lap stomata

15
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN STOMATA IKA PUSPITA NINGRUM (1507 100 059) ASISTEN: FRANSISCA GALUH PROGRAM STUDI BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2009 ABSTRAK Praktikum stomata dilakukan untuk mengetahui pengaruh turgor terhadap membuka dan menutupnya stomata. Praktikum ini menggunakan daun Rhoeo discolor , daun pandan u s sp., daun Pterocarpus indicus , dan daun Codiaeum variegatum . Larutan yang digunakan sebagai pembanding adalah air dan larutan gula 50%. Hasilnya adalah jika ditetesi air stomata akan membuka, sedangkan jika ditetesi larutan gula stomata akan menutup. Hal ini berkaitan dengan tekanan turgor. Ketika ditetesi air, tekanan turgor sel penjaga meningkat sehingga stomata membuka. Ketika ditetesi larutan gula, tekanan turgor sel penjaga menurun sehingga sel menutup. Selain dipengaruhi tekanan turgor, membuka dan menutupnya stomata juga dipengaruhi oleh akumulasi ion K + dan akumulasi asam absisat. Kata Kunci : stomata, tipe stomata, tekanan turgor, asam absisat PENDAHULUAN Air di dalam jaringan tanaman selain berfungsi sebagai penyusun utama jaringan yang aktif mengadakan kegiatan fisiologis, juga berperan penting dalam memelihara turgiditas yang diperlukan untuk pembesaran dan pertumbuhan sel. kekurangan air di dalam jaringan tanaman dapat disebabkan oleh kehilangan air yang berlebihan pada saat transpirasi melalui stomata dan sel lain seperti kutikula atau disebabkan oleh keduanya. Namun lebih dari 90% transpirasi terjadi melalui stomata di daun. Selain berperan sebagai alat untuk penguapan, stomata juga berperan sebagai alat untuk pertukaran CO2 dalam proses fisiologi yang berhubungan dengan produksi. Stomata terdiri atas sel penjaga dan sel penutup yang dikelilingi oleh beberapa sel tetangga.

Upload: ikapuspita

Post on 26-Jun-2015

2.264 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Lap Stomata

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHANSTOMATA

IKA PUSPITA NINGRUM (1507 100 059)ASISTEN: FRANSISCA GALUH

PROGRAM STUDI BIOLOGIFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBERSURABAYA

2009

ABSTRAK

Praktikum stomata dilakukan untuk mengetahui pengaruh turgor terhadap membuka dan menutupnya stomata. Praktikum ini menggunakan daun Rhoeo discolor, daun pandan u s sp., daun Pterocarpus indicus, dan daun Codiaeum variegatum. Larutan yang digunakan sebagai pembanding adalah air dan larutan gula 50%. Hasilnya adalah jika ditetesi air stomata akan membuka, sedangkan jika ditetesi larutan gula stomata akan menutup. Hal ini berkaitan dengan tekanan turgor. Ketika ditetesi air, tekanan turgor sel penjaga meningkat sehingga stomata membuka. Ketika ditetesi larutan gula, tekanan turgor sel penjaga menurun sehingga sel menutup. Selain dipengaruhi tekanan turgor, membuka dan menutupnya stomata juga dipengaruhi oleh akumulasi ion K+ dan akumulasi asam absisat.

Kata Kunci : stomata, tipe stomata, tekanan turgor, asam absisat

PENDAHULUAN

Air di dalam jaringan tanaman selain berfungsi sebagai penyusun utama jaringan yang aktif mengadakan kegiatan fisiologis, juga berperan penting dalam memelihara turgiditas yang diperlukan untuk pembesaran dan pertumbuhan sel. kekurangan air di dalam jaringan tanaman dapat disebabkan oleh kehilangan air yang berlebihan pada saat transpirasi melalui stomata dan sel lain seperti kutikula atau disebabkan oleh keduanya. Namun lebih dari 90% transpirasi terjadi melalui stomata di daun. Selain berperan sebagai alat untuk penguapan, stomata juga berperan sebagai alat untuk pertukaran CO2 dalam proses fisiologi yang berhubungan dengan produksi. Stomata terdiri atas sel penjaga dan sel penutup yang dikelilingi oleh beberapa sel tetangga. Mekanisme menutup dan membuka-nya stomata tergantung dari tekanan turgor sel tanaman, atau karena perubahan konsentrasi

karbondioksida, berkurangnya cahaya dan hormon asam absisat (Lestari, 2005).

Walaupun tidak ada ketentuan umum tentang mekanisme membukanya stomata, akan tetapi kebanyakan teori menganggap bahwa mekanisme ini melibatkan mekanisme turgor. Tekanan turgor adalah keadaan sel dimana dinding selnya kaku karena mengalami peningkatan volume vakuola dan protoplasma akibat absorbsi air. Pada keadaan tersebut sel tumbuhan mengalami turgid. Tekanan turgor dapat mempengaruhi membuka dan menutupnya stomata karena perbedaan perubahan potensial air (Pandey dan Sinha, 1983).

Praktikum ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh turgor terhadap membuka dan menutupnya stomata.

Page 2: Lap Stomata

TINJAUAN PUSTAKAPada epidermis terdapat lubang kecil

yang dibatasi oleh dua sel khusus, yang disebut sel penutup. Sel penutup dengan lubangnya disebut stoma (stomata). Pada beberapa tumbuhan, stoma ada yang mempunyai sel tetangga. Sel ini secara morfologi berbeda dari sel epidermis lain, yaitu terdiri atas dua atau lebih sel tetangga yang mengelilingi sel penutup yang tampaknya berhubungan secara fungsi. Stoma dengan sel tetangga disebut stomata apparatus atau stomata kompleks. Sel tetangga biasanya berkembang dari sel protoderm yang berdekatan dengan sel induk stoma, tetapi dapat juga berkembang dari saudara sel induk (Mulyani, 2006).

Gambar 1. Stomata dan Bagian-Bagiannya.

Stomata berkembang dari protoderm. Protoderm membelah menjadi sel besar dan sel kecil. Sel kecil membelah menjadi dua dan berdiferensiasi menjadi sel penutup. Mula-mula, selnya kecil dan tidak berbentuk khusus, tetapi kemudian berkembang, membesar menjadi bentuk yang khusus. Selama perkembangannya, lamella tengah diantara kedua sel penutup ini membengkak dan berbentuk seperti lensa, kemudian terurai membentuk lubang stomata. Pembentukan lubang dimulai secara enzimatis. Pemisahan kedua sel penutup dilakukan oleh kekuatan osmosis dan dari hidrolisis tepung. Proses terbentuknya stomata yang tenggelam atau menonjol terjadi selama pemaksaan sel penutup. Perkembangan stomata daun relative dalam waktu yang lama (Mulyani, 2006).

Tahap pertama diferensiasi adalah pembelahan tak simetris sel protoderm. Sebelum sel membelah, inti berpindah ke ujung, dan vakuola menempati ujung sel

yang lain, kemudian inti membelah. Salah satu anak inti yang dekat dengan vakuola menjadi lebih besar. Inti yang lebih kecil membelah membentuk kedua sel penutup. Sebelum terbentuk sel penutup, sel inti menyebabkan sel ini menyebabkan sel epidermis tetangganya membelah secara tak simetris juga. Sel anak yang lebih kecil yang lebih dekat dengan sel induk sel penutup akan menjadi sel tetangga. Setelah pembentukan sel tetangga, barulah sel induk sel penutup membelah membentuk sel penutup. Setiap pembelahan tak simetris tampak adanya pita mikrotubula pada bagian tepi sitoplasma (Mulyani, 2006).

Stomata pada umumnya terdapat pada bagian-bagian tumbuhan yang berwarna hijau, terutama sekali pada daun-daun tanaman. Pada submerged aquatic plant atau tumbuhan yang hidup dibawah permukaan air terdapat alat-alat yang strukturnya mirip dengan stomata, padahal alat-alat tersebut bukanlah stomata. Pada daun-daun yang berwarna hijau stomata terdapat pada satu permukaannya saja (Kertasaputra, 1988). Pandey dan Sinha (1983) menyebutkan ada 5 type penyebaran stomata pada tanaman, yaitu:

1. Type apel atau murbei dimana stomata didapatkan hanya tersebar pada sisi bawah daun saja, seperti pada apel, peach, murbei, kenari dan lain-lain.

2. Type kentang dimana stomata didapatkan tersebar lebih banyak pada sisi bawah daun dan sedikit pada sisi atas daun seperti pada kentang, kubis, buncis, tomat, pea dan lain-lain.

3. Type oat, yaitu stomata tersebar sama banyak baik pada sisi atas maupun pada sisi bawah daun, misalnya pada jagung, oat, rumput dan lain-lain.

4. Type lily hutan, yaitu stomata hanya terdapat pada epidermis atas saja, misalnya lily air dan banyak tumbuhan air.

5. Type potamogeton yaitu stomata sama sekali tidak ada atau kalau ada vestigial, misalnya pada tumbuhan-tumbuhan bawah air.

Stomata dapat dibagi menjadi beberapa bagian diantaranya. Yaitu (a) bagian sel

Page 3: Lap Stomata

penutup/sel penjaga (guard cell), (b) Bagian yang merupakan sel tetangga, dan (c) ruang udara dalam (Kertasaputra, 1988).

Sel penutup terdiri dari sepasang sel yang kelihatannya semetris, umumnya berbentuk ginjal, pada dinding sel atas dan bawah tampak adanya alat yang berbentuk birai (ledges), kadang-kadang birai tersebut hanya terdapat pada dinding sel bagian atas. Adapun fungsi birai pada dinding sel bagian atas itu adalah sebagai pembatas ruang depan (Front Cavity) diatas porusnya sedangkan pembatas ruang belakang (Basic Cavity) antara porus dengan ruang udara yang terdapat dibawahnya. Keunikan dari sel penjaga adalah serat halus sellulosa (cellulose microfibril) pada dinding selnya tersusun melingkari sel penjaga, pola susunan ini dikenal sebagai miselasi Radial (Radial Micellation). Karena serat sellulosa ini relatif tidak elastis, maka jika sel penjaga menyerap air mengakibatkan sel ini tidak dapat membesar diameternya melainkan memanjang. Akibat melekatnya sel penjaga satu sama lain pada kedua ujungnya memanjang akibat menyerap air maka keduanya akan melengkung ke arah luar. Kejadian ini yang menyebabkan celah stomata membuka (Kertasaputra, 1988).

Keadaan letak sel penutup yang berbeda dapat menentukan macam-macam stomata seperti : - Stoma phanerophore yaitu stoma yang sel-

sel penutupnya terletak pada permukaan daun, seperti pada tumbuh-tumbuhan hidrophyt. Stoma yang letaknya dipermukaan daun ini dapat menimbulkan banyaknya pengeluaran secara mudah dan selain itu epidermisnya tidak mempunyai lapisan kutikula.

Gambar 2. Stomata Phaneropare

- Stoma kriptophore yaitu stoma yang sel penutupnya berada jauh dipermukaan daun, biasanya terdapat pada tumbuhan yang hidup di daerah kering yang dapat langsung menerima radiasi matahari. Dengan demikian fungsinya untuk mengurangi penguapan yang berlebihan, membantu fungsi epidermis, mempunyai lapisan kutikula yang tebal serta rambut-rambut. Biasanya sering terdapat pada tumbuhan golongan kaktus

Gambar 3. Stomata Criptophore

(Kertasaputra, 1988).

Sel tetangga pada stomata adalah sel-sel yang mengelilingi sel penutup (guard cell). Sel-sel tetangga ini terdiri dari dua buah sel atau lebih yang secara khusus melangsungkan fungsi secara berasosiasi dengan sel-sel penutup. Ruang udara dalam (substomatal chamber) merupakan suatu ruang antar sel (intersellular space) yang besar, yang berfungsi ganda bagi fotosintesis dan transpirasi (Kertasaputra, 1988).

Berdasarkan hubungan ontogeni antara sel penutup dan sel tetangga, stomata dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:

1. Stomata mesogenSel tetangga yang mempunyai asal-usul sama dengan sel penutup.

2. Stomata PerigenSel tetangga yang berkembang dari sel protoderm yang berdekatan dengan sel induk stomata.

3. Stomata MesoperigenSel di sekeliling stomata, yaitu satu atau lebih sel tetangga yang mempunyai asal-usul yang sama dengan sel penutup, sedangkan sel yang lain tidak.

(Mulyani, 2006).

Page 4: Lap Stomata

Berdasarkan hubungan stomata dengan sel epidermis tetangganya, stomata dikelompokkan menjadi berbagai tipe. Meskipun terdapat tipe yang berbeda pada familia yang sama, bahkan dalam daun dari spesies yang sama, struktur stomata rumit dapat digunakan untuk mempelajari taksonomi. Secara morfologi, ada lima stomata pada dikotil, yaitu :

1. Tipe anomositik (Ranunculaceous)Pada tipe anomosit, sel penutup dikelilingi sejumlah sel tertentu yang tidak dapat dibedakan bentuk dan ukurannya dari sel epidermis yang lain. Tipe ini biasa terdapat pada Ranunculaceae, Geraniaceae, Capparidaceae, Cucurbitaceae, Malvaceae, Tamaricaceae, Scholpulariaceae, dan Papaveraceae.

2. Tipe Anisositik (Cruciferous)Pada tipe anisosit, sel penutup dikelilingi oleh tiga sel tetangga yang tidak sama ukurannya. Tipe ini antara lai terdapat pada Cruciferae, Nicotiana, Solanum, dan Sedum.

3. Tipe Parasitik (Rubiaceous)Pada tipe parasit, setiap sel penutup didampingi oleh satu atau lebih sek tetangga yang letaknya sejajar dengan stomata. Tipe ini biasa terdapat pada Rubiaceae, Magnoliaceae, Convolvulaceae, dan Mimosaceae, beberapa genus dari Papilionaceae, dan berbagai spesies dari familia lain.

4. Tipe Diasitik (Caryophillaceous)Pada tipe diasit, setiap stomata dikelilingi oleh dua sel tetangga yang letaknya memotong stomata. Tipe ini antara lain terdapat pada Caryophillaceae dan Acanthaceae.

5. Tipe AktinositTipe aktinosit merupakan variasi dari tipe diasit. Stomatanya dikelilingi sel tetangga yang teratur menjari. Tipe ini antara lai terdapat pada the (Camellia sinensis).

Gambar 4. Tipe Stomata pada Dikotil a)tipe anomositik; b)tipe anisositik; c)tipe diasitik; d)tipe parasitik (Anonim, 2009).

Sedangkan pada monokotil ada empat tipe stomata, yaitu :

1. Sel penutup dikelilingi oleh 4 sampai 6 sel tetangga. Tipe ini biasa terdapat pada Araceae, Cannaceae, dan Zingiberaceae

2. Sel penutup dikelilingi oleh 4 sampai 6 sel tetangga, 2 diantaranya berbentuk bulat dan lebih kecil dari yang lain, terletak pada ujung sel penutup. Tipe ini terdapat pada spesies dari Palmae, Pandanaceae, dan Cyclanthaceae.

3. Sel penutup didampingi oleh 2 sel tetangga. Tipe ini terdapat pada Pontederiaceae, Flagellariaceae, Butomales, Alismatales, Cyperales, Potamogetonales, Xyridales, dan Juncales.

4. Sel penutup tidak mempunyai sel tetangga. Tipe ini terdapat pada Liliales (kecuali Pontederiaceae), Dioscorales, Iridales, dan Orchidales.

(Mulyani, 2006).

BAHAN DAN METODE

Peralatan pada praktikum ini adalah mikroskop, gelas objek dan penutupnya, pipet tetes, silet, dan kertas saring. Sedangkan bahan-bahan dalam praktikum ini adalah larutan gula pasir 50 % (50 gr gula

Page 5: Lap Stomata

pasir dalam 100 gr aquades), daun Rhoeo discolor segar, daun pandanus sp., daun Pterocarpus indicus, dan daun Codiaeum variegatum.

Daun tiap spesies disayat epidermis bawah daun, dan diletakkan pada gelas objek dengan setetes air dan selanjutnya ditutup dengan gelas penutup. Diamati di bawah mikroskop apakah stomata dalam keadaan membuka atau menutup. Sambil diamati di bawah mikroskop, air diganti dengan larutan gula 50 % dengan cara larutan gula diteteskan pada sisi gelas penutup dan dihisap dengan kertas saring pada sisi. Selanjutnya diamati perubahan apa yang terjadi pada stomata.

HASIL DAN PEMBAHASANPraktikum stomata ini bertujuan

untuk mengetahui pengaruh turgor terhadap membuka dan menutupnya stomata. Bahan yang digunakan adalah daun Rhoeo discolor segar, daun pandanus sp., daun Pterocarpus indicus, dan daun Codiaeum variegatum.

Pterocarpus indicus Rhoeo discolor

Pandanus sp. Codiaeum variegatum

Pertama-tama dibuat sayatan epidermis bawah dari masing-masing daun dan diletakkan pada gelas objek dan ditetesi dengan setetes air. Hal ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana keadaan stomata apabila terdapat air. Selanjutnya ditutup dengan kaca penutup dan diamati di bawah

mikroskop untuk mengetahui apakah stomata membuka atau menutup. Kemudian air tersebut diganti dengan larutan gula 50%. Hal ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh gula terhadap membuka dan menutupnya stomata. Selanjutnya diamati di bawah mikroskop.

Hasil pengamatan yang didapatkan pada saat stomata diberi air adalah stomata pada keempat daun membuka. Hal ini disebabkan karena karena konsentrasi lingkungan di luar sel hipotonis dan konsentrasi didalam sel hipertonis sehingga sel mengalami osmosis, cairan masuk ke dalam sel sehingga stomata membuka. sel stomata mengambil atau menyerap air dari lingkungan sehingga dapat menyebabkan sel penjaga bertambah panjang (sel penjaga turgid), terutama dinding luarnya, hingga mengembang ke arah luar, dan menyebabkan stomata membuka. Hal ini dapat membuktikan bahwa membuka dan menutupnya stomata dipengaruhi oleh tekanan turgor.

Sedangkan ketika stomata diberi larutan gula, keempat stomata menjadi menutup. Stomata menutup karena konsentrasi cairan di dalam sel hipotonis dan konsentrasi di luar sel hipertonis sehingga air keluar. Sel penjaga flasid lalu stomata menutup.

Page 6: Lap Stomata

No. Tumbuhan Gambar keseluruhan Gambar stomata keterangan1. Rhoeo

discolor + air- Stomata membuka- Rhoeo discolor

termasuk tumbuhan monokotil

- Sel penutup dikelilingi 4-6 sel tetangga

2. Rhoeo discolor + gula

- Stomata menutup- Rhoeo discolor

termasuk tumbuhan monokotil

- Sel penutup dikelilingi 4-6 sel tetangga

3. Pandanus sp. + air

- Stomata membuka- Pandanus sp.

merupakan tumbuhan monokotil

- Sel penutup dikelilingi 2 sel tetangga yang tidak sama besarnya

4. Pandanus sp. + gula

- Stomata menutup- Pandanus sp.

merupakan tumbuhan monokotil

- Sel penutup dikelilingi 2 sel tetangga yang tidak sama besarnya

5. Codiaeum variegatum + air

- Stomata membuka- Codiaeum variegatum

termasuk tumbuhan dikotil

- Tipe stomata adalah parasitik

6. Codiaeum variegatum + gula

- Stomata menutup- Codiaeum variegatum

termasuk tumbuhan dikotil

- Tipe stomata adalah parasitik

7. Pterocarpus indicus + air

- Stomata membuka- Pterocarpus indicus

termasuk tumbuhan dikotil

- Tipe stomata adalah parasitik

Page 7: Lap Stomata

8. Pterocarpus indicus + gula

- Stomata menutup- Pterocarpus indicus

termasuk tumbuhan dikotil

- Tipe stomata adalah parasitik

Tabel 1. Hasil pengamatan

No.

Tumbuhan Gambar keterangan

1. Rhoeo discolor

1. Celah2. Sel

penutup3. Sel

tetangga

2. Pandanus sp.

1. Celah2. Sel

penutup3. Sel

tetangga3. Codiaeum

variegatum1. Celah2. Sel

penutup3. Sel

tetangga

4. Pterocarpus indicus

1. Celah2. Sel

penutup3. Sel

tetangga

Tabel 2. Stomata tiap tumbuhan

Tekanan turgor adalah keadaan sel dimana dinding selnya kaku karena mengalami peningkatan volume vakuola dan protoplasma akibat absorbsi air. Pada keadaan tersebut sel tumbuhan mengalami turgid. Tekanan turgor dapat mempengaruhi membuka dan menututpnya stomata karena perbedaan perubahan potensial air (Pandey (1983).

Mekanisme membuka dan menutupnya stomata yang dipengaruhi oleh tekanan turgor. Stomata akan membuka jika kedua sel penjaga meningkat. Peningkatan

tekanan turgor sel penjaga disebabkan oleh masuknya air kedalam sel penjaga tersebut. Pergerakan air dari satu sel ke sel lainnya akan selalu dari sel yang mempunyai potensi air lebih tinggi ke sel ke potensi air lebih rendah. Tinggi rendahnya potensi air sel akan tergantung pada jumlah bahan yang terlarut (solute) didalam cairan sel tersebut. Semakin banyak bahan yang terlarut maka potensi osmotik sel akan semakin rendah. Dengan demikian, jika tekanan turgor sel tersebut tetap, maka secara keseluruhan potensi air sel akan menurun. Untuk memacu agar air masuk ke sel penjaga, maka jumlah bahan yang terlarut di dalam sel tersebut harus ditingkatkan (Lakitan, 1993).

Stomata membuka karena sel penjaga mengambil air dan menggembung dimana sel penjaga yang menggembung akan mendorong dinding bagian dalam stomata hingga merapat. Stomata bekerja dengan caranya sendiri karena sifat khusus yang terletak pada anatomi submikroskopik dinding selnya. Sel penjaga dapat bertambah panjang, terutama dinding luarnya, hingga mengembang ke arah luar. Kemudian, dinding sebelah dalam akan tertarik oleh mikrofibril tersebut yang mengakibatkan stomata membuka (Salisbury dan Ross, 1995).

Stomata tumbuhan pada umumnya membuka pada saat matahari terbit dan menutup saat hari gelap sehingga memungkinkan masuknya CO2 yang diperlukan untuk fotosintesis pada siang hari. Umumnya, proses pembukaan memerlukan

Page 8: Lap Stomata

waktu 1 jam dan penutupan berlangsung secara bertahap sepanjang sore. Stomata menutup lebih cepat jika tumbuhan ditempatkan dalam gelap secara tiba-tiba (Salisbury dan Ross, 1995). Loveless (1991) dalam literaturnya menyebutkan terbukanya stomata pada siang hari tidak terhambat jika tumbuhan itu berada dalam udara tanpa karbon dioksida, yaitu keadaan fotosintesis tidak dapat terlaksana.

Skema mekanisme membukanya

stomata :

Cahaya fotosintesis dalam sel-

sel mesophyl berkurangnya CO2

dalam ruang antar sel menaikan pH

dalam sel penutup perubahan

enzimatik menjadi gula menaikkan

kadar gula menaikkan tekanan

osmotik dari getah sel Menaikkan

turgor stomata membuka (Pandey

dan Sinha, 1983).

Gambar 5. mekanisme membuka dan menutup stomata (Anonim, 2009)

Membuka dan menutupnya stomata diantaranya disebabkan oleh (1) Mekanisme Turgor (2) Akumulasi Ion Kalium (3) Akumulasi Asam abisat (4) Pengaruh Lingkungan seperti Suhu, Kelembapan dan Cahaya (Lakitan, 1993).

Pada saat stomata membuka akan terjadi akumulasi ion kalium (K+) pada sel penjaga. Ion kalium ini berasal dari sel tetangganya. Cahaya sangat berperan

merangsang masuknya ion kalium ke sel penjaga dan jika tumbuhan ditempatkan dalam gelap, maka ion kalium akan kembali keluar sel penjaga (Lakitan, 1993).

Ketika ion kalium masuk ke dalam sel penjaga, sejumlah yang sama ion hydrogen keluar, dimana ion hydrogen tersebut berasal dari asam-asam organic yang disintesis ke dalam sel penjaga sebagai suatu kemungkinan faktor penyebab terbukanya stomata. Asam organic yang disintesis umumnya adalah asam malat dimana ion-ion hydrogen terkandung didalamnya. Asam malat adalah hasil yang paling umum didapati pada keadaan normal. Karena ion hydrogen diperoleh dari asam organic, pH di sel penjaga akan turun (akan menjadi

semakin asam), jika H+ tidak ditukar dengan

K+ yang masuk (Salisbury dan Ross, 1995).

Penutupan stomata terjadi setelah tumbuhan mengakumulasi ABA (Asam Absisat). Pada daun asam absisat dapat berada pada tiga bagian sel yang berbeda, yaitu : 1. Pada sitosol, dimana ABA disintesis 2. Pada kloroplast, dimana ABA

diakumulasikan 3. Pada dinding sel, yang dapat merangsang penutupan stomata. ABA pada dinding sel berasal dari sel-sel mesophyl daun dimana ABA disintesis. Jika asam absisat di aplikasikan pada daun tumbuhan pada konsentrasi yang sangat rendah maka akan menyebabkan stomata menutup. (Lakitan, 1993).

Bila zat pengatur tumbuh asam absisat diberikan pada konsentrasi rendah, stomata akan menutup. Selanjutnya bila daun mengalami rawan air, ABA dijaringannya akan meningkat. Bila daun mongering secara normal perlahan-lahan ABA meningkat sebelum akhirnya stomata tertutup, diduga penutupan stomata ini karena responnya terhadap rawan air melalui peranan ABA (Salisbury dan Ross, 1995).

Fungsi stomata yaitu:

1. sebagai pengatur penguapan (transpirasi)

Page 9: Lap Stomata

2. pengatur masuknya CO2 dari udara dan keluarnya O2 ke udara selama berlangsungnya fotosintesis dan respirasi.

3. Sebagai jalan pernafasan (respirasi)KESIMPULAN

Stomata adalah derivat epidermis yang merupakan lubang kecil yang berbentuk lonjong yang dikelilingi oleh dua sel penutup yang berfungsi untuk pertukaran gas di atmosfer dengan ruang antarsel yang berada di jaringan mesofil dibawah epidermis yang biasa disebut rongga substomata, dimana ruang substomata ini berfungsi ganda fotosintesis dan transpirasi. Membuka dan menutupnya stomata diantaranya ada yang sebabkan mekanisme turgor, akumulasi ion kalium, akumulasi asam absisat dan pengaruh lingkungan seperti suhu, kelembaban maupun cahaya. Stomata yang ditetesi air akan membuka, sedangkan yang ditetesi larutan gula 50% stomata akan menutup.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2009. Stomata. http://biology.touchspin.com. Diakses pada tanggal 1 Desember 2009 pada pukul 21.20 WIB

Kartasaputra, A.G. 1998. Pengantar Anatomi Tumbuh-tumbuhan, tentang sel dan jaringan. Bina Aksara. Jakarta. Hal : 144 – 149

Lakitan, Benyamin. 1993. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. PT. Grafindo Persada.. Jakarta.

Lestari, Endang G.. 2005. Hubungan antara Kerapatan Stomata dengan Ketahanan Kekeringan pada Somaklon Padi Gajahmungkur, Towuti, dan IR 64. Biodiversitas Volume 7. Nomor 1

Loveless, A.R. 1991. Prinsip-prinsip Biologi Tumbuhan untuk daerah tropik dari Principles of Plant Biology For The Tropics oleh Kuswara Kartawinata. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Mulyani, Sri. 2004. Anatomi Tumbuhan. Erlangga. Jakarta.

Pandey, S. N. dan B. K. Sinha. 1983. Fisiologi Tumbuhan. Terjemahan

dari Plant physiologi 3 th edition. Oleh Agustinus ngatijo. Yogyakarta. Hal : 92 – 98

Salisbury dan Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan. ITB. Bandung.

Page 10: Lap Stomata

LAMPIRANDISKUSI

1. Gambarkan stomata lengkap dengan keterangannya!

2. Terangkan apa yang dimaksud tekanan turgor dan mengapa dapat mempengaruhi membuka menutupnya stomata!

Tekanan turgor adalah suatu keaadaan dimana dinding sel dapat menyebabkan sel menjadi turgid.

Stomata akan membuka jika kedua sel penjaga meningkat. Peningkatan tekanan turgor sel penjaga disebabkan oleh masuknya air kedalam sel penjaga tersebut. Pergerakan air dari satu sel ke sel lainnya akan selalu dari sel yang mempunyai potensi air lebih tinggi ke sel ke potensi air lebih rendah. Tinggi rendahnya potensi air sel akan tergantung pada jumlah bahan yang terlarut (solute) didalam cairan sel tersebut. Semakin banyak bahan yang terlarut maka potensi osmotic sel akan semakin rendah. Dengan demikian, jika tekanan turgor sel tersebut tetap, maka secara keseluruhan potensi air sel akan menurun. Untuk memacu agar air masuk ke sel penjaga, maka jumlah bahan yang terlarut di dalam sel tersebut harus ditingkatkan (Lakitan, 1993).

3. Terangkan hasil praktikum anda berdasarkan perbedaan hasil antara perlakuan dalam aquades dengan larutan gula!Hasilnya adalah stomata yang ditetesi air adalah stomatanya membuka, sedangkan stomata yang ditetesi larutan gula 50% hasilnya adalah stomata menutup. Hal ini dikarenakan sel mengambil atau menyerap air dari lingkungan sehingga dapat menyebabkan sel penjaga bertambah panjang (sel penjaga turgid), terutama dinding luarnya, hingga mengembang ke arah luar, dan menyebabkan stomata membuka. Hal ini dapat membuktikan bahwa membuka dan menutupnya stomata dipengaruhi oleh tekanan turgor.