kata pengantar - aktifitas | student...

27
MAKALAH ICT AGRICULTUR “Varietas dan Bagian Tanaman Kelapa Sawit” Oleh : Devian Andrianto 115040200111008 UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Upload: nguyenkien

Post on 10-May-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KATA PENGANTAR - Aktifitas | Student Blogblog.ub.ac.id/.../files/2012/03/Bukan-Rancangan-Lagi.docx · Web viewTanaman kelapa sawit dapat dibedakan menjadi bagian vegetatif dan bagian

MAKALAH ICT AGRICULTUR

“Varietas dan Bagian Tanaman Kelapa Sawit”

Oleh :

Devian Andrianto

115040200111008

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

FAKULTAS PERTANIAN

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

MALANG

2012

Page 2: KATA PENGANTAR - Aktifitas | Student Blogblog.ub.ac.id/.../files/2012/03/Bukan-Rancangan-Lagi.docx · Web viewTanaman kelapa sawit dapat dibedakan menjadi bagian vegetatif dan bagian

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................5

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................................6

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................................7

2.1 Varietas Kelapa Sawit.................................................................................................................7

2.1.1 Pembagian varietas berdasarkan ketebalan tempurung dan daging buah..............................7

2.1.1.1 Dura...............................................................................................................................7

2.1.1.2. Pisifera..........................................................................................................................7

2.1.1.3. Tenera...........................................................................................................................8

2.1.1.4. Macro carya..................................................................................................................8

2.1.1.5. Diwikka-wakka.............................................................................................................8

2.1.2. Pembagian varietas berdasarkan warna kulit buah..............................................................9

2.1.2.1. Nigrescens....................................................................................................................9

2.1.2.2. Virescens......................................................................................................................9

2.1.2.3. Albescens.....................................................................................................................9

2.1.3 Varietas unggul...............................................................................................................10

2.2 Bagian-bagian Kelapa Sawit.....................................................................................................12

2.2.1. Bagian Vegetatif................................................................................................................12

2.2.1.1 Akar.............................................................................................................................12

2.2.1.2 Batang..........................................................................................................................12

2.2.1.3 Daun............................................................................................................................12

2.2.2 Bagian Generatif.................................................................................................................14

2.2.2.1 Bunga..........................................................................................................................14

BAB III PENUTUP.........................................................................................................................18

3.1 Kesimpulan...............................................................................................................................18

3.2 Saran.........................................................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................19

Page 3: KATA PENGANTAR - Aktifitas | Student Blogblog.ub.ac.id/.../files/2012/03/Bukan-Rancangan-Lagi.docx · Web viewTanaman kelapa sawit dapat dibedakan menjadi bagian vegetatif dan bagian

DAFTAR ISI

Gbr. 1 Varietas Dura, Pisifera, dan Tenera........................................................................................9Gbr. 2 Pohon induk jantan Pisifera..................................................................................................11Gbr. 3 Bagian-bagian kecambah muda kelapa sawit umur 2 bulan setelah tanam.........................13Gbr. 4 Bunga kelapa sawit...............................................................................................................14Gbr. 5 Penampangan buah kelapa sawit.........................................................................................17

Page 4: KATA PENGANTAR - Aktifitas | Student Blogblog.ub.ac.id/.../files/2012/03/Bukan-Rancangan-Lagi.docx · Web viewTanaman kelapa sawit dapat dibedakan menjadi bagian vegetatif dan bagian

DAFTAR TABEL

Tabel. 1 Varietas unggul kelapa sawit dan produktivitasnya...........................................................11

Page 5: KATA PENGANTAR - Aktifitas | Student Blogblog.ub.ac.id/.../files/2012/03/Bukan-Rancangan-Lagi.docx · Web viewTanaman kelapa sawit dapat dibedakan menjadi bagian vegetatif dan bagian

KATA PENGANTAR

Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jack) diyakini berasal dari Afrika Barat. Walaupun

demikian, kelapa sawit ternyata cocok dikembangkan di luar daerah asalnya, termasuk di

Indonesia. Hingga kini, kelapa sawit telah diusahakan dalam bentuk perkebunan dan

pabrik kelapa sawit oleh sekiatar tujuh negara produsen terbesarnya.

Kelapa sawit didatangkan ke Indonesia pada tahun 1848 dan mulai dibudidayakan

secara komersial dalam bentuk perusahaan perkebunan pada tahun 1911.

Dalam perkembangannya, melalui salah satu produknya, yaitu minyak kelapa

sawit, kelapa sawit.

Mampu menggantikan peran kelapa (Cocos nucifera) sebagai sumber bahan

baku/mentah lagi industri pangan maupun nonpangan di dalam negeri dan

Ditetapkan sebagai salah satu primadona ekspor non-migas Indonesia yang sangat

dinanti-nantikan sumbangsih pemasukan devisanya.

Hal-hal tentang kelapa sawit yang telah dikemukakan di atas menjadi dasar pijakan

saya dalam menyusun makalah ini. Itulah sebabnya, dengan segala keterbatasan saya

berupaya menguraikan beberapa segi kelapa sawit, yaitu varietas sampai bagian tanaman

kelapa sawit.

Saya sadar, materi, isi dan susunan makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk

itu, dengan senang hati saya menerima koreksi, kritik, dan saran demi perbaikan makalah

ini. Saya berharap, mudah-mudahan makalah ini bisa menjadi bagian dari pustaka kelapa

sawit yang telah ada.

Malang, Maret 2012

Devian Andrianto

Page 6: KATA PENGANTAR - Aktifitas | Student Blogblog.ub.ac.id/.../files/2012/03/Bukan-Rancangan-Lagi.docx · Web viewTanaman kelapa sawit dapat dibedakan menjadi bagian vegetatif dan bagian

BAB I

PENDAHULUAN

Kelapa sawit bukan tanaman asli Indonesia, namun kenyataannya mampu hadir dan

berkiprah di Indonesia tumbuh dan berkembang dengan baik (perkebunannya dapat

ditemukan antara lain di Sumatera Utara dan D.I. Aceh) dan produk olahannya-minyak

sawit-menjadi salah satu komoditas perkebunan yang handal (Loebis, Boyke, 1992).

Tentang minyak sawit ini, mereka yang berkompeten dan tahu persis ikhwal minyak sawit

Indonesia, punya jawaban yang kiranya dapat dipercaya: pangsa pasarnya di dalam negeri

besar dan pasar ekspornya senantiasa terbuka. Konsumsi minyak sawit dunia yang amat

besar tidak mungkin terpenuhi oleh Malaysia, Nigeria, Pantai Gading-sebagai produsen

utama. Beberapa pengkaji sosial-ekonomi komoditas perkebunan bahkan menyatakan

optimism lain: keragaman kegunaan minyak sawit-sebagai bahan baku industry pangan

dan nonpangan memungkinkan prospeknya lebih cerah dibandingkandengan kopi dan

karet olahan.

(Loebis, Boyke, 1992) menyatakan bahwa awal mulanya di Indonesia, kelapa sawit

sekedar berperan sebagai tanaman hias langka di Kebun Raya Bogor, dan sebagai tanaman

penghias jalanan atau pekarangan. Itu terjadi mulai tahun 1848, Pemerintah colonial

Belanda mendatangkan empat bibit kelapa sawit dari Mauritius dan Amsterdam (masing-

masing mengirimkan dua batang) yang kemudian ditanam di Kebun Raya Bogor.

Selanjutnya hasil ankannya di pindahkan ke Deli, Sumatera Utara. Di tempat ini, selama

puluh tahun, kelapa sawit yang telah mengembangbiak hanya berperan sebagai tanaman

hias di sepanjang jalan di Deli sehingga potensi yang sesungguhnya belum kelihatan.

Pemerintah kolonial Belanda, yang tahu lebih banyak tentang segi ekonomis kelapa

sawit, berupaya menarik minat masyarakat terhadap pengusahaan tanaman kelapa sawit.

Tercatat beberapa percobaan penanaman kelapa sawit yang disertai kegiatan penyuluhan

dilakukian di Muara Enim tahun 1869, Musi Hulu tahun 1870 dan di Belitung tahun 1890

(Kokasih, 1991). Untuk mengetahui secara lebih lanjut tentang varietas dan bagian

tanaman kelapa sawit, maka akan dijelaskan lebih rinci lagi di bab-bab selanjutnya.

Page 7: KATA PENGANTAR - Aktifitas | Student Blogblog.ub.ac.id/.../files/2012/03/Bukan-Rancangan-Lagi.docx · Web viewTanaman kelapa sawit dapat dibedakan menjadi bagian vegetatif dan bagian

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Varietas Kelapa Sawit

(Kokasih, 1991) menyatakan bahwa ada beberapa varietas tanaman kelapa sawit

yang telah dikenal. Varietas-varietas itu dapat dibedakan berdasarkan tebal tempurung

dan daging buah; atau berdasarkan warna kulit buahnya. Selain varietas-varietas

tersebut, ternyata dikenal juga beberapa varietas unggul yang mempunyai beberapa

keistimewaan, antara lain mampu menghasilkan prorapa keistimewaan, antara lain

mampu menghasilkan produksi yang lebih baik dibandingkan dengan varietas lain.

2.1.1 Pembagian varietas berdasarkan ketebalan tempurung dan daging buah.

(Kokasih, 1991) menyatakan bahwa berdasarkan ketebalan tempurung dan

daging buah, dikenal lima varietas kelapa sawit, yaitu :

2.1.1.1 Dura

Tempurung cukup tebal antara 2-8 mm dan tidak terdapat

lingkaran sabut pada bagian luar tempurung.Daging buah relative tipis

dengan persentase daging buah terhadap buah bervariasi antara 35-50%.

Kernel (daging biji) biasanya besar dengan kandungan minyak yang

rendah (Kokasih, 1991).

Dari empat pohon induk yang tumbuh di Kebun Raya Bogor,

varietas ini kemudiaan menyebar ke tempat lain, antara lain ke negara

Timur Jauh. Dalam persilangan, varietas Dura dipakaisebagai pohon

induk betina.

2.1.1.2. Pisifera

(Kokasih, 1991) menyatakan bahwa ketebalan tempurung sangat

tipis, bahkan hampir tidak ada, tetapi daging buahnya tebal. Persentase

daging buah terhadap buah cukup tinggi, sedangkan daging biji sangat

tipis. Jenis Pisifera tidak dapat diperbanyak tanpa menyilangkan dengan

jenis yang lain. Varietas ini dikenal sebagai tanaman betina yang steril

sebab bunga betina gugur pada fase dini. Oleh sebab itu, dalam

persilangan dipakai sebagai pohon induk jantan. Penyerbukan silang

antara Pisifera dengan Dura akan menghasilkan varietas Tenera.

Page 8: KATA PENGANTAR - Aktifitas | Student Blogblog.ub.ac.id/.../files/2012/03/Bukan-Rancangan-Lagi.docx · Web viewTanaman kelapa sawit dapat dibedakan menjadi bagian vegetatif dan bagian

2.1.1.3. Tenera

Varietas ini mempunyai sifat-sifat yang berasal dari kedua

induknya, yaitu Dura dan Pisifera. Varietas inilah yang banyak ditanam

di perkebunan-perkebunan pada saat ini. (Kokasih, 1991) menyatakan

bahwa tempurung sudah menipis, ketebalannya berkisar antara 0.5-4 mm,

dan terdapat lingkaran serabut di sekelilingnya. Persentase daging buah

terhadap buah tinggi, antara 60-96%. Tandan buah yang dihasilkan oleh

Tandan buah yang dihasilkan oleh Tenera lebih banyak daripada Dura,

tetapi ukuran tandannya relative lebih kecil.

2.1.1.4. Macro carya

Tempurung sangat tebal, sekitar 5 mm, sedang daging

buahnya tipis sekali (Kokasih, 1991).

2.1.1.5. Diwikka-wakka

(Kokasih, 1991) menyatakan bahwa varietas ini mempunyai

cirri khas dengan adanya dua lapisan daging buah. Diwikka-wakka dapat

dibedakan menjadi diwikka-wakkadura, diwikka-wakkapisifera, dan

diwikka-wakkatenera. Dua varietas kelapa sawit yang disebutkan terakhir

ini jarang dijumpai dan kurang begitu dikenal di Indonesia

Perbedaan ketebalan daging buah kelapa sawit menyebabkan

perbedaan presentase atau rendemen minyak yang dikandungnya.

Rendemen minyak tertinggi terdapat pada varietas Tenera yaitu sekitar

22-24%, sedangkan pada varietas Dura antara 16-18%. Jenis kelapa sawit

yang diusahakan tentu saja yang mengandung rendemen minyak tinggi

sebab minyak kepala sawit merupakan hasil olahan yang utama.

Sehingga tidak mengherankan jika lebih banyak perkebunan yang

menanam kelapa sawit darivarietas Tenera.

Page 9: KATA PENGANTAR - Aktifitas | Student Blogblog.ub.ac.id/.../files/2012/03/Bukan-Rancangan-Lagi.docx · Web viewTanaman kelapa sawit dapat dibedakan menjadi bagian vegetatif dan bagian

2.1.2. Pembagian varietas berdasarkan warna kulit buah

Ada 3 varietas kepala sawit yang terkenal berdasarkan perbedaan warna

kulitnya. Varietas-varietas tersebut adalah:

2.1.2.1. Nigrescens

Buah berwarna ungu sampai hitam pada waktu muda dan

berubah menjadi jingga kehitam-hitaman pada waktu masak. Varietas ini

banyak ditanam di perkebunan (Kokasih, 1991).

2.1.2.2. Virescens

Pada waktu muda buahnya berwarna hijau dan ketika masak

warna buah berubah menjadi jingga kemerahan, tetapi ujungnya tetap

kehijauan. Varietas ini jarang dijumpai di lapangan (Kokasih, 1991).

2.1.2.3. Albescens

Pada waktu muda buah berwarna keputih-putihan, sedangkan

setelah masak menjadi kekuning-kuningan dan ujungnya berwarna ungu

kehitaman. Varietas ini juga jarang dijumpai (Kokasih, 1991).

2.1.3 Varietas unggul

Page 10: KATA PENGANTAR - Aktifitas | Student Blogblog.ub.ac.id/.../files/2012/03/Bukan-Rancangan-Lagi.docx · Web viewTanaman kelapa sawit dapat dibedakan menjadi bagian vegetatif dan bagian

Pada saat ini, telah dikenal beberapa varietas unggul kelapa

sawit yang dianjurkan untuk ditanam di perkebunan. Varietas-varietas

unggul tersebut dihasilkan melalui hibridisasi atau persilangan buatan

antara varietas Dura sebagai induk betina dengan vareitas Pisifera

sebagai induk jantan. Terbukti dari hasil pengujian yang dulakukan

selama bertahun-tahun, bahwa varietas-varietas tersebut mempunyai

kualitas dan kuantitas yang lebih baik dibandingkan varietas lainnya.

Salah satu sumber benih kelapa sawit di Indonesia adalah

Pusat Penelitian Perkebunan Marihat yang berkedudukan di Pematang

Siantar, Medan. Pusat Penelitian tersebut antara lain melakukan

peningkatan mutu benih secara berkesinambungan (Kokasih, 1991).

Pokok induk Dura yang dipakai dikebun seleksi Marihat berasal

dari keturunan kelapa sawit di Kebun Raya Bogor yang dikembangkan di

Sumatera Timur dan disebut Dura Deli. Selain itu berasal dari introduksi

IRHO (Institute de Recherches les Huiles et Oleagineux). Beberapa

varietas Dura Deli yang dipakai induk betina antara lain :

Dura Deli Marihat (keturunan 434 x 34C;425B x 435B;34C x 34C)

Dura Deli D. Sinumbah, Pabatu, Bah Jambi, Tinjowan, D. Ilir

(keturunan 533 x 533;544 x 571;1 x 44)

Pokok induk jantan digunakan varietas Pisifera berasal dari

berbagai daerah asal dan masuk mulai tahub 1914-1980. Varietas-

varietas tersebut antara lain sebagai berikut:

Pisifera D. Sinumbah dan Bah Jambi (berasal dari Yangambi,

masuk tahun 1914 dengan nomor EX5, H5, H11, ZZ14, DD7, H18,

FF11, F17 dan keturunannya)

Pisifera Marlihat (berasal dari kamerun, masuk tahun 1930, dengan

nomor 424 dan 968)

Page 11: KATA PENGANTAR - Aktifitas | Student Blogblog.ub.ac.id/.../files/2012/03/Bukan-Rancangan-Lagi.docx · Web viewTanaman kelapa sawit dapat dibedakan menjadi bagian vegetatif dan bagian

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian RI No. 312, 313,

314, 315, 316 dan 317/Kpts/TP.240/4/1985, Pusat Penelitian Marlihat

telah melepas 6 varietas unggul kelapa sawit. Tabel berikut akan

menyajikan data-data mengenai keenam varietas unggul kelapa sawit,

asal induknya serta produktivitasnya (Purba, 1989).

2.2 Bagian-bagian Kelapa Sawit

Tabel. 1 Varietas unggul kelapa sawit dan produktivitasnya

Page 12: KATA PENGANTAR - Aktifitas | Student Blogblog.ub.ac.id/.../files/2012/03/Bukan-Rancangan-Lagi.docx · Web viewTanaman kelapa sawit dapat dibedakan menjadi bagian vegetatif dan bagian

Tanaman kelapa sawit dapat dibedakan menjadi bagian vegetatif dan bagian

generative. Bagian vegetative kelapa sawit meliputi akar, batang dan daun. Sedangkan

bagian generative yang merupakan alat perkembangbiakan yaitu bunga dan buah

(Kokasih, 1991).

2.2.1. Bagian Vegetatif

2.2.1.1 Akar

Seperti jenis tanaman palmae yang lain, tanaman kelapa sawit

mempunyai akar serabut. Akar kelapa sawit akan tumbuh kebawah

dan ke samping membentuk akar primer, sekunder, tersier, dan akar

kuartener. Akar primer tumbuh ke bawah di dalam tanah sampai batas

permukaan air tanah. Sedangkan akar sekunder, tersier, dan kuartener

tumbuh sejajar dengan permukaan air tanah, bahkan akar tersier dan

kuartener menuju ke lapisan atas atau ke tempat yang banyak

mengandung zat hara. Di samping itu akan tumbuh pula akar nafas

yang timbul di atas permukaan air tanah atau di dalam tanah dengan

aerasi baik. Akar kuartener berfungsi sebagai penyerap makanan, jika

tidak terdapat akar-akar rambut. Fungsi utama akar adalah menyangga

bagian atas tanaman dan menyerap zat hara (Kokasih, 1991).

2.2.1.2 Batang

Karena kelapa sawit termasuk tanaman monokotil, maka

batangnya tidak mempunyai cambium dan pada umumnya tidak

bercabang. Betang berbentuk silinder dengan diameter antara 20-75

cm, tergantung pada keadaan lingkungan. Selama beberapa tahun,

minimal 12 tahun, batang tertutup rapat oleh pelepah daun. Tinggi

batang bertambah kira-kira 45 cm/tahun, tetapi dalam kondisi

lingkungan yang sesuai dapat mencapai 100 cm/tahun. Tinggi

maksimum tanaman kelapa sawit yang ditanam di perkebunan adalah

15-18 m, sedangkan di alam mencapai 30 m. karena tanaman yang

terlalu tinggi akan menyulitkan pemetikan buahnya, maka perkebunan

kelapa sawit kecil. Batang berfungsi sebagai penyangga tajuk serta

menyimpan dan mengangkut bahan makanan. Dari segi ekonomis,

batang kelapa sawit dapat dimanfaatkan sebagai bahan konstruksi,

pulp (bahan baku kertas), bahan kimia, atau sebagai sumber energi

(Kokasih, 1991).

Page 13: KATA PENGANTAR - Aktifitas | Student Blogblog.ub.ac.id/.../files/2012/03/Bukan-Rancangan-Lagi.docx · Web viewTanaman kelapa sawit dapat dibedakan menjadi bagian vegetatif dan bagian

2.2.1.3 Daun

Susunan daun tanaman kelapa sawit mirip dengan tanaman

kelapa yaitu membentuk susunan daun majemuk. Daun-daun tersebut

akan membentuk seuatu pelepah daun yang panjangnya dapat

mencapai kurang lebih 7.5-9 m. jumlah anak daun pada tiap pelepah

berkisar antara 250-400 helai. Daun muda yang masih kuncup

berwarna kuning pucat. Pada tanah yang subur, daun cepat membuka

sehingga semakin efektif menjalankan fungsinya sebagai tempat

berlangsungnya fotosintesa dan juga sebagai alat respirasi. Semakin

lama proses fotosintesa berlangsung, maka semakin banyak bahan

makanan yang dibentuk sehingga produksi tanaman kelapa sawit akan

meningkat (Kokasih, 1991).

Tanaman kelapa sawit yang tumbuh normal, pelepah daunnya

berjumlah 40-60 buah. Umur daun mulai terbentuk sampai tua sekitar

6-7 tahun. Daun kelapa sawit yang tumbuh subur dan sehat serta segar

kelihatan berwarna hijau tua. Dari bagian daun ini, belum banyak

yang dapat dimanfaatkan. Hanya sebagian kecil dari lidinya

dimanfaatkan untuk dibuat sapu.

2.2.2 Bagian Generatif

2.2.2.1 Bunga

Gbr. 3 Bagian-bagian kecambah muda kelapa sawit umur 2 bulan setelah tanam

Page 14: KATA PENGANTAR - Aktifitas | Student Blogblog.ub.ac.id/.../files/2012/03/Bukan-Rancangan-Lagi.docx · Web viewTanaman kelapa sawit dapat dibedakan menjadi bagian vegetatif dan bagian

(Kokasih, 1991) menyatakan bahwa kelapa sawit sudah mulai

berbunga pada umur sekitar 2 tahun. Tanaman ini merupakan tanaman

tanaman berumah satu, artinya pada satu tanaman terdapat bunga

jantan dan bunga betina yang masing-masing terangkai dalam suatu

tandan. Rangakian bunga jantan terpisah dengan rangkaian betina.

Setiap satu rangkaian bunga bunga akan muncul dari pangkal pelepah

daun. Sebelum bunga mekar (masih diselubungi seludang), dapat

dibedakan antara bunga jantan dan bunga betina, yaitu dengan cara

melihat bentuknya. Bunga jantan bentuknya lonjong memanjang,

ujung kelopak bunga agak meruncing dan garis tengah bunga lebih

kecil disbandingkan bunga betina. Sedangkan pada bunga betina

bentuknya agak bulat dengan ujung kelopak bunga agak rata dan garis

tengah bunga lebih besar. Hal ini penting diketahui, terutama bila akan

melakukan penyerbukan buatan (assisted pollination).

Rangkaian bunga jantan dihasilkan dengan adanya suatu siklus

yang berganti-ganti dengan rangkaian bunga betina sehingga

pembuangan yang bersamaan dari bunga jantan dan bunga betina

sangat jarang terjadi. Oleh karena itu, pada umumnya di alam hanya

berlangsung penyerbukan silang. Penyerbukan sendiri secara buatan

Gbr. 4 Bunga kelapa sawit

Page 15: KATA PENGANTAR - Aktifitas | Student Blogblog.ub.ac.id/.../files/2012/03/Bukan-Rancangan-Lagi.docx · Web viewTanaman kelapa sawit dapat dibedakan menjadi bagian vegetatif dan bagian

dapat dilakukan dari bunga jantan dan ditaburkan ke bunga betina

dengan teknik tertentu.

Bunga betina yang sudah mekar atau dalam keadaan reseptif

mengalami beberapa tingkat perkembangan. Hal ini perlu diketahui

oleh pollinator agar saat-saat yang paling tepat untuk melakukan

penyerbukan buatan dapat diditentukan. Tingkat perkembangan bunga

betina dapat diketahui dari perbedaan warnanya. Pada hari pertama

sesudah bunga mekar akan berwarna putih, sedangkan pada hari kedua

berubah menjadi kuning gading. Pada hari ketiga warna bunga

berubah menjadi agak kemerahan (jingga) dan akhirnya pada hari

keempat menjadi merah kehitaman. Pada hari-hari tersebut bunga

betina mengeluarkan bau harum dan berlendir yang menarik serangga

untuk dating sehingga terjadi penyerbukan. Selain oleh serangga,

penyerbukan tanaman kelapa sawit dibantu oleh angin. Saat

penyerbukan yang terbaik yaitu pada hari pertama sampai hari ketiga

sesudah mekar. Walaupun begitu penyerbukan masih dapat dilakukan

pada hari keempat.

Masa reseptif (masa subur) bunga betina adalah 36-48 jam,

tetapi tidak semua bunga terbuka pada waktu yang sama. Ada

tenggang waktu sampai 2 minggu antara terbukanya bunga betina

pertama dan bunga betina terakhir dalam satu rangkaian bunga. Pada

satu rangkaian bunga betina yang normal, pembukaan bunga pada hari

kedua merupakan saat yang tepat untuk melakukan penyerbukan

sebab pada waktu itu rata-rata 82% bunga betina sudah terbuka

semua.

Demikian juga halnya dengan bunga jantan, mengalami tingkat

perkembangan mulai dari terbukanya kelopak bunga sampai siap

melakukan perkawinan. Pada hari kedua di bagian tengah, sedangkan

pada hari ketiga di bagian bawah tandan. Pada hari ketiga keluanya

tepung sari, bunga jantan juga akan mengeluarkan bau yang spesifik.

Hal ini menandakan bunga jantan sedang aktif dan tepung sari dapat

dipergunakan atau dapat diambil untuk penyerbukan buatan. Dari

sebuah rangkaian bunga jantan dapat diperoleh kurang lebih 50 gr

serbuk sari.

Page 16: KATA PENGANTAR - Aktifitas | Student Blogblog.ub.ac.id/.../files/2012/03/Bukan-Rancangan-Lagi.docx · Web viewTanaman kelapa sawit dapat dibedakan menjadi bagian vegetatif dan bagian

Tiap-tiap bunga betina sempurna yang dibuahi oleh serbuk sari

akan menghasilkan buah-buah yang bersusun pada tandan. Buah

inilah yang secara ekonomis merupakan bagian terpenting tanaman

kelapa sawit sebab dari buah inilah dihasilkan minyak kelapa sawit

dan minyak inti sawit serta hasil samping lainnya.

Buah

Warna buah kelapa sawit tergantung pada varietas dan umurnya.

Buah yang masih muda berwarna hijau pucat kemudian berubah

menjadi hijau hitam. Semakin tua warna buah menjadi kuning muda

dan pada waktu sudah masak berwarna merah kuning (jingga). Mulai

dari penyerbukan sampai buah matang diperlukan waktu kurang lebih

5-6 bulan. Cuaca kering yang terlalu panjang dapat memperlambat

pematangan buah.

Tanaman kelapa sawit normal yang telah berbuah akan

menghasilkan kira-kira 20-22 tandan/tahun dan semakin tua

produktivitasnya menurun menjadi 12-14 tandan/tahun. Pada tahun-

tahun pertama tanaman kelapa sawit berbuah atau pada tanaman yang

sehat berat tandannya pun bertambah, yaitu antara 25-35 kg/tandan.

(Loebis, Boyke, 1992) banyaknya buah yang terdapat pada satu

tandan tergantung pada beberapa faktor, antara lain umur tanaman,

faktor lingkungan, faktor genetis dan juga tergantung pada teknik

budidayanya. Jumlah buah per tandan pada tanaman yang cukup tua

mencapai 1.600 buah. Panjang buah antara 2-5 cm dan beratnya

sekitar 20-30 gr/buah.

Secara anatomi, bagian-bagian buah kelapa sawit dari luar ke dalam

adalah sebagai berikut.

1. Perikarpium, terdiri dari :

a.Epikarpium yaitu kulit buah yang keras dan licin

b.Mesokarpium yaitu daging buah yang berserabut dan

mengandung minyak dengan rendemen paling tinggi (tinggi

rendahnya kandungan minyak sawit ini tergantung pada

umur dan varietas tanaman kelapa sawit).

Page 17: KATA PENGANTAR - Aktifitas | Student Blogblog.ub.ac.id/.../files/2012/03/Bukan-Rancangan-Lagi.docx · Web viewTanaman kelapa sawit dapat dibedakan menjadi bagian vegetatif dan bagian

2. Biji, mempunyai bagian:

a. Endokarpium (kulit biji = tempurung), berwarna hitam dan

keras.

b. Endosperm 9karnel = daging biji), berwarna putih dan dari

bagian ini akan dihasilkan minyak inti wawit setelah melalui

ekstraksi.

c. lembaga/embryo

BAB III

PENUTUP

Page 18: KATA PENGANTAR - Aktifitas | Student Blogblog.ub.ac.id/.../files/2012/03/Bukan-Rancangan-Lagi.docx · Web viewTanaman kelapa sawit dapat dibedakan menjadi bagian vegetatif dan bagian

3.1 Kesimpulan

Jadi Varietas pada tanaman kelapa sawit dapat dibedakan berdasarkan ketebalan

tempurung dan daging buah meliputi varietas Dura, Pisifera, Tenera, Macro carya, dan

Diwikka-wakka. Kemudian dibagi lagi berdasarkan warna kulit buah yaitu Nigrescens,

Virescens dan Albescens.

Pada bagian vegetatifnya terdapat akar, batang dan daun. Kemudian pada bagian

generatifnya adalah bunga saja. Dimana tanaman ini merupakan tanaman yang

berumah satu, jadi pada satu tanaman terdapat bunga jantan dan bunga betina.

3.2 Saran

Mudah-mudahan tulisan yang saya buat dengan sebenar-benarnya bisa bermanfaat

bagi banyak pihak.

DAFTAR PUSTAKA

Benih dan Bibit Kelapa Sawit Liar [Journal] / auth. Kokasih H.A. dan H. Harsono. - Pusat Penelitian Marihat : Pusat Penelitian Marihat, 1991.

Kelapa Sawit [Book] / auth. Loebis, Boyke. - PT. penebar Swadaya : Jakarta, 1992.

Page 19: KATA PENGANTAR - Aktifitas | Student Blogblog.ub.ac.id/.../files/2012/03/Bukan-Rancangan-Lagi.docx · Web viewTanaman kelapa sawit dapat dibedakan menjadi bagian vegetatif dan bagian

Pemanfaatan Lahan marginal Untuk Perkebunan Kelapa Sawit [Journal] / auth. Purba P.. - Marlihat : Pusat Penelitian Marlihat, 1989.