blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/vanhoutten/files/2013/04/laporan-juice-c.docx · web viewtanaman ini...
TRANSCRIPT
TUGAS PERANCANGAN PABRIK
“JUICE-C”
Disusun Oleh : Kelompok 4
Mahmud Nasapi (105100300111019)
Shintya Maharani (105100300111013)
Kiki Mega (105100300111021)
Satria Agung TM (105100301111015)
Hany Setyorini (105100313111010)
JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2013
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangIndonesia sebagai negara tropis kaya akan beraneka ragam buah yang
apabila tidak dimanfaatkan dengan baik, maka akan membuat nilai jual buah-
buahan kurang tinggi. Dilihat dari segi sosial, kesadaran masyarakat akan
pentingnya kesehatan semakin meningkat, sementara itu perkembangan
teknologi menuntut masyarakat untuk bekerja secara berdaya guna sehingga
memerlukan daya tahan tubuh dan stamina yang prima. Oleh karena itu manusia
selalu berusaha agar tetap tampil sehat dan bugar.
Salah satu upaya tersebut adalah dengan mengkonsumsi buah-buahan.
Sayangnya masyarakat cenderung hanya mengkonsumsi satu jenis buah saja
setiap harinya dan hal tersebut sangatlah monoton. Padahal dengan
mengkonsumsi lebih dari satu jenis buah setiap harinya masyarakat akan
mendapatkan lebih banyak manfaat.
“Juice-C” merupakan minuman berenergi dimana minuman ini merupakan
kombinasi antara buah jeruk dan apel. Produk minuman kemasan “Juice-C” ini
merupakan minuman yang sehat dengan rasa yang unik dan aman untuk
dikonsumsi semua kalangan membuat produk ini akan sangat diminati
masyarakat. Ditambah lagi daya beli masyarakat saat ini semakin meningkat
membuat mereka merasa sanggup untuk membeli minuman yang sehat dan
nikmat.
1.2 TujuanTujuan dari pembuatan produk “Juice-C” adalah:
1) Untuk membuat produk minuman dalam kemasan yang sehat, segar dan
banyak mengandung vitamin C.
2) Untuk memanfaatkan buah-buahan tropis menjadi produk minuman yang
memiliki nilai tambah yang optimal.
3) Untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin membutuhkan
daya tahan tubuh dan stamina yang prima dalam melakukan
pekerjaannya.
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
2.1 JerukJeruk adalah tanaman yang banyak tumbuh di negara tropis di Asia. Buah
jeruk memiliki rasa segar, dan umunya digunakan pula sebagai pencuci mulut.
Tanaman ini juga dapat diolah sebagai obat, sehubungan dengan tingginya
kadar vitamin C pada buah jeruk makan juga dapat diolah menjadi tablet vitamin
C. Buah jeruk juga memiliki banyak kandungan lainnya yang didapat dilihat pada
tabel 1. Hasil olahan lain yang terbuat dari buah jeruk antara lain gula tetes
(melasse) atau sirup, alkohol, minyak dari kulit jeruk atau dari biji, pektin untuk
membuat jeli, dan makanan ternak (Aak, 2011).
Jus jeruk mempunyai kandungan vitamin C dan kalsium yang tinggi. Jus
jeruk juga mampu memecah lemak sehingga baik untuk mereka yang ingin
menurunkan berat badan. Dengan mengkonsumsi jus jeruk pada malam dan
pagi hari dapat membantu mengurangi masuk angin dan sembelit. Perlakuan ini
juga bermanfaat bagi penderita asma dan penyakit paru (Bangun, 2005).
Jus jeruk membuat mikroba jahat tidak betah mendiami saluran usus. Hal
ini dapat memperbaiki pencernaan dan meningkatkan nafsu makan. Manfaat dari
jus jeruk lainnya yaitu menghilangkan rasa mual dan muntah-muntah pada
wanita hamil, membersihkan pembusukan makanan pada lambung dan
membersihkan saluran lambung serta usus sehingga meningkatkan tenaga
pencernaan di kedua organ pencernaan tersebut (Bangun, 2005).
2.2 ApelApel bernama latin Pyrus malus, dapat hidup subur didaerah yang
mempunyai temperature udara yang dingin. Di Eropa tumbuhan ini
dibudidayakan terutama pada daerah subtropis bagian utara. Sedangkan di
Indonesia terkenal bersal dari daerah malang. Citarasa, aroma, dan tekstur,
sebenarna dihasilkan kurang lebih 230 komponen kimia. Termasuk beragam
asam, seperti asam asetat, format dan 20 jenis asam lain. Adapula kandungan
alkohol 30-40 jenis, ester seperti etil asetat sekira 100 jenis, karbonil seperti
formaldehid dan asetaldehid (Suwarto, 2010).
Makan sebutir buah apel bukan hanya menjadikan badan sehat dan jauh
dari dokter, tetapi juga membuat wajah cantik dan kulit halus. Khasiat tersebut
didasarkan pada tingginya kadar gizi yang terdapat dalam buah apel, terutama
vitamin dan mineral. Berikut ini beberapa kandungan gizi yang terdapat dalam
100 gram buah apel (Sufrida, 2008) :
Tabel. 2. Kandungan vitamin dan zat mineral lainnya setiap 100 gram buah apel
Zat Gizi Jumlah Terkandung
Energi 58,0 kal
Protein 0,30 g
Lemak 0,40 g
Karbohidrat 14,90 g
Kalsium 6,00 mg
Fosfor 10,00 mg
Serat 0,07 g
Besi 1,30 mg
Vit A 24 RE
Vit B1 0,04 mg
Vit B2 0,03 mg
Vit C 5,00 mg
Niacin 0,10 mg
2.3 GulaGula merupakan karbohidrat sederhana yang dikonsumsi sebagai
pemanis dan sumber energi bagi metabolisme manusia. Karbohidrat sederhana
dibedakan berdasarkan ikatan molekulnya yaitu monosakarida yang tersusun
atas 1 (satu) gugus molekul tunggal dan disakarida yang tersusun atas 2 (dua)
molekul monosakarida. Gula yang tergolong monosakarida antara lain glukosa,
fruktosa dan galaktosa, dan jenis gula disakarida antara lain sukrosa yang
terbentuk dari gabungan 1 molekul glukosa dan fruktosa dan juga laktosa yang
terbentuk dari gabungan 1 molekul glukosa dan galaktosa.
Pemanis yang paling umum digunakan dalam pembuatan produk
minuman sari buah di tingkat rumah tangga adalah sukrosa, yang dalam
kehidupan sehari-hari disebut gula pasir. Rasa manis sukrosa bersifat murni
karena tidak ada after taste, yaitu cita rasa kedua yang timbul setelah cita rasa
pertama. Sukrosa, umum digunakan sebagai standar tingkat kemanisan bagi
bahan pemanis lainnya. adapun konsentrasi gula yang ditambahkan pada
pembuatan sari buah berkisar 11%-15% (Fachruddin, 2002).
2.4 Asam SitratAsam sitrat atau biasa disebut (cytroen zuur) adalah senyawa berbentuk
kristal putih seperti gula pasir. Fungsi asam sitrat adalah sebagai pengasam.
Namun, sebenarnya bahan ini memiliki fungsi sampingan, yaitu sebagai
antioksidan yang mencegah terjadinya reaksi browning (pencoklatan produk)
akibat proses pemanasan. Asam sitrat juga dapat merangsang bahan pengawet
natrium benzoat agar bekerja lebih efektif. Dosis penggunaan asam sitrat adalah
10-15 g/liter larutan perendaman (Suprapti, 2005).
Di dalam pembuatan jus buah, asam sitrat digunakan untuk mengatur pH,
terutama yang mengunakan buah-buahan dengan tingkat keasaman yang
rendah sehingga tidak cukup untuk menghasilkan pH yang diinginkan.
Penggunaan asam sitrat juga berfungsi untuk memberikan rasa dan aroma yang
khas pada sari buah, meningkatkan flavor (mengimbangi rasa manis), serta
memperpanjang umur simpan (mengawetkan) jus buah tersebut. Umumnya,
penambahan asam sitrat dilakukan hingga pH sari buah yang dihasilkan
mencapai ± 4,5, yaitu pH yang diinginkan untuk jus buah. Namun, sari buah yang
telah cukup asam, tidak perlu ditambah asam sitrat (Fachruddin, 2002).
2.5 Natrium BenzoatNatrium benzoat digunakan untuk mencegah pertumbuhan khamir dan
bakteri. Natrium benzoat merupakan garam natrium dari asam benzoat yang
sering digunakan pada bahan makanan. Natrium benzoat berbentuk kristal putih
yang rasanya manis dan kadang-kadang sepet. Garam ini lebih mudah larut
dalam air daripada asam benzoat. Natrium benzoat efektif digunakan pada pH
2,5 – 4,0. Daya awetnya akan menurun dengan meningkatnya pH (Fachruddin,
2002).
Pada jus buah yang mempunyai kontaminasi awal rendah cukup
menggunakan natrium benzoat dengan konsentrasi 0,05%. Pada jus buah yang
kontaminasi awalnya sudah tinggi, penggunaan natrium benzoat sampai 0,1%.
Penggunaan natrium benzoat murni dengan konsentrasi 0,05% - 0,1% relatif
tidak mempengaruhi rasa dan aroma pada makanan (Fachruddin, 2002).
Kulit
Jeruk
PencucianAir Bersih Air Kotor
Pengirisan Kulit
Ekstraksi Pulp dan Biji
Jus Jeruk
Penyaringan Pulp
Pencampuran
Pencampuran
Pasteurisasi
Natrium BenzoatAsam Sitrat
Pengemasan
Juice-C
Apel
PencucianAir Bersih Air Kotor
Ekstraksi Ampas dan Biji
Pemblenderan
Penyaringan Ampas
Air
Pengupasan
Jus Apel
BAB IIIMETODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat PelaksanaanPelaksanaan penelitian dilakukan pada hari Selasa, 26 Maret 2013 di
Laboratorium Teknologi dan Agrokimia, Jurusan Teknologi Industri Pertanian,
Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya Malang pada pukul 08.00
WIB - selesai.
3.2 Alat dan BahanAlat yang digunakan yaitu juicer, saringan 200 mesh, pipet, baskom,
pisau, gelas ukur, pengaduk, tabung reaksi, termometer, panci dan kompor.
Serta bahan-bahan yang digunakan adalah jeruk baby, apel, gula, asam sitrat,
natrium benzoat, air, betadine.
3.3 Diagram Alir
BAB IVANALISIS BIAYA
Adapun anggaran biaya yang dibutuhkan untuk pembuatan Juice-C
adalah sebagai berikut:
No.
Bahan Kebutuhan Harga / satuan Jumlah
1. Jeruk baby 7 kg Rp. 6.000 Rp. 42.000,-
2. Apel 3,5 kg Rp. 16.000 Rp. 56.000,-
3. Gula 5 kg Rp. 12.000 Rp. 60.000,-
4. Asam sitrat 250 gram Rp. 7000 / 100gr Rp. 17.500,-
5. Natrium Benzoat 100 gram Rp. 6000 / 100gr Rp. 6.000,-
6. Betadine 1 botol Rp. 7500 Rp. 7.500,-
Jumlah Rp. 189.000,-
.
5.2 Hasil Perbandingan Skala Lab dan Skala Ganda
Data Uji OrganoleptikJuice 1
No. OrganoleptikWarna Rasa Aroma
1 *** ** ***2 ** ** ***3 ** ** ***4 * ** ***5 *** ** **6 *** ** *7 ** *** **8 ** *** ***9 ** *** ***
10 ** *** **11 * * ***12 ** ** ***13 ** *** ***14 ** ** **15 * ** ***
Variabel
(*) = Tidak Suka
(**) = Biasa
(***) = Suka
Data Uji OrganoleptikJuice 2
No. OrganoleptikWarna Rasa Aroma
1 *** * ***2 *** * ***3 ** * ***4 ** ** ***5 * *** ***6 ** * **7 * * ***8 *** * **9 *** * *
10 *** * *11 *** * *12 * * *13 *** ** ***14 *** * *15 *** ** **
Variabel
(*) = Tidak Suka
(**) = Biasa
(***) = Suka
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa dari segi warna Jus 2 lebih
disukai karena sebanyak 11 responden yang menyukainya hal ini disebabkan
oleh warna yang lebih cerah atau kuning, sehingga para responden memilihnya
dibandingkan Jus 1 yang memiliki warna yang keruh atau kecoklatan. Sedangkan
dari segi rasa para responden memilih Jus 1 yang terbukti dengan 5 responden
yang memilihnya hal demikian disebabkan karena rasa pada Jus 1 memiliki rasa
yang manis, sedangkan untuk Jus 2 cenderung memiliki rasa yang pahit hal
tersebutlah yang dijadikan acuan oleh para responden untuk menentukan
pilihannya. Untuk aroma para responden memilih Jus 1 karena dibuktikan
dengan 10 responden yang menjatuhkan pilihannya pada Jus 1, hal tersebut
dikarenakan pada Jus 1 memiliki bau yang lebih segar dari pada Jus kedua.
Organoleptik merupakan pengujian terhadap bahan makanan
berdasarkan kesukaan dan kemauan untuk mempergunakan suatu produk. Uji
Organoleptik atau uji indera atau uji sensori sendiri merupakan cara pengujian
dengan menggunakan indera manusia sebagai alat utama untuk pengukuran
daya penerimaan terhadap produk. Pengujian organoleptik mempunyai peranan
penting dalam penerapan mutu. Pengujian organoleptik dapat memberikan
indikasi kebusukan, kemunduran mutu dan kerusakan lainnya dari produk.
Adapun syarat-syarat yang harus ada dalam uji organoleptik adalah adanya
contoh (sampel), adanya panelis, dan pernyataan respon yang jujur. Dalam
penilaian bahan pangan sifat yang menentukan diterima atau tidak suatu produk
adalah sifat indrawinya. Penilaian indrawi ini ada enam tahap yaitu pertama
menerima bahan, mengenali bahan, mengadakan klarifikasi sifat-sifat bahan,
mengingat kembali bahan yang telah diamati, dan menguraikan kembali sifat
indrawi produk tersebut (Naharsari, 2004).
Pada percobaan skala ganda pertama (Jus 1) didapatkan pH 6,28, suhu
sampel 28,20 C sedangkan pada skala ganda kedua (Jus 2) didapatkan pH 6,25,
suhu sampel 28,10 C. Hal ini menunjukkan bahwa Jus 2 lebih asam daripada Jus
1. Karena pada skala ganda kedua lebih banyak penggunaan asam sitrat
sehingga jus terasa asam. Selain itu dengan penambahan asam sitrat yang lebih
banyak menyebabkan warna Jus 2 lebih cerah daripada Jus 1.
Pada uji total padatan terlarut Jus 1 didapatkan TPT sebesar 210 Brix
sedangkan pada Jus 2 didapatkan TPT sebesar 15,30 Brix. Hal ini menunjukkan
Jus 1 lebih keruh daripada Jus 2 karena mengandung banyak padatan terlarut di
dalamnya. Selain itu warna keruh dari Jus 1 juga bisa disebabkan adanya reaksi
browning (pencoklatan produk) akibat proses pemanasan serta efek dari
penambahan asam sitrat yang sedikit.
Pada uji vitamin C skala ganda pertama didapatkan sebesar 17,53%
sedangkan pada skala ganda kedua didapatkan sebesar 69,98%. Hal ini
menunjukkan bahwa Jus 2 memiliki kandungan vitamin C jauh lebih tinggi
dibandingkan Jus 1. Hal ini terbukti ketika uji vitamin C titrasi pada skala ganda
kedua lebih besar daripada skala ganda pertama. Selain itu, dengan warna Jus 2
yang lebih cerah (kuning) dan lebih asam bisa dikatakan kandungan vitamin C
lebih tinggi daripada Jus 1.
5.3 Daftar Mesin dan Peralatan yang DibutuhkanDalam melakukan pembuatan produk dibutuhkan alat sederhana antara
lain pisau, baskom, alat pemeras jeruk, panci, sendok, kain saring dan blender.
Sedangkan mesin yang dibutuhkan yaitu mesin cup sealer untuk mengemas
produk. Selanjutnya diperlukan mesin pendingin (lemari es) untuk menjaga
kualitas produk.
5.4 Kebutuhan Bahan Baku, Bahan Tambahan, UtilitasBahan baku yang dibutuhkan pada pengamatan ini adalah buah jeruk dan
buah apel. Bahan tambahan yang digunakan antara lain gula, asam sitrat, dan
natrium benzoat. Bahan baku yang dibutuhkan untuk membuat 4476,29 gram jus
buah jeruk dan apel ini adalah 3 kilogram buah jeruk dan 1,5 kilogram buah apel.
Sedangkan, untuk penambahannya dibutuhkan gula 583,86 gram, asam sitrat
0,4778 gram, dan natrium benzoat 0,19112 gram yang dilakukan oleh skala
ganda yang pertama. Skala ganda yang kedua dengan bahan baku buah jeruk 4
kilogram dan 2 kilogram buah apel. Sedangkan, untuk penambahannya
dibutuhkan gula 803,7 gram, asam sitrat 0,5074 gram dan natrium benzoat
0,2029 gram.
Kebutuhan utilitas yang digunakan adalah air, listrik, dan energi bahan
bakar (LPG). Air yang dibutuhkan 10 liter per produksi skala ganda. Listrik yang
1968 g campuran apel dan air
1968 g pulp apel
1849 g ekstrak apel, scrub 119 g
Jeruk
Pencucian
Pengirisan 3000 g jeruk
Ekstraksi2044 g perasan
jeruk, scrub 956 g
Jus Jeruk
Penyaringan
Apel
Pencucian
Pengupasan1312 g apel, scrub 188 g
Pencampuran
Pemblenderan
Pencampuran
Pencampuran
Pasteurisasi 800C, 10 menit
Pengemasan
Juice-C
3000 g jeruk
3000 g jeruk
2044 g perasan jeruk
2044 g perasan jeruk
1500 g apel
1312 g apel, air 656 g (2:1)
1968 g campuran apel dan air
1968 g pulp apel
3893 g ekstrak apel + jeruk
3893 g ekstrak apel + jeruk
3893 g ekstrak apel + jerukNatrium Benzoat 0,19112 g
Asam Sitrat 0,4778 g, gula 583,86 g
4477,529 g ekstrak apel + jeruk
Natrium Benzoat, Asam Sitrat
4477,529 g ekstrak apel + jeruk
Natrium Benzoat, Asam Sitrat
4476,29 g Juice-C, scrub 1,239 g
2044 g perasan jeruk
2025 g perasan jeruk, scrub 19 g Penyaringan
digunakan ± 6800 watt per produksi skala ganda. Energi LPG untuk memasak air
dan pasteurisasi dibutuhkan 0,5 kg gas LPG.
5.5 Rendemen Produk
a. Skala Ganda Pertama
BAB VI
Rendemen = berat akhir(gr )berat awal (gr )
x100 %=%
2661 g campuran apel dan air
2661 g pulp apel
2523 g ekstrak apel, scrub 138 g
Jeruk
Pencucian
Pengirisan 4000 g jeruk
Ekstraksi2835 g perasan
jeruk, scrub 1165 g
Jus Jeruk
Penyaringan
Apel
Pencucian
Pengupasan1774 g apel, scrub 226 g
Pencampuran
Pemblenderan
Pencampuran
Pencampuran
Pasteurisasi 800C, 10 menit
Pengemasan
Juice-C
4000 g jeruk
4000 g jeruk
2835 g perasan jeruk
2835 g perasan jeruk
2000 g apel
1774 g apel, air 887 g (2:1)
2661 g campuran apel dan air
2661 g pulp apel
5358 g ekstrak apel + jeruk
5358 g ekstrak apel + jeruk
5358 g ekstrak apel + jerukNatrium Benzoat 0,2029 g
Asam Sitrat 0,5074 g, gula 803,7 g
6162,41 g ekstrak apel + jeruk
Natrium Benzoat, Asam Sitrat
6162,41 g ekstrak apel + jeruk
Natrium Benzoat, Asam Sitrat
6160,571 g Juice-C, scrub 1,839 g
2835 g perasan jeruk
2804 g perasan jeruk, scrub 31 g Penyaringan
Rendemen = 4476,29 gr5740,53gr
x100 %=77,98 %
b. Skala Ganda Kedua
Rendemen = berat akhir(gr )berat awal (gr )
x100 %=%
Rendemen = 6160,571gr7691,41gr
x 100 %=80,1%
Pada perhitungan rendemen didapatkan bahwa pada skala ganda
pertama sebesar 77,98%. Sedangkan pada skala ganda kedua didapatkan
rendemen sebesar 80,1%. Hal ini menunjukkan bahwa bahan baku pada skala
ganda kedua yang digunakan efektif dalam pembuatan Juice-C ini. Terbukti
jumlah rendemen pada skala ganda kedua lebih besar dibandingkan skala ganda
pertama.
BAB VIKESIMPULAN
6.1 KesimpulanPada pembuatan jus dengan skala ganda pertama (Jus 1) dan skala
ganda kedua (Jus 2) dilakukan 4 kali uji percobaan, yaitu uji organoleptik, uji total
padatan terlarut, uji pH dan uji vitamin C. Pada uji organoleptik, dilakukan
pengujian mengenai warna, aroma dan rasa. Pada uji warna, banyak responden
menyukai Jus 2 karena memiliki warna lebih cerah (kuning). Pada uji rasa,
banyak responden lebih menyukai Jus 1 karena memiliki rasa yang manis
ketimbang Jus 2. Pada uji aroma banyak responden lebih menyukai Jus 1 karena
memiliki aroma lebih segar.
Pada uji total padatan terlarut, didapatkan Jus 1 lebih tinggi daripada Jus
2 sehingga warna dari Jus 1 keruh. Pada uji pH, Jus 2 lebih tinggi daripada Jus 1
dikarenakan lebih asam. Sedangkan pada uji vitamin C, didapatkan Jus 2 lebih
tinggi kandungan vitamin C nya. Hal ini bisa diketahui ketika dilakukan uji titrasi.
Sedangkan pada rendemen produk didapatkan pada skala ganda kedua lebih
besar dibandingkan skala ganda pertama. Hal ini menunjukkan bahwa bahan
baku pada skala ganda kedua yang digunakan efektif dalam pembuatan Juice-C
ini.
DAFTAR PUSTAKA
Aak. 2011. Budidaya Tanaman Jeruk. Kanisius. Yogyakarta
Bangun, A. 2005. Menangkal Penyakit dengan Jus Buah dan Sayur. Agromedia Pustaka. Jakarta
Fachruddin, L. 2002. Membuat Aneka Jus Buah. Kanisius. Yogyakarta.
Naharsari, Nur Diah. 2004. Bercocok Tanam Jeruk. PT Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta.
Sufrida, Y. 2008. Manfaat dan Khasiat Buah Apel. AgroMedia. Bandung.
Suprapti, Lies. 2005. Kwaci dan Manisan Waluh. Kanisius. Yogyakarta.
Suwarto, A. 2010. 9 Buah & Sayur Sakti Tangkal Penyakit. Liberplus.
Yogyakarta
LAMPIRAN KEGIATAN1. Pengupasan Buah
2. Pengepresan Sari Jeruk
3. Ekstraksi (Pemblenderan) 4. Penyaringan
5. Pengemasan dengan Cup Sealer
6. Foto Kelompok