analisa kecelakaan
TRANSCRIPT
TESIS
ANALISIS BIAYA DAN PENANGANAN LOKASI RAWAN KECELAKAAN AKIBAT KECELAKAAN
LALU LINTAS DI KOTA DENPASAR
I GUSTI AYU PUTRI ADNYA SWARI
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2013
i
TESIS
ANALISIS BIAYA DAN PENANGANAN LOKASI RAWAN KECELAKAAN AKIBAT KECELAKAAN
LALU LINTAS DI KOTA DENPASAR
I GUSTI AYU PUTRI ADNYA SWARI
NIM 1191561003
PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR 2013
ii
TESIS
ANALISIS BIAYA DAN PENANGANAN LOKASI RAWAN KECELAKAAN AKIBAT KECELAKAAN
LALU LINTAS DI KOTA DENPASAR
Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister
Pada Program Magister Teknik Sipil
Program Pascasarjana Universitas Udayana
I GUSTI AYU PUTRI ADNYA SWARI
1191561003
PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR 2013
iii
Lembar Pengesahan
TESIS INI TELAH DISETUJUI
PADA TANGGAL 5 SEPTEMBER 2013
Mengetahui
Pembimbing I,
P. Alit Suthanaya, ST., MengSc., Ph.D NIP. 19690805 199503 1 001
Pembimbing II,
Ir. I Nyoman Widana Negara, MSc. NIP. 19561014 198601 1 001
Ketua Program Studi Magister Teknik Sipil Program Pascasarjana Universitas Udayana,
Prof. Dr. Ir. I Made Alit Karyawan Salain, DEA NIP. 19620404 199103 1 002
Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana,
Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S (K) NIP. 19590215 198510 2 001
iv
Lembar Penetapan Panitia Penguji Tesis
Tesis ini Telah Diuji
Pada Tanggal 5 September 2013
Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK. Rektor Universitas Udayana
Nomor: 1633/UN.14.4/HK/2013, Tanggal 5 September 2013
Ketua : Putu Alit Suthanaya, ST., MEngSc., Ph.D
Anggota :
1. Ir. I Nyoman Widana Negara, MSc.
2. Dewa Made Priyantha Wedagama, ST., MT., MSc., Ph.D
3. Dr. Ir. I Wayan Suweda, MSP., MPhil
4. Ir. I Gusti Putu Suparsa, MT
v
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
NAMA : I GUSTI AYU PUTRI ADNYA SWARI
NIM : 1191561003
PROGRAM STUDI : MAGISTER TEKNIK SIPIL
JUDUL TESIS : ANALISIS BIAYA DAN PENANGANAN LOKASIRAWAN
KECELAKAAN AKIBAT KECELAKAAN LALU LINTAS
DI KOTA DENPASAR
Dengan ini saya menyatakan bahwa karya ilmiah tesis ini bebas dari plagiat. Apabila
dikemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ilmiah ini, maka saya bersedia
menerima sangsi sesuai peraturan Mendiknas RI No. 17 Tahun 2010 dan peraturan
perundangan yang berlaku.
Denpasar, 5 September 2013 Yang menyatakan, I Gusti Ayu Putri Adnya Swari
vi
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur yang sangat dalam dipanjatkan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa /
Tuhan Yang Maha Esa atas setiap langkah dan tuntunan yang selalu diberikan-Nya dalam
proses penyelesaian tesis dengan judul Analisis Biaya dan Penanganan Lokasi Rawan
Kecelakaan Akibat Kecelakaan Lalu Lintas di Kota Denpasar. Penulis menyadari bahwa
tesis ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak baik pada waktu
kuliah maupun pada waktu penyusunan.
Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Bapak Putu Alit Suthanaya, ST, Meng.Sc.Ph.D sebagai
pembimbing I yang telah memberikan dorongan, bimbingan dan saran kepada penulis
dengan penuh kesabaran. Terima kasih yang sebesar-besarnya juga penulis sampaikan
kepada Bapak Ir. I Nyoman Widana Negara, MSc. sebagai pembimbing II yang selama
ini memberikan bimbingan, semangat dan saran kepada penulis.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada segenap staf dan pengajar
Program Magister Teknik Sipil atas segala informasi dan dukungannya selama
perkuliahan maupun selama penyelesaian tesis ini. Terima kasih untuk orang tua dan
keluarga yang mendukung perkuliahan sampai selesai.
Sangatlah disadari bahwa dengan segala keterbatasan yang ada, tesis ini masih
jauh dari kata sempurna. Untuk itu kritik dan saran sangatlah diharapkan dalam perbaikan
tesis ini.
Denpasar, 05 September 2013
Penulis
vii
ABSTRAK
ANALISIS BIAYA DAN PENANGANAN LOKASI RAWAN KECELAKA AN AKIBAT KECELAKAAN LALU LINTAS DI KOTA DENPASAR
Kota Denpasar memiliki tingkat kecelakaan lalu lintas yang paling tinggi dibandingkan dengan wilayah lainnya. Faktor penyebabnya adalah kondisi lalu lintas yang merupakan akumulasi interaksi pengemudi, kendaraan, prasarana jalan maupun karakteristik lingkungan. Dengan kondisi tersebut diperlukan upaya untuk mengetahui daerah rawan kecelakaan, titik rawan kecelakaan, biaya kecelakaan dan upaya penanganan untuk mengurangi kecelakaan lalu lintas.
Studi ini menggunakan data sekunder dari instansi kepolisian setempat berupa data kecelakaan dari tahun 2007-2011 yang terjadi di kota Denpasar dan data survai di lapangan. Data tersebut kemudian dianalisis dengan mencari angka kecelakaan untuk menghitung daerah rawan kecelakaan dengan metode Z-scoredan menentukan titik rawan kecelakaan dengan metode Cusum. Sedangkan perhitungan biaya kecelakaan menggunakan metode The Gross Output (Human Capital). Dalam penanganan kecelakaan, dilakukan penelitian untuk mengidentifikasi faktor penyebab kecelakaan. Dari hasil analisis daerah rawan kecelakaan diperoleh tiga ruas jalan di Kota Denpasar yang merupakan daerah rawan kecelakaan yang berada di kuadran A, yaitu ruas jalan Bypass Ngurah Rai, Gatot Subroto dan Imam Bonjol. Lokasi titik rawan kecelakaan ruas jalan Bypass Ngurah Rai yaitu pada Sta 8 - Sta 9 dengan nilai Cusum 12,938. Lokasi titik rawan kecelakaan ruas jalan Gatot Subrotoyaitu pada Sta 4 - Sta 5yaitu dengan nilai Cusum 9,333. Lokasi titik rawan kecelakaan ruas jalan Imam Bonjolyaitu pada Sta 0 - Sta 1yaitu dengan nilai Cusum 9,657. Besarnya biaya korban kecelakaan tertinggi terjadi pada tahun 2011 yaitu sebesar 36.988.633.141,-/tahun. Sedangkan besarnya biaya kecelakaan tertinggi terjadi pada tahun 2011 yaitu sebesar 81.267.473.411,-/tahun.
Tindakan yang dapat dilakukan untuk mengurangi kecelakaan pada lokasi titik rawan kecelakaaan yaitu dengan pendekatan 3E antara lain tindakan teknis yaitu pemasangan tempat penyebrangan, paku jalan, pita penggaduh, patok pengaman, lampu tanda bahaya dan lain-lain. Penyuluhan meliputi kampanye keselamatan jalan dan penyuluhan keselamatan berlalu lintas mengingat kecelakaan dominan disebabkan oleh faktor manusia yaitu pengemudi. Terakhir adalah penegakan hukum meliputi penegakan hukum bagi yang melanggar dan sanksi hukum. Kata Kunci : Daerah rawan kecelakaan, titik rawan kecelakaan, biaya kecelakaan
viii
ABSTRACT
THE ANALYSIS OF TRAFFIC ACCIDENTS COSTS AND LOCATIO N MANAGEMENT IN THE CITY OF DENPASAR
Denpasarcityhas ahigh trafficaccident ratecompared tootherregions. Contributing factor is thetrafficcondition include of accumulationof trafficinteracted withdriver, vehicle, road infrastructureandenvironmental characteristics.It is condition,needs an effort to identify the black site, black spot, the cost of accidentsand measure toreducetraffic accidents.
The research used secondary data i.e. accident data from local police department from the year 2007 until 2011. The primary data collection on site was inventory traffic accident location. The analyses conducted include the number of accident to find out the black site with Z-score method and to determine the black spot with cusum method. While theanalysis of accidentcost usingthemethod ofGrossOutput(Human Capital). In restraining accident, factors cansing accident was identified.Based on analysis of black site it was obtained three section in Denpasar as black site location is on quadrant A, consisting of Bypass Ngurah Rai, Gatot Subroto and Imam Bonjol lines. The black spot on Bypass Ngurah Rai at Sta 8 - Sta 9 with cusum score 12,938. The black spot on Gatot Subrotoat Sta 4 - Sta 5 with cusum score 9,333. The black spot on Imam Bonjolat Sta 0 - Sta 1 with cusum score 9,657.The cost ofaccident victimswere highestin 2011in the amount of36.988.633.141/year. The accidentcostswere highestin 2011in the amount of81.267.473.411/year.
Measure to reduce accident on black spot i.e 3E approach is engineering include installed zebra cross, road stud, rumble strips, delineator, light signing, etc. Education included road safety campaign and traffic safety education since the dominant accidents caused by human factor, namely the driver. The last one is enforcement included law enforcement and legalsanctions. Keywords : Black site, black spot, accident cost
ix
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL DALAM ............................................................................................................ i
PRASYARAT GELAR .................................................................................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................................ iii
PENETAPAN PANITIA PENGUJI ................................................................................ iv
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT................................................................................ v
UCAPAN TERIMA KASIH ........................................................................................... vi
ABSTRAK ..................................................................................................................... vii
ABSTRACT .................................................................................................................. viii
DAFTAR ISI .................................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL .......................................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................. 5
1.5 Batasan Masalah ..................................................................................... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA ....................................................................................... 7
2.1 Pengertian Kecelakaan Lalu Lintas ........................................................ 7
2.2 Jenis dan Bentuk Kecelakaan.................................................................. 7
2.2.1Kecelakaan Berdasarkan Korban Kecelakaan ................................ 8
2.2.2Kecelakaan Berdasarkan Lokasi Kejadian ...................................... 9
2.2.3Kecelakaan Berdasarkan Waktu Terjadinya Kecelakaan ............... 9
2.2.4Kecelakaan Berdasarkan Posisi Kecelakaan ................................... 9
2.2.5Kecelakaan Berdasarkan Jumlah Kendaraan Terlibat................... 10
2.3 Faktor-Faktor Penyebab Kecelakaan .................................................... 10
2.3.1Faktor Pemakai Jalan .................................................................... 12
2.3.1.1Pengemudi ........................................................................ 12
2.3.1.2Pejalan Kaki atau Pemakai Jalan Yang Lain .................... 14
x
2.3.2Faktor Kendaraan .......................................................................... 15
2.3.3Faktor Jalan ................................................................................... 17
2.3.4Faktor Lingkungan ........................................................................ 18
2.4 Identifikasi Daerah Rawan Kecelakaan Lalu Lintas ............................. 20
2.4.1Lokasi Rawan Kecelakaan (Hazardous Sites) .............................. 20
2.4.2Rute Rawan Kecelakaan (Hazardous Routes) .............................. 22
2.4.3Wilayah Rawan Kecelakaan (Hazardous Area) ........................... 22
2.5 Teknik Analisis Data Kecelakaan ......................................................... 23
2.5.1Pendekatan Analisis Data ............................................................. 23
2.5.2Pembobotan Tingkat Kecelakaan ................................................. 26
2.5.2.1Pembobotan Tingkat Kecelakaan
Menggunakan Angka Ekivalen Kecelakaan ................ 26
2.5.2.2 Pembobotan Tingkat Kecelakaan
Menurut Departemen Perhubungan ............................. 27
2.5.3Statistik Deskripsi ......................................................................... 28
2.5.3.1Distribusi Frekuensi ......................................................... 28
2.5.3.2Data Berkala ..................................................................... 31
2.5.4Z-Score.......................................................................................... 31
2.5.5Cusum (Cumulative Summary) ..................................................... 32
2.6 Penanganan Lokasi Rawan Kecelakaan Lalu Lintas ............................ 34
2.6.1Situasi Kecelakaan dan Usulan Penanganan ................................. 34
2.6.1.1Situasi Kecelakaan dan Usulan Penanganan
Untuk Persimpangan .................................................... 35
2.6.1.2Situasi Kecelakaan dan Usulan Penanganan
Untuk Ruas Jalan ......................................................... 35
2.7 Perhitungan Besaran Biaya Kecelakaan Lalu Lintas
Dengan Menggunakan Metode The Gross Output ............................... 37
2.7.1Biaya Satuan Korban Kecelakaan (BSKOj) dan
Biaya Satuan Kecelakaan Lalu Lintas (BSKEi) ........................... 38
2.7.1.1Biaya satuan korban kecelakaan lalu lintas
(BSKOj) ....................................................................... 38
2.7.1.2Biaya satuan kecelakaan lalu lintas (BSKEi) ................... 39
2.7.2Estimasi Biaya Satuan Korban Kecelakaan Lalu Lintas ............... 40
2.7.3Besaran Biaya Korban Kecelakaan Lalu Lintas /
xi
Kerugian Ekonomi (BBKO) dan Besaran Biaya
Kecelakaan Lalu Lintas (BBKE) ................................................ 41
2.7.4 Besaran Biaya Korban (BBKO) ................................................... 42
2.7.5 Besaran Biaya Kecelakaan Lalu Lintas (BBKE) ......................... 42
2.8 Penelitian Sebelumnya .......................................................................... 43
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Kerangka Penelitian .............................................................................. 46
3.2 Studi Pendahuluan ................................................................................ 48
3.3 Penentuan Lokasi Studi ........................................................................ 49
3.4 Tinjauan Pustaka ................................................................................... 49
3.5 Pengumpulan Data Sekunder ................................................................ 49
3.6 Pengolahan dan Analisis Data .............................................................. 50
3.6.1Pembobotan Tingkat Kecelakaan Menggunakan
Metode Angka Ekivalen Kecelakaan (AEK) .............................. 50
3.6.2 Pembobotan Tingkat Kecelakaan Menggunakan
MetodeTransport Research Laboratory (TRL) .......................... 51
3.6.3 Analisis Lokasi Daerah Rawan Kecelakaan
(Black Site) Di Kota Denpasar .................................................... 53
3.6.4 Analisis Lokasi Titik Rawan Kecelakaan (Black Spot)
Di Kota Denpasar ........................................................................ 55
3.6.5 Langkah-Langkah Penanganan Lokasi Rawan
Kecelakaan Lalu Lintas di Kota Denpasar .................................. 57
3.6.6 Langkah-Langkah Penentuan Nilai Ekonomi Akibat
Kecelakaan LaluLintas di Kota Denpasar ................................... 58
3.7 Simpulan dan Saran .............................................................................. 58
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Karakteristik Kecelakaan Lalu Lintas ................................................... 60
4.1.1Berdasarkan Jumlah Peristiwa Kecelakaan Lalu Lintas ............... 60
4.1.2Berdasarkan Jumlah Korban Manusia Kecelakaan
Lalu Lintas 62
4.2 Angka Kecelakaan Lalu Lintas ............................................................. 64
4.2.1Pembobotan Tingkat Kecelakaan Menggunakan AEK ................ 65
xii
4.2.2Pembobotan Tingkat Kecelakaan Menggunakan
Metode Departemen Perhubungan ............................................. 68
4.3 Analisis Daerah Rawan Kecelakaan (Black Site) ................................. 73
4.3.1Analisis Black Site Untuk AEK .................................................... 73
4.3.2Analisis Black Site Untuk Departemen Perhubungan ................... 79
4.3.3Perbandingan Metode AEK Dengan Metode
Departemen Perhubungan ............................................................................................... 84
4.4 Analisis Black Spot ............................................................................... 84
4.4.1Analisis Black Spot Pada Ruas Jalan Bypass Ngurah Rai ............ 86
4.4.2Analisis Black Spot Pada Ruas Jalan Gatot Subroto ..................... 90
4.4.3Analisis Black Spot Pada Ruas Jalan Imam Bonjol ...................... 93
4.5 Analisis Frekuensi Kejadian Kecelakaan Lalu Lintas Pada
Daerah Black Spot di Kota Denpasar .................................................... 95
4.5.1Ruas Jalan Bypass Ngurah Rai ..................................................... 95
4.5.2Ruas Jalan Bypass Gatot Subroto ................................................. 98
4.5.3Ruas Jalan Bypass Imam Bonjol................................................. 100
4.6 Analisis Besaran Biaya Korban Kecelakaan Lalu Lintas
(BBKO) di Kota Denpasar .................................................................. 102
4.6.1 Perhitungan Biaya Korban Kecelakaan Pada Ruas
Jalan Yang Diidentifikasikan Black Spot ................................. 103
4.6.2 Perhitungan Biaya Korban Kecelakaan Per Tahun .................... 104
4.7 Analisis Besaran Biaya Kecelakaan Lalu Lintas (BBKE)
di Kota Denpasar ................................................................................ 108
4.7.1 Perhitungan Kecelakaan Pada Ruas Jalan
Yang Diidentifikasikan Black Spot .......................................... 108
4.7.2 Perhitungan Biaya Korban Kecelakaan Per Tahun .................... 110
4.8 Upaya Penanganan Kecelakaan Lalu Lintas Pada Ruas
Jalan di Kota Denpasar ....................................................................... 114
4.8.1Usulan Penanganan Ruas Jalan Bypass Ngurah Rai ................... 114
4.8.2Usulan Penanganan Ruas Jalan Gatot Subroto ........................... 115
4.8.3Usulan Penanganan Pada Ruas Jalan Imam Bonjol .................... 116
4.9 Upaya Penanganan Kecelakaan Lalu Lintas Pada
Persimpangan di Kota Denpasar ......................................................... 117
4.9.1Usulan Penanganan Simpang Bypass Ngurah Rai-
xiii
DanauTempe ............................................................................. 117
4.9.2Usulan Penanganan Simpang Imam Bonjol - Nakula ................. 118
4.9.3Usulan Penanganan Simpang Gatsu – Ahmad Yani ................... 118
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan ............................................................................................. 120
5.2 Saran ................................................................................................... 123
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 124
LAMPIRAN ............................................................................................................ 126
xiv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Grafik Distribusi Bentuk Histogram ...................................................... 29
Gambar 2.2 Grafik Distribusi Bentuk Poligon Frekuensi .......................................... 29
Gambar 2.3 Bentuk-Bentuk Trend ............................................................................. 33
Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian .......................................................................... 47
Gambar 3.2 Grafik Hubungan Antara Nilai Z-Score Angka Kecelakaan
BerdasarkanData Terbaru dengan Nilai Z-Score Angka Kecelakaan Per
Tahun ...................................................................................................... 54
Gambar 3.3 Bagan Alir Perhitungan Biaya Kecelakaan Lalu Lintas dan Biaya Korban
Kecelakaan ............................................................................................. 57
Gambar 4.1 Jumlah Peristiwa Kecelakaan Lalu Lintas Pada Ruas JalanDi Kota
Denpasar ................................................................................................. 61
Gambar 4.2 Jumlah Peristiwa Kecelakaan Lalu Lintas Pada Persimpangan Di Kota
Denpasar ................................................................................................. 62
Gambar 4.3 Jumlah Korban Manusia Pada Ruas Jalan Di Kota Denpasar ................ 63
Gambar 4.4 Jumlah Korban Manusia Pada Persimpangan Di Kota Denpasar .......... 64
Gambar 4.5 Perangkingan Angka Kecelakaan pada Ruas Jalan di Kota Denpasar
Menurut AEK ......................................................................................... 66
Gambar 4.6 Perangkingan Angka Kecelakaan pada Persimpangan di Kota Denpasar
Menurut AEK ......................................................................................... 68
Gambar 4.7 Perangkingan Angka Kecelakaan pada Ruas Jalan di Kota Denpasar
Menurut Departemen Perhubungan ........................................................ 70
Gambar 4.8 Perangkingan Angka Kecelakaan pada Persimpangan di Kota Denpasar
Menurut Departemen Perhubungan ........................................................ 72
Gambar 4.9 Pertumbuhan Z-Score Angka Kecelakaan Per Tahun dan Z-Score Angka
Kecelakaan pada Tahun 2011 Seluruh Ruas Jalan di Kota Denpasar
menurut AEK ......................................................................................... 77
Gambar 4.10 Grafik Black Site pada Kuadran A di Kota Denpasar Menurut Metode
Angka Ekivalen Kecelakaan (AEK) ....................................................... 78
Gambar 4.11 Pertumbuhan Z-Score Angka Kecelakaan Per Tahun dan Z-Score
Angka Kecelakaan pada Tahun 2011 Seluruh Ruas Jalan di Kota
Denpasar menurut Departemen Perhubungan ........................................ 82
xv
Gambar 4.12 Grafik Black Site pada Kuadran A di Kota Denpasar Menurut Metode
Departemen Perhubungan ...................................................................... 83
Gambar 4.13 Grafik Black Spot pada Ruas Jalan Bypass Ngurah Rai ............................ 87
Gambar 4.14 Grafik Black Spot pada Ruas Jalan Gatot Subroto ..................................... 91
Gambar 4.15 Grafik Black Spot pada Ruas Jalan Imam Bonjol ...................................... 93
xvi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Komposisi Faktor Penyebab Kecelakaan .................................................... 11
Tabel 2.2 Kelompok Usia Pengemudi Yang Terlibat Kecelakaan .............................. 14
Tabel 2.3 Situasi Kecelakaan dan Usulan Penanganan untuk Persimpangan ............. 35
Tabel 2.4 Situasi Kecelakaan Dan Usulan Penanganan Untuk Ruas Jalan ................. 36
Tabel 2.5 Biaya Satuan Korban Kecelakaan Lalu Lintas BSKOj (T0) ........................ 39
Tabel 2.6 Biaya Satuan Kecelakaan Lalu Lintas Di Jalan AntarKota BSKEi(T0) ...... 40
Tabel 3.1 Rangking Lokasi Rawan Kecelakaan Lalu Lintas Untuk Persimpangan
Dan Ruas Jalan Berdasarkan AEK .............................................................. 51
Tabel 3.2 Perhitungan Jumlah Korban Manusia ......................................................... 52
Tabel 3.3 Perhitungan Angka Kecelakaan .................................................................. 53
Tabel 3.4 Contoh Tabel Perhitungan Black Spot Dengan Metode Cusum .................. 56
Tabel 4.1 Jumlah Peristiwa Kecelakaan Lalu Lintas Pada Ruas Jalan ....................... 61
Tabel 4.2 Jumlah Peristiwa Kecelakaan Lalu Lintas Pada Persimpangan .................. 62
Tabel 4.3 Jumlah Korban Manusia Pada Ruas Jalan Di Kota Denpasar ..................... 63
Tabel 4.4 Jumlah Korban Manusia Pada Persimpangan Di Kota Denpasar ................ 64
Tabel 4.5 Perangkingan Angka Kecelakaan pada Ruas Jalan di Kota Denpasar
Menurut AEK .............................................................................................. 66
Tabel 4.6 Perangkingan Angka Kecelakaan pada Persimpangan di Kota Denpasar
Menurut AEK .............................................................................................. 67
Tabel 4.7 Perangkingan Angka Kecelakaan pada Ruas Jalan di Kota Denpasar
Menurut Departemen Perhubungan ............................................................. 69
Tabel 4.8 Perangkingan Angka Kecelakaan pada Persimpangan di Kota Denpasar
Menurut Departemen Perhubungan ............................................................. 71
Tabel 4.9 Besarnya Biaya Korban Kecelakaan Pada Ruas Jalan yang
Diidentifikasikan Black Spot .................................................................... 104
Tabel 4.10 BesaranBiaya Korban Kecelakaan Pada Ruas Jalan dan
Persimpangan di Kota Denpasar Tahun 2007-2011 .................................. 107
Tabel 4.11 BesaranBiaya Kecelakaan Pada Ruas Jalanyang Diidentifikasikan
Black Spot .................................................................................................. 110
Tabel 4.12 BesaranBiaya Kecelakaan Pada Ruas Jalan dan Persimpangan di Kota
Denpasar Tahun 2007-2011 ...................................................................... 113
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bali merupakan salah satu provinsi dengan tingkat kecelakaan lalu lintas
yang cukup tinggi. Menurut Juknis Dirjen Perhubungan Darat tahun 2013,
Provinsi Bali masuk dalam peringkat 9 (sembilan) jumlah kecelakaan terbanyak di
Indonesia setelah Jawa dan Sumatera. Salah satu penyebabnya adalah
meningkatnya jumlah penduduk di Provinsi Bali dari tahun ke tahun yang
didukung dengan mudahnya kepemilikan kendaraan pribadi dan pelanggaran lalu
lintas yang cukup tinggi sehinggasering memicu terjadinya kecelakaan lalu lintas.
Hal ini dapat dilihat dari data Kepolisian Daerah Bali (2011), dimana selama
kurun waktu 2007 s/d 2011, terdapat 10.125 kejadian kecelakaan yang
menyebabkan 2.910 orang yang meninggal dunia dan 15.596 orang lainnya
mengalami luka-luka (berat dan ringan).
Denpasar merupakan salah satu kota di Provinsi Bali yang jumlah
penduduknya terus meningkat setiap tahunnya.Jumlah penduduk di Kota
Denpasar mencapai 804.905 orang dengan tingkat pertumbuhan penduduk per
tahun dari tahun 2000 s/d 2011 sebesar 4%(BPS Denpasar, 2012). Kota Denpasar
memiliki tingkat kecelakaan lalu lintas yang paling tinggi dibandingkan dengan
wilayah lainnya. Menurut data kecelakaan di jajaran Kepolisian Daerah Bali tahun
2011, Kota Denpasar menempati urutan pertama dengan tingkat kejadian
kecelakaan tertinggi sebesar 832 kejadian. Pada urutan terbanyak kedua terjadi di
2
wilayah Buleleng dengan 635 kejadian dan urutan ketiga terjadi di wilayah
Gianyar dengan 404 kejadian.
Jumlah kecelakaan lalu lintas di Kota Denpasar terus meningkat setiap
tahunnya. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi meningkatnya angka
kecelakaan di Kota Denpasar. Salah satu faktor yang penting adalah kondisi lalu
lintas, dimana kondisi lalulintas merupakan akumulasi interaksi dari berbagai
karakteristik pengemudi,kendaraan, prasarana jalan maupun karakteristik
lingkungan. Menurut data dari Poltabes Denpasar, diperoleh informasi bahwa
dalam tiga tahun terakhir terjadi peningkatan jumlah peristiwa kecelakaan di Kota
Denpasar. Berturut-turut sejak tahun 2009 tercatat sebanyak 593 kejadian, pada
tahun 2010 tercatat 722 kejadian, berikutnya pada tahun 2011 terdapat 832
kejadian.
Kecelakaan lalu lintas juga berdampak pula terhadap peningkatan
kemiskinan karena menimbulkan biaya perawatan, kehilangan produktivitas,
kehilangan pencari nafkah dalam keluarga yang menyebabkan trauma, stress dan
penderitaan yang berkepanjangan.Oleh karena itu, upaya penanganan lokasi
rawan kecelakaan lalu lintas di jalan raya dewasa ini memerlukan perhatian yang
serius guna mengurangi angka korban kecelakaan dan kerugian materi yang
ditimbulkan.Sehubungan dengan hal tersebut, perlu dilakukan penelitian untuk
menganalisis penanganan lokasi rawan kecelakaan lalu lintas dan besarnya biaya
kecelakaan lalu lintas di Kota Denpasar.
Beberapa penelitian yang pernah dilakukan mengenai daerah rawan
kecelakaan dan perhitungan biaya kecelakaan lalu lintas sebelumnya antara lain:
3
Karunia (2009) mengkaji lokasi rawan kecelakaan di Bandung. Rozy (2010)
mengevaluasi biaya kecelakaan mahasiswa Universitas Muhammadiyah
Malangdengan metode Gross Outputdan Willingness To Pay Methode, Birbiket al
(2010) mengkaji biaya korban kecelakaan lalu lintas jalan raya untuk korban
pengguna sepeda motor studi kasus wilayah Surabaya Barat. Mokoginta (2011)
menganalisis tingkat kecelakaan dan biaya kecelakaan lalu lintas di Kota Ambon.
Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan, didapatkan hasil bahwa
kerugian ekonomi terbesar akibat kecelakaan adalah untuk korban luka-luka.
Sedangkan analisis kecelakaan lalu lintas baru mencapai daerah rawan kecelakaan
saja dengan menggunakan satu metode. Dalam penelitian ini, perangkingan
daerah rawan kecelakaan dilakukan dengan dua metode yaitu sampai saat ini
belum diketahui apakah peringkat lokasi rawan kecelakaan antara kedua metode
tersebut berbeda. Selain itu belum juga diketahui biaya kecelakaan dan upaya
penanganan di lokasi titik rawan kecelakaan (black spot)di Kota Denpasar yang
dapat dilakukan. Perhitungan biaya kecelakaan lalu lintas menggunakan metode
The Gross Output (Human Capital).
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang ada, maka dapat dirumuskan pokok
permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah perbandingan hasil perankingan lokasi daerah rawan
kecelakaan lalu lintas (black site) berdasarkan metode Departemen
Permukiman dan Prasarana Wilayahdan metodeDepartemen Perhubungan?
4
2. Dimanakah lokasi titik rawan kecelakaan lalu lintas (black spot) pada ruas
jalan yang diklasifikasikan sebagai lokasi black site di Kota Denpasar?
3. Bagaimakah frekuensi kejadian kecelakaan lalu lintas berdasarkan faktor-
faktor penyebab kecelakaan pada lokasi titik rawan kecelakaan lalu lintas
(black spot) selama 5 (lima) tahun terakhir?
4. Berapakah besar biaya kecelakaan lalu lintas yang melibatkan korban
meninggal duniadan luka-luka pada ruas jalan dan persimpangan di Kota
Denpasar pada 5 (lima) tahun terakhir?
5. Bagaimanakah upaya penanganan lokasi titik rawan kecelakaan (black
spot) yang dapat dilakukan di Kota Denpasar?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk membandingkan hasil perankingan lokasi daerah rawan kecelakaan
lalu lintas (black site) berdasarkan metode Departemen Permukiman dan
Prasarana Wilayahdan metodeDepartemen Perhubungan.
2. Untuk menganalisis dan menentukan lokasi titik rawan kecelakaan lalu
lintas (black spot) pada ruas jalan yang diklasifikasikan sebagai lokasi
black site di Kota Denpasar.
3. Untuk menganalisis frekuensi kejadian kecelakaan lalu lintas berdasarkan
faktor-faktor penyebabkecelakaan pada lokasi titik rawan kecelakaan lalu
lintas (black spot) selama 5 (lima) tahun terakhir.
5
4. Untuk menganalisis besar biaya kecelakaan lalulintas yang melibatkan
korban meninggal duniadan luka-luka pada ruas jalan dan persimpangan di
Kota Denpasar pada 5 (lima) tahun terakhir.
5. Untuk menganalisis dan memberi alternatif upaya penanganan lokasi titik
rawan kecelakaan (black spot) yang dapat dilakukan di Kota Denpasar.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan hasil berupa lokasi-lokasi
yang termasuk dalam daerah rawan kecelakaan lalu lintas (black site) dan titik
rawan kecelakaan lalu lintas (black spot) sehingga dapat lebih cepat dan akurat
dalam mengambil kebijakan terkait penanganan daerah titik rawan kecelakaan lalu
lintas. Selain itu,hasil penelitian ini juga dapat bermanfaat untk mengetahui
berapa besar biaya yang timbul akibat kecelakaan sehingga para pengguna jalan
(masyarakat) dapat berusaha lebih berhati-hati dalam berkendara di jalan.
1.5 Batasan Masalah
Dengan cukup luasnya lingkup kajian, maka penelitian ini dibatasi pada
hal-hal sebagai berikut:
1. Lokasi studi adalah jaringan jalan yang tercatat di Poltabes Denpasar
dimana terdapat peristiwa kecelakaan lalu lintas.
2. Data kecelakaan lalu lintas yang digunakan dalam penelitian adalah data
kecelakaan pada ruas jalan dan persimpangan dalam5 (lima) tahun terakhir
yaitu tahun 2007 – 2011.
6
3. Menggunakan metode Angka Ekivalen Kecelakaan (AEK) dan metode
Departemen Perhubungan untuk menentukan ruas jalan rawan kecelakaan
lalu lintas (black site).
4. Menggunakan metode Cusum (cumulative summary) untuk menentukan
titik rawan kecelakaan (black spot).
5. Pembagian segmen stasioning pada perhitungan cusum ditentukan setiap 1
(satu) kilometer.
6. Dalam perhitungan black spot, dipilih tiga lokasi segmen ruas jalan yang
paling rawan terjadi kecelakaan lalu lintas (black site), kemudian dianalisis
titik rawan kecelakaan (black spot).
7. Karena keterbatasan data, perhitungan nilai ekonomi akibat kecelakaan
lalu lintas dihitung dari tahun 2007 – 2011 berdasarkan Metode The Gross
Output (Human Capital) yang dijadikan pedoman dasar perhitungan biaya
kecelakaan di Indonesia oleh Badan Litbang PU Departemen Pekerjaan
Umum Tahun 2003.
8. Dalam penelitian ini tidak mengaitkan kecelakaan dengan data lalu lintas
seperti volume lalu lintas, panjang jalan dan kecepatan rata-rata lalu
lintasnya.
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Kecelakaan Lalu Lintas
Menurut Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 43 tahun 1993 tentang
Prasarana dan Lalu lintas Jalan, kecelakaan lalu lintas adalah suatu peristiwa di
jalan yang tidak disangka – sangka dan tidak disengaja melibatkan kendaraan
dengan atau tanpa pemakai jalan lainnya, mengakibatkan korban manusia atau
kerugian harta benda. Kecelakaan terjadi jika salah satu unsur lalu lintas tidak
berfungsi sebagaimana mestinya.
Secara teknis kecelakaan lalu lintas didefinisikan sebagai suatu kejadian
yang disebabkan oleh banyak faktor yang tidak sengaja terjadi (Random
MultyFactor Event). Dalam pengertian secara sederhana, bahwa suatu kecelakaan
lalu lintas terjadi apabila semua faktor keadaan tersebut secara bersamaan pada
satu titik waktu tertentu bertepatan terjadi. Hal ini berarti memang sulit
meramalkan secara pasti dimana dan kapan suatu kecelakaan akan terjadi.
2.2 Jenis dan Bentuk Kecelakaan
Jenis dan bentuk kecelakaan dapat diklasifikasikan menjadi 5 (lima) yaitu:
kecelakaan berdasarkan korban kecelakaan, kecelakaan berdasarkan lokasi
kejadian, kecelakaan berdasarkan waktu terjadinya kecelakaan, kecelakaan
berdasarkan posisi kecelakaan dan kecelakaan berdasarkan jumlah kendaraan
8
yang terlibat. Penjelasan mengenai klasifikasi jenis dan bentuk kecelakaan
tersebut diuraikan lebih lanjut dibawah ini.
2.2.1 Kecelakaan Berdasarkan Korban Kecelakaan
Kecelakaan berdasarkan korban kecelakaan menitikberatkan pada manusia
itu sendiri, kecelakaan ini dapat berupa luka ringan, luka berat maupun meninggal
dunia. Menurut Pasal 93 dari Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 1993 tentang
Prasarana dan Lalu Lintas Jalan, sebagai peraturan pelaksanaan dari Undang-
undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, mengklasifikasikan korban dari
kecelakaan sebagai berikut :
1. Kecelakaan Fatal/Meninggal
Korban meninggal atau korban mati adalah korban yang dipastikan mati
sebagai akibat kecelakaan lalu lintas dalam waktu paling lama 30 hari
setelah kecelakaan tersebut.
2. Kecelakaan Luka Berat
Korban luka berat adalah korban yang karena luka-lukanya menderita
cacat tetap atau harus dirawat dalam jangka waktu lebih dari 30 hari sejak
terjadinya kecelakaan. Yang dimaksud cacat tetap adalah apabila sesuatu
anggota badan hilang atau tidak dapat digunakan sama sekali dan tidak
dapat sembuh atau pulih untuk selama-lamanya.
3. Kecelakaan Luka Ringan
Korban luka ringan adalah keadaan korban mengalami luka-luka yang
tidak membahayakan jiwa dan atau tidak memerlukan pertolongan atau
perawatan lebih lanjut di Rumah Sakit.
9
2.2.2 Kecelakaan Berdasarkan Lokasi Kejadian
Kecelakaan dapat terjadi dimana sajadisepanjang ruas jalan, baik pada
jalan lurus, tikungan jalan, tanjakan dan turunan, di dataran atau di pegunungan,
di dalam kota maupun di luar kota.
2.2.3 Kecelakaan Berdasarkan Waktu Terjadinya Kecelakaan
Kecelakaan berdasarkan waktu terjadinya kecelakaan dapat digolongkan
menjadi duayaitu:
1. Jenis Hari
a. Hari Kerja : Senin, Selasa, Rabu, Kamis dan Jumat.
b. Hari Libur : Minggu dan Hari-hari Libur Nasional.
c. Akhir Minggu : Sabtu.
2. Waktu
a. Dini Hari : Jam 00.00 – 06.00
b. Pagi Hari : Jam 06.00 – 12.00
c. Siang Hari : Jam 12.00 – 18.00
d. Malam Hari : Jam 18.00 – 24.00
2.2.4 Kecelakaan Berdasarkan Posisi Kecelakaan
Kecelakaan dapat terjadi dalam berbagai posisi tabrakan, diantaranya :
a. Tabrakan pada saat menyalip (Side Swipe)
b. Tabrakan depan dengan samping (Right Angle)
c. Tabrakan muka dengan belakang (Rear End)
10
d. Tabrakan muka dengan muka (Head On)
e. Tabrakan dengan pejalan kaki (Pedestrian)
f. Tabrak lari (Hit and Run)
g. Tabrakan diluar kendali (Out Of Control)
2.2.5 Kecelakaan Berdasarkan Jumlah Kendaraan Yang Terlibat
Kecelakaan dapat juga didasarkan atas jumlah kendaraan yang terlibat baik
itu kecelakaan tunggal yang dilakukan oleh satu kendaraan, kecelakaan ganda
yang dilakukan oleh dua kendaraan, maupun kecelakaan beruntun yang dilakukan
oleh lebih dari dua kendaraan.
2.3 Faktor-Faktor Penyebab Kecelakaan
Lalu lintas ditimbulkan oleh adanya pergerakan dari alat-alat angkutan,
karena adanya kebutuhan perpindahan manusia dan atau barang. Karena itu,
dampak yang tidak mungkin ditolak karena adanya pergerakan tersebut adalah
terjadinya kecelakaan. Kecelakaan dapat disebabkan oleh faktor pemakai jalan
(pengemudi dan pejalan kaki), faktor kendaraan dan faktor lingkungan (Pignataro,
1973). Pignataro juga menyatakan bahwa kecelakaan diakibatkan oleh kombinasi
dari beberapa faktor perilaku buruk dari pengemudi ataupun pejalan kaki, jalan,
kendaraan, pengemudi ataupun pejalan kaki, cuaca buruk ataupun pandangan
yang buruk.
Hobbs (1979) mengelompokkan faktor-faktor penyebab kecelakaan
menjadi tiga kelompok, yaitu : faktor pemakai jalan (manusia), faktor kendaraan,
11
faktor jalan dan lingkungan. Berdasarkan hasil penelitian yang pernah ada, faktor
penyebab kecelakaan dapat dikomposisikan dalam Tabel 2.1. berikut ini.
Tabel 2.1 Komposisi Faktor Penyebab Kecelakaan
Faktor
Penyebab Uraian
Prosentase
(%)
Pengemudi Lengah, mengantuk, tidak terampil, mabuk,
kecepatan tinggi, tidak menjaga jarak, kesalahan
pejalan, gangguan binatang.
93,52
Kendaraan Ban pecah, kerusakan sistem rem, kerusakan
sistem kemudi, as/kopel lepas, sistem lampu tidak
berfungsi.
2,76
Jalan Persimpangan, jalan sempit, akses yang tidak
dikontrol/dikendalikan, marka jalan kurang/tidak
jelas, tidak ada rambu batas kecepatan, permukaan
jalan licin.
3,23
Lingkungan Lalu lintas campuran antara kendaraan cepat
dengan kendaraan lambat, interaksi/campur antara
kendaraan dengan pejalan, pengawasan dan
penegakan hukum belum efektif, pelayanan gawat
darurat yang kurang cepat. Cuaca : gelap, hujan,
kabut, asap
0,49
Sumber: Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, 1998
Dari Tabel 2.1 diatas, faktor pengemudi (human error) menduduki
peringkat pertama yaitu sebesar 93,52% dalam penyebab kecelakaan. Faktor-
faktor penyebab kecelakaan biasanya diklasifikasikan identik dengan unsur-unsur
sistem transportasi, yaitu pemakai jalan (pengemudi dan pejalan kaki), kendaraan,
jalan dan lingkungan, ataupun kombinasi dari dua unsur atau lebih.
12
2.3.1 Faktor Pemakai Jalan
Pemakai jalan merupakan unsur yang terpenting dalam lalu lintas, karena
manusia sebagai pemakai jalan adalah unsur yang utama terjadinya pergerakan
lalu lintas. Pemakai jalan adalah semua orang yang menggunakan fasilitas
langsung dari satu jalan. (Warpani, 2001) menyebutkan bahwa faktor manusia
sebagai pengguna jalan dapat dipilah menjadi dua golongan, yaitu:
a. Pengemudi, termasuk pengemudi kendaraan tak bermotor
b. Pejalan kaki, termasuk para pedagang asongan, pedagang kaki lima, dan
lain-lain.
2.3.1.1 Pengemudi
Menurut pasal 1 Peraturan Pemerintah No. 44 Tahun 1993 tentang
kendaraan dan pengemudi, sebagai peraturan pelaksana dari Undang-undang Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan, pengemudi adalah orang yang mengemudikan
kendaraan bermotor atau orang yang secara langsung mengawasi calon
pengemudi yang sedang belajar mengemudikan kendaraan bermotor.
Pengemudi yang termasuk di dalamnya adalah pengemudi kendaraan
bermotor dan kendaraan tak bermotor. Kendaraan bermotor meliputi sepeda
motor, kendaraan bermotor biasa (mobil), kendaraan berat bermotor (bus dan
truk), sedangkan yang termasuk kendaraan tak bermotor adalah sepeda dan
kendaraan tak bermotor lainnya. Tingkah laku pribadi pengemudi di dalam arus
lalu lintas adalah faktor yang menentukan karakteristik lalu lintas yang terjadi.
Bertambahnya usia atau orang yang lebih tua akan lebih banyak mengalami
kecelakaan karena reflek pengemudi menjadi lebih lambat dan kemampuan fisik
13
tertentu akan menurun (Oglesby, 1988). Faktor fisik yang penting untuk
mengendalikan kendaraan dan mengatasi masalah lalu lintas adalah :
1. Penglihatan
Dari segi penglihatan manusia panca indera mata perlu mendapat
perhatianbesar karena hampir semua informasi dalam mengemudikan
kendaraanditerima melalui penglihatan, bahkan dikatakan bahwa indera
penglihatanterlalu dibebani dalam mengemudi.
2. Pendengaran
Pendengaran diperlukan untuk mengetahui peringatan-peringatan seperti
bunyi klakson, sirine, peluit polisi dan lain sebagainya. Namun sering kali
peringatan tersebut disertai isyarat yang dapat dilihat dengan mata. Reaksi
dalam mengemudi erat hubungannya dengan kondisi fisik manusia (Human
Phisycal Factor), dari penerima rangsangan setelah melihat suatu tanda
(rambu) sampai pengambilan tindakan tersebut terdiri dari:
a. Perception atau pengamatan yaitu rangsangan pada panca indera meliputi
penglihatan diteruskan oleh panca indera yang lain.
b. Identification yaitu penelahaan atau pengidentifikasian dan pengertian
terhadap rangsangan.
c. Emotion atau Judgement yaitu proses pengambilan keputusan untuk
menentukan reaksi yang sesuai (misalnya: berhenti, menyalip, menepi,
atau membunyikan tanda suara).
14
d. Violation ataureaksi yaitu pengambilan tindakan yang membutuhkan
koordinasi dengan kendaraan, misalnya menginjak pedal rem, banting
setir, dan lain sebagainya.
Analisis yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Darat
menunjukkan bahwa usia 16-30 tahun merupakan penyebab terbesar kecelakaan
(55,99%), kelompok usia 21-25 tahun adalah kelompok terbesar penyebab
kecelakaan dibandingkan dengan kelompok usia lainnya. Sedangkan pada
kelompok 26-30 tahun sebagai penyebab kecelakaan menurun cukup drastis.
Kelompok usia 40 tahun menjadi penyebab kecelakaan relatif lebih kecil seiring
dengan kematangan dan tingkat disiplin yang lebih baik.
Tabel 2.2 Kelompok Usia Pengemudi Yang Terlibat Kecelakaan
Kelompok Usia Prosentase (%)
16 – 20 19,41
21 – 25 21,98
26 – 30 14,60
31 – 35 9,25
36 – 40 7,65
41 – 75 18,91
Sumber: Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, 1998
2.3.1.2 Pejalan Kaki atau Pemakai Jalan Yang Lain
Pejalan kaki sebagai salah satu unsur pengguna jalan dapat menjadi
korbankecelakaan dan dapat pula menjadi penyebab kecelakaan. Pejalan kaki
sangatmudah mengalami cidera serius atau kematian jika ditabrak oleh
kendaraanbermotor. Oglesby (1988), menyebutkan kecelakaan perkotaan yang
melibatkan perilaku pejalan kaki dapat berupa: 35% pejalan kaki terlempar ke
15
jalan dari persimpangan, 17% terlempar keluar dari persimpangan, 7% tertabrak
kendaraan yang membelok, 5% menabrak kendaraan dan 4% ditabrak ketika
berada di luar jalur jalan. Hal ini disebabkan karena para pejalan kaki muncul
secara tiba-tiba, berlari, berjalan atau berlari kearah kendaraan dan dibawah
pengaruh alkohol atau obat bius.
Pelayanan terhadap pejalan kaki perlu mendapat perhatian yangoptimal,
yaitu dengan cara memisahkan antara kendaraan dan pejalan kaki, baikmenurut
ruang dan waktu, sehingga kendaraan dan pejalan kaki berada padatempat yang
aman. Pemisahan ini dapat dilakukan dengan menyediakan fasilitastrotoar untuk
mencegah agar pejalan kaki tidak berjalan secara regular disepanjang jalan
(Warpani, 2001). Pada persimpangan dapat juga dibuatkan jembatan
penyeberangan, terowongan bawah tanah atau jalan khusus bagi pejalankaki.
Yang termasuk didalam pemakai jalan lainnya adalah pedagang kaki lima,
petugas keamanan, petugas perbaikan fasilitas (listrik, PDAM, telepon, gas dan
lain-lain).
2.3.2 Faktor Kendaraan
Kendaraan adalah sarana angkutan yang membantu manusia dalam
mencapai tujuan. Karena itu, tuntutan utama pengguna kendaraan adalah
keselamatan bagi pengemudi dan muatannya (penumpang maupun barang).
Kendaraan sebagai produk industri harus mampu memberikan jaminan atas
keamanan dan kenyamanan melalui standar-standar perlengkapan kendaraan.
16
Menurut pasal 1 dari Peraturan Pemerintah No. 44 Tahun 1993 tentang
Kendaraan dan Pengemudi, sebagai peraturan pelaksana dari Undang-undang Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan, kendaraan bermotor adalah kendaraan yang
digerakkan oleh peralatan teknik yang berada pada kendaraan itu. Kendaraan
bermotor dapat dikelompokkan dalam beberapa jenis, yaitu: sepeda motor, mobil
penumpang, mobil bus, mobil barang dan kendaraan khusus. Sebab-sebab
kecelakaan yang disebabkan oleh faktor kendaraan antara lain:
1. Kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh perlengkapan kendaraan:
a. Alat-alat rem tidak bekerja dengan baik.
b. Alat-alat kemudi tidak bekerja dengan baik.
c. Ban atau roda dalam kondisi buruk.
d. Tidak ada kaca spion.
2. Kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh penerangan kendaraan:
a. Syarat lampu penerangan tidak terpenuhi.
b. Menggunakan lampu yang menyilaukan.
c. Lampu tanda rem tidak bekerja.
3. Kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh pengamanan kendaraan.
4. Kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh mesin kendaraan, contohnya:
Mesin tiba-tiba mogok di jalan.
5. Karena hal-hal lain dari kendaraan, contohnya :
a. Muatan kendaraan terlalu berat untuk truk dan lain-lain.
b. Perawatan kendaraan yang kurang baik (persneling blong, kemudi patah
dan lain-lain).
17
2.3.3 Faktor Jalan
Sifat-sifat dan kondisi jalan sangat berpengaruh sebagai penyebab
kecelakaan lalu lintas. Perbaikan kondisi jalan mempengaruhi sifat-sifat
kecelakaan. Ahli jalan raya dan ahli lalu lintas merencanakan jalan dengan cara
yang benar dan perawatan secukupnya dengan harapan keselamatan akan didapat
dengan cara demikian. Perencanaan tersebut berdasarkan pada hasil analisa fungsi
jalan, volume dan komposisi lalu lintas, kecepatan rencana, topografi, faktor
manusia, berat dan ukuran kendaraan, lingkungan sosial serta dana.
Sebagai landasan bergeraknya suatu kendaraan, jalan perlu direncanakan
atau didesain secara cermat dan teliti dengan mengacu pada gambaran
perkembangan volume kendaraan di masa mendatang. Desain jalan yang sesuai
dengan spesifikasi standar dan dikerjakan dengan cara yang benar serta
memperoleh pemeliharaan yang cukup selama umur rencananya bertujuan untuk
memberikan keselamatan bagi pemakainya.Perencanaan geometrik jalan harus
memperhatikan: lalu lintas yang akan lewat pada jalan tersebut, kelandaian jalan,
alinyemen horizontal, persilangan dan konponen pada penampang melintang.
Kecelakaan yang disebabkan oleh faktor jalan dapat diklasifikasikan
sebagai berikut(Warpani, 2001):
1. Kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh perkerasan jalan:
a. Lebar perkerasan yang tidak memenuhi syarat.
b. Permukaan jalan yang licin dan bergelombang.
c. Permukaan jalan yang berlubang.
18
2. Kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh alinyemen jalan:
a. Tikungan yang terlalu tajam.
b. Tanjakan dan turunan yang terlalu curam.
3. Kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh pemeliharaan jalan:
a. Jalan rusak.
b. Perbaikan jalan yang menyebabkan kerikil dan debu berserakan.
4. Kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh penerangan jalan:
a. Tidak adanya lampu penerangan jalan pada malam hari.
b. Lampu penerangan jalan yang rusak dan tidak diganti.
5. Kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh rambu-rambu lalu lintas:
a. Rambu ditempatkan pada tempat yang tidak sesuai.
b. Rambu lalu lintas yang ada kurang atau rusak.
c. Penempatan rambu yang membahayakan pengguna jalan.
2.3.4 Faktor Lingkungan
Di samping bentuk fisik jalan yang dipengaruhi oleh “geometric design”
dan “konstruksi jalan”, faktor lingkungan juga mempunyai andil dalam
menyebabkan terjadinya kecelakaan. Kondisi tata guna lahan, kondisi cuaca dan
angin serta pengaturan lalu lintas adalah beberapa komponen dari lingkungan
yang berpengaruh terhadap terjadinya kecelakaan. Lingkungan jalan yang kurang
memadai mengakibatkan kenyamanan dari pengemudi menurun, sehingga
kemampuan dalam mengendalikan kendaraan akan menurun pula. Lingkungan di
sekitar jalan, misalnya daerah permukiman, peternakan, pembakaran ladang dan
19
jerami dapat menjadi penyebab kecelakaan lalu lintas, khususnya untuk jalan
dengan kecelakaan kendaraan tinggi.
Ada empat faktor dari kondisi lingkungan yang mempengaruhi kelakuan
manusia sehingga berpotensi menimbulkan terjadinya kecelakaan lalu lintas,
yaitu:
1. Penggunaan tanah dan aktivitasnya, daerah ramai, lengang, dimana secara
reflek pengemudi akan mengurangi kecepatan atau sebaliknya.
2. Cuaca, udara dan kemungkinan-kemungkinan yang terlihat misalnya pada
saat kabut, asap tebal, hujan lebat sedemikian rupa sehingga dapat
mengurangi jarak pandang pengemudi.
3. Fasilitas yang ada pada jaringan jalan, adanya rambu-rambu lalu lintas, lampu
lalu lintas dan marka lalu lintas.
4. Arus dan sifat lalu lintas, jumlah, macam dan komposisi kendaraan akan
sangat mempengaruhi kecepatan perjalanan.
Kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh faktor lingkungan dapat
diuraikan sebagai berikut :
1. Kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh faktor alam :
a. Jalan licin dan berair akibat hujan.
b. Adanya angin yang bertiup dari samping kendaraan.
c. Adanya kabut tebal di jalan.
d. Adanya perpindahan waktu dari siang ke malam hari (Twilight
Time),dimana pada saat ini banyak pengemudi yang kurang
dapatmenyesuaikan diri dengan keadaan alam.
20
2. Kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh faktor lain :
a. Oli/minyak yang tumpah di jalan.
b. Hewan yang berkeliaran di jalan.
c. Kebiasaan dan mentalitas yang buruk dari semua pemakai jalan
danrendahnya kesadaran akan tertib berlalu lintas di jalan.
2.4 Identifikasi Daerah Rawan Kecelakaan Lalu Lintas
Daerah rawan kecelakaan adalah daerah yang mempunyai angka
kecelakaan tinggi, resiko dan potensi kecelakaan yang tinggi pada suatu ruas
jalan. Identifikasi daerah rawan kecelakaan lalu lintas meliputi dua tahapan
diantaranya sejarah kecelakaan (accident history) dari seluruh wilayah studi
dipelajari untuk memilih beberapa lokasi yang rawan terhadap kecelakaan dan
lokasi terpilih dipelajari secara detail untuk menemukan penanganan yang
dilakukan. Dalam Pusdiklat Perhubungan Darat (1998), daerah rawan kecelakaan
dikelompokkan menjadi tiga diantaranya tampak rawan kecelakaan (hazardous
sites), rute rawan kecelakaan (hazardous routes) dan wilayah rawan kecelakaan
(hazardous area).
2.4.1 Lokasi Rawan Kecelakaan (Hazardous Sites)
Lokasi atau site adalah daerah-daerah tertentu yang meliputi pertemuan
jalan, access point dan ruas jalan yang pendek. Berdasarkan panjangnya tampak
rawan kecelakaan (hazardous sites) dapat dikelompokkan menjadi dua (Pusdiklat
Perhubungan Darat, 1998), yaitu:
1. Black site/section merupakan ruas rawan kecelakaan lalu lintas.
21
2. Black spot merupakan titik pada ruas rawan kecelakaan lalu lintas (0,03
kilometer sampai dengan 1,0 kilometer).
Untuk menentukan tampak rawan kecelakaan (hazardous sites) dapat
digunakan kriteria sebagai berikut :
a. Jumlah kecelakaan (kecelakaan/kilometer) untuk periode waktu tertentu
melebihi suatu nilai tertentu.
b. Tingkat kecelakaan (per kendaraan-kilometer) untuk periode waktu
tertentu melebihi suatu nilai tertentu.
c. Tingkat kecelakaan melebihi nilai kritis yang diturunkan dari analisis
statistik data tersedia.
Menurut Pedoman Penanganan Lokasi Rawan Kecelakaan Lalu Lintas (Pd
T-09-2004-B), suatu lokasi dapat dinyatakan sebagai lokasi rawan kecelakaan
apabila:
1. Memiliki angka kecelakaan yang tinggi,
2. Lokasi kejadian kecelakaan relatif bertumpuk,
3. Lokasi kecelakaan berupa persimpangan, atau segmen ruas jalan sepanjang
100-300 m untuk jalan perkotaan, atau segmen ruas jalan sepanjang 1 km
untuk jalan antar kota,
4. Kecelakaan terjadi dalam ruang dan rentang waktu yang relatif sama,
5. Memiliki penyebab kecelakaan dengan faktor yang spesifik.
22
2.4.2 Rute Rawan Kecelakaan (Hazardous Routes)
Panjang rute kecelakaan biasanya ditetapkan lebih dari 1 kilometer.
kriteria yang dipakai dalam menentukan rute rawan kecelakaan (hazardous
routes) adalah sebagai berikut (Pusdiklat Perhubungan Darat, 1998):
a. Jumlah kecelakaan melebihi suatu nilai tertentu dengan mengabaikan
variasi panjang rute dan variasi volume kecelakaan.
b. Jumlah kecelakaan per kilometer melebihi suatu nilai tertentu dengan
mengabaikan volume kendaraan.
c. Tingkat kecelakaan (per kendaraan-kilometer) melebihi nilai tertentu.
2.4.3 Wilayah Rawan Kecelakaan (Hazardous Area)
Luas wilayah rawan kecelakaan (hazardous area) biasanya ditetapkan
berkisar 5 km². Kriteria dipakai dalam penentuan wilayah rawan kecelakaan
adalah sebagai berikut (Pusdiklat Perhubungan Darat, 1998):
a. Jumlah kecelakaan per km² per tahun dengan mengabaikan variasi panjang
jalan dan variasi volume lalu lintas.
b. Jumlah kecelakaan per penduduk dengan mengabaikan variasi panjang
jalan dan variasi volume kecelakaan.
c. Jumlah kecelakaan per kilometer jalan dengan mengabaikan volume lalu
lintas.
d. Jumlah kecelakaan per kendaraan yang dimiliki oleh penduduk di daerah
tersebut (hal ini memasukkan faktor volume lalu lintas secara kasar).
23
2.5 Teknik Analisis Data Kecelakaan
Analisis data menitik beratkan kepada kajian antara tipe kecelakaan yang
dikelompokkan atas tipe kecelakaan dominan (Departemen Permukiman dan
Prasarana Wilayah, 2004).
2.5.1 Pendekatan Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan pendekatan “5W + 1H”, yaitu why
(penyebab kecelakaan), what (tipe tabrakan), where (lokasi kecelakaan), who
(pengguna jalan yang terlibat), when (waktu kejadian) dan how (kejadian
kecelakaan).
1. Why (Penyebab Kecelakaan)
Analisis ini dimaksudkan untuk mengetahui faktor-faktor dominan penyebab
suatu kecelakaan. Faktor-faktor ini antara lain:
a. Terbatasnya jarak pandang pengemudi,
b. Pelanggaran terhadap rambu lalu lintas,
c. Kecepatan tinggi seperti melebihi batas kecepatan yang diperkenankan,
d. Kurang antisipasi terhadap kondsi lalu lintas seperti mendahului tidak
aman,
e. Kurang konsentrasi,
f. Parkir di tempat yang salah,
g. Kurangnya penerangan,
h. Tidak memberi tanda kepada kendaraan lain, dsb.
24
2. What (Tipe Tabrakan)
Analisis tipe tabrakan bertujuan untuk mengetahui tipe tabrakan yang
dominan di suatu lokasi kecelakaan. Tipe tabrakan yang akan diketahui antara
lain:
a. Menabrak orang (pejalan kaki).
b. Tabrak depan – depan,
c. Tabrak depan – belakang,
d. Tabrak depan – samping,
e. Tabrak samping – samping,
f. Tabrak belakang – belakang,
g. Tabrak benda tetap di badan jalan,
h. Kecelakaan sendiri atau lepas kendali.
3. Who (Keterlibatan Pengguna Jalan)
Keterlibatan pengguna jalan di dalam kecelakaan dikelompokkan sesuai
dengan tipe pengguna jalan atau tipe kendaraan, antara lain:
a. Pejalan kaki,
b. Mobil penumpang umum,
c. Mobil angkutan barang,
d. Bus,
e. Sepeda motor,
f. Kendaraan tak bermotor (sepeda, becak, kereta dorong, dsb)
25
4. Where (Lokasi Kejadian)
Lokasi kejadian kecelakaan atau yang dikenal dengan Tempat Kejadian
Perkara (TKP) mengacu kepada lingkungan lokasi kecelakaan seperti:
a. Lingkungan permukiman,
b. Lingkungan perkantoran atau sekolah,
c. Lingkungan tempat perbelanjaan,
d. Lingkungan pedesaan,
e. Lingkungan pengembangan, dsb.
5. When (Waktu Kejadian Kecelakaan)
Waktu kejadian kecelakaan dapat ditinjau dari kondisi penerangan di TKP
atau jam kejadian kecelakaan dibagi atas:
a. Malam gelap atau tidak ada penerangan,
b. Malam ada penerangan,
c. Siang terang,
d. Siang gelap (hujan, berkabut, dsb)
e. Subuh atau senja.
6. How (Kejadian Kecelakaan)
Suatu kecelakaan lalu lintas terjadi pada dasarnya didahului oleh suatu
manuver pergerakan tertentu antara lain:
a. Gerak lurus,
b. Memotong atau menyiap kendaraan lain,
c. Berbelok (kiri atau kanan),
d. Berputar arah,
26
e. Berhenti (mendadak, menaik-turunkan penumpang),
f. Keluar masuk tempat parkir,
g. Bergerak terlalu lambat, dsb.
2.5.2 Pembobotan Tingkat Kecelakaan
Pembobotan atau weighting adalah suatu nilai yang digunakan
untukmenghitung indeks kecelakaan berdasarkan karakteristik masing-
masingkecelakaan. Perhitungan ini berdasarkan korban meninggal dunia, luka
berat dan luka ringan. Pembobotan tingkat kecelakaan lalu lintas terdiri dari:
2.5.2.1 Pembobotan Tingkat Kecelakaan Menggunakan Angka Ekivalen
Kecelakaan (AEK)
Menurut Pedoman Penanganan Lokasi Rawan Kecelakaan Lalu Lintas (Pd
T-09-2004-B), pembobotan tingkat kecelakaan menggunakan angka ekivalen
kecelakaan dengan perbandingan:
MD : LB : LR : K = 12 : 3 : 3 : 1 ....................................................(2.1)
Dimana :
MD = Meninggal dunia
LB = Luka berat
LR = Luka ringan
K = Kecelakaan dengan kerugian materi
27
2.5.2.2 Pembobotan Tingkat Kecelakaan Menurut Departemen Perhubungan
Pembobotan yang digunakan dalam perhitungan ini mengacu pada standar
pembobotan dari Transport Research Laboratory (1997) yaitu: korban meninggal
dunia berbobot 3, korban luka berat berbobot 2, dan korban luka ringan berbobot
1.
MD : LB : LR = 3 : 2 : 1 ................................................................(2.2)
Dimana :
MD = Meninggal dunia
LB = Luka berat
LR = Luka ringan
Setelah pembobotan terhadap jumlah korban manusia, maka dilakukan
pembobotan terhadap tingkat kecelakaan. Tingkat kecelakaan dapat digolongkan
antara lain: jumlah kecelakaan, jumlah pelaku kecelakaan, jumlah korban
manusia, dan kerugian material.Pembobotan tingkat kecelakaan dilakukan dengan
cara mengalikan nilai bobot dengan masing-masing tingkat kecelakaan
berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan oleh Departemen Perhubungan.
Penggolongan tingkat kecelakaan berdasarkan kriteria dari Departemen
Perhubungan adalah:
a. Jumlah Korban Manusia (JKM)
b. Jumlah Pelaku Kecelakaan (JPK)
c. Jumlah Kecelakaan (JK)
Pembobotan data kecelakaan terhadap tingkat kecelakaan adalah:
JKM : JPK : JK = 12 : 3 : 1 ................................................................(2.3)
28
2.5.3 Statistik Deskripsi
Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik
deskripsi. Statistik deskripsi atau statistik deduktif adalah bagian dari statistik
yang mempelajari cara pengumpulan dan penyajian data sehingga mudah untuk
dipahami. Statistik deskripsi berfungsi menerangkan keadaan, gejala, atau
persoalan.
Penarikan kesimpulan pada statistik deskripsi hanya ditunjukkan pada
kumpulan data yang ada. Berdasarkan ruang lingkup bahasan statistik deskripsi
meliputi:
2.5.3.1 Distribusi Frekuensi
Distribusi frekuensi adalah data acak dari suatu penelitian yang disusun
menurut kelas-kelas interval tertentu atau menurut kategori tertentu dalam sebuah
daftar. Distribusi frekuensi terdiri dari grafik distribusi, ukuran nilai pusat dan
ukuran dispersi.
a. Grafik Distribusi
Grafik Distribusi digunakan untuk menggambarkan distribusi frekuensi.
Grafik distribusi dapat berupa grafik batang atau poligon frekuensi, yang
berupa grafik garis dan kurva frekuensi.
Grafik distribusi bentuk histogram dapat digunakan untuk menggambarkan
hubungan jumlah peristiwa kecelakaan dengan tahun kejadian. Contoh grafik
dapat dilihat pada Gambar 2.1 dibawah ini:
29
Gambar 2.1 Grafik Distribusi Bentuk Histogram Sumber : Hasan, 2001
Grafik distribusi bentuk poligon frekuensi dapat digunakan untuk
menggambarkan hubungan angka kecelakaan dengan tahun kecelakaan.
Contoh grafik dapat dilihat pada Gambar 2.2 dibawah ini:
Gambar 2.2 Grafik Distribusi Bentuk Poligon Frekuensi Sumber : Hasan, 2001
0
5
10
15
20
25
30
35
2009 2010 2011Jum
lah
Pe
rist
iwa
Ke
cela
ka
an
Tahun
Grafik Distribusi
0
100
200
300
400
500
600
2007 2008 2009 2010 2011
An
gk
a K
ece
lak
aa
n
Tahun
Grafik Distribusi
30
b. Ukuran Nilai Pusat
Ukuran nilai pusat yang meliputi rata-rata, median, modus, kuartil dan lain
sebagainya. Dalam perhitungan pertumbuhan indeks kecelakaan akan
mencari rata-rata data dengan rumus:
�� = ∑Xi
n ........................................................................................(2.4)
Dimana :
�� = Nilai rata-rata
Xi = Jumlah data
n = Jumlah sampel
c. Ukuran Dispersi
Ukuran dispersi adalah ukuran yang menyatakan seberapa jauh
penyimpangan nilai-nilai data dari nilai-nilai pusatnya. Ukuran dispersi juga
dapat dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu jangkauan, standar deviasi dan
varians. Jangkauan adalah selisih nilai terbesar data dengan nilai terkecil data.
Standar deviasi adalah akar dari tengah kuadrat simpangan dari nilai tengah.
Varians adalah jumlah kuadrat semua deviasi atau simpangan nilai-nilai
individual terhadap rata-rata kelompok. Simpangan baku (standar deviasi)
untuk seperangkat data X1, X2, X3….. Xn(data tunggal) dapat ditentukan
denganmetode biasa (Hasan I, 2001), yaitu:
• Untuk sampel besar (n >30) :
Sd = �∑�����)� ............................................................................(2.5)
31
• Untuk sampel kecil (n ≤ 30) :
Sd = �∑����)�� ............................................................................(2.6)
Dimana:
Sd = Standar deviasi
Xi = Data
�� = Nilai rata-rata
n = Jumlah data
2.5.3.2 Data Berkala
Data berkala adalah data yang disusun berdasarkan urutan waktu atau data
yang dikumpulkan dari waktu ke waktu perubahan yang terjadi dalam data
statistik dalam sederetan waktu tertentu dapat berbentuk trend. Trend adalah
gerakan rata-rata dalam jangka waktu yang panjang.
Gambar 2.3 Bentuk-Bentuk Trend
Sumber : Hasan, 2001
2.5.4 Z-Score
Z-Score adalah bilangan z atau bilangan standart atau bilangan
baku.Bilangan z dicari dari sampel yang berukuran n, data X1, X2, X3…….
32
Xndenganrata-rata ��pada simpangan baku S, sehingga dapat dibentuk data baru
yaituZ1, Z2, Z3................Zn dengan rata-rata 0 simpangan baku 1.Nilai Z dapat
dicari dengan rumus Hasan (2001):
Zi = � ���� ............................................................................(2.7)
Dimana:
Zi = Nilai z-score kecelakaan pada lokasi i
Sd = Standar deviasi
Xi = Jumlah data pada lokasi i
�� = Nilai rata-rata
i = 1, 2, 3, ......., n
2.5.5 Cusum (Cumulative Summary)
Cusum (Cumulative Summary) adalah suatu prosedur yang dapat
digunakan untuk mengidentifikasikan black spot. Grafik cusum merupakan suatu
prosedur statistik standar sebagai kontrol kualitas untuk mendeteksi perubahan
dari nilai mean. Nilai cusum dapat dicari dengan rumus (Austroad, 1992):
a. Mencari nilai mean (W)
Perhitungan untuk mencari nilai mean dari data sekunder, yaitu sebagai
berikut :
W = ∑� �.� ........................................................................................(2.8)
Dimana :
W = Nilai mean
33
∑Xi = Jumlah kecelakaan
L = Jumlah stasioning
T = Waktu atau periode
b. Mencari Nilai Cusum Kecelakaan Tahun Pertama (S0)
Perhitungan untuk mencari nilai cusum kecelakaan tahun pertama adalah
dengan mengurangi jumlah kecelakaan tiap tahun dengan nilai mean yaitu:
S0 = (X1 – W) .................................................................................(2.9)
Dimana :
S0 = Nilai cusum kecelakaan untuk tahun pertama
X1 = Jumlah kecelakaan tiap tahun
W = Nilai mean
c. Mencari Nilai Cusum Kecelakaan Tahun Selanjutnya (S1)
Untuk mencari nilai cusum kecelakaan tahun selanjutnya adalah dengan
menjumlahkan nilai cusum tahun pertama dengan hasil pengurangan
jumlah kecelakaan dan nilai mean pada tahun selanjutnya yaitu:
S = [S0 + (X1 – W)]......................................................................(2.10)
Dimana :
S = Nilai cusum kecelakaan
S0 = Nilai cusum kecelakaan untuk tahun pertama
X1 = Jumlah kecelakaan tiap tahun
W = Nilai mean
34
2.6 Penanganan Lokasi Rawan Kecelakaan Lalu Lintas
Penanganan lokasi rawan kecelakaan didasarkan kepada data kecelakaan
dan akurasi data kecelakaan. Untuk tujuan identifikasi rawan kecelakaan, analisis
harus didukung oleh sistem pendataan yang sistematis dan komprehensif. Prinsip
dasar penanganan lokasi rawan kecelakaan antara lain:
a. Penanganan lokasi rawan kecelakaan sangat bergantung pada akurasi data
kecelakaan, karenanya data yang digunakan untuk upaya ini harus
bersumber pada instansi resmi.
b. Penanganan harus dapat mengurangi angka dan korban kecelakaan
semaksimal mungkin pada lokasi kecelakaan.
c. Solusi penanganan kecelakaan dipilih berdasarkan pertimbangan tingkat
pengurangan kecelakaan dan pertimbangan ekonomis.
d. Upaya penanganan yang ditujukan meningkatkan kondisi keselamatan
pada lokasi kecelakaan dilakukan melalui rekayasa jalan, rekayasa lalu
lintas dan manajemen lalu lintas.
2.6.1 Situasi Kecelakaan dan Usulan Penanganan
Usulan penanganan lokasi daerah rawan kecelakaan dilakukan berdasarkan
faktor penyebab kecelakaan yang dominan. Untuk itu telah disusun tabulasi
situasi kecelakaan dan usulan penanganan yang merupakan usulan-usulan
penanganan berdasarkan penyebab kecelakaan yang diadopsi dari berbagai
literatur. Situasi kecelakaan dan usulan penanganannya dibagi menjadi dua yaitu:
35
2.6.1.1 Situasi Kecelakaan dan Usulan Penanganan Untuk Persimpangan
Situasi kecelakaan dan usulan penanganan untuk persimpangan dapat
dilihat pada tabel 2.3 dibawah ini:
Tabel 2.3 Situasi Kecelakaan Dan Usulan Penanganan Untuk Persimpangan
No. Penyebab Kecelakaan Usulan Penanganan PERSIMPANGAN 1. Pergerakan membelok • Penjaluran
• Lampu-lampu isyarat lalu lintas • Larangan membelok menggunakan
rambu 2. Mendahului • Kanalisasi/lajur mendahului
• Marka jalan dan rambu untuk mendahului
3. Konflik pejalan kaki/kendaraan
• Tempat perlindungan pejalan kaki • Fasilitas penyeberangan jalan sebidang • Fasilitas penyeberangan jalan tidak
sebidang • Pagar pengaman dan rambu pejalan kaki
4. Jarak pandang yang buruk pada persimpangan
• Meningkatkan jarak pandang melalui perbaikan ruang bebas samping
• Menghilangkan penghalang atau rintangan yang mengganggu penglihatan pengemudi (tanaman, dsb).
• Menghilangkan aktivitas (berjualan, dsb) dari ROW jalan
• Memasang rambu stop pada jalan minor. 5. Malam hari (gelap) • Meningkatkan penerangan (lampu jalan)
• Rambu yang memantulkan cahaya • Marka yang memantulkan cahaya
Sumber : Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah, 2004
2.6.1.2 Situasi Kecelakaan dan Usulan Penanganan Untuk Ruas Jalan
Situasi kecelakaan dan usulan penanganan untuk ruas jalan dapat dilihat
pada tabel 2.4 dibawah ini:
Tabel 2.4 Situasi Kecelakaan Dan Usulan Penanganan Untuk Ruas Jalan
No. Penyebab Kecelakaan Usulan Penanganan
36
RUAS JALAN 1. Kendaraan parkir • Kontrol perparkiran
• Pengadaan tempat parkir 2. Kecepatan tinggi • Pengaturan batas kecepatan melalui
rambu batas kecepatan • Pengurangan kecepatan pada lokasi-
lokasi yang ramai dengan pejalan kaki • Alat-alat pengendalian kecepatan (pita
penggaduh/rumble strep, rumble area, road hump)
3. Selip atau licin • Perbaikan tekstur permukaan jalan 4. Tabrakan dengan atau
rintangan pinggir jalan • Pagar (guadrail) • Pagar keselamatan (safety fences)
5. Konflik pejalan kaki atau kendaraan
• Pemisahan pejalan kaki/kendaraan • Fasilitas penyeberangan untuk pejalan
kaki • Fasilitas perlindungan pejalan kaki
6. Kehilangan kontrol • Marka jalan • Pengendalian kecepatan • Pagar (guadrail)
7. Tingkah laku mengemudi atau disiplin buruk
• Marka jalan • Median • Penegakan hukum
8. Jarak pandang buruk pada tikungan
• Perbaikan alinyemen jalan • Perbaikan ruang bebas samping
(pembersihan tanaman, dsb) • Perambuan • Marka jalan
9. Malam hari (gelap) • Rambu-rambu yang memantulkan cahaya
• Marka yang memantulkan cahaya • Penerangan jalan (lampu jalan)
Sumber : Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah, 2004
2.7 Perhitungan Besaran Biaya Kecelakaan Lalu Lintas Dengan
Menggunakan Metoda The Gross Output (Human Capital)
Biaya kecelakaan lalu lintas adalah biaya yang ditimbulkan akibat
terjadinya suatu kecelakaan lalu lintas. Biaya tersebut meliputi: biaya perawatan
37
korban, biaya kerugian harta benda, biaya penanganan kecelakaan lalu lintas, dan
biaya kerugian produktivitas korban (Badan Litbang PU Departemen Pekerjaan
Umum, 2003).Untuk menghitung besarnya biaya kecelakaan lalu lintas dalam
penelitian ini menggunakan Pedoman Perhitungan Besaran Biaya Kecelakaan
Lalu Lintasyang diprakarsai oleh Pusat Litbang Prasarana Transportasi.
Pendekatan yang dipakai dalam pedoman ini adalah The Gross Output (Human
Capital) Approach.
Metode The Gross Output adalah suatu metode untuk menganalisa biaya
kecelakaan dengan menghitung pengurangan nilai seluruh sumber daya yang
hilang dari semua pihak akibat kecelakaan. Metode ini sering digunakan untuk
menganalisa biaya kecelakaan di negara yang masih berkembang seperti
Indonesia. Diharapkan pedoman ini sebagai salah satu metode yang disepakati
dapat menjadi acuan bagi para perencana transportasi atau ekonomi transportasi
dalam memperkirakan besaran biaya kecelakaan lalu lintas Indonesia, dalam
mengestimasi kerugian akibat kecelakaan lalu lintas. Metode ini menghitung
biaya kecelakaan lalulintas dalam 2 (dua) kategori yaitu:
a. Biaya-biaya yang diakibatkan atas hilangnya sumber daya pada saat
kecelakaanterjadi,
b. Biaya-biaya yang diakibatkan atas hilangnya produktivitas pada masa
yang akan datang.
Metode perhitungan satuan biaya kecelakaan lalu lintas dengan
pendekatanThe GrossOutput atau Human Capital, terdiri dari dua biaya utama
yaitu:
38
a. Biaya yang dihitung karena adanya kerugian langsung (direct cost) yaitu
biaya perbaikan dan penggantian kerusakan kendaraan dan atau materi,
biaya perlakuan rumah sakit untuk perawatan korban, biaya penanganan
dan administrasi kecelakaan.
b. Biaya yang dihitung sebagai kerugian atau hilangnya pendapatan korban
kecelakaan lalu lintas (indirect cost). Nilai produktivitas yang hilang
dialami oleh korban kecelakaan lalu lintas dihitungberdasarkan lama
waktu korban kecelakaan tidak dapat berproduksi dan tingkat
pendapatanrata-rata masyarakat (nilai produktivitas).
2.7.1 Biaya Satuan Korban (BSKOj)dan Biaya Satuan Kecelakaan Lalu
Lintas(BSKE i)
Untuk mengestimasi biaya satuan pada tahun perhitungan tertentu, biaya-
biaya satuan yang didasarkan pada Pedoman Perhitungan Besaran Biaya
Kecelakaan Lalu Lintas dapat digunakan dalam perhitungan biaya kecelakaan
dalam periode 10 tahun ke depan.
2.7.1.1 Biaya Satuan Korban (BSKOj)
Biaya satuan korban (BSKOj) adalah biaya yang diperlukan untuk
perawatan korban kecelakaan lalu lintas untuk setiap tingkat kategori korban,
sedangkan T0 adalah tahun dasar perhitungan biaya, yaitu tahun 2003. Besar biaya
satuan korban kecelakaan lalu lintas pada tahun 2003, BSKOj(T0), dapat diambil
dari Tabel 2.5 berikut:
Tabel 2.5 Biaya Satuan Korban BSKOj (T0)
39
No. Kategori Korban Biaya Satuan Korban (Rp/korban)
1. Korban Mati 119.016.000
2. Korban Luka Berat 5.826.000
3. Korban Luka Ringan 1.045.000
Sumber : Badan Litbang PU Departemen Pekerjaan Umum, 2003
Dalam metode the gross output, perhitungan satuan biaya korban pada
Tabel 2.5 di atas didapat dari pengumpulan data:
a. Data rumah sakit yang berisi medical record korban kecelakaan, biaya dan
lama perawatan korban laka lantas.
b. BPS yang berisi statistik kependudukan statistik ekonomi, nilai
produktivitas rata-rata usia harapan, nilai produktivitas yang hilang akibat
laka lantas.
2.7.1.2 Biaya Satuan Kecelakaan Lalu Lintas (BSKEi)
Biaya satuan kecelakaan lalu lintas (BSKEi)adalah biaya kecelakaan lalu
lintas yang diakibatkan oleh suatukejadian kecelakaan lalu lintas untuk setiap
kelas kecelakaan lalu lintas. Biaya satuan kecelakaan lalu lintas pada tahun dasar
2003 BSKEi (T0) dapat diambil dari Tabel 2.6 berikut:
Tabel 2.6 Biaya satuan kecelakaan lalu lintas BSKEi (T0)
No Klasifikasi Kecelakaan Biaya satuan Kecelakaan (Rp/Kecelakaan)
1 Fatal 131.205.000
2 Berat 18.997.000
40
3 Ringan 12.632.000
Sumber : Badan Litbang PU Departemen Pekerjaan Umum, 2003
Dalam metode the gross output, perhitungan satuan biaya kecelakaan pada
Tabel 2.6 di atas didapat dari pengumpulan data:
a. Data rumah sakit yang berisi medical record korban kecelakaan, biaya dan
lama perawatan korban laka lantas.
b. Asuransi atau bengkel yang berisi biaya perbaikan kendaraan akibat laka
lantas untuk berbagai tingkat kecelakaan dan wawancara/quisioner.
c. Kepolisian yang berisi biaya administrasi penanganan kecelakaan, data
kecelakaan, rata-rata usia korban kecelakaan, dan wawancara/quisioner.
d. BPS yang berisi statistik kependudukan statistik ekonomi, nilai
produktivitas rata-rata usia harapan, nilai produktivitas yang hilang akibat
laka lantas.
2.7.2 Estimasi Biaya Satuan Korban (BSKOj(Tn))
Biaya satuan korban untuk tahun tertentu (Tn) dapat dihitung
menggunakan persamaan 2.11 sebagai berikut:
............................................... (2.11)
Dimana:
BSKOj (Tn) = Biaya satuan korban kecelakaan lalu lintas pada Tahun n untuk
setiap kategori korban, dalam rupiah/korban.
( ) ( ) ( )tnj gTBSKOTBSKO +×= 10
41
BSKOj (T0) =Biaya satuan korban kecelakaan lalu lintas pada Tahun 2003untuk
setiap kategori korban, dalam rupiah/korban.
g =Tingkat inflasi biaya satuan kecelakaandalam % (nilaidefault g
adalah 11%)
Tn = Tahun perhitungan biaya korban
T0 = Tahun dasar perhitungan biaya korban (Tahun 2003)
t = Selisih tahun perhitungan (Tn – T0)
j = Kategori korban
2.7.3 Estimasi Biaya Satuan Kecelakaan (BSKEj(Tn))
Biaya satuan kecelakaan lalu lintas untuk tahun tertentu (Tn) dapat
dihitung menggunakan persamaan 2.12 sebagai berikut:
( ) ( ) ( )tni gTBSKETBSKE +×= 10 ........................................................... (2.12)
Dimana:
BSKEi (Tn) = Biaya satuan kecelakaan lalu lintas pada tahun untuk setiap kelas
kecelakaan, dalamrupiah/kecelakaan.
BSKEi (T0) = Biaya satuan kecelakaan lalu lintas pada tahun 2003 untuk setiap
kelas kecelakaan, dalam rupiah/kecelakaan.
g = Tingkat inflasi biaya satuan kecelakaan, dalam % (nilai default g
adalah 11%)
Tn = Tahun perhitungan biaya kecelakaan
T0 = Tahun dasar perhitungan biaya kecelakaan (Tahun 2003)
t = Selisih tahun perhitungan (Tn – T0)
42
i = Kelas kecelakaan
2.7.4 Besaran Biaya Korban (BBKO)
Besaran biaya korban (BBKO)dapat dihitung pada tahun n dengan
menggunakan persamaan 2.13 sebagai berikut:
( )( )∑=
×=m
jnjj TBSKOJKOBBKO
1
......................................... (2.13)
Dimana:
BBKO = Besaran biaya korban kecelakaan lalu lintas disuatu ruas jalan atau
persimpangan atau wilayah, dalam rupiah/tahun.
JKOj = Jumlah korban kecelakaan lalu lintas untuk setiap kategori korban,
dalam korban/tahun.
BSKOj (Tn) = Biaya satuan korban kecelakaan lalu lintas pada tahun n untuk
setiap kategori korban, dalam rupiah/korban
j = Kategori korban
2.7.5 Besaran Biaya Kecelakaan Lalu Lintas (BBKE)
Besaran biaya kecelakaan lalu lintas dihitung pada tahun n dengan
menggunakan persamaan 2.14sebagai berikut :
( )( )∑=
×=k
inii TBSKEJKEBBKE
1
.......................................................... (2.14)
Dimana:
43
BBKE = Besaran biaya kecelakaan lalu lintas pada tahun n disuatu ruas
jalan atau persimpangan atau wilayah, dalam rupiah/tahun.
JKEi = Jumlah kecelakaan lalu lintas untuk setiap kelas kecelakaan,
dalam kecelakaan/tahun.
BSKEi (Tn) = Biaya satuan kecelakaan lalu lintas pada tahun n untuk setiap kelas
kecelakaan, dalam rupiah/kecelakaan
i = Kelas kecelakaan lalu lintas
2.8 Penelitian Sebelumnya
Adapun beberapa penelitianyang pernah dilakukan mengenai perhitungan
nilai ekonomi akibat kecelakaan lalu lintas sebelumnya antara lain:
1. Tesis: Evaluasi Biaya Kecelakaan Mahasiswa UniversitasMuhammadiyah
Malang(Rozy, 2010).
Mengadakan suatu kajian salah satunya adalah dengan mengevaluasi biaya
yang timbul akibat kecelakaan lalu lintas dengan dua metode yaitu dengan
metode Gross Output (Human Capital) dan Willingness To Pay Methode.
Dalammenganalisa biaya-biaya tersebut dilakukan survai dan wawancara
terhadap responden untuk perolehan data. Data yang diperoleh adalah data
kepemilikan kendaraan, data kecelakaan dan biaya yang timbul akibat
kecelakaan. Penelitian ini memberi suatu kesimpulan secara umum bahwa
semakin tinggi jumlahkecelakaan maka semakin tinggi keinginanuntuk
membayar lebih guna menghindarikecelakaan.Hal ini disebabkan dengan
jumlah kecelakaan yang besar maka tingkat kesadaran akan bahaya lalu
44
lintas di jalan raya menjadi semakin tinggi, akibatnya ada dorongan lebih
besar menurunkan kecelakaan.
2. Tesis: Analisa Tingkat Kecelakaan Dan Biaya Kecelakaan Lalu Lintas Di
Kota Ambon (Mokoginta, 2011).
Menghitung dan mengetahui karakteristik kecelakaan ditinjau dari tingkat
keparahan korban dan melihat perbandingan tingkat kecelakaan,
menghitung nilai ekonomi akibat kecelakaan berdasarkan tingkat
keparahan korban menggunakan metode The Gross Output (Human
Capital). Hasil yang didapat adalah biaya kecelakaan lalu lintas di kota
Ambon tergolong sangat tinggi.Biaya kecelakaan tertinggi terdapat di
tahun 2010, dimana terdapat banyaknya korban meninggal dunia dan luka
berat. Kecelakaan terjadi dikarenakanbehaviour dari pengemudi sendiri
yang cenderung sangat senang dengan kebiasaan ngebut dan mengemudi
dalam keadaan mabuk.
3. Tugas Akhir: Biaya Korban Kecelakaan Lalu Lintas Jalan Raya Untuk
Korban Pengguna Sepeda Motor Studi Kasus Wilayah Surabaya Barat
(Birbik et.al, 2010).
Mengadakan suatu kajian tentang biaya satuan korban kecelakaan sepeda
motor dan besarnya kerugian ekonomi korban kecelakaan sepeda motor.
Untuk menghitung kerugian ekonomi tersebut digunakan metode the gross
output. Data kecelakaan didapat melalui penyebaran kuisioner ke beberapa
penduduk yang pernah mengalami kecelakaan sepeda motor di Surabaya
Barat dan data korban kecelakaan dari Polrestabes Surabaya.Hasil yang
45
didapat adalah total kerugian ekonomi korban kecelakaan sepeda motor di
Surabaya Barat tahun 2010 sebesar Rp. 74.081.606.763.
46
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Kerangka Penelitian
Dalam bab ini akan dijelaskan metode atau langkah kerja dari penelitian
tentang penanganan lokasi rawan kecelakaan lalu lintas dan nilai ekonomi akibat
kecelakaan lalu lintas di Kota Denpasar. Tujuan dari metode penelitian ini adalah
untuk mengetahui serta merencanakan langkah-langkah kerja penelitian dari
pengenalan masalah, pengumpulan data, analisis data sampai mendapatkan hasil
dari analisis data serta kesimpulan dan saran. Tiap langkah saling berhubungan
dari awal sampai akhir. Sehingga diharapkan dari metode penelitian ini dapat
menghasilkan penelitian yang tertata dengan jelas dan sesuai dengan tujuan awal
penelitian.
Kerangka analisis dari penelitian ini disajikan pada Gambar 3.1.
Penjelasan lebih lengkap dari tiap-tiap langkah kerja dalam kerangka analisis
disajikan pada sub bab berikutnya.
47
Diagram Alir Penelitian
A B
Identifikasi Masalah: • Latar Belakang • Tujuan Penelitian
Pengumpulan Data Sekunder: 1. Data Kepolisian meliputi:
• Jumlah kecelakaan lalu lintas tahun 2007-2011 di Kota Denpasar
• Jumlah korban kecelakaan berdasarkan kategori korban kecelakaan/tahun
• Tipe dan Jenis Kecelakaan Lalu Lintas 2. BPS Denpasar meliputi:
• Data jumlah penduduk Kota Denpasar • Tingkat pertumbuhan dan kepadatan
penduduk
Analisis/Pengolahan Data Kecelakaan
Data kecelakaan dikompilasi menurut jumlah korban manusia, jumlah pelaku
kecelakaan dan jumlah kecelakaan
Studi Pendahuluan: • Identifikasi Pustaka • Identifikasi Lokasi Penelitian
Tinjauan Pustaka
48
Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian
3.2 Studi Pendahuluan
Studi pendahuluan adalah tahapan dimana dilakukan pengamatan awal
pada rencana lokasi studi, selain itu juga dilakukan penelusuran terhadap data-data
awal serta pustaka-pustaka yang terkait dengan kecelakaan lalu lintas. Dari hasil
Analisis Frekuensi Kejadian Kecelakaan Lalu Lintas Pada Lokasi Black Spotdengan pendekatan 5W + 1H : 1. Why (penyebab kecelakaan) 2. What (tipe kecelakaan) 3. Who (keterlibatan pengguna jalan) 4. Where (lokasi kecelakaan) 5. When (waktu kejadian kecelakaan) 6. How (kejadian kecelakaan)
BSKOj (Tn) dan BSKEi (Tn) Pada Ruas Jalan dan
Persimpangan
Simpulan dan Saran
BBKO dan BBKE Untuk Suatu Ruas Jalan dan Persimpangan Pada
Tahun 2007-2011
A B
Upaya Penanganan Lokasi Rawan Kecelakaan di Kota
Denpasar
Menentukan Lokasi Titik Rawan Kecelakaan (Black Spot) Dengan Metode
Cusum
Membandingan Perangkingan Lokasi Black Site Berdasarkan Metode AEK dengan
Metode Departemen Perhubungan
49
studi pendahuluan maka ditetapkan sebagai lokasi studi adalah jaringan jalan yang
tercatat di Poltabes Denpasar terdapat peristiwa kecelakaan lalu lintas.
3.3 Penentuan Lokasi Studi
Penelitian akan dilakukan di Kota Denpasar yaitu pada ruas jalan dan
persimpangan di Kota Denpasar yang mengalami kecelakaan lalu lintas. Peta
lokasi studi dapat dilihat pada Gambar A1 Lampiran A.
3.4 Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka dilakukan untuk mempelajari referensi-referensi yang
berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan, sehingga dapat menyelesaikan
permasalahan yang ada. Maka terlebih dahulu dipelajari teori-teori yang
terkaitdengan analisis kecelakaan dari berbagai literatur sehingga dapat dipahami
denganbaik cara untuk menyelesaikan permasalahan yang ada dalam menganalisa
data.
3.5 Pengumpulan Data Sekunder
Berdasarkan tujuan dan ruang lingkup studi, maka data yang
dikumpulkandalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder yang
digunakandalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dengan
menghubungilangsung instansi-instansi terkait sehingga diperoleh data yang benar
untukmenunjang penelitian ini. Data itu meliputi: data kecelakaan lalu lintas
diperolehdari Poltabes Denpasar, merupakan catatan harian yang berisikan data
50
umumkecelakaan seperti: waktu dan tempat kejadian kecelakaan, karakteristik
korban,dan tipe-tipe kecelakaan dapat dilihat pada Tabel A2 Lampiran A.
Data kecelakaan yang digunakan adalah data kecelakaanyang tercatat di
Poltabes Denpasar selama 5 (lima) tahun terakhir, dari tahun 2007 sampai dengan
tahun 2011. Data kecelakaan tersebut kemudian dianalisis untukmendapatkan
peringkat daerah rawan kecelakaan lalu lintas (black site), lokasi titik rawan
kecelakaan lalu lintas (black spot), tipe-tipe kecelakaan yang paling dominan
terjadi selama 5 (lima) tahun terakhir, penanganan lokasi rawan kecelakaan lalu
lintas dan nilai ekonomi akibat kecelakaan lalu lintas.
3.6 Pengolahan dan Analisis Data
Langkah terpenting dan inti dimulai disini, dimana setiap data dianalisis
dan dilakukan kajian secara ilmiah untuk mendapatkan kesimpulan yang
menjawab permasalahan yang telah diajukan.Data kecelakaan lalu lintas yang
diperoleh dari Poltabes Denpasar selama kurun waktu tertentu dianalisis untuk
menentukan tingkat kecelakaan lalu lintas sehingga akan didapat daerah-daerah
rawan kecelakaan (black site dan black spot) di Kota Denpasar.
3.6.1 Pembobotan Tingkat Kecelakaan Menggunakan Metode Angka
Ekivalen Kecelakaan (AEK)
Pembobotantingkat kecelakaan lalu lintas untuk persimpangan dan ruas
jalan berdasarkan metode Angka Ekivalen Kecelakaan (AEK) Departemen
Permukiman dan Prasarana Wilayah (2004) dibuat dalam bentuk tabel seperti
pada Tabel 3.1.
51
Tabel 3.1 Rangking Lokasi Rawan Kecelakaan Lalu Lintas Untuk Persimpangan Dan Ruas Jalan Berdasarkan Angka Ekivalen Kecelakaan (AEK)
No. Tahun Kelas Kecelakaan AEK Rank
MD LB LR K 12xMD 3x(LB+LR) 1xK Tot
Sumber : Departemen permukiman dan Prasarana Wilayah, 2004
Dimana :
MD = Meninggal dunia
LB = Luka berat
LR = Luka ringan
K = Kerugian harta benda
3.6.2 Pembobotan Tingkat Kecelakaan Menggunakan MetodeDepartemen
Perhubungan
Penentuan angka kecelakaan menggunakan kriteria-kriteria yang
ditetapkan oleh Departemen Perhubungan yaitu: peristiwa kecelakaan, jumlah
kendaraan dan orang yang terlibat dalam kecelakaan dan banyaknya korban
manusia. Ketiga kriteria tersebut diperhitungkan secara bersamaan atau simultan
yaitu: peristiwa kecelakaan, jumlah kendaraan dan orang yang terlibat dalam
kecelakaan, banyaknya korban manusia. Perhitungan angka kecelakaan untuk tiap
ruas jalan dibuat dalam bentuk tabel, seperti Tabel 3.2.
52
Tabel 3.2 Perhitungan Jumlah Korban Manusia
No. Tahun Kriteria Korban
Perhitungan Jumlah
Korban Manusia Total
MD LB LR 3xMD 2xLB 1xLR
Sumber : Transport Research Laboratory, 1997
Dimana :
MD = Meninggal dunia
LB = Luka berat
LR = Luka ringan
Langkah selanjutnya adalah pembobotan data kecelakaan yang dilakukan
dengan cara mengalikan nilai bobot dengan masing-masing tingkat kecelakaan
berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan oleh Departemen Perhubungan.
Penggolongan tingkat kecelakaan berdasarkan kriteria dari Departemen
Perhubungan adalah:
a. Jumlah Korban Manusia (JKM)
b. Jumlah Pelaku Kecelakaan (JPK)
c. Jumlah Kecelakaan (JK)
Pembobotan data kecelakaan terhadap tingkat kecelakaan adalah: Bobot x Kriteria
a. Jumlah korban manusia = 12 x JKM
b. Jumlah pelaku kecelakaan = 3 x JPK
c. Jumlah kecelakaan = 1 x JK
53
Tabel 3.3 Perhitungan Angka Kecelakaan
No. Tahun
Tingkat
Kecelakaan
Perhitungan Jumlah Korban
Manusia Angka
Kecelakaan JKM JPK JK 12xJKM 3xJPK 1xJK
Sumber : Transport Research Laboratory, 1997
Jumlah total adalah penjumlahan dari seluruh tingkat kecelakaan
berdasarkan kriteria dari Departemen Perhubungan setelah dikalikan dengan
masing-masing nilai bobotnya.
3.6.3 Analisis Lokasi Daerah Rawan Kecelakaan (Black Site) di Kota
Denpasar
Penentuan black site dilakukan dengan cara analisis deskriptif dan
menggunakan indeks kecelakaan. Langkah-langkah penentuan black site antara
lain:
1. Menggolongkan serta mengurutkan data kecelakaan yang diperoleh dari
Poltabes Denpasar kedalam kriteria yang telah ditetapkan Departemen
Permukiman dan Prasarana Wilayah dan DepartemenPerhubungan, yaitu:
peristiwa kecelakaan, jumlah kendaraan, dan orang yang terlibat dalam
kecelakaan serta banyaknya korban manusia.
54
2. Mencari angka kecelakaan untuk tiap-tiap ruas jalan dan persimpangan di
Kota Denpasar serta membuat grafik angka kecelakaannya.
3. Mencari z-score pertumbuhan angka kecelakaan per tahun dan z-score
angka kecelakaan berdasarkan data terbaru.
4. Membuat grafik hubungan antara nilai z-score angka kecelakaan
berdasarkan data terbaru dengan z-score pertumbuhan angka kecelakaan
per tahun seperti pada Gambar 3.2 sebagai berikut:
Gambar 3.2 Grafik Hubungan Antara Nilai Z-Score Angka Kecelakaan Berdasarkan Data Terbaru dengan Z-Score Pertumbuhan Angka Kecelakaan Per
Tahun
Keterangan :
• Kuadran A adalah kuadran dengan angka kecelakaan tinggi dan pertumbuhan
diatas nilai rata-rata angka kecelakaan di seluruh ruas jalan yang ditinjau
diKota Denpasar.
Kuadran D ●
Kuadran A ●
Kuadran C ●
Kuadran B ●
Z-Score Angka Kecelakaan Berdasarkan Data Terbaru
Z-Score Pertumbuhan Angka Kecelakaan
55
• Kuadran B adalah kuadran dengan angka kecelakaan tinggi dan pertumbuhan
dibawah nilai rata-rata angka kecelakaan di seluruh ruas jalan yang ditinjau
diKota Denpasar.
• Kuadran C adalah kuadran dengan angka kecelakaan rendah danpertumbuhan
dibawah nilai rata-rata angka kecelakaan di seluruh ruas jalan yang ditinjau
diKota Denpasar.
• Kuadran D adalah kuadran dengan angka kecelakaan rendah dan
pertumbuhan diatas nilai rata-rata angka kecelakaan di seluruh ruas jalan
yang ditinjau diKota Denpasar.
3.6.4 Analisis Lokasi Titik Rawan Kecelakaan (Black Spot) di Kota
Denpasar
Penentuan black spot dilakukan dengan menggunakan metode cusum.
Dalam perhitungan black spot, dipilih tiga lokasi segmen ruas jalan yang paling
rawan terjadi kecelakaan lalu lintas, kemudian dianalisis titik rawan kecelakaan
(black spot). Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Membagi panjang jalan menjadi tiap kilometer panjang jalan (Sta).
2. Mencari nilai mean dari data jumlah kecelakaan pada ruas jalan yang
diidentifikasi sebagai black spot.
3. Mengurangkan jumlah kecelakaan tiap tahun dengan nilai mean pada
setiap Sta.
4. Mencari nilai cusum dengan cara menjumlahkan nilai hasil
penguranganpada tahun pertama dengan nilai hasil tahun berikutnya.
56
5. Memplotkan nilai cusum yang didapat ke dalam grafik cusum, sehingga
didapat hubungan antara tahun terjadinya kecelakaan dengan nilai cusum.
6. Mendapatkan Sta yang memiliki nilai cusum tertinggi, yang diidentifikasi
sebagai black spot.
Tabel 3.4 Contoh Tabel Perhitungan Black Spot Dengan Metode Cusum
Nama Ruas Jalan
No. Stasion Tahun Jumlah Kecelakaan (Xi) Xi – W Si
2007
2008
2009
2010
2011
Sumber : Transport Research Laboratory ,1997
Dari Tabel 3.4 jalan yang akan diidentifikasi memiliki titik rawan
kecelakaan tertinggi dibagi menjadi tiap kilometer (Sta). Tiap kilometer panjang
jalan dimasukkan kedalam kolom Sta. Berdasarkan data sekunder dari data
historis didapatkan jumlah kecelakaan tiap tahun yang selanjutnya dimasukkan
kedalamkolom jumlah kecelakaan. Perhitungan black spot pertama kali dilakukan
dengan mencari nilai mean dari data sekunder. Kemudian mengurangi jumlah
kecelakaan tiap tahun dengan nilai mean (Xi - W). Sehingga akan diperoleh nilai
cusum kecelakaan untuk tahun petama (S0). Selanjutnya untuk mendapatkan nilai
cusum pada tahun selanjutnya (S1) adalah menjumlahkan nilai cusum pada tahun
pertama dengan hasil pengurangan jumlah kecelakaan dan nilai mean pada tahun
selanjutnya [(S0) - (Xi - W)]. Perhitungan kemudian dilakukan sampai tahun
terakhir.
57
3.6.5 Langkah-Langkah Penentuan Biaya Kecelakaan LaluLintas di Kota
Denpasar
Untuk menghitung besarnya biaya kecelakaan lalu lintas dalam penelitian
ini menggunakan Pedoman Perhitungan Besaran Biaya Kecelakaan Lalu
Lintasyang diprakarsai oleh Pusat Litbang Prasarana Transportasi. Pendekatan
yang dipakai dalam pedoman ini adalah The Gross Output (Human Capital)
Approach. Secara garis besar perhitungan nilai ekonomi akibat kecelakaan lalu
lintas dapat dilihat dalam Gambar 3.3 berikut:
Gambar 3.3 Bagan Alir Perhitungan Biaya Kecelakaan Lalu Lintas dan Biaya Korban Kecelakaan
(Sumber : Badan Litbang PU Departemen Pekerjaan Umum, 2003)
Data Kecelakaan Kota Denpasar 2007-2011
Analisis Perhitungan
Data Dikompilasi Menurut MD, LB, LR
Data Dikompilasi Menurut Jumlah Kecelakaan Fatal, Berat, Ringan
Dan Kerugian Harta Benda
BSKOj (Tn)
Hitung BSKOj (Tn)
• Gunakan Rumus 2.11
• Gunakan Tabel 2.5
BSKEi (Tn)
Hitung BSKEi (Tn)
• Gunakan Rumus 2.12
• Gunakan Tabel 2.6
Hitung BBKO(Tn) Gunakan Rumus 2.13
Hitung BBKE(Tn) Gunakan Rumus 2.14
BBKO dan BBKE Untuk Suatu Ruas Jalan dan Persimpangan di Kota Denpasar Tahun 2007-2011
Hasil Perhitungan
58
Keterangan :
1. Perhitungan biaya korban kecelakaan pada suatu ruas jalan dan
persimpangan dilakukan berdasarkan kategori korban kecelakaan yaitu
korban meninggal dunia (MD),korban luka berat (LB) dan korban luka
ringan (LR).
2. Perhitungan biaya kecelakaan pada suatu ruas jalan dan persimpangan
dilakukan berdasarkan klasifikasi kecelakaan yang diklasifikasikan dalam
3 (tiga) kelas yaitu: kecelakaan fatal, kecelakaan berat dan kecelakaan
ringan.
3.6.6 Langkah-Langkah Penanganan Lokasi Rawan Kecelakaan Lalu
Lintas di Kota Denpasar
Penanganan lokasi rawan kecelakaan lalu lintas di Kota Denpasar dapat
dilakukan dengan menganalisis frekuensi kejadian kecelakaan lalu lintas pada
lokasi titik rawan kecelakaan (black spot) selama 5 (lima) tahun terakhir. Dari
analisis ini didapatkan tipe-tipe kecelakaan yang dominan terjadi selama lima
tahun sehingga didapatkan langkah penanganan yang sesuai untuk lokasi titik
rawan kecelakaan tersebut.
3.7 Simpulan dan Saran
Dalam pembahasan nantinya akan didapat biaya akibat kecelakaan dan
penanganan kecelakaan lalu lintas di Kota Denpasar. Setelah dilakukan analisis
dan pembahasanmaka dapat diambil kesimpulan yang merupakan jawaban dari
59
pertanyaan pada rumusan masalah yang telah dibuat untuk menyelesaikan
penelitian ini. Sedangkan saran adalah pendapat atau usulan untuk
mempertimbangkan pemecahan suatu masalah.
60
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Karakteristik Kecelakaan Lalu Lintas
Karakteristik kecelakaan lalu lintas di kota Denpasar memuat
tentangperistiwa kecelakaan lalu lintas yang terjadi selama kurun waktu 5 (lima)
tahun yaitu dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2011. Data kecelakaan
merupakan data sekunder yang didapat dari Poltabes Denpasar. Kecelakaan di
kota Denpasar sejak tahun 2007 – 2011 memperlihatkan komposisi yang berbeda-
beda seperti diuraikan berikut ini:
4.1.1 Berdasarkan Jumlah Peristiwa Kecelakaan Lalu Lintas
Jumlah peristiwa kecelakaan lalu lintas di kota Denpasar mengalami
peningkatan setiap tahunnya. Peningkatan tersebut disebabkan oleh meningkatnya
jumlah penduduk dari tahun ke tahun yang didukung dengan mudahnya
kepemilikan kendaraan pribadi. Jumlah peristiwa kecelakaan lalu lintas dibagi
menjadi dua tempat yaitu:
1. Pada Ruas Jalan
Jumlah peristiwa kecelakaan lalu lintas pada ruas jalan di kota Denpasar
untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.1 dan Gambar 4.1. Sedangkan
untuk perhitungan lebih detailnya dapat dilihat pada Tabel B.1 Lampiran B.
Tingginya jumlah kecelakaan yang terjadi terutama pada tahun 2011 disebabkan
pelanggaran lalu lintas yang cukup tinggi dimana tingkat kedisiplinan para
pengguna jalan yang masih rendah dan juga fasilitas jalan yang kurang berfungsi..
61
Tabel 4.1 Jumlah Peristiwa Kecelakaan Lalu Lintas pada Ruas Jalan di Kota Denpasar
No. Tahun Jumlah Peristiwa Kecelakaan
(Kec/Th) 1. 2007 310 2. 2008 301 3. 2009 432 4. 2010 591 5. 2011 777
Sumber : Hasil Analisis, 2013
Gambar 4.1 Jumlah Peristiwa Kecelakaan Lalu Lintas pada Ruas Jalan Di Kota Denpasar
Sumber : Hasil Analisis, 2013
2. Pada Persimpangan
Sedangkan untuk jumlah peristiwa kecelakaan lalu lintas pada
persimpangan di kota Denpasar untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.2
dan Gambar 4.2 dibawah ini. Sedangkan untuk perhitungan lebih detailnya dapat
dilihat pada Tabel B.2 Lampiran B.Tingginya jumlah kecelakaan yang terjadi
terutama pada tahun 2011 disebabkan oleh banyaknya pelanggaran yang
dilakukan oleh pengemudi.
0
100
200
300
400
500
600
700
800
2007 2008 2009 2010 2011
310 301
432
591
777
Jum
lah
Ke
cela
ka
an
Pa
da
Ru
as
Jala
n
Tahun
62
Tabel 4.2 Jumlah Peristiwa Kecelakaan Lalu Lintas pada Persimpangan di Kota Denpasar
No. Tahun Jumlah Peristiwa Kecelakaan
(Kec/Th) 1. 2007 31 2. 2008 23 3. 2009 37 4. 2010 35 5. 2011 40
Sumber : Hasil Analisis, 2013
Gambar 4.2 Jumlah Peristiwa Kecelakaan Lalu Lintas pada Persimpangan Di Kota Denpasar
Sumber : Hasil Analisis, 2013
4.1.2 Berdasarkan Jumlah Korban Manusia Kecelakaan Lalu Lintas
Kecelakaan lalu lintas merupakan suatu kejadian yang memakan banyak
korban. Ada yang mengalami luka ringan, luka berat bahkan sampai meninggal
dunia. Banyaknya jumlah korban manusia kecelakaan lalu lintas pada ruas jalan di
kota Denpasar lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.3 dan Gambar
4.3.Sedangkan untuk perhitungan lebih detailnya dapat dilihat pada Tabel B.3
Lampiran B.
0
5
10
15
20
25
30
35
40
2007 2008 2009 2010 2011
31
23
3735
40
Jum
lah
Ke
cela
ka
an
Pa
da
Pe
rsim
pa
ng
an
Tahun
63
Tabel 4.3 Jumlah Korban Manusia Kecelakaan Lalu Lintas pada Ruas Jalan di Kota Denpasar
No. Tahun MD LB LR Total
Korban/Th
1. 2007 90 168 196 454
2. 2008 79 197 156 432
3. 2009 58 263 386 707
4. 2010 37 209 320 566
5. 2011 107 224 428 759
Jumlah 371 1.061 1.486 2.918
Sumber : Hasil Analisis, 2013
Gambar 4.3 Jumlah Korban Manusia pada Ruas Jalan di Kota Denpasar Sumber : Hasil Analisis, 2013
Sedangkan banyaknya jumlah korban manusia kecelakaan lalu lintas pada
persimpangan di kota Denpasar lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.4 dan
Gambar 4.4. Sedangkan untuk perhitungan lebih detailnya dapat dilihat pada
Tabel B.4 Lampiran B.
0
50
100
150
200
250
300
350
400
450
2007 2008 2009 2010 2011
9079
5837
107
168
197
263
209224
196
156
386
320
428
Jum
lah
Ko
rba
n d
i R
ua
s Ja
lan
Tahun
Meninggal Dunia
Luka Berat
Luka Ringan
64
Tabel 4.4 Jumlah Korban Manusia Kecelakaan Lalu Lintas pada Persimpangan di Kota Denpasar
No. Tahun MD LB LR Total
Korban/Th
1. 2007 9 23 15 47
2. 2008 3 15 13 31
3. 2009 9 20 22 51
4. 2010 4 12 7 23
5. 2011 12 18 29 59
Jumlah 37 88 86 211
Sumber : Hasil Analisis, 2013
Gambar 4.4 Jumlah Korban Manusia pada Persimpangan di Kota Denpasar Sumber : Hasil Analisis, 2013
4.2 Angka Kecelakaan Lalu Lintas
Angka kecelakaan lalu lintas adalah suatu angka yang menunjukkan
tingkat kecelakaan pada suatu ruas jalan. Angka kecelakaan diperhitungkan per
ruas jalan di kota Denpasar. Perhitungan angka kecelakaan dibuat dalam bentuk
tabel dengan menggunakan dua metode yaitu:
0
5
10
15
20
25
30
2007 2008 2009 2010 2011
9
3
9
4
12
23
15
20
12
18
1513
22
7
29
Jum
lah
Ko
rba
n d
i P
ers
imp
an
ga
n
Tahun
Meninggal Dunia
Luka Berat
Luka Ringan
65
4.2.1 Pembobotan Tingkat Kecelakaan Menggunakan Angka Ekivalen
Kecelakaan (AEK)
Pembobotan dengan metode ini menggunakan angka ekivalen kecelakaan
dengan perbandingan meninggal dunia dikalikan bobot 12, luka berat dikalikan
bobot 3, luka ringan dikalikan bobot 3 dan kerugian materi dikalikan bobot 1.
Perhitungan angka kecelakaan lalu lintas pada masing-masing ruas jalan di
Kota Denpasar dengan metode AEK untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel
C.1 Lampiran C. Dari tabel didapat bahwa ruas jalan Bypass Ngurah Rai memiliki
angka kecelakaan tertinggi dibandingkan dengan angka kecelakaan pada ruas
jalan lainnya di kota Denpasar. Total angka kecelakaan pada ruas jalan Bypass
Ngurah Rai adalah 1.687 dimana angka kecelakaan tertinggi terjadi pada tahun
2011 yaitu sebesar 473. Perangkingan angka kecelakaan pada ruas jalan di Kota
Denpasar dapat dilihat pada Tabel 4.5 dan Gambar 4.5 berikut.
Tabel 4.5 Perangkingan Angka Kecelakaan pada Ruas Jalan di Kota Denpasar Menurut Angka Ekivalen Kecelakaan (AEK)
No. Ruas Jalan Tahun
Total 2007 2008 2009 2010 2011
1. Jl. Bypass Ngurah Rai 287 231 364 332 473 1.687
2. Jl. Gatot Subroto 156 231 249 162 219 1.017
3. Jl. Imam Bonjol 208 172 178 173 228 959
4. Jl. Mahendradata 199 69 75 93 123 559
5. Jl. Teuku Umar 106 65 147 96 112 526
6. Jl. Cokroaminoto 120 121 108 51 87 487
7. Jl. Ida Bagus Mantra 56 82 113 66 130 447
8. Jl. Wr. Supratman 70 61 126 55 77 389
9. Jl. Hayam Wuruk 51 18 78 45 81 273
10. Jl. Marlboro 51 54 51 54 60 270
Sumber : Hasil Analisis, 2013
66
Gambar 4.5 Perangkingan Angka Kecelakaan pada Ruas Jalan di Kota Denpasar Menurut Angka Ekivalen Kecelakaan (AEK)
Sumber : Hasil Analisis, 2013
Sedangkan perhitungan angka kecelakaan lalu lintas pada masing-masing
persimpangan di Kota Denpasar dengan metode angka ekivalen kecelakaanuntuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel C.2Lampiran C. Dari tabel didapat bahwa
simpang Tohpati memiliki angka kecelakaan tertinggi dibandingkan dengan angka
kecelakaan pada simpang lainnya di kota Denpasar. Total angka kecelakaan pada
simpang Tohpati adalah 114 dengan angka kecelakaan tertinggi terjadi pada tahun
2009 yaitu51. Perangkingan angka kecelakaan tertinggi dapat dilihat pada Tabel
4.6 dan Gambar 4.6 berikut.
0
50
100
150
200
250
300
350
400
450
500
2007 2008 2009 2010 2011
An
gk
a K
ece
lak
aa
n
Tahun
RUAS JALAN:
Jl. Bypass Ngurah Rai
Jl. Gatot Subroto
Jl. Imam Bonjol
Jl. Mahendradata
Jl. Teuku Umar
Jl. Cokroaminoto
Jl. Ida Bagus Mantra
Jl. WR. Supratman
Jl. Hayam Wuruk
Jl. Marlboro
67
Tabel 4.6 Perangkingan Angka Kecelakaan pada Persimpangan di Kota Denpasar Menurut Angka Ekivalen Kecelakaan (AEK)
No. Persimpangan Tahun
Total 2007 2008 2009 2010 2011
1. Simpang Tohpati 21 12 51 24 6 114
2. Simpang Bypass Ngurah Rai –D.Tempe
18 15 33 15 27 108
3. Simpang 4 Cokroaminoto - Gatsu
30 10 6 12 22 80
4. Bypass Simpang 4 Pesanggaran
33 0 15 3 24 75
5. Simpang Gemitir – IB. Mantra
15 0 24 0 30 69
6. Simpang Gatsu Timur - Jln Tunjung
15 0 18 0 24 57
7. Simpang 4 Sunset Road dan Imam Bonjol
3 15 6 0 15 39
8. Simpang Bypass Ngurah Rai - Sakenan
0 0 33 0 0 33
9. Simpang Puputan - Tantular
0 0 9 9 12 30
10. Simpang 3 Hayam Wuruk - Nusa Indah
0 3 6 0 18 27
Sumber : Hasil Analisis, 2013
68
Gambar 4.6 Perangkingan Angka Kecelakaan pada Persimpangan di Kota Denpasar Menurut Angka Ekivalen Kecelakaan (AEK)
Sumber : Hasil Analisis, 2013
4.2.2 Pembobotan Tingkat Kecelakaan Menggunakan Metode Departemen
Perhubungan
Pembobotan dengan metode ini diambil dari hasil Transport Research
Laboratory (1997), yaitu korban meninggal dunia dikalikan bobot 3, korban luka
berat dikalikan bobot 2 dan korban luka ringan dikalikan bobot 1. Setelah didapat
bobot jumlah korban manusia kemudian mencari angka kecelakaan dengan cara
membobotkan jumlah korban manusia dikalikan bobot 12, jumlah pelaku
kecelakaan dikalikan bobot 3 dan jumlah kecelakaan dikalikan bobot 1.
0
10
20
30
40
50
60
2007 2008 2009 2010 2011
An
gk
a K
ece
lak
aa
n
Tahun
PERSIMPANGAN:jln Simpang Tohpati
jln Simpang Bypass
Ngurah Rai - D. Tempe
jln Simpang 4
Cokroaminoto - Gatsu
jln Bypass Simpang 4
Pesanggaran
jln Simpang Gemitir - IB
Mantra
jln Simpang Gatsu Timur -
Sekar Tunjung
jln Simpang 4 Sunset
Road - Imam Bonjol
jln Simpang Bypass
Ngurah Rai - Sakenan
jln Simpang Puputan -
Tantular
jln Simpang 3 Hayam
Wuruk - Nusa Indah
69
Perhitungan angka kecelakaan lalu lintas pada masing-masing ruas jalan di
Kota Denpasar dengan metode Departemen Perhubungan untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada Tabel C.3 Lampiran C. Dari tabel didapat bahwa ruas jalan
Bypass Ngurah Rai memiliki angka kecelakaan tertinggi dibandingkan dengan
angka kecelakaan pada ruas jalan lainnya di kota Denpasar. Total angka
kecelakaan pada ruas jalan Bypass Ngurah Rai adalah 10.472 dimana angka
kecelakaan tertinggi terjadi pada tahun 2011 yaitu sebesar 2.864. Perangkingan
angka kecelakaan dapat dilihat pada Tabel 4.7 dan Gambar 4.7.
Tabel 4.7 Perangkingan Angka Kecelakaan pada Ruas Jalan di Kota Denpasar Menurut Departemen Perhubungan
No. Ruas Jalan Tahun
Total 2007 2008 2009 2010 2011
1. Jl. Bypass Ngurah Rai 1.581 1.647 2.316 2.064 2.864 10.472
2. Jl. Gatot Subroto 908 1.100 1.368 945 1.338 5.659
3. Jl. Imam Bonjol 977 1.042 901 1.061 1.209 5.190
4. Jl. Mahendradata 887 300 382 583 767 2.919
5. Jl. Teuku Umar 661 593 635 427 513 2.829
6. Jl. Cokroaminoto 444 323 702 615 660 2.744
7. Jl. Ida Bagus Mantra 420 420 671 411 496 2.418
8. Jl. Wr. Supratman 189 297 503 249 556 1.794
9. Jl. Hayam Wuruk 260 122 437 362 560 1.741
10. Jl. Marlboro 265 299 266 201 334 1.365
Sumber : Hasil Analisis, 2013
70
Gambar 4.7 Perangkingan Angka Kecelakaan pada Ruas Jalan di Kota Denpasar Menurut Departemen Perhubungan
Sumber : Hasil Analisis, 2013
Sedangkan perhitungan angka kecelakaan lalu lintas pada masing-masing
persimpangan di Kota Denpasar dengan metode Departemen Perhubungan untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel C.4Lampiran C. Dari tabel didapat bahwa
simpang Tohpati memiliki angka kecelakaan tertinggi dibandingkan dengan angka
kecelakaan pada simpang lainnya di kota Denpasar. Total angka kecelakaan pada
simpang Tohpati adalah 546 dimana angka kecelakaan tertinggi terjadi pada tahun
2011 yaitu sebesar 211. Perangkingan angka kecelakaan pada persimpangan dapat
dilihat pada Tabel 4.8 dan Gambar 4.8 berikut.
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
2007 2008 2009 2010 2011
An
gk
a K
ece
lak
aa
n
Tahun
RUAS JALAN:
Jl. Bypass Ngurah Rai
Jl. Gatot Subroto
Jl. Imam Bonjol
Jl. Mahendradata
Jl. Cokroaminoto
Jl. Teuku Umar
Jl. WR. Supratman
Jl. Ida Bagus Mantra
Jl. Hayam Wuruk
Jl. Marlboro
71
Tabel 4.8 Perangkingan Angka Kecelakaan pada Persimpangan di Kota Denpasar Menurut Departemen Perhubungan
No. Persimpangan Tahun
Total 2007 2008 2009 2010 2011
1. Simpang Tohpati 72 20 128 115 211 546
2. Simpang Bypass Ngurah Rai –D.Tempe
84 104 143 56 154 541
3. Simpang 4 Cokroaminoto - Gatsu
116 56 43 91 98 404
4. Bypass Simpang 4 Pesanggaran
143 0 48 44 120 355
5. Simpang Gemitir – IB. Mantra
64 0 94 0 142 300
6. Simpang Gatsu Timur - Jln Tunjung
94 0 88 1 108 291
7. Simpang 4 Sunset Road dan Imam Bonjol
28 96 43 7 62 236
8. Simpang Bypass Ngurah Rai - Sakenan
16 11 168 0 0 195
9. Simpang Puputan - Tantular
0 0 68 65 40 173
10. Simpang 3 Hayam Wuruk - Nusa Indah
0 28 40 9 94 171
Sumber : Hasil Analisis, 2013
72
Gambar 4.8 Perangkingan Angka Kecelakaan pada Persimpangan di Kota Denpasar Menurut Departemen Perhubungan
Sumber : Hasil Analisis, 2013
Dari perhitungan menggunakan dua metode yaitu metode Angka Ekivalen
Kecelakaan (AEK) dan metode Departemen Perhubungan, didapatkan hasil yang
sama yaitu ruas jalan yang memiliki angka kecelakaan tertinggi adalah ruas jalan
Bypass Ngurah Rai. Sedangkan untuk persimpangan yang memiliki angka
kecelakaan tertinggi adalah simpang Tohpati.
0
50
100
150
200
250
2007 2008 2009 2010 2011
An
gk
a K
ece
lak
aa
n
Tahun
PERSIMPANGAN:
jln Simpang Tohpati
jln Simpang Bypass
Ngurah Rai - D. Tempe
jln Simpang 4
Cokroaminoto - Gatsu
jln Bypass Simpang 4
Pesanggaran
jln Simpang Gemitir - IB
Mantra
jln Simpang Gatsu Timur
- Sekar Tunjung
jln Simpang 4 Sunset
Road - Imam Bonjol
jln Simpang Bypass
Ngurah Rai - Sakenan
jln Simpang Puputan -
Tantular
jln Simpang 3 Hayam
Wuruk - Nusa Indah
73
4.3 Analisis Daerah Rawan Kecelakaan (Black Site)
Untuk menentukan black site digunakan metode Z-score. Z-score adalah
bilangan Z atau bilangan standar atau bilangan baku. Z-score digunakan untuk
membakukan data angka kecelakaan masing-masing ruas jalan agar dapat
dibandingkan antara kecelakaan di suatu ruas jalan yang satu terhadap ruas jalan
yang lain. Perhitungan Z-score menggunakan hasil perhitungan angka
kecelakaanlalu lintas. Setelah dihitung Z-score untuk pertumbuhan angka
kecelakaan padatahun terakhir yaitu 2011, selanjutnya dibuat grafik. Dengan
menggunakan grafiktersebut dapat diidentifikasikan suatu ruas jalan yang
memiliki daerah rawankecelakaan..
4.3.1 Analisis Black Siteuntuk Angka Ekivalen Kecelakaan (AEK)
Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah
Analisis black site pada ruas jalan di kota Denpasar menggunakan metode
Z-score.Contoh perhitungan Z-score untuk pertumbuhan angka kecelakaan per
tahun dan Z-score untuk indeks kecelakaan pada tahun terbaru yaitu tahun 2011,
adalah sebagai berikut:
1. Perhitungan Z-score Untuk Pertumbuhan Angka Kecelakaan Per Tahun.
a. Mencari Rata-Rata Data
�� = ∑��� =
�.���,����� = 11,95
Nilai rata-rata (��) adalah jumlah rata-rata angka kecelakaan
dibagidengan jumlah data, didapat nilai rata-rata sebesar 11,95.
Perhitungan lebih detail dapat dilihat padaTabel D.1Lampiran D.
74
b. Mencari Standar Deviasi
Sd= �∑�����)� = ����.���,��
��� = 33,66
Nilai Standar deviasi (Sd) adalah akar dari jumlah kuadrat dari rata-rata
angka kecelakaan per tahun dikurangi rata-rata angka kecelakaan dibagi
jumlah data, didapat standar deviasi sebesar 33,66. Perhitungan lebih
detail dapat dilihat pada Tabel D.1Lampiran D.
c. Mencari Zi
Zi= � ���� =
���,����,�� = 9,67
Nilai Z-Score (Zi) adalah rata-rata angka kecelakaan per tahun dikurangi
rata-rata angka kecelakaan dibagi standard deviasi, dimana dalam contoh
perhitungan ini diambil ruas jalan Bypass Ngurah rai dengan Z-Score
sebesar 9,67.Perhitungan lebih detail dapat dilihat pada Tabel
D.1Lampiran D.
2. Perhitungan Z-score Untuk Pertumbuhan Angka Kecelakaan Tahun 2011.
a. Mencari Rata-Rata Data
�� = ∑��� =
�.������ = 15,94
Nilai rata-rata (��) adalah jumlah rata-rata angka kecelakaan
dibagidengan jumlah data, didapat nilai rata-rata sebesar 15,94.
Perhitungan lebih detail dapat dilihat padaTabel D.2Lampiran D.
75
b. Mencari Standar Deviasi
Sd= �∑�����)� = ����.���,��
��� = 43,33
Nilai Standar deviasi (Sd) adalah akar dari jumlah kuadrat dari rata-rata
angka kecelakaan per tahun dikurangi rata-rata angka kecelakaan dibagi
jumlah data, didapat standar deviasi sebesar 43,33. Perhitungan lebih
detail dapat dilihat pada Tabel D.2Lampiran D.
c. Mencari Zi
Zi= � ���� =
���,����,�� = 10,55
Nilai Z-Score (Zi) adalah rata-rata angka kecelakaan per tahun dikurangi
rata-rata angka kecelakaan dibagi standard deviasi, dimana dalam contoh
perhitungan ini diambil ruas jalan Bypass Ngurah rai dengan Z-Score
sebesar 10,55. Perhitungan lebih detail dapat dilihat pada Tabel
D.2Lampiran D.
Gambar 4.9 menunjukkan Pertumbuhan Z-Score Angka Kecelakaan Per
Tahun dan Z-Score Angka Kecelakaan pada Tahun 2011 Seluruh Ruas Jalan di
Kota Denpasar menurut Angka Ekivalen Kecelakaan (AEK).Terdapatperingkat
tiga ruas jalan yang memiliki pertumbuhanangka kecelakaan per tahun dan angka
kecelakaan pada tahun 2011 tertinggi atau terletak di kuadran A antara lain ruas
jalan Bypass Ngurah Rai, ruas jalan Gatot Subroto dan ruas jalan Imam Bonjol.
Untuk peringkat tiga ruas jalan yang memiliki pertumbuhan angka
kecelakaan per tahun dibawah nilai rata-rata dan angka kecelakaan pada tahun
76
2011 tinggi atau terletak di kuadran B antara lain ruas jalan Uluwatu, ruas jalan
Buana Raya dan ruas jalan Gunung Soputan.
Peringkat tiga ruas jalan yang memiliki pertumbuhan angka kecelakaan
per tahun dibawah nilai rata-rata dan angka kecelakaan pada tahun 2011 rendah
atau terletak di kuadran C antara lain ruas jalan ruas jalan Arjuna, ruas jalan
Anyelir dan ruas jalan Pemuda.
77
Gambar 4.9 Pertumbuhan Z-Score Angka Kecelakaan Per Tahun dan Z-Score Angka Kecelakaan pada Tahun 2011 Seluruh Ruas Jalan di Kota Denpasar Menurut Angka Ekivalen Kecelakaan (AEK).
Sumber : Hasil Analisis, 2013
(2.00)
-
2.00
4.00
6.00
8.00
10.00
12.00
(2.00) - 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00
Z S
core
Pe
rtu
mb
uh
an
An
gk
a K
ece
lak
aa
n
Z Score Angka Kecelakaan Tahun 2011
78
Gambar 4.10dibawah menunjukkan peringkat ruas jalan yang terletak di
kuadran A dimana ruas jalan yang memiliki pertumbuhan angka kecelakaan per
tahun dan angka kecelakaan pada tahun 2011 yang tinggi. Dalam analisis ini
dipilih 3 (tiga) ruas jalan yang memiliki pertumbuhanangka kecelakaan per tahun
dan angka kecelakaan pada tahun 2011 tertinggi yaitu ruas jalan Bypass Ngurah
Rai, ruas jalan Gatot Subroto danruas jalan Imam Bonjol. Ruas-ruas jalan tersebut
dapat diidentifikasi sebagai lokasi black site yaitu ruas jalan yang rawan
terjadikecelakaan lalu lintas.
Gambar 4.10 Grafik Black Sitepada Kuadran Adi Kota Denpasar Menurut Metode Angka Ekivalen Kecelakaan (AEK)
Sumber : Hasil Analisis, 2013
-
2.00
4.00
6.00
8.00
10.00
12.00
- 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00
Z-S
core
Pe
rtu
mb
uh
an
An
gk
a K
ece
lak
aa
n
Z-Score Angka Kecelakaan Tahun 2011
Jl. Ahmad Yani
Jl. Bypass Ngurah Rai
Jl. Cokroaminoto
Jl. Diponogoro
Jl. Gatot Subroto
Jl. Gunung Agung
Jl. Glogor Carik
Jl. Hayam Wuruk
Jl. Hang Tuah
Jl. Imam Bonjol
Jl. Ida Bagus Mantra
Jl. Marlboro
Jl. Mahendradata
Jl. Sesetan
Jl. Teuku Umar
Jl. WR. Supratman
79
4.3.2 Analisis Black Site Untuk Metode Departemen Perhubungan
Analisis black site pada ruas jalan di kota Denpasar menggunakan metode
Z-score.Contoh perhitungan Z-score untuk pertumbuhan angka kecelakaan per
tahun dan Z-score untuk indeks kecelakaan pada tahun terbaru yaitu tahun 2011,
adalah sebagai berikut:
1. Perhitungan Z-score Untuk Pertumbuhan Angka Kecelakaan Per Tahun.
a. Mencari Rata-Rata Data
�� = ∑��� =
��.���,����� = 68,28
Nilai rata-rata (��) adalah jumlah rata-rata angka kecelakaan
dibagidengan jumlah data, didapat nilai rata-ratasebesar 68,28.
Perhitungan lebih detail dapat dilihat padaTabel D.3Lampiran D.
b. Mencari Standar Deviasi
Sd= �∑�����)� = ��.���.���,��
��� = 196,01
Nilai Standar deviasi (Sd) adalah akar dari jumlah kuadrat dari rata-rata
angka kecelakaan per tahun dikurangi rata-rata angka kecelakaan dibagi
jumlah data, didapat nilai standar deviasi sebesar 196,01. Perhitungan
lebih detail dapat dilihat pada Tabel D.3Lampiran D.
c. Mencari Zi
Zi= � ���� =
�.���,�����,�� = 10,34
Nilai Z-Score (Zi) adalah rata-rata angka kecelakaan per tahun dikurangi
rata-rata angka kecelakaan dibagi standard deviasi, dimana dalam contoh
80
perhitungan ini diambil ruas jalan Bypass Ngurah rai dengan Z-Score
sebesar 10,34. Perhitungan lebih detail dapat dilihat pada Tabel
D.3Lampiran D.
2. Perhitungan Z-score Untuk Pertumbuhan Angka Kecelakaan Tahun 2011.
a. Mencari Rata-Rata Data
�� = ∑��� =
��.������ = 90,35
Nilai rata-rata (��) adalah jumlah rata-rata angka kecelakaan
dibagidengan jumlah data, didapat nilai rata-rata sebesar 90,35.
Perhitungan lebih detail dapat dilihat pada Tabel D.4Lampiran D.
b. Mencari Standar Deviasi
Sd= �∑����)� = ���.���.���,��
��� =256,13
Nilai standar deviasi (Sd) adalah akar dari jumlah kuadrat dari rata-rata
angka kecelakaan per tahun dikurangi rata-rata angka kecelakaan dibagi
jumlah data, didapat standar deviasi sebesar 256,13. Perhitungan lebih
detail dapat dilihat pada Tabel D.4Lampiran D.
c. Mencari Zi
Zi= � ���� =
�.���,�����,�� = 10,83
Nilai Z-Score (Zi) adalah rata-rata angka kecelakaan per tahun dikurangi
rata-rata angka kecelakaan dibagi standard deviasi, dimana dalam contoh
perhitungan ini diambil ruas jalan Bypass Ngurah Rai dengan Z-
81
Scoresebesar 10,83. Perhitungan lebih detail dapat dilihat pada Tabel
D.4Lampiran D.
Gambar 4.11 menunjukkan Pertumbuhan Z-Score Angka Kecelakaan Per
Tahun dan Z-Score Angka Kecelakaan pada Tahun 2011 Seluruh Ruas Jalan di
Kota Denpasar menurut Departemen Perhubungan. Peringkat tiga ruas jalan yang
memiliki pertumbuhanangka kecelakaan per tahun dan angka kecelakaan pada
tahun 2011 tinggi atau terletak di kuadran A adalah ruas jalan Bypass Ngurah Rai,
ruas jalan Gatot Subroto dan ruas jalan Imam Bonjol.
Untuk peringkat tiga ruas jalan yang memiliki pertumbuhan angka
kecelakaan per tahun dibawah nilai rata-rata dan angka kecelakaan pada tahun
2011 tinggi atau terletak di kuadran B adalah ruas jalan Uluwatu, ruas jalan
Surapati dan ruas jalan Dewi Madri.
Peringkat tiga ruas jalan yang memiliki pertumbuhan angka kecelakaan
per tahun dibawah nilai rata-rata dan angka kecelakaan pada tahun 2011 adalah
rendah atau terletak di kuadran C adalah ruas jalan ruas jalan Nusa Indah, ruas
jalan Anyelir dan ruas jalan Angsoka.
Peringkat tiga ruas jalan yang memiliki pertumbuhan angka kecelakaan
per tahun diatas nilai rata-rata dan angka kecelakaan pada tahun 2011 rendah atau
terletak di kuadran D adalah ruas jalan Antasura, ruas jalan Buluh Indah dan ruas
jalan Sidakarya.
82
Gambar 4.11Pertumbuhan Z-ScoreAngka Kecelakaan Per Tahun dan Z-ScoreAngka Kecelakaan pada Tahun 2011 Seluruh Ruas Jalan di Kota Denpasar menurut Departemen Perhubungan
Sumber : Hasil Analisis, 2013
(2.00)
-
2.00
4.00
6.00
8.00
10.00
12.00
(2.00) - 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00
Z-S
core
Pe
rtu
mb
uh
an
An
gk
a K
ece
lak
aa
n
Z-Score Angka KecelakaanTahun 2011
83
Gambar 4.12 dibawah menunjukkan bahwa ruas jalan yang terletak di kuadran A
ruas jalan yang memiliki pertumbuhan angka kecelakaan per tahun dan angka
kecelakaan pada tahun 2011 yang tinggi. Dalam analisis ini dipilih 3 (tiga) ruas
jalan yang memiliki pertumbuhan angka kecelakaan per tahun dan angka
kecelakaan pada tahun 2011 tertinggi yaitu ruas jalan Bypass Ngurah Rai, ruas
jalan Gatot Subroto dan ruas jalan Imam Bonjol. Ruas-ruas jalan tersebut dapat
diidentifikasi sebagai lokasi black site yaitu ruas jalan yang rawan terjadi
kecelakaan lalu lintas.
Gambar 4.12 Grafik Black Sitepada Kuadran A Di Kota Denpasar Menurut Metode Departemen Perhubungan
Sumber : Hasil Analisis, 2013
-
2.00
4.00
6.00
8.00
10.00
12.00
- 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00
Z-S
core
Pe
rtu
mb
uh
an
An
gk
a K
ece
lak
aa
n
Z-Score Angka Kecelakaan Tahun 2011
RUAS JALAN:
Jl. Ahmad Yani
Jl. Bypass Ngurah Rai
Jl. Cokroaminoto
Jl. Diponogoro
Jl. Gatot Subroto
Jl. Gunung Agung
Jl. Glogor Carik
Jl. Hayam Wuruk
Jl. Hang Tuah
Jl. Imam Bonjol
Jl. Ida Bagus Mantra
Jl. Marlboro
Jl. Mahendradata
Jl. Sesetan
Jl. Teuku Umar
Jl. WR. Supratman
84
4.3.3 Perbandingan Metode Angka Ekivalen Kecelakaan (AEK) dengan
Metode Departemen Perhubungan
Dari perbandingan metode Angka Ekivalen Kecelakaan (AEK) danmetode
Departemen Perhubungan, didapatkan hasil yang sama dimana daerah rawan
kecelakaan (black site) pada ruas jalan di Kota Denpasar adalah ruas jalan Bypass
Ngurah Rai, ruas jalan Gatot Subroto dan ruas jalan Imam Bonjol.
4.4 Analisis Black Spot
Black spot adalah titik pada ruas yang rawan kecelakaan (black site).
Untuk menentukan black spot digunakan metode cusum. Cusum merupakan suatu
prosedur statistik standar untuk mendeteksi perubahan kecil dari nilai mean. Hasil
dari perhitungan dengan metode cusum dibuat dalam bentuk grafik cusum. Dari
grafik tersebut dapat diketahui titik mana pada ruas jalan yang merupakan titik
rawan kecelakaan atau black spot.
Dari analisis black site sebelumnya didapat ruas jalan yang rawan
kecelakaan (black site) adalah ruas jalan Bypass Ngurah Rai, ruas jalan Gatot
Subroto dan ruas jalan Imam Bonjol yang memiliki nilai z-score tertinggi. Untuk
analisis black spot dibatasi pada ruas jalan tersebut mengingat ruas-ruas tersebut
teridentifikasi sebagai black site di Kota Denpasar.
Perhitungan nilai cusum disajikan dalam bentuk tabel. Adapun contoh
perhitungan nilai cusum pada ruas jalan Bypass Ngurah Rai adalah sebagai
berikut:
85
1. Mencari Nilai Mean (W)
W = ∑� �.� =
�����.� = 5,013
Nilai Mean (W) adalah jumlah kecelakaan dibagi stasioning dikali
waktu/periode, dimana jumlah kecelakaan yang terjadi di ruas jalan
BypassNgurah Rai sebanyak 401 kecelakaan, jumlah 16 stasioningdan waktu
selama 5 tahun yaitu dari tahun 2007 sampai tahun 2011. Didapatkan nilai
mean sebesar 5,013. Perhitungan lebih detail dapat dilihat pada Tabel E.1
Lampiran E.
2. Mencari Nilai Cusum Kecelakaan Tahun Pertama (S0)
Perhitungan untuk mencari nilai cusum kecelakaan tahun pertama adalah
dengan mengurangi jumlah kecelakaan tiap tahun dengan nilai mean, yaitu:
S0 = (X1 – W)
= (4 – 5,013)
=-1,013
Nilai Cusum kecelakaan tahun pertama (S0) adalah jumlah kecelakaan tiap
tahun dikurangi dengan nilai mean, dimana jumlah kecelakaan tahun pertama
pada stasioning pertama yang terjadi di ruas jalan Bypass Ngurah Rai
sebanyak 4kecelakaan dan nilai mean 5,013. Didapatkan nilai So sebesar -
1,013. Perhitungan lebih detail dapat dilihat pada Tabel E.1 Lampiran E.
3. Mencari Nilai Cusum Kecelakaan Tahun Selanjutnya (S1)
S = [S0 + (X1 – W)]
= [-1,013+ (4–5,013)]
= -2,025
86
Nilai Cusum kecelakaan tahun selanjutnya (S1) adalah nilai Cusum
kecelakaan tahun pertama ditambah jumlah kecelakan dikurangi nilai
mean,dimana nilai Cusum kecelakaan untuk tahun pertama sebesar -1,013,
nilai jumlahkecelakaan tahun kedua pada stasioning pertama yang terjadi di
ruas jalan Bypass Ngurah rai sebanyak 4 kecelakaan dan nilai mean 5,013.
Perhitungan Cusumdilakukan tiap tahun dari tahun 2007 sampai tahun
2011pada setiap stasioning. Didapatkan nilai S1 sebesar -2,025. Perhitungan
lebih detail dapat dilihat pada Tabel E.1 Lampiran E. Hasil dari perhitungan
cusum tersebut disajikan dalam bentuk grafik yang menyatakan hubungan
antara nilai cusum dengan tahun terjadinya kecelakaan lalu lintas.
4.4.1 Analisis Black Spot Pada Ruas Jalan Bypass Ngurah Rai
Ruas jalan Bypass Ngurah Rai tergolong jalan utama dan memiliki
panjang 15,56 kilometer. Sta 0 dimulai dari simpang empat Tohpati dan berakhir
di Tukad Badung. Lebar jalan dari simpang Tohpati – simpang Kuta adalah 12 –
23 meter (Departemen PU, 2012). Ruas jalan Bypass Ngurah Rai termasuk jalan
yang sering dilalui oleh kendaraan angkutan berat, kendaraan umum bus, sepeda
motor dan kendaraan ringan.
Gambar4.13 memperlihatkan grafik hubungan antara tahun terjadinya
kecelakaan dengan nilai cusum pada ruas jalan Bypass Ngurah Rai. Dari grafik
tersebut dapat diketahui bahwa stasioning yang teridentifikasi sebagai lokasi titik
rawan kecelakaan atau black spotadalah pada Sta 8 – Sta 9 yang terletak
87
didaerahSanur yaitu persimpangan Tirta Nadi II melewati persimpangan Danau
Tempe dengan nilai cusum terbesar adalah 12,938.
Gambar 4.13 Grafik Black Spot pada Ruas Jalan Bypass Ngurah Rai Sumber : Hasil Analisis, 2013
2007 2008 2009 2010 2011
Sta 0 - Sta 1 (1.013) (2.025) (4.038) (3.050) (3.063)
Sta 1 - Sta 2 (1.013) (1.025) (1.037) (2.050) (1.063)
Sta 2 - Sta 3 (2.012) (0.025) 0.963 (0.050) 0.937
Sta 3 - Sta 4 (1.013) (2.025) (1.037) (2.050) (1.063)
Sta 4 - Sta 5 (1.013) (1.025) 0.963 (2.050) (2.063)
Sta 5 - Sta 6 (2.012) (0.025) (0.038) (2.050) (2.063)
Sta 6 - Sta 7 (5.013) (4.025) (2.038) (3.050) (0.063)
Sta 7 - Sta 8 (2.012) (2.025) (1.037) (0.050) (1.063)
Sta 8 - Sta 9 (0.013) 1.975 4.963 6.950 12.938
Sta 9 - Sta 10 (3.012) (3.025) (1.037) (2.050) 0.937
Sta 10 - Sta 11 (2.012) (3.025) (3.038) (1.050) (0.063)
Sta 11 - Sta 12 (1.013) (2.025) (4.038) (3.050) (1.063)
Sta 12 - Sta 13 (0.013) (1.025) (3.038) (3.050) (1.063)
Sta 13 - Sta 14 0.987 0.975 (1.037) (1.050) (1.063)
Sta 14 - Sta 15 (2.012) (2.025) (0.038) (1.050) (0.063)
Sta 15 - Sta 15,56 (0.013) (0.025) 0.963 (1.050) (1.063)
(6.000)
(4.000)
(2.000)
-
2.000
4.000
6.000
8.000
10.000
12.000
14.000
cusu
m
88
Dari gambar 4.13 diatas dapat dideskripsikan masing-masing stationing
yaitu:
• Sta 0 – 1 dimulai dari simpang empat Tohpati melewati daerah Kertalangu
yang merupakan daerah lurus dan berakhir di Mahkota Bali dimana total
kejadian adalah 22 kecelakaan.
• Sta 1 – 2 dimulai dari Mahkota Bali melewati jalan Sekar Sari dan
berakhir di simpang empat Waribang dimana total kejadian adalah 24
kecelakaan.
• Sta 2 – 3 dimulai dari simpang empat Waribang dan berakhir daerah
memutar balik (U turn) dimana total kejadian adalah 26 kecelakaan.
• Sta 3 – 4 dimulai dari daerah memutar balik (U turn) dan berakhir di jalan
Matahari Terbit dimana total kejadian adalah 24 kecelakaan.
• Sta 4 – 5 dimulai dari jalan Matahari Terbit dan berakhir di simpang empat
Danau Buyan dimana total kejadian adalah 23 kecelakaan.
• Sta 5 – 6 dimulai dari simpang empat Danau Buyan melewati daerah lurus
dan berakhir di SMPN 9 Denpasar dimana total kejadian adalah 23
kecelakaan.
• Sta 6 – 7 dimulai dari SMPN 9 Denpasar melewati daerah lurus dan
berakhir di daerah memutar balik (U turn) dimana total kejadian adalah 25
kecelakaan.
• Sta 7 – 8 dimulai dari daerah memutar balik (U turn) melewati daerah
lurus dan berakhir di simpang Tirta Nadi II dimana total kejadian adalah
24 kecelakaan.
89
• Sta 8 – 9 dimulai dari simpang Tirta Nadi II melewati persimpangan
Danau Tempe dan berakhir daerah memutar balik (U turn) di dimana total
kejadian adalah 38 kecelakaan.
• Sta 9 – 10 dimulai dari daerah memutar balik (U turn) dan berakhir di
daerah lurus sekitar kolam pancing dimana total kejadian adalah 27
kecelakaan.
• Sta 10 – 11 dimulai dari daerah lurus sekitar kolam pancing melewati
daerah lurus dan berakhir daerah perumahan gang Miniutama dimana total
kejadian adalah 25 kecelakaan.
• Sta 11 – 12 dimulai dari daerah perumahan gang Miniutama melewati
persimpangan sesetan dan berakhir di Indonesia Power dimana total
kejadian adalah 24 kecelakaan.
• Sta 12 – 13 dimulai dari daerah Indonesia Power dan berakhir di daerah
memutar balik (U turn) dimana total kejadian adalah 24 kecelakaan.
• Sta 13 – 14 dimulai dari daerah memutar balik (U turn) dan berakhir di
Mitra 10 dimana total kejadian adalah 24 kecelakaan.
• Sta 14 – 15 dimulai dari Mitra 10 melewati daerah lurus dan berakhir di
Mangrove dimana total kejadian adalah 25 kecelakaan.
• Sta 15 – 15,56 dimulai dari Mangrove dan berakhir di Tukad Badung
dimana total kejadian adalah 24 kecelakaan.
90
4.4.2 Analisis Black Spot Pada Ruas Jalan Gatot Subroto
Ruas jalan Gatot Subroto tergolong jalan kolektor dan memiliki panjang
8,5 kilometer. Sta 0 dimulai dari simpang empat Tohpati dan berakhir di Gatot
Subroto Barat setelah persimpangan Kebo Iwa. Lebar jalan dari simpang Tohpati
– Gatot Subroto Barat 8 – 15 meter (Departemen PU, 2012). Ruas jalan Gatot
Subroto termasuk jalan yang sering dilalui oleh kendaraan angkutan berat,
kendaraan umum bus dan kendaraan ringan.
Gambar 4.14 memperlihatkan grafik hubungan antara tahun terjadinya
kecelakaan dengan nilai cusum pada ruas jalan Gatot Subroto. Dari grafiktersebut
dapat diketahui bahwa stasioning yang teridentifikasi sebagai lokasi titikrawan
kecelakaan atau black spotadalah pada Sta 4 – Sta 5 yang terletak didaerah Gatot
Subroto Tengah yaitu dari pertamina sampai persimpangan A.Yani dengan nilai
cusum terbesar adalah9,333.
91
Gambar 4.14 Grafik Black Spot pada Ruas Jalan Gatot Subroto Sumber : Hasil Analisis, 2013
Dari gambar 4.14 diatas dapat dideskripsikan masing-masing stasioning
yaitu:
• Sta 0 – 1 dimulai dari simpang Tohpati dan berakhir di Generasi Motor
dimana total kejadian adalah 17 kecelakaan.
2007 2008 2009 2010 2011
Sta 0 - Sta 1 (1.533) (2.067) (2.600) (1.133) (0.667)
Sta 1 - Sta 2 (1.533) (2.067) (1.600) (2.133) 0.333
Sta 2 - Sta 3 (0.533) (0.067) (0.600) (1.133) (0.667)
Sta 3 - Sta 4 (1.533) (2.067) (0.600) (0.133) 1.333
Sta 4 - Sta 5 (0.533) 0.933 2.400 4.867 9.333
Sta 5 - Sta 6 (1.533) (2.067) (1.600) (2.133) (1.667)
Sta 6 - Sta 7 (1.533) (3.533) (0.533) (1.533) 1.467
Sta 7 - Sta 8 (3.533) (5.067) (5.600) (4.133) (2.667)
Sta 8 - Sta 8,5 (0.533) (2.067) (1.600) (1.133) 0.333
(8.000)
(6.000)
(4.000)
(2.000)
-
2.000
4.000
6.000
8.000
10.000
12.000
cusu
m
92
• Sta 1 – 2 dimulai dari Generasi Motor melewati persimpangan Sulatri dan
berakhir di perumahan Teras Ayung dimana total kejadian adalah 18
kecelakaan.
• Sta 2 – 3 dimulai dari perumahan Teras Ayung melewati persimpangan
jalan Kenyeri dan berakhir di persimpangan jalan Ratna dimana total
kejadian adalah 17 kecelakaan.
• Sta 3 – 4 dimulai dari persimpangan jalan Ratna melewati persimpangan
jalan Nangka dan berakhir di pertamina dimana total kejadian adalah 19
kecelakaan.
• Sta 4 – 5 dimulai dari SPBU melewati lingkungan pertokoan dan
lingkungan sekolah dan berakhir di persimpangan A. Yani dimana total
kejadian adalah 30 kecelakaan.
• Sta 5 – 6 dimulai dari persimpangan A. Yani melewati persimpangan jalan
Cokroaminoto dan berakhir di lingkungan pertokoan dan hotel dimana
total kejadian adalah 16 kecelakaan.
• Sta 6 – 7 dimulai dari lingkungan pertokoan dan hotel melewati
persimpangan jalan Buluh Indah dan berakhir di lingkungan pertokoan
dimana total kejadian adalah 13 kecelakaan.
• Sta 7 – 8 dimulai dari lingkungan pertokoan dan berakhir di persimpangan
jalan Kebo Iwa dimana total kejadian adalah 18 kecelakaan.
• Sta 8 – 8,5 dimulai dari persimpangan Kebo Iwa dan berakhir di pertokoan
dimana total kejadian adalah 11 kecelakaan.
93
4.4.3 Analisis Black Spot Pada Ruas Jalan Imam Bonjol
Ruas jalan Imam Bonjol tergolong jalan kolektor dan memiliki panjang
6,2 kilometer. Lebar rata-rata jalan 8,5 meter (Departemen PU, 2012).Ruas jalan
Imam Bonjol termasuk jalan yang sering dilalui oleh kendaraan angkutan berat,
kendaraanumum bus dan kendaraan ringan.
Gambar 4.15 memperlihatkan grafik hubungan antara tahun terjadinya
kecelakaan dengan nilai cusum pada ruas jalan Imam Bonjol. Dari grafiktersebut
dapat diketahui bahwa stasioning yang teridentifikasi sebagai lokasi titikrawan
kecelakaan atau black spotadalah pada Sta 0 – Sta 1 yang terletak didaerahsekitar
Balai Latihan Kerja(BLK) dan lingkungan perumahan dengan nilai cusum
terbesar adalah 9,657.
Gambar 4.15 Grafik Black Spot pada Ruas Jalan Imam Bonjol Sumber : Hasil Analisis, 2013
2007 2008 2009 2010 2011
Sta 0 - Sta 1 2.829 6.657 4.657 5.657 9.657
Sta 1 - Sta 2 (2.171) (2.343) (3.343) (2.343) (0.343)
Sta 2 - Sta 3 0.829 (1.343) (1.343) 1.657 0.657
Sta 3 - Sta 4 (2.171) (5.343) (5.343) (1.343) (3.343)
Sta 4 - Sta 5 (1.171) (4.343) (3.343) (2.343) (3.343)
Sta 5 - Sta 6 (5.171) (6.343) (7.343) (6.343) (5.343)
Sta 6 - Sta 6,2 (5.171) (2.171) (4.171) (3.171) (1.171)
(10.000)
(8.000)
(6.000)
(4.000)
(2.000)
-
2.000
4.000
6.000
8.000
10.000
12.000
cusu
m
94
Dari gambar 4.15 diatas dapat dideskripsikan masing-masing stationing
yaitu:
• Sta 0 – 1 dimulai dari JB School melewati BLK dan berakhir di
lingkungan perumahan Budha Cemeng Ukir dimana total kejadian adalah
44 kecelakaan.
• Sta 1 – 2 dimulai dari lingkungan perumahan melewati persimpangan jalan
P. Galang dan berakhir di lingkungan pertokoan dimana total kejadian
adalah 24 kecelakaan.
• Sta 2 – 3 dimulai dari lingkungan pertokoan melewati persimpangan jalan
Gunung Soputan dan berakhir di persimpangan jalan Malboro-Teuku
Umar dimana total kejadian adalah 23 kecelakaan.
• Sta 3 – 4 dimulai dari persimpangan jalan Malboro-Teuku Umar dan
berakhir di lingkungan pertokoan dimana total kejadian adalah 17
kecelakaan.
• Sta 4 – 5 dimulai dari lingkungan pertokoan dan berakhir di persimpangan
Nusa Kambangan dimana total kejadian adalah 16 kecelakaan.
• Sta 5 – 6 dimulai dari persimpangan Nusa Kambangan dan berakhir di
terminal Tegal Sari dimana total kejadian adalah 16 kecelakaan.
• Sta 6 – 6,2 dimulai dari terminal Tegal Sari dan berakhir di persimpangan
Thamrin total kejadian adalah 10 kecelakaan.
95
4.5 Analisis Frekuensi Kejadian Kecelakaan Lalu Lintas pada Daerah
Black Spotdi Kota Denpasar
Analisis data kejadian kecelakaan lalu lintas pada daerah black spotdi kota
Denpasar dapat dilakukan dengan pendekatan “5W + 1H”, yaitu why (penyebab
kecelakaan), what (tipe tabrakan), where (lokasi kecelakaan), who (pengguna
jalan yang terlibat), when (waktu kejadian) dan how (kejadian kecelakaan).
Frekuensi kejadian kecelakaan lalu lintas berdasarkan faktor-faktor
penyebab kecelakaan pada lokasi titik rawan kecelakaan lalu lintas (black spot)
selama 5 (lima) tahun terakhir adalah sebagai berikut:
4.5.1 Ruas Jalan Bypass Ngurah Rai
Pada ruas jalan Bypass Ngurah Rai deskripsi kecelakaan lalu lintas yang
sering terjadi pada nilai cusum terbesar yaitu sta 8 – sta 9 adalah sebagai berkut:
1. Di daerah persimpangan terjadi 13 kecelakaan dengan spesifikasi sebagai
berikut:
a. Kecelakaan terjadi di simpang Bypass Ngurah Rai-Danau Tempe.
b. Penyebab kecelakaan adalah tidak memberi tanda pada kendaraan lain,
kecepatan tinggidan kurang antisipasi terhadap kondisi lalu lintas.
c. Tipe kecelakan adalah tabrakan depan-belakang (Rear End) sebesar
53,85%, tabrakan depan-depan (Head On) sebesar 30,77% dan lepas
kendali (Out of Control) sebesar 15,38%.
d. Kecelakaan terjadi di dominasi pada waktu siang hari sebesar 69,23%,
sore hari sebesar 7,69% dan malam hari sebesar 23,08%.
96
e. Pelaku kecelakaan melibatkan sepeda motor dengan sepeda motor
sebesar 69,23% dan sepeda motor dengan mobil sebesar 30,77%.
2. Pada km 8,500 yaitu terjadi 10 kecelakaandengan spesifikasi:
a. Kecelakaan terjadi di daerah memutar balik (U turn).
b. Penyebab kecelakaan adalah tidak memberi tanda pada kendaraan
lain, kecepatan tinggi dan banyaknya lampu penerangan yang tidak
berfungsi.
c. Tipe kecelakaan adalahtabrakan depan-samping (Right Angle) sebesar
70% dan depan belakang (Rear End) sebesar 30%.
d. Waktu kecelakaanterjadi pada pagi hari sebesar 40% dan malam hari
sebesar 60%.
e. Pelaku kecelakaan melibatkan sepeda motor dengan mobil sebesar
50%, mobil dengan mobil sebesar 20% dan sepeda motor dengan
sepeda motor sebesar 30%.
3. Pada km 8,700 sampai km 8,800 terjadi 8 kecelakaan denganspesifikasi:
a. Kecelakaan terjadi di daerah lurus.
b. Penyebab kecelakaan adalah kurang konsentrasi, kecepataan tinggi,
jalan rusak akibat penggalian jalan (DSDP) dan kurang penerangan.
c. Tipe kecelakaan didominasi oleh kecelakaan lepas kendali(Out of
Control) sebesar 75% dan tabrakan muka denganbelakang (Rear End)
sebesar 25%.
d. Waktu kecelakaan terjadi pada siang hari sebesar 37,5% dan malam
hari sebesar 62,5%.
97
e. Pelaku kecelakaan melibatkan sepeda motor dengan sepeda motor
sebesar 75% dan mobil dengan sepeda motor sebesar 25%.
4. Pada km 8,950 yaitu terjadi 7 kecelakaandengan spesifikasi:
a. Kecelakaan terjadi di daerah memutar balik (U turn).
b. Penyebab kecelakaan adalah tidak memberi tanda pada kendaraan
lain, kecepatan tinggi, kurang konsentrasi dan banyaknya lampu
penerangan yang tidak berfungsi.
c. Tipe kecelakaan adalah tabrakan depan-samping (Right Angle) sebesar
85,71% dan depan belakang (Rear End) sebesar 14,29%.
d. Waktu kecelakaanterjadi pada siang hari sebesar 28,57% dan malam
hari sebesar 71,43%.
e. Pelaku kecelakaan melibatkan sepeda motor dengan mobil sebesar
85,71% dan sepeda motor dengan sepeda motor sebesar 14,29%.
Tipe kecelakaan yang dominan terjadi di ruas jalan Bypass Ngurah Rai pada sta 8
– sta 9 adalah:
a. Tabrakan depan-samping (Right Angle) dan depan belakang (Rear
End) masing-masing sebesar 34,21%.
b. Waktu kejadian kecelakaan terjadi pada malam hari yaitu sebesar
50%.
c. Pelaku kecelakaan melibatkan sepeda motor dengan sepeda motor
sebesar 50%.
98
4.5.2 Ruas Jalan Gatot Subroto
Pada ruas jalan Gatot Subroto deskripsi kecelakaan lalu lintas yang sering
terjadi pada nilai cusum terbesar yaitu sta 4 – sta 5 adalah sebagai berkut:
1. Pada km 4,150 sampai km 4,350 terjadi 12 kecelakaandengan spesifikasi:
a. Kecelakaan terjadi di daerah luruspada daerah pertokoan dan pusat
perbelanjaan.
b. Penyebab kecelakaan adalah kecepatan tinggi, kendaraan yang keluar
masuk pertokoan, berhenti mendadak dan pelanggaran lalu lintas.
c. Tipe kecelakaan didominasi oleh tabrakan depan-samping (Right
Angle) sebesar 58,33% dantabrakan depan-belakang (Rear End)
sebesar 41,67%.
d. Waktu kecelakaan terjadi pada siang hari sebesar 16,67%, sorehari
sebesar 33,33% dan malam hari sebesar 50%.
e. Jenis kecelakaan yang terjadi didominasi oleh jeniskendaraan yang
melibatkan sepeda motor dengan sepeda motor sebesar 41,67% dan
sepeda motor dengan mobil sebesar 58,33%.
2. Pada daerah lurus dan persimpangan8 kecelakaandengan spesifikasi:
a. Kecelakaan terjadi di daerah lurus pada daerah pertokoan melewati
simpang Gatot Subroto IV - Bedahulu.
b. Penyebab kecelakaan adalah kurang konsentrasi, tidak memberi tanda
belok kepada kendaraan lain dankecepatan tinggi.
99
c. Tipe kecelakaan didominasi oleh kecelakaan tabrakan depan-depan
(Head On)75% dan tabrakan depan-samping (Right Angle) sebesar
25%.
d. Waktukecelakaan terjadi pada siang hari sebesar 37,5% dan malam
hari sebesar 62,5%.
e. Jenis kecelakaan yang terjadi didominasioleh jenis kendaraan yang
melibatkan sepeda motor dengan sepeda motor sebesar 62,5%
dansepeda motor dengan mobil sebesar 37,5%.
3. Di daerah lingkungan sekolah dan pertokoan terjadi 10 kecelakaan dengan
spesifikasi:
a. Lokasi kecelakaan di lingkungan sekolah yaitu di depan SMP dan
SMA Praja Badung.
b. Penyebab kecelakaan adalah kecepatan tinggi, kurang antisipasi
terhadap kondisi lalu lintas dan pelanggaran lalu lintas.
c. Tipe kecelakaan didominasi oleh kecelakaan tabrakan pada saat
menyalip (Side Swipe).
d. Waktu kecelakaan terjadi pada siang hari.
e. Jenis kecelakaan yang terjadi didominasi oleh jenis kendaraan yang
melibatkan sepeda motor dengan sepeda motor sebesar 40% dan
sepeda motor dengan pejalan kaki sebesar 60%.
100
Tipe kecelakaan yang dominan terjadi di ruas jalan Gatot Subroto pada sta 4 – sta
5 adalah:
a. Tabrakan saat menyalip (Side Swipe)sebesar 33,33%.
b. Waktu kejadian kecelakaan terjadi pada siang hari yaitu sebesar 50%.
c. Pelaku kecelakaan melibatkan sepeda motor dengan sepeda motor
sebesar 46,67%.
4.5.3 Ruas Jalan Imam Bonjol
Pada ruas jalan Imam Bonjol deskripsi kecelakaan lalu lintas yang sering
terjadi pada nilai cusum terbesar yaitu sta 0 – sta 1 adalah sebagai berkut:
1. Pada km 0,200 terjadi 11 kecelakaan yang dengan spesifikasi:
a. Kecelakaan terjadi didepan Balai Latihan Kerja (BLK).
b. Penyebab kecelakaan adalah kurang konsentrasi, kurang antisipasi
terhadap kondisi lalu lintas, parkir di pinggir jalan dan pelanggaran
lalu lintas.
c. Penyebab kecelakaan didominasi oleh kecelakaan tabrakan depan-
depan (Head On) sebesar 36,36% dan tabrakan depan-samping (Right
Angle) sebesar 63,63%.
d. Waktu kecelakaan terjadi pada pagi hari sebesar 18,18%, siang hari
sebesar 54,54% dan sore hari sebesar 27,28%.
e. Jenis kecelakaan yang terjadi didominasi oleh jenis kendaraan yang
melibatkan sepeda motor dengan sepeda motor sebesar 54,54% dan
sepeda motor dengan mobil sebesar 45,46%.
101
2. Pada km 0,250 terjadi 3 kecelakaan yang dengan spesifikasi:
a. Kecelakaan terjadi di lingkungan perumahan yaitu perumahan
Padmayana.
b. Penyebab kecelakaan adalah tidak memberi tanda belok kepada
kendaraan lain, kecepatan tinggi dan kurang antisipasi terhadap
kondisi lalu lintas.
c. Penyebab kecelakaan didominasi oleh kecelakaan tabrakan depan-
samping (Right Angle) karena kecelakaan terjadi di depan akses jalan
lingkungan, sehingga rawan terjadi konflik pada jalan lurus yg terdapat
simpangan.
d. Waktu kecelakaan terjadi pada pagi hari dan sore hari.
e. Jenis kecelakaan yang terjadi didominasi oleh jenis kendaraan yang
melibatkan sepeda motor dengan sepeda motor sebesar 66,67% dan
sepedamotor dengan mobil sebesar 33,33%.
3. Pada km 0,700 sampai km 0,800 terjadi 9 kecelakaan dengan spesifikasi:
a. Kecelakaan terjadi didaerah lurus yang terdapat jalan aksesmenuju
pertigaan jalan nakula.
b. Penyebab kecelakaan adalah kurang konsentrasi, kecepatan tinggi,
tidak memberi tanda kepada kendaraan lain dan kurang antisipasi
terhadap kondisi lalu lintas.
c. Penyebab kecelakaan didominasi oleh kecelakaan tabrakan depan-
belakang (Rear End) sebesar 55,56%, tabrakan depan-samping (Right
Angle) sebesar 11,11%dan tabrak lari (Hit and run)sebesar 33,33%.
102
d. Waktu kecelakaan terjadi pada pagi hari.
e. Jenis kecelakaan yang terjadi didominasi oleh jenis kendaraan yang
melibatkan sepeda motor dengan mobil.
Tipe kecelakaan yang dominan terjadi di ruas jalan Imam Bonjol pada sta 0 – sta
1 adalah:
a. Tabrakan depan-samping (Right Angle)sebesar 47,83%.
b. Waktu kejadian kecelakaan terjadi pada pagi hari yaitu sebesar
56,52%.
c. Pelaku kecelakaan melibatkan sepeda motor dengan mobil sebesar
52,17%.
4.6 Analisis Besaran Biaya Korban Kecelakaan Lalu Lintas (BBKO)di
Kota Denpasar
Pendekatan yang dipakai dalam analisis ini adalah The Gross Output
(Human Capital) Approach. Perhitungan biaya korban kecelakaan lalu lintas di
kota Denpasar dibagi menjadi 2 (dua) yaitu perhitungan biaya korban kecelakaan
pada ruas jalan yang diidentifikasi black spot dan perhitungan biaya korban
kecelakaan per tahun.
103
4.6.1 Perhitungan Biaya Korban Kecelakaan pada Ruas Jalan yang
Diidentifikasikan Black Spot
Contoh perhitungan besaran biaya korban kecelakaan pada ruas jalan yang
diidentifikasikan black spot yaitu ruas jalan Bypass Ngurah Rai adalah sebagai
berikut:
Lokasi : Jalan Bypass Ngurah Rai
Tahun Perhitungan : 2007 ; t = 2007 – 2003 = 4
Jumlah Korban :
a. Korban Meninggal Dunia (MD) = 13 orang/tahun
b. Korban Luka Berat (LB) = 32 orang/tahun
c. Korban Luka Ringan (LR) = 22 orang/tahun
Biaya Satuan Korban (BSKO T2007):
• Korban meninggal = (1+0,11)4 x Rp. 119.016.000,-
= Rp. 180.674.668,- /korban
• Korban luka berat = (1+0,11)4 x Rp. 5.826.000,-
= Rp. 8.844.278,- /korban
• Korban luka ringan = (1+0,11)4 x Rp. 1.045.000,-
= Rp. 1.586.384,- /korban
Besaran biaya korban (BBKO T2007):
• Korban meninggal = 13 x Rp. 180.674.668,-
= Rp. 2.348.770.684,- /tahun
• Korban luka berat = 32 x Rp. 8.844.278,-
= Rp. 283.016.896,- /tahun
104
• Korban luka ringan = 22 x Rp. 1.586.384,-
= Rp. 34.900.448,- /tahun
Perhitungan lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel F.1 lampiran F dan
dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut ini:
Tabel 4.9. Besarnya Biaya Korban Kecelakaan pada Ruas Jalan yang Diidentifikasikan Black Spot
No. Ruas Jalan Tahun Biaya Korban Total Biaya
Korban
1. Jln. Bypass Ngurah Rai
2007 2.383.954.148
10.356.087.342
2008 1.222.042.930
2009 835.820.928
2010 2.374.298.827
2011 3.539.970.509
2. Jln. Gatot Subroto
2007 1.244.593.062
8.220.650.073
2008 2.594.608.736
2009 1.647.709.903
2010 981.303.325
2011 1.752.435.047
3. Imam Bonjol
2007 1.947.104.433
8.146.622.581
2008 1.253.191.230
2009 1.321.457.233
2010 1.027.516.574
2011 2.749.719.158
Sumber : Hasil Analisis, 2013
4.6.2 Perhitungan Biaya Korban Kecelakaan Per Tahun
Perhitungan biaya korban per tahun dibagi menjadi dua yaitu perhitungan
biaya korban pada ruas jalan dan perhitungan biaya korban pada persimpangan di
kota Denpasar.
105
d. Pada Ruas Jalan
Contoh perhitungan besaran biaya korban pada ruas jalan di Kota Denpasar
adalah sebagai berikut:
Lokasi : Kota Denpasar
Tahun Perhitungan : 2007 ; t = 2007 – 2003 = 4
Jumlah Korban :
• Korban Meninggal Dunia (MD) = 90 orang/tahun
• Korban Luka Berat (LB) = 168 orang/tahun
• Korban Luka Ringan (LR) = 196 orang/tahun
Biaya Satuan Korban (BSKO T2007):
• Korban meninggal = (1+0,11)4 x Rp. 119.016.000,-
= Rp. 180.674.668,- /korban
• Korban luka berat = (1+0,11)4 x Rp. 5.826.000,-
= Rp. 8.844.278,- /korban
• Korban luka ringan = (1+0,11)4 x Rp. 1.045.000,-
= Rp. 1.586.384,- /korban
Besaran biaya korban (BBKO T2007):
• Korban meninggal = 90 x Rp. 180.674.668,-
= Rp. 16.260.720.112,- /tahun
• Korban luka berat = 168 x Rp. 8.844.278,-
= Rp. 1.485.838.739,- /tahun
• Korban luka ringan = 196 x Rp. 1.586.384,-
= Rp. 310.931.181,- /tahun
106
e. Pada Persimpangan
Perhitungan besaran biaya korban pada persimpangan di Kota Denpasar
adalah sebagai berikut:
Lokasi : Kota Denpasar
Tahun Perhitungan : 2007 ; t = 2006 – 2003 = 4
Jumlah Korban :
• Korban Meninggal Dunia (MD) = 9 orang/tahun
• Korban Luka Berat (LB) = 23 orang/tahun
• Korban Luka Ringan (LR) = 15 orang/tahun
Biaya satuan korban (BSKO T2007):
• Korban meninggal = (1+0,11)4 x Rp. 119.016.000,-
= Rp. 180.674.668,- /korban
• Korban luka berat = (1+0,11)4 x Rp. 5.826.000,-
= Rp. 8.844.278,- /korban
• Korban luka ringan = (1+0,11)4 x Rp. 1.045.000,-
= Rp. 1.586.384,- /korban
Besaran biaya korban (BBKO T2007):
• Korban meninggal = 9 x Rp. 180.674.668,-
= Rp. 1.626.072.011,- /tahun
• Korban luka berat = 23 x Rp. 8.844.278,-
= Rp. 203.418.399,- /tahun
• Korban luka ringan = 15 x Rp. 1.586.384,-
= Rp. 23.795.754,- /tahun
107
Dengan menggunakan cara perhitungan dan rumus yang sama, hasil
pehitungan biaya satuan korban (BSKO) dan biaya korban (BBKO) tahun 2007-
2011 untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel F.2dan F.3 lampiran F.
Perhitungan besaran biaya korban (kerugian ekonomi) dapat dilihat pada
tabel 4.10 sebagai berikut:
Tabel 4.10Besaran Biaya Korban Kecelakaan Kecelakaan Lalu Lintas pada Ruas Jalan dan Persimpangan di Kota Denpasar Tahun 2007 – 2011
No. Tahun Korban
Besaran Biaya
Korban Pada
Ruas Jalan
(Rp/Tahun)
Besaran Biaya
Korban Pada
Persimpangan
(Rp/Tahun)
Total Biaya Korban
Kecelakaan/Kerugian
Ekonomi
(Rp/Tahun)
1. 2007
MD 16.260.720.112 1.626.072.011 17.886.792.123
LB 1.485.838.739 203.418.399 1.689.257.138
LR 310.931.181 23.795.754 334.726.935
2. 2008
MD 15.483.361.630 601.646.644 16.085.008.274
LB 1.933.978.316 147.257.232 2.081.235.548
LR 274.698.180 22.891.515 297.589.695
3. 2009
MD 12.911.336.984 2.003.483.325 14.914.820.309
LB 2.865.920.253 217.940.704 3.083.860.957
LR 754.469.118 43.000.831 797.469.949
4. 2010
MD 9.142.562.240 988.385.107 10.130.947.347
LB 2.528.003.192 145.148.509 2.673.151.701
LR 694.267.955 15.187.112 709.455.067
5. 2011
MD 29.347.624.790 3.291.322.406 32.638.947.196
LB 3.007.477.098 241.672.267 3.249.149.365
LR 1.030.727.563 69.839.017 1.100.566.580
Sumber : Hasil Analisis, 2013
Dari perhitungan diatas, didapatkan hasil biaya korban kecelakaan lalu
lintas tertinggi terjadi pada tahun 2011 dimana total biaya untuk korban
meninggal dan luka-luka mencapai Rp 36.988.633.141/tahun.
108
4.7 Analisis Besaran Biaya Kecelakaan Lalu Lintas (BBKE)di Ruas Jalan
di Kota Denpasar
Biaya satuan kecelakaan lalu lintas (BSKEi) adalah biaya kecelakaan lalu
lintas yangdiakibatkan oleh suatu kejadian kecelakaan lalu lintas untuk setiap
kelas kecelakaan lalu lintas. Pendekatan yang dipakai dalam analisis ini adalah
The Gross Output (Human Capital) Approachyang diprakarsai Badan Litbang PU
Tahun 2003.Perhitungan biaya kecelakaan lalu lintas di kota Denpasar dibagi
menjadi 2 (dua) yaitu perhitungan biaya kecelakaan pada ruas jalan yang
diidentifikasi black spot dan perhitungan biaya kecelakaan per tahun.
4.7.1 Perhitungan Biaya Kecelakaan pada Ruas Jalan yang
Diidentifikasikan Black Spot
Contoh perhitungan besaran biaya kecelakaan lalu lintas pada ruas jalan
yang diidentifikasikan black spot yaitu ruas jalan Bypass Ngurah Rai adalah
sebagai berikut:
Lokasi : Jalan Bypass Ngurah Rai
Tahun Perhitungan : 2007 ; t = 2007 – 2003 = 4
Jumlah Kecelakaan :
• Kecelakaan fatal = 11 kecelakaan/tahun
• Kecelakaan ringan = 13 kecelakaan/tahun
• Kecelakaan berat = 27 kecelakaan/tahun
Biaya Satuan Kecelakaan Lalu Lintas (BSKE T2007):
• Kecelakaan fatal = (1+0,11)4 x Rp. 131.205.000,-
= Rp.199.178.428,- /kecelakaan
109
• Kecelakaan berat = (1+0,11)4 x Rp. 18.997.000,-
= Rp.28.838.784,- /kecelakaan
• Kecelakaan ringan = (1+0,11)4 x Rp. 12.632.000,-
= Rp.19.176.265,- /kecelakaan
Besaran biaya kecelakaan lalu lintas (BBKET2007):
• Kecelakaan fatal = 11 x Rp. 199.178.428,-
= Rp. 2.190.962.708,- /tahun
• Kecelakaan berat = 13 x Rp. 28.838.784,-
= Rp. 374.904.192,- /tahun
• Kecelakaan ringan = 27 x Rp. 19.176.265,-
= Rp. 517.759.155,- /tahun
Perhitungan lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel F.4 lampiran F dan
dapat dilihat pada tabel 4.11 berikut ini:
110
Tabel 4.11. Besarnya Biaya Kecelakaan pada Ruas Jalan yang Diidentifikasikan Black Spot
No. Ruas Jalan Tahun Biaya
Kecelakaan
Total Biaya
Kecelakaan
1. Jln. Bypass Ngurah Rai
2007 3.083.626.055
19.243.698.640
2008 2.386.394.525
2009 2.669.657.654
2010 4.844.522.482
2011 6.259.497.918
2. Jln. Gatot Subroto
2007 1.751.628.579
10.935.094.355
2008 1.838.044.585
2009 2.466.433.372
2010 1.749.351.783
2011 3.129.636.036
3. Imam Bonjol
2007 1.039.035.702
10.173.039.911
2008 1.438.604.919
2009 1.605.438.534
2010 2.012.629.652
2011 4.077.331.104
Sumber : Hasil Analisis, 2013
4.7.2 Perhitungan Biaya Kecelakaan Per Tahun
Perhitungan biaya kecelakaan per tahun dibagi menjadi dua yaitu
perhitungan biaya kecelakaan pada ruas jalan dan perhitungan biaya kecelakaan
pada persimpangan di kota Denpasar.
a. Pada Ruas Jalan
Contoh perhitungan besaran biaya korban kecelakaan lalu lintas pada ruas
jalan di Kota Denpasar adalah sebagai berikut:
Lokasi : Kota Denpasar
111
Tahun Perhitungan : 2007 ; t = 2007 – 2003 = 4
Jumlah Korban :
• Kecelakaan fatal = 49 kecelakaan/tahun
• Kecelakaan berat = 101 kecelakaan/tahun
• Kecelakaan ringan = 160 kecelakaan/tahun
Biaya Satuan Kecelakaan Lalu Lintas (BSKE T2007):
• Kecelakaan fatal = (1+0,11)4 x Rp. 131.205.000,-
= Rp. 199.178.428,- /kecelakaan
• Kecelakaan berat = (1+0,11)4 x Rp. 18.997.000,-
= Rp.28.838.784,- /kecelakaan
• Kecelakaan ringan = (1+0,11)4 x Rp.12.632.000,-
= Rp.19.176.265,- /kecelakaan
Besaran biaya kecelakaan lalu lintas (BBKE T2007):
• Kecelakaan fatal = 49 x Rp. 199.178.428,-
= Rp. 9.759.742.972,- /tahun
• Kecelakaan berat = 101 x Rp. 28.838.784,-
= Rp. 2.912.717.184,- /tahun
• Kecelakaan ringan = 160 x Rp. 19.176.265,-
= Rp. 3.068.202.400,- /tahun
b. Pada Persimpangan
Perhitungan besaran biaya kecelakaan lalu lintas pada persimpangan di
Kota Denpasar adalah sebagai berikut:
Lokasi : Kota Denpasar
112
Tahun Perhitungan : 2007 ; t = 2006 – 2003 = 4
Jumlah Korban :
• Kecelakaan fatal = 6 kecelakaan/tahun
• Kecelakaan berat = 10 kecelakaan/tahun
• Kecelakaan ringan = 15 kecelakaan/tahun
Biaya satuan kecelakaan lalu lintas (BSKE T2007):
• Kecelakaan fatal = (1+0,11)4 x Rp. 131.205.000,-
= Rp. 199.178.428,- /kecelakaan
• Kecelakaan berat = (1+0,11)4 x Rp. 18.997.000,-
= Rp.28.838.784,- /kecelakaan
• Kecelakaan ringan = (1+0,11)4 x Rp.12.632.000,-
= Rp.19.176.265,- /kecelakaan
Besaran biaya kecelakaan lalu lintas (BBKE T2007):
• Kecelakaan fatal = 6 x Rp. 199.178.428,-
= Rp. 1.195.070.569,- /tahun
• Kecelakaan berat = 10 x Rp. 28.838.784,-
= Rp. 288.387.836,- /tahun
• Kecelakaan ringan = 15 x Rp. 19.176.265,-
= Rp. 287.643.981,- /tahun
Dengan menggunakan cara perhitungan dan rumus yang sama, hasil
pehitungan biaya satuan kecelakaan lalu lintas (BSKE) dan biaya kecelakaan
(BBKE) tahun 2007-2011 untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel F.5 dan
113
F.6lampiran F.Perhitungan besaran biaya kecelakaan lalu lintas (kerugian
ekonomi) dapat dilihat pada tabel 4.12 sebagai berikut:
Tabel 4.12Besaran Biaya Kecelakaan Lalu Lintas pada Ruas Jalan dan Persimpangan di Kota Denpasar Tahun 2007 – 2011
No. Tahun Kecelakaan
Besaran Biaya
Kecelakaan
Pada Ruas
Jalan
(Rp/Tahun)
Besaran
Biaya
Kecelakaan
Pada
Persimpangan
(Rp/Tahun)
Total Biaya
Kecelakaan/Kerugian
Ekonomi
(Rp/Tahun)
1. 2007
Fatal 9.759.742.979 1.195.070.569 10.954.813.548 Berat 2.912.717.141 288.387.836 3.201.104.977
Ringan 3.068.202.467 287.643.981 3.355.846.448
2. 2008
Fatal 9.727.874.431 663.264.166 10.391.138.597 Berat 3.041.049.728 192.066.299 3.233.116.027
Ringan 3.448.276.048 297.999.165 3.746.275.213
3. 2009
Fatal 20.368.842.529 1.227.038.707 21.595.881.236 Berat 5.223.242.991 426.387.183 5.649.630.174
Ringan 4.772.669.478 472.541.532 5.245.211.010
4. 2010
Fatal 31.598.700.772 817.207.779 32.415.908.551 Berat 7.375.432.297 591.612.216 7.967.044.513
Ringan 7.553.103.855 445.842.936 7.998.946.791
5. 2011
Fatal 57.147.339.956 2.418.935.025 59.566.274.981 Berat 10.375.695.051 525.351.648 10.901.046.699
Ringan 10.217.933.309 582.218.422 10.800.151.731 Sumber : Hasil Analisis, 2013
Dari perhitungan diatas, didapatkan hasil biaya kecelakaan lalu lintas
tertinggi terjadi pada tahun 2011 dimana total biaya untuk kecelakaan fatal, berat
dan ringan mencapai Rp 81.267.473.411/tahun.
114
4.8 Upaya Penanganan Kecelakaan Lalu Lintas pada Ruas Jalan di Kota
Denpasar
Berikut ini merupakan upaya penanganan kecelakaan lalu lintas di ruas
jalan yang termasuk black spot yaitu:
4.8.1 Usulan penanganan Ruas Jalan Bypass Ngurah Rai
Hal-hal yang dapat dijadikan usulan penanganan kecelakaan lalu lintas
antara lain:
1. Untuk daerah memutar balik (U turn) usulan penanganan kecelakaan lalu
lintas antara lain:
• Pemasanganpita penggaduh(rumble strips)sebelum daerahmemutar
balik (U turn) agar pengendara lebih berhati-hati.
• Pemasangan rambu memutar balik sekurang-kurangnya 50 meteratau
jarak tertentu untuk memberikan informasi bahwa ada daerah
memutar balik.
• Penambahanlampu penerangan tiap 50 meter atau jarak tertentu dan
mengecek kondisi lampu penerangan secara berkala mengingat
kecelakaan dominan terjadi pada malam hari.
2. Untuk jalan lurus usulan penanganan kecelakaan lalu lintas antara lain:
• Pemasangan rambu peringatan yang digunakan untuk menyatakan
tempatberbahaya, yang ditempatkan sekurang-kurangnya 50 meter
atau pada jarak tertentu.
• Penambahan lampu penerangan tiap 50 meter atau jarak tertentu pada
median jalan dan mengecek kondisi lampu penerangan secara berkala.
115
• Pemasangan patok pengaman(delineator) setiap 6 meter dan paku
jalan (road stud) setiap 3 meter.
3. Memberikan penyuluhan keselamatan berlalulintas kepada masyarakat
agarselalu berhati-hati dalam berkendara dan mentaati semua peraturan
lalu lintasyang ada sehingga dapat mengurangi biaya kecelakaan.
4. Memberikan sanksi yang tegas bagi yang melakukan pelanggaran lalu
lintas.
4.8.2 Usulan penanganan Ruas Jalan Gatot Subroto
Hal-hal yang dapat dijadikan usulan penanganan kecelakaan lalu lintas
antara lain:
1. Pemasanganrambu peringatan yang digunakan untuk menyatakan
tempatberbahaya, yang ditempatkan sekurang-kurangnya 50 meter atau
pada jarak tertentu.
2. Penambahkan lampu penerangan dan pemeriksaan kondisi lampu secara
berkala.
3. Penambahan patok pengaman(delineator)dan paku jalan (road stud) untuk
km 4,400 sampai 4,500untuk mengurangi kecelakaan dan agar adanya pita
pemisah antara kedua lajurkarena jenis kecelakaan yang sering terjadi
tabrakan depan-depan (Head On).
4. Pemasangan Zona Selamat Sekolah (ZoSS)dan pita penggaduh (rumble
strips) di depan sekolah SMP dan SMA Praja Badung, yaitu padakm 4,800
agar pengendara lebih berhati-hati karena banyak aktivitas muridsekolah
116
pada siang hari. Dengan adanya pemasangan Zona Selamat
Sekolah(ZoSS) dan pita penggaduh (rumble strips) diharapkan dapat
mengurangi kecepatan lalu lintas dan jumlah kecelakaan.
5. Memberikan penyuluhan keselamatan berlalu lintas kepada masyarakat
agarselalu berhati-hati dalam berkendara dan mentaati semua peraturan
lalu lintasyang ada.
6. Memberikan sanksi yang tegas bagi yang melakukan pelanggaran lalu
lintas.
4.8.3 Usulan penanganan Ruas Jalan Imam Bonjol
Hal-hal yang dapat dijadikan usulan penanganan kecelakaan lalu lintas
antara lain:
1. Pemasangan pita penggaduh(rumble strips) sebelum lokasikecelakaan di
depan Balai Latihan Kerja (BLK), sebelum km 0,200 agarpengendaralebih
berhati-hati mengemudikan kendaraannya. Dengan adanya pemasangan
pita penggaduh(rumble strips) diharapkan dapat mengurangi jumlah
kecelakaan.
2. Pemasangan paku jalan (road stud)untuk mengurangi kecelakaan dan agar
adanya pita pemisah antara kedua lajur.
3. Pemasangan pita penggaduh dan rambu peringatan kecelakaan sebelum
lokasikecelakaan, sebelum persimpangan jalan Nakula agar pengendara
lebih berhati-hati mengemudikan kendaraannya.
117
4. Memberikan penyuluhan keselamatan berlalu lintas kepada masyarakat
agarselalu berhati-hati dalam berkendara dan mentaati semua peraturan
lalu lintasyang ada.
5. Memberikan sanksi yang tegas bagi yang melakukan pelanggaran lalu
lintas.
4.9 Upaya Penanganan Kecelakaan Lalu Lintas pada Persimpangan di
Kota Denpasar
Berikut ini merupakan upaya penanganan kecelakaan lalu lintas di
persimpangan yang memiliki angka kecelakaan tinggi di kota Denpasar yaitu:
4.9.1 Simpang Bypass Ngurah Rai – Danau Tempe
Di depan simpang Bypass Ngurah Rai – DanauTempe terjadi 13
kecelakaan. Hal-hal yang dapat dijadikan usulan penanganan kecelakaan lalu
lintas antara lain:
1. Pemasangan pita penggaduh (rumble strips)sebelum lokasi kecelakaan
pada simpang DanauTempe, agar pengendara lebih berhati-hati.
Denganadanya pemasangan pita penggaduh (rumble strips)diharapkan
dapat mengurangi jumlahkecelakaan.
2. Penambahan pulau jalan di jalan Danau Tempe untuk membagi jalur
masuk dan jalur keluar.
3. Pemasanganwarning light sebelum persimpangan Bypass Ngurah Rai –
Danau Tempe.
118
4. Pemasangan rambu peringatan yang digunakan untuk menyatakan
tempatberbahaya, yang ditempatkan sekurang-kurangnya 50 meter atau
pada jarak tertentu.
5. Pengawasan terhadap pelanggaran yang lebih ketat pada
persimpanganyaitu dengan memberikan sanksi yang tegas bagi yang
melakukan pelanggaran lalu lintas.
6. Memberikan penyuluhan keselamatan berlalu lintas kepada
masyarakatagar selalu berhati-hati dalam berkendara dan mentaati semua
peraturanlalu lintas yang ada.
4.9.2 Simpang Imam Bonjol – Nakula
Di persimpangan Imam Bonjol – Nakula terjadi 9(sembilan) kecelakaan
dimana kecelakaan sebagian besar disebabkan oleh faktor manusia yaitu
pengemudi itu sendiri yang dominan melakukan pelanggaran lalu lintas. Usulan
penanganan kecelakaan lalu lintas antara lain memberikan bimbingan dan
penyuluhan kepada masyarakat mengenai hak dankewajiban dalam pelaksanaan
kebijaksanaan lalu lintasseperti mengenai tata cara berlalu lintas. Selain itu perlu
adanya sanksi yang tegas bagi pelaku pelanggaran lalu lintas.
4.9.3 Simpang Gatot Subroto – Ahmad Yani
Di persimpangan Gatot Subroto – Ahmad Yani terjadi 2(dua) kecelakaan
dimana kecelakaan juga disebabkan oleh faktor manusia yaitu pengemudi itu
119
sendiri yang dominan melakukan pelanggaran rambu dan lampu lalu lintas.
Usulan penanganan kecelakaan lalu lintas antara lain:
• Pemasangan warning light sebelum persimpangan Gatot Subroto – Ahmad
Yani.
• Pemasanganrambu peringatan yang digunakan untuk menyatakan
tempatberbahaya, yang ditempatkan sekurang-kurangnya 50 meter atau
pada jarak tertentu.
120
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data yang ada maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Dari perbandingan metode Angka Ekivalen Kecelakaan (AEK) danmetode
Departemen Perhubungan dengan bobot yang berbeda, didapatkan hasil
perangkingan yang sama dimana 3 (tiga) daerah rawan kecelakaan (black
site) pada ruas jalan di Kota Denpasar berturut-turut adalah ruas jalan Bypass
Ngurah Rai, ruas jalan Gatot Subroto dan ruas jalan Imam Bonjol.
2. Titik rawan kecelakaan (black spot) pada tiga ruas jalan yang teridentifikasi
sebagai daerah rawan kecelakaan (black site) atau yang terletak di kuadran A
adalah sebagai berikut:
a. Lokasi black spotpada ruas Jalan Bypass Ngurah Raiberada pada Sta 8 –
Sta 9 yang terletak di daerah Sanur dan simpang Bypass Ngurah Rai –
Danau Tempe.
b. Lokasi black spotpada ruas jalan Gatot Subroto berada pada Sta 4 – Sta 5
yang terletak di Gatot Subroto Tengah yaitu lingkungan sekolah dan
pertokoan.
c. Lokasi black spotpada ruas jalan Imam Bonjol, berada pada Sta 0 – Sta 1
yang terletak di depan Balai Latihan Kerja (BLK), lingkungan perumahan
dan akses jalan menuju jalan Nakula.
121
3. Frekuensi kejadian kecelakaan lalu lintas pada 3 (tiga) lokasi black spot
selama lima tahun terakhir adalah:
a. Tipe kecelakaan yang dominan terjadi di ruas jalan Bypass Ngurah Rai
pada sta 8 – sta 9 adalah tabrakan depan-samping (Right Angle) dan
depan belakang (Rear End) masing-masing sebesar 34,21%, waktu
kejadian kecelakaan terjadi pada malam hari yaitu sebesar 50%, pelaku
kecelakaan melibatkan sepeda motor dengan sepeda motor sebesar 50%.
b. Tipe kecelakaan yang dominan terjadi di ruas jalan Gatot Subroto pada
sta 4 – sta 5 adalah tabrakan saat menyalip (Side Swipe)sebesar 33,33%,
waktu kejadian kecelakaan terjadi pada siang hari yaitu sebesar 50%,
pelaku kecelakaan melibatkan sepeda motor dengan sepeda motor sebesar
46,67%.
c. Tipe kecelakaan yang dominan terjadi di ruas jalan Imam Bonjol pada sta
0 – sta 1 adalah tabrakan depan-samping (Right Angle)sebesar 47,83%,
waktu kejadian kecelakaan terjadi pada pagi hari yaitu sebesar 56,52%,
pelaku kecelakaan melibatkan sepeda motor dengan mobil sebesar
52,17%.
4. Besarnya biaya korban kecelakaan dibagi menjadi dua yaitu:
a. Besarnya biaya korban pada ruas jalan yang diidentifikasikan black spot
di kota Denpasar selama lima tahun yaitu:
• Ruas jalan Bypass Ngurah Rai sebesar Rp 10.356.087.342,-
• Ruas jalan Gatot Subroto sebesar Rp 8.220.650.073,-
• Ruas jalan Imam Bonjol sebesar Rp 8.146.622.581,-
122
Besarnya biaya korban per tahun dimana biaya korban kecelakaan
tertinggi terjadi pada tahun 2011 dimana total korban meninggal dan luka-
luka mencapai 36.988.633.141,-/tahun
b. Besarnya biaya kecelakaan pada ruas jalan yang diidentifikasikan black
spot di kota Denpasar selama lima tahun yaitu:
• Ruas jalan Bypass Ngurah Rai sebesar Rp 19.243.698.640,-
• Ruas jalan Gatot Subroto sebesar Rp 10.935.094.355,-
• Ruas jalan Imam Bonjol sebesar Rp 10.173.039.911,-
Besarnya biaya kecelakaan per tahun dimana biaya kecelakaan tertinggi
terjadi pada tahun 2011 dimana total biaya kecelakaan fatal, berat dan
ringan mencapai 81.267.473.411,-/tahun.
5. Upaya penanganan lokasi titik rawan kecelakaan (black spot) di Kota
Denpasar antara lain:
a. Pemasanganpita penggaduh (rumble strips) sebelum lokasi rawan
kecelakaan.
b. Pemasangan rambu memutar balik sekurang-kurangnya 50 meter atau
jarak tertentu untuk daerah memutar balik (U turn).
c. Penambahan lampu penerangan tiap 50 meter atau jarak tertentu dan
mengecek kondisi lampu penerangan secara berkala.
d. Pemasanganrambu peringatan yang digunakan untuk menyatakan tempat
berbahaya, yang ditempatkan sekurang-kurangnya 50 meter atau pada
jarak tertentu.
123
e. Pemasangan patok pengaman (delineator) dan paku jalan (road stud)
untuk mengurangi kecelakaan dan sebagai pita pemisah antara kedua
lajur.
f. Pemasangan Zona Selamat Sekolah (ZoSS) pada lingkungan sekolah.
g. Zebra Cross untuk penyebrangan.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan dan temuan dalam studi ini dapat disampaikan
beberapa saran yaitu:
1. Perlu dipasang rambu peringatan berbahaya dan marka untuk
menurunkan jumlah kecelakaan di ruas jalan yang sering terjadi
kecelakaan.
2. Untuk daerah black spot perlu dipasang light signingterutama pada
malam hari dan pengecekan lampu penerangan secara berkala
mengingat banyaknya jumlah kecelakaan yang terjadi pada malam
hari.
3. Perlu dibuatkan fasilitas untuk pejalan kaki dan memberi prioritas
pada pejalan kaki terutama pada lingkungan sekolah dan perumahan.
4. Memberikan bimbingan dan penyuluhan kepada masyarakat mengenai
hak dan kewajiban dalam pelaksanaan kebijaksanaan lalu
lintasmengingat kecelakaan lalu lintas dominan disebabkan oleh
faktor manusia yakni pengemudi.
124
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1993. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 1993 Tentang Jalan. Jakarta: Pemerintah Republik Indonesia.
Anonim, 1993. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 1993 Tentang Jalan. Jakarta: Pemerintah Republik Indonesia. Austroads, 1992. Road Crashes, Guide and Traffic Engineering Practice Part 4. Sydney. Badan Litbang PU Departemen Pekerjaan Umum, 2003. Perhitungan Besaran Biaya Kecelakaan Lalu Lintas Dengan Menggunakan Metoda The Gross Output (Human Capital). Jakarta. Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, 2012. Bali Dalam Angka Tahun 2012. Bali. Badan Pusat Statistik Kota Denpasar, 2012. Denpasar Dalam Angka Tahun 2012. Denpasar. Birbik, M, et.al. 2010.Biaya Korban Kecelakaan Lalu Lintas Jalan Raya Untuk Korban Pengguna Sepeda Motor Studi Kasus Wilayah Surabaya Barat (Tugas Akhir). Universitas Brawijaya. Departemen Pekerjaan Umum, 2012. Satker Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional Provinsi Bali Tahun 2012. Bali. Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah, 2004. Pedoman Penanganan Lokasi Rawan Kecelakaan Lalu Lintas (Pd T-09-2004-B). Jakarta. Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, 2013. Petunjuk Teknis Pemilihan Awak Kendaraan Umum Teladan Tingkat Nasional Tahun 2013. Jakarta. Dinas Perhubungan Informasi Dan Komunikasi, 2009. Penyusunan dan Inventarisasi Daerah Rawan Kecelakaan di Provinsi Bali. Bali. Hasan, M. I. 2001. Pokok-pokok Materi Statistik I, Edisi Kedua, Bumi Aksara, Jakarta. Hobbs, 1979. Perencanaan dan Teknik Lalu Lintas. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Mokoginta, A.K. 2011. Analisa Tingkat Kecelakaan Dan Biaya Kecelakaan Lalu Lintas Di Kota Ambon (Tesis). ITS Surabaya.
125
Oglesby, C.H. dan Hicks, R.G. 1988.Teknik Jalan Raya,Edisi IV Jilid 1. Jakarta.
Pignataro, L. J. 1973. Traffic Engineering Theory and Practice, Prentice Hall, Inc, Englewood Cliffs. New Jersey.
Pusdiklat Perhubungan Darat, 1998. Pencegahan dan Penanganan Kecelakaan, Direktorat Bina Sistem Lalu lintas dan Angkutan Kota. Denpasar.
Rozy, R.F. 2010. Evaluasi Biaya Kecelakaan Mahasiswa UniversitasMuhammadiyah Malang Dengan Metode Gross Output (Human Capital) Dan Willingness To Pay Methode (Tesis). Universitas Muhammadiyah Malang. Transport Research Laboratory, 1997. Engineering Approach to Accident Prevention & Reduction, RRDP Report No. RRDP 19, Institute of Road Engineering, Bandung, Indonesia. Warpani, S.P.2001. Rekayasa Lalu Lintas, Bharata, Jakarta.
126
Gambar A1 Peta Lokasi Studi Sumber : Departemen PU, 2012
`
KETERANGAN :
Sp. Kuta Sp. Pesanggaran
Sp. Sanur
Sp. Tohpati
Sakah Blahbatuh
Semebaung
KAB. BANGLI KAB. KLUNG-KUNG ASEM
KAB. TABANAN
KAB. BADUNG
Tanah Lot
Sp. Kediri
KOTA TABANAN
KAB. GIANYAR
Ketewel
Pantai Siut
4 5
11 8 6
9 3
7 2
12
22
10
15 20
21
14
13
17
26
27 28
30 29
32
18 24 23
19
1
16
UTARA
Tugu Ngurah Rai
Nusa Dua
Mengwitani
Sidan 33 31
DENPASAR
PETA PPK P2JN METRO DENPASAR
RUAS JLN METRO DENPASAR RUAS JLN YANG DITANGANI
25
127
Tabel A.2 Contoh Data Kecelakaan Lalu Lintas di Kota Denpasar
NO. HARI TEMPAT
INDENTITAS
ORANG TIPE IDENTITAS IDENTITAS SIM YANG SEBAB KETERANGAN
TANGGAL/JAM KEJADIAN TERLIBAT KECELAKAAN KORBAN TERSANGKA DIMILIKI KEJADIAN
1
Minggu, 2-12-
2007
Jl.
Mahendradata
sblh
Spm DK
4667 VT OC
Gd.
Apriyana
Ariesta
Gd. Apriyana
Ariesta Nihil
Kurang hati-
hati, tidak
bisa Korban MD
Pkl 04.00 Wita
utara SPBU
Dps
18 th,
Pelajar 18 th, Pelajar
menguasai
kendaraan
shg
Jl. Tk.
Gerinding 1
Dps
Jl. Tk.
Gerinding 1
Dps
terjadi
kecelakaan
2
Minggu, 2-12-
2007
Jl. Imam
Bonjol depan
Spm DK
5756 MD HO, RA
Yasit
Duestomi,
17 th
Ni Kt. Padmi,
30 th
Sim C An :
Yasit D
Pengendara
mobil
kurang hati- Korban:
Pkl 07.30 Wita BLK Dps
Spm DK
5066 QO
Pelajar,
Pemogan
Dps
Swasta,
Legian Kuta
Sim C An :
Albertus
hati, oleng
dan
mengambil MD : 1
Mbl DK 1445
FU
Albertus
Elwin NH, 34
th
Sim A An :
Padmi
jalur shg
terjadi
tabrakan
dgn LB : 2
Spm DK
4511 AK
Swasta,
Padang
Sambian
Sim C An :
Wiratna
kendaraan
yg bergerak
di jalurnya LR : 2
Ketut Darti,
29 th
Swasta,
Padang
Sambian
128
3
Senin, 3-12-
2007
Jl. Bypass Ngr.
Rai dpn
Mbl DK 1833
DA RE
Mashuri, 33
th
Mashuri, 33
th
Sim A An :
Feby
Pengendara
spm kurang
hati-hati Korban:
Pkl 15.00 Wita
Kuburan
Suwung Dps
Spm DK
2219 ES
Swasta,
Tuban
Badung
Swasta,
Tuban
Badung
Sim C An :
Mashuri
dan tidak
bisa
menguasai
kend. LB : 1
Feby P, 25
th
Swasta,
Renon Dps
4
Kamis, 6-12-
2007
Jl. WR.
Supratman
dpn
Spm DK
2400 GY RE
Eri
Paramartha,
16 th
Eri
Paramartha,
16 th
Sim C An :
Eri
Pengendara
spm kurang
hati-hati, Korban:
Pkl 20.15 Wita
Istana Gong
No. 247 Dps
Spm DK
3188 EZ
Pelajar,
Menuri Dps
Pelajar,
Menuri Dps
Sim C An :
Wandika
tidak
memberi
tanda saat
belok LB : 2
Wayan
Wandika, 23
th
Swasta,
Abiansemal
Bdg
5
Senin, 10-12-
2007
Jl. Gatsu
depan SMP
Spm DK
5408 BC SS
Anjar Budi R,
32 th Jeli, 36 th
Sim C An :
Anjar
Pengendara
spm kurang
hati-hati, Korban:
Pkl 11.30 Wita Praja Badung
Spm DK
3205 QF
Swasta,
Batubulan
Gianyar
Bedahulu
Dps
Sim C An :
Jeli
tidak
melihat
situasi lalin
yg LB : 1
padat LR : 1
129
6
Selasa, 11-12-
2007
Simpang
Gatsu - Cargo
Mbl DK 1339
QJ RA
Wyn.
Mujana, 36
th
Dana
Asmara, 33
th
Sim C An :
Mujana
Pengendara
spm kurang
hati-hati, Korban:
Pkl 00.30 Wita Denpasar
Spm DK
5538 GT
Swasta,
Batuyang
Gianyar
Swasta, A.
Yani Dps
Sim A An :
Dana
melanggar
lampu lalu
lintas LB : 1
7
Kamis, 13-12-
2007
Persimpangan
Bypass
Spm DK
3148 HE RE
Yuhartin
Istianti, 18
th
I Md.
Murianta, 23
th
Sim C An :
Murianta
Pengendara
spm kurang
hati-hati, Korban:
Pkl. 20.30 Wita
Ngurah Rai -
D. Tempe
Spm DK
4840 EA
Pelajar,
Tanjung
Benoa
Swasta, Jl.
Pratama
tidak
memberi
tanda saat
belok LB : 1
Llr : 1
8
Jumat, 19-09-
2008
Jl. Gn. Agung
depan
Spm DK
3663 EB RA Merta, 60 th
Kris Julianto,
20 th Nihil
Kurang hati-
hati saat
memutar Korban:
Pkl 23.30 Wita pasar loak Dps
Spm DK
5336 CE
Swasta,
Perum
Purnama
Swasta, Jl.
Buluh Indah
haluan shg
terjadi
tabrakan LB : 1
Asri
dgn spm yg
bergerak di
lajurnya LR : 2
Iwan
Tirtana, 20
th
Swasta,
Perum
Purnama
Asri
130
Tabel B.1 Persitiwa Kecelakaan Lalu Lintas Pada Ruas Jalan Di Kota Denpasar
No. Ruas Jalan Jumlah Peristiwa Kecelakaan Total
Kecelakaan 2007 2008 2009 2010 2011
1 Jl. Ahmad Yani 4 3 5 6 17 35
2 Jl. Arjuna 0 1 1 3 5 10
3 Jl. Anyelir 0 0 1 2 2 5
4 Jl. Angsoka 0 0 1 2 0 3
5 Jl. Antasura 3 2 2 1 5 13
6 Jl. Buagan 0 0 1 0 2 3
7 Jl. Buana Kubu 0 1 1 0 4 6
8 Jl. Bypass Ngurah Rai 51 66 90 93 101 401
9 Jl. Bypass Padang Galak 0 1 1 3 0 5
10 Jl. Badak Agung 0 0 1 0 0 1
11 Jl. Batanta 0 0 1 1 0 2
12 Jl. Buluh Indah 1 2 3 3 1 10
13 Jl. Bedahulu 0 0 1 1 3 5
14 Jl. Bypass Renon 0 0 1 2 2 5
15 Jl. Bedugul 1 2 0 0 1 4
16 Jl. Batur Sari 0 0 0 1 0 1
17 Jl. Buana Raya 2 2 0 3 5 12
18 Jl. Batukaru 0 1 0 1 0 2
19 Jl. Basuki Rahmat 0 0 0 1 2 3
20 Jl. Bung Tomo 0 2 0 1 0 3
21 Jl. Benoa 2 0 1 0 1 4
22 Jl. Betngandang 1 0 0 1 0 2
23 Jl. Cekomaria 1 1 0 0 0 2
24 Jl. Ciung Wanara 0 0 0 1 1 2
25 Jl. Cokroaminoto 19 17 14 25 33 108
26 Jl. Cut Nyak Diean 0 0 1 1 0 2
27 Jl. Cargo 1 1 0 2 4 8
28 Jl. Cok Tresna 4 2 3 5 9 23
29 Jl. Danau Tamblingan 2 3 7 3 4 19
30 Jl. Dukuh Sari 0 0 1 0 2 3
31 Jl. Dewi Sartika 1 0 2 2 1 6
32 Jl. Drupadi 0 0 1 0 1 2
33 Jl. Darma Wangsa 1 2 0 0 0 3
34 Jl. Danau Poso 1 2 1 3 2 9
35 Jl. Danau Tondanau 1 0 0 0 4 5
36 Jl. Danau Bratan 0 0 1 0 2 3
37 Jl. Danau Tempe 0 1 2 1 0 4
38 Jl. Diponogoro 2 2 4 10 7 25
39 Jl. Danau Buyan 0 1 2 2 1 6
40 Jl. Dewi Madri 1 0 0 0 6 7
41 Jl. Dewi Sri 0 0 2 1 2 5
42 Jl. Dahlia 0 0 0 1 0 1
131
43 Jl. Dewata 0 0 0 1 0 1
44 Jl. Gatot Subroto 32 26 39 33 51 181
45 Jl. Griya Anyar 2 0 0 0 0 2
46 Jl. Gunung Lempuyang 1 0 1 0 0 2
47 Jl. Gunung Sangiang 3 1 0 1 0 5
48 Jl. Gunung Rinjani 2 1 0 2 0 5
49 Jl. Gunung Merapi 0 0 2 0 1 3
50 Jl. Gunung Salak 0 0 1 0 0 1
51 Jl. Gelogor Carik 3 1 4 2 2 12
52 Jl. Gunung Agung 4 10 9 7 15 45
53 Jl. Gemitir 0 0 1 0 2 3
54 Jl. Glogor Carik 0 3 0 4 6 13
55 Jl. Gunung Galunggung 0 0 2 0 1 3
56 Jl. Gunung Slamet 0 0 1 1 4 6
57 Jl. Gunung Subur 0 0 1 0 2 3
58 Jl. Gunung Andakasa 1 1 0 0 2 4
59 Jl. Gn. Tangkuban Perahu 3 1 3 1 1 9
60 Jl. Gunung Perahu 1 0 1 1 0 3
61 Jl. Gurita 0 0 1 0 1 2
62 Jl. Gunung Soputan 1 1 1 2 3 8
63 Jl. Gadung 0 0 1 1 5 7
64 Jl. Gunung Sari 0 0 1 0 0 1
65 Jl. Gajah Mada 1 0 0 1 0 2
66 Jl. Hayam Wuruk 8 2 11 17 47 85
67 Jl. Hang Tuah 2 3 6 7 6 24
68 Jl. Hasanuddin 0 0 1 0 0 1
69 Jl. Imam Bonjol 23 25 19 38 45 150
70 Jl. Ida Bagus Mantra 3 3 11 3 16 36
71 Jl. Ikan Tuna 0 0 0 0 1 1
72 jl. Juanda 0 0 1 1 0 2
73 Jl. Kebo Iwa 1 0 3 1 2 7
74 Jl. Kertanegara 0 1 1 0 0 2
75 Jl. Kertapetasikan 0 0 0 1 2 3
76 Jl. Kembang Matahari 0 0 0 1 0 1
77 Jl. Kamboja 1 1 1 2 3 8
78 Jl. Kumbakarna 0 0 0 0 3 3
79 Jl. Kresek 1 0 0 0 1 2
80 Jl. Kerta Dalem 0 0 0 1 0 1
81 Jl. Kenyeri 0 1 0 3 2 6
82 Jl. Ken Arok 1 0 0 0 1 2
83 Jl. Kebon Kori 0 0 0 0 1 1
84 Jl. Kusuma Atmaja 0 1 0 1 0 2
85 Jl. Ken Dedes 1 0 0 0 1 2
86 Jl. Katrangan 0 0 0 1 2 3
87 Jl. Kepundung 0 0 0 1 1 2
88 Jl. Kartini 1 0 0 2 1 4
132
89 Jl. Kapten Japa 1 0 0 1 0 2
90 Jl. Labuan Said 0 0 0 1 0 1
91 Jl. Letda Reta 1 0 1 2 0 4
92 Jl. Letda Made Putra 0 0 1 0 0 1
93 Jl. Mertasari 1 3 3 2 5 14
94 Jl. Marlboro 4 5 5 6 7 27
95 Jl. Mahendradata 17 6 13 28 38 102
96 Jl. Melati 0 2 4 3 0 9
97 Jl. Mertanadi 0 0 3 0 0 3
98 Jl. Merpati 1 2 1 1 0 5
99 Jl. Merdeka 0 0 1 0 0 1
100 Jl. Moh Yamin 0 0 2 2 1 5
101 Jl. Mayjen Sutoyo 0 0 0 1 0 1
102 Jl. Nusa Indah 1 0 1 0 0 2
103 Jl. Nangka Utara 1 2 3 3 2 11
104 Jl. Nangka Selatan 1 0 3 3 2 9
105 Jl. Nagasari 0 0 2 0 0 2
106 Jl. Nusa Kambangan 1 0 2 5 7 15
107 Jl. Narakusuma 0 0 0 1 0 1
108 Jl. Soputan 0 0 0 1 0 1
109 Jl. Pendidikan 1 0 2 3 2 8
110 Jl. Pidada 1 1 0 2 0 4
111 Jl. Patimura 0 1 0 2 1 4
112 Jl. Perum Biaung 0 0 0 0 1 1
113 Jl. Pasar Uma Anyar 1 0 0 0 1 2
114 Jl. Piara 0 1 0 0 0 1
115 Jl. Puri Gading 0 0 0 1 0 1
116 Jl. Pulau Bungin 0 1 4 0 0 5
117 Jl. Pulau Seram 0 0 0 0 2 2
118 Jl. Pulau Saelus 1 1 2 0 0 4
119 Jl. Pemuda 0 0 0 0 1 1
120 Jl. Padma 2 1 3 2 2 10
121 Jl. Pulau Kawe 2 0 2 1 0 5
122 Jl. Pulau Roon 0 0 0 1 0 1
123 Jl. Pratama 1 0 0 0 0 1
124 Jl. Pulau Komodo 0 0 1 1 0 2
125 Jl. Penamparan 0 0 0 1 2 3
126 Jl. Puputan Renon 4 2 7 20 17 50
127 Jl. Pulau Buru 0 1 0 1 1 3
128 Jl. Pulau Moyo 0 1 1 1 0 3
129 Jl. Pulau Bangka 0 1 0 2 0 3
130 Jl. Pulau Galang 0 1 0 1 0 2
131 Jl. Panjaitan 0 0 0 1 0 1
132 Jl. Pulau Misol 0 0 0 2 0 2
133 Jl. Pulau Singkep 0 0 0 1 0 1
134 Jl. Pulau Belitung 0 1 0 1 0 2
133
135 Jl. Pulau Enggano 1 0 0 0 2 3
136 Jl. Palapa 0 0 0 1 0 1
137 Jl. Padang Galak 1 0 0 1 0 2
138 Jl. Pulau Roti 0 0 0 1 0 1
139 Jl. Ratna 0 2 2 2 3 9
140 Jl. Padang Sambian 1 0 1 0 0 2
141 Jl. Raya Serangan 0 0 0 1 0 1
142 Jl. Raya Kampial 0 0 0 1 0 1
143 Jl. Ratya Sempidi 0 0 0 1 1 2
144 Jl. Raya Pemogan 1 2 4 7 16 30
145 Jl. Suwung Kauh 1 2 1 0 2 6
146 Jl. Sutoyo 0 0 1 0 1 2
147 Jl. Sunset Road 0 2 0 2 4 8
148 Jl. Seroja 0 2 2 1 1 6
149 Jl. Soka 0 0 1 1 1 3
150 Jl. Suli 1 1 1 0 1 4
151 Jl. Sutomo 0 0 0 3 0 3
152 Jl. Setiabudi 3 1 3 1 0 8
153 Jl. Sudirman 2 2 3 1 3 11
154 Jl. Sidakarya 2 2 2 2 2 10
155 Jl. Sesetan 9 6 6 9 22 52
156 Jl. Sedap Malam 1 0 1 6 7 15
157 Jl. Surapati 0 0 1 4 9 14
158 Jl. Soka 0 0 0 1 1 2
159 Jl. Segara Ayu 0 0 0 1 1 2
160 Jl. Siulan 0 2 0 3 2 7
161 Jl. Sari Gading 1 1 0 0 1 3
162 Jl. Sulatri 3 1 0 0 1 5
163 Jl. Subur 2 2 0 0 1 5
164 Jl. Sekuta 1 0 0 2 1 4
165 Jl. Serma katos 0 1 0 0 1 2
166 Jl. Sutomo 1 2 0 0 0 3
167 Jl. Suci 0 0 0 1 3 4
168 Jl. Tibung Sari 0 0 0 1 0 1
169 Jl. Tukad Yeh Aya 0 1 2 1 0 4
170 Jl. Teuku Umar 12 5 18 42 36 113
171 Jl. Tukad Badung 2 0 1 1 1 5
172 Jl. Tukad Bilok 2 1 1 0 0 4
173 Jl. Trenggana 0 2 1 2 0 5
174 Jl. Turi 0 0 1 0 0 1
175 Jl. Tukad Musi 0 0 0 0 2 2
176 Jl. Tunjung Sari 0 0 0 1 2 3
177 Jl. Tukad Yeh Biu 0 2 0 0 0 2
178 Jl. Tukad Sangiang 0 0 0 2 1 3
179 Jl. Tukad Pakerisan 3 1 3 2 4 13
180 Jl. Tukad Irawadi 1 0 1 0 0 2
134
181 Jl. Tukad Balian 0 1 2 1 1 5
182 Jl. Taman Giri 0 0 0 0 3 3
183 Jl. Tantular 0 1 1 0 0 2
184 Jl. Tukad Punggawa 0 0 0 0 1 1
185 Jl. Tukad Batanghari 0 0 0 2 2 4
186 Jl. Tukad Unda 0 1 0 0 0 1
187 Jl. Tegal Wangi 0 0 0 1 0 1
188 Jl. Tukad Barito 0 1 0 1 2 4
189 Jl. Tukad Gangga 0 0 0 1 3 4
190 Jl. Trengguli 1 0 1 1 3 6
191 Jl. Toya Ning 0 0 0 1 0 1
192 Jl. Tukad Nyali 1 0 1 1 0 3
193 Jl. Tunjung Tutur 0 0 0 0 1 1
194 Jl. Tukad Petanu 0 0 0 1 2 3
195 Jl. Ulunsui 0 0 0 0 1 1
196 Jl. Udayana 0 0 2 2 8 12
197 jl. Uluwatu 0 4 0 1 7 12
198 Jl. Veteran 0 1 0 1 1 3
199 Jl. Wahidin 1 0 0 0 2 3
200 jl. Wekudara 0 0 0 1 2 3
201 Jl. Wibisana 0 1 0 0 1 2
202 Jl. Waribang 4 1 4 13 8 30
203 Jl. Waturenggong 3 2 0 2 9 16
204 Jl. WR. Supratman 12 15 20 33 28 108
205 Jl. Sumatra 0 0 2 0 6 8
135
Tabel B.2 Peristiwa Kecelakaan Lalu Lintas Pada Persimpangan Di Kota
Denpasar
No. Simpang Jumlah Peristiwa Kecelakaan Total
Kec. 2007 2008 2009 2010 2011
1 simpang Gatsu - A. Yani 0 0 1 0 1 2
2 simpang 4 cokro - gatsu 2 2 1 1 2 8
3 simpang 4 gatsu - cargo 1 1 1 0 0 3
4 simpang 4 gatsu - nangka 0 0 0 0 2 2
5 simpang gatsu - tunjung 1 0 1 1 0 3
6 simpang Tohpati 5 2 3 1 2 13
7 simpang gatsu - noja 1 1 0 0 0 2
8 simpang gatsu - kenyeri 1 0 2 1 0 4
9 simpang 4 gatsu - trengguli 1 0 2 1 1 5
10 simpang bypass - danau buyan 0 2 3 1 2 8
11 simpang bypass - sakenan 4 2 0 0 0 6
12 simpang bypass - d tempe 0 2 5 2 4 13
13 simpang imam bonjol - nakula 1 0 1 1 2 5
14 bypass simpang 4 pesanggaran 5 0 0 5 3 13
15 simpang imbo - gn karang 1 0 0 0 0 1
16 simpang 3 imbo - mandala 0 1 0 0 0 1
17 simpang imam bonjol - soputan 0 1 0 0 2 3
18 simpang cok tresna 1 0 1 3 0 5
19 simpang 3 supratman - menuri 0 0 0 1 0 1
20 simpang 4 BNI gajah mada 1 0 0 0 0 1
21 simpang 6 teuku umar 0 0 0 0 2 2
22 simpang mahendradata - buana
raya 0 1 0 0 0 1
23 simpang 4 arjuna - werkudara 1 0 0 0 0 1
24 simpang sokasati - jln rantu 1 0 0 0 0 1
25 simpang suli - tunjung 1 0 0 0 0 1
26 simpang t. batanghari - t.yeh aya 0 0 0 0 1 1
27 simpang 3 jln raya kusambi 0 0 0 0 1 1
28 simpang cok tresna - letda reta 0 1 0 0 0 1
29 simpang puputan renon - t musi 0 1 1 0 0 2
30 simpang juanda renon 1 0 0 0 0 1
31 simpang 4 veteran - durian 1 0 0 0 0 1
32 simpang 4 tkd batanghari - t
musi 1 0 0 0 0 1
33 simpang gemitir - IB mantra 1 0 1 0 1 3
34 simpang A yani - jln gajah sura 1 0 0 0 0 1
35 simpang Moh yamin - muhardi 1 0 0 0 0 1
36 simpang 3 hayam wuruk - nusa
indah 0 1 1 3 4 9
37 simpang 3 melati - surapati 0 1 0 0 0 1
38 simpang 3 mertasari - pemelisan 1 0 0 0 0 1
39 simpang 4 setiabudi - sri rama 0 1 0 0 0 1
40 simpang pulau misol - batanta 0 1 0 0 1 2
136
41 simpang 4 puputan renon -
kusuma atmaja 0 2 1 4 2 9
42 simpang hayam wuruk - akasia 0 0 1 0 0 1
43 simpang imam bonjol -
batukaru 0 0 1 0 0 1
44 simpang 3 sutoyo 0 0 1 0 0 1
45 simpang gn. merapi- gn semeru 0 0 1 0 0 1
46 simpang udayana - beliton 0 0 1 1 0 2
47 simpang puputan - tantular 0 0 2 2 1 5
48 simpang 4 gatsu kebo iwa 0 0 1 0 0 1
49 simpang diponogoro - dewi
sartika 0 0 1 0 2 3
50 simpang nusa kambangan - p.
Alor 0 0 1 0 0 1
51 simpang 3 mahendradata -
merpati 0 0 1 0 0 1
52 simpang 3 sesetan - ceningan
sari 0 0 1 0 1 2
53 simpang pulau buton - sesetan 1 0 1 0 1 3
54 simpang nangka - sari gading 0 0 0 1 0 1
55 simpang ponogoro - jln selayar 0 0 0 1 0 1
56 simpang supratman - jln soka 0 0 0 1 0 1
57 simpang cok tresna - jayagiri 0 0 0 1 2 3
58 simpang sidakarya - dewata 0 0 0 1 0 1
59 simpang bedugul - dewata 0 0 0 1 0 1
60 simpang diponogoro -
halmahera 0 0 0 1 1 2
137
Tabel B.3 Jumlah Korban Manusia Dalam Kecelakaan Lalu Lintas Pada Ruas Jalan Di Kota Denpasar
No. Ruas Jalan MD LB LR
2007 2008 2009 2010 2011 2007 2008 2009 2010 2011 2007 2008 2009 2010 2011
1 Jl. Ahmad Yani 0 2 0 0 2 3 1 6 3 8 1 5 4 3 12
2 Jl. Arjuna 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 2 3
3 Jl. Anyelir 0 0 0 1 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 2
4 Jl. Angsoka 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 2 1 0 0
5 Jl. Antasura 0 0 0 0 0 4 2 1 1 1 4 4 2 1 2
6 Jl. Buagan 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1
7 Jl. Buana Kubu 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 2
8 Jl. Bypass Ngurah Rai 11 4 1 8 10 30 39 43 23 47 21 21 74 55 69
9 Jl. Bypass Padang Galak 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 2 0
10 Jl. Badak Agung 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
11 Jl. Batanta 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0
12 Jl. Buluh Indah 0 0 1 1 1 1 2 3 0 0 2 0 5 2 2
13 Jl. Bedahulu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 3
14 Jl. Bypass Renon 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 2 1
15 Jl. Bedugul 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0
16 Jl. Batur Sari 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
17 Jl. Buana Raya 0 0 0 0 1 2 3 0 2 0 1 1 0 0 4
18 Jl. Batukaru 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 Jl. Basuki Rahmat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
20 Jl. Bung Tomo 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
21 Jl. Benoa 2 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1
22 Jl. Betngandang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0
23 Jl. Cekomaria 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0
24 Jl. Ciung Wanara 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2
138
25 Jl. Cokroaminoto 3 6 3 0 4 9 6 11 8 5 19 10 13 9 8
26 Jl. Cut Nyak Diean 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0
27 Jl. Cargo 0 0 0 1 2 0 1 0 1 1 0 2 0 2 1
28 Jl. Cok Tresna 0 0 1 0 1 2 1 1 3 2 1 1 2 3 5
29 Jl. Danau Tamblingan 2 0 1 1 2 1 3 6 0 1 1 1 6 2 2
30 Jl. Dukuh Sari 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 3
31 Jl. Dewi Sartika 3 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1
32 Jl. Drupadi 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1
33 Jl. Darma Wangsa 0 1 0 0 0 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0
34 Jl. Danau Poso 0 1 0 0 0 1 2 1 0 0 0 1 1 0 2
35 Jl. Danau Tondanau 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 3 0 0 0 2
36 Jl. Danau Bratan 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1
37 Jl. Danau Tempe 0 1 2 0 0 0 0 2 0 0 0 1 0 0 0
38 Jl. Diponogoro 2 0 0 0 3 0 0 4 4 1 1 2 1 7 4
39 Jl. Danau Buyan 0 1 0 0 1 0 1 1 2 0 0 0 1 1 0
40 Jl. Dewi Madri 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 1 6
41 Jl. Dewi Sri 0 0 0 0 0 0 0 2 0 1 0 0 1 1 1
42 Jl. Dahlia 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
43 Jl. Dewata 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
44 Jl. Gatot Subroto 6 12 6 3 5 16 17 22 15 23 12 12 37 27 30
45 Jl. Griya Anyar 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0
46 Jl. Gunung Lempuyang 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0
47 Jl. Gunung Sangiang 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 0 0 0
48 Jl. Gunung Rinjani 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 2 0 0 0
49 Jl. Gunung Merapi 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 1 0 1
50 Jl. Gunung Salak 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
51 Jl. Gelogor Carik 0 3 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
52 Jl. Gunung Agung 0 0 0 0 1 0 6 5 2 4 4 8 4 6 4
139
53 Jl. Gemitir 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 3
54 Jl. Glogor Carik 0 0 0 0 2 2 1 4 1 1 0 1 4 1 4
55 Jl. Gunung Galunggung 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 2 0 1
56 Jl. Gunung Slamet 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 4
57 Jl. Gunung Subur 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 3
58 Jl. Gunung Andakasa 1 2 0 0 2 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
59 Jl. Gunung Tangkuban Perahu 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 4 1 2
60 Jl. Gunung Perahu 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0
61 Jl. Gurita 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
62 Jl. Gunung Soputan 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 2
63 Jl. Gadung 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 5
64 Jl. Gunung Sari 0 0 0 0 0 0 0 2 1 0 0 0 1 1 0
65 Jl. Gajah Mada 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0
66 Jl. Hayam Wuruk 3 0 3 0 4 4 3 8 7 6 1 3 6 8 5
67 Jl. Hang Tuah 0 1 1 0 1 0 1 5 5 5 1 4 8 5 4
68 Jl. Hasanuddin 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
69 Jl. Imam Bonjol 10 5 5 3 9 13 23 15 19 17 16 14 23 26 22
70 Jl. Ida Bagus Mantra 4 6 5 4 8 0 2 6 2 4 2 1 11 3 7
71 Jl. Ikan Tuna 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2
72 jl. Juanda 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0
73 Jl. Kebo Iwa 0 0 2 0 2 1 0 2 1 1 1 0 3 0 2
74 Jl. Kertanegara 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0
75 Jl. Kertapetasikan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4
76 Jl. Kembang Matahari 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
77 Jl. Kamboja 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 2 0 0 2 2
78 Jl. Kumbakarna 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3
79 Jl. Kresek 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
80 Jl. Kerta Dalem 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
140
81 Jl. Kenyeri 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 2 3
82 Jl. Ken Arok 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1
83 Jl. Kebon Kori 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2
84 Jl. Kusuma Atmaja 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0
85 Jl. Ken Dedes 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2
86 Jl. Katrangan 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 2 0 0 0 2
87 Jl. Kepundung 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 3
88 Jl. Kartini 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1
89 Jl. Kapten Japa 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0
90 Jl. Labuan Said 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
91 Jl. Letda Reta 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0
92 Jl. Letda Made Putra 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0
93 Jl. Mertasari 0 3 1 0 2 2 1 2 1 1 1 0 2 1 1
94 Jl. Marlboro 3 2 2 3 2 3 6 3 0 4 2 4 6 5 8
95 Jl. Mahendradata 10 4 2 2 3 11 3 6 10 11 14 4 9 13 18
96 Jl. Melati 0 1 1 0 0 0 1 2 2 0 0 0 5 2 0
97 Jl. Mertanadi 0 0 1 0 0 0 0 2 0 0 0 0 4 0 0
98 Jl. Merpati 0 0 0 0 0 1 2 1 1 0 0 1 2 0 0
99 Jl. Merdeka 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0
100 Jl. Moh Yamin 0 0 0 0 1 0 0 2 0 0 0 0 2 2 0
101 Jl. Mayjen Sutoyo 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0
102 Jl. Nusa Indah 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 3 1 2 0 0
103 Jl. Nangka Utara 0 0 1 0 2 0 2 2 1 0 0 3 2 2 1
104 Jl. Nangka Selatan 0 0 0 0 1 0 0 2 3 0 1 0 2 1 1
105 Jl. Nagasari 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 2 0 0
106 Jl. Nusa Kambangan 0 0 0 0 1 0 0 2 5 4 1 0 2 2 1
107 Jl. Narakusuma 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0
108 Jl. Soputan 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0
141
109 Jl. Pendidikan 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 3 0 4
110 Jl. Pidada 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0
111 Jl. Patimura 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
112 Jl. Perum Biaung 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2
113 Jl. Pasar Uma Anyar 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
114 Jl. Piara 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
115 Jl. Puri Gading 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
116 Jl. Pulau Bungin 0 0 0 0 0 0 1 4 0 0 0 2 4 0 0
117 Jl. Pulau Seram 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
118 Jl. Pulau Saelus 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 2 0 0
119 Jl. Pemuda 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
120 Jl. Padma 1 1 0 0 0 0 1 2 1 2 0 0 2 0 2
121 Jl. Pulau Kawe 1 0 0 0 0 1 0 2 1 0 0 0 2 0 0
122 Jl. Pulau Roon 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
123 Jl. Pratama 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0
124 Jl. Pulau Komodo 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 2 1 0
125 Jl. Penamparan 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1
126 Jl. Puputan Renon 0 0 0 0 2 3 1 5 5 6 1 3 6 10 2
127 Jl. Pulau Buru 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
128 Jl. Pulau Moyo 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 2 1 0
129 Jl. Pulau Bangka 0 0 0 0 0 0 1 0 2 0 0 1 0 1 0
130 Jl. Pulau Galang 0 0 0 0 0 0 2 0 1 0 0 0 0 0 0
131 Jl. Panjaitan 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0
132 Jl. Pulau Misol 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0
133 Jl. Pulau Singkep 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
134 Jl. Pulau Belitung 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 3 0 1 0
135 Jl. Pulau Enggano 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1
136 Jl. Palapa 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0
142
137 Jl. Padang Galak 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
138 Jl. Pulau Roti 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
139 Jl. Ratna 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 2 2 3
140 Jl. Padang Sambian 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 2 0 0 0 0
141 Jl. Raya Serangan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
142 Jl. Raya Kampial 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
143 Jl. Ratya Sempidi 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 2
144 Jl. Raya Pemogan 0 1 1 0 1 0 1 3 5 8 1 1 2 4 3
145 Jl. Suwung Kauh 0 0 1 0 0 1 1 0 0 2 1 3 1 0 0
146 Jl. Sutoyo 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1
147 Jl. Sunset Road 0 0 0 1 2 0 1 0 2 0 0 0 0 3 4
148 Jl. Seroja 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 2 3 0 0
149 Jl. Soka 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
150 Jl. Suli 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0
151 Jl. Sutomo 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0
152 Jl. Setiabudi 0 1 0 0 0 3 0 1 1 0 5 1 3 2 0
153 Jl. Sudirman 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 4 1 4 2 3
154 Jl. Sidakarya 1 1 0 0 0 2 1 2 0 2 3 3 1 2 0
155 Jl. Sesetan 2 4 1 0 1 7 4 1 10 7 2 0 6 5 7
156 Jl. Sedap Malam 0 0 0 0 2 1 0 0 4 1 1 0 1 4 4
157 Jl. Surapati 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 2 1
158 Jl. Soka 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 2
159 Jl. Segara Ayu 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1
160 Jl. Siulan 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 1 0 0 2 1
161 Jl. Sari Gading 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0
162 Jl. Sulatri 2 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 2 0 0 1
163 Jl. Subur 2 1 0 0 0 1 4 0 0 1 2 0 0 0 0
164 Jl. Sekuta 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0
143
165 Jl. Serma katos 0 0 0 0 0 0 1 0 0 2 0 0 0 0 0
166 Jl. Sutomo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
167 Jl. Suci 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1
168 Jl. Tibung Sari 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
169 Jl. Tukad Yeh Aya 0 0 0 0 0 0 1 2 1 0 0 0 0 0 0
170 Jl. Teuku Umar 5 3 6 4 4 3 6 9 6 8 12 3 16 9 13
171 Jl. Tukad Badung 0 0 0 0 0 3 0 1 1 0 1 0 1 0 1
172 Jl. Tukad Bilok 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 3 0 1 0 0
173 Jl. Trenggana 0 0 0 0 0 0 2 1 0 0 0 0 1 0
174 Jl. Turi 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0
175 Jl. Tukad Musi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 2
176 Jl. Tunjung Sari 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 3 3
177 Jl. Tukad Yeh Biu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
178 Jl. Tukad Sangiang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
179 Jl. Tukad Pakerisan 0 1 0 0 2 2 1 2 2 0 2 0 8 1 2
180 Jl. Tukad Irawadi 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 2
181 Jl. Tukad Balian 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 2 2 2
182 Jl. Taman Giri 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 3
183 Jl. Tantular 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 2 0 0
184 Jl. Tukad Punggawa 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3
185 Jl. Tukad Batanghari 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1
186 Jl. Tukad Unda 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
187 Jl. Tegal Wangi 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0
188 Jl. Tukad Barito 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 4
189 Jl. Tukad Gangga 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 2
190 Jl. Trengguli 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 2 1
191 Jl. Toya Ning 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
192 Jl. Tukad Nyali 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 2 0 0
144
193 Jl. Tunjung Tutur 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
194 Jl. Tukad Petanu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1
195 Jl. Ulunsui 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
196 Jl. Udayana 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 2 2 5
197 jl. Uluwatu 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 4
198 Jl. Veteran 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 2
199 Jl. Wahidin 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 3
200 jl. Wekudara 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 3
201 Jl. Wibisana 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 2
202 Jl. Waribang 1 0 0 0 1 3 1 4 4 3 1 0 2 1 4
203 Jl. Waturenggong 0 1 0 0 2 2 3 0 1 1 2 1 0 1 2
204 Jl. WR. Supratman 0 1 4 0 2 7 8 8 4 6 15 8 18 14 11
205 Jl. Sumatra 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 3
TOTAL 90 79 58 37 107 168 197 263 209 224 196 156 386 320 428
145
Tabel B.4 Jumlah Korban Manusia Dalam Kecelakaan Lalu Lintas Pada Persimpangan Di Kota Denpasar
No. Simpang MD LB LR
2007 2008 2009 2010 2011 2007 2008 2009 2010 2011 2007 2008 2009 2010 2011
1 simpang gatsu - A. Yani 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1
2 simpang 4 cokroaminoto - gatsu 2 0 0 0 1 1 1 1 3 1 1 2 1 1 2
3 simpang 4 gatsu - cargo 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 simpang 4 gatot subroto - nangka 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 3
5 simpang gatsu timur - jln tunjung 1 0 1 0 2 1 0 0 0 0 0 0 2 0 0
6 simpang Tohpati 1 0 3 1 0 3 3 2 2 0 0 1 3 2 2
7 simpang gatsu - noja 0 0 0 0 0 2 1 0 0 0 0 2 0 0 0
8 simpang gatsu - kenyeri 0 0 0 0 0 0 1 2 0 0 2 0 1 0 0
9 simpang 4 gatsu - trengguli 0 0 0 0 1 0 2 0 0 0 0 0 0 0 2
10 simpang bypass ngurah rai - danau
buyan 0 0 0 0 0 0 0 1 0 2 0 0 0 0 0
11 simpang bypass ngurah rai -
sakenan 0 0 1 0 0 0 0 4 0 0 0 0 3 0 0
12 simpang bypass ngurah rai - d
tempe 1 0 2 1 1 2 3 2 0 3 0 2 1 1 2
13 simpang imam bonjol - nakula 0 0 0 0 1 1 3 1 0 0 0 2 1 0 1
14 jln bypass simpang 4 sanggaran 2 0 1 0 1 2 0 0 1 2 1 0 1 0 2
15 simpang imam bonjol - gn karang 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
16 simpang 3 imam bonjol -
mandalawangi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
17 simpang imam bonjol - soputan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 2
18 simpang cok tresna 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0
19 simpang 3 wr. supratman - menuri 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
20 simpang 4 BNI gajah mada 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
21 simpang 6 teuku umar 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
146
22 simpang mahendra - buana raya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
23 simpang 4 arjuna - werkudara 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 0 0 0
24 simpang sokasati - jln rantu 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 2 0 0 0 0
25 simpang suli - tunjung 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
26 simpang t. batanghari - t.yeh aya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2
27 simpang 3 jln raya kusambi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
28 simpang cok tresna - letda reta 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
29 simpang puputan renon - t musi 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0
30 simpang juanda renon 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 2 0 0
31 simpang 4 veteran - durian 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
32 simpang 4 tkd batanghari - t musi 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 2 0 0 0 0
33 simpang gemitir - IB mantra 1 0 2 0 2 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1
34 simpang A yani - jln gajah sura 0 0 0 0 0 3 0 0 0 0 1 0 1 0 0
35 simpang Moh yamin - muhardi 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
36 simpang 3 hayam wuruk nusa indah 0 0 0 0 1 0 1 1 0 2 0 0 1 0 0
37 simpang 3 melati - surapati 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
38 simpang 3 mertasari - pemelisan 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
39 simpang 4 setiabudi - sri rama 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
40 simpang pulau misol - batanta 0 0 0 0 0 0 2 1 0 0 0 0 1 0 1
41 simpang 4 puputan renon - kusuma
atmaja 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 2 0 0 1
42 simpang hayam wuruk - akasia 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0
43 simpang imam bonjol - batukaru 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
44 simpang 3 sutoyo 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0
46 simpang udayana - beliton 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0
47 simpang puputan - tantular 0 0 0 0 1 0 0 2 2 0 0 0 1 1 0
48 simpang 4 gatsu kebo iwa 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
49 simpang diponogoro - dewi sartika 0 0 0 1 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 2
147
50 simpang nusa kambangan - p. Alor 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
51 simpang 3 mahendradata - merpati 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
52 simpang 3 sesetan - ceningan sari 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
53 simpang pulau buton - sesetan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
54 simpang nangka - sari gading 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
55 simpang ponogoro - jln selayar 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
56 simpang supratman - jln soka 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
57 simpang cok tresna - jayagiri 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2
58 simpang sidakarya - dewata 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
59 simpang bedugul - dewata 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
60 simpang diponogoro - halmahera 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
TOTAL 9 3 9 4 12 23 15 20 12 18 13 13 22 7 29
148
Tabel C.1 Pembobotan Angka Kecelakaan Yang Terjadi Pada Ruas Jalan Di Kota Denpasar Menurut Angka Ekivalen Kecelakaan (AEK)
No. Ruas Jalan MDX12 LBX3 LRX3 KX1 TOTAL
1 Jl. Ahmad Yani 48 63 75 1 187
2 Jl. Arjuna 0 9 15 1 25
3 Jl. Anyelir 12 6 6 1 25
4 Jl. Angsoka 0 6 9 1 16
5 Jl. Antasura 0 27 39 2 68
6 Jl. Buagan 12 6 6 1 25
7 Jl. Buana Kubu 36 9 6 0 51
8 Jl. Bypass Ngurah Rai 408 546 720 13 1687
9 Jl. Bypass Padang Galak 24 3 12 0 39
10 Jl. Badak Agung 12 0 3 0 15
11 Jl. Batanta 0 3 6 0 9
12 Jl. Buluh Indah 36 18 33 1 88
13 Jl. Bedahulu 0 0 12 1 13
14 Jl. Bypass Renon 0 6 12 0 18
15 Jl. Bedugul 24 9 6 0 39
16 Jl. Batur Sari 0 0 3 6 9
17 Jl. Buana Raya 12 21 18 3 54
18 Jl. Batukaru 0 0 0 1 1
19 Jl. Basuki Rahmat 0 0 6 0 6
20 Jl. Bung Tomo 12 0 3 0 15
21 Jl. Benoa 36 6 6 2 50
22 Jl. Betngandang 0 0 6 0 6
23 Jl. Cekomaria 0 3 6 1 10
24 Jl. Ciung Wanara 0 0 6 0 6
25 Jl. Cokroaminoto 192 117 177 1 487
26 Jl. Cut Nyak Diean 0 3 6 0 9
27 Jl. Cargo 36 9 15 2 62
28 Jl. Cok Tresna 24 27 36 0 87
29 Jl. Danau Tamblingan 72 33 36 0 141
30 Jl. Dukuh Sari 0 3 12 0 15
31 Jl. Dewi Sartika 48 6 6 2 62
32 Jl. Drupadi 0 3 6 0 9
33 Jl. Darma Wangsa 12 9 0 0 21
34 Jl. Danau Poso 12 12 12 0 36
35 Jl. Danau Tondanau 24 6 15 0 45
36 Jl. Danau Bratan 0 3 6 1 10
37 Jl. Danau Tempe 36 6 3 0 45
38 Jl. Diponogoro 60 27 45 1 133
39 Jl. Danau Buyan 24 12 6 0 42
40 Jl. Dewi Madri 0 0 27 0 27
149
41 Jl. Dewi Sri 0 9 9 0 18
42 Jl. Dahlia 0 0 3 0 3
43 Jl. Dewata 0 0 3 0 3
44 Jl. Gatot Subroto 384 279 354 0 1017
45 Jl. Griya Anyar 12 3 3 0 18
46 Jl. Gunung Lempuyang 0 6 6 0 12
47 Jl. Gunung Sangiang 12 0 9 0 21
48 Jl. Gunung Rinjani 0 6 6 0 12
49 Jl. Gunung Merapi 0 6 6 0 12
50 Jl. Gunung Salak 0 0 3 0 3
51 Jl. Gelogor Carik 60 0 0 0 60
52 Jl. Gunung Agung 12 51 78 1 142
53 Jl. Gemitir 12 0 12 0 24
54 Jl. Glogor Carik 24 27 30 1 82
55 Jl. Gunung Galunggung 0 6 9 0 15
56 Jl. Gunung Slamet 0 3 15 0 18
57 Jl. Gunung Subur 0 0 12 0 12
58 Jl. Gunung Andakasa 60 0 3 0 63
59 Jl. Gunung Tangkuban Perahu 0 9 27 0 36
60 Jl. Gunung Perahu 0 9 3 0 12
61 Jl. Gurita 12 0 6 0 18
62 Jl. Gunung Soputan 12 3 12 0 27
63 Jl. Gadung 0 6 21 0 27
64 Jl. Gunung Sari 0 9 6 0 15
65 Jl. Gajah Mada 0 3 6 0 9
66 Jl. Hayam Wuruk 120 84 69 0 273
67 Jl. Hang Tuah 36 48 66 0 150
68 Jl. Hasanuddin 12 0 3 0 15
69 Jl. Imam Bonjol 384 261 303 11 959
70 Jl. Ida Bagus Mantra 324 42 72 9 447
71 Jl. Ikan Tuna 0 0 6 0 6
72 jl. Juanda 0 0 6 0 6
73 Jl. Kebo Iwa 48 15 18 0 81
74 Jl. Kertanegara 12 3 3 0 18
75 Jl. Kertapetasikan 0 0 12 0 12
76 Jl. Kembang Matahari 0 0 3 0 3
77 Jl. Kamboja 12 12 18 0 42
78 Jl. Kumbakarna 0 0 9 0 9
79 Jl. Kresek 0 3 0 0 3
80 Jl. Kerta Dalem 0 0 3 0 3
81 Jl. Kenyeri 12 9 15 0 36
82 Jl. Ken Arok 0 6 3 1 10
83 Jl. Kebon Kori 0 0 6 0 6
84 Jl. Kusuma Atmaja 0 3 6 0 9
85 Jl. Ken Dedes 0 0 6 0 6
86 Jl. Katrangan 12 3 12 0 27
150
87 Jl. Kepundung 0 3 12 0 15
88 Jl. Kartini 12 9 6 0 27
89 Jl. Kapten Japa 0 6 0 0 6
90 Jl. Labuan Said 0 0 0 1 1
91 Jl. Letda Reta 0 3 3 0 6
92 Jl. Letda Made Putra 0 6 6 0 12
93 Jl. Mertasari 72 21 15 0 108
94 Jl. Marlboro 144 48 75 3 270
95 Jl. Mahendradata 252 123 174 10 559
96 Jl. Melati 24 15 21 1 61
97 Jl. Mertanadi 12 6 12 0 30
98 Jl. Merpati 0 15 9 0 24
99 Jl. Merdeka 0 3 3 2 8
100 Jl. Moh Yamin 12 6 12 0 30
101 Jl. Mayjen Sutoyo 0 3 3 0 6
102 Jl. Nusa Indah 12 6 18 0 36
103 Jl. Nangka Utara 36 15 24 0 75
104 Jl. Nangka Selatan 12 15 15 1 43
105 Jl. Nagasari 0 6 6 0 12
106 Jl. Nusa Kambangan 12 33 18 0 63
107 Jl. Narakusuma 0 3 3 1 7
108 Jl. Soputan 0 3 3 0 6
109 Jl. Pendidikan 12 3 21 0 36
110 Jl. Pidada 0 0 6 0 6
111 Jl. Patimura 12 0 3 1 16
112 Jl. Perum Biaung 12 0 6 0 18
113 Jl. Pasar Uma Anyar 0 0 3 0 3
114 Jl. Piara 0 0 0 0 0
115 Jl. Puri Gading 0 0 3 0 3
116 Jl. Pulau Bungin 0 15 18 0 33
117 Jl. Pulau Seram 0 3 0 0 3
118 Jl. Pulau Saelus 12 3 6 0 21
119 Jl. Pemuda 0 0 3 0 3
120 Jl. Padma 24 18 12 0 54
121 Jl. Pulau Kawe 12 12 6 0 30
122 Jl. Pulau Roon 0 0 0 1 1
123 Jl. Pratama 0 6 0 0 6
124 Jl. Pulau Komodo 0 6 9 0 15
125 Jl. Penamparan 0 6 3 0 9
126 Jl. Puputan Renon 24 60 66 3 153
127 Jl. Pulau Buru 24 0 3 0 27
128 Jl. Pulau Moyo 0 3 12 0 15
129 Jl. Pulau Bangka 0 9 6 0 15
130 Jl. Pulau Galang 0 9 0 0 9
131 Jl. Panjaitan 0 3 3 0 6
132 Jl. Pulau Misol 0 3 3 0 6
151
133 Jl. Pulau Singkep 0 3 0 0 3
134 Jl. Pulau Belitung 0 3 12 0 15
135 Jl. Pulau Enggano 0 6 3 0 9
136 Jl. Palapa 0 3 3 0 6
137 Jl. Padang Galak 0 0 0 1 1
138 Jl. Pulau Roti 0 0 3 0 3
139 Jl. Ratna 0 9 24 2 35
140 Jl. Padang Sambian 0 6 6 0 12
141 Jl. Raya Serangan 0 0 3 0 3
142 Jl. Raya Kampial 0 0 0 1 1
143 Jl. Ratya Sempidi 0 3 9 0 12
144 Jl. Raya Pemogan 36 51 33 1 121
145 Jl. Suwung Kauh 12 12 15 0 39
146 Jl. Sutoyo 0 3 3 0 6
147 Jl. Sunset Road 36 9 21 4 70
148 Jl. Seroja 24 6 15 0 45
149 Jl. Soka 0 0 3 0 3
150 Jl. Suli 24 3 6 0 33
151 Jl. Sutomo 12 3 3 0 18
152 Jl. Setiabudi 12 15 33 0 60
153 Jl. Sudirman 12 9 42 0 63
154 Jl. Sidakarya 24 21 27 1 73
155 Jl. Sesetan 96 87 60 4 247
156 Jl. Sedap Malam 24 18 30 0 72
157 Jl. Surapati 12 6 12 1 31
158 Jl. Soka 0 3 9 0 12
159 Jl. Segara Ayu 0 3 6 0 9
160 Jl. Siulan 0 6 12 0 18
161 Jl. Sari Gading 12 0 6 0 18
162 Jl. Sulatri 24 9 12 0 45
163 Jl. Subur 36 18 6 0 60
164 Jl. Sekuta 12 3 3 0 18
165 Jl. Serma katos 0 9 0 0 9
166 Jl. Sutomo 0 0 0 3 3
167 Jl. Suci 0 6 6 0 12
168 Jl. Tibung Sari 0 0 3 0 3
169 Jl. Tukad Yeh Aya 0 12 0 0 12
170 Jl. Teuku Umar 264 96 159 7 526
171 Jl. Tukad Badung 0 15 9 0 24
172 Jl. Tukad Bilok 24 6 12 0 42
173 Jl. Trenggana 0 9 3 0 12
174 Jl. Turi 0 3 3 1 7
175 Jl. Tukad Musi 0 3 6 0 9
176 Jl. Tunjung Sari 0 3 18 0 21
177 Jl. Tukad Yeh Biu 0 0 0 1 1
178 Jl. Tukad Sangiang 0 0 3 0 3
152
179 Jl. Tukad Pakerisan 36 21 39 2 98
180 Jl. Tukad Irawadi 0 6 9 0 15
181 Jl. Tukad Balian 0 6 18 0 24
182 Jl. Taman Giri 0 3 9 0 12
183 Jl. Tantular 0 3 6 1 10
184 Jl. Tukad Punggawa 0 0 9 0 9
185 Jl. Tukad Batanghari 0 3 6 1 10
186 Jl. Tukad Unda 0 0 3 0 3
187 Jl. Tegal Wangi 0 3 3 0 6
188 Jl. Tukad Barito 0 3 12 1 16
189 Jl. Tukad Gangga 0 3 9 0 12
190 Jl. Trengguli 0 12 9 0 21
191 Jl. Toya Ning 0 0 0 1 1
192 Jl. Tukad Nyali 0 6 6 0 12
193 Jl. Tunjung Tutur 0 0 3 1 4
194 Jl. Tukad Petanu 0 3 6 4 13
195 Jl. Ulunsui 0 0 3 0 3
196 Jl. Udayana 0 3 27 3 33
197 jl. Uluwatu 12 3 15 5 35
198 Jl. Veteran 0 3 9 2 14
199 Jl. Wahidin 24 3 9 2 38
200 jl. Wekudara 12 3 12 1 28
201 Jl. Wibisana 0 0 12 0 12
202 Jl. Waribang 24 45 24 1 94
203 Jl. Waturenggong 36 21 18 4 79
204 Jl. WR. Supratman 84 99 198 8 389
205 Jl. Sumatra 12 3 9 0 24
153
Tabel C.2 Pembobotan Angka Kecelakaan Yang Terjadi Pada Persimpangan Di Kota Denpasar Menurut Angka Ekivalen Kecelakaan (AEK)
No. Simpang MDX12 LBX3 LRX3 KX1 TOTAL
1 simpang gatsu - A. Yani 0 6 6 0 12
2 simpang 4 cokroaminoto - gatsu 36 21 21 2 80
3 simpang 4 gatsu - cargo 0 3 0 0 3
4 simpang 4 gatot subroto -
nangka 0 3 9 1 13
5
simpang gatsu timur - jln
tunjung 48 3 6 0 57
6 simpang Tohpati 60 30 24 0 114
7 simpang gatsu - noja 0 9 6 0 15
8 simpang gatsu - kenyeri 0 9 9 0 18
9 simpang 4 gatsu - trengguli 12 6 6 0 24
10 simpang bypass ngurah rai -
danau buyan 0 9 0 0 9
11 simpang bypass ngurah rai -
sakenan 12 12 9 0 33
12 simpang bypass ngurah rai - d
tempe 60 30 18 0 108
13 simpang imam bonjol - nakula 12 15 12 0 39
14 jln bypass simpang 4 sanggaran 48 15 12 0 75
15 simpang imam bonjol - gn
karang 0 3 0 0 3
16 simpang 3 imam bonjol -
mandalawangi 0 0 3 0 3
17 simpang imam bonjol - soputan 0 0 9 0 9
18 simpang cok tresna 0 3 3 0 6
19
simpang 3 wr. supratman -
menuri 0 3 0 0 3
20 simpang 4 BNI gajah mada 12 3 0 0 15
21 simpang 6 teuku umar 12 0 3 0 15
22 simpang mahendradata - buana
raya 0 0 0 1 1
23 simpang 4 arjuna - werkudara 0 0 9 0 9
24 simpang sokasati - jln rantu 0 3 6 0 9
25 simpang suli - tunjung 0 0 0 1 1
26 simpang tukad batanghari -
t.yeh aya 0 0 6 0 6
27 simpang 3 jln raya kusambi 0 3 0 0 3
28 simpang cok tresna - letda reta 0 3 0 0 3
29 simpang puputan renon - t musi 12 9 0 0 21
30 simpang juanda renon 0 3 6 0 9
31 simpang 4 veteran - durian 0 3 0 0 3
32 simpang 4 t. batanghari - t musi 0 3 6 0 9
154
33 simpang gemitir - IB mantra 60 3 6 0 69
34 simpang A yani - jln gajah sura 0 9 6 0 15
35 simpang Moh yamin - muhardi 0 3 0 0 3
36 simpang 3 hayam wuruk nusa
indah 12 12 3 27 27
37 simpang 3 melati - surapati 0 0 3 3 3
38 simpang 3 mertasari -
pemelisan 12 0 0 12 12
39 simpang 4 setiabudi - sri rama 12 0 3 15 15
40 simpang pulau misol - batanta 0 9 6 15 15
41
simpang 4 puputan renon -
kusuma atmaja 0 6 9 17 16
42 simpang hayam wuruk - akasia 0 3 3 6 6
43 simpang imam bonjol - batukaru 0 0 3 3 3
44 simpang 3 sutoyo 0 3 3 6 6
45 simpang gn. merapi- gn semeru 12 0 3 15 15
46 simpang udayana - beliton 0 6 0 6 6
47 simpang puputan - tantular 12 12 6 30 30
48 simpang 4 gatsu kebo iwa 12 0 0 12 12
49 simpang diponogoro - dewi
sartika 12 6 6 24 24
50 simpang nusa kambangan - p.
Alor 0 0 1 1 1
51 simpang 3 mahendradata -
merpati 0 0 0 2 1
52 simpang 3 sesetan - ceningan
sari 0 0 3 3 3
53 simpang pulau buton - sesetan 0 0 3 3 3
54 simpang nangka - sari gading 0 0 1 1 1
55 simpang ponogoro - jln selayar 0 3 0 3 3
56 simpang supratman - jln soka 0 3 0 3 3
57 simpang cok tresna - jayagiri 0 0 6 6 6
58 simpang sidakarya - dewata 0 0 1 1 1
59 simpang bedugul - dewata 0 0 0 2 1
60 simpang diponogoro -
halmahera 0 3 0 3 3
155
Tabel C.3 Pembobotan Jumlah Korban Manusia Akibat Kecelakaan Yang Terjadi Pada Ruas Jalan Di Kota Denpasar Menurut Departemen Perhubungan
No. Ruas Jalan MD x 3 LB x 2 LR x 1
Total 2007 2008 2009 2010 2011 2007 2008 2009 2010 2011 2007 2008 2009 2010 2011
1 Jl. Ahmad Yani 0 6 0 0 6 6 2 12 6 16 1 5 4 3 12 79
2 Jl. Arjuna 0 0 0 0 0 0 2 2 0 2 0 0 0 2 3 11
3 Jl. Anyelir 0 0 0 3 0 0 0 4 0 0 0 0 0 0 2 9
4 Jl. Angsoka 0 0 0 0 0 0 4 0 0 0 0 2 1 0 0 7
5 Jl. Antasura 0 0 0 0 0 8 4 2 2 2 4 4 2 1 2 31
6 Jl. Buagan 0 0 3 0 0 0 0 2 0 2 0 0 1 0 1 9
7 Jl. Buana Kubu 3 0 3 0 3 2 2 2 0 0 0 0 0 0 2 17
8 Jl. Bypass Ngurah Rai 33 12 3 24 30 60 78 86 46 94 21 21 74 55 69 706
9 Jl. Bypass Padang Galak 0 0 3 3 0 0 0 0 2 0 0 1 1 2 0 12
10 Jl. Badak Agung 0 0 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 4
11 Jl. Batanta 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 1 1 0 4
12 Jl. Buluh Indah 0 0 3 3 3 2 4 6 0 0 2 0 5 2 2 32
13 Jl. Bedahulu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 3 4
14 Jl. Bypass Renon 0 0 0 0 0 0 0 2 0 2 0 0 1 2 1 8
15 Jl. Bedugul 0 3 0 0 3 2 2 2 0 0 1 1 0 0 0 14
16 Jl. Batur Sari 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
17 Jl. Buana Raya 0 0 0 0 3 4 6 0 4 0 1 1 0 0 4 23
18 Jl. Batukaru 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 Jl. Basuki Rahmat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2
20 Jl. Bung Tomo 0 0 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 4
21 Jl. Benoa 6 0 0 0 3 2 0 2 0 0 0 0 1 0 1 15
22 Jl. Betngandang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 2
23 Jl. Cekomaria 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 1 1 0 0 0 4
156
24 Jl. Ciung Wanara 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2
25 Jl. Cokroaminoto 9 18 9 0 12 18 12 22 16 10 19 10 13 9 8 185
26 Jl. Cut Nyak Diean 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 1 1 0 4
27 Jl. Cargo 0 0 0 3 6 0 2 0 2 2 0 2 0 2 1 20
28 Jl. Cok Tresna 0 0 3 0 3 4 2 2 6 4 1 1 2 3 5 36
29 Jl. Danau Tamblingan 6 0 3 3 6 2 6 12 0 2 1 1 6 2 2 52
30 Jl. Dukuh Sari 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 1 0 3 6
31 Jl. Dewi Sartika 9 0 0 0 3 2 0 2 0 0 1 0 0 0 1 18
32 Jl. Drupadi 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 1 0 1 4
33 Jl. Darma Wangsa 0 3 0 0 0 0 6 0 0 0 0 0 0 0 0 9
34 Jl. Danau Poso 0 3 0 0 0 2 4 2 0 0 0 1 1 0 2 15
35 Jl. Danau Tondanau 3 0 0 0 3 2 0 0 0 2 3 0 0 0 2 15
36 Jl. Danau Bratan 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 1 0 1 4
37 Jl. Danau Tempe 0 3 6 0 0 0 0 4 0 0 0 1 0 0 0 14
38 Jl. Diponogoro 6 0 0 0 9 0 0 8 8 2 1 2 1 7 4 48
39 Jl. Danau Buyan 0 3 0 0 3 0 2 2 4 0 0 0 1 1 0 16
40 Jl. Dewi Madri 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 1 6 9
41 Jl. Dewi Sri 0 0 0 0 0 0 0 4 0 2 0 0 1 1 1 9
42 Jl. Dahlia 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
43 Jl. Dewata 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
44 Jl. Gatot Subroto 18 36 18 9 15 32 34 44 30 46 12 12 37 27 30 400
45 Jl. Griya Anyar 3 0 0 0 0 2 0 0 0 0 1 0 0 0 0 6
46 Jl. Gunung Lempuyang 0 0 0 0 0 2 0 2 0 0 1 0 1 0 0 6
47 Jl. Gunung Sangiang 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 0 0 0 6
48 Jl. Gunung Rinjani 0 0 0 0 0 0 4 0 0 0 0 2 0 0 0 6
49 Jl. Gunung Merapi 0 0 0 0 0 0 0 4 0 0 0 0 1 0 1 6
50 Jl. Gunung Salak 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1
51 Jl. Gelogor Carik 0 9 0 0 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 15
157
52 Jl. Gunung Agung 0 0 0 0 3 0 12 10 4 8 4 8 4 6 4 63
53 Jl. Gemitir 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 3 7
54 Jl. Glogor Carik 0 0 0 0 6 4 2 8 2 2 0 1 4 1 4 34
55 Jl. Gunung Galunggung 0 0 0 0 0 0 0 4 0 0 0 0 2 0 1 7
56 Jl. Gunung Slamet 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 1 0 4 7
57 Jl. Gunung Subur 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 3 4
58 Jl. Gunung Andakasa 3 6 0 0 6 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 16
59 Jl. Gunung Tangkuban Perahu 0 0 0 0 0 2 0 0 2 2 1 1 4 1 2 15
60 Jl. Gunung Perahu 0 0 0 0 0 0 2 2 2 0 0 0 1 0 0 7
61 Jl. Gurita 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 5
62 Jl. Gunung Soputan 0 0 0 0 3 0 0 2 0 0 0 1 1 0 2 9
63 Jl. Gadung 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 0 1 1 5 11
64 Jl. Gunung Sari 0 0 0 0 0 0 0 4 2 0 0 0 1 1 0 8
65 Jl. Gajah Mada 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 1 0 0 1 0 4
66 Jl. Hayam Wuruk 9 0 9 0 12 8 6 16 14 12 1 3 6 8 5 109
67 Jl. Hang Tuah 0 3 3 0 3 0 2 10 10 10 1 4 8 5 4 63
68 Jl. Hasanuddin 0 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 4
69 Jl. Imam Bonjol 30 15 15 9 27 26 46 30 38 34 16 14 23 26 22 371
70 Jl. Ida Bagus Mantra 12 18 15 12 24 0 4 12 4 8 2 1 11 3 7 133
71 Jl. Ikan Tuna 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2
72 jl. Juanda 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 2
73 Jl. Kebo Iwa 0 0 6 0 6 2 0 4 2 2 1 0 3 0 2 28
74 Jl. Kertanegara 0 3 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 1 0 0 6
75 Jl. Kertapetasikan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 4
76 Jl. Kembang Matahari 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
77 Jl. Kamboja 0 0 3 0 0 0 2 2 2 2 2 0 0 2 2 17
78 Jl. Kumbakarna 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 3
79 Jl. Kresek 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 2
158
80 Jl. Kerta Dalem 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
81 Jl. Kenyeri 0 3 0 0 0 0 2 0 2 2 0 0 0 2 3 14
82 Jl. Ken Arok 0 0 0 0 0 2 0 0 0 2 0 0 0 0 1 5
83 Jl. Kebon Kori 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2
84 Jl. Kusuma Atmaja 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 1 0 1 0 4
85 Jl. Ken Dedes 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2
86 Jl. Katrangan 3 0 0 0 0 0 0 0 2 0 2 0 0 0 2 9
87 Jl. Kepundung 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 1 3 6
88 Jl. Kartini 3 0 0 0 0 2 0 0 2 2 0 0 0 1 1 11
89 Jl. Kapten Japa 0 0 0 0 0 2 0 0 2 0 0 0 0 0 0 4
90 Jl. Labuan Said 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
91 Jl. Letda Reta 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 1 0 0 3
92 Jl. Letda Made Putra 0 0 0 0 0 2 0 2 0 0 1 0 1 0 0 6
93 Jl. Mertasari 0 9 3 0 6 4 2 4 2 2 1 0 2 1 1 37
94 Jl. Marlboro 9 6 6 9 6 6 12 6 0 8 2 4 6 5 8 93
95 Jl. Mahendradata 30 12 6 6 9 22 6 12 20 22 14 4 9 13 18 203
96 Jl. Melati 0 3 3 0 0 0 2 4 4 0 0 0 5 2 0 23
97 Jl. Mertanadi 0 0 3 0 0 0 0 4 0 0 0 0 4 0 0 11
98 Jl. Merpati 0 0 0 0 0 2 4 2 2 0 0 1 2 0 0 13
99 Jl. Merdeka 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 1 0 0 3
100 Jl. Moh Yamin 0 0 0 0 3 0 0 4 0 0 0 0 2 2 0 11
101 Jl. Mayjen Sutoyo 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 1 0 3
102 Jl. Nusa Indah 0 3 0 0 0 2 0 2 0 0 3 1 2 0 0 13
103 Jl. Nangka Utara 0 0 3 0 6 0 4 4 2 0 0 3 2 2 1 27
104 Jl. Nangka Selatan 0 0 0 0 3 0 0 4 6 0 1 0 2 1 1 18
105 Jl. Nagasari 0 0 0 0 0 0 0 4 0 0 0 0 2 0 0 6
106 Jl. Nusa Kambangan 0 0 0 0 3 0 0 4 10 8 1 0 2 2 1 31
107 Jl. Narakusuma 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 1 0 3
159
108 Jl. Soputan 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 1 0 3
109 Jl. Pendidikan 3 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 3 0 4 12
110 Jl. Pidada 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 2
111 Jl. Patimura 0 0 0 0 3 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 4
112 Jl. Perum Biaung 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 5
113 Jl. Pasar Uma Anyar 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
114 Jl. Piara 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
115 Jl. Puri Gading 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
116 Jl. Pulau Bungin 0 0 0 0 0 0 2 8 0 0 0 2 4 0 0 16
117 Jl. Pulau Seram 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 2
118 Jl. Pulau Saelus 3 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 2 0 0 7
119 Jl. Pemuda 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
120 Jl. Padma 3 3 0 0 0 0 2 4 2 4 0 0 2 0 2 22
121 Jl. Pulau Kawe 3 0 0 0 0 2 0 4 2 0 0 0 2 0 0 13
122 Jl. Pulau Roon 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
123 Jl. Pratama 0 0 0 0 0 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4
124 Jl. Pulau Komodo 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 0 0 2 1 0 7
125 Jl. Penamparan 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 0 0 0 1 5
126 Jl. Puputan Renon 0 0 0 0 6 6 2 10 10 12 1 3 6 10 2 68
127 Jl. Pulau Buru 0 3 0 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 7
128 Jl. Pulau Moyo 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 1 2 1 0 6
129 Jl. Pulau Bangka 0 0 0 0 0 0 2 0 4 0 0 1 0 1 0 8
130 Jl. Pulau Galang 0 0 0 0 0 0 4 0 2 0 0 0 0 0 0 6
131 Jl. Panjaitan 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 1 0 3
132 Jl. Pulau Misol 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 1 0 3
133 Jl. Pulau Singkep 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 2
134 Jl. Pulau Belitung 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 3 0 1 0 6
135 Jl. Pulau Enggano 0 0 0 0 0 2 0 0 0 2 0 0 0 0 1 5
160
136 Jl. Palapa 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 1 0 3
137 Jl. Padang Galak 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
138 Jl. Pulau Roti 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
139 Jl. Ratna 0 0 0 0 0 0 2 2 0 2 0 1 2 2 3 14
140 Jl. Padang Sambian 0 0 0 0 0 2 0 2 0 0 2 0 0 0 0 6
141 Jl. Raya Serangan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
142 Jl. Raya Kampial 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
143 Jl. Ratya Sempidi 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 1 2 5
144 Jl. Raya Pemogan 0 3 3 0 3 0 2 6 10 16 1 1 2 4 3 54
145 Jl. Suwung Kauh 0 0 3 0 0 2 2 0 0 4 1 3 1 0 0 16
146 Jl. Sutoyo 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 1 3
147 Jl. Sunset Road 0 0 0 3 6 0 2 0 4 0 0 0 0 3 4 22
148 Jl. Seroja 0 0 3 0 3 0 2 2 0 0 0 2 3 0 0 15
149 Jl. Soka 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
150 Jl. Suli 3 0 0 0 3 0 2 0 0 0 1 0 1 0 0 10
151 Jl. Sutomo 0 3 0 0 0 0 2 0 0 0 1 0 0 0 0 6
152 Jl. Setiabudi 0 3 0 0 0 6 0 2 2 0 5 1 3 2 0 24
153 Jl. Sudirman 0 3 0 0 0 2 0 2 2 0 4 1 4 2 3 23
154 Jl. Sidakarya 3 3 0 0 0 4 2 4 0 4 3 3 1 2 0 29
155 Jl. Sesetan 6 12 3 0 3 14 8 2 20 14 2 0 6 5 7 102
156 Jl. Sedap Malam 0 0 0 0 6 2 0 0 8 2 1 0 1 4 4 28
157 Jl. Surapati 0 0 0 0 3 0 0 0 2 2 0 0 1 2 1 11
158 Jl. Soka 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 1 2 5
159 Jl. Segara Ayu 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 1 1 4
160 Jl. Siulan 0 0 0 0 0 0 0 0 4 0 1 0 0 2 1 8
161 Jl. Sari Gading 0 0 0 0 3 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 5
162 Jl. Sulatri 6 0 0 0 0 2 2 0 0 2 1 2 0 0 1 16
163 Jl. Subur 6 3 0 0 0 2 8 0 0 2 2 0 0 0 0 23
161
164 Jl. Sekuta 3 0 0 0 0 2 0 0 0 0 1 0 0 0 0 6
165 Jl. Serma katos 0 0 0 0 0 0 2 0 0 4 0 0 0 0 0 6
166 Jl. Sutomo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
167 Jl. Suci 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 0 0 1 1 6
168 Jl. Tibung Sari 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1
169 Jl. Tukad Yeh Aya 0 0 0 0 0 0 2 4 2 0 0 0 0 0 0 8
170 Jl. Teuku Umar 15 9 18 12 12 6 12 18 12 16 12 3 16 9 13 183
171 Jl. Tukad Badung 0 0 0 0 0 6 0 2 2 0 1 0 1 0 1 13
172 Jl. Tukad Bilok 3 3 0 0 0 0 2 2 0 0 3 0 1 0 0 14
173 Jl. Trenggana 0 0 0 0 0 0 4 0 2 0 0 0 0 1 0 7
174 Jl. Turi 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 1 0 0 3
175 Jl. Tukad Musi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 2 4
176 Jl. Tunjung Sari 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 3 3 8
177 Jl. Tukad Yeh Biu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
178 Jl. Tukad Sangiang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
179 Jl. Tukad Pakerisan 0 3 0 0 6 4 2 4 4 0 2 0 8 1 2 36
180 Jl. Tukad Irawadi 0 0 0 0 0 2 0 2 0 0 0 0 1 0 2 7
181 Jl. Tukad Balian 0 0 0 0 0 0 2 2 0 0 0 0 2 2 2 10
182 Jl. Taman Giri 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 3 5
183 Jl. Tantular 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 2 0 0 4
184 Jl. Tukad Punggawa 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 3
185 Jl. Tukad Batanghari 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 1 1 4
186 Jl. Tukad Unda 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
187 Jl. Tegal Wangi 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 1 0 3
188 Jl. Tukad Barito 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 4 6
189 Jl. Tukad Gangga 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 1 2 5
190 Jl. Trengguli 0 0 0 0 0 2 0 2 2 2 0 0 0 2 1 11
191 Jl. Toya Ning 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
162
192 Jl. Tukad Nyali 0 0 0 0 0 2 0 0 2 0 0 0 2 0 0 6
193 Jl. Tunjung Tutur 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
194 Jl. Tukad Petanu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 1 1 4
195 Jl. Ulunsui 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
196 Jl. Udayana 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 2 2 5 11
197 jl. Uluwatu 0 0 0 0 3 0 0 0 0 2 0 0 0 1 4 10
198 Jl. Veteran 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 1 2 5
199 Jl. Wahidin 3 0 0 3 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 3 11
200 jl. Wekudara 0 0 0 3 0 0 0 0 0 2 0 0 0 1 3 9
201 Jl. Wibisana 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 2 4
202 Jl. Waribang 3 0 0 0 3 6 2 8 8 6 1 0 2 1 4 44
203 Jl. Waturenggong 0 3 0 0 6 4 6 0 2 2 2 1 0 1 2 29
204 Jl. WR. Supratman 0 3 12 0 6 14 16 16 8 12 15 8 18 14 11 153
205 Jl. Sumatra 3 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 3 8
TOTAL 270 237 174 111 321 336 394 526 418 448 196 156 386 320 428 4721
163
Tabel C.4 Pembobotan Angka Kecelakaan Yang Terjadi Pada Ruas Jalan Di Kota Denpasar Menurut Departemen Perhubungan
No. Ruas Jalan JKM x 12 JPK x 3 JK x 1
Total 2007 2008 2009 2010 2011 2007 2008 2009 2010 2011 2007 2008 2009 2010 2011
1 Jl. Ahmad Yani 84 156 192 108 408 24 21 21 30 57 4 3 5 6 17 1136
2 Jl. Arjuna 0 24 24 24 60 0 6 3 15 15 0 1 1 3 5 181
3 Jl. Anyelir 0 0 48 36 24 0 0 0 6 6 0 0 1 2 2 125
4 Jl. Angsoka 0 72 12 0 0 0 0 6 6 0 0 0 1 2 0 99
5 Jl. Antasura 144 96 48 36 48 9 15 12 12 15 3 2 2 1 5 448
6 Jl. Buagan 0 0 72 0 36 0 0 3 0 12 0 0 1 0 2 126
7 Jl. Buana Kubu 60 24 60 0 60 0 9 3 0 12 0 1 1 0 4 234
8 Jl. Bypass Ngurah Rai 1368 1332 1956 1500 2316 162 249 270 471 447 51 66 90 93 101 10472
9 Jl. Bypass Padang Galak 0 12 48 84 0 0 6 6 18 0 0 1 1 3 0 179
10 Jl. Badak Agung 0 0 12 36 0 0 0 6 0 0 0 0 1 0 0 55
11 Jl. Batanta 0 0 36 12 0 0 0 3 6 0 0 0 1 1 0 59
12 Jl. Buluh Indah 48 48 168 60 60 12 6 12 18 12 1 2 3 3 1 454
13 Jl. Bedahulu 0 0 12 0 36 0 0 6 6 15 0 0 1 1 3 80
14 Jl. Bypass Renon 0 0 36 24 36 0 0 6 6 12 0 0 1 2 2 125
15 Jl. Bedugul 36 72 24 0 36 3 6 0 0 6 1 2 0 0 1 187
16 Jl. Batur Sari 0 0 0 12 0 0 0 0 3 0 0 0 0 1 0 16
17 Jl. Buana Raya 60 84 0 48 84 6 6 0 12 24 2 2 0 3 5 336
18 Jl. Batukaru 0 0 0 0 0 0 6 0 6 0 0 1 0 1 0 14
19 Jl. Basuki Rahmat 0 0 0 12 12 0 0 0 6 6 0 0 0 1 2 39
20 Jl. Bung Tomo 0 0 0 48 0 0 12 0 6 0 0 2 0 1 0 69
21 Jl. Benoa 96 0 36 0 48 12 0 6 0 3 2 0 1 0 1 205
22 Jl. Betngandang 12 0 0 12 0 6 0 0 6 0 1 0 0 1 0 38
23 Jl. Cekomaria 12 36 0 0 0 6 6 0 0 0 1 1 0 0 0 62
24 Jl. Ciung Wanara 0 0 0 0 24 0 0 0 6 6 0 0 0 1 1 38
164
25 Jl. Cokroaminoto 552 480 528 300 360 90 96 93 102 120 19 17 14 25 33 2829
26 Jl. Cut Nyak Diean 0 0 36 12 0 0 0 6 6 0 0 0 1 1 0 62
27 Jl. Cargo 0 48 0 84 108 12 9 0 12 15 1 1 0 2 4 296
28 Jl. Cok Tresna 60 36 84 108 144 12 15 12 18 30 4 2 3 5 9 542
29 Jl. Danau Tamblingan 108 84 252 60 120 9 15 42 15 15 2 3 7 3 4 739
30 Jl. Dukuh Sari 0 0 36 0 36 0 0 6 0 9 0 0 1 0 2 90
31 Jl. Dewi Sartika 144 0 24 0 48 6 0 12 12 6 1 0 2 2 1 258
32 Jl. Drupadi 0 0 36 0 12 0 0 6 0 6 0 0 1 0 1 62
33 Jl. Darma Wangsa 0 108 0 0 0 6 12 0 0 0 1 2 0 0 0 129
34 Jl. Danau Poso 24 96 36 0 24 6 9 9 15 6 1 2 1 3 2 234
35 Jl. Danau Tondanau 96 0 0 0 84 6 0 0 0 18 1 0 0 0 4 209
36 Jl. Danau Bratan 0 0 36 0 12 0 0 6 0 12 0 0 1 0 2 69
37 Jl. Danau Tempe 0 48 120 0 0 0 6 12 6 60 0 1 2 1 0 256
38 Jl. Diponogoro 84 24 108 180 180 15 12 24 36 27 2 2 4 10 7 715
39 Jl. Danau Buyan 0 60 36 60 36 0 6 12 12 6 0 1 2 2 1 234
40 Jl. Dewi Madri 24 0 0 12 72 6 0 0 0 24 1 0 0 0 6 145
41 Jl. Dewi Sri 0 0 60 12 36 0 0 6 6 9 0 0 2 1 2 134
42 Jl. Dahlia 0 0 0 12 0 0 0 0 6 0 0 0 0 1 0 19
43 Jl. Dewata 0 0 0 12 0 0 0 0 6 0 0 0 0 1 0 19
44 Jl. Gatot Subroto 744 984 1188 792 1092 132 90 141 120 195 32 26 39 33 51 5659
45 Jl. Griya Anyar 72 0 0 0 0 9 0 0 0 0 2 0 0 0 0 83
46 Jl. Gunung Lempuyang 36 0 36 0 0 6 0 6 0 0 1 0 1 0 0 86
47 Jl. Gunung Sangiang 72 0 0 0 0 12 6 0 6 0 3 1 0 1 0 101
48 Jl. Gunung Rinjani 0 72 0 0 0 15 9 0 6 0 2 1 0 2 0 107
49 Jl. Gunung Merapi 0 0 60 0 12 0 0 12 0 6 0 0 2 0 1 93
50 Jl. Gunung Salak 0 0 12 0 0 0 0 6 0 0 0 0 1 0 0 19
51 Jl. Gelogor Carik 0 108 0 0 72 18 9 12 9 15 3 1 4 2 2 255
52 Jl. Gunung Agung 48 240 168 120 180 24 57 45 39 75 4 10 9 7 15 1041
165
53 Jl. Gemitir 36 0 12 0 36 0 0 6 0 12 0 0 1 0 2 105
54 Jl. Glogor Carik 48 36 144 36 144 0 18 0 18 24 0 3 0 4 6 481
55 Jl. Gunung Galunggung 0 0 72 0 12 0 0 12 0 6 0 0 2 0 1 105
56 Jl. Gunung Slamet 0 0 36 0 48 0 0 6 6 18 0 0 1 1 4 120
57 Jl. Gunung Subur 0 0 12 0 36 0 0 6 0 12 0 0 1 0 2 69
58 Jl. Gunung Andakasa 36 84 0 0 72 6 6 0 0 12 1 1 0 0 2 220
59 Jl. Gunung Tangkuban Perahu 36 12 48 36 48 15 12 18 6 3 3 1 3 1 1 243
60 Jl. Gunung Perahu 0 24 36 24 0 6 0 6 9 0 1 0 1 1 0 108
61 Jl. Gurita 36 0 12 0 12 0 0 6 0 6 0 0 1 0 1 74
62 Jl. Gunung Soputan 0 12 36 0 60 6 9 6 12 9 1 1 1 2 3 158
63 Jl. Gadung 0 0 12 36 84 0 0 6 6 24 0 0 1 1 5 175
64 Jl. Gunung Sari 0 0 60 36 0 0 0 6 0 0 0 0 1 0 0 103
65 Jl. Gajah Mada 12 0 0 36 0 6 0 0 6 0 1 0 0 1 0 62
66 Jl. Hayam Wuruk 216 108 372 264 348 36 12 54 81 165 8 2 11 17 47 1741
67 Jl. Hang Tuah 12 108 252 180 204 12 9 24 30 18 2 3 6 7 6 873
68 Jl. Hasanuddin 0 0 48 0 0 0 0 6 0 0 0 0 1 0 0 55
69 Jl. Imam Bonjol 864 900 816 876 996 90 117 66 147 168 23 25 19 38 45 5190
70 Jl. Ida Bagus Mantra 168 276 456 228 468 18 18 36 18 72 3 3 11 3 16 1794
71 Jl. Ikan Tuna 0 0 0 0 24 0 0 0 0 6 0 0 0 0 1 31
72 jl. Juanda 0 0 12 12 0 0 0 6 6 0 0 0 1 1 0 38
73 Jl. Kebo Iwa 36 0 156 24 120 6 0 18 6 12 1 0 3 1 2 385
74 Jl. Kertanegara 0 36 36 0 0 0 6 6 0 0 0 1 1 0 0 86
75 Jl. Kertapetasikan 0 0 0 0 48 0 0 0 6 9 0 0 0 1 2 66
76 Jl. Kembang Matahari 0 0 0 12 0 0 0 0 9 0 0 0 0 1 0 22
77 Jl. Kamboja 24 24 60 48 48 6 9 3 12 15 1 1 1 2 3 257
78 Jl. Kumbakarna 0 0 0 0 36 0 0 0 0 18 0 0 0 0 3 57
79 Jl. Kresek 0 0 0 0 24 6 0 0 0 9 1 0 0 0 1 41
80 Jl. Kerta Dalem 0 0 0 12 0 0 0 0 6 0 0 0 0 1 0 19
166
81 Jl. Kenyeri 0 60 0 48 60 0 6 0 12 12 0 1 0 3 2 204
82 Jl. Ken Arok 24 0 0 0 36 6 0 0 0 6 1 0 0 0 1 74
83 Jl. Kebon Kori 0 0 0 0 24 0 0 0 0 6 0 0 0 0 1 31
84 Jl. Kusuma Atmaja 0 36 0 12 0 0 6 0 9 0 0 1 0 1 0 65
85 Jl. Ken Dedes 0 0 0 0 24 6 0 0 0 6 1 0 0 0 1 38
86 Jl. Katrangan 60 0 0 24 24 0 0 0 9 9 0 0 0 1 2 129
87 Jl. Kepundung 0 0 0 36 36 0 0 0 6 3 0 0 0 1 1 83
88 Jl. Kartini 60 0 0 36 36 6 0 0 12 6 1 0 0 2 1 160
89 Jl. Kapten Japa 24 0 0 24 0 6 0 0 6 0 1 0 0 1 0 62
90 Jl. Labuan Said 0 0 0 0 0 0 0 0 6 0 0 0 0 1 0 7
91 Jl. Letda Reta 0 0 36 0 0 6 0 9 12 0 1 0 1 2 0 67
92 Jl. Letda Made Putra 36 0 36 0 0 0 0 6 0 0 0 0 1 0 0 79
93 Jl. Mertasari 60 132 108 36 108 6 15 18 9 24 1 3 3 2 5 530
94 Jl. Marlboro 204 264 216 168 264 57 30 45 27 63 4 5 5 6 7 1365
95 Jl. Mahendradata 792 264 324 468 588 78 30 45 87 141 17 6 13 28 38 2919
96 Jl. Melati 0 60 144 72 0 0 9 12 12 0 0 2 4 3 0 318
97 Jl. Mertanadi 0 0 132 0 0 0 0 18 0 0 0 0 3 0 0 153
98 Jl. Merpati 24 60 48 24 0 9 15 3 6 0 1 2 1 1 0 194
99 Jl. Merdeka 0 0 36 0 0 0 0 9 0 0 0 0 1 0 0 46
100 Jl. Moh Yamin 0 0 72 24 36 0 0 6 9 6 0 0 2 2 1 158
101 Jl. Mayjen Sutoyo 0 0 0 36 0 0 0 0 9 0 0 0 0 1 0 46
102 Jl. Nusa Indah 60 48 48 0 0 6 0 3 0 0 1 0 1 0 0 167
103 Jl. Nangka Utara 0 84 108 48 84 6 12 18 15 12 1 2 3 3 2 398
104 Jl. Nangka Selatan 12 0 72 84 48 3 0 12 18 6 1 0 3 3 2 264
105 Jl. Nagasari 0 0 72 0 0 0 0 9 0 0 0 0 2 0 0 83
106 Jl. Nusa Kambangan 12 0 72 144 144 3 0 12 30 42 1 0 2 5 7 474
107 Jl. Narakusuma 0 0 0 36 0 0 0 0 6 0 0 0 0 1 0 43
108 Jl. Soputan 0 0 0 36 0 0 0 0 6 0 0 0 0 1 0 43
167
109 Jl. Pendidikan 36 0 60 0 48 6 0 12 18 12 1 0 2 3 2 200
110 Jl. Pidada 0 24 0 0 0 6 6 0 12 0 1 1 0 2 0 52
111 Jl. Patimura 0 12 0 0 36 0 3 0 12 3 0 1 0 2 1 70
112 Jl. Perum Biaung 0 36 0 0 24 0 0 0 0 6 0 0 0 0 1 67
113 Jl. Pasar Uma Anyar 0 0 0 0 12 6 0 0 0 6 1 0 0 0 1 26
114 Jl. Piara 0 0 0 0 0 0 6 0 0 0 0 1 0 0 0 7
115 Jl. Puri Gading 0 0 0 12 0 0 0 0 6 0 0 0 0 1 0 19
116 Jl. Pulau Bungin 0 48 144 0 0 0 6 24 0 0 0 1 4 0 0 227
117 Jl. Pulau Seram 0 0 0 0 24 0 0 0 0 12 0 0 0 0 2 38
118 Jl. Pulau Saelus 36 24 24 0 0 3 6 9 0 0 1 1 2 0 0 106
119 Jl. Pemuda 0 0 0 0 12 0 0 0 0 6 0 0 0 0 1 19
120 Jl. Padma 36 60 72 24 72 9 9 18 12 12 2 1 3 2 2 334
121 Jl. Pulau Kawe 60 0 72 24 0 12 0 12 6 0 2 0 2 1 0 191
122 Jl. Pulau Roon 0 0 0 0 0 0 0 0 6 0 0 0 0 1 0 7
123 Jl. Pratama 48 0 0 0 0 9 0 0 0 0 1 0 0 0 0 58
124 Jl. Pulau Komodo 0 0 48 36 0 0 0 3 9 0 0 0 1 1 0 98
125 Jl. Penamparan 0 0 0 24 36 0 0 0 6 9 0 0 0 1 2 78
126 Jl. Puputan Renon 84 60 192 240 240 24 9 30 87 75 4 2 7 20 17 1091
127 Jl. Pulau Buru 0 36 0 12 36 0 3 0 6 6 0 1 0 1 1 102
128 Jl. Pulau Moyo 0 36 24 12 0 0 9 6 9 0 0 1 1 1 0 99
129 Jl. Pulau Bangka 0 36 0 60 0 0 9 0 15 0 0 1 0 2 0 123
130 Jl. Pulau Galang 0 48 0 24 0 0 6 0 6 0 0 1 0 1 0 86
131 Jl. Panjaitan 0 0 0 36 0 0 0 0 9 0 0 0 0 1 0 46
132 Jl. Pulau Misol 0 0 0 36 0 0 0 0 12 0 0 0 0 2 0 50
133 Jl. Pulau Singkep 0 0 0 24 0 0 0 0 6 0 0 0 0 1 0 31
134 Jl. Pulau Belitung 0 60 0 12 0 0 6 0 6 0 0 1 0 1 0 86
135 Jl. Pulau Enggano 24 0 0 0 36 6 0 0 0 12 1 0 0 0 2 81
136 Jl. Palapa 0 0 0 36 0 0 0 0 6 0 0 0 0 1 0 43
168
137 Jl. Padang Galak 0 0 0 0 0 3 0 0 9 0 1 0 0 1 0 14
138 Jl. Pulau Roti 0 0 0 12 0 0 0 0 6 0 0 0 0 1 0 19
139 Jl. Ratna 0 36 48 24 60 0 6 12 12 18 0 2 2 2 3 225
140 Jl. Padang Sambian 48 0 24 0 0 3 0 6 0 0 1 0 1 0 0 83
141 Jl. Raya Serangan 0 0 0 12 0 0 0 0 6 0 0 0 0 1 0 19
142 Jl. Raya Kampial 0 0 0 0 0 0 0 0 9 0 0 0 0 1 0 10
143 Jl. Ratya Sempidi 0 0 0 36 24 0 0 0 6 9 0 0 0 1 1 77
144 Jl. Raya Pemogan 12 72 132 168 264 9 9 12 36 84 1 2 4 7 16 828
145 Jl. Suwung Kauh 36 60 48 0 48 6 6 3 0 9 1 2 1 0 2 222
146 Jl. Sutoyo 0 0 24 0 12 0 0 3 0 9 0 0 1 0 1 50
147 Jl. Sunset Road 0 24 0 120 120 0 9 0 6 18 0 2 0 2 4 305
148 Jl. Seroja 0 48 96 0 36 0 6 9 6 6 0 2 2 1 1 213
149 Jl. Soka 0 0 0 0 12 0 0 6 6 3 0 0 1 1 1 30
150 Jl. Suli 48 24 12 0 36 3 9 3 0 6 1 1 1 0 1 145
151 Jl. Sutomo 12 60 0 0 0 0 0 0 12 0 0 0 0 3 0 87
152 Jl. Setiabudi 132 48 60 48 0 15 6 18 6 0 3 1 3 1 0 341
153 Jl. Sudirman 72 48 72 48 36 9 6 15 3 12 2 2 3 1 3 332
154 Jl. Sidakarya 120 96 60 24 48 6 15 12 9 12 2 2 2 2 2 412
155 Jl. Sesetan 264 240 132 300 288 12 9 18 15 21 9 6 6 9 22 1351
156 Jl. Sedap Malam 36 0 12 144 144 6 0 12 18 36 1 0 1 6 7 423
157 Jl. Surapati 0 0 12 48 72 0 0 3 18 30 0 0 1 4 9 197
158 Jl. Soka 0 0 24 12 24 0 0 0 6 3 0 0 0 1 1 71
159 Jl. Segara Ayu 0 0 0 36 12 0 0 0 6 6 0 0 0 1 1 62
160 Jl. Siulan 12 0 0 72 12 0 12 0 18 6 0 2 0 3 2 139
161 Jl. Sari Gading 24 0 0 0 36 6 6 0 0 3 1 1 0 0 1 78
162 Jl. Sulatri 108 48 0 0 36 18 6 0 0 6 3 1 0 0 1 227
163 Jl. Subur 120 132 0 0 24 6 12 0 0 6 2 2 0 0 1 305
164 Jl. Sekuta 72 0 0 0 0 9 0 0 9 6 1 0 0 2 1 100
169
165 Jl. Serma katos 0 24 0 0 48 0 6 0 0 9 0 1 0 0 1 89
166 Jl. Sutomo 0 0 0 0 0 6 6 0 0 0 1 2 0 0 0 15
167 Jl. Suci 0 0 0 36 36 0 0 0 6 9 0 0 0 1 3 91
168 Jl. Tibung Sari 0 0 12 0 0 0 0 0 6 0 0 0 0 1 0 19
169 Jl. Tukad Yeh Aya 0 24 48 24 0 0 3 6 6 0 0 1 2 1 0 115
170 Jl. Teuku Umar 396 288 624 396 492 36 30 60 177 132 12 5 18 42 36 2744
171 Jl. Tukad Badung 84 0 36 24 12 6 0 3 3 6 2 0 1 1 1 179
172 Jl. Tukad Bilok 72 60 36 0 0 12 9 9 0 0 2 1 1 0 0 202
173 Jl. Trenggana 0 48 0 36 0 0 6 6 6 0 0 2 1 2 0 107
174 Jl. Turi 0 0 36 0 0 0 0 3 0 0 0 0 1 0 0 40
175 Jl. Tukad Musi 0 0 0 0 48 0 0 0 0 6 0 0 0 0 2 56
176 Jl. Tunjung Sari 0 0 0 60 36 0 0 0 6 6 0 0 0 1 2 111
177 Jl. Tukad Yeh Biu 0 0 0 0 0 0 12 0 0 0 0 2 0 0 0 14
178 Jl. Tukad Sangiang 0 0 0 0 12 0 0 0 9 3 0 0 0 2 1 27
179 Jl. Tukad Pakerisan 72 60 144 60 96 18 6 18 6 12 3 1 3 2 4 505
180 Jl. Tukad Irawadi 24 0 36 0 24 6 0 6 0 0 1 0 1 0 0 98
181 Jl. Tukad Balian 0 24 48 24 24 0 9 21 6 6 0 1 2 1 1 167
182 Jl. Taman Giri 0 0 0 0 60 0 0 0 0 18 0 0 0 0 3 81
183 Jl. Tantular 0 24 24 0 0 0 6 9 0 0 0 1 1 0 0 65
184 Jl. Tukad Punggawa 0 0 0 0 36 0 0 0 0 9 0 0 0 0 1 46
185 Jl. Tukad Batanghari 0 0 0 36 12 0 0 0 12 15 0 0 0 2 2 79
186 Jl. Tukad Unda 0 0 0 12 0 0 6 0 0 0 0 1 0 0 0 19
187 Jl. Tegal Wangi 0 0 0 36 0 0 0 0 6 0 0 0 0 1 0 43
188 Jl. Tukad Barito 0 0 0 24 48 0 6 0 6 12 0 1 0 1 2 100
189 Jl. Tukad Gangga 0 0 0 12 48 0 0 0 6 18 0 0 0 1 3 88
190 Jl. Trengguli 24 0 24 48 36 6 0 6 6 18 1 0 1 1 3 174
191 Jl. Toya Ning 0 0 0 0 0 0 0 0 6 0 0 0 0 1 0 7
192 Jl. Tukad Nyali 24 0 24 24 0 6 0 6 6 0 1 0 1 1 0 93
170
193 Jl. Tunjung Tutur 0 0 0 0 12 0 0 0 0 6 0 0 0 0 1 19
194 Jl. Tukad Petanu 0 0 0 12 36 0 0 0 6 12 0 0 0 1 2 69
195 Jl. Ulunsui 0 0 0 0 12 0 0 0 0 6 0 0 0 0 1 19
196 Jl. Udayana 0 0 24 48 60 0 0 12 12 48 0 0 2 2 8 216
197 jl. Uluwatu 0 0 0 12 108 0 24 0 6 39 0 4 0 1 7 201
198 Jl. Veteran 0 24 0 12 24 0 6 0 6 6 0 1 0 1 1 81
199 Jl. Wahidin 36 0 0 36 60 6 0 0 0 12 1 0 0 0 2 153
200 jl. Wekudara 0 0 0 48 60 0 0 0 6 12 0 0 0 1 2 129
201 Jl. Wibisana 0 12 0 12 24 0 6 0 0 6 0 1 0 0 1 62
202 Jl. Waribang 120 24 120 108 156 24 6 24 66 45 4 1 4 13 8 723
203 Jl. Waturenggong 72 120 0 36 120 15 12 0 15 36 3 2 0 2 9 442
204 Jl. WR. Supratman 348 324 552 264 348 60 81 99 114 120 12 15 20 33 28 2418
205 Jl. Sumatra 36 0 0 0 60 0 0 12 0 24 0 0 2 0 6 140
TOTAL 9624 9444 13032 10188 14364 1428 1473 1899 2742 3381 310 301 432 591 777 69986
171
Tabel C.5 Pembobotan Jumlah Korban Manusia Akibat Kecelakaan Yang Terjadi Pada Persimpangan Di Kota Denpasar Menurut Departemen Perhubungan
No. Persimpangan MD x 3 LB x 2 LR x 1
Total 2007 2008 2009 2010 2011 2007 2008 2009 2010 2011 2007 2008 2009 2010 2011
1 simpang gatsu - A. Yani 0 0 0 0 0 0 0 2 0 2 0 0 0 1 1 6
2 simpang 4 cokroaminoto - gatsu 6 0 0 0 3 2 2 2 6 2 1 2 1 1 2 30
3 simpang 4 gatsu - cargo 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2
4 simpang 4 gatot subroto - nangka 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 3 5
5 simpang gatsu timur - jln tunjung 3 0 3 0 6 2 0 0 0 0 0 0 2 0 0 16
6 simpang Tohpati 3 0 3 3 6 3 0 4 4 9 0 1 3 2 2 43
7 simpang gatsu - noja 0 0 0 0 0 4 2 0 0 0 0 2 0 0 0 8
8 simpang gatsu - kenyeri 0 0 0 0 0 0 2 4 0 0 2 0 1 0 0 9
9 simpang 4 gatsu - trengguli 0 0 0 0 3 0 4 0 0 0 0 0 0 0 2 9
10 simpang bypass ngurah rai - danau
buyan 0 0 0 0 0 0 0 2 0 4 0 0 0 0 0 6
11 simpang bypass ngurah rai -
sakenan 0 0 3 0 0 0 0 8 0 0 0 0 3 0 0 14
12 simpang bypass ngurah rai - d
tempe 3 0 6 3 3 4 6 4 0 6 0 2 1 1 2 41
13 simpang imam bonjol - nakula 0 0 0 0 3 2 6 2 0 0 0 2 1 0 1 17
14 jln bypass simpang 4 sanggaran 6 0 3 0 3 4 0 0 2 4 1 0 1 0 2 26
15 simpang imam bonjol - gn karang 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2
16 simpang 3 imam bonjol -
mandalawangi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1
17 simpang imam bonjol - soputan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 2 3
18 simpang cok tresna 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 1 0 3
19 simpang 3 wr. supratman - menuri 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 2
172
20 simpang 4 BNI gajah mada 3 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5
21 simpang 6 teuku umar 0 0 0 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 4
22 simpang mahendradata - buana
raya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
23 simpang 4 arjuna - werkudara 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 0 0 0 3
24 simpang sokasati - jln rantu 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 2 0 0 0 0 4
25 simpang suli - tunjung 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
26 simpang t. batanghari - t.yeh aya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2
27 simpang 3 jln raya kusambi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 2
28 simpang cok tresna - letda reta 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2
29 simpang puputan renon - t musi 0 3 0 0 0 2 2 2 0 0 0 0 0 0 0 9
30 simpang juanda renon 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 2 0 0 4
31 simpang 4 veteran - durian 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2
32 simpang 4 tkd batanghari - t musi 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 2 0 0 0 0 4
33 simpang gemitir - IB mantra 3 0 6 0 6 0 0 0 0 2 1 0 0 0 1 19
34 simpang A yani - jln gajah sura 0 0 0 0 0 6 0 0 0 0 1 0 1 0 0 8
35 simpang Moh yamin - muhardi 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2
36 simpang 3 hayam wuruk nusa indah 0 0 0 0 3 0 2 2 0 4 0 0 1 0 0 12
37 simpang 3 melati - surapati 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1
38 simpang 3 mertasari - pemelisan 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3
39 simpang 4 setiabudi - sri rama 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 4
40 simpang pulau misol - batanta 0 0 0 0 0 0 4 2 0 0 0 0 1 0 1 8
41 simpang 4 puputan renon - kusuma
atmaja 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 2 0 0 1 7
42 simpang hayam wuruk - akasia 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 1 0 0 3
43 simpang imam bonjol - batukaru 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1
44 simpang 3 sutoyo 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 1 0 0 3
45 simpang gn. merapi- gn semeru 0 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 4
173
46 simpang udayana - beliton 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 0 0 0 0 0 4
47 simpang puputan - tantular 0 0 0 0 3 0 0 4 4 0 0 0 1 1 0 13
48 simpang 4 gatsu kebo iwa 0 0 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3
49 simpang diponogoro - dewi sartika 0 0 0 3 0 0 0 0 0 4 0 0 0 0 2 9
50 simpang nusa kambangan - p. Alor 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
51 simpang 3 mahendradata - merpati 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
52 simpang 3 sesetan - ceningan sari 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
53 simpang pulau buton - sesetan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
54 simpang nangka - sari gading 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
55 simpang ponogoro - jln selayar 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1
56 simpang supratman - jln soka 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1
57 simpang cok tresna - jayagiri 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2
58 simpang sidakarya - dewata 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
59 simpang bedugul - dewata 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
60 simpang diponogoro - halmahera 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 2
TOTAL 27 9 21 12 42 43 24 40 24 45 15 13 22 7 29 373
174
Tabel C.6 Pembobotan Angka Kecelakaan Yang Terjadi Pada Persimpangan Di Kota Denpasar Menurut Departemen Perhubungan
No. Persimpangan JKM x 12 JPK x 3 JK x 1
Total 2007 2008 2009 2010 2011 2007 2008 2009 2010 2011 2007 2008 2009 2010 2011
1 simpang gatsu - A. Yani 0 24 12 36 0 0 6 0 6 0 0 1 0 1 86 0
2 simpang 4 cokroaminoto - gatsu 48 36 84 84 6 6 6 6 12 2 2 1 1 2 404 48
3 simpang 4 gatsu - cargo 0 0 0 0 6 6 3 0 0 1 1 1 0 0 42 0
4 simpang 4 gatot subroto - nangka 0 0 0 60 0 0 0 0 12 0 0 0 0 2 74 0
5 simpang gatsu timur - jln tunjung 0 60 0 72 33 0 27 0 36 1 0 1 1 0 291 0
6 simpang Tohpati 12 120 108 204 0 6 6 6 6 0 2 2 1 1 546 12
7 simpang gatsu - noja 48 0 0 0 6 9 0 0 0 1 1 0 0 0 113 48
8 simpang gatsu - kenyeri 24 60 0 0 3 0 9 6 0 1 0 2 1 0 130 24
9 simpang 4 gatsu - trengguli 48 0 0 60 6 0 6 3 6 1 0 2 1 1 134 48
10 simpang bypass ngurah rai - danau
buyan 0 24 0 48 0 6 9 6 12 0 2 3 1 2 113 0
11 simpang bypass ngurah rai -
sakenan 0 168 0 0 12 9 0 0 0 4 2 0 0 0 195 0
12 simpang bypass ngurah rai - d
tempe 96 132 48 132 0 6 6 6 18 0 2 5 2 4 541 96
13 simpang imam bonjol - nakula 96 36 0 48 3 0 6 6 12 1 0 1 1 2 236 96
14 jln bypass simpang 4 sanggaran 0 48 24 108 6 0 0 15 9 5 0 0 5 3 355 0
15 simpang imam bonjol - gn karang 0 0 0 0 3 0 0 0 0 1 0 0 0 0 28 0
16 simpang 3 imam bonjol -
mandalawangi 12 0 0 0 0 3 0 0 0 0 1 0 0 0 16 12
17 simpang imam bonjol - soputan 12 0 0 24 0 6 0 0 6 0 1 0 0 2 51 12
18 simpang cok tresna 0 0 36 0 3 0 6 6 0 1 0 1 3 0 56 0
19 simpang 3 wr. supratman - menuri 0 0 24 0 0 0 0 3 0 0 0 0 1 0 28 0
20 simpang 4 BNI gajah mada 0 0 0 0 3 0 0 0 0 1 0 0 0 0 64 0
175
21 simpang 6 teuku umar 0 0 0 48 0 0 0 0 3 0 0 0 0 2 53 0
22 simpang mahendradata - buana
raya 0 0 0 0 0 6 0 0 0 0 1 0 0 0 7 0
23 simpang 4 arjuna - werkudara 0 0 0 0 6 0 0 0 0 1 0 0 0 0 43 0
24 simpang sokasati - jln rantu 0 0 0 0 3 0 0 0 0 1 0 0 0 0 52 0
25 simpang suli - tunjung 0 0 0 0 6 0 0 0 0 1 0 0 0 0 7 0
26 simpang t. batanghari - t.yeh aya 0 0 0 24 0 0 0 0 3 0 0 0 0 1 28 0
27 simpang 3 jln raya kusambi 0 0 0 24 0 0 0 0 6 0 0 0 0 1 31 0
28 simpang cok tresna - letda reta 0 0 0 0 0 6 0 0 0 0 1 0 0 0 31 0
29 simpang puputan renon - t musi 60 24 0 0 0 3 3 0 0 0 1 1 0 0 116 60
30 simpang juanda renon 0 24 0 0 3 0 0 0 0 1 0 0 0 0 52 0
31 simpang 4 veteran - durian 0 0 0 0 3 0 0 0 0 1 0 0 0 0 28 0
32 simpang 4 tkd batanghari - t musi 0 0 0 0 6 0 0 0 0 1 0 0 0 0 55 0
33 simpang gemitir - IB mantra 0 72 0 108 15 0 21 0 33 1 0 1 0 1 300 0
34 simpang A yani - jln gajah sura 0 12 0 0 6 0 0 0 0 1 0 0 0 0 103 0
35 simpang Moh yamin - muhardi 24 0 0 0 0 3 0 0 0 0 1 0 0 0 0 28
36 simpang 3 hayam wuruk nusa indah 0 24 36 0 84 0 3 3 6 6 0 1 1 3 4 171
37 simpang 3 melati - surapati 0 12 0 0 0 0 3 0 0 0 0 1 0 0 0 16
38 simpang 3 mertasari - pemelisan 0 36 0 0 0 3 0 0 0 0 1 0 0 0 0 40
39 simpang 4 setiabudi - sri rama 0 48 0 0 0 0 3 0 0 0 0 1 0 0 0 52
40 simpang pulau misol - batanta 0 48 36 0 12 0 3 0 0 3 0 1 0 0 1 104
41 simpang 4 puputan renon - kusuma
atmaja 0 24 0 24 36 0 6 3 9 6 0 2 1 4 2 117
42 simpang hayam wuruk - akasia 0 0 36 0 0 0 0 6 0 0 0 0 1 0 0 43
43 simpang imam bonjol - batukaru 0 0 12 0 0 0 0 3 0 0 0 0 1 0 0 16
44 simpang 3 sutoyo 0 0 36 0 0 0 0 6 0 0 0 0 1 0 0 43
45 simpang gn. merapi- gn semeru 0 0 48 0 0 0 0 3 0 0 0 0 1 0 0 52
46 simpang udayana - beliton 0 0 24 24 0 0 0 3 3 0 0 0 1 1 0 56
176
47 simpang puputan - tantular 0 0 60 60 36 0 0 6 3 3 0 0 2 2 1 173
48 simpang 4 gatsu kebo iwa 0 0 0 36 0 0 0 3 9 0 0 0 1 0 0 49
49 simpang diponogoro - dewi sartika 0 0 0 36 72 0 0 3 9 6 0 0 1 0 2 129
50 simpang nusa kambangan - p. Alor 0 0 0 0 0 0 0 6 0 0 0 0 1 0 0 7
51 simpang 3 mahendradata - merpati 0 0 0 0 0 0 0 3 0 0 0 0 1 0 0 4
52 simpang 3 sesetan - ceningan sari 0 0 0 0 12 0 0 6 0 3 0 0 1 0 1 23
53 simpang pulau buton - sesetan 0 0 0 0 12 6 0 3 0 3 1 0 1 0 1 27
54 simpang nangka - sari gading 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 0 0 0 1 0 4
55 simpang ponogoro - jln selayar 12 0 0 0 0 3 0 0 6 0 0 0 0 1 0 22
56 simpang supratman - jln soka 12 0 0 0 0 3 0 0 6 0 0 0 0 1 0 22
57 simpang cok tresna - jayagiri 0 0 0 0 24 0 0 0 6 6 0 0 0 1 2 39
58 simpang sidakarya - dewata 0 0 0 0 0 0 0 0 6 0 0 0 0 1 0 7
59 simpang bedugul - dewata 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 0 0 0 1 0 4
60 simpang diponogoro - halmahera 0 0 0 0 24 0 0 0 3 3 0 0 0 1 1 32
TOTAL 1068 648 1128 516 1392 156 90 171 135 219 31 23 37 35 40 5689
177
Tabel D.1 Analisis Z-score Untuk Pertumbuhan Angka Kecelakaan Lalu Lintas Pada Ruas Jalan Kota Denpasar Selama 5 Tahun Menurut Metode Angka Ekivalen Kecelakaan
No. Ruas Jalan N X �� � − �� �� − �) ����� S Z
1 Jl. Ahmad Yani 187 37,40 11,95 25,45 647,84 33,66 0,76
2 Jl. Arjuna 25 5,00 11,95 (6,95) 48,27 33,66 (0,21)
3 Jl. Anyelir 25 5,00 11,95 (6,95) 48,27 33,66 (0,21)
4 Jl. Angsoka 16 3,20 11,95 (8,75) 76,52 33,66 (0,26)
5 Jl. Antasura 68 13,60 11,95 1,65 2,73 33,66 0,05
6 Jl. Buagan 25 5,00 11,95 (6,95) 48,27 33,66 (0,21)
7 Jl. Buana Kubu 51 10,20 11,95 (1,75) 3,05 33,66 (0,05)
8 Jl. Bypass Ngurah Rai 1687 337,40 11,95 325,45 105.919,45 33,66 9,67
9 Jl. Bypass Padang Galak 39 7,80 11,95 (4,15) 17,20 33,66 (0,12)
10 Jl. Badak Agung 15 3,00 11,95 (8,95) 80,05 33,66 (0,27)
11 Jl. Batanta 9 1,80 11,95 (10,15) 102,97 33,66 (0,30)
12 Jl. Buluh Indah 88 17,60 11,95 5,65 31,95 33,66 0,17
13 Jl. Bedahulu 13 2,60 11,95 (9,35) 87,37 33,66 (0,28)
14 Jl. Bypass Renon 18 3,60 11,95 (8,35) 69,68 33,66 (0,25)
15 Jl. Bedugul 39 7,80 11,95 (4,15) 17,20 33,66 (0,12)
16 Jl. Batur Sari 9 1,80 11,95 (10,15) 102,97 33,66 (0,30)
17 Jl. Buana Raya 54 10,80 11,95 (1,15) 1,32 33,66 (0,03)
18 Jl. Batukaru 1 0,20 11,95 (11,75) 138,00 33,66 (0,35)
19 Jl. Basuki Rahmat 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)
20 Jl. Bung Tomo 15 3,00 11,95 (8,95) 80,05 33,66 (0,27)
21 Jl. Benoa 50 10,00 11,95 (1,95) 3,79 33,66 (0,06)
22 Jl. Betngandang 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)
23 Jl. Cekomaria 10 2,00 11,95 (9,95) 98,95 33,66 (0,30)
24 Jl. Ciung Wanara 6 1,20 11,95 10,75) 115,50 33,66 (0,32)
178
25 Jl. Cokroaminoto 487 97,40 11,95 85,45 7.302,16 33,66 2,54
26 Jl. Cut Nyak Diean 9 1,80 11,95 (10,15) 102,97 33,66 (0,30)
27 Jl. Cargo 62 12,40 11,95 0,45 0,20 33,66 0,01
28 Jl. Cok Tresna 87 17,40 11,95 5,45 29,73 33,66 0,16
29 Jl. Danau Tamblingan 141 28,20 11,95 16,25 264,15 33,66 0,48
30 Jl. Dukuh Sari 15 3,00 11,95 (8,95) 80,05 33,66 (0,27)
31 Jl. Dewi Sartika 62 12,40 11,95 0,45 0,20 33,66 0,01
32 Jl. Drupadi 9 1,80 11,95 (10,15) 102,97 33,66 (0,30)
33 Jl. Darma Wangsa 21 4,20 11,95 (7,75) 60,02 33,66 (0,23)
34 Jl. Danau Poso 36 7,20 11,95 (4,75) 22,54 33,66 (0,14)
35 Jl. Danau Tondanau 45 9,00 11,95 (2,95) 8,69 33,66 (0,09)
36 Jl. Danau Bratan 10 2,00 11,95 (9,95) 98,95 33,66 (0,30)
37 Jl. Danau Tempe 45 9,00 11,95 (2,95) 8,69 33,66 (0,09)
38 Jl. Diponogoro 133 26,60 11,95 14,65 214,70 33,66 0,44
39 Jl. Danau Buyan 42 8,40 11,95 (3,55) 12,58 33,66 (0,11)
40 Jl. Dewi Madri 27 5,40 11,95 (6,55) 42,87 33,66 (0,19)
41 Jl. Dewi Sri 18 3,60 11,95 (8,35) 69,68 33,66 (0,25)
42 Jl. Dahlia 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)
43 Jl. Dewata 3 0,60 11,95 (11,35 128,76 33,66 (0,34)
44 Jl. Gatot Subroto 1017 203,40 11,95 191,45 36.654,13 33,66 5,69
45 Jl. Griya Anyar 18 3,60 11,95 (8,35 69,68 33,66 (0,25)
46 Jl. Gunung Lempuyang 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)
47 Jl. Gunung Sangiang 21 4,20 11,95 (7,75) 60,02 33,66 (0,23)
48 Jl. Gunung Rinjani 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)
49 Jl. Gunung Merapi 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)
50 Jl. Gunung Salak 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)
51 Jl. Gelogor Carik 60 12,00 11,95 0,05 0,00 33,66 0,00
52 Jl. Gunung Agung 142 28,40 11,95 16,45 270,69 33,66 0,49
179
53 Jl. Gemitir 24 4,80 11,95 (7,15) 51,08 33,66 (0,21)
54 Jl. Glogor Carik 82 16,40 11,95 4,45 19,83 33,66 0,13
55 Jl. Gunung Galunggung 15 3,00 11,95 (8,95) 80,05 33,66 (0,27)
56 Jl. Gunung Slamet 18 3,60 11,95 (8,35) 69,68 33,66 (0,25)
57 Jl. Gunung Subur 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)
58 Jl. Gunung Andakasa 63 12,60 11,95 0,65 0,43 33,66 0,02
59 Jl. Gunung Tangkuban Perahu 36 7,20 11,95 (4,75) 22,54 33,66 (0,14)
60 Jl. Gunung Perahu 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)
61 Jl. Gurita 18 3,60 11,95 (8,35) 69,68 33,66 (0,25)
62 Jl. Gunung Soputan 27 5,40 11,95 (6,55) 42,87 33,66 (0,19)
63 Jl. Gadung 27 5,40 11,95 (6,55) 42,87 33,66 (0,19)
64 Jl. Gunung Sari 15 3,00 11,95 (8,95) 80,05 33,66 (0,27)
65 Jl. Gajah Mada 9 1,80 11,95 (0,15) 102,97 33,66 (0,30)
66 Jl. Hayam Wuruk 273 54,60 11,95 42,65 1.819,25 33,66 1,27
67 Jl. Hang Tuah 150 30,00 11,95 18,05 325,90 33,66 0,54
68 Jl. Hasanuddin 15 3,00 11,95 (8,95) 80,05 33,66 (0,27)
69 Jl. Imam Bonjol 959 191,80 11,95 179,85 32.346,99 33,66 5,34
70 Jl. Ida Bagus Mantra 447 89,40 11,95 77,45 5.998,92 33,66 2,30
71 Jl. Ikan Tuna 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)
72 jl. Juanda 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)
73 Jl. Kebo Iwa 81 16,20 11,95 4,25 18,09 33,66 0,13
74 Jl. Kertanegara 18 3,60 11,95 (8,35) 69,68 33,66 (0,25)
75 Jl. Kertapetasikan 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)
76 Jl. Kembang Matahari 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)
77 Jl. Kamboja 42 8,40 11,95 (3,55) 12,58 33,66 (0,11)
78 Jl. Kumbakarna 9 1,80 11,95 (10,15) 102,97 33,66 (0,30)
79 Jl. Kresek 3 0,60 11,95 11,35) 128,76 33,66 (0,34)
80 Jl. Kerta Dalem 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)
180
81 Jl. Kenyeri 36 7,20 11,95 (4,75) 22,54 33,66 (0,14)
82 Jl. Ken Arok 10 2,00 11,95 (9,95) 98,95 33,66 (0,30)
83 Jl. Kebon Kori 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)
84 Jl. Kusuma Atmaja 9 1,80 11,95 (10,15) 102,97 33,66 (0,30)
85 Jl. Ken Dedes 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)
86 Jl. Katrangan 27 5,40 11,95 (6,55) 42,87 33,66 (0,19)
87 Jl. Kepundung 15 3,00 11,95 (8,95) 80,05 33,66 (0,27)
88 Jl. Kartini 27 5,40 11,95 (6,55) 42,87 33,66 (0,19)
89 Jl. Kapten Japa 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)
90 Jl. Labuan Said 1 0,20 11,95 (11,75) 138,00 33,66 (0,35)
91 Jl. Letda Reta 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)
92 Jl. Letda Made Putra 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)
93 Jl. Mertasari 108 21,60 11,95 9,65 93,17 33,66 0,29
94 Jl. Marlboro 270 54,00 11,95 42,05 1.768,43 33,66 1,25
95 Jl. Mahendradata 559 111,80 11,95 99,85 9.970,56 33,66 2,97
96 Jl. Melati 61 12,20 11,95 0,25 0,06 33,66 0,01
97 Jl. Mertanadi 30 6,00 11,95 (5,95) 35,37 33,66 0,18)
98 Jl. Merpati 24 4,80 11,95 (7,15) 51,08 33,66 (0,21)
99 Jl. Merdeka 8 1,60 11,95 (10,35) 107,07 33,66 (0,31)
100 Jl. Moh Yamin 30 6,00 11,95 (5,95) 35,37 33,66 (0,18)
101 Jl. Mayjen Sutoyo 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)
102 Jl. Nusa Indah 36 7,20 11,95 (4,75) 22,54 33,66 (0,14)
103 Jl. Nangka Utara 75 15,00 11,95 3,05 9,32 33,66 0,09
104 Jl. Nangka Selatan 43 8,60 11,95 (3,35) 11,20 33,66 (0,10)
105 Jl. Nagasari 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)
106 Jl. Nusa Kambangan 63 12,60 11,95 0,65 0,43 33,66 0,02
107 Jl. Narakusuma 7 1,40 11,95 (10,55) 111,25 33,66 (0,31)
108 Jl. Soputan 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)
181
109 Jl. Pendidikan 36 7,20 11,95 (4,75) 22,54 33,66 (0,14)
110 Jl. Pidada 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)
111 Jl. Patimura 16 3,20 11,95 (8,75) 76,52 33,66 (0,26)
112 Jl. Perum Biaung 18 3,60 11,95 (8,35) 69,68 33,66 (0,25)
113 Jl. Pasar Uma Anyar 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)
114 Jl. Piara 0 - 11,95 (11,95) 142,74 33,66 (0,35)
115 Jl. Puri Gading 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)
116 Jl. Pulau Bungin 33 6,60 11,95 (5,35) 28,59 33,66 (0,16)
117 Jl. Pulau Seram 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)
118 Jl. Pulau Saelus 21 4,20 11,95 (7,75) 60,02 33,66 (0,23)
119 Jl. Pemuda 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)
120 Jl. Padma 54 10,80 11,95 (1,15) 1,32 33,66 (0,03)
121 Jl. Pulau Kawe 30 6,00 11,95 (5,95) 35,37 33,66 (0,18)
122 Jl. Pulau Roon 1 0,20 11,95 (11,75) 138,00 33,66 (0,35)
123 Jl. Pratama 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)
124 Jl. Pulau Komodo 15 3,00 11,95 (8,95) 80,05 33,66 (0,27)
125 Jl. Penamparan 9 1,80 11,95 (10,15) 102,97 33,66 (0,30)
126 Jl. Puputan Renon 153 30,60 11,95 18,65 347,92 33,66 0,55
127 Jl. Pulau Buru 27 5,40 11,95 (6,55) 42,87 33,66 (0,19)
128 Jl. Pulau Moyo 15 3,00 11,95 (8,95) 80,05 33,66 (0,27)
129 Jl. Pulau Bangka 15 3,00 11,95 (8,95) 80,05 33,66 (0,27)
130 Jl. Pulau Galang 9 1,80 11,95 (10,15) 102,97 33,66 (0,30)
131 Jl. Panjaitan 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)
132 Jl. Pulau Misol 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)
133 Jl. Pulau Singkep 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)
134 Jl. Pulau Belitung 15 3,00 11,95 (8,95) 80,05 33,66 (0,27)
135 Jl. Pulau Enggano 9 1,80 11,95 (10,15) 102,97 33,66 (0,30)
136 Jl. Palapa 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)
182
137 Jl. Padang Galak 1 0,20 11,95 (11,75) 138,00 33,66 (0,35)
138 Jl. Pulau Roti 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)
139 Jl. Ratna 35 7,00 11,95 (4,95) 24,48 33,66 (0,15)
140 Jl. Padang Sambian 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)
141 Jl. Raya Serangan 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)
142 Jl. Raya Kampial 1 0,20 11,95 (11,75) 138,00 33,66 (0,35)
143 Jl. Ratya Sempidi 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)
144 Jl. Raya Pemogan 121 24,20 11,95 12,25 150,13 33,66 0,36
145 Jl. Suwung Kauh 39 7,80 11,95 (4,15) 17,20 33,66 (0,12)
146 Jl. Sutoyo 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)
147 Jl. Sunset Road 70 14,00 11,95 2,05 4,21 33,66 0,06
148 Jl. Seroja 45 9,00 11,95 (2,95) 8,69 33,66 (0,09)
149 Jl. Soka 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)
150 Jl. Suli 33 6,60 11,95 (5,35) 28,59 33,66 (0,16)
151 Jl. Sutomo 18 3,60 11,95 (8,35) 69,68 33,66 (0,25)
152 Jl. Setiabudi 60 12,00 11,95 0,05 0,00 33,66 0,00
153 Jl. Sudirman 63 12,60 11,95 0,65 0,43 33,66 0,02
154 Jl. Sidakarya 73 14,60 11,95 2,65 7,04 33,66 0,08
155 Jl. Sesetan 247 49,40 11,95 37,45 1.402,70 33,66 1,11
156 Jl. Sedap Malam 72 14,40 11,95 2,45 6,02 33,66 0,07
157 Jl. Surapati 31 6,20 11,95 (5,75) 33,03 33,66 (0,17)
158 Jl. Soka 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)
159 Jl. Segara Ayu 9 1,80 11,95 (10,15) 102,97 33,66 (0,30)
160 Jl. Siulan 18 3,60 11,95 (8,35) 69,68 33,66 (0,25)
161 Jl. Sari Gading 18 3,60 11,95 (8,35) 69,68 33,66 (0,25)
162 Jl. Sulatri 45 9,00 11,95 (2,95) 8,69 33,66 (0,09)
163 Jl. Subur 60 12,00 11,95 0,05 0,00 33,66 0,00
164 Jl. Sekuta 18 3,60 11,95 (8,35) 69,68 33,66 (0,25)
183
165 Jl. Serma katos 9 1,80 11,95 (10,15) 102,97 33,66 (0,30)
166 Jl. Sutomo 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)
167 Jl. Suci 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)
168 Jl. Tibung Sari 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)
169 Jl. Tukad Yeh Aya 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)
170 Jl. Teuku Umar 526 105,20 11,95 93,25 8.696,06 33,66 2,77
171 Jl. Tukad Badung 24 4,80 11,95 (7,15) 51,08 33,66 (0,21)
172 Jl. Tukad Bilok 42 8,40 11,95 (3,55) 12,58 33,66 (0,11)
173 Jl. Trenggana 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)
174 Jl. Turi 7 1,40 11,95 (10,55) 111,25 33,66 (0,31)
175 Jl. Tukad Musi 9 1,80 11,95 (10,15) 102,97 33,66 (0,30)
176 Jl. Tunjung Sari 21 4,20 11,95 (7,75) 60,02 33,66 (0,23)
177 Jl. Tukad Yeh Biu 1 0,20 11,95 (11,75) 138,00 33,66 (0,35)
178 Jl. Tukad Sangiang 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)
179 Jl. Tukad Pakerisan 98 19,60 11,95 7,65 58,56 33,66 0,23
180 Jl. Tukad Irawadi 15 3,00 11,95 (8,95) 80,05 33,66 (0,27)
181 Jl. Tukad Balian 24 4,80 11,95 (7,15) 51,08 33,66 (0,21)
182 Jl. Taman Giri 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)
183 Jl. Tantular 10 2,00 11,95 (9,95) 98,95 33,66 (0,30)
184 Jl. Tukad Punggawa 9 1,80 11,95 (10,15) 102,97 33,66 (0,30)
185 Jl. Tukad Batanghari 10 2,00 11,95 (9,95) 98,95 33,66 (0,30)
186 Jl. Tukad Unda 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)
187 Jl. Tegal Wangi 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)
188 Jl. Tukad Barito 16 3,20 11,95 (8,75) 76,52 33,66 (0,26)
189 Jl. Tukad Gangga 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)
190 Jl. Trengguli 21 4,20 11,95 (7,75) 60,02 33,66 (0,23)
191 Jl. Toya Ning 1 0,20 11,95 (11,75) 138,00 33,66 (0,35)
192 Jl. Tukad Nyali 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)
184
193 Jl. Tunjung Tutur 4 0,80 11,95 (11,15) 124,26 33,66 (0,33)
194 Jl. Tukad Petanu 13 2,60 11,95 (9,35) 87,37 33,66 (0,28)
195 Jl. Ulunsui 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)
196 Jl. Udayana 33 6,60 11,95 (5,35) 28,59 33,66 (0,16)
197 jl. Uluwatu 35 7,00 11,95 (4,95) 24,48 33,66 (0,15)
198 Jl. Veteran 14 2,80 11,95 (9,15) 83,67 33,66 (0,27)
199 Jl. Wahidin 38 7,60 11,95 (4,35) 18,90 33,66 (0,13)
200 jl. Wekudara 28 5,60 11,95 (6,35) 40,29 33,66 (0,19)
201 Jl. Wibisana 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)
202 Jl. Waribang 94 18,80 11,95 6,85 46,96 33,66 0,20
203 Jl. Waturenggong 79 15,80 11,95 3,85 14,84 33,66 0,11
204 Jl. WR. Supratman 389 77,80 11,95 65,85 4.336,58 33,66 1,96
205 Jl. Sumatra 24 4,80 11,95 (7,15) 51,08 33,66 (0,21)
185
Tabel D.2 Analisis Z-score Untuk Pertumbuhan Angka Kecelakaan Lalu Lintas Pada Ruas Jalan Kota Denpasar Tahun 2011 Menurut Metode Angka Ekivalen Kecelakaan
No. Ruas Jalan N X �� � − �� �� − �) ����� S Z
1 Jl. Ahmad Yani 84 84 15,94 68,06 223,30 43,33 1,57
2 Jl. Arjuna 12 12 15,94 (3,94) 15,52 43,33 (0,09)
3 Jl. Anyelir 6 6 15,94 (9,94) 98,80 43,33 (0,23)
4 Jl. Angsoka 1 1 15,94 (14,94) 223,20 43,33 (0,34)
5 Jl. Antasura 9 9 15,94 (6,94) 48,16 43,33 (0,16)
6 Jl. Buagan 6 6 15,94 (9,94) 98,80 43,33 (0,23)
7 Jl. Buana Kubu 18 18 15,94 2,06 4,24 43,33 0,05
8 Jl. Bypass Ngurah Rai 473 473 15,94 457,06 208.903,84 43,33 10,55
9 Jl. Bypass Padang Galak 0 0 15,94 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)
10 Jl. Badak Agung 0 0 15,94 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)
11 Jl. Batanta 0 0 15,94 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)
12 Jl. Buluh Indah 18 18 15,94 2,06 4,24 43,33 0,05
13 Jl. Bedahulu 9 9 15,94 (6,94) 48,16 43,33 (0,16)
14 Jl. Bypass Renon 6 6 15,94 (9,94) 98,80 43,33 (0,23)
15 Jl. Bedugul 12 12 15,94 (3,94) 15,52 43,33 (0,09)
16 Jl. Batur Sari 2 2 15,94 (13,94) 194,32 43,33 (0,32)
17 Jl. Buana Raya 25 25 15,94 9,06 82,08 43,33 0,21
18 Jl. Batukaru 0 0 15,94 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)
19 Jl. Basuki Rahmat 3 3 15,94 (12,94) 167,44 43,33 (0,30)
20 Jl. Bung Tomo 0 0 15,94 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)
21 Jl. Benoa 15 15 15,94 (0,94) 0,88 43,33 (0,02)
22 Jl. Betngandang 0 0 15,94 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)
23 Jl. Cekomaria 0 0 15,94 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)
24 Jl. Ciung Wanara 6 6 15,94 (9,94) 98,80 43,33 (0,23)
186
25 Jl. Cokroaminoto 87 87 15,94 71,06 5.049,52 43,33 1,64
26 Jl. Cut Nyak Diean 0 0 15,94 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)
27 Jl. Cargo 30 30 15,94 14,06 197,68 43,33 0,32
28 Jl. Cok Tresna 33 33 15,94 17,06 291,04 43,33 0,39
29 Jl. Danau Tamblingan 33 33 15,94 17,06 291,04 43,33 0,39
30 Jl. Dukuh Sari 9 9 15,94 (6,94) 48,16 43,33 (0,16)
31 Jl. Dewi Sartika 16 16 15,94 0,06 0,00 43,33 0,00
32 Jl. Drupadi 3 3 15,94 (12,94) 167,44 43,33 (0,30)
33 Jl. Darma Wangsa 0 0 15,94 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)
34 Jl. Danau Poso 6 6 15,94 (9,94) 98,80 43,33 (0,23)
35 Jl. Danau Tondanau 21 21 15,94 5,06 25,60 43,33 0,12
36 Jl. Danau Bratan 3 3 15,94 (12,94) 167,44 43,33 (0,30)
37 Jl. Danau Tempe 0 0 15,94 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)
38 Jl. Diponogoro 52 52 15,94 36,06 1.300,32 43,33 0,83
39 Jl. Danau Buyan 12 12 15,94 (3,94) 15,52 43,33 (0,09)
40 Jl. Dewi Madri 18 18 15,94 2,06 4,24 43,33 0,05
41 Jl. Dewi Sri 6 6 15,94 (9,94) 98,80 43,33 (0,23)
42 Jl. Dahlia 0 0 15,94 (15,94) 254,08 43,33 (037)
43 Jl. Dewata 0 0 15,94 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)
44 Jl. Gatot Subroto 219 219 15,94 203,06 41.233,36 43,33 4,69
45 Jl. Griya Anyar 0 0 15,94 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)
46 Jl. Gunung Lempuyang 0 0 15,94 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)
47 Jl. Gunung Sangiang 0 0 15,94 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)
48 Jl. Gunung Rinjani 0 0 15,94 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)
49 Jl. Gunung Merapi 3 3 15,94 (12,94) 167,44 43,33 (0,30)
50 Jl. Gunung Salak 0 0 15,94 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)
51 Jl. Gelogor Carik 24 24 15,94 8,06 64,96 43,33 0,19
52 Jl. Gunung Agung 36 36 15,94 20,06 402,40 43,33 0,46
187
53 Jl. Gemitir 9 9 15,94 (6,94) 48,16 43,33 (0,16)
54 Jl. Glogor Carik 39 39 15,94 23,06 531,76 43,33 0,53
55 Jl. Gunung Galunggung 3 3 15,94 (12,94) 167,44 43,33 (0,30)
56 Jl. Gunung Slamet 12 12 15,94 (3,94) 15,52 43,33 (0,09)
57 Jl. Gunung Subur 9 9 15,94 (6,94) 48,16 43,33 (0,16)
58 Jl. Gunung Andakasa 24 24 15,94 8,06 64,96 43,33 0,19
59 Jl. Gunung Tangkuban Perahu 9 9 15,94 (6,94) 48,16 43,33 (0,16)
60 Jl. Gunung Perahu 0 0 15,94 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)
61 Jl. Gurita 3 3 15,94 (12,94) 167,44 43,33 (0,30)
62 Jl. Gunung Soputan 18 18 15,94 2,06 4,24 43,33 0,05
63 Jl. Gadung 18 18 15,94 2,06 4,24 43,33 0,05
64 Jl. Gunung Sari 15 3,00 11,95 (8,95) 80,05 33,66 (0,27)
65 Jl. Gajah Mada 9 1,80 11,95 (0,15) 102,97 33,66 (0,30)
66 Jl. Hayam Wuruk 273 54,60 11,95 42,65 1.819,25 33,66 1,27
67 Jl. Hang Tuah 150 30,00 11,95 18,05 325,90 33,66 0,54
68 Jl. Hasanuddin 15 3,00 11,95 (8,95) 80,05 33,66 (0,27)
69 Jl. Imam Bonjol 959 191,80 11,95 179,85 32.346,99 33,66 5,34
70 Jl. Ida Bagus Mantra 447 89,40 11,95 77,45 5.998,92 33,66 2,30
71 Jl. Ikan Tuna 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)
72 jl. Juanda 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)
73 Jl. Kebo Iwa 81 16,20 11,95 4,25 18,09 33,66 0,13
74 Jl. Kertanegara 18 3,60 11,95 (8,35) 69,68 33,66 (0,25)
75 Jl. Kertapetasikan 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)
76 Jl. Kembang Matahari 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)
77 Jl. Kamboja 42 8,40 11,95 (3,55) 12,58 33,66 (0,11)
78 Jl. Kumbakarna 9 1,80 11,95 (10,15) 102,97 33,66 (0,30)
79 Jl. Kresek 3 0,60 11,95 11,35) 128,76 33,66 (0,34)
80 Jl. Kerta Dalem 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)
188
81 Jl. Kenyeri 36 7,20 11,95 (4,75) 22,54 33,66 (0,14)
82 Jl. Ken Arok 10 2,00 11,95 (9,95) 98,95 33,66 (0,30)
83 Jl. Kebon Kori 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)
84 Jl. Kusuma Atmaja 9 1,80 11,95 (10,15) 102,97 33,66 (0,30)
85 Jl. Ken Dedes 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)
86 Jl. Katrangan 27 5,40 11,95 (6,55) 42,87 33,66 (0,19)
87 Jl. Kepundung 15 3,00 11,95 (8,95) 80,05 33,66 (0,27)
88 Jl. Kartini 27 5,40 11,95 (6,55) 42,87 33,66 (0,19)
89 Jl. Kapten Japa 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)
90 Jl. Labuan Said 1 0,20 11,95 (11,75) 138,00 33,66 (0,35)
91 Jl. Letda Reta 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)
92 Jl. Letda Made Putra 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)
93 Jl. Mertasari 108 21,60 11,95 9,65 93,17 33,66 0,29
94 Jl. Marlboro 270 54,00 11,95 42,05 1.768,43 33,66 1,25
95 Jl. Mahendradata 559 111,80 11,95 99,85 9.970,56 33,66 2,97
96 Jl. Melati 61 12,20 11,95 0,25 0,06 33,66 0,01
97 Jl. Mertanadi 30 6,00 11,95 (5,95) 35,37 33,66 0,18)
98 Jl. Merpati 24 4,80 11,95 (7,15) 51,08 33,66 (0,21)
99 Jl. Merdeka 8 1,60 11,95 (10,35) 107,07 33,66 (0,31)
100 Jl. Moh Yamin 30 6,00 11,95 (5,95) 35,37 33,66 (0,18)
101 Jl. Mayjen Sutoyo 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)
102 Jl. Nusa Indah 36 7,20 11,95 (4,75) 22,54 33,66 (0,14)
103 Jl. Nangka Utara 75 15,00 11,95 3,05 9,32 33,66 0,09
104 Jl. Nangka Selatan 43 8,60 11,95 (3,35) 11,20 33,66 (0,10)
105 Jl. Nagasari 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)
106 Jl. Nusa Kambangan 63 12,60 11,95 0,65 0,43 33,66 0,02
107 Jl. Narakusuma 7 1,40 11,95 (10,55) 111,25 33,66 (0,31)
108 Jl. Soputan 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)
189
109 Jl. Pendidikan 36 7,20 11,95 (4,75) 22,54 33,66 (0,14)
110 Jl. Pidada 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)
111 Jl. Patimura 16 3,20 11,95 (8,75) 76,52 33,66 (0,26)
112 Jl. Perum Biaung 18 3,60 11,95 (8,35) 69,68 33,66 (0,25)
113 Jl. Pasar Uma Anyar 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)
114 Jl. Piara 0 - 11,95 (11,95) 142,74 33,66 (0,35)
115 Jl. Puri Gading 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)
116 Jl. Pulau Bungin 33 6,60 11,95 (5,35) 28,59 33,66 (0,16)
117 Jl. Pulau Seram 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)
118 Jl. Pulau Saelus 21 4,20 11,95 (7,75) 60,02 33,66 (0,23)
119 Jl. Pemuda 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)
120 Jl. Padma 54 10,80 11,95 (1,15) 1,32 33,66 (0,03)
121 Jl. Pulau Kawe 30 6,00 11,95 (5,95) 35,37 33,66 (0,18)
122 Jl. Pulau Roon 1 0,20 11,95 (11,75) 138,00 33,66 (0,35)
123 Jl. Pratama 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)
124 Jl. Pulau Komodo 15 3,00 11,95 (8,95) 80,05 33,66 (0,27)
125 Jl. Penamparan 9 1,80 11,95 (10,15) 102,97 33,66 (0,30)
126 Jl. Puputan Renon 153 30,60 11,95 18,65 347,92 33,66 0,55
127 Jl. Pulau Buru 27 5,40 11,95 (6,55) 42,87 33,66 (0,19)
128 Jl. Pulau Moyo 15 3,00 11,95 (8,95) 80,05 33,66 (0,27)
129 Jl. Pulau Bangka 15 3,00 11,95 (8,95) 80,05 33,66 (0,27)
130 Jl. Pulau Galang 9 1,80 11,95 (10,15) 102,97 33,66 (0,30)
131 Jl. Panjaitan 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)
132 Jl. Pulau Misol 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)
133 Jl. Pulau Singkep 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)
134 Jl. Pulau Belitung 15 3,00 11,95 (8,95) 80,05 33,66 (0,27)
135 Jl. Pulau Enggano 9 1,80 11,95 (10,15) 102,97 33,66 (0,30)
136 Jl. Palapa 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)
190
137 Jl. Padang Galak 1 0,20 11,95 (11,75) 138,00 33,66 (0,35)
138 Jl. Pulau Roti 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)
139 Jl. Ratna 35 7,00 11,95 (4,95) 24,48 33,66 (0,15)
140 Jl. Padang Sambian 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)
141 Jl. Raya Serangan 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)
142 Jl. Raya Kampial 1 0,20 11,95 (11,75) 138,00 33,66 (0,35)
143 Jl. Ratya Sempidi 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)
144 Jl. Raya Pemogan 121 24,20 11,95 12,25 150,13 33,66 0,36
145 Jl. Suwung Kauh 39 7,80 11,95 (4,15) 17,20 33,66 (0,12)
146 Jl. Sutoyo 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)
147 Jl. Sunset Road 70 14,00 11,95 2,05 4,21 33,66 0,06
148 Jl. Seroja 45 9,00 11,95 (2,95) 8,69 33,66 (0,09)
149 Jl. Soka 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)
150 Jl. Suli 33 6,60 11,95 (5,35) 28,59 33,66 (0,16)
151 Jl. Sutomo 18 3,60 11,95 (8,35) 69,68 33,66 (0,25)
152 Jl. Setiabudi 60 12,00 11,95 0,05 0,00 33,66 0,00
153 Jl. Sudirman 63 12,60 11,95 0,65 0,43 33,66 0,02
154 Jl. Sidakarya 73 14,60 11,95 2,65 7,04 33,66 0,08
155 Jl. Sesetan 247 49,40 11,95 37,45 1.402,70 33,66 1,11
156 Jl. Sedap Malam 72 14,40 11,95 2,45 6,02 33,66 0,07
157 Jl. Surapati 31 6,20 11,95 (5,75) 33,03 33,66 (0,17)
158 Jl. Soka 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)
159 Jl. Segara Ayu 9 1,80 11,95 (10,15) 102,97 33,66 (0,30)
160 Jl. Siulan 18 3,60 11,95 (8,35) 69,68 33,66 (0,25)
161 Jl. Sari Gading 18 3,60 11,95 (8,35) 69,68 33,66 (0,25)
162 Jl. Sulatri 45 9,00 11,95 (2,95) 8,69 33,66 (0,09)
163 Jl. Subur 60 12,00 11,95 0,05 0,00 33,66 0,00
164 Jl. Sekuta 18 3,60 11,95 (8,35) 69,68 33,66 (0,25)
191
165 Jl. Serma katos 9 1,80 11,95 (10,15) 102,97 33,66 (0,30)
166 Jl. Sutomo 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)
167 Jl. Suci 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)
168 Jl. Tibung Sari 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)
169 Jl. Tukad Yeh Aya 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)
170 Jl. Teuku Umar 526 105,20 11,95 93,25 8.696,06 33,66 2,77
171 Jl. Tukad Badung 24 4,80 11,95 (7,15) 51,08 33,66 (0,21)
172 Jl. Tukad Bilok 42 8,40 11,95 (3,55) 12,58 33,66 (0,11)
173 Jl. Trenggana 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)
174 Jl. Turi 7 1,40 11,95 (10,55) 111,25 33,66 (0,31)
175 Jl. Tukad Musi 9 1,80 11,95 (10,15) 102,97 33,66 (0,30)
176 Jl. Tunjung Sari 21 4,20 11,95 (7,75) 60,02 33,66 (0,23)
177 Jl. Tukad Yeh Biu 1 0,20 11,95 (11,75) 138,00 33,66 (0,35)
178 Jl. Tukad Sangiang 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)
179 Jl. Tukad Pakerisan 98 19,60 11,95 7,65 58,56 33,66 0,23
180 Jl. Tukad Irawadi 15 3,00 11,95 (8,95) 80,05 33,66 (0,27)
181 Jl. Tukad Balian 24 4,80 11,95 (7,15) 51,08 33,66 (0,21)
182 Jl. Taman Giri 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)
183 Jl. Tantular 10 2,00 11,95 (9,95) 98,95 33,66 (0,30)
184 Jl. Tukad Punggawa 9 1,80 11,95 (10,15) 102,97 33,66 (0,30)
185 Jl. Tukad Batanghari 10 2,00 11,95 (9,95) 98,95 33,66 (0,30)
186 Jl. Tukad Unda 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)
187 Jl. Tegal Wangi 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)
188 Jl. Tukad Barito 16 3,20 11,95 (8,75) 76,52 33,66 (0,26)
189 Jl. Tukad Gangga 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)
190 Jl. Trengguli 21 4,20 11,95 (7,75) 60,02 33,66 (0,23)
191 Jl. Toya Ning 1 0,20 11,95 (11,75) 138,00 33,66 (0,35)
192 Jl. Tukad Nyali 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)
192
193 Jl. Tunjung Tutur 4 0,80 11,95 (11,15) 124,26 33,66 (0,33)
194 Jl. Tukad Petanu 13 2,60 11,95 (9,35) 87,37 33,66 (0,28)
195 Jl. Ulunsui 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)
196 Jl. Udayana 33 6,60 11,95 (5,35) 28,59 33,66 (0,16)
197 jl. Uluwatu 35 7,00 11,95 (4,95) 24,48 33,66 (0,15)
198 Jl. Veteran 14 2,80 11,95 (9,15) 83,67 33,66 (0,27)
199 Jl. Wahidin 38 7,60 11,95 (4,35) 18,90 33,66 (0,13)
200 jl. Wekudara 28 5,60 11,95 (6,35) 40,29 33,66 (0,19)
201 Jl. Wibisana 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)
202 Jl. Waribang 94 18,80 11,95 6,85 46,96 33,66 0,20
203 Jl. Waturenggong 79 15,80 11,95 3,85 14,84 33,66 0,11
204 Jl. WR. Supratman 389 77,80 11,95 65,85 4.336,58 33,66 1,96
205 Jl. Sumatra 24 4,80 11,95 (7,15) 51,08 33,66 (0,21)
193
Tabel D.3 Analisis Z-score Untuk Pertumbuhan Angka Kecelakaan Lalu Lintas Pada Ruas Jalan Kota Denpasar Selama 5 Tahun Menurut Metode Departemen Perhubungan
No. Ruas Jalan N X �� � − �� �� − �) ����� S Z
1 Jl. Ahmad Yani 1136 227,20
68,28
68,06 223,30 43,33 1,57
2 Jl. Arjuna 181 36,20 68,28 (3,94) 15,52 43,33 (0,09)
3 Jl. Anyelir 125 25,00 68,28 (9,94) 98,80 43,33 (0,23)
4 Jl. Angsoka 99 19,80 68,28 (14,94) 223,20 43,33 (0,34)
5 Jl. Antasura 448 89,60 68,28 (6,94) 48,16 43,33 (0,16)
6 Jl. Buagan 126 25,20 68,28 (9,94) 98,80 43,33 (0,23)
7 Jl. Buana Kubu 234 46,80 68,28 2,06 4,24 43,33 0,05
8 Jl. Bypass Ngurah Rai 10472 2.094,40 68,28 457,06 208.903,84 43,33 10,55
9 Jl. Bypass Padang Galak 179 35,80 68,28 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)
10 Jl. Badak Agung 55 11,00 68,28 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)
11 Jl. Batanta 59 11,80 68,28 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)
12 Jl. Buluh Indah 454 90,80 68,28 2,06 4,24 43,33 0,05
13 Jl. Bedahulu 80 16,00 68,28 (6,94) 48,16 43,33 (0,16)
14 Jl. Bypass Renon 125 25,00 68,28 (9,94) 98,80 43,33 (0,23)
15 Jl. Bedugul 187 37,40 68,28 (3,94) 15,52 43,33 (0,09)
16 Jl. Batur Sari 16 3,20 68,28 (13,94) 194,32 43,33 (0,32)
17 Jl. Buana Raya 336 67,20 68,28 9,06 82,08 43,33 0,21
18 Jl. Batukaru 14 2,80 68,28 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)
19 Jl. Basuki Rahmat 39 7,80 68,28 (12,94) 167,44 43,33 (0,30)
20 Jl. Bung Tomo 69 13,80 68,28 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)
21 Jl. Benoa 205 41,00 68,28 (0,94) 0,88 43,33 (0,02)
22 Jl. Betngandang 38 7,60 68,28 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)
194
23 Jl. Cekomaria 62 12,40 68,28 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)
24 Jl. Ciung Wanara 38 7,60 68,28 (9,94) 98,80 43,33 (0,23)
25 Jl. Cokroaminoto 2829 565,80 68,28 71,06 5.049,52 43,33 1,64
26 Jl. Cut Nyak Diean 62 12,40 68,28 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)
27 Jl. Cargo 296 59,20 68,28 14,06 197,68 43,33 0,32
28 Jl. Cok Tresna 542 108,40 68,28 17,06 291,04 43,33 0,39
29 Jl. Danau Tamblingan 739 147,80 68,28 17,06 291,04 43,33 0,39
30 Jl. Dukuh Sari 90 18,00 68,28 (6,94) 48,16 43,33 (0,16)
31 Jl. Dewi Sartika 258 51,60 68,28 0,06 0,00 43,33 0,00
32 Jl. Drupadi 62 12,40 68,28 (12,94) 167,44 43,33 (0,30)
33 Jl. Darma Wangsa 129 25,80 68,28 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)
34 Jl. Danau Poso 234 46,80 68,28 (9,94) 98,80 43,33 (0,23)
35 Jl. Danau Tondanau 209 41,80 68,28 5,06 25,60 43,33 0,12
36 Jl. Danau Bratan 69 13,80 68,28 (12,94) 167,44 43,33 (0,30)
37 Jl. Danau Tempe 256 51,20 68,28 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)
38 Jl. Diponogoro 715 143,00 68,28 36,06 1.300,32 43,33 0,83
39 Jl. Danau Buyan 234 46,80 68,28 (3,94) 15,52 43,33 (0,09)
40 Jl. Dewi Madri 145 29,00 68,28 2,06 4,24 43,33 0,05
41 Jl. Dewi Sri 134 26,80 68,28 (9,94) 98,80 43,33 (0,23)
42 Jl. Dahlia 19 3,80 68,28 (15,94) 254,08 43,33 (037)
43 Jl. Dewata 19 3,80 68,28 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)
44 Jl. Gatot Subroto 5659 1.131,80 68,28 203,06 41.233,36 43,33 4,69
45 Jl. Griya Anyar 83 16,60 68,28 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)
46 Jl. Gunung Lempuyang 86 17,20 68,28 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)
47 Jl. Gunung Sangiang 101 20,20 68,28 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)
48 Jl. Gunung Rinjani 107 21,40 68,28 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)
49 Jl. Gunung Merapi 93 18,60 68,28 (12,94) 167,44 43,33 (0,30)
50 Jl. Gunung Salak 19 3,80 68,28 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)
195
51 Jl. Gelogor Carik 255 51,00 68,28 8,06 64,96 43,33 0,19
52 Jl. Gunung Agung 1041 208,20 68,28 20,06 402,40 43,33 0,46
53 Jl. Gemitir 105 21,00 68,28 (6,94) 48,16 43,33 (0,16)
54 Jl. Glogor Carik 481 96,20 68,28 23,06 531,76 43,33 0,53
55 Jl. Gunung Galunggung 105 21,00 68,28 (12,94) 167,44 43,33 (0,30)
56 Jl. Gunung Slamet 120 24,00 68,28 (3,94) 15,52 43,33 (0,09)
57 Jl. Gunung Subur 69 13,80 68,28 (6,94) 48,16 43,33 (0,16)
58 Jl. Gunung Andakasa 220 44,00 68,28 8,06 64,96 43,33 0,19
59 Jl. Gunung Tangkuban Perahu 243 48,60 68,28 (6,94) 48,16 43,33 (0,16)
60 Jl. Gunung Perahu 108 21,60 68,28 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)
61 Jl. Gurita 74 14,80 68,28 (12,94) 167,44 43,33 (0,30)
62 Jl. Gunung Soputan 158 31,60 68,28 2,06 4,24 43,33 0,05
63 Jl. Gadung 175 35,00 68,28 2,06 4,24 43,33 0,05
64 Jl. Gunung Sari 15 3,00 11,95 (8,95) 80,05 33,66 (0,27)
65 Jl. Gajah Mada 9 1,80 11,95 (0,15) 102,97 33,66 (0,30)
66 Jl. Hayam Wuruk 273 54,60 11,95 42,65 1.819,25 33,66 1,27
67 Jl. Hang Tuah 150 30,00 11,95 18,05 325,90 33,66 0,54
68 Jl. Hasanuddin 15 3,00 11,95 (8,95) 80,05 33,66 (0,27)
69 Jl. Imam Bonjol 959 191,80 11,95 179,85 32.346,99 33,66 5,34
70 Jl. Ida Bagus Mantra 447 89,40 11,95 77,45 5.998,92 33,66 2,30
71 Jl. Ikan Tuna 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)
72 jl. Juanda 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)
73 Jl. Kebo Iwa 81 16,20 11,95 4,25 18,09 33,66 0,13
74 Jl. Kertanegara 18 3,60 11,95 (8,35) 69,68 33,66 (0,25)
75 Jl. Kertapetasikan 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)
76 Jl. Kembang Matahari 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)
77 Jl. Kamboja 42 8,40 11,95 (3,55) 12,58 33,66 (0,11)
78 Jl. Kumbakarna 9 1,80 11,95 (10,15) 102,97 33,66 (0,30)
196
79 Jl. Kresek 3 0,60 11,95
11,35) 128,76 33,66 (0,34)
80 Jl. Kerta Dalem 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)
81 Jl. Kenyeri 36 7,20 11,95 (4,75) 22,54 33,66 (0,14)
82 Jl. Ken Arok 10 2,00 11,95 (9,95) 98,95 33,66 (0,30)
83 Jl. Kebon Kori 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)
84 Jl. Kusuma Atmaja 9 1,80 11,95 (10,15) 102,97 33,66 (0,30)
85 Jl. Ken Dedes 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)
86 Jl. Katrangan 27 5,40 11,95 (6,55) 42,87 33,66 (0,19)
87 Jl. Kepundung 15 3,00 11,95 (8,95) 80,05 33,66 (0,27)
88 Jl. Kartini 27 5,40 11,95 (6,55) 42,87 33,66 (0,19)
89 Jl. Kapten Japa 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)
90 Jl. Labuan Said 1 0,20 11,95 (11,75) 138,00 33,66 (0,35)
91 Jl. Letda Reta 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)
92 Jl. Letda Made Putra 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)
93 Jl. Mertasari 108 21,60 11,95 9,65 93,17 33,66 0,29
94 Jl. Marlboro 270 54,00 11,95 42,05 1.768,43 33,66 1,25
95 Jl. Mahendradata 559 111,80 11,95 99,85 9.970,56 33,66 2,97
96 Jl. Melati 61 12,20 11,95 0,25 0,06 33,66 0,01
97 Jl. Mertanadi 30 6,00 11,95 (5,95) 35,37 33,66 0,18)
98 Jl. Merpati 24 4,80 11,95 (7,15) 51,08 33,66 (0,21)
99 Jl. Merdeka 8 1,60 11,95 (10,35) 107,07 33,66 (0,31)
100 Jl. Moh Yamin 30 6,00 11,95 (5,95) 35,37 33,66 (0,18)
101 Jl. Mayjen Sutoyo 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)
102 Jl. Nusa Indah 36 7,20 11,95 (4,75) 22,54 33,66 (0,14)
103 Jl. Nangka Utara 75 15,00 11,95 3,05 9,32 33,66 0,09
104 Jl. Nangka Selatan 43 8,60 11,95 (3,35) 11,20 33,66 (0,10)
105 Jl. Nagasari 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)
197
106 Jl. Nusa Kambangan 63 12,60 11,95 0,65 0,43 33,66 0,02
107 Jl. Narakusuma 7 1,40 11,95 (10,55) 111,25 33,66 (0,31)
108 Jl. Soputan 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)
109 Jl. Pendidikan 36 7,20 11,95 (4,75) 22,54 33,66 (0,14)
110 Jl. Pidada 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)
111 Jl. Patimura 16 3,20 11,95 (8,75) 76,52 33,66 (0,26)
112 Jl. Perum Biaung 18 3,60 11,95 (8,35) 69,68 33,66 (0,25)
113 Jl. Pasar Uma Anyar 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)
114 Jl. Piara 0 - 11,95 (11,95) 142,74 33,66 (0,35)
115 Jl. Puri Gading 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)
116 Jl. Pulau Bungin 33 6,60 11,95 (5,35) 28,59 33,66 (0,16)
117 Jl. Pulau Seram 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)
118 Jl. Pulau Saelus 21 4,20 11,95 (7,75) 60,02 33,66 (0,23)
119 Jl. Pemuda 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)
120 Jl. Padma 54 10,80 11,95 (1,15) 1,32 33,66 (0,03)
121 Jl. Pulau Kawe 30 6,00 11,95 (5,95) 35,37 33,66 (0,18)
122 Jl. Pulau Roon 1 0,20 11,95 (11,75) 138,00 33,66 (0,35)
123 Jl. Pratama 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)
124 Jl. Pulau Komodo 15 3,00 11,95 (8,95) 80,05 33,66 (0,27)
125 Jl. Penamparan 9 1,80 11,95 (10,15) 102,97 33,66 (0,30)
126 Jl. Puputan Renon 153 30,60 11,95 18,65 347,92 33,66 0,55
127 Jl. Pulau Buru 27 5,40 11,95 (6,55) 42,87 33,66 (0,19)
128 Jl. Pulau Moyo 15 3,00 11,95 (8,95) 80,05 33,66 (0,27)
129 Jl. Pulau Bangka 15 3,00 11,95 (8,95) 80,05 33,66 (0,27)
130 Jl. Pulau Galang 9 1,80 11,95 (10,15) 102,97 33,66 (0,30)
131 Jl. Panjaitan 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)
132 Jl. Pulau Misol 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)
133 Jl. Pulau Singkep 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)
198
134 Jl. Pulau Belitung 15 3,00 11,95 (8,95) 80,05 33,66 (0,27)
135 Jl. Pulau Enggano 9 1,80 11,95 (10,15) 102,97 33,66 (0,30)
136 Jl. Palapa 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)
137 Jl. Padang Galak 1 0,20 11,95 (11,75) 138,00 33,66 (0,35)
138 Jl. Pulau Roti 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)
139 Jl. Ratna 35 7,00 11,95 (4,95) 24,48 33,66 (0,15)
140 Jl. Padang Sambian 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)
141 Jl. Raya Serangan 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)
142 Jl. Raya Kampial 1 0,20 11,95 (11,75) 138,00 33,66 (0,35)
143 Jl. Ratya Sempidi 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)
144 Jl. Raya Pemogan 121 24,20 11,95 12,25 150,13 33,66 0,36
145 Jl. Suwung Kauh 39 7,80 11,95 (4,15) 17,20 33,66 (0,12)
146 Jl. Sutoyo 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)
147 Jl. Sunset Road 70 14,00 11,95 2,05 4,21 33,66 0,06
148 Jl. Seroja 45 9,00 11,95 (2,95) 8,69 33,66 (0,09)
149 Jl. Soka 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)
150 Jl. Suli 33 6,60 11,95 (5,35) 28,59 33,66 (0,16)
151 Jl. Sutomo 18 3,60 11,95 (8,35) 69,68 33,66 (0,25)
152 Jl. Setiabudi 60 12,00 11,95 0,05 0,00 33,66 0,00
153 Jl. Sudirman 63 12,60 11,95 0,65 0,43 33,66 0,02
154 Jl. Sidakarya 73 14,60 11,95 2,65 7,04 33,66 0,08
155 Jl. Sesetan 247 49,40 11,95 37,45 1.402,70 33,66 1,11
156 Jl. Sedap Malam 72 14,40 11,95 2,45 6,02 33,66 0,07
157 Jl. Surapati 31 6,20 11,95 (5,75) 33,03 33,66 (0,17)
158 Jl. Soka 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)
159 Jl. Segara Ayu 9 1,80 11,95 (10,15) 102,97 33,66 (0,30)
160 Jl. Siulan 18 3,60 11,95 (8,35) 69,68 33,66 (0,25)
161 Jl. Sari Gading 18 3,60 11,95 (8,35) 69,68 33,66 (0,25)
199
162 Jl. Sulatri 45 9,00 11,95 (2,95) 8,69 33,66 (0,09)
163 Jl. Subur 60 12,00 11,95 0,05 0,00 33,66 0,00
164 Jl. Sekuta 18 3,60 11,95 (8,35) 69,68 33,66 (0,25)
165 Jl. Serma katos 9 1,80 11,95 (10,15) 102,97 33,66 (0,30)
166 Jl. Sutomo 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)
167 Jl. Suci 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)
168 Jl. Tibung Sari 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)
169 Jl. Tukad Yeh Aya 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)
170 Jl. Teuku Umar 526 105,20 11,95 93,25 8.696,06 33,66 2,77
171 Jl. Tukad Badung 24 4,80 11,95 (7,15) 51,08 33,66 (0,21)
172 Jl. Tukad Bilok 42 8,40 11,95 (3,55) 12,58 33,66 (0,11)
173 Jl. Trenggana 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)
174 Jl. Turi 7 1,40 11,95 (10,55) 111,25 33,66 (0,31)
175 Jl. Tukad Musi 9 1,80 11,95 (10,15) 102,97 33,66 (0,30)
176 Jl. Tunjung Sari 21 4,20 11,95 (7,75) 60,02 33,66 (0,23)
177 Jl. Tukad Yeh Biu 1 0,20 11,95 (11,75) 138,00 33,66 (0,35)
178 Jl. Tukad Sangiang 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)
179 Jl. Tukad Pakerisan 98 19,60 11,95 7,65 58,56 33,66 0,23
180 Jl. Tukad Irawadi 15 3,00 11,95 (8,95) 80,05 33,66 (0,27)
181 Jl. Tukad Balian 24 4,80 11,95 (7,15) 51,08 33,66 (0,21)
182 Jl. Taman Giri 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)
183 Jl. Tantular 10 2,00 11,95 (9,95) 98,95 33,66 (0,30)
184 Jl. Tukad Punggawa 9 1,80 11,95 (10,15) 102,97 33,66 (0,30)
185 Jl. Tukad Batanghari 10 2,00 11,95 (9,95) 98,95 33,66 (0,30)
186 Jl. Tukad Unda 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)
187 Jl. Tegal Wangi 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)
188 Jl. Tukad Barito 16 3,20 11,95 (8,75) 76,52 33,66 (0,26)
189 Jl. Tukad Gangga 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)
200
190 Jl. Trengguli 21 4,20 11,95 (7,75) 60,02 33,66 (0,23)
191 Jl. Toya Ning 1 0,20 11,95 (11,75) 138,00 33,66 (0,35)
192 Jl. Tukad Nyali 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)
193 Jl. Tunjung Tutur 4 0,80 11,95 (11,15) 124,26 33,66 (0,33)
194 Jl. Tukad Petanu 13 2,60 11,95 (9,35) 87,37 33,66 (0,28)
195 Jl. Ulunsui 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)
196 Jl. Udayana 33 6,60 11,95 (5,35) 28,59 33,66 (0,16)
197 jl. Uluwatu 35 7,00 11,95 (4,95) 24,48 33,66 (0,15)
198 Jl. Veteran 14 2,80 11,95 (9,15) 83,67 33,66 (0,27)
199 Jl. Wahidin 38 7,60 11,95 (4,35) 18,90 33,66 (0,13)
200 jl. Wekudara 28 5,60 11,95 (6,35) 40,29 33,66 (0,19)
201 Jl. Wibisana 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)
202 Jl. Waribang 94 18,80 11,95 6,85 46,96 33,66 0,20
203 Jl. Waturenggong 79 15,80 11,95 3,85 14,84 33,66 0,11
204 Jl. WR. Supratman 389 77,80 11,95 65,85 4.336,58 33,66 1,96
205 Jl. Sumatra 24 4,80 11,95 (7,15) 51,08 33,66 (0,21)
201
Tabel D.4 Analisis Z-score Untuk Pertumbuhan Angka Kecelakaan Lalu Lintas Pada Ruas Jalan Kota Denpasar Tahun 2011 Menurut Metode Departemen Perhubungan
No. Ruas Jalan N X �� � − �� �� − �) ����� S Z
1 Jl. Ahmad Yani 482 482 15,94 68,06 223,30 43,33 1,57
2 Jl. Arjuna 80 80 15,94 (3,94) 15,52 43,33 (0,09)
3 Jl. Anyelir 32 32 15,94 (9,94) 98,80 43,33 (0,23)
4 Jl. Angsoka 0 0 15,94 (14,94) 223,20 43,33 (0,34)
5 Jl. Antasura 68 68 15,94 (6,94) 48,16 43,33 (0,16)
6 Jl. Buagan 50 50 15,94 (9,94) 98,80 43,33 (0,23)
7 Jl. Buana Kubu 76 76 15,94 2,06 4,24 43,33 0,05
8 Jl. Bypass Ngurah Rai 2864 2864 15,94 457,06 208.903,84 43,33 10,55
9 Jl. Bypass Padang Galak 0 0 15,94 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)
10 Jl. Badak Agung 0 0 15,94 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)
11 Jl. Batanta 0 0 15,94 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)
12 Jl. Buluh Indah 73 73 15,94 2,06 4,24 43,33 0,05
13 Jl. Bedahulu 54 54 15,94 (6,94) 48,16 43,33 (0,16)
14 Jl. Bypass Renon 50 50 15,94 (9,94) 98,80 43,33 (0,23)
15 Jl. Bedugul 43 43 15,94 (3,94) 15,52 43,33 (0,09)
16 Jl. Batur Sari 0 0 15,94 (13,94) 194,32 43,33 (0,32)
17 Jl. Buana Raya 113 113 15,94 9,06 82,08 43,33 0,21
18 Jl. Batukaru 0 0 15,94 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)
19 Jl. Basuki Rahmat 20 20 15,94 (12,94) 167,44 43,33 (0,30)
20 Jl. Bung Tomo 0 0 15,94 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)
21 Jl. Benoa 52 52 15,94 (0,94) 0,88 43,33 (0,02)
22 Jl. Betngandang 0 0 15,94 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)
23 Jl. Cekomaria 0 0 15,94 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)
24 Jl. Ciung Wanara 31 31 15,94 (9,94) 98,80 43,33 (0,23)
202
25 Jl. Cokroaminoto 513 513 15,94 71,06 5.049,52 43,33 1,64
26 Jl. Cut Nyak Diean 0 0 15,94 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)
27 Jl. Cargo 127 127 15,94 14,06 197,68 43,33 0,32
28 Jl. Cok Tresna 183 183 15,94 17,06 291,04 43,33 0,39
29 Jl. Danau Tamblingan 139 139 15,94 17,06 291,04 43,33 0,39
30 Jl. Dukuh Sari 47 47 15,94 (6,94) 48,16 43,33 (0,16)
31 Jl. Dewi Sartika 55 55 15,94 0,06 0,00 43,33 0,00
32 Jl. Drupadi 19 19 15,94 (12,94) 167,44 43,33 (0,30)
33 Jl. Darma Wangsa 0 0 15,94 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)
34 Jl. Danau Poso 32 32 15,94 (9,94) 98,80 43,33 (0,23)
35 Jl. Danau Tondanau 106 106 15,94 5,06 25,60 43,33 0,12
36 Jl. Danau Bratan 26 26 15,94 (12,94) 167,44 43,33 (0,30)
37 Jl. Danau Tempe 60 60 15,94 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)
38 Jl. Diponogoro 214 214 15,94 36,06 1.300,32 43,33 0,83
39 Jl. Danau Buyan 43 43 15,94 (3,94) 15,52 43,33 (0,09)
40 Jl. Dewi Madri 102 102 15,94 2,06 4,24 43,33 0,05
41 Jl. Dewi Sri 47 47 15,94 (9,94) 98,80 43,33 (0,23)
42 Jl. Dahlia 0 0 15,94 (15,94) 254,08 43,33 (037)
43 Jl. Dewata 0 0 15,94 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)
44 Jl. Gatot Subroto 1338 1338 15,94 203,06 41.233,36 43,33 4,69
45 Jl. Griya Anyar 0 0 15,94 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)
46 Jl. Gunung Lempuyang 0 0 15,94 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)
47 Jl. Gunung Sangiang 0 0 15,94 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)
48 Jl. Gunung Rinjani 0 0 15,94 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)
49 Jl. Gunung Merapi 19 19 15,94 (12,94) 167,44 43,33 (0,30)
50 Jl. Gunung Salak 0 0 15,94 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)
51 Jl. Gelogor Carik 89 89 15,94 8,06 64,96 43,33 0,19
52 Jl. Gunung Agung 270 270 15,94 20,06 402,40 43,33 0,46
203
53 Jl. Gemitir 50 50 15,94 (6,94) 48,16 43,33 (0,16)
54 Jl. Glogor Carik 174 174 15,94 23,06 531,76 43,33 0,53
55 Jl. Gunung Galunggung 19 19 15,94 (12,94) 167,44 43,33 (0,30)
56 Jl. Gunung Slamet 70 70 15,94 (3,94) 15,52 43,33 (0,09)
57 Jl. Gunung Subur 50 50 15,94 (6,94) 48,16 43,33 (0,16)
58 Jl. Gunung Andakasa 86 86 15,94 8,06 64,96 43,33 0,19
59 Jl. Gunung Tangkuban Perahu 52 52 15,94 (6,94) 48,16 43,33 (0,16)
60 Jl. Gunung Perahu 0 0 15,94 (15,94) 254,08 43,33 (0,37)
61 Jl. Gurita 19 19 15,94 (12,94) 167,44 43,33 (0,30)
62 Jl. Gunung Soputan 72 72 15,94 2,06 4,24 43,33 0,05
63 Jl. Gadung 113 113 15,94 2,06 4,24 43,33 0,05
64 Jl. Gunung Sari 15 3,00 11,95 (8,95) 80,05 33,66 (0,27)
65 Jl. Gajah Mada 9 1,80 11,95 (0,15) 102,97 33,66 (0,30)
66 Jl. Hayam Wuruk 273 54,60 11,95 42,65 1.819,25 33,66 1,27
67 Jl. Hang Tuah 150 30,00 11,95 18,05 325,90 33,66 0,54
68 Jl. Hasanuddin 15 3,00 11,95 (8,95) 80,05 33,66 (0,27)
69 Jl. Imam Bonjol 959 191,80 11,95 179,85 32.346,99 33,66 5,34
70 Jl. Ida Bagus Mantra 447 89,40 11,95 77,45 5.998,92 33,66 2,30
71 Jl. Ikan Tuna 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)
72 jl. Juanda 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)
73 Jl. Kebo Iwa 81 16,20 11,95 4,25 18,09 33,66 0,13
74 Jl. Kertanegara 18 3,60 11,95 (8,35) 69,68 33,66 (0,25)
75 Jl. Kertapetasikan 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)
76 Jl. Kembang Matahari 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)
77 Jl. Kamboja 42 8,40 11,95 (3,55) 12,58 33,66 (0,11)
78 Jl. Kumbakarna 9 1,80 11,95 (10,15) 102,97 33,66 (0,30)
79 Jl. Kresek 3 0,60 11,95 11,35) 128,76 33,66 (0,34)
80 Jl. Kerta Dalem 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)
204
81 Jl. Kenyeri 36 7,20 11,95 (4,75) 22,54 33,66 (0,14)
82 Jl. Ken Arok 10 2,00 11,95 (9,95) 98,95 33,66 (0,30)
83 Jl. Kebon Kori 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)
84 Jl. Kusuma Atmaja 9 1,80 11,95 (10,15) 102,97 33,66 (0,30)
85 Jl. Ken Dedes 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)
86 Jl. Katrangan 27 5,40 11,95 (6,55) 42,87 33,66 (0,19)
87 Jl. Kepundung 15 3,00 11,95 (8,95) 80,05 33,66 (0,27)
88 Jl. Kartini 27 5,40 11,95 (6,55) 42,87 33,66 (0,19)
89 Jl. Kapten Japa 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)
90 Jl. Labuan Said 1 0,20 11,95 (11,75) 138,00 33,66 (0,35)
91 Jl. Letda Reta 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)
92 Jl. Letda Made Putra 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)
93 Jl. Mertasari 108 21,60 11,95 9,65 93,17 33,66 0,29
94 Jl. Marlboro 270 54,00 11,95 42,05 1.768,43 33,66 1,25
95 Jl. Mahendradata 559 111,80 11,95 99,85 9.970,56 33,66 2,97
96 Jl. Melati 61 12,20 11,95 0,25 0,06 33,66 0,01
97 Jl. Mertanadi 30 6,00 11,95 (5,95) 35,37 33,66 0,18)
98 Jl. Merpati 24 4,80 11,95 (7,15) 51,08 33,66 (0,21)
99 Jl. Merdeka 8 1,60 11,95 (10,35) 107,07 33,66 (0,31)
100 Jl. Moh Yamin 30 6,00 11,95 (5,95) 35,37 33,66 (0,18)
101 Jl. Mayjen Sutoyo 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)
102 Jl. Nusa Indah 36 7,20 11,95 (4,75) 22,54 33,66 (0,14)
103 Jl. Nangka Utara 75 15,00 11,95 3,05 9,32 33,66 0,09
104 Jl. Nangka Selatan 43 8,60 11,95 (3,35) 11,20 33,66 (0,10)
105 Jl. Nagasari 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)
106 Jl. Nusa Kambangan 63 12,60 11,95 0,65 0,43 33,66 0,02
107 Jl. Narakusuma 7 1,40 11,95 (10,55) 111,25 33,66 (0,31)
108 Jl. Soputan 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)
205
109 Jl. Pendidikan 36 7,20 11,95 (4,75) 22,54 33,66 (0,14)
110 Jl. Pidada 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)
111 Jl. Patimura 16 3,20 11,95 (8,75) 76,52 33,66 (0,26)
112 Jl. Perum Biaung 18 3,60 11,95 (8,35) 69,68 33,66 (0,25)
113 Jl. Pasar Uma Anyar 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)
114 Jl. Piara 0 - 11,95 (11,95) 142,74 33,66 (0,35)
115 Jl. Puri Gading 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)
116 Jl. Pulau Bungin 33 6,60 11,95 (5,35) 28,59 33,66 (0,16)
117 Jl. Pulau Seram 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)
118 Jl. Pulau Saelus 21 4,20 11,95 (7,75) 60,02 33,66 (0,23)
119 Jl. Pemuda 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)
120 Jl. Padma 54 10,80 11,95 (1,15) 1,32 33,66 (0,03)
121 Jl. Pulau Kawe 30 6,00 11,95 (5,95) 35,37 33,66 (0,18)
122 Jl. Pulau Roon 1 0,20 11,95 (11,75) 138,00 33,66 (0,35)
123 Jl. Pratama 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)
124 Jl. Pulau Komodo 15 3,00 11,95 (8,95) 80,05 33,66 (0,27)
125 Jl. Penamparan 9 1,80 11,95 (10,15) 102,97 33,66 (0,30)
126 Jl. Puputan Renon 153 30,60 11,95 18,65 347,92 33,66 0,55
127 Jl. Pulau Buru 27 5,40 11,95 (6,55) 42,87 33,66 (0,19)
128 Jl. Pulau Moyo 15 3,00 11,95 (8,95) 80,05 33,66 (0,27)
129 Jl. Pulau Bangka 15 3,00 11,95 (8,95) 80,05 33,66 (0,27)
130 Jl. Pulau Galang 9 1,80 11,95 (10,15) 102,97 33,66 (0,30)
131 Jl. Panjaitan 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)
132 Jl. Pulau Misol 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)
133 Jl. Pulau Singkep 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)
134 Jl. Pulau Belitung 15 3,00 11,95 (8,95) 80,05 33,66 (0,27)
135 Jl. Pulau Enggano 9 1,80 11,95 (10,15) 102,97 33,66 (0,30)
136 Jl. Palapa 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)
206
137 Jl. Padang Galak 1 0,20 11,95 (11,75) 138,00 33,66 (0,35)
138 Jl. Pulau Roti 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)
139 Jl. Ratna 35 7,00 11,95 (4,95) 24,48 33,66 (0,15)
140 Jl. Padang Sambian 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)
141 Jl. Raya Serangan 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)
142 Jl. Raya Kampial 1 0,20 11,95 (11,75) 138,00 33,66 (0,35)
143 Jl. Ratya Sempidi 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)
144 Jl. Raya Pemogan 121 24,20 11,95 12,25 150,13 33,66 0,36
145 Jl. Suwung Kauh 39 7,80 11,95 (4,15) 17,20 33,66 (0,12)
146 Jl. Sutoyo 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)
147 Jl. Sunset Road 70 14,00 11,95 2,05 4,21 33,66 0,06
148 Jl. Seroja 45 9,00 11,95 (2,95) 8,69 33,66 (0,09)
149 Jl. Soka 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)
150 Jl. Suli 33 6,60 11,95 (5,35) 28,59 33,66 (0,16)
151 Jl. Sutomo 18 3,60 11,95 (8,35) 69,68 33,66 (0,25)
152 Jl. Setiabudi 60 12,00 11,95 0,05 0,00 33,66 0,00
153 Jl. Sudirman 63 12,60 11,95 0,65 0,43 33,66 0,02
154 Jl. Sidakarya 73 14,60 11,95 2,65 7,04 33,66 0,08
155 Jl. Sesetan 247 49,40 11,95 37,45 1.402,70 33,66 1,11
156 Jl. Sedap Malam 72 14,40 11,95 2,45 6,02 33,66 0,07
157 Jl. Surapati 31 6,20 11,95 (5,75) 33,03 33,66 (0,17)
158 Jl. Soka 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)
159 Jl. Segara Ayu 9 1,80 11,95 (10,15) 102,97 33,66 (0,30)
160 Jl. Siulan 18 3,60 11,95 (8,35) 69,68 33,66 (0,25)
161 Jl. Sari Gading 18 3,60 11,95 (8,35) 69,68 33,66 (0,25)
162 Jl. Sulatri 45 9,00 11,95 (2,95) 8,69 33,66 (0,09)
163 Jl. Subur 60 12,00 11,95 0,05 0,00 33,66 0,00
164 Jl. Sekuta 18 3,60 11,95 (8,35) 69,68 33,66 (0,25)
207
165 Jl. Serma katos 9 1,80 11,95 (10,15) 102,97 33,66 (0,30)
166 Jl. Sutomo 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)
167 Jl. Suci 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)
168 Jl. Tibung Sari 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)
169 Jl. Tukad Yeh Aya 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)
170 Jl. Teuku Umar 526 105,20 11,95 93,25 8.696,06 33,66 2,77
171 Jl. Tukad Badung 24 4,80 11,95 (7,15) 51,08 33,66 (0,21)
172 Jl. Tukad Bilok 42 8,40 11,95 (3,55) 12,58 33,66 (0,11)
173 Jl. Trenggana 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)
174 Jl. Turi 7 1,40 11,95 (10,55) 111,25 33,66 (0,31)
175 Jl. Tukad Musi 9 1,80 11,95 (10,15) 102,97 33,66 (0,30)
176 Jl. Tunjung Sari 21 4,20 11,95 (7,75) 60,02 33,66 (0,23)
177 Jl. Tukad Yeh Biu 1 0,20 11,95 (11,75) 138,00 33,66 (0,35)
178 Jl. Tukad Sangiang 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)
179 Jl. Tukad Pakerisan 98 19,60 11,95 7,65 58,56 33,66 0,23
180 Jl. Tukad Irawadi 15 3,00 11,95 (8,95) 80,05 33,66 (0,27)
181 Jl. Tukad Balian 24 4,80 11,95 (7,15) 51,08 33,66 (0,21)
182 Jl. Taman Giri 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)
183 Jl. Tantular 10 2,00 11,95 (9,95) 98,95 33,66 (0,30)
184 Jl. Tukad Punggawa 9 1,80 11,95 (10,15) 102,97 33,66 (0,30)
185 Jl. Tukad Batanghari 10 2,00 11,95 (9,95) 98,95 33,66 (0,30)
186 Jl. Tukad Unda 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)
187 Jl. Tegal Wangi 6 1,20 11,95 (10,75) 115,50 33,66 (0,32)
188 Jl. Tukad Barito 16 3,20 11,95 (8,75) 76,52 33,66 (0,26)
189 Jl. Tukad Gangga 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)
190 Jl. Trengguli 21 4,20 11,95 (7,75) 60,02 33,66 (0,23)
191 Jl. Toya Ning 1 0,20 11,95 (11,75) 138,00 33,66 (0,35)
192 Jl. Tukad Nyali 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)
208
193 Jl. Tunjung Tutur 4 0,80 11,95 (11,15) 124,26 33,66 (0,33)
194 Jl. Tukad Petanu 13 2,60 11,95 (9,35) 87,37 33,66 (0,28)
195 Jl. Ulunsui 3 0,60 11,95 (11,35) 128,76 33,66 (0,34)
196 Jl. Udayana 33 6,60 11,95 (5,35) 28,59 33,66 (0,16)
197 jl. Uluwatu 35 7,00 11,95 (4,95) 24,48 33,66 (0,15)
198 Jl. Veteran 14 2,80 11,95 (9,15) 83,67 33,66 (0,27)
199 Jl. Wahidin 38 7,60 11,95 (4,35) 18,90 33,66 (0,13)
200 jl. Wekudara 28 5,60 11,95 (6,35) 40,29 33,66 (0,19)
201 Jl. Wibisana 12 2,40 11,95 (9,55) 91,15 33,66 (0,28)
202 Jl. Waribang 94 18,80 11,95 6,85 46,96 33,66 0,20
203 Jl. Waturenggong 79 15,80 11,95 3,85 14,84 33,66 0,11
204 Jl. WR. Supratman 389 77,80 11,95 65,85 4.336,58 33,66 1,96
205 Jl. Sumatra 24 4,80 11,95 (7,15) 51,08 33,66 (0,21)
209
Tabel E.1 Perhitungan Cusum Untuk Mencari Black Spot Ruas Jalan Bypass Ngurah Rai
No. Station Tahun Jumlah
Kecelakaan (Xi) W (Xi - W) Si
1 Sta 0-1
2007 4
5,013
(1,013)
(1,013)
2008 4
5,013
(1,013)
(2,025)
2009 3
5,013
(2,013)
(4,038)
2010 6
5,013
0,988
(3,050)
2011 5
5,013
(0,013)
(3,063)
2 Sta 1-2
2007 4
5,013
(1,013)
(1,013)
2008 5
5,013
(0,013)
(1,025)
2009 5
5,013
(0,013)
(1,038)
2010 4
5,013
(1,013)
(2,050)
2011 6
5,013
0,988
(1,063)
3 Sta 2-3
2007 3
5,013
(2,013)
(2,013)
2008 7
5,013
1,988
(0,025)
2009 6
5,013
0,988
0,962
2010 4
5,013
(1,013)
(0,050)
2011 6
5,013
0,988
0,937
4 Sta 3-4
2007 4
5,013
(1,013)
(1,013)
2008 4
5,013
(1,013)
(2,025)
2009 3
5,013
(2,013)
(4,038)
2010 6
5,013
0,988
(3,050)
2011 5
5,013
(0,013)
(3,063)
210
5 Sta 4-5 2007 4 5,013 (1,013)
(1,013)
2008 5
5,013
(0,013)
(1,025)
2009 5
5,013
(0,013)
(1,038)
2010 4
5,013
(1,013)
(2,050)
2011 6
5,013
0,988
(1,063)
6 Sta 5-6
2007 3
5,013
(2,013)
(2,013)
2008 7
5,013
1,988
(0,025)
2009 6
5,013
0,988
0,962
2010 4
5,013
(1,013)
(0,050)
2011 6
5,013
0,988
0,937
7 Sta 6-7
2007 4
5,013
(1,013)
(1,013)
2008 4
5,013
(1,013)
(2,025)
2009 6
5,013
0,988
(1,038)
2010 4
5,013
(1,013)
(2,050)
2011 6
5,013
0,988
(1,063)
8 Sta 7-8
2007 4
5,013
(1,013)
(1,013)
2008 5
5,013
(0,013)
(1,025)
2009 7
5,013
1,988
0,962
2010 2
5,013
(3,013)
(2,050)
211
2011 5
5,013
(0,013)
(2,063)
9 Sta 8-9
2007 3
5,013
(2,013)
(2,013)
2008 7
5,013
1,988
(0,025)
2009 5
5,013
(0,013)
(0,038)
2010 3
5,013
(2,013)
(2,050)
2011 5
5,013
(0,013)
(2,063)
2007 0
5,013
(5,013)
(5,013)
2008 6
5,013
0,988
(4,025)
2009 7
5,013
1,988
(2,038)
2010 4
5,013
(1,013)
(3,050)
2011 8
5,013
2,988
(0,063)
2007 3
5,013
(2,013)
(2,013)
2008 5
5,013
(0,013)
(2,025)
2009 6
5,013
0,988
(1,038)
2010 6
5,013
0,988
(0,050)
2011 4
5,013
(1,013)
(1,063)
2007 5
5,013
(0,013)
(0,013)
2008 7
5,013
1,988
1,975
2009 8
5,013
2,988
4,963
2010 7
5,013
1,988
6,950
2011 11
5,013
5,988
12,938
2007 2
5,013
(3,013)
(3,013)
2008 5
5,013
(0,013)
(3,025)
212
2009 7
5,013
1,988
(1,038)
2010 4
5,013
(1,013)
(2,050)
2011 8
5,013
2,988
0,937
2007 3
5,013
(2,013)
(2,013)
2008 4
5,013
(1,013)
(3,025)
2009 5
5,013
(0,013)
(3,038)
2010 7
5,013
1,988
(1,050)
2011 6
5,013
0,988
(0,063)
2007 4
5,013
(1,013)
(1,013)
2008 4
5,013
(1,013)
(2,025)
2009 3
5,013
(2,013)
(4,038)
2010 6
5,013
0,988
(3,050)
2011 7
5,013
1,988
(1,063)
2007 5
5,013
(0,013)
(0,013)
2008 4
5,013
(1,013)
(1,025)
2009 3
5,013
(2,013)
(3,038)
2010 5
5,013
(0,013)
(3,050)
2011 7
5,013
1,988
(1,063)
2007 6
5,013
0,988
0,988
2008 5
5,013
(0,013)
0,975
2009 3
5,013
(2,013)
(1,038)
2010 5
5,013
(0,013)
(1,050)
2011 5
5,013
(0,013)
(1,063)
213
2007 3
5,013
(2,013)
(2,013)
2008 5
5,013
(0,013)
(2,025)
2009 7
5,013
1,988
(0,038)
2010 4
5,013
(1,013)
(1,050)
2011 6
5,013
0,988
(0,063)
2007 5
5,013
(0,013)
(0,013)
2008 5
5,013
(0,013)
(0,025)
2009 6
5,013
0,988
0,962
2010 3
5,013
(2,013)
(1,050)
2011 5
5,013
(0,013)
(1,063)
2007 3
5,013
(2,013)
(2,013)
2008 4
5,013
(1,013)
(3,025)
2009 5
5,013
(0,013)
(3,038)
2010 7
5,013
1,988
(1,050)
2011 6
5,013
0,988
(0,063)
2007 4
5,013
(1,013)
(1,013)
2008 4
5,013
(1,013)
(2,025)
2009 3
5,013
(2,013)
(4,038)
2010 6
5,013
0,988
(3,050)
2011 7
5,013
1,988
(1,063)
2007 5
5,013
(0,013)
(0,013)
2008 4
5,013
(1,013)
(1,025)
2009 3
5,013
(2,013)
(3,038)
214
2010 5
5,013
(0,013)
(3,050)
2011 7
5,013
1,988
(1,063)
2007 6
5,013
0,988
0,988
2008 5
5,013
(0,013)
0,975
2009 3
5,013
(2,013)
(1,038)
2010 5
5,013
(0,013)
(1,050)
2011 5
5,013
(0,013)
(1,063)
2007 3
5,013
(2,013)
(2,013)
2008 5
5,013
(0,013)
(2,025)
2009 7
5,013
1,988
(0,038)
2010 4
5,013
(1,013)
(1,050)
2011 6
5,013
0,988
(0,063)
2007 5
5,013
(0,013)
(0,013)
2008 5
5,013
(0,013)
(0,025)
2009 6
5,013
0,988
0,962
2010 3
5,013
(2,013)
(1,050)
2011 5
5,013
(0,013)
(1,063)
215
Tabel E.2 Perhitungan Cusum Untuk Mencari Black Spot Ruas Jalan Gatot Subroto
No. Station Tahun Jumlah
Kecelakaan (Xi) W (Xi - W) Si
1 Sta 0-1
2007 2
3,533
(1,533)
(1,533)
2008 3
3,533
(0,533)
(2,067)
2009 3
3,533
(0,533)
(2,600)
2010 5
3,533
1,467
(1,133)
2011 4
3,533
0,467
(0,667)
2 Sta 1-2
2007 2
3,533
(1,533)
(1,533)
2008 3
3,533
(0,533)
(2,067)
2009 4
3,533
0,467
(1,600)
2010 3
3,533
(0,533)
(2,133)
2011 6
3,533
2,467
0,333
3 Sta 2-3
2007 3
3,533
(0,533)
(0,533)
2008 4
3,533
0,467
(0,067)
2009 3
3,533
(0,533)
(0,600)
2010 3
3,533
(0,533)
(1,133)
2011 4
3,533
0,467
(0,667)
4 Sta 3-4
2007 2
3,533
(1,533)
(1,533)
2008 3
3,533
(0,533)
(2,067)
2009 5
3,533
1,467
(0,600)
2010 4
3,533
0,467
(0,133)
2011 5
3,533
1,467
1,333
216
5 Sta 4-5 2007 3
3,533
(0,533)
(0,533)
2008 5
3,533
1,467
0,933
2009 8
3,533
4,467
5,400
2010 6
3,533
2,467
7,867
2011 8
3,533
4,467
12,333
6 Sta 5-6
2007 2
3,533
(1,533)
(1,533)
2008 3
3,533
(0,533)
(2,067)
2009 4
3,533
0,467
(1,600)
2010 3
3,533
(0,533)
(2,133)
2011 4
3,533
0,467
(1,667)
7 Sta 6-7
2007 2
3,533
(1,533)
(1,533)
2008 1
3,533
(2,533)
(2,533)
2009 3
3,533
(0,533)
(0,533)
2010 2
3,533
(1,533)
(1,533)
2011 5
3,533
1,467
1,467
8 Sta 7-8
2007 3
3,533
(0,533)
(0,533)
2008 2
3,533
(1,533)
(2,067)
2009 4
3,533
0,467
(1,600)
2010 4
3,533
0,467
(1,133)
217
2011 5
3,533
1,467
0,333
9 Sta 8-8,5
2007 0
3,533
(3,533)
(3,533)
2008 2
3,533
(1,533)
(5,067)
2009 2
3,533
(1,533)
(6,600)
2010 2
3,533
(1,533)
(8,133)
2011 5
3,533
1,467
(6,667)
218
Tabel E.3 Perhitungan Cusum Untuk Mencari Black Spot Ruas Jalan Imam Bonjol
No. Station Tahun Jumlah
Kecelakaan (Xi) W (Xi - W) Si
1 Sta 0-1
2007 8
5,171
2,829
2,829
2008 9
5,171
3,829
6,657
2009 7
5,171
1,829
4,657
2010 8
5,171
2,829
5,657
2011 12
5,171
6,829
9,657
2 Sta 1-2
2007 3
5,171
(2,171)
(2,171)
2008 5
5,171
(0,171)
(2,343)
2009 4
5,171
(1,171)
(3,343)
2010 5
5,171
(0,171)
(2,343)
2011 7
5,171
1,829
(0,343)
3 Sta 2-3
2007 6
5,171
0,829
0,829
2008 3
5,171
(2,171)
(1,343)
2009 3
5,171
(2,171)
(1,343)
2010 6
5,171
0,829
1,657
2011 5
5,171
(0,171)
0,657
4 Sta 3-4
2007 3
5,171
(2,171)
(2,171)
2008 2
5,171
(3,171)
(5,343)
2009 2
5,171
(3,171)
(5,343)
2010 6
5,171
0,829
(1,343)
2011 4
5,171
(1,171)
(3,343)
219
5 Sta 4-5 2007 4
5,171
(1,171)
(1,171)
2008 2
5,171
(3,171)
(4,343)
2009 3
5,171
(2,171)
(3,343)
2010 4
5,171
(1,171)
(2,343)
2011 3
5,171
(2,171)
(3,343)
6 Sta 5-6
2007 0
5,171
(5,171)
(5,171)
2008 4
5,171
(1,171)
(6,343)
2009 3
5,171
(2,171)
(7,343)
2010 4
5,171
(1,171)
(6,343)
2011 5
5,171
(0,171)
(5,343)
7 Sta 6-7
2007 0
5,171
(5,171)
(5,171)
2008 3
5,171
(2,171)
(2,171)
2009 1
5,171
(4,171)
(4,171)
2010 2
5,171
(3,171)
(3,171)
2011 4
5,171
(1,171)
(1,171)
220
Tabel F.1 Perhitungan Biaya Korban Kecelakaan (BBKO) Pada Ruas Jalan yang Didefinisikan Black Spot di Kota Denpasar Tahun 2007-2011
Tahun Ruas Jalan BSKO (Rp/Korban) Korban Manusia BBKO (Rp/Th)
Total MD LB LR MD LB LR MD LB LR
2007
Jl. Bypass Ngurah Rai
180.674.668
8.844.278
1.586.384 13 32 22
2.348.770.684
283.016.896
34.900.448
2.666.688.028
Jl. Gatot Subroto
180.674.668
8.844.278
1.586.384 6 16 12
1.084.048.008
141.508.448
19.036.608
1.244.593.064
Jl. Imam Bonjol
180.674.668
8.844.278
1.586.384 10 13 16
1.806.746.680
114.975.614
25.382.144
1.947.104.438
2008
Jl. Bypass Ngurah Rai
200.548.881
9.817.149
1.760.886 4 39 21
802.195.526
382.868.804
36.978.601
1.222.042.930
Jl. Gatot Subroto
200.548.881
9.817.149
1.760.886 12 17 12
2.406.586.577
166.891.530
21.130.629
2.594.608.736
Jl. Imam Bonjol
200.548.881
9.817.149
1.760.886 5 23 14
1.002.744.407
225.794.423
24.652.401
1.253.191.230
2009
Jl. Bypass Ngurah Rai
222.609.258
10.897.035
1.954.583 1 43 74
222.609.258
468.572.513
144.639.157
835.820.928
Jl. Gatot Subroto
222.609.258
10.897.035
1.954.583 6 22 37
1.335.655.550
239.734.774
72.319.579
1.647.709.903
Jl. Imam Bonjol
222.609.258
10.897.035
1.954.583 5 15 23
1.113.046.292
163.455.528
44.955.414
1.321.457.233
2010
Jl. Bypass Ngurah Rai
247.096.277
12.095.709
2.169.587 8 23 55
1.976.770.214
278.201.308
119.327.305
2.374.298.827
Jl. Gatot Subroto
247.096.277
12.095.709
2.169.587 3 15 27
741.288.830
181.435.636
58.578.859
981.303.325
Jl. Imam Bonjol 3 19 26
221
247.096.277 12.095.709 2.169.587 741.288.830 229.818.472 56.409.271 1.027.516.574
2011
Jl. Bypass Ngurah Rai
274.276.867
13.426.237
2.408.242 10 47 69
2.742.768.672
631.033.141
166.168.696
3.539.970.509
Jl. Gatot Subroto
274.276.867
13.426.237
2.408.242 5 23 30
1.371.384.336
308.803.452
72.247.259
1.752.435.047
Jl. Imam Bonjol
274.276.867
13.426.237
2.408.242 9 17 22
2.468.491.805
228.246.030
52.981.323
2.749.719.158
222
Tabel F.2 Perhitungan Biaya Satuan Korban Kecelakaan (BSKO) dan Biaya Korban Kecelakaan (BBKO) Pada Ruas Jalan di Kota Denpasar Dari Tahun 2007-2011
No. Kategori Korban Tahun
Awal
Tahun
Perhitungan t g BSKOj (T0)
BSKO
(Rp/ Korban)
Jumlah
Korban
(Org/Thn)
BBKO
(Rp/ Tahun)
1
Meninggal Dunia (MD) 2003 2007 4 0,11
119.016.000
180.674.668 90
16.260.720.112
Luka Berat (LB) 2003 2007 4 0,11
5.826.000
8.844.278 168
1.485.838.739
Luka Ringan (LR) 2003 2007 4 0,11
1.045.000
1.586.384 196
310.931.181
2
Meninggal Dunia (MD) 2003 2008 5 0,11
119.016.000
200.548.881 79
15.843.361.630
Luka Berat (LB) 2003 2008 5 0,11
5.826.000
9.817.149 197
1.933.978.316
Luka Ringan (LR) 2003 2008 5 0,11
1.045.000
1.760.886 156
274.698.180
3
Meninggal Dunia (MD) 2003 2009 6 0,11
119.016.000
222.609.258 58
12.911.336.984
Luka Berat (LB) 2003 2009 6 0,11
5.826.000
10.897.035 263
2.865.920.253
Luka Ringan (LR) 2003 2009 6 0,11
1.045.000
1.954.583 386
754.469.118
223
4
Meninggal Dunia (MD) 2003 2010 7 0,11
119.016.000
247.096.277 37
9.142.562.240
Luka Berat (LB) 2003 2010 7 0,11
5.826.000
12.095.709 209
2.528.003.192
Luka Ringan (LR) 2003 2010 7 0,11
1.045.000
2.169.587 320
694.267.955
5
Meninggal Dunia (MD) 2003 2011 8 0,11
119.016.000
274.276.867 107
29.347.624.790
Luka Berat (LB) 2003 2011 8 0,11
5.826.000
13.426.237 224
3.007.477.098
Luka Ringan (LR) 2003 2011 8 0,11
1.045.000
2.408.242 428
1.030.727.563
224
Tabel F.3 Perhitungan Biaya Satuan Korban Kecelakaan (BSKO) dan Biaya Korban Kecelakaan (BBKO) Pada Dari Tahun 2007-2011
No. Kategori Korban Tahun
Awal
Tahun
Perhitungan t g BSKOj (T0)
BSKO
(Rp/ Korban)
Jumlah
Korban
(Org/Thn)
BBKO
(Rp/ Tahun)
1
Meninggal Dunia (MD) 2003 2007 4 0,11
119.016.000
180.674.668 9
1.626.072.011
Luka Berat (LB) 2003 2007 4 0,11
5.826.000
8.844.278 23
203.418.399
Luka Ringan (LR) 2003 2007 4 0,11
1.045.000
1.586.384 15
23.795.754
2
Meninggal Dunia (MD) 2003 2008 5 0,11
119.016.000
200.548.881 3
601.646.644
Luka Berat (LB) 2003 2008 5 0,11
5.826.000
9.817.149 15
147.257.232
Luka Ringan (LR) 2003 2008 5 0,11
1.045.000
1.760.886 13
22.891.515
3
Meninggal Dunia (MD) 2003 2009 6 0,11
119.016.000
222.609.258 9
2.003.483.325
Luka Berat (LB) 2003 2009 6 0,11
5.826.000
10.897.035 20
217.940.704
Luka Ringan (LR) 2003 2009 6 0,11
1.045.000
1.954.583 22
43.000.831
4 Meninggal Dunia (MD) 2003 2010 7 0,11
119.016.000
247.096.277 4
988.385.107
Luka Berat (LB) 2003 2010 7 0,11
5.826.000
12.095.709 12
145.148.509
225
Luka Ringan (LR) 2003 2010 7 0,11
1.045.000
2.169.587 7
15.187.112
5
Meninggal Dunia (MD) 2003 2011 8 0,11
119.016.000
274.276.867 12
3.291.322.406
Luka Berat (LB) 2003 2011 8 0,11
5.826.000
13.426.237 18
241.672.267
Luka Ringan (LR) 2003 2011 8 0,11
1.045.000
2.408.242 29
69.839.017
226
Tabel F.4 Perhitungan Biaya Kecelakaan (BBKE) Pada Ruas Jalan yang Didefinisikan Black Spot di Kota Denpasar Tahun 2007-2011
Tahun Ruas Jalan BSKE (Rp/Kecelakaan) Jenis Kecelakaan BBKO (Rp/Th)
Total Fatal Berat Ringan F B R Fatal Berat Ringan
2007
Jl. Bypass Ngurah Rai
199.178.428
28.838.784
19.176.265 11 13 27
2.190.962.710
374.904.187
517.759.166
3.083.626.062
Jl. Gatot Subroto
199.178.428
28.838.784
19.176.265 6 6 20
1.195.070.569
173.032.701
383.525.308
1.751.628.579
Jl. Imam Bonjol
199.178.428
28.838.784
19.176.265 3 6 14
597.535.284
173.032.701
268.467.716
1.039.035.702
2008
Jl. Bypass Ngurah Rai
221.088.055
32.011.050
21.285.655 4 17 45
884.352.221
544.187.846
957.854.458
2.386.394.525
Jl. Gatot Subroto
221.088.055
32.011.050
21.285.655 6 8 12
1.326.528.331
256.088.398
255.427.855
1.838.044.585
Jl. Imam Bonjol
221.088.055
32.011.050
21.285.655 4 10 11
884.352.221
320.110.498
234.142.201
1.438.604.919
2009
Jl. Bypass Ngurah Rai
245.407.741
35.532.265
23.627.077 1 27 62
245.407.741
959.371.162
1.464.878.751
2.669.657.654
Jl. Gatot Subroto
245.407.741
35.532.265
23.627.077 6 18 15
1.472.446.448
639.580.774
354.406.149
2.466.433.372
Jl. Imam Bonjol
245.407.741
35.532.265
23.627.077 5 4 10
1.227.038.707
142.129.061
236.270.766
1.605.438.534
2010
Jl. Bypass Ngurah Rai
272.402.593
39.440.814
26.226.055 8 33 52
2.179.220.743
1.301.546.876
1.363.754.863
4.844.522.482
Jl. Gatot Subroto
272.402.593
39.440.814
26.226.055 3 11 19
817.207.779
433.848.959
498.295.046
1.749.351.783
Jl. Imam Bonjol 3 21 14
227
272.402.593 39.440.814 26.226.055 817.207.779 828.257.103 367.164.771 2.012.629.652
2011
Jl. Bypass Ngurah Rai
302.366.878
43.779.304
29.110.921 10 40 51
3.023.668.781
1.751.172.160
1.484.656.976
6.259.497.918
Jl. Gatot Subroto
302.366.878
43.779.304
29.110.921 5 19 27
1.511.834.390
831.806.776
785.994.870
3.129.636.036
Jl. Imam Bonjol
302.366.878
43.779.304
29.110.921 9 21 15
2.721.301.903
919.365.384
436.663.817
4.077.331.104
228
Tabel F.5 Perhitungan Biaya Satuan Kecelakaan (BSKE) dan Biaya Kecelakaan (BBKE) Pada Ruas Jalan di Kota Denpasar Dari Tahun 2007-2011
No. Kategori
Kecelakaan
Tahun
Awal
Tahun
Perhitungan t g BSKEj (T0)
BSKE
(Rp/ Kejadian)
Jumlah
Kecelakaan
(Kejadian/Thn)
BBKE
(Rp/ Tahun)
1
Kecelakaan Fatal 2003 2007 4 0,11
131.205.000
199.178.428 49
9.759.742.979
Kecelakaan Berat 2003 2007 4 0,11
18.997.000
28.838.784 101
2.912.717.141
Kecelakaan Ringan 2003 2007 4 0,11
12.632.000
19.176.265 160
3.068.202.467
2
Kecelakaan Fatal 2003 2008 5 0,11
131.205.000
221.088.055 44
9.727.874.431
Kecelakaan Berat 2003 2008 5 0,11
18.997.000
32.011.050 95
3.041.049.728
Kecelakaan Ringan 2003 2008 5 0,11
12.632.000
21.285.655 162
3.448.276.048
3
Kecelakaan Fatal 2003 2009 6 0,11
131.205.000
245.407.741 83
20.368.842.529
Kecelakaan Berat 2003 2009 6 0,11
18.997.000
35.532.265 147
5.223.242.991
Kecelakaan Ringan 2003 2009 6 0,11
12.632.000
23.627.077 202
4.772.669.478
4 Kecelakaan Fatal 2003 2010 7 0,11
131.205.000
272.402.593 116
31.598.700.772
Kecelakaan Berat 2003 2010 7 0,11
18.997.000
39.440.814 187
7.375.432.297
229
Kecelakaan Ringan 2003 2010 7 0,11
12.632.000
26.226.055 288
7.553.103.855
5
Kecelakaan Fatal 2003 2011 8 0,11
131.205.000
302.366.878 189
57.147.339.956
Kecelakaan Berat 2003 2011 8 0,11
18.997.000
43.779.304 237
10.375.695.051
Kecelakaan Ringan 2003 2011 8 0,11
12.632.000
29.110.921 351
10.217.933.309
230
Tabel F.6 Perhitungan Biaya Satuan Kecelakaan (BSKE) dan Biaya Kecelakaan (BBKE) Pada Persimpangan di Kota Denpasar Dari Tahun 2007-2011
No. Kategori Korban Tahun Awal Tahun
Perhitungan t g BSKEj (T0)
BSKE
(Rp/ Kejadian)
Jumlah
Kecelakaan
(Kejadian/Thn)
BBKE
(Rp/ Tahun)
1
Kecelakaan Fatal 2003 2007 4 0,11 131.205.000
199.178.428 6
1.195.070.569
Kecelakaan Berat 2003 2007 4 0,11 18.997.000
28.838.784 10
288.387.836
Kecelakaan Ringan 2003 2007 4 0,11 12.632.000
19.176.265 15
287.643.981
2
Kecelakaan Fatal 2003 2008 5 0,11 131.205.000
221.088.055 3
663.264.166
Kecelakaan Berat 2003 2008 5 0,11 18.997.000
32.011.050 6
192.066.299
Kecelakaan Ringan 2003 2008 5 0,11 12.632.000
21.285.655 14
297.999.165
3
Kecelakaan Fatal 2003 2009 6 0,11 131.205.000
245.407.741 5
1.227.038.707
Kecelakaan Berat 2003 2009 6 0,11 18.997.000
35.532.265 12
426.387.183
Kecelakaan Ringan 2003 2009 6 0,11 12.632.000
23.627.077 20
472.541.532
4 Kecelakaan Fatal 2003 2010 7 0,11 131.205.000
272.402.593 3
817.207.779
Kecelakaan Berat 2003 2010 7 0,11 18.997.000
39.440.814 15
591.612.216
231
Kecelakaan Ringan 2003 2010 7 0,11 12.632.000
26.226.055 17
445.842.936
5
Kecelakaan Fatal 2003 2011 8 0,11 131.205.000
302.366.878 8
2.418.935.025
Kecelakaan Berat 2003 2011 8 0,11 18.997.000
43.779.304 12
525.351.648
Kecelakaan Ringan 2003 2011 8 0,11 12.632.000
29.110.921 20
582.218.422
232
Gambar G.1 Rambu Peringatan
Sumber: Hasil Analisis 2013
233
Gambar G.2Zona Selamat Sekolah
Sumber: Hasil Analisis 2013
234
Gambar G.3Pita Penggaduh
Sumber: Hasil Analisis 2013