkan metode Departemen

Permukiman dan Prasarana Wilayahdan metodeDepartemen Perhubungan?

Page 21: analisa kecelakaan

4

2. Dimanakah lokasi titik rawan kecelakaan lalu lintas (black spot) pada ruas

jalan yang diklasifikasikan sebagai lokasi black site di Kota Denpasar?

3. Bagaimakah frekuensi kejadian kecelakaan lalu lintas berdasarkan faktor-

faktor penyebab kecelakaan pada lokasi titik rawan kecelakaan lalu lintas

(black spot) selama 5 (lima) tahun terakhir?

4. Berapakah besar biaya kecelakaan lalu lintas yang melibatkan korban

meninggal duniadan luka-luka pada ruas jalan dan persimpangan di Kota

Denpasar pada 5 (lima) tahun terakhir?

5. Bagaimanakah upaya penanganan lokasi titik rawan kecelakaan (black

spot) yang dapat dilakukan di Kota Denpasar?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk membandingkan hasil perankingan lokasi daerah rawan kecelakaan

lalu lintas (black site) berdasarkan metode Departemen Permukiman dan

Prasarana Wilayahdan metodeDepartemen Perhubungan.

2. Untuk menganalisis dan menentukan lokasi titik rawan kecelakaan lalu

lintas (black spot) pada ruas jalan yang diklasifikasikan sebagai lokasi

black site di Kota Denpasar.

3. Untuk menganalisis frekuensi kejadian kecelakaan lalu lintas berdasarkan

faktor-faktor penyebabkecelakaan pada lokasi titik rawan kecelakaan lalu

lintas (black spot) selama 5 (lima) tahun terakhir.

Page 22: analisa kecelakaan

5

4. Untuk menganalisis besar biaya kecelakaan lalulintas yang melibatkan

korban meninggal duniadan luka-luka pada ruas jalan dan persimpangan di

Kota Denpasar pada 5 (lima) tahun terakhir.

5. Untuk menganalisis dan memberi alternatif upaya penanganan lokasi titik

rawan kecelakaan (black spot) yang dapat dilakukan di Kota Denpasar.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan hasil berupa lokasi-lokasi

yang termasuk dalam daerah rawan kecelakaan lalu lintas (black site) dan titik

rawan kecelakaan lalu lintas (black spot) sehingga dapat lebih cepat dan akurat

dalam mengambil kebijakan terkait penanganan daerah titik rawan kecelakaan lalu

lintas. Selain itu,hasil penelitian ini juga dapat bermanfaat untk mengetahui

berapa besar biaya yang timbul akibat kecelakaan sehingga para pengguna jalan

(masyarakat) dapat berusaha lebih berhati-hati dalam berkendara di jalan.

1.5 Batasan Masalah

Dengan cukup luasnya lingkup kajian, maka penelitian ini dibatasi pada

hal-hal sebagai berikut:

1. Lokasi studi adalah jaringan jalan yang tercatat di Poltabes Denpasar

dimana terdapat peristiwa kecelakaan lalu lintas.

2. Data kecelakaan lalu lintas yang digunakan dalam penelitian adalah data

kecelakaan pada ruas jalan dan persimpangan dalam5 (lima) tahun terakhir

yaitu tahun 2007 – 2011.

Page 23: analisa kecelakaan

6

3. Menggunakan metode Angka Ekivalen Kecelakaan (AEK) dan metode

Departemen Perhubungan untuk menentukan ruas jalan rawan kecelakaan

lalu lintas (black site).

4. Menggunakan metode Cusum (cumulative summary) untuk menentukan

titik rawan kecelakaan (black spot).

5. Pembagian segmen stasioning pada perhitungan cusum ditentukan setiap 1

(satu) kilometer.

6. Dalam perhitungan black spot, dipilih tiga lokasi segmen ruas jalan yang

paling rawan terjadi kecelakaan lalu lintas (black site), kemudian dianalisis

titik rawan kecelakaan (black spot).

7. Karena keterbatasan data, perhitungan nilai ekonomi akibat kecelakaan

lalu lintas dihitung dari tahun 2007 – 2011 berdasarkan Metode The Gross

Output (Human Capital) yang dijadikan pedoman dasar perhitungan biaya

kecelakaan di Indonesia oleh Badan Litbang PU Departemen Pekerjaan

Umum Tahun 2003.

8. Dalam penelitian ini tidak mengaitkan kecelakaan dengan data lalu lintas

seperti volume lalu lintas, panjang jalan dan kecepatan rata-rata lalu

lintasnya.

Page 24: analisa kecelakaan

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Kecelakaan Lalu Lintas

Menurut Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 43 tahun 1993 tentang

Prasarana dan Lalu lintas Jalan, kecelakaan lalu lintas adalah suatu peristiwa di

jalan yang tidak disangka – sangka dan tidak disengaja melibatkan kendaraan

dengan atau tanpa pemakai jalan lainnya, mengakibatkan korban manusia atau

kerugian harta benda. Kecelakaan terjadi jika salah satu unsur lalu lintas tidak

berfungsi sebagaimana mestinya.

Secara teknis kecelakaan lalu lintas didefinisikan sebagai suatu kejadian

yang disebabkan oleh banyak faktor yang tidak sengaja terjadi (Random

MultyFactor Event). Dalam pengertian secara sederhana, bahwa suatu kecelakaan

lalu lintas terjadi apabila semua faktor keadaan tersebut secara bersamaan pada

satu titik waktu tertentu bertepatan terjadi. Hal ini berarti memang sulit

meramalkan secara pasti dimana dan kapan suatu kecelakaan akan terjadi.

2.2 Jenis dan Bentuk Kecelakaan

Jenis dan bentuk kecelakaan dapat diklasifikasikan menjadi 5 (lima) yaitu:

kecelakaan berdasarkan korban kecelakaan, kecelakaan berdasarkan lokasi

kejadian, kecelakaan berdasarkan waktu terjadinya kecelakaan, kecelakaan

berdasarkan posisi kecelakaan dan kecelakaan berdasarkan jumlah kendaraan

Page 25: analisa kecelakaan

8

yang terlibat. Penjelasan mengenai klasifikasi jenis dan bentuk kecelakaan

tersebut diuraikan lebih lanjut dibawah ini.

2.2.1 Kecelakaan Berdasarkan Korban Kecelakaan

Kecelakaan berdasarkan korban kecelakaan menitikberatkan pada manusia

itu sendiri, kecelakaan ini dapat berupa luka ringan, luka berat maupun meninggal

dunia. Menurut Pasal 93 dari Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 1993 tentang

Prasarana dan Lalu Lintas Jalan, sebagai peraturan pelaksanaan dari Undang-

undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, mengklasifikasikan korban dari

kecelakaan sebagai berikut :

1. Kecelakaan Fatal/Meninggal

Korban meninggal atau korban mati adalah korban yang dipastikan mati

sebagai akibat kecelakaan lalu lintas dalam waktu paling lama 30 hari

setelah kecelakaan tersebut.

2. Kecelakaan Luka Berat

Korban luka berat adalah korban yang karena luka-lukanya menderita

cacat tetap atau harus dirawat dalam jangka waktu lebih dari 30 hari sejak

terjadinya kecelakaan. Yang dimaksud cacat tetap adalah apabila sesuatu

anggota badan hilang atau tidak dapat digunakan sama sekali dan tidak

dapat sembuh atau pulih untuk selama-lamanya.

3. Kecelakaan Luka Ringan

Korban luka ringan adalah keadaan korban mengalami luka-luka yang

tidak membahayakan jiwa dan atau tidak memerlukan pertolongan atau

perawatan lebih lanjut di Rumah Sakit.

Page 26: analisa kecelakaan

9

2.2.2 Kecelakaan Berdasarkan Lokasi Kejadian

Kecelakaan dapat terjadi dimana sajadisepanjang ruas jalan, baik pada

jalan lurus, tikungan jalan, tanjakan dan turunan, di dataran atau di pegunungan,

di dalam kota maupun di luar kota.

2.2.3 Kecelakaan Berdasarkan Waktu Terjadinya Kecelakaan

Kecelakaan berdasarkan waktu terjadinya kecelakaan dapat digolongkan

menjadi duayaitu:

1. Jenis Hari

a. Hari Kerja : Senin, Selasa, Rabu, Kamis dan Jumat.

b. Hari Libur : Minggu dan Hari-hari Libur Nasional.

c. Akhir Minggu : Sabtu.

2. Waktu

a. Dini Hari : Jam 00.00 – 06.00

b. Pagi Hari : Jam 06.00 – 12.00

c. Siang Hari : Jam 12.00 – 18.00

d. Malam Hari : Jam 18.00 – 24.00

2.2.4 Kecelakaan Berdasarkan Posisi Kecelakaan

Kecelakaan dapat terjadi dalam berbagai posisi tabrakan, diantaranya :

a. Tabrakan pada saat menyalip (Side Swipe)

b. Tabrakan depan dengan samping (Right Angle)

c. Tabrakan muka dengan belakang (Rear End)

Page 27: analisa kecelakaan

10

d. Tabrakan muka dengan muka (Head On)

e. Tabrakan dengan pejalan kaki (Pedestrian)

f. Tabrak lari (Hit and Run)

g. Tabrakan diluar kendali (Out Of Control)

2.2.5 Kecelakaan Berdasarkan Jumlah Kendaraan Yang Terlibat

Kecelakaan dapat juga didasarkan atas jumlah kendaraan yang terlibat baik

itu kecelakaan tunggal yang dilakukan oleh satu kendaraan, kecelakaan ganda

yang dilakukan oleh dua kendaraan, maupun kecelakaan beruntun yang dilakukan

oleh lebih dari dua kendaraan.

2.3 Faktor-Faktor Penyebab Kecelakaan

Lalu lintas ditimbulkan oleh adanya pergerakan dari alat-alat angkutan,

karena adanya kebutuhan perpindahan manusia dan atau barang. Karena itu,

dampak yang tidak mungkin ditolak karena adanya pergerakan tersebut adalah

terjadinya kecelakaan. Kecelakaan dapat disebabkan oleh faktor pemakai jalan

(pengemudi dan pejalan kaki), faktor kendaraan dan faktor lingkungan (Pignataro,

1973). Pignataro juga menyatakan bahwa kecelakaan diakibatkan oleh kombinasi

dari beberapa faktor perilaku buruk dari pengemudi ataupun pejalan kaki, jalan,

kendaraan, pengemudi ataupun pejalan kaki, cuaca buruk ataupun pandangan

yang buruk.

Hobbs (1979) mengelompokkan faktor-faktor penyebab kecelakaan

menjadi tiga kelompok, yaitu : faktor pemakai jalan (manusia), faktor kendaraan,

Page 28: analisa kecelakaan

11

faktor jalan dan lingkungan. Berdasarkan hasil penelitian yang pernah ada, faktor

penyebab kecelakaan dapat dikomposisikan dalam Tabel 2.1. berikut ini.

Tabel 2.1 Komposisi Faktor Penyebab Kecelakaan

Faktor

Penyebab Uraian

Prosentase

(%)

Pengemudi Lengah, mengantuk, tidak terampil, mabuk,

kecepatan tinggi, tidak menjaga jarak, kesalahan

pejalan, gangguan binatang.

93,52

Kendaraan Ban pecah, kerusakan sistem rem, kerusakan

sistem kemudi, as/kopel lepas, sistem lampu tidak

berfungsi.

2,76

Jalan Persimpangan, jalan sempit, akses yang tidak

dikontrol/dikendalikan, marka jalan kurang/tidak

jelas, tidak ada rambu batas kecepatan, permukaan

jalan licin.

3,23

Lingkungan Lalu lintas campuran antara kendaraan cepat

dengan kendaraan lambat, interaksi/campur antara

kendaraan dengan pejalan, pengawasan dan

penegakan hukum belum efektif, pelayanan gawat

darurat yang kurang cepat. Cuaca : gelap, hujan,

kabut, asap

0,49

Sumber: Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, 1998

Dari Tabel 2.1 diatas, faktor pengemudi (human error) menduduki

peringkat pertama yaitu sebesar 93,52% dalam penyebab kecelakaan. Faktor-

faktor penyebab kecelakaan biasanya diklasifikasikan identik dengan unsur-unsur

sistem transportasi, yaitu pemakai jalan (pengemudi dan pejalan kaki), kendaraan,

jalan dan lingkungan, ataupun kombinasi dari dua unsur atau lebih.

Page 29: analisa kecelakaan

12

2.3.1 Faktor Pemakai Jalan

Pemakai jalan merupakan unsur yang terpenting dalam lalu lintas, karena

manusia sebagai pemakai jalan adalah unsur yang utama terjadinya pergerakan

lalu lintas. Pemakai jalan adalah semua orang yang menggunakan fasilitas

langsung dari satu jalan. (Warpani, 2001) menyebutkan bahwa faktor manusia

sebagai pengguna jalan dapat dipilah menjadi dua golongan, yaitu:

a. Pengemudi, termasuk pengemudi kendaraan tak bermotor

b. Pejalan kaki, termasuk para pedagang asongan, pedagang kaki lima, dan

lain-lain.

2.3.1.1 Pengemudi

Menurut pasal 1 Peraturan Pemerintah No. 44 Tahun 1993 tentang

kendaraan dan pengemudi, sebagai peraturan pelaksana dari Undang-undang Lalu

Lintas dan Angkutan Jalan, pengemudi adalah orang yang mengemudikan

kendaraan bermotor atau orang yang secara langsung mengawasi calon

pengemudi yang sedang belajar mengemudikan kendaraan bermotor.

Pengemudi yang termasuk di dalamnya adalah pengemudi kendaraan

bermotor dan kendaraan tak bermotor. Kendaraan bermotor meliputi sepeda

motor, kendaraan bermotor biasa (mobil), kendaraan berat bermotor (bus dan

truk), sedangkan yang termasuk kendaraan tak bermotor adalah sepeda dan

kendaraan tak bermotor lainnya. Tingkah laku pribadi pengemudi di dalam arus

lalu lintas adalah faktor yang menentukan karakteristik lalu lintas yang terjadi.

Bertambahnya usia atau orang yang lebih tua akan lebih banyak mengalami

kecelakaan karena reflek pengemudi menjadi lebih lambat dan kemampuan fisik

Page 30: analisa kecelakaan

13

tertentu akan menurun (Oglesby, 1988). Faktor fisik yang penting untuk

mengendalikan kendaraan dan mengatasi masalah lalu lintas adalah :

1. Penglihatan

Dari segi penglihatan manusia panca indera mata perlu mendapat

perhatianbesar karena hampir semua informasi dalam mengemudikan

kendaraanditerima melalui penglihatan, bahkan dikatakan bahwa indera

penglihatanterlalu dibebani dalam mengemudi.

2. Pendengaran

Pendengaran diperlukan untuk mengetahui peringatan-peringatan seperti

bunyi klakson, sirine, peluit polisi dan lain sebagainya. Namun sering kali

peringatan tersebut disertai isyarat yang dapat dilihat dengan mata. Reaksi

dalam mengemudi erat hubungannya dengan kondisi fisik manusia (Human

Phisycal Factor), dari penerima rangsangan setelah melihat suatu tanda

(rambu) sampai pengambilan tindakan tersebut terdiri dari:

a. Perception atau pengamatan yaitu rangsangan pada panca indera meliputi

penglihatan diteruskan oleh panca indera yang lain.

b. Identification yaitu penelahaan atau pengidentifikasian dan pengertian

terhadap rangsangan.

c. Emotion atau Judgement yaitu proses pengambilan keputusan untuk

menentukan reaksi yang sesuai (misalnya: berhenti, menyalip, menepi,

atau membunyikan tanda suara).

Page 31: analisa kecelakaan

14

d. Violation ataureaksi yaitu pengambilan tindakan yang membutuhkan

koordinasi dengan kendaraan, misalnya menginjak pedal rem, banting

setir, dan lain sebagainya.

Analisis yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Darat

menunjukkan bahwa usia 16-30 tahun merupakan penyebab terbesar kecelakaan

(55,99%), kelompok usia 21-25 tahun adalah kelompok terbesar penyebab

kecelakaan dibandingkan dengan kelompok usia lainnya. Sedangkan pada

kelompok 26-30 tahun sebagai penyebab kecelakaan menurun cukup drastis.

Kelompok usia 40 tahun menjadi penyebab kecelakaan relatif lebih kecil seiring

dengan kematangan dan tingkat disiplin yang lebih baik.

Tabel 2.2 Kelompok Usia Pengemudi Yang Terlibat Kecelakaan

Kelompok Usia Prosentase (%)

16 – 20 19,41

21 – 25 21,98

26 – 30 14,60

31 – 35 9,25

36 – 40 7,65

41 – 75 18,91

Sumber: Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, 1998

2.3.1.2 Pejalan Kaki atau Pemakai Jalan Yang Lain

Pejalan kaki sebagai salah satu unsur pengguna jalan dapat menjadi

korbankecelakaan dan dapat pula menjadi penyebab kecelakaan. Pejalan kaki

sangatmudah mengalami cidera serius atau kematian jika ditabrak oleh

kendaraanbermotor. Oglesby (1988), menyebutkan kecelakaan perkotaan yang

melibatkan perilaku pejalan kaki dapat berupa: 35% pejalan kaki terlempar ke

Page 32: analisa kecelakaan

15

jalan dari persimpangan, 17% terlempar keluar dari persimpangan, 7% tertabrak

kendaraan yang membelok, 5% menabrak kendaraan dan 4% ditabrak ketika

berada di luar jalur jalan. Hal ini disebabkan karena para pejalan kaki muncul

secara tiba-tiba, berlari, berjalan atau berlari kearah kendaraan dan dibawah

pengaruh alkohol atau obat bius.

Pelayanan terhadap pejalan kaki perlu mendapat perhatian yangoptimal,

yaitu dengan cara memisahkan antara kendaraan dan pejalan kaki, baikmenurut

ruang dan waktu, sehingga kendaraan dan pejalan kaki berada padatempat yang

aman. Pemisahan ini dapat dilakukan dengan menyediakan fasilitastrotoar untuk

mencegah agar pejalan kaki tidak berjalan secara regular disepanjang jalan

(Warpani, 2001). Pada persimpangan dapat juga dibuatkan jembatan

penyeberangan, terowongan bawah tanah atau jalan khusus bagi pejalankaki.

Yang termasuk didalam pemakai jalan lainnya adalah pedagang kaki lima,

petugas keamanan, petugas perbaikan fasilitas (listrik, PDAM, telepon, gas dan

lain-lain).

2.3.2 Faktor Kendaraan

Kendaraan adalah sarana angkutan yang membantu manusia dalam

mencapai tujuan. Karena itu, tuntutan utama pengguna kendaraan adalah

keselamatan bagi pengemudi dan muatannya (penumpang maupun barang).

Kendaraan sebagai produk industri harus mampu memberikan jaminan atas

keamanan dan kenyamanan melalui standar-standar perlengkapan kendaraan.

Page 33: analisa kecelakaan

16

Menurut pasal 1 dari Peraturan Pemerintah No. 44 Tahun 1993 tentang

Kendaraan dan Pengemudi, sebagai peraturan pelaksana dari Undang-undang Lalu

Lintas dan Angkutan Jalan, kendaraan bermotor adalah kendaraan yang

digerakkan oleh peralatan teknik yang berada pada kendaraan itu. Kendaraan

bermotor dapat dikelompokkan dalam beberapa jenis, yaitu: sepeda motor, mobil

penumpang, mobil bus, mobil barang dan kendaraan khusus. Sebab-sebab

kecelakaan yang disebabkan oleh faktor kendaraan antara lain:

1. Kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh perlengkapan kendaraan:

a. Alat-alat rem tidak bekerja dengan baik.

b. Alat-alat kemudi tidak bekerja dengan baik.

c. Ban atau roda dalam kondisi buruk.

d. Tidak ada kaca spion.

2. Kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh penerangan kendaraan:

a. Syarat lampu penerangan tidak terpenuhi.

b. Menggunakan lampu yang menyilaukan.

c. Lampu tanda rem tidak bekerja.

3. Kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh pengamanan kendaraan.

4. Kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh mesin kendaraan, contohnya:

Mesin tiba-tiba mogok di jalan.

5. Karena hal-hal lain dari kendaraan, contohnya :

a. Muatan kendaraan terlalu berat untuk truk dan lain-lain.

b. Perawatan kendaraan yang kurang baik (persneling blong, kemudi patah

dan lain-lain).

Page 34: analisa kecelakaan

17

2.3.3 Faktor Jalan

Sifat-sifat dan kondisi jalan sangat berpengaruh sebagai penyebab

kecelakaan lalu lintas. Perbaikan kondisi jalan mempengaruhi sifat-sifat

kecelakaan. Ahli jalan raya dan ahli lalu lintas merencanakan jalan dengan cara

yang benar dan perawatan secukupnya dengan harapan keselamatan akan didapat

dengan cara demikian. Perencanaan tersebut berdasarkan pada hasil analisa fungsi

jalan, volume dan komposisi lalu lintas, kecepatan rencana, topografi, faktor

manusia, berat dan ukuran kendaraan, lingkungan sosial serta dana.

Sebagai landasan bergeraknya suatu kendaraan, jalan perlu direncanakan

atau didesain secara cermat dan teliti dengan mengacu pada gambaran

perkembangan volume kendaraan di masa mendatang. Desain jalan yang sesuai

dengan spesifikasi standar dan dikerjakan dengan cara yang benar serta

memperoleh pemeliharaan yang cukup selama umur rencananya bertujuan untuk

memberikan keselamatan bagi pemakainya.Perencanaan geometrik jalan harus

memperhatikan: lalu lintas yang akan lewat pada jalan tersebut, kelandaian jalan,

alinyemen horizontal, persilangan dan konponen pada penampang melintang.

Kecelakaan yang disebabkan oleh faktor jalan dapat diklasifikasikan

sebagai berikut(Warpani, 2001):

1. Kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh perkerasan jalan:

a. Lebar perkerasan yang tidak memenuhi syarat.

b. Permukaan jalan yang licin dan bergelombang.

c. Permukaan jalan yang berlubang.

Page 35: analisa kecelakaan

18

2. Kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh alinyemen jalan:

a. Tikungan yang terlalu tajam.

b. Tanjakan dan turunan yang terlalu curam.

3. Kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh pemeliharaan jalan:

a. Jalan rusak.

b. Perbaikan jalan yang menyebabkan kerikil dan debu berserakan.

4. Kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh penerangan jalan:

a. Tidak adanya lampu penerangan jalan pada malam hari.

b. Lampu penerangan jalan yang rusak dan tidak diganti.

5. Kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh rambu-rambu lalu lintas:

a. Rambu ditempatkan pada tempat yang tidak sesuai.

b. Rambu lalu lintas yang ada kurang atau rusak.

c. Penempatan rambu yang membahayakan pengguna jalan.

2.3.4 Faktor Lingkungan

Di samping bentuk fisik jalan yang dipengaruhi oleh “geometric design”

dan “konstruksi jalan”, faktor lingkungan juga mempunyai andil dalam

menyebabkan terjadinya kecelakaan. Kondisi tata guna lahan, kondisi cuaca dan

angin serta pengaturan lalu lintas adalah beberapa komponen dari lingkungan

yang berpengaruh terhadap terjadinya kecelakaan. Lingkungan jalan yang kurang

memadai mengakibatkan kenyamanan dari pengemudi menurun, sehingga

kemampuan dalam mengendalikan kendaraan akan menurun pula. Lingkungan di

sekitar jalan, misalnya daerah permukiman, peternakan, pembakaran ladang dan

Page 36: analisa kecelakaan

19

jerami dapat menjadi penyebab kecelakaan lalu lintas, khususnya untuk jalan

dengan kecelakaan kendaraan tinggi.

Ada empat faktor dari kondisi lingkungan yang mempengaruhi kelakuan

manusia sehingga berpotensi menimbulkan terjadinya kecelakaan lalu lintas,

yaitu:

1. Penggunaan tanah dan aktivitasnya, daerah ramai, lengang, dimana secara

reflek pengemudi akan mengurangi kecepatan atau sebaliknya.

2. Cuaca, udara dan kemungkinan-kemungkinan yang terlihat misalnya pada

saat kabut, asap tebal, hujan lebat sedemikian rupa sehingga dapat

mengurangi jarak pandang pengemudi.

3. Fasilitas yang ada pada jaringan jalan, adanya rambu-rambu lalu lintas, lampu

lalu lintas dan marka lalu lintas.

4. Arus dan sifat lalu lintas, jumlah, macam dan komposisi kendaraan akan

sangat mempengaruhi kecepatan perjalanan.

Kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh faktor lingkungan dapat

diuraikan sebagai berikut :

1. Kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh faktor alam :

a. Jalan licin dan berair akibat hujan.

b. Adanya angin yang bertiup dari samping kendaraan.

c. Adanya kabut tebal di jalan.

d. Adanya perpindahan waktu dari siang ke malam hari (Twilight

Time),dimana pada saat ini banyak pengemudi yang kurang

dapatmenyesuaikan diri dengan keadaan alam.

Page 37: analisa kecelakaan

20

2. Kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh faktor lain :

a. Oli/minyak yang tumpah di jalan.

b. Hewan yang berkeliaran di jalan.

c. Kebiasaan dan mentalitas yang buruk dari semua pemakai jalan

danrendahnya kesadaran akan tertib berlalu lintas di jalan.

2.4 Identifikasi Daerah Rawan Kecelakaan Lalu Lintas

Daerah rawan kecelakaan adalah daerah yang mempunyai angka

kecelakaan tinggi, resiko dan potensi kecelakaan yang tinggi pada suatu ruas

jalan. Identifikasi daerah rawan kecelakaan lalu lintas meliputi dua tahapan

diantaranya sejarah kecelakaan (accident history) dari seluruh wilayah studi

dipelajari untuk memilih beberapa lokasi yang rawan terhadap kecelakaan dan

lokasi terpilih dipelajari secara detail untuk menemukan penanganan yang

dilakukan. Dalam Pusdiklat Perhubungan Darat (1998), daerah rawan kecelakaan

dikelompokkan menjadi tiga diantaranya tampak rawan kecelakaan (hazardous

sites), rute rawan kecelakaan (hazardous routes) dan wilayah rawan kecelakaan

(hazardous area).

2.4.1 Lokasi Rawan Kecelakaan (Hazardous Sites)

Lokasi atau site adalah daerah-daerah tertentu yang meliputi pertemuan

jalan, access point dan ruas jalan yang pendek. Berdasarkan panjangnya tampak

rawan kecelakaan (hazardous sites) dapat dikelompokkan menjadi dua (Pusdiklat

Perhubungan Darat, 1998), yaitu:

1. Black site/section merupakan ruas rawan kecelakaan lalu lintas.

Page 38: analisa kecelakaan

21

2. Black spot merupakan titik pada ruas rawan kecelakaan lalu lintas (0,03

kilometer sampai dengan 1,0 kilometer).

Untuk menentukan tampak rawan kecelakaan (hazardous sites) dapat

digunakan kriteria sebagai berikut :

a. Jumlah kecelakaan (kecelakaan/kilometer) untuk periode waktu tertentu

melebihi suatu nilai tertentu.

b. Tingkat kecelakaan (per kendaraan-kilometer) untuk periode waktu

tertentu melebihi suatu nilai tertentu.

c. Tingkat kecelakaan melebihi nilai kritis yang diturunkan dari analisis

statistik data tersedia.

Menurut Pedoman Penanganan Lokasi Rawan Kecelakaan Lalu Lintas (Pd

T-09-2004-B), suatu lokasi dapat dinyatakan sebagai lokasi rawan kecelakaan

apabila:

1. Memiliki angka kecelakaan yang tinggi,

2. Lokasi kejadian kecelakaan relatif bertumpuk,

3. Lokasi kecelakaan berupa persimpangan, atau segmen ruas jalan sepanjang

100-300 m untuk jalan perkotaan, atau segmen ruas jalan sepanjang 1 km

untuk jalan antar kota,

4. Kecelakaan terjadi dalam ruang dan rentang waktu yang relatif sama,

5. Memiliki penyebab kecelakaan dengan faktor yang spesifik.

Page 39: analisa kecelakaan

22

2.4.2 Rute Rawan Kecelakaan (Hazardous Routes)

Panjang rute kecelakaan biasanya ditetapkan lebih dari 1 kilometer.

kriteria yang dipakai dalam menentukan rute rawan kecelakaan (hazardous

routes) adalah sebagai berikut (Pusdiklat Perhubungan Darat, 1998):

a. Jumlah kecelakaan melebihi suatu nilai tertentu dengan mengabaikan

variasi panjang rute dan variasi volume kecelakaan.

b. Jumlah kecelakaan per kilometer melebihi suatu nilai tertentu dengan

mengabaikan volume kendaraan.

c. Tingkat kecelakaan (per kendaraan-kilometer) melebihi nilai tertentu.

2.4.3 Wilayah Rawan Kecelakaan (Hazardous Area)

Luas wilayah rawan kecelakaan (hazardous area) biasanya ditetapkan

berkisar 5 km². Kriteria dipakai dalam penentuan wilayah rawan kecelakaan

adalah sebagai berikut (Pusdiklat Perhubungan Darat, 1998):

a. Jumlah kecelakaan per km² per tahun dengan mengabaikan variasi panjang

jalan dan variasi volume lalu lintas.

b. Jumlah kecelakaan per penduduk dengan mengabaikan variasi panjang

jalan dan variasi volume kecelakaan.

c. Jumlah kecelakaan per kilometer jalan dengan mengabaikan volume lalu

lintas.

d. Jumlah kecelakaan per kendaraan yang dimiliki oleh penduduk di daerah

tersebut (hal ini memasukkan faktor volume lalu lintas secara kasar).

Page 40: analisa kecelakaan

23

2.5 Teknik Analisis Data Kecelakaan

Analisis data menitik beratkan kepada kajian antara tipe kecelakaan yang

dikelompokkan atas tipe kecelakaan dominan (Departemen Permukiman dan

Prasarana Wilayah, 2004).

2.5.1 Pendekatan Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan pendekatan “5W + 1H”, yaitu why

(penyebab kecelakaan), what (tipe tabrakan), where (lokasi kecelakaan), who

(pengguna jalan yang terlibat), when (waktu kejadian) dan how (kejadian

kecelakaan).

1. Why (Penyebab Kecelakaan)

Analisis ini dimaksudkan untuk mengetahui faktor-faktor dominan penyebab

suatu kecelakaan. Faktor-faktor ini antara lain:

a. Terbatasnya jarak pandang pengemudi,

b. Pelanggaran terhadap rambu lalu lintas,

c. Kecepatan tinggi seperti melebihi batas kecepatan yang diperkenankan,

d. Kurang antisipasi terhadap kondsi lalu lintas seperti mendahului tidak

aman,

e. Kurang konsentrasi,

f. Parkir di tempat yang salah,

g. Kurangnya penerangan,

h. Tidak memberi tanda kepada kendaraan lain, dsb.

Page 41: analisa kecelakaan

24

2. What (Tipe Tabrakan)

Analisis tipe tabrakan bertujuan untuk mengetahui tipe tabrakan yang

dominan di suatu lokasi kecelakaan. Tipe tabrakan yang akan diketahui antara

lain:

a. Menabrak orang (pejalan kaki).

b. Tabrak depan – depan,

c. Tabrak depan – belakang,

d. Tabrak depan – samping,

e. Tabrak samping – samping,

f. Tabrak belakang – belakang,

g. Tabrak benda tetap di badan jalan,

h. Kecelakaan sendiri atau lepas kendali.

3. Who (Keterlibatan Pengguna Jalan)

Keterlibatan pengguna jalan di dalam kecelakaan dikelompokkan sesuai

dengan tipe pengguna jalan atau tipe kendaraan, antara lain:

a. Pejalan kaki,

b. Mobil penumpang umum,

c. Mobil angkutan barang,

d. Bus,

e. Sepeda motor,

f. Kendaraan tak bermotor (sepeda, becak, kereta dorong, dsb)

Page 42: analisa kecelakaan

25

4. Where (Lokasi Kejadian)

Lokasi kejadian kecelakaan atau yang dikenal dengan Tempat Kejadian

Perkara (TKP) mengacu kepada lingkungan lokasi kecelakaan seperti:

a. Lingkungan permukiman,

b. Lingkungan perkantoran atau sekolah,

c. Lingkungan tempat perbelanjaan,

d. Lingkungan pedesaan,

e. Lingkungan pengembangan, dsb.

5. When (Waktu Kejadian Kecelakaan)

Waktu kejadian kecelakaan dapat ditinjau dari kondisi penerangan di TKP

atau jam kejadian kecelakaan dibagi atas:

a. Malam gelap atau tidak ada penerangan,

b. Malam ada penerangan,

c. Siang terang,

d. Siang gelap (hujan, berkabut, dsb)

e. Subuh atau senja.

6. How (Kejadian Kecelakaan)

Suatu kecelakaan lalu lintas terjadi pada dasarnya didahului oleh suatu

manuver pergerakan tertentu antara lain:

a. Gerak lurus,

b. Memotong atau menyiap kendaraan lain,

c. Berbelok (kiri atau kanan),

d. Berputar arah,

Page 43: analisa kecelakaan

26

e. Berhenti (mendadak, menaik-turunkan penumpang),

f. Keluar masuk tempat parkir,

g. Bergerak terlalu lambat, dsb.

2.5.2 Pembobotan Tingkat Kecelakaan

Pembobotan atau weighting adalah suatu nilai yang digunakan

untukmenghitung indeks kecelakaan berdasarkan karakteristik masing-

masingkecelakaan. Perhitungan ini berdasarkan korban meninggal dunia, luka

berat dan luka ringan. Pembobotan tingkat kecelakaan lalu lintas terdiri dari:

2.5.2.1 Pembobotan Tingkat Kecelakaan Menggunakan Angka Ekivalen

Kecelakaan (AEK)

Menurut Pedoman Penanganan Lokasi Rawan Kecelakaan Lalu Lintas (Pd

T-09-2004-B), pembobotan tingkat kecelakaan menggunakan angka ekivalen

kecelakaan dengan perbandingan:

MD : LB : LR : K = 12 : 3 : 3 : 1 ....................................................(2.1)

Dimana :

MD = Meninggal dunia

LB = Luka berat

LR = Luka ringan

K = Kecelakaan dengan kerugian materi

Page 44: analisa kecelakaan

27

2.5.2.2 Pembobotan Tingkat Kecelakaan Menurut Departemen Perhubungan

Pembobotan yang digunakan dalam perhitungan ini mengacu pada standar

pembobotan dari Transport Research Laboratory (1997) yaitu: korban meninggal

dunia berbobot 3, korban luka berat berbobot 2, dan korban luka ringan berbobot

1.

MD : LB : LR = 3 : 2 : 1 ................................................................(2.2)

Dimana :

MD = Meninggal dunia

LB = Luka berat

LR = Luka ringan

Setelah pembobotan terhadap jumlah korban manusia, maka dilakukan

pembobotan terhadap tingkat kecelakaan. Tingkat kecelakaan dapat digolongkan

antara lain: jumlah kecelakaan, jumlah pelaku kecelakaan, jumlah korban

manusia, dan kerugian material.Pembobotan tingkat kecelakaan dilakukan dengan

cara mengalikan nilai bobot dengan masing-masing tingkat kecelakaan

berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan oleh Departemen Perhubungan.

Penggolongan tingkat kecelakaan berdasarkan kriteria dari Departemen

Perhubungan adalah:

a. Jumlah Korban Manusia (JKM)

b. Jumlah Pelaku Kecelakaan (JPK)

c. Jumlah Kecelakaan (JK)

Pembobotan data kecelakaan terhadap tingkat kecelakaan adalah:

JKM : JPK : JK = 12 : 3 : 1 ................................................................(2.3)

Page 45: analisa kecelakaan

28

2.5.3 Statistik Deskripsi

Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik

deskripsi. Statistik deskripsi atau statistik deduktif adalah bagian dari statistik

yang mempelajari cara pengumpulan dan penyajian data sehingga mudah untuk

dipahami. Statistik deskripsi berfungsi menerangkan keadaan, gejala, atau

persoalan.

Penarikan kesimpulan pada statistik deskripsi hanya ditunjukkan pada

kumpulan data yang ada. Berdasarkan ruang lingkup bahasan statistik deskripsi

meliputi:

2.5.3.1 Distribusi Frekuensi

Distribusi frekuensi adalah data acak dari suatu penelitian yang disusun

menurut kelas-kelas interval tertentu atau menurut kategori tertentu dalam sebuah

daftar. Distribusi frekuensi terdiri dari grafik distribusi, ukuran nilai pusat dan

ukuran dispersi.

a. Grafik Distribusi

Grafik Distribusi digunakan untuk menggambarkan distribusi frekuensi.

Grafik distribusi dapat berupa grafik batang atau poligon frekuensi, yang

berupa grafik garis dan kurva frekuensi.

Grafik distribusi bentuk histogram dapat digunakan untuk menggambarkan

hubungan jumlah peristiwa kecelakaan dengan tahun kejadian. Contoh grafik

dapat dilihat pada Gambar 2.1 dibawah ini:

Page 46: analisa kecelakaan

29

Gambar 2.1 Grafik Distribusi Bentuk Histogram Sumber : Hasan, 2001

Grafik distribusi bentuk poligon frekuensi dapat digunakan untuk

menggambarkan hubungan angka kecelakaan dengan tahun kecelakaan.

Contoh grafik dapat dilihat pada Gambar 2.2 dibawah ini:

Gambar 2.2 Grafik Distribusi Bentuk Poligon Frekuensi Sumber : Hasan, 2001

0

5

10

15

20

25

30

35

2009 2010 2011Jum

lah

Pe

rist

iwa

Ke

cela

ka

an

Tahun

Grafik Distribusi

0

100

200

300

400

500

600

2007 2008 2009 2010 2011

An

gk

a K

ece

lak

aa

n

Tahun

Grafik Distribusi

Page 47: analisa kecelakaan

30

b. Ukuran Nilai Pusat

Ukuran nilai pusat yang meliputi rata-rata, median, modus, kuartil dan lain

sebagainya. Dalam perhitungan pertumbuhan indeks kecelakaan akan

mencari rata-rata data dengan rumus:

�� = ∑Xi

n ........................................................................................(2.4)

Dimana :

�� = Nilai rata-rata

Xi = Jumlah data

n = Jumlah sampel

c. Ukuran Dispersi

Ukuran dispersi adalah ukuran yang menyatakan seberapa jauh

penyimpangan nilai-nilai data dari nilai-nilai pusatnya. Ukuran dispersi juga

dapat dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu jangkauan, standar deviasi dan

varians. Jangkauan adalah selisih nilai terbesar data dengan nilai terkecil data.

Standar deviasi adalah akar dari tengah kuadrat simpangan dari nilai tengah.

Varians adalah jumlah kuadrat semua deviasi atau simpangan nilai-nilai

individual terhadap rata-rata kelompok. Simpangan baku (standar deviasi)

untuk seperangkat data X1, X2, X3….. Xn(data tunggal) dapat ditentukan

denganmetode biasa (Hasan I, 2001), yaitu:

• Untuk sampel besar (n >30) :

Sd = �∑�����)� ............................................................................(2.5)

Page 48: analisa kecelakaan

31

• Untuk sampel kecil (n ≤ 30) :

Sd = �∑����)�� ............................................................................(2.6)

Dimana:

Sd = Standar deviasi

Xi = Data

�� = Nilai rata-rata

n = Jumlah data

2.5.3.2 Data Berkala

Data berkala adalah data yang disusun berdasarkan urutan waktu atau data

yang dikumpulkan dari waktu ke waktu perubahan yang terjadi dalam data

statistik dalam sederetan waktu tertentu dapat berbentuk trend. Trend adalah

gerakan rata-rata dalam jangka waktu yang panjang.

Gambar 2.3 Bentuk-Bentuk Trend

Sumber : Hasan, 2001

2.5.4 Z-Score

Z-Score adalah bilangan z atau bilangan standart atau bilangan

baku.Bilangan z dicari dari sampel yang berukuran n, data X1, X2, X3…….

Page 49: analisa kecelakaan

32

Xndenganrata-rata ��pada simpangan baku S, sehingga dapat dibentuk data baru

yaituZ1, Z2, Z3................Zn dengan rata-rata 0 simpangan baku 1.Nilai Z dapat

dicari dengan rumus Hasan (2001):

Zi = � ���� ............................................................................(2.7)

Dimana:

Zi = Nilai z-score kecelakaan pada lokasi i

Sd = Standar deviasi

Xi = Jumlah data pada lokasi i

�� = Nilai rata-rata

i = 1, 2, 3, ......., n

2.5.5 Cusum (Cumulative Summary)

Cusum (Cumulative Summary) adalah suatu prosedur yang dapat

digunakan untuk mengidentifikasikan black spot. Grafik cusum merupakan suatu

prosedur statistik standar sebagai kontrol kualitas untuk mendeteksi perubahan

dari nilai mean. Nilai cusum dapat dicari dengan rumus (Austroad, 1992):

a. Mencari nilai mean (W)

Perhitungan untuk mencari nilai mean dari data sekunder, yaitu sebagai

berikut :

W = ∑� �.� ........................................................................................(2.8)

Dimana :

W = Nilai mean

Page 50: analisa kecelakaan

33

∑Xi = Jumlah kecelakaan

L = Jumlah stasioning

T = Waktu atau periode

b. Mencari Nilai Cusum Kecelakaan Tahun Pertama (S0)

Perhitungan untuk mencari nilai cusum kecelakaan tahun pertama adalah

dengan mengurangi jumlah kecelakaan tiap tahun dengan nilai mean yaitu:

S0 = (X1 – W) .................................................................................(2.9)

Dimana :

S0 = Nilai cusum kecelakaan untuk tahun pertama

X1 = Jumlah kecelakaan tiap tahun

W = Nilai mean

c. Mencari Nilai Cusum Kecelakaan Tahun Selanjutnya (S1)

Untuk mencari nilai cusum kecelakaan tahun selanjutnya adalah dengan

menjumlahkan nilai cusum tahun pertama dengan hasil pengurangan

jumlah kecelakaan dan nilai mean pada tahun selanjutnya yaitu:

S = [S0 + (X1 – W)]......................................................................(2.10)

Dimana :

S = Nilai cusum kecelakaan

S0 = Nilai cusum kecelakaan untuk tahun pertama

X1 = Jumlah kecelakaan tiap tahun

W = Nilai mean

Page 51: analisa kecelakaan

34

2.6 Penanganan Lokasi Rawan Kecelakaan Lalu Lintas

Penanganan lokasi rawan kecelakaan didasarkan kepada data kecelakaan

dan akurasi data kecelakaan. Untuk tujuan identifikasi rawan kecelakaan, analisis

harus didukung oleh sistem pendataan yang sistematis dan komprehensif. Prinsip

dasar penanganan lokasi rawan kecelakaan antara lain:

a. Penanganan lokasi rawan kecelakaan sangat bergantung pada akurasi data

kecelakaan, karenanya data yang digunakan untuk upaya ini harus

bersumber pada instansi resmi.

b. Penanganan harus dapat mengurangi angka dan korban kecelakaan

semaksimal mungkin pada lokasi kecelakaan.

c. Solusi penanganan kecelakaan dipilih berdasarkan pertimbangan tingkat

pengurangan kecelakaan dan pertimbangan ekonomis.

d. Upaya penanganan yang ditujukan meningkatkan kondisi keselamatan

pada lokasi kecelakaan dilakukan melalui rekayasa jalan, rekayasa lalu

lintas dan manajemen lalu lintas.

2.6.1 Situasi Kecelakaan dan Usulan Penanganan

Usulan penanganan lokasi daerah rawan kecelakaan dilakukan berdasarkan

faktor penyebab kecelakaan yang dominan. Untuk itu telah disusun tabulasi

situasi kecelakaan dan usulan penanganan yang merupakan usulan-usulan

penanganan berdasarkan penyebab kecelakaan yang diadopsi dari berbagai

literatur. Situasi kecelakaan dan usulan penanganannya dibagi menjadi dua yaitu:

Page 52: analisa kecelakaan

35

2.6.1.1 Situasi Kecelakaan dan Usulan Penanganan Untuk Persimpangan

Situasi kecelakaan dan usulan penanganan untuk persimpangan dapat

dilihat pada tabel 2.3 dibawah ini:

Tabel 2.3 Situasi Kecelakaan Dan Usulan Penanganan Untuk Persimpangan

No. Penyebab Kecelakaan Usulan Penanganan PERSIMPANGAN 1. Pergerakan membelok • Penjaluran

• Lampu-lampu isyarat lalu lintas • Larangan membelok menggunakan

rambu 2. Mendahului • Kanalisasi/lajur mendahului

• Marka jalan dan rambu untuk mendahului

3. Konflik pejalan kaki/kendaraan

• Tempat perlindungan pejalan kaki • Fasilitas penyeberangan jalan sebidang • Fasilitas penyeberangan jalan tidak

sebidang • Pagar pengaman dan rambu pejalan kaki

4. Jarak pandang yang buruk pada persimpangan

• Meningkatkan jarak pandang melalui perbaikan ruang bebas samping

• Menghilangkan penghalang atau rintangan yang mengganggu penglihatan pengemudi (tanaman, dsb).

• Menghilangkan aktivitas (berjualan, dsb) dari ROW jalan

• Memasang rambu stop pada jalan minor. 5. Malam hari (gelap) • Meningkatkan penerangan (lampu jalan)

• Rambu yang memantulkan cahaya • Marka yang memantulkan cahaya

Sumber : Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah, 2004

2.6.1.2 Situasi Kecelakaan dan Usulan Penanganan Untuk Ruas Jalan

Situasi kecelakaan dan usulan penanganan untuk ruas jalan dapat dilihat

pada tabel 2.4 dibawah ini:

Tabel 2.4 Situasi Kecelakaan Dan Usulan Penanganan Untuk Ruas Jalan

No. Penyebab Kecelakaan Usulan Penanganan

Page 53: analisa kecelakaan

36

RUAS JALAN 1. Kendaraan parkir • Kontrol perparkiran

• Pengadaan tempat parkir 2. Kecepatan tinggi • Pengaturan batas kecepatan melalui

rambu batas kecepatan • Pengurangan kecepatan pada lokasi-

lokasi yang ramai dengan pejalan kaki • Alat-alat pengendalian kecepatan (pita

penggaduh/rumble strep, rumble area, road hump)

3. Selip atau licin • Perbaikan tekstur permukaan jalan 4. Tabrakan dengan atau

rintangan pinggir jalan • Pagar (guadrail) • Pagar keselamatan (safety fences)

5. Konflik pejalan kaki atau kendaraan

• Pemisahan pejalan kaki/kendaraan • Fasilitas penyeberangan untuk pejalan

kaki • Fasilitas perlindungan pejalan kaki

6. Kehilangan kontrol • Marka jalan • Pengendalian kecepatan • Pagar (guadrail)

7. Tingkah laku mengemudi atau disiplin buruk

• Marka jalan • Median • Penegakan hukum

8. Jarak pandang buruk pada tikungan

• Perbaikan alinyemen jalan • Perbaikan ruang bebas samping

(pembersihan tanaman, dsb) • Perambuan • Marka jalan

9. Malam hari (gelap) • Rambu-rambu yang memantulkan cahaya

• Marka yang memantulkan cahaya • Penerangan jalan (lampu jalan)

Sumber : Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah, 2004

2.7 Perhitungan Besaran Biaya Kecelakaan Lalu Lintas Dengan

Menggunakan Metoda The Gross Output (Human Capital)

Biaya kecelakaan lalu lintas adalah biaya yang ditimbulkan akibat

terjadinya suatu kecelakaan lalu lintas. Biaya tersebut meliputi: biaya perawatan

Page 54: analisa kecelakaan

37

korban, biaya kerugian harta benda, biaya penanganan kecelakaan lalu lintas, dan

biaya kerugian produktivitas korban (Badan Litbang PU Departemen Pekerjaan

Umum, 2003).Untuk menghitung besarnya biaya kecelakaan lalu lintas dalam

penelitian ini menggunakan Pedoman Perhitungan Besaran Biaya Kecelakaan

Lalu Lintasyang diprakarsai oleh Pusat Litbang Prasarana Transportasi.

Pendekatan yang dipakai dalam pedoman ini adalah The Gross Output (Human

Capital) Approach.

Metode The Gross Output adalah suatu metode untuk menganalisa biaya

kecelakaan dengan menghitung pengurangan nilai seluruh sumber daya yang

hilang dari semua pihak akibat kecelakaan. Metode ini sering digunakan untuk

menganalisa biaya kecelakaan di negara yang masih berkembang seperti

Indonesia. Diharapkan pedoman ini sebagai salah satu metode yang disepakati

dapat menjadi acuan bagi para perencana transportasi atau ekonomi transportasi

dalam memperkirakan besaran biaya kecelakaan lalu lintas Indonesia, dalam

mengestimasi kerugian akibat kecelakaan lalu lintas. Metode ini menghitung

biaya kecelakaan lalulintas dalam 2 (dua) kategori yaitu:

a. Biaya-biaya yang diakibatkan atas hilangnya sumber daya pada saat

kecelakaanterjadi,

b. Biaya-biaya yang diakibatkan atas hilangnya produktivitas pada masa

yang akan datang.

Metode perhitungan satuan biaya kecelakaan lalu lintas dengan

pendekatanThe GrossOutput atau Human Capital, terdiri dari dua biaya utama

yaitu:

Page 55: analisa kecelakaan

38

a. Biaya yang dihitung karena adanya kerugian langsung (direct cost) yaitu

biaya perbaikan dan penggantian kerusakan kendaraan dan atau materi,

biaya perlakuan rumah sakit untuk perawatan korban, biaya penanganan

dan administrasi kecelakaan.

b. Biaya yang dihitung sebagai kerugian atau hilangnya pendapatan korban

kecelakaan lalu lintas (indirect cost). Nilai produktivitas yang hilang

dialami oleh korban kecelakaan lalu lintas dihitungberdasarkan lama

waktu korban kecelakaan tidak dapat berproduksi dan tingkat

pendapatanrata-rata masyarakat (nilai produktivitas).

2.7.1 Biaya Satuan Korban (BSKOj)dan Biaya Satuan Kecelakaan Lalu

Lintas(BSKE i)

Untuk mengestimasi biaya satuan pada tahun perhitungan tertentu, biaya-

biaya satuan yang didasarkan pada Pedoman Perhitungan Besaran Biaya

Kecelakaan Lalu Lintas dapat digunakan dalam perhitungan biaya kecelakaan

dalam periode 10 tahun ke depan.

2.7.1.1 Biaya Satuan Korban (BSKOj)

Biaya satuan korban (BSKOj) adalah biaya yang diperlukan untuk

perawatan korban kecelakaan lalu lintas untuk setiap tingkat kategori korban,

sedangkan T0 adalah tahun dasar perhitungan biaya, yaitu tahun 2003. Besar biaya

satuan korban kecelakaan lalu lintas pada tahun 2003, BSKOj(T0), dapat diambil

dari Tabel 2.5 berikut:

Tabel 2.5 Biaya Satuan Korban BSKOj (T0)

Page 56: analisa kecelakaan

39

No. Kategori Korban Biaya Satuan Korban (Rp/korban)

1. Korban Mati 119.016.000

2. Korban Luka Berat 5.826.000

3. Korban Luka Ringan 1.045.000

Sumber : Badan Litbang PU Departemen Pekerjaan Umum, 2003

Dalam metode the gross output, perhitungan satuan biaya korban pada

Tabel 2.5 di atas didapat dari pengumpulan data:

a. Data rumah sakit yang berisi medical record korban kecelakaan, biaya dan

lama perawatan korban laka lantas.

b. BPS yang berisi statistik kependudukan statistik ekonomi, nilai

produktivitas rata-rata usia harapan, nilai produktivitas yang hilang akibat

laka lantas.

2.7.1.2 Biaya Satuan Kecelakaan Lalu Lintas (BSKEi)

Biaya satuan kecelakaan lalu lintas (BSKEi)adalah biaya kecelakaan lalu

lintas yang diakibatkan oleh suatukejadian kecelakaan lalu lintas untuk setiap

kelas kecelakaan lalu lintas. Biaya satuan kecelakaan lalu lintas pada tahun dasar

2003 BSKEi (T0) dapat diambil dari Tabel 2.6 berikut:

Tabel 2.6 Biaya satuan kecelakaan lalu lintas BSKEi (T0)

No Klasifikasi Kecelakaan Biaya satuan Kecelakaan (Rp/Kecelakaan)

1 Fatal 131.205.000

2 Berat 18.997.000

Page 57: analisa kecelakaan

40

3 Ringan 12.632.000

Sumber : Badan Litbang PU Departemen Pekerjaan Umum, 2003

Dalam metode the gross output, perhitungan satuan biaya kecelakaan pada

Tabel 2.6 di atas didapat dari pengumpulan data:

a. Data rumah sakit yang berisi medical record korban kecelakaan, biaya dan

lama perawatan korban laka lantas.

b. Asuransi atau bengkel yang berisi biaya perbaikan kendaraan akibat laka

lantas untuk berbagai tingkat kecelakaan dan wawancara/quisioner.

c. Kepolisian yang berisi biaya administrasi penanganan kecelakaan, data

kecelakaan, rata-rata usia korban kecelakaan, dan wawancara/quisioner.

d. BPS yang berisi statistik kependudukan statistik ekonomi, nilai

produktivitas rata-rata usia harapan, nilai produktivitas yang hilang akibat

laka lantas.

2.7.2 Estimasi Biaya Satuan Korban (BSKOj(Tn))

Biaya satuan korban untuk tahun tertentu (Tn) dapat dihitung

menggunakan persamaan 2.11 sebagai berikut:

............................................... (2.11)

Dimana:

BSKOj (Tn) = Biaya satuan korban kecelakaan lalu lintas pada Tahun n untuk

setiap kategori korban, dalam rupiah/korban.

( ) ( ) ( )tnj gTBSKOTBSKO +×= 10

Page 58: analisa kecelakaan

41

BSKOj (T0) =Biaya satuan korban kecelakaan lalu lintas pada Tahun 2003untuk

setiap kategori korban, dalam rupiah/korban.

g =Tingkat inflasi biaya satuan kecelakaandalam % (nilaidefault g

adalah 11%)

Tn = Tahun perhitungan biaya korban

T0 = Tahun dasar perhitungan biaya korban (Tahun 2003)

t = Selisih tahun perhitungan (Tn – T0)

j = Kategori korban

2.7.3 Estimasi Biaya Satuan Kecelakaan (BSKEj(Tn))

Biaya satuan kecelakaan lalu lintas untuk tahun tertentu (Tn) dapat

dihitung menggunakan persamaan 2.12 sebagai berikut:

( ) ( ) ( )tni gTBSKETBSKE +×= 10 ........................................................... (2.12)

Dimana:

BSKEi (Tn) = Biaya satuan kecelakaan lalu lintas pada tahun untuk setiap kelas

kecelakaan, dalamrupiah/kecelakaan.

BSKEi (T0) = Biaya satuan kecelakaan lalu lintas pada tahun 2003 untuk setiap

kelas kecelakaan, dalam rupiah/kecelakaan.

g = Tingkat inflasi biaya satuan kecelakaan, dalam % (nilai default g

adalah 11%)

Tn = Tahun perhitungan biaya kecelakaan

T0 = Tahun dasar perhitungan biaya kecelakaan (Tahun 2003)

t = Selisih tahun perhitungan (Tn – T0)

Page 59: analisa kecelakaan

42

i = Kelas kecelakaan

2.7.4 Besaran Biaya Korban (BBKO)

Besaran biaya korban (BBKO)dapat dihitung pada tahun n dengan

menggunakan persamaan 2.13 sebagai berikut:

( )( )∑=

×=m

jnjj TBSKOJKOBBKO

1

......................................... (2.13)

Dimana:

BBKO = Besaran biaya korban kecelakaan lalu lintas disuatu ruas jalan atau

persimpangan atau wilayah, dalam rupiah/tahun.

JKOj = Jumlah korban kecelakaan lalu lintas untuk setiap kategori korban,

dalam korban/tahun.

BSKOj (Tn) = Biaya satuan korban kecelakaan lalu lintas pada tahun n untuk

setiap kategori korban, dalam rupiah/korban

j = Kategori korban

2.7.5 Besaran Biaya Kecelakaan Lalu Lintas (BBKE)

Besaran biaya kecelakaan lalu lintas dihitung pada tahun n dengan

menggunakan persamaan 2.14sebagai berikut :

( )( )∑=

×=k

inii TBSKEJKEBBKE

1

.......................................................... (2.14)

Dimana:

Page 60: analisa kecelakaan

43

BBKE = Besaran biaya kecelakaan lalu lintas pada tahun n disuatu ruas

jalan atau persimpangan atau wilayah, dalam rupiah/tahun.

JKEi = Jumlah kecelakaan lalu lintas untuk setiap kelas kecelakaan,

dalam kecelakaan/tahun.

BSKEi (Tn) = Biaya satuan kecelakaan lalu lintas pada tahun n untuk setiap kelas

kecelakaan, dalam rupiah/kecelakaan

i = Kelas kecelakaan lalu lintas

2.8 Penelitian Sebelumnya

Adapun beberapa penelitianyang pernah dilakukan mengenai perhitungan

nilai ekonomi akibat kecelakaan lalu lintas sebelumnya antara lain:

1. Tesis: Evaluasi Biaya Kecelakaan Mahasiswa UniversitasMuhammadiyah

Malang(Rozy, 2010).

Mengadakan suatu kajian salah satunya adalah dengan mengevaluasi biaya

yang timbul akibat kecelakaan lalu lintas dengan dua metode yaitu dengan

metode Gross Output (Human Capital) dan Willingness To Pay Methode.

Dalammenganalisa biaya-biaya tersebut dilakukan survai dan wawancara

terhadap responden untuk perolehan data. Data yang diperoleh adalah data

kepemilikan kendaraan, data kecelakaan dan biaya yang timbul akibat

kecelakaan. Penelitian ini memberi suatu kesimpulan secara umum bahwa

semakin tinggi jumlahkecelakaan maka semakin tinggi keinginanuntuk

membayar lebih guna menghindarikecelakaan.Hal ini disebabkan dengan

jumlah kecelakaan yang besar maka tingkat kesadaran akan bahaya lalu

Page 61: analisa kecelakaan

44

lintas di jalan raya menjadi semakin tinggi, akibatnya ada dorongan lebih

besar menurunkan kecelakaan.

2. Tesis: Analisa Tingkat Kecelakaan Dan Biaya Kecelakaan Lalu Lintas Di

Kota Ambon (Mokoginta, 2011).

Menghitung dan mengetahui karakteristik kecelakaan ditinjau dari tingkat

keparahan korban dan melihat perbandingan tingkat kecelakaan,

menghitung nilai ekonomi akibat kecelakaan berdasarkan tingkat

keparahan korban menggunakan metode The Gross Output (Human

Capital). Hasil yang didapat adalah biaya kecelakaan lalu lintas di kota

Ambon tergolong sangat tinggi.Biaya kecelakaan tertinggi terdapat di

tahun 2010, dimana terdapat banyaknya korban meninggal dunia dan luka

berat. Kecelakaan terjadi dikarenakanbehaviour dari pengemudi sendiri

yang cenderung sangat senang dengan kebiasaan ngebut dan mengemudi

dalam keadaan mabuk.

3. Tugas Akhir: Biaya Korban Kecelakaan Lalu Lintas Jalan Raya Untuk

Korban Pengguna Sepeda Motor Studi Kasus Wilayah Surabaya Barat

(Birbik et.al, 2010).

Mengadakan suatu kajian tentang biaya satuan korban kecelakaan sepeda

motor dan besarnya kerugian ekonomi korban kecelakaan sepeda motor.

Untuk menghitung kerugian ekonomi tersebut digunakan metode the gross

output. Data kecelakaan didapat melalui penyebaran kuisioner ke beberapa

penduduk yang pernah mengalami kecelakaan sepeda motor di Surabaya

Barat dan data korban kecelakaan dari Polrestabes Surabaya.Hasil yang

Page 62: analisa kecelakaan

45

didapat adalah total kerugian ekonomi korban kecelakaan sepeda motor di

Surabaya Barat tahun 2010 sebesar Rp. 74.081.606.763.

Page 63: analisa kecelakaan

46

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Kerangka Penelitian

Dalam bab ini akan dijelaskan metode atau langkah kerja dari penelitian

tentang penanganan lokasi rawan kecelakaan lalu lintas dan nilai ekonomi akibat

kecelakaan lalu lintas di Kota Denpasar. Tujuan dari metode penelitian ini adalah

untuk mengetahui serta merencanakan langkah-langkah kerja penelitian dari

pengenalan masalah, pengumpulan data, analisis data sampai mendapatkan hasil

dari analisis data serta kesimpulan dan saran. Tiap langkah saling berhubungan

dari awal sampai akhir. Sehingga diharapkan dari metode penelitian ini dapat

menghasilkan penelitian yang tertata dengan jelas dan sesuai dengan tujuan awal

penelitian.

Kerangka analisis dari penelitian ini disajikan pada Gambar 3.1.

Penjelasan lebih lengkap dari tiap-tiap langkah kerja dalam kerangka analisis

disajikan pada sub bab berikutnya.

Page 64: analisa kecelakaan

47

Diagram Alir Penelitian

A B

Identifikasi Masalah: • Latar Belakang • Tujuan Penelitian

Pengumpulan Data Sekunder: 1. Data Kepolisian meliputi:

• Jumlah kecelakaan lalu lintas tahun 2007-2011 di Kota Denpasar

• Jumlah korban kecelakaan berdasarkan kategori korban kecelakaan/tahun

• Tipe dan Jenis Kecelakaan Lalu Lintas 2. BPS Denpasar meliputi:

• Data jumlah penduduk Kota Denpasar • Tingkat pertumbuhan dan kepadatan

penduduk

Analisis/Pengolahan Data Kecelakaan

Data kecelakaan dikompilasi menurut jumlah korban manusia, jumlah pelaku

kecelakaan dan jumlah kecelakaan

Studi Pendahuluan: • Identifikasi Pustaka • Identifikasi Lokasi Penelitian

Tinjauan Pustaka

Page 65: analisa kecelakaan

48

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian

3.2 Studi Pendahuluan

Studi pendahuluan adalah tahapan dimana dilakukan pengamatan awal

pada rencana lokasi studi, selain itu juga dilakukan penelusuran terhadap data-data

awal serta pustaka-pustaka yang terkait dengan kecelakaan lalu lintas. Dari hasil

Analisis Frekuensi Kejadian Kecelakaan Lalu Lintas Pada Lokasi Black Spotdengan pendekatan 5W + 1H : 1. Why (penyebab kecelakaan) 2. What (tipe kecelakaan) 3. Who (keterlibatan pengguna jalan) 4. Where (lokasi kecelakaan) 5. When (waktu kejadian kecelakaan) 6. How (kejadian kecelakaan)

BSKOj (Tn) dan BSKEi (Tn) Pada Ruas Jalan dan

Persimpangan

Simpulan dan Saran

BBKO dan BBKE Untuk Suatu Ruas Jalan dan Persimpangan Pada

Tahun 2007-2011

A B

Upaya Penanganan Lokasi Rawan Kecelakaan di Kota

Denpasar

Menentukan Lokasi Titik Rawan Kecelakaan (Black Spot) Dengan Metode

Cusum

Membandingan Perangkingan Lokasi Black Site Berdasarkan Metode AEK dengan

Metode Departemen Perhubungan

Page 66: analisa kecelakaan

49

studi pendahuluan maka ditetapkan sebagai lokasi studi adalah jaringan jalan yang

tercatat di Poltabes Denpasar terdapat peristiwa kecelakaan lalu lintas.

3.3 Penentuan Lokasi Studi

Penelitian akan dilakukan di Kota Denpasar yaitu pada ruas jalan dan

persimpangan di Kota Denpasar yang mengalami kecelakaan lalu lintas. Peta

lokasi studi dapat dilihat pada Gambar A1 Lampiran A.

3.4 Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka dilakukan untuk mempelajari referensi-referensi yang

berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan, sehingga dapat menyelesaikan

permasalahan yang ada. Maka terlebih dahulu dipelajari teori-teori yang

terkaitdengan analisis kecelakaan dari berbagai literatur sehingga dapat dipahami

denganbaik cara untuk menyelesaikan permasalahan yang ada dalam menganalisa

data.

3.5 Pengumpulan Data Sekunder

Berdasarkan tujuan dan ruang lingkup studi, maka data yang

dikumpulkandalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder yang

digunakandalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dengan

menghubungilangsung instansi-instansi terkait sehingga diperoleh data yang benar

untukmenunjang penelitian ini. Data itu meliputi: data kecelakaan lalu lintas

diperolehdari Poltabes Denpasar, merupakan catatan harian yang berisikan data

Page 67: analisa kecelakaan

50

umumkecelakaan seperti: waktu dan tempat kejadian kecelakaan, karakteristik

korban,dan tipe-tipe kecelakaan dapat dilihat pada Tabel A2 Lampiran A.

Data kecelakaan yang digunakan adalah data kecelakaanyang tercatat di

Poltabes Denpasar selama 5 (lima) tahun terakhir, dari tahun 2007 sampai dengan

tahun 2011. Data kecelakaan tersebut kemudian dianalisis untukmendapatkan

peringkat daerah rawan kecelakaan lalu lintas (black site), lokasi titik rawan

kecelakaan lalu lintas (black spot), tipe-tipe kecelakaan yang paling dominan

terjadi selama 5 (lima) tahun terakhir, penanganan lokasi rawan kecelakaan lalu

lintas dan nilai ekonomi akibat kecelakaan lalu lintas.

3.6 Pengolahan dan Analisis Data

Langkah terpenting dan inti dimulai disini, dimana setiap data dianalisis

dan dilakukan kajian secara ilmiah untuk mendapatkan kesimpulan yang

menjawab permasalahan yang telah diajukan.Data kecelakaan lalu lintas yang

diperoleh dari Poltabes Denpasar selama kurun waktu tertentu dianalisis untuk

menentukan tingkat kecelakaan lalu lintas sehingga akan didapat daerah-daerah

rawan kecelakaan (black site dan black spot) di Kota Denpasar.

3.6.1 Pembobotan Tingkat Kecelakaan Menggunakan Metode Angka

Ekivalen Kecelakaan (AEK)

Pembobotantingkat kecelakaan lalu lintas untuk persimpangan dan ruas

jalan berdasarkan metode Angka Ekivalen Kecelakaan (AEK) Departemen

Permukiman dan Prasarana Wilayah (2004) dibuat dalam bentuk tabel seperti

pada Tabel 3.1.

Page 68: analisa kecelakaan

51

Tabel 3.1 Rangking Lokasi Rawan Kecelakaan Lalu Lintas Untuk Persimpangan Dan Ruas Jalan Berdasarkan Angka Ekivalen Kecelakaan (AEK)

No. Tahun Kelas Kecelakaan AEK Rank

MD LB LR K 12xMD 3x(LB+LR) 1xK Tot

Sumber : Departemen permukiman dan Prasarana Wilayah, 2004

Dimana :

MD = Meninggal dunia

LB = Luka berat

LR = Luka ringan

K = Kerugian harta benda

3.6.2 Pembobotan Tingkat Kecelakaan Menggunakan MetodeDepartemen

Perhubungan

Penentuan angka kecelakaan menggunakan kriteria-kriteria yang

ditetapkan oleh Departemen Perhubungan yaitu: peristiwa kecelakaan, jumlah

kendaraan dan orang yang terlibat dalam kecelakaan dan banyaknya korban

manusia. Ketiga kriteria tersebut diperhitungkan secara bersamaan atau simultan

yaitu: peristiwa kecelakaan, jumlah kendaraan dan orang yang terlibat dalam

kecelakaan, banyaknya korban manusia. Perhitungan angka kecelakaan untuk tiap

ruas jalan dibuat dalam bentuk tabel, seperti Tabel 3.2.

Page 69: analisa kecelakaan

52

Tabel 3.2 Perhitungan Jumlah Korban Manusia

No. Tahun Kriteria Korban

Perhitungan Jumlah

Korban Manusia Total

MD LB LR 3xMD 2xLB 1xLR

Sumber : Transport Research Laboratory, 1997

Dimana :

MD = Meninggal dunia

LB = Luka berat

LR = Luka ringan

Langkah selanjutnya adalah pembobotan data kecelakaan yang dilakukan

dengan cara mengalikan nilai bobot dengan masing-masing tingkat kecelakaan

berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan oleh Departemen Perhubungan.

Penggolongan tingkat kecelakaan berdasarkan kriteria dari Departemen

Perhubungan adalah:

a. Jumlah Korban Manusia (JKM)

b. Jumlah Pelaku Kecelakaan (JPK)

c. Jumlah Kecelakaan (JK)

Pembobotan data kecelakaan terhadap tingkat kecelakaan adalah: Bobot x Kriteria

a. Jumlah korban manusia = 12 x JKM

b. Jumlah pelaku kecelakaan = 3 x JPK

c. Jumlah kecelakaan = 1 x JK

Page 70: analisa kecelakaan

53

Tabel 3.3 Perhitungan Angka Kecelakaan

No. Tahun

Tingkat

Kecelakaan

Perhitungan Jumlah Korban

Manusia Angka

Kecelakaan JKM JPK JK 12xJKM 3xJPK 1xJK

Sumber : Transport Research Laboratory, 1997

Jumlah total adalah penjumlahan dari seluruh tingkat kecelakaan

berdasarkan kriteria dari Departemen Perhubungan setelah dikalikan dengan

masing-masing nilai bobotnya.

3.6.3 Analisis Lokasi Daerah Rawan Kecelakaan (Black Site) di Kota

Denpasar

Penentuan black site dilakukan dengan cara analisis deskriptif dan

menggunakan indeks kecelakaan. Langkah-langkah penentuan black site antara

lain:

1. Menggolongkan serta mengurutkan data kecelakaan yang diperoleh dari

Poltabes Denpasar kedalam kriteria yang telah ditetapkan Departemen

Permukiman dan Prasarana Wilayah dan DepartemenPerhubungan, yaitu:

peristiwa kecelakaan, jumlah kendaraan, dan orang yang terlibat dalam

kecelakaan serta banyaknya korban manusia.

Page 71: analisa kecelakaan

54

2. Mencari angka kecelakaan untuk tiap-tiap ruas jalan dan persimpangan di

Kota Denpasar serta membuat grafik angka kecelakaannya.

3. Mencari z-score pertumbuhan angka kecelakaan per tahun dan z-score

angka kecelakaan berdasarkan data terbaru.

4. Membuat grafik hubungan antara nilai z-score angka kecelakaan

berdasarkan data terbaru dengan z-score pertumbuhan angka kecelakaan

per tahun seperti pada Gambar 3.2 sebagai berikut:

Gambar 3.2 Grafik Hubungan Antara Nilai Z-Score Angka Kecelakaan Berdasarkan Data Terbaru dengan Z-Score Pertumbuhan Angka Kecelakaan Per

Tahun

Keterangan :

• Kuadran A adalah kuadran dengan angka kecelakaan tinggi dan pertumbuhan

diatas nilai rata-rata angka kecelakaan di seluruh ruas jalan yang ditinjau

diKota Denpasar.

Kuadran D ●

Kuadran A ●

Kuadran C ●

Kuadran B ●

Z-Score Angka Kecelakaan Berdasarkan Data Terbaru

Z-Score Pertumbuhan Angka Kecelakaan

Page 72: analisa kecelakaan

55

• Kuadran B adalah kuadran dengan angka kecelakaan tinggi dan pertumbuhan

dibawah nilai rata-rata angka kecelakaan di seluruh ruas jalan yang ditinjau

diKota Denpasar.

• Kuadran C adalah kuadran dengan angka kecelakaan rendah danpertumbuhan

dibawah nilai rata-rata angka kecelakaan di seluruh ruas jalan yang ditinjau

diKota Denpasar.

• Kuadran D adalah kuadran dengan angka kecelakaan rendah dan

pertumbuhan diatas nilai rata-rata angka kecelakaan di seluruh ruas jalan

yang ditinjau diKota Denpasar.

3.6.4 Analisis Lokasi Titik Rawan Kecelakaan (Black Spot) di Kota

Denpasar

Penentuan black spot dilakukan dengan menggunakan metode cusum.

Dalam perhitungan black spot, dipilih tiga lokasi segmen ruas jalan yang paling

rawan terjadi kecelakaan lalu lintas, kemudian dianalisis titik rawan kecelakaan

(black spot). Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Membagi panjang jalan menjadi tiap kilometer panjang jalan (Sta).

2. Mencari nilai mean dari data jumlah kecelakaan pada ruas jalan yang

diidentifikasi sebagai black spot.

3. Mengurangkan jumlah kecelakaan tiap tahun dengan nilai mean pada

setiap Sta.

4. Mencari nilai cusum dengan cara menjumlahkan nilai hasil

penguranganpada tahun pertama dengan nilai hasil tahun berikutnya.

Page 73: analisa kecelakaan

56

5. Memplotkan nilai cusum yang didapat ke dalam grafik cusum, sehingga

didapat hubungan antara tahun terjadinya kecelakaan dengan nilai cusum.

6. Mendapatkan Sta yang memiliki nilai cusum tertinggi, yang diidentifikasi

sebagai black spot.

Tabel 3.4 Contoh Tabel Perhitungan Black Spot Dengan Metode Cusum

Nama Ruas Jalan

No. Stasion Tahun Jumlah Kecelakaan (Xi) Xi – W Si

2007

2008

2009

2010

2011

Sumber : Transport Research Laboratory ,1997

Dari Tabel 3.4 jalan yang akan diidentifikasi memiliki titik rawan

kecelakaan tertinggi dibagi menjadi tiap kilometer (Sta). Tiap kilometer panjang

jalan dimasukkan kedalam kolom Sta. Berdasarkan data sekunder dari data

historis didapatkan jumlah kecelakaan tiap tahun yang selanjutnya dimasukkan

kedalamkolom jumlah kecelakaan. Perhitungan black spot pertama kali dilakukan

dengan mencari nilai mean dari data sekunder. Kemudian mengurangi jumlah

kecelakaan tiap tahun dengan nilai mean (Xi - W). Sehingga akan diperoleh nilai

cusum kecelakaan untuk tahun petama (S0). Selanjutnya untuk mendapatkan nilai

cusum pada tahun selanjutnya (S1) adalah menjumlahkan nilai cusum pada tahun

pertama dengan hasil pengurangan jumlah kecelakaan dan nilai mean pada tahun

selanjutnya [(S0) - (Xi - W)]. Perhitungan kemudian dilakukan sampai tahun

terakhir.

Page 74: analisa kecelakaan

57

3.6.5 Langkah-Langkah Penentuan Biaya Kecelakaan LaluLintas di Kota

Denpasar

Untuk menghitung besarnya biaya kecelakaan lalu lintas dalam penelitian

ini menggunakan Pedoman Perhitungan Besaran Biaya Kecelakaan Lalu

Lintasyang diprakarsai oleh Pusat Litbang Prasarana Transportasi. Pendekatan

yang dipakai dalam pedoman ini adalah The Gross Output (Human Capital)

Approach. Secara garis besar perhitungan nilai ekonomi akibat kecelakaan lalu

lintas dapat dilihat dalam Gambar 3.3 berikut:

Gambar 3.3 Bagan Alir Perhitungan Biaya Kecelakaan Lalu Lintas dan Biaya Korban Kecelakaan

(Sumber : Badan Litbang PU Departemen Pekerjaan Umum, 2003)

Data Kecelakaan Kota Denpasar 2007-2011

Analisis Perhitungan

Data Dikompilasi Menurut MD, LB, LR

Data Dikompilasi Menurut Jumlah Kecelakaan Fatal, Berat, Ringan

Dan Kerugian Harta Benda

BSKOj (Tn)

Hitung BSKOj (Tn)

• Gunakan Rumus 2.11

• Gunakan Tabel 2.5

BSKEi (Tn)

Hitung BSKEi (Tn)

• Gunakan Rumus 2.12

• Gunakan Tabel 2.6

Hitung BBKO(Tn) Gunakan Rumus 2.13

Hitung BBKE(Tn) Gunakan Rumus 2.14

BBKO dan BBKE Untuk Suatu Ruas Jalan dan Persimpangan di Kota Denpasar Tahun 2007-2011

Hasil Perhitungan

Page 75: analisa kecelakaan

58

Keterangan :

1. Perhitungan biaya korban kecelakaan pada suatu ruas jalan dan

persimpangan dilakukan berdasarkan kategori korban kecelakaan yaitu

korban meninggal dunia (MD),korban luka berat (LB) dan korban luka

ringan (LR).

2. Perhitungan biaya kecelakaan pada suatu ruas jalan dan persimpangan

dilakukan berdasarkan klasifikasi kecelakaan yang diklasifikasikan dalam

3 (tiga) kelas yaitu: kecelakaan fatal, kecelakaan berat dan kecelakaan

ringan.

3.6.6 Langkah-Langkah Penanganan Lokasi Rawan Kecelakaan Lalu

Lintas di Kota Denpasar

Penanganan lokasi rawan kecelakaan lalu lintas di Kota Denpasar dapat

dilakukan dengan menganalisis frekuensi kejadian kecelakaan lalu lintas pada

lokasi titik rawan kecelakaan (black spot) selama 5 (lima) tahun terakhir. Dari

analisis ini didapatkan tipe-tipe kecelakaan yang dominan terjadi selama lima

tahun sehingga didapatkan langkah penanganan yang sesuai untuk lokasi titik

rawan kecelakaan tersebut.

3.7 Simpulan dan Saran

Dalam pembahasan nantinya akan didapat biaya akibat kecelakaan dan

penanganan kecelakaan lalu lintas di Kota Denpasar. Setelah dilakukan analisis

dan pembahasanmaka dapat diambil kesimpulan yang merupakan jawaban dari

Page 76: analisa kecelakaan

59

pertanyaan pada rumusan masalah yang telah dibuat untuk menyelesaikan

penelitian ini. Sedangkan saran adalah pendapat atau usulan untuk

mempertimbangkan pemecahan suatu masalah.

Page 77: analisa kecelakaan

60

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Karakteristik Kecelakaan Lalu Lintas

Karakteristik kecelakaan lalu lintas di kota Denpasar memuat

tentangperistiwa kecelakaan lalu lintas yang terjadi selama kurun waktu 5 (lima)

tahun yaitu dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2011. Data kecelakaan

merupakan data sekunder yang didapat dari Poltabes Denpasar. Kecelakaan di

kota Denpasar sejak tahun 2007 – 2011 memperlihatkan komposisi yang berbeda-

beda seperti diuraikan berikut ini:

4.1.1 Berdasarkan Jumlah Peristiwa Kecelakaan Lalu Lintas

Jumlah peristiwa kecelakaan lalu lintas di kota Denpasar mengalami

peningkatan setiap tahunnya. Peningkatan tersebut disebabkan oleh meningkatnya

jumlah penduduk dari tahun ke tahun yang didukung dengan mudahnya

kepemilikan kendaraan pribadi. Jumlah peristiwa kecelakaan lalu lintas dibagi

menjadi dua tempat yaitu:

1. Pada Ruas Jalan

Jumlah peristiwa kecelakaan lalu lintas pada ruas jalan di kota Denpasar

untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.1 dan Gambar 4.1. Sedangkan

untuk perhitungan lebih detailnya dapat dilihat pada Tabel B.1 Lampiran B.

Tingginya jumlah kecelakaan yang terjadi terutama pada tahun 2011 disebabkan

pelanggaran lalu lintas yang cukup tinggi dimana tingkat kedisiplinan para

pengguna jalan yang masih rendah dan juga fasilitas jalan yang kurang berfungsi..

Page 78: analisa kecelakaan

61

Tabel 4.1 Jumlah Peristiwa Kecelakaan Lalu Lintas pada Ruas Jalan di Kota Denpasar

No. Tahun Jumlah Peristiwa Kecelakaan

(Kec/Th) 1. 2007 310 2. 2008 301 3. 2009 432 4. 2010 591 5. 2011 777

Sumber : Hasil Analisis, 2013

Gambar 4.1 Jumlah Peristiwa Kecelakaan Lalu Lintas pada Ruas Jalan Di Kota Denpasar

Sumber : Hasil Analisis, 2013

2. Pada Persimpangan

Sedangkan untuk jumlah peristiwa kecelakaan lalu lintas pada

persimpangan di kota Denpasar untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.2

dan Gambar 4.2 dibawah ini. Sedangkan untuk perhitungan lebih detailnya dapat

dilihat pada Tabel B.2 Lampiran B.Tingginya jumlah kecelakaan yang terjadi

terutama pada tahun 2011 disebabkan oleh banyaknya pelanggaran yang

dilakukan oleh pengemudi.

0

100

200

300

400

500

600

700

800

2007 2008 2009 2010 2011

310 301

432

591

777

Jum

lah

Ke

cela

ka

an

Pa

da

Ru

as

Jala

n

Tahun

Page 79: analisa kecelakaan

62

Tabel 4.2 Jumlah Peristiwa Kecelakaan Lalu Lintas pada Persimpangan di Kota Denpasar

No. Tahun Jumlah Peristiwa Kecelakaan

(Kec/Th) 1. 2007 31 2. 2008 23 3. 2009 37 4. 2010 35 5. 2011 40

Sumber : Hasil Analisis, 2013

Gambar 4.2 Jumlah Peristiwa Kecelakaan Lalu Lintas pada Persimpangan Di Kota Denpasar

Sumber : Hasil Analisis, 2013

4.1.2 Berdasarkan Jumlah Korban Manusia Kecelakaan Lalu Lintas

Kecelakaan lalu lintas merupakan suatu kejadian yang memakan banyak

korban. Ada yang mengalami luka ringan, luka berat bahkan sampai meninggal

dunia. Banyaknya jumlah korban manusia kecelakaan lalu lintas pada ruas jalan di

kota Denpasar lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.3 dan Gambar

4.3.Sedangkan untuk perhitungan lebih detailnya dapat dilihat pada Tabel B.3

Lampiran B.

0

5

10

15

20

25

30

35

40

2007 2008 2009 2010 2011

31

23

3735

40

Jum

lah

Ke

cela

ka

an

Pa

da

Pe

rsim

pa

ng

an

Tahun

Page 80: analisa kecelakaan

63

Tabel 4.3 Jumlah Korban Manusia Kecelakaan Lalu Lintas pada Ruas Jalan di Kota Denpasar

No. Tahun MD LB LR Total

Korban/Th

1. 2007 90 168 196 454

2. 2008 79 197 156 432

3. 2009 58 263 386 707

4. 2010 37 209 320 566

5. 2011 107 224 428 759

Jumlah 371 1.061 1.486 2.918

Sumber : Hasil Analisis, 2013

Gambar 4.3 Jumlah Korban Manusia pada Ruas Jalan di Kota Denpasar Sumber : Hasil Analisis, 2013

Sedangkan banyaknya jumlah korban manusia kecelakaan lalu lintas pada

persimpangan di kota Denpasar lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.4 dan

Gambar 4.4. Sedangkan untuk perhitungan lebih detailnya dapat dilihat pada

Tabel B.4 Lampiran B.

0

50

100

150

200

250

300

350

400

450

2007 2008 2009 2010 2011

9079

5837

107

168

197

263

209224

196

156

386

320

428

Jum

lah

Ko

rba

n d

i R

ua

s Ja

lan

Tahun

Meninggal Dunia

Luka Berat

Luka Ringan

Page 81: analisa kecelakaan

64

Tabel 4.4 Jumlah Korban Manusia Kecelakaan Lalu Lintas pada Persimpangan di Kota Denpasar

No. Tahun MD LB LR Total

Korban/Th

1. 2007 9 23 15 47

2. 2008 3 15 13 31

3. 2009 9 20 22 51

4. 2010 4 12 7 23

5. 2011 12 18 29 59

Jumlah 37 88 86 211

Sumber : Hasil Analisis, 2013

Gambar 4.4 Jumlah Korban Manusia pada Persimpangan di Kota Denpasar Sumber : Hasil Analisis, 2013

4.2 Angka Kecelakaan Lalu Lintas

Angka kecelakaan lalu lintas adalah suatu angka yang menunjukkan

tingkat kecelakaan pada suatu ruas jalan. Angka kecelakaan diperhitungkan per

ruas jalan di kota Denpasar. Perhitungan angka kecelakaan dibuat dalam bentuk

tabel dengan menggunakan dua metode yaitu:

0

5

10

15

20

25

30

2007 2008 2009 2010 2011

9

3

9

4

12

23

15

20

12

18

1513

22

7

29

Jum

lah

Ko

rba

n d

i P

ers

imp

an

ga

n

Tahun

Meninggal Dunia

Luka Berat

Luka Ringan

Page 82: analisa kecelakaan

65

4.2.1 Pembobotan Tingkat Kecelakaan Menggunakan Angka Ekivalen

Kecelakaan (AEK)

Pembobotan dengan metode ini menggunakan angka ekivalen kecelakaan

dengan perbandingan meninggal dunia dikalikan bobot 12, luka berat dikalikan

bobot 3, luka ringan dikalikan bobot 3 dan kerugian materi dikalikan bobot 1.

Perhitungan angka kecelakaan lalu lintas pada masing-masing ruas jalan di

Kota Denpasar dengan metode AEK untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel

C.1 Lampiran C. Dari tabel didapat bahwa ruas jalan Bypass Ngurah Rai memiliki

angka kecelakaan tertinggi dibandingkan dengan angka kecelakaan pada ruas

jalan lainnya di kota Denpasar. Total angka kecelakaan pada ruas jalan Bypass

Ngurah Rai adalah 1.687 dimana angka kecelakaan tertinggi terjadi pada tahun

2011 yaitu sebesar 473. Perangkingan angka kecelakaan pada ruas jalan di Kota

Denpasar dapat dilihat pada Tabel 4.5 dan Gambar 4.5 berikut.

Tabel 4.5 Perangkingan Angka Kecelakaan pada Ruas Jalan di Kota Denpasar Menurut Angka Ekivalen Kecelakaan (AEK)

No. Ruas Jalan Tahun

Total 2007 2008 2009 2010 2011

1. Jl. Bypass Ngurah Rai 287 231 364 332 473 1.687

2. Jl. Gatot Subroto 156 231 249 162 219 1.017

3. Jl. Imam Bonjol 208 172 178 173 228 959

4. Jl. Mahendradata 199 69 75 93 123 559

5. Jl. Teuku Umar 106 65 147 96 112 526

6. Jl. Cokroaminoto 120 121 108 51 87 487

7. Jl. Ida Bagus Mantra 56 82 113 66 130 447

8. Jl. Wr. Supratman 70 61 126 55 77 389

9. Jl. Hayam Wuruk 51 18 78 45 81 273

10. Jl. Marlboro 51 54 51 54 60 270

Sumber : Hasil Analisis, 2013

Page 83: analisa kecelakaan

66

Gambar 4.5 Perangkingan Angka Kecelakaan pada Ruas Jalan di Kota Denpasar Menurut Angka Ekivalen Kecelakaan (AEK)

Sumber : Hasil Analisis, 2013

Sedangkan perhitungan angka kecelakaan lalu lintas pada masing-masing

persimpangan di Kota Denpasar dengan metode angka ekivalen kecelakaanuntuk

lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel C.2Lampiran C. Dari tabel didapat bahwa

simpang Tohpati memiliki angka kecelakaan tertinggi dibandingkan dengan angka

kecelakaan pada simpang lainnya di kota Denpasar. Total angka kecelakaan pada

simpang Tohpati adalah 114 dengan angka kecelakaan tertinggi terjadi pada tahun

2009 yaitu51. Perangkingan angka kecelakaan tertinggi dapat dilihat pada Tabel

4.6 dan Gambar 4.6 berikut.

0

50

100

150

200

250

300

350

400

450

500

2007 2008 2009 2010 2011

An

gk

a K

ece

lak

aa

n

Tahun

RUAS JALAN:

Jl. Bypass Ngurah Rai

Jl. Gatot Subroto

Jl. Imam Bonjol

Jl. Mahendradata

Jl. Teuku Umar

Jl. Cokroaminoto

Jl. Ida Bagus Mantra

Jl. WR. Supratman

Jl. Hayam Wuruk

Jl. Marlboro

Page 84: analisa kecelakaan

67

Tabel 4.6 Perangkingan Angka Kecelakaan pada Persimpangan di Kota Denpasar Menurut Angka Ekivalen Kecelakaan (AEK)

No. Persimpangan Tahun

Total 2007 2008 2009 2010 2011

1. Simpang Tohpati 21 12 51 24 6 114

2. Simpang Bypass Ngurah Rai –D.Tempe

18 15 33 15 27 108

3. Simpang 4 Cokroaminoto - Gatsu

30 10 6 12 22 80

4. Bypass Simpang 4 Pesanggaran

33 0 15 3 24 75

5. Simpang Gemitir – IB. Mantra

15 0 24 0 30 69

6. Simpang Gatsu Timur - Jln Tunjung

15 0 18 0 24 57

7. Simpang 4 Sunset Road dan Imam Bonjol

3 15 6 0 15 39

8. Simpang Bypass Ngurah Rai - Sakenan

0 0 33 0 0 33

9. Simpang Puputan - Tantular

0 0 9 9 12 30

10. Simpang 3 Hayam Wuruk - Nusa Indah

0 3 6 0 18 27

Sumber : Hasil Analisis, 2013

Page 85: analisa kecelakaan

68

Gambar 4.6 Perangkingan Angka Kecelakaan pada Persimpangan di Kota Denpasar Menurut Angka Ekivalen Kecelakaan (AEK)

Sumber : Hasil Analisis, 2013

4.2.2 Pembobotan Tingkat Kecelakaan Menggunakan Metode Departemen

Perhubungan

Pembobotan dengan metode ini diambil dari hasil Transport Research

Laboratory (1997), yaitu korban meninggal dunia dikalikan bobot 3, korban luka

berat dikalikan bobot 2 dan korban luka ringan dikalikan bobot 1. Setelah didapat

bobot jumlah korban manusia kemudian mencari angka kecelakaan dengan cara

membobotkan jumlah korban manusia dikalikan bobot 12, jumlah pelaku

kecelakaan dikalikan bobot 3 dan jumlah kecelakaan dikalikan bobot 1.

0

10

20

30

40

50

60

2007 2008 2009 2010 2011

An

gk

a K

ece

lak

aa

n

Tahun

PERSIMPANGAN:jln Simpang Tohpati

jln Simpang Bypass

Ngurah Rai - D. Tempe

jln Simpang 4

Cokroaminoto - Gatsu

jln Bypass Simpang 4

Pesanggaran

jln Simpang Gemitir - IB

Mantra

jln Simpang Gatsu Timur -

Sekar Tunjung

jln Simpang 4 Sunset

Road - Imam Bonjol

jln Simpang Bypass

Ngurah Rai - Sakenan

jln Simpang Puputan -

Tantular

jln Simpang 3 Hayam

Wuruk - Nusa Indah

Page 86: analisa kecelakaan

69

Perhitungan angka kecelakaan lalu lintas pada masing-masing ruas jalan di

Kota Denpasar dengan metode Departemen Perhubungan untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada Tabel C.3 Lampiran C. Dari tabel didapat bahwa ruas jalan

Bypass Ngurah Rai memiliki angka kecelakaan tertinggi dibandingkan dengan

angka kecelakaan pada ruas jalan lainnya di kota Denpasar. Total angka

kecelakaan pada ruas jalan Bypass Ngurah Rai adalah 10.472 dimana angka

kecelakaan tertinggi terjadi pada tahun 2011 yaitu sebesar 2.864. Perangkingan

angka kecelakaan dapat dilihat pada Tabel 4.7 dan Gambar 4.7.

Tabel 4.7 Perangkingan Angka Kecelakaan pada Ruas Jalan di Kota Denpasar Menurut Departemen Perhubungan

No. Ruas Jalan Tahun

Total 2007 2008 2009 2010 2011

1. Jl. Bypass Ngurah Rai 1.581 1.647 2.316 2.064 2.864 10.472

2. Jl. Gatot Subroto 908 1.100 1.368 945 1.338 5.659

3. Jl. Imam Bonjol 977 1.042 901 1.061 1.209 5.190

4. Jl. Mahendradata 887 300 382 583 767 2.919

5. Jl. Teuku Umar 661 593 635 427 513 2.829

6. Jl. Cokroaminoto 444 323 702 615 660 2.744

7. Jl. Ida Bagus Mantra 420 420 671 411 496 2.418

8. Jl. Wr. Supratman 189 297 503 249 556 1.794

9. Jl. Hayam Wuruk 260 122 437 362 560 1.741

10. Jl. Marlboro 265 299 266 201 334 1.365

Sumber : Hasil Analisis, 2013

Page 87: analisa kecelakaan

70

Gambar 4.7 Perangkingan Angka Kecelakaan pada Ruas Jalan di Kota Denpasar Menurut Departemen Perhubungan

Sumber : Hasil Analisis, 2013

Sedangkan perhitungan angka kecelakaan lalu lintas pada masing-masing

persimpangan di Kota Denpasar dengan metode Departemen Perhubungan untuk

lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel C.4Lampiran C. Dari tabel didapat bahwa

simpang Tohpati memiliki angka kecelakaan tertinggi dibandingkan dengan angka

kecelakaan pada simpang lainnya di kota Denpasar. Total angka kecelakaan pada

simpang Tohpati adalah 546 dimana angka kecelakaan tertinggi terjadi pada tahun

2011 yaitu sebesar 211. Perangkingan angka kecelakaan pada persimpangan dapat

dilihat pada Tabel 4.8 dan Gambar 4.8 berikut.

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

2007 2008 2009 2010 2011

An

gk

a K

ece

lak

aa

n

Tahun

RUAS JALAN:

Jl. Bypass Ngurah Rai

Jl. Gatot Subroto

Jl. Imam Bonjol

Jl. Mahendradata

Jl. Cokroaminoto

Jl. Teuku Umar

Jl. WR. Supratman

Jl. Ida Bagus Mantra

Jl. Hayam Wuruk

Jl. Marlboro

Page 88: analisa kecelakaan

71

Tabel 4.8 Perangkingan Angka Kecelakaan pada Persimpangan di Kota Denpasar Menurut Departemen Perhubungan

No. Persimpangan Tahun

Total 2007 2008 2009 2010 2011

1. Simpang Tohpati 72 20 128 115 211 546

2. Simpang Bypass Ngurah Rai –D.Tempe

84 104 143 56 154 541

3. Simpang 4 Cokroaminoto - Gatsu

116 56 43 91 98 404

4. Bypass Simpang 4 Pesanggaran

143 0 48 44 120 355

5. Simpang Gemitir – IB. Mantra

64 0 94 0 142 300

6. Simpang Gatsu Timur - Jln Tunjung

94 0 88 1 108 291

7. Simpang 4 Sunset Road dan Imam Bonjol

28 96 43 7 62 236

8. Simpang Bypass Ngurah Rai - Sakenan

16 11 168 0 0 195

9. Simpang Puputan - Tantular

0 0 68 65 40 173

10. Simpang 3 Hayam Wuruk - Nusa Indah

0 28 40 9 94 171

Sumber : Hasil Analisis, 2013

Page 89: analisa kecelakaan

72

Gambar 4.8 Perangkingan Angka Kecelakaan pada Persimpangan di Kota Denpasar Menurut Departemen Perhubungan

Sumber : Hasil Analisis, 2013

Dari perhitungan menggunakan dua metode yaitu metode Angka Ekivalen

Kecelakaan (AEK) dan metode Departemen Perhubungan, didapatkan hasil yang

sama yaitu ruas jalan yang memiliki angka kecelakaan tertinggi adalah ruas jalan

Bypass Ngurah Rai. Sedangkan untuk persimpangan yang memiliki angka

kecelakaan tertinggi adalah simpang Tohpati.

0

50

100

150

200

250

2007 2008 2009 2010 2011

An

gk

a K

ece

lak

aa

n

Tahun

PERSIMPANGAN:

jln Simpang Tohpati

jln Simpang Bypass

Ngurah Rai - D. Tempe

jln Simpang 4

Cokroaminoto - Gatsu

jln Bypass Simpang 4

Pesanggaran

jln Simpang Gemitir - IB

Mantra

jln Simpang Gatsu Timur

- Sekar Tunjung

jln Simpang 4 Sunset

Road - Imam Bonjol

jln Simpang Bypass

Ngurah Rai - Sakenan

jln Simpang Puputan -

Tantular

jln Simpang 3 Hayam

Wuruk - Nusa Indah

Page 90: analisa kecelakaan

73

4.3 Analisis Daerah Rawan Kecelakaan (Black Site)

Untuk menentukan black site digunakan metode Z-score. Z-score adalah

bilangan Z atau bilangan standar atau bilangan baku. Z-score digunakan untuk

membakukan data angka kecelakaan masing-masing ruas jalan agar dapat

dibandingkan antara kecelakaan di suatu ruas jalan yang satu terhadap ruas jalan

yang lain. Perhitungan Z-score menggunakan hasil perhitungan angka

kecelakaanlalu lintas. Setelah dihitung Z-score untuk pertumbuhan angka

kecelakaan padatahun terakhir yaitu 2011, selanjutnya dibuat grafik. Dengan

menggunakan grafiktersebut dapat diidentifikasikan suatu ruas jalan yang

memiliki daerah rawankecelakaan..

4.3.1 Analisis Black Siteuntuk Angka Ekivalen Kecelakaan (AEK)

Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah

Analisis black site pada ruas jalan di kota Denpasar menggunakan metode

Z-score.Contoh perhitungan Z-score untuk pertumbuhan angka kecelakaan per

tahun dan Z-score untuk indeks kecelakaan pada tahun terbaru yaitu tahun 2011,

adalah sebagai berikut:

1. Perhitungan Z-score Untuk Pertumbuhan Angka Kecelakaan Per Tahun.

a. Mencari Rata-Rata Data

�� = ∑��� =

�.���,����� = 11,95

Nilai rata-rata (��) adalah jumlah rata-rata angka kecelakaan

dibagidengan jumlah data, didapat nilai rata-rata sebesar 11,95.

Perhitungan lebih detail dapat dilihat padaTabel D.1Lampiran D.

Page 91: analisa kecelakaan

74

b. Mencari Standar Deviasi

Sd= �∑�����)� = ����.���,��

��� = 33,66

Nilai Standar deviasi (Sd) adalah akar dari jumlah kuadrat dari rata-rata

angka kecelakaan per tahun dikurangi rata-rata angka kecelakaan dibagi

jumlah data, didapat standar deviasi sebesar 33,66. Perhitungan lebih

detail dapat dilihat pada Tabel D.1Lampiran D.

c. Mencari Zi

Zi= � ���� =

���,����,�� = 9,67

Nilai Z-Score (Zi) adalah rata-rata angka kecelakaan per tahun dikurangi

rata-rata angka kecelakaan dibagi standard deviasi, dimana dalam contoh

perhitungan ini diambil ruas jalan Bypass Ngurah rai dengan Z-Score

sebesar 9,67.Perhitungan lebih detail dapat dilihat pada Tabel

D.1Lampiran D.

2. Perhitungan Z-score Untuk Pertumbuhan Angka Kecelakaan Tahun 2011.

a. Mencari Rata-Rata Data

�� = ∑��� =

�.������ = 15,94

Nilai rata-rata (��) adalah jumlah rata-rata angka kecelakaan

dibagidengan jumlah data, didapat nilai rata-rata sebesar 15,94.

Perhitungan lebih detail dapat dilihat padaTabel D.2Lampiran D.

Page 92: analisa kecelakaan

75

b. Mencari Standar Deviasi

Sd= �∑�����)� = ����.���,��

��� = 43,33

Nilai Standar deviasi (Sd) adalah akar dari jumlah kuadrat dari rata-rata

angka kecelakaan per tahun dikurangi rata-rata angka kecelakaan dibagi

jumlah data, didapat standar deviasi sebesar 43,33. Perhitungan lebih

detail dapat dilihat pada Tabel D.2Lampiran D.

c. Mencari Zi

Zi= � ���� =

���,����,�� = 10,55

Nilai Z-Score (Zi) adalah rata-rata angka kecelakaan per tahun dikurangi

rata-rata angka kecelakaan dibagi standard deviasi, dimana dalam contoh

perhitungan ini diambil ruas jalan Bypass Ngurah rai dengan Z-Score

sebesar 10,55. Perhitungan lebih detail dapat dilihat pada Tabel

D.2Lampiran D.

Gambar 4.9 menunjukkan Pertumbuhan Z-Score Angka Kecelakaan Per

Tahun dan Z-Score Angka Kecelakaan pada Tahun 2011 Seluruh Ruas Jalan di

Kota Denpasar menurut Angka Ekivalen Kecelakaan (AEK).Terdapatperingkat

tiga ruas jalan yang memiliki pertumbuhanangka kecelakaan per tahun dan angka

kecelakaan pada tahun 2011 tertinggi atau terletak di kuadran A antara lain ruas

jalan Bypass Ngurah Rai, ruas jalan Gatot Subroto dan ruas jalan Imam Bonjol.

Untuk peringkat tiga ruas jalan yang memiliki pertumbuhan angka

kecelakaan per tahun dibawah nilai rata-rata dan angka kecelakaan pada tahun

Page 93: analisa kecelakaan

76

2011 tinggi atau terletak di kuadran B antara lain ruas jalan Uluwatu, ruas jalan

Buana Raya dan ruas jalan Gunung Soputan.

Peringkat tiga ruas jalan yang memiliki pertumbuhan angka kecelakaan

per tahun dibawah nilai rata-rata dan angka kecelakaan pada tahun 2011 rendah

atau terletak di kuadran C antara lain ruas jalan ruas jalan Arjuna, ruas jalan

Anyelir dan ruas jalan Pemuda.

Page 94: analisa kecelakaan

77

Gambar 4.9 Pertumbuhan Z-Score Angka Kecelakaan Per Tahun dan Z-Score Angka Kecelakaan pada Tahun 2011 Seluruh Ruas Jalan di Kota Denpasar Menurut Angka Ekivalen Kecelakaan (AEK).

Sumber : Hasil Analisis, 2013

(2.00)

-

2.00

4.00

6.00

8.00

10.00

12.00

(2.00) - 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00

Z S

core

Pe

rtu

mb

uh

an

An

gk

a K

ece

lak

aa

n

Z Score Angka Kecelakaan Tahun 2011

Page 95: analisa kecelakaan

78

Gambar 4.10dibawah menunjukkan peringkat ruas jalan yang terletak di

kuadran A dimana ruas jalan yang memiliki pertumbuhan angka kecelakaan per

tahun dan angka kecelakaan pada tahun 2011 yang tinggi. Dalam analisis ini

dipilih 3 (tiga) ruas jalan yang memiliki pertumbuhanangka kecelakaan per tahun

dan angka kecelakaan pada tahun 2011 tertinggi yaitu ruas jalan Bypass Ngurah

Rai, ruas jalan Gatot Subroto danruas jalan Imam Bonjol. Ruas-ruas jalan tersebut

dapat diidentifikasi sebagai lokasi black site yaitu ruas jalan yang rawan

terjadikecelakaan lalu lintas.

Gambar 4.10 Grafik Black Sitepada Kuadran Adi Kota Denpasar Menurut Metode Angka Ekivalen Kecelakaan (AEK)

Sumber : Hasil Analisis, 2013

-

2.00

4.00

6.00

8.00

10.00

12.00

- 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00

Z-S

core

Pe

rtu

mb

uh

an

An

gk

a K

ece

lak

aa

n

Z-Score Angka Kecelakaan Tahun 2011

Jl. Ahmad Yani

Jl. Bypass Ngurah Rai

Jl. Cokroaminoto

Jl. Diponogoro

Jl. Gatot Subroto

Jl. Gunung Agung

Jl. Glogor Carik

Jl. Hayam Wuruk

Jl. Hang Tuah

Jl. Imam Bonjol

Jl. Ida Bagus Mantra

Jl. Marlboro

Jl. Mahendradata

Jl. Sesetan

Jl. Teuku Umar

Jl. WR. Supratman

Page 96: analisa kecelakaan

79

4.3.2 Analisis Black Site Untuk Metode Departemen Perhubungan

Analisis black site pada ruas jalan di kota Denpasar menggunakan metode

Z-score.Contoh perhitungan Z-score untuk pertumbuhan angka kecelakaan per

tahun dan Z-score untuk indeks kecelakaan pada tahun terbaru yaitu tahun 2011,

adalah sebagai berikut:

1. Perhitungan Z-score Untuk Pertumbuhan Angka Kecelakaan Per Tahun.

a. Mencari Rata-Rata Data

�� = ∑��� =

��.���,����� = 68,28

Nilai rata-rata (��) adalah jumlah rata-rata angka kecelakaan

dibagidengan jumlah data, didapat nilai rata-ratasebesar 68,28.

Perhitungan lebih detail dapat dilihat padaTabel D.3Lampiran D.

b. Mencari Standar Deviasi

Sd= �∑�����)� = ��.���.���,��

��� = 196,01

Nilai Standar deviasi (Sd) adalah akar dari jumlah kuadrat dari rata-rata

angka kecelakaan per tahun dikurangi rata-rata angka kecelakaan dibagi

jumlah data, didapat nilai standar deviasi sebesar 196,01. Perhitungan

lebih detail dapat dilihat pada Tabel D.3Lampiran D.

c. Mencari Zi

Zi= � ���� =

�.���,�����,�� = 10,34

Nilai Z-Score (Zi) adalah rata-rata angka kecelakaan per tahun dikurangi

rata-rata angka kecelakaan dibagi standard deviasi, dimana dalam contoh

Page 97: analisa kecelakaan

80

perhitungan ini diambil ruas jalan Bypass Ngurah rai dengan Z-Score

sebesar 10,34. Perhitungan lebih detail dapat dilihat pada Tabel

D.3Lampiran D.

2. Perhitungan Z-score Untuk Pertumbuhan Angka Kecelakaan Tahun 2011.

a. Mencari Rata-Rata Data

�� = ∑��� =

��.������ = 90,35

Nilai rata-rata (��) adalah jumlah rata-rata angka kecelakaan

dibagidengan jumlah data, didapat nilai rata-rata sebesar 90,35.

Perhitungan lebih detail dapat dilihat pada Tabel D.4Lampiran D.

b. Mencari Standar Deviasi

Sd= �∑����)� = ���.���.���,��

��� =256,13

Nilai standar deviasi (Sd) adalah akar dari jumlah kuadrat dari rata-rata

angka kecelakaan per tahun dikurangi rata-rata angka kecelakaan dibagi

jumlah data, didapat standar deviasi sebesar 256,13. Perhitungan lebih

detail dapat dilihat pada Tabel D.4Lampiran D.

c. Mencari Zi

Zi= � ���� =

�.���,�����,�� = 10,83

Nilai Z-Score (Zi) adalah rata-rata angka kecelakaan per tahun dikurangi

rata-rata angka kecelakaan dibagi standard deviasi, dimana dalam contoh

perhitungan ini diambil ruas jalan Bypass Ngurah Rai dengan Z-

Page 98: analisa kecelakaan

81

Scoresebesar 10,83. Perhitungan lebih detail dapat dilihat pada Tabel

D.4Lampiran D.

Gambar 4.11 menunjukkan Pertumbuhan Z-Score Angka Kecelakaan Per

Tahun dan Z-Score Angka Kecelakaan pada Tahun 2011 Seluruh Ruas Jalan di

Kota Denpasar menurut Departemen Perhubungan. Peringkat tiga ruas jalan yang

memiliki pertumbuhanangka kecelakaan per tahun dan angka kecelakaan pada

tahun 2011 tinggi atau terletak di kuadran A adalah ruas jalan Bypass Ngurah Rai,

ruas jalan Gatot Subroto dan ruas jalan Imam Bonjol.

Untuk peringkat tiga ruas jalan yang memiliki pertumbuhan angka

kecelakaan per tahun dibawah nilai rata-rata dan angka kecelakaan pada tahun

2011 tinggi atau terletak di kuadran B adalah ruas jalan Uluwatu, ruas jalan

Surapati dan ruas jalan Dewi Madri.

Peringkat tiga ruas jalan yang memiliki pertumbuhan angka kecelakaan

per tahun dibawah nilai rata-rata dan angka kecelakaan pada tahun 2011 adalah

rendah atau terletak di kuadran C adalah ruas jalan ruas jalan Nusa Indah, ruas

jalan Anyelir dan ruas jalan Angsoka.

Peringkat tiga ruas jalan yang memiliki pertumbuhan angka kecelakaan

per tahun diatas nilai rata-rata dan angka kecelakaan pada tahun 2011 rendah atau

terletak di kuadran D adalah ruas jalan Antasura, ruas jalan Buluh Indah dan ruas

jalan Sidakarya.

Page 99: analisa kecelakaan

82

Gambar 4.11Pertumbuhan Z-ScoreAngka Kecelakaan Per Tahun dan Z-ScoreAngka Kecelakaan pada Tahun 2011 Seluruh Ruas Jalan di Kota Denpasar menurut Departemen Perhubungan

Sumber : Hasil Analisis, 2013

(2.00)

-

2.00

4.00

6.00

8.00

10.00

12.00

(2.00) - 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00

Z-S

core

Pe

rtu

mb

uh

an

An

gk

a K

ece

lak

aa

n

Z-Score Angka KecelakaanTahun 2011

Page 100: analisa kecelakaan

83

Gambar 4.12 dibawah menunjukkan bahwa ruas jalan yang terletak di kuadran A

ruas jalan yang memiliki pertumbuhan angka kecelakaan per tahun dan angka

kecelakaan pada tahun 2011 yang tinggi. Dalam analisis ini dipilih 3 (tiga) ruas

jalan yang memiliki pertumbuhan angka kecelakaan per tahun dan angka

kecelakaan pada tahun 2011 tertinggi yaitu ruas jalan Bypass Ngurah Rai, ruas

jalan Gatot Subroto dan ruas jalan Imam Bonjol. Ruas-ruas jalan tersebut dapat

diidentifikasi sebagai lokasi black site yaitu ruas jalan yang rawan terjadi

kecelakaan lalu lintas.

Gambar 4.12 Grafik Black Sitepada Kuadran A Di Kota Denpasar Menurut Metode Departemen Perhubungan

Sumber : Hasil Analisis, 2013

-

2.00

4.00

6.00

8.00

10.00

12.00

- 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00

Z-S

core

Pe

rtu

mb

uh

an

An

gk

a K

ece

lak

aa

n

Z-Score Angka Kecelakaan Tahun 2011

RUAS JALAN:

Jl. Ahmad Yani

Jl. Bypass Ngurah Rai

Jl. Cokroaminoto

Jl. Diponogoro

Jl. Gatot Subroto

Jl. Gunung Agung

Jl. Glogor Carik

Jl. Hayam Wuruk

Jl. Hang Tuah

Jl. Imam Bonjol

Jl. Ida Bagus Mantra

Jl. Marlboro

Jl. Mahendradata

Jl. Sesetan

Jl. Teuku Umar

Jl. WR. Supratman

Page 101: analisa kecelakaan

84

4.3.3 Perbandingan Metode Angka Ekivalen Kecelakaan (AEK) dengan

Metode Departemen Perhubungan

Dari perbandingan metode Angka Ekivalen Kecelakaan (AEK) danmetode

Departemen Perhubungan, didapatkan hasil yang sama dimana daerah rawan

kecelakaan (black site) pada ruas jalan di Kota Denpasar adalah ruas jalan Bypass

Ngurah Rai, ruas jalan Gatot Subroto dan ruas jalan Imam Bonjol.

4.4 Analisis Black Spot

Black spot adalah titik pada ruas yang rawan kecelakaan (black site).

Untuk menentukan black spot digunakan metode cusum. Cusum merupakan suatu

prosedur statistik standar untuk mendeteksi perubahan kecil dari nilai mean. Hasil

dari perhitungan dengan metode cusum dibuat dalam bentuk grafik cusum. Dari

grafik tersebut dapat diketahui titik mana pada ruas jalan yang merupakan titik

rawan kecelakaan atau black spot.

Dari analisis black site sebelumnya didapat ruas jalan yang rawan

kecelakaan (black site) adalah ruas jalan Bypass Ngurah Rai, ruas jalan Gatot

Subroto dan ruas jalan Imam Bonjol yang memiliki nilai z-score tertinggi. Untuk

analisis black spot dibatasi pada ruas jalan tersebut mengingat ruas-ruas tersebut

teridentifikasi sebagai black site di Kota Denpasar.

Perhitungan nilai cusum disajikan dalam bentuk tabel. Adapun contoh

perhitungan nilai cusum pada ruas jalan Bypass Ngurah Rai adalah sebagai

berikut:

Page 102: analisa kecelakaan

85

1. Mencari Nilai Mean (W)

W = ∑� �.� =

�����.� = 5,013

Nilai Mean (W) adalah jumlah kecelakaan dibagi stasioning dikali

waktu/periode, dimana jumlah kecelakaan yang terjadi di ruas jalan

BypassNgurah Rai sebanyak 401 kecelakaan, jumlah 16 stasioningdan waktu

selama 5 tahun yaitu dari tahun 2007 sampai tahun 2011. Didapatkan nilai

mean sebesar 5,013. Perhitungan lebih detail dapat dilihat pada Tabel E.1

Lampiran E.

2. Mencari Nilai Cusum Kecelakaan Tahun Pertama (S0)

Perhitungan untuk mencari nilai cusum kecelakaan tahun pertama adalah

dengan mengurangi jumlah kecelakaan tiap tahun dengan nilai mean, yaitu:

S0 = (X1 – W)

= (4 – 5,013)

=-1,013

Nilai Cusum kecelakaan tahun pertama (S0) adalah jumlah kecelakaan tiap

tahun dikurangi dengan nilai mean, dimana jumlah kecelakaan tahun pertama

pada stasioning pertama yang terjadi di ruas jalan Bypass Ngurah Rai

sebanyak 4kecelakaan dan nilai mean 5,013. Didapatkan nilai So sebesar -

1,013. Perhitungan lebih detail dapat dilihat pada Tabel E.1 Lampiran E.

3. Mencari Nilai Cusum Kecelakaan Tahun Selanjutnya (S1)

S = [S0 + (X1 – W)]

= [-1,013+ (4–5,013)]

= -2,025

Page 103: analisa kecelakaan

86

Nilai Cusum kecelakaan tahun selanjutnya (S1) adalah nilai Cusum

kecelakaan tahun pertama ditambah jumlah kecelakan dikurangi nilai

mean,dimana nilai Cusum kecelakaan untuk tahun pertama sebesar -1,013,

nilai jumlahkecelakaan tahun kedua pada stasioning pertama yang terjadi di

ruas jalan Bypass Ngurah rai sebanyak 4 kecelakaan dan nilai mean 5,013.

Perhitungan Cusumdilakukan tiap tahun dari tahun 2007 sampai tahun

2011pada setiap stasioning. Didapatkan nilai S1 sebesar -2,025. Perhitungan

lebih detail dapat dilihat pada Tabel E.1 Lampiran E. Hasil dari perhitungan

cusum tersebut disajikan dalam bentuk grafik yang menyatakan hubungan

antara nilai cusum dengan tahun terjadinya kecelakaan lalu lintas.

4.4.1 Analisis Black Spot Pada Ruas Jalan Bypass Ngurah Rai

Ruas jalan Bypass Ngurah Rai tergolong jalan utama dan memiliki

panjang 15,56 kilometer. Sta 0 dimulai dari simpang empat Tohpati dan berakhir

di Tukad Badung. Lebar jalan dari simpang Tohpati – simpang Kuta adalah 12 –

23 meter (Departemen PU, 2012). Ruas jalan Bypass Ngurah Rai termasuk jalan

yang sering dilalui oleh kendaraan angkutan berat, kendaraan umum bus, sepeda

motor dan kendaraan ringan.

Gambar4.13 memperlihatkan grafik hubungan antara tahun terjadinya

kecelakaan dengan nilai cusum pada ruas jalan Bypass Ngurah Rai. Dari grafik

tersebut dapat diketahui bahwa stasioning yang teridentifikasi sebagai lokasi titik

rawan kecelakaan atau black spotadalah pada Sta 8 – Sta 9 yang terletak

Page 104: analisa kecelakaan

87

didaerahSanur yaitu persimpangan Tirta Nadi II melewati persimpangan Danau

Tempe dengan nilai cusum terbesar adalah 12,938.

Gambar 4.13 Grafik Black Spot pada Ruas Jalan Bypass Ngurah Rai Sumber : Hasil Analisis, 2013

2007 2008 2009 2010 2011

Sta 0 - Sta 1 (1.013) (2.025) (4.038) (3.050) (3.063)

Sta 1 - Sta 2 (1.013) (1.025) (1.037) (2.050) (1.063)

Sta 2 - Sta 3 (2.012) (0.025) 0.963 (0.050) 0.937

Sta 3 - Sta 4 (1.013) (2.025) (1.037) (2.050) (1.063)

Sta 4 - Sta 5 (1.013) (1.025) 0.963 (2.050) (2.063)

Sta 5 - Sta 6 (2.012) (0.025) (0.038) (2.050) (2.063)

Sta 6 - Sta 7 (5.013) (4.025) (2.038) (3.050) (0.063)

Sta 7 - Sta 8 (2.012) (2.025) (1.037) (0.050) (1.063)

Sta 8 - Sta 9 (0.013) 1.975 4.963 6.950 12.938

Sta 9 - Sta 10 (3.012) (3.025) (1.037) (2.050) 0.937

Sta 10 - Sta 11 (2.012) (3.025) (3.038) (1.050) (0.063)

Sta 11 - Sta 12 (1.013) (2.025) (4.038) (3.050) (1.063)

Sta 12 - Sta 13 (0.013) (1.025) (3.038) (3.050) (1.063)

Sta 13 - Sta 14 0.987 0.975 (1.037) (1.050) (1.063)

Sta 14 - Sta 15 (2.012) (2.025) (0.038) (1.050) (0.063)

Sta 15 - Sta 15,56 (0.013) (0.025) 0.963 (1.050) (1.063)

(6.000)

(4.000)

(2.000)

-

2.000

4.000

6.000

8.000

10.000

12.000

14.000

cusu

m

Page 105: analisa kecelakaan

88

Dari gambar 4.13 diatas dapat dideskripsikan masing-masing stationing

yaitu:

• Sta 0 – 1 dimulai dari simpang empat Tohpati melewati daerah Kertalangu

yang merupakan daerah lurus dan berakhir di Mahkota Bali dimana total

kejadian adalah 22 kecelakaan.

• Sta 1 – 2 dimulai dari Mahkota Bali melewati jalan Sekar Sari dan

berakhir di simpang empat Waribang dimana total kejadian adalah 24

kecelakaan.

• Sta 2 – 3 dimulai dari simpang empat Waribang dan berakhir daerah

memutar balik (U turn) dimana total kejadian adalah 26 kecelakaan.

• Sta 3 – 4 dimulai dari daerah memutar balik (U turn) dan berakhir di jalan

Matahari Terbit dimana total kejadian adalah 24 kecelakaan.

• Sta 4 – 5 dimulai dari jalan Matahari Terbit dan berakhir di simpang empat

Danau Buyan dimana total kejadian adalah 23 kecelakaan.

• Sta 5 – 6 dimulai dari simpang empat Danau Buyan melewati daerah lurus

dan berakhir di SMPN 9 Denpasar dimana total kejadian adalah 23

kecelakaan.

• Sta 6 – 7 dimulai dari SMPN 9 Denpasar melewati daerah lurus dan

berakhir di daerah memutar balik (U turn) dimana total kejadian adalah 25

kecelakaan.

• Sta 7 – 8 dimulai dari daerah memutar balik (U turn) melewati daerah

lurus dan berakhir di simpang Tirta Nadi II dimana total kejadian adalah

24 kecelakaan.

Page 106: analisa kecelakaan

89

• Sta 8 – 9 dimulai dari simpang Tirta Nadi II melewati persimpangan

Danau Tempe dan berakhir daerah memutar balik (U turn) di dimana total

kejadian adalah 38 kecelakaan.

• Sta 9 – 10 dimulai dari daerah memutar balik (U turn) dan berakhir di

daerah lurus sekitar kolam pancing dimana total kejadian adalah 27

kecelakaan.

• Sta 10 – 11 dimulai dari daerah lurus sekitar kolam pancing melewati

daerah lurus dan berakhir daerah perumahan gang Miniutama dimana total

kejadian adalah 25 kecelakaan.

• Sta 11 – 12 dimulai dari daerah perumahan gang Miniutama melewati

persimpangan sesetan dan berakhir di Indonesia Power dimana total

kejadian adalah 24 kecelakaan.

• Sta 12 – 13 dimulai dari daerah Indonesia Power dan berakhir di daerah

memutar balik (U turn) dimana total kejadian adalah 24 kecelakaan.

• Sta 13 – 14 dimulai dari daerah memutar balik (U turn) dan berakhir di

Mitra 10 dimana total kejadian adalah 24 kecelakaan.

• Sta 14 – 15 dimulai dari Mitra 10 melewati daerah lurus dan berakhir di

Mangrove dimana total kejadian adalah 25 kecelakaan.

• Sta 15 – 15,56 dimulai dari Mangrove dan berakhir di Tukad Badung

dimana total kejadian adalah 24 kecelakaan.

Page 107: analisa kecelakaan

90

4.4.2 Analisis Black Spot Pada Ruas Jalan Gatot Subroto

Ruas jalan Gatot Subroto tergolong jalan kolektor dan memiliki panjang

8,5 kilometer. Sta 0 dimulai dari simpang empat Tohpati dan berakhir di Gatot

Subroto Barat setelah persimpangan Kebo Iwa. Lebar jalan dari simpang Tohpati

– Gatot Subroto Barat 8 – 15 meter (Departemen PU, 2012). Ruas jalan Gatot

Subroto termasuk jalan yang sering dilalui oleh kendaraan angkutan berat,

kendaraan umum bus dan kendaraan ringan.

Gambar 4.14 memperlihatkan grafik hubungan antara tahun terjadinya

kecelakaan dengan nilai cusum pada ruas jalan Gatot Subroto. Dari grafiktersebut

dapat diketahui bahwa stasioning yang teridentifikasi sebagai lokasi titikrawan

kecelakaan atau black spotadalah pada Sta 4 – Sta 5 yang terletak didaerah Gatot

Subroto Tengah yaitu dari pertamina sampai persimpangan A.Yani dengan nilai

cusum terbesar adalah9,333.

Page 108: analisa kecelakaan

91

Gambar 4.14 Grafik Black Spot pada Ruas Jalan Gatot Subroto Sumber : Hasil Analisis, 2013

Dari gambar 4.14 diatas dapat dideskripsikan masing-masing stasioning

yaitu:

• Sta 0 – 1 dimulai dari simpang Tohpati dan berakhir di Generasi Motor

dimana total kejadian adalah 17 kecelakaan.

2007 2008 2009 2010 2011

Sta 0 - Sta 1 (1.533) (2.067) (2.600) (1.133) (0.667)

Sta 1 - Sta 2 (1.533) (2.067) (1.600) (2.133) 0.333

Sta 2 - Sta 3 (0.533) (0.067) (0.600) (1.133) (0.667)

Sta 3 - Sta 4 (1.533) (2.067) (0.600) (0.133) 1.333

Sta 4 - Sta 5 (0.533) 0.933 2.400 4.867 9.333

Sta 5 - Sta 6 (1.533) (2.067) (1.600) (2.133) (1.667)

Sta 6 - Sta 7 (1.533) (3.533) (0.533) (1.533) 1.467

Sta 7 - Sta 8 (3.533) (5.067) (5.600) (4.133) (2.667)

Sta 8 - Sta 8,5 (0.533) (2.067) (1.600) (1.133) 0.333

(8.000)

(6.000)

(4.000)

(2.000)

-

2.000

4.000

6.000

8.000

10.000

12.000

cusu

m

Page 109: analisa kecelakaan

92

• Sta 1 – 2 dimulai dari Generasi Motor melewati persimpangan Sulatri dan

berakhir di perumahan Teras Ayung dimana total kejadian adalah 18

kecelakaan.

• Sta 2 – 3 dimulai dari perumahan Teras Ayung melewati persimpangan

jalan Kenyeri dan berakhir di persimpangan jalan Ratna dimana total

kejadian adalah 17 kecelakaan.

• Sta 3 – 4 dimulai dari persimpangan jalan Ratna melewati persimpangan

jalan Nangka dan berakhir di pertamina dimana total kejadian adalah 19

kecelakaan.

• Sta 4 – 5 dimulai dari SPBU melewati lingkungan pertokoan dan

lingkungan sekolah dan berakhir di persimpangan A. Yani dimana total

kejadian adalah 30 kecelakaan.

• Sta 5 – 6 dimulai dari persimpangan A. Yani melewati persimpangan jalan

Cokroaminoto dan berakhir di lingkungan pertokoan dan hotel dimana

total kejadian adalah 16 kecelakaan.

• Sta 6 – 7 dimulai dari lingkungan pertokoan dan hotel melewati

persimpangan jalan Buluh Indah dan berakhir di lingkungan pertokoan

dimana total kejadian adalah 13 kecelakaan.

• Sta 7 – 8 dimulai dari lingkungan pertokoan dan berakhir di persimpangan

jalan Kebo Iwa dimana total kejadian adalah 18 kecelakaan.

• Sta 8 – 8,5 dimulai dari persimpangan Kebo Iwa dan berakhir di pertokoan

dimana total kejadian adalah 11 kecelakaan.

Page 110: analisa kecelakaan

93

4.4.3 Analisis Black Spot Pada Ruas Jalan Imam Bonjol

Ruas jalan Imam Bonjol tergolong jalan kolektor dan memiliki panjang

6,2 kilometer. Lebar rata-rata jalan 8,5 meter (Departemen PU, 2012).Ruas jalan

Imam Bonjol termasuk jalan yang sering dilalui oleh kendaraan angkutan berat,

kendaraanumum bus dan kendaraan ringan.

Gambar 4.15 memperlihatkan grafik hubungan antara tahun terjadinya

kecelakaan dengan nilai cusum pada ruas jalan Imam Bonjol. Dari grafiktersebut

dapat diketahui bahwa stasioning yang teridentifikasi sebagai lokasi titikrawan

kecelakaan atau black spotadalah pada Sta 0 – Sta 1 yang terletak didaerahsekitar

Balai Latihan Kerja(BLK) dan lingkungan perumahan dengan nilai cusum

terbesar adalah 9,657.

Gambar 4.15 Grafik Black Spot pada Ruas Jalan Imam Bonjol Sumber : Hasil Analisis, 2013

2007 2008 2009 2010 2011

Sta 0 - Sta 1 2.829 6.657 4.657 5.657 9.657

Sta 1 - Sta 2 (2.171) (2.343) (3.343) (2.343) (0.343)

Sta 2 - Sta 3 0.829 (1.343) (1.343) 1.657 0.657

Sta 3 - Sta 4 (2.171) (5.343) (5.343) (1.343) (3.343)

Sta 4 - Sta 5 (1.171) (4.343) (3.343) (2.343) (3.343)

Sta 5 - Sta 6 (5.171) (6.343) (7.343) (6.343) (5.343)

Sta 6 - Sta 6,2 (5.171) (2.171) (4.171) (3.171) (1.171)

(10.000)

(8.000)

(6.000)

(4.000)

(2.000)

-

2.000

4.000

6.000

8.000

10.000

12.000

cusu

m

Page 111: analisa kecelakaan

94

Dari gambar 4.15 diatas dapat dideskripsikan masing-masing stationing

yaitu:

• Sta 0 – 1 dimulai dari JB School melewati BLK dan berakhir di

lingkungan perumahan Budha Cemeng Ukir dimana total kejadian adalah

44 kecelakaan.

• Sta 1 – 2 dimulai dari lingkungan perumahan melewati persimpangan jalan

P. Galang dan berakhir di lingkungan pertokoan dimana total kejadian

adalah 24 kecelakaan.

• Sta 2 – 3 dimulai dari lingkungan pertokoan melewati persimpangan jalan

Gunung Soputan dan berakhir di persimpangan jalan Malboro-Teuku

Umar dimana total kejadian adalah 23 kecelakaan.

• Sta 3 – 4 dimulai dari persimpangan jalan Malboro-Teuku Umar dan

berakhir di lingkungan pertokoan dimana total kejadian adalah 17

kecelakaan.

• Sta 4 – 5 dimulai dari lingkungan pertokoan dan berakhir di persimpangan

Nusa Kambangan dimana total kejadian adalah 16 kecelakaan.

• Sta 5 – 6 dimulai dari persimpangan Nusa Kambangan dan berakhir di

terminal Tegal Sari dimana total kejadian adalah 16 kecelakaan.

• Sta 6 – 6,2 dimulai dari terminal Tegal Sari dan berakhir di persimpangan

Thamrin total kejadian adalah 10 kecelakaan.

Page 112: analisa kecelakaan

95

4.5 Analisis Frekuensi Kejadian Kecelakaan Lalu Lintas pada Daerah

Black Spotdi Kota Denpasar

Analisis data kejadian kecelakaan lalu lintas pada daerah black spotdi kota

Denpasar dapat dilakukan dengan pendekatan “5W + 1H”, yaitu why (penyebab

kecelakaan), what (tipe tabrakan), where (lokasi kecelakaan), who (pengguna

jalan yang terlibat), when (waktu kejadian) dan how (kejadian kecelakaan).

Frekuensi kejadian kecelakaan lalu lintas berdasarkan faktor-faktor

penyebab kecelakaan pada lokasi titik rawan kecelakaan lalu lintas (black spot)

selama 5 (lima) tahun terakhir adalah sebagai berikut:

4.5.1 Ruas Jalan Bypass Ngurah Rai

Pada ruas jalan Bypass Ngurah Rai deskripsi kecelakaan lalu lintas yang

sering terjadi pada nilai cusum terbesar yaitu sta 8 – sta 9 adalah sebagai berkut:

1. Di daerah persimpangan terjadi 13 kecelakaan dengan spesifikasi sebagai

berikut:

a. Kecelakaan terjadi di simpang Bypass Ngurah Rai-Danau Tempe.

b. Penyebab kecelakaan adalah tidak memberi tanda pada kendaraan lain,

kecepatan tinggidan kurang antisipasi terhadap kondisi lalu lintas.

c. Tipe kecelakan adalah tabrakan depan-belakang (Rear End) sebesar

53,85%, tabrakan depan-depan (Head On) sebesar 30,77% dan lepas

kendali (Out of Control) sebesar 15,38%.

d. Kecelakaan terjadi di dominasi pada waktu siang hari sebesar 69,23%,

sore hari sebesar 7,69% dan malam hari sebesar 23,08%.

Page 113: analisa kecelakaan

96

e. Pelaku kecelakaan melibatkan sepeda motor dengan sepeda motor

sebesar 69,23% dan sepeda motor dengan mobil sebesar 30,77%.

2. Pada km 8,500 yaitu terjadi 10 kecelakaandengan spesifikasi:

a. Kecelakaan terjadi di daerah memutar balik (U turn).

b. Penyebab kecelakaan adalah tidak memberi tanda pada kendaraan

lain, kecepatan tinggi dan banyaknya lampu penerangan yang tidak

berfungsi.

c. Tipe kecelakaan adalahtabrakan depan-samping (Right Angle) sebesar

70% dan depan belakang (Rear End) sebesar 30%.

d. Waktu kecelakaanterjadi pada pagi hari sebesar 40% dan malam hari

sebesar 60%.

e. Pelaku kecelakaan melibatkan sepeda motor dengan mobil sebesar

50%, mobil dengan mobil sebesar 20% dan sepeda motor dengan

sepeda motor sebesar 30%.

3. Pada km 8,700 sampai km 8,800 terjadi 8 kecelakaan denganspesifikasi:

a. Kecelakaan terjadi di daerah lurus.

b. Penyebab kecelakaan adalah kurang konsentrasi, kecepataan tinggi,

jalan rusak akibat penggalian jalan (DSDP) dan kurang penerangan.

c. Tipe kecelakaan didominasi oleh kecelakaan lepas kendali(Out of

Control) sebesar 75% dan tabrakan muka denganbelakang (Rear End)

sebesar 25%.

d. Waktu kecelakaan terjadi pada siang hari sebesar 37,5% dan malam

hari sebesar 62,5%.

Page 114: analisa kecelakaan

97

e. Pelaku kecelakaan melibatkan sepeda motor dengan sepeda motor

sebesar 75% dan mobil dengan sepeda motor sebesar 25%.

4. Pada km 8,950 yaitu terjadi 7 kecelakaandengan spesifikasi:

a. Kecelakaan terjadi di daerah memutar balik (U turn).

b. Penyebab kecelakaan adalah tidak memberi tanda pada kendaraan

lain, kecepatan tinggi, kurang konsentrasi dan banyaknya lampu

penerangan yang tidak berfungsi.

c. Tipe kecelakaan adalah tabrakan depan-samping (Right Angle) sebesar

85,71% dan depan belakang (Rear End) sebesar 14,29%.

d. Waktu kecelakaanterjadi pada siang hari sebesar 28,57% dan malam

hari sebesar 71,43%.

e. Pelaku kecelakaan melibatkan sepeda motor dengan mobil sebesar

85,71% dan sepeda motor dengan sepeda motor sebesar 14,29%.

Tipe kecelakaan yang dominan terjadi di ruas jalan Bypass Ngurah Rai pada sta 8

– sta 9 adalah:

a. Tabrakan depan-samping (Right Angle) dan depan belakang (Rear

End) masing-masing sebesar 34,21%.

b. Waktu kejadian kecelakaan terjadi pada malam hari yaitu sebesar

50%.

c. Pelaku kecelakaan melibatkan sepeda motor dengan sepeda motor

sebesar 50%.

Page 115: analisa kecelakaan

98

4.5.2 Ruas Jalan Gatot Subroto

Pada ruas jalan Gatot Subroto deskripsi kecelakaan lalu lintas yang sering

terjadi pada nilai cusum terbesar yaitu sta 4 – sta 5 adalah sebagai berkut:

1. Pada km 4,150 sampai km 4,350 terjadi 12 kecelakaandengan spesifikasi:

a. Kecelakaan terjadi di daerah luruspada daerah pertokoan dan pusat

perbelanjaan.

b. Penyebab kecelakaan adalah kecepatan tinggi, kendaraan yang keluar

masuk pertokoan, berhenti mendadak dan pelanggaran lalu lintas.

c. Tipe kecelakaan didominasi oleh tabrakan depan-samping (Right

Angle) sebesar 58,33% dantabrakan depan-belakang (Rear End)

sebesar 41,67%.

d. Waktu kecelakaan terjadi pada siang hari sebesar 16,67%, sorehari

sebesar 33,33% dan malam hari sebesar 50%.

e. Jenis kecelakaan yang terjadi didominasi oleh jeniskendaraan yang

melibatkan sepeda motor dengan sepeda motor sebesar 41,67% dan

sepeda motor dengan mobil sebesar 58,33%.

2. Pada daerah lurus dan persimpangan8 kecelakaandengan spesifikasi:

a. Kecelakaan terjadi di daerah lurus pada daerah pertokoan melewati

simpang Gatot Subroto IV - Bedahulu.

b. Penyebab kecelakaan adalah kurang konsentrasi, tidak memberi tanda

belok kepada kendaraan lain dankecepatan tinggi.

Page 116: analisa kecelakaan

99

c. Tipe kecelakaan didominasi oleh kecelakaan tabrakan depan-depan

(Head On)75% dan tabrakan depan-samping (Right Angle) sebesar

25%.

d. Waktukecelakaan terjadi pada siang hari sebesar 37,5% dan malam

hari sebesar 62,5%.

e. Jenis kecelakaan yang terjadi didominasioleh jenis kendaraan yang

melibatkan sepeda motor dengan sepeda motor sebesar 62,5%

dansepeda motor dengan mobil sebesar 37,5%.

3. Di daerah lingkungan sekolah dan pertokoan terjadi 10 kecelakaan dengan

spesifikasi:

a. Lokasi kecelakaan di lingkungan sekolah yaitu di depan SMP dan

SMA Praja Badung.

b. Penyebab kecelakaan adalah kecepatan tinggi, kurang antisipasi

terhadap kondisi lalu lintas dan pelanggaran lalu lintas.

c. Tipe kecelakaan didominasi oleh kecelakaan tabrakan pada saat

menyalip (Side Swipe).

d. Waktu kecelakaan terjadi pada siang hari.

e. Jenis kecelakaan yang terjadi didominasi oleh jenis kendaraan yang

melibatkan sepeda motor dengan sepeda motor sebesar 40% dan

sepeda motor dengan pejalan kaki sebesar 60%.

Page 117: analisa kecelakaan

100

Tipe kecelakaan yang dominan terjadi di ruas jalan Gatot Subroto pada sta 4 – sta

5 adalah:

a. Tabrakan saat menyalip (Side Swipe)sebesar 33,33%.

b. Waktu kejadian kecelakaan terjadi pada siang hari yaitu sebesar 50%.

c. Pelaku kecelakaan melibatkan sepeda motor dengan sepeda motor

sebesar 46,67%.

4.5.3 Ruas Jalan Imam Bonjol

Pada ruas jalan Imam Bonjol deskripsi kecelakaan lalu lintas yang sering

terjadi pada nilai cusum terbesar yaitu sta 0 – sta 1 adalah sebagai berkut:

1. Pada km 0,200 terjadi 11 kecelakaan yang dengan spesifikasi:

a. Kecelakaan terjadi didepan Balai Latihan Kerja (BLK).

b. Penyebab kecelakaan adalah kurang konsentrasi, kurang antisipasi

terhadap kondisi lalu lintas, parkir di pinggir jalan dan pelanggaran

lalu lintas.

c. Penyebab kecelakaan didominasi oleh kecelakaan tabrakan depan-

depan (Head On) sebesar 36,36% dan tabrakan depan-samping (Right

Angle) sebesar 63,63%.

d. Waktu kecelakaan terjadi pada pagi hari sebesar 18,18%, siang hari

sebesar 54,54% dan sore hari sebesar 27,28%.

e. Jenis kecelakaan yang terjadi didominasi oleh jenis kendaraan yang

melibatkan sepeda motor dengan sepeda motor sebesar 54,54% dan

sepeda motor dengan mobil sebesar 45,46%.

Page 118: analisa kecelakaan

101

2. Pada km 0,250 terjadi 3 kecelakaan yang dengan spesifikasi:

a. Kecelakaan terjadi di lingkungan perumahan yaitu perumahan

Padmayana.

b. Penyebab kecelakaan adalah tidak memberi tanda belok kepada

kendaraan lain, kecepatan tinggi dan kurang antisipasi terhadap

kondisi lalu lintas.

c. Penyebab kecelakaan didominasi oleh kecelakaan tabrakan depan-

samping (Right Angle) karena kecelakaan terjadi di depan akses jalan

lingkungan, sehingga rawan terjadi konflik pada jalan lurus yg terdapat

simpangan.

d. Waktu kecelakaan terjadi pada pagi hari dan sore hari.

e. Jenis kecelakaan yang terjadi didominasi oleh jenis kendaraan yang

melibatkan sepeda motor dengan sepeda motor sebesar 66,67% dan

sepedamotor dengan mobil sebesar 33,33%.

3. Pada km 0,700 sampai km 0,800 terjadi 9 kecelakaan dengan spesifikasi:

a. Kecelakaan terjadi didaerah lurus yang terdapat jalan aksesmenuju

pertigaan jalan nakula.

b. Penyebab kecelakaan adalah kurang konsentrasi, kecepatan tinggi,

tidak memberi tanda kepada kendaraan lain dan kurang antisipasi

terhadap kondisi lalu lintas.

c. Penyebab kecelakaan didominasi oleh kecelakaan tabrakan depan-

belakang (Rear End) sebesar 55,56%, tabrakan depan-samping (Right

Angle) sebesar 11,11%dan tabrak lari (Hit and run)sebesar 33,33%.

Page 119: analisa kecelakaan

102

d. Waktu kecelakaan terjadi pada pagi hari.

e. Jenis kecelakaan yang terjadi didominasi oleh jenis kendaraan yang

melibatkan sepeda motor dengan mobil.

Tipe kecelakaan yang dominan terjadi di ruas jalan Imam Bonjol pada sta 0 – sta

1 adalah:

a. Tabrakan depan-samping (Right Angle)sebesar 47,83%.

b. Waktu kejadian kecelakaan terjadi pada pagi hari yaitu sebesar

56,52%.

c. Pelaku kecelakaan melibatkan sepeda motor dengan mobil sebesar

52,17%.

4.6 Analisis Besaran Biaya Korban Kecelakaan Lalu Lintas (BBKO)di

Kota Denpasar

Pendekatan yang dipakai dalam analisis ini adalah The Gross Output

(Human Capital) Approach. Perhitungan biaya korban kecelakaan lalu lintas di

kota Denpasar dibagi menjadi 2 (dua) yaitu perhitungan biaya korban kecelakaan

pada ruas jalan yang diidentifikasi black spot dan perhitungan biaya korban

kecelakaan per tahun.

Page 120: analisa kecelakaan

103

4.6.1 Perhitungan Biaya Korban Kecelakaan pada Ruas Jalan yang

Diidentifikasikan Black Spot

Contoh perhitungan besaran biaya korban kecelakaan pada ruas jalan yang

diidentifikasikan black spot yaitu ruas jalan Bypass Ngurah Rai adalah sebagai

berikut:

Lokasi : Jalan Bypass Ngurah Rai

Tahun Perhitungan : 2007 ; t = 2007 – 2003 = 4

Jumlah Korban :

a. Korban Meninggal Dunia (MD) = 13 orang/tahun

b. Korban Luka Berat (LB) = 32 orang/tahun

c. Korban Luka Ringan (LR) = 22 orang/tahun

Biaya Satuan Korban (BSKO T2007):

• Korban meninggal = (1+0,11)4 x Rp. 119.016.000,-

= Rp. 180.674.668,- /korban

• Korban luka berat = (1+0,11)4 x Rp. 5.826.000,-

= Rp. 8.844.278,- /korban

• Korban luka ringan = (1+0,11)4 x Rp. 1.045.000,-

= Rp. 1.586.384,- /korban

Besaran biaya korban (BBKO T2007):

• Korban meninggal = 13 x Rp. 180.674.668,-

= Rp. 2.348.770.684,- /tahun

• Korban luka berat = 32 x Rp. 8.844.278,-

= Rp. 283.016.896,- /tahun

Page 121: analisa kecelakaan

104

• Korban luka ringan = 22 x Rp. 1.586.384,-

= Rp. 34.900.448,- /tahun

Perhitungan lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel F.1 lampiran F dan

dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut ini:

Tabel 4.9. Besarnya Biaya Korban Kecelakaan pada Ruas Jalan yang Diidentifikasikan Black Spot

No. Ruas Jalan Tahun Biaya Korban Total Biaya

Korban

1. Jln. Bypass Ngurah Rai

2007 2.383.954.148

10.356.087.342

2008 1.222.042.930

2009 835.820.928

2010 2.374.298.827

2011 3.539.970.509

2. Jln. Gatot Subroto

2007 1.244.593.062

8.220.650.073

2008 2.594.608.736

2009 1.647.709.903

2010 981.303.325

2011 1.752.435.047

3. Imam Bonjol

2007 1.947.104.433

8.146.622.581

2008 1.253.191.230

2009 1.321.457.233

2010 1.027.516.574

2011 2.749.719.158

Sumber : Hasil Analisis, 2013

4.6.2 Perhitungan Biaya Korban Kecelakaan Per Tahun

Perhitungan biaya korban per tahun dibagi menjadi dua yaitu perhitungan

biaya korban pada ruas jalan dan perhitungan biaya korban pada persimpangan di

kota Denpasar.

Page 122: analisa kecelakaan

105

d. Pada Ruas Jalan

Contoh perhitungan besaran biaya korban pada ruas jalan di Kota Denpasar

adalah sebagai berikut:

Lokasi : Kota Denpasar

Tahun Perhitungan : 2007 ; t = 2007 – 2003 = 4

Jumlah Korban :

• Korban Meninggal Dunia (MD) = 90 orang/tahun

• Korban Luka Berat (LB) = 168 orang/tahun

• Korban Luka Ringan (LR) = 196 orang/tahun

Biaya Satuan Korban (BSKO T2007):

• Korban meninggal = (1+0,11)4 x Rp. 119.016.000,-

= Rp. 180.674.668,- /korban

• Korban luka berat = (1+0,11)4 x Rp. 5.826.000,-

= Rp. 8.844.278,- /korban

• Korban luka ringan = (1+0,11)4 x Rp. 1.045.000,-

= Rp. 1.586.384,- /korban

Besaran biaya korban (BBKO T2007):

• Korban meninggal = 90 x Rp. 180.674.668,-

= Rp. 16.260.720.112,- /tahun

• Korban luka berat = 168 x Rp. 8.844.278,-

= Rp. 1.485.838.739,- /tahun

• Korban luka ringan = 196 x Rp. 1.586.384,-

= Rp. 310.931.181,- /tahun

Page 123: analisa kecelakaan

106

e. Pada Persimpangan

Perhitungan besaran biaya korban pada persimpangan di Kota Denpasar

adalah sebagai berikut:

Lokasi : Kota Denpasar

Tahun Perhitungan : 2007 ; t = 2006 – 2003 = 4

Jumlah Korban :

• Korban Meninggal Dunia (MD) = 9 orang/tahun

• Korban Luka Berat (LB) = 23 orang/tahun

• Korban Luka Ringan (LR) = 15 orang/tahun

Biaya satuan korban (BSKO T2007):

• Korban meninggal = (1+0,11)4 x Rp. 119.016.000,-

= Rp. 180.674.668,- /korban

• Korban luka berat = (1+0,11)4 x Rp. 5.826.000,-

= Rp. 8.844.278,- /korban

• Korban luka ringan = (1+0,11)4 x Rp. 1.045.000,-

= Rp. 1.586.384,- /korban

Besaran biaya korban (BBKO T2007):

• Korban meninggal = 9 x Rp. 180.674.668,-

= Rp. 1.626.072.011,- /tahun

• Korban luka berat = 23 x Rp. 8.844.278,-

= Rp. 203.418.399,- /tahun

• Korban luka ringan = 15 x Rp. 1.586.384,-

= Rp. 23.795.754,- /tahun

Page 124: analisa kecelakaan

107

Dengan menggunakan cara perhitungan dan rumus yang sama, hasil

pehitungan biaya satuan korban (BSKO) dan biaya korban (BBKO) tahun 2007-

2011 untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel F.2dan F.3 lampiran F.

Perhitungan besaran biaya korban (kerugian ekonomi) dapat dilihat pada

tabel 4.10 sebagai berikut:

Tabel 4.10Besaran Biaya Korban Kecelakaan Kecelakaan Lalu Lintas pada Ruas Jalan dan Persimpangan di Kota Denpasar Tahun 2007 – 2011

No. Tahun Korban

Besaran Biaya

Korban Pada

Ruas Jalan

(Rp/Tahun)

Besaran Biaya

Korban Pada

Persimpangan

(Rp/Tahun)

Total Biaya Korban

Kecelakaan/Kerugian

Ekonomi

(Rp/Tahun)

1. 2007

MD 16.260.720.112 1.626.072.011 17.886.792.123

LB 1.485.838.739 203.418.399 1.689.257.138

LR 310.931.181 23.795.754 334.726.935

2. 2008

MD 15.483.361.630 601.646.644 16.085.008.274

LB 1.933.978.316 147.257.232 2.081.235.548

LR 274.698.180 22.891.515 297.589.695

3. 2009

MD 12.911.336.984 2.003.483.325 14.914.820.309

LB 2.865.920.253 217.940.704 3.083.860.957

LR 754.469.118 43.000.831 797.469.949

4. 2010

MD 9.142.562.240 988.385.107 10.130.947.347

LB 2.528.003.192 145.148.509 2.673.151.701

LR 694.267.955 15.187.112 709.455.067

5. 2011

MD 29.347.624.790 3.291.322.406 32.638.947.196

LB 3.007.477.098 241.672.267 3.249.149.365

LR 1.030.727.563 69.839.017 1.100.566.580

Sumber : Hasil Analisis, 2013

Dari perhitungan diatas, didapatkan hasil biaya korban kecelakaan lalu

lintas tertinggi terjadi pada tahun 2011 dimana total biaya untuk korban

meninggal dan luka-luka mencapai Rp 36.988.633.141/tahun.

Page 125: analisa kecelakaan

108

4.7 Analisis Besaran Biaya Kecelakaan Lalu Lintas (BBKE)di Ruas Jalan

di Kota Denpasar

Biaya satuan kecelakaan lalu lintas (BSKEi) adalah biaya kecelakaan lalu

lintas yangdiakibatkan oleh suatu kejadian kecelakaan lalu lintas untuk setiap

kelas kecelakaan lalu lintas. Pendekatan yang dipakai dalam analisis ini adalah

The Gross Output (Human Capital) Approachyang diprakarsai Badan Litbang PU

Tahun 2003.Perhitungan biaya kecelakaan lalu lintas di kota Denpasar dibagi

menjadi 2 (dua) yaitu perhitungan biaya kecelakaan pada ruas jalan yang

diidentifikasi black spot dan perhitungan biaya kecelakaan per tahun.

4.7.1 Perhitungan Biaya Kecelakaan pada Ruas Jalan yang

Diidentifikasikan Black Spot

Contoh perhitungan besaran biaya kecelakaan lalu lintas pada ruas jalan

yang diidentifikasikan black spot yaitu ruas jalan Bypass Ngurah Rai adalah

sebagai berikut:

Lokasi : Jalan Bypass Ngurah Rai

Tahun Perhitungan : 2007 ; t = 2007 – 2003 = 4

Jumlah Kecelakaan :

• Kecelakaan fatal = 11 kecelakaan/tahun

• Kecelakaan ringan = 13 kecelakaan/tahun

• Kecelakaan berat = 27 kecelakaan/tahun

Biaya Satuan Kecelakaan Lalu Lintas (BSKE T2007):

• Kecelakaan fatal = (1+0,11)4 x Rp. 131.205.000,-

= Rp.199.178.428,- /kecelakaan

Page 126: analisa kecelakaan

109

• Kecelakaan berat = (1+0,11)4 x Rp. 18.997.000,-

= Rp.28.838.784,- /kecelakaan

• Kecelakaan ringan = (1+0,11)4 x Rp. 12.632.000,-

= Rp.19.176.265,- /kecelakaan

Besaran biaya kecelakaan lalu lintas (BBKET2007):

• Kecelakaan fatal = 11 x Rp. 199.178.428,-

= Rp. 2.190.962.708,- /tahun

• Kecelakaan berat = 13 x Rp. 28.838.784,-

= Rp. 374.904.192,- /tahun

• Kecelakaan ringan = 27 x Rp. 19.176.265,-

= Rp. 517.759.155,- /tahun

Perhitungan lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel F.4 lampiran F dan

dapat dilihat pada tabel 4.11 berikut ini:

Page 127: analisa kecelakaan

110

Tabel 4.11. Besarnya Biaya Kecelakaan pada Ruas Jalan yang Diidentifikasikan Black Spot

No. Ruas Jalan Tahun Biaya

Kecelakaan

Total Biaya

Kecelakaan

1. Jln. Bypass Ngurah Rai

2007 3.083.626.055

19.243.698.640

2008 2.386.394.525

2009 2.669.657.654

2010 4.844.522.482

2011 6.259.497.918

2. Jln. Gatot Subroto

2007 1.751.628.579

10.935.094.355

2008 1.838.044.585

2009 2.466.433.372

2010 1.749.351.783

2011 3.129.636.036

3. Imam Bonjol

2007 1.039.035.702

10.173.039.911

2008 1.438.604.919

2009 1.605.438.534

2010 2.012.629.652

2011 4.077.331.104

Sumber : Hasil Analisis, 2013

4.7.2 Perhitungan Biaya Kecelakaan Per Tahun

Perhitungan biaya kecelakaan per tahun dibagi menjadi dua yaitu

perhitungan biaya kecelakaan pada ruas jalan dan perhitungan biaya kecelakaan

pada persimpangan di kota Denpasar.

a. Pada Ruas Jalan

Contoh perhitungan besaran biaya korban kecelakaan lalu lintas pada ruas

jalan di Kota Denpasar adalah sebagai berikut:

Lokasi : Kota Denpasar

Page 128: analisa kecelakaan

111

Tahun Perhitungan : 2007 ; t = 2007 – 2003 = 4

Jumlah Korban :

• Kecelakaan fatal = 49 kecelakaan/tahun

• Kecelakaan berat = 101 kecelakaan/tahun

• Kecelakaan ringan = 160 kecelakaan/tahun

Biaya Satuan Kecelakaan Lalu Lintas (BSKE T2007):

• Kecelakaan fatal = (1+0,11)4 x Rp. 131.205.000,-

= Rp. 199.178.428,- /kecelakaan

• Kecelakaan berat = (1+0,11)4 x Rp. 18.997.000,-

= Rp.28.838.784,- /kecelakaan

• Kecelakaan ringan = (1+0,11)4 x Rp.12.632.000,-

= Rp.19.176.265,- /kecelakaan

Besaran biaya kecelakaan lalu lintas (BBKE T2007):

• Kecelakaan fatal = 49 x Rp. 199.178.428,-

= Rp. 9.759.742.972,- /tahun

• Kecelakaan berat = 101 x Rp. 28.838.784,-

= Rp. 2.912.717.184,- /tahun

• Kecelakaan ringan = 160 x Rp. 19.176.265,-

= Rp. 3.068.202.400,- /tahun

b. Pada Persimpangan

Perhitungan besaran biaya kecelakaan lalu lintas pada persimpangan di

Kota Denpasar adalah sebagai berikut:

Lokasi : Kota Denpasar

Page 129: analisa kecelakaan

112

Tahun Perhitungan : 2007 ; t = 2006 – 2003 = 4

Jumlah Korban :

• Kecelakaan fatal = 6 kecelakaan/tahun

• Kecelakaan berat = 10 kecelakaan/tahun

• Kecelakaan ringan = 15 kecelakaan/tahun

Biaya satuan kecelakaan lalu lintas (BSKE T2007):

• Kecelakaan fatal = (1+0,11)4 x Rp. 131.205.000,-

= Rp. 199.178.428,- /kecelakaan

• Kecelakaan berat = (1+0,11)4 x Rp. 18.997.000,-

= Rp.28.838.784,- /kecelakaan

• Kecelakaan ringan = (1+0,11)4 x Rp.12.632.000,-

= Rp.19.176.265,- /kecelakaan

Besaran biaya kecelakaan lalu lintas (BBKE T2007):

• Kecelakaan fatal = 6 x Rp. 199.178.428,-

= Rp. 1.195.070.569,- /tahun

• Kecelakaan berat = 10 x Rp. 28.838.784,-

= Rp. 288.387.836,- /tahun

• Kecelakaan ringan = 15 x Rp. 19.176.265,-

= Rp. 287.643.981,- /tahun

Dengan menggunakan cara perhitungan dan rumus yang sama, hasil

pehitungan biaya satuan kecelakaan lalu lintas (BSKE) dan biaya kecelakaan

(BBKE) tahun 2007-2011 untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel F.5 dan

Page 130: analisa kecelakaan

113

F.6lampiran F.Perhitungan besaran biaya kecelakaan lalu lintas (kerugian

ekonomi) dapat dilihat pada tabel 4.12 sebagai berikut:

Tabel 4.12Besaran Biaya Kecelakaan Lalu Lintas pada Ruas Jalan dan Persimpangan di Kota Denpasar Tahun 2007 – 2011

No. Tahun Kecelakaan

Besaran Biaya

Kecelakaan

Pada Ruas

Jalan

(Rp/Tahun)

Besaran

Biaya

Kecelakaan

Pada

Persimpangan

(Rp/Tahun)

Total Biaya

Kecelakaan/Kerugian

Ekonomi

(Rp/Tahun)

1. 2007

Fatal 9.759.742.979 1.195.070.569 10.954.813.548 Berat 2.912.717.141 288.387.836 3.201.104.977

Ringan 3.068.202.467 287.643.981 3.355.846.448

2. 2008

Fatal 9.727.874.431 663.264.166 10.391.138.597 Berat 3.041.049.728 192.066.299 3.233.116.027

Ringan 3.448.276.048 297.999.165 3.746.275.213

3. 2009

Fatal 20.368.842.529 1.227.038.707 21.595.881.236 Berat 5.223.242.991 426.387.183 5.649.630.174

Ringan 4.772.669.478 472.541.532 5.245.211.010

4. 2010

Fatal 31.598.700.772 817.207.779 32.415.908.551 Berat 7.375.432.297 591.612.216 7.967.044.513

Ringan 7.553.103.855 445.842.936 7.998.946.791

5. 2011

Fatal 57.147.339.956 2.418.935.025 59.566.274.981 Berat 10.375.695.051 525.351.648 10.901.046.699

Ringan 10.217.933.309 582.218.422 10.800.151.731 Sumber : Hasil Analisis, 2013

Dari perhitungan diatas, didapatkan hasil biaya kecelakaan lalu lintas

tertinggi terjadi pada tahun 2011 dimana total biaya untuk kecelakaan fatal, berat

dan ringan mencapai Rp 81.267.473.411/tahun.

Page 131: analisa kecelakaan

114

4.8 Upaya Penanganan Kecelakaan Lalu Lintas pada Ruas Jalan di Kota

Denpasar

Berikut ini merupakan upaya penanganan kecelakaan lalu lintas di ruas

jalan yang termasuk black spot yaitu:

4.8.1 Usulan penanganan Ruas Jalan Bypass Ngurah Rai

Hal-hal yang dapat dijadikan usulan penanganan kecelakaan lalu lintas

antara lain:

1. Untuk daerah memutar balik (U turn) usulan penanganan kecelakaan lalu

lintas antara lain:

• Pemasanganpita penggaduh(rumble strips)sebelum daerahmemutar

balik (U turn) agar pengendara lebih berhati-hati.

• Pemasangan rambu memutar balik sekurang-kurangnya 50 meteratau

jarak tertentu untuk memberikan informasi bahwa ada daerah

memutar balik.

• Penambahanlampu penerangan tiap 50 meter atau jarak tertentu dan

mengecek kondisi lampu penerangan secara berkala mengingat

kecelakaan dominan terjadi pada malam hari.

2. Untuk jalan lurus usulan penanganan kecelakaan lalu lintas antara lain:

• Pemasangan rambu peringatan yang digunakan untuk menyatakan

tempatberbahaya, yang ditempatkan sekurang-kurangnya 50 meter

atau pada jarak tertentu.

• Penambahan lampu penerangan tiap 50 meter atau jarak tertentu pada

median jalan dan mengecek kondisi lampu penerangan secara berkala.

Page 132: analisa kecelakaan

115

• Pemasangan patok pengaman(delineator) setiap 6 meter dan paku

jalan (road stud) setiap 3 meter.

3. Memberikan penyuluhan keselamatan berlalulintas kepada masyarakat

agarselalu berhati-hati dalam berkendara dan mentaati semua peraturan

lalu lintasyang ada sehingga dapat mengurangi biaya kecelakaan.

4. Memberikan sanksi yang tegas bagi yang melakukan pelanggaran lalu

lintas.

4.8.2 Usulan penanganan Ruas Jalan Gatot Subroto

Hal-hal yang dapat dijadikan usulan penanganan kecelakaan lalu lintas

antara lain:

1. Pemasanganrambu peringatan yang digunakan untuk menyatakan

tempatberbahaya, yang ditempatkan sekurang-kurangnya 50 meter atau

pada jarak tertentu.

2. Penambahkan lampu penerangan dan pemeriksaan kondisi lampu secara

berkala.

3. Penambahan patok pengaman(delineator)dan paku jalan (road stud) untuk

km 4,400 sampai 4,500untuk mengurangi kecelakaan dan agar adanya pita

pemisah antara kedua lajurkarena jenis kecelakaan yang sering terjadi

tabrakan depan-depan (Head On).

4. Pemasangan Zona Selamat Sekolah (ZoSS)dan pita penggaduh (rumble

strips) di depan sekolah SMP dan SMA Praja Badung, yaitu padakm 4,800

agar pengendara lebih berhati-hati karena banyak aktivitas muridsekolah

Page 133: analisa kecelakaan

116

pada siang hari. Dengan adanya pemasangan Zona Selamat

Sekolah(ZoSS) dan pita penggaduh (rumble strips) diharapkan dapat

mengurangi kecepatan lalu lintas dan jumlah kecelakaan.

5. Memberikan penyuluhan keselamatan berlalu lintas kepada masyarakat

agarselalu berhati-hati dalam berkendara dan mentaati semua peraturan

lalu lintasyang ada.

6. Memberikan sanksi yang tegas bagi yang melakukan pelanggaran lalu

lintas.

4.8.3 Usulan penanganan Ruas Jalan Imam Bonjol

Hal-hal yang dapat dijadikan usulan penanganan kecelakaan lalu lintas

antara lain:

1. Pemasangan pita penggaduh(rumble strips) sebelum lokasikecelakaan di

depan Balai Latihan Kerja (BLK), sebelum km 0,200 agarpengendaralebih

berhati-hati mengemudikan kendaraannya. Dengan adanya pemasangan

pita penggaduh(rumble strips) diharapkan dapat mengurangi jumlah

kecelakaan.

2. Pemasangan paku jalan (road stud)untuk mengurangi kecelakaan dan agar

adanya pita pemisah antara kedua lajur.

3. Pemasangan pita penggaduh dan rambu peringatan kecelakaan sebelum

lokasikecelakaan, sebelum persimpangan jalan Nakula agar pengendara

lebih berhati-hati mengemudikan kendaraannya.

Page 134: analisa kecelakaan

117

4. Memberikan penyuluhan keselamatan berlalu lintas kepada masyarakat

agarselalu berhati-hati dalam berkendara dan mentaati semua peraturan

lalu lintasyang ada.

5. Memberikan sanksi yang tegas bagi yang melakukan pelanggaran lalu

lintas.

4.9 Upaya Penanganan Kecelakaan Lalu Lintas pada Persimpangan di

Kota Denpasar

Berikut ini merupakan upaya penanganan kecelakaan lalu lintas di

persimpangan yang memiliki angka kecelakaan tinggi di kota Denpasar yaitu:

4.9.1 Simpang Bypass Ngurah Rai – Danau Tempe

Di depan simpang Bypass Ngurah Rai – DanauTempe terjadi 13

kecelakaan. Hal-hal yang dapat dijadikan usulan penanganan kecelakaan lalu

lintas antara lain:

1. Pemasangan pita penggaduh (rumble strips)sebelum lokasi kecelakaan

pada simpang DanauTempe, agar pengendara lebih berhati-hati.

Denganadanya pemasangan pita penggaduh (rumble strips)diharapkan

dapat mengurangi jumlahkecelakaan.

2. Penambahan pulau jalan di jalan Danau Tempe untuk membagi jalur

masuk dan jalur keluar.

3. Pemasanganwarning light sebelum persimpangan Bypass Ngurah Rai –

Danau Tempe.

Page 135: analisa kecelakaan

118

4. Pemasangan rambu peringatan yang digunakan untuk menyatakan

tempatberbahaya, yang ditempatkan sekurang-kurangnya 50 meter atau

pada jarak tertentu.

5. Pengawasan terhadap pelanggaran yang lebih ketat pada

persimpanganyaitu dengan memberikan sanksi yang tegas bagi yang

melakukan pelanggaran lalu lintas.

6. Memberikan penyuluhan keselamatan berlalu lintas kepada

masyarakatagar selalu berhati-hati dalam berkendara dan mentaati semua

peraturanlalu lintas yang ada.

4.9.2 Simpang Imam Bonjol – Nakula

Di persimpangan Imam Bonjol – Nakula terjadi 9(sembilan) kecelakaan

dimana kecelakaan sebagian besar disebabkan oleh faktor manusia yaitu

pengemudi itu sendiri yang dominan melakukan pelanggaran lalu lintas. Usulan

penanganan kecelakaan lalu lintas antara lain memberikan bimbingan dan

penyuluhan kepada masyarakat mengenai hak dankewajiban dalam pelaksanaan

kebijaksanaan lalu lintasseperti mengenai tata cara berlalu lintas. Selain itu perlu

adanya sanksi yang tegas bagi pelaku pelanggaran lalu lintas.

4.9.3 Simpang Gatot Subroto – Ahmad Yani

Di persimpangan Gatot Subroto – Ahmad Yani terjadi 2(dua) kecelakaan

dimana kecelakaan juga disebabkan oleh faktor manusia yaitu pengemudi itu

Page 136: analisa kecelakaan

119

sendiri yang dominan melakukan pelanggaran rambu dan lampu lalu lintas.

Usulan penanganan kecelakaan lalu lintas antara lain:

• Pemasangan warning light sebelum persimpangan Gatot Subroto – Ahmad

Yani.

• Pemasanganrambu peringatan yang digunakan untuk menyatakan

tempatberbahaya, yang ditempatkan sekurang-kurangnya 50 meter atau

pada jarak tertentu.

Page 137: analisa kecelakaan

120

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data yang ada maka dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Dari perbandingan metode Angka Ekivalen Kecelakaan (AEK) danmetode

Departemen Perhubungan dengan bobot yang berbeda, didapatkan hasil

perangkingan yang sama dimana 3 (tiga) daerah rawan kecelakaan (black

site) pada ruas jalan di Kota Denpasar berturut-turut adalah ruas jalan Bypass

Ngurah Rai, ruas jalan Gatot Subroto dan ruas jalan Imam Bonjol.

2. Titik rawan kecelakaan (black spot) pada tiga ruas jalan yang teridentifikasi

sebagai daerah rawan kecelakaan (black site) atau yang terletak di kuadran A

adalah sebagai berikut:

a. Lokasi black spotpada ruas Jalan Bypass Ngurah Raiberada pada Sta 8 –

Sta 9 yang terletak di daerah Sanur dan simpang Bypass Ngurah Rai –

Danau Tempe.

b. Lokasi black spotpada ruas jalan Gatot Subroto berada pada Sta 4 – Sta 5

yang terletak di Gatot Subroto Tengah yaitu lingkungan sekolah dan

pertokoan.

c. Lokasi black spotpada ruas jalan Imam Bonjol, berada pada Sta 0 – Sta 1

yang terletak di depan Balai Latihan Kerja (BLK), lingkungan perumahan

dan akses jalan menuju jalan Nakula.

Page 138: analisa kecelakaan

121

3. Frekuensi kejadian kecelakaan lalu lintas pada 3 (tiga) lokasi black spot

selama lima tahun terakhir adalah:

a. Tipe kecelakaan yang dominan terjadi di ruas jalan Bypass Ngurah Rai

pada sta 8 – sta 9 adalah tabrakan depan-samping (Right Angle) dan

depan belakang (Rear End) masing-masing sebesar 34,21%, waktu

kejadian kecelakaan terjadi pada malam hari yaitu sebesar 50%, pelaku

kecelakaan melibatkan sepeda motor dengan sepeda motor sebesar 50%.

b. Tipe kecelakaan yang dominan terjadi di ruas jalan Gatot Subroto pada

sta 4 – sta 5 adalah tabrakan saat menyalip (Side Swipe)sebesar 33,33%,

waktu kejadian kecelakaan terjadi pada siang hari yaitu sebesar 50%,

pelaku kecelakaan melibatkan sepeda motor dengan sepeda motor sebesar

46,67%.

c. Tipe kecelakaan yang dominan terjadi di ruas jalan Imam Bonjol pada sta

0 – sta 1 adalah tabrakan depan-samping (Right Angle)sebesar 47,83%,

waktu kejadian kecelakaan terjadi pada pagi hari yaitu sebesar 56,52%,

pelaku kecelakaan melibatkan sepeda motor dengan mobil sebesar

52,17%.

4. Besarnya biaya korban kecelakaan dibagi menjadi dua yaitu:

a. Besarnya biaya korban pada ruas jalan yang diidentifikasikan black spot

di kota Denpasar selama lima tahun yaitu:

• Ruas jalan Bypass Ngurah Rai sebesar Rp 10.356.087.342,-

• Ruas jalan Gatot Subroto sebesar Rp 8.220.650.073,-

• Ruas jalan Imam Bonjol sebesar Rp 8.146.622.581,-

Page 139: analisa kecelakaan

122

Besarnya biaya korban per tahun dimana biaya korban kecelakaan

tertinggi terjadi pada tahun 2011 dimana total korban meninggal dan luka-

luka mencapai 36.988.633.141,-/tahun

b. Besarnya biaya kecelakaan pada ruas jalan yang diidentifikasikan black

spot di kota Denpasar selama lima tahun yaitu:

• Ruas jalan Bypass Ngurah Rai sebesar Rp 19.243.698.640,-

• Ruas jalan Gatot Subroto sebesar Rp 10.935.094.355,-

• Ruas jalan Imam Bonjol sebesar Rp 10.173.039.911,-

Besarnya biaya kecelakaan per tahun dimana biaya kecelakaan tertinggi

terjadi pada tahun 2011 dimana total biaya kecelakaan fatal, berat dan

ringan mencapai 81.267.473.411,-/tahun.

5. Upaya penanganan lokasi titik rawan kecelakaan (black spot) di Kota

Denpasar antara lain:

a. Pemasanganpita penggaduh (rumble strips) sebelum lokasi rawan

kecelakaan.

b. Pemasangan rambu memutar balik sekurang-kurangnya 50 meter atau

jarak tertentu untuk daerah memutar balik (U turn).

c. Penambahan lampu penerangan tiap 50 meter atau jarak tertentu dan

mengecek kondisi lampu penerangan secara berkala.

d. Pemasanganrambu peringatan yang digunakan untuk menyatakan tempat

berbahaya, yang ditempatkan sekurang-kurangnya 50 meter atau pada

jarak tertentu.

Page 140: analisa kecelakaan

123

e. Pemasangan patok pengaman (delineator) dan paku jalan (road stud)

untuk mengurangi kecelakaan dan sebagai pita pemisah antara kedua

lajur.

f. Pemasangan Zona Selamat Sekolah (ZoSS) pada lingkungan sekolah.

g. Zebra Cross untuk penyebrangan.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan dan temuan dalam studi ini dapat disampaikan

beberapa saran yaitu:

1. Perlu dipasang rambu peringatan berbahaya dan marka untuk

menurunkan jumlah kecelakaan di ruas jalan yang sering terjadi

kecelakaan.

2. Untuk daerah black spot perlu dipasang light signingterutama pada

malam hari dan pengecekan lampu penerangan secara berkala

mengingat banyaknya jumlah kecelakaan yang terjadi pada malam

hari.

3. Perlu dibuatkan fasilitas untuk pejalan kaki dan memberi prioritas

pada pejalan kaki terutama pada lingkungan sekolah dan perumahan.

4. Memberikan bimbingan dan penyuluhan kepada masyarakat mengenai

hak dan kewajiban dalam pelaksanaan kebijaksanaan lalu

lintasmengingat kecelakaan lalu lintas dominan disebabkan oleh

faktor manusia yakni pengemudi.

Page 141: analisa kecelakaan

124

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1993. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 1993 Tentang Jalan. Jakarta: Pemerintah Republik Indonesia.

Anonim, 1993. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 1993 Tentang Jalan. Jakarta: Pemerintah Republik Indonesia. Austroads, 1992. Road Crashes, Guide and Traffic Engineering Practice Part 4. Sydney. Badan Litbang PU Departemen Pekerjaan Umum, 2003. Perhitungan Besaran Biaya Kecelakaan Lalu Lintas Dengan Menggunakan Metoda The Gross Output (Human Capital). Jakarta. Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, 2012. Bali Dalam Angka Tahun 2012. Bali. Badan Pusat Statistik Kota Denpasar, 2012. Denpasar Dalam Angka Tahun 2012. Denpasar. Birbik, M, et.al. 2010.Biaya Korban Kecelakaan Lalu Lintas Jalan Raya Untuk Korban Pengguna Sepeda Motor Studi Kasus Wilayah Surabaya Barat (Tugas Akhir). Universitas Brawijaya. Departemen Pekerjaan Umum, 2012. Satker Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional Provinsi Bali Tahun 2012. Bali. Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah, 2004. Pedoman Penanganan Lokasi Rawan Kecelakaan Lalu Lintas (Pd T-09-2004-B). Jakarta. Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, 2013. Petunjuk Teknis Pemilihan Awak Kendaraan Umum Teladan Tingkat Nasional Tahun 2013. Jakarta. Dinas Perhubungan Informasi Dan Komunikasi, 2009. Penyusunan dan Inventarisasi Daerah Rawan Kecelakaan di Provinsi Bali. Bali. Hasan, M. I. 2001. Pokok-pokok Materi Statistik I, Edisi Kedua, Bumi Aksara, Jakarta. Hobbs, 1979. Perencanaan dan Teknik Lalu Lintas. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Mokoginta, A.K. 2011. Analisa Tingkat Kecelakaan Dan Biaya Kecelakaan Lalu Lintas Di Kota Ambon (Tesis). ITS Surabaya.

Page 142: analisa kecelakaan

125

Oglesby, C.H. dan Hicks, R.G. 1988.Teknik Jalan Raya,Edisi IV Jilid 1. Jakarta.

Pignataro, L. J. 1973. Traffic Engineering Theory and Practice, Prentice Hall, Inc, Englewood Cliffs. New Jersey.

Pusdiklat Perhubungan Darat, 1998. Pencegahan dan Penanganan Kecelakaan, Direktorat Bina Sistem Lalu lintas dan Angkutan Kota. Denpasar.

Rozy, R.F. 2010. Evaluasi Biaya Kecelakaan Mahasiswa UniversitasMuhammadiyah Malang Dengan Metode Gross Output (Human Capital) Dan Willingness To Pay Methode (Tesis). Universitas Muhammadiyah Malang. Transport Research Laboratory, 1997. Engineering Approach to Accident Prevention & Reduction, RRDP Report No. RRDP 19, Institute of Road Engineering, Bandung, Indonesia. Warpani, S.P.2001. Rekayasa Lalu Lintas, Bharata, Jakarta.

Page 143: analisa kecelakaan

126

Gambar A1 Peta Lokasi Studi Sumber : Departemen PU, 2012

`

KETERANGAN :

Sp. Kuta Sp. Pesanggaran

Sp. Sanur

Sp. Tohpati

Sakah Blahbatuh

Semebaung

KAB. BANGLI KAB. KLUNG-KUNG ASEM

KAB. TABANAN

KAB. BADUNG

Tanah Lot

Sp. Kediri

KOTA TABANAN

KAB. GIANYAR

Ketewel

Pantai Siut

4 5

11 8 6

9 3

7 2

12

22

10

15 20

21

14

13

17

26

27 28

30 29

32

18 24 23

19

1

16

UTARA

Tugu Ngurah Rai

Nusa Dua

Mengwitani

Sidan 33 31

DENPASAR

PETA PPK P2JN METRO DENPASAR

RUAS JLN METRO DENPASAR RUAS JLN YANG DITANGANI

25

Page 144: analisa kecelakaan

127

Tabel A.2 Contoh Data Kecelakaan Lalu Lintas di Kota Denpasar

NO. HARI TEMPAT

INDENTITAS

ORANG TIPE IDENTITAS IDENTITAS SIM YANG SEBAB KETERANGAN

TANGGAL/JAM KEJADIAN TERLIBAT KECELAKAAN KORBAN TERSANGKA DIMILIKI KEJADIAN

1

Minggu, 2-12-

2007

Jl.

Mahendradata

sblh

Spm DK

4667 VT OC

Gd.

Apriyana

Ariesta

Gd. Apriyana

Ariesta Nihil

Kurang hati-

hati, tidak

bisa Korban MD

Pkl 04.00 Wita

utara SPBU

Dps

18 th,

Pelajar 18 th, Pelajar

menguasai

kendaraan

shg

Jl. Tk.

Gerinding 1

Dps

Jl. Tk.

Gerinding 1

Dps

terjadi

kecelakaan

2

Minggu, 2-12-

2007

Jl. Imam

Bonjol depan

Spm DK

5756 MD HO, RA

Yasit

Duestomi,

17 th

Ni Kt. Padmi,

30 th

Sim C An :

Yasit D

Pengendara

mobil

kurang hati- Korban:

Pkl 07.30 Wita BLK Dps

Spm DK

5066 QO

Pelajar,

Pemogan

Dps

Swasta,

Legian Kuta

Sim C An :

Albertus

hati, oleng

dan

mengambil MD : 1

Mbl DK 1445

FU

Albertus

Elwin NH, 34

th

Sim A An :

Padmi

jalur shg

terjadi

tabrakan

dgn LB : 2

Spm DK

4511 AK

Swasta,

Padang

Sambian

Sim C An :

Wiratna

kendaraan

yg bergerak

di jalurnya LR : 2

Ketut Darti,

29 th

Swasta,

Padang

Sambian

Page 145: analisa kecelakaan

128

3

Senin, 3-12-

2007

Jl. Bypass Ngr.

Rai dpn

Mbl DK 1833

DA RE

Mashuri, 33

th

Mashuri, 33

th

Sim A An :

Feby

Pengendara

spm kurang

hati-hati Korban:

Pkl 15.00 Wita

Kuburan

Suwung Dps

Spm DK

2219 ES

Swasta,

Tuban

Badung

Swasta,

Tuban

Badung

Sim C An :

Mashuri

dan tidak

bisa

menguasai

kend. LB : 1

Feby P, 25

th

Swasta,

Renon Dps

4

Kamis, 6-12-

2007

Jl. WR.

Supratman

dpn

Spm DK

2400 GY RE

Eri

Paramartha,

16 th

Eri

Paramartha,

16 th

Sim C An :

Eri

Pengendara

spm kurang

hati-hati, Korban:

Pkl 20.15 Wita

Istana Gong

No. 247 Dps

Spm DK

3188 EZ

Pelajar,

Menuri Dps

Pelajar,

Menuri Dps

Sim C An :

Wandika

tidak

memberi

tanda saat

belok LB : 2

Wayan

Wandika, 23

th

Swasta,

Abiansemal

Bdg

5

Senin, 10-12-

2007

Jl. Gatsu

depan SMP

Spm DK

5408 BC SS

Anjar Budi R,

32 th Jeli, 36 th

Sim C An :

Anjar

Pengendara

spm kurang

hati-hati, Korban:

Pkl 11.30 Wita Praja Badung

Spm DK

3205 QF

Swasta,

Batubulan

Gianyar

Bedahulu

Dps

Sim C An :

Jeli

tidak

melihat

situasi lalin

yg LB : 1

padat LR : 1

Page 146: analisa kecelakaan

129

6

Selasa, 11-12-

2007

Simpang

Gatsu - Cargo

Mbl DK 1339

QJ RA

Wyn.

Mujana, 36

th

Dana

Asmara, 33

th

Sim C An :

Mujana

Pengendara

spm kurang

hati-hati, Korban:

Pkl 00.30 Wita Denpasar

Spm DK

5538 GT

Swasta,

Batuyang

Gianyar

Swasta, A.

Yani Dps

Sim A An :

Dana

melanggar

lampu lalu

lintas LB : 1

7

Kamis, 13-12-

2007

Persimpangan

Bypass

Spm DK

3148 HE RE

Yuhartin

Istianti, 18

th

I Md.

Murianta, 23

th

Sim C An :

Murianta

Pengendara

spm kurang

hati-hati, Korban:

Pkl. 20.30 Wita

Ngurah Rai -

D. Tempe

Spm DK

4840 EA

Pelajar,

Tanjung

Benoa

Swasta, Jl.

Pratama

tidak

memberi

tanda saat

belok LB : 1

Llr : 1

8

Jumat, 19-09-

2008

Jl. Gn. Agung

depan

Spm DK

3663 EB RA Merta, 60 th

Kris Julianto,

20 th Nihil

Kurang hati-

hati saat

memutar Korban:

Pkl 23.30 Wita pasar loak Dps

Spm DK

5336 CE

Swasta,

Perum

Purnama

Swasta, Jl.

Buluh Indah

haluan shg

terjadi

tabrakan LB : 1

Asri

dgn spm yg

bergerak di

lajurnya LR : 2

Iwan

Tirtana, 20

th

Swasta,

Perum

Purnama

Asri

Page 147: analisa kecelakaan

130

Tabel B.1 Persitiwa Kecelakaan Lalu Lintas Pada Ruas Jalan Di Kota Denpasar

No. Ruas Jalan Jumlah Peristiwa Kecelakaan Total

Kecelakaan 2007 2008 2009 2010 2011

1 Jl. Ahmad Yani 4 3 5 6 17 35

2 Jl. Arjuna 0 1 1 3 5 10

3 Jl. Anyelir 0 0 1 2 2 5

4 Jl. Angsoka 0 0 1 2 0 3

5 Jl. Antasura 3 2 2 1 5 13

6 Jl. Buagan 0 0 1 0 2 3

7 Jl. Buana Kubu 0 1 1 0 4 6

8 Jl. Bypass Ngurah Rai 51 66 90 93 101 401

9 Jl. Bypass Padang Galak 0 1 1 3 0 5

10 Jl. Badak Agung 0 0 1 0 0 1

11 Jl. Batanta 0 0 1 1 0 2

12 Jl. Buluh Indah 1 2 3 3 1 10

13 Jl. Bedahulu 0 0 1 1 3 5

14 Jl. Bypass Renon 0 0 1 2 2 5

15 Jl. Bedugul 1 2 0 0 1 4

16 Jl. Batur Sari 0 0 0 1 0 1

17 Jl. Buana Raya 2 2 0 3 5 12

18 Jl. Batukaru 0 1 0 1 0 2

19 Jl. Basuki Rahmat 0 0 0 1 2 3

20 Jl. Bung Tomo 0 2 0 1 0 3

21 Jl. Benoa 2 0 1 0 1 4

22 Jl. Betngandang 1 0 0 1 0 2

23 Jl. Cekomaria 1 1 0 0 0 2

24 Jl. Ciung Wanara 0 0 0 1 1 2

25 Jl. Cokroaminoto 19 17 14 25 33 108

26 Jl. Cut Nyak Diean 0 0 1 1 0 2

27 Jl. Cargo 1 1 0 2 4 8

28 Jl. Cok Tresna 4 2 3 5 9 23

29 Jl. Danau Tamblingan 2 3 7 3 4 19

30 Jl. Dukuh Sari 0 0 1 0 2 3

31 Jl. Dewi Sartika 1 0 2 2 1 6

32 Jl. Drupadi 0 0 1 0 1 2

33 Jl. Darma Wangsa 1 2 0 0 0 3

34 Jl. Danau Poso 1 2 1 3 2 9

35 Jl. Danau Tondanau 1 0 0 0 4 5

36 Jl. Danau Bratan 0 0 1 0 2 3

37 Jl. Danau Tempe 0 1 2 1 0 4

38 Jl. Diponogoro 2 2 4 10 7 25

39 Jl. Danau Buyan 0 1 2 2 1 6

40 Jl. Dewi Madri 1 0 0 0 6 7

41 Jl. Dewi Sri 0 0 2 1 2 5

42 Jl. Dahlia 0 0 0 1 0 1

Page 148: analisa kecelakaan

131

43 Jl. Dewata 0 0 0 1 0 1

44 Jl. Gatot Subroto 32 26 39 33 51 181

45 Jl. Griya Anyar 2 0 0 0 0 2

46 Jl. Gunung Lempuyang 1 0 1 0 0 2

47 Jl. Gunung Sangiang 3 1 0 1 0 5

48 Jl. Gunung Rinjani 2 1 0 2 0 5

49 Jl. Gunung Merapi 0 0 2 0 1 3

50 Jl. Gunung Salak 0 0 1 0 0 1

51 Jl. Gelogor Carik 3 1 4 2 2 12

52 Jl. Gunung Agung 4 10 9 7 15 45

53 Jl. Gemitir 0 0 1 0 2 3

54 Jl. Glogor Carik 0 3 0 4 6 13

55 Jl. Gunung Galunggung 0 0 2 0 1 3

56 Jl. Gunung Slamet 0 0 1 1 4 6

57 Jl. Gunung Subur 0 0 1 0 2 3

58 Jl. Gunung Andakasa 1 1 0 0 2 4

59 Jl. Gn. Tangkuban Perahu 3 1 3 1 1 9

60 Jl. Gunung Perahu 1 0 1 1 0 3

61 Jl. Gurita 0 0 1 0 1 2

62 Jl. Gunung Soputan 1 1 1 2 3 8

63 Jl. Gadung 0 0 1 1 5 7

64 Jl. Gunung Sari 0 0 1 0 0 1

65 Jl. Gajah Mada 1 0 0 1 0 2

66 Jl. Hayam Wuruk 8 2 11 17 47 85

67 Jl. Hang Tuah 2 3 6 7 6 24

68 Jl. Hasanuddin 0 0 1 0 0 1

69 Jl. Imam Bonjol 23 25 19 38 45 150

70 Jl. Ida Bagus Mantra 3 3 11 3 16 36

71 Jl. Ikan Tuna 0 0 0 0 1 1

72 jl. Juanda 0 0 1 1 0 2

73 Jl. Kebo Iwa 1 0 3 1 2 7

74 Jl. Kertanegara 0 1 1 0 0 2

75 Jl. Kertapetasikan 0 0 0 1 2 3

76 Jl. Kembang Matahari 0 0 0 1 0 1

77 Jl. Kamboja 1 1 1 2 3 8

78 Jl. Kumbakarna 0 0 0 0 3 3

79 Jl. Kresek 1 0 0 0 1 2

80 Jl. Kerta Dalem 0 0 0 1 0 1

81 Jl. Kenyeri 0 1 0 3 2 6

82 Jl. Ken Arok 1 0 0 0 1 2

83 Jl. Kebon Kori 0 0 0 0 1 1

84 Jl. Kusuma Atmaja 0 1 0 1 0 2

85 Jl. Ken Dedes 1 0 0 0 1 2

86 Jl. Katrangan 0 0 0 1 2 3

87 Jl. Kepundung 0 0 0 1 1 2

88 Jl. Kartini 1 0 0 2 1 4

Page 149: analisa kecelakaan

132

89 Jl. Kapten Japa 1 0 0 1 0 2

90 Jl. Labuan Said 0 0 0 1 0 1

91 Jl. Letda Reta 1 0 1 2 0 4

92 Jl. Letda Made Putra 0 0 1 0 0 1

93 Jl. Mertasari 1 3 3 2 5 14

94 Jl. Marlboro 4 5 5 6 7 27

95 Jl. Mahendradata 17 6 13 28 38 102

96 Jl. Melati 0 2 4 3 0 9

97 Jl. Mertanadi 0 0 3 0 0 3

98 Jl. Merpati 1 2 1 1 0 5

99 Jl. Merdeka 0 0 1 0 0 1

100 Jl. Moh Yamin 0 0 2 2 1 5

101 Jl. Mayjen Sutoyo 0 0 0 1 0 1

102 Jl. Nusa Indah 1 0 1 0 0 2

103 Jl. Nangka Utara 1 2 3 3 2 11

104 Jl. Nangka Selatan 1 0 3 3 2 9

105 Jl. Nagasari 0 0 2 0 0 2

106 Jl. Nusa Kambangan 1 0 2 5 7 15

107 Jl. Narakusuma 0 0 0 1 0 1

108 Jl. Soputan 0 0 0 1 0 1

109 Jl. Pendidikan 1 0 2 3 2 8

110 Jl. Pidada 1 1 0 2 0 4

111 Jl. Patimura 0 1 0 2 1 4

112 Jl. Perum Biaung 0 0 0 0 1 1

113 Jl. Pasar Uma Anyar 1 0 0 0 1 2

114 Jl. Piara 0 1 0 0 0 1

115 Jl. Puri Gading 0 0 0 1 0 1

116 Jl. Pulau Bungin 0 1 4 0 0 5

117 Jl. Pulau Seram 0 0 0 0 2 2

118 Jl. Pulau Saelus 1 1 2 0 0 4

119 Jl. Pemuda 0 0 0 0 1 1

120 Jl. Padma 2 1 3 2 2 10

121 Jl. Pulau Kawe 2 0 2 1 0 5

122 Jl. Pulau Roon 0 0 0 1 0 1

123 Jl. Pratama 1 0 0 0 0 1

124 Jl. Pulau Komodo 0 0 1 1 0 2

125 Jl. Penamparan 0 0 0 1 2 3

126 Jl. Puputan Renon 4 2 7 20 17 50

127 Jl. Pulau Buru 0 1 0 1 1 3

128 Jl. Pulau Moyo 0 1 1 1 0 3

129 Jl. Pulau Bangka 0 1 0 2 0 3

130 Jl. Pulau Galang 0 1 0 1 0 2

131 Jl. Panjaitan 0 0 0 1 0 1

132 Jl. Pulau Misol 0 0 0 2 0 2

133 Jl. Pulau Singkep 0 0 0 1 0 1

134 Jl. Pulau Belitung 0 1 0 1 0 2

Page 150: analisa kecelakaan

133

135 Jl. Pulau Enggano 1 0 0 0 2 3

136 Jl. Palapa 0 0 0 1 0 1

137 Jl. Padang Galak 1 0 0 1 0 2

138 Jl. Pulau Roti 0 0 0 1 0 1

139 Jl. Ratna 0 2 2 2 3 9

140 Jl. Padang Sambian 1 0 1 0 0 2

141 Jl. Raya Serangan 0 0 0 1 0 1

142 Jl. Raya Kampial 0 0 0 1 0 1

143 Jl. Ratya Sempidi 0 0 0 1 1 2

144 Jl. Raya Pemogan 1 2 4 7 16 30

145 Jl. Suwung Kauh 1 2 1 0 2 6

146 Jl. Sutoyo 0 0 1 0 1 2

147 Jl. Sunset Road 0 2 0 2 4 8

148 Jl. Seroja 0 2 2 1 1 6

149 Jl. Soka 0 0 1 1 1 3

150 Jl. Suli 1 1 1 0 1 4

151 Jl. Sutomo 0 0 0 3 0 3

152 Jl. Setiabudi 3 1 3 1 0 8

153 Jl. Sudirman 2 2 3 1 3 11

154 Jl. Sidakarya 2 2 2 2 2 10

155 Jl. Sesetan 9 6 6 9 22 52

156 Jl. Sedap Malam 1 0 1 6 7 15

157 Jl. Surapati 0 0 1 4 9 14

158 Jl. Soka 0 0 0 1 1 2

159 Jl. Segara Ayu 0 0 0 1 1 2

160 Jl. Siulan 0 2 0 3 2 7

161 Jl. Sari Gading 1 1 0 0 1 3

162 Jl. Sulatri 3 1 0 0 1 5

163 Jl. Subur 2 2 0 0 1 5

164 Jl. Sekuta 1 0 0 2 1 4

165 Jl. Serma katos 0 1 0 0 1 2

166 Jl. Sutomo 1 2 0 0 0 3

167 Jl. Suci 0 0 0 1 3 4

168 Jl. Tibung Sari 0 0 0 1 0 1

169 Jl. Tukad Yeh Aya 0 1 2 1 0 4

170 Jl. Teuku Umar 12 5 18 42 36 113

171 Jl. Tukad Badung 2 0 1 1 1 5

172 Jl. Tukad Bilok 2 1 1 0 0 4

173 Jl. Trenggana 0 2 1 2 0 5

174 Jl. Turi 0 0 1 0 0 1

175 Jl. Tukad Musi 0 0 0 0 2 2

176 Jl. Tunjung Sari 0 0 0 1 2 3

177 Jl. Tukad Yeh Biu 0 2 0 0 0 2

178 Jl. Tukad Sangiang 0 0 0 2 1 3

179 Jl. Tukad Pakerisan 3 1 3 2 4 13

180 Jl. Tukad Irawadi 1 0 1 0 0 2

Page 151: analisa kecelakaan

134

181 Jl. Tukad Balian 0 1 2 1 1 5

182 Jl. Taman Giri 0 0 0 0 3 3

183 Jl. Tantular 0 1 1 0 0 2

184 Jl. Tukad Punggawa 0 0 0 0 1 1

185 Jl. Tukad Batanghari 0 0 0 2 2 4

186 Jl. Tukad Unda 0 1 0 0 0 1

187 Jl. Tegal Wangi 0 0 0 1 0 1

188 Jl. Tukad Barito 0 1 0 1 2 4

189 Jl. Tukad Gangga 0 0 0 1 3 4

190 Jl. Trengguli 1 0 1 1 3 6

191 Jl. Toya Ning 0 0 0 1 0 1

192 Jl. Tukad Nyali 1 0 1 1 0 3

193 Jl. Tunjung Tutur 0 0 0 0 1 1

194 Jl. Tukad Petanu 0 0 0 1 2 3

195 Jl. Ulunsui 0 0 0 0 1 1

196 Jl. Udayana 0 0 2 2 8 12

197 jl. Uluwatu 0 4 0 1 7 12

198 Jl. Veteran 0 1 0 1 1 3

199 Jl. Wahidin 1 0 0 0 2 3

200 jl. Wekudara 0 0 0 1 2 3

201 Jl. Wibisana 0 1 0 0 1 2

202 Jl. Waribang 4 1 4 13 8 30

203 Jl. Waturenggong 3 2 0 2 9 16

204 Jl. WR. Supratman 12 15 20 33 28 108

205 Jl. Sumatra 0 0 2 0 6 8

Page 152: analisa kecelakaan

135

Tabel B.2 Peristiwa Kecelakaan Lalu Lintas Pada Persimpangan Di Kota

Denpasar

No. Simpang Jumlah Peristiwa Kecelakaan Total

Kec. 2007 2008 2009 2010 2011

1 simpang Gatsu - A. Yani 0 0 1 0 1 2

2 simpang 4 cokro - gatsu 2 2 1 1 2 8

3 simpang 4 gatsu - cargo 1 1 1 0 0 3

4 simpang 4 gatsu - nangka 0 0 0 0 2 2

5 simpang gatsu - tunjung 1 0 1 1 0 3

6 simpang Tohpati 5 2 3 1 2 13

7 simpang gatsu - noja 1 1 0 0 0 2

8 simpang gatsu - kenyeri 1 0 2 1 0 4

9 simpang 4 gatsu - trengguli 1 0 2 1 1 5

10 simpang bypass - danau buyan 0 2 3 1 2 8

11 simpang bypass - sakenan 4 2 0 0 0 6

12 simpang bypass - d tempe 0 2 5 2 4 13

13 simpang imam bonjol - nakula 1 0 1 1 2 5

14 bypass simpang 4 pesanggaran 5 0 0 5 3 13

15 simpang imbo - gn karang 1 0 0 0 0 1

16 simpang 3 imbo - mandala 0 1 0 0 0 1

17 simpang imam bonjol - soputan 0 1 0 0 2 3

18 simpang cok tresna 1 0 1 3 0 5

19 simpang 3 supratman - menuri 0 0 0 1 0 1

20 simpang 4 BNI gajah mada 1 0 0 0 0 1

21 simpang 6 teuku umar 0 0 0 0 2 2

22 simpang mahendradata - buana

raya 0 1 0 0 0 1

23 simpang 4 arjuna - werkudara 1 0 0 0 0 1

24 simpang sokasati - jln rantu 1 0 0 0 0 1

25 simpang suli - tunjung 1 0 0 0 0 1

26 simpang t. batanghari - t.yeh aya 0 0 0 0 1 1

27 simpang 3 jln raya kusambi 0 0 0 0 1 1

28 simpang cok tresna - letda reta 0 1 0 0 0 1

29 simpang puputan renon - t musi 0 1 1 0 0 2

30 simpang juanda renon 1 0 0 0 0 1

31 simpang 4 veteran - durian 1 0 0 0 0 1

32 simpang 4 tkd batanghari - t

musi 1 0 0 0 0 1

33 simpang gemitir - IB mantra 1 0 1 0 1 3

34 simpang A yani - jln gajah sura 1 0 0 0 0 1

35 simpang Moh yamin - muhardi 1 0 0 0 0 1

36 simpang 3 hayam wuruk - nusa

indah 0 1 1 3 4 9

37 simpang 3 melati - surapati 0 1 0 0 0 1

38 simpang 3 mertasari - pemelisan 1 0 0 0 0 1

39 simpang 4 setiabudi - sri rama 0 1 0 0 0 1

40 simpang pulau misol - batanta 0 1 0 0 1 2

Page 153: analisa kecelakaan

136

41 simpang 4 puputan renon -

kusuma atmaja 0 2 1 4 2 9

42 simpang hayam wuruk - akasia 0 0 1 0 0 1

43 simpang imam bonjol -

batukaru 0 0 1 0 0 1

44 simpang 3 sutoyo 0 0 1 0 0 1

45 simpang gn. merapi- gn semeru 0 0 1 0 0 1

46 simpang udayana - beliton 0 0 1 1 0 2

47 simpang puputan - tantular 0 0 2 2 1 5

48 simpang 4 gatsu kebo iwa 0 0 1 0 0 1

49 simpang diponogoro - dewi

sartika 0 0 1 0 2 3

50 simpang nusa kambangan - p.

Alor 0 0 1 0 0 1

51 simpang 3 mahendradata -

merpati 0 0 1 0 0 1

52 simpang 3 sesetan - ceningan

sari 0 0 1 0 1 2

53 simpang pulau buton - sesetan 1 0 1 0 1 3

54 simpang nangka - sari gading 0 0 0 1 0 1

55 simpang ponogoro - jln selayar 0 0 0 1 0 1

56 simpang supratman - jln soka 0 0 0 1 0 1

57 simpang cok tresna - jayagiri 0 0 0 1 2 3

58 simpang sidakarya - dewata 0 0 0 1 0 1

59 simpang bedugul - dewata 0 0 0 1 0 1

60 simpang diponogoro -

halmahera 0 0 0 1 1 2

Page 154: analisa kecelakaan

137

Tabel B.3 Jumlah Korban Manusia Dalam Kecelakaan Lalu Lintas Pada Ruas Jalan Di Kota Denpasar

No. Ruas Jalan MD LB LR

2007 2008 2009 2010 2011 2007 2008 2009 2010 2011 2007 2008 2009 2010 2011

1 Jl. Ahmad Yani 0 2 0 0 2 3 1 6 3 8 1 5 4 3 12

2 Jl. Arjuna 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 2 3

3 Jl. Anyelir 0 0 0 1 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 2

4 Jl. Angsoka 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 2 1 0 0

5 Jl. Antasura 0 0 0 0 0 4 2 1 1 1 4 4 2 1 2

6 Jl. Buagan 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1

7 Jl. Buana Kubu 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 2

8 Jl. Bypass Ngurah Rai 11 4 1 8 10 30 39 43 23 47 21 21 74 55 69

9 Jl. Bypass Padang Galak 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 2 0

10 Jl. Badak Agung 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0

11 Jl. Batanta 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0

12 Jl. Buluh Indah 0 0 1 1 1 1 2 3 0 0 2 0 5 2 2

13 Jl. Bedahulu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 3

14 Jl. Bypass Renon 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 2 1

15 Jl. Bedugul 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0

16 Jl. Batur Sari 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0

17 Jl. Buana Raya 0 0 0 0 1 2 3 0 2 0 1 1 0 0 4

18 Jl. Batukaru 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

19 Jl. Basuki Rahmat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1

20 Jl. Bung Tomo 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0

21 Jl. Benoa 2 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1

22 Jl. Betngandang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0

23 Jl. Cekomaria 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0

24 Jl. Ciung Wanara 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2

Page 155: analisa kecelakaan

138

25 Jl. Cokroaminoto 3 6 3 0 4 9 6 11 8 5 19 10 13 9 8

26 Jl. Cut Nyak Diean 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0

27 Jl. Cargo 0 0 0 1 2 0 1 0 1 1 0 2 0 2 1

28 Jl. Cok Tresna 0 0 1 0 1 2 1 1 3 2 1 1 2 3 5

29 Jl. Danau Tamblingan 2 0 1 1 2 1 3 6 0 1 1 1 6 2 2

30 Jl. Dukuh Sari 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 3

31 Jl. Dewi Sartika 3 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1

32 Jl. Drupadi 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1

33 Jl. Darma Wangsa 0 1 0 0 0 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0

34 Jl. Danau Poso 0 1 0 0 0 1 2 1 0 0 0 1 1 0 2

35 Jl. Danau Tondanau 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 3 0 0 0 2

36 Jl. Danau Bratan 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1

37 Jl. Danau Tempe 0 1 2 0 0 0 0 2 0 0 0 1 0 0 0

38 Jl. Diponogoro 2 0 0 0 3 0 0 4 4 1 1 2 1 7 4

39 Jl. Danau Buyan 0 1 0 0 1 0 1 1 2 0 0 0 1 1 0

40 Jl. Dewi Madri 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 1 6

41 Jl. Dewi Sri 0 0 0 0 0 0 0 2 0 1 0 0 1 1 1

42 Jl. Dahlia 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0

43 Jl. Dewata 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0

44 Jl. Gatot Subroto 6 12 6 3 5 16 17 22 15 23 12 12 37 27 30

45 Jl. Griya Anyar 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0

46 Jl. Gunung Lempuyang 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0

47 Jl. Gunung Sangiang 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 0 0 0

48 Jl. Gunung Rinjani 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 2 0 0 0

49 Jl. Gunung Merapi 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 1 0 1

50 Jl. Gunung Salak 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0

51 Jl. Gelogor Carik 0 3 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

52 Jl. Gunung Agung 0 0 0 0 1 0 6 5 2 4 4 8 4 6 4

Page 156: analisa kecelakaan

139

53 Jl. Gemitir 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 3

54 Jl. Glogor Carik 0 0 0 0 2 2 1 4 1 1 0 1 4 1 4

55 Jl. Gunung Galunggung 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 2 0 1

56 Jl. Gunung Slamet 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 4

57 Jl. Gunung Subur 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 3

58 Jl. Gunung Andakasa 1 2 0 0 2 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0

59 Jl. Gunung Tangkuban Perahu 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 4 1 2

60 Jl. Gunung Perahu 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0

61 Jl. Gurita 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1

62 Jl. Gunung Soputan 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 2

63 Jl. Gadung 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 5

64 Jl. Gunung Sari 0 0 0 0 0 0 0 2 1 0 0 0 1 1 0

65 Jl. Gajah Mada 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0

66 Jl. Hayam Wuruk 3 0 3 0 4 4 3 8 7 6 1 3 6 8 5

67 Jl. Hang Tuah 0 1 1 0 1 0 1 5 5 5 1 4 8 5 4

68 Jl. Hasanuddin 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0

69 Jl. Imam Bonjol 10 5 5 3 9 13 23 15 19 17 16 14 23 26 22

70 Jl. Ida Bagus Mantra 4 6 5 4 8 0 2 6 2 4 2 1 11 3 7

71 Jl. Ikan Tuna 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2

72 jl. Juanda 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0

73 Jl. Kebo Iwa 0 0 2 0 2 1 0 2 1 1 1 0 3 0 2

74 Jl. Kertanegara 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0

75 Jl. Kertapetasikan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4

76 Jl. Kembang Matahari 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0

77 Jl. Kamboja 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 2 0 0 2 2

78 Jl. Kumbakarna 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3

79 Jl. Kresek 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

80 Jl. Kerta Dalem 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0

Page 157: analisa kecelakaan

140

81 Jl. Kenyeri 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 2 3

82 Jl. Ken Arok 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1

83 Jl. Kebon Kori 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2

84 Jl. Kusuma Atmaja 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0

85 Jl. Ken Dedes 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2

86 Jl. Katrangan 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 2 0 0 0 2

87 Jl. Kepundung 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 3

88 Jl. Kartini 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1

89 Jl. Kapten Japa 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0

90 Jl. Labuan Said 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

91 Jl. Letda Reta 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0

92 Jl. Letda Made Putra 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0

93 Jl. Mertasari 0 3 1 0 2 2 1 2 1 1 1 0 2 1 1

94 Jl. Marlboro 3 2 2 3 2 3 6 3 0 4 2 4 6 5 8

95 Jl. Mahendradata 10 4 2 2 3 11 3 6 10 11 14 4 9 13 18

96 Jl. Melati 0 1 1 0 0 0 1 2 2 0 0 0 5 2 0

97 Jl. Mertanadi 0 0 1 0 0 0 0 2 0 0 0 0 4 0 0

98 Jl. Merpati 0 0 0 0 0 1 2 1 1 0 0 1 2 0 0

99 Jl. Merdeka 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0

100 Jl. Moh Yamin 0 0 0 0 1 0 0 2 0 0 0 0 2 2 0

101 Jl. Mayjen Sutoyo 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0

102 Jl. Nusa Indah 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 3 1 2 0 0

103 Jl. Nangka Utara 0 0 1 0 2 0 2 2 1 0 0 3 2 2 1

104 Jl. Nangka Selatan 0 0 0 0 1 0 0 2 3 0 1 0 2 1 1

105 Jl. Nagasari 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 2 0 0

106 Jl. Nusa Kambangan 0 0 0 0 1 0 0 2 5 4 1 0 2 2 1

107 Jl. Narakusuma 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0

108 Jl. Soputan 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0

Page 158: analisa kecelakaan

141

109 Jl. Pendidikan 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 3 0 4

110 Jl. Pidada 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0

111 Jl. Patimura 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0

112 Jl. Perum Biaung 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2

113 Jl. Pasar Uma Anyar 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1

114 Jl. Piara 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

115 Jl. Puri Gading 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0

116 Jl. Pulau Bungin 0 0 0 0 0 0 1 4 0 0 0 2 4 0 0

117 Jl. Pulau Seram 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

118 Jl. Pulau Saelus 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 2 0 0

119 Jl. Pemuda 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1

120 Jl. Padma 1 1 0 0 0 0 1 2 1 2 0 0 2 0 2

121 Jl. Pulau Kawe 1 0 0 0 0 1 0 2 1 0 0 0 2 0 0

122 Jl. Pulau Roon 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

123 Jl. Pratama 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0

124 Jl. Pulau Komodo 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 2 1 0

125 Jl. Penamparan 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1

126 Jl. Puputan Renon 0 0 0 0 2 3 1 5 5 6 1 3 6 10 2

127 Jl. Pulau Buru 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0

128 Jl. Pulau Moyo 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 2 1 0

129 Jl. Pulau Bangka 0 0 0 0 0 0 1 0 2 0 0 1 0 1 0

130 Jl. Pulau Galang 0 0 0 0 0 0 2 0 1 0 0 0 0 0 0

131 Jl. Panjaitan 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0

132 Jl. Pulau Misol 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0

133 Jl. Pulau Singkep 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0

134 Jl. Pulau Belitung 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 3 0 1 0

135 Jl. Pulau Enggano 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1

136 Jl. Palapa 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0

Page 159: analisa kecelakaan

142

137 Jl. Padang Galak 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

138 Jl. Pulau Roti 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0

139 Jl. Ratna 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 2 2 3

140 Jl. Padang Sambian 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 2 0 0 0 0

141 Jl. Raya Serangan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0

142 Jl. Raya Kampial 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

143 Jl. Ratya Sempidi 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 2

144 Jl. Raya Pemogan 0 1 1 0 1 0 1 3 5 8 1 1 2 4 3

145 Jl. Suwung Kauh 0 0 1 0 0 1 1 0 0 2 1 3 1 0 0

146 Jl. Sutoyo 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1

147 Jl. Sunset Road 0 0 0 1 2 0 1 0 2 0 0 0 0 3 4

148 Jl. Seroja 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 2 3 0 0

149 Jl. Soka 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1

150 Jl. Suli 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0

151 Jl. Sutomo 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0

152 Jl. Setiabudi 0 1 0 0 0 3 0 1 1 0 5 1 3 2 0

153 Jl. Sudirman 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 4 1 4 2 3

154 Jl. Sidakarya 1 1 0 0 0 2 1 2 0 2 3 3 1 2 0

155 Jl. Sesetan 2 4 1 0 1 7 4 1 10 7 2 0 6 5 7

156 Jl. Sedap Malam 0 0 0 0 2 1 0 0 4 1 1 0 1 4 4

157 Jl. Surapati 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 2 1

158 Jl. Soka 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 2

159 Jl. Segara Ayu 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1

160 Jl. Siulan 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 1 0 0 2 1

161 Jl. Sari Gading 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0

162 Jl. Sulatri 2 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 2 0 0 1

163 Jl. Subur 2 1 0 0 0 1 4 0 0 1 2 0 0 0 0

164 Jl. Sekuta 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0

Page 160: analisa kecelakaan

143

165 Jl. Serma katos 0 0 0 0 0 0 1 0 0 2 0 0 0 0 0

166 Jl. Sutomo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

167 Jl. Suci 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1

168 Jl. Tibung Sari 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0

169 Jl. Tukad Yeh Aya 0 0 0 0 0 0 1 2 1 0 0 0 0 0 0

170 Jl. Teuku Umar 5 3 6 4 4 3 6 9 6 8 12 3 16 9 13

171 Jl. Tukad Badung 0 0 0 0 0 3 0 1 1 0 1 0 1 0 1

172 Jl. Tukad Bilok 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 3 0 1 0 0

173 Jl. Trenggana 0 0 0 0 0 0 2 1 0 0 0 0 1 0

174 Jl. Turi 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0

175 Jl. Tukad Musi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 2

176 Jl. Tunjung Sari 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 3 3

177 Jl. Tukad Yeh Biu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

178 Jl. Tukad Sangiang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1

179 Jl. Tukad Pakerisan 0 1 0 0 2 2 1 2 2 0 2 0 8 1 2

180 Jl. Tukad Irawadi 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 2

181 Jl. Tukad Balian 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 2 2 2

182 Jl. Taman Giri 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 3

183 Jl. Tantular 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 2 0 0

184 Jl. Tukad Punggawa 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3

185 Jl. Tukad Batanghari 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1

186 Jl. Tukad Unda 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0

187 Jl. Tegal Wangi 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0

188 Jl. Tukad Barito 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 4

189 Jl. Tukad Gangga 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 2

190 Jl. Trengguli 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 2 1

191 Jl. Toya Ning 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

192 Jl. Tukad Nyali 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 2 0 0

Page 161: analisa kecelakaan

144

193 Jl. Tunjung Tutur 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1

194 Jl. Tukad Petanu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1

195 Jl. Ulunsui 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1

196 Jl. Udayana 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 2 2 5

197 jl. Uluwatu 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 4

198 Jl. Veteran 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 2

199 Jl. Wahidin 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 3

200 jl. Wekudara 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 3

201 Jl. Wibisana 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 2

202 Jl. Waribang 1 0 0 0 1 3 1 4 4 3 1 0 2 1 4

203 Jl. Waturenggong 0 1 0 0 2 2 3 0 1 1 2 1 0 1 2

204 Jl. WR. Supratman 0 1 4 0 2 7 8 8 4 6 15 8 18 14 11

205 Jl. Sumatra 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 3

TOTAL 90 79 58 37 107 168 197 263 209 224 196 156 386 320 428

Page 162: analisa kecelakaan

145

Tabel B.4 Jumlah Korban Manusia Dalam Kecelakaan Lalu Lintas Pada Persimpangan Di Kota Denpasar

No. Simpang MD LB LR

2007 2008 2009 2010 2011 2007 2008 2009 2010 2011 2007 2008 2009 2010 2011

1 simpang gatsu - A. Yani 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1

2 simpang 4 cokroaminoto - gatsu 2 0 0 0 1 1 1 1 3 1 1 2 1 1 2

3 simpang 4 gatsu - cargo 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 simpang 4 gatot subroto - nangka 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 3

5 simpang gatsu timur - jln tunjung 1 0 1 0 2 1 0 0 0 0 0 0 2 0 0

6 simpang Tohpati 1 0 3 1 0 3 3 2 2 0 0 1 3 2 2

7 simpang gatsu - noja 0 0 0 0 0 2 1 0 0 0 0 2 0 0 0

8 simpang gatsu - kenyeri 0 0 0 0 0 0 1 2 0 0 2 0 1 0 0

9 simpang 4 gatsu - trengguli 0 0 0 0 1 0 2 0 0 0 0 0 0 0 2

10 simpang bypass ngurah rai - danau

buyan 0 0 0 0 0 0 0 1 0 2 0 0 0 0 0

11 simpang bypass ngurah rai -

sakenan 0 0 1 0 0 0 0 4 0 0 0 0 3 0 0

12 simpang bypass ngurah rai - d

tempe 1 0 2 1 1 2 3 2 0 3 0 2 1 1 2

13 simpang imam bonjol - nakula 0 0 0 0 1 1 3 1 0 0 0 2 1 0 1

14 jln bypass simpang 4 sanggaran 2 0 1 0 1 2 0 0 1 2 1 0 1 0 2

15 simpang imam bonjol - gn karang 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0

16 simpang 3 imam bonjol -

mandalawangi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0

17 simpang imam bonjol - soputan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 2

18 simpang cok tresna 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0

19 simpang 3 wr. supratman - menuri 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0

20 simpang 4 BNI gajah mada 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0

21 simpang 6 teuku umar 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1

Page 163: analisa kecelakaan

146

22 simpang mahendra - buana raya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

23 simpang 4 arjuna - werkudara 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 0 0 0

24 simpang sokasati - jln rantu 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 2 0 0 0 0

25 simpang suli - tunjung 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

26 simpang t. batanghari - t.yeh aya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2

27 simpang 3 jln raya kusambi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

28 simpang cok tresna - letda reta 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0

29 simpang puputan renon - t musi 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0

30 simpang juanda renon 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 2 0 0

31 simpang 4 veteran - durian 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0

32 simpang 4 tkd batanghari - t musi 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 2 0 0 0 0

33 simpang gemitir - IB mantra 1 0 2 0 2 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1

34 simpang A yani - jln gajah sura 0 0 0 0 0 3 0 0 0 0 1 0 1 0 0

35 simpang Moh yamin - muhardi 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0

36 simpang 3 hayam wuruk nusa indah 0 0 0 0 1 0 1 1 0 2 0 0 1 0 0

37 simpang 3 melati - surapati 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0

38 simpang 3 mertasari - pemelisan 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

39 simpang 4 setiabudi - sri rama 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0

40 simpang pulau misol - batanta 0 0 0 0 0 0 2 1 0 0 0 0 1 0 1

41 simpang 4 puputan renon - kusuma

atmaja 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 2 0 0 1

42 simpang hayam wuruk - akasia 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0

43 simpang imam bonjol - batukaru 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0

44 simpang 3 sutoyo 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0

46 simpang udayana - beliton 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0

47 simpang puputan - tantular 0 0 0 0 1 0 0 2 2 0 0 0 1 1 0

48 simpang 4 gatsu kebo iwa 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

49 simpang diponogoro - dewi sartika 0 0 0 1 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 2

Page 164: analisa kecelakaan

147

50 simpang nusa kambangan - p. Alor 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

51 simpang 3 mahendradata - merpati 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

52 simpang 3 sesetan - ceningan sari 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1

53 simpang pulau buton - sesetan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1

54 simpang nangka - sari gading 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

55 simpang ponogoro - jln selayar 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0

56 simpang supratman - jln soka 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0

57 simpang cok tresna - jayagiri 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2

58 simpang sidakarya - dewata 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

59 simpang bedugul - dewata 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

60 simpang diponogoro - halmahera 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

TOTAL 9 3 9 4 12 23 15 20 12 18 13 13 22 7 29

Page 165: analisa kecelakaan

148

Tabel C.1 Pembobotan Angka Kecelakaan Yang Terjadi Pada Ruas Jalan Di Kota Denpasar Menurut Angka Ekivalen Kecelakaan (AEK)

No. Ruas Jalan MDX12 LBX3 LRX3 KX1 TOTAL

1 Jl. Ahmad Yani 48 63 75 1 187

2 Jl. Arjuna 0 9 15 1 25

3 Jl. Anyelir 12 6 6 1 25

4 Jl. Angsoka 0 6 9 1 16

5 Jl. Antasura 0 27 39 2 68

6 Jl. Buagan 12 6 6 1 25

7 Jl. Buana Kubu 36 9 6 0 51

8 Jl. Bypass Ngurah Rai 408 546 720 13 1687

9 Jl. Bypass Padang Galak 24 3 12 0 39

10 Jl. Badak Agung 12 0 3 0 15

11 Jl. Batanta 0 3 6 0 9

12 Jl. Buluh Indah 36 18 33 1 88

13 Jl. Bedahulu 0 0 12 1 13

14 Jl. Bypass Renon 0 6 12 0 18

15 Jl. Bedugul 24 9 6 0 39

16 Jl. Batur Sari 0 0 3 6 9

17 Jl. Buana Raya 12 21 18 3 54

18 Jl. Batukaru 0 0 0 1 1

19 Jl. Basuki Rahmat 0 0 6 0 6

20 Jl. Bung Tomo 12 0 3 0 15

21 Jl. Benoa 36 6 6 2 50

22 Jl. Betngandang 0 0 6 0 6

23 Jl. Cekomaria 0 3 6 1 10

24 Jl. Ciung Wanara 0 0 6 0 6

25 Jl. Cokroaminoto 192 117 177 1 487

26 Jl. Cut Nyak Diean 0 3 6 0 9

27 Jl. Cargo 36 9 15 2 62

28 Jl. Cok Tresna 24 27 36 0 87

29 Jl. Danau Tamblingan 72 33 36 0 141

30 Jl. Dukuh Sari 0 3 12 0 15

31 Jl. Dewi Sartika 48 6 6 2 62

32 Jl. Drupadi 0 3 6 0 9

33 Jl. Darma Wangsa 12 9 0 0 21

34 Jl. Danau Poso 12 12 12 0 36

35 Jl. Danau Tondanau 24 6 15 0 45

36 Jl. Danau Bratan 0 3 6 1 10

37 Jl. Danau Tempe 36 6 3 0 45

38 Jl. Diponogoro 60 27 45 1 133

39 Jl. Danau Buyan 24 12 6 0 42

40 Jl. Dewi Madri 0 0 27 0 27

Page 166: analisa kecelakaan

149

41 Jl. Dewi Sri 0 9 9 0 18

42 Jl. Dahlia 0 0 3 0 3

43 Jl. Dewata 0 0 3 0 3

44 Jl. Gatot Subroto 384 279 354 0 1017

45 Jl. Griya Anyar 12 3 3 0 18

46 Jl. Gunung Lempuyang 0 6 6 0 12

47 Jl. Gunung Sangiang 12 0 9 0 21

48 Jl. Gunung Rinjani 0 6 6 0 12

49 Jl. Gunung Merapi 0 6 6 0 12

50 Jl. Gunung Salak 0 0 3 0 3

51 Jl. Gelogor Carik 60 0 0 0 60

52 Jl. Gunung Agung 12 51 78 1 142

53 Jl. Gemitir 12 0 12 0 24

54 Jl. Glogor Carik 24 27 30 1 82

55 Jl. Gunung Galunggung 0 6 9 0 15

56 Jl. Gunung Slamet 0 3 15 0 18

57 Jl. Gunung Subur 0 0 12 0 12

58 Jl. Gunung Andakasa 60 0 3 0 63

59 Jl. Gunung Tangkuban Perahu 0 9 27 0 36

60 Jl. Gunung Perahu 0 9 3 0 12

61 Jl. Gurita 12 0 6 0 18

62 Jl. Gunung Soputan 12 3 12 0 27

63 Jl. Gadung 0 6 21 0 27

64 Jl. Gunung Sari 0 9 6 0 15

65 Jl. Gajah Mada 0 3 6 0 9

66 Jl. Hayam Wuruk 120 84 69 0 273

67 Jl. Hang Tuah 36 48 66 0 150

68 Jl. Hasanuddin 12 0 3 0 15

69 Jl. Imam Bonjol 384 261 303 11 959

70 Jl. Ida Bagus Mantra 324 42 72 9 447

71 Jl. Ikan Tuna 0 0 6 0 6

72 jl. Juanda 0 0 6 0 6

73 Jl. Kebo Iwa 48 15 18 0 81

74 Jl. Kertanegara 12 3 3 0 18

75 Jl. Kertapetasikan 0 0 12 0 12

76 Jl. Kembang Matahari 0 0 3 0 3

77 Jl. Kamboja 12 12 18 0 42

78 Jl. Kumbakarna 0 0 9 0 9

79 Jl. Kresek 0 3 0 0 3

80 Jl. Kerta Dalem 0 0 3 0 3

81 Jl. Kenyeri 12 9 15 0 36

82 Jl. Ken Arok 0 6 3 1 10

83 Jl. Kebon Kori 0 0 6 0 6

84 Jl. Kusuma Atmaja 0 3 6 0 9

85 Jl. Ken Dedes 0 0 6 0 6

86 Jl. Katrangan 12 3 12 0 27

Page 167: analisa kecelakaan

150

87 Jl. Kepundung 0 3 12 0 15

88 Jl. Kartini 12 9 6 0 27

89 Jl. Kapten Japa 0 6 0 0 6

90 Jl. Labuan Said 0 0 0 1 1

91 Jl. Letda Reta 0 3 3 0 6

92 Jl. Letda Made Putra 0 6 6 0 12

93 Jl. Mertasari 72 21 15 0 108

94 Jl. Marlboro 144 48 75 3 270

95 Jl. Mahendradata 252 123 174 10 559

96 Jl. Melati 24 15 21 1 61

97 Jl. Mertanadi 12 6 12 0 30

98 Jl. Merpati 0 15 9 0 24

99 Jl. Merdeka 0 3 3 2 8

100 Jl. Moh Yamin 12 6 12 0 30

101 Jl. Mayjen Sutoyo 0 3 3 0 6

102 Jl. Nusa Indah 12 6 18 0 36

103 Jl. Nangka Utara 36 15 24 0 75

104 Jl. Nangka Selatan 12 15 15 1 43

105 Jl. Nagasari 0 6 6 0 12

106 Jl. Nusa Kambangan 12 33 18 0 63

107 Jl. Narakusuma 0 3 3 1 7

108 Jl. Soputan 0 3 3 0 6

109 Jl. Pendidikan 12 3 21 0 36

110 Jl. Pidada 0 0 6 0 6

111 Jl. Patimura 12 0 3 1 16

112 Jl. Perum Biaung 12 0 6 0 18

113 Jl. Pasar Uma Anyar 0 0 3 0 3

114 Jl. Piara 0 0 0 0 0

115 Jl. Puri Gading 0 0 3 0 3

116 Jl. Pulau Bungin 0 15 18 0 33

117 Jl. Pulau Seram 0 3 0 0 3

118 Jl. Pulau Saelus 12 3 6 0 21

119 Jl. Pemuda 0 0 3 0 3

120 Jl. Padma 24 18 12 0 54

121 Jl. Pulau Kawe 12 12 6 0 30

122 Jl. Pulau Roon 0 0 0 1 1

123 Jl. Pratama 0 6 0 0 6

124 Jl. Pulau Komodo 0 6 9 0 15

125 Jl. Penamparan 0 6 3 0 9

126 Jl. Puputan Renon 24 60 66 3 153

127 Jl. Pulau Buru 24 0 3 0 27

128 Jl. Pulau Moyo 0 3 12 0 15

129 Jl. Pulau Bangka 0 9 6 0 15

130 Jl. Pulau Galang 0 9 0 0 9

131 Jl. Panjaitan 0 3 3 0 6

132 Jl. Pulau Misol 0 3 3 0 6

Page 168: analisa kecelakaan

151

133 Jl. Pulau Singkep 0 3 0 0 3

134 Jl. Pulau Belitung 0 3 12 0 15

135 Jl. Pulau Enggano 0 6 3 0 9

136 Jl. Palapa 0 3 3 0 6

137 Jl. Padang Galak 0 0 0 1 1

138 Jl. Pulau Roti 0 0 3 0 3

139 Jl. Ratna 0 9 24 2 35

140 Jl. Padang Sambian 0 6 6 0 12

141 Jl. Raya Serangan 0 0 3 0 3

142 Jl. Raya Kampial 0 0 0 1 1

143 Jl. Ratya Sempidi 0 3 9 0 12

144 Jl. Raya Pemogan 36 51 33 1 121

145 Jl. Suwung Kauh 12 12 15 0 39

146 Jl. Sutoyo 0 3 3 0 6

147 Jl. Sunset Road 36 9 21 4 70

148 Jl. Seroja 24 6 15 0 45

149 Jl. Soka 0 0 3 0 3

150 Jl. Suli 24 3 6 0 33

151 Jl. Sutomo 12 3 3 0 18

152 Jl. Setiabudi 12 15 33 0 60

153 Jl. Sudirman 12 9 42 0 63

154 Jl. Sidakarya 24 21 27 1 73

155 Jl. Sesetan 96 87 60 4 247

156 Jl. Sedap Malam 24 18 30 0 72

157 Jl. Surapati 12 6 12 1 31

158 Jl. Soka 0 3 9 0 12

159 Jl. Segara Ayu 0 3 6 0 9

160 Jl. Siulan 0 6 12 0 18

161 Jl. Sari Gading 12 0 6 0 18

162 Jl. Sulatri 24 9 12 0 45

163 Jl. Subur 36 18 6 0 60

164 Jl. Sekuta 12 3 3 0 18

165 Jl. Serma katos 0 9 0 0 9

166 Jl. Sutomo 0 0 0 3 3

167 Jl. Suci 0 6 6 0 12

168 Jl. Tibung Sari 0 0 3 0 3

169 Jl. Tukad Yeh Aya 0 12 0 0 12

170 Jl. Teuku Umar 264 96 159 7 526

171 Jl. Tukad Badung 0 15 9 0 24

172 Jl. Tukad Bilok 24 6 12 0 42

173 Jl. Trenggana 0 9 3 0 12

174 Jl. Turi 0 3 3 1 7

175 Jl. Tukad Musi 0 3 6 0 9

176 Jl. Tunjung Sari 0 3 18 0 21

177 Jl. Tukad Yeh Biu 0 0 0 1 1

178 Jl. Tukad Sangiang 0 0 3 0 3

Page 169: analisa kecelakaan

152

179 Jl. Tukad Pakerisan 36 21 39 2 98

180 Jl. Tukad Irawadi 0 6 9 0 15

181 Jl. Tukad Balian 0 6 18 0 24

182 Jl. Taman Giri 0 3 9 0 12

183 Jl. Tantular 0 3 6 1 10

184 Jl. Tukad Punggawa 0 0 9 0 9

185 Jl. Tukad Batanghari 0 3 6 1 10

186 Jl. Tukad Unda 0 0 3 0 3

187 Jl. Tegal Wangi 0 3 3 0 6

188 Jl. Tukad Barito 0 3 12 1 16

189 Jl. Tukad Gangga 0 3 9 0 12

190 Jl. Trengguli 0 12 9 0 21

191 Jl. Toya Ning 0 0 0 1 1

192 Jl. Tukad Nyali 0 6 6 0 12

193 Jl. Tunjung Tutur 0 0 3 1 4

194 Jl. Tukad Petanu 0 3 6 4 13

195 Jl. Ulunsui 0 0 3 0 3

196 Jl. Udayana 0 3 27 3 33

197 jl. Uluwatu 12 3 15 5 35

198 Jl. Veteran 0 3 9 2 14

199 Jl. Wahidin 24 3 9 2 38

200 jl. Wekudara 12 3 12 1 28

201 Jl. Wibisana 0 0 12 0 12

202 Jl. Waribang 24 45 24 1 94

203 Jl. Waturenggong 36 21 18 4 79

204 Jl. WR. Supratman 84 99 198 8 389

205 Jl. Sumatra 12 3 9 0 24

Page 170: analisa kecelakaan

153

Tabel C.2 Pembobotan Angka Kecelakaan Yang Terjadi Pada Persimpangan Di Kota Denpasar Menurut Angka Ekivalen Kecelakaan (AEK)

No. Simpang MDX12 LBX3 LRX3 KX1 TOTAL

1 simpang gatsu - A. Yani 0 6 6 0 12

2 simpang 4 cokroaminoto - gatsu 36 21 21 2 80

3 simpang 4 gatsu - cargo 0 3 0 0 3

4 simpang 4 gatot subroto -

nangka 0 3 9 1 13

5

simpang gatsu timur - jln

tunjung 48 3 6 0 57

6 simpang Tohpati 60 30 24 0 114

7 simpang gatsu - noja 0 9 6 0 15

8 simpang gatsu - kenyeri 0 9 9 0 18

9 simpang 4 gatsu - trengguli 12 6 6 0 24

10 simpang bypass ngurah rai -

danau buyan 0 9 0 0 9

11 simpang bypass ngurah rai -

sakenan 12 12 9 0 33

12 simpang bypass ngurah rai - d

tempe 60 30 18 0 108

13 simpang imam bonjol - nakula 12 15 12 0 39

14 jln bypass simpang 4 sanggaran 48 15 12 0 75

15 simpang imam bonjol - gn

karang 0 3 0 0 3

16 simpang 3 imam bonjol -

mandalawangi 0 0 3 0 3

17 simpang imam bonjol - soputan 0 0 9 0 9

18 simpang cok tresna 0 3 3 0 6

19

simpang 3 wr. supratman -

menuri 0 3 0 0 3

20 simpang 4 BNI gajah mada 12 3 0 0 15

21 simpang 6 teuku umar 12 0 3 0 15

22 simpang mahendradata - buana

raya 0 0 0 1 1

23 simpang 4 arjuna - werkudara 0 0 9 0 9

24 simpang sokasati - jln rantu 0 3 6 0 9

25 simpang suli - tunjung 0 0 0 1 1

26 simpang tukad batanghari -

t.yeh aya 0 0 6 0 6

27 simpang 3 jln raya kusambi 0 3 0 0 3

28 simpang cok tresna - letda reta 0 3 0 0 3

29 simpang puputan renon - t musi 12 9 0 0 21

30 simpang juanda renon 0 3 6 0 9

31 simpang 4 veteran - durian 0 3 0 0 3

32 simpang 4 t. batanghari - t musi 0 3 6 0 9

Page 171: analisa kecelakaan

154

33 simpang gemitir - IB mantra 60 3 6 0 69

34 simpang A yani - jln gajah sura 0 9 6 0 15

35 simpang Moh yamin - muhardi 0 3 0 0 3

36 simpang 3 hayam wuruk nusa

indah 12 12 3 27 27

37 simpang 3 melati - surapati 0 0 3 3 3

38 simpang 3 mertasari -

pemelisan 12 0 0 12 12

39 simpang 4 setiabudi - sri rama 12 0 3 15 15

40 simpang pulau misol - batanta 0 9 6 15 15

41

simpang 4 puputan renon -

kusuma atmaja 0 6 9 17 16

42 simpang hayam wuruk - akasia 0 3 3 6 6

43 simpang imam bonjol - batukaru 0 0 3 3 3

44 simpang 3 sutoyo 0 3 3 6 6

45 simpang gn. merapi- gn semeru 12 0 3 15 15

46 simpang udayana - beliton 0 6 0 6 6

47 simpang puputan - tantular 12 12 6 30 30

48 simpang 4 gatsu kebo iwa 12 0 0 12 12

49 simpang diponogoro - dewi

sartika 12 6 6 24 24

50 simpang nusa kambangan - p.

Alor 0 0 1 1 1

51 simpang 3 mahendradata -

merpati 0 0 0 2 1

52 simpang 3 sesetan - ceningan

sari 0 0 3 3 3

53 simpang pulau buton - sesetan 0 0 3 3 3

54 simpang nangka - sari gading 0 0 1 1 1

55 simpang ponogoro - jln selayar 0 3 0 3 3

56 simpang supratman - jln soka 0 3 0 3 3

57 simpang cok tresna - jayagiri 0 0 6 6 6

58 simpang sidakarya - dewata 0 0 1 1 1

59 simpang bedugul - dewata 0 0 0 2 1

60 simpang diponogoro -

halmahera 0 3 0 3 3

Page 172: analisa kecelakaan

155

Tabel C.3 Pembobotan Jumlah Korban Manusia Akibat Kecelakaan Yang Terjadi Pada Ruas Jalan Di Kota Denpasar Menurut Departemen Perhubungan

No. Ruas Jalan MD x 3 LB x 2 LR x 1

Total 2007 2008 2009 2010 2011 2007 2008 2009 2010 2011 2007 2008 2009 2010 2011

1 Jl. Ahmad Yani 0 6 0 0 6 6 2 12 6 16 1 5 4 3 12 79

2 Jl. Arjuna 0 0 0 0 0 0 2 2 0 2 0 0 0 2 3 11

3 Jl. Anyelir 0 0 0 3 0 0 0 4 0 0 0 0 0 0 2 9

4 Jl. Angsoka 0 0 0 0 0 0 4 0 0 0 0 2 1 0 0 7

5 Jl. Antasura 0 0 0 0 0 8 4 2 2 2 4 4 2 1 2 31

6 Jl. Buagan 0 0 3 0 0 0 0 2 0 2 0 0 1 0 1 9

7 Jl. Buana Kubu 3 0 3 0 3 2 2 2 0 0 0 0 0 0 2 17

8 Jl. Bypass Ngurah Rai 33 12 3 24 30 60 78 86 46 94 21 21 74 55 69 706

9 Jl. Bypass Padang Galak 0 0 3 3 0 0 0 0 2 0 0 1 1 2 0 12

10 Jl. Badak Agung 0 0 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 4

11 Jl. Batanta 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 1 1 0 4

12 Jl. Buluh Indah 0 0 3 3 3 2 4 6 0 0 2 0 5 2 2 32

13 Jl. Bedahulu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 3 4

14 Jl. Bypass Renon 0 0 0 0 0 0 0 2 0 2 0 0 1 2 1 8

15 Jl. Bedugul 0 3 0 0 3 2 2 2 0 0 1 1 0 0 0 14

16 Jl. Batur Sari 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1

17 Jl. Buana Raya 0 0 0 0 3 4 6 0 4 0 1 1 0 0 4 23

18 Jl. Batukaru 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

19 Jl. Basuki Rahmat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2

20 Jl. Bung Tomo 0 0 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 4

21 Jl. Benoa 6 0 0 0 3 2 0 2 0 0 0 0 1 0 1 15

22 Jl. Betngandang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 2

23 Jl. Cekomaria 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 1 1 0 0 0 4

Page 173: analisa kecelakaan

156

24 Jl. Ciung Wanara 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2

25 Jl. Cokroaminoto 9 18 9 0 12 18 12 22 16 10 19 10 13 9 8 185

26 Jl. Cut Nyak Diean 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 1 1 0 4

27 Jl. Cargo 0 0 0 3 6 0 2 0 2 2 0 2 0 2 1 20

28 Jl. Cok Tresna 0 0 3 0 3 4 2 2 6 4 1 1 2 3 5 36

29 Jl. Danau Tamblingan 6 0 3 3 6 2 6 12 0 2 1 1 6 2 2 52

30 Jl. Dukuh Sari 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 1 0 3 6

31 Jl. Dewi Sartika 9 0 0 0 3 2 0 2 0 0 1 0 0 0 1 18

32 Jl. Drupadi 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 1 0 1 4

33 Jl. Darma Wangsa 0 3 0 0 0 0 6 0 0 0 0 0 0 0 0 9

34 Jl. Danau Poso 0 3 0 0 0 2 4 2 0 0 0 1 1 0 2 15

35 Jl. Danau Tondanau 3 0 0 0 3 2 0 0 0 2 3 0 0 0 2 15

36 Jl. Danau Bratan 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 1 0 1 4

37 Jl. Danau Tempe 0 3 6 0 0 0 0 4 0 0 0 1 0 0 0 14

38 Jl. Diponogoro 6 0 0 0 9 0 0 8 8 2 1 2 1 7 4 48

39 Jl. Danau Buyan 0 3 0 0 3 0 2 2 4 0 0 0 1 1 0 16

40 Jl. Dewi Madri 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 1 6 9

41 Jl. Dewi Sri 0 0 0 0 0 0 0 4 0 2 0 0 1 1 1 9

42 Jl. Dahlia 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1

43 Jl. Dewata 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1

44 Jl. Gatot Subroto 18 36 18 9 15 32 34 44 30 46 12 12 37 27 30 400

45 Jl. Griya Anyar 3 0 0 0 0 2 0 0 0 0 1 0 0 0 0 6

46 Jl. Gunung Lempuyang 0 0 0 0 0 2 0 2 0 0 1 0 1 0 0 6

47 Jl. Gunung Sangiang 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 0 0 0 6

48 Jl. Gunung Rinjani 0 0 0 0 0 0 4 0 0 0 0 2 0 0 0 6

49 Jl. Gunung Merapi 0 0 0 0 0 0 0 4 0 0 0 0 1 0 1 6

50 Jl. Gunung Salak 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1

51 Jl. Gelogor Carik 0 9 0 0 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 15

Page 174: analisa kecelakaan

157

52 Jl. Gunung Agung 0 0 0 0 3 0 12 10 4 8 4 8 4 6 4 63

53 Jl. Gemitir 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 3 7

54 Jl. Glogor Carik 0 0 0 0 6 4 2 8 2 2 0 1 4 1 4 34

55 Jl. Gunung Galunggung 0 0 0 0 0 0 0 4 0 0 0 0 2 0 1 7

56 Jl. Gunung Slamet 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 1 0 4 7

57 Jl. Gunung Subur 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 3 4

58 Jl. Gunung Andakasa 3 6 0 0 6 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 16

59 Jl. Gunung Tangkuban Perahu 0 0 0 0 0 2 0 0 2 2 1 1 4 1 2 15

60 Jl. Gunung Perahu 0 0 0 0 0 0 2 2 2 0 0 0 1 0 0 7

61 Jl. Gurita 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 5

62 Jl. Gunung Soputan 0 0 0 0 3 0 0 2 0 0 0 1 1 0 2 9

63 Jl. Gadung 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 0 1 1 5 11

64 Jl. Gunung Sari 0 0 0 0 0 0 0 4 2 0 0 0 1 1 0 8

65 Jl. Gajah Mada 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 1 0 0 1 0 4

66 Jl. Hayam Wuruk 9 0 9 0 12 8 6 16 14 12 1 3 6 8 5 109

67 Jl. Hang Tuah 0 3 3 0 3 0 2 10 10 10 1 4 8 5 4 63

68 Jl. Hasanuddin 0 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 4

69 Jl. Imam Bonjol 30 15 15 9 27 26 46 30 38 34 16 14 23 26 22 371

70 Jl. Ida Bagus Mantra 12 18 15 12 24 0 4 12 4 8 2 1 11 3 7 133

71 Jl. Ikan Tuna 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2

72 jl. Juanda 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 2

73 Jl. Kebo Iwa 0 0 6 0 6 2 0 4 2 2 1 0 3 0 2 28

74 Jl. Kertanegara 0 3 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 1 0 0 6

75 Jl. Kertapetasikan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 4

76 Jl. Kembang Matahari 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1

77 Jl. Kamboja 0 0 3 0 0 0 2 2 2 2 2 0 0 2 2 17

78 Jl. Kumbakarna 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 3

79 Jl. Kresek 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 2

Page 175: analisa kecelakaan

158

80 Jl. Kerta Dalem 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1

81 Jl. Kenyeri 0 3 0 0 0 0 2 0 2 2 0 0 0 2 3 14

82 Jl. Ken Arok 0 0 0 0 0 2 0 0 0 2 0 0 0 0 1 5

83 Jl. Kebon Kori 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2

84 Jl. Kusuma Atmaja 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 1 0 1 0 4

85 Jl. Ken Dedes 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2

86 Jl. Katrangan 3 0 0 0 0 0 0 0 2 0 2 0 0 0 2 9

87 Jl. Kepundung 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 1 3 6

88 Jl. Kartini 3 0 0 0 0 2 0 0 2 2 0 0 0 1 1 11

89 Jl. Kapten Japa 0 0 0 0 0 2 0 0 2 0 0 0 0 0 0 4

90 Jl. Labuan Said 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

91 Jl. Letda Reta 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 1 0 0 3

92 Jl. Letda Made Putra 0 0 0 0 0 2 0 2 0 0 1 0 1 0 0 6

93 Jl. Mertasari 0 9 3 0 6 4 2 4 2 2 1 0 2 1 1 37

94 Jl. Marlboro 9 6 6 9 6 6 12 6 0 8 2 4 6 5 8 93

95 Jl. Mahendradata 30 12 6 6 9 22 6 12 20 22 14 4 9 13 18 203

96 Jl. Melati 0 3 3 0 0 0 2 4 4 0 0 0 5 2 0 23

97 Jl. Mertanadi 0 0 3 0 0 0 0 4 0 0 0 0 4 0 0 11

98 Jl. Merpati 0 0 0 0 0 2 4 2 2 0 0 1 2 0 0 13

99 Jl. Merdeka 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 1 0 0 3

100 Jl. Moh Yamin 0 0 0 0 3 0 0 4 0 0 0 0 2 2 0 11

101 Jl. Mayjen Sutoyo 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 1 0 3

102 Jl. Nusa Indah 0 3 0 0 0 2 0 2 0 0 3 1 2 0 0 13

103 Jl. Nangka Utara 0 0 3 0 6 0 4 4 2 0 0 3 2 2 1 27

104 Jl. Nangka Selatan 0 0 0 0 3 0 0 4 6 0 1 0 2 1 1 18

105 Jl. Nagasari 0 0 0 0 0 0 0 4 0 0 0 0 2 0 0 6

106 Jl. Nusa Kambangan 0 0 0 0 3 0 0 4 10 8 1 0 2 2 1 31

107 Jl. Narakusuma 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 1 0 3

Page 176: analisa kecelakaan

159

108 Jl. Soputan 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 1 0 3

109 Jl. Pendidikan 3 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 3 0 4 12

110 Jl. Pidada 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 2

111 Jl. Patimura 0 0 0 0 3 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 4

112 Jl. Perum Biaung 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 5

113 Jl. Pasar Uma Anyar 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1

114 Jl. Piara 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

115 Jl. Puri Gading 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1

116 Jl. Pulau Bungin 0 0 0 0 0 0 2 8 0 0 0 2 4 0 0 16

117 Jl. Pulau Seram 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 2

118 Jl. Pulau Saelus 3 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 2 0 0 7

119 Jl. Pemuda 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1

120 Jl. Padma 3 3 0 0 0 0 2 4 2 4 0 0 2 0 2 22

121 Jl. Pulau Kawe 3 0 0 0 0 2 0 4 2 0 0 0 2 0 0 13

122 Jl. Pulau Roon 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

123 Jl. Pratama 0 0 0 0 0 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4

124 Jl. Pulau Komodo 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 0 0 2 1 0 7

125 Jl. Penamparan 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 0 0 0 1 5

126 Jl. Puputan Renon 0 0 0 0 6 6 2 10 10 12 1 3 6 10 2 68

127 Jl. Pulau Buru 0 3 0 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 7

128 Jl. Pulau Moyo 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 1 2 1 0 6

129 Jl. Pulau Bangka 0 0 0 0 0 0 2 0 4 0 0 1 0 1 0 8

130 Jl. Pulau Galang 0 0 0 0 0 0 4 0 2 0 0 0 0 0 0 6

131 Jl. Panjaitan 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 1 0 3

132 Jl. Pulau Misol 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 1 0 3

133 Jl. Pulau Singkep 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 2

134 Jl. Pulau Belitung 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 3 0 1 0 6

135 Jl. Pulau Enggano 0 0 0 0 0 2 0 0 0 2 0 0 0 0 1 5

Page 177: analisa kecelakaan

160

136 Jl. Palapa 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 1 0 3

137 Jl. Padang Galak 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

138 Jl. Pulau Roti 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1

139 Jl. Ratna 0 0 0 0 0 0 2 2 0 2 0 1 2 2 3 14

140 Jl. Padang Sambian 0 0 0 0 0 2 0 2 0 0 2 0 0 0 0 6

141 Jl. Raya Serangan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1

142 Jl. Raya Kampial 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

143 Jl. Ratya Sempidi 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 1 2 5

144 Jl. Raya Pemogan 0 3 3 0 3 0 2 6 10 16 1 1 2 4 3 54

145 Jl. Suwung Kauh 0 0 3 0 0 2 2 0 0 4 1 3 1 0 0 16

146 Jl. Sutoyo 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 1 3

147 Jl. Sunset Road 0 0 0 3 6 0 2 0 4 0 0 0 0 3 4 22

148 Jl. Seroja 0 0 3 0 3 0 2 2 0 0 0 2 3 0 0 15

149 Jl. Soka 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1

150 Jl. Suli 3 0 0 0 3 0 2 0 0 0 1 0 1 0 0 10

151 Jl. Sutomo 0 3 0 0 0 0 2 0 0 0 1 0 0 0 0 6

152 Jl. Setiabudi 0 3 0 0 0 6 0 2 2 0 5 1 3 2 0 24

153 Jl. Sudirman 0 3 0 0 0 2 0 2 2 0 4 1 4 2 3 23

154 Jl. Sidakarya 3 3 0 0 0 4 2 4 0 4 3 3 1 2 0 29

155 Jl. Sesetan 6 12 3 0 3 14 8 2 20 14 2 0 6 5 7 102

156 Jl. Sedap Malam 0 0 0 0 6 2 0 0 8 2 1 0 1 4 4 28

157 Jl. Surapati 0 0 0 0 3 0 0 0 2 2 0 0 1 2 1 11

158 Jl. Soka 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 1 2 5

159 Jl. Segara Ayu 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 1 1 4

160 Jl. Siulan 0 0 0 0 0 0 0 0 4 0 1 0 0 2 1 8

161 Jl. Sari Gading 0 0 0 0 3 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 5

162 Jl. Sulatri 6 0 0 0 0 2 2 0 0 2 1 2 0 0 1 16

163 Jl. Subur 6 3 0 0 0 2 8 0 0 2 2 0 0 0 0 23

Page 178: analisa kecelakaan

161

164 Jl. Sekuta 3 0 0 0 0 2 0 0 0 0 1 0 0 0 0 6

165 Jl. Serma katos 0 0 0 0 0 0 2 0 0 4 0 0 0 0 0 6

166 Jl. Sutomo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

167 Jl. Suci 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 0 0 1 1 6

168 Jl. Tibung Sari 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1

169 Jl. Tukad Yeh Aya 0 0 0 0 0 0 2 4 2 0 0 0 0 0 0 8

170 Jl. Teuku Umar 15 9 18 12 12 6 12 18 12 16 12 3 16 9 13 183

171 Jl. Tukad Badung 0 0 0 0 0 6 0 2 2 0 1 0 1 0 1 13

172 Jl. Tukad Bilok 3 3 0 0 0 0 2 2 0 0 3 0 1 0 0 14

173 Jl. Trenggana 0 0 0 0 0 0 4 0 2 0 0 0 0 1 0 7

174 Jl. Turi 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 1 0 0 3

175 Jl. Tukad Musi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 2 4

176 Jl. Tunjung Sari 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 3 3 8

177 Jl. Tukad Yeh Biu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

178 Jl. Tukad Sangiang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1

179 Jl. Tukad Pakerisan 0 3 0 0 6 4 2 4 4 0 2 0 8 1 2 36

180 Jl. Tukad Irawadi 0 0 0 0 0 2 0 2 0 0 0 0 1 0 2 7

181 Jl. Tukad Balian 0 0 0 0 0 0 2 2 0 0 0 0 2 2 2 10

182 Jl. Taman Giri 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 3 5

183 Jl. Tantular 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 2 0 0 4

184 Jl. Tukad Punggawa 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 3

185 Jl. Tukad Batanghari 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 1 1 4

186 Jl. Tukad Unda 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1

187 Jl. Tegal Wangi 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 1 0 3

188 Jl. Tukad Barito 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 4 6

189 Jl. Tukad Gangga 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 1 2 5

190 Jl. Trengguli 0 0 0 0 0 2 0 2 2 2 0 0 0 2 1 11

191 Jl. Toya Ning 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Page 179: analisa kecelakaan

162

192 Jl. Tukad Nyali 0 0 0 0 0 2 0 0 2 0 0 0 2 0 0 6

193 Jl. Tunjung Tutur 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1

194 Jl. Tukad Petanu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 1 1 4

195 Jl. Ulunsui 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1

196 Jl. Udayana 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 2 2 5 11

197 jl. Uluwatu 0 0 0 0 3 0 0 0 0 2 0 0 0 1 4 10

198 Jl. Veteran 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 1 2 5

199 Jl. Wahidin 3 0 0 3 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 3 11

200 jl. Wekudara 0 0 0 3 0 0 0 0 0 2 0 0 0 1 3 9

201 Jl. Wibisana 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 2 4

202 Jl. Waribang 3 0 0 0 3 6 2 8 8 6 1 0 2 1 4 44

203 Jl. Waturenggong 0 3 0 0 6 4 6 0 2 2 2 1 0 1 2 29

204 Jl. WR. Supratman 0 3 12 0 6 14 16 16 8 12 15 8 18 14 11 153

205 Jl. Sumatra 3 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 3 8

TOTAL 270 237 174 111 321 336 394 526 418 448 196 156 386 320 428 4721

Page 180: analisa kecelakaan

163

Tabel C.4 Pembobotan Angka Kecelakaan Yang Terjadi Pada Ruas Jalan Di Kota Denpasar Menurut Departemen Perhubungan

No. Ruas Jalan JKM x 12 JPK x 3 JK x 1

Total 2007 2008 2009 2010 2011 2007 2008 2009 2010 2011 2007 2008 2009 2010 2011

1 Jl. Ahmad Yani 84 156 192 108 408 24 21 21 30 57 4 3 5 6 17 1136

2 Jl. Arjuna 0 24 24 24 60 0 6 3 15 15 0 1 1 3 5 181

3 Jl. Anyelir 0 0 48 36 24 0 0 0 6 6 0 0 1 2 2 125

4 Jl. Angsoka 0 72 12 0 0 0 0 6 6 0 0 0 1 2 0 99

5 Jl. Antasura 144 96 48 36 48 9 15 12 12 15 3 2 2 1 5 448

6 Jl. Buagan 0 0 72 0 36 0 0 3 0 12 0 0 1 0 2 126

7 Jl. Buana Kubu 60 24 60 0 60 0 9 3 0 12 0 1 1 0 4 234

8 Jl. Bypass Ngurah Rai 1368 1332 1956 1500 2316 162 249 270 471 447 51 66 90 93 101 10472

9 Jl. Bypass Padang Galak 0 12 48 84 0 0 6 6 18 0 0 1 1 3 0 179

10 Jl. Badak Agung 0 0 12 36 0 0 0 6 0 0 0 0 1 0 0 55

11 Jl. Batanta 0 0 36 12 0 0 0 3 6 0 0 0 1 1 0 59

12 Jl. Buluh Indah 48 48 168 60 60 12 6 12 18 12 1 2 3 3 1 454

13 Jl. Bedahulu 0 0 12 0 36 0 0 6 6 15 0 0 1 1 3 80

14 Jl. Bypass Renon 0 0 36 24 36 0 0 6 6 12 0 0 1 2 2 125

15 Jl. Bedugul 36 72 24 0 36 3 6 0 0 6 1 2 0 0 1 187

16 Jl. Batur Sari 0 0 0 12 0 0 0 0 3 0 0 0 0 1 0 16

17 Jl. Buana Raya 60 84 0 48 84 6 6 0 12 24 2 2 0 3 5 336

18 Jl. Batukaru 0 0 0 0 0 0 6 0 6 0 0 1 0 1 0 14

19 Jl. Basuki Rahmat 0 0 0 12 12 0 0 0 6 6 0 0 0 1 2 39

20 Jl. Bung Tomo 0 0 0 48 0 0 12 0 6 0 0 2 0 1 0 69

21 Jl. Benoa 96 0 36 0 48 12 0 6 0 3 2 0 1 0 1 205

22 Jl. Betngandang 12 0 0 12 0 6 0 0 6 0 1 0 0 1 0 38

23 Jl. Cekomaria 12 36 0 0 0 6 6 0 0 0 1 1 0 0 0 62

24 Jl. Ciung Wanara 0 0 0 0 24 0 0 0 6 6 0 0 0 1 1 38

Page 181: analisa kecelakaan

164

25 Jl. Cokroaminoto 552 480 528 300 360 90 96 93 102 120 19 17 14 25 33 2829

26 Jl. Cut Nyak Diean 0 0 36 12 0 0 0 6 6 0 0 0 1 1 0 62

27 Jl. Cargo 0 48 0 84 108 12 9 0 12 15 1 1 0 2 4 296

28 Jl. Cok Tresna 60 36 84 108 144 12 15 12 18 30 4 2 3 5 9 542

29 Jl. Danau Tamblingan 108 84 252 60 120 9 15 42 15 15 2 3 7 3 4 739

30 Jl. Dukuh Sari 0 0 36 0 36 0 0 6 0 9 0 0 1 0 2 90

31 Jl. Dewi Sartika 144 0 24 0 48 6 0 12 12 6 1 0 2 2 1 258

32 Jl. Drupadi 0 0 36 0 12 0 0 6 0 6 0 0 1 0 1 62

33 Jl. Darma Wangsa 0 108 0 0 0 6 12 0 0 0 1 2 0 0 0 129

34 Jl. Danau Poso 24 96 36 0 24 6 9 9 15 6 1 2 1 3 2 234

35 Jl. Danau Tondanau 96 0 0 0 84 6 0 0 0 18 1 0 0 0 4 209

36 Jl. Danau Bratan 0 0 36 0 12 0 0 6 0 12 0 0 1 0 2 69

37 Jl. Danau Tempe 0 48 120 0 0 0 6 12 6 60 0 1 2 1 0 256

38 Jl. Diponogoro 84 24 108 180 180 15 12 24 36 27 2 2 4 10 7 715

39 Jl. Danau Buyan 0 60 36 60 36 0 6 12 12 6 0 1 2 2 1 234

40 Jl. Dewi Madri 24 0 0 12 72 6 0 0 0 24 1 0 0 0 6 145

41 Jl. Dewi Sri 0 0 60 12 36 0 0 6 6 9 0 0 2 1 2 134

42 Jl. Dahlia 0 0 0 12 0 0 0 0 6 0 0 0 0 1 0 19

43 Jl. Dewata 0 0 0 12 0 0 0 0 6 0 0 0 0 1 0 19

44 Jl. Gatot Subroto 744 984 1188 792 1092 132 90 141 120 195 32 26 39 33 51 5659

45 Jl. Griya Anyar 72 0 0 0 0 9 0 0 0 0 2 0 0 0 0 83

46 Jl. Gunung Lempuyang 36 0 36 0 0 6 0 6 0 0 1 0 1 0 0 86

47 Jl. Gunung Sangiang 72 0 0 0 0 12 6 0 6 0 3 1 0 1 0 101

48 Jl. Gunung Rinjani 0 72 0 0 0 15 9 0 6 0 2 1 0 2 0 107

49 Jl. Gunung Merapi 0 0 60 0 12 0 0 12 0 6 0 0 2 0 1 93

50 Jl. Gunung Salak 0 0 12 0 0 0 0 6 0 0 0 0 1 0 0 19

51 Jl. Gelogor Carik 0 108 0 0 72 18 9 12 9 15 3 1 4 2 2 255

52 Jl. Gunung Agung 48 240 168 120 180 24 57 45 39 75 4 10 9 7 15 1041

Page 182: analisa kecelakaan

165

53 Jl. Gemitir 36 0 12 0 36 0 0 6 0 12 0 0 1 0 2 105

54 Jl. Glogor Carik 48 36 144 36 144 0 18 0 18 24 0 3 0 4 6 481

55 Jl. Gunung Galunggung 0 0 72 0 12 0 0 12 0 6 0 0 2 0 1 105

56 Jl. Gunung Slamet 0 0 36 0 48 0 0 6 6 18 0 0 1 1 4 120

57 Jl. Gunung Subur 0 0 12 0 36 0 0 6 0 12 0 0 1 0 2 69

58 Jl. Gunung Andakasa 36 84 0 0 72 6 6 0 0 12 1 1 0 0 2 220

59 Jl. Gunung Tangkuban Perahu 36 12 48 36 48 15 12 18 6 3 3 1 3 1 1 243

60 Jl. Gunung Perahu 0 24 36 24 0 6 0 6 9 0 1 0 1 1 0 108

61 Jl. Gurita 36 0 12 0 12 0 0 6 0 6 0 0 1 0 1 74

62 Jl. Gunung Soputan 0 12 36 0 60 6 9 6 12 9 1 1 1 2 3 158

63 Jl. Gadung 0 0 12 36 84 0 0 6 6 24 0 0 1 1 5 175

64 Jl. Gunung Sari 0 0 60 36 0 0 0 6 0 0 0 0 1 0 0 103

65 Jl. Gajah Mada 12 0 0 36 0 6 0 0 6 0 1 0 0 1 0 62

66 Jl. Hayam Wuruk 216 108 372 264 348 36 12 54 81 165 8 2 11 17 47 1741

67 Jl. Hang Tuah 12 108 252 180 204 12 9 24 30 18 2 3 6 7 6 873

68 Jl. Hasanuddin 0 0 48 0 0 0 0 6 0 0 0 0 1 0 0 55

69 Jl. Imam Bonjol 864 900 816 876 996 90 117 66 147 168 23 25 19 38 45 5190

70 Jl. Ida Bagus Mantra 168 276 456 228 468 18 18 36 18 72 3 3 11 3 16 1794

71 Jl. Ikan Tuna 0 0 0 0 24 0 0 0 0 6 0 0 0 0 1 31

72 jl. Juanda 0 0 12 12 0 0 0 6 6 0 0 0 1 1 0 38

73 Jl. Kebo Iwa 36 0 156 24 120 6 0 18 6 12 1 0 3 1 2 385

74 Jl. Kertanegara 0 36 36 0 0 0 6 6 0 0 0 1 1 0 0 86

75 Jl. Kertapetasikan 0 0 0 0 48 0 0 0 6 9 0 0 0 1 2 66

76 Jl. Kembang Matahari 0 0 0 12 0 0 0 0 9 0 0 0 0 1 0 22

77 Jl. Kamboja 24 24 60 48 48 6 9 3 12 15 1 1 1 2 3 257

78 Jl. Kumbakarna 0 0 0 0 36 0 0 0 0 18 0 0 0 0 3 57

79 Jl. Kresek 0 0 0 0 24 6 0 0 0 9 1 0 0 0 1 41

80 Jl. Kerta Dalem 0 0 0 12 0 0 0 0 6 0 0 0 0 1 0 19

Page 183: analisa kecelakaan

166

81 Jl. Kenyeri 0 60 0 48 60 0 6 0 12 12 0 1 0 3 2 204

82 Jl. Ken Arok 24 0 0 0 36 6 0 0 0 6 1 0 0 0 1 74

83 Jl. Kebon Kori 0 0 0 0 24 0 0 0 0 6 0 0 0 0 1 31

84 Jl. Kusuma Atmaja 0 36 0 12 0 0 6 0 9 0 0 1 0 1 0 65

85 Jl. Ken Dedes 0 0 0 0 24 6 0 0 0 6 1 0 0 0 1 38

86 Jl. Katrangan 60 0 0 24 24 0 0 0 9 9 0 0 0 1 2 129

87 Jl. Kepundung 0 0 0 36 36 0 0 0 6 3 0 0 0 1 1 83

88 Jl. Kartini 60 0 0 36 36 6 0 0 12 6 1 0 0 2 1 160

89 Jl. Kapten Japa 24 0 0 24 0 6 0 0 6 0 1 0 0 1 0 62

90 Jl. Labuan Said 0 0 0 0 0 0 0 0 6 0 0 0 0 1 0 7

91 Jl. Letda Reta 0 0 36 0 0 6 0 9 12 0 1 0 1 2 0 67

92 Jl. Letda Made Putra 36 0 36 0 0 0 0 6 0 0 0 0 1 0 0 79

93 Jl. Mertasari 60 132 108 36 108 6 15 18 9 24 1 3 3 2 5 530

94 Jl. Marlboro 204 264 216 168 264 57 30 45 27 63 4 5 5 6 7 1365

95 Jl. Mahendradata 792 264 324 468 588 78 30 45 87 141 17 6 13 28 38 2919

96 Jl. Melati 0 60 144 72 0 0 9 12 12 0 0 2 4 3 0 318

97 Jl. Mertanadi 0 0 132 0 0 0 0 18 0 0 0 0 3 0 0 153

98 Jl. Merpati 24 60 48 24 0 9 15 3 6 0 1 2 1 1 0 194

99 Jl. Merdeka 0 0 36 0 0 0 0 9 0 0 0 0 1 0 0 46

100 Jl. Moh Yamin 0 0 72 24 36 0 0 6 9 6 0 0 2 2 1 158

101 Jl. Mayjen Sutoyo 0 0 0 36 0 0 0 0 9 0 0 0 0 1 0 46

102 Jl. Nusa Indah 60 48 48 0 0 6 0 3 0 0 1 0 1 0 0 167

103 Jl. Nangka Utara 0 84 108 48 84 6 12 18 15 12 1 2 3 3 2 398

104 Jl. Nangka Selatan 12 0 72 84 48 3 0 12 18 6 1 0 3 3 2 264

105 Jl. Nagasari 0 0 72 0 0 0 0 9 0 0 0 0 2 0 0 83

106 Jl. Nusa Kambangan 12 0 72 144 144 3 0 12 30 42 1 0 2 5 7 474

107 Jl. Narakusuma 0 0 0 36 0 0 0 0 6 0 0 0 0 1 0 43

108 Jl. Soputan 0 0 0 36 0 0 0 0 6 0 0 0 0 1 0 43

Page 184: analisa kecelakaan

167

109 Jl. Pendidikan 36 0 60 0 48 6 0 12 18 12 1 0 2 3 2 200

110 Jl. Pidada 0 24 0 0 0 6 6 0 12 0 1 1 0 2 0 52

111 Jl. Patimura 0 12 0 0 36 0 3 0 12 3 0 1 0 2 1 70

112 Jl. Perum Biaung 0 36 0 0 24 0 0 0 0 6 0 0 0 0 1 67

113 Jl. Pasar Uma Anyar 0 0 0 0 12 6 0 0 0 6 1 0 0 0 1 26

114 Jl. Piara 0 0 0 0 0 0 6 0 0 0 0 1 0 0 0 7

115 Jl. Puri Gading 0 0 0 12 0 0 0 0 6 0 0 0 0 1 0 19

116 Jl. Pulau Bungin 0 48 144 0 0 0 6 24 0 0 0 1 4 0 0 227

117 Jl. Pulau Seram 0 0 0 0 24 0 0 0 0 12 0 0 0 0 2 38

118 Jl. Pulau Saelus 36 24 24 0 0 3 6 9 0 0 1 1 2 0 0 106

119 Jl. Pemuda 0 0 0 0 12 0 0 0 0 6 0 0 0 0 1 19

120 Jl. Padma 36 60 72 24 72 9 9 18 12 12 2 1 3 2 2 334

121 Jl. Pulau Kawe 60 0 72 24 0 12 0 12 6 0 2 0 2 1 0 191

122 Jl. Pulau Roon 0 0 0 0 0 0 0 0 6 0 0 0 0 1 0 7

123 Jl. Pratama 48 0 0 0 0 9 0 0 0 0 1 0 0 0 0 58

124 Jl. Pulau Komodo 0 0 48 36 0 0 0 3 9 0 0 0 1 1 0 98

125 Jl. Penamparan 0 0 0 24 36 0 0 0 6 9 0 0 0 1 2 78

126 Jl. Puputan Renon 84 60 192 240 240 24 9 30 87 75 4 2 7 20 17 1091

127 Jl. Pulau Buru 0 36 0 12 36 0 3 0 6 6 0 1 0 1 1 102

128 Jl. Pulau Moyo 0 36 24 12 0 0 9 6 9 0 0 1 1 1 0 99

129 Jl. Pulau Bangka 0 36 0 60 0 0 9 0 15 0 0 1 0 2 0 123

130 Jl. Pulau Galang 0 48 0 24 0 0 6 0 6 0 0 1 0 1 0 86

131 Jl. Panjaitan 0 0 0 36 0 0 0 0 9 0 0 0 0 1 0 46

132 Jl. Pulau Misol 0 0 0 36 0 0 0 0 12 0 0 0 0 2 0 50

133 Jl. Pulau Singkep 0 0 0 24 0 0 0 0 6 0 0 0 0 1 0 31

134 Jl. Pulau Belitung 0 60 0 12 0 0 6 0 6 0 0 1 0 1 0 86

135 Jl. Pulau Enggano 24 0 0 0 36 6 0 0 0 12 1 0 0 0 2 81

136 Jl. Palapa 0 0 0 36 0 0 0 0 6 0 0 0 0 1 0 43

Page 185: analisa kecelakaan

168

137 Jl. Padang Galak 0 0 0 0 0 3 0 0 9 0 1 0 0 1 0 14

138 Jl. Pulau Roti 0 0 0 12 0 0 0 0 6 0 0 0 0 1 0 19

139 Jl. Ratna 0 36 48 24 60 0 6 12 12 18 0 2 2 2 3 225

140 Jl. Padang Sambian 48 0 24 0 0 3 0 6 0 0 1 0 1 0 0 83

141 Jl. Raya Serangan 0 0 0 12 0 0 0 0 6 0 0 0 0 1 0 19

142 Jl. Raya Kampial 0 0 0 0 0 0 0 0 9 0 0 0 0 1 0 10

143 Jl. Ratya Sempidi 0 0 0 36 24 0 0 0 6 9 0 0 0 1 1 77

144 Jl. Raya Pemogan 12 72 132 168 264 9 9 12 36 84 1 2 4 7 16 828

145 Jl. Suwung Kauh 36 60 48 0 48 6 6 3 0 9 1 2 1 0 2 222

146 Jl. Sutoyo 0 0 24 0 12 0 0 3 0 9 0 0 1 0 1 50

147 Jl. Sunset Road 0 24 0 120 120 0 9 0 6 18 0 2 0 2 4 305

148 Jl. Seroja 0 48 96 0 36 0 6 9 6 6 0 2 2 1 1 213

149 Jl. Soka 0 0 0 0 12 0 0 6 6 3 0 0 1 1 1 30

150 Jl. Suli 48 24 12 0 36 3 9 3 0 6 1 1 1 0 1 145

151 Jl. Sutomo 12 60 0 0 0 0 0 0 12 0 0 0 0 3 0 87

152 Jl. Setiabudi 132 48 60 48 0 15 6 18 6 0 3 1 3 1 0 341

153 Jl. Sudirman 72 48 72 48 36 9 6 15 3 12 2 2 3 1 3 332

154 Jl. Sidakarya 120 96 60 24 48 6 15 12 9 12 2 2 2 2 2 412

155 Jl. Sesetan 264 240 132 300 288 12 9 18 15 21 9 6 6 9 22 1351

156 Jl. Sedap Malam 36 0 12 144 144 6 0 12 18 36 1 0 1 6 7 423

157 Jl. Surapati 0 0 12 48 72 0 0 3 18 30 0 0 1 4 9 197

158 Jl. Soka 0 0 24 12 24 0 0 0 6 3 0 0 0 1 1 71

159 Jl. Segara Ayu 0 0 0 36 12 0 0 0 6 6 0 0 0 1 1 62

160 Jl. Siulan 12 0 0 72 12 0 12 0 18 6 0 2 0 3 2 139

161 Jl. Sari Gading 24 0 0 0 36 6 6 0 0 3 1 1 0 0 1 78

162 Jl. Sulatri 108 48 0 0 36 18 6 0 0 6 3 1 0 0 1 227

163 Jl. Subur 120 132 0 0 24 6 12 0 0 6 2 2 0 0 1 305

164 Jl. Sekuta 72 0 0 0 0 9 0 0 9 6 1 0 0 2 1 100

Page 186: analisa kecelakaan

169

165 Jl. Serma katos 0 24 0 0 48 0 6 0 0 9 0 1 0 0 1 89

166 Jl. Sutomo 0 0 0 0 0 6 6 0 0 0 1 2 0 0 0 15

167 Jl. Suci 0 0 0 36 36 0 0 0 6 9 0 0 0 1 3 91

168 Jl. Tibung Sari 0 0 12 0 0 0 0 0 6 0 0 0 0 1 0 19

169 Jl. Tukad Yeh Aya 0 24 48 24 0 0 3 6 6 0 0 1 2 1 0 115

170 Jl. Teuku Umar 396 288 624 396 492 36 30 60 177 132 12 5 18 42 36 2744

171 Jl. Tukad Badung 84 0 36 24 12 6 0 3 3 6 2 0 1 1 1 179

172 Jl. Tukad Bilok 72 60 36 0 0 12 9 9 0 0 2 1 1 0 0 202

173 Jl. Trenggana 0 48 0 36 0 0 6 6 6 0 0 2 1 2 0 107

174 Jl. Turi 0 0 36 0 0 0 0 3 0 0 0 0 1 0 0 40

175 Jl. Tukad Musi 0 0 0 0 48 0 0 0 0 6 0 0 0 0 2 56

176 Jl. Tunjung Sari 0 0 0 60 36 0 0 0 6 6 0 0 0 1 2 111

177 Jl. Tukad Yeh Biu 0 0 0 0 0 0 12 0 0 0 0 2 0 0 0 14

178 Jl. Tukad Sangiang 0 0 0 0 12 0 0 0 9 3 0 0 0 2 1 27

179 Jl. Tukad Pakerisan 72 60 144 60 96 18 6 18 6 12 3 1 3 2 4 505

180 Jl. Tukad Irawadi 24 0 36 0 24 6 0 6 0 0 1 0 1 0 0 98

181 Jl. Tukad Balian 0 24 48 24 24 0 9 21 6 6 0 1 2 1 1 167

182 Jl. Taman Giri 0 0 0 0 60 0 0 0 0 18 0 0 0 0 3 81

183 Jl. Tantular 0 24 24 0 0 0 6 9 0 0 0 1 1 0 0 65

184 Jl. Tukad Punggawa 0 0 0 0 36 0 0 0 0 9 0 0 0 0 1 46

185 Jl. Tukad Batanghari 0 0 0 36 12 0 0 0 12 15 0 0 0 2 2 79

186 Jl. Tukad Unda 0 0 0 12 0 0 6 0 0 0 0 1 0 0 0 19

187 Jl. Tegal Wangi 0 0 0 36 0 0 0 0 6 0 0 0 0 1 0 43

188 Jl. Tukad Barito 0 0 0 24 48 0 6 0 6 12 0 1 0 1 2 100

189 Jl. Tukad Gangga 0 0 0 12 48 0 0 0 6 18 0 0 0 1 3 88

190 Jl. Trengguli 24 0 24 48 36 6 0 6 6 18 1 0 1 1 3 174

191 Jl. Toya Ning 0 0 0 0 0 0 0 0 6 0 0 0 0 1 0 7

192 Jl. Tukad Nyali 24 0 24 24 0 6 0 6 6 0 1 0 1 1 0 93

Page 187: analisa kecelakaan

170

193 Jl. Tunjung Tutur 0 0 0 0 12 0 0 0 0 6 0 0 0 0 1 19

194 Jl. Tukad Petanu 0 0 0 12 36 0 0 0 6 12 0 0 0 1 2 69

195 Jl. Ulunsui 0 0 0 0 12 0 0 0 0 6 0 0 0 0 1 19

196 Jl. Udayana 0 0 24 48 60 0 0 12 12 48 0 0 2 2 8 216

197 jl. Uluwatu 0 0 0 12 108 0 24 0 6 39 0 4 0 1 7 201

198 Jl. Veteran 0 24 0 12 24 0 6 0 6 6 0 1 0 1 1 81

199 Jl. Wahidin 36 0 0 36 60 6 0 0 0 12 1 0 0 0 2 153

200 jl. Wekudara 0 0 0 48 60 0 0 0 6 12 0 0 0 1 2 129

201 Jl. Wibisana 0 12 0 12 24 0 6 0 0 6 0 1 0 0 1 62

202 Jl. Waribang 120 24 120 108 156 24 6 24 66 45 4 1 4 13 8 723

203 Jl. Waturenggong 72 120 0 36 120 15 12 0 15 36 3 2 0 2 9 442

204 Jl. WR. Supratman 348 324 552 264 348 60 81 99 114 120 12 15 20 33 28 2418

205 Jl. Sumatra 36 0 0 0 60 0 0 12 0 24 0 0 2 0 6 140

TOTAL 9624 9444 13032 10188 14364 1428 1473 1899 2742 3381 310 301 432 591 777 69986

Page 188: analisa kecelakaan

171

Tabel C.5 Pembobotan Jumlah Korban Manusia Akibat Kecelakaan Yang Terjadi Pada Persimpangan Di Kota Denpasar Menurut Departemen Perhubungan

No. Persimpangan MD x 3 LB x 2 LR x 1

Total 2007 2008 2009 2010 2011 2007 2008 2009 2010 2011 2007 2008 2009 2010 2011

1 simpang gatsu - A. Yani 0 0 0 0 0 0 0 2 0 2 0 0 0 1 1 6

2 simpang 4 cokroaminoto - gatsu 6 0 0 0 3 2 2 2 6 2 1 2 1 1 2 30

3 simpang 4 gatsu - cargo 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2

4 simpang 4 gatot subroto - nangka 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 3 5

5 simpang gatsu timur - jln tunjung 3 0 3 0 6 2 0 0 0 0 0 0 2 0 0 16

6 simpang Tohpati 3 0 3 3 6 3 0 4 4 9 0 1 3 2 2 43

7 simpang gatsu - noja 0 0 0 0 0 4 2 0 0 0 0 2 0 0 0 8

8 simpang gatsu - kenyeri 0 0 0 0 0 0 2 4 0 0 2 0 1 0 0 9

9 simpang 4 gatsu - trengguli 0 0 0 0 3 0 4 0 0 0 0 0 0 0 2 9

10 simpang bypass ngurah rai - danau

buyan 0 0 0 0 0 0 0 2 0 4 0 0 0 0 0 6

11 simpang bypass ngurah rai -

sakenan 0 0 3 0 0 0 0 8 0 0 0 0 3 0 0 14

12 simpang bypass ngurah rai - d

tempe 3 0 6 3 3 4 6 4 0 6 0 2 1 1 2 41

13 simpang imam bonjol - nakula 0 0 0 0 3 2 6 2 0 0 0 2 1 0 1 17

14 jln bypass simpang 4 sanggaran 6 0 3 0 3 4 0 0 2 4 1 0 1 0 2 26

15 simpang imam bonjol - gn karang 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2

16 simpang 3 imam bonjol -

mandalawangi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1

17 simpang imam bonjol - soputan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 2 3

18 simpang cok tresna 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 1 0 3

19 simpang 3 wr. supratman - menuri 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 2

Page 189: analisa kecelakaan

172

20 simpang 4 BNI gajah mada 3 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5

21 simpang 6 teuku umar 0 0 0 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 4

22 simpang mahendradata - buana

raya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

23 simpang 4 arjuna - werkudara 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 0 0 0 3

24 simpang sokasati - jln rantu 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 2 0 0 0 0 4

25 simpang suli - tunjung 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

26 simpang t. batanghari - t.yeh aya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2

27 simpang 3 jln raya kusambi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 2

28 simpang cok tresna - letda reta 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2

29 simpang puputan renon - t musi 0 3 0 0 0 2 2 2 0 0 0 0 0 0 0 9

30 simpang juanda renon 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 2 0 0 4

31 simpang 4 veteran - durian 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2

32 simpang 4 tkd batanghari - t musi 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 2 0 0 0 0 4

33 simpang gemitir - IB mantra 3 0 6 0 6 0 0 0 0 2 1 0 0 0 1 19

34 simpang A yani - jln gajah sura 0 0 0 0 0 6 0 0 0 0 1 0 1 0 0 8

35 simpang Moh yamin - muhardi 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2

36 simpang 3 hayam wuruk nusa indah 0 0 0 0 3 0 2 2 0 4 0 0 1 0 0 12

37 simpang 3 melati - surapati 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1

38 simpang 3 mertasari - pemelisan 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3

39 simpang 4 setiabudi - sri rama 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 4

40 simpang pulau misol - batanta 0 0 0 0 0 0 4 2 0 0 0 0 1 0 1 8

41 simpang 4 puputan renon - kusuma

atmaja 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 2 0 0 1 7

42 simpang hayam wuruk - akasia 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 1 0 0 3

43 simpang imam bonjol - batukaru 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1

44 simpang 3 sutoyo 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 1 0 0 3

45 simpang gn. merapi- gn semeru 0 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 4

Page 190: analisa kecelakaan

173

46 simpang udayana - beliton 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 0 0 0 0 0 4

47 simpang puputan - tantular 0 0 0 0 3 0 0 4 4 0 0 0 1 1 0 13

48 simpang 4 gatsu kebo iwa 0 0 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3

49 simpang diponogoro - dewi sartika 0 0 0 3 0 0 0 0 0 4 0 0 0 0 2 9

50 simpang nusa kambangan - p. Alor 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

51 simpang 3 mahendradata - merpati 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

52 simpang 3 sesetan - ceningan sari 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1

53 simpang pulau buton - sesetan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1

54 simpang nangka - sari gading 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

55 simpang ponogoro - jln selayar 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1

56 simpang supratman - jln soka 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1

57 simpang cok tresna - jayagiri 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2

58 simpang sidakarya - dewata 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

59 simpang bedugul - dewata 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

60 simpang diponogoro - halmahera 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 2

TOTAL 27 9 21 12 42 43 24 40 24 45 15 13 22 7 29 373

Page 191: analisa kecelakaan

174

Tabel C.6 Pembobotan Angka Kecelakaan Yang Terjadi Pada Persimpangan Di Kota Denpasar Menurut Departemen Perhubungan

No. Persimpangan JKM x 12 JPK x 3 JK x 1

Total 2007 2008 2009 2010 2011 2007 2008 2009 2010 2011 2007 2008 2009 2010 2011

1 simpang gatsu - A. Yani 0 24 12 36 0 0 6 0 6 0 0 1 0 1 86 0

2 simpang 4 cokroaminoto - gatsu 48 36 84 84 6 6 6 6 12 2 2 1 1 2 404 48

3 simpang 4 gatsu - cargo 0 0 0 0 6 6 3 0 0 1 1 1 0 0 42 0

4 simpang 4 gatot subroto - nangka 0 0 0 60 0 0 0 0 12 0 0 0 0 2 74 0

5 simpang gatsu timur - jln tunjung 0 60 0 72 33 0 27 0 36 1 0 1 1 0 291 0

6 simpang Tohpati 12 120 108 204 0 6 6 6 6 0 2 2 1 1 546 12

7 simpang gatsu - noja 48 0 0 0 6 9 0 0 0 1 1 0 0 0 113 48

8 simpang gatsu - kenyeri 24 60 0 0 3 0 9 6 0 1 0 2 1 0 130 24

9 simpang 4 gatsu - trengguli 48 0 0 60 6 0 6 3 6 1 0 2 1 1 134 48

10 simpang bypass ngurah rai - danau

buyan 0 24 0 48 0 6 9 6 12 0 2 3 1 2 113 0

11 simpang bypass ngurah rai -

sakenan 0 168 0 0 12 9 0 0 0 4 2 0 0 0 195 0

12 simpang bypass ngurah rai - d

tempe 96 132 48 132 0 6 6 6 18 0 2 5 2 4 541 96

13 simpang imam bonjol - nakula 96 36 0 48 3 0 6 6 12 1 0 1 1 2 236 96

14 jln bypass simpang 4 sanggaran 0 48 24 108 6 0 0 15 9 5 0 0 5 3 355 0

15 simpang imam bonjol - gn karang 0 0 0 0 3 0 0 0 0 1 0 0 0 0 28 0

16 simpang 3 imam bonjol -

mandalawangi 12 0 0 0 0 3 0 0 0 0 1 0 0 0 16 12

17 simpang imam bonjol - soputan 12 0 0 24 0 6 0 0 6 0 1 0 0 2 51 12

18 simpang cok tresna 0 0 36 0 3 0 6 6 0 1 0 1 3 0 56 0

19 simpang 3 wr. supratman - menuri 0 0 24 0 0 0 0 3 0 0 0 0 1 0 28 0

20 simpang 4 BNI gajah mada 0 0 0 0 3 0 0 0 0 1 0 0 0 0 64 0

Page 192: analisa kecelakaan

175

21 simpang 6 teuku umar 0 0 0 48 0 0 0 0 3 0 0 0 0 2 53 0

22 simpang mahendradata - buana

raya 0 0 0 0 0 6 0 0 0 0 1 0 0 0 7 0

23 simpang 4 arjuna - werkudara 0 0 0 0 6 0 0 0 0 1 0 0 0 0 43 0

24 simpang sokasati - jln rantu 0 0 0 0 3 0 0 0 0 1 0 0 0 0 52 0

25 simpang suli - tunjung 0 0 0 0 6 0 0 0 0 1 0 0 0 0 7 0

26 simpang t. batanghari - t.yeh aya 0 0 0 24 0 0 0 0 3 0 0 0 0 1 28 0

27 simpang 3 jln raya kusambi 0 0 0 24 0 0 0 0 6 0 0 0 0 1 31 0

28 simpang cok tresna - letda reta 0 0 0 0 0 6 0 0 0 0 1 0 0 0 31 0

29 simpang puputan renon - t musi 60 24 0 0 0 3 3 0 0 0 1 1 0 0 116 60

30 simpang juanda renon 0 24 0 0 3 0 0 0 0 1 0 0 0 0 52 0

31 simpang 4 veteran - durian 0 0 0 0 3 0 0 0 0 1 0 0 0 0 28 0

32 simpang 4 tkd batanghari - t musi 0 0 0 0 6 0 0 0 0 1 0 0 0 0 55 0

33 simpang gemitir - IB mantra 0 72 0 108 15 0 21 0 33 1 0 1 0 1 300 0

34 simpang A yani - jln gajah sura 0 12 0 0 6 0 0 0 0 1 0 0 0 0 103 0

35 simpang Moh yamin - muhardi 24 0 0 0 0 3 0 0 0 0 1 0 0 0 0 28

36 simpang 3 hayam wuruk nusa indah 0 24 36 0 84 0 3 3 6 6 0 1 1 3 4 171

37 simpang 3 melati - surapati 0 12 0 0 0 0 3 0 0 0 0 1 0 0 0 16

38 simpang 3 mertasari - pemelisan 0 36 0 0 0 3 0 0 0 0 1 0 0 0 0 40

39 simpang 4 setiabudi - sri rama 0 48 0 0 0 0 3 0 0 0 0 1 0 0 0 52

40 simpang pulau misol - batanta 0 48 36 0 12 0 3 0 0 3 0 1 0 0 1 104

41 simpang 4 puputan renon - kusuma

atmaja 0 24 0 24 36 0 6 3 9 6 0 2 1 4 2 117

42 simpang hayam wuruk - akasia 0 0 36 0 0 0 0 6 0 0 0 0 1 0 0 43

43 simpang imam bonjol - batukaru 0 0 12 0 0 0 0 3 0 0 0 0 1 0 0 16

44 simpang 3 sutoyo 0 0 36 0 0 0 0 6 0 0 0 0 1 0 0 43

45 simpang gn. merapi- gn semeru 0 0 48 0 0 0 0 3 0 0 0 0 1 0 0 52

46 simpang udayana - beliton 0 0 24 24 0 0 0 3 3 0 0 0 1 1 0 56

Page 193: analisa kecelakaan

176

47 simpang puputan - tantular 0 0 60 60 36 0 0 6 3 3 0 0 2 2 1 173

48 simpang 4 gatsu kebo iwa 0 0 0 36 0 0 0 3 9 0 0 0 1 0 0 49

49 simpang diponogoro - dewi sartika 0 0 0 36 72 0 0 3 9 6 0 0 1 0 2 129

50 simpang nusa kambangan - p. Alor 0 0 0 0 0 0 0 6 0 0 0 0 1 0 0 7

51 simpang 3 mahendradata - merpati 0 0 0 0 0 0 0 3 0 0 0 0 1 0 0 4

52 simpang 3 sesetan - ceningan sari 0 0 0 0 12 0 0 6 0 3 0 0 1 0 1 23

53 simpang pulau buton - sesetan 0 0 0 0 12 6 0 3 0 3 1 0 1 0 1 27

54 simpang nangka - sari gading 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 0 0 0 1 0 4

55 simpang ponogoro - jln selayar 12 0 0 0 0 3 0 0 6 0 0 0 0 1 0 22

56 simpang supratman - jln soka 12 0 0 0 0 3 0 0 6 0 0 0 0 1 0 22

57 simpang cok tresna - jayagiri 0 0 0 0 24 0 0 0 6 6 0 0 0 1 2 39

58 simpang sidakarya - dewata 0 0 0 0 0 0 0 0 6 0 0 0 0 1 0 7

59 simpang bedugul - dewata 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 0 0 0 1 0 4

60 simpang diponogoro - halmahera 0 0 0 0 24 0 0 0 3 3 0 0 0 1 1 32

TOTAL 1068 648 1128 516 1392 156 90 171 135 219 31 23 37 35 40 5689

Page 194: analisa kecelakaan

177

Tabel D.1 Analisis Z-score Untuk Pertumbuhan Angka Kecelakaan Lalu Lintas Pada Ruas Jalan Kota Denpasar Selama 5 Tahun Menurut Metode Angka Ekivalen Kecelakaan

No. Ruas Jalan N X �� � − �� �� − �) ����� S Z

1 Jl. Ahmad Yani 187 37,40 11,95 25,45 647,84 33,66 0,76

2 Jl. Arjuna 25 5,00 11,95 (6,95) 48,27 33,66 (0,21)

3 Jl. Anyelir 25 5,00 11,95 (6,95) 48,27 33,66 (0,21)

4 Jl. Angsoka 16 3,20 11,95 (8,75) 76,52 33,66 (0,26)

5 Jl. Antasura 68 13,60 11,95 1,65 2,73 33,66 0,05

6 Jl. Buagan 25 5,00 11,95 (6,95) 48,27 33,66 (0,21)

7 Jl. Buana Kubu 51 10,20 11,95 (1,75) 3,05 33,66 (0,05)

8 Jl. Bypass Ngurah Rai 1687 337,40 11,95 325,45 105.919,45 33,66 9,67

9 Jl. Bypass Padang Galak 39 7,80 11,95 (4,15) 17,20 33,66 (0,12)

10 Jl. Badak Agung 15 3,00 11,95 (8,95) 80,05 33,66 (0,27)

11 Jl. Batanta 9 1,80 11,95 (10,15) 102,97 33,66 (0,30)

12 Jl. Buluh Indah 88 17,60 11,95 5,65 31,95 33,66 0,17

13 Jl. Bedahulu 13 2,60 11,95 (9,35) 87,37 33,66 (0,28)

14 Jl. Bypass Renon 18 3,60 11,95 (8,35) 69,68 33,66 (0,25)

15 Jl. Bedugul 39 7,80 11,95 (4,15) 17,20 33,66 (0,12)

16 Jl. Batur Sari 9 1,80 11,95 (10,15) 102,97 33,66 (0,30)

17 Jl. Buana Raya 54 10,80 11,95 (1,15) 1,32 33,66 (0,03)

18 Jl. Batukaru 1 0,20 11,95 (11,75) 138,00 33,66 (0,35)

19 Jl. Basuki Rahmat 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)

20 Jl. Bung Tomo 15 3,00 11,95 (8,95) 80,05 33,66 (0,27)

21 Jl. Benoa 50 10,00 11,95 (1,95) 3,79 33,66 (0,06)

22 Jl. Betngandang 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)

23 Jl. Cekomaria 10 2,00 11,95 (9,95) 98,95 33,66 (0,30)

24 Jl. Ciung Wanara 6 1,20 11,95 10,75) 115,50 33,66 (0,32)

Page 195: analisa kecelakaan

178

25 Jl. Cokroaminoto 487 97,40 11,95 85,45 7.302,16 33,66 2,54

26 Jl. Cut Nyak Diean 9 1,80 11,95 (10,15) 102,97 33,66 (0,30)

27 Jl. Cargo 62 12,40 11,95 0,45 0,20 33,66 0,01

28 Jl. Cok Tresna 87 17,40 11,95 5,45 29,73 33,66 0,16

29 Jl. Danau Tamblingan 141 28,20 11,95 16,25 264,15 33,66 0,48

30 Jl. Dukuh Sari 15 3,00 11,95 (8,95) 80,05 33,66 (0,27)

31 Jl. Dewi Sartika 62 12,40 11,95 0,45 0,20 33,66 0,01

32 Jl. Drupadi 9 1,80 11,95 (10,15) 102,97 33,66 (0,30)

33 Jl. Darma Wangsa 21 4,20 11,95 (7,75) 60,02 33,66 (0,23)

34 Jl. Danau Poso 36 7,20 11,95 (4,75) 22,54 33,66 (0,14)

35 Jl. Danau Tondanau 45 9,00 11,95 (2,95) 8,69 33,66 (0,09)

36 Jl. Danau Bratan 10 2,00 11,95 (9,95) 98,95 33,66 (0,30)

37 Jl. Danau Tempe 45 9,00 11,95 (2,95) 8,69 33,66 (0,09)

38 Jl. Diponogoro 133 26,60 11,95 14,65 214,70 33,66 0,44

39 Jl. Danau Buyan 42 8,40 11,95 (3,55) 12,58 33,66 (0,11)

40 Jl. Dewi Madri 27 5,40 11,95 (6,55) 42,87 33,66 (0,19)

41 Jl. Dewi Sri 18 3,60 11,95 (8,35) 69,68 33,66 (0,25)

42 Jl. Dahlia 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)

43 Jl. Dewata 3 0,60 11,95 (11,35 128,76 33,66 (0,34)

44 Jl. Gatot Subroto 1017 203,40 11,95 191,45 36.654,13 33,66 5,69

45 Jl. Griya Anyar 18 3,60 11,95 (8,35 69,68 33,66 (0,25)

46 Jl. Gunung Lempuyang 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)

47 Jl. Gunung Sangiang 21 4,20 11,95 (7,75) 60,02 33,66 (0,23)

48 Jl. Gunung Rinjani 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)

49 Jl. Gunung Merapi 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)

50 Jl. Gunung Salak 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)

51 Jl. Gelogor Carik 60 12,00 11,95 0,05 0,00 33,66 0,00

52 Jl. Gunung Agung 142 28,40 11,95 16,45 270,69 33,66 0,49

Page 196: analisa kecelakaan

179

53 Jl. Gemitir 24 4,80 11,95 (7,15) 51,08 33,66 (0,21)

54 Jl. Glogor Carik 82 16,40 11,95 4,45 19,83 33,66 0,13

55 Jl. Gunung Galunggung 15 3,00 11,95 (8,95) 80,05 33,66 (0,27)

56 Jl. Gunung Slamet 18 3,60 11,95 (8,35) 69,68 33,66 (0,25)

57 Jl. Gunung Subur 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)

58 Jl. Gunung Andakasa 63 12,60 11,95 0,65 0,43 33,66 0,02

59 Jl. Gunung Tangkuban Perahu 36 7,20 11,95 (4,75) 22,54 33,66 (0,14)

60 Jl. Gunung Perahu 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)

61 Jl. Gurita 18 3,60 11,95 (8,35) 69,68 33,66 (0,25)

62 Jl. Gunung Soputan 27 5,40 11,95 (6,55) 42,87 33,66 (0,19)

63 Jl. Gadung 27 5,40 11,95 (6,55) 42,87 33,66 (0,19)

64 Jl. Gunung Sari 15 3,00 11,95 (8,95) 80,05 33,66 (0,27)

65 Jl. Gajah Mada 9 1,80 11,95 (0,15) 102,97 33,66 (0,30)

66 Jl. Hayam Wuruk 273 54,60 11,95 42,65 1.819,25 33,66 1,27

67 Jl. Hang Tuah 150 30,00 11,95 18,05 325,90 33,66 0,54

68 Jl. Hasanuddin 15 3,00 11,95 (8,95) 80,05 33,66 (0,27)

69 Jl. Imam Bonjol 959 191,80 11,95 179,85 32.346,99 33,66 5,34

70 Jl. Ida Bagus Mantra 447 89,40 11,95 77,45 5.998,92 33,66 2,30

71 Jl. Ikan Tuna 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)

72 jl. Juanda 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)

73 Jl. Kebo Iwa 81 16,20 11,95 4,25 18,09 33,66 0,13

74 Jl. Kertanegara 18 3,60 11,95 (8,35) 69,68 33,66 (0,25)

75 Jl. Kertapetasikan 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)

76 Jl. Kembang Matahari 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)

77 Jl. Kamboja 42 8,40 11,95 (3,55) 12,58 33,66 (0,11)

78 Jl. Kumbakarna 9 1,80 11,95 (10,15) 102,97 33,66 (0,30)

79 Jl. Kresek 3 0,60 11,95 11,35) 128,76 33,66 (0,34)

80 Jl. Kerta Dalem 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)

Page 197: analisa kecelakaan

180

81 Jl. Kenyeri 36 7,20 11,95 (4,75) 22,54 33,66 (0,14)

82 Jl. Ken Arok 10 2,00 11,95 (9,95) 98,95 33,66 (0,30)

83 Jl. Kebon Kori 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)

84 Jl. Kusuma Atmaja 9 1,80 11,95 (10,15) 102,97 33,66 (0,30)

85 Jl. Ken Dedes 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)

86 Jl. Katrangan 27 5,40 11,95 (6,55) 42,87 33,66 (0,19)

87 Jl. Kepundung 15 3,00 11,95 (8,95) 80,05 33,66 (0,27)

88 Jl. Kartini 27 5,40 11,95 (6,55) 42,87 33,66 (0,19)

89 Jl. Kapten Japa 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)

90 Jl. Labuan Said 1 0,20 11,95 (11,75) 138,00 33,66 (0,35)

91 Jl. Letda Reta 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)

92 Jl. Letda Made Putra 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)

93 Jl. Mertasari 108 21,60 11,95 9,65 93,17 33,66 0,29

94 Jl. Marlboro 270 54,00 11,95 42,05 1.768,43 33,66 1,25

95 Jl. Mahendradata 559 111,80 11,95 99,85 9.970,56 33,66 2,97

96 Jl. Melati 61 12,20 11,95 0,25 0,06 33,66 0,01

97 Jl. Mertanadi 30 6,00 11,95 (5,95) 35,37 33,66 0,18)

98 Jl. Merpati 24 4,80 11,95 (7,15) 51,08 33,66 (0,21)

99 Jl. Merdeka 8 1,60 11,95 (10,35) 107,07 33,66 (0,31)

100 Jl. Moh Yamin 30 6,00 11,95 (5,95) 35,37 33,66 (0,18)

101 Jl. Mayjen Sutoyo 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)

102 Jl. Nusa Indah 36 7,20 11,95 (4,75) 22,54 33,66 (0,14)

103 Jl. Nangka Utara 75 15,00 11,95 3,05 9,32 33,66 0,09

104 Jl. Nangka Selatan 43 8,60 11,95 (3,35) 11,20 33,66 (0,10)

105 Jl. Nagasari 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)

106 Jl. Nusa Kambangan 63 12,60 11,95 0,65 0,43 33,66 0,02

107 Jl. Narakusuma 7 1,40 11,95 (10,55) 111,25 33,66 (0,31)

108 Jl. Soputan 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)

Page 198: analisa kecelakaan

181

109 Jl. Pendidikan 36 7,20 11,95 (4,75) 22,54 33,66 (0,14)

110 Jl. Pidada 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)

111 Jl. Patimura 16 3,20 11,95 (8,75) 76,52 33,66 (0,26)

112 Jl. Perum Biaung 18 3,60 11,95 (8,35) 69,68 33,66 (0,25)

113 Jl. Pasar Uma Anyar 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)

114 Jl. Piara 0 - 11,95 (11,95) 142,74 33,66 (0,35)

115 Jl. Puri Gading 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)

116 Jl. Pulau Bungin 33 6,60 11,95 (5,35) 28,59 33,66 (0,16)

117 Jl. Pulau Seram 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)

118 Jl. Pulau Saelus 21 4,20 11,95 (7,75) 60,02 33,66 (0,23)

119 Jl. Pemuda 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)

120 Jl. Padma 54 10,80 11,95 (1,15) 1,32 33,66 (0,03)

121 Jl. Pulau Kawe 30 6,00 11,95 (5,95) 35,37 33,66 (0,18)

122 Jl. Pulau Roon 1 0,20 11,95 (11,75) 138,00 33,66 (0,35)

123 Jl. Pratama 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)

124 Jl. Pulau Komodo 15 3,00 11,95 (8,95) 80,05 33,66 (0,27)

125 Jl. Penamparan 9 1,80 11,95 (10,15) 102,97 33,66 (0,30)

126 Jl. Puputan Renon 153 30,60 11,95 18,65 347,92 33,66 0,55

127 Jl. Pulau Buru 27 5,40 11,95 (6,55) 42,87 33,66 (0,19)

128 Jl. Pulau Moyo 15 3,00 11,95 (8,95) 80,05 33,66 (0,27)

129 Jl. Pulau Bangka 15 3,00 11,95 (8,95) 80,05 33,66 (0,27)

130 Jl. Pulau Galang 9 1,80 11,95 (10,15) 102,97 33,66 (0,30)

131 Jl. Panjaitan 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)

132 Jl. Pulau Misol 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)

133 Jl. Pulau Singkep 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)

134 Jl. Pulau Belitung 15 3,00 11,95 (8,95) 80,05 33,66 (0,27)

135 Jl. Pulau Enggano 9 1,80 11,95 (10,15) 102,97 33,66 (0,30)

136 Jl. Palapa 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)

Page 199: analisa kecelakaan

182

137 Jl. Padang Galak 1 0,20 11,95 (11,75) 138,00 33,66 (0,35)

138 Jl. Pulau Roti 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)

139 Jl. Ratna 35 7,00 11,95 (4,95) 24,48 33,66 (0,15)

140 Jl. Padang Sambian 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)

141 Jl. Raya Serangan 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)

142 Jl. Raya Kampial 1 0,20 11,95 (11,75) 138,00 33,66 (0,35)

143 Jl. Ratya Sempidi 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)

144 Jl. Raya Pemogan 121 24,20 11,95 12,25 150,13 33,66 0,36

145 Jl. Suwung Kauh 39 7,80 11,95 (4,15) 17,20 33,66 (0,12)

146 Jl. Sutoyo 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)

147 Jl. Sunset Road 70 14,00 11,95 2,05 4,21 33,66 0,06

148 Jl. Seroja 45 9,00 11,95 (2,95) 8,69 33,66 (0,09)

149 Jl. Soka 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)

150 Jl. Suli 33 6,60 11,95 (5,35) 28,59 33,66 (0,16)

151 Jl. Sutomo 18 3,60 11,95 (8,35) 69,68 33,66 (0,25)

152 Jl. Setiabudi 60 12,00 11,95 0,05 0,00 33,66 0,00

153 Jl. Sudirman 63 12,60 11,95 0,65 0,43 33,66 0,02

154 Jl. Sidakarya 73 14,60 11,95 2,65 7,04 33,66 0,08

155 Jl. Sesetan 247 49,40 11,95 37,45 1.402,70 33,66 1,11

156 Jl. Sedap Malam 72 14,40 11,95 2,45 6,02 33,66 0,07

157 Jl. Surapati 31 6,20 11,95 (5,75) 33,03 33,66 (0,17)

158 Jl. Soka 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)

159 Jl. Segara Ayu 9 1,80 11,95 (10,15) 102,97 33,66 (0,30)

160 Jl. Siulan 18 3,60 11,95 (8,35) 69,68 33,66 (0,25)

161 Jl. Sari Gading 18 3,60 11,95 (8,35) 69,68 33,66 (0,25)

162 Jl. Sulatri 45 9,00 11,95 (2,95) 8,69 33,66 (0,09)

163 Jl. Subur 60 12,00 11,95 0,05 0,00 33,66 0,00

164 Jl. Sekuta 18 3,60 11,95 (8,35) 69,68 33,66 (0,25)

Page 200: analisa kecelakaan

183

165 Jl. Serma katos 9 1,80 11,95 (10,15) 102,97 33,66 (0,30)

166 Jl. Sutomo 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)

167 Jl. Suci 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)

168 Jl. Tibung Sari 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)

169 Jl. Tukad Yeh Aya 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)

170 Jl. Teuku Umar 526 105,20 11,95 93,25 8.696,06 33,66 2,77

171 Jl. Tukad Badung 24 4,80 11,95 (7,15) 51,08 33,66 (0,21)

172 Jl. Tukad Bilok 42 8,40 11,95 (3,55) 12,58 33,66 (0,11)

173 Jl. Trenggana 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)

174 Jl. Turi 7 1,40 11,95 (10,55) 111,25 33,66 (0,31)

175 Jl. Tukad Musi 9 1,80 11,95 (10,15) 102,97 33,66 (0,30)

176 Jl. Tunjung Sari 21 4,20 11,95 (7,75) 60,02 33,66 (0,23)

177 Jl. Tukad Yeh Biu 1 0,20 11,95 (11,75) 138,00 33,66 (0,35)

178 Jl. Tukad Sangiang 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)

179 Jl. Tukad Pakerisan 98 19,60 11,95 7,65 58,56 33,66 0,23

180 Jl. Tukad Irawadi 15 3,00 11,95 (8,95) 80,05 33,66 (0,27)

181 Jl. Tukad Balian 24 4,80 11,95 (7,15) 51,08 33,66 (0,21)

182 Jl. Taman Giri 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)

183 Jl. Tantular 10 2,00 11,95 (9,95) 98,95 33,66 (0,30)

184 Jl. Tukad Punggawa 9 1,80 11,95 (10,15) 102,97 33,66 (0,30)

185 Jl. Tukad Batanghari 10 2,00 11,95 (9,95) 98,95 33,66 (0,30)

186 Jl. Tukad Unda 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)

187 Jl. Tegal Wangi 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)

188 Jl. Tukad Barito 16 3,20 11,95 (8,75) 76,52 33,66 (0,26)

189 Jl. Tukad Gangga 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)

190 Jl. Trengguli 21 4,20 11,95 (7,75) 60,02 33,66 (0,23)

191 Jl. Toya Ning 1 0,20 11,95 (11,75) 138,00 33,66 (0,35)

192 Jl. Tukad Nyali 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)

Page 201: analisa kecelakaan

184

193 Jl. Tunjung Tutur 4 0,80 11,95 (11,15) 124,26 33,66 (0,33)

194 Jl. Tukad Petanu 13 2,60 11,95 (9,35) 87,37 33,66 (0,28)

195 Jl. Ulunsui 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)

196 Jl. Udayana 33 6,60 11,95 (5,35) 28,59 33,66 (0,16)

197 jl. Uluwatu 35 7,00 11,95 (4,95) 24,48 33,66 (0,15)

198 Jl. Veteran 14 2,80 11,95 (9,15) 83,67 33,66 (0,27)

199 Jl. Wahidin 38 7,60 11,95 (4,35) 18,90 33,66 (0,13)

200 jl. Wekudara 28 5,60 11,95 (6,35) 40,29 33,66 (0,19)

201 Jl. Wibisana 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)

202 Jl. Waribang 94 18,80 11,95 6,85 46,96 33,66 0,20

203 Jl. Waturenggong 79 15,80 11,95 3,85 14,84 33,66 0,11

204 Jl. WR. Supratman 389 77,80 11,95 65,85 4.336,58 33,66 1,96

205 Jl. Sumatra 24 4,80 11,95 (7,15) 51,08 33,66 (0,21)

Page 202: analisa kecelakaan

185

Tabel D.2 Analisis Z-score Untuk Pertumbuhan Angka Kecelakaan Lalu Lintas Pada Ruas Jalan Kota Denpasar Tahun 2011 Menurut Metode Angka Ekivalen Kecelakaan

No. Ruas Jalan N X �� � − �� �� − �) ����� S Z

1 Jl. Ahmad Yani 84 84 15,94 68,06 223,30 43,33 1,57

2 Jl. Arjuna 12 12 15,94 (3,94) 15,52 43,33 (0,09)

3 Jl. Anyelir 6 6 15,94 (9,94) 98,80 43,33 (0,23)

4 Jl. Angsoka 1 1 15,94 (14,94) 223,20 43,33 (0,34)

5 Jl. Antasura 9 9 15,94 (6,94) 48,16 43,33 (0,16)

6 Jl. Buagan 6 6 15,94 (9,94) 98,80 43,33 (0,23)

7 Jl. Buana Kubu 18 18 15,94 2,06 4,24 43,33 0,05

8 Jl. Bypass Ngurah Rai 473 473 15,94 457,06 208.903,84 43,33 10,55

9 Jl. Bypass Padang Galak 0 0 15,94 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)

10 Jl. Badak Agung 0 0 15,94 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)

11 Jl. Batanta 0 0 15,94 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)

12 Jl. Buluh Indah 18 18 15,94 2,06 4,24 43,33 0,05

13 Jl. Bedahulu 9 9 15,94 (6,94) 48,16 43,33 (0,16)

14 Jl. Bypass Renon 6 6 15,94 (9,94) 98,80 43,33 (0,23)

15 Jl. Bedugul 12 12 15,94 (3,94) 15,52 43,33 (0,09)

16 Jl. Batur Sari 2 2 15,94 (13,94) 194,32 43,33 (0,32)

17 Jl. Buana Raya 25 25 15,94 9,06 82,08 43,33 0,21

18 Jl. Batukaru 0 0 15,94 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)

19 Jl. Basuki Rahmat 3 3 15,94 (12,94) 167,44 43,33 (0,30)

20 Jl. Bung Tomo 0 0 15,94 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)

21 Jl. Benoa 15 15 15,94 (0,94) 0,88 43,33 (0,02)

22 Jl. Betngandang 0 0 15,94 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)

23 Jl. Cekomaria 0 0 15,94 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)

24 Jl. Ciung Wanara 6 6 15,94 (9,94) 98,80 43,33 (0,23)

Page 203: analisa kecelakaan

186

25 Jl. Cokroaminoto 87 87 15,94 71,06 5.049,52 43,33 1,64

26 Jl. Cut Nyak Diean 0 0 15,94 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)

27 Jl. Cargo 30 30 15,94 14,06 197,68 43,33 0,32

28 Jl. Cok Tresna 33 33 15,94 17,06 291,04 43,33 0,39

29 Jl. Danau Tamblingan 33 33 15,94 17,06 291,04 43,33 0,39

30 Jl. Dukuh Sari 9 9 15,94 (6,94) 48,16 43,33 (0,16)

31 Jl. Dewi Sartika 16 16 15,94 0,06 0,00 43,33 0,00

32 Jl. Drupadi 3 3 15,94 (12,94) 167,44 43,33 (0,30)

33 Jl. Darma Wangsa 0 0 15,94 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)

34 Jl. Danau Poso 6 6 15,94 (9,94) 98,80 43,33 (0,23)

35 Jl. Danau Tondanau 21 21 15,94 5,06 25,60 43,33 0,12

36 Jl. Danau Bratan 3 3 15,94 (12,94) 167,44 43,33 (0,30)

37 Jl. Danau Tempe 0 0 15,94 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)

38 Jl. Diponogoro 52 52 15,94 36,06 1.300,32 43,33 0,83

39 Jl. Danau Buyan 12 12 15,94 (3,94) 15,52 43,33 (0,09)

40 Jl. Dewi Madri 18 18 15,94 2,06 4,24 43,33 0,05

41 Jl. Dewi Sri 6 6 15,94 (9,94) 98,80 43,33 (0,23)

42 Jl. Dahlia 0 0 15,94 (15,94) 254,08 43,33 (037)

43 Jl. Dewata 0 0 15,94 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)

44 Jl. Gatot Subroto 219 219 15,94 203,06 41.233,36 43,33 4,69

45 Jl. Griya Anyar 0 0 15,94 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)

46 Jl. Gunung Lempuyang 0 0 15,94 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)

47 Jl. Gunung Sangiang 0 0 15,94 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)

48 Jl. Gunung Rinjani 0 0 15,94 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)

49 Jl. Gunung Merapi 3 3 15,94 (12,94) 167,44 43,33 (0,30)

50 Jl. Gunung Salak 0 0 15,94 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)

51 Jl. Gelogor Carik 24 24 15,94 8,06 64,96 43,33 0,19

52 Jl. Gunung Agung 36 36 15,94 20,06 402,40 43,33 0,46

Page 204: analisa kecelakaan

187

53 Jl. Gemitir 9 9 15,94 (6,94) 48,16 43,33 (0,16)

54 Jl. Glogor Carik 39 39 15,94 23,06 531,76 43,33 0,53

55 Jl. Gunung Galunggung 3 3 15,94 (12,94) 167,44 43,33 (0,30)

56 Jl. Gunung Slamet 12 12 15,94 (3,94) 15,52 43,33 (0,09)

57 Jl. Gunung Subur 9 9 15,94 (6,94) 48,16 43,33 (0,16)

58 Jl. Gunung Andakasa 24 24 15,94 8,06 64,96 43,33 0,19

59 Jl. Gunung Tangkuban Perahu 9 9 15,94 (6,94) 48,16 43,33 (0,16)

60 Jl. Gunung Perahu 0 0 15,94 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)

61 Jl. Gurita 3 3 15,94 (12,94) 167,44 43,33 (0,30)

62 Jl. Gunung Soputan 18 18 15,94 2,06 4,24 43,33 0,05

63 Jl. Gadung 18 18 15,94 2,06 4,24 43,33 0,05

64 Jl. Gunung Sari 15 3,00 11,95 (8,95) 80,05 33,66 (0,27)

65 Jl. Gajah Mada 9 1,80 11,95 (0,15) 102,97 33,66 (0,30)

66 Jl. Hayam Wuruk 273 54,60 11,95 42,65 1.819,25 33,66 1,27

67 Jl. Hang Tuah 150 30,00 11,95 18,05 325,90 33,66 0,54

68 Jl. Hasanuddin 15 3,00 11,95 (8,95) 80,05 33,66 (0,27)

69 Jl. Imam Bonjol 959 191,80 11,95 179,85 32.346,99 33,66 5,34

70 Jl. Ida Bagus Mantra 447 89,40 11,95 77,45 5.998,92 33,66 2,30

71 Jl. Ikan Tuna 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)

72 jl. Juanda 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)

73 Jl. Kebo Iwa 81 16,20 11,95 4,25 18,09 33,66 0,13

74 Jl. Kertanegara 18 3,60 11,95 (8,35) 69,68 33,66 (0,25)

75 Jl. Kertapetasikan 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)

76 Jl. Kembang Matahari 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)

77 Jl. Kamboja 42 8,40 11,95 (3,55) 12,58 33,66 (0,11)

78 Jl. Kumbakarna 9 1,80 11,95 (10,15) 102,97 33,66 (0,30)

79 Jl. Kresek 3 0,60 11,95 11,35) 128,76 33,66 (0,34)

80 Jl. Kerta Dalem 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)

Page 205: analisa kecelakaan

188

81 Jl. Kenyeri 36 7,20 11,95 (4,75) 22,54 33,66 (0,14)

82 Jl. Ken Arok 10 2,00 11,95 (9,95) 98,95 33,66 (0,30)

83 Jl. Kebon Kori 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)

84 Jl. Kusuma Atmaja 9 1,80 11,95 (10,15) 102,97 33,66 (0,30)

85 Jl. Ken Dedes 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)

86 Jl. Katrangan 27 5,40 11,95 (6,55) 42,87 33,66 (0,19)

87 Jl. Kepundung 15 3,00 11,95 (8,95) 80,05 33,66 (0,27)

88 Jl. Kartini 27 5,40 11,95 (6,55) 42,87 33,66 (0,19)

89 Jl. Kapten Japa 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)

90 Jl. Labuan Said 1 0,20 11,95 (11,75) 138,00 33,66 (0,35)

91 Jl. Letda Reta 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)

92 Jl. Letda Made Putra 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)

93 Jl. Mertasari 108 21,60 11,95 9,65 93,17 33,66 0,29

94 Jl. Marlboro 270 54,00 11,95 42,05 1.768,43 33,66 1,25

95 Jl. Mahendradata 559 111,80 11,95 99,85 9.970,56 33,66 2,97

96 Jl. Melati 61 12,20 11,95 0,25 0,06 33,66 0,01

97 Jl. Mertanadi 30 6,00 11,95 (5,95) 35,37 33,66 0,18)

98 Jl. Merpati 24 4,80 11,95 (7,15) 51,08 33,66 (0,21)

99 Jl. Merdeka 8 1,60 11,95 (10,35) 107,07 33,66 (0,31)

100 Jl. Moh Yamin 30 6,00 11,95 (5,95) 35,37 33,66 (0,18)

101 Jl. Mayjen Sutoyo 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)

102 Jl. Nusa Indah 36 7,20 11,95 (4,75) 22,54 33,66 (0,14)

103 Jl. Nangka Utara 75 15,00 11,95 3,05 9,32 33,66 0,09

104 Jl. Nangka Selatan 43 8,60 11,95 (3,35) 11,20 33,66 (0,10)

105 Jl. Nagasari 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)

106 Jl. Nusa Kambangan 63 12,60 11,95 0,65 0,43 33,66 0,02

107 Jl. Narakusuma 7 1,40 11,95 (10,55) 111,25 33,66 (0,31)

108 Jl. Soputan 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)

Page 206: analisa kecelakaan

189

109 Jl. Pendidikan 36 7,20 11,95 (4,75) 22,54 33,66 (0,14)

110 Jl. Pidada 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)

111 Jl. Patimura 16 3,20 11,95 (8,75) 76,52 33,66 (0,26)

112 Jl. Perum Biaung 18 3,60 11,95 (8,35) 69,68 33,66 (0,25)

113 Jl. Pasar Uma Anyar 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)

114 Jl. Piara 0 - 11,95 (11,95) 142,74 33,66 (0,35)

115 Jl. Puri Gading 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)

116 Jl. Pulau Bungin 33 6,60 11,95 (5,35) 28,59 33,66 (0,16)

117 Jl. Pulau Seram 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)

118 Jl. Pulau Saelus 21 4,20 11,95 (7,75) 60,02 33,66 (0,23)

119 Jl. Pemuda 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)

120 Jl. Padma 54 10,80 11,95 (1,15) 1,32 33,66 (0,03)

121 Jl. Pulau Kawe 30 6,00 11,95 (5,95) 35,37 33,66 (0,18)

122 Jl. Pulau Roon 1 0,20 11,95 (11,75) 138,00 33,66 (0,35)

123 Jl. Pratama 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)

124 Jl. Pulau Komodo 15 3,00 11,95 (8,95) 80,05 33,66 (0,27)

125 Jl. Penamparan 9 1,80 11,95 (10,15) 102,97 33,66 (0,30)

126 Jl. Puputan Renon 153 30,60 11,95 18,65 347,92 33,66 0,55

127 Jl. Pulau Buru 27 5,40 11,95 (6,55) 42,87 33,66 (0,19)

128 Jl. Pulau Moyo 15 3,00 11,95 (8,95) 80,05 33,66 (0,27)

129 Jl. Pulau Bangka 15 3,00 11,95 (8,95) 80,05 33,66 (0,27)

130 Jl. Pulau Galang 9 1,80 11,95 (10,15) 102,97 33,66 (0,30)

131 Jl. Panjaitan 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)

132 Jl. Pulau Misol 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)

133 Jl. Pulau Singkep 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)

134 Jl. Pulau Belitung 15 3,00 11,95 (8,95) 80,05 33,66 (0,27)

135 Jl. Pulau Enggano 9 1,80 11,95 (10,15) 102,97 33,66 (0,30)

136 Jl. Palapa 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)

Page 207: analisa kecelakaan

190

137 Jl. Padang Galak 1 0,20 11,95 (11,75) 138,00 33,66 (0,35)

138 Jl. Pulau Roti 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)

139 Jl. Ratna 35 7,00 11,95 (4,95) 24,48 33,66 (0,15)

140 Jl. Padang Sambian 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)

141 Jl. Raya Serangan 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)

142 Jl. Raya Kampial 1 0,20 11,95 (11,75) 138,00 33,66 (0,35)

143 Jl. Ratya Sempidi 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)

144 Jl. Raya Pemogan 121 24,20 11,95 12,25 150,13 33,66 0,36

145 Jl. Suwung Kauh 39 7,80 11,95 (4,15) 17,20 33,66 (0,12)

146 Jl. Sutoyo 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)

147 Jl. Sunset Road 70 14,00 11,95 2,05 4,21 33,66 0,06

148 Jl. Seroja 45 9,00 11,95 (2,95) 8,69 33,66 (0,09)

149 Jl. Soka 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)

150 Jl. Suli 33 6,60 11,95 (5,35) 28,59 33,66 (0,16)

151 Jl. Sutomo 18 3,60 11,95 (8,35) 69,68 33,66 (0,25)

152 Jl. Setiabudi 60 12,00 11,95 0,05 0,00 33,66 0,00

153 Jl. Sudirman 63 12,60 11,95 0,65 0,43 33,66 0,02

154 Jl. Sidakarya 73 14,60 11,95 2,65 7,04 33,66 0,08

155 Jl. Sesetan 247 49,40 11,95 37,45 1.402,70 33,66 1,11

156 Jl. Sedap Malam 72 14,40 11,95 2,45 6,02 33,66 0,07

157 Jl. Surapati 31 6,20 11,95 (5,75) 33,03 33,66 (0,17)

158 Jl. Soka 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)

159 Jl. Segara Ayu 9 1,80 11,95 (10,15) 102,97 33,66 (0,30)

160 Jl. Siulan 18 3,60 11,95 (8,35) 69,68 33,66 (0,25)

161 Jl. Sari Gading 18 3,60 11,95 (8,35) 69,68 33,66 (0,25)

162 Jl. Sulatri 45 9,00 11,95 (2,95) 8,69 33,66 (0,09)

163 Jl. Subur 60 12,00 11,95 0,05 0,00 33,66 0,00

164 Jl. Sekuta 18 3,60 11,95 (8,35) 69,68 33,66 (0,25)

Page 208: analisa kecelakaan

191

165 Jl. Serma katos 9 1,80 11,95 (10,15) 102,97 33,66 (0,30)

166 Jl. Sutomo 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)

167 Jl. Suci 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)

168 Jl. Tibung Sari 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)

169 Jl. Tukad Yeh Aya 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)

170 Jl. Teuku Umar 526 105,20 11,95 93,25 8.696,06 33,66 2,77

171 Jl. Tukad Badung 24 4,80 11,95 (7,15) 51,08 33,66 (0,21)

172 Jl. Tukad Bilok 42 8,40 11,95 (3,55) 12,58 33,66 (0,11)

173 Jl. Trenggana 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)

174 Jl. Turi 7 1,40 11,95 (10,55) 111,25 33,66 (0,31)

175 Jl. Tukad Musi 9 1,80 11,95 (10,15) 102,97 33,66 (0,30)

176 Jl. Tunjung Sari 21 4,20 11,95 (7,75) 60,02 33,66 (0,23)

177 Jl. Tukad Yeh Biu 1 0,20 11,95 (11,75) 138,00 33,66 (0,35)

178 Jl. Tukad Sangiang 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)

179 Jl. Tukad Pakerisan 98 19,60 11,95 7,65 58,56 33,66 0,23

180 Jl. Tukad Irawadi 15 3,00 11,95 (8,95) 80,05 33,66 (0,27)

181 Jl. Tukad Balian 24 4,80 11,95 (7,15) 51,08 33,66 (0,21)

182 Jl. Taman Giri 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)

183 Jl. Tantular 10 2,00 11,95 (9,95) 98,95 33,66 (0,30)

184 Jl. Tukad Punggawa 9 1,80 11,95 (10,15) 102,97 33,66 (0,30)

185 Jl. Tukad Batanghari 10 2,00 11,95 (9,95) 98,95 33,66 (0,30)

186 Jl. Tukad Unda 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)

187 Jl. Tegal Wangi 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)

188 Jl. Tukad Barito 16 3,20 11,95 (8,75) 76,52 33,66 (0,26)

189 Jl. Tukad Gangga 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)

190 Jl. Trengguli 21 4,20 11,95 (7,75) 60,02 33,66 (0,23)

191 Jl. Toya Ning 1 0,20 11,95 (11,75) 138,00 33,66 (0,35)

192 Jl. Tukad Nyali 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)

Page 209: analisa kecelakaan

192

193 Jl. Tunjung Tutur 4 0,80 11,95 (11,15) 124,26 33,66 (0,33)

194 Jl. Tukad Petanu 13 2,60 11,95 (9,35) 87,37 33,66 (0,28)

195 Jl. Ulunsui 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)

196 Jl. Udayana 33 6,60 11,95 (5,35) 28,59 33,66 (0,16)

197 jl. Uluwatu 35 7,00 11,95 (4,95) 24,48 33,66 (0,15)

198 Jl. Veteran 14 2,80 11,95 (9,15) 83,67 33,66 (0,27)

199 Jl. Wahidin 38 7,60 11,95 (4,35) 18,90 33,66 (0,13)

200 jl. Wekudara 28 5,60 11,95 (6,35) 40,29 33,66 (0,19)

201 Jl. Wibisana 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)

202 Jl. Waribang 94 18,80 11,95 6,85 46,96 33,66 0,20

203 Jl. Waturenggong 79 15,80 11,95 3,85 14,84 33,66 0,11

204 Jl. WR. Supratman 389 77,80 11,95 65,85 4.336,58 33,66 1,96

205 Jl. Sumatra 24 4,80 11,95 (7,15) 51,08 33,66 (0,21)

Page 210: analisa kecelakaan

193

Tabel D.3 Analisis Z-score Untuk Pertumbuhan Angka Kecelakaan Lalu Lintas Pada Ruas Jalan Kota Denpasar Selama 5 Tahun Menurut Metode Departemen Perhubungan

No. Ruas Jalan N X �� � − �� �� − �) ����� S Z

1 Jl. Ahmad Yani 1136 227,20

68,28

68,06 223,30 43,33 1,57

2 Jl. Arjuna 181 36,20 68,28 (3,94) 15,52 43,33 (0,09)

3 Jl. Anyelir 125 25,00 68,28 (9,94) 98,80 43,33 (0,23)

4 Jl. Angsoka 99 19,80 68,28 (14,94) 223,20 43,33 (0,34)

5 Jl. Antasura 448 89,60 68,28 (6,94) 48,16 43,33 (0,16)

6 Jl. Buagan 126 25,20 68,28 (9,94) 98,80 43,33 (0,23)

7 Jl. Buana Kubu 234 46,80 68,28 2,06 4,24 43,33 0,05

8 Jl. Bypass Ngurah Rai 10472 2.094,40 68,28 457,06 208.903,84 43,33 10,55

9 Jl. Bypass Padang Galak 179 35,80 68,28 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)

10 Jl. Badak Agung 55 11,00 68,28 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)

11 Jl. Batanta 59 11,80 68,28 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)

12 Jl. Buluh Indah 454 90,80 68,28 2,06 4,24 43,33 0,05

13 Jl. Bedahulu 80 16,00 68,28 (6,94) 48,16 43,33 (0,16)

14 Jl. Bypass Renon 125 25,00 68,28 (9,94) 98,80 43,33 (0,23)

15 Jl. Bedugul 187 37,40 68,28 (3,94) 15,52 43,33 (0,09)

16 Jl. Batur Sari 16 3,20 68,28 (13,94) 194,32 43,33 (0,32)

17 Jl. Buana Raya 336 67,20 68,28 9,06 82,08 43,33 0,21

18 Jl. Batukaru 14 2,80 68,28 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)

19 Jl. Basuki Rahmat 39 7,80 68,28 (12,94) 167,44 43,33 (0,30)

20 Jl. Bung Tomo 69 13,80 68,28 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)

21 Jl. Benoa 205 41,00 68,28 (0,94) 0,88 43,33 (0,02)

22 Jl. Betngandang 38 7,60 68,28 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)

Page 211: analisa kecelakaan

194

23 Jl. Cekomaria 62 12,40 68,28 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)

24 Jl. Ciung Wanara 38 7,60 68,28 (9,94) 98,80 43,33 (0,23)

25 Jl. Cokroaminoto 2829 565,80 68,28 71,06 5.049,52 43,33 1,64

26 Jl. Cut Nyak Diean 62 12,40 68,28 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)

27 Jl. Cargo 296 59,20 68,28 14,06 197,68 43,33 0,32

28 Jl. Cok Tresna 542 108,40 68,28 17,06 291,04 43,33 0,39

29 Jl. Danau Tamblingan 739 147,80 68,28 17,06 291,04 43,33 0,39

30 Jl. Dukuh Sari 90 18,00 68,28 (6,94) 48,16 43,33 (0,16)

31 Jl. Dewi Sartika 258 51,60 68,28 0,06 0,00 43,33 0,00

32 Jl. Drupadi 62 12,40 68,28 (12,94) 167,44 43,33 (0,30)

33 Jl. Darma Wangsa 129 25,80 68,28 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)

34 Jl. Danau Poso 234 46,80 68,28 (9,94) 98,80 43,33 (0,23)

35 Jl. Danau Tondanau 209 41,80 68,28 5,06 25,60 43,33 0,12

36 Jl. Danau Bratan 69 13,80 68,28 (12,94) 167,44 43,33 (0,30)

37 Jl. Danau Tempe 256 51,20 68,28 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)

38 Jl. Diponogoro 715 143,00 68,28 36,06 1.300,32 43,33 0,83

39 Jl. Danau Buyan 234 46,80 68,28 (3,94) 15,52 43,33 (0,09)

40 Jl. Dewi Madri 145 29,00 68,28 2,06 4,24 43,33 0,05

41 Jl. Dewi Sri 134 26,80 68,28 (9,94) 98,80 43,33 (0,23)

42 Jl. Dahlia 19 3,80 68,28 (15,94) 254,08 43,33 (037)

43 Jl. Dewata 19 3,80 68,28 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)

44 Jl. Gatot Subroto 5659 1.131,80 68,28 203,06 41.233,36 43,33 4,69

45 Jl. Griya Anyar 83 16,60 68,28 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)

46 Jl. Gunung Lempuyang 86 17,20 68,28 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)

47 Jl. Gunung Sangiang 101 20,20 68,28 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)

48 Jl. Gunung Rinjani 107 21,40 68,28 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)

49 Jl. Gunung Merapi 93 18,60 68,28 (12,94) 167,44 43,33 (0,30)

50 Jl. Gunung Salak 19 3,80 68,28 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)

Page 212: analisa kecelakaan

195

51 Jl. Gelogor Carik 255 51,00 68,28 8,06 64,96 43,33 0,19

52 Jl. Gunung Agung 1041 208,20 68,28 20,06 402,40 43,33 0,46

53 Jl. Gemitir 105 21,00 68,28 (6,94) 48,16 43,33 (0,16)

54 Jl. Glogor Carik 481 96,20 68,28 23,06 531,76 43,33 0,53

55 Jl. Gunung Galunggung 105 21,00 68,28 (12,94) 167,44 43,33 (0,30)

56 Jl. Gunung Slamet 120 24,00 68,28 (3,94) 15,52 43,33 (0,09)

57 Jl. Gunung Subur 69 13,80 68,28 (6,94) 48,16 43,33 (0,16)

58 Jl. Gunung Andakasa 220 44,00 68,28 8,06 64,96 43,33 0,19

59 Jl. Gunung Tangkuban Perahu 243 48,60 68,28 (6,94) 48,16 43,33 (0,16)

60 Jl. Gunung Perahu 108 21,60 68,28 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)

61 Jl. Gurita 74 14,80 68,28 (12,94) 167,44 43,33 (0,30)

62 Jl. Gunung Soputan 158 31,60 68,28 2,06 4,24 43,33 0,05

63 Jl. Gadung 175 35,00 68,28 2,06 4,24 43,33 0,05

64 Jl. Gunung Sari 15 3,00 11,95 (8,95) 80,05 33,66 (0,27)

65 Jl. Gajah Mada 9 1,80 11,95 (0,15) 102,97 33,66 (0,30)

66 Jl. Hayam Wuruk 273 54,60 11,95 42,65 1.819,25 33,66 1,27

67 Jl. Hang Tuah 150 30,00 11,95 18,05 325,90 33,66 0,54

68 Jl. Hasanuddin 15 3,00 11,95 (8,95) 80,05 33,66 (0,27)

69 Jl. Imam Bonjol 959 191,80 11,95 179,85 32.346,99 33,66 5,34

70 Jl. Ida Bagus Mantra 447 89,40 11,95 77,45 5.998,92 33,66 2,30

71 Jl. Ikan Tuna 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)

72 jl. Juanda 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)

73 Jl. Kebo Iwa 81 16,20 11,95 4,25 18,09 33,66 0,13

74 Jl. Kertanegara 18 3,60 11,95 (8,35) 69,68 33,66 (0,25)

75 Jl. Kertapetasikan 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)

76 Jl. Kembang Matahari 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)

77 Jl. Kamboja 42 8,40 11,95 (3,55) 12,58 33,66 (0,11)

78 Jl. Kumbakarna 9 1,80 11,95 (10,15) 102,97 33,66 (0,30)

Page 213: analisa kecelakaan

196

79 Jl. Kresek 3 0,60 11,95

11,35) 128,76 33,66 (0,34)

80 Jl. Kerta Dalem 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)

81 Jl. Kenyeri 36 7,20 11,95 (4,75) 22,54 33,66 (0,14)

82 Jl. Ken Arok 10 2,00 11,95 (9,95) 98,95 33,66 (0,30)

83 Jl. Kebon Kori 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)

84 Jl. Kusuma Atmaja 9 1,80 11,95 (10,15) 102,97 33,66 (0,30)

85 Jl. Ken Dedes 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)

86 Jl. Katrangan 27 5,40 11,95 (6,55) 42,87 33,66 (0,19)

87 Jl. Kepundung 15 3,00 11,95 (8,95) 80,05 33,66 (0,27)

88 Jl. Kartini 27 5,40 11,95 (6,55) 42,87 33,66 (0,19)

89 Jl. Kapten Japa 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)

90 Jl. Labuan Said 1 0,20 11,95 (11,75) 138,00 33,66 (0,35)

91 Jl. Letda Reta 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)

92 Jl. Letda Made Putra 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)

93 Jl. Mertasari 108 21,60 11,95 9,65 93,17 33,66 0,29

94 Jl. Marlboro 270 54,00 11,95 42,05 1.768,43 33,66 1,25

95 Jl. Mahendradata 559 111,80 11,95 99,85 9.970,56 33,66 2,97

96 Jl. Melati 61 12,20 11,95 0,25 0,06 33,66 0,01

97 Jl. Mertanadi 30 6,00 11,95 (5,95) 35,37 33,66 0,18)

98 Jl. Merpati 24 4,80 11,95 (7,15) 51,08 33,66 (0,21)

99 Jl. Merdeka 8 1,60 11,95 (10,35) 107,07 33,66 (0,31)

100 Jl. Moh Yamin 30 6,00 11,95 (5,95) 35,37 33,66 (0,18)

101 Jl. Mayjen Sutoyo 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)

102 Jl. Nusa Indah 36 7,20 11,95 (4,75) 22,54 33,66 (0,14)

103 Jl. Nangka Utara 75 15,00 11,95 3,05 9,32 33,66 0,09

104 Jl. Nangka Selatan 43 8,60 11,95 (3,35) 11,20 33,66 (0,10)

105 Jl. Nagasari 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)

Page 214: analisa kecelakaan

197

106 Jl. Nusa Kambangan 63 12,60 11,95 0,65 0,43 33,66 0,02

107 Jl. Narakusuma 7 1,40 11,95 (10,55) 111,25 33,66 (0,31)

108 Jl. Soputan 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)

109 Jl. Pendidikan 36 7,20 11,95 (4,75) 22,54 33,66 (0,14)

110 Jl. Pidada 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)

111 Jl. Patimura 16 3,20 11,95 (8,75) 76,52 33,66 (0,26)

112 Jl. Perum Biaung 18 3,60 11,95 (8,35) 69,68 33,66 (0,25)

113 Jl. Pasar Uma Anyar 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)

114 Jl. Piara 0 - 11,95 (11,95) 142,74 33,66 (0,35)

115 Jl. Puri Gading 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)

116 Jl. Pulau Bungin 33 6,60 11,95 (5,35) 28,59 33,66 (0,16)

117 Jl. Pulau Seram 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)

118 Jl. Pulau Saelus 21 4,20 11,95 (7,75) 60,02 33,66 (0,23)

119 Jl. Pemuda 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)

120 Jl. Padma 54 10,80 11,95 (1,15) 1,32 33,66 (0,03)

121 Jl. Pulau Kawe 30 6,00 11,95 (5,95) 35,37 33,66 (0,18)

122 Jl. Pulau Roon 1 0,20 11,95 (11,75) 138,00 33,66 (0,35)

123 Jl. Pratama 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)

124 Jl. Pulau Komodo 15 3,00 11,95 (8,95) 80,05 33,66 (0,27)

125 Jl. Penamparan 9 1,80 11,95 (10,15) 102,97 33,66 (0,30)

126 Jl. Puputan Renon 153 30,60 11,95 18,65 347,92 33,66 0,55

127 Jl. Pulau Buru 27 5,40 11,95 (6,55) 42,87 33,66 (0,19)

128 Jl. Pulau Moyo 15 3,00 11,95 (8,95) 80,05 33,66 (0,27)

129 Jl. Pulau Bangka 15 3,00 11,95 (8,95) 80,05 33,66 (0,27)

130 Jl. Pulau Galang 9 1,80 11,95 (10,15) 102,97 33,66 (0,30)

131 Jl. Panjaitan 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)

132 Jl. Pulau Misol 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)

133 Jl. Pulau Singkep 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)

Page 215: analisa kecelakaan

198

134 Jl. Pulau Belitung 15 3,00 11,95 (8,95) 80,05 33,66 (0,27)

135 Jl. Pulau Enggano 9 1,80 11,95 (10,15) 102,97 33,66 (0,30)

136 Jl. Palapa 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)

137 Jl. Padang Galak 1 0,20 11,95 (11,75) 138,00 33,66 (0,35)

138 Jl. Pulau Roti 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)

139 Jl. Ratna 35 7,00 11,95 (4,95) 24,48 33,66 (0,15)

140 Jl. Padang Sambian 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)

141 Jl. Raya Serangan 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)

142 Jl. Raya Kampial 1 0,20 11,95 (11,75) 138,00 33,66 (0,35)

143 Jl. Ratya Sempidi 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)

144 Jl. Raya Pemogan 121 24,20 11,95 12,25 150,13 33,66 0,36

145 Jl. Suwung Kauh 39 7,80 11,95 (4,15) 17,20 33,66 (0,12)

146 Jl. Sutoyo 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)

147 Jl. Sunset Road 70 14,00 11,95 2,05 4,21 33,66 0,06

148 Jl. Seroja 45 9,00 11,95 (2,95) 8,69 33,66 (0,09)

149 Jl. Soka 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)

150 Jl. Suli 33 6,60 11,95 (5,35) 28,59 33,66 (0,16)

151 Jl. Sutomo 18 3,60 11,95 (8,35) 69,68 33,66 (0,25)

152 Jl. Setiabudi 60 12,00 11,95 0,05 0,00 33,66 0,00

153 Jl. Sudirman 63 12,60 11,95 0,65 0,43 33,66 0,02

154 Jl. Sidakarya 73 14,60 11,95 2,65 7,04 33,66 0,08

155 Jl. Sesetan 247 49,40 11,95 37,45 1.402,70 33,66 1,11

156 Jl. Sedap Malam 72 14,40 11,95 2,45 6,02 33,66 0,07

157 Jl. Surapati 31 6,20 11,95 (5,75) 33,03 33,66 (0,17)

158 Jl. Soka 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)

159 Jl. Segara Ayu 9 1,80 11,95 (10,15) 102,97 33,66 (0,30)

160 Jl. Siulan 18 3,60 11,95 (8,35) 69,68 33,66 (0,25)

161 Jl. Sari Gading 18 3,60 11,95 (8,35) 69,68 33,66 (0,25)

Page 216: analisa kecelakaan

199

162 Jl. Sulatri 45 9,00 11,95 (2,95) 8,69 33,66 (0,09)

163 Jl. Subur 60 12,00 11,95 0,05 0,00 33,66 0,00

164 Jl. Sekuta 18 3,60 11,95 (8,35) 69,68 33,66 (0,25)

165 Jl. Serma katos 9 1,80 11,95 (10,15) 102,97 33,66 (0,30)

166 Jl. Sutomo 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)

167 Jl. Suci 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)

168 Jl. Tibung Sari 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)

169 Jl. Tukad Yeh Aya 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)

170 Jl. Teuku Umar 526 105,20 11,95 93,25 8.696,06 33,66 2,77

171 Jl. Tukad Badung 24 4,80 11,95 (7,15) 51,08 33,66 (0,21)

172 Jl. Tukad Bilok 42 8,40 11,95 (3,55) 12,58 33,66 (0,11)

173 Jl. Trenggana 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)

174 Jl. Turi 7 1,40 11,95 (10,55) 111,25 33,66 (0,31)

175 Jl. Tukad Musi 9 1,80 11,95 (10,15) 102,97 33,66 (0,30)

176 Jl. Tunjung Sari 21 4,20 11,95 (7,75) 60,02 33,66 (0,23)

177 Jl. Tukad Yeh Biu 1 0,20 11,95 (11,75) 138,00 33,66 (0,35)

178 Jl. Tukad Sangiang 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)

179 Jl. Tukad Pakerisan 98 19,60 11,95 7,65 58,56 33,66 0,23

180 Jl. Tukad Irawadi 15 3,00 11,95 (8,95) 80,05 33,66 (0,27)

181 Jl. Tukad Balian 24 4,80 11,95 (7,15) 51,08 33,66 (0,21)

182 Jl. Taman Giri 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)

183 Jl. Tantular 10 2,00 11,95 (9,95) 98,95 33,66 (0,30)

184 Jl. Tukad Punggawa 9 1,80 11,95 (10,15) 102,97 33,66 (0,30)

185 Jl. Tukad Batanghari 10 2,00 11,95 (9,95) 98,95 33,66 (0,30)

186 Jl. Tukad Unda 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)

187 Jl. Tegal Wangi 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)

188 Jl. Tukad Barito 16 3,20 11,95 (8,75) 76,52 33,66 (0,26)

189 Jl. Tukad Gangga 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)

Page 217: analisa kecelakaan

200

190 Jl. Trengguli 21 4,20 11,95 (7,75) 60,02 33,66 (0,23)

191 Jl. Toya Ning 1 0,20 11,95 (11,75) 138,00 33,66 (0,35)

192 Jl. Tukad Nyali 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)

193 Jl. Tunjung Tutur 4 0,80 11,95 (11,15) 124,26 33,66 (0,33)

194 Jl. Tukad Petanu 13 2,60 11,95 (9,35) 87,37 33,66 (0,28)

195 Jl. Ulunsui 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)

196 Jl. Udayana 33 6,60 11,95 (5,35) 28,59 33,66 (0,16)

197 jl. Uluwatu 35 7,00 11,95 (4,95) 24,48 33,66 (0,15)

198 Jl. Veteran 14 2,80 11,95 (9,15) 83,67 33,66 (0,27)

199 Jl. Wahidin 38 7,60 11,95 (4,35) 18,90 33,66 (0,13)

200 jl. Wekudara 28 5,60 11,95 (6,35) 40,29 33,66 (0,19)

201 Jl. Wibisana 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)

202 Jl. Waribang 94 18,80 11,95 6,85 46,96 33,66 0,20

203 Jl. Waturenggong 79 15,80 11,95 3,85 14,84 33,66 0,11

204 Jl. WR. Supratman 389 77,80 11,95 65,85 4.336,58 33,66 1,96

205 Jl. Sumatra 24 4,80 11,95 (7,15) 51,08 33,66 (0,21)

Page 218: analisa kecelakaan

201

Tabel D.4 Analisis Z-score Untuk Pertumbuhan Angka Kecelakaan Lalu Lintas Pada Ruas Jalan Kota Denpasar Tahun 2011 Menurut Metode Departemen Perhubungan

No. Ruas Jalan N X �� � − �� �� − �) ����� S Z

1 Jl. Ahmad Yani 482 482 15,94 68,06 223,30 43,33 1,57

2 Jl. Arjuna 80 80 15,94 (3,94) 15,52 43,33 (0,09)

3 Jl. Anyelir 32 32 15,94 (9,94) 98,80 43,33 (0,23)

4 Jl. Angsoka 0 0 15,94 (14,94) 223,20 43,33 (0,34)

5 Jl. Antasura 68 68 15,94 (6,94) 48,16 43,33 (0,16)

6 Jl. Buagan 50 50 15,94 (9,94) 98,80 43,33 (0,23)

7 Jl. Buana Kubu 76 76 15,94 2,06 4,24 43,33 0,05

8 Jl. Bypass Ngurah Rai 2864 2864 15,94 457,06 208.903,84 43,33 10,55

9 Jl. Bypass Padang Galak 0 0 15,94 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)

10 Jl. Badak Agung 0 0 15,94 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)

11 Jl. Batanta 0 0 15,94 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)

12 Jl. Buluh Indah 73 73 15,94 2,06 4,24 43,33 0,05

13 Jl. Bedahulu 54 54 15,94 (6,94) 48,16 43,33 (0,16)

14 Jl. Bypass Renon 50 50 15,94 (9,94) 98,80 43,33 (0,23)

15 Jl. Bedugul 43 43 15,94 (3,94) 15,52 43,33 (0,09)

16 Jl. Batur Sari 0 0 15,94 (13,94) 194,32 43,33 (0,32)

17 Jl. Buana Raya 113 113 15,94 9,06 82,08 43,33 0,21

18 Jl. Batukaru 0 0 15,94 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)

19 Jl. Basuki Rahmat 20 20 15,94 (12,94) 167,44 43,33 (0,30)

20 Jl. Bung Tomo 0 0 15,94 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)

21 Jl. Benoa 52 52 15,94 (0,94) 0,88 43,33 (0,02)

22 Jl. Betngandang 0 0 15,94 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)

23 Jl. Cekomaria 0 0 15,94 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)

24 Jl. Ciung Wanara 31 31 15,94 (9,94) 98,80 43,33 (0,23)

Page 219: analisa kecelakaan

202

25 Jl. Cokroaminoto 513 513 15,94 71,06 5.049,52 43,33 1,64

26 Jl. Cut Nyak Diean 0 0 15,94 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)

27 Jl. Cargo 127 127 15,94 14,06 197,68 43,33 0,32

28 Jl. Cok Tresna 183 183 15,94 17,06 291,04 43,33 0,39

29 Jl. Danau Tamblingan 139 139 15,94 17,06 291,04 43,33 0,39

30 Jl. Dukuh Sari 47 47 15,94 (6,94) 48,16 43,33 (0,16)

31 Jl. Dewi Sartika 55 55 15,94 0,06 0,00 43,33 0,00

32 Jl. Drupadi 19 19 15,94 (12,94) 167,44 43,33 (0,30)

33 Jl. Darma Wangsa 0 0 15,94 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)

34 Jl. Danau Poso 32 32 15,94 (9,94) 98,80 43,33 (0,23)

35 Jl. Danau Tondanau 106 106 15,94 5,06 25,60 43,33 0,12

36 Jl. Danau Bratan 26 26 15,94 (12,94) 167,44 43,33 (0,30)

37 Jl. Danau Tempe 60 60 15,94 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)

38 Jl. Diponogoro 214 214 15,94 36,06 1.300,32 43,33 0,83

39 Jl. Danau Buyan 43 43 15,94 (3,94) 15,52 43,33 (0,09)

40 Jl. Dewi Madri 102 102 15,94 2,06 4,24 43,33 0,05

41 Jl. Dewi Sri 47 47 15,94 (9,94) 98,80 43,33 (0,23)

42 Jl. Dahlia 0 0 15,94 (15,94) 254,08 43,33 (037)

43 Jl. Dewata 0 0 15,94 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)

44 Jl. Gatot Subroto 1338 1338 15,94 203,06 41.233,36 43,33 4,69

45 Jl. Griya Anyar 0 0 15,94 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)

46 Jl. Gunung Lempuyang 0 0 15,94 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)

47 Jl. Gunung Sangiang 0 0 15,94 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)

48 Jl. Gunung Rinjani 0 0 15,94 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)

49 Jl. Gunung Merapi 19 19 15,94 (12,94) 167,44 43,33 (0,30)

50 Jl. Gunung Salak 0 0 15,94 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)

51 Jl. Gelogor Carik 89 89 15,94 8,06 64,96 43,33 0,19

52 Jl. Gunung Agung 270 270 15,94 20,06 402,40 43,33 0,46

Page 220: analisa kecelakaan

203

53 Jl. Gemitir 50 50 15,94 (6,94) 48,16 43,33 (0,16)

54 Jl. Glogor Carik 174 174 15,94 23,06 531,76 43,33 0,53

55 Jl. Gunung Galunggung 19 19 15,94 (12,94) 167,44 43,33 (0,30)

56 Jl. Gunung Slamet 70 70 15,94 (3,94) 15,52 43,33 (0,09)

57 Jl. Gunung Subur 50 50 15,94 (6,94) 48,16 43,33 (0,16)

58 Jl. Gunung Andakasa 86 86 15,94 8,06 64,96 43,33 0,19

59 Jl. Gunung Tangkuban Perahu 52 52 15,94 (6,94) 48,16 43,33 (0,16)

60 Jl. Gunung Perahu 0 0 15,94 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)

61 Jl. Gurita 19 19 15,94 (12,94) 167,44 43,33 (0,30)

62 Jl. Gunung Soputan 72 72 15,94 2,06 4,24 43,33 0,05

63 Jl. Gadung 113 113 15,94 2,06 4,24 43,33 0,05

64 Jl. Gunung Sari 15 3,00 11,95 (8,95) 80,05 33,66 (0,27)

65 Jl. Gajah Mada 9 1,80 11,95 (0,15) 102,97 33,66 (0,30)

66 Jl. Hayam Wuruk 273 54,60 11,95 42,65 1.819,25 33,66 1,27

67 Jl. Hang Tuah 150 30,00 11,95 18,05 325,90 33,66 0,54

68 Jl. Hasanuddin 15 3,00 11,95 (8,95) 80,05 33,66 (0,27)

69 Jl. Imam Bonjol 959 191,80 11,95 179,85 32.346,99 33,66 5,34

70 Jl. Ida Bagus Mantra 447 89,40 11,95 77,45 5.998,92 33,66 2,30

71 Jl. Ikan Tuna 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)

72 jl. Juanda 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)

73 Jl. Kebo Iwa 81 16,20 11,95 4,25 18,09 33,66 0,13

74 Jl. Kertanegara 18 3,60 11,95 (8,35) 69,68 33,66 (0,25)

75 Jl. Kertapetasikan 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)

76 Jl. Kembang Matahari 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)

77 Jl. Kamboja 42 8,40 11,95 (3,55) 12,58 33,66 (0,11)

78 Jl. Kumbakarna 9 1,80 11,95 (10,15) 102,97 33,66 (0,30)

79 Jl. Kresek 3 0,60 11,95 11,35) 128,76 33,66 (0,34)

80 Jl. Kerta Dalem 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)

Page 221: analisa kecelakaan

204

81 Jl. Kenyeri 36 7,20 11,95 (4,75) 22,54 33,66 (0,14)

82 Jl. Ken Arok 10 2,00 11,95 (9,95) 98,95 33,66 (0,30)

83 Jl. Kebon Kori 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)

84 Jl. Kusuma Atmaja 9 1,80 11,95 (10,15) 102,97 33,66 (0,30)

85 Jl. Ken Dedes 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)

86 Jl. Katrangan 27 5,40 11,95 (6,55) 42,87 33,66 (0,19)

87 Jl. Kepundung 15 3,00 11,95 (8,95) 80,05 33,66 (0,27)

88 Jl. Kartini 27 5,40 11,95 (6,55) 42,87 33,66 (0,19)

89 Jl. Kapten Japa 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)

90 Jl. Labuan Said 1 0,20 11,95 (11,75) 138,00 33,66 (0,35)

91 Jl. Letda Reta 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)

92 Jl. Letda Made Putra 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)

93 Jl. Mertasari 108 21,60 11,95 9,65 93,17 33,66 0,29

94 Jl. Marlboro 270 54,00 11,95 42,05 1.768,43 33,66 1,25

95 Jl. Mahendradata 559 111,80 11,95 99,85 9.970,56 33,66 2,97

96 Jl. Melati 61 12,20 11,95 0,25 0,06 33,66 0,01

97 Jl. Mertanadi 30 6,00 11,95 (5,95) 35,37 33,66 0,18)

98 Jl. Merpati 24 4,80 11,95 (7,15) 51,08 33,66 (0,21)

99 Jl. Merdeka 8 1,60 11,95 (10,35) 107,07 33,66 (0,31)

100 Jl. Moh Yamin 30 6,00 11,95 (5,95) 35,37 33,66 (0,18)

101 Jl. Mayjen Sutoyo 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)

102 Jl. Nusa Indah 36 7,20 11,95 (4,75) 22,54 33,66 (0,14)

103 Jl. Nangka Utara 75 15,00 11,95 3,05 9,32 33,66 0,09

104 Jl. Nangka Selatan 43 8,60 11,95 (3,35) 11,20 33,66 (0,10)

105 Jl. Nagasari 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)

106 Jl. Nusa Kambangan 63 12,60 11,95 0,65 0,43 33,66 0,02

107 Jl. Narakusuma 7 1,40 11,95 (10,55) 111,25 33,66 (0,31)

108 Jl. Soputan 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)

Page 222: analisa kecelakaan

205

109 Jl. Pendidikan 36 7,20 11,95 (4,75) 22,54 33,66 (0,14)

110 Jl. Pidada 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)

111 Jl. Patimura 16 3,20 11,95 (8,75) 76,52 33,66 (0,26)

112 Jl. Perum Biaung 18 3,60 11,95 (8,35) 69,68 33,66 (0,25)

113 Jl. Pasar Uma Anyar 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)

114 Jl. Piara 0 - 11,95 (11,95) 142,74 33,66 (0,35)

115 Jl. Puri Gading 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)

116 Jl. Pulau Bungin 33 6,60 11,95 (5,35) 28,59 33,66 (0,16)

117 Jl. Pulau Seram 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)

118 Jl. Pulau Saelus 21 4,20 11,95 (7,75) 60,02 33,66 (0,23)

119 Jl. Pemuda 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)

120 Jl. Padma 54 10,80 11,95 (1,15) 1,32 33,66 (0,03)

121 Jl. Pulau Kawe 30 6,00 11,95 (5,95) 35,37 33,66 (0,18)

122 Jl. Pulau Roon 1 0,20 11,95 (11,75) 138,00 33,66 (0,35)

123 Jl. Pratama 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)

124 Jl. Pulau Komodo 15 3,00 11,95 (8,95) 80,05 33,66 (0,27)

125 Jl. Penamparan 9 1,80 11,95 (10,15) 102,97 33,66 (0,30)

126 Jl. Puputan Renon 153 30,60 11,95 18,65 347,92 33,66 0,55

127 Jl. Pulau Buru 27 5,40 11,95 (6,55) 42,87 33,66 (0,19)

128 Jl. Pulau Moyo 15 3,00 11,95 (8,95) 80,05 33,66 (0,27)

129 Jl. Pulau Bangka 15 3,00 11,95 (8,95) 80,05 33,66 (0,27)

130 Jl. Pulau Galang 9 1,80 11,95 (10,15) 102,97 33,66 (0,30)

131 Jl. Panjaitan 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)

132 Jl. Pulau Misol 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)

133 Jl. Pulau Singkep 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)

134 Jl. Pulau Belitung 15 3,00 11,95 (8,95) 80,05 33,66 (0,27)

135 Jl. Pulau Enggano 9 1,80 11,95 (10,15) 102,97 33,66 (0,30)

136 Jl. Palapa 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)

Page 223: analisa kecelakaan

206

137 Jl. Padang Galak 1 0,20 11,95 (11,75) 138,00 33,66 (0,35)

138 Jl. Pulau Roti 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)

139 Jl. Ratna 35 7,00 11,95 (4,95) 24,48 33,66 (0,15)

140 Jl. Padang Sambian 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)

141 Jl. Raya Serangan 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)

142 Jl. Raya Kampial 1 0,20 11,95 (11,75) 138,00 33,66 (0,35)

143 Jl. Ratya Sempidi 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)

144 Jl. Raya Pemogan 121 24,20 11,95 12,25 150,13 33,66 0,36

145 Jl. Suwung Kauh 39 7,80 11,95 (4,15) 17,20 33,66 (0,12)

146 Jl. Sutoyo 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)

147 Jl. Sunset Road 70 14,00 11,95 2,05 4,21 33,66 0,06

148 Jl. Seroja 45 9,00 11,95 (2,95) 8,69 33,66 (0,09)

149 Jl. Soka 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)

150 Jl. Suli 33 6,60 11,95 (5,35) 28,59 33,66 (0,16)

151 Jl. Sutomo 18 3,60 11,95 (8,35) 69,68 33,66 (0,25)

152 Jl. Setiabudi 60 12,00 11,95 0,05 0,00 33,66 0,00

153 Jl. Sudirman 63 12,60 11,95 0,65 0,43 33,66 0,02

154 Jl. Sidakarya 73 14,60 11,95 2,65 7,04 33,66 0,08

155 Jl. Sesetan 247 49,40 11,95 37,45 1.402,70 33,66 1,11

156 Jl. Sedap Malam 72 14,40 11,95 2,45 6,02 33,66 0,07

157 Jl. Surapati 31 6,20 11,95 (5,75) 33,03 33,66 (0,17)

158 Jl. Soka 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)

159 Jl. Segara Ayu 9 1,80 11,95 (10,15) 102,97 33,66 (0,30)

160 Jl. Siulan 18 3,60 11,95 (8,35) 69,68 33,66 (0,25)

161 Jl. Sari Gading 18 3,60 11,95 (8,35) 69,68 33,66 (0,25)

162 Jl. Sulatri 45 9,00 11,95 (2,95) 8,69 33,66 (0,09)

163 Jl. Subur 60 12,00 11,95 0,05 0,00 33,66 0,00

164 Jl. Sekuta 18 3,60 11,95 (8,35) 69,68 33,66 (0,25)

Page 224: analisa kecelakaan

207

165 Jl. Serma katos 9 1,80 11,95 (10,15) 102,97 33,66 (0,30)

166 Jl. Sutomo 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)

167 Jl. Suci 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)

168 Jl. Tibung Sari 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)

169 Jl. Tukad Yeh Aya 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)

170 Jl. Teuku Umar 526 105,20 11,95 93,25 8.696,06 33,66 2,77

171 Jl. Tukad Badung 24 4,80 11,95 (7,15) 51,08 33,66 (0,21)

172 Jl. Tukad Bilok 42 8,40 11,95 (3,55) 12,58 33,66 (0,11)

173 Jl. Trenggana 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)

174 Jl. Turi 7 1,40 11,95 (10,55) 111,25 33,66 (0,31)

175 Jl. Tukad Musi 9 1,80 11,95 (10,15) 102,97 33,66 (0,30)

176 Jl. Tunjung Sari 21 4,20 11,95 (7,75) 60,02 33,66 (0,23)

177 Jl. Tukad Yeh Biu 1 0,20 11,95 (11,75) 138,00 33,66 (0,35)

178 Jl. Tukad Sangiang 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)

179 Jl. Tukad Pakerisan 98 19,60 11,95 7,65 58,56 33,66 0,23

180 Jl. Tukad Irawadi 15 3,00 11,95 (8,95) 80,05 33,66 (0,27)

181 Jl. Tukad Balian 24 4,80 11,95 (7,15) 51,08 33,66 (0,21)

182 Jl. Taman Giri 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)

183 Jl. Tantular 10 2,00 11,95 (9,95) 98,95 33,66 (0,30)

184 Jl. Tukad Punggawa 9 1,80 11,95 (10,15) 102,97 33,66 (0,30)

185 Jl. Tukad Batanghari 10 2,00 11,95 (9,95) 98,95 33,66 (0,30)

186 Jl. Tukad Unda 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)

187 Jl. Tegal Wangi 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)

188 Jl. Tukad Barito 16 3,20 11,95 (8,75) 76,52 33,66 (0,26)

189 Jl. Tukad Gangga 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)

190 Jl. Trengguli 21 4,20 11,95 (7,75) 60,02 33,66 (0,23)

191 Jl. Toya Ning 1 0,20 11,95 (11,75) 138,00 33,66 (0,35)

192 Jl. Tukad Nyali 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)

Page 225: analisa kecelakaan

208

193 Jl. Tunjung Tutur 4 0,80 11,95 (11,15) 124,26 33,66 (0,33)

194 Jl. Tukad Petanu 13 2,60 11,95 (9,35) 87,37 33,66 (0,28)

195 Jl. Ulunsui 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)

196 Jl. Udayana 33 6,60 11,95 (5,35) 28,59 33,66 (0,16)

197 jl. Uluwatu 35 7,00 11,95 (4,95) 24,48 33,66 (0,15)

198 Jl. Veteran 14 2,80 11,95 (9,15) 83,67 33,66 (0,27)

199 Jl. Wahidin 38 7,60 11,95 (4,35) 18,90 33,66 (0,13)

200 jl. Wekudara 28 5,60 11,95 (6,35) 40,29 33,66 (0,19)

201 Jl. Wibisana 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)

202 Jl. Waribang 94 18,80 11,95 6,85 46,96 33,66 0,20

203 Jl. Waturenggong 79 15,80 11,95 3,85 14,84 33,66 0,11

204 Jl. WR. Supratman 389 77,80 11,95 65,85 4.336,58 33,66 1,96

205 Jl. Sumatra 24 4,80 11,95 (7,15) 51,08 33,66 (0,21)

Page 226: analisa kecelakaan

209

Tabel E.1 Perhitungan Cusum Untuk Mencari Black Spot Ruas Jalan Bypass Ngurah Rai

No. Station Tahun Jumlah

Kecelakaan (Xi) W (Xi - W) Si

1 Sta 0-1

2007 4

5,013

(1,013)

(1,013)

2008 4

5,013

(1,013)

(2,025)

2009 3

5,013

(2,013)

(4,038)

2010 6

5,013

0,988

(3,050)

2011 5

5,013

(0,013)

(3,063)

2 Sta 1-2

2007 4

5,013

(1,013)

(1,013)

2008 5

5,013

(0,013)

(1,025)

2009 5

5,013

(0,013)

(1,038)

2010 4

5,013

(1,013)

(2,050)

2011 6

5,013

0,988

(1,063)

3 Sta 2-3

2007 3

5,013

(2,013)

(2,013)

2008 7

5,013

1,988

(0,025)

2009 6

5,013

0,988

0,962

2010 4

5,013

(1,013)

(0,050)

2011 6

5,013

0,988

0,937

4 Sta 3-4

2007 4

5,013

(1,013)

(1,013)

2008 4

5,013

(1,013)

(2,025)

2009 3

5,013

(2,013)

(4,038)

2010 6

5,013

0,988

(3,050)

2011 5

5,013

(0,013)

(3,063)

Page 227: analisa kecelakaan

210

5 Sta 4-5 2007 4 5,013 (1,013)

(1,013)

2008 5

5,013

(0,013)

(1,025)

2009 5

5,013

(0,013)

(1,038)

2010 4

5,013

(1,013)

(2,050)

2011 6

5,013

0,988

(1,063)

6 Sta 5-6

2007 3

5,013

(2,013)

(2,013)

2008 7

5,013

1,988

(0,025)

2009 6

5,013

0,988

0,962

2010 4

5,013

(1,013)

(0,050)

2011 6

5,013

0,988

0,937

7 Sta 6-7

2007 4

5,013

(1,013)

(1,013)

2008 4

5,013

(1,013)

(2,025)

2009 6

5,013

0,988

(1,038)

2010 4

5,013

(1,013)

(2,050)

2011 6

5,013

0,988

(1,063)

8 Sta 7-8

2007 4

5,013

(1,013)

(1,013)

2008 5

5,013

(0,013)

(1,025)

2009 7

5,013

1,988

0,962

2010 2

5,013

(3,013)

(2,050)

Page 228: analisa kecelakaan

211

2011 5

5,013

(0,013)

(2,063)

9 Sta 8-9

2007 3

5,013

(2,013)

(2,013)

2008 7

5,013

1,988

(0,025)

2009 5

5,013

(0,013)

(0,038)

2010 3

5,013

(2,013)

(2,050)

2011 5

5,013

(0,013)

(2,063)

2007 0

5,013

(5,013)

(5,013)

2008 6

5,013

0,988

(4,025)

2009 7

5,013

1,988

(2,038)

2010 4

5,013

(1,013)

(3,050)

2011 8

5,013

2,988

(0,063)

2007 3

5,013

(2,013)

(2,013)

2008 5

5,013

(0,013)

(2,025)

2009 6

5,013

0,988

(1,038)

2010 6

5,013

0,988

(0,050)

2011 4

5,013

(1,013)

(1,063)

2007 5

5,013

(0,013)

(0,013)

2008 7

5,013

1,988

1,975

2009 8

5,013

2,988

4,963

2010 7

5,013

1,988

6,950

2011 11

5,013

5,988

12,938

2007 2

5,013

(3,013)

(3,013)

2008 5

5,013

(0,013)

(3,025)

Page 229: analisa kecelakaan

212

2009 7

5,013

1,988

(1,038)

2010 4

5,013

(1,013)

(2,050)

2011 8

5,013

2,988

0,937

2007 3

5,013

(2,013)

(2,013)

2008 4

5,013

(1,013)

(3,025)

2009 5

5,013

(0,013)

(3,038)

2010 7

5,013

1,988

(1,050)

2011 6

5,013

0,988

(0,063)

2007 4

5,013

(1,013)

(1,013)

2008 4

5,013

(1,013)

(2,025)

2009 3

5,013

(2,013)

(4,038)

2010 6

5,013

0,988

(3,050)

2011 7

5,013

1,988

(1,063)

2007 5

5,013

(0,013)

(0,013)

2008 4

5,013

(1,013)

(1,025)

2009 3

5,013

(2,013)

(3,038)

2010 5

5,013

(0,013)

(3,050)

2011 7

5,013

1,988

(1,063)

2007 6

5,013

0,988

0,988

2008 5

5,013

(0,013)

0,975

2009 3

5,013

(2,013)

(1,038)

2010 5

5,013

(0,013)

(1,050)

2011 5

5,013

(0,013)

(1,063)

Page 230: analisa kecelakaan

213

2007 3

5,013

(2,013)

(2,013)

2008 5

5,013

(0,013)

(2,025)

2009 7

5,013

1,988

(0,038)

2010 4

5,013

(1,013)

(1,050)

2011 6

5,013

0,988

(0,063)

2007 5

5,013

(0,013)

(0,013)

2008 5

5,013

(0,013)

(0,025)

2009 6

5,013

0,988

0,962

2010 3

5,013

(2,013)

(1,050)

2011 5

5,013

(0,013)

(1,063)

2007 3

5,013

(2,013)

(2,013)

2008 4

5,013

(1,013)

(3,025)

2009 5

5,013

(0,013)

(3,038)

2010 7

5,013

1,988

(1,050)

2011 6

5,013

0,988

(0,063)

2007 4

5,013

(1,013)

(1,013)

2008 4

5,013

(1,013)

(2,025)

2009 3

5,013

(2,013)

(4,038)

2010 6

5,013

0,988

(3,050)

2011 7

5,013

1,988

(1,063)

2007 5

5,013

(0,013)

(0,013)

2008 4

5,013

(1,013)

(1,025)

2009 3

5,013

(2,013)

(3,038)

Page 231: analisa kecelakaan

214

2010 5

5,013

(0,013)

(3,050)

2011 7

5,013

1,988

(1,063)

2007 6

5,013

0,988

0,988

2008 5

5,013

(0,013)

0,975

2009 3

5,013

(2,013)

(1,038)

2010 5

5,013

(0,013)

(1,050)

2011 5

5,013

(0,013)

(1,063)

2007 3

5,013

(2,013)

(2,013)

2008 5

5,013

(0,013)

(2,025)

2009 7

5,013

1,988

(0,038)

2010 4

5,013

(1,013)

(1,050)

2011 6

5,013

0,988

(0,063)

2007 5

5,013

(0,013)

(0,013)

2008 5

5,013

(0,013)

(0,025)

2009 6

5,013

0,988

0,962

2010 3

5,013

(2,013)

(1,050)

2011 5

5,013

(0,013)

(1,063)

Page 232: analisa kecelakaan

215

Tabel E.2 Perhitungan Cusum Untuk Mencari Black Spot Ruas Jalan Gatot Subroto

No. Station Tahun Jumlah

Kecelakaan (Xi) W (Xi - W) Si

1 Sta 0-1

2007 2

3,533

(1,533)

(1,533)

2008 3

3,533

(0,533)

(2,067)

2009 3

3,533

(0,533)

(2,600)

2010 5

3,533

1,467

(1,133)

2011 4

3,533

0,467

(0,667)

2 Sta 1-2

2007 2

3,533

(1,533)

(1,533)

2008 3

3,533

(0,533)

(2,067)

2009 4

3,533

0,467

(1,600)

2010 3

3,533

(0,533)

(2,133)

2011 6

3,533

2,467

0,333

3 Sta 2-3

2007 3

3,533

(0,533)

(0,533)

2008 4

3,533

0,467

(0,067)

2009 3

3,533

(0,533)

(0,600)

2010 3

3,533

(0,533)

(1,133)

2011 4

3,533

0,467

(0,667)

4 Sta 3-4

2007 2

3,533

(1,533)

(1,533)

2008 3

3,533

(0,533)

(2,067)

2009 5

3,533

1,467

(0,600)

2010 4

3,533

0,467

(0,133)

2011 5

3,533

1,467

1,333

Page 233: analisa kecelakaan

216

5 Sta 4-5 2007 3

3,533

(0,533)

(0,533)

2008 5

3,533

1,467

0,933

2009 8

3,533

4,467

5,400

2010 6

3,533

2,467

7,867

2011 8

3,533

4,467

12,333

6 Sta 5-6

2007 2

3,533

(1,533)

(1,533)

2008 3

3,533

(0,533)

(2,067)

2009 4

3,533

0,467

(1,600)

2010 3

3,533

(0,533)

(2,133)

2011 4

3,533

0,467

(1,667)

7 Sta 6-7

2007 2

3,533

(1,533)

(1,533)

2008 1

3,533

(2,533)

(2,533)

2009 3

3,533

(0,533)

(0,533)

2010 2

3,533

(1,533)

(1,533)

2011 5

3,533

1,467

1,467

8 Sta 7-8

2007 3

3,533

(0,533)

(0,533)

2008 2

3,533

(1,533)

(2,067)

2009 4

3,533

0,467

(1,600)

2010 4

3,533

0,467

(1,133)

Page 234: analisa kecelakaan

217

2011 5

3,533

1,467

0,333

9 Sta 8-8,5

2007 0

3,533

(3,533)

(3,533)

2008 2

3,533

(1,533)

(5,067)

2009 2

3,533

(1,533)

(6,600)

2010 2

3,533

(1,533)

(8,133)

2011 5

3,533

1,467

(6,667)

Page 235: analisa kecelakaan

218

Tabel E.3 Perhitungan Cusum Untuk Mencari Black Spot Ruas Jalan Imam Bonjol

No. Station Tahun Jumlah

Kecelakaan (Xi) W (Xi - W) Si

1 Sta 0-1

2007 8

5,171

2,829

2,829

2008 9

5,171

3,829

6,657

2009 7

5,171

1,829

4,657

2010 8

5,171

2,829

5,657

2011 12

5,171

6,829

9,657

2 Sta 1-2

2007 3

5,171

(2,171)

(2,171)

2008 5

5,171

(0,171)

(2,343)

2009 4

5,171

(1,171)

(3,343)

2010 5

5,171

(0,171)

(2,343)

2011 7

5,171

1,829

(0,343)

3 Sta 2-3

2007 6

5,171

0,829

0,829

2008 3

5,171

(2,171)

(1,343)

2009 3

5,171

(2,171)

(1,343)

2010 6

5,171

0,829

1,657

2011 5

5,171

(0,171)

0,657

4 Sta 3-4

2007 3

5,171

(2,171)

(2,171)

2008 2

5,171

(3,171)

(5,343)

2009 2

5,171

(3,171)

(5,343)

2010 6

5,171

0,829

(1,343)

2011 4

5,171

(1,171)

(3,343)

Page 236: analisa kecelakaan

219

5 Sta 4-5 2007 4

5,171

(1,171)

(1,171)

2008 2

5,171

(3,171)

(4,343)

2009 3

5,171

(2,171)

(3,343)

2010 4

5,171

(1,171)

(2,343)

2011 3

5,171

(2,171)

(3,343)

6 Sta 5-6

2007 0

5,171

(5,171)

(5,171)

2008 4

5,171

(1,171)

(6,343)

2009 3

5,171

(2,171)

(7,343)

2010 4

5,171

(1,171)

(6,343)

2011 5

5,171

(0,171)

(5,343)

7 Sta 6-7

2007 0

5,171

(5,171)

(5,171)

2008 3

5,171

(2,171)

(2,171)

2009 1

5,171

(4,171)

(4,171)

2010 2

5,171

(3,171)

(3,171)

2011 4

5,171

(1,171)

(1,171)

Page 237: analisa kecelakaan

220

Tabel F.1 Perhitungan Biaya Korban Kecelakaan (BBKO) Pada Ruas Jalan yang Didefinisikan Black Spot di Kota Denpasar Tahun 2007-2011

Tahun Ruas Jalan BSKO (Rp/Korban) Korban Manusia BBKO (Rp/Th)

Total MD LB LR MD LB LR MD LB LR

2007

Jl. Bypass Ngurah Rai

180.674.668

8.844.278

1.586.384 13 32 22

2.348.770.684

283.016.896

34.900.448

2.666.688.028

Jl. Gatot Subroto

180.674.668

8.844.278

1.586.384 6 16 12

1.084.048.008

141.508.448

19.036.608

1.244.593.064

Jl. Imam Bonjol

180.674.668

8.844.278

1.586.384 10 13 16

1.806.746.680

114.975.614

25.382.144

1.947.104.438

2008

Jl. Bypass Ngurah Rai

200.548.881

9.817.149

1.760.886 4 39 21

802.195.526

382.868.804

36.978.601

1.222.042.930

Jl. Gatot Subroto

200.548.881

9.817.149

1.760.886 12 17 12

2.406.586.577

166.891.530

21.130.629

2.594.608.736

Jl. Imam Bonjol

200.548.881

9.817.149

1.760.886 5 23 14

1.002.744.407

225.794.423

24.652.401

1.253.191.230

2009

Jl. Bypass Ngurah Rai

222.609.258

10.897.035

1.954.583 1 43 74

222.609.258

468.572.513

144.639.157

835.820.928

Jl. Gatot Subroto

222.609.258

10.897.035

1.954.583 6 22 37

1.335.655.550

239.734.774

72.319.579

1.647.709.903

Jl. Imam Bonjol

222.609.258

10.897.035

1.954.583 5 15 23

1.113.046.292

163.455.528

44.955.414

1.321.457.233

2010

Jl. Bypass Ngurah Rai

247.096.277

12.095.709

2.169.587 8 23 55

1.976.770.214

278.201.308

119.327.305

2.374.298.827

Jl. Gatot Subroto

247.096.277

12.095.709

2.169.587 3 15 27

741.288.830

181.435.636

58.578.859

981.303.325

Jl. Imam Bonjol 3 19 26

Page 238: analisa kecelakaan

221

247.096.277 12.095.709 2.169.587 741.288.830 229.818.472 56.409.271 1.027.516.574

2011

Jl. Bypass Ngurah Rai

274.276.867

13.426.237

2.408.242 10 47 69

2.742.768.672

631.033.141

166.168.696

3.539.970.509

Jl. Gatot Subroto

274.276.867

13.426.237

2.408.242 5 23 30

1.371.384.336

308.803.452

72.247.259

1.752.435.047

Jl. Imam Bonjol

274.276.867

13.426.237

2.408.242 9 17 22

2.468.491.805

228.246.030

52.981.323

2.749.719.158

Page 239: analisa kecelakaan

222

Tabel F.2 Perhitungan Biaya Satuan Korban Kecelakaan (BSKO) dan Biaya Korban Kecelakaan (BBKO) Pada Ruas Jalan di Kota Denpasar Dari Tahun 2007-2011

No. Kategori Korban Tahun

Awal

Tahun

Perhitungan t g BSKOj (T0)

BSKO

(Rp/ Korban)

Jumlah

Korban

(Org/Thn)

BBKO

(Rp/ Tahun)

1

Meninggal Dunia (MD) 2003 2007 4 0,11

119.016.000

180.674.668 90

16.260.720.112

Luka Berat (LB) 2003 2007 4 0,11

5.826.000

8.844.278 168

1.485.838.739

Luka Ringan (LR) 2003 2007 4 0,11

1.045.000

1.586.384 196

310.931.181

2

Meninggal Dunia (MD) 2003 2008 5 0,11

119.016.000

200.548.881 79

15.843.361.630

Luka Berat (LB) 2003 2008 5 0,11

5.826.000

9.817.149 197

1.933.978.316

Luka Ringan (LR) 2003 2008 5 0,11

1.045.000

1.760.886 156

274.698.180

3

Meninggal Dunia (MD) 2003 2009 6 0,11

119.016.000

222.609.258 58

12.911.336.984

Luka Berat (LB) 2003 2009 6 0,11

5.826.000

10.897.035 263

2.865.920.253

Luka Ringan (LR) 2003 2009 6 0,11

1.045.000

1.954.583 386

754.469.118

Page 240: analisa kecelakaan

223

4

Meninggal Dunia (MD) 2003 2010 7 0,11

119.016.000

247.096.277 37

9.142.562.240

Luka Berat (LB) 2003 2010 7 0,11

5.826.000

12.095.709 209

2.528.003.192

Luka Ringan (LR) 2003 2010 7 0,11

1.045.000

2.169.587 320

694.267.955

5

Meninggal Dunia (MD) 2003 2011 8 0,11

119.016.000

274.276.867 107

29.347.624.790

Luka Berat (LB) 2003 2011 8 0,11

5.826.000

13.426.237 224

3.007.477.098

Luka Ringan (LR) 2003 2011 8 0,11

1.045.000

2.408.242 428

1.030.727.563

Page 241: analisa kecelakaan

224

Tabel F.3 Perhitungan Biaya Satuan Korban Kecelakaan (BSKO) dan Biaya Korban Kecelakaan (BBKO) Pada Dari Tahun 2007-2011

No. Kategori Korban Tahun

Awal

Tahun

Perhitungan t g BSKOj (T0)

BSKO

(Rp/ Korban)

Jumlah

Korban

(Org/Thn)

BBKO

(Rp/ Tahun)

1

Meninggal Dunia (MD) 2003 2007 4 0,11

119.016.000

180.674.668 9

1.626.072.011

Luka Berat (LB) 2003 2007 4 0,11

5.826.000

8.844.278 23

203.418.399

Luka Ringan (LR) 2003 2007 4 0,11

1.045.000

1.586.384 15

23.795.754

2

Meninggal Dunia (MD) 2003 2008 5 0,11

119.016.000

200.548.881 3

601.646.644

Luka Berat (LB) 2003 2008 5 0,11

5.826.000

9.817.149 15

147.257.232

Luka Ringan (LR) 2003 2008 5 0,11

1.045.000

1.760.886 13

22.891.515

3

Meninggal Dunia (MD) 2003 2009 6 0,11

119.016.000

222.609.258 9

2.003.483.325

Luka Berat (LB) 2003 2009 6 0,11

5.826.000

10.897.035 20

217.940.704

Luka Ringan (LR) 2003 2009 6 0,11

1.045.000

1.954.583 22

43.000.831

4 Meninggal Dunia (MD) 2003 2010 7 0,11

119.016.000

247.096.277 4

988.385.107

Luka Berat (LB) 2003 2010 7 0,11

5.826.000

12.095.709 12

145.148.509

Page 242: analisa kecelakaan

225

Luka Ringan (LR) 2003 2010 7 0,11

1.045.000

2.169.587 7

15.187.112

5

Meninggal Dunia (MD) 2003 2011 8 0,11

119.016.000

274.276.867 12

3.291.322.406

Luka Berat (LB) 2003 2011 8 0,11

5.826.000

13.426.237 18

241.672.267

Luka Ringan (LR) 2003 2011 8 0,11

1.045.000

2.408.242 29

69.839.017

Page 243: analisa kecelakaan

226

Tabel F.4 Perhitungan Biaya Kecelakaan (BBKE) Pada Ruas Jalan yang Didefinisikan Black Spot di Kota Denpasar Tahun 2007-2011

Tahun Ruas Jalan BSKE (Rp/Kecelakaan) Jenis Kecelakaan BBKO (Rp/Th)

Total Fatal Berat Ringan F B R Fatal Berat Ringan

2007

Jl. Bypass Ngurah Rai

199.178.428

28.838.784

19.176.265 11 13 27

2.190.962.710

374.904.187

517.759.166

3.083.626.062

Jl. Gatot Subroto

199.178.428

28.838.784

19.176.265 6 6 20

1.195.070.569

173.032.701

383.525.308

1.751.628.579

Jl. Imam Bonjol

199.178.428

28.838.784

19.176.265 3 6 14

597.535.284

173.032.701

268.467.716

1.039.035.702

2008

Jl. Bypass Ngurah Rai

221.088.055

32.011.050

21.285.655 4 17 45

884.352.221

544.187.846

957.854.458

2.386.394.525

Jl. Gatot Subroto

221.088.055

32.011.050

21.285.655 6 8 12

1.326.528.331

256.088.398

255.427.855

1.838.044.585

Jl. Imam Bonjol

221.088.055

32.011.050

21.285.655 4 10 11

884.352.221

320.110.498

234.142.201

1.438.604.919

2009

Jl. Bypass Ngurah Rai

245.407.741

35.532.265

23.627.077 1 27 62

245.407.741

959.371.162

1.464.878.751

2.669.657.654

Jl. Gatot Subroto

245.407.741

35.532.265

23.627.077 6 18 15

1.472.446.448

639.580.774

354.406.149

2.466.433.372

Jl. Imam Bonjol

245.407.741

35.532.265

23.627.077 5 4 10

1.227.038.707

142.129.061

236.270.766

1.605.438.534

2010

Jl. Bypass Ngurah Rai

272.402.593

39.440.814

26.226.055 8 33 52

2.179.220.743

1.301.546.876

1.363.754.863

4.844.522.482

Jl. Gatot Subroto

272.402.593

39.440.814

26.226.055 3 11 19

817.207.779

433.848.959

498.295.046

1.749.351.783

Jl. Imam Bonjol 3 21 14

Page 244: analisa kecelakaan

227

272.402.593 39.440.814 26.226.055 817.207.779 828.257.103 367.164.771 2.012.629.652

2011

Jl. Bypass Ngurah Rai

302.366.878

43.779.304

29.110.921 10 40 51

3.023.668.781

1.751.172.160

1.484.656.976

6.259.497.918

Jl. Gatot Subroto

302.366.878

43.779.304

29.110.921 5 19 27

1.511.834.390

831.806.776

785.994.870

3.129.636.036

Jl. Imam Bonjol

302.366.878

43.779.304

29.110.921 9 21 15

2.721.301.903

919.365.384

436.663.817

4.077.331.104

Page 245: analisa kecelakaan

228

Tabel F.5 Perhitungan Biaya Satuan Kecelakaan (BSKE) dan Biaya Kecelakaan (BBKE) Pada Ruas Jalan di Kota Denpasar Dari Tahun 2007-2011

No. Kategori

Kecelakaan

Tahun

Awal

Tahun

Perhitungan t g BSKEj (T0)

BSKE

(Rp/ Kejadian)

Jumlah

Kecelakaan

(Kejadian/Thn)

BBKE

(Rp/ Tahun)

1

Kecelakaan Fatal 2003 2007 4 0,11

131.205.000

199.178.428 49

9.759.742.979

Kecelakaan Berat 2003 2007 4 0,11

18.997.000

28.838.784 101

2.912.717.141

Kecelakaan Ringan 2003 2007 4 0,11

12.632.000

19.176.265 160

3.068.202.467

2

Kecelakaan Fatal 2003 2008 5 0,11

131.205.000

221.088.055 44

9.727.874.431

Kecelakaan Berat 2003 2008 5 0,11

18.997.000

32.011.050 95

3.041.049.728

Kecelakaan Ringan 2003 2008 5 0,11

12.632.000

21.285.655 162

3.448.276.048

3

Kecelakaan Fatal 2003 2009 6 0,11

131.205.000

245.407.741 83

20.368.842.529

Kecelakaan Berat 2003 2009 6 0,11

18.997.000

35.532.265 147

5.223.242.991

Kecelakaan Ringan 2003 2009 6 0,11

12.632.000

23.627.077 202

4.772.669.478

4 Kecelakaan Fatal 2003 2010 7 0,11

131.205.000

272.402.593 116

31.598.700.772

Kecelakaan Berat 2003 2010 7 0,11

18.997.000

39.440.814 187

7.375.432.297

Page 246: analisa kecelakaan

229

Kecelakaan Ringan 2003 2010 7 0,11

12.632.000

26.226.055 288

7.553.103.855

5

Kecelakaan Fatal 2003 2011 8 0,11

131.205.000

302.366.878 189

57.147.339.956

Kecelakaan Berat 2003 2011 8 0,11

18.997.000

43.779.304 237

10.375.695.051

Kecelakaan Ringan 2003 2011 8 0,11

12.632.000

29.110.921 351

10.217.933.309

Page 247: analisa kecelakaan

230

Tabel F.6 Perhitungan Biaya Satuan Kecelakaan (BSKE) dan Biaya Kecelakaan (BBKE) Pada Persimpangan di Kota Denpasar Dari Tahun 2007-2011

No. Kategori Korban Tahun Awal Tahun

Perhitungan t g BSKEj (T0)

BSKE

(Rp/ Kejadian)

Jumlah

Kecelakaan

(Kejadian/Thn)

BBKE

(Rp/ Tahun)

1

Kecelakaan Fatal 2003 2007 4 0,11 131.205.000

199.178.428 6

1.195.070.569

Kecelakaan Berat 2003 2007 4 0,11 18.997.000

28.838.784 10

288.387.836

Kecelakaan Ringan 2003 2007 4 0,11 12.632.000

19.176.265 15

287.643.981

2

Kecelakaan Fatal 2003 2008 5 0,11 131.205.000

221.088.055 3

663.264.166

Kecelakaan Berat 2003 2008 5 0,11 18.997.000

32.011.050 6

192.066.299

Kecelakaan Ringan 2003 2008 5 0,11 12.632.000

21.285.655 14

297.999.165

3

Kecelakaan Fatal 2003 2009 6 0,11 131.205.000

245.407.741 5

1.227.038.707

Kecelakaan Berat 2003 2009 6 0,11 18.997.000

35.532.265 12

426.387.183

Kecelakaan Ringan 2003 2009 6 0,11 12.632.000

23.627.077 20

472.541.532

4 Kecelakaan Fatal 2003 2010 7 0,11 131.205.000

272.402.593 3

817.207.779

Kecelakaan Berat 2003 2010 7 0,11 18.997.000

39.440.814 15

591.612.216

Page 248: analisa kecelakaan

231

Kecelakaan Ringan 2003 2010 7 0,11 12.632.000

26.226.055 17

445.842.936

5

Kecelakaan Fatal 2003 2011 8 0,11 131.205.000

302.366.878 8

2.418.935.025

Kecelakaan Berat 2003 2011 8 0,11 18.997.000

43.779.304 12

525.351.648

Kecelakaan Ringan 2003 2011 8 0,11 12.632.000

29.110.921 20

582.218.422

Page 249: analisa kecelakaan

232

Gambar G.1 Rambu Peringatan

Sumber: Hasil Analisis 2013

Page 250: analisa kecelakaan

233

Gambar G.2Zona Selamat Sekolah

Sumber: Hasil Analisis 2013

Page 251: analisa kecelakaan

234

Gambar G.3Pita Penggaduh

Sumber: Hasil Analisis 2013