kata pengantar -...

56

Upload: others

Post on 03-Aug-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KATA PENGANTAR - dinkes.banyuwangikab.go.iddinkes.banyuwangikab.go.id/portal/wp-content/uploads/2020/06/Lap… · Manajemen dan informasi kesehatan, dan 6) Pemberdayaan masyarakat
Page 2: KATA PENGANTAR - dinkes.banyuwangikab.go.iddinkes.banyuwangikab.go.id/portal/wp-content/uploads/2020/06/Lap… · Manajemen dan informasi kesehatan, dan 6) Pemberdayaan masyarakat

LKjIP Dinas Kesehatan 2019 i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, hanya berkat dan

perkenan-Nya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Kesehatan

Kabupaten Banyuwangi Tahun 2019 dapat disusun dan selesai sesuai dengan waktu

yang ditetapkan. Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi tahun

2018 merupakan bentuk pertanggungjawaban atas pencapaian sasaran strategis

selama Tahun Anggaran 2019. Laporan ini disusun berdasarkan Peraturan Presiden

Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Teknis Perjan0jian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Reviu Atas Laporan

Kinerja Instansi Pemerintah.

Dengan adanya Laporan Kinerja ini kami berharap dapat memperoleh

masukan yang bersifat konstruktif sebagai perbaikan dimasa yang akan datang.

Terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu

dalam penyusunan Laporan ini.

Banyuwangi, Pebruari 2020

KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUWANGI Dr. H. WIDJI LESTARIONO, MM. Kes. Pembina Utama Muda NIP. 19630522 198902 1 002

Page 3: KATA PENGANTAR - dinkes.banyuwangikab.go.iddinkes.banyuwangikab.go.id/portal/wp-content/uploads/2020/06/Lap… · Manajemen dan informasi kesehatan, dan 6) Pemberdayaan masyarakat

LKjIP Dinas Kesehatan 2019 ii

DAFTAR ISI

Kata Pengatar ……………………………………………………………………………………………. i

Daftar Isi ………………………………………………………………………….......................... ii

Ikhtisar Eksekutif ………………………………………………………………………………………. iii

BAB I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang …………………………………………………..................... 1

1.2 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi …………………………… 3

1.3 Aspek Strategis dan Permasalahan Utama ……………………………….. 4

BAB II Perencanaan Kinerja

2.1 Rencana Strategis 2016-2021 ………………………………………………….. 6

BAB III Akuntabilitas Kinerja

3.1 Pengukuran Capaian Kinerja …………………………………………………… 10

3.2 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja ………………………………………. 17

3.3 Akuntabilitas Keuangan …………………………………………………………. 28

BAB IV Penutup 31

Lampiran – lampiran

Page 4: KATA PENGANTAR - dinkes.banyuwangikab.go.iddinkes.banyuwangikab.go.id/portal/wp-content/uploads/2020/06/Lap… · Manajemen dan informasi kesehatan, dan 6) Pemberdayaan masyarakat

LKjIP Dinas Kesehatan 2019 iii

IKHTISAR EKSEKUTIF

Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi sebagai salah satu Satuan Kerja

Perangkat Daerah (SKPD) penanggungjawab teknis pembangunan kesehatan di

Kabupaten Banyuwangi, menyelenggarakan kegiatan pemerintahan, pembangunan,

dan kemasyarakatan dengan mengarah pada tujuan yang telah ditetapkan pada

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi tahun 2016 –

2021. Untuk mewujudkan tujuan yang ingin dicapai, Dinas Kesehatan Kabupaten

Banyuwangi menjabarkan visi dan misi ini ke dalam 2 (dua) sasaran, dimana untuk

mewujudkan sasaran telah ditetapkan program operasional dan kegiatan pokok.

Untuk mengukur pencapaian sasaran Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi,

telah ditetapkan indikator pencapaian keberhasilan sasaran sejumlah 6 (enam)

indikator. Diantara indikator yang ada pada tahun 2018 dirumuskan Indikator

Kinerja Utama (IKU), untuk pengukuran 2 (dua) sasaran tersebut.

Hasil pengukuran 2 (dua) sasaran tersebut adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan akses pelayanan kesehatan.

2. Meningkatnya kualitas pelayananan kesehatan.

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi tahun 2019

merupakan laporan capaian kinerja (performance result) selama tahun 2019 yang

mengacu pada Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi.

Sesuai dengan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) 2019, selama periode

tahun tersebut Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi melaksanakan 19 program

ditambah program Pelayanan Administrasi Perkantoran, Program Perencanaan dan

Evaluasi Kinerja Perangkat Daerah. Dari 19 program dijabarkan dalam 87 kegiatan

untuk mencapai 2 sasaran strategis dengan sejumlah indikator sasaran

sebagaimana disebutkan di atas.

Capaian kinerja selama tahun 2019 menunjukkan bahwa Dinas Kesehatan

Kabupaten Banyuwangi berhasil memenuhi mayoritas sasaran strategis yang

ditargetkan (lihat Tabel Laporan Realisasi Pelaksanaan penetapan Kinerja tahun

2019 dan uraian pada Bab III Akuntabilitas Kinerja).

Seluruh rangkaian program dan kegiatan pada tahun 2019 pada dasarnya dalam

rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan di Kabupaten Banyuwangi,

maka dalam mewujudkan misi ” Mewujudkan aksesibilitas dan kualitas pelayanan

bidang pendidikan, kesehatan dan kebutuhan dasar lainnya “, maka ditetapkan

Page 5: KATA PENGANTAR - dinkes.banyuwangikab.go.iddinkes.banyuwangikab.go.id/portal/wp-content/uploads/2020/06/Lap… · Manajemen dan informasi kesehatan, dan 6) Pemberdayaan masyarakat

LKjIP Dinas Kesehatan 2019 iv

tujuan Perangkat Daerah Dinas Kesehatan yaitu : Peningkatan Layanan Bidang

Kesehatan yang Berkualitas, Merata dan Terjangkau Bagi Seluruh Masyarakat.

Secara umum kendala dan hambatan yang dihadapi pada tahun 2019 adalah faktor

dukungan anggaran dan koordinasi lintas sektor serta kebijakan dukungan

anggaran pada tingkat Kabupaten/Kota. Untuk itu perlu advokasi ke berbagai pihak

dan meningkatkan koordinasi lintas sektor sehingga pelaksanaan pembangunan

kesehatan lebih efektif dan tepat sasaran.

Page 6: KATA PENGANTAR - dinkes.banyuwangikab.go.iddinkes.banyuwangikab.go.id/portal/wp-content/uploads/2020/06/Lap… · Manajemen dan informasi kesehatan, dan 6) Pemberdayaan masyarakat

LKjIP Dinas Kesehatan 2019 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 28 (H) ayat 1 dan Undang-Undang

Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan mengamanatkan bahwa upaya

pemenuhan kebutuhan salah satu hak dasar masyarakat. Negara bertanggung

jawab untuk mengatur dan memastikan bahwa hak untuk hidup sehat bagi

seluruh lapisan masyarakat dipenuhi termasuk bagi masyarakat miskin

dan/atau tidak mampu. Kewajiban negara untuk memenuhi hak dasar

masyarakat di bidang kesehatan juga diatur dalam Undang-Undang Dasar

1945 Pasal 34 yang menyatakan bahwa negara bertanggungjawab atas

penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang

layak. Dengan demikian, pembangunan kesehatan diarahkan untuk

meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap

orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggitingginya

dapat terwujud.

Pembangunan kesehatan dilaksanakan dengan pendekatan system yang

dituangkan dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) terdiri dari enam sub

sistem: 1) Upaya kesehatan, 2) Pembiayaan kesehatan, 3) Sumber daya

manusia kesehatan, 4) Sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan, 5)

Manajemen dan informasi kesehatan, dan 6) Pemberdayaan masyarakat.

Upaya tersebut dilakukan dengan memperhatikan dinamika kependudukan,

epidemiologi penyakit, perubahan ekologi dan lingkungan, kemajuan Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), serta globalisasi dan demokratisasi

dengan semangat kemitraan dan kerja sama lintas sektoral.

Berdasar Rencana Strategis Kementrian Kesehatan Republik Indonesia

menyatakan bahwa Pembangunan kesehatan pada periode 2015-2019 adalah

Program Indonesia Sehat dengan sasaran meningkatkan derajat kesehatan

dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan

masyarakatyang didukung dengan perlindungan finansial dan pemeratan

pelayanan kesehatan. Sasaran pokok RPJMN 2015-2019 adalah: (1)

meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak; (2) meningkatnya

pengendalian penyakit; (3) meningkatnya akses dan mutu

Page 7: KATA PENGANTAR - dinkes.banyuwangikab.go.iddinkes.banyuwangikab.go.id/portal/wp-content/uploads/2020/06/Lap… · Manajemen dan informasi kesehatan, dan 6) Pemberdayaan masyarakat

LKjIP Dinas Kesehatan 2019 2

pelayanankesehatan dasar dan rujukan terutama di daerah terpencil,

tertinggaldan perbatasan; (4) meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan

universal melalui Kartu Indonesia Sehat dan kualitas pengelolaan SJSN

Kesehatan, (5) terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan, obat dan vaksin;

serta (6) meningkatkan responsivitas system kesehatan. Program Indonesia

Sehatdilaksanakan dengan 3 pilar utamayaitu paradigma sehat, penguatan

pelayanan kesehatan dan jaminan kesehatan nasional: 1) pilar paradigma

sehat dilakukan dengan strategi pengarusutamaan kesehatan. dalam

pembangunan, penguatan promotif preventif dan pemberdayaan masyarakat;

2) penguatan pelayanan kesehatan dilakukan dengan strategi peningkatan

akses pelayanan kesehatan, optimalisasi sistem rujukan dan peningkatan

mutu pelayanan kesehatan, menggunakan pendekatan continuum of care dan

intervensi berbasis risiko kesehatan; 3) sementara itu jaminan kesehatan

nasional dilakukan dengan strategi perluasan sasaran dan benefit serta

kendali mutu dan kendali biaya.

Pembangunan di bidang kesehatan mendapatkan perhatian khusus dari

Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi bersama dengan bidang

pendidikan, sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Bupati dalam Visi dan

Misi Kabupaten Banyuwangi. Sebagai bentuk penjabarannya, Dinas Kesehatan

merespon dengan menyelenggarakan kegiatan – kegiatan yang mengarah

kepada peningkatan derajat kesehatan masyarakat Banyuwangi.

Rencana Strategis Dinas Kesehatan periode 2016-2020 merupakan

dokumen acuan dalam pelaksanaan program dan kegiatan di lingkungan

Dinas Kesehatan untuk kurun waktu lima tahun, yang berkaitan dengan

amanah yang diemban oleh Bupati dalam Rencana Panjang Jangka Menengah

Daerah (RPJMD) khususnya bidang kesehatan.

Pada tahun 2019 ini, merupakan masa penilaian pencapaian Sasaran

Strategis Dinas Kesehatan yang telah ditetapkan. Sasaran strategis yang

ditetapkan terutama diarahkan dalam rangka pencapaian amanah

sebagaimana dalam indikator kinerja utama Dinas Kesehatan. Serta tahun

2019 merupakan tahun keempat masa jabatan Bupati Banyuwangi sebagai

langkah pencapaian target RPJMD.

Page 8: KATA PENGANTAR - dinkes.banyuwangikab.go.iddinkes.banyuwangikab.go.id/portal/wp-content/uploads/2020/06/Lap… · Manajemen dan informasi kesehatan, dan 6) Pemberdayaan masyarakat

LKjIP Dinas Kesehatan 2019 3

1.2. TUGAS POKOK,FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI

Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Bupati Kabupaten Banyuwangi

Nomor 44 tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan

Fungsi serta Tata Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi pada tanggal

26 Oktober 2016 maka tugas pokok, fungsi dan struktur organisasi Dinas

Kesehatan adalah :

1.2.1. Tugas Pokok

Dinas Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan Urusan Pemerintah

daerah bidang Kesehatan.

1.2.2. Fungsi

Dalam melaksanakan tugasnya Dinas Kesehatan mempunyai tugas

antara lain :

a. Perumusan kebijakan di bidang kesehatan

b. Pelaksana kebijakan di bidang kesehatan

c. Pelaksana evaluasi dan pelaporan di bidang kesehatan

d. Pelaksana administrasi dinas sesuai lingkup tugas

e. Pelaksanaan fungsilain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

1.2.3. Struktur organisasi

Untuk menjalankan tugas pokok dan fungsi tersebut, struktur

organisasi Dinas Kesehatan terdiri dari satu KepalaDinas, Satu

Sekretaris dan Empat Kepala Bidang sertamempunyai Unit Pelaksana

Teknis (UPT), yaitu Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda),

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan Pusat Kesehatan Masyarakat

(Puskesmas), yang masing-masing dipimpin oleh Kepala UPTD dan

Direktur.

Selengkapnya perihal Struktur Organisasi pada lampiran I

Page 9: KATA PENGANTAR - dinkes.banyuwangikab.go.iddinkes.banyuwangikab.go.id/portal/wp-content/uploads/2020/06/Lap… · Manajemen dan informasi kesehatan, dan 6) Pemberdayaan masyarakat

LKjIP Dinas Kesehatan 2019 4

1.3. ASPEK STRATEGIS ORGANISASI DAN PERMASALAHAN UTAMA

1.3.1. Aspek Strategis

Aspek Strategis seperti halnya pada kebijakan umum untuk

meningkatkan akses pelayanan dan kualitas kesehatan kepada

masyarakat mencakup :

a. Upaya Kesehatan

1) Peningkatan kesehatan ibu dan anak;

2) Peningkatan status gizi balita;

3) Pengendalian penyakit menular dan tidak menular;

4) Peningkatan sarana dan prasarana kesehatan;

5) Peningkatan pelayanan primer, sekunder dan upaya

pelayanan kesehatan rujukan;

6) Pengawasan penyehatan makanan dan minuman;

7) Peningkatan cakupan dan kualitas imunisasi;

8) Peningkatan pengetahuan ibu;

9) Peningkatan pengatahuan remaja dan ibu;

10) Peningkatan akses dan mutu pelayanan KB.

b. Pembiayaan Kesehatan

1) Peningkatan program-program pembiayaan kesehatan yang

berpihak pada keluarga miskin dan hampir miskin yang tidak

mampu membiayai pengobatan;

2) Pembiayaan program kesehatan inovasi lokal (JPKMB,

Puskesmas Berhati MP3, Puskesmas PLUS, Harga PAS, dan

lain-lain);

3) Peningkatan anggaran kesehatan secara proporsional (sesuai

UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan);

4) Peningkatan keterlibatan sektor swasta dan masyarakat dalam

pembiayaan kesehatan.

c. Sumber Daya Manusia

Page 10: KATA PENGANTAR - dinkes.banyuwangikab.go.iddinkes.banyuwangikab.go.id/portal/wp-content/uploads/2020/06/Lap… · Manajemen dan informasi kesehatan, dan 6) Pemberdayaan masyarakat

LKjIP Dinas Kesehatan 2019 5

1) Pemerataan penyebaran tenaga medis dan paramedis di

daerah-daerah;

2) Peningkatan jumlah dan jenis tenaga kesehatan;

3) Peningkatan kompetensi dan profesionalisme, tenaga

kesehatan;

4) Peningkatan persebaran tenaga kesehatan.

d. Manajemen Kesehatan dan Informasi Kesehatan

1) Peningkatan pengelolaan manajemen kesehatan;

2) Pengembangan sistem informasi kesehatan (SIK);

3) Penelitian dan pengembangan kesehatan.

e. Ketersediaan, keterjangkauan dan pemerataan farmasi

1) Peningkatan jumlah dan jenis perbekalan kesehatan dan

farmasi;

2) Peningkatan ketersediaan obat generik;

3) Peningkatan pengawasan keamanan penggunaan

obat/farmasi di masyarakat;

4) Peningkatan ketersediaan, keterjangkauan dan pemerataan

obat;

5) Peningkatan pemakaian obat-obatan tradisional.

f. Pemberdayaan Masyarakat

1) Peningkatan Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat

(UKBM), seperti Posyandu, Polindes, Desa Siaga, Pos UKK

(Upaya Kesehatan Kerja), Toga (Taman Obat Keluarga);

2) Peningkatan peran serta organisasi-organisasi masyarakat,

seperti Pesantren dan LSM dalam upaya kesehatan

masyarakat;

3) Peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat.

Page 11: KATA PENGANTAR - dinkes.banyuwangikab.go.iddinkes.banyuwangikab.go.id/portal/wp-content/uploads/2020/06/Lap… · Manajemen dan informasi kesehatan, dan 6) Pemberdayaan masyarakat

LKjIP Dinas Kesehatan 2019 6

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

2.1. RENCANA STRATEGIS 2016 – 2021

Dalam bagian ini dipaparkan Rencana Stratejik dan Rencana Kinerja

Dinas Kesehatan. Rencana Stratejik memuat Visi, Misi, Tujuan, Sasaran,

Kebijaksanaan dan Program Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi yang

telah diperbaharui Tahun 2016.

2.1.1. Visi

Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi sebagai salah satu

dari penyelenggara pembangunan kesehatan di daerah, mempunyai

visi :

“TERWUJUDNYA MASYARAKAT BANYUWANGI YANG SEMAKIN

MANDIRI UNTUK HIDUP SEHAT”

Visi tersebut dijelaskan melalui beberapa pokok-pokok visi sebagai berikut:

Tabel 4.1.

Penyusunan Penjelasan Visi

Visi Pokok-Pokok

Visi Penjelasan Visi

Terwujudnya Masyarakat Banyuwangi Yang Semakin Sejahtera, Mandiri, Dan Berakhlak Mulia Melalui Peningkatan Perekonomian Dan Kualitas Sumber Daya Manusia

Meningkatnya kualitas SDM Banyuwangi

Meningkatan kapasitas dan kualitas suatu daerah melalui pembangunan SDM yang unggul merupakan tugas bersama dalam menciptakan bangsa yang kuat dan Negara yang makmur. Melalui SDM yang unggul, tangguh dan berkualitas baik secara fisik dan mental akan berdampak positif tidak hanya terhadap peningkatan daya saing dan kemandirian suatu daerah, namun juga dalam mendukung pembangunan nasional.

Meningkatnya perekonomian Daerah

Modal untuk melakukan pembangunan ekonomi adalah adanya pertumbuhan ekonomi, sehingga pembangunan ekonomi akan tercapai dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi. Partisipasi masyarakat memiliki peran yang penting dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan pendapatan perkapita, sehingga melalui tercapainya pembangunan ekonomi maka akan

Page 12: KATA PENGANTAR - dinkes.banyuwangikab.go.iddinkes.banyuwangikab.go.id/portal/wp-content/uploads/2020/06/Lap… · Manajemen dan informasi kesehatan, dan 6) Pemberdayaan masyarakat

LKjIP Dinas Kesehatan 2019 7

berdampak kepada peningkatan perekonomian Kabupaten Banyuwangi.

Masyarakat Banyuwangi yang semakin sejahtera berlandaskan semangat gotong royong

Semangat gotong royong yang melandasi pergerakan perekonomian dimana didalamnya terkandung nilai moral yaitu adanya rasa ikhlas untuk berpartisipasi, kebersamaan dan saling membantu antar sesama karena lebih mengutamakan kepentingan bersama yang akan berdampak meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat.

Kemandirian Masyarakat & Daerah

Mandiri dan majunya suatu daerah tentu bersumber dari kemandirian dan kemajuan rakyatnya dan oleh sebab itu kemandirian masyarakat adalah gerbang utama menuju kemajuan dan akan memacu kemampuan produktif guna memenuhi kebutuhan dasar dan mekanisme untuk tetap dapat bertahan dalam situasi krisis.

Sesuai pokok-pokok visi dapat dijelaskan bahwa Dinas

Kesehatan berupaya mewujudkan SDM yang berkualitas dengan

kemampuan yang optimal mulai dari fisik, mental, dan emosional.

Kondisi tersebut akan diukur melalui indikator-indikator kesehatan.

2.1.2. Misi

Misi merupakan rumusan mengenai upaya - upaya yang akan

dilaksanakan untuk mewujudkan visi Kabupaten Banyuwangi. Misi

Dinas Kesehatan sejalan dengan Misi Kabupaten Banyuwangi. Dalam

perencanaan Misi ini penting untuk memberikan kerangka dalam

mencapai tujuan dan sasaran yang akan dicapai. Misi tersebut adalah:

Mewujudkan aksesibilitas dan kualitas pelayanan bidang pendidikan,

kesehatan dan kebutuhan dasar lainnya.

Misi tersebut merupakan hasil dari proses perumusan visi sebagaimana

tertuang pada tabel berikut ini :

Page 13: KATA PENGANTAR - dinkes.banyuwangikab.go.iddinkes.banyuwangikab.go.id/portal/wp-content/uploads/2020/06/Lap… · Manajemen dan informasi kesehatan, dan 6) Pemberdayaan masyarakat

LKjIP Dinas Kesehatan 2019 8

Tabel 4.2. Perumusan Misi

Visi Pokok-Pokok Visi Perumusan Misi

Terwujudnya Masyarakat Banyuwangi Yang Semakin Sejahtera, Mandiri, Dan Berakhlak Mulia Melalui Peningkatan Perekonomian Dan Kualitas Sumber Daya Manusia

Meningkatnya kualitas

SDM Banyuwangi

Mewujudkan aksesibilitas dan

kualitas pelayanan bidang pendidikan,

kesehatan dan kebutuhan dasar

lainnya

2.1.3. Tujuan

Dalam upaya mencapai visi dan misi Dinas Kesehatan, dirumuskan

suatu bentuk yang lebih terarah yaitu berupa tujuan dan sasaran yang

strategis organsisasi. Tujuan dan sasaran adalah perumusan sasaran

yang selanjutnya akan menjadi dasar penyusunan kinerja selama lima

tahun. Tujuan yang akan dicapai Dinas Kesehatan adalah sebagi

berikut:

Peningkatan Layanan Bidang Kesehatan yang Berkualitas, Merata dan

Terjangkau Bagi Seluruh Masyarakat.

2.1.4. Sasaran :

Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan dan

menggambarkan hal-hal yang ingin dicapai diformulasikan secara

terukur, spesifik, mudah dicapai melalui tindakan-tindakan yang akan

dilakukan secara operasional.

Berdasarkan hal tersebut, maka Dinas Kesehatan menetapkan sasaran

adalah :

A. Meningkatnya Akses Pelayanan Kesehatan, dengan indikator

sasaran sebagai berikut :

1. Cakupan Pelayanan Kesehatan Masyarakat

2. Indeks Kesehatan Keluarga Banyuwangi

B. Meningkatnya Kualitas Kesehatan, dengan indikator sasaran sebagai

berikut :

1. Angka Kematian Ibu

2. Prosentase Fasilitas Kesehatan Terakreditasi

Page 14: KATA PENGANTAR - dinkes.banyuwangikab.go.iddinkes.banyuwangikab.go.id/portal/wp-content/uploads/2020/06/Lap… · Manajemen dan informasi kesehatan, dan 6) Pemberdayaan masyarakat

LKjIP Dinas Kesehatan 2019 9

3. Angka Kematian Bayi

4. Tingkat Kesehatan Rumah Sakit

2.1.5. Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja

Guna memudahkan pengukuran dan evaluasi kinerja, tujuan strategis

dijabarkan menjadi beberapa sasaran strategis yang akan dicapai pada

setiap tahunnya. Sasaran strategis, indikator dan target kinerja Kepala

Dinas Kesehatan untuk tahun 2018 (sebagaimana tertera pada

Penetapan Kinerja) dan sampai dengan 2020 (sebagaimana pada

Renstra) adalah sebagai berikut:

Sasaran

Indikator Kinerja Target

2019

Meningkatnya Akses Pelayanan Kesehatan

1. Cakupan Pelayanan Kesehatan Masyarakat

82%

2. Indeks Kesehatan Keluarga Banyuwangi

0,696

Meningkatnya Kualitas Kesehatan

3. Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000 KH

90

4. Prosentase Fasilitas Kesehatan Terakreditasi

80%

5. Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000 KH

8,24

6. Tingkat Kesehatan Rumah Sakit

75

SumberData : Renstra Dinas Kesehatan 2016-2020

Target Dinas Kesehatan yang hendak dicapai pada tahun 2019

merupakan target akumulasi seperti yang tercantum dalam renstra

Dinas Kesehatan 2016-2021. Jumlah anggaran yang tersedia untuk

Dinas Kesehatan menurut DPA SKPD tahun 2019 adalah sebesar Rp.

173.623.186.949,-. Anggaran tersebut terdiri atas 19 program dan 87

kegiatan.

Page 15: KATA PENGANTAR - dinkes.banyuwangikab.go.iddinkes.banyuwangikab.go.id/portal/wp-content/uploads/2020/06/Lap… · Manajemen dan informasi kesehatan, dan 6) Pemberdayaan masyarakat

LKjIP Dinas Kesehatan 2019 10

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA

Pada tahun anggaran 2019 Dinas Kesehatan telah menetapkan 2 (dua)

sasaran yang akan dicapai. Kedua sasaran tersebut selanjutnya diukur melalui

enam indikator kinerja. Rincian tingkat capaian kinerja Dinas Kesehatan dapat

diilustrasikan sebagai berikut:

Sasaran

Strategis

Indikator Kinerja Target

2019

Realisasi Capaian

Meningkatnya Akses Pelayanan

Kesehatan

1. Cakupan Pelayanan Kesehatan Masyarakat

82,00 91,92 112,10

2. Indeks Kesehatan Keluarga

Banyuwangi (IKKB) 0,696 0,706 101,44

Meningkatnya Kualitas

Kesehatan

3. Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000 KH 97 134,7 72,01

4. Persentase Fasilitas

Kesehatan Terakreditasi 80 50 62,50

5. Angka Kematian Bayi

(AKB) per 1.000 KH 8,24 4,69 175,69

6. Tingkat Kesehatan Rumah

Sakit 76 77,85 102,43

Sumber Data : Dinas Kesehatan 2019

Tingkat Capian Kinerja Dinas Kesehatan tahun 2019 merupakan tahun

keempat pelaksanaan Renstra Perangkat Daerah berdasarkan hasil

pengukurannya dapat diilustrasikan dalam tabel sbb:

a. Sasaran Strategis 1 : Meningkatnya Akses Pelayanan Kesehatan

Untuk Mencapai Sasaran Strategis 1 yaitu Meningkatnya Akses

Pelayanan Kesehatan, maka ada 2 indikator yang harus dicapai yaitu:

1) Cakupan Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Dilihat dari tabel diatas, menunjukkan bahwa capaian

presentase cakupan Pelayanan Kesehatan Masyarakat pada tahun

2019 sebagai tahun keempat RPJMD, capaiannya mencapai 112,1%.

Adapun faktor – faktor yang mempengaruhi tercapainya target

indikator tersebut disebabkan antara lain :

Page 16: KATA PENGANTAR - dinkes.banyuwangikab.go.iddinkes.banyuwangikab.go.id/portal/wp-content/uploads/2020/06/Lap… · Manajemen dan informasi kesehatan, dan 6) Pemberdayaan masyarakat

LKjIP Dinas Kesehatan 2019 11

a) Meningkatnya akses terhadap fasilitas pelayanan kesehatan;

Peningkatan tersebut ditunjang dengan adanya inovasi layanan

kesehatan dimana layanan Puskesmas selain dilaksanakan di

Puskesmasinduk, Puskesmas Pembantu juga diselenggarakan di

Poskesdes, Ponkesdes, layanan juga dilaksanakn dengan metode

“Jemput Bola Rawat Warga”. Hal ini untuk meningkatkan

kepuasan masyarakat terhadap akses layanan yang diberikan oleh

Puskesmas dengan artian mendekatka layanan itu sendiri pada

masyarakat.

b) Pembangunan kesehatan sebagai salah satu prioritas kegiatan

Pemkab Banyuwangi;

Bidang Kesehatan merupakan urusan wajib yang harus

diselenggarakan pemerintah, hal ini tercantum pada Misi pertama

Bupati dalam pembangunan daerah.

c) Meningkatnya Sinergitas Lintas Program, Lintas Sektor dan

stakeholder terkait dalam pembangunan bidang kesehatan;

Bidang Kesehatan dalam kegiatan kesehariannya tidak bisa

berjalan sendiri-sendiri ditiap cabangnya, namun perlu adanya

dukungan dari lintas program kesehatan maupun pihak-pihak di

luar dari sektor kesehatan, hal ini dikarenakan kesehatan

merupakan kebutuhan dari semua masyarakat dan langkah-

langkah yang diambil selayaknya dimulai dan berakhir di

masyarakat. Sehingga perlu campur tangan dari lintas sektor

maupun stakeholder terutama di wilayah kerjanya demi

peningkatan derajat kesehatan masyarakat.

d) Meningkatnya upaya promotif dan preventif di Puskesmas dan

jaringannya.

Upaya kesehatan yang dilakukan saat ini tidak hanya bersifat

pengobatan (kuratif dan rehabilitatif) namun lebih mengarah ke

kegiatan yang bersifat pencegahan (promotif dan preventif) yang

dilaksanakan guna meningkatkan kesadaran masyarakat tentang

pentingnya kesehatan diri, keluarga dan masyarakat. Sehingga

Puskesmas dan jaringannya tidak merupakan tempat kunjungan

orang sakit melainkan lebih dikembangkan lagi menjadi tempat

Page 17: KATA PENGANTAR - dinkes.banyuwangikab.go.iddinkes.banyuwangikab.go.id/portal/wp-content/uploads/2020/06/Lap… · Manajemen dan informasi kesehatan, dan 6) Pemberdayaan masyarakat

LKjIP Dinas Kesehatan 2019 12

berkunjungnya orang sehat, hal ini diimplementasikan dengan

munculnya Mal Orang Sehat disetiap Puskesmas di seluruh

Kabupaten Banyuwangi. MOS disediakan untuk memfasilitasi

masyarakat Banyuwangi yang berkunjung ke Puskesmas dalam

rangka konsultasi terkait bidang kesehatan dan pengecekan

kesehatan diri.

e) Meningkatnya dukungan anggaran pemerintah pusat dan provinsi

untuk pembangunan bidang kesehatan yang menjadi prioritas

kebijakan pemerintah kabupaten Banyuwangi.

Dengan semakin meningkatkan layanan kesehatan di fasilitas

kesehatan (Puskesmas) dukungan anggaran semakin meningkat,

sehingga meningkatkan optimalisasi layanan di Puskesmas.

Keberhasilan Indikator kinerja diatas ditunjang dengan adanya

program Upaya Peningkatan Kesehatan Perorangan; Pengawasan dan

Pengendalian Kesehatan Makanan; Upaya Kesehatan Berbasis

Masyarakat dan Pembiayaan Kesehatan.

2) Indeks Kesehatan Keluarga Banyuwangi

Indikator Indeks Kesehatan Keluarga Banyuwangi merupakan

indikator yang ditunjang oleh tujuh kelompok indikator mulai

dilaksanakan pada RPJMD 2016-2021 di tahun 2019 capaiannya

sebesar 101,44% Pencapaian indikator ini dikarenakan beberapa faktor

antara lain :

a) Kesadaran masyarakat akan usia nikah, PUS dan WUS;

Hal ini ditunjukkan dengan semakin sedikitnya masyarakat yang

menikah dibawah umur dan kepedulian masyarakat dengan

menggunakan layanan konsultatif di fasilitas kesehatan terkait

kesehatan pada PUS dan WUS.

b) Pola pendekatan layanan fasilitas kesehatan pada masyarakat;

Hal ini dilaksanakan untuk meminimalisasi turunnya kunjungan ibu

hamil sehingga berdampak pada meningkatnya angka kematian

ibu melahirkan. Sehingga Puskesmas di seluruh Kabupaten

Banyuwangi menerapkan pendampingan pada ibu hamil terutama

yang beresiko tinggi.

Page 18: KATA PENGANTAR - dinkes.banyuwangikab.go.iddinkes.banyuwangikab.go.id/portal/wp-content/uploads/2020/06/Lap… · Manajemen dan informasi kesehatan, dan 6) Pemberdayaan masyarakat

LKjIP Dinas Kesehatan 2019 13

c) Meningkatnya partisipasi masyarakat terhadap kesehatan balita

paripurna demi menurunkan gizi buruk pada balita terutama balita

stunting;

Hal ini ditunjukkan dengan tingkat kunjungan masyarakat dan

balitanya di fasilitas kesehatan terdekat (Posyandu) yang semakin

baik dan meningkat.

d) Peran serta masyarakat terhadap kesehatan anak sekolah;

Pelaksanakan bias dan screening PMT yang dilaksanakan oleh

Puskesmas ke tempat pendidikan disambut baik oleh

pengelola/pengajar di sekolahan, hal ini ditunjukkan dengan

meningkatnya hubungan timbal balik antara petugas kesehatan

dengan pihak sekolah dan sekolah juga menyediakan layanan

kesehatan di sekolahnya masing-masing serta metode konsultatif

dari sekolah ke Puskesmas semakin meningkat.

e) Meningkatnya pelayanan kesehatan terhadap Penyakit Menular;

Peran Puskesmas sebagai tempat kunjungan masyarakat terkait

kesehatan telah meningkatkan layanannya dengan lebih

ditingkatkan kebutuhan masyarat terhadap layanan terkait

Penyakit Menular baik sarana dan prasarananya maupun metode

kunjungan pasien yang mempunyai riwayat kesehatan dengan

penyakit menular, serta Puskesmas sudah melakukan metode

pemilahan kunjungan pasien yang infeksius dengan pasien non

infeksius.

f) Meningkatnya pelayanan kesehatan terhadap Penyakit Tidak

Menular;

Hal ini ditunjukkan dengan adanya kegiatan Posbindu PTM dan

Screening PTM yang dilaksanakan hampir disetiap even baik yang

dilakukan oleh Pemerintah Daerah maupun masyarakat sekitar

Puskesmas, sehingga masyarakat lebih dini dapat mendeteksi

kesehatannya terutama terkait Penyakit Tidak Menular yang

semakin tahun cenderung meningkat.

g) Meningkatnya perilaku masyarakat terhadap pola hidup bersih dan

sehat;

Page 19: KATA PENGANTAR - dinkes.banyuwangikab.go.iddinkes.banyuwangikab.go.id/portal/wp-content/uploads/2020/06/Lap… · Manajemen dan informasi kesehatan, dan 6) Pemberdayaan masyarakat

LKjIP Dinas Kesehatan 2019 14

Dengan adanya peran Puskesmas yang bersifat promotif dan

preventif, serta adanya layanan MOS di setiap Puskesmas. Hal ini

ditunjukkan dengan peningkatan kunjungan masyarakat terhadap

kesehatan baik diri, keluarga dan masyarakat di Mal Orang Sehat.

Keberhasilan Indikator kinerja diatas ditunjang dengan adanya

program Promosi Kesehatan; Peningkatan Kesehatan Lansia;

Pengendalian dan Pencegahan Penyakit; Perbaikan Gizi Masyarakat;

Pengembangan Lingkungan Sehat; Pembinaan dan Perberdayaan

Kesehatan Kerja dan Pembinaan dan Perberdayaan Kesehatan Olah

raga.

b. Sasaran strategis 2 : Meningkatnya Kualitas Pelayanan Kesehatan

Untuk Mencapai Sasaran Strategis 2 yaitu Meningkatnya Kualitas

Pelayanan Kesehatan, terdapat 4 indikator yang harus dicapai yaitu:

1) Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000 KH

Dilihat dari tabel diatas, menunjukkan bahwa capaian Angka

Kematian Ibu melahirkan per 100.000 KH pada tahun 2019

pencapaiannya mencapai 72,01%. Adapun faktor – faktor yang

mempengaruhi kurang tercapainya target indikator tersebut

disebabkan adanya :

1) Batas resiko normal menjadi abnormal sangat tipis sehingga

kejadian abnormal yang menimbulkan kematian kadang terjadi

sangat cepat, kadangkala kematian tidak dapat dicegah.

2) Keterlambatan mendeteksi / penapisan, keterlambatan rujukan

dan keterlambata penanganan di tempat rujukan.

3) Kurang optimalnya system rujukan dari fasilitas kesehatan

tingkat I atau Bidan Praktek Mandiri ke fasilitas kesehatan

rujukan.

4) Faktor non medis : timbulnya keterlambatan dikeluarga yang

tidak segera mengambil keputusan untuk dirujuk dan

keterlambatan transportasi.

5) Mobilitas masyarakat yang tinggi, hal ini dikarenakan sebelum

melahirkan ibu hamil berada di luar wilayah namun ketika akan

melahirkan kembali ke kampung halaman sehingga Puskesmas

Page 20: KATA PENGANTAR - dinkes.banyuwangikab.go.iddinkes.banyuwangikab.go.id/portal/wp-content/uploads/2020/06/Lap… · Manajemen dan informasi kesehatan, dan 6) Pemberdayaan masyarakat

LKjIP Dinas Kesehatan 2019 15

tidak dapat berperan banyak terhadap kondisi ibu hamilnya

apalagi ibu hamil termasuk yang beresiko tinggi.

Sehingga kejadian angka kematian ibu sulit untuk dihindari, namun

pemerintah melalui Dinas Kesehatan sudah berupaya dalam hal

kegiatan promotif dan preventif pada ujung tombak layanan

kesehatan yaitu Puskesmas di seluruh Kabupaten.

2) Persentase Fasilitas Kesehatan Terakreditasi

Dilihat dari tabel diatas, menunjukkan bahwa capaian

presentase Fasilitas Kesehatan Terakreditasi pada tahun 2019

pencapaiannya mencapai 62,5%. Adapun faktor – faktor yang

mempengaruhi tidak tercapainya target indikator tersebut disebabkan

antara lain :

a) Fasilitas kesehatan pratama (Klinik dan laboratorium) di tahun

2019 direncanakan maju akreditasi, namun pada pelaksanaannya

tidak ada satupun yang berproses akreditasi.

Hal ini menjadi faktor pengurang dikarenakan pada awal

perencanaan sudah diperkirakan klinik dan laboratorium di

seluruh Kabupaten Banyuwangi akan berproses akreditasi sesuai

arahan dari Kementerian Kesehatan.

b) Klinik dan laboratorium belum berproses akreditasi karena

terhambat dengan aturan yang masih belum turun terkait

kegiatan akreditasi.

Hal ini dikarenakan belum adanya regulasi yang turun terkait

juknis maupun juklak yang mengatur tentang pelaksanaan

akreditasi dilaksanakan pada Klinik dan Laboratorium.

Indikator kinerja diatas ditunjang dengan adanya program

Sumberdaya Kesehatan; Standarisasi Pelayanan Kesehatan dan

Pengadaan Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana

Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya.

3) Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000 KH

Angka kematian Bayi (AKB) pada tahun 2019 Kabupaten

Banyuwangi berdasarkan tabel diatas menunjukkan pencapaian

sebesar 175,69% menunjukkan angka yang baik yaitu capaian masih

dibawah target yang ditetapkan oleh Pemerintah kabupaten, propinsi

Page 21: KATA PENGANTAR - dinkes.banyuwangikab.go.iddinkes.banyuwangikab.go.id/portal/wp-content/uploads/2020/06/Lap… · Manajemen dan informasi kesehatan, dan 6) Pemberdayaan masyarakat

LKjIP Dinas Kesehatan 2019 16

maupun nasional atau dapat dikatakan berhasil. Dari keseluruhan

kejadian kematian bayi terdapat penyebab utama kematian bayi yaitu

Berat Badan Bayi Rendah (BBLR), asfiksia dan kelainan bawaan

sebagai penyumbang terbesar selain karena faktor yang lain,

sedangkan faktor yang menunjang tercapainya target atau

penghambat munculnya kejadian kematian bayi antara lain :

a) Adanya keterlibatan lintas sektor dalam upaya penurunan

kematian bayi seperti kecamatan, KUA dan masyarakat (kader);

b) Peningkatan persiapan kehamilan dan persalinan yang optimal

untuk mendapatkan bayi yang sehat;

c) Pengenalan faktor resiko kematian dan komplikasi pada bayi

sejak dini dan upaya rujukan dini berencana;

d) Penanganan bayi baru lahir yang tepat dan cepat sesuai keadaan;

e) Penanganan komplikasi neonatus yang tepat;

f) Peningkatan SDM tenaga teknis dengan berbagai pelatihan-

pelatihan penanganan kasus-kasus neonates;

Keberhasilan Indikator kinerja diatas ditunjang dengan adanya

program Peningkatan Kesehatan Bayi dan Balita. Adanya keterlibatan

lintas sektor dalam upaya penurunan kematian bayi seperti

kecamatan, KUA dan masyarakat (kader)

4) Tingkat Kesehatan Rumah Sakit

Tingkat Kesehatan Rumah Sakit pada tahun 2019

berdasarkan tabel diatas menunjukkan pencapaian sebesar 102,43%

menunjukkan capaian yang baik karena dari Dua Rumah Sakit

Daerah yang ada realisasi telah melebihi target. Tingkat Kesehatan

Rumah Sakit merupakan capaian indikator yang dibangun dari 2

kelompok indikator besar yaitu Indikator Penilaian Kinerja Keuangan

dan Indikator Penilaian Kinerja Non Keuangan yang terbangun dari

dua sub indikator antara lain Indikator Kinerja Pelayanan dan

Indikator Kinerja Mutu Pelayanan dan Manfaat bagi masyarakat yang

kesemuanya menunjukkan hasil yang positif dalam artian melebihi

target yang diharapkan sehingga hal ini dapat diartikan bahwa

pelayanan Rumah Sakit Daerah di Kabupaten Banyuwangi sudah

dipercaya oleh masyarakat, hal ini juga ditunjukkan denga hasil

Page 22: KATA PENGANTAR - dinkes.banyuwangikab.go.iddinkes.banyuwangikab.go.id/portal/wp-content/uploads/2020/06/Lap… · Manajemen dan informasi kesehatan, dan 6) Pemberdayaan masyarakat

LKjIP Dinas Kesehatan 2019 17

akreditasi yang didapat oleh kedua Rumah Sakit Umum Daerah di

Kabupaten Banyuwangi meraih predikat Paripurna.

3.2. EVALUASI DAN ANALISIS CAPAIAN KINERJA

A. Analisis dan evaluasi capaian kinerja masing-masing sasaran tahun 2019

dari Dinas Kesehatan dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Sasaran Strategis 1 : Meningkatnya Akses Pelayanan Kesehatan

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

Cakupan Pelayanan Kesehatan Masyarakat

82,00 91,92 112,10

Indeks Kesehatan Keluarga Banyuwangi

0,696 0,706 101,44

Berdasarkan tabel diatas dapat dijabarkan dari pencapaian

indikator kinerja yaitu :

a) Cakupan Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Dilihat dari tabel diatas, menunjukkan bahwa capaian

presentase cakupan Pelayanan Kesehatan Masyarakat pada

tahun 2019 sebagai tahun keempat RPJMD, capaiannya

mencapai 112,1%. Adapun faktor – faktor yang mempengaruhi

tercapainya target indikator tersebut disebabkan antara lain :

a. Meningkatnya akses terhadap fasilitas pelayanan kesehatan;

Peningkatan tersebut ditunjang dengan adanya inovasi

layanan kesehatan dimana layanan Puskesmas selain

dilaksanakan di Puskesmas induk, Puskesmas Pembantu juga

diselenggarakan di Poskesdes, Ponkesdes, layanan juga

dilaksanakn dengan metode “Jemput Bola Rawat Warga”. Hal

ini untuk meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap akses

layanan yang diberikan oleh Puskesmas dengan artian

mendekatka layanan itu sendiri pada masyarakat.

b. Pembangunan kesehatan sebagai salah satu prioritas kegiatan

Pemkab Banyuwangi;

Page 23: KATA PENGANTAR - dinkes.banyuwangikab.go.iddinkes.banyuwangikab.go.id/portal/wp-content/uploads/2020/06/Lap… · Manajemen dan informasi kesehatan, dan 6) Pemberdayaan masyarakat

LKjIP Dinas Kesehatan 2019 18

Bidang Kesehatan merupakan urusan wajib yang harus

diselenggarakan pemerintah, hal ini tercantum pada Misi

pertama Bupati dalam pembangunan daerah.

c. Meningkatnya Sinergitas Lintas Program, Lintas Sektor dan

stakeholder terkait dalam pembangunan bidang kesehatan;

Bidang Kesehatan dalam kegiatan kesehariannya tidak bisa

berjalan sendiri-sendiri ditiap cabangnya, namun perlu adanya

dukungan dari lintas program kesehatan maupun pihak-pihak

di luar dari sektor kesehatan, hal ini dikarenakan kesehatan

merupakan kebutuhan dari semua masyarakat dan langkah-

langkah yang diambil selayaknya dimulai dan berakhir di

masyarakat. Sehingga perlu campur tangan dari lintas sektor

maupun stakeholder terutama di wilayah kerjanya demi

peningkatan derajat kesehatan masyarakat.

d. Meningkatnya upaya promotif dan preventif di Puskesmas dan

jaringannya.

Upaya kesehatan yang dilakukan saat ini tidak hanya bersifat

pengobatan (kuratif dan rehabilitatif) namun lebih mengarah

ke kegiatan yang bersifat pencegahan (promotif dan

preventif) yang dilaksanakan guna meningkatkan kesadaran

masyarakat tentang pentingnya kesehatan diri, keluarga dan

masyarakat. Sehingga Puskesmas dan jaringannya tidak

merupakan tempat kunjungan orang sakit melainkan lebih

dikembangkan lagi menjadi tempat berkunjungnya orang

sehat, hal ini diimplementasikan dengan munculnya Mal Orang

Sehat disetiap Puskesmas di seluruh Kabupaten Banyuwangi.

MOS disediakan untuk memfasilitasi masyarakat Banyuwangi

yang berkunjung ke Puskesmas dalam rangka konsultasi

terkait bidang kesehatan dan pengecekan kesehatan diri.

e. Meningkatnya dukungan anggaran pemerintah pusat dan

provinsi untuk pembangunan bidang kesehatan yang menjadi

prioritas kebijakan pemerintah kabupaten Banyuwangi.

Dengan semakin meningkatkan layanan kesehatan di fasilitas

kesehatan (Puskesmas) dukungan anggaran semakin

Page 24: KATA PENGANTAR - dinkes.banyuwangikab.go.iddinkes.banyuwangikab.go.id/portal/wp-content/uploads/2020/06/Lap… · Manajemen dan informasi kesehatan, dan 6) Pemberdayaan masyarakat

LKjIP Dinas Kesehatan 2019 19

meningkat, sehingga meningkatkan optimalisasi layanan di

Puskesmas.

Keberhasilan Indikator kinerja diatas ditunjang dengan

adanya program Upaya Peningkatan Kesehatan Perorangan;

Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan; Upaya

Kesehatan Berbasis Masyarakat dan Pembiayaan Kesehatan.

b) Indeks Kesehatan Keluarga Banyuwangi

Indikator Indeks Kesehatan Keluarga Banyuwangi

merupakan indikator yang ditunjang oleh tujuh kelompok

indikator mulai dilaksanakan pada RPJMD 2016-2021 di tahun

2019 capaiannya sebesar 101,44% Pencapaian indikator ini

dikarenakan beberapa faktor antara lain :

a) Kesadaran masyarakat akan usia nikah, PUS dan WUS;

Hal ini ditunjukkan dengan semakin sedikitnya masyarakat

yang menikah dibawah umur dan kepedulian masyarakat

dengan menggunakan layanan konsultatif di fasilitas

kesehatan terkait kesehatan pada PUS dan WUS.

b) Pola pendekatan layanan fasilitas kesehatan pada masyarakat;

Hal ini dilaksanakan untuk meminimalisasi turunnya

kunjungan ibu hamil sehingga berdampak pada meningkatnya

angka kematian ibu melahirkan. Sehingga Puskesmas di

seluruh Kabupaten Banyuwangi menerapkan pendampingan

pada ibu hamil terutama yang beresiko tinggi.

c) Meningkatnya partisipasi masyarakat terhadap kesehatan

balita paripurna demi menurunkan gizi buruk pada balita

terutama balita stunting;

Hal ini ditunjukkan dengan tingkat kunjungan masyarakat dan

balitanya di fasilitas kesehatan terdekat (Posyandu) yang

semakin baik dan meningkat.

d) Peran serta masyarakat terhadap kesehatan anak sekolah;

Pelaksanakan bias dan screening PMT yang dilaksanakan oleh

Puskesmas ke tempat pendidikan disambut baik oleh

pengelola/pengajar di sekolahan, hal ini ditunjukkan dengan

Page 25: KATA PENGANTAR - dinkes.banyuwangikab.go.iddinkes.banyuwangikab.go.id/portal/wp-content/uploads/2020/06/Lap… · Manajemen dan informasi kesehatan, dan 6) Pemberdayaan masyarakat

LKjIP Dinas Kesehatan 2019 20

meningkatnya hubungan timbal balik antara petugas

kesehatan dengan pihak sekolah dan sekolah juga

menyediakan layanan kesehatan di sekolahnya masing-masing

serta metode konsultatif dari sekolah ke Puskesmas semakin

meningkat.

e) Meningkatnya pelayanan kesehatan terhadap Penyakit

Menular;

Peran Puskesmas sebagai tempat kunjungan masyarakat

terkait kesehatan telah meningkatkan layanannya dengan

lebih ditingkatkan kebutuhan masyarat terhadap layanan

terkait Penyakit Menular baik sarana dan prasarananya

maupun metode kunjungan pasien yang mempunyai riwayat

kesehatan dengan penyakit menular, serta Puskesmas sudah

melakukan metode pemilahan kunjungan pasien yang

infeksius dengan pasien non infeksius.

f) Meningkatnya pelayanan kesehatan terhadap Penyakit Tidak

Menular;

Hal ini ditunjukkan dengan adanya kegiatan Posbindu PTM

dan Screening PTM yang dilaksanakan hampir disetiap even

baik yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah maupun

masyarakat sekitar Puskesmas, sehingga masyarakat lebih dini

dapat mendeteksi kesehatannya terutama terkait Penyakit

Tidak Menular yang semakin tahun cenderung meningkat.

g) Meningkatnya perilaku masyarakat terhadap pola hidup bersih

dan sehat;

Dengan adanya peran Puskesmas yang bersifat promotif dan

preventif, serta adanya layanan MOS di setiap Puskesmas. Hal

ini ditunjukkan dengan peningkatan kunjungan masyarakat

terhadap kesehatan baik diri, keluarga dan masyarakat di Mal

Orang Sehat.

Keberhasilan Indikator kinerja diatas ditunjang dengan

adanya program Promosi Kesehatan; Peningkatan Kesehatan

Lansia; Pengendalian dan Pencegahan Penyakit; Perbaikan Gizi

Masyarakat; Pengembangan Lingkungan Sehat; Pembinaan dan

Page 26: KATA PENGANTAR - dinkes.banyuwangikab.go.iddinkes.banyuwangikab.go.id/portal/wp-content/uploads/2020/06/Lap… · Manajemen dan informasi kesehatan, dan 6) Pemberdayaan masyarakat

LKjIP Dinas Kesehatan 2019 21

Perberdayaan Kesehatan Kerja; Pembinaan dan Perberdayaan

Kesehatan Olah raga.

2. Sasaran Strategis 2 : Meningkatnya Kualitas Pelayanan Kesehatan

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000 KH 97 134,7 72,01

Persentase Fasilitas Kesehatan Terakreditasi

80 50 62,50

Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000 KH 8,24 4,69 175,69

Tingkat Kesehatan Rumah Sakit 76 77,85 102,43

Berdasarkan tabel diatas dapat dijabarkan dari pencapaian indikator

kinerja yaitu :

a) Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000 KH

Dilihat dari tabel diatas, menunjukkan bahwa capaian Angka

Kematian Ibu melahirkan per 100.000 KH pada tahun 2019

pencapaiannya mencapai 72,01%. Adapun faktor – faktor yang

mempengaruhi kurang tercapainya target indikator tersebut

disebabkan adanya :

1) Batas resiko normal menjadi abnormal sangat tipis sehingga

kejadian abnormal yang menimbulkan kematian kadang

terjadi sangat cepat, kadangkala kematian tidak dapat

dicegah.

2) Keterlambatan mendeteksi / penapisan, keterlambatan

rujukan dan keterlambata penanganan di tempat rujukan.

3) Kurang optimalnya system rujukan dari fasilitas kesehatan

tingkat I atau Bidan Praktek Mandiri ke fasilitas kesehatan

rujukan.

4) Faktor non medis : timbulnya keterlambatan dikeluarga yang

tidak segera mengambil keputusan untuk dirujuk dan

keterlambatan transportasi.

Page 27: KATA PENGANTAR - dinkes.banyuwangikab.go.iddinkes.banyuwangikab.go.id/portal/wp-content/uploads/2020/06/Lap… · Manajemen dan informasi kesehatan, dan 6) Pemberdayaan masyarakat

LKjIP Dinas Kesehatan 2019 22

5) Mobilitas masyarakat yang tinggi, hal ini dikarenakan

sebelum melahirkan ibu hamil berada di luar wilayah namun

ketika akan melahirkan kembali ke kampung halaman

sehingga Puskesmas tidak dapat berperan banyak terhadap

kondisi ibu hamilnya apalagi ibu hamil termasuk yang

beresiko tinggi.

Sehingga kejadian angka kematian ibu sulit untuk dihindari,

namun pemerintah melalui Dinas Kesehatan sudah berupaya

dalam hal kegiatan promotif dan preventif pada ujung tombak

layanan kesehatan yaitu Puskesmas di seluruh Kabupaten.

b) Persentase Fasilitas Kesehatan Terakreditasi

Dilihat dari tabel diatas, menunjukkan bahwa capaian presentase

Fasilitas Kesehatan Terakreditasi pada tahun 2019

pencapaiannya mencapai 62,5%. Adapun faktor – faktor yang

mempengaruhi tidak tercapainya target indikator tersebut

disebabkan antara lain :

1) Fasilitas kesehatan pratama (Klinik dan laboratorium) di

tahun 2019 direncanakan maju akreditasi, namun pada

pelaksanaannya tidak ada satupun yang berproses

akreditasi.

Hal ini menjadi faktor pengurang dikarenakan pada awal

perencanaan sudah diperkirakan klinik dan laboratorium di

seluruh Kabupaten Banyuwangi akan berproses akreditasi

sesuai arahan dari Kementerian Kesehatan.

2) Klinik dan laboratorium belum berproses akreditasi karena

terhambat dengan aturan yang masih belum turun terkait

kegiatan akreditasi.

Hal ini dikarenakan belum adanya regulasi yang turun terkait

juknis maupun juklak yang mengatur tentang pelaksanaan

akreditasi dilaksanakan pada Klinik dan Laboratorium.

Indikator kinerja diatas ditunjang dengan adanya program

Sumberdaya Kesehatan; Standarisasi Pelayanan Kesehatan dan

Page 28: KATA PENGANTAR - dinkes.banyuwangikab.go.iddinkes.banyuwangikab.go.id/portal/wp-content/uploads/2020/06/Lap… · Manajemen dan informasi kesehatan, dan 6) Pemberdayaan masyarakat

LKjIP Dinas Kesehatan 2019 23

Pengadaan Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana

Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya.

c) Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000 KH

Angka kematian Bayi (AKB) pada tahun 2019 Kabupaten

Banyuwangi berdasarkan tabel diatas menunjukkan pencapaian

sebesar 175,69% menunjukkan angka yang baik yaitu capaian

masih dibawah target yang ditetapkan oleh Pemerintah

kabupaten, propinsi maupun nasional atau dapat dikatakan

berhasil. Dari keseluruhan kejadian kematian bayi terdapat

penyebab utama kematian bayi yaitu Berat Badan Bayi Rendah

(BBLR), asfiksia dan kelainan bawaan sebagai penyumbang

terbesar selain karena faktor yang lain, sedangkan faktor yang

menunjang tercapainya target atau penghambat munculnya

kejadian kematian bayi antara lain :

1) Adanya keterlibatan lintas sektor dalam upaya penurunan

kematian bayi seperti kecamatan, KUA dan masyarakat

(kader);

2) Peningkatan persiapan kehamilan dan persalinan yang

optimal untuk mendapatkan bayi yang sehat;

3) Pengenalan faktor resiko kematian dan komplikasi pada bayi

sejak dini dan upaya rujukan dini berencana;

4) Penanganan bayi baru lahir yang tepat dan cepat sesuai

keadaan;

5) Penanganan komplikasi neonatus yang tepat;

6) Peningkatan SDM tenaga teknis dengan berbagai pelatihan-

pelatihan penanganan kasus-kasus neonates;

Keberhasilan Indikator kinerja diatas ditunjang dengan adanya

program Peningkatan Kesehatan Bayi dan Balita. Adanya

keterlibatan lintas sektor dalam upaya penurunan kematian bayi

seperti kecamatan, KUA dan masyarakat (kader)

Page 29: KATA PENGANTAR - dinkes.banyuwangikab.go.iddinkes.banyuwangikab.go.id/portal/wp-content/uploads/2020/06/Lap… · Manajemen dan informasi kesehatan, dan 6) Pemberdayaan masyarakat

LKjIP Dinas Kesehatan 2019 24

d) Tingkat Kesehatan Rumah Sakit

Tingkat Kesehatan Rumah Sakit pada tahun 2019 berdasarkan

tabel diatas menunjukkan pencapaian sebesar 102,43%

menunjukkan capaian yang baik karena dari Dua Rumah Sakit

Daerah yang ada realisasi telah melebihi target. Tingkat

Kesehatan Rumah Sakit merupakan capaian indikator yang

dibangun dari 2 kelompok indikator besar yaitu Indikator

Penilaian Kinerja Keuangan dan Indikator Penilaian Kinerja Non

Keuangan yang terbangun dari dua sub indikator antara lain

Indikator Kinerja Pelayanan dan Indikator Kinerja Mutu

Pelayanan dan Manfaat bagi masyarakat yang kesemuanya

menunjukkan hasil yang positif dalam artian melebihi target yang

diharapkan sehingga hal ini dapat diartikan bahwa pelayanan

Rumah Sakit Daerah di Kabupaten Banyuwangi sudah dipercaya

oleh masyarakat, hal ini juga ditunjukkan denga hasil akreditasi

yang didapat oleh kedua Rumah Sakit Umum Daerah di

Kabupaten Banyuwangi meraih predikat Paripurna.

B. Analisis dan evaluasi capaian kinerja masing-masing sasaran tahun 2019

selama tahun pelaksanaan Renstra Dinas Kesehatan dapat dijelaskan

sebagai berikut:

1. Sasaran Strategis 1 : Meningkatnya Akses Pelayanan Kesehatan

Indikator Kinerja Tahun

Ket 2016 2017 2018 2019

Cakupan Pelayanan Kesehatan Masyarakat

106,25 166,55 144,31 112,10 Tercapai

Indeks Kesehatan Keluarga Banyuwangi

91,23 100,15 101,30 101,44 Tercapai

Berdasarkan tabel diatas dapat dijabarkan tentang pencapaian

indikator kinerja selama pelaksanaan empat tahun pelaksaan Renstra

Dinas Kesehatan yaitu :

a. Cakupan Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Page 30: KATA PENGANTAR - dinkes.banyuwangikab.go.iddinkes.banyuwangikab.go.id/portal/wp-content/uploads/2020/06/Lap… · Manajemen dan informasi kesehatan, dan 6) Pemberdayaan masyarakat

LKjIP Dinas Kesehatan 2019 25

Pada dasarnya dilihat dari tingkat pencapaian kinerjanya pada

indicator kinerja Cakupan Pelayanan Kesehatan Masyarakat mulai

tahun awal Renstra telah mencapai target, namun pada

pelaksanaan di tahun – tahun berikutnya terjadi keberhasilan

pencapaian yang fluktuatif, hal tersebut terpengaruhi oleh makin

terpenuhinya fasilitas layanan kesehatan untuk masyarakat di

wilayah kabupaten Banyuwangi ditunjang dengan adanya

dukungan anggaran dan keterlibatan lintas sektor demi

meningkatnya derajat kesehatan masyarakat.

b. Indeks Kesehatan Keluarga Banyuwangi

Dilihat dari tingkat pencapaian kinerjanya pada indikator kinerja

Indeks Kesehatan Keluarga Banyuwangi di awal tahun

pencanangan Renstra masih dibawah target, namun pada tahun

kedua sampai tahun keempat pelaksanaan Renstra yaitu tahun

2019 terjadi keberhasilan pencapaian yang signifikan, hal ini

dipengaruhi antara lain oleh makin tingginya tingkat kesadaran

masyarakat akan usia nikah, PUS dan WUS; semakin dekatnya

layanan fasilitas kesehatan pada masyarakat; partisipasi

masyarakat terhadap kesehatan balita paripurna demi

menurunkan gizi buruk pada balita terutama balita stunting yang

semakin meningkat; peran serta masyarakat terhadap kesehatan

anak sekolah yang semakin meningkat; masyarakat makin

mengetahui adanya pelayanan kesehatan terhadap Penyakit

Menular dan Tidak Menular; perilaku masyarakat terhadap pola

hidup bersih dan sehat yang semakin meningkat, hal ini demi

meningkatnya derajat kesehatan masyarakat di wilayah

kabupaten Banyuwangi.

Page 31: KATA PENGANTAR - dinkes.banyuwangikab.go.iddinkes.banyuwangikab.go.id/portal/wp-content/uploads/2020/06/Lap… · Manajemen dan informasi kesehatan, dan 6) Pemberdayaan masyarakat

LKjIP Dinas Kesehatan 2019 26

2. Sasaran Strategis 2 : Meningkatnya Kualitas Pelayanan Kesehatan

Indikator Kinerja Capaian (%) Tahun

Ket 2016 2017 2018 2019

Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000 KH

126,44 121,51 95,22 72,01 Tidak

tercapai

Persentase Fasilitas Kesehatan Terakreditasi

105,62 90,90 86,37 62,50 Tidak

tercapai

Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000 KH

149,09 172,80 139,80 175,69 Tercapai

Tingkat Kesehatan Rumah Sakit - 107,08 104,53 102,43 Tercapai

Berdasarkan tabel diatas dapat dijabarkan tentang pencapaian

indikator kinerja selama pelaksanaan empat tahun pelaksaan Renstra

Dinas Kesehatan yaitu :

a. Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000 KH

Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan bahwa capaian Angka

Kematian Ibu melahirkan per 100.000 KH di awal tahun

pelaksanaan Renstra pada tahun 2016 dan tahun 2017

mengalami keberhasilan, dimana kematian ibu melahirkan dapat

ditekan atau dikendalikan. Namun pada tahun ketiga dan

keempat mengalami kenaikan jumlah kematian ibu melahirkan

hal ini disebabkan adanya : kejadian abnormal yang

menimbulkan kematian kadang terjadi sangat cepat ;

Keterlambatan mendeteksi / penapisan, keterlambatan rujukan

dan keterlambata penanganan di tempat rujukan; system

rujukan dari fasilitas kesehatan tingkat I atau Bidan Praktek

Mandiri ke fasilitas kesehatan rujukan; keterlambatan dikeluarga

yang tidak segera mengambil keputusan untuk dirujuk dan

keterlambatan transportasi dan Mobilitas masyarakat yang tinggi,

khususnya ibu hamil yang akan melahirkan.

Page 32: KATA PENGANTAR - dinkes.banyuwangikab.go.iddinkes.banyuwangikab.go.id/portal/wp-content/uploads/2020/06/Lap… · Manajemen dan informasi kesehatan, dan 6) Pemberdayaan masyarakat

LKjIP Dinas Kesehatan 2019 27

b. Persentase Fasilitas Kesehatan Terakreditasi

Dilihat dari tabel diatas, menunjukkan bahwa indikator

presentase Fasilitas Kesehatan Terakreditasi mulai awal tahun

pelaksanaan Renstra pencapaiannya terus menurun. Adapun

faktor – faktor yang mempengaruhi tidak tercapainya target

indikator tersebut disebabkan antara lain : target jumlah fasilitas

kesehatan yang akan diakreditasi sampai dengan akhir tahun

Renstra adalah seluruh fasilitas kesehatan baik pemerintah

maupun swasta, namun sampai dengan tahun keempat

pelaksanaan Renstra belum ada peraturan (baik petunjuk tehnis

maupun petunjuk pelaksanaan) dari pemerintah Pusat terkait

kewajiban fasilitas pelayanan kesehatan swasta untuk

melaksanakan akreditasi sehingga capaian yang ditargetkan pada

tahun kedua sampai keempat mengalami penurunan terkait

jumlah fasilitas layanan kesehatan terutama klinik – klinik swasta

yang terakreditasi.

c. Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000 KH

Indikator Angka kematian Bayi (AKB) berdasarkan tabel diatas

grafik pencapaian menunjukkan pola yang fluktiatif, namun hasil

capainnya sudah diatas target yang diharapkan atau ditetapkan

oleh Pemerintah kabupaten, propinsi maupun nasional atau

dapat dikatakan berhasil, adapun faktor yang mempengaruhi

yaitu keterlibatan lintas sektor baik di tingkat kabupaten sampai

dengan tingkat desa; persiapan kehamilan dan persalinan yang

optimal untuk mendapatkan bayi yang sehat; pengenalan faktor

resiko kematian dan komplikasi pada bayi sejak dini dan upaya

rujukan dini berencana; Penanganan komplikasi neonatus yang

tepat; peningkatan SDM tenaga teknis dengan berbagai

pelatihan-pelatihan penanganan kasus-kasus neonates.

d. Tingkat Kesehatan Rumah Sakit

Indikator Tingkat Kesehatan Rumah Sakit menunjukkan capaian

yang selalu baik atau melebihi target padahal disuplai oleh dua

Rumah Sakit Umum Daerah walaupun persentase capaiannya

Page 33: KATA PENGANTAR - dinkes.banyuwangikab.go.iddinkes.banyuwangikab.go.id/portal/wp-content/uploads/2020/06/Lap… · Manajemen dan informasi kesehatan, dan 6) Pemberdayaan masyarakat

LKjIP Dinas Kesehatan 2019 28

terpantau cenderung naik turun atau fluktiatif. Sehingga hal ini

dapat diartikan bahwa pelayanan Rumah Sakit Daerah di

Kabupaten Banyuwangi selama empat tahun terakhir sudah

dipercaya oleh masyarakat, hal ini juga ditunjukkan dengan hasil

akreditasi yang didapat oleh kedua Rumah Sakit Umum Daerah

di Kabupaten Banyuwangi meraih predikat Paripurna.

3.3. AKUNTABILITAS KEUANGAN

Pagu Anggaran tahun 2019 sebesar Rp. 173.623.186.949,- (Seratus

Tujuh Puluh Tiga Milyar Enam Ratus Dua Puluh Tiga Juta Seratus Delapan

Puluh Enam Ribu Sembilan Ratus Empat Puluh Sembilan Rupiah), realisasi

sampai dengan 31 Desember 2019 sebesar Rp. 146.072.418.617,35 (Seratus

Empat Puluh Enam Milyar Tujuh Puluh Dua Juta Empat Ratus Delapan Belas

Ribu Enam Ratus Tujuh Belas Rupiah Tiga Puluh Lima Sen) atau 84,13%

dengan rincian program/kegiatan sebagai berikut :

No Program / Kegiatan Pagu Realisasi Capaian

(%)

1 Program Peningkatan Manajemen dan Pelayanan Administrasi

7.739.596.000 6.887.687.954 88,99

2 Program Perencanaan dan

Evaluasi Kinerja Perangkat Daerah

803.339.316 715.940.929 89,12

3 Program Upaya Peningkatan Kesehatan Perorangan

10.033.073.000 2.680.780.801 26,72

4 Program Pengawasan Dan Pengendalian Kesehatan Makanan

150.000.000 137.379.799 91,59

5 Program Upaya Peningkatan

Kesehatan Berbasis Masyarakat

1.009.315.500 702.884.050 69,64

6 Program Pembiayaan Kesehatan 122.299.505.124 107.477.532.153 87,88

7 Program Promosi Kesehatan 1.550.000.000 1.321.448.700 85,25

8 Program Peningkatan Kesehatan

Lansia

187.000.000 158.874.154 84,95

9 Program Pengendalian Dan

Pencegahan Penyakit

1.359.080.000 1.249.298.747 91,92

10 Program Perbaikan Gizi Masyarakat

627.500.000 615.421.750 98,08

11 Program Pengembangan

Lingkungan Sehat

3.767.650.000 3.549.387.459 94,21

12 Program Pembinaan Dan

Pemberdayaan Kesehatan Kerja

35.000.000 32.806.950 87,60

13 Program Pembinaan Dan Pemberdayaan Kesehatan Olah

Raga

140.000.000 138.776.150 99,13

Page 34: KATA PENGANTAR - dinkes.banyuwangikab.go.iddinkes.banyuwangikab.go.id/portal/wp-content/uploads/2020/06/Lap… · Manajemen dan informasi kesehatan, dan 6) Pemberdayaan masyarakat

LKjIP Dinas Kesehatan 2019 29

No Program / Kegiatan Pagu Realisasi Capaian (%)

14 Program Peningkatan Keselamatan

Ibu Hamil,Melahirkan dan Nifas

649.350.000 482.173.156 74,25

15 Program Sumberdaya Kesehatan 10.487.273.009 9.649.453.851 92,01

16 Program Standarisasi Pelayanan

Kesehatan

1.714.822.000 1.133.741.244 66,11

17 Program Pengadaan,Peningkatan

dan Perbaikan Sarana dan

Prasarana Puskesmas/PuskemasPembantu

dan Jaringannya

10.165.683.000 8.977.162.420,35 88,31

18 Program Peningkatan Kesehatan Bayi dan Balita

180.000.000 161.668.350 89,82

Sumber data : skid.banyuwangikab.go.id

Rincian per tujuan dan sasaran sebagaimana terlampir.

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa realisasi tahun 2019

sebesar 84,13% hal ini dapat disimpulkan bahwa terdapat efisiensi anggaran,

hal tersebut disebabkan antara lain :

1. Perjalanan Dinas Luar Daerah mayoritas telah dibiayai oleh pihak

penyelenggara, sehingga SKPD sebagai peserta tidak dapat mencairkan

dana perjalanan dinas.

2. Pada kegiatan fisik terdapat dua permasalahan antara lain :

a. Pengadaan melalui dana PAK tidak bisa dilaksanakan karena waktu

pelaksanaan atau pengerjaan tidak mencukupi.

b. Terdapat beberapa kegiatan fisik yang penyelesaiannya tidak sesuai

perjanjian sehingga pencairan anggaran disesuaikan dengan kemajuan

fisik.

3. Belanja bahan obat dan alkes penyerapan anggarannya tidak bisa

maksimal dikarenakan terdapat bahan yang tidak tersedia dan juga ada

yang waktu pengadaannya sudah di akhir tahun.

4. Kegiatan kunjungan dokter spesialis sering terkendala dengan waktu

kegiatan operasi (Operasi Cito) di Rumah Sakit.

5. Beberapa kegiatan terdapat penyesuaian harga pasaran, sehingga terdapat

efisiensi anggaran.

Page 35: KATA PENGANTAR - dinkes.banyuwangikab.go.iddinkes.banyuwangikab.go.id/portal/wp-content/uploads/2020/06/Lap… · Manajemen dan informasi kesehatan, dan 6) Pemberdayaan masyarakat

LKjIP Dinas Kesehatan 2019 30

Solusi yang dapat dilaksanakan untuk permasalahan dimaksud antara lain :

1. Pada tahun 2019 perjalanan dinas banyak yang tidak diserap, dan di tahun

yang akan datang akan dialihkan ke kegiatan untuk peningkatan pelayanan

pada masyarakat.

2. Pelaksanaan kegiatan yang berhubungan dengan fisik (performance)

bangunan fisik diupayakan untuk dilaksanakan pada tribulan II.

3. Kegiatan pengadaan obat dan alat kesehatan diupayakan untuk segera

dilaksanakan pada tribulan II.

4. Di tahun – tahun mendatang diusahakan waktu kunjungan dokter spesialis

ke Puskesmas PLUS diatur secara selektif.

Page 36: KATA PENGANTAR - dinkes.banyuwangikab.go.iddinkes.banyuwangikab.go.id/portal/wp-content/uploads/2020/06/Lap… · Manajemen dan informasi kesehatan, dan 6) Pemberdayaan masyarakat

LKjIP Dinas Kesehatan 2019 31

BAB IV

PENUTUP

Laporan Akuntabilitas Kinerja Kesehatan Kabupaten Banyuwangi ini

merupakan pertanggungjawaban tertulis serta evaluasi kinerja kegiatan, program

dan kebijaksanaan penyelenggaraan pemerintah yang baik (Good Governance)

Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi yang telah dicapai selama tahun 2019.

Dengan Laporan Akuntabilitas Kinerja ini diharapkan dapat memberikan gambaran

tentang apa yang telah dicapai serta bagaimana hasil pencapaiannya.

Pada tahun 2019 Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi dalam berupaya

mencapai visi yang telah ditetapkan terdapat 2 (dua) misiyang dijabarkan dalam 2

(dua) sasaran dengan 6 (enam) indikator kinerja sesuai dengan Rencana Kinerja

Tahunan dan Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2019 yang ingin dicapai.

Dari Perjanjian Kinerja yang telah ditetapkan oleh Dinas Kesehatan, dapat

digambarkan sebagai berikut :

1. Sasaran Strategis Meningkatnya Akses Pelayanan Kesehatan, terdapat 2 (dua)

indiktor kinerja antara lain :

a. Cakupan Pelayanan Kesehatan Masyarkat dari target 82% telah terealisasi

sebesar 91,92% sehingga melampaui target dengan capaian 112,1%

b. Indeks Kesehatan Keluarga Banyuwangidari target 0,696 telah terealisasi

sebesar 0,706 sehingga pencapaian sesuai target sebesar 101,44%

Dari capaian kedua indikator diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pada

Sasaran Strategis pertama capaiannya termasuk dalam kategori Sangat Baik

2. Sasaran Strategis : Meningkatnya Kualitas Pelayanan Kesehatan, terdapat 4

(empat) indikator kinerja antara lain :

a. Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000 KH dari target 90 per 100.000 KH

telah terealisasi sebesar 134,7 atau capaiannya sebesar 72,01%

b. Persentase Fasilitas Kesehatan Terakreditasi dari target 80% telah terealisasi

sebesar 50% atau pencapaiannya sebesar 62,5%

c. Angka Kematian Bayi (AKB) per 1000 KH dari target 8,24 per 1.000 KH telah

tercapai sebesar 4,69 per 1.000 KH, atau pencapaiannya sebesar 175,69%

d. Tingkat Kesehatan Rumah Sakit dari target 76% telah terealisasi sebesar

77,85% atau pencapaiannya sebesar 102,43%

Page 37: KATA PENGANTAR - dinkes.banyuwangikab.go.iddinkes.banyuwangikab.go.id/portal/wp-content/uploads/2020/06/Lap… · Manajemen dan informasi kesehatan, dan 6) Pemberdayaan masyarakat

LKjIP Dinas Kesehatan 2019 32

Dari capaian keempat indikator diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pada

Sasaran Strategis kedua capaiannya termasuk dalam kategori Sangat Baik.

Walaupun pencapaian sasaran strategis telah termasuk kategori sangat baik,

namun dalam pelaksanaan program dan kegiatan pada Dinas Kesehatan Kabupaten

Banyuwangi selama tahun 2019 tidak terlepas adanya hambatan atau kendala yang

dihadapi antara lain:

1. Masih rendahnya Sanitasi dasar

Pencatatan dan pelaporan terkait dengan kesehatan lingkungan masih kurang

optimal hal ini dikarenakan terkait dengan rendahnya jumlah SDM yang berlatar

belang lingkungan ditambah lagi, tugas-tugas lain yang diemban oleh petugas

sanitarian, sehingga berpengaruh pada pencatatan dan pelaporannya dan

mengakibatkan rendahnya data sanitasi dasar.

2. Peredaran makanan dan minuman berbahaya

Dengan bergesernya pola hidup masyarakat Indonesia dewasa ini,

menyebabkan pola makannya juga berubah ke makanan yang cepat saji

terutama pada jajanan makanan anak sekolah mengakibatkan perlunya

pengawasan yang lebih optimal dari seluruh jajaran kesehatan ditunjang dengan

pihak-pihak yang terkait. Sehingga adanya bahan berbahaya pada jajanan

makanan dapat segera tertangani dan menghindarkan bahan makanan yang

berbahaya dikonsumsi generasi muda Indonesia.

3. Adanya Re – Emerging Disease dan bencana alam menimbulkan ketidakpastian

(uncertainty) terhadap kondisi kesehatan masyarakat dan pelaksanaan program

kesehatan.

4. Masih terdapat masyarakat yang kurang memahami pentingnya kesehatan

sehingga pemanfaatan sarana pelayanan kesehatan masih belum optimal dan

peran serta masyarakat terhadap kegiatan kesehatan masih belum optimal.

5. Masih rendahnya kuantitas SDM kesehatan dalam pencapian target sasaran

kegiatan;

6. Belum meratanya distribusi tenaga kesehatan di wilayah.

7. Belum maksimalnya dukungan dana/anggaran Kesehatan untuk mendukung

pencapaian target kinerja pembangunan daerah dan nasional bidang kesehatan.

8. Pelaksanaan kerjasama dan koordinasi antar instansi terkait yang masih belum

optimal.

Page 38: KATA PENGANTAR - dinkes.banyuwangikab.go.iddinkes.banyuwangikab.go.id/portal/wp-content/uploads/2020/06/Lap… · Manajemen dan informasi kesehatan, dan 6) Pemberdayaan masyarakat

LKjIP Dinas Kesehatan 2019 33

Oleh karena itu diperlukan langkah-langkah yang perlu diambil sebagai

strategi pemecahan masalah antara lain:

1. Meningkatkan kegiatan pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan,

termasuk membangkitkan gerakan Gotong Royong.

2. Meningkatkan pengawasan terhadap peredaran makanan jajanan anak sekolah,

dengan melibatkan juga pihak sekolah untuk mempromosikan bahaya bahan

makanan tambahan pada jajanan makanan.

3. Meminimalisir ketidakpastian (uncertainty) terhadap pelaksanaan kegiatan serta

kondisi kesehatan masyarakat antara lain dengan Sistem Kewaspadaan Dini

KLB/Wabah serta kagiatan – kegiatan yang bersifat inovatif;

4. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya kesehatan dengan

cara memberikan penyuluhan-penyuluhan dan melibatkan peran aktif

masyarakat dalam kegiatan kesehatan terutama di lingkungan sekitar;

5. Mengoptimalkan kemampuan, pemahaman dan motivasi petugas Kesehatan

melalui pendidikan dan pelatihan secara berkelanjutan;

6. Pengajuan usulan pemenuhan tenaga kesehatan dan pemerataan distribusi di

wilayah.

7. Perencanaan, Pengusulan dana/anggaran Kesehatan dengan dasar data yang

cukup argumentatif kepada pihak-pihak terkait;

8. Peningkatan pelaksanaan kerjasama dan koordinasi antar instansi terkait.

Semoga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ini dapat

menjadi acuan bagi penyelenggaraan program di Dinas Kesehatan serta pada

unit pelaksana teknis di lingkungan Dinas Kesehatan guna pelaksanaan

kegiatan di tahun - tahun yang akan datang. Secara keseluruhan hasil capaian

kinerja dari 87 kegiatan Pembangunan Kesehatan Kabupaten Banyuwangi

tahun anggaran 2019 telah terlaksana dengan baik.

Dengan tersusunnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi ini, diharapkan dapat memberikan

gambaran Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi kepada pihak-pihak

terkait baik sebagai stakeholders ataupun pihak lain yang telah mengambil

bagian dengan berpartisipasi aktif untuk membangun Kabupaten Banyuwangi.

Page 39: KATA PENGANTAR - dinkes.banyuwangikab.go.iddinkes.banyuwangikab.go.id/portal/wp-content/uploads/2020/06/Lap… · Manajemen dan informasi kesehatan, dan 6) Pemberdayaan masyarakat

LKjIP Dinas Kesehatan 2019 34

Bagan 2.1

LAMPIRAN - LAMPIRAN

Page 40: KATA PENGANTAR - dinkes.banyuwangikab.go.iddinkes.banyuwangikab.go.id/portal/wp-content/uploads/2020/06/Lap… · Manajemen dan informasi kesehatan, dan 6) Pemberdayaan masyarakat

I II III IV

Meningkatnya Akses

Pelayanan Kesehatan

Cakupan Pelayanan Kesehatan

Masyarakat0 0 0 82% Contact Rate 1,23 3.115.441.000 Bidang Yankes

Cakupan pelayanan

rujukan4,05

Cakupan Parameter

Pemeriksaan

Laboratorium sesuai

standar

75

0 0 250 250Pelaksanaan operasi

katarak

Jumlah peserta operasi

katarak250 228.075.000 yankes primer peb-april

0 0 0 37Tinjau lapang ke faskes

swasta

Jumlah rekomendasi

faskes yang diterbitkan37 jan-okt

26 26 26 26 Monev poskesdes

Jumlah Pondok

Kesehatan Desa yang

dibina

26 634.537.000 jan - nop

0 50 75 100

Pelaksanaan PPGD

mendukung kegiatan B-

fest, HBN dan

kesiapsiagaan bencana

Frekuensi pelayanan dan

penanggulangan masalah

kesehatan (PPGD)

100 58.829.000 peb-des

3 6 9 12

Penyediaan rumah

singgah untuk rujukan

pasien

Jumlah waktu fasilitasi

rumah singgah12 369.500.000 jan-des

45 45 45 45

Peningkatandan

Pembinaan Pelayanan

Kesehatan Tradisional

Jumlah pelaku penyehat

tradisional yang dibina45 40.000.000 jan - des

0 44 44 44Peningkatan layanan

dengan faskes

Jumlah Faskes yang

terjaring pelayanan

labkesda

44 420.000.000 jan-des

Program Pengawasan

dan Pengendalian

Kesehatan Makanan

Persentase sekolah dasar

tidak ditemukan jajanan

mengandung bahan

berbahaya

60

Program Upaya

Peningkatan Kesehatan

Perorangan

RENCANA AKSI DINAS KESEHATAN

Indikator KinerjaSasaran SrategisPenanggung Jawab

Jadwal

Kegiatan

TargetProgram Indikator Target Anggaran

TAHUN 2019

Page 41: KATA PENGANTAR - dinkes.banyuwangikab.go.iddinkes.banyuwangikab.go.id/portal/wp-content/uploads/2020/06/Lap… · Manajemen dan informasi kesehatan, dan 6) Pemberdayaan masyarakat

I II III IVIndikator KinerjaSasaran Srategis

Penanggung Jawab

Jadwal

Kegiatan

TargetProgram Indikator Target Anggaran

Persentase Industri

Rumah Tangga Pangan

(PIRT-P) bersertifikat80

0 120 150 150Monitoring jajanan pada

sekolahan

Jumlah Sekolah Dasar

yang dilakukan

pemeriksaan keamanan

pangannya

150 50.000.000 Kesling april - agust

0 125 165 165Jumlah PIRT yang

diperiksa165 100.000.000 Kesling april - agust

Program Upaya

Peningkatan Kesehatan

Berbasis Masyarakat

Persentase Desa Siaga

Aktif30

Persentase Posyandu

PURI (Purnama Mandiri)

yang menjadi Taman

Posyandu

17

Persentase

Pengembangan UKBM

PURI (Purnama Mandiri)22

25 25 25Peningkatan Kualitas

Desa Siaga

Jumlah desa siaga yang

dilakukan penilaian 25 50.000.000 Promkes dan PM april - sept

45 45 45

Pengembangan dan

Pembinaan Upaya

Kesehatan Berbasis

Masyarakat

Jumlah UKBM yang

dilakukan penilaian45 591.086.500 april - sept

100 100 100

Jumlah kader yang

melakukan

pendampingan taman

posyandu

100 april - sept

65 65 65

Jumlah kader yang

melakukan

pendampingan bumil risti

65 april - sept

Program Pembiayaan

Kesehatan

Cakupan Pembiayaan

Kesehatan7,5 Bidang SD Keshtn

Page 42: KATA PENGANTAR - dinkes.banyuwangikab.go.iddinkes.banyuwangikab.go.id/portal/wp-content/uploads/2020/06/Lap… · Manajemen dan informasi kesehatan, dan 6) Pemberdayaan masyarakat

I II III IVIndikator KinerjaSasaran Srategis

Penanggung Jawab

Jadwal

Kegiatan

TargetProgram Indikator Target Anggaran

3 6 9 12

Dana Operasional

Puskesmas

Jumlah waktu penyediaan

kebutuhan operasional di

Puskesmas12 13.265.350.000 jan-Des

3 6 9 12

Pelayanan Rawat Inap

Umum

Jumlah waktu pelayanan

rawat inap umum di

Puskesmas

12 3.551.021.000 jan-Des

3 6 9 12

Jaminan Kesehatan

Nasional di Puskesmas

Jumlah waktu pelayanan

JKN di Puskesmas 12 46.934.657.000 jan-Des

295 1.713 2.900 2.900

Jaminan Kesehatan

Masyarakat Miskin

Jumlah masyarakat

miskin non kuota yang

mendapatkan pelayanan

Kesehatan

2.900 2.034.436.000 jan-Des

256 4.441 14.316 14.316

Asuransi Kesehatan

Masyarakat Miskin

Jumlah masyarakat

miskin yang memperoleh

jaminan kesehatan14.316 1.500.000.000 jan-Des

1 2 3 4

Manajemen pembiayaan

Kesehatan

Jumlah kegiatan

pembinaan pembiayaan

kesehatan

4 168.000.000 jan-Des

0 1 2 3

Jumlah sarana penunjang

pembiayaan kesehatan 3 jan-Des

0 26 33 45Jumlah puskesmas yang

dibina45 jan-Des

3 6 9 12

Pelayanan Persalinan

JKN

Jumlah waktu pelayanan

Persalinan peserta JKN

di Puskesmas

12 411.420.000 jan-Des

3 6 9 12

Pelayanan Rujukan JKN Jumlah waktu

operasional pelayanan

dan pendukung pelayaan

rujukan peserta JKN di

Puskesmas

12 332.426.000 jan-Des

3 6 9 12

Pelayanan Rawat Inap

JKN

Jumlah waktu pelayanan

Rawat Inap peserta JKN

di Puskesmas12 3.772.477.000 jan-Des

Page 43: KATA PENGANTAR - dinkes.banyuwangikab.go.iddinkes.banyuwangikab.go.id/portal/wp-content/uploads/2020/06/Lap… · Manajemen dan informasi kesehatan, dan 6) Pemberdayaan masyarakat

I II III IVIndikator KinerjaSasaran Srategis

Penanggung Jawab

Jadwal

Kegiatan

TargetProgram Indikator Target Anggaran

0 - 1 1

Pelayanan Skrining JKN Jenis kebutuhan

operasional pelayanan

dan pendukung

pelayanan

Skrining JKN di

Puskesmas

1 10.000.000 jan-Des

3 6 9 12

Bantuan Operasional

Kesehatan (BOK)

Jumlah waktu

pelaksanaan kegiatan

promotif dan preventif di

Puskesmas

12 25.654.486.000 jan-Des

3 6 9 12

Pengelolaan Bantuan

Operasional Kesehatan

(BOK)

Jumlah waktu

pengelolaan BOK 12 1.156.616.000 jan-Des

0 - 1 2

Jaminan Persalinan Jumlah rumah tunggu

kelahiran yang disediakan 2 2.465.380.000 jan-Des

3 6 9 12Waktu pelayanan

Jampersal12 jan-Des

3 6 9 12

 Pelayanan Peserta

Jaminan Kecelakaan

Kerja (JKK)

Jml waktu pelayanan

Jaminan Kecelakaan

Kerja (JKK)

12 10.000.000 jan-Des

Indeks Kesehatan Keluarga

Banyuwangi0 0 0 0.692

Program Promosi

Kesehatan

Persentase Rumah

Tangga Sehat (Ber

PHBS)

59 Bidang Kesmas

3 3 4 4

Pengembangan Media

Promosi dan Informasi

Kesehatan

Jumlah jenis media

promosi program yang di

hasilkan

4 640.000.000 peb-nop

1 1 1 4

Jumlah kegiatan

pembinaan promosi

kesehatan

4 peb-nop

0 0 45 45

Peningkatan Bina Usaha

Kesehatan Sekolah

(UKS)

Jumlah puskesmas yang

dilakukan pembinaan

pelayanan UKS45 50.000.000 juli-nop

0 0 45 45Jumlah pengelola

program UKS45 juli-nop

0 0 2 3

Frekuensi monitoring dan

evaluasi pelayanan UKS 3 juli-nop

Page 44: KATA PENGANTAR - dinkes.banyuwangikab.go.iddinkes.banyuwangikab.go.id/portal/wp-content/uploads/2020/06/Lap… · Manajemen dan informasi kesehatan, dan 6) Pemberdayaan masyarakat

I II III IVIndikator KinerjaSasaran Srategis

Penanggung Jawab

Jadwal

Kegiatan

TargetProgram Indikator Target Anggaran

Program Peningkatan

Kesehatan Lansia

Cakupan Pelayanan Usia

Lanjut56 Bidang Kesmas

5 5 45 45

Pelayanan Pemeliharaan

Kesehatan

Jumlah Puskesmas yang

dilakukan pembinaan 45 30.000.000 peb-nop

5 45 45 45Jumlah pengelola

program Lansia45 peb-nop

0 1 2 2

Jumlah kegiatan

pembinaan pelayanan

Lansia

2 peb-nop

Program Pengendalian

Dan Pencegahan

Penyakit

Angka Kejadian Kasus

Penyakit Menular (Angka

Kesakitan per 1.000

Penduduk)

96 97,5 Bidang P2P

Persentase Penyakit

Tidak Menular9 6

Prosentase Desa UCI 92 91

Prosentase

Penanggulangan KLB <

24 jam

100 100

Cakupan Deteksi Dini

Kesehatan Jiwa oleh

Puskesmas

60 30

2 3 3 3Peningkatan Imunisasi Jumlah kegiatan fasilitasi

imunisasi3 210.000.000 peb-nop

4 7 13 16

Frekuensi pengambilan

vaksin atau logistik

imunisasi

16 peb-nop

0 15 45 60

Jumlah fasilitas

kesehatan yang dilakukan

supervisi supportif60 april-nop

0 0 3 3Jenis sarana pelayanan

imunisasi yang diadakan3 april-nop

0 45 45 45

Peningkatan Surveilans

Epidemiologi dan

penanggulangan wabah

Jumlah puskesmas yang

dibina 45 60.000.000 april-nop

Page 45: KATA PENGANTAR - dinkes.banyuwangikab.go.iddinkes.banyuwangikab.go.id/portal/wp-content/uploads/2020/06/Lap… · Manajemen dan informasi kesehatan, dan 6) Pemberdayaan masyarakat

I II III IVIndikator KinerjaSasaran Srategis

Penanggung Jawab

Jadwal

Kegiatan

TargetProgram Indikator Target Anggaran

2 2 2 3Jumlah kegiatan

pembinaan surveilans3 peb-nop

0 0 0 3Jumlah sarana penunjang

surveilans3 sep-nop

0 0 0 490

Peningkatan Pelayanan

dan Penanggulangan

Penyakit Menular

Jumlah petugas

pengelola program

penyakit menular yang

dilakukan pembinaan

490 275.000.000 okt-nop

0 0 0 5

Jenis logistik pencegahan

dan penanggulangan

penyakit menular5 okt-nop

1 7 7 7

Jumlah kegiatan

pembinaan pelayanan

dan penanggulangan

penyakit menular

7 jan-nop

0 0 0 490

Pengendalian dan

pemberantasan penyakit

bersumber Binatang

Jumlah petugas

pengelola program yang

dilakukan pembinaan

490 165.000.000 okt-nop

0 0 0 5

Jenis logistik

pengendalian penyakit

bersumber binatang

5 okt-nop

0 0 3 3

Peningkatan Pelayanan

dan Penanggulangan

Penyakit Tidak Menular

Jumlah kegiatan

pembinaan Penyakit

Tidak Menular

3 169.999.000 juli-nop

45 100 100 270Jumlah kader posyandu

yang dibina270 peb-nop

0 0 0 165

Jumlah sarana dan

prasarana program yang

diadakan

165 okt-nop

0 30 30 30

Pelayanan dan

Pembinaan Kesehatan

Jiwa

Jumlah peserta workshop

kesehatan jiwa 30 98.000.000 april-nop

0 0 3 3

Jumlah kegiatan

pembinaan kesehatan

jiwa

3 juli-nop

3 6 9 12

Pelayanan Rawat Inap

Kasus Jiwa Masyarakat

Miskin NON Pbi

Jumlah waktu Pelayanan

rawat inap kasus jiwa

untuk masyarakat miskin12 250.000.000 peb-nop

Page 46: KATA PENGANTAR - dinkes.banyuwangikab.go.iddinkes.banyuwangikab.go.id/portal/wp-content/uploads/2020/06/Lap… · Manajemen dan informasi kesehatan, dan 6) Pemberdayaan masyarakat

I II III IVIndikator KinerjaSasaran Srategis

Penanggung Jawab

Jadwal

Kegiatan

TargetProgram Indikator Target Anggaran

Program Perbaikan Gizi

Masyarakat

Prevelensi Gizi Buruk1,9 568.038.800 Bidang Kesmas

Persentase Ibu Hamil

yang mendapatkan

Tablet Tambah darah

(TTD) minimal 90 tablet

selama kehamilan

90

Persentase bayi usia

kurang 6 bulan

mendapat ASI Eksklusif

47

0 75 75 75

Pemberian Tambahan

Makanan dan Vitamin

Jumlah balita BGM dari

keluarga miskin yang

mendapat Pemberian

Makanan Tambahan

Pemulihan

75 200.000.000 april - nop

0 45 45 45

Jumlah bumil KEK dari

keluarga miskin yang

mendapat Pemberian

Makanan Tambahan

Pemulihan

45 april - nop

1 5 7 7

Penanggulangan Kurang

Energi Protein (KEP),

Anemia Gizi Besi,

Gangguan Akibat kurang

Yodium (GAKY), Kurang

Vitamin A, dan

Kekurangan Zat Gizi

Mikro Lainnya

Jumlah Kegiatan

Penanggulangan Kurang

Energi Protein (KEP)

Anemia Gizi Besi,

Gangguan Akibat Kurang

Iodium (GAKI) Kurang

Vitamin adan kekurangan

Zat Gizi Mikro Lainnya

7 125.000.000 peb - nop

0 45 45 45

Jumlah Petugas gizi

puskesmas yang

dilakukan pembinaan

45 april - nop

0 1 1 1

Jenis Bahan yang

diadakan (Garam

beriodium)

1 april - nop

0 20 45 45Jumlah Puskesmas yang

dibina45 juli - nop

Page 47: KATA PENGANTAR - dinkes.banyuwangikab.go.iddinkes.banyuwangikab.go.id/portal/wp-content/uploads/2020/06/Lap… · Manajemen dan informasi kesehatan, dan 6) Pemberdayaan masyarakat

I II III IVIndikator KinerjaSasaran Srategis

Penanggung Jawab

Jadwal

Kegiatan

TargetProgram Indikator Target Anggaran

0 0 290 290

Pemberdayaan

masyarakat untuk

pencapaian keluarga

sadar gizi

Jumlah Peserta

Pemberdayaan

Masyarakat untuk

Pencapaian Keluarga

Sadar Gizi

290 168.038.800 juli - nop

0 0 10 10

Jumlah Jenis Sarana

Pendukung Pencapaian

Keluarga Sadar Gizi10 juli - nop

0 0 2 2

Pendidikan dan

Pemberdayaan Gizi

Masyarakat

Jumlah Pendidikan dan

Pemberdayaan Gizi

Masyarakat

2 75.000.000 juli - nop

45 0 45 45Jumlah puskesmas yang

dibina45 jan - nop

0 2 2 2

Jumlah sarana

pendukung dan

penunjang

pemberdayaan gizi

masyarakat

2 april - nop

Program

Pengembangan

Lingkungan Sehat

Desa STBM (Sanitasi

Total Berbasis

Masyarakat)

10 2.260.750.000 Bidang Kesmas

Persentase desa ODF 70

Persentase TTU

memenuhi syarat80,00

300 1.190 1.190 1190

Pengembangan Sarana

SAPL Melalui

Pendekatan Partisipatory

Jumlah paket stimulan

jamban1235 1.885.750.000 peb - nop

30 120 162 162Pengembangan Sanitasi

dan Sarana Air Bersih

Jumlah sampel Air Minum

yang diperiksa162 50.000.000 peb - nop

0 1 2 2

Jumlah kegiatan

pembinaan

pengembangan sanitasi

dan sarana air minum

2 april - nop

1 2 0

Pelayanan Bina

Penyehatan Lingkungan

Jumlah sarana dan

prasarana penyehatan

lingkungan yang

diadakan

2 50.000.000 peb - nop

Page 48: KATA PENGANTAR - dinkes.banyuwangikab.go.iddinkes.banyuwangikab.go.id/portal/wp-content/uploads/2020/06/Lap… · Manajemen dan informasi kesehatan, dan 6) Pemberdayaan masyarakat

I II III IVIndikator KinerjaSasaran Srategis

Penanggung Jawab

Jadwal

Kegiatan

TargetProgram Indikator Target Anggaran

4 4 6 6

Fasilitas Forum

Banyuwangi Sehat

Jumlah tatanan

pengembangan

Kabupaten Sehat

6 275.000.000 peb - nop

Pembinaan dan

Pemberdayaan

Kesehatan Kerja

Persentase Puskesmas

melaksanakan upaya

kesehatan kerja

32 35.000.000 Bidang kesmas

45 45 45 45

Pembinaan dan

Pemberdayaan

Kesehatan Kerja

Jumlah Puskesmas yang

dibina 45 35.000.000 Jan - nop

5 5 5 10Jumlah Pos UKK yang

dibina10 Jan - nop

0 1 1 1

Jumlah kegiatan

pembinaan kesehatan

kerja

1 april - nop

Program Pembinaan

Dan Pemberdayaan

Kesehatan Olahraga

Persentase Puskesmas

melaksanakan upaya

kesehatan olahraga

25 35.000.000 Bidang Kesmas

45 45 45 45

Pembinaan dan

Pemberdayaan

Kesehatan Olah Raga

Jumlah Puskesmas yang

dibina 45 35.000.000 jan - nop

0 1 1 1

Jumlah sarana penunjang

kesehatan olah raga 1 april - nop

2 2 3 4

Jumlah kegiatan

pembinaan kesehatan

olah raga

4 jan - nop

Meningkatnya Kualitas

Pelayanan Kesehatan

Angka Kematian Ibu melahirkan

per 100.000 KH0 0 0 98

Program Peningkatan

Kesehatan Ibu Hamil,

Melahirkan Dan Nifas

Cakupan ibu hamil yang

mendapatkan pelayanan

antenatal (cakupan

kunjungan kehamilan ke

empat (K4)

82 377.500.000 Bidang kesmas

Cakupan persalinan

Nakes di Faskes82

Cakupan Peserta KB Aktif69

Page 49: KATA PENGANTAR - dinkes.banyuwangikab.go.iddinkes.banyuwangikab.go.id/portal/wp-content/uploads/2020/06/Lap… · Manajemen dan informasi kesehatan, dan 6) Pemberdayaan masyarakat

I II III IVIndikator KinerjaSasaran Srategis

Penanggung Jawab

Jadwal

Kegiatan

TargetProgram Indikator Target Anggaran

1 3 8 10

Peningkatan Pelayanan

Kesehatan Ibu

Jumlah kegiatan

peningkatan pelayanan

kesehatan ibu

10 377.500.000 jan - nop

0 4 45 45

Jumlah petugas

pengelola program yang

dilakukan pembinaan

45 april - nop

0 14 45 45Jumlah Puskesmas yang

dibina45 april - nop

0 4 4 4

Jenis sarana penunjang

pelayanan kesehatan ibu

yang diadakan

4 april - nop

Persentase Faskes Terakreditasi 0 0 0 60%

Program Sumberdaya

Kesehatan

(Persentase Cakupan)

ketersediaan obat sesuai

kebutuhan, baik obat

esensial maupun generik

88 8.221.853.000Bidang SD

Kesehatan

Prosentase SDM

Kesehatan dengan

kompetensi sesuai

standar

45

Cakupan Alkes Faskes

dasar Sesuai standart38

0 51 100 84

Pengadaan Obat dan

Perbekalan Kesehatan

Jenis obat dan

perbekalan kesehatan

yang diadakan

84 6.250.000.000 april -nop

0 1 1 1

Peningkatan Mutu

Pelayanan Farmasi

Komunitas

Jumlah kegiatan

pembinaan sarana

pelayanan farmasi

komunitas

1 20.000.000 april -nop

0 2 3 3

Peningkatan Mutu

Penggunaan Obat dan

Perbekalan Kesehatan\

Jumlah kegiatan

peningkatan mutu

penggunaan obat dan

perbekalan kesehatan

3 349.652.000 april -nop

0 7 7 31

Pengadaan Peralatan

Kesehatan

Jenis peralatan

kesehatan yang diadakan 31 902.201.000 april -nop

0 1 3 3Peningkatan Mutu Alat

Kesehatan

Jumlah jenis Alkes yang

dilakukan peliharaan3 80.000.000 april -nop

Page 50: KATA PENGANTAR - dinkes.banyuwangikab.go.iddinkes.banyuwangikab.go.id/portal/wp-content/uploads/2020/06/Lap… · Manajemen dan informasi kesehatan, dan 6) Pemberdayaan masyarakat

I II III IVIndikator KinerjaSasaran Srategis

Penanggung Jawab

Jadwal

Kegiatan

TargetProgram Indikator Target Anggaran

0 0 0 2Jumlah kegiatan

peningkatan mutu alkes2 april -nop

0 3 3 3

Pemberdayaan

Sumberdaya Kesehatan

Jumlah kegiatan

pembinaan sumberdaya

kesehatan

3 620.000.000 april -nop

Program Standarisasi

Pelayanan Kesehatan

Persentase Puskesmas

Bernilai Minimal cukup

dalam Penilaian Kinerja

Puskesmas

82 3.995.300.000 Bidang Yankes

Persentase Fasilitas

Kesehatan Primer

Terakreditasi

55

Persentase Fasilitas

Kesehatan

RujukanTerakreditasi

92

1 1 17 17

Peningkatan Mutu

Pelayanan Kesehatan

Primer

Jumlah kegiatan

pembinaan peningkatan

mutu pelayanan

kesehatan primer

17 3.970.300.000 jan - nop

0 4 4 14

Peningkatan Mutu

Pelayanan Kesehatan

Rujukan

Jumlah fasilitas

kesehatan rujukan yang

dibina

14 25.000.000 april - nop

6 8 8 8

Jumlah Kegiatan

Pembinaan Peningkatan

Mutu Pelayanan

Kesehatan Rujukan

8 jan - nop

0 0 0 13Jumlah fasilitas

kesehatan terakreditasi13 april- nop

Program Pengadaan,

Peningkatan dan

Perbaikan Sarana Dan

Prasarana Puskesmas

Pembantu Dan

Jaringannya

Prosentase Bangunan

Puskesmas Sesuai

standar50 Bidang Yankes

Prosesntase Bangunan

Puskesmas Pembantu

dalam kondisi baik

60

Page 51: KATA PENGANTAR - dinkes.banyuwangikab.go.iddinkes.banyuwangikab.go.id/portal/wp-content/uploads/2020/06/Lap… · Manajemen dan informasi kesehatan, dan 6) Pemberdayaan masyarakat

I II III IVIndikator KinerjaSasaran Srategis

Penanggung Jawab

Jadwal

Kegiatan

TargetProgram Indikator Target Anggaran

0 0 15 18

Pengadaan Sarana dan

Prasarana Puskesmas

Jumlah sarana dan

prasarana puskesmas

yang diadakan

18 6.048.328.000 Juli - des

0 0 10 11Rehab Sedang/Berat

Puskesmas

Jumlah puskesmas yang

dilakukan rehabilitasi11 10.257.192.000 Juli - des

0 0 4 70

Pengadaan Sarana dan

Prasarana Puskesmas

Pembantu

Jumlah sarana dan

prasarana puskesmas

pembantu yang diadakan70 280.600.000 Juli - des

0 0 10 19

Rehabilitasi sedang/berat

puskesmas pembantu

Jumlah puskesmas

pembantu yang dilakukan

rehabilitasi

19 2.398.400.000 Juli - des

Angka Kematian Bayi per 1.000

KH0 0 0 8,5

Program Peningkatan

Kesehatan Bayi Dan

Balita

Cakupan kunjungan

neonatal pertama (KN1) 87 150.000.000 Bidang Kesmas

Cakupan pelayanan

kesehatan bayi (K By)96

1 3 5 5

Peningkatan Pelayanan

Kesehatan Anak

Jumlah kegiatan

pembinaan pelayanan

kesehatan anak

5 150.000.000 jan-nop

Tingkat Kesehatan RS 0 0 0 77

Program Peningkatan

Kualitas Pelayanan

RSUD Blambangan

Persentase Cpaian

Standar Peayanan

Minimal (SPM) Rumah

Sakit

79,5 106.523.071.500

Pelayanan BLUD RSUD

BLAMBANGAN

Jumlah jenis kebutuhan

operasional pelayanan

dan pendukung

pelayanan BLUD di

Rumah Sakit

3 106.513.071.500 RSUD Blambangan jan-nop

Program Pembinaan

Lingkungan Sosial

Lingkup Kesehatan

(RSUD Blambangan)

(DBHCHT)

Persentase pembinaan

lingkup kesehatan

79 10.000.000 RSUD Blambangan jan-nop

Page 52: KATA PENGANTAR - dinkes.banyuwangikab.go.iddinkes.banyuwangikab.go.id/portal/wp-content/uploads/2020/06/Lap… · Manajemen dan informasi kesehatan, dan 6) Pemberdayaan masyarakat

I II III IVIndikator KinerjaSasaran Srategis

Penanggung Jawab

Jadwal

Kegiatan

TargetProgram Indikator Target Anggaran

Program peningkatan

kualitas pelayanan

RSUD Genteng

Persentase Cpaian

Standar Peayanan

Minimal (SPM) Rumah

Sakit

79,5 67.011.071.500 RSUD Genteng jan-nop

Page 53: KATA PENGANTAR - dinkes.banyuwangikab.go.iddinkes.banyuwangikab.go.id/portal/wp-content/uploads/2020/06/Lap… · Manajemen dan informasi kesehatan, dan 6) Pemberdayaan masyarakat

PETA PROSES BISNIS LEVEL 2 PADA DINKES BWI

Peningkatan Kualitas dan Akses Pelayanan Kesehatan

INPUT OUTPUT

PR

OSE

S M

AN

AJE

RIA

LP

RO

SES

UTA

MA

PR

OSE

S LA

INN

YA

DIN

AS

KES

EHA

TAN

KES. 01

ANALISIS

PERENCANAAN

DAN KINERJA

KES. 02PENGELOLAAN

ORGANISASI DAN

TATALAKSANA

KES. 08PENGELOLAAN

KINERJA DAN

ANGGARAN

KES. 03Pengelolaan dan Pengembangan Sumber Daya

Kesehatan

KES. 04Peningkatan Promosi Kes ,

Pemberdayaan Masy dan Keslingk

KES. 05Pengendalian dan

Pencegahan Penyakit

KES. 06Peningkatan

Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat

KES. 07Peningkatan Pelayanan Kesehatan

Kebijaka,Regulasi, Usulan Top Down

Permintaan, Informasi,

Konsultasi dan layanan masy,

usulan bottom up (musrenbang)

Pemerintah Pusat /Propinsi/

Kabupaten

OPD Lainnya

Permintaan, Informasi,

Konsultasi dan layanan masy

Pihak Swasta/Stakeholder/Dunia

Usaha

Masyarakat

Data Informasi kebutuhan lintas

sektor

Kebijaka,Regulasi, Usulan Top Down

Permintaan, Informasi, Konsultasi dan layanan masy, usulan bottom up (musrenbang)

Pemerintah Pusat /Propinsi/Kabupaten

OPD Lainnya

Permintaan, Informasi, Konsultasi dan layanan masyarakat

Pihak Swasta/Stakeholder/Dunia

Usaha

Masyarakat

Data Informasi kebutuhan lintas sektor

+

KES. 09PENGELOAAN DATA

INFORMASI dan TEKHNOLOGI

KOMUNIKASI

KES. 10PENGELOLAAN

MONITORING dan

EVALUASI

+ + +

+

++

+ +

++

Page 54: KATA PENGANTAR - dinkes.banyuwangikab.go.iddinkes.banyuwangikab.go.id/portal/wp-content/uploads/2020/06/Lap… · Manajemen dan informasi kesehatan, dan 6) Pemberdayaan masyarakat

PETA SUB PROSES BISNIS LEVEL 3K

ES.0

6P

enin

gkat

an K

eseh

atan

Kel

uar

ga d

an G

izi M

asya

raka

t

KES. 06.01Peningkatan Kopentensi Nutrisionis

KES 06.02Pemberdayaan

masyarakat untuk

pencapaian keluarga sadar

gizi

KES. 06.06Penanggulangan Kurang Energi Protein

( KEP ), Anemia Gizi Besi, Gangguan Akibat Kurang Iodium ( GAKi ), Kurang

Vitamin A dan Kekurangan Zat Gizi Mikro Lainnya

KES. 06.04Pembinaan dan Pendidikan pada

Masyarakat

KES 06.03Penyediaan

Sarana Pendukung Pencapaian

Keluarga Sadar Gizi

KES. 06.05Analisis Sasaran Balita Kurang Gizi

KES 06.07Fasilitasi Sasaran KEP, Anemia Gizi Besi, GAKi, Kurang Vit A dan Kekurangan Zat

Gizi Mikro Lainnya

KES 06.08Pemberian tambahan makanan dan vitamin pada balita BGM keluarga

Miskin

KES. 06.09Pembinaan Pelayanan

Kesehatan Anak

KES. 06.11Pembinaan Pelayanan

Kesehatan Ibu

KES. 06.12Pembinaan Pelayanan

Kesehatan Lansia

KES. 06.13Penguatan Kesehatan

Keluarga

KES. 06.10Pembinaan Kes Reproduksi

Remaja Putri

Page 55: KATA PENGANTAR - dinkes.banyuwangikab.go.iddinkes.banyuwangikab.go.id/portal/wp-content/uploads/2020/06/Lap… · Manajemen dan informasi kesehatan, dan 6) Pemberdayaan masyarakat

PETA SUB PROSES BISNIS LEVEL 4 / PETA LINTAS FUNGSI

KES

. 06

.08

.CFM

.01

Pe

mb

eria

n T

am

bah

an

Mak

anan

dan

Vit

amin

pa

da

Bal

ita

BG

M K

elu

arga

Mis

kin

Subb

ag S

ungr

amSe

ksi

Ke

sga

da

n

Giz

i Ma

sya

raka

tSu

bbag

Keu

anga

nPu

skes

masObjek Sesuai

Spesifikasi

Usulan Pengadaan

PMT

Perencanaan Anggaran

Verifikasi Usulan (Analisis status gizi,

pemetaan dan intervensi Gizi Balita)

Pengadaan Tambahan Makanan dan Vitamin

Pendistribusian Tambahan Makanan

dan Vitamin

Pencairan Anggaran

Penyediaan Sasaran Masyarakat Penerima

Pemberian Tambahan Makanan dan Vitamin

YA

TIDAK

YA

TIDAK

Pemantauan pertumbuhan &

perkembangan Balita

Sesuai Juknis

Page 56: KATA PENGANTAR - dinkes.banyuwangikab.go.iddinkes.banyuwangikab.go.id/portal/wp-content/uploads/2020/06/Lap… · Manajemen dan informasi kesehatan, dan 6) Pemberdayaan masyarakat

SOP

Pem

ber

ian

Mak

anan

Tam

bah

an

Ka

si K

esg

a d

an

G

izi

Staf

Giz

iKa

bid

Kesm

asPu

skes

mas

Persetujuan Alokasi PMT Per

Puskesmas

Analisis kebutuhan PMT disesuaikan

data sasaran

Menyusun Alokasi Kebutuhan PMT Per

Puskesmas

Pendistribusian Alokasi PMT ke

Puskesmas

Penerimaan PMT sesuai alokasi &

Mendistribusikan Ke Sasaran

YA

TIDAK

Revisi

Persetujuan Alokasi PMT Per

Puskesmas

Menerima PMT & Membagikan PMT

ke Desa/Kel

Des

a/Ke

l

Mencatat penerima PMT

Pencatatan dan Pelaporan